4. KELIMPAHAN HALOGEN
Unsur golongan halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya
ditemukan dalam bentuk senyawanya. Halogen berasal dari bahasa
Yunani dari kata halo yang berarti garam, karena umumnya
ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Kelimpahan unsur-unsur
halogen ini banyak terdapat di lautan.
Contohnya adalah di laut mati. Laut mati memiliki kadar garam yang
cukup tinggi sehingga tidak ada kehidupan di dalamnya. Selain itu,
juga tidak dapat direnangi karena akibat kadar garam yang
tinggi. Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui
mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Mineral yang terkandung
di dalam lumpur pada kulit mati terbukti dapat memperbaiki kulit,
melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantu kesehatan
5. KELIMPAHAN MINERAL
Unsur Kelimpahan Mineral
Fluorin (F) CaF2 (Fluorspar), Na3AlF6 (Kriolit), Ca5 (PO4)3 F (Fluoroapatit), dalam gigi manusia
dan hewan
Klorin (Cl) Garam NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 dalam air laut.
Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl, sedangkan dalam kerak
bumi sekitar 0,2%
Bromin (Br) Terdapat dalam senyawa logam bromide pada air laut mati, kadarnya sekitar 4.500
- 5.000 ppm
Iodin (I) - Pada senyawa NaIO3 (Natrium iodat) yang bercampur dengan deposit NaNO3 di
daerah Chili
- Pada larutan garam bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai
100 ppm
- Pada sumber air di daerah Watudakon (Mojokerto) Jatim juga mengandung
yodium dengan kadar cukup tinggi Di dalam beberapa jenis lumut, ganggang laut
Astatin (At) Jumlahnya pada kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram, sebab unsur ini
bersifat radioaktif
7. AFINITAS ELEKTRON
• Afinitas Elektron adalah negatif dari perubahan energi yang terjadi saat satu
elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas. Unsur yang
mempunyai afinitas elektron bertanda negatif, berarti mempunyai kecenderungan
lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya
bertanda positif.
• Afinitas elektron terbesar dimiliki unsur halogen (VIIA) karena unsur golongan ini
yang paling mudah menangkap elektron. Maka, unsur yang mempunyai afinitas
elektron terbesar adalah Klor dengan nilai afinitas –349,0
8. ENERGI IONISASI
• Energi ionisasi adalah energi dalam jumlah minimum yang
diperlukan untukmelepaskan satu elektron dari atom berwujud gas pada
keadaan dasarnya.
• Energi ionisasi unsur halogen sangat tinggi dan yang paling tinggi adalah
• Energi ionisasi menurun dalam satu golongan karena terpengaruhi oleh jari-
jari atom yang semakin besar dari Fluor sampai Iod, demikian halnya
keelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E°red).
9. JARI-JARI ATOM
• Jari-jari atom adalah jarak yang dihitung dari inti atom sampai ke kulit
terluar. Semakin ke kanan jumlah proton dan neutron semakin banyak
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kuat sehingga
jari-jari atom semakin kecil.
• Jari-jari atom halogen dalam satu golongan makin ke atas makin kecil. Ini
berarti semakin ke atas ukuran molekul makin kecil, maka gaya tarik-
menarik antarmolekul (gaya Van der Waals) akan semakin kecil.
10. KARAKTERISTIK LOGAM &
NON LOGAM
• Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur
logam dan beberapa unsur non logam. Fluorin merupakan unsur
yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk unsur-
unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan nomor atom.
• Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk asam halida (HX).
• Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam
oksi dengan rumus HXO, HXO₂, HXO₃ dan HXO yang disebut
sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam
perhalat.
• Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama
unsur halogen membenuk senyawa antarhalogen.
11. • Kelima unsur halogen ini
punya warna dan bentuk
yang berbeda-beda. Meski
begitu, semuanya punya
satu ciri khas yang
gampang dikenali: baunya
menusuk.
• Wujud dari setiap unsur itu
akan memengaruhi titik
leleh dan titik didihnya.
