SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
HALOGEN
12 MIPA 5
2020/2021
NAMA ANGGOTA
1. Bagas Hizbullah / 07
2. Caroline Ananda Manik / 08
3. Dwinatasya Syahbilla Fitri / 09
4. Dzikry Aji Santoso / 10
5. Felix Windriyareksa H. / 11
6. Galuh Nastiti Prameswari / 12
UNSUR UNSURNYA
KELIMPAHAN HALOGEN
Unsur golongan halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya
ditemukan dalam bentuk senyawanya. Halogen berasal dari bahasa
Yunani dari kata halo yang berarti garam, karena umumnya
ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Kelimpahan unsur-unsur
halogen ini banyak terdapat di lautan.
Contohnya adalah di laut mati. Laut mati memiliki kadar garam yang
cukup tinggi sehingga tidak ada kehidupan di dalamnya. Selain itu,
juga tidak dapat direnangi karena akibat kadar garam yang
tinggi. Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui
mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Mineral yang terkandung
di dalam lumpur pada kulit mati terbukti dapat memperbaiki kulit,
melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantu kesehatan
KELIMPAHAN MINERAL
Unsur Kelimpahan Mineral
Fluorin (F) CaF2 (Fluorspar), Na3AlF6 (Kriolit), Ca5 (PO4)3 F (Fluoroapatit), dalam gigi manusia
dan hewan
Klorin (Cl) Garam NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 dalam air laut.
Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl, sedangkan dalam kerak
bumi sekitar 0,2%
Bromin (Br) Terdapat dalam senyawa logam bromide pada air laut mati, kadarnya sekitar 4.500
- 5.000 ppm
Iodin (I) - Pada senyawa NaIO3 (Natrium iodat) yang bercampur dengan deposit NaNO3 di
daerah Chili
- Pada larutan garam bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai
100 ppm
- Pada sumber air di daerah Watudakon (Mojokerto) Jatim juga mengandung
yodium dengan kadar cukup tinggi Di dalam beberapa jenis lumut, ganggang laut
Astatin (At) Jumlahnya pada kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram, sebab unsur ini
bersifat radioaktif
SIFAT FISIK
HALOGEN
AFINITAS ELEKTRON
• Afinitas Elektron adalah negatif dari perubahan energi yang terjadi saat satu
elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas. Unsur yang
mempunyai afinitas elektron bertanda negatif, berarti mempunyai kecenderungan
lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya
bertanda positif.
• Afinitas elektron terbesar dimiliki unsur halogen (VIIA) karena unsur golongan ini
yang paling mudah menangkap elektron. Maka, unsur yang mempunyai afinitas
elektron terbesar adalah Klor dengan nilai afinitas –349,0
ENERGI IONISASI
• Energi ionisasi adalah energi dalam jumlah minimum yang
diperlukan untukmelepaskan satu elektron dari atom berwujud gas pada
keadaan dasarnya.
• Energi ionisasi unsur halogen sangat tinggi dan yang paling tinggi adalah
• Energi ionisasi menurun dalam satu golongan karena terpengaruhi oleh jari-
jari atom yang semakin besar dari Fluor sampai Iod, demikian halnya
keelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E°red).
JARI-JARI ATOM
• Jari-jari atom adalah jarak yang dihitung dari inti atom sampai ke kulit
terluar. Semakin ke kanan jumlah proton dan neutron semakin banyak
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kuat sehingga
jari-jari atom semakin kecil.
• Jari-jari atom halogen dalam satu golongan makin ke atas makin kecil. Ini
berarti semakin ke atas ukuran molekul makin kecil, maka gaya tarik-
menarik antarmolekul (gaya Van der Waals) akan semakin kecil.
KARAKTERISTIK LOGAM &
NON LOGAM
• Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur
logam dan beberapa unsur non logam. Fluorin merupakan unsur
yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk unsur-
unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan nomor atom.
• Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk asam halida (HX).
• Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam
oksi dengan rumus HXO, HXO₂, HXO₃ dan HXO yang disebut
sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam
perhalat.
• Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama
unsur halogen membenuk senyawa antarhalogen.
• Kelima unsur halogen ini
punya warna dan bentuk
yang berbeda-beda. Meski
begitu, semuanya punya
satu ciri khas yang
gampang dikenali: baunya
menusuk.
• Wujud dari setiap unsur itu
akan memengaruhi titik
leleh dan titik didihnya.
Semakin padat, maka
semakin besar titik leleh
dan titik didihnya. Di sisi
lain, semakin ke bawah
(dari tabel periodik),
kerapatan dan jari-jarinya
juga semakin meningkat.
Sifat fisis dari unsur halogen adalah titik leleh dan
titik didihnya meningkat seiring dengan kenaikan
nomor atom. Di suhu ruangan, fluorin dan klorin
berwujud gas, sementara bromin berwujud cair
yang mudah menguap dan iodin berupa padatan
yang mudah menyublim.
Sifat Kimia Halogen
Sifat kimia unsur halogen adalah reaktivitasnya yang tinggi
sebagai unsur nonlogam. Halogen dapat bereaksi dengan
hidrogen membentuk asam halogenida. Jika bereaksi dengan
basa, halogen akan membentuk garam. Jika bereaksi dengan
logam, halogen akan menghasilkan logam halogenida yang
memiliki bilangan oksidasi tinggi. Unsur-unsur halogen juga larut
dalam air, membentuk asam halogenida dan asam hipohalit.
Larutan halogen disebut juga sebagai halogenida dan bersifat
oksidator
Reaksi umum yang terjadi
1. Reaksi antar halogen
Reaksi antar halogen termasuk reaksi substitusi, membentuk senyawa antar halogen, dengan
reaksi sebagai berikut:
X2 + Y2 –> 2XY
Contoh reaksi antar halogen adalah sebagai berikut:
Cl2 + F2 –> 2ClF
I2 + Cl2 –> 2ICl
At2 + Br2 –> 2AtBr
Unsur halogen dengan periode 3 ke atas (Cl, Br, I, At) dapat bereaksi menurut persamaan reaksi
berikut:
X2 + nY2 –> 2XYn
Reaksi ini menghasilkan senyawa halogen dengan beberapa bilangan oksidasi. Contoh
reaksinya adalah sebagai berikut:
Biloks +3: Cl2 + 3F2 –> 2ClF3
Biloks +5: Br2 + 5F2 –> 2BrF5
Biloks +7: I2 + 7F2 –> 2IF
2. Reaksi halogen dengan air
Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluorida dengan reaksi
sebagai berikut:
2F2(g) + H2O(g) <–> 4HF(g) + O2(g)
Reaksi air dan fluorin berlangsung hebat karena air terbakar di dalam
fluorin. Sementara halogen lainnya bereaksi dengan air melalui reaksi
disproporsionasi membentuk asam halida dan senyawa oksihalogen
dengan reaksi sebagai berikut:
X2 + H2O <–> HOX + HX
Contoh reaksi halogen (kecuali F2) dengan air adalah sebagai berikut:
Cl2 + H2O <–> HOCl + HCl
Br2 + H2O <–> HOBr + HBr
I2 + H2O <–> HOI + HI
3. Reaksi halogen dengan basa
Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian
mengalami reaksi disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen.
Berikut contoh reaksi halogen dengan basa:
#1 Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion
fluoride F–, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2(g) + OH–
(aq) –> OF2(g) + 2F–
(aq) + H2O(l)
#2 Klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk ion
hipohalit OX– dan ion halida X– dengan reaksi sebagai berikut:
X2(g) + 2OH–
(aq) –> OX–
(aq) + X–
(aq) + H2O(l)
Ion OX– yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion
halat XO3
– dan ion halida X–, dengan reaksi sebagai berikut:
3OX–
(aq) –> XO3
–
(aq) + 2X–
(aq)
Contoh reaksi halogen dengan basa membentuk ion hipohalit OX– dan ion
halida X–
#1 Chlorine dan basa : ion OCl– yang stabil pada suhu ruang akan
terdisproporsionasi menjadi ClO3
– jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai
berikut:
Cl2(g) + 2OH–
(aq) –> OCl–
(aq) + Cl–
(aq) + H2O(l)
3OCl–
(aq) –> ClO3
–
(aq) + 2Cl–
(aq)
#2 Bromine dan basa : ion OBr– terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu
ruang, reaksinya adalah sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH–
(aq) –> OBr–
(aq) + Br–
(aq) + H2O(l)
3OBr–
(aq) –> BrO3
–
(aq) + 2Br–
(aq)
#3 Iodine dan basa : ion OI– bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk
diamati, reaksinya adalah sebagai berikut:
I2(g) + 2OH–
(aq) –> OI–
(aq) + I–
(aq) + H2O(l)
3OI–
(aq) –> IO3
–
(aq) + 2I–
(aq)
4. Reaksi unsur halogen dengan nonlogam
4.1. Hidrogen halida
Hydrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hydrogen
halida yang semuanya adalah gas tidak berwarna. Persamaan reaksi
halogen (X) dengan hydrogen adalah sebagai berikut: H2(g) + X2(g) –>
2HX(g)
Contoh reaksi hidrogen dan halida
#1 Reaksi antara Hidrogen dan Fluor : reaksi berlangsung hebat.
H2 + F2 –> 2HF
#2 Reaksi antara hidrogen dan Clorin : reaksi berlangsung lambat di
tempat gelap. Tetapi, jika di bawah sinar matahari, akan terjadi ledakan.
H2 + Cl2 –> 2HCl
#3 Reaksi antara Hidrogen dan Brom : reaksi berlangsung pada suhu
300oC dan menggunakan katalis Pt.
H2 + Br2 –> 2HBr
#4 Reaksi kesetimbangan antara Hidrogen dan Yod : reaksi berlangsung lambat
pada suhu 300oC menggunakan katalis Pt. reaksi bersifat dapat balik dan hanya
sebagian yang bereaksi.
H2 + I2 <–> 2HI
4.2. Nonlogam halida
Halogen bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam seperti C, P, O, dan S
membentuk senyawa nonlogam halida. Contoh nonlogam halida adalah CCl4,
PCl3, PF3, OF2, SCl2, dan S2Cl2.
Contoh reaksi non logam dengan halida
#1 Reaksi karbon dengan Clor : reaksi memerlukan panas (bersifat endotermik)
C(s) + 2Cl2(g) –> CCl4(l)
#2 Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor dalam aliran lambat
klorin menghasilkan PCl3.
2P(s) + 3Cl2(g) –> 2PCl3(l)
Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan padatan
PCl5 dengan warna kuning pucat. 2P(s) + 5Cl2(g) –> 2PCl5(s)
5. Reaksi halogen dengan logam
Reaksi halogen dengan logam menghasilkan senyawa ionik. Contoh
reaksi halogen dengan logam adalah sebagai berikut:
2Na(s) + Cl2(g) –> 2NaCl(s)
Ca(s) + F2(g) –> CaF2(s)
Mg(s) + Cl2(g) –> MgCl2(s)
Pembuatan Unsur Halogen
Halogen dapat dibuat dengan cara elektrolisis atau dengan
cara mengoksidasi senyawa halida (X-). Pada umumnya
unsur-unsur halogen (X2) dibuat di laboratorium dengan cara
mengoksidasi senyawa halida. Gas fluorin (F2) jarang dibuat di
laboratorium karena tidak ada oksidator yang mampu
mengoksidasi senyawa fluorida (F). Mengapa demikian?
Fluorin mempunyai daya oksidasi tinggi dibanding halogen
yang lain. Unsur halogen klorin, bromin, dan iodin dapat
dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida
denganoksidator MnO2 atau KMnO4 dalam lingkunganasam.
Pembuatan Fluorin (F2)
Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen fluorida,
KHF2 dilarutkan dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar
suhu turun sampai ±100oC). Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat
dari baja, di mana sebagai katode baja dan sebagai anoda karbon
(grafit).
Reaksi
KHF2 → K+ + HF2-
HF2- → H+ + 2F
Katode : 2H+ + 2e → H2
Anoda : 2F- → F2 + 2e
Reaksi di atas perlu digunakan diafragma (pemisah berupa monel),
untuk mencegah terjadinya reaksi antara H2 dan F2 maka gas F2 yang
terbentuk dapat ditampung dalam wadah yang terbuat dari aliasi Cu
dengan Ni
Pembuatan Clorin (Cl2)
Air laut dan garam batu merupakan sumber utama Cl, untuk
mendapatkan Cl dapat dilakukan elektrolisis leburan NaCl, dan
elektrolisis larutan NaCl.
Proses Downs
Elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair)
Katode (besi) : Na+ + e → Na
Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e
Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan
dengan sedikit NaF (agar titik lebur turun dari 800oC menjadi
600oC. Kontak (reaksi) antara logam Na dan gas Cl2 terbentuk
digunakan lapisan besi tipis.
Pembuatan Bromin (Br2)
