3. Jenis
SAHAM
BIASA
pemilik berada di
posisi terakhir dalam
pembagian dividen
SAHAM
PREFEREN
saham gabungan
antara obligasi dan
saham biasa, karena
bisa menghasilkan
pendapatan tetap
Saham; tanda bukti penyertaan modal yang
dikeluarkan oleh badan usaha dalam bentuk surat
berharga
4. ● Menghitung tingkat risiko dan tingkat
pengembalian atas saham yang dinilai sehingga
mempermudah proses pembuatan keputusan
investasi
● Untuk menentukan apakah saham yang akan
dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return
yang sesuai dengan return yang diharapkan
Tujuan Penilaian Saham
7. Nilai Buku
Nilai buku merupakan nilai yang dihitung
berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit
saham (emiten).
Nilai buku tergambar dari jumlah seluruh
kekayaan perusahaan dikurang total utang
perusahaan. Nilai buku juga dapat dihitung dengan
membagi total utang perusahaan dengan jumlah
saham yang beredar
8. Nilai Intrinsik
1
nilai intrinsik = nilai pasar, maka harga
saham dinilai correctly valued (hold)
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang sebenarnya atau
yang seharusnya terjadi.
nilai intrinsik < nilai pasar, maka harga
saham dinilai overvalued (sell)
2
3
nilai intrinsik > nilai pasar saham, maka
harga saham tersebut dinilai
undervalued (buy)
9. Nilai Pasar
Nilai pasar saham merupakan harga jual beli yang
sedang berlaku di pasar efek yang ditentukan oleh
kekuatan pasar dalam arti tergantung pada
kekuatan permintaan dan penawaran.
Harga pasar saham juga menunjukkan nilai dari
perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi nilai dari
harga pasar saham suatu perusahaan, merefleksikan
penghargaan investor pada bagusnya kinerja
perusahaan tersebut.
11. Penilaian Saham
Pendekatan yang umumnya digunakan dalam penentuan nilai intrinsik saham
berdasarkan analisis fundamental:
● Pendekatan Nilai Sekarang (present value approach)
● Pendekatan Rasio Harga terhadap Pendapatan (Price Earning
Ratio/PER)
● Pendekatan Lainnya
● Contoh pendekatan lainnya;
● - Rasio Harga/Nilai Buku
● - Rasio Harga/Aliran Kas
● - Economic Value Added (EVA)
12. PENDEKATAN NILAI SEKARANG
1. Perhitungan nilai saham dengan metode pendekatan nilai sekarang dilakukan dengan
mendiskontokan semua aliran kas yang diharapkan di masa datang dengan tingkat
diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan investor.
2. Aliran kas yang digunakan dalam penilaian saham dengan pendekatan nilai sekarang
bisa berupa dividen yang diharapkan setiap tahunnya dan bisa juga berupa harga yang
diharapkan akan diterima oleh investor ketika menjual saham tersebut.
3. Nilai intrinsik atau disebut juga nilai teoritis suatu saham, nantinya akan sama dengan
nilai diskonto semua aliran kas yang akan diterima investor di masa datang.
4. Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat return minimum yang diharapkan
atas pembelian suatu saham.
14. PENDEKATAN PER
Dalam pendekatan PER atau disebut juga pendekatan multiplier, investor menghitung berapa
kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham.
