SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Ke Mana
Perginya Semua
Program
Pensiun Itu?
BAB DUA PULUH
AKUNTANSI UNTUK PENSIUN DAN
TUNJANGAN PASCA PENSIUN
Banyak perusahaan memiliki program tunjangan yang menjanjikan
penghasilan dan tunjangan lainnya bagi para pensiunan yang
merupakan kompensasi atas jasa mereka selama masa kerja.
Namun, pergeseran sedang terjadi dari program tunjangan-pasti
tradisional, di mana pemberi kerja atau perusahaan menanggung
risiko untuk memenuhi janji tunjangannya, menjadi program yang membuat pegawai
menanggung lebih banyak risiko tersebut. Pada beberapa kasus, pemberi kerja sama sekali
meniadakan program pensiun. Berikut ini beberapa penyebab dari pergeseran tersebut.
Persaingan. Pesaing baru dan dari luar negeri tidak memiliki biaya pensiunan seperti
halnya biaya yang dimiliki oleh perusahaan A.S. di masa lalu. Southwest Airlines tidak
menawarkan program pensiun tradisional, tapi Northwest dan United memiliki defisit
dana pensiun yang melampaui $100.000 per pegawai.
Biaya. Para pensiunan semakin berumur panjang, dan biaya pensiun semakin besar.
Dikombinasikan dengan biaya perawatan kesehatan tahunan per pensiunan, tunjangan
pensiun membebani perusahaan-perusahaan S&P 500 sebesar lebih dari $25 miliar per
tahun dan terus meningkat dalam kecepatan digit-ganda.
Asuransi. Dana pensiun dijamin dengan premi yang dibayarkan ke Pensiun Benefit
Guarantee Corp (PBGC). Bila ada perusahaan yang tidak sanggup memenuhi program
pensiunnya, PBGC mengambil-alih. Tapi, akibat sejumlah kegagalan yang signifikan,
PBGC mengalami defisit, dan perusahaan yang sehat mensubsidi yang lemah. Contohnya,
perusahaan-perusahaan baja hanya membayar sekitar 3 persen dari premi PBGC tetapi
mereka bertanggung-jawab alas 56 persen klaim.
Akuntansi. Para penyusun peraturan akuntansi sedang mempertimbangkan peraturan,
dalam rangka menyelaraskan standar A.S. terhadap peraturan internasional, yang
mensyaratkan perusahaan menentukan program pensiunnya sesuai pasar (memberi nilai
bagi program pensiun sesuai nilai pasar). Perubahan seperti itu akan meningkatkan
volatilitas terlaporkan dari program pensiun tersebut dan laporan keuangan
perusahaannya. Ketika Inggris menerapkan perubahan ini, 25 persen perusahaan Inggris
menghapus program pensiun bagi pegawai baru.
Akibat dari faktor-faktor di atas, tidaklah sulit untuk dipercaya bahwa para ahli tidak dapat
menunjukkan satu perusahaan besar pun yang masih menerapkan program pensiun
tradisional selama satu dekade belakangan.
' Diadaptasi dari Nanette Bymes bersama David Welch, "The Benefits Trap," Business
Week Ouly 19, 2004), pp. 54-72.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu untuk:
1. Membedakan antara akuntansi untuk program pensiun pemberi kerja dan akuntansi
untuk dana pensiun.
2. Mengidentifikasi jenis program pensiun dan karakteristiknya.
3. Menjelaskan ukuran alternatif untuk menilai kewajiban pensiun.
4. Mengidentifikasi komponen-komponen beban pensiun.
5. Memanfaatkan lembar kerja untuk membuat ayat jurnal program pensiun pemberi
kerja.
6. Menguraikan amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui.
7. Menjelaskan prosedur akuntansi untuk mengakui keuntungan dan kerugian yang
tidak diperkirakan.
8. Menjelaskan pendekatan koridor untuk mengamortisasi keuntungan dan kerugian
yang belum diakui.
9. Menjelaskan pengakuan kewajiban minimum.
10. Menguraikan persyaratan pelaporan untuk program pensiun dalam laporan
keuangan.
TINJAUAN BAB 20
Seperti yang disiratkan dalam cerita pembuka, biaya tunjangan pensiun semakin
membengkak. Contohnya, biaya pensiun dan perawatan kesehatan pensiunan General
Motors pada tahun terkini total sebesar $6,2 miliar, atau kira-kira $1.784 per kendaraan
yang diproduksi. General Motors dan banyak perusahaan lain menghadapi beban dan
kewajiban pensiun dan pascapensiun yang substansial.
