SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Penghasilan Yang Dikenakan
PPh Final
Pertimbangan antara lain:
 dorongan perkembangan investasi & tabungan masy.,
 kesederhanaan dalam pemungutan pajak,
 berkurangnya beban administrasi bg WP maupun DJP,
 pemerataan dalam pengenaan pajaknya, dan
 memperhatikan perkembangan ekonomi dan moneter.
P
P
h
F
I
N
A
L
Penghasilan yang Pengenaan Pajaknya Bersifat Final:
 Tidak digabungkan dgn Ph yg dikenakan pajak dgn tarif
umum.
 PPh-nya tidak dapat dikreditkan dgn PPh terutang atas
PhKP.
 Biaya yg terkait dg usaha 3M Ph tsb tidak dapat
dikurangkan dlm menghitung penghasilan neto.
 Tarifnya: tarif tersendiri kecuali pesangon, Uang
Tebusan Pensiun dan THT/JHT yg diterima sekaligus
tarifnya progresif.
 Pemenuhan kewajiban pajaknya melalui
pemotongan/pemungutan pajak oleh pihak lain dan
ada juga yg dibayar sendiri.
PEGENAAN PPh ATAS PENGHASILAN YANG TIDAK
DIKENAKAN PAJAK BERSIFAT FINAL
 Dalam hal penghasilan tidak dikenai PPh yang
bersifat final dengan Peraturan Pemerintah
tersendiri, atas penghasilan tersebut dikenai PPh
berdasarkan tarif sdd Pasal 17 UU PPh.
Ps. 19 PP 94/2010
Atas penghasilan yg diterima atau diperoleh Wajib Pajak misalnya yang bergerak di
bidang usaha jasa konstruksi dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan
Peraturan Pemerintah tersendiri. Dalam hal tidak diatur dengan Peraturan
Pemerintah tersendiri yang menyatakan bahwa atas penghasilan tersebut dikenai
Pajak Penghasilan yang bersifat final, penghasilan tersebut dikenai Pajak Penghasilan
berdasarkan tarif sdd Ps. 17 UU PPh.
O
B
J
E
K
P
P
h
F
I
N
A
L
3. Dividen yg diterima oleh WP OP DN yg pengenaan
Pajaknya Bersifat Final diatur dlm Pasal 17 ayat (2c) &
(2d) UU PPh
2. Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya
dihitung dg Norma Penghitungan Khusus (NPK) sdd
Pasal 15 UU PPh`
1. Penghasilan Tertentu sdd Pasal 4 ayat (2) UU PPh
4. Penghasilan Berupa Selisih Lebih Revaluasi Aktiva
Tetap yg pengenaan Pajaknya Bersifat Final diatur dlm
Pasal 19 UU PPh
5. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg
diatur dlm Pasal 21 UU PPh
6. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg
diatur dlm Pasal 22 UU PPh
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
a. Bunga Deposito dan Tabungan serta
Diskonto Sertifikat Bank Indonesia
(PP 131/2000 tgl 15 Des 2000).
Tarif:
- 20% bagi WPDN dan BUT
- 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN
selain BUT
dari jumlah bruto.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
b. Bunga Obligasi (PP 16/2009 tgl 9 Feb 2009).
Tarif:
1) bunga dari obligasi dengan kupon sebesar:
- 15% bagi WPDN dan BUT
- 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT
dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan
obligasi.
2) diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar:
- 15% bagi WPDN dan BUT
- 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas
harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
b. Bunga Obligasi (PP 16/2009 tgl 9 Feb 2009).
Tarif:
3) diskonto dari obligasi tanpa bunga sebesar:
- 15% bagi WPDN dan BUT
- 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga
perolehan obligasi.
4) bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau
diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebesar:
- 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun
2010,
- 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan thn 2013,
- 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
c. Diskonto Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
(PP 27/2008 tgl 4 Apr 2008).
Tarif :
- 20% bagi WP DN dan BUT
- 20% atau tarif sesuai ketentuan P3B bagi
WP penduduk/ berkedudukan di luar negeri
dari diskonto SPN.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
d. Bunga Simpanan yg Dibayarkan oleh
Koperasi kpd Anggota Koperasi Orang Pribadi
(PP 15/2009 tgl 9 Feb 2009).
Tarif:
- 0% untuk penghasilan berupa bunga
simpanan sampai dengan Rp240.000,00
per bulan,
- 10% dari jumlah bruto bunga untuk
penghasilan berupa bunga simpanan lebih