Air laut juga sumber utama Br. Setiap 1 m3 air laut terdapat
3 kg bromin (Br2). Bromin didapatkan dengan cara
mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut.
Cl(g) + 2Br–
(aq) → 2Cl-
(aq) + Br2(g)
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis.
Br2(g) + H2O(l) → 2H+
(aq) + Br–
(aq) + BrO–
(aq)
Reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara
menambahkan H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5.
Setelah pH air laut 3,5, baru dialiri gas Cl2 dan udara. Gas
Br2 yang diperoleh dimurnikan dari Cl2 dengan cara
destilasi.
Pembuatan Iodin (I2)
Yodium di alam hanya terdapat natrium Iodat (NaIO3).
Yodium dibuat secara reduksi ion yodat dengan produksi
natrium hidrogensulfit.
( IO3
- + 6H+ + Se → ½I2 + 3H2O ) x 2
( HSO3
- + H2O → HSO4
- + 2H+ + 2e ) x 5
Ganggang laut (mengandung KI) dikeringkan, abu dari
ganggan laut dicampur dengan air panas dan disaring.
Larutan yang terjadi diuapkan sementara zat-zat yang
kurang larut mengkristal. Sisa larutan kemudian dialiri gas
Cl2.
2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)
Nilai ekonomisnya
Unsur Nilai Ekonomis / Kegunaan
Fluorin - Freon digunakan sebagai pendingin
- Polimer CF2CF2 (teflon) digunakan sebagai anti lengket
- Senyawa fluoride digunakan untuk pasta gigi
Klorin - Senyawa Ca(ClO) 2 kaporit digunakan untuk desinfektan pada air minum dan
kolam renang
- NaClO digunakan sebagai pengelantang/penghilang warna
- Garam dapur NaCl sebagai cairan infus, mensintesis soda api, soda kue, soda
abu dan berbagai senyawa lainnya
- KCl digunakan untuk campuran dalam pestisida
- DDT untuk insektisida
Bromin - Digunakan untuk sintesis senyawa – senyawa karbon
- AgBr digunakan dalam sinar X
Iodin - Digunakan untuk membuat filter polarisasi pada kacamata hitam
- Dilarutkan dalam alkohol berguna untuk antiseptic
- NaI, NaIO3, KI dan KIO3 untuk membuat garam beriodium mencegah penyakit
gondok
DampakNegatif dan Cara Penanggulannya
Unsur Dampak Negatif Cara Penanggulangan
Fluorin CFC bereaksi dengan O3 menyebabkan
berkurangnya kadar O3 sehingga ozon
tidak mampu mencegah sinar UV
sampai ke bumi.
Meminimalisir penggunaan peralatan berlistrik.
Klorin Pestisida DDT tidak terurai secara alami,
masuk ke dalam tubuh manusia lewat
tumbuhan yang dimakan.
Penggunaan pupuk organik dan kompos.
Bromin - Cairan bromin dapat menyebabkan
luka bakar korosi jika terkena kulit.
- Gas bromin bersifat racun.
- Memakai sarung tangan berbahan vinyl dan
neoprene apabila bersentuhan dengan unsur
bromin.
- Memakai masker dengan tingkat respirator
yang sesuai dengan tingan ketoksikan gas.
Iodin - Kristal iodin dapat melukai kulit.
- Uapnya dapat melukai mata dan
selaput lendir.
- Memakai sarung tangan padded cloth apabila
bersentuhan dengan kristal iodin.
Resource/ daftar putaka
• https://ptable.com/#Properties
• http://gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/09/XII_Kimia_KD-
3.7_Final.pdf
• http://gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/09/XII_Kimia_KD-
3.8_Final.pdf
• http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/05/afinitas-elektron-artikel-lengkap.html
• https://rumusrumus.com/afinitas-elektron/
• https://www.kimia100.com/2019/11/yok-belajar-energi-ionisasi.html
• https://www.nafiun.com/2013/07/sifat-kimia-dan-fisika-golongan-viia-7a-halogen.html
• http://rifdakimia.blogspot.com/2014/11/unsur-halogen.html
• https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/sifat-fisis-dan-sifat-kimia-unsur-
2603/#:~:text=Sifat%20kimia%20unsur%20halogen%20adalah,yang%20memiliki%20bilan
gan%20oksidasi%20tinggi.
• https://noviakimiapasca.wordpress.com/kelas-xii/kimia-unsur/materi/sifat-sifat-unsur/
• https://sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-18-kimia-
unsur/c-pembuatan-unsur-unsur-dan-senyawa
• https://rinosafrizal.com/reaksi-unsur-halogen/

