SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di dalam sistem periodik modern, Halogen terdapat pada golongan
VIIA. Halogen berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata halos yang
berarti garam dan kata genes yang berarti pembentuk. Jadi halogen
merupakan pembentuk garam. Hal ini didasarkan pada sejarah penemuan
unsur – unsur halogen yang selalu didapatkan dari garam. Unsur – unsur yang
termasuk golongan halogen adalah Fluor ( F ), Klor ( Cl ), Brom ( Br ), Iod (
I ), dan Astatin ( At ). Halogen memiliki 7 elektron valensi, sehingga sangat
reaktif karena mudah menerima 1 elektron. Karena kereaktifannya unsur –
unsur halogen tidak dijumpai dalam keadaan bebas.
Halogen banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam tubuh
manusia beberapa unsur halogen berperan dalam metabolism tubuh.
Misalnya, ion klorida yang mengatur osmosis pada jaringan sel dan plasma
darah. Iodin terdapat pada kelenjar tiroid sebagai hormon tiroksin
(C15H11O4NI4 ). Natrium klorida ( NaCl ) digunakan sebagai garam dapur.
Dan masih banyak lagi kegunaan unsur – unsur halogen.
Melihat banyaknya kegunaan dari unsur – unsur halogen, maka diperlukan
berbagai pengetahuan mengenai golongan tersebut seperti sumber,
kelimpahan, sifat – sifat fisika dan kimia, serta cara mengisolasi atau
pembuatan unsur – unsur halogen. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk
memberikan informasi tentang unsur – unsur halogen.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Unsur Halogen itu?
2. Apa saja sifat-sifat fisis dan kimia yang dimiliki masing-masing unsur
halogen?
3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah dan pengertian unsur halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 17 (VII
atau VIIA pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri
dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br),yodium (I), astatin (At), dan unsur unun-
septium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah
ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani.
Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia
juga merupakan golongan paling non-logam.
Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan “halogen”
yang dibentuk dari kata-kata Yunani ἅλς (háls), “garam” atau “laut”, dan γεν-
(gen-), dari γίγνομαι (gígnomai), “membentuk” sehingga berarti “unsur yang
membentuk garam”. Halogen akan membentuk garam jika direaksikan
dengan logam.
Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatom (misalnya
Br2 dan Cl2). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk
mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif
bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk
oleh ion ini disebut halida. Unsure halogen tidak pernah ditemukan dalam
bentuk bebasnya dialam karena sangat reaktif sehingga hanya dapat
ditemukan dalam bentuk garam-garamnya
2. Macam unsur halogen
1. Fluor (F)
Fluor merupakan unsur paling elektronegatif dan reaktif. Pertam akali
diisolasi pada tahun 1886 oleh Maisson. Fluor adalah suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor atom 9.
Ditemukan dalam mineral fluorspar atau fluorit CaF2, Kristal transparan :
yang tidak berwarna, akan berwarna kebiruan jika terkena sinar, sifat ini
juga disebut “fluoresen”. Fluospar digambarkan sebagai fluor ( yang berati
mengalir ), karena zat ini melebur dan bergerak pada suhu 1330°c. mineral
lain yang mengandung fluor adalah klorit Na3AlF6 dan apatit
3Ca3(PO4)2.CaF2. Unsur ini merupakan gas halogen univalen beracun
berwarna kuning-hijau yang dalam bentuk murninya, unsur ini sangat
berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah begitu
berhubungan dengan kulit.
2. Klor (Cl)
Klor adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17 ditemukan
oleh Schecle pada tahun 1774 sebagai senyawa asam klorida dan dinamai
oleh Davi pada tahun 1810 sesuai dengan warnanya ( cloros: kuning hijau
) yang menyatakan bahwa klorin benar-benar unsur baru, bukan senyawa
asam yang mengandung oksigen. Dalam bentuk gas, klorin berwarna
kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor
sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan. Dalam
bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain
yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan
untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.
Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion klorida seperti
batu garam NaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O, dan kloroargirit AgCl, juga
terdapat dalam air laut.
3. Brom (Br)
Brom adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki symbol
Br dan nomor atom 35 ditemukan oleh Ballard pada tahun 1826 ( bromos :
berbau busuk ). Brom terdapat sebagai bromide, sebagai garam
magnesium dan garam logam alkali dalam air laut. Unsur dari deret
kimia halogen ini berbentuk cairan berwarna merah pada suhu kamar dan
memiliki reaktivitas di antara klor dan yodium. Dalam bentuk cairan, zat
ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya
menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan. Dalam bentuk gas,
bromin bersifat toksik. Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral
bromoargirit AgBr.
4. Iodium (I)
Iodium (bahasa Yunani: Iodes – ungu), ditemukan oleh Courtois pada
tahun 1812 adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
symbol I dan nomor atom 53. Yodium adalah halogen yang
reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif. Yodium
terutama digunakan dalam medis, fotografi, dan sebagai pewarna. Seperti
halnya semua unsur halogen lain, yodium ditemukan dalam
bentuk molekul diatomik. Di alam ditemukan sebagai iodide dalam air laut
( air asin ), ganggang laut, dan 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu
127I yang ditemukan dialam. Padatan mengkilap berwarna hitam
kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasa membentuk gas
berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Unsur halogen ini larut baik
dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air.Kristal
iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan
selaput lendir. Namun Iodin adalah unsure yang dibutuhkan oleh hampir
semua mahluk hidup.
5. Astatin (At)
Astatin dari bahasa Yunani αστατος (astatos) yang berarti
“tak stabil”. adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang At dan nomor atom 85. Merupakan unsur radioaktif
pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-
partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie
dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)
mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam
disbanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, tetapi belum bisa
diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur
halogen lainnya. Unsur ini termasuk golongan halogen dan merupakan
unsure radioaktif yang terbentuk secara alami melalui peluruhan uranium-
235 and uranium-238. Astatin memiliki ‘waktu hidup’ di bumi sangat
singkat. Setelah astatin mengalami peluruhan, maka produk yang
terbentuk adalah isotop timbal (isotope lead). Dalam sebuah essay karya
Isaac Asimov, Astatin terletak di dalam kerak bumi dan jumlah totalnya
diperkirakan hanya 1 0z/28 g pada waktu tertentu. Jumlah itu bahkan
kurang dari 1 sendok teh dan terjadi secara alami. Astatin telah masuk ke
Guinness World Records sebagai unsur yang paling langka di bumi.
Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.
3. Sifat Fisis Unsur Halogen
Berikut sifat-sifat fisis (fisika) unsur-unsur halogen. Khusus untuk unsur
Astatin (At) belum semua sifat-sifatnya dapat diidentifikasi akibat kelangkaan
unsur tersebut.
Sifat F Cl Br I At
Pada suhu kamar
F2(g) (gas)
tak
berwarna
Cl2(g) (gas
)
kuning
kehijauan
Br2(l)(liquid)
minyak
merah coklat
I2(s) (solid
)
ungu
hampir
hitam
At(s)(s
olid)
Nomor atom 9 17 35 53 8
Berat atom 18,99 35,45 79,90 126,90 210
Jari-jari, X– [pm] 133 184 196 220 _
Jari-jari kovalen 72 100 114 133 150
Jari-jari van der wals 147 175 185 198 202
Elektronegatifitas (skala
Pauling) 4,0 3,0 2,8 2,5 2,2
Energy ionisasi 1680,6 1255,7 1142,7 1008,7 926
Ke-1 (KJ/mol)
Afinitas electron 332,6 348,5 324,7 295,5 270
Potensial elektroda (V) -2,87 -1,36 -1,07 -0,535 -0,3
Polarisabilitas(cc/atom) 1,04 x 10-4
3,66 x 10-
24 4,77 x10-4
7,10 x10-
24 _
Titik leleh X2 (°C) -219 -101 -7 +114 +302
Titik didih X2 -188 -34 +60 +185 +337
Titik didih H-X 19,5 -85 -67 -36 _
Energy ikat H-X 565 428 362 295 _
Rapatan ( g/cm3) 1,1 1,5 3,2 4,9 _
Volume atom,mL/mol 17.2 23,5 27,1 34,2 _
Kelimpahan,% berat 0,027 0,048 0,003 10-5 _
Diantara sifat fisik golongan halogen dapat dijelaskan bahwa titik didih
dan titik didih molekul diatomik halogen naik secara perlahan dan hal ini
berkaitan dengan sifat polarisabilitas molekul-molekul yang bersangkutan.
Sifat polarisabilitas molekul diatomik halogen naik secara perlahan
disebabkan dengan naiknya nomor atom disebabkan oleh naiknya jari-jari atau
volume atom dan jumlah total elektron sehingga posisi elektron makin mudah
terdistribusi secara tak homogeni sepanjang waktunya. Dengan demikian
berakibat pada naiknya gaya dispersi atau gaya London dan pada gilirannya
mengakibatkan naiknya titik didih dan titik leleh molekulnya.
4. Sifat kimia unsur halogen
1. Kereaktifan
Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan
halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh
keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin
reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin
kecil energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut
sehingga semakin reaktif halogen.
2. Daya oksidasi
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah
semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida
di bawahnya. Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah
semakin kuat.
3. Membentuk molekul diatomik
Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat
reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam.
4. Asam Halogen
Urutan kekuatan asam halida:HF<HCL<HBr
5. Kelarutan dalam air
Fluor, klor, dan brom larut dalam air sedangkan iod sukar larut. Iod lebih
mudah larut dalam KI dan pelarut organic seperti alkohol, eter, CHCl3,
CCl4
6. Daya oksidasi halogen
Semua halogen mempunyai potensial reduksi standar positif. Hal ini
menunjukkan bahwa semua halogen merupakan oksidator dan mempunyai
kecenderungan daya oksidasi semakin lemah
dari F ke I (F2 > Cl2 > Br2> I2).
Menurunnya daya oksidasi halogen, berarti menunjukkan semakin kuatnya
daya reduksi halida dengan kecenderungan daya reduksi
I– > Br– > Cl– > F–.
Dengan memperhatikan harga potensial elektroda dari masing-masing
halogen, maka halida akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai
daya oksidasi lebih tinggi. Harga potensial reduksi standar halogen adalah
sebagai berikut:
F2(g) + 2e → 2F–
(aq) Eo = + 2,87 V
Cl2(g) + 2e → 2 Cl–
(aq) Eo = +1,36 V
Br2(l) + 2e →2 Br–
(aq) Eo = + 1,07 V
I2(s) + 2e ⇌ 2 I–
(aq) Eo = +0,58 V
Dari harga potensial reduksi standar di atas, maka :
2Cl–
(aq) + F2(g) → 2 F–
(aq) + Cl2(g) Eo = +1,51 V (reaksi spontan)
2Cl–
(aq) + Br2(g) → Cl2(g) + 2Br–
(aq) Eo = -0,03 V ( reaksi tidak
spontan)
Dari reaksi tersebut dapat disimpulkan dalam sistem periodik unsur,
halogen dapat mendesak halida di bawahnya dari suatu senyawa.
Asam halida (HX), Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas,
tidak berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam
fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida
(HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX
atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin
kuat. Urutan kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan
ikatan antar molekul :
 Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
 Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
 Pengurutan titik didih asam halida:

HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan
antar molekul yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya
paling tinggi.
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya
memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena
oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O → 2HXO
X2O3 + H2O → 2HXO2
X2O5 + H2O → 2HXO3
X2O7 + H2O → 2HXO4
Biloks
Halogen
Oksida
Halogen
Asam
Oksilhalida
Asam
Oksilklorida
Asam
Oksilbromida
Asam
Oksiliodida penamaan
+1 X2O HXO HClO HBrO HIO
Asam
hipohalit
+3 X2O3 HXO2 HClO2 HBrO2 HIO2 Asam halit
+5 X2O5 HXO3 HClO3 HBrO3 HIO3
Asam
halat
+7 X2O7 HXO4 HClO4 HBrO4 HIO4
Asam
perhalat
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam
akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang
menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+mudah
lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam
perklorat)
5. Reaksi – reaksi Pembentukan Senyawa Halogen
1. Reaksi Dengan Logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa
garam/halida logam.
Na + Cl2 → NaCl
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
2B +3Cl2 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4
Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasina rendah
dan logamnya memiliki biloks rendah. Hamper semua halide bersifat
ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah
AlCl3.
2. Dengan Hidrogen
Halogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida.
H2 + X2 → 2HX (X mewakili satu-satu halogen)
Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran
atom yang semakin besar. Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran
ultraviolet tetapi H dan Br hanya akan berikatan dengan perlahan . Iodin
juga akan berikatan dengan H jika diberikan energi, namun ikatan ini tidak
lengkap.
F2 + H2 → 2HF (bereaksi kuat di tempat gelap)
Cl2 + H2 → 2HCl (bereaksi di tempat terang)
Br2 + H2 → 2HBr (bereaksi pada suhu 500oC)
I2 + H2 → 2HI (bereaksi dengan pemanasan katalis Pt )
Corak kereaktifan ini dapat diterangkan dengan dua cara. Pertama, melalui
ukuran atom halogen. Oleh kerana semua halogen berikatan dengan
hidrogen, maka ukuran hidrogen adalah tetap. Semakin kebawah, ukuran
atom semakin besar dengan pertambahan petala. Hal ini menyusahkan inti
hidrogen berinteraksi dengan inti halogen untuk membentuk ikatan
kovalen.
3. Reaksi dengan Non Logam
Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa
halide. Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur
lain. Contoh :
Xe + F2 → XeF2
2Kr + 2F2 → KrF4
2P + 3Cl2 → 2PCl3
4. Reaksi halogen dalam larutan air
Semua halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam
hipohalida. Fluor bereaksi sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan
I2, fluor sangat cepat bereaksi dengan air menghasilkan O2 dan HF, dengan
reaksi sebagai berikut:
2F2 (g ) + 2 H2O (l) → 4 HF (aq) + O2 (g)
Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan
akan bereaksi dengan SiO2sehingga dalam penyimpanannya harus
disimpan dalam plastik teflon dan tidak dalam kaca.
4 HF + SiO2 → SiF4 + 2H2O
Sedangkan halogen lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam
hipohalit yaitu suatu asam lemah dan asam halida.
Air Khlor : Cl2 + H2O → HCL + HClO
Air Brom : Br2 + H2O → HBr + HbrO
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi.
I2 + H2O –> (tidak bereaksi)
Tetapi I2 larut dalam larutan KI
I2 + KI –> KI3
Brom dan iod dapat larut dalam pelarut non polar, seperti alcohol CCl4,
CHCl3, dan CS2.
5. Reaksi dengan basa
Reaksi halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida (X–) dan
hipohalida (XO–), sedangkan reaksi halogen dengan basa pekat panas
menghasilkan halida (X–) dan halat (XO3–). Contoh :
X2 + 2NaOH ( aq, encer) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
X2 + 2NaOH ( aq, pekat) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O
2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) → NaX + O2 + H2O
6. Reaksi Halogen dengan unsur golongan IV A
Semua unsur golongan IV A kecuali karbon, dapat bereaksi langsung
dengan Halogen membentuk senyawa Halida.
Contoh:
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4
7. Reaksi Halogen dengan unsur golongan V A
Unsur – unsur Halogen dengan unsur golongan V A, kecuali N2 dapat
bereaksi langsung pada suhu kamar.
Contoh: P4(s) + 6 Cl2(g) → 4PCl3(g)
8. Reaksi Halogen dengan Halogen
Unsur – unsur Halogen dengan unsur halogen yang lain dapat membentuk
senyawa antar halogen dengan rumus molekul XX’n’ dengan X’
elektronegatif daripada X dan n merupakan bilangan gasal.
Contoh:
I2(g) + 3F2(g) → 2IF3(g)
I2(g) + 5F2(g) → 2IF5(g)
Br2(g) + Cl2(g) → BrCl(g)
9. Reaksi Halogen dengan Halida
Dengan memperhatikan harga potensial elektron dari masing – masing
halogen, maka halida akan dapat dioksidasi oleh halogen yang
mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. Harga potensial elektrode halogen
sebagai berikut:
Fe2(g) + 2e– ↔ 2F–(aq) E° = +2,87 V
Cl2(g) + 2e– ↔ Cl–(aq) E° = +1,36 V
Br2(l) + 2e– ↔ 2Br–(aq) E° = +1,07 V
I2(s) + 2e– ↔ 2I–(aq) E° = +0,54 V