SIFAT PROGRAM PENSIUN
Program pensiun (pensiun plan) adalah sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa
pemberi kerja atau majikan memberikan tunjangan (pembayaran) kepada para karyawan
setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan ketika masih bekerja.
Akuntansi pensiun dapat dibagi dan diperlakukan secara terpisah sebagai akuntansi untuk
pemberi kerja dan akuntansi untuk dana pensiun. Perusahaan atau pemberi kerja adalah
organisasi yang mensponsori program pensiun. Organisasi inilah yang menanggung biaya
dan memberikan kontribusi ke dana pensiun. Dana atau program adalah entitas yang
menerima kontribusi dari pemberi kerja, mengelola aktiva pensiun, dan melakukan
pembayaran tunjangan kepada para penerima pensiun (karyawan yang purnakarya).
Ilustrasi 20-1 memperlihatkan ketiga entitas yang terlibat dalam, program pensiun dan
menunjukkan arus kas di antara ketiganya.
Program pensiun di dikatakan sedang didanai (funded) ketika pemberi kerja
(perusahaan) menyisihkan dana untuk tunjangan pensiun di masa depan dengan
melakukan pembayaran kepada suatu badan pendanaan2
yang bertanggung jawab
mengakumulasi aktiva dana pensiun, dan melakukan pembayaran kepada para penerima
ketika tunjangan itu jatuh tempo.
Beberapa program dapat bersifat wajib (contributory); di mana para karyawan
menanggung sebagian dari biaya tunjangan yang ditetapkan atau secara sukarela
melakukan pembayaran untuk menaikkan tunjangan mereka. Program-program lainnya
dapat bersifat tidak wajib (noncontributory), di mana pemberi kerja yang menanggung
keseluruhan biaya. Perusahaan biasanya merancang program pensiun berkualifikasi, sesuai
dengan persyaratan pajak penghasilan federal, yang memperbolehkan dikurangkannya
kontribusi pemberi kerja ke dana pensiun dan memberikan status bebas pajak atas laba
dari aktiva dana pensiun.
Dana pensiun harus merupakan entitas legal dan entitas akuntansi terpisah yang
memerlukan penyelenggaraan seperangkat pembukuan dan penyusunan laporan keuangan.
Penyelenggaraan pembukuan dan catatan serta penyusunan laporan keuangan untuk dana
tersebut, yang dikenal sebagai "akuntansi untuk program tunjangan karyawan," bukan
merupakan pokok bahasan bab ini. Sebaliknya, bab ini dikhususkan untuk permasalahan
akuntansi dan pelaporan pensiun pemberi kerja sebagai sponsor suatu program pensiun.
Perlunya administrasi yang benar dan akuntansi yang baik untuk dana pensiun akan
menjadi lebih jelas ketika orang menyadari besarnya dana-dana ini. Aktiva dana pensiun
dan beban pensiun dari tujuh perusahaan besar disajikan pada Ilustrasi 20-2.
Sebagaimana ditunjukkan pada Ilustrasi 20-2, beban pensiun merupakan persentase
yang besar dari total laba bagi banyak perusahaan. Dua jenis program pensiun yang paling
umum adalah program dengan iuran pasti (defined contribution plan) dan program dengan
tunjangan pasti (defined benefit plan).
Program dengan luran Pasti
Dalam program dengan iuran pasti (defined contribution plait), pemberi kerja setuju untuk
mengkontribusikan ke dalam sebuah perwalian pensiun. Suatu jumlah tertentu selama
setiap periode berdasarkan rumus yang ditetapkan. Rumus ini memperhitungkan faktor-
faktor seperti umur, lama masa kerja karyawan, laba pemberi kerja, dan tingkat
kompensasi. Hanya kontribusi pemberi kerja yang ditetapkan. Tidak ada janji mengenai
tunjangan yang akhirnya akan dibayarkan kepada karyawan. Bentuk umumnya adalah
rencana "401 (k)".
Jumlah tunjangan pensiun yang akhirnya diterima karyawan menurut program ini
tergantung pada jumlah awal yang dikontribusikan kepada perwalian pensiun, laba yang
terakumulasi dalam perwalian, dan perlakuan terhadap pengurangan dana karena
karyawan lain mungkin pensiun sebelum waktunya. Jumlah awal yang dikontribusikan
biasanya diserahkan kepada wali amanat pihak ketika yang independen (independent
third-party trustee) yang bertindak atas nama para penerima tunjangan yaitu para
karyawan peserta program. Wali amanat ini memegang hak kepemilikan atas aktiva
pensiun dan bertanggung jawab atas investasi serta distribusinya. Perwalian ini terpisah
dari dan berbeda dengan pemberi kerja.