dari Rp 240.000,00 per bulan.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
e. Hadiah Undian
(PP 132/2000, tgl 15 Des 2000).
Tarif :
25% dari jumlah bruto hadiah undian.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
f. Penghasilan dr Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek
(PP 41/1994, tgl 23 Des 1994 stdd PP 14/1997, tgl 29 Mei
1997).
Tarif :
- 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan.
Bagi Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan:
- 0,5% dari nilai saham perusahaan pada saat penutupan
bursa di akhir tahun 1996.
Dalam hal saham perusahaan diperdagangkan di bursa
efek setelah 1 Januari 1997, maka nilai saham ditetapkan
sebesar harga saham pada saat penawaran umum
perdana.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
g. Penghasilan dr Transaksi Derivatif Berupa
Kontrak Berjangka yg Diperdagangkan di
Bursa (PP 17/2009, tgl 9 Feb 2009).
Tarif:
2,5% dari margin awal.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
h. Penghasilan Perusahaan Modal Ventura dr
Transaksi Penjualan Saham atau Pengalihan
Penyertaan Modal pd Perusahaan Pasangan
Usahanya (PP 4/1995 tgl 8 Feb 1995).
Tarif: 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan
saham atau pengalihan penyertaan modal.
Dalam hal transaksi penjualan saham atau pengalihan
penyertaan modal tersebut dilakukan melalui bursa efek,
maka pengenaan Pajak Penghasilannya dilakukan sesuai
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan tentang Pajak Penghasilan atas
penghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
i. Penghasilan dr Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau
Bangunan (PP 48/1994 tgl 27 Des 1994 stdd PP 27/1996 tgl
16 Apr 1996, PP 79/1999 tgl 30 Sep 1999 dan PP 71/2008 tgl
4 Nov 1998).
Tarif :
5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan,
kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan
Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak
yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 1%
dari jumlah bruto nilai pengalihan.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
j. Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi
(PP 51/2008 tgl 20 Jul 2008 stdd PP 40/2009 tgl 4 Jun 2009).
Tarif :
a. 2% (dua persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha kecil;
b. 4% (empat persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan
oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha;
c. 3% (tiga persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa selain Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b;
d. 4% (empat persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan
Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki
kualifikasi usaha; dan
e. 6% (enam persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan
Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki
kualifikasi usaha.
Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh
k. PPh atas Penghasilan dari Persewaan Tanah
dan/atau Bangunan (PP 29/2006 tgl 18 Apr 1996
stdd PP 5/2002 tgl 23 Mar 2002).
Tarif :
• 10% dari jumlah bruto nilai persewaan tanah
dan/atau bangunan.
Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan
Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh
a. Penghasilan Perusahaan Pelayaran DN (KMK no. 416/
KMK.04/1996 tgl 14 Juni 1996).
Tarif :
• 1,2% dari peredaran bruto dan bersifat final.
Peredaran bruto adalah semua imbalan atau nilai
pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak perusahaan pelayaran dalam negeri
dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat
dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia
dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan luar
negeri dan/atau sebaliknya.
Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan
Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh
b. Penghasilan Perusahan Pelayaran dan/atau Penerbangan
Luar Negeri (KMK no. 417/KMK.04/1996 tgl 14 Juni 1996).
Tarif:
• 2,64% dari peredaran bruto dan bersifat final.
Peredaran bruto adalah semua imbalan atau nilai
pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak Perusahaan Pelayaran dan/atau