Perhatikan reaksi berikut:
2Cl–(aq) + Fe(g) → 2F–(aq) + Cl2 E° = +1,51 V (reaksi spontan)
2Cl–(aq) + Br2(g) → Cl2(g) + 2Br–(aq) E° = +0,03 V (reaksi tak spontan)
Dari dua reaksi tersebut dapat disimpulkan tentang reaksi antara halida dan
halogen sebagai berikut.
Bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak diatas nya dalam
sistem periodik unsur, maka halida tersebut akan mengalami oksidasi
menghasilkan halogen . sebalik nya, halogen akan mengalami reduksi
menjadi halida.
Akan tetapi hal yang sebalik nya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan
mempunyai potensial reaksi negatif.
6. Kegunaan dan bahaya Unsur halogen
Kegunaan
1.Flour
 Na2SiF6 dicampur dengan pasta gigi yang berfungsi sebagai penguat
gigi
 NaF sebagai pengawet kayu dari serangga
 Gas F2dalam proses pengolahan isotop uranium sebagai bahan bakar
reaksi nuklir
 CF2Cl (freon-12) sebagai pendingin kulkas dan AC
 Teflon sebagai plastik tahan panas
2. Chlor
 Cl2 sebagai desinfektan / DDT (Dikloro Difenil Trikloro) pembunuh
kuman yang dapat menyebabkan penyakit atau sebagai insektisida.
 NaCl sebagai garam dapur
 KCl untuk pupuk
 NH4Cl sebagai elektrolit pengisi batu baterai
 NaClO sebagai bleaching agent (pemutih), yakni pengoksidasi zat
warna
 Ca(OCl)2 atau kaporit sebagai desinfektan pada air
 ZnCl2sebagai bahan pematri atau solder
 PVC (Polivinil klorida) digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.
 KClO3digunakan dalam industri korek api.
3. Brom
 NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang saraAgBr
untuk film fotografi, karena AgBr memiliki kepekaan terhadap
cahaya
 CH3Br sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran
 C2H4Br2ditambahkan pada bensin agar timbal dalam bensin tidak
mengendap, karena diubah menjadi PbBr2
4. Yodium
 I2dalam alkohol sebagai anti septik luka agar tidak terkena infeksi
 KIO3sebagai tambahan yodium dalam garam dapur
 I2digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung
 NaI ditambahkan garam dapur untuk mengurangi kekurangan yodium
Bahaya
1. Flour
 Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika
dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan
pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
 Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
 Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung
masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning
kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa
menyebabkan penyakit gigi rontok.
2. Klor
 Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air
seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen
triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik
tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan
membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
 Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dapat
membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
 CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan
kerusakan pada lapisan ozon.
 Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan
binatang air lainnya.
 Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap ,
mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan
kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).
3. Brom
 Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
 Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosifterhadap jaringan sel manusia
dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
 Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih.
Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan
keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
 Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin,
serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan
yang dapat mencemari atmosfer.
4. Iodin
 Kristal iodin dapat melukai kulit
 Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
 Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari
kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium”
merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit
ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini
diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan
yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan
yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari
120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli
atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet
rendah yodium akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh,
lesu dan apatis dalam kehidupannya.
 Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok,
yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Unsur halogen merupakan unsur yang paling non-logam dan reaktif
2) Beberapa unsur halogen banyak terdapat di alam dalam bentuk senyawa
garamnya
3) Unsur halogen banyak digunakan dan dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari serta dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mahluk hidup
DAFTAR PUSTAKA
https://ululalbab31n.blogspot.com/2016/02/halogen_13.html
https://edoc.site/makalah-halogen-dan-gas-muliadocx-pdf-free.html