Akuntansi untuk program dengan iuran pasti bersifat sederhana atau langsung
(straightforward). Karyawan menerima manfaat dari keuntungan atau risiko kerugian atas
aktiva yang dikontribusikan ke dalam program pensiun. Tanggung jawab pemberi kerja
hanyalah memberikan kontribusi setiap tahun berdasarkan rumus yang ditetapkan dalam
program. Akibatnya, biaya tahunan (beban pensiun) pemberi kerja hanya berupa jumlah
yang harus dikontribusikan kepada perwalian pensiun. Suatu kewajiban akan dilaporkan
dalam neraca pemberi kerja hanya jika iuran atau kontribusi belum dilakukan secara
penuh, dan aktiva akan dilaporkan hanya jika telah dikontribusikan lebih besar daripada
jumlah yang diharuskan.
Di samping beban pensiun, satu-satunya pengungkapan yang diwajibkan oleh pemberi
kerja dalam program dengan iuran pasti adalah deskripsi program, termasuk kelompok
karyawan yang tercakup, dasar untuk menentukan kontribusi, serta sifat dan dampak hal-
hal signifikan yang mempengaruhi komparabilitas dari periode ke periode.5
Program dengan Tuniangan Pasti
Program dengan tunjangan pasti (defined benefit plan) menetapkan tunjangan yang akan
diterima karyawan pada saat pensiun. Rumus yang biasa digunakan menetapkan bahwa
tunjangan itu merupakan fungsi dari sekian tahun masa kerja karyawan dan tingkat
kompensasi karyawan ketika ia mendekati pensiun.
Rumus itu diperlukan untuk menentukan berapa kontribusi yang harus diberikan hari ini
guna memenuhi komitmen tunjangan pensiun yang akan timbul ketika pensiun. Banyak
pendekatan kontribusi yang berbeda yang dapat digunakan, dan setiap metode pendanaan
yang digunakan harus menyediakan cukup uang pada saat pensiun untuk memenuhi
tunjangan yang telah ditentukan oleh program.
Para karyawan adalah pihak penerima dalam perwalian dengan iuran pasti, tetapi dalam
perwalian dengan tunjangan pasti pemberi kerja adalah pihak penerima. Tujuan utama
perwalian dalam program dengan tunjangan pasti
PROGRAM MANA YANG COCOK UNTUK ANDA?
Program dengan iuran pasti telah menjadi jauh lebih popular di kalangan pemberi kerja
ketimbang program tunjangan pasti. Salah satu alasannya adalah program iuran-pasti lebih
murah. Program tunjangan-pasti seringkali hanya menghabiskan biaya maksimal 3 persen
dari daftar gaji, sedangkan program iuran-pasti dapat mencapai 5 atau 6 persen dari daftar
gaji.
Di akhir tahun 1970an, kira-kira 15 juta orang memiliki program iuran-pasti; sekarang
lebih dari 62 juta orang memilikinya. Grafik berikut ini menunjukkan perubahan yang
signifikan tersebut. Grafik tersebut menunjukkan persentase perusahaan yang menerapkan
berbagai macam program, berdasarkan survei dari sekitar 150 CFO dan direktur korporat
bidang manajemen.
Meskipun banyak perusahaan yang berpaling ke program iuran-pasti, lebih dari 40 juta
orang masih ditanggung oleh program tunjangan-pasti.
adalah menjaga aktiva dan menginvestasikannya agar tersedia cukup uang untuk
membayar kewajiban pemberi kerja kepada para karyawan ketika mereka pensiun. Dalam
hal bentuk, perwalian itu merupakan suatu entitas terpisah; sementara dalam hal substansi,
aktiva dan kewajiban perwalian adalah milik pemberi kerja. Yaitu, selama program masih
berjalan, pemberi kerja bertanggung jawab atas pembayaran tunjangan yang telah
ditentukan (tanpa mempersoalkan apa yang terjadi dalam perwalian). Setiap kekurangan
dalam akumulasi aktiva yang dipegang oleh perwalian harus ditutup oleh pemberi kerja.
Sementara itu, setiap kelebihan yang terakumulasi dalam perwalian dapat dimiliki kembali
oleh pemberi kerja, baik melalui pengurangan pendanaan di masa depan maupun
pengembalian dana.
