SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Nama:Naurah Afifah-Fluor
Flour
Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor
atom 9. Namanya berasal dari bahasa Latin fluere, berarti "mengalir". Dia merupakan gas
halogen univalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara kimia dan
elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam bentuk murninya, dia sangat berbahaya, dapat
menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit. Keberadaan
fluorin biasanya dalam fase gas, berbau pedas, dan bersifat sangat korosif.
Sifat Fisika
No Sifat-sifat Fluor
1 Nomor atom 9
2
Konfigurasi elektron
[He] 2s2
2p5
3 Jari-jari kovalen (Ao) 0,71
4 Jari-jari ion X- (Ao) 1,36
5 Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol) 1.680
6 Afinitas elektron -335
7 Potensial reduksi standar, Eo (volt) 3,01
8 Energi ikatan X-X (kJ/mol) 158
9 Energi ikatan H-X (kJ/mol) 562
10 Keelektronegatifan 4,0
11 Titik didih (oC) -188
12 Titik leleh (oC) -220
Sifat Kimia
No Sifat-sifat Fluor
1 Molekulnya Diatom
2 Wujud zat(suhu kamar) Gas
3 Warna gas/uap Kuning muda
4 Pelarutnya(organik) CCl4,CS2
5 Warna larutan (terhadap 4 pelarut) Tak berwarna
Flour merupakan unsur nonlogam yang paling elektronegatif danpaling reaktif.Flour
bereaksi sempurna dalam air.F2 merupakan oksidator terkuat dari unsur-unsur halogen
lainnya.Flour dapat mengoksidasi air dengan cepat dan eksotermis.
Fluor dan klor membantu reaksi pembakaran dengan cara seperti oksigen. Brom
berupa cairan merah tua pada suhu kamar mempunyai tekanan uap yang tinggi. Fluor dan
klor biasanya berupa gas. Reaksi-reaksi halogen antara lain seperti berikut.
1) Reaksi Halogen dengan Air
Semua unsur halogen kecuali fluor berdisproporsionasi dalam air, artinya dalam reaksi
halogen dengan air maka sebagian zat teroksidasi dan sebagian lain tereduksi. Fluorin
bereaksi sempurna dengan air menghasilkan asam fluorida dan oksigen. Reaksi yang
terjadi seperti berikut.
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Fluorin dengan larutan NaOH encer menghasilkan gas F2O, sedangkan dengan NaOH
pekat menghasilkan gas O2. Perhatikan reaksi berikut.
2F2(g) + 2NaOH(aq, encer) → F2O(g) + 2NaF(aq) + H2O(l)
2F2(g) + 4NaOH(aq, pekat) → 4NaF(aq) + 2H2O(l) + O2(g)
Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air, reaksinya lambat. Reaksi yang terjadi
adalah reaksi redoks. Jika klorin dan bromin dilarutkan dalam air yang mengandung OH¯
(basa) maka kelarutannya makin
bertambah. Reaksi yang terjadi seperti berikut.
Cl2(aq) + 2OH–(aq)→ Cl¯(aq) + ClO¯(aq) + H2O(l)
Ion ClO¯ merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO digunakan sebagai zat
pemutih kertas, pulp, tekstil, dan bahan pakaian.
2) Reaksi Halogen dengan Hidrogen
Halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida. Secara umum reaksi yang
terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
X2(g) + H2(g) → 2HX(g)
Reaksi F2 dan Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi
dengan lambat.
3) Reaksi Halogen dengan Halogen
Reaksi halogen dengan halogen menghasilkan senyawa yang dinamakan senyawa
antarhalogen. Unsur yang lebih elektronegatif sebagai zat oksidator dan diberi bilangan
oksidasi negatif dalam senyawaannya.
Perhatikan contoh reaksi berikut ini.
200 oC
Cl2(g) + F2(g) → 2 ClF(g)
200 oC
Cl2(g) + 3F2(g) → 2 ClF3(g)
Senyawa-senyawa antarhalogen bersifat diamagnetik dan merupakan oksidator kuat.
Senyawa antarhalogen dapat mengalami reaksi hidrolisis. Perhatikan reaksi berikut.
XX1(g) + 2H2O(l) → HOX(aq) + X¯(aq) + H2O+(aq)
4) Reaksi Halogen dengan Logam
Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam. Bromin dan iodin tidak bereaksi dengan
emas, platinum atau beberapa logam mulia lainnya. Perhatikan contoh reaksi fluorin
dengan tembaga berikut.
F2(g) + Cu(s) → CuF2(s)
5) Reaksi Halogen dengan Hidrokarbon
Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon dengan cara menggantikan atom-atom
hidrogen. Perhatikan contoh reaksi metana dengan klorin berikut ini.
Cl2(g)+ CH4(g) → CH3Cl(g) + HCl(aq)
6) Reaksi Halogen dengan Nonlogam dan Metaloid Tertentu
Halogen bereaksi secara langsung dengan sejumlah non logam dan metaloid. Unsur
nonlogam fosfor dan metaloid boron, arsen, dan stirium (misal Y) bereaksi dengan unsur
halogen (X), reaksi yang terjadi seperti berikut.
3X2 + 2Y → 2YX3 (jika halogennya terbatas)
5X2 + 2Y → 2YX5 (jika halogennya berlebihan)
Fluorin mudah bereaksi tetapi iodin sukar bereaksi.
Adapun nitrogen tidak langsung bersatu dengan halogen karena ketidakaktifannya.
c. Kereaktifan
