SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
1
PAJAK PENGHASILAN DAN
SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
Oleh :
Dra. Zulaikha, MSi, Akt
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
2
SUBYEK PAJAK PENGHASILAN
1. Subyek pajak Orang Pribadi
Wajib pajak Orang Pribadi
(Pelaporannya : SPT Tahunan
Form 1770 atau 1770S)
2. Subyek Pajak Badan
Wajib Pajak Badan (Pelaporannya
SPT Tahunan Form 1771)
3
Wajib Pajak Orang Pribadi
1. Yang melaksanakan Usaha dan atau
Pekerjaan Bebas
a. Melaksanakan pembukuan
b. Tidak melaksanakan pembukuan/
melaksanakan pencatatan atas peredaran
bruto, memilih menghitung penghasilan
neto dengan menggunakan norma
penghitungan
2. Tidak melaksanakan usaha dan atau
pekerjaan bebas
4
FORMULIR PELAPORAN SPT
TAHUNAN WP OP
Sesuai Kep. No 394/PJ./2002 tentang Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak Badan, Orang Pribadi dan PPh Pasal 21bahwa
untuk SPT Tahunan PPh Orang Pribadi sejak Tahun
Pajak 2002 dan tahun-tahun berikutnya ada dua jenis
yaitu :
• Formulir 1770 untuk WP OP yang melaksanakan
Usaha dan atau Pekerjaan Bebas
• Formulir 1770 S: untuk WP OP yang Tidak
melaksanakan usaha dan atau pekerjaan bebas
5
ISI SPT TAHUNAN SPT 1770
No
Kode formulir Keterangan Nama formuir
1 1770 Induk SPT SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi
2 1770-I Halaman 1 Lampiran I Perhitungan penghasilan bagi wajib pajak yang
melakukan pembukuan.
1770-I Halaman 2 Perhitungan penghasilan neto bagi wajib pajak yang
menggunakan norma penghitungan penghasilan neto,
memperoleh penghasilan sehubugan dengan
pekerjaan, memperoleh penghasilan dari investasi.
3 1770-II Lampiran II Daftar pemotongan / pemungutan PPh oleh pihak lain,
PPh yang ditanggung pemerintah, penghasilan netto
dan pajak atas penghasilan yang di
bayar/dipotong/terutang diluar negeri
4 1770-III Lampiran III Penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final,
dikenakan pajak tersendiri dan penghasilan yang tidak
termasuk obyek pajak
5 1770-IV Lampiran IV Daftar Harta dan Daftar Kewajiban
6
ISI SPT TAHUNAN SPT 1770 S
No. Nama
Formulir
Keterangan
1 Induk SPT SPT Tahunan PPh OP Orang Pribadi
2 Lampiran I Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan,
penghasilan neto dalam negeri lainnya, daftar
pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain
dan PPh yang ditanggung pemerintah
3 Lampiran II Daftar Harta dan Daftar Kewajiban
7
LAMPIRAN SPT TAHUNAN PPh ORANG PRIBADI
Berdasarkan KEP-214/PJ./2001 jo. KEP-49/PJ./2003 lampiran
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang disyaratkan adalah
sebagai berikut :
1. Neraca dan rugi laba (jika menggunaan pembukuan) atau Rekapitulasi bulanan
peredaran bruto (jika menggunakan norma perhitungan penghasilan netto);
2. Daftar perhitungan penyusutan dan atau amortisasi fiskal (jika menggunaan
pembukuan)
3. Perhitungan konpensasi kerugian dalam hal terdapat sisa kerugian tahun-tahun
sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan (jika menggunaan pembukuan)
4. Surat Kuasa Khusus apabila SPT ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, atau
Surat Kematian dalam hal ditandatangani oleh ahli waris ;
5. Foto copy 1721-A1 dari pemberi kerja (jika karyawan swasta termasuk BUMN dan
BUMD)
6. Foto copy 1721-A2 dari pemberi kerja (jika PNS, ABRI dan Pejabat Negara)
7. Penghitungan Pajak Penghasilan oleh masing-masing pihak bagi Wajib Pajak yang
kawin dengan perjanjian pisah harta dan hidup berpisah ;
8. Daftar susunan keluarga yang menjadi tanggungan Wajib Pajak ;
9. Bukti Setoran Zakat atas penghasilan yang dibayar oleh wajib pajak kepada Badan
Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat yang disahkan oleh pemerintah.
8
WP OP yang melaksanakan Usaha
dan atau Pekerjaan Bebas
OBYEK PAJAK :
1. Penghasilan neto dari usaha dan atau
dari Pekerjaan Bebas : laba bersih usaha, dll
2. Penghasilan dari pekerjaan : gaji, honor dll
3. Penghasilan dalam negeri lainnya seperti
bunga, dividen, royalti, sewa, keuntungan dari
penjualan harta dll
4. Penghasilan luar negeri
9
WP OP yang tidak melaksanakan
Usaha dan atau Pekerjaan Bebas
1. Penghasilan dari pekerjaan : gaji,
tunjangan, honor, bonus, dll
2. Penghasilan dalam negeri lainnya seperti
bunga, dividen, royalti, sewa, keuntungan
dari penjualan harta dan lainnya
3. Penghasilan luar negeri
10
Penghasilan yang dikenakan Pajak
bersifat FINAL
1. Bunga deposito, tabungan, dan diskonto
SBI
2. Bunga/diskonto obligasi yang dilaporkan
perdagangannya di bursa efek
3. Penjualan saham di bursa efek
4. Hadian undian, uang pesangon,
honorarium atas beban APBN/APBD
5. Pengalihan hak atas tanah dan/
bangunan
11
6. Bangunan yang diterima dalam rangka
