Sistem akuntansi di negara-negara Islam berkembang seiring dengan kewajiban zakat pada abad ke-7 Masehi. Sistem ini dirancang untuk mencatat pendapatan dan pengeluaran Baitul Mal serta proyek-proyek pemerintah seperti industri, pertanian, keuangan, dan jasa sesuai syariat Islam. Sistem tersebut menggabungkan buku besar dan prosedur pencatatan untuk memantau berbagai aktivitas keuangan.