Kereaktifan golongan halogen menurun secara teratur mulai fluor hingga iod. Kereaktifan
ini dikaitkan dengan kemampuannya menerima elektron membentuk ion negatif.
Perhatikan harga afinitas elektron pada Tabel 1. Harga afinitas elektron dari atas ke bawah
berkurang. Hal ini karena makin bertambah jari-jari atomnya sehingga gaya tarik inti
terhadap elektron terluar makin berkurang.
d. Daya Oksidasi
Daya oksidasi halogen dari atas ke bawah makin berkurang. Jadi iod merupakan reduktor
terkuat. Daya oksidasi ini dapat dilihat dari harga potensial elektrodenya.
Oleh karena unsur halogen mudah menerima elektron maka semua unsur halogen
merupakan oksidator kuat. Kekuatan oksidator halogen menurun dari atas ke bawah dalam
tabel periodik. Hal ini dapat dilihat dari potensial reduksi standar : [1]
F2 + 2e– → 2F– E° = +2,87 V
Cl2 + 2e– → 2Cl– E° = +1,36 V
Br2 + 2e– → 2Br– E° = +1,07 V
I2 + 2e– → 2I– E° = +0,54 V
Berdasarkan data potensial reduksi standar dapat disimpulkan bahwa F2 merupakan
oksidator paling kuat. Oleh karena itu, unsur halogen dapat mengoksidasi halogen lain
yang terletak di bawahnya dalam tabel periodik, tetapi reaksi kembalinya tidak terjadi. [1]
Kekuatan oksidator F2, Cl2, Br2, dan I2 dapat dilihat dari reaksi antar halogen. Gas fluorin
dapat mengoksidasi unsur-unsur halogen yang berada di bawahnya : [1]
F2(g) + 2Cl–(aq) → 2F–(aq) + Cl2(g)
F2(g) + 2Br–(aq) → 2F–(aq) + Br2(g)
F2(g) + 2l–(aq) → 2F–(aq) + l2(s)
Demikian pula jika gas klorin ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung
ion Br– atau ion I–, akan terbentuk bromin dan iodin. [1]
Cl2(aq) + 2Br–(aq) → 2Cl–(aq) + Br2(aq)
Cl2(aq) + 2I–(aq) → 2Cl–(aq) + I2(aq)
Reaksi Cl2 dengan Br– atau I– dapat digunakan untuk identifikasi bromin dan klorin dalam
suatu senyawa ion.
Keberadaan Fluor di alam
Fluor merupakan unsur paling elektronegatif dari semua elemen kimia,maka secara
ilmiah ia tidak pernah dijumpai dalam bentuk unsur tersendiri.Fluor ditemukan dalam
mineral-mineral fluorspar, CaF2; kriolit, dan fluoroapatit. Dalam gigi manusia dan hewan
juga terdapat sedikit fluor. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm
dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Ferdinand Frederick Henri Moissan (28 September 1852 - 20 Februari 1907) adalah
seorang ahli kimia Prancis yang memenangkan Hadiah Nobel Kimia 1906 untuk karyanya
dalam mengisolasi fluorin dari senyawanya. Moissan adalah salah satu anggota asli Komite
Bobot Atom Internasional.
Henri Moissan bekerja di laboratorium Museum Sejarah Alam dan Sekolah Farmasi
di Paris. Lalu, Moissan menjadi guru besar toksikologi pada tahun 1886 dan kimia
anorganik pada tahun 1889 di Sekolah Farmasi. Selama masa inilah Moissan mulai
meneliti senyawa fluor. Pada tahun 1886, ia mengisolasi fluorin gas reaktif dan
mempelajari perilakunya dengan unsur lain. Pada tahun 1900, ia menerbitkan penelitiannya
di Le Fluor et ses composés (Fluorin dan Unsur-Unsurnya).
Moissan melanjutkan studinya dengan kimia anorganik dan, pada tahun 1892, ia
menyusun tungku perapian busar listrik. Tungku perapian ini dipakai untuk mempelajari
dan mengisolasi banyak senyawa yang dahulu dipercaya tak dapat dipecahkan. Ia
menerbitkan studinya pada tahun 1897 dalam bukunya Le Four électrique (Tungku
Perapian Listrik). Moissan juga dipercaya telah mensintesis intan dengan menambah
tekanan tinggi pada karbon.
Moissan menerima Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1906, menjadi orang Yahudi
kedua dalam sejarah yang memenangkannya. Moissan dihormati karena pekerjaannya
mengisolasi unsur fluor dan pengembangan tungku listrik Mossman. Segera setelah
menerima hadiah, tak terduga Henri Moissan meninggal di Paris pada tanggal 20 Februari
1907. Moissan hanya berusia 54 saat meninggal, namun meninggalkan warisan prestasi.
Kimiawan berusaha untuk mengidentifikasi bahan yang mampu kaca etsa dan George
Gore mampu menghasilkansejumlahkecil fluor melalui proses elektrolisis pada tahun1869.
Tanpa diketahui Gore, gas fluor eksplosif menggabungkan dengan gas hidrogen. Itulah yang
terjadi dalam percobaan Gore ketika gas fluorin yang terbentuk pada satu elektroda
dikombinasikan dengan gas hidrogen yang terbentuk pada elektroda lainnya.Ferdinand
Frederic Henri Moissan, seorang ahli kimia Perancis, adalah orang pertama yang berhasil
mengisolasi fluor pada tahun 1886. Dia melakukan ini melalui elektrolisis kalium fluorida
(KF) dan asam fluorida (HF). Dia juga benar-benar mengisolasi gas fluor dari gas hidrogen
dan ia membangun perangkat elektrolisisnya sepenuhnya dari platinum. Karyanya sangat