bangun guna serah
7. Sewa tanah dan atau bangunan
8. Usaha jasa konstruksi pengusaha kecil
9. Penghasilan usaha agen BBM
pertamina, penyalur distributor rokok
10.Penghasilan yang dikenakan final
lainnya
12
Penghasilan yang dikenakan pajak
Tersendiri
1. Penghasilan isteri dari hanya dari satu
pemberi kerja
2. Penghasilan anak belum dewasa dari
pekerjaannya yang tidak ada
hubungannya dengan usaha orang
tuanya
13
PENGHASILAN PENGUSAHA
TERTENTU
Pengusaha orang pribadi tertentu diatur dalam
pasal 25 ayat (7) dan ayat (9). Ketentuan
pelaksanaan dituangkan dalam KEP-
171/PJ./2002. Disebut pengusaha tertentu
adalah :
• Pajak yang melakukan kegiatan usaha di bidang
perdagangan grosir dan/atau eceran barang-
barang konsumsi melalui tempat usaha/gerai
(outlet) yang tersebar di beberapa lokasi, tidak
termasuk perdagangan kendaraan bermotor dan
restoran.
14
• WPOP yang memenuhi kriteria sebagai
WPOP Pengusaha Tertentu wajib
mendaftarkan diri untuk memperoleh
NPWP bagi setiap tempat usaha/gerai
(outlet) di KPP yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal Wajib Pajak (KPP
Domisili). Ketentuan ini juga berlaku
dalam hal tempat usaha/gerai (outlet) dan
tempat tinggal Wajib Pajak yang
bersangkutan berada dalam wilayah kerja
KPP yang sama.
15
PERHITUNGAN PPh AKHIR TAHUN WP OP
PENGUSAHA TERTENTU
Pada akhir tahun WP OP Pengusaha Tertentu menyampaikan SPT
Tahunan di KPP Domisili. Dalam SPT Tahunan Wajib Pajak Orang
Pribadi Pengusaha Tertentu wajib melampirkan Daftar Jumlah
Penghasilan dan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 25 dari
masing-masing tempat usaha/gerai (outlet) (Pasal 4 KEP-
171/PJ./2002).
Angsuran PPh Pasal 25 ayat (7) sebesar 2% dilaporkan dengan 2
cara:
• Bila Pasal 25 ayat (7) bersifat final maka dilaporkan pada Formulir
1770-III (Formulir Penghasilan Yang Telah Dikenakan Pajak
Bersifat Final, dikenakan pajak tersendiri, penghasilan Pengusaha
Tertentu serta penghasilan yang tidak termasuk Objek Pajak).
• Bila Pasal 25 ayat (7) bersifat tidak final maka dilaporkan pada
Formulir 1770 Induk kolom Kredit Pajak yang dibayar sendiri.
16
No Lapisan penghasilan Tarip
1. sampai dengan Rp 25.000.000 5%
2. Diatas Rp 25 juta s/d Rp 50 juta 10%
3. Diatas Rp 50 juta s/d Rp 100 juta 15%
4. Diatas Rp 100 juta s/d Rp 200 juta 25%
5. Diatas Rp 200 juta 35%
Tarip PPh ps 17 UU PPh 2000 :
17
CARA PELUNASAN PAJAK
A. Dalam Tahun berjalan (dalam masa pajak):
Yang di bayar sendiri
• Angsuran PPh pasal 25 paling lambat 15 hari setelah berakhirnya
masa pajak
• Pembayaran pph ps 25 yang ditagih dengan STP (pokoknya saja)
satu bulan sejak tanggal STP
• Fiskal luar negeri pada saat bepergian ke luar negeri
Pemotongan / Pemungutan Pihak Lain
• PPh pasal 21, lewat bukti potong PPh 21 atau form 1721-A1
• PPh pasal 22, lewat bukti potong PPh 22 atau dokumen lainnya
• PPh pasal 23, lewat bukti potong PPh 23
• PPh pasal 24, lewat perhitungan
18
B. Setelah Tahun pajak berakhir
(PPh ps 2) dilakukan paling lambat
tanggal 25 bulan ketiga setelah
berakhirnya tahun pajak sebelum
menyampaikan SPT Tahunan
19
PENGHASILAN YANG TIDAK
TERMASUK OBYEK PAJAK
1. Bantuan /sumbangan/hibah
2. Warisan
3. Bagian laba anggota perseroan
komanditer tidak atas saham,
persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi
4. Klaim asuransi kesehatan kecelakaan,
jiwa, dwiguna, beasiswa
5. Penghasilan lain yang tidak termasuk
obyek pajak
20
Daftar penghasilan yang
dikenakan pajak bersifat final,
tarip, dan dasar hukumnya
21
NO OBYEK PAJAK TARIF DASAR HUKUM
1 Penghasilan yang diterima /
diperoleh OP dari transaksi
penjualan saham di bursa efek
a. untuk semua transaksi semua
saham
b. untuk transaksi penjualan saham
pendiri
0,1% x Ph Bruto
(0,1% x PPh Bruto) +
(0,5% x nilai saham pada
saat IPO)
PP No.41/1994 jo.
PP No. 14/1997 jo.
KMK-
282/KMK.04/1997
SE-06/PJ.04/1997
2 Penghasilan WPOP berupa hadiah
undian
25% x Ph Bruto PP no. 132/2000
3 Penghasilan bunga deposito yang
diterima WPOP, termasuk simpanan
pada bank DN yang memiliki cabang
LN
20% x Ph Bruto
PP no. 131/2000
KMK-
51/KMK.04/2000
4 Penghasilan bunga tabungan, jasa,
giro, dan diskon SBI
20% x Ph Bruto
22
5 Penghasilan WPOP dari sewa tanah
dan/atau bangunan
10% x Ph Bruto PP No. 5/2002
6 Penghasilan yang diterima oleh WPOP
dari investor atas penyerahan bangunan
dengan kontrak BOT
5% x Nilai tertinggi dari
nilai pasar dan NJOP
KMK-
284/KMK.04/1995
7 Penghasilan WPOP yang melakukan
transaksi pengalihan hak atas tanah /
bangunan
5% x Nilai tertinggi dari
nilai pasar dan NJOP
PP No. 48/1994 jo.
PP No.27/1996 jo.
PP No.79/1999 jo.
KMK-
392/KMK.04/1996
SE-04/PJ.33/1996
8 Penghasilan yang diterima/diperoleh oleh