Tahapan penggunaan PER dalam menentukan nilai intrinsic suatu saham:
1. Menentukan tingkat laba ditahan (b)
Tingkat laba ditahan atau retention ratio (b):
15. PENDEKATAN PER
2. Menghitung tingkat pertumbuhan expected earnings (earnings growth rate atau g)
3. Menentukan estimated cash Dividend per Share (DPS)
4. Menentukan estimated Earnings per Share (EPS)
5. Menentukan nilai expected return (k)
18. Tingkat return yang disyaratkan (required return)
merupakan tingkat return minimal yang
diharapkan investor sebagai kompensasi atas
risiko untuk bersedia investasi
Required Return
k = tingkat return bebas risiko + premi risiko
k = kRF + β (kM - kRF)
menggunakan CAPM :
19. Contoh
Tingkat return yang disyaratkan untuk saham PT A akan ditentukan dengan
menggunakan Capital Asst Pricing Model (CAPM). Pada tahun 2003, investor
menetapkan premi risiko pasar saham di BEI adalah 6%. Diketahui beta saham PT
A untuk periode 1998-2002 telah diestimasi sebesar 0,756. Sedangkan, tingkat
return bebas risikonya adalah 10%. Maka, tingkat return yang disyaratkan untuk
saham PT A adalah seperti pada perhitungan di bawah :
k = kRF + β (kM - kRF)
k (PT A) = 10% + 0,756 (6%)
= 15,292%
21. Pertumbuhan Dividen
1
Tiga model pertumbuhan dividen:
2
3
Model Pertumbuhan Nol
(zero growth model )
Model Pertumbuhan Konstan
(constant growth model )
(non-constant growth model )
Model Pertumbuhan Tidak Konstan
22. Model Pertumbuhan Nol
Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak akan
mengalami pertumbuhan (tetap dari waktu ke waktu); dividen akan
dipertahankan pada tingkatnya yang sekarang untuk seterusnya.
23. Model Pertumbuhan Konstan
1. Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan.
2. Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu
yang konstan selama waktu tak terbatas.
3. Model ini cocok untuk perusahaan mature (dalam tahap dewasa) dengan
pertumbuhan yang stabil.
Do = Dividen per lembar sebelum tumbuh
g = Tingkat pertumbuhan dividen
k = Tingkat pengembalian yang diharapkan
24. Model Pertumbuhan Tidak Konstan
1. Model pertumbuhan tidak konstan adalah model yang digunakan untuk menilai
saham perusahaan yang mempuyai karakteristik pertumbuhan yang ‘fantastis’ di
tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi.
1. Setelah pertumbuhan dividen fantastis tersebut, perusahaan hanya
membayarkan dividen pada tingkat yang lebih rendah tapi konstan hingga waktu
tak terbatas.
25. Model Pertumbuhan Tidak Konstan
Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini adalah:
1. Membagi aliran dividen menjadi dua bagian:
(a) bagian awal yang meliputi aliran dividen yang fantastis
(b) aliran dividen dengan pertumbuhan yang konstan
1. Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis (bagian awal).
2. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode pertumbuhan
konstan.
3. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian perhitungan aliran
dividen
26. Contoh
PT. ABC adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Dengan
temuan produk inovatifnya. Pada 3 tahun pertama, PT. ABC mengalami
pertumbuhan earning yang sangat fantastis, sehingga bisa membayarkan dividen
dengan tingkat pertumbuhan 20% selama 3 tahun. Setelah tahun ke-3 dan
seterusnya perusahaan memutuskan untuk membayar dividen dengan tingkat
pertumbuhan 10% per tahun selamanya. Dividen awal (D0) sebesar Rp 1.000,00
dan tingkat return yang disyaratkan investor diketahui 15%.
Hitung nilai intrinsik saham PT. ABC!
29. Resources
Adnyana, M. I. (2020). Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta : Lembaga Penerbitan Universitas Nasional.
http://repository.unas.ac.id/3770/1/BUKU%20IINVESTASI%20REVISI%209%20OK.20.pdf
Firdaus, R. G., dan Helty, R. S. (2021). Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah Hari Libur Akhir
Tahun. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan, 10(2). https://doi.org/10.32639/jiak.v10i2.813
Iryani. (2018). Penilaian Saham Dengan Pendekatan Nilai Buku (Price to Book Value) sebagai Dasar Keputusan
Investasi Saham. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 13(1). http://ojs.stkip-
ypup.ac.id/index.php/equity/article/view/72/53
30. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution
Thanks!