mengesankan bahwa ia dianugerahi Hadiah Nobel untuk kimia pada tahun 1906. Saat ini,
fluor masih diproduksi melalui elektrolisis kalium fluorida dan asam fluorida serta melalui
elektrolisis lelehan fluoride asam kalium (KHF2)
Cara Mendapatkan Unsur Fluor
1. Laboratorium
Fluorin secara laboratorium bisa dibuat dengan mengelektrolisis asam kalium fluorida pada
suhu 378 degK dalam bejana tembaga menggunakan elektroda garfit.
Elektrolit yang digunakan adalah asam kalium fluorida yang murni dan kering kemudian
ditempatkan dalam bejana besar yang terbuat dari tembaga. Bejananya kira kita mirip
tabung V. Asam kalium fluorida akan dilanaskan didalamnya. Elekteoda yamg digunakan
pada proses ini juga harus elektroda batang grafit murni yang diisolasi dalam semen
bakelit.
Arus listrij yang digunakan adalah 5 ampere dengan beda potensial 12 V. Gas fluorin yang
dihasilkan akan dimurnikan oleh bagian yang berbentuk tabung U yang mengandung
natrium flurida kering.
2. Industri
Fluorin dibuat dalam skala industri juga menggunakan asam kalium fluorida yang
dielektrisis pada tabung berbentuk V, namun jumlahnya sangat besar tentunya. Arus listrik
yang digunakan adalah 2000 ampere dan elektroda grafitnya punya efisiensi sekitar 95%.
Gas fluorin yang dihasilkan kemudian di sedot menggunakan pipa baja atau wadah
tembaga dan di kompres sampai 400 lb/inc2 dalam silinder nikel atau baja.
Gas F2 masih diproduksi dengan cara metode Moissan elektrokimia, sebuah proses
yang sudah digunakan lebih dari 100 tahun yang lalu. Sel elktrolisis Moissan bisa dibuat
dengan ukuran skala laboratorium, berjalan pada arus listrik 10 dan 50 amphere.
Sel ini juga bisa dibuat untuk skala industri menggunakan arus listrik sampai 15.000
ampere.
Sel elektrolisis Moissan diisi dengan campuran lelehan kalium fluorida dan hidrogen
fluorida dengan perbandingan 1 : 2. Reaksi elektrolisis dilakukan pada suhu 90 0C. sel ini
memiliki jacket yang berfungsi untuk memanaskan dan kemudian mendinginkan sel
sehingga reaksi elektrolisis terjadi.
Pada bagian tengah sel terdapat karbon sebagai anoda dimana ion fluorida (F-) akan
teroksidasi menghasilkan gas fluorin. Sedangkan dinding baja kontainer digunakan sebagai
katoda dimana gas hidrohen dihasiljkan.
Untuk lebih jelasnya perhatikanlah gambar dari sel elektrolisis Moeiisen berikut :
Reaksi yang terjadi :
Anoda : 2F-(aq) ==F2(g) + 2e
Katoda : 2 H+(g) + 2e ==. H2(g)
Gas hidrogen fluorida yang digunakan harus terus dimasukkan ke dalam sel secara terus
menerus untuk menganti hidrogen fluorida yang telah digunakan. Secara umum, produksi
gas F2 di dunia adalah sekitar 10^4 ton.
Sekitar 55% dugunakan untuk membuat uranium(VI)fluorida dari uranium(IV)fluorida.
Titik didih yang rendah dari uranium(VI)fluorida digunakan untuk memisahkan isotop
isotop uranium. Isotop uranium-235 digunakan untuk industri pembuatan bom dan juga
digunakan dalam beberapa reaktor nuklir.
Uranium(VI)fluorida dibuat dalam dua langkah yaitu :
1.Uranium(IV)oksida, UO2 direaksikan dengan hidrogen fluorida menghasilkan
uranium(IV)fluorida.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai beirkut :
UO2(s) + 4HF(g) ==> UF4(g) + 2 H2O(g)
2.Uranium(IV) fluorida yang telah dihasilkan kemudian direaksikan dengan gas F2
sehingga
teroksidasi menjadi uranium(VI)fluorida. Uranium pada senyawa ini memiliki bilangan
oksidasi +6
UF4(s) + F2(g) ==> UF6(g)
Sedangkan 40 % produksi industri gas fluorin yang lain digunakan untuk membuat
belerang heksafluorida, dengan cara membakar lelehan belerang dalam gas klorin.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
S(l) + 3 F2(g) ==SF6(g)
Kegunaan Fluor
1.Flouspar (CaF2), digunakan sebagai mineral dalam pasta gigi
2.Freon-12 (CCl2F2), digunakan sebagai gas pendingin pada kulkas dan AC
serta sebagai zat pendorong pada semprot aerosol (spray)
3.Asam flourida (HF), digunakan untuk mengukir (mengetra) gelas
4.Natrium heksa flourosilikat (Na2SiF6), digunakan sebagai bahan yang
dicampurkan pada pasta gigi agar gigi menjadi kuat
5.Tetrafloroetilen (C2F4), digunakan sebagai suatu jenis plastik tahan panas
yang banyak digunakan pada peralatan mesin
6.Natrium fluorida (NaF), digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan
serangga
7.Freon – 22 (CHClF2), digunakan sebagai zat pendingin rendah bahan
makanan
8. Belerang heksafluorida (SF6), digunakan sebagai isolator
9.Klor pentaklorida (CIF5), digunakan sebagai bahan oksidator roket
10.Kriolit (Na3AlF6), digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al
11.Fluorapatit (Ca5(PO4)3F), digunakan sebagai pupuk
Fluor naurah afifah