WPOP atau badan berupa bunga atau
diskonto obligasi yang dijual di bursa efek:
a. diterima WP DN
b. diterima WP LN
15% x Ph Bruto
20% x Ph Bruto
PP No. 139/2000
KMK-
558/KMK.04/2000
PP No. 6/2002
23
9 Penghasilan selisih lebih karena
revaluasi aktiva
10% x selisih dari nilai
appraisal dengan
Nilai Buku Fiskal
KMK-
486/KMK.03/20
02
10 Penghasilan yang diterima /
diperoleh WPOP DN sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, dan
kegiatan tertentu berupa:
a. uang tebusan pensiun dan THT
yang dibayar sekaligus
b. uang pesangon
untuk penghasilan s.d Rp25
juta tidak kena pajak
5% x (> 25juta s.d.50 juta)
10%x (> 50juta s.d.100 juta)
15%x (>100jutas.d.200 juta)
25% x ( > 200 juta )
PP No. 149/2000
11 Penghasilan yang diterina oleh OP
dengan status WPLN berupa imbalan
atas pekerjaan, jasa atau kegiatan
20% x Ph Bruto atau tarip
menurut tax treaty
Pasal 26 UU
PPh jo.
KEP-
545/Pj./2000
24
12 Penghasilan yang diterima Pejabat Negara,
PNS, TNI/ Polri dan pensiunan berupa
honorarium dan imbalan lain yang dibebankan
kepada keuangan negara atau keangan
daerah
15% x Ph Bruto PP No.45/1994 jo.
KMK- /KMK.04/1994
KEP-545/PJ/2000
13 Penghasilan WPOP berupa bunga simpanan
anggota koperasi
15% x Ph bruto Pasal 23 ayat (1) UU
PPh; dan KMK No
522/KMK.04/1998
14 Penghasilan dari penjualan harta di Indonesia
yang diterima oleh WP LN selain BUT
20% x perkiran Penghasilan
bruto
PPh Pasal 26
25
Contoh 1:
Tn. Adam bekerja di Pt X. Pada bulan Maret 2006 ia memasuki usia
pensiun sehingga gaji yang diterima hanya bulan Januari sampai
Maret 2004 sebesar Rp 15 juta. Akhir Maret 2006 menerima uang
pesangon sebesar Rp 300 juta. Mulai April 2006 dan seterusnya Tuan
Adam menerima uang pensiun setiap bulan Rp 2 juta. Pada bulan
April 2006, uang pesangon digunakan sebagai berikut
a. Rp 100 juta dibelikan ruko dan langsung disewakan mulai Mei 2006
sebesar Rp 5 juta per bulan
b. Rp 100 juta didepositokan dengan bunga Rp 1 juta per bulan mulai
bulan April 2006
c. Rp 100 juta digunakan untuk penyertaan pada CV sebagai pesero
aktif dan Tuan Adam menerima gaji Rp 1 juta per bulan
Pertanyaan :
Sebutkan penghasilan yang diterima Tn. Adam tahun 2006
Bagaimana perlakuan pajak atas penghasilan-penghasilan
tersebut?
26
Jawab :
No. Jenis Penghasilan Perlakuan Pajaknya
1 Gaji bulan Januari – Maret Rp.15 juta PPh tidak final
2 Uang pensiun bulan April-Desember
Rp 2 juta x 9 bulan = Rp.18 juta
PPh tidak Final
3 Pesangon Rp.300 juta PPh Final
4 Hasil sewa Ruko Rp 5juta x 8 bulan = Rp 40 juta PPh Final
5 Bunga Deposito Rp 1 juta x 9 bulan = Rp 9 juta PPh Final
6 Gaji dari CV Rp.9 juta Bukan Objek Pajak
Untuk pelaporan pajak tahunan digunakan
formulir SPT Tahunan 1770 S
27
Contoh 2
Tuan Amir adalah Direktur Utama PT XYZ. Baru-
baru ini direksi dan pemegang saham dihimbau
oleh kantor pajak untuk ber-NPWP. Tn. Amir
merasa bahwa selama ini setiap bulan gajinya
sudah dipotong pajak sehingga ia bertanya kepada
anda, apa konsekuensi setelah ia memiliki NPWP.
Jawab :
 Tidak perlu lapor setiap bulan karena berstatus
karyawan (KMK-537/KMK.04/2000).
 Lapor SPT Tahunan saja dengan 1770-S
 Menghitung pajak dengan menjumlahkan
penghasilan gaji dan penghasilan lainnya.
28
CONTOH 3:
Dr. Heman adalah dokter spesialis anak. Ia bekerja sebagai
PNS di RSUD Kota. Pada sore hari ia berpraktik di klinik
Husada dengan penghasilan berupa honorarium. Selain itu
pada malam hari ia berpraktik dirumahnya. Ia sudah memiliki
NPWP. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh dokter
Herman agar ia terhindar dari sanksi-sanksi perpajakan atas
pekerjaannya ini ?
Jawab :
• Harus lapor SPT masa pasal 25 setiap bulan karena ia
memiliki penghasilan dari pekerjaan bebas;
• Mengisi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 ;
• Menghitung pajak dengan norma perhitungan
penghasilan netto untuk hasil praktek dirumah (KMK-
535/KMK.04/2000) ;
• Menggabungkan hasil perhitungan penghasilan neto
dari praktik dokter dengan penghasilan gaji dari RSUD,
dan penghasilan lainnya yang tidak dikenakan final guna
menghitung pajak penghasilan yang terutang dalam satu
tahun pajak.
29
Contoh 4
Tuan Kasrin sudah mempunyai NPWP dan mempunyai
usaha toko kelontong.Tuan Kasrin memilih untuk
menghitung penghasilan netonya dengan norma
penghitungan. Pada tahun 2006 mempunyai
penghasilan usaha bruto Rp 200 juta. Tarip norma
penghitungan untuk usaha Tuan Kasrin 20%. Tuan
Kasrin kawin dengan 2 anak dan menanggung
sepenuhnya ibu kandungnya. Penghitungan pajaknya :
Penghasilan Neto = 20% x RP 200 jt= Rp 40 juta
PTKP = Rp 18 juta
Penghasilan Kena Pajak Rp 12 juta
Pajak Terutang 2006 = 5%x Rp 12 juta = Rp 600.000
30
Selamat berlatih pengisisn SPT
WP ORANG PRIBADI

