ANGGOTA

:

6.

Rosita Dwi A

1.

Anisatur Rohmah

7.

Sindy Marsellina

2.

Durrotul Isthifaiyah

8.

Wildatis Sa’adah

3.

Erina Mahmudah

4.

Izzanatul Amaliyah

5.

Khumairotul Adibah

KELAS : XII IPA C
Unsur-unsur halogen dalam sistem periodik
menempati golongan VIIA yang terdiri dari unsur
Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), iodin (I), dan Astatin
(At). Unsur-unsur golongan VIIA disebut unsur
halogen artinya pembentuk garam. Pada bagian ini
unsur Astatin tidak dibahas karena bersifat radioaktif
dengan waktu paruh pendek sehingga jarang
ditentukan dan sifat-sifatnya belum banyak diketahui.
HALOGEN









Energi Ionisasi : dari atas ke bawah semakin
kecil
Afinitas Elektron : dari atas ke bawah semakin
kecil
Titik Didih & Titik Lebur : dari atas ke bawah
semakin tinggi
Daya Oksidasi : berkurang
Daya Reduksi : bertambah
1. Sifat Kimia

2. Sifat Fisika
1) Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin
berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l)
4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan
yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-,
misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq)
KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut
dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan
sebagainya.
2)Kereaktifan
Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif,
hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai
senyawa.
Kereaktifan
halogen
dipengaruhi
kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan
semakin reaktif karena semakin mudah menarik
elektron. Selain
dipengaruhi
keelektronegatifan,
kereaktifan halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan
halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin
mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin
reaktif halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan
dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan
halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.
3) Daya Oksidasi
Halogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke
bawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi
ion halida di bawahnya.
F2 + 2KCl
F2 + 2Cl-

Cl2 + 2IBr2 + KF
Br2 + F-

2KF + Cl2 atau ditulis
2F- + Cl2

2Cl- + I2
(tidak terjadi reaksi) atau ditulis
(tidak terjadi reaksi)

Dari reaksi di atas juga berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifat
reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.
Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan
energi ikatan X - X berkurang dari Cl2 sampai I2, sesuai
dengan pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang
jari-jari atom semakin lemah ikatan antaratom sehingga
semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan makin
rendah. Energi ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan
energi ikatan Cl - Cl dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan
kereaktifan F2. Semakin reaktif molekul X2 menyebabkan
ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan
relatif kecil.
 Titik Cair dan Titik Didih
Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin
bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai
bertambahnya massa molekul relatif (Mr). Sesuai titik cair dan
titik didihnya, maka wujud halogen pada suhu kamar bervariasi,
F2 dan Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat.

 Warna
Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya
karena berbau merangsang. Fluor berwarna kuning muda, klor
hijau kekuningan, Brom cokelat, dan iodin berwarna ungu.
1. Reaksi pendesakan
F2 + 2KCl → 2KF +Cl2
Br- + Cl2 → Br2 + Cl2. Reaksi dengan Logam
2Na + Cl2 → NaCl
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
3. Reaksi dengan Non Logam
Xe + F2 → XeF2
2Kr + 2F2 → KrF4
4. Reaksi dengan Metaloid
2B +3Cl2 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4
5. Reaksi dengan Air
2F2 + 2H2O  4HF +O2
Halogen lain akan mengalami disproporsionasi bila
Bereaksi dengan air
6. Reaksi dengan Hidrogen
F2 + H2  2HF
Cl2 + H2  2HCl
7. Reaksi dengan Unsur Halogen
F2 + Cl2  2FCl

8. Reaksi dengan Basa
X2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → NaX +NaXO + H2O ( X =
Cl, Br, I )
X2 + 2NaOH ( pekat, dingin ) → NaX +NaXO + H2O ( X =
Cl, Br, I )
2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O
2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) → NaX + O2 + H2O
 FLOURIN

: elektrolisis KHF2
 KLORIN : elektrolisis lelehan
NACl
 BROMIN : oksidasi dengan Cl2
 IODIN
: oksidasi ion iodida


Flour : Membuat Teflon
dengan cara memisahkan isotop U-235 dari U-238

melalui proses difusi gas.






Klorin : Untuk industri sebagai jenis pestisida.
Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan
kolam renang.

Bromin : Untuk pembuatan AgBr.
Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obatobatan dan pestisida
Iodin : Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
KLORIN

BROMIN

IODIN

ASTETIN
Dalam Senyawa FLOUR




CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada
mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga
digunakan sebagai propelena aerosol pada bahanbahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak
lapisan ozon.
Teflon
(polietrafluoroetilena).
Monomernya
CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan
anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk
melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan
panas dan anti lengket.
Dalam Senyawanya KLORIN








Senyawa natrium hipoklorit (NaClO)
dapat digunakan sebagai zat pemutih
pada pakaian.

Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam
dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan
berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan
raya daerah beriklim dingin.
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan
logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan
sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku
pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2) digunakan
sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain
Dalam Senyawanya BROMIN




Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif
yang
dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk
mengikat timbal, sehingga tidak melekat pada silinder
atau piston
AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya
dan digunakan dalam film fotografi.
Dalam Senyawanya IODIN








KI digunakan sebagai obat anti jamur.
Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat
antiseptik

AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film
fotografi
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk
mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada
wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan
pada bayi yang dikandungnya.
SEKIAN TERIMAKASIH

HALOGEN

  • 1.
    ANGGOTA : 6. Rosita Dwi A 1. AnisaturRohmah 7. Sindy Marsellina 2. Durrotul Isthifaiyah 8. Wildatis Sa’adah 3. Erina Mahmudah 4. Izzanatul Amaliyah 5. Khumairotul Adibah KELAS : XII IPA C
  • 2.
    Unsur-unsur halogen dalamsistem periodik menempati golongan VIIA yang terdiri dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), iodin (I), dan Astatin (At). Unsur-unsur golongan VIIA disebut unsur halogen artinya pembentuk garam. Pada bagian ini unsur Astatin tidak dibahas karena bersifat radioaktif dengan waktu paruh pendek sehingga jarang ditentukan dan sifat-sifatnya belum banyak diketahui.
  • 3.
  • 4.
         Energi Ionisasi :dari atas ke bawah semakin kecil Afinitas Elektron : dari atas ke bawah semakin kecil Titik Didih & Titik Lebur : dari atas ke bawah semakin tinggi Daya Oksidasi : berkurang Daya Reduksi : bertambah
  • 5.
    1. Sifat Kimia 2.Sifat Fisika
  • 7.
    1) Kelarutan Kelarutan halogendari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air. 2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g) Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI. I2(s) + KI(aq) KI3(aq) Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
  • 8.
    2)Kereaktifan Unsur-unsur halogen adalahunsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron. Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.
  • 9.
    3) Daya Oksidasi Halogenmerupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. F2 + 2KCl F2 + 2Cl- Cl2 + 2IBr2 + KF Br2 + F- 2KF + Cl2 atau ditulis 2F- + Cl2 2Cl- + I2 (tidak terjadi reaksi) atau ditulis (tidak terjadi reaksi) Dari reaksi di atas juga berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.
  • 11.
    Unsur halogen berupamolekul diatomik (X2) dengan energi ikatan X - X berkurang dari Cl2 sampai I2, sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang jari-jari atom semakin lemah ikatan antaratom sehingga semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan makin rendah. Energi ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan energi ikatan Cl - Cl dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan kereaktifan F2. Semakin reaktif molekul X2 menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan relatif kecil.
  • 12.
     Titik Cairdan Titik Didih Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai bertambahnya massa molekul relatif (Mr). Sesuai titik cair dan titik didihnya, maka wujud halogen pada suhu kamar bervariasi, F2 dan Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat.  Warna Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau merangsang. Fluor berwarna kuning muda, klor hijau kekuningan, Brom cokelat, dan iodin berwarna ungu.
  • 13.
    1. Reaksi pendesakan F2+ 2KCl → 2KF +Cl2 Br- + Cl2 → Br2 + Cl2. Reaksi dengan Logam 2Na + Cl2 → NaCl 2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3 3. Reaksi dengan Non Logam Xe + F2 → XeF2 2Kr + 2F2 → KrF4
  • 14.
    4. Reaksi denganMetaloid 2B +3Cl2 → 2BCl3 2Si + 2Cl2 → SiCl4 5. Reaksi dengan Air 2F2 + 2H2O  4HF +O2 Halogen lain akan mengalami disproporsionasi bila Bereaksi dengan air 6. Reaksi dengan Hidrogen F2 + H2  2HF Cl2 + H2  2HCl
  • 15.
    7. Reaksi denganUnsur Halogen F2 + Cl2  2FCl 8. Reaksi dengan Basa X2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I ) X2 + 2NaOH ( pekat, dingin ) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I ) 2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O 2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) → NaX + O2 + H2O
  • 16.
     FLOURIN : elektrolisisKHF2  KLORIN : elektrolisis lelehan NACl  BROMIN : oksidasi dengan Cl2  IODIN : oksidasi ion iodida
  • 17.
     Flour : MembuatTeflon dengan cara memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.    Klorin : Untuk industri sebagai jenis pestisida. Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang. Bromin : Untuk pembuatan AgBr. Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obatobatan dan pestisida Iodin : Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI) Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
  • 18.
  • 19.
    Dalam Senyawa FLOUR   CFC(Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahanbahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon. Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
  • 20.
    Dalam Senyawanya KLORIN     Senyawanatrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian. Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin. Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna. Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain
  • 21.
    Dalam Senyawanya BROMIN   Etilbromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat timbal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
  • 22.
    Dalam Senyawanya IODIN     KIdigunakan sebagai obat anti jamur. Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
  • 23.