More Related Content

What's hot (20)

Kimia Unsur halogen, reaksi unsur halogen dan keberadaannya di alam
Kimia Unsur halogen, reaksi unsur halogen dan keberadaannya di alamKimia Unsur halogen, reaksi unsur halogen dan keberadaannya di alam
Kimia Unsur halogen, reaksi unsur halogen dan keberadaannya di alam
 
unsur unsur halogen
unsur unsur halogenunsur unsur halogen
unsur unsur halogen
 
makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannya
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
SlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia HalogenSlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia Halogen
 
Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Klor
KlorKlor
Klor
 
Golongan vii a halogen
Golongan vii a halogenGolongan vii a halogen
Golongan vii a halogen
 
HALOGEN
HALOGENHALOGEN
HALOGEN
 
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptHalogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
 
Halogen flourin&klorin-peatty
Halogen  flourin&klorin-peattyHalogen  flourin&klorin-peatty
Halogen flourin&klorin-peatty
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Unsur Halogen
Unsur HalogenUnsur Halogen
Unsur Halogen
 
Tugas kimia merry
Tugas kimia merryTugas kimia merry
Tugas kimia merry
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
 
UNSUR HALOGEN KIMIA SMA
UNSUR HALOGEN KIMIA SMAUNSUR HALOGEN KIMIA SMA
UNSUR HALOGEN KIMIA SMA
 
Kimia unsur, Halogen
Kimia unsur, HalogenKimia unsur, Halogen
Kimia unsur, Halogen
 
Halogen
Halogen Halogen
Halogen
 
Unsur Kimia Halogen
Unsur Kimia HalogenUnsur Kimia Halogen
Unsur Kimia Halogen
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 