Semakin padat, maka
semakin besar titik leleh
dan titik didihnya. Di sisi
lain, semakin ke bawah
(dari tabel periodik),
kerapatan dan jari-jarinya
juga semakin meningkat.
Sifat fisis dari unsur halogen adalah titik leleh dan
titik didihnya meningkat seiring dengan kenaikan
nomor atom. Di suhu ruangan, fluorin dan klorin
berwujud gas, sementara bromin berwujud cair
yang mudah menguap dan iodin berupa padatan
yang mudah menyublim.
12. Sifat Kimia Halogen
Sifat kimia unsur halogen adalah reaktivitasnya yang tinggi
sebagai unsur nonlogam. Halogen dapat bereaksi dengan
hidrogen membentuk asam halogenida. Jika bereaksi dengan
basa, halogen akan membentuk garam. Jika bereaksi dengan
logam, halogen akan menghasilkan logam halogenida yang
memiliki bilangan oksidasi tinggi. Unsur-unsur halogen juga larut
dalam air, membentuk asam halogenida dan asam hipohalit.
Larutan halogen disebut juga sebagai halogenida dan bersifat
oksidator
13. Reaksi umum yang terjadi
1. Reaksi antar halogen
Reaksi antar halogen termasuk reaksi substitusi, membentuk senyawa antar halogen, dengan
reaksi sebagai berikut:
X2 + Y2 –> 2XY
Contoh reaksi antar halogen adalah sebagai berikut:
Cl2 + F2 –> 2ClF
I2 + Cl2 –> 2ICl
At2 + Br2 –> 2AtBr
Unsur halogen dengan periode 3 ke atas (Cl, Br, I, At) dapat bereaksi menurut persamaan reaksi
berikut:
X2 + nY2 –> 2XYn
Reaksi ini menghasilkan senyawa halogen dengan beberapa bilangan oksidasi. Contoh
reaksinya adalah sebagai berikut:
Biloks +3: Cl2 + 3F2 –> 2ClF3
Biloks +5: Br2 + 5F2 –> 2BrF5
Biloks +7: I2 + 7F2 –> 2IF
14. 2. Reaksi halogen dengan air
Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluorida dengan reaksi
sebagai berikut:
2F2(g) + H2O(g) <–> 4HF(g) + O2(g)
Reaksi air dan fluorin berlangsung hebat karena air terbakar di dalam
fluorin. Sementara halogen lainnya bereaksi dengan air melalui reaksi
disproporsionasi membentuk asam halida dan senyawa oksihalogen
dengan reaksi sebagai berikut:
X2 + H2O <–> HOX + HX
Contoh reaksi halogen (kecuali F2) dengan air adalah sebagai berikut:
Cl2 + H2O <–> HOCl + HCl
Br2 + H2O <–> HOBr + HBr
I2 + H2O <–> HOI + HI
15. 3. Reaksi halogen dengan basa
Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian
mengalami reaksi disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen.
Berikut contoh reaksi halogen dengan basa:
#1 Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion
fluoride F–, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2(g) + OH–
(aq) –> OF2(g) + 2F–
(aq) + H2O(l)
#2 Klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk ion
hipohalit OX– dan ion halida X– dengan reaksi sebagai berikut:
X2(g) + 2OH–
(aq) –> OX–
(aq) + X–
(aq) + H2O(l)
Ion OX– yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion
halat XO3
– dan ion halida X–, dengan reaksi sebagai berikut:
3OX–
(aq) –> XO3
–
(aq) + 2X–
(aq)
16. Contoh reaksi halogen dengan basa membentuk ion hipohalit OX– dan ion
halida X–
#1 Chlorine dan basa : ion OCl– yang stabil pada suhu ruang akan
terdisproporsionasi menjadi ClO3
– jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai
berikut:
Cl2(g) + 2OH–
(aq) –> OCl–
(aq) + Cl–
(aq) + H2O(l)
3OCl–
(aq) –> ClO3
–
(aq) + 2Cl–
(aq)
#2 Bromine dan basa : ion OBr– terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu
ruang, reaksinya adalah sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH–
(aq) –> OBr–
(aq) + Br–
(aq) + H2O(l)
3OBr–
(aq) –> BrO3
–
(aq) + 2Br–
(aq)
#3 Iodine dan basa : ion OI– bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk
diamati, reaksinya adalah sebagai berikut:
I2(g) + 2OH–
(aq) –> OI–
(aq) + I–
(aq) + H2O(l)
3OI–
(aq) –> IO3
–
(aq) + 2I–
(aq)
17. 4. Reaksi unsur halogen dengan nonlogam
4.1. Hidrogen halida
Hydrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hydrogen
halida yang semuanya adalah gas tidak berwarna. Persamaan reaksi
halogen (X) dengan hydrogen adalah sebagai berikut: H2(g) + X2(g) –>
2HX(g)
Contoh reaksi hidrogen dan halida
#1 Reaksi antara Hidrogen dan Fluor : reaksi berlangsung hebat.