More Related Content

What's hot

MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPANMANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPANNur Widdya Kurniati
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksiIffa M.Nisa
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Dwi Andriani
 
laporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisislaporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan ElektrolisisVirdha Rahma
 
Pembuatan unsur unsur halogen.pptx
Pembuatan unsur unsur halogen.pptxPembuatan unsur unsur halogen.pptx
Pembuatan unsur unsur halogen.pptxKohArya
 
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCANKIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCANDesy Ratna Yunita
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMdenson siburian
 
Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkalidefanny
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanadinugroho wisnu
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)shellawidiyanti
 

What's hot (20)

Kimia - Halogen
Kimia - HalogenKimia - Halogen
Kimia - Halogen
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPANMANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
 
unsur unsur halogen
unsur unsur halogenunsur unsur halogen
unsur unsur halogen
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
 
Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Natrium (SMAKBO)
Natrium (SMAKBO)Natrium (SMAKBO)
Natrium (SMAKBO)
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
 
laporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisislaporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisis
 
Pembuatan unsur unsur halogen.pptx
Pembuatan unsur unsur halogen.pptxPembuatan unsur unsur halogen.pptx
Pembuatan unsur unsur halogen.pptx
 
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCANKIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
 
Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkali
 
Klor
KlorKlor
Klor
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Periode ketiga ppt
Periode ketiga pptPeriode ketiga ppt
Periode ketiga ppt
 

Similar to Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5

Similar to Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5 (20)

PPT KIMIA HALOGEN
PPT KIMIA HALOGENPPT KIMIA HALOGEN
PPT KIMIA HALOGEN
 
SlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia HalogenSlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia Halogen
 
Unsur Kimia Halogen
Unsur Kimia HalogenUnsur Kimia Halogen
Unsur Kimia Halogen
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Halogen edited
Halogen editedHalogen edited
Halogen edited
 
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaKimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
 
Halogen
Halogen Halogen
Halogen
 
Sifat fisik dan sifat kimia
Sifat fisik dan sifat kimiaSifat fisik dan sifat kimia
Sifat fisik dan sifat kimia
 
UNSUR HALOGEN KIMIA SMA
UNSUR HALOGEN KIMIA SMAUNSUR HALOGEN KIMIA SMA
UNSUR HALOGEN KIMIA SMA
 
HALOGEN
HALOGENHALOGEN
HALOGEN
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Fluor naurah afifah
Fluor naurah afifahFluor naurah afifah
Fluor naurah afifah
 
halogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdfhalogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdf
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
 
Makalah halogen
Makalah halogenMakalah halogen
Makalah halogen
 
Halogen dan gas mulia
Halogen dan gas muliaHalogen dan gas mulia
Halogen dan gas mulia
 
KIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIKKIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIK
 
Tugas kimia merry
Tugas kimia merryTugas kimia merry
Tugas kimia merry
 
unsur halogen VII A
unsur halogen VII Aunsur halogen VII A
unsur halogen VII A
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5