Similar to Fluor naurah afifah

Halogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII AHalogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII Attanitaaprilia
 
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full ColorKimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full ColorTeuku Ichsan
 
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5BagasH1
 
PPT KIMIA HALOGEN
PPT KIMIA HALOGENPPT KIMIA HALOGEN
PPT KIMIA HALOGENShafrinaLee
 
halogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdfhalogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdfFymixZem
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTLouis W
 
Sifat fisik dan sifat kimia
Sifat fisik dan sifat kimiaSifat fisik dan sifat kimia
Sifat fisik dan sifat kimiakevin_w
 
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsurUnsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsurAbraham Putranindra
 
Presentasi kelompok 1 (mk kimia unsur)
Presentasi kelompok 1 (mk kimia unsur)Presentasi kelompok 1 (mk kimia unsur)
Presentasi kelompok 1 (mk kimia unsur)Edi Mikrianto
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam14081994
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 414081994
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah OksigenUmi Dahr
 
Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7
Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7
Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7DindaAnggraini6
 

Similar to Fluor naurah afifah (20)

Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Halogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII AHalogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII A
 
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full ColorKimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
 
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
 
KIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIKKIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIK
 
PPT KIMIA HALOGEN
PPT KIMIA HALOGENPPT KIMIA HALOGEN
PPT KIMIA HALOGEN
 
Halogen edited
Halogen editedHalogen edited
Halogen edited
 
halogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdfhalogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdf
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
 
Chemistry's pp
Chemistry's ppChemistry's pp
Chemistry's pp
 
Sifat fisik dan sifat kimia
Sifat fisik dan sifat kimiaSifat fisik dan sifat kimia
Sifat fisik dan sifat kimia
 
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsurUnsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
 
Kimia - Halogen
Kimia - HalogenKimia - Halogen
Kimia - Halogen
 
Presentasi kelompok 1 (mk kimia unsur)
Presentasi kelompok 1 (mk kimia unsur)Presentasi kelompok 1 (mk kimia unsur)
Presentasi kelompok 1 (mk kimia unsur)
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
 
Halogen dan gas mulia
Halogen dan gas muliaHalogen dan gas mulia
Halogen dan gas mulia
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7
Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7
Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Fluor naurah afifah