H2 + F2 –> 2HF
#2 Reaksi antara hidrogen dan Clorin : reaksi berlangsung lambat di
tempat gelap. Tetapi, jika di bawah sinar matahari, akan terjadi ledakan.
H2 + Cl2 –> 2HCl
#3 Reaksi antara Hidrogen dan Brom : reaksi berlangsung pada suhu
300oC dan menggunakan katalis Pt.
H2 + Br2 –> 2HBr
18. #4 Reaksi kesetimbangan antara Hidrogen dan Yod : reaksi berlangsung lambat
pada suhu 300oC menggunakan katalis Pt. reaksi bersifat dapat balik dan hanya
sebagian yang bereaksi.
H2 + I2 <–> 2HI
4.2. Nonlogam halida
Halogen bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam seperti C, P, O, dan S
membentuk senyawa nonlogam halida. Contoh nonlogam halida adalah CCl4,
PCl3, PF3, OF2, SCl2, dan S2Cl2.
Contoh reaksi non logam dengan halida
#1 Reaksi karbon dengan Clor : reaksi memerlukan panas (bersifat endotermik)
C(s) + 2Cl2(g) –> CCl4(l)
#2 Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor dalam aliran lambat
klorin menghasilkan PCl3.
2P(s) + 3Cl2(g) –> 2PCl3(l)
Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan padatan
PCl5 dengan warna kuning pucat. 2P(s) + 5Cl2(g) –> 2PCl5(s)
19. 5. Reaksi halogen dengan logam
Reaksi halogen dengan logam menghasilkan senyawa ionik. Contoh
reaksi halogen dengan logam adalah sebagai berikut:
2Na(s) + Cl2(g) –> 2NaCl(s)
Ca(s) + F2(g) –> CaF2(s)
Mg(s) + Cl2(g) –> MgCl2(s)
20. Pembuatan Unsur Halogen
Halogen dapat dibuat dengan cara elektrolisis atau dengan
cara mengoksidasi senyawa halida (X-). Pada umumnya
unsur-unsur halogen (X2) dibuat di laboratorium dengan cara
mengoksidasi senyawa halida. Gas fluorin (F2) jarang dibuat di
laboratorium karena tidak ada oksidator yang mampu
mengoksidasi senyawa fluorida (F). Mengapa demikian?
Fluorin mempunyai daya oksidasi tinggi dibanding halogen
yang lain. Unsur halogen klorin, bromin, dan iodin dapat
dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida
denganoksidator MnO2 atau KMnO4 dalam lingkunganasam.
21. Pembuatan Fluorin (F2)
Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen fluorida,
KHF2 dilarutkan dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar
suhu turun sampai ±100oC). Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat
dari baja, di mana sebagai katode baja dan sebagai anoda karbon
(grafit).
Reaksi
KHF2 → K+ + HF2-
HF2- → H+ + 2F
Katode : 2H+ + 2e → H2
Anoda : 2F- → F2 + 2e
Reaksi di atas perlu digunakan diafragma (pemisah berupa monel),
untuk mencegah terjadinya reaksi antara H2 dan F2 maka gas F2 yang
terbentuk dapat ditampung dalam wadah yang terbuat dari aliasi Cu
dengan Ni
22. Pembuatan Clorin (Cl2)
Air laut dan garam batu merupakan sumber utama Cl, untuk
mendapatkan Cl dapat dilakukan elektrolisis leburan NaCl, dan
elektrolisis larutan NaCl.