Penerbangan luar negeri dari pengangkutan orang
dan/atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan ke
pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di
Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.
Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan
Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh
c. Bentuk Usaha Tetap Kantor Perwakilan Dagang di
Indonesia (KMK no. 634/KMK.04/1994 tgl 1 Jan 1995).
Tarif :
• 0,44% dari nilai ekspor bruto dan bersifat final.
Yang dimaksud dengan nilai ekspor bruto adalah semua
nilai pengganti atau imbalan yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor
perwakilan dagang di Indonesia dari penyerahan barang
kepada orang pribadi atau badan yang berada atau
bertempat kedudukan di Indonesia.
Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan
Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh
d. PPh atas Penghasilan Berupa Bangunan yang
Diserahkan oleh Investor Kepada Pemegang Hak Atas
Tanah Orang Pribadi Setelah Masa Perjanjian Bangun
Guna Serah Berakhir (PP 47/1997 tgl 27 Des 1994 dan
KMK no. 248/KMK.04/1995 tgl 2 Jun 1995).
Tarif:
• 5% (lima persen) dari jumlah bruto nilai yang
tertinggi antara nilai pasar dengan Nilai Jual Obyek
Pajak (NJOP) bangunan yang bersangkutan.
Dividen yg diterima oleh WP OP DN yg
pengenaan Pajaknya Bersifat Final diatur dlm
Pasal 17 ayat (2c) dan (2d) UU PPh
(PP 19/2009 tgl 9 Feb 2009)
Besarnya tarif: 10%.
Penghasilan Berupa Selisih Lebih Revaluasi
Aktiva Tetap yg pengenaan Pajaknya Bersifat
Final diatur dlm Pasal 19 UU PPh
(PMK no. 79/PMK.03/2008 tgl 23 Mei 2008)
Besarnya tarif:
• 10% dari selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal.
Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat
Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh
a. Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau
Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus
(PP no. 68/2009 tgl 16 Nov 2009).
Uang Pesangon
Tarif:
- sebesar 0% (nol persen) atas penghasilan bruto sampai dengan
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah),
- sebesar 5% (lima persen) atas penghasilan bruto di atas
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah),
- sebesar 15% (lima belas persen) atas penghasilan bruto di atas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah),
- sebesar 25% (dua puluh lima persen) atas penghasilan bruto di
atas Rp 500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah).
Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat
Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh
a. Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua,
atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus
(PP no. 68/2009 tgl 16 Nov 2009).
Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan
Hari Tua
Tarif:
- sebesar 0% (nol persen) atas penghasilan bruto sampai
dengan Rp50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah),
- sebesar 5% (lima persen) atas penghasilan bruto di atas
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat
Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh
b. Honorarium dan Imbalan lain yang Diterima
Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI/Polri
(PP No. 80/2010)
Besarnya tarif:
- 0% bagi PNS Gol I dan II, TNI / POLRI Tamtama
dan Bintara, dan Pensiunannya
- 5% bagi PNS Gol III, TNI/ POLRI Perwira Pertama,
dan pensiunannya
-15% bagi PNS Gol IV, TNI/POLRI Perwira
Menengah dan Tinggi/Pensiunan
Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat
Final yg diatur dlm Pasal 22 UU PPh
Penjualan BBM, BBG dan Pelumas kepada Penyalur/Agen
(PMK No. 154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010)
1. Bahan Bakar Minyak sebesar:
a. 0,25% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk
penjualan kepada SPBU Pertamina;
b. 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk
penjualan kepada SPBU bukan Pertamina dan Non
SPBU;
2. Bahan Bakar Gas sebesar 0,3% dari penjualan tidak
termasuk PPN;
3. Pelumas sebesar 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN.