More Related Content

What's hot

makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyaNur'aini Dalimunthe
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogennailaamaliaa
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Anne Riyanti
 
Periode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksPeriode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksRakka Ranati
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumAhmad Dzikrullah
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Christina McQueeny
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATNesha Mutiara
 
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-haripengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hariRifkaNurbayti
 

What's hot (20)

Ppt halogen
Ppt halogenPpt halogen
Ppt halogen
 
Kimia gol 5 a
Kimia gol 5 aKimia gol 5 a
Kimia gol 5 a
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannya
 
Unsur Transisi Periode ke-4
Unsur Transisi Periode ke-4 Unsur Transisi Periode ke-4
Unsur Transisi Periode ke-4
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4
 
Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Periode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksPeriode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleks
 
Halogen
Halogen Halogen
Halogen
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
 
Zn 13 4
Zn 13 4Zn 13 4
Zn 13 4
 
Latihan Soal Kimia Unsur
Latihan Soal Kimia UnsurLatihan Soal Kimia Unsur
Latihan Soal Kimia Unsur
 
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-haripengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
 

Similar to Makalah halogen

Similar to Makalah halogen (20)

Unsur Kimia Halogen
Unsur Kimia HalogenUnsur Kimia Halogen
Unsur Kimia Halogen
 
SlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia HalogenSlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia Halogen
 
Fluor naurah afifah
Fluor naurah afifahFluor naurah afifah
Fluor naurah afifah
 
unsur halogen VII A
unsur halogen VII Aunsur halogen VII A
unsur halogen VII A
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
 
Kimia- halogen
Kimia- halogenKimia- halogen
Kimia- halogen
 
PPT KIMIA HALOGEN
PPT KIMIA HALOGENPPT KIMIA HALOGEN
PPT KIMIA HALOGEN
 
KIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIKKIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIK
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
 
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxSifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
 
Klor
KlorKlor
Klor
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Halogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII AHalogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII A
 
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full ColorKimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Makalah halogen