  • 2. NAMA ANGGOTA 1. Bagas Hizbullah / 07 2. Caroline Ananda Manik / 08 3. Dwinatasya Syahbilla Fitri / 09 4. Dzikry Aji Santoso / 10 5. Felix Windriyareksa H. / 11 6. Galuh Nastiti Prameswari / 12
  • 4. KELIMPAHAN HALOGEN Unsur golongan halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Halogen berasal dari bahasa Yunani dari kata halo yang berarti garam, karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Kelimpahan unsur-unsur halogen ini banyak terdapat di lautan. Contohnya adalah di laut mati. Laut mati memiliki kadar garam yang cukup tinggi sehingga tidak ada kehidupan di dalamnya. Selain itu, juga tidak dapat direnangi karena akibat kadar garam yang tinggi. Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Mineral yang terkandung di dalam lumpur pada kulit mati terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantu kesehatan
  • 5. KELIMPAHAN MINERAL Unsur Kelimpahan Mineral Fluorin (F) CaF2 (Fluorspar), Na3AlF6 (Kriolit), Ca5 (PO4)3 F (Fluoroapatit), dalam gigi manusia dan hewan Klorin (Cl) Garam NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 dalam air laut. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl, sedangkan dalam kerak bumi sekitar 0,2% Bromin (Br) Terdapat dalam senyawa logam bromide pada air laut mati, kadarnya sekitar 4.500 - 5.000 ppm Iodin (I) - Pada senyawa NaIO3 (Natrium iodat) yang bercampur dengan deposit NaNO3 di daerah Chili - Pada larutan garam bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm - Pada sumber air di daerah Watudakon (Mojokerto) Jatim juga mengandung yodium dengan kadar cukup tinggi Di dalam beberapa jenis lumut, ganggang laut Astatin (At) Jumlahnya pada kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram, sebab unsur ini bersifat radioaktif
  • 7. AFINITAS ELEKTRON • Afinitas Elektron adalah negatif dari perubahan energi yang terjadi saat satu elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas. Unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif, berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. • Afinitas elektron terbesar dimiliki unsur halogen (VIIA) karena unsur golongan ini yang paling mudah menangkap elektron. Maka, unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah Klor dengan nilai afinitas –349,0
  • 8. ENERGI IONISASI • Energi ionisasi adalah energi dalam jumlah minimum yang diperlukan untukmelepaskan satu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya. • Energi ionisasi unsur halogen sangat tinggi dan yang paling tinggi adalah • Energi ionisasi menurun dalam satu golongan karena terpengaruhi oleh jari- jari atom yang semakin besar dari Fluor sampai Iod, demikian halnya keelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E°red).
  • 9. JARI-JARI ATOM • Jari-jari atom adalah jarak yang dihitung dari inti atom sampai ke kulit terluar. Semakin ke kanan jumlah proton dan neutron semakin banyak sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kuat sehingga jari-jari atom semakin kecil. • Jari-jari atom halogen dalam satu golongan makin ke atas makin kecil. Ini berarti semakin ke atas ukuran molekul makin kecil, maka gaya tarik- menarik antarmolekul (gaya Van der Waals) akan semakin kecil.
  • 10. KARAKTERISTIK LOGAM & NON LOGAM • Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur logam dan beberapa unsur non logam. Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk unsur- unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan nomor atom. • Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halida (HX). • Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam oksi dengan rumus HXO, HXO₂, HXO₃ dan HXO yang disebut sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam perhalat. • Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama unsur halogen membenuk senyawa antarhalogen.
  • 11. • Kelima unsur halogen ini punya warna dan bentuk yang berbeda-beda. Meski begitu, semuanya punya satu ciri khas yang gampang dikenali: baunya menusuk. • Wujud dari setiap unsur itu akan memengaruhi titik leleh dan titik didihnya. Semakin padat, maka semakin besar titik leleh dan titik didihnya. Di sisi lain, semakin ke bawah (dari tabel periodik), kerapatan dan jari-jarinya juga semakin meningkat. Sifat fisis dari unsur halogen adalah titik leleh dan titik didihnya meningkat seiring dengan kenaikan nomor atom. Di suhu ruangan, fluorin dan klorin berwujud gas, sementara bromin berwujud cair yang mudah menguap dan iodin berupa padatan yang mudah menyublim.
  • 12. Sifat Kimia Halogen Sifat kimia unsur halogen adalah reaktivitasnya yang tinggi sebagai unsur nonlogam. Halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halogenida. Jika bereaksi dengan basa, halogen akan membentuk garam. Jika bereaksi dengan logam, halogen akan menghasilkan logam halogenida yang memiliki bilangan oksidasi tinggi. Unsur-unsur halogen juga larut dalam air, membentuk asam halogenida dan asam hipohalit. Larutan halogen disebut juga sebagai halogenida dan bersifat oksidator
  • 13. Reaksi umum yang terjadi 1. Reaksi antar halogen Reaksi antar halogen termasuk reaksi substitusi, membentuk senyawa antar halogen, dengan reaksi sebagai berikut: X2 + Y2 –> 2XY Contoh reaksi antar halogen adalah sebagai berikut: Cl2 + F2 –> 2ClF I2 + Cl2 –> 2ICl At2 + Br2 –> 2AtBr Unsur halogen dengan periode 3 ke atas (Cl, Br, I, At) dapat bereaksi menurut persamaan reaksi berikut: X2 + nY2 –> 2XYn Reaksi ini menghasilkan senyawa halogen dengan beberapa bilangan oksidasi. Contoh reaksinya adalah sebagai berikut: Biloks +3: Cl2 + 3F2 –> 2ClF3 Biloks +5: Br2 + 5F2 –> 2BrF5 Biloks +7: I2 + 7F2 –> 2IF
  • 14. 2. Reaksi halogen dengan air Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluorida dengan reaksi sebagai berikut: 2F2(g) + H2O(g) <–> 4HF(g) + O2(g) Reaksi air dan fluorin berlangsung hebat karena air terbakar di dalam fluorin. Sementara halogen lainnya bereaksi dengan air melalui reaksi disproporsionasi membentuk asam halida dan senyawa oksihalogen dengan reaksi sebagai berikut: X2 + H2O <–> HOX + HX Contoh reaksi halogen (kecuali F2) dengan air adalah sebagai berikut: Cl2 + H2O <–> HOCl + HCl Br2 + H2O <–> HOBr + HBr I2 + H2O <–> HOI + HI
  • 15. 3. Reaksi halogen dengan basa Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian mengalami reaksi disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen. Berikut contoh reaksi halogen dengan basa: #1 Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion fluoride F–, dengan reaksi sebagai berikut: 2F2(g) + OH– (aq) –> OF2(g) + 2F– (aq) + H2O(l) #2 Klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk ion hipohalit OX– dan ion halida X– dengan reaksi sebagai berikut: X2(g) + 2OH– (aq) –> OX– (aq) + X– (aq) + H2O(l) Ion OX– yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion halat XO3 – dan ion halida X–, dengan reaksi sebagai berikut: 3OX– (aq) –> XO3 – (aq) + 2X– (aq)
  • 16. Contoh reaksi halogen dengan basa membentuk ion hipohalit OX– dan ion halida X– #1 Chlorine dan basa : ion OCl– yang stabil pada suhu ruang akan terdisproporsionasi menjadi ClO3 – jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai berikut: Cl2(g) + 2OH– (aq) –> OCl– (aq) + Cl– (aq) + H2O(l) 3OCl– (aq) –> ClO3 – (aq) + 2Cl– (aq) #2 Bromine dan basa : ion OBr– terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu ruang, reaksinya adalah sebagai berikut: Br2(g) + 2OH– (aq) –> OBr– (aq) + Br– (aq) + H2O(l) 3OBr– (aq) –> BrO3 – (aq) + 2Br– (aq) #3 Iodine dan basa : ion OI– bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk diamati, reaksinya adalah sebagai berikut: I2(g) + 2OH– (aq) –> OI– (aq) + I– (aq) + H2O(l) 3OI– (aq) –> IO3 – (aq) + 2I– (aq)
  • 17. 4. Reaksi unsur halogen dengan nonlogam 4.1. Hidrogen halida Hydrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hydrogen halida yang semuanya adalah gas tidak berwarna. Persamaan reaksi halogen (X) dengan hydrogen adalah sebagai berikut: H2(g) + X2(g) –> 2HX(g) Contoh reaksi hidrogen dan halida #1 Reaksi antara Hidrogen dan Fluor : reaksi berlangsung hebat. H2 + F2 –> 2HF #2 Reaksi antara hidrogen dan Clorin : reaksi berlangsung lambat di tempat gelap. Tetapi, jika di bawah sinar matahari, akan terjadi ledakan. H2 + Cl2 –> 2HCl #3 Reaksi antara Hidrogen dan Brom : reaksi berlangsung pada suhu 300oC dan menggunakan katalis Pt. H2 + Br2 –> 2HBr
  • 18. #4 Reaksi kesetimbangan antara Hidrogen dan Yod : reaksi berlangsung lambat pada suhu 300oC menggunakan katalis Pt. reaksi bersifat dapat balik dan hanya sebagian yang bereaksi. H2 + I2 <–> 2HI 4.2. Nonlogam halida Halogen bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam seperti C, P, O, dan S membentuk senyawa nonlogam halida. Contoh nonlogam halida adalah CCl4, PCl3, PF3, OF2, SCl2, dan S2Cl2. Contoh reaksi non logam dengan halida #1 Reaksi karbon dengan Clor : reaksi memerlukan panas (bersifat endotermik) C(s) + 2Cl2(g) –> CCl4(l) #2 Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor dalam aliran lambat klorin menghasilkan PCl3. 2P(s) + 3Cl2(g) –> 2PCl3(l) Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan padatan PCl5 dengan warna kuning pucat. 2P(s) + 5Cl2(g) –> 2PCl5(s)
  • 19. 5. Reaksi halogen dengan logam Reaksi halogen dengan logam menghasilkan senyawa ionik. Contoh reaksi halogen dengan logam adalah sebagai berikut: 2Na(s) + Cl2(g) –> 2NaCl(s) Ca(s) + F2(g) –> CaF2(s) Mg(s) + Cl2(g) –> MgCl2(s)
  • 20. Pembuatan Unsur Halogen Halogen dapat dibuat dengan cara elektrolisis atau dengan cara mengoksidasi senyawa halida (X-). Pada umumnya unsur-unsur halogen (X2) dibuat di laboratorium dengan cara mengoksidasi senyawa halida. Gas fluorin (F2) jarang dibuat di laboratorium karena tidak ada oksidator yang mampu mengoksidasi senyawa fluorida (F). Mengapa demikian? Fluorin mempunyai daya oksidasi tinggi dibanding halogen yang lain. Unsur halogen klorin, bromin, dan iodin dapat dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida denganoksidator MnO2 atau KMnO4 dalam lingkunganasam.