More Related Content

What's hot

Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBMFasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBMFitri Bersahabat
 
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bmTarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bmVeD VeD
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakBbe Mee
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24mas karebet
 
2 pengertian dan jenis pajak
2 pengertian dan jenis pajak2 pengertian dan jenis pajak
2 pengertian dan jenis pajaknatal kristiono
 
PPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-BmPPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-Bmdesy diana
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPNkaromah95
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24Sidik Abdullah
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 
P ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajakP ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajakswanggie
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutangkaromah95
 

What's hot (20)

Pendapatan negara dan hibah
Pendapatan negara dan hibahPendapatan negara dan hibah
Pendapatan negara dan hibah
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBMFasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
 
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bmTarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
PPN dan PPnbm
PPN dan PPnbmPPN dan PPnbm
PPN dan PPnbm
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
 
2 pengertian dan jenis pajak
2 pengertian dan jenis pajak2 pengertian dan jenis pajak
2 pengertian dan jenis pajak
 
PPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-BmPPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-Bm
 
Ppn dan ppnbm
Ppn dan ppnbmPpn dan ppnbm
Ppn dan ppnbm
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
Paparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan UnairPaparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan Unair
 
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
P ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajakP ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajak
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 

Viewers also liked

Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2
Pertemuan 2  p ph ps 4 ayat2Pertemuan 2  p ph ps 4 ayat2
Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2SilvaSandiarini
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajakpuspa
 
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016OnPoint Publications
 
3. konsep nilai waktu uang
3.  konsep nilai waktu uang3.  konsep nilai waktu uang
3. konsep nilai waktu uangRatih Aryati
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanBbe Mee
 
Modul 7 ekma 4478
Modul 7 ekma 4478Modul 7 ekma 4478
Modul 7 ekma 4478padlah1984
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanBbe Mee
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"natal kristiono
 
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajakSanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajakfeny dewi
 
Modul 3 ekma 4478
Modul 3 ekma 4478Modul 3 ekma 4478
Modul 3 ekma 4478padlah1984
 
Pajak kel.7 3 akt
Pajak kel.7 3 aktPajak kel.7 3 akt
Pajak kel.7 3 aktEmilia Wati
 
Modul 8 ekma 4478
Modul 8 ekma 4478Modul 8 ekma 4478
Modul 8 ekma 4478padlah1984
 
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorDwi Wahyu
 

Viewers also liked (20)

Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2
Pertemuan 2  p ph ps 4 ayat2Pertemuan 2  p ph ps 4 ayat2
Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajak
 
Sesi 9 akuntansi
Sesi 9 akuntansiSesi 9 akuntansi
Sesi 9 akuntansi
 
Bab xiii
Bab xiiiBab xiii
Bab xiii
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xiv
 
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
 
3. konsep nilai waktu uang
3.  konsep nilai waktu uang3.  konsep nilai waktu uang
3. konsep nilai waktu uang
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahan
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
 
Modul 7 ekma 4478
Modul 7 ekma 4478Modul 7 ekma 4478
Modul 7 ekma 4478
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"
 
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajakSanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
 
Modul 3 ekma 4478
Modul 3 ekma 4478Modul 3 ekma 4478
Modul 3 ekma 4478
 
Perencanaan sdm mikro
Perencanaan sdm mikroPerencanaan sdm mikro
Perencanaan sdm mikro
 
Pajak kel.7 3 akt
Pajak kel.7 3 aktPajak kel.7 3 akt
Pajak kel.7 3 akt
 
Modul 8 ekma 4478
Modul 8 ekma 4478Modul 8 ekma 4478
Modul 8 ekma 4478
 
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
 

Similar to 3.3. penghasilan final

PPh final - Riki ardoni
PPh final  - Riki ardoniPPh final  - Riki ardoni
PPh final - Riki ardoniRiki Ardoni
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaARIEF DJUNAEDI
 
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMInoval dwi ridzkiana
 
Makalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isiMakalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isianisa_13
 
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)Tazman Super
 
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIMeysi Resyanti
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) Umiatulazizah
 