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di dalam sistem periodik modern, Halogen terdapat pada golongan VIIA. Halogen berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata halos yang berarti garam dan kata genes yang berarti pembentuk. Jadi halogen merupakan pembentuk garam. Hal ini didasarkan pada sejarah penemuan unsur – unsur halogen yang selalu didapatkan dari garam. Unsur – unsur yang termasuk golongan halogen adalah Fluor ( F ), Klor ( Cl ), Brom ( Br ), Iod ( I ), dan Astatin ( At ). Halogen memiliki 7 elektron valensi, sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1 elektron. Karena kereaktifannya unsur – unsur halogen tidak dijumpai dalam keadaan bebas. Halogen banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam tubuh manusia beberapa unsur halogen berperan dalam metabolism tubuh. Misalnya, ion klorida yang mengatur osmosis pada jaringan sel dan plasma darah. Iodin terdapat pada kelenjar tiroid sebagai hormon tiroksin (C15H11O4NI4 ). Natrium klorida ( NaCl ) digunakan sebagai garam dapur. Dan masih banyak lagi kegunaan unsur – unsur halogen. Melihat banyaknya kegunaan dari unsur – unsur halogen, maka diperlukan berbagai pengetahuan mengenai golongan tersebut seperti sumber, kelimpahan, sifat – sifat fisika dan kimia, serta cara mengisolasi atau pembuatan unsur – unsur halogen. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan informasi tentang unsur – unsur halogen.
  • 2. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah yang dimaksud dengan Unsur Halogen itu? 2. Apa saja sifat-sifat fisis dan kimia yang dimiliki masing-masing unsur halogen? 3. Tujuan
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 1. Sejarah dan pengertian unsur halogen Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 17 (VII atau VIIA pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br),yodium (I), astatin (At), dan unsur unun- septium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling non-logam. Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan “halogen” yang dibentuk dari kata-kata Yunani ἅλς (háls), “garam” atau “laut”, dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι (gígnomai), “membentuk” sehingga berarti “unsur yang membentuk garam”. Halogen akan membentuk garam jika direaksikan dengan logam. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatom (misalnya Br2 dan Cl2). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. Unsure halogen tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebasnya dialam karena sangat reaktif sehingga hanya dapat ditemukan dalam bentuk garam-garamnya
  • 4. 2. Macam unsur halogen 1. Fluor (F) Fluor merupakan unsur paling elektronegatif dan reaktif. Pertam akali diisolasi pada tahun 1886 oleh Maisson. Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor atom 9. Ditemukan dalam mineral fluorspar atau fluorit CaF2, Kristal transparan : yang tidak berwarna, akan berwarna kebiruan jika terkena sinar, sifat ini juga disebut “fluoresen”. Fluospar digambarkan sebagai fluor ( yang berati mengalir ), karena zat ini melebur dan bergerak pada suhu 1330°c. mineral lain yang mengandung fluor adalah klorit Na3AlF6 dan apatit 3Ca3(PO4)2.CaF2. Unsur ini merupakan gas halogen univalen beracun berwarna kuning-hijau yang dalam bentuk murninya, unsur ini sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit. 2. Klor (Cl) Klor adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17 ditemukan oleh Schecle pada tahun 1774 sebagai senyawa asam klorida dan dinamai oleh Davi pada tahun 1810 sesuai dengan warnanya ( cloros: kuning hijau ) yang menyatakan bahwa klorin benar-benar unsur baru, bukan senyawa asam yang mengandung oksigen. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan. Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.
  • 5. Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion klorida seperti batu garam NaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O, dan kloroargirit AgCl, juga terdapat dalam air laut. 3. Brom (Br) Brom adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki symbol Br dan nomor atom 35 ditemukan oleh Ballard pada tahun 1826 ( bromos : berbau busuk ). Brom terdapat sebagai bromide, sebagai garam magnesium dan garam logam alkali dalam air laut. Unsur dari deret kimia halogen ini berbentuk cairan berwarna merah pada suhu kamar dan memiliki reaktivitas di antara klor dan yodium. Dalam bentuk cairan, zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan. Dalam bentuk gas, bromin bersifat toksik. Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit AgBr. 4. Iodium (I) Iodium (bahasa Yunani: Iodes – ungu), ditemukan oleh Courtois pada tahun 1812 adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki symbol I dan nomor atom 53. Yodium adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif. Yodium terutama digunakan dalam medis, fotografi, dan sebagai pewarna. Seperti halnya semua unsur halogen lain, yodium ditemukan dalam bentuk molekul diatomik. Di alam ditemukan sebagai iodide dalam air laut ( air asin ), ganggang laut, dan 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu
  • 6. 127I yang ditemukan dialam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air.Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. Namun Iodin adalah unsure yang dibutuhkan oleh hampir semua mahluk hidup. 5. Astatin (At) Astatin dari bahasa Yunani αστατος (astatos) yang berarti “tak stabil”. adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang At dan nomor atom 85. Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel- partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Unsur ini termasuk golongan halogen dan merupakan unsure radioaktif yang terbentuk secara alami melalui peluruhan uranium- 235 and uranium-238. Astatin memiliki ‘waktu hidup’ di bumi sangat singkat. Setelah astatin mengalami peluruhan, maka produk yang terbentuk adalah isotop timbal (isotope lead). Dalam sebuah essay karya Isaac Asimov, Astatin terletak di dalam kerak bumi dan jumlah totalnya diperkirakan hanya 1 0z/28 g pada waktu tertentu. Jumlah itu bahkan kurang dari 1 sendok teh dan terjadi secara alami. Astatin telah masuk ke Guinness World Records sebagai unsur yang paling langka di bumi. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.