  • 21. Pembuatan Fluorin (F2) Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen fluorida, KHF2 dilarutkan dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai ±100oC). Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana sebagai katode baja dan sebagai anoda karbon (grafit). Reaksi KHF2 → K+ + HF2- HF2- → H+ + 2F Katode : 2H+ + 2e → H2 Anoda : 2F- → F2 + 2e Reaksi di atas perlu digunakan diafragma (pemisah berupa monel), untuk mencegah terjadinya reaksi antara H2 dan F2 maka gas F2 yang terbentuk dapat ditampung dalam wadah yang terbuat dari aliasi Cu dengan Ni
  • 22. Pembuatan Clorin (Cl2) Air laut dan garam batu merupakan sumber utama Cl, untuk mendapatkan Cl dapat dilakukan elektrolisis leburan NaCl, dan elektrolisis larutan NaCl. Proses Downs Elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair) Katode (besi) : Na+ + e → Na Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan dengan sedikit NaF (agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC. Kontak (reaksi) antara logam Na dan gas Cl2 terbentuk digunakan lapisan besi tipis.
  • 23. Pembuatan Bromin (Br2) Air laut juga sumber utama Br. Setiap 1 m3 air laut terdapat 3 kg bromin (Br2). Bromin didapatkan dengan cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut. Cl(g) + 2Br– (aq) → 2Cl- (aq) + Br2(g) Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis. Br2(g) + H2O(l) → 2H+ (aq) + Br– (aq) + BrO– (aq) Reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara menambahkan H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5. Setelah pH air laut 3,5, baru dialiri gas Cl2 dan udara. Gas Br2 yang diperoleh dimurnikan dari Cl2 dengan cara destilasi.
  • 24. Pembuatan Iodin (I2) Yodium di alam hanya terdapat natrium Iodat (NaIO3). Yodium dibuat secara reduksi ion yodat dengan produksi natrium hidrogensulfit. ( IO3 - + 6H+ + Se → ½I2 + 3H2O ) x 2 ( HSO3 - + H2O → HSO4 - + 2H+ + 2e ) x 5 Ganggang laut (mengandung KI) dikeringkan, abu dari ganggan laut dicampur dengan air panas dan disaring. Larutan yang terjadi diuapkan sementara zat-zat yang kurang larut mengkristal. Sisa larutan kemudian dialiri gas Cl2. 2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)
  • 25. Nilai ekonomisnya Unsur Nilai Ekonomis / Kegunaan Fluorin - Freon digunakan sebagai pendingin - Polimer CF2CF2 (teflon) digunakan sebagai anti lengket - Senyawa fluoride digunakan untuk pasta gigi Klorin - Senyawa Ca(ClO) 2 kaporit digunakan untuk desinfektan pada air minum dan kolam renang - NaClO digunakan sebagai pengelantang/penghilang warna - Garam dapur NaCl sebagai cairan infus, mensintesis soda api, soda kue, soda abu dan berbagai senyawa lainnya - KCl digunakan untuk campuran dalam pestisida - DDT untuk insektisida Bromin - Digunakan untuk sintesis senyawa – senyawa karbon - AgBr digunakan dalam sinar X Iodin - Digunakan untuk membuat filter polarisasi pada kacamata hitam - Dilarutkan dalam alkohol berguna untuk antiseptic - NaI, NaIO3, KI dan KIO3 untuk membuat garam beriodium mencegah penyakit gondok
  • 26. DampakNegatif dan Cara Penanggulannya Unsur Dampak Negatif Cara Penanggulangan Fluorin CFC bereaksi dengan O3 menyebabkan berkurangnya kadar O3 sehingga ozon tidak mampu mencegah sinar UV sampai ke bumi. Meminimalisir penggunaan peralatan berlistrik. Klorin Pestisida DDT tidak terurai secara alami, masuk ke dalam tubuh manusia lewat tumbuhan yang dimakan. Penggunaan pupuk organik dan kompos. Bromin - Cairan bromin dapat menyebabkan luka bakar korosi jika terkena kulit. - Gas bromin bersifat racun. - Memakai sarung tangan berbahan vinyl dan neoprene apabila bersentuhan dengan unsur bromin. - Memakai masker dengan tingkat respirator yang sesuai dengan tingan ketoksikan gas. Iodin - Kristal iodin dapat melukai kulit. - Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. - Memakai sarung tangan padded cloth apabila bersentuhan dengan kristal iodin.
  • 27. Resource/ daftar putaka • https://ptable.com/#Properties • http://gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/09/XII_Kimia_KD- 3.7_Final.pdf • http://gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/09/XII_Kimia_KD- 3.8_Final.pdf • http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/05/afinitas-elektron-artikel-lengkap.html • https://rumusrumus.com/afinitas-elektron/ • https://www.kimia100.com/2019/11/yok-belajar-energi-ionisasi.html • https://www.nafiun.com/2013/07/sifat-kimia-dan-fisika-golongan-viia-7a-halogen.html • http://rifdakimia.blogspot.com/2014/11/unsur-halogen.html • https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/sifat-fisis-dan-sifat-kimia-unsur- 2603/#:~:text=Sifat%20kimia%20unsur%20halogen%20adalah,yang%20memiliki%20bilan gan%20oksidasi%20tinggi. • https://noviakimiapasca.wordpress.com/kelas-xii/kimia-unsur/materi/sifat-sifat-unsur/ • https://sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-18-kimia- unsur/c-pembuatan-unsur-unsur-dan-senyawa • https://rinosafrizal.com/reaksi-unsur-halogen/