SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KOMPLEKSITAS
PENGELOLAAN PERBATASAN
▪ Wilayah NKRI yang banyak berbatasan langsung dengan negara
lain merupakan suatu kenyataan yang harus disadari bahwa
Indonesia harus senantiasa waspada dalam menjaga wilayah
perbatasan.
Kemungkinan masuknya,
– pengaruh asing negatif (ideologi dan sosial budaya) serta kemungkinan
terjadinya,
– kegiatan kejahatan lintas negara (trans nasional crimes),
– pembalakan liar (illegal logging),
– pemancingan ilegal (illegal fishing),
– perdagangan manusia (woman and child trades/trafficking),
– imigran ilegal (illegal immigrants),
– penyelundupan manusia (people smuggling), peredaran
– narkotika, pintu masuk teroris, perompakan, dan konflik sosial budaya
yang berpotensi mengancam stabilitas nasional, harus dapat diantisipasi dan
mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Kenapa Pulau-Pulau Kecil Terluar Sangat Rawan ?
▪ Setidaknya ada sekitar 12 dari 92 pulau kecil terluar yang
menjadi titik batas negara Indonesia, rawan terhadap konflik
perbatasan dengan negara tetangga.
▪ Kerawanan itu ditimbulkan oleh beberapa faktor,
– kondisi pulau yang umumnya tidak berpenghuni,
– dimanfaatkan oleh nelayan asing sebagai tempat berlindung atau mencari
ikan di perairan sekitarnya,
– dan adanya kegiatan eksplorasi cadangan sumber daya.
– Bahkan, ada indikasi yang mengarah pemanfaatan pulau (oleh Negara
asing) sebagai basis aktivitas militer, antara lain pengumpulan data
intelijen, pengintaian, atau pengamatan.
▪ Selain itu, pembangunan pulau kecil terluar berjalan sangat
lamban, terutama disebabkan kondisi masyarakat yang masih
termarjinalkan akibat minimnya perhatian dari pemerintah
pusat dan daerah.
▪ Di samping itu, letak pulau kecil terluar yang tersebar dan
minimnya akses pasar dan komoditas ekonomi unggulan, serta
sulitnya sarana perhubungan dan komunikasi yang
menghubungkan pulau tersebut dengan pusat kegiatan.
 Pemerintah (pusat maupun daerah) harus lebih bisa
memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di
sekitar pulau kecil terluar tersebut.
Permasalahan Pengelolaan Perbatasan
▪ Wilayah perbatasan merupakan salah satu kawasan
yang strategis,
– yaitu kawasan yang secara nasional menyangkut hajat hidup orang
banyak, baik ditinjau dari sudut kepentingan politik, ekonomi, sosial,
budaya, lingkungan, maupun pertahanan keamanan.
▪ Wilayah perbatasan tersebut meliputi wilayah
perbatasan yang ada di daratan, lautan, dan udara
yang bersinggungan dengan negara tetangga.
▪ Pada awalnya, permasalahan pengelolaan kawasan perbatasan
negara hanya merupakan salah satu isu sensitif yang berdimensi
politik dan pertahanan, terutama berkenaan dengan
keberlangsungan kerja sama atau ketegangan bilateral antara dua
negara yang memiliki kawasan perbatasan yang langsung
bersinggungan.
▪ Namun, seiring dengan perkembangan zaman, sensitivitas isu
pengelolaan kawasan perbatasan tersebut dapat berkembang
menjadi permasalahan multilateral dan bahkan internasional.
▪ Di samping itu, kemajuan teknologi dan beroperasinya
kepentingan negara dan korporasi yang bersifat lintas negara
memungkinkan intervensi sejumlah pihak yang lebih luas melalui
berbagai mekanisme internasional.
Tiga isu utama dalam pengelolaan kawasan perbatasan
Indonesia, yakni,
1. masalah yang berkenaan dengan penetapan garis batas
(alokasi, delimitasi, dan demarkasi), baik darat (demarkasi)
maupun laut (delimitasi),
2. masalah pengamanan kawasan perbatasan, dan
3. masalah pengembangan kawasan perbatasan
(administration).
Untuk mengatasi permasalahan/isu tersebut, pemerintah
telah melakukan perubahan paradigma pengelolaan
perbatasan.
Yaitu melalui perubahan cara pandang pemerintah
terhadap kawasan perbatasan yang semula cara pandang
yang berorientasi ke dalam (inward looking) menjadi cara