Proses Downs
Elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair)
Katode (besi) : Na+ + e → Na
Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e
Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan
dengan sedikit NaF (agar titik lebur turun dari 800oC menjadi
600oC. Kontak (reaksi) antara logam Na dan gas Cl2 terbentuk
digunakan lapisan besi tipis.
23. Pembuatan Bromin (Br2)
Air laut juga sumber utama Br. Setiap 1 m3 air laut terdapat
3 kg bromin (Br2). Bromin didapatkan dengan cara
mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut.
Cl(g) + 2Br–
(aq) → 2Cl-
(aq) + Br2(g)
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis.
Br2(g) + H2O(l) → 2H+
(aq) + Br–
(aq) + BrO–
(aq)
Reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara
menambahkan H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5.
Setelah pH air laut 3,5, baru dialiri gas Cl2 dan udara. Gas
Br2 yang diperoleh dimurnikan dari Cl2 dengan cara
destilasi.
24. Pembuatan Iodin (I2)
Yodium di alam hanya terdapat natrium Iodat (NaIO3).
Yodium dibuat secara reduksi ion yodat dengan produksi
natrium hidrogensulfit.
( IO3
- + 6H+ + Se → ½I2 + 3H2O ) x 2
( HSO3
- + H2O → HSO4
- + 2H+ + 2e ) x 5
Ganggang laut (mengandung KI) dikeringkan, abu dari
ganggan laut dicampur dengan air panas dan disaring.
Larutan yang terjadi diuapkan sementara zat-zat yang
kurang larut mengkristal. Sisa larutan kemudian dialiri gas
Cl2.
2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)
25. Nilai ekonomisnya
Unsur Nilai Ekonomis / Kegunaan
Fluorin - Freon digunakan sebagai pendingin
- Polimer CF2CF2 (teflon) digunakan sebagai anti lengket
- Senyawa fluoride digunakan untuk pasta gigi
Klorin - Senyawa Ca(ClO) 2 kaporit digunakan untuk desinfektan pada air minum dan
kolam renang
- NaClO digunakan sebagai pengelantang/penghilang warna
- Garam dapur NaCl sebagai cairan infus, mensintesis soda api, soda kue, soda
abu dan berbagai senyawa lainnya
- KCl digunakan untuk campuran dalam pestisida
- DDT untuk insektisida
Bromin - Digunakan untuk sintesis senyawa – senyawa karbon
- AgBr digunakan dalam sinar X
Iodin - Digunakan untuk membuat filter polarisasi pada kacamata hitam
- Dilarutkan dalam alkohol berguna untuk antiseptic
- NaI, NaIO3, KI dan KIO3 untuk membuat garam beriodium mencegah penyakit
gondok
26. DampakNegatif dan Cara Penanggulannya
Unsur Dampak Negatif Cara Penanggulangan
Fluorin CFC bereaksi dengan O3 menyebabkan
berkurangnya kadar O3 sehingga ozon
tidak mampu mencegah sinar UV
sampai ke bumi.
Meminimalisir penggunaan peralatan berlistrik.
Klorin Pestisida DDT tidak terurai secara alami,
masuk ke dalam tubuh manusia lewat
tumbuhan yang dimakan.
Penggunaan pupuk organik dan kompos.
Bromin - Cairan bromin dapat menyebabkan
luka bakar korosi jika terkena kulit.
- Gas bromin bersifat racun.
- Memakai sarung tangan berbahan vinyl dan
neoprene apabila bersentuhan dengan unsur
bromin.
- Memakai masker dengan tingkat respirator
yang sesuai dengan tingan ketoksikan gas.
Iodin - Kristal iodin dapat melukai kulit.
- Uapnya dapat melukai mata dan
selaput lendir.
- Memakai sarung tangan padded cloth apabila
bersentuhan dengan kristal iodin.