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingpajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingjemimapanjaitan1
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badanmateripenyuluhan
 
Kelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bmKelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bmardi1390
 
Daftar objek dan tarif pajak penghasilan
Daftar objek dan tarif pajak penghasilanDaftar objek dan tarif pajak penghasilan
Daftar objek dan tarif pajak penghasilanmoderat
 
Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Yesica Adicondro
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Asep suryadi
 
Hukum Pajak Kel 1 Materi 4.pptx
Hukum Pajak Kel 1 Materi 4.pptxHukum Pajak Kel 1 Materi 4.pptx
Hukum Pajak Kel 1 Materi 4.pptxMSULTHANALVI1
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahJuwita W'tio
 

Similar to 3.3. penghasilan final (20)

PPh final - Riki ardoni
PPh final  - Riki ardoniPPh final  - Riki ardoni
PPh final - Riki ardoni
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
 
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
 
Makalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isiMakalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isi
 
PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2
 
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
 
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
PPh Final.pptx
PPh Final.pptxPPh Final.pptx
PPh Final.pptx
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
 
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingpajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
 
Tugas pajak penghasilan
Tugas pajak penghasilanTugas pajak penghasilan
Tugas pajak penghasilan
 
Kelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bmKelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bm
 
Daftar objek dan tarif pajak penghasilan
Daftar objek dan tarif pajak penghasilanDaftar objek dan tarif pajak penghasilan
Daftar objek dan tarif pajak penghasilan
 
Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
 
Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2
Pertemuan 2  p ph ps 4 ayat2Pertemuan 2  p ph ps 4 ayat2
Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22
 
Hukum Pajak Kel 1 Materi 4.pptx
Hukum Pajak Kel 1 Materi 4.pptxHukum Pajak Kel 1 Materi 4.pptx
Hukum Pajak Kel 1 Materi 4.pptx
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang Mewah
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

