Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
3. Pengertian Halogen
Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk.
Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan
tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk
kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan
diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu
tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga
cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini
disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut
halida.
6. Sifat-Sifat
Unsur
Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Nomor Atom 9 17 35 53 85
Massa atom relatif 18,99 35,5 79,9 126,9 210
Titik Leleh ( ) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302
Titik Didih ( ) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337
Rapatan pada 25
(gram/cm3) 1,108 1,367 3,119 4,93 -
Warna kuning
kuning-
hijau
merah
tua
Ungu-
hitam -
Energi ionisasi (kJ/mol) 1681 1251 1139,9 1008,4 930
Afinitas elektron (kJ/mol) 328 349 324,7 295,2 270
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,2
Jari-jari ion (Å) 1,33 1,81 1,96 2,2 2,27
Jari-jari atom (Å) 0,64 0,99 1,14 1,33 1,4
Potensial reduksi
standar(volt) 2,87 1,36 1,07 0,54 -0,2
F2/F- Cl2/Cl- Br2/Br- I2/I- At2/At-
7. 1) Fluorin
Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau agak kekuning-
kuningan. Flourin sama seperti oksigen dapat membantu dalam reaksi pembakaran.
Hidrogen dan logam-logam aktif akan terbakar pada gas ini dengan cara membebaskan
panas dan cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar dibandingkan dengan unsur halogen lain,
dapat dibuktikan dengan terbakarnya bahan-bahan biasa termasuk kayu dan plastik apabila
berada dalam keadaan atmosfer fluor.
2) Klorin
Pada suhu kamar, klorin berupa gas dengan warna hijau pucat. Klorin sama
seperti oksigen dapat membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam
aktif akan terbakar pada salah satu gas ini dengan cara membebaskan panas dan cahaya.
Reaktifitas Klorin tidak sereaktif Flourin.
Kereaktifan
8. 3) Iodium
Iodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas berwarna
ungu-biru berbau tidak enak. Kristal iodine dapat melukai kulit. Sedangkan
uapnya dapat melukai mata dan selaput lender. Iodin kurang reaktif jika
dibandingkan dengan Klor.
4) Brom
Brom pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna merah tua
dan mempunyai tekanan uap yang sangat tinggi. Brom cair merupakan salah
satu reagensia laboratorium umum yang paling berbahaya, karena efek uap itu
terhadap mata dan saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek
yang membahayakan. Cairan ini njuga dapat menimbulkan luka bakar yang
parah, bila mengenai kulit. Bromin kurang reaktif bila dibandingkan dengan
Klor.
5) Astatin
Astatine dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl),
tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom
seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt
dan CH3At.
9. Kesimpulan
Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya dan energi
ikatan halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat
halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah
semakin berkurang.
10. Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang.
Fluor selain larut juga bereaksi dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang
mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3
-, misalnya I2 larut dalam
larutan KI.
I2(s) + KI(aq) KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam
pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
Kelarutan
11. Daya Oksidasi
Halogen merupakan oksidator kuat. Sifat oksidator halogen dari
atas ke bawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi
ion halida di bawahnya.
Ini berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifat reduktor ion halida
makin ke bawah semakin kuat.
Kekuatan oksidator : F2 > Cl2 > Br2 > I2
Kekuatan reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
12. Reaksi-Reaksi Penting Halogen
1) Reaksi dengan logam
Halogen bereaksi dengan sebagaian besar logam menghasilkan
halida logam dengan bilangan oksidasi paling stabil.
Contoh :
2Al + 3Br2 2AlBr3
2Fe + 3Cl2 2FeCl3
2) Reaksi dengan hidrogen
Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen
halida (HX).
Reaksi :
H2 + X2 2HX (X = halogen)
Fluorin dan klorin bereaksi dengan hebat disertai ledakan, tetapi
bromin dan iodin bereaksi lambat.
13. 3) Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu
Halogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam dan metaloid.
Contoh :
Si + 2X2 SiX4
2B + 3X2 2BX3
Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan trihalida
jika halogennya terbatas, atau pentalida jika halogennya berlebihan.