  • 1. Nama:Naurah Afifah-Fluor Flour Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor atom 9. Namanya berasal dari bahasa Latin fluere, berarti "mengalir". Dia merupakan gas halogen univalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara kimia dan elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam bentuk murninya, dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit. Keberadaan fluorin biasanya dalam fase gas, berbau pedas, dan bersifat sangat korosif. Sifat Fisika No Sifat-sifat Fluor 1 Nomor atom 9 2 Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 3 Jari-jari kovalen (Ao) 0,71 4 Jari-jari ion X- (Ao) 1,36 5 Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol) 1.680 6 Afinitas elektron -335 7 Potensial reduksi standar, Eo (volt) 3,01 8 Energi ikatan X-X (kJ/mol) 158 9 Energi ikatan H-X (kJ/mol) 562
  • 2. 10 Keelektronegatifan 4,0 11 Titik didih (oC) -188 12 Titik leleh (oC) -220 Sifat Kimia No Sifat-sifat Fluor 1 Molekulnya Diatom 2 Wujud zat(suhu kamar) Gas 3 Warna gas/uap Kuning muda 4 Pelarutnya(organik) CCl4,CS2 5 Warna larutan (terhadap 4 pelarut) Tak berwarna Flour merupakan unsur nonlogam yang paling elektronegatif danpaling reaktif.Flour bereaksi sempurna dalam air.F2 merupakan oksidator terkuat dari unsur-unsur halogen lainnya.Flour dapat mengoksidasi air dengan cepat dan eksotermis. Fluor dan klor membantu reaksi pembakaran dengan cara seperti oksigen. Brom berupa cairan merah tua pada suhu kamar mempunyai tekanan uap yang tinggi. Fluor dan klor biasanya berupa gas. Reaksi-reaksi halogen antara lain seperti berikut. 1) Reaksi Halogen dengan Air Semua unsur halogen kecuali fluor berdisproporsionasi dalam air, artinya dalam reaksi halogen dengan air maka sebagian zat teroksidasi dan sebagian lain tereduksi. Fluorin bereaksi sempurna dengan air menghasilkan asam fluorida dan oksigen. Reaksi yang terjadi seperti berikut. 2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
  • 3. Fluorin dengan larutan NaOH encer menghasilkan gas F2O, sedangkan dengan NaOH pekat menghasilkan gas O2. Perhatikan reaksi berikut. 2F2(g) + 2NaOH(aq, encer) → F2O(g) + 2NaF(aq) + H2O(l) 2F2(g) + 4NaOH(aq, pekat) → 4NaF(aq) + 2H2O(l) + O2(g) Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air, reaksinya lambat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks. Jika klorin dan bromin dilarutkan dalam air yang mengandung OH¯ (basa) maka kelarutannya makin bertambah. Reaksi yang terjadi seperti berikut. Cl2(aq) + 2OH–(aq)→ Cl¯(aq) + ClO¯(aq) + H2O(l) Ion ClO¯ merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO digunakan sebagai zat pemutih kertas, pulp, tekstil, dan bahan pakaian. 2) Reaksi Halogen dengan Hidrogen Halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida. Secara umum reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut. X2(g) + H2(g) → 2HX(g) Reaksi F2 dan Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan lambat. 3) Reaksi Halogen dengan Halogen Reaksi halogen dengan halogen menghasilkan senyawa yang dinamakan senyawa antarhalogen. Unsur yang lebih elektronegatif sebagai zat oksidator dan diberi bilangan oksidasi negatif dalam senyawaannya. Perhatikan contoh reaksi berikut ini.
  • 4. 200 oC Cl2(g) + F2(g) → 2 ClF(g) 200 oC Cl2(g) + 3F2(g) → 2 ClF3(g) Senyawa-senyawa antarhalogen bersifat diamagnetik dan merupakan oksidator kuat. Senyawa antarhalogen dapat mengalami reaksi hidrolisis. Perhatikan reaksi berikut. XX1(g) + 2H2O(l) → HOX(aq) + X¯(aq) + H2O+(aq) 4) Reaksi Halogen dengan Logam Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam. Bromin dan iodin tidak bereaksi dengan emas, platinum atau beberapa logam mulia lainnya. Perhatikan contoh reaksi fluorin dengan tembaga berikut. F2(g) + Cu(s) → CuF2(s) 5) Reaksi Halogen dengan Hidrokarbon Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon dengan cara menggantikan atom-atom hidrogen. Perhatikan contoh reaksi metana dengan klorin berikut ini. Cl2(g)+ CH4(g) → CH3Cl(g) + HCl(aq) 6) Reaksi Halogen dengan Nonlogam dan Metaloid Tertentu Halogen bereaksi secara langsung dengan sejumlah non logam dan metaloid. Unsur nonlogam fosfor dan metaloid boron, arsen, dan stirium (misal Y) bereaksi dengan unsur halogen (X), reaksi yang terjadi seperti berikut. 3X2 + 2Y → 2YX3 (jika halogennya terbatas) 5X2 + 2Y → 2YX5 (jika halogennya berlebihan)