3.3. penghasilan final

  • 2. Pertimbangan antara lain:  dorongan perkembangan investasi & tabungan masy.,  kesederhanaan dalam pemungutan pajak,  berkurangnya beban administrasi bg WP maupun DJP,  pemerataan dalam pengenaan pajaknya, dan  memperhatikan perkembangan ekonomi dan moneter. P P h F I N A L Penghasilan yang Pengenaan Pajaknya Bersifat Final:  Tidak digabungkan dgn Ph yg dikenakan pajak dgn tarif umum.  PPh-nya tidak dapat dikreditkan dgn PPh terutang atas PhKP.  Biaya yg terkait dg usaha 3M Ph tsb tidak dapat dikurangkan dlm menghitung penghasilan neto.  Tarifnya: tarif tersendiri kecuali pesangon, Uang Tebusan Pensiun dan THT/JHT yg diterima sekaligus tarifnya progresif.  Pemenuhan kewajiban pajaknya melalui pemotongan/pemungutan pajak oleh pihak lain dan ada juga yg dibayar sendiri.
  • 3. PEGENAAN PPh ATAS PENGHASILAN YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK BERSIFAT FINAL  Dalam hal penghasilan tidak dikenai PPh yang bersifat final dengan Peraturan Pemerintah tersendiri, atas penghasilan tersebut dikenai PPh berdasarkan tarif sdd Pasal 17 UU PPh. Ps. 19 PP 94/2010 Atas penghasilan yg diterima atau diperoleh Wajib Pajak misalnya yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan Peraturan Pemerintah tersendiri. Dalam hal tidak diatur dengan Peraturan Pemerintah tersendiri yang menyatakan bahwa atas penghasilan tersebut dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final, penghasilan tersebut dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan tarif sdd Ps. 17 UU PPh.
  • 4. O B J E K P P h F I N A L 3. Dividen yg diterima oleh WP OP DN yg pengenaan Pajaknya Bersifat Final diatur dlm Pasal 17 ayat (2c) & (2d) UU PPh 2. Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg Norma Penghitungan Khusus (NPK) sdd Pasal 15 UU PPh` 1. Penghasilan Tertentu sdd Pasal 4 ayat (2) UU PPh 4. Penghasilan Berupa Selisih Lebih Revaluasi Aktiva Tetap yg pengenaan Pajaknya Bersifat Final diatur dlm Pasal 19 UU PPh 5. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh 6. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 22 UU PPh
  • 5. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh a. Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia (PP 131/2000 tgl 15 Des 2000). Tarif: - 20% bagi WPDN dan BUT - 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT dari jumlah bruto.
  • 6. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh b. Bunga Obligasi (PP 16/2009 tgl 9 Feb 2009). Tarif: 1) bunga dari obligasi dengan kupon sebesar: - 15% bagi WPDN dan BUT - 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan obligasi. 2) diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar: - 15% bagi WPDN dan BUT - 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan.
  • 7. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh b. Bunga Obligasi (PP 16/2009 tgl 9 Feb 2009). Tarif: 3) diskonto dari obligasi tanpa bunga sebesar: - 15% bagi WPDN dan BUT - 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi. 4) bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebesar: - 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, - 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan thn 2013, - 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.
  • 8. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh c. Diskonto Surat Perbendaharaan Negara (SPN) (PP 27/2008 tgl 4 Apr 2008). Tarif : - 20% bagi WP DN dan BUT - 20% atau tarif sesuai ketentuan P3B bagi WP penduduk/ berkedudukan di luar negeri dari diskonto SPN.
  • 9. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh d. Bunga Simpanan yg Dibayarkan oleh Koperasi kpd Anggota Koperasi Orang Pribadi (PP 15/2009 tgl 9 Feb 2009). Tarif: - 0% untuk penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp240.000,00 per bulan, - 10% dari jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari Rp 240.000,00 per bulan.
  • 10. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh e. Hadiah Undian (PP 132/2000, tgl 15 Des 2000). Tarif : 25% dari jumlah bruto hadiah undian.
  • 11. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh f. Penghasilan dr Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (PP 41/1994, tgl 23 Des 1994 stdd PP 14/1997, tgl 29 Mei 1997). Tarif : - 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan. Bagi Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan: - 0,5% dari nilai saham perusahaan pada saat penutupan bursa di akhir tahun 1996. Dalam hal saham perusahaan diperdagangkan di bursa efek setelah 1 Januari 1997, maka nilai saham ditetapkan sebesar harga saham pada saat penawaran umum perdana.
  • 12. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh g. Penghasilan dr Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yg Diperdagangkan di Bursa (PP 17/2009, tgl 9 Feb 2009). Tarif: 2,5% dari margin awal.
  • 13. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh h. Penghasilan Perusahaan Modal Ventura dr Transaksi Penjualan Saham atau Pengalihan Penyertaan Modal pd Perusahaan Pasangan Usahanya (PP 4/1995 tgl 8 Feb 1995). Tarif: 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal. Dalam hal transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal tersebut dilakukan melalui bursa efek, maka pengenaan Pajak Penghasilannya dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek.