More Related Content

What's hot

PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPNkaromah95
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planningkaromah95
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAROwnskin
 
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganRisa Martia
 
SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)Kanaidi ken
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kupRoko Subagya
 
Analisis Pembanding Laporan Keuangan
Analisis Pembanding Laporan KeuanganAnalisis Pembanding Laporan Keuangan
Analisis Pembanding Laporan Keuanganphatar_augrah
 
Akuntansi ditata
Akuntansi ditataAkuntansi ditata
Akuntansi ditatarejotangan
 
Perhitungan biaya pesanan & biaya proses done
Perhitungan biaya pesanan & biaya proses donePerhitungan biaya pesanan & biaya proses done
Perhitungan biaya pesanan & biaya proses doneReza Aprianti
 
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMISiklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMIRani Nurrohmah
 
PPh umum in Bahasa Indonesia
PPh umum in Bahasa IndonesiaPPh umum in Bahasa Indonesia
PPh umum in Bahasa IndonesiaYesica Adicondro
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenSelfia Dewi
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badannatal kristiono
 
Dasar hukum leasing di indonesia
Dasar hukum leasing di indonesiaDasar hukum leasing di indonesia
Dasar hukum leasing di indonesiaeropisah
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakfree forall
 
Makalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isiMakalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isianisa_13
 

What's hot (20)

PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planning
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAR
 
Tingkat suku bunga
Tingkat suku bungaTingkat suku bunga
Tingkat suku bunga
 
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
 
SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
 
Analisis Pembanding Laporan Keuangan
Analisis Pembanding Laporan KeuanganAnalisis Pembanding Laporan Keuangan
Analisis Pembanding Laporan Keuangan
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Akuntansi ditata
Akuntansi ditataAkuntansi ditata
Akuntansi ditata
 
Perhitungan biaya pesanan & biaya proses done
Perhitungan biaya pesanan & biaya proses donePerhitungan biaya pesanan & biaya proses done
Perhitungan biaya pesanan & biaya proses done
 
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMISiklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
 
PPh umum in Bahasa Indonesia
PPh umum in Bahasa IndonesiaPPh umum in Bahasa Indonesia
PPh umum in Bahasa Indonesia
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
Dasar hukum leasing di indonesia
Dasar hukum leasing di indonesiaDasar hukum leasing di indonesia
Dasar hukum leasing di indonesia
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
Makalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isiMakalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isi
 

Similar to Pajak Penghasilan OP

Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIMeysi Resyanti
 
Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009Kppkp Bangil
 
PPT Kelompok 2 Adm. Pajak.pptx
PPT Kelompok 2 Adm. Pajak.pptxPPT Kelompok 2 Adm. Pajak.pptx
PPT Kelompok 2 Adm. Pajak.pptxOliviaCleverly
 