  • 7. 3. Sifat Fisis Unsur Halogen Berikut sifat-sifat fisis (fisika) unsur-unsur halogen. Khusus untuk unsur Astatin (At) belum semua sifat-sifatnya dapat diidentifikasi akibat kelangkaan unsur tersebut. Sifat F Cl Br I At Pada suhu kamar F2(g) (gas) tak berwarna Cl2(g) (gas ) kuning kehijauan Br2(l)(liquid) minyak merah coklat I2(s) (solid ) ungu hampir hitam At(s)(s olid) Nomor atom 9 17 35 53 8 Berat atom 18,99 35,45 79,90 126,90 210 Jari-jari, X– [pm] 133 184 196 220 _ Jari-jari kovalen 72 100 114 133 150 Jari-jari van der wals 147 175 185 198 202 Elektronegatifitas (skala Pauling) 4,0 3,0 2,8 2,5 2,2 Energy ionisasi 1680,6 1255,7 1142,7 1008,7 926
  • 8. Ke-1 (KJ/mol) Afinitas electron 332,6 348,5 324,7 295,5 270 Potensial elektroda (V) -2,87 -1,36 -1,07 -0,535 -0,3 Polarisabilitas(cc/atom) 1,04 x 10-4 3,66 x 10- 24 4,77 x10-4 7,10 x10- 24 _ Titik leleh X2 (°C) -219 -101 -7 +114 +302 Titik didih X2 -188 -34 +60 +185 +337 Titik didih H-X 19,5 -85 -67 -36 _ Energy ikat H-X 565 428 362 295 _ Rapatan ( g/cm3) 1,1 1,5 3,2 4,9 _ Volume atom,mL/mol 17.2 23,5 27,1 34,2 _ Kelimpahan,% berat 0,027 0,048 0,003 10-5 _ Diantara sifat fisik golongan halogen dapat dijelaskan bahwa titik didih dan titik didih molekul diatomik halogen naik secara perlahan dan hal ini berkaitan dengan sifat polarisabilitas molekul-molekul yang bersangkutan. Sifat polarisabilitas molekul diatomik halogen naik secara perlahan disebabkan dengan naiknya nomor atom disebabkan oleh naiknya jari-jari atau volume atom dan jumlah total elektron sehingga posisi elektron makin mudah terdistribusi secara tak homogeni sepanjang waktunya. Dengan demikian
  • 9. berakibat pada naiknya gaya dispersi atau gaya London dan pada gilirannya mengakibatkan naiknya titik didih dan titik leleh molekulnya. 4. Sifat kimia unsur halogen 1. Kereaktifan Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron. Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif halogen. 2. Daya oksidasi Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat. 3. Membentuk molekul diatomik Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam.
  • 10. 4. Asam Halogen Urutan kekuatan asam halida:HF<HCL<HBr 5. Kelarutan dalam air Fluor, klor, dan brom larut dalam air sedangkan iod sukar larut. Iod lebih mudah larut dalam KI dan pelarut organic seperti alkohol, eter, CHCl3, CCl4 6. Daya oksidasi halogen Semua halogen mempunyai potensial reduksi standar positif. Hal ini menunjukkan bahwa semua halogen merupakan oksidator dan mempunyai kecenderungan daya oksidasi semakin lemah dari F ke I (F2 > Cl2 > Br2> I2). Menurunnya daya oksidasi halogen, berarti menunjukkan semakin kuatnya daya reduksi halida dengan kecenderungan daya reduksi I– > Br– > Cl– > F–. Dengan memperhatikan harga potensial elektroda dari masing-masing halogen, maka halida akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. Harga potensial reduksi standar halogen adalah sebagai berikut: F2(g) + 2e → 2F– (aq) Eo = + 2,87 V Cl2(g) + 2e → 2 Cl– (aq) Eo = +1,36 V Br2(l) + 2e →2 Br– (aq) Eo = + 1,07 V I2(s) + 2e ⇌ 2 I– (aq) Eo = +0,58 V Dari harga potensial reduksi standar di atas, maka :
  • 11. 2Cl– (aq) + F2(g) → 2 F– (aq) + Cl2(g) Eo = +1,51 V (reaksi spontan) 2Cl– (aq) + Br2(g) → Cl2(g) + 2Br– (aq) Eo = -0,03 V ( reaksi tidak spontan) Dari reaksi tersebut dapat disimpulkan dalam sistem periodik unsur, halogen dapat mendesak halida di bawahnya dari suatu senyawa. Asam halida (HX), Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX. Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam : HF < HCl < HBr < HI Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar molekul :  Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.  Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.  Pengurutan titik didih asam halida:  HF > HI > HBr > HCl
  • 12. Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi. Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya : X2O + H2O → 2HXO X2O3 + H2O → 2HXO2 X2O5 + H2O → 2HXO3 X2O7 + H2O → 2HXO4 Biloks Halogen Oksida Halogen Asam Oksilhalida Asam Oksilklorida Asam Oksilbromida Asam Oksiliodida penamaan +1 X2O HXO HClO HBrO HIO Asam hipohalit +3 X2O3 HXO2 HClO2 HBrO2 HIO2 Asam halit +5 X2O5 HXO3 HClO3 HBrO3 HIO3 Asam halat +7 X2O7 HXO4 HClO4 HBrO4 HIO4 Asam perhalat Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida: HClO > HBrO > HIO
  • 13. asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat) 5. Reaksi – reaksi Pembentukan Senyawa Halogen 1. Reaksi Dengan Logam Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa garam/halida logam. Na + Cl2 → NaCl 2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3 Sn + 2Cl2 → SnCl4 Mg + Cl2 → MgCl2 2Al + 3Cl2 → 2AlCl3 2B +3Cl2 → 2BCl3 2Si + 2Cl2 → SiCl4 Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasina rendah dan logamnya memiliki biloks rendah. Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3.
  • 14. 2. Dengan Hidrogen Halogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida. H2 + X2 → 2HX (X mewakili satu-satu halogen) Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran atom yang semakin besar. Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran ultraviolet tetapi H dan Br hanya akan berikatan dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan H jika diberikan energi, namun ikatan ini tidak lengkap. F2 + H2 → 2HF (bereaksi kuat di tempat gelap) Cl2 + H2 → 2HCl (bereaksi di tempat terang) Br2 + H2 → 2HBr (bereaksi pada suhu 500oC) I2 + H2 → 2HI (bereaksi dengan pemanasan katalis Pt ) Corak kereaktifan ini dapat diterangkan dengan dua cara. Pertama, melalui ukuran atom halogen. Oleh kerana semua halogen berikatan dengan hidrogen, maka ukuran hidrogen adalah tetap. Semakin kebawah, ukuran atom semakin besar dengan pertambahan petala. Hal ini menyusahkan inti hidrogen berinteraksi dengan inti halogen untuk membentuk ikatan kovalen. 3. Reaksi dengan Non Logam Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halide. Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh :
  • 15. Xe + F2 → XeF2 2Kr + 2F2 → KrF4 2P + 3Cl2 → 2PCl3 4. Reaksi halogen dalam larutan air Semua halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam hipohalida. Fluor bereaksi sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan I2, fluor sangat cepat bereaksi dengan air menghasilkan O2 dan HF, dengan reaksi sebagai berikut: 2F2 (g ) + 2 H2O (l) → 4 HF (aq) + O2 (g) Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan akan bereaksi dengan SiO2sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam plastik teflon dan tidak dalam kaca. 4 HF + SiO2 → SiF4 + 2H2O Sedangkan halogen lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam hipohalit yaitu suatu asam lemah dan asam halida. Air Khlor : Cl2 + H2O → HCL + HClO Air Brom : Br2 + H2O → HBr + HbrO Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi. I2 + H2O –> (tidak bereaksi) Tetapi I2 larut dalam larutan KI I2 + KI –> KI3
  • 16. Brom dan iod dapat larut dalam pelarut non polar, seperti alcohol CCl4, CHCl3, dan CS2. 5. Reaksi dengan basa Reaksi halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida (X–) dan hipohalida (XO–), sedangkan reaksi halogen dengan basa pekat panas menghasilkan halida (X–) dan halat (XO3–). Contoh : X2 + 2NaOH ( aq, encer) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I ) X2 + 2NaOH ( aq, pekat) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I ) 2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O 2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) → NaX + O2 + H2O 6. Reaksi Halogen dengan unsur golongan IV A Semua unsur golongan IV A kecuali karbon, dapat bereaksi langsung dengan Halogen membentuk senyawa Halida. Contoh: Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4 7. Reaksi Halogen dengan unsur golongan V A Unsur – unsur Halogen dengan unsur golongan V A, kecuali N2 dapat bereaksi langsung pada suhu kamar. Contoh: P4(s) + 6 Cl2(g) → 4PCl3(g)
  • 17. 8. Reaksi Halogen dengan Halogen Unsur – unsur Halogen dengan unsur halogen yang lain dapat membentuk senyawa antar halogen dengan rumus molekul XX’n’ dengan X’ elektronegatif daripada X dan n merupakan bilangan gasal. Contoh: I2(g) + 3F2(g) → 2IF3(g) I2(g) + 5F2(g) → 2IF5(g) Br2(g) + Cl2(g) → BrCl(g) 9. Reaksi Halogen dengan Halida Dengan memperhatikan harga potensial elektron dari masing – masing halogen, maka halida akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. Harga potensial elektrode halogen sebagai berikut: Fe2(g) + 2e– ↔ 2F–(aq) E° = +2,87 V Cl2(g) + 2e– ↔ Cl–(aq) E° = +1,36 V Br2(l) + 2e– ↔ 2Br–(aq) E° = +1,07 V I2(s) + 2e– ↔ 2I–(aq) E° = +0,54 V Perhatikan reaksi berikut: 2Cl–(aq) + Fe(g) → 2F–(aq) + Cl2 E° = +1,51 V (reaksi spontan) 2Cl–(aq) + Br2(g) → Cl2(g) + 2Br–(aq) E° = +0,03 V (reaksi tak spontan) Dari dua reaksi tersebut dapat disimpulkan tentang reaksi antara halida dan halogen sebagai berikut.
  • 18. Bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak diatas nya dalam sistem periodik unsur, maka halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan halogen . sebalik nya, halogen akan mengalami reduksi menjadi halida. Akan tetapi hal yang sebalik nya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan mempunyai potensial reaksi negatif. 6. Kegunaan dan bahaya Unsur halogen Kegunaan 1.Flour  Na2SiF6 dicampur dengan pasta gigi yang berfungsi sebagai penguat gigi  NaF sebagai pengawet kayu dari serangga  Gas F2dalam proses pengolahan isotop uranium sebagai bahan bakar reaksi nuklir  CF2Cl (freon-12) sebagai pendingin kulkas dan AC  Teflon sebagai plastik tahan panas 2. Chlor  Cl2 sebagai desinfektan / DDT (Dikloro Difenil Trikloro) pembunuh kuman yang dapat menyebabkan penyakit atau sebagai insektisida.  NaCl sebagai garam dapur  KCl untuk pupuk  NH4Cl sebagai elektrolit pengisi batu baterai
  • 19.  NaClO sebagai bleaching agent (pemutih), yakni pengoksidasi zat warna  Ca(OCl)2 atau kaporit sebagai desinfektan pada air  ZnCl2sebagai bahan pematri atau solder  PVC (Polivinil klorida) digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.  KClO3digunakan dalam industri korek api. 3. Brom  NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang saraAgBr untuk film fotografi, karena AgBr memiliki kepekaan terhadap cahaya  CH3Br sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran  C2H4Br2ditambahkan pada bensin agar timbal dalam bensin tidak mengendap, karena diubah menjadi PbBr2 4. Yodium  I2dalam alkohol sebagai anti septik luka agar tidak terkena infeksi  KIO3sebagai tambahan yodium dalam garam dapur  I2digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung  NaI ditambahkan garam dapur untuk mengurangi kekurangan yodium Bahaya 1. Flour  Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.  Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
  • 20.  Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok. 2. Klor  Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.  Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.  CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.  Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.  Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker). 3. Brom  Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik  Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosifterhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.  Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.  Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.
  • 21. 4. Iodin  Kristal iodin dapat melukai kulit  Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir  Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium” merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.  Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
  • 22. BAB III PENUTUP 1. Simpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Unsur halogen merupakan unsur yang paling non-logam dan reaktif 2) Beberapa unsur halogen banyak terdapat di alam dalam bentuk senyawa garamnya 3) Unsur halogen banyak digunakan dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari serta dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mahluk hidup