pandang yang berorientasi ke luar (outward looking).
Pengembangan kawasan perbatasan dalam rangka
mewujudkan kawasan perbatasan sebagai beranda depan
yang berorientasi pada aspek kesejahteraan (prosperity)
dan keamanan (security), sebenarnya telah dilakukan oleh
berbagai kementerian/lembaga dan instansi, tetapi masih
bersifat parsial dan belum menunjukkan implementasi
kebijakan pengelolaan perbatasan yang utuh dan
terintegrasi.
Mengapa belum berhasil ?
Lembaga atau institusi yang mempunyai otoritas untuk
mengelola kawasan perbatasan, tampak masih tampak tumpang-
tindih dan juga belum ada koordinasi yang memadai antarinstansi
yang bertugas mengimplementasikan kebijakan pengawasan dan
pengelolaan kawasan perbatasan
Sampai tahun 2010 Indonesia masih belum memiliki otoritas yang jelas
dalam mengelola kawasan perbatasan
Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan
langsung masyarakat di kawasan perbatasan
meliputi
(a) masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat di kawasan
perbatasan dibandingkan dengan di negara tetangga, seperti di
perbatasan Kalimantan,
(b) masih rendahnya kualitas sumber daya manusia di kawasan
perbatasan,
(c) masih kurangnya informasi yang dimiliki masyarakat, terutama
berkaitan dengan pengetahuan tentang peraturan perundang-
undangan, dan
(d) terbatasnya infrastruktur dan fasilitas umum untuk memenuhi
pelayanan dasar sosial kepada masyarakat di kawasan perbatasan.
▪ Selain itu, terdapat permasalahan lain yang tidak dapat
dilepaskan dalam pengelolaan kawasan perbatasan, yakni
belum disepakatinya penetapan wilayah negara di beberapa
segmen batas darat dan laut melalui kesepakatan dengan
negara tetangga
▪ Permasalahan lain yang mengemuka hingga saat ini adalah
masih belum optimalnya koordinasi dan sinergitas antarpelaku
yang menyebabkan lambannya upaya pengelolaan kawasan
perbatasan
Kesimpulan
▪ Permasalahan pengelolaan perbatasan merupakan permasalahan yang
bersifat universal dan hampir seluruh negara di dunia menghadapi
permasalahan yang berkaitan dengan perbatasan negaranya. Pada
dasarnya permasalahan pengelolaan perbatasan dapat dibagi menjadi
dua, yakni: (1) permasalahan berkaitan dengan penegasan batas negara
secara fisik; (2) pengelolaan daerah perbatasan.
▪ Kebijakan pengelolaan perbatasan Indonesia sampai saat ini dinilai
masih belum komprehensif kendatipun telah dibentuk BNPP. Untuk itu,
perubahan paradigma yang menjadikan daerah perbatasan sebagai
“beranda depan” negara perlu didukung oleh sejumlah kebijakan lain
agar pengelolaan perbatasan menjadi lebih optimal sekaligus
memperkuat kelembagaan BNPP.
Dari pemaparan permasalahan perbatasan di atas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut,
1. Berbagai kebijakan yang ada pada saat ini cenderung belum saling
menguatkan, tetapi berdiri sendiri dalam pengelolaan kawasan
perbatasan. Untuk itu, diperlukan kebijakan peraturan perundang-
undangan pengelolaan perbatasan tersendiri
2. Diperlukan perumusan dan penyusunan perencanaan skenario (scenario
planning) dan strategi kebijakan pengelolaan perbatasan di Indonesia
hingga 25 tahun ke depan yang dapat didudukkan sebagai cetak biru
(blue print)
3. Diperlukan penguatan kelembagaan BNPP agar tidak
mengulangi kesalahan pembentukan suatu badan pengelolaan
perbatasan yang tidak dapat menjawab kebutuhan
permasalahan pengelolaan perbatasan faktual.
4. Diperlukan perbaikan dan penataan dokumen berkaitan dengan
batas wilayah dan kepemilikan pulau terluar.
5. Diperlukan penetapan prioritas penyelesaian sejumlah sengketa
perbatasan karena setiap perselisihan perbatasan (dispute area)
akan menjadi titik rawan bagi stabilitas kawasan, baik dari sisi
hubungan bilateral, multilateral, maupun dari aktivitas tindak
kejahatan lintas negara.

More Related Content

Similar to KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt

Referensi perbatasan
Referensi perbatasanReferensi perbatasan
Referensi perbatasanelsadeden
 
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan PemudaRefleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan PemudaCuci Cahayanti
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaCuci Cahayanti
 
PPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptxPPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptxRaraDuta
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaGiffari Muslih
 
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptxPPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptxJeremieTanRambe
 
Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Fakhrurrozi45
 
Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman
Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan KemaritimanKoordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman
Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan KemaritimanDadang Solihin
 
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruPpt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruTiaraAprianita2
 
Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Coloniali...
Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Coloniali...Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Coloniali...
Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Coloniali...sbrinagndi12
 
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptxSifaAgustin4
 
Geopolitik dapat diartikan sebagai politik atau kebijakan dan strategi nasion...
Geopolitik dapat diartikan sebagai politik atau kebijakan dan strategi nasion...Geopolitik dapat diartikan sebagai politik atau kebijakan dan strategi nasion...
Geopolitik dapat diartikan sebagai politik atau kebijakan dan strategi nasion...occez
 
Pengaturan perbatasan kawasan dan pulau pulau terluar
Pengaturan perbatasan kawasan dan pulau pulau terluarPengaturan perbatasan kawasan dan pulau pulau terluar
Pengaturan perbatasan kawasan dan pulau pulau terluarFadlillahemirfarsya
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanImam Moklisin
 

Similar to KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt (20)

Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
 
Referensi perbatasan
Referensi perbatasanReferensi perbatasan
Referensi perbatasan
 
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan PemudaRefleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
 
PPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptxPPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptx
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
 
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptxPPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptx
 
Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2
 
Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman
Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan KemaritimanKoordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman
Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman
 
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruPpt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
 
ppt teori pembangunan.pptx
ppt teori pembangunan.pptxppt teori pembangunan.pptx
ppt teori pembangunan.pptx
 
Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Coloniali...
Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Coloniali...Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Coloniali...
Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Coloniali...
 
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
 
Geopolitik dapat diartikan sebagai politik atau kebijakan dan strategi nasion...
Geopolitik dapat diartikan sebagai politik atau kebijakan dan strategi nasion...Geopolitik dapat diartikan sebagai politik atau kebijakan dan strategi nasion...
Geopolitik dapat diartikan sebagai politik atau kebijakan dan strategi nasion...
 
Pengaturan perbatasan kawasan dan pulau pulau terluar
Pengaturan perbatasan kawasan dan pulau pulau terluarPengaturan perbatasan kawasan dan pulau pulau terluar
Pengaturan perbatasan kawasan dan pulau pulau terluar
 
Ipi10757
Ipi10757Ipi10757
Ipi10757
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 

KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt

  • 2. ▪ Wilayah NKRI yang banyak berbatasan langsung dengan negara lain merupakan suatu kenyataan yang harus disadari bahwa Indonesia harus senantiasa waspada dalam menjaga wilayah perbatasan. Kemungkinan masuknya, – pengaruh asing negatif (ideologi dan sosial budaya) serta kemungkinan terjadinya, – kegiatan kejahatan lintas negara (trans nasional crimes), – pembalakan liar (illegal logging), – pemancingan ilegal (illegal fishing), – perdagangan manusia (woman and child trades/trafficking), – imigran ilegal (illegal immigrants), – penyelundupan manusia (people smuggling), peredaran – narkotika, pintu masuk teroris, perompakan, dan konflik sosial budaya yang berpotensi mengancam stabilitas nasional, harus dapat diantisipasi dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.
  • 3. Kenapa Pulau-Pulau Kecil Terluar Sangat Rawan ? ▪ Setidaknya ada sekitar 12 dari 92 pulau kecil terluar yang menjadi titik batas negara Indonesia, rawan terhadap konflik perbatasan dengan negara tetangga. ▪ Kerawanan itu ditimbulkan oleh beberapa faktor, – kondisi pulau yang umumnya tidak berpenghuni, – dimanfaatkan oleh nelayan asing sebagai tempat berlindung atau mencari ikan di perairan sekitarnya, – dan adanya kegiatan eksplorasi cadangan sumber daya. – Bahkan, ada indikasi yang mengarah pemanfaatan pulau (oleh Negara asing) sebagai basis aktivitas militer, antara lain pengumpulan data intelijen, pengintaian, atau pengamatan.
  • 4. ▪ Selain itu, pembangunan pulau kecil terluar berjalan sangat lamban, terutama disebabkan kondisi masyarakat yang masih termarjinalkan akibat minimnya perhatian dari pemerintah pusat dan daerah. ▪ Di samping itu, letak pulau kecil terluar yang tersebar dan minimnya akses pasar dan komoditas ekonomi unggulan, serta sulitnya sarana perhubungan dan komunikasi yang menghubungkan pulau tersebut dengan pusat kegiatan.  Pemerintah (pusat maupun daerah) harus lebih bisa memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di sekitar pulau kecil terluar tersebut.
  • 5. Permasalahan Pengelolaan Perbatasan ▪ Wilayah perbatasan merupakan salah satu kawasan yang strategis, – yaitu kawasan yang secara nasional menyangkut hajat hidup orang banyak, baik ditinjau dari sudut kepentingan politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, maupun pertahanan keamanan. ▪ Wilayah perbatasan tersebut meliputi wilayah perbatasan yang ada di daratan, lautan, dan udara yang bersinggungan dengan negara tetangga.
  • 6. ▪ Pada awalnya, permasalahan pengelolaan kawasan perbatasan negara hanya merupakan salah satu isu sensitif yang berdimensi politik dan pertahanan, terutama berkenaan dengan keberlangsungan kerja sama atau ketegangan bilateral antara dua negara yang memiliki kawasan perbatasan yang langsung bersinggungan. ▪ Namun, seiring dengan perkembangan zaman, sensitivitas isu pengelolaan kawasan perbatasan tersebut dapat berkembang menjadi permasalahan multilateral dan bahkan internasional. ▪ Di samping itu, kemajuan teknologi dan beroperasinya kepentingan negara dan korporasi yang bersifat lintas negara memungkinkan intervensi sejumlah pihak yang lebih luas melalui berbagai mekanisme internasional.
  • 7. Tiga isu utama dalam pengelolaan kawasan perbatasan Indonesia, yakni, 1. masalah yang berkenaan dengan penetapan garis batas (alokasi, delimitasi, dan demarkasi), baik darat (demarkasi) maupun laut (delimitasi), 2. masalah pengamanan kawasan perbatasan, dan 3. masalah pengembangan kawasan perbatasan (administration).
  • 8. Untuk mengatasi permasalahan/isu tersebut, pemerintah telah melakukan perubahan paradigma pengelolaan perbatasan. Yaitu melalui perubahan cara pandang pemerintah terhadap kawasan perbatasan yang semula cara pandang yang berorientasi ke dalam (inward looking) menjadi cara pandang yang berorientasi ke luar (outward looking).
  • 9. Pengembangan kawasan perbatasan dalam rangka mewujudkan kawasan perbatasan sebagai beranda depan yang berorientasi pada aspek kesejahteraan (prosperity) dan keamanan (security), sebenarnya telah dilakukan oleh berbagai kementerian/lembaga dan instansi, tetapi masih bersifat parsial dan belum menunjukkan implementasi kebijakan pengelolaan perbatasan yang utuh dan terintegrasi.
  • 10. Mengapa belum berhasil ? Lembaga atau institusi yang mempunyai otoritas untuk mengelola kawasan perbatasan, tampak masih tampak tumpang- tindih dan juga belum ada koordinasi yang memadai antarinstansi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan pengawasan dan pengelolaan kawasan perbatasan Sampai tahun 2010 Indonesia masih belum memiliki otoritas yang jelas dalam mengelola kawasan perbatasan
  • 11. Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan langsung masyarakat di kawasan perbatasan meliputi (a) masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan dibandingkan dengan di negara tetangga, seperti di perbatasan Kalimantan, (b) masih rendahnya kualitas sumber daya manusia di kawasan perbatasan, (c) masih kurangnya informasi yang dimiliki masyarakat, terutama berkaitan dengan pengetahuan tentang peraturan perundang- undangan, dan (d) terbatasnya infrastruktur dan fasilitas umum untuk memenuhi pelayanan dasar sosial kepada masyarakat di kawasan perbatasan.
  • 12. ▪ Selain itu, terdapat permasalahan lain yang tidak dapat dilepaskan dalam pengelolaan kawasan perbatasan, yakni belum disepakatinya penetapan wilayah negara di beberapa segmen batas darat dan laut melalui kesepakatan dengan negara tetangga ▪ Permasalahan lain yang mengemuka hingga saat ini adalah masih belum optimalnya koordinasi dan sinergitas antarpelaku yang menyebabkan lambannya upaya pengelolaan kawasan perbatasan
  • 13. Kesimpulan ▪ Permasalahan pengelolaan perbatasan merupakan permasalahan yang bersifat universal dan hampir seluruh negara di dunia menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan perbatasan negaranya. Pada dasarnya permasalahan pengelolaan perbatasan dapat dibagi menjadi dua, yakni: (1) permasalahan berkaitan dengan penegasan batas negara secara fisik; (2) pengelolaan daerah perbatasan. ▪ Kebijakan pengelolaan perbatasan Indonesia sampai saat ini dinilai masih belum komprehensif kendatipun telah dibentuk BNPP. Untuk itu, perubahan paradigma yang menjadikan daerah perbatasan sebagai “beranda depan” negara perlu didukung oleh sejumlah kebijakan lain agar pengelolaan perbatasan menjadi lebih optimal sekaligus memperkuat kelembagaan BNPP.
  • 14. Dari pemaparan permasalahan perbatasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, 1. Berbagai kebijakan yang ada pada saat ini cenderung belum saling menguatkan, tetapi berdiri sendiri dalam pengelolaan kawasan perbatasan. Untuk itu, diperlukan kebijakan peraturan perundang- undangan pengelolaan perbatasan tersendiri 2. Diperlukan perumusan dan penyusunan perencanaan skenario (scenario planning) dan strategi kebijakan pengelolaan perbatasan di Indonesia hingga 25 tahun ke depan yang dapat didudukkan sebagai cetak biru (blue print)
  • 15. 3. Diperlukan penguatan kelembagaan BNPP agar tidak mengulangi kesalahan pembentukan suatu badan pengelolaan perbatasan yang tidak dapat menjawab kebutuhan permasalahan pengelolaan perbatasan faktual. 4. Diperlukan perbaikan dan penataan dokumen berkaitan dengan batas wilayah dan kepemilikan pulau terluar. 5. Diperlukan penetapan prioritas penyelesaian sejumlah sengketa perbatasan karena setiap perselisihan perbatasan (dispute area) akan menjadi titik rawan bagi stabilitas kawasan, baik dari sisi hubungan bilateral, multilateral, maupun dari aktivitas tindak kejahatan lintas negara.