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMInoval dwi ridzkiana
 
00 petunjuk pengisian_spt_1770_2010
00 petunjuk pengisian_spt_1770_201000 petunjuk pengisian_spt_1770_2010
00 petunjuk pengisian_spt_1770_2010agusarwani
 
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)Dudi Wahyudi
 
Pajak Penghasilan Orang Pribadi - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Orang Pribadi - Riki ArdoniPajak Penghasilan Orang Pribadi - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Orang Pribadi - Riki ArdoniRiki Ardoni
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan22091993GS
 
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingpajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingjemimapanjaitan1
 
Daftar objek dan tarif pajak penghasilan
Daftar objek dan tarif pajak penghasilanDaftar objek dan tarif pajak penghasilan
Daftar objek dan tarif pajak penghasilanmoderat
 
3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan final3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan finalDuni Rusnercih
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badanmateripenyuluhan
 

Similar to Pajak Penghasilan OP (20)

Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
 
Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009
 
PPT Kelompok 2 Adm. Pajak.pptx
PPT Kelompok 2 Adm. Pajak.pptxPPT Kelompok 2 Adm. Pajak.pptx
PPT Kelompok 2 Adm. Pajak.pptx
 
PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2
 
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
 
00 petunjuk pengisian_spt_1770_2010
00 petunjuk pengisian_spt_1770_201000 petunjuk pengisian_spt_1770_2010
00 petunjuk pengisian_spt_1770_2010
 
PPh Final.pptx
PPh Final.pptxPPh Final.pptx
PPh Final.pptx
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
 
Pajak Penghasilan Orang Pribadi - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Orang Pribadi - Riki ArdoniPajak Penghasilan Orang Pribadi - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Orang Pribadi - Riki Ardoni
 
00 petunjuk 1770 s 2009
00 petunjuk 1770 s 200900 petunjuk 1770 s 2009
00 petunjuk 1770 s 2009
 
00 petunjuk 1770 2009
00 petunjuk 1770 200900 petunjuk 1770 2009
00 petunjuk 1770 2009
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingpajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
 
Spt masa p ph 4_ayat_2_2009
Spt masa p ph 4_ayat_2_2009Spt masa p ph 4_ayat_2_2009
Spt masa p ph 4_ayat_2_2009
 
Daftar objek dan tarif pajak penghasilan
Daftar objek dan tarif pajak penghasilanDaftar objek dan tarif pajak penghasilan
Daftar objek dan tarif pajak penghasilan
 
3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan final3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan final
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
 
pp
pppp
pp
 

More from Yesica Adicondro

Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamYesica Adicondro
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkYesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Yesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaYesica Adicondro
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPTYesica Adicondro
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Yesica Adicondro
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Yesica Adicondro
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkYesica Adicondro
 

More from Yesica Adicondro (20)

Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garam
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilink
 
Dmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesianDmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesian
 
Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi Indonesia
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPT
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
 
analisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfaanalisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfa
 