  • 14. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh i. Penghasilan dr Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (PP 48/1994 tgl 27 Des 1994 stdd PP 27/1996 tgl 16 Apr 1996, PP 79/1999 tgl 30 Sep 1999 dan PP 71/2008 tgl 4 Nov 1998). Tarif : 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan.
  • 15. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh j. Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi (PP 51/2008 tgl 20 Jul 2008 stdd PP 40/2009 tgl 4 Jun 2009). Tarif : a. 2% (dua persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha kecil; b. 4% (empat persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha; c. 3% (tiga persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa selain Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b; d. 4% (empat persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha; dan e. 6% (enam persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha.
  • 16. Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh k. PPh atas Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan (PP 29/2006 tgl 18 Apr 1996 stdd PP 5/2002 tgl 23 Mar 2002). Tarif : • 10% dari jumlah bruto nilai persewaan tanah dan/atau bangunan.
  • 17. Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh a. Penghasilan Perusahaan Pelayaran DN (KMK no. 416/ KMK.04/1996 tgl 14 Juni 1996). Tarif : • 1,2% dari peredaran bruto dan bersifat final. Peredaran bruto adalah semua imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak perusahaan pelayaran dalam negeri dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan luar negeri dan/atau sebaliknya.
  • 18. Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh b. Penghasilan Perusahan Pelayaran dan/atau Penerbangan Luar Negeri (KMK no. 417/KMK.04/1996 tgl 14 Juni 1996). Tarif: • 2,64% dari peredaran bruto dan bersifat final. Peredaran bruto adalah semua imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Perusahaan Pelayaran dan/atau Penerbangan luar negeri dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.
  • 19. Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh c. Bentuk Usaha Tetap Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia (KMK no. 634/KMK.04/1994 tgl 1 Jan 1995). Tarif : • 0,44% dari nilai ekspor bruto dan bersifat final. Yang dimaksud dengan nilai ekspor bruto adalah semua nilai pengganti atau imbalan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang di Indonesia dari penyerahan barang kepada orang pribadi atau badan yang berada atau bertempat kedudukan di Indonesia.
  • 20. Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh d. PPh atas Penghasilan Berupa Bangunan yang Diserahkan oleh Investor Kepada Pemegang Hak Atas Tanah Orang Pribadi Setelah Masa Perjanjian Bangun Guna Serah Berakhir (PP 47/1997 tgl 27 Des 1994 dan KMK no. 248/KMK.04/1995 tgl 2 Jun 1995). Tarif: • 5% (lima persen) dari jumlah bruto nilai yang tertinggi antara nilai pasar dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) bangunan yang bersangkutan.
  • 21. Dividen yg diterima oleh WP OP DN yg pengenaan Pajaknya Bersifat Final diatur dlm Pasal 17 ayat (2c) dan (2d) UU PPh (PP 19/2009 tgl 9 Feb 2009) Besarnya tarif: 10%.
  • 22. Penghasilan Berupa Selisih Lebih Revaluasi Aktiva Tetap yg pengenaan Pajaknya Bersifat Final diatur dlm Pasal 19 UU PPh (PMK no. 79/PMK.03/2008 tgl 23 Mei 2008) Besarnya tarif: • 10% dari selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal.
  • 23. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh a. Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus (PP no. 68/2009 tgl 16 Nov 2009). Uang Pesangon Tarif: - sebesar 0% (nol persen) atas penghasilan bruto sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), - sebesar 5% (lima persen) atas penghasilan bruto di atas Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah), - sebesar 15% (lima belas persen) atas penghasilan bruto di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), - sebesar 25% (dua puluh lima persen) atas penghasilan bruto di atas Rp 500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah).
  • 24. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh a. Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus (PP no. 68/2009 tgl 16 Nov 2009). Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua Tarif: - sebesar 0% (nol persen) atas penghasilan bruto sampai dengan Rp50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah), - sebesar 5% (lima persen) atas penghasilan bruto di atas Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
  • 25. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh b. Honorarium dan Imbalan lain yang Diterima Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI/Polri (PP No. 80/2010) Besarnya tarif: - 0% bagi PNS Gol I dan II, TNI / POLRI Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya - 5% bagi PNS Gol III, TNI/ POLRI Perwira Pertama, dan pensiunannya -15% bagi PNS Gol IV, TNI/POLRI Perwira Menengah dan Tinggi/Pensiunan
  • 26. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 22 UU PPh Penjualan BBM, BBG dan Pelumas kepada Penyalur/Agen (PMK No. 154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010) 1. Bahan Bakar Minyak sebesar: a. 0,25% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan kepada SPBU Pertamina; b. 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan kepada SPBU bukan Pertamina dan Non SPBU; 2. Bahan Bakar Gas sebesar 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN; 3. Pelumas sebesar 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN.