SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
PUSAT PENERANGAN HUKUM
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA
www.kejaksaan.go.id
FUNGSI BIDANG PERDATA & TUN
PADA KEJAKSAAN R.I.
BAGI LEMBAGA NEGARA,
INSTANSI PEMERINTAH, BUMN DAN BUMD
PENERANGAN HUKUM
PUSAT PENERANGAN HUKUM
KEJAKSAAN AGUNG RI
PUSAT PENERANGAN HUKUM
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA
TUGAS & WEWENANG KEJAKSAAN
(Psl. 30 UU No. 16/2004)
DI BIDANG PIDANA DI BIDANG
PERDATA DAN TUN DI BIDANG KETERTIBAN
& KETENTRAMAN UMUM
PENYIDIK
Sebagai Jaksa
Penyidik
PENUNTUTAN
Sebagai Jaksa
Penuntut
Umum
Sebagai
Jaksa Pengacara Negara
TUGAS DAN WEWENANG KEJAKSAAN DI BIDANG
PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
1. Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I.
- Pasal 30 ayat (2) : Di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan dengan
kuasa khusus dapat bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas
nama negara atau Pemerintah.
- Pasal 34 (2) : Kejaksaan dapat memberikan pertimbangan dalam bidang hukum
kepada pemerintah lainnya.
2. Perpres RI Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI.
- Pasal 24 (1) : Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas
dan wewenang melaksanakan tugas dan kewenangan Kejaksaan di bidang perdata
dan tata usaha negara.
- Pasal 24 (2) : lingkup bidang perdata dan tata usaha negara sebagaimana ayat 1
meliputi penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan
hukum lain kepada negara atau pemerintah meliputi lembaga/ badan negara,
lembaga/instansi pemerintah pusat dan daerah, badan usaha milik negara/daerah
dibidang perdata dan tata usaha negara untuk menyelamatkan, memulihkan
kekayaan/keuangan negara, menegakkan kewibawaan pemerintah dan negara serta
memebrikan pelayanan hukum kepada masyarakat.
DASAR HUKUM
2. Peraturan Presiden RI Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indoneia
Pasal 24 :Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha
Negara mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan
tugas dan kewenangan Kejaksaan di bidang perdata dan
tata usaha negara
1)Lingkup bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan
hukum, dan tindakan hukum lain kepada negara atau
pemerintah, meliputi lembaga/badan negara,
lembaga/instansi pemerintah pusat dan daerah, Badan
Usaha Milik Negara/Daerah di bidang perdata dan tata
usaha negara untuk menyelamatkan, memulihkan
kekayaan negara, menegakkan kewibawaan pemerintah
dan negara serta memberikan pelayanan hukum kepada
masyarakat.
1. PENEGAKAN HUKUM
2. BANTUAN HUKUM
3. PERTIMBANGAN HUKUM
4. PELAYANAN HUKUM
5. TINDAKAN HUKUM LAIN
RUANG LINGKUP
TUGAS DAN
KEWENANGAN
DATUN
FUNGSI :
1. MENJAMIN TEGAKNYA
HUKUM/KEPASTIAN HUKUM
2. MENYELAMATKAN / MEMULIHKAN
/ KEKAYAAN / KEUANGAN
NEGARA
3. MENEGAKKAN KEWIBAWAAN
PEMERINTAH DAN NEGARA
4. MELINDUNGI HAK-HAK
KEPERDATAAN MASYARAKAT
3. PERJA
009/A/JA/01/2011 tgl
24 Januari 2011
tentang Organisasi
dan Tata Kerja
Kejaksaan.
PERJA NOMOR 040/A/JA/12/2010 tanggal 13 Desember
2010 Jo PERJA 018/A/JA/07/2014 tentang Standard
Operating Procedure (SOP) Datun.
PENEGAKAN HUKUM
Penegakan hukum ialah tugas Jaksa Pengacara Negara
untuk mengajukan gugatan atau permohonan kepada
pengadilan di bidang perdata sebagaimana ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan dalam rangka memelihara
ketertiban umum, kepastian hukum dan melindungi
kepentingan negara dan pemerintah serta hak-hak
keperdataan masyarakat.
CONTOH
PENEGAKAN HUKUM
1. Mengajukan gugatan pembatalan perkawinan ( Pasal 26 ayat (1) UU
Nomor 1 Tahun 1974)
2. Mengajukan permohonan pembubaran PT dengan alasan PT melanggar
kepentingan umum atau PT melakukan perbuatan yang melanggar
peraturan perundang undangan. (Pasal 146 ayat (1) huruf a UU Nomor
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas).
3. Mengajukan permohonan pailit dengan alasan kepentingan umum.
(Pasal 2 ayat (2) UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundan Kewajiban Pembayaran Utang)
4. Pembatalan Paten (UU No. 14 Tahun 2001 tentang Paten pasal 91 ayat
(4))
KEWENANGAN JPN BERDASARKAN UU NO. 31 TAHUN 1999 Jo
UU NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
PASAL 32: Dalam hal penyidik menemukan dan berpendapat
bahwa satu atau lebih unsur tindak pidana korupsi tidak
terdapat cukup bukti, sedangkan secara nyata telah ada
kerugian keuangan negara, maka penyidik segera menyerahkan
berkas perkara hasil penyidikan tersebut kepada Jaksa
Pengacara Negara untuk dilakukan gugatan perdata atau
diserahkan kepada instansi yang dirugikan untuk mengajukan
gugatan.
PASAL 33: Dalam hal tersangka meninggal dunia pada saat
dilakukan penyidikan, sedangkan secara nyata telah ada kerugian
keuangan negara, maka penyidik segera menyerahkan berkas
perkara hasil penyidikan tersebut kepada Jaksa Pengacara
Negara atau diserahkan kepada instansi yang dirugikan untuk
dilakukan gugatan perdata terhadap ahli warisnya
PASAL 34: Dalam hal terdakwa meninggal dunia pada saat
dilakukan pemeriksaan di sidang pengadilan, sedangkan secara
nyata telah ada kerugian keuangan negara, maka penuntut
umum segera menyerahkan salinan berkas berita acara sidang
tersebut kepada Jaksa Pengacara Negara atau diserahkan
kepada instansi yang dirugikan untuk dilakukan gugatan perdata
terhadap ahli warisnya.
PASAL 38 C (UU Nomor 20 Tahun 2001) : Apabila setelah putusan
pengadilan telah memeperoleh kekuatan hukum tetap, diketahui
masih terdapat harta benda milik terpidana yang disuga atau
patut diduga juga berasal dari tindak pidana korupsi yang
belumn dikenakan perampasan untuk negara sebagaimana
dimaksud dalam pasal 38 B ayat (2), maka negara dapat
melakukan gugatan perdata terhadap terpidana dan atau ahli
warisnya
BANTUAN HUKUM
Bantuan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara Negara dalam
bidang Perdata dan Tata Usaha Negara untuk melakukan
pemberian jasa hukum kepada Instansi Pemerintah atau Lembaga
Negara atau BUMN atau Pejabat Tata Usaha Negara untuk
bertindak sebagai Kuasa Pihak dalam perkara Perdata dan Tata
Usaha Negara berdasarkan Surat Kuasa Khusus
PERTIMBANGAN HUKUM
Pertimbangan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara Negara untuk
memberikan pendapat hukum (Legal opinion/LO) dan/atau
pendampingan (Legal Assistance) di bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara atas dasar permintaan dari Lembaga Negara, instansi
pemerintah di pusat/daerah, BUMN/BUMD, yang pelaksanaannya
berdasarkan Surat Perintah JAM DATUN, Kajati, Kajari.
TINDAKAN HUKUM LAIN
Tindakan Hukum lain adalah tugas Jaksa
Pengacara Negara untuk bertindak sebagai mediator
atau fasilitator dalam hal terjadi sengketa atau
perselisihan antar lembaga negara, instansi
pemerintah di pusat/daerah, BUMN/BUMD di bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara
PELAYANAN HUKUM
Pelayanan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara
Negara untuk memberikan penjelasan tentang
masalah hukum perdata dan tata usaha negara
kepada anggota masyarakat yang meminta.
TAHAPAN PENANGANAN PERKARA
PERDATA
NON LITIGASI LITIGASI
NEGOSIASI, MEDIASI
PERDAMAIAN/
MUFAKAT/
KESEPAKATAN
PERDATA
(PENGGUGAT/
TERGUGAT)
 PERSIAPAN
 PERSIDANGAN
 BANDING
 KASASI
 PK
SUKS
ES
TAHAPAN PENANGANAN PERKARA
TATA USAHA NEGARA
LITIGASI
TUN
(TERGUGAT)
 DISMISSAL PROSES
 PERSIDANGAN
 BANDING
 KASASI
 PK
Peranan JPN dalam
Perkara Pengujian
Undang-Undang di
Mahkamah Konstitusi
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DATUN YANG DAPAT
DIBERIKAN KEPADA LEMBAGA NEGARA
INSTANSI PEMERINTAH BUMN/BUMD :
1. BANTUAN HUKUM
2. PERTIMBANGAN HUKUM
3. TINDAKAN HUKUM LAIN
SELAMA TAHUN 2014 (SAMPAI PADA BULAN AGUSTUS 2014) DATUN TELAH
BERTINDAK SEBAGAI JAKSA PENGACARA NEGARA DENGAN MENANGANI/
MENYELESAIKAN PERKARA SEJUMLAH 2.213 PERKARA DENGAN JUMLAH
PENYELAMATAN DAN PEMULIHAN KEUANGAN NEGARA SEJUMLAH Rp.
7 . 5 5 . 7 1 9 . 7 3 6 . 3 6 4 , 3 6 . D A N U S D O L L A R 5 6 . 2 5 2 , 0 3
ETIKA JPN DALAM BERACARA
• JPN bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa
dan terbatas pada kewenangan yang dikuasakan.
• JPN dalam beracara tunduk pada hukum acara yang
berlaku.
• Kedudukan JPN setara dengan Prinsipal/Pengacara
pihak lawan.
• JPN menjunjung tinggi profesionalitas.
• JPN melaporkan setiap perkembangan perkara kepada
klien.
Keuntungan Menggunakan Jasa JPN
• JPN bertindak mewakili Pemberi Kuasa berdasarkan
Peraturan Perundang-Undangan.
• JPN bertindak profesional, dan siap berkompetisi
dengan Pengacara swasta.
• JPN tidak mengenal lawyer fee.
• JPN tidak dapat menolak SKK walaupun JPN telah
mengetahui dalam kasus posisi kecil kemungkinan
untuk menang.
• JPN tidak menimbulkan conflict of interest (tidak
bermata dua). JPN tidak mewakili perorangan.
• Bahwa tupoksi bidang DATUN dapat mencegah
timbulnya permasalahan hukum, termasuk terjadinya
tindak pidana korupsi .
KEUNTUNGAN JPN

More Related Content

What's hot

F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1ssuser167cff
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaFormasi Org
 
BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER
BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER
BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER Pet-pet
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahAkram Naufal
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointAndhika Pratama
 
JUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT
JUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKATJUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT
JUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKATJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaArdi Susanto
 
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganTri Widodo W. UTOMO
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarEvi Rohmatul Aini
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahFKP2B Cikarang
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 

What's hot (20)

F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
 
Kelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPNKelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPN
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 
BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER
BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER
BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanah
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 
JUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT
JUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKATJUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT
JUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT
 
Presentasi hasil kajian diskresi
Presentasi hasil kajian diskresiPresentasi hasil kajian diskresi
Presentasi hasil kajian diskresi
 
Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan Desa
 
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik Kepentingan
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset Daerah
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 

Similar to KEUNTUNGAN JPN

MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...ArsipDatunNTT
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxwinanti6
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaFRANKLYN_SS
 
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptxPower Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptxYuliAnti565057
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBataraSimbolon3
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBataraSimbolon3
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxBrannessIrnando1
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxDirgaGunk
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasAprizal Gauul
 
Babii.sis.hukumperad.nas
Babii.sis.hukumperad.nasBabii.sis.hukumperad.nas
Babii.sis.hukumperad.nasAwis Mirad
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasAndri Yulipan
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxsistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxRoyyanFirdausAlpha
 
Presentasi kd 2
Presentasi kd 2Presentasi kd 2
Presentasi kd 2ade_sobara
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 

Similar to KEUNTUNGAN JPN (20)

MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
 
MATERI HAN I.pptx
MATERI HAN I.pptxMATERI HAN I.pptx
MATERI HAN I.pptx
 
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptxPower Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
 
Babii.sis.hukumperad.nas
Babii.sis.hukumperad.nasBabii.sis.hukumperad.nas
Babii.sis.hukumperad.nas
 
han
hanhan
han
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
 
Hukum ac perdata
Hukum ac perdataHukum ac perdata
Hukum ac perdata
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxsistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
 
Kwn kelompk
Kwn kelompkKwn kelompk
Kwn kelompk
 
Presentasi kd 2
Presentasi kd 2Presentasi kd 2
Presentasi kd 2
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 

Recently uploaded

GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 

Recently uploaded (6)

GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 

KEUNTUNGAN JPN

  • 1. PUSAT PENERANGAN HUKUM KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA www.kejaksaan.go.id
  • 2. FUNGSI BIDANG PERDATA & TUN PADA KEJAKSAAN R.I. BAGI LEMBAGA NEGARA, INSTANSI PEMERINTAH, BUMN DAN BUMD PENERANGAN HUKUM PUSAT PENERANGAN HUKUM KEJAKSAAN AGUNG RI PUSAT PENERANGAN HUKUM KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA
  • 3. TUGAS & WEWENANG KEJAKSAAN (Psl. 30 UU No. 16/2004) DI BIDANG PIDANA DI BIDANG PERDATA DAN TUN DI BIDANG KETERTIBAN & KETENTRAMAN UMUM PENYIDIK Sebagai Jaksa Penyidik PENUNTUTAN Sebagai Jaksa Penuntut Umum Sebagai Jaksa Pengacara Negara
  • 4. TUGAS DAN WEWENANG KEJAKSAAN DI BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA 1. Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I. - Pasal 30 ayat (2) : Di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau Pemerintah. - Pasal 34 (2) : Kejaksaan dapat memberikan pertimbangan dalam bidang hukum kepada pemerintah lainnya. 2. Perpres RI Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI. - Pasal 24 (1) : Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan tugas dan kewenangan Kejaksaan di bidang perdata dan tata usaha negara. - Pasal 24 (2) : lingkup bidang perdata dan tata usaha negara sebagaimana ayat 1 meliputi penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain kepada negara atau pemerintah meliputi lembaga/ badan negara, lembaga/instansi pemerintah pusat dan daerah, badan usaha milik negara/daerah dibidang perdata dan tata usaha negara untuk menyelamatkan, memulihkan kekayaan/keuangan negara, menegakkan kewibawaan pemerintah dan negara serta memebrikan pelayanan hukum kepada masyarakat. DASAR HUKUM
  • 5. 2. Peraturan Presiden RI Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indoneia Pasal 24 :Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan tugas dan kewenangan Kejaksaan di bidang perdata dan tata usaha negara 1)Lingkup bidang Perdata dan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain kepada negara atau pemerintah, meliputi lembaga/badan negara, lembaga/instansi pemerintah pusat dan daerah, Badan Usaha Milik Negara/Daerah di bidang perdata dan tata usaha negara untuk menyelamatkan, memulihkan kekayaan negara, menegakkan kewibawaan pemerintah dan negara serta memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat.
  • 6. 1. PENEGAKAN HUKUM 2. BANTUAN HUKUM 3. PERTIMBANGAN HUKUM 4. PELAYANAN HUKUM 5. TINDAKAN HUKUM LAIN RUANG LINGKUP TUGAS DAN KEWENANGAN DATUN FUNGSI : 1. MENJAMIN TEGAKNYA HUKUM/KEPASTIAN HUKUM 2. MENYELAMATKAN / MEMULIHKAN / KEKAYAAN / KEUANGAN NEGARA 3. MENEGAKKAN KEWIBAWAAN PEMERINTAH DAN NEGARA 4. MELINDUNGI HAK-HAK KEPERDATAAN MASYARAKAT
  • 7. 3. PERJA 009/A/JA/01/2011 tgl 24 Januari 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan.
  • 8. PERJA NOMOR 040/A/JA/12/2010 tanggal 13 Desember 2010 Jo PERJA 018/A/JA/07/2014 tentang Standard Operating Procedure (SOP) Datun.
  • 9. PENEGAKAN HUKUM Penegakan hukum ialah tugas Jaksa Pengacara Negara untuk mengajukan gugatan atau permohonan kepada pengadilan di bidang perdata sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dalam rangka memelihara ketertiban umum, kepastian hukum dan melindungi kepentingan negara dan pemerintah serta hak-hak keperdataan masyarakat.
  • 10. CONTOH PENEGAKAN HUKUM 1. Mengajukan gugatan pembatalan perkawinan ( Pasal 26 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974) 2. Mengajukan permohonan pembubaran PT dengan alasan PT melanggar kepentingan umum atau PT melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang undangan. (Pasal 146 ayat (1) huruf a UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas). 3. Mengajukan permohonan pailit dengan alasan kepentingan umum. (Pasal 2 ayat (2) UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundan Kewajiban Pembayaran Utang) 4. Pembatalan Paten (UU No. 14 Tahun 2001 tentang Paten pasal 91 ayat (4))
  • 11. KEWENANGAN JPN BERDASARKAN UU NO. 31 TAHUN 1999 Jo UU NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PASAL 32: Dalam hal penyidik menemukan dan berpendapat bahwa satu atau lebih unsur tindak pidana korupsi tidak terdapat cukup bukti, sedangkan secara nyata telah ada kerugian keuangan negara, maka penyidik segera menyerahkan berkas perkara hasil penyidikan tersebut kepada Jaksa Pengacara Negara untuk dilakukan gugatan perdata atau diserahkan kepada instansi yang dirugikan untuk mengajukan gugatan.
  • 12. PASAL 33: Dalam hal tersangka meninggal dunia pada saat dilakukan penyidikan, sedangkan secara nyata telah ada kerugian keuangan negara, maka penyidik segera menyerahkan berkas perkara hasil penyidikan tersebut kepada Jaksa Pengacara Negara atau diserahkan kepada instansi yang dirugikan untuk dilakukan gugatan perdata terhadap ahli warisnya
  • 13. PASAL 34: Dalam hal terdakwa meninggal dunia pada saat dilakukan pemeriksaan di sidang pengadilan, sedangkan secara nyata telah ada kerugian keuangan negara, maka penuntut umum segera menyerahkan salinan berkas berita acara sidang tersebut kepada Jaksa Pengacara Negara atau diserahkan kepada instansi yang dirugikan untuk dilakukan gugatan perdata terhadap ahli warisnya. PASAL 38 C (UU Nomor 20 Tahun 2001) : Apabila setelah putusan pengadilan telah memeperoleh kekuatan hukum tetap, diketahui masih terdapat harta benda milik terpidana yang disuga atau patut diduga juga berasal dari tindak pidana korupsi yang belumn dikenakan perampasan untuk negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 B ayat (2), maka negara dapat melakukan gugatan perdata terhadap terpidana dan atau ahli warisnya
  • 14. BANTUAN HUKUM Bantuan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara Negara dalam bidang Perdata dan Tata Usaha Negara untuk melakukan pemberian jasa hukum kepada Instansi Pemerintah atau Lembaga Negara atau BUMN atau Pejabat Tata Usaha Negara untuk bertindak sebagai Kuasa Pihak dalam perkara Perdata dan Tata Usaha Negara berdasarkan Surat Kuasa Khusus
  • 15. PERTIMBANGAN HUKUM Pertimbangan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara Negara untuk memberikan pendapat hukum (Legal opinion/LO) dan/atau pendampingan (Legal Assistance) di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara atas dasar permintaan dari Lembaga Negara, instansi pemerintah di pusat/daerah, BUMN/BUMD, yang pelaksanaannya berdasarkan Surat Perintah JAM DATUN, Kajati, Kajari.
  • 16. TINDAKAN HUKUM LAIN Tindakan Hukum lain adalah tugas Jaksa Pengacara Negara untuk bertindak sebagai mediator atau fasilitator dalam hal terjadi sengketa atau perselisihan antar lembaga negara, instansi pemerintah di pusat/daerah, BUMN/BUMD di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
  • 17. PELAYANAN HUKUM Pelayanan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara Negara untuk memberikan penjelasan tentang masalah hukum perdata dan tata usaha negara kepada anggota masyarakat yang meminta.
  • 18. TAHAPAN PENANGANAN PERKARA PERDATA NON LITIGASI LITIGASI NEGOSIASI, MEDIASI PERDAMAIAN/ MUFAKAT/ KESEPAKATAN PERDATA (PENGGUGAT/ TERGUGAT)  PERSIAPAN  PERSIDANGAN  BANDING  KASASI  PK SUKS ES
  • 19. TAHAPAN PENANGANAN PERKARA TATA USAHA NEGARA LITIGASI TUN (TERGUGAT)  DISMISSAL PROSES  PERSIDANGAN  BANDING  KASASI  PK
  • 20. Peranan JPN dalam Perkara Pengujian Undang-Undang di Mahkamah Konstitusi
  • 21. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DATUN YANG DAPAT DIBERIKAN KEPADA LEMBAGA NEGARA INSTANSI PEMERINTAH BUMN/BUMD : 1. BANTUAN HUKUM 2. PERTIMBANGAN HUKUM 3. TINDAKAN HUKUM LAIN SELAMA TAHUN 2014 (SAMPAI PADA BULAN AGUSTUS 2014) DATUN TELAH BERTINDAK SEBAGAI JAKSA PENGACARA NEGARA DENGAN MENANGANI/ MENYELESAIKAN PERKARA SEJUMLAH 2.213 PERKARA DENGAN JUMLAH PENYELAMATAN DAN PEMULIHAN KEUANGAN NEGARA SEJUMLAH Rp. 7 . 5 5 . 7 1 9 . 7 3 6 . 3 6 4 , 3 6 . D A N U S D O L L A R 5 6 . 2 5 2 , 0 3
  • 22. ETIKA JPN DALAM BERACARA • JPN bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa dan terbatas pada kewenangan yang dikuasakan. • JPN dalam beracara tunduk pada hukum acara yang berlaku. • Kedudukan JPN setara dengan Prinsipal/Pengacara pihak lawan. • JPN menjunjung tinggi profesionalitas. • JPN melaporkan setiap perkembangan perkara kepada klien.
  • 23. Keuntungan Menggunakan Jasa JPN • JPN bertindak mewakili Pemberi Kuasa berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan. • JPN bertindak profesional, dan siap berkompetisi dengan Pengacara swasta. • JPN tidak mengenal lawyer fee. • JPN tidak dapat menolak SKK walaupun JPN telah mengetahui dalam kasus posisi kecil kemungkinan untuk menang. • JPN tidak menimbulkan conflict of interest (tidak bermata dua). JPN tidak mewakili perorangan. • Bahwa tupoksi bidang DATUN dapat mencegah timbulnya permasalahan hukum, termasuk terjadinya tindak pidana korupsi .