Recently uploaded

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 

Recently uploaded (8)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 

Pajak Penghasilan OP

  • 1. 1 PAJAK PENGHASILAN DAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Oleh : Dra. Zulaikha, MSi, Akt Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
  • 2. 2 SUBYEK PAJAK PENGHASILAN 1. Subyek pajak Orang Pribadi Wajib pajak Orang Pribadi (Pelaporannya : SPT Tahunan Form 1770 atau 1770S) 2. Subyek Pajak Badan Wajib Pajak Badan (Pelaporannya SPT Tahunan Form 1771)
  • 3. 3 Wajib Pajak Orang Pribadi 1. Yang melaksanakan Usaha dan atau Pekerjaan Bebas a. Melaksanakan pembukuan b. Tidak melaksanakan pembukuan/ melaksanakan pencatatan atas peredaran bruto, memilih menghitung penghasilan neto dengan menggunakan norma penghitungan 2. Tidak melaksanakan usaha dan atau pekerjaan bebas
  • 4. 4 FORMULIR PELAPORAN SPT TAHUNAN WP OP Sesuai Kep. No 394/PJ./2002 tentang Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, Orang Pribadi dan PPh Pasal 21bahwa untuk SPT Tahunan PPh Orang Pribadi sejak Tahun Pajak 2002 dan tahun-tahun berikutnya ada dua jenis yaitu : • Formulir 1770 untuk WP OP yang melaksanakan Usaha dan atau Pekerjaan Bebas • Formulir 1770 S: untuk WP OP yang Tidak melaksanakan usaha dan atau pekerjaan bebas
  • 5. 5 ISI SPT TAHUNAN SPT 1770 No Kode formulir Keterangan Nama formuir 1 1770 Induk SPT SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi 2 1770-I Halaman 1 Lampiran I Perhitungan penghasilan bagi wajib pajak yang melakukan pembukuan. 1770-I Halaman 2 Perhitungan penghasilan neto bagi wajib pajak yang menggunakan norma penghitungan penghasilan neto, memperoleh penghasilan sehubugan dengan pekerjaan, memperoleh penghasilan dari investasi. 3 1770-II Lampiran II Daftar pemotongan / pemungutan PPh oleh pihak lain, PPh yang ditanggung pemerintah, penghasilan netto dan pajak atas penghasilan yang di bayar/dipotong/terutang diluar negeri 4 1770-III Lampiran III Penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final, dikenakan pajak tersendiri dan penghasilan yang tidak termasuk obyek pajak 5 1770-IV Lampiran IV Daftar Harta dan Daftar Kewajiban
  • 6. 6 ISI SPT TAHUNAN SPT 1770 S No. Nama Formulir Keterangan 1 Induk SPT SPT Tahunan PPh OP Orang Pribadi 2 Lampiran I Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, penghasilan neto dalam negeri lainnya, daftar pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain dan PPh yang ditanggung pemerintah 3 Lampiran II Daftar Harta dan Daftar Kewajiban
  • 7. 7 LAMPIRAN SPT TAHUNAN PPh ORANG PRIBADI Berdasarkan KEP-214/PJ./2001 jo. KEP-49/PJ./2003 lampiran SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang disyaratkan adalah sebagai berikut : 1. Neraca dan rugi laba (jika menggunaan pembukuan) atau Rekapitulasi bulanan peredaran bruto (jika menggunakan norma perhitungan penghasilan netto); 2. Daftar perhitungan penyusutan dan atau amortisasi fiskal (jika menggunaan pembukuan) 3. Perhitungan konpensasi kerugian dalam hal terdapat sisa kerugian tahun-tahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan (jika menggunaan pembukuan) 4. Surat Kuasa Khusus apabila SPT ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, atau Surat Kematian dalam hal ditandatangani oleh ahli waris ; 5. Foto copy 1721-A1 dari pemberi kerja (jika karyawan swasta termasuk BUMN dan BUMD) 6. Foto copy 1721-A2 dari pemberi kerja (jika PNS, ABRI dan Pejabat Negara) 7. Penghitungan Pajak Penghasilan oleh masing-masing pihak bagi Wajib Pajak yang kawin dengan perjanjian pisah harta dan hidup berpisah ; 8. Daftar susunan keluarga yang menjadi tanggungan Wajib Pajak ; 9. Bukti Setoran Zakat atas penghasilan yang dibayar oleh wajib pajak kepada Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat yang disahkan oleh pemerintah.
  • 8. 8 WP OP yang melaksanakan Usaha dan atau Pekerjaan Bebas OBYEK PAJAK : 1. Penghasilan neto dari usaha dan atau dari Pekerjaan Bebas : laba bersih usaha, dll 2. Penghasilan dari pekerjaan : gaji, honor dll 3. Penghasilan dalam negeri lainnya seperti bunga, dividen, royalti, sewa, keuntungan dari penjualan harta dll 4. Penghasilan luar negeri
  • 9. 9 WP OP yang tidak melaksanakan Usaha dan atau Pekerjaan Bebas 1. Penghasilan dari pekerjaan : gaji, tunjangan, honor, bonus, dll 2. Penghasilan dalam negeri lainnya seperti bunga, dividen, royalti, sewa, keuntungan dari penjualan harta dan lainnya 3. Penghasilan luar negeri
  • 10. 10 Penghasilan yang dikenakan Pajak bersifat FINAL 1. Bunga deposito, tabungan, dan diskonto SBI 2. Bunga/diskonto obligasi yang dilaporkan perdagangannya di bursa efek 3. Penjualan saham di bursa efek 4. Hadian undian, uang pesangon, honorarium atas beban APBN/APBD 5. Pengalihan hak atas tanah dan/ bangunan
  • 11. 11 6. Bangunan yang diterima dalam rangka bangun guna serah 7. Sewa tanah dan atau bangunan 8. Usaha jasa konstruksi pengusaha kecil 9. Penghasilan usaha agen BBM pertamina, penyalur distributor rokok 10.Penghasilan yang dikenakan final lainnya
  • 12. 12 Penghasilan yang dikenakan pajak Tersendiri 1. Penghasilan isteri dari hanya dari satu pemberi kerja 2. Penghasilan anak belum dewasa dari pekerjaannya yang tidak ada hubungannya dengan usaha orang tuanya
  • 13. 13 PENGHASILAN PENGUSAHA TERTENTU Pengusaha orang pribadi tertentu diatur dalam pasal 25 ayat (7) dan ayat (9). Ketentuan pelaksanaan dituangkan dalam KEP- 171/PJ./2002. Disebut pengusaha tertentu adalah : • Pajak yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan grosir dan/atau eceran barang- barang konsumsi melalui tempat usaha/gerai (outlet) yang tersebar di beberapa lokasi, tidak termasuk perdagangan kendaraan bermotor dan restoran.
  • 14. 14 • WPOP yang memenuhi kriteria sebagai WPOP Pengusaha Tertentu wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP bagi setiap tempat usaha/gerai (outlet) di KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Wajib Pajak (KPP Domisili). Ketentuan ini juga berlaku dalam hal tempat usaha/gerai (outlet) dan tempat tinggal Wajib Pajak yang bersangkutan berada dalam wilayah kerja KPP yang sama.
  • 15. 15 PERHITUNGAN PPh AKHIR TAHUN WP OP PENGUSAHA TERTENTU Pada akhir tahun WP OP Pengusaha Tertentu menyampaikan SPT Tahunan di KPP Domisili. Dalam SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu wajib melampirkan Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 25 dari masing-masing tempat usaha/gerai (outlet) (Pasal 4 KEP- 171/PJ./2002). Angsuran PPh Pasal 25 ayat (7) sebesar 2% dilaporkan dengan 2 cara: • Bila Pasal 25 ayat (7) bersifat final maka dilaporkan pada Formulir 1770-III (Formulir Penghasilan Yang Telah Dikenakan Pajak Bersifat Final, dikenakan pajak tersendiri, penghasilan Pengusaha Tertentu serta penghasilan yang tidak termasuk Objek Pajak). • Bila Pasal 25 ayat (7) bersifat tidak final maka dilaporkan pada Formulir 1770 Induk kolom Kredit Pajak yang dibayar sendiri.
  • 16. 16 No Lapisan penghasilan Tarip 1. sampai dengan Rp 25.000.000 5% 2. Diatas Rp 25 juta s/d Rp 50 juta 10% 3. Diatas Rp 50 juta s/d Rp 100 juta 15% 4. Diatas Rp 100 juta s/d Rp 200 juta 25% 5. Diatas Rp 200 juta 35% Tarip PPh ps 17 UU PPh 2000 :
  • 17. 17 CARA PELUNASAN PAJAK A. Dalam Tahun berjalan (dalam masa pajak): Yang di bayar sendiri • Angsuran PPh pasal 25 paling lambat 15 hari setelah berakhirnya masa pajak • Pembayaran pph ps 25 yang ditagih dengan STP (pokoknya saja) satu bulan sejak tanggal STP • Fiskal luar negeri pada saat bepergian ke luar negeri Pemotongan / Pemungutan Pihak Lain • PPh pasal 21, lewat bukti potong PPh 21 atau form 1721-A1 • PPh pasal 22, lewat bukti potong PPh 22 atau dokumen lainnya • PPh pasal 23, lewat bukti potong PPh 23 • PPh pasal 24, lewat perhitungan
  • 18. 18 B. Setelah Tahun pajak berakhir (PPh ps 2) dilakukan paling lambat tanggal 25 bulan ketiga setelah berakhirnya tahun pajak sebelum menyampaikan SPT Tahunan
  • 19. 19 PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBYEK PAJAK 1. Bantuan /sumbangan/hibah 2. Warisan 3. Bagian laba anggota perseroan komanditer tidak atas saham, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi 4. Klaim asuransi kesehatan kecelakaan, jiwa, dwiguna, beasiswa 5. Penghasilan lain yang tidak termasuk obyek pajak
  • 20. 20 Daftar penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final, tarip, dan dasar hukumnya
  • 21. 21 NO OBYEK PAJAK TARIF DASAR HUKUM 1 Penghasilan yang diterima / diperoleh OP dari transaksi penjualan saham di bursa efek a. untuk semua transaksi semua saham b. untuk transaksi penjualan saham pendiri 0,1% x Ph Bruto (0,1% x PPh Bruto) + (0,5% x nilai saham pada saat IPO) PP No.41/1994 jo. PP No. 14/1997 jo. KMK- 282/KMK.04/1997 SE-06/PJ.04/1997 2 Penghasilan WPOP berupa hadiah undian 25% x Ph Bruto PP no. 132/2000 3 Penghasilan bunga deposito yang diterima WPOP, termasuk simpanan pada bank DN yang memiliki cabang LN 20% x Ph Bruto PP no. 131/2000 KMK- 51/KMK.04/2000 4 Penghasilan bunga tabungan, jasa, giro, dan diskon SBI 20% x Ph Bruto
  • 22. 22 5 Penghasilan WPOP dari sewa tanah dan/atau bangunan 10% x Ph Bruto PP No. 5/2002 6 Penghasilan yang diterima oleh WPOP dari investor atas penyerahan bangunan dengan kontrak BOT 5% x Nilai tertinggi dari nilai pasar dan NJOP KMK- 284/KMK.04/1995 7 Penghasilan WPOP yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah / bangunan 5% x Nilai tertinggi dari nilai pasar dan NJOP PP No. 48/1994 jo. PP No.27/1996 jo. PP No.79/1999 jo. KMK- 392/KMK.04/1996 SE-04/PJ.33/1996 8 Penghasilan yang diterima/diperoleh oleh WPOP atau badan berupa bunga atau diskonto obligasi yang dijual di bursa efek: a. diterima WP DN b. diterima WP LN 15% x Ph Bruto 20% x Ph Bruto PP No. 139/2000 KMK- 558/KMK.04/2000 PP No. 6/2002
  • 23. 23 9 Penghasilan selisih lebih karena revaluasi aktiva 10% x selisih dari nilai appraisal dengan Nilai Buku Fiskal KMK- 486/KMK.03/20 02 10 Penghasilan yang diterima / diperoleh WPOP DN sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan tertentu berupa: a. uang tebusan pensiun dan THT yang dibayar sekaligus b. uang pesangon untuk penghasilan s.d Rp25 juta tidak kena pajak 5% x (> 25juta s.d.50 juta) 10%x (> 50juta s.d.100 juta) 15%x (>100jutas.d.200 juta) 25% x ( > 200 juta ) PP No. 149/2000 11 Penghasilan yang diterina oleh OP dengan status WPLN berupa imbalan atas pekerjaan, jasa atau kegiatan 20% x Ph Bruto atau tarip menurut tax treaty Pasal 26 UU PPh jo. KEP- 545/Pj./2000
  • 24. 24 12 Penghasilan yang diterima Pejabat Negara, PNS, TNI/ Polri dan pensiunan berupa honorarium dan imbalan lain yang dibebankan kepada keuangan negara atau keangan daerah 15% x Ph Bruto PP No.45/1994 jo. KMK- /KMK.04/1994 KEP-545/PJ/2000 13 Penghasilan WPOP berupa bunga simpanan anggota koperasi 15% x Ph bruto Pasal 23 ayat (1) UU PPh; dan KMK No 522/KMK.04/1998 14 Penghasilan dari penjualan harta di Indonesia yang diterima oleh WP LN selain BUT 20% x perkiran Penghasilan bruto PPh Pasal 26
  • 25. 25 Contoh 1: Tn. Adam bekerja di Pt X. Pada bulan Maret 2006 ia memasuki usia pensiun sehingga gaji yang diterima hanya bulan Januari sampai Maret 2004 sebesar Rp 15 juta. Akhir Maret 2006 menerima uang pesangon sebesar Rp 300 juta. Mulai April 2006 dan seterusnya Tuan Adam menerima uang pensiun setiap bulan Rp 2 juta. Pada bulan April 2006, uang pesangon digunakan sebagai berikut a. Rp 100 juta dibelikan ruko dan langsung disewakan mulai Mei 2006 sebesar Rp 5 juta per bulan b. Rp 100 juta didepositokan dengan bunga Rp 1 juta per bulan mulai bulan April 2006 c. Rp 100 juta digunakan untuk penyertaan pada CV sebagai pesero aktif dan Tuan Adam menerima gaji Rp 1 juta per bulan Pertanyaan : Sebutkan penghasilan yang diterima Tn. Adam tahun 2006 Bagaimana perlakuan pajak atas penghasilan-penghasilan tersebut?
  • 26. 26 Jawab : No. Jenis Penghasilan Perlakuan Pajaknya 1 Gaji bulan Januari – Maret Rp.15 juta PPh tidak final 2 Uang pensiun bulan April-Desember Rp 2 juta x 9 bulan = Rp.18 juta PPh tidak Final 3 Pesangon Rp.300 juta PPh Final 4 Hasil sewa Ruko Rp 5juta x 8 bulan = Rp 40 juta PPh Final 5 Bunga Deposito Rp 1 juta x 9 bulan = Rp 9 juta PPh Final 6 Gaji dari CV Rp.9 juta Bukan Objek Pajak Untuk pelaporan pajak tahunan digunakan formulir SPT Tahunan 1770 S
  • 27. 27 Contoh 2 Tuan Amir adalah Direktur Utama PT XYZ. Baru- baru ini direksi dan pemegang saham dihimbau oleh kantor pajak untuk ber-NPWP. Tn. Amir merasa bahwa selama ini setiap bulan gajinya sudah dipotong pajak sehingga ia bertanya kepada anda, apa konsekuensi setelah ia memiliki NPWP. Jawab :  Tidak perlu lapor setiap bulan karena berstatus karyawan (KMK-537/KMK.04/2000).  Lapor SPT Tahunan saja dengan 1770-S  Menghitung pajak dengan menjumlahkan penghasilan gaji dan penghasilan lainnya.
  • 28. 28 CONTOH 3: Dr. Heman adalah dokter spesialis anak. Ia bekerja sebagai PNS di RSUD Kota. Pada sore hari ia berpraktik di klinik Husada dengan penghasilan berupa honorarium. Selain itu pada malam hari ia berpraktik dirumahnya. Ia sudah memiliki NPWP. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh dokter Herman agar ia terhindar dari sanksi-sanksi perpajakan atas pekerjaannya ini ? Jawab : • Harus lapor SPT masa pasal 25 setiap bulan karena ia memiliki penghasilan dari pekerjaan bebas; • Mengisi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 ; • Menghitung pajak dengan norma perhitungan penghasilan netto untuk hasil praktek dirumah (KMK- 535/KMK.04/2000) ; • Menggabungkan hasil perhitungan penghasilan neto dari praktik dokter dengan penghasilan gaji dari RSUD, dan penghasilan lainnya yang tidak dikenakan final guna menghitung pajak penghasilan yang terutang dalam satu tahun pajak.
  • 29. 29 Contoh 4 Tuan Kasrin sudah mempunyai NPWP dan mempunyai usaha toko kelontong.Tuan Kasrin memilih untuk menghitung penghasilan netonya dengan norma penghitungan. Pada tahun 2006 mempunyai penghasilan usaha bruto Rp 200 juta. Tarip norma penghitungan untuk usaha Tuan Kasrin 20%. Tuan Kasrin kawin dengan 2 anak dan menanggung sepenuhnya ibu kandungnya. Penghitungan pajaknya : Penghasilan Neto = 20% x RP 200 jt= Rp 40 juta PTKP = Rp 18 juta Penghasilan Kena Pajak Rp 12 juta Pajak Terutang 2006 = 5%x Rp 12 juta = Rp 600.000
  • 30. 30 Selamat berlatih pengisisn SPT WP ORANG PRIBADI