  • 5. Fluorin mudah bereaksi tetapi iodin sukar bereaksi. Adapun nitrogen tidak langsung bersatu dengan halogen karena ketidakaktifannya. c. Kereaktifan Kereaktifan golongan halogen menurun secara teratur mulai fluor hingga iod. Kereaktifan ini dikaitkan dengan kemampuannya menerima elektron membentuk ion negatif. Perhatikan harga afinitas elektron pada Tabel 1. Harga afinitas elektron dari atas ke bawah berkurang. Hal ini karena makin bertambah jari-jari atomnya sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin berkurang. d. Daya Oksidasi Daya oksidasi halogen dari atas ke bawah makin berkurang. Jadi iod merupakan reduktor terkuat. Daya oksidasi ini dapat dilihat dari harga potensial elektrodenya. Oleh karena unsur halogen mudah menerima elektron maka semua unsur halogen merupakan oksidator kuat. Kekuatan oksidator halogen menurun dari atas ke bawah dalam tabel periodik. Hal ini dapat dilihat dari potensial reduksi standar : [1] F2 + 2e– → 2F– E° = +2,87 V Cl2 + 2e– → 2Cl– E° = +1,36 V Br2 + 2e– → 2Br– E° = +1,07 V I2 + 2e– → 2I– E° = +0,54 V Berdasarkan data potensial reduksi standar dapat disimpulkan bahwa F2 merupakan oksidator paling kuat. Oleh karena itu, unsur halogen dapat mengoksidasi halogen lain yang terletak di bawahnya dalam tabel periodik, tetapi reaksi kembalinya tidak terjadi. [1] Kekuatan oksidator F2, Cl2, Br2, dan I2 dapat dilihat dari reaksi antar halogen. Gas fluorin dapat mengoksidasi unsur-unsur halogen yang berada di bawahnya : [1] F2(g) + 2Cl–(aq) → 2F–(aq) + Cl2(g) F2(g) + 2Br–(aq) → 2F–(aq) + Br2(g) F2(g) + 2l–(aq) → 2F–(aq) + l2(s) Demikian pula jika gas klorin ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung ion Br– atau ion I–, akan terbentuk bromin dan iodin. [1]
  • 6. Cl2(aq) + 2Br–(aq) → 2Cl–(aq) + Br2(aq) Cl2(aq) + 2I–(aq) → 2Cl–(aq) + I2(aq) Reaksi Cl2 dengan Br– atau I– dapat digunakan untuk identifikasi bromin dan klorin dalam suatu senyawa ion. Keberadaan Fluor di alam Fluor merupakan unsur paling elektronegatif dari semua elemen kimia,maka secara ilmiah ia tidak pernah dijumpai dalam bentuk unsur tersendiri.Fluor ditemukan dalam mineral-mineral fluorspar, CaF2; kriolit, dan fluoroapatit. Dalam gigi manusia dan hewan juga terdapat sedikit fluor. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi. Ferdinand Frederick Henri Moissan (28 September 1852 - 20 Februari 1907) adalah seorang ahli kimia Prancis yang memenangkan Hadiah Nobel Kimia 1906 untuk karyanya dalam mengisolasi fluorin dari senyawanya. Moissan adalah salah satu anggota asli Komite Bobot Atom Internasional. Henri Moissan bekerja di laboratorium Museum Sejarah Alam dan Sekolah Farmasi di Paris. Lalu, Moissan menjadi guru besar toksikologi pada tahun 1886 dan kimia anorganik pada tahun 1889 di Sekolah Farmasi. Selama masa inilah Moissan mulai meneliti senyawa fluor. Pada tahun 1886, ia mengisolasi fluorin gas reaktif dan mempelajari perilakunya dengan unsur lain. Pada tahun 1900, ia menerbitkan penelitiannya di Le Fluor et ses composés (Fluorin dan Unsur-Unsurnya). Moissan melanjutkan studinya dengan kimia anorganik dan, pada tahun 1892, ia menyusun tungku perapian busar listrik. Tungku perapian ini dipakai untuk mempelajari dan mengisolasi banyak senyawa yang dahulu dipercaya tak dapat dipecahkan. Ia menerbitkan studinya pada tahun 1897 dalam bukunya Le Four électrique (Tungku Perapian Listrik). Moissan juga dipercaya telah mensintesis intan dengan menambah tekanan tinggi pada karbon. Moissan menerima Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1906, menjadi orang Yahudi kedua dalam sejarah yang memenangkannya. Moissan dihormati karena pekerjaannya mengisolasi unsur fluor dan pengembangan tungku listrik Mossman. Segera setelah
  • 7. menerima hadiah, tak terduga Henri Moissan meninggal di Paris pada tanggal 20 Februari 1907. Moissan hanya berusia 54 saat meninggal, namun meninggalkan warisan prestasi. Kimiawan berusaha untuk mengidentifikasi bahan yang mampu kaca etsa dan George Gore mampu menghasilkansejumlahkecil fluor melalui proses elektrolisis pada tahun1869. Tanpa diketahui Gore, gas fluor eksplosif menggabungkan dengan gas hidrogen. Itulah yang terjadi dalam percobaan Gore ketika gas fluorin yang terbentuk pada satu elektroda dikombinasikan dengan gas hidrogen yang terbentuk pada elektroda lainnya.Ferdinand Frederic Henri Moissan, seorang ahli kimia Perancis, adalah orang pertama yang berhasil mengisolasi fluor pada tahun 1886. Dia melakukan ini melalui elektrolisis kalium fluorida (KF) dan asam fluorida (HF). Dia juga benar-benar mengisolasi gas fluor dari gas hidrogen dan ia membangun perangkat elektrolisisnya sepenuhnya dari platinum. Karyanya sangat mengesankan bahwa ia dianugerahi Hadiah