Contoh :
P4 + 6Cl2 4PCl3
P4 + 10Cl2 4PCl5
4) Reaksi dengan air
Fluorin bereaksi hebat dengan air membentuk HF dan membebaskan oksigen.
F2 + H2O 2HF + ½O2
Halogen lainnya mengalami reaksi disproporsionasi dalam air menurut
kesetimbangan sebagai berikut.
X2 + H2O HX + HXO
Catatan : iodin sukar larut dalam air.
14. 5) Reaksi dengan basa
Klorin, bromin, dan iodin mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa.
Contoh :
a) Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar, maka akan
bereaksi membentuk NaCl dan NaClO.
Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
b) Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah NaCl dan
NaClO3.
Cl2(g) + 6NaOH(aq) 5NaCl(aq) + NaClO3(aq) + 3H2O(l)
6) Reaksi antar halogen
Antar halogen dapat bereaksi membentuk senyawa antarhalogen.
Reaksinya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :
X2 + nY2 2XYn
Dengan Y adalah halogen yang lebih eletronegatif dan n adalah
bilangan ganjil 1, 3, 5, atau 7
15. 1) Fluor
Unsur ini ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun
1670 dan baru padatahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya.
Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif. Dalam bentuk
gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning
muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan
air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen
fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan
kehitaman pada gigi.
16. 2) Klorin
Klor Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada
tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2,
senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning
kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida
ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat
penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30
gram NaCl.
3) Iodin
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur
nonlogam.Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada
temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak .Di
alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini
larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam
jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di
Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm.
17. 4) Brom
Brom Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair
berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature
kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak, mudah larut dalam air
dan CS2 membentuk larutan berwarna merah.
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan
di air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut
Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga
diperoleh dari Arkansas.
5) Astatin
Astatin Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil
pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun
1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20
isotop dari astatin, dan isotop At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam
(terpanjang). Astatin lebih logam disbandingiodium. Sifat kimianya mirip
iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi
belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatomseperti
unsur halogen lainnya. Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit
kurang dari 30 gram.
18. 1) Fluor
Membuat senyawa CFC (CCl2F2)sebagai pendingin ruangan, lemari es,
dan mesin-mesin pendingin lainnya.
Garam fluorida (NaF) untuk mencegah kerusakan gigi pada pasta gigi
Hidrogen Fluorida (HF) untuk membuat tulisan/lukisan di atas kaca
(mengetsa)
Magnesium Fluorida (MgF2) digunakan dalam bidang optik, seperti
pembuatan lensa.
Lithium Fluorida (LiF) digunakan sebagai katode untuk PLED (LED
organik), sebagai reaktor nuklir, pendeteksi radiasi, dalam optik, dan
lelehan garam.
Berillium Fluorida (BeF2), dalam biokimia, ADP dan BeF2 akan
mengikat ATP
19. 2) Klorin
Membuat garam dapur NaCl
Klorinasi hidrokarbon untuk bahan baku industri plastik serta karet
sintesis
Desinfektan (Cl2) dan kaporit (CaCl(OCl))
HCl untuk membersihkan permukaan logam dari karat
KCl sebagai pupuk
MgCl2 sebagai penghancur es
CaCl2 untuk menambah massa jenis zat padat yang bebas air garam
NH4Cl, sebagai bahan pembuatan kembang api dan obat batuk
ZnCl2 untuk membuat bom asap
BaCl2 untuk menguji ion sulfat
HClO4 untuk bahan bakar roket
HClO sebagai sanitizer aktif dalam penanganan air
NaClO sebagai pemutih
PbCl2 untuk memproduksi gelas infrared transmisi
20. 3) Iodin
Asam Iodida (HI) untuk mensintesis NaI dan KI
KI untuk fotografi
NH4I untuk fotografi dan medis
Digunakan dalam industri obat seperti iodoform (CHI3) untuk
antiseptik, tinktur iodin
AgI bersama AgBr dalam bidang fotografi untuk menangkap cahaya
masuk
NaIO3atau NaI dengan campuran garam dapur untuk mencegahgondok
dan penurunan intelegensia
Dalam bidang kesehatan, industri kimia, radiologi analisis kimia dll
21. 4) Brom
Untuk membuat etil bromida (C2H5Br) yang dicampurkan ke dalam
bensin bertimbel
AgBr sebagai bahan sensitif terhadap cahaya pada film fotografi
HBr untuk produksi bromida alkil
LiBr digunakan untuk pengondisian udara
NaBr sebagai desinfektan pada kolam renang
KBr untuk menahan resep-resep pengembangan hitam-putih pada
fotografi
MgBr2 sebagai katalis untuk beberapa reaksi
BaBr2 untuk pemurnian radium
NH4Br untuk fotografi
22. 1) Fluorin
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam fluorida(HF). Dalam elektrolisis
dihasilkan gas H2 di katoda dan gas F2 di anoda.
Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut.
2HF(aq) 2H+
(aq) + 2F-
(aq)
katode(-) : 2H+
(aq) + 2e- H2(g)
anode(+) : 2F-
(aq) F2(g) + 2e-
Hasil : 2HF(aq) H2(g) + F2(g)
23. 2) Klorin
Pembuatan klorin dapat dilakukan dengan dua cara :
1) Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO2(batu kawi), KMnO4, K2CrO7, atau
CaOCl2.
Contoh:
CaOCl2(aq) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
2) Cara Elektrolisis
Klorin dapat dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida pekat
dengan mengguanakan elektrode inert. Persamaan reaksi sebagai berikut.
2NaCl(aq) 2Na+
(aq) + 2Cl-
(aq)
Katode(-) : 2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-
(aq)
Anode(+) : 2Cl-
(aq) Cl2(g) + 2e-
Hasil : 2NaCl(aq) + 2H2O(l0 2Na+
(aq) + 2OH-
(aq) + Cl2(g) + H2(g)
24. 3) Bromin
Pembuatan Bromin juga dapat dilakukan dengan dua cara :
1) Cara reaksi Redoks
Bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromida dengan klorin. pembuatan
gas Br2 sebagai berikut:
Cl2(g) + 2Br-
(aq) Br2(g) + 2Cl-
(aq)
2) Cara elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan
menggunakan electrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq) Mg2+
(aq) + 2Br-
(aq)
Katode (-) : 2 H2O (l) + 2e- H2(g) + 2OH-
(aq)
Anode (+) : 2 Br-
(aq) Br2(l) + 2e-
Hasil : MgBr2(aq) + 2H2O(l) Mg2+
(aq) + 2OH-
(aq) + Br2(l) + H2 (g)
25. 4) Iodin
Iodin dapat dibuat dengan dua cara:
1) Cara reaksi redoks
a. Secara komersial Iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodide yang terdapat
dalam air laut dengan klorin.
Cl2 (g) + 2 I-
(aq) I2 (s) + 2 Cl-
(aq)
b. Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam suasana asam.
IO3
-
(aq) + 3 HSO3
-
(aq) I-
(aq) + 3 H+
(aq) + 3 SO4
2-
(aq)
I-
(aq) + IO3
-
(aq) + 6 H+
(aq) I2(s) + 3 H2O (l)
c. Dilaboratorium iodine dibuat dari MnO4 + KI + H2SO4 pekat yang dipanaskan. I2 yang
terbentuk akan mengkristal pada bagian bawah cawan ( terjadi sublimasi ).
2 KI(s) + MnO4 (s) + 2 H2SO4 (l) K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + 2H2O(l) +I2(s)
2) Cara elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrosis larutan garam pekat NaI dengan
menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya
2 NaI(aq) 2Na+
(aq) + 2I-
(aq)
Katode (-) : 2 H2O (l) + 2e- H2(g) + 2 OH-
(aq)
Anode (+) : 2I-
(aq) I2(s) + 2e-
Hasil : 2NaI(aq) + 2 H2O (l) 2Na+
(aq) + 2 OH-
(aq) + I2(s) + H2(g)