Nobel untuk kimia pada tahun 1906. Saat ini, fluor masih diproduksi melalui elektrolisis kalium fluorida dan asam fluorida serta melalui elektrolisis lelehan fluoride asam kalium (KHF2) Cara Mendapatkan Unsur Fluor 1. Laboratorium Fluorin secara laboratorium bisa dibuat dengan mengelektrolisis asam kalium fluorida pada suhu 378 degK dalam bejana tembaga menggunakan elektroda garfit. Elektrolit yang digunakan adalah asam kalium fluorida yang murni dan kering kemudian ditempatkan dalam bejana besar yang terbuat dari tembaga. Bejananya kira kita mirip tabung V. Asam kalium fluorida akan dilanaskan didalamnya. Elekteoda yamg digunakan pada proses ini juga harus elektroda batang grafit murni yang diisolasi dalam semen bakelit. Arus listrij yang digunakan adalah 5 ampere dengan beda potensial 12 V. Gas fluorin yang dihasilkan akan dimurnikan oleh bagian yang berbentuk tabung U yang mengandung natrium flurida kering. 2. Industri
  • 8. Fluorin dibuat dalam skala industri juga menggunakan asam kalium fluorida yang dielektrisis pada tabung berbentuk V, namun jumlahnya sangat besar tentunya. Arus listrik yang digunakan adalah 2000 ampere dan elektroda grafitnya punya efisiensi sekitar 95%. Gas fluorin yang dihasilkan kemudian di sedot menggunakan pipa baja atau wadah tembaga dan di kompres sampai 400 lb/inc2 dalam silinder nikel atau baja. Gas F2 masih diproduksi dengan cara metode Moissan elektrokimia, sebuah proses yang sudah digunakan lebih dari 100 tahun yang lalu. Sel elktrolisis Moissan bisa dibuat dengan ukuran skala laboratorium, berjalan pada arus listrik 10 dan 50 amphere. Sel ini juga bisa dibuat untuk skala industri menggunakan arus listrik sampai 15.000 ampere. Sel elektrolisis Moissan diisi dengan campuran lelehan kalium fluorida dan hidrogen fluorida dengan perbandingan 1 : 2. Reaksi elektrolisis dilakukan pada suhu 90 0C. sel ini memiliki jacket yang berfungsi untuk memanaskan dan kemudian mendinginkan sel sehingga reaksi elektrolisis terjadi. Pada bagian tengah sel terdapat karbon sebagai anoda dimana ion fluorida (F-) akan teroksidasi menghasilkan gas fluorin. Sedangkan dinding baja kontainer digunakan sebagai katoda dimana gas hidrohen dihasiljkan. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah gambar dari sel elektrolisis Moeiisen berikut : Reaksi yang terjadi : Anoda : 2F-(aq) ==F2(g) + 2e Katoda : 2 H+(g) + 2e ==. H2(g) Gas hidrogen fluorida yang digunakan harus terus dimasukkan ke dalam sel secara terus menerus untuk menganti hidrogen fluorida yang telah digunakan. Secara umum, produksi gas F2 di dunia adalah sekitar 10^4 ton. Sekitar 55% dugunakan untuk membuat uranium(VI)fluorida dari uranium(IV)fluorida. Titik didih yang rendah dari uranium(VI)fluorida digunakan untuk memisahkan isotop isotop uranium. Isotop uranium-235 digunakan untuk industri pembuatan bom dan juga digunakan dalam beberapa reaktor nuklir. Uranium(VI)fluorida dibuat dalam dua langkah yaitu : 1.Uranium(IV)oksida, UO2 direaksikan dengan hidrogen fluorida menghasilkan uranium(IV)fluorida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai beirkut : UO2(s) + 4HF(g) ==> UF4(g) + 2 H2O(g) 2.Uranium(IV) fluorida yang telah dihasilkan kemudian direaksikan dengan gas F2 sehingga
  • 9. teroksidasi menjadi uranium(VI)fluorida. Uranium pada senyawa ini memiliki bilangan oksidasi +6 UF4(s) + F2(g) ==> UF6(g) Sedangkan 40 % produksi industri gas fluorin yang lain digunakan untuk membuat belerang heksafluorida, dengan cara membakar lelehan belerang dalam gas klorin. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : S(l) + 3 F2(g) ==SF6(g) Kegunaan Fluor 1.Flouspar (CaF2), digunakan sebagai mineral dalam pasta gigi 2.Freon-12 (CCl2F2), digunakan sebagai gas pendingin pada kulkas dan AC serta sebagai zat pendorong pada semprot aerosol (spray) 3.Asam flourida (HF), digunakan untuk mengukir (mengetra) gelas 4.Natrium heksa flourosilikat (Na2SiF6), digunakan sebagai bahan yang dicampurkan pada pasta gigi agar gigi menjadi kuat 5.Tetrafloroetilen (C2F4), digunakan sebagai suatu jenis plastik tahan panas yang banyak digunakan pada peralatan mesin 6.Natrium fluorida (NaF), digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga 7.Freon – 22 (CHClF2), digunakan sebagai zat pendingin rendah bahan makanan 8. Belerang heksafluorida (SF6), digunakan sebagai isolator 9.Klor pentaklorida (CIF5), digunakan sebagai bahan oksidator roket 10.Kriolit (Na3AlF6), digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al 11.Fluorapatit (Ca5(PO4)3F), digunakan sebagai pupuk