Karena tunjangan ditentukan oleh variabel-variabel masa depan yang tidak pasti, maka
harus ditetapkan suatu pola pendanaan yang sesuai untuk memastikan bahwa dana yang
mencukupi akan tersedia pada saat pensiun guna membayar tunjangan yang dijanjikan.
Tingkat pendanaan ini tergantung pada sejumlah faktor seperti perputaran, mortalitas,
lama masa kerja karyawan, tingkat kompensasi, dan pendapatan bunga.
Para pemberi kerja menghadapi risiko dalam program dengan tunjangan pasti karena harus
memastikan bahwa mereka telah memberikan kontribusi yang cukup untuk memenuhi
biaya tunjangan yang telah ditentukan dalam program. Beban yang diakui setiap periode
tidak perlu sama dengan kontribusi kas. Demikian pula, kewajiban merupakan hal yang
kontroversial karena pengukuran dan pengakuannya berkaitan dengan variabel-variabel
masa depan yang belum diketahui. Sayangnya, masalah akuntansi yang berhubungan
dengan program jenis ini demikian rumit.
Pembahasan kita dalam bagian-bagian berikut ini terutama tertuju pada program dengan
tunjangan pasti .6
Peran Aktuaris dalam Akuntansi Pensiun
Karena permasalahan yang berhubungan dengan program pensiun melibatkan
pertimbangan aktuarial yang rumit, maka para aktuaris ditugaskan untuk memastikan
bahwa program tersebut sudah tepat bagi kelompok karyawan yang tercakup.7
Aktuaris
adalah orang yang dilatih melalui suatu program sertifikasi yang panjang dan berat untuk
menaksir probabilitas peristiwa di masa depan serta dampak keuangannya. Industri
asuransi sudah memanfaatkan tenaga aktuaris untuk menilai risiko dan memberi saran
dalam menetapkan premi serta aspek-aspek polis asuransi lainnya. Para pemberi kerja
sangat mengandalkan para aktuaris untuk membantu pengembangan, pelaksanaan, dan
pendanaan program pensiun.
Para aktuaris bertugas membuat prediksi (disebut asumsi aktuarial) mengenai angka
kematian atau mortalitas, perputaran karyawan, suku bunga dan pendapatan, frekuensi
pensiun dini, gaji masa depan, dan setiap faktor lainnya yang diperlukan untuk
mengoperasikan program pensiun. Mereka membantu dalam hal penghitungan berbagai
ukuran pensiun yang mempengaruhi laporan keuangan, seperti kewajiban pensiun, biaya
tahunan untuk menjalankan program, dan biaya amandemen program. Singkatnya,
akuntansi untuk program pensiun dengan tunjangan pasti sangat bergantung pada
informasi dan ukuran yang diberikan oleh para aktuaris.
AKUNTANSI UNTUK PENSIUN
Dalam akuntansi untuk program pensiun, muncul dua pertanyaan: (1) "Berapa jumlah
kewajiban pemberi kerja dan kewajiban pensiun yang harus dilaporkan dalam laporan
keuangan?" (2) Berapa beban pension untuk periode tersebut? Upaya untuk menjawab
pertanyaan pertama telah menimbulkan banyak kontroversi.
Ukuran Alternatif Kewajiban
Sebagian besar akuntan setuju bahwa kewajiban pensiun (pension obligation) pemberi
kerja adalah kewajiban kompensasi yang ditangguhkan kepada para karyawannya atas
jasa-jasa mereka menurut persyaratan dalam program pensiun, tetapi ada cara alternatif
untuk mengukur kewajiban itu.8
Jenis pertama ukuran kewajiban hanya berdasarkan pada tunjangan yang dijamin
sepenuhnya kepada para karyawan. Tunjangan terjamin (vested benefit) adalah tunjangan
yang berhak diterima karyawan sekalipun karyawan itu tidak memberikan jasa tambahan
dalam program. Dalam kebanyakan program pensiun, seorang karyawan disyaratkan
memiliki masa kerja minimum sekian tahun dengan pemberi kerja sebelum mencapai
status tunjangan terjamin. Kewajiban tunjangan terjamin (vested benefit obligation)
dihitung dengan memakai tingkat gaji yang sekarang berlaku dan hanya mencakup
tunjangan yang dijamin.
Ukuran kewajiban kedua mendasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang
ditangguhkan itu pada seluruh tahun masa kerja yang dijalani karyawan setelah mengikuti
program baik yang terjamin maupun yang tidak terjamin—dengan menggunakan tingkat
gaji yang sekarang berlaku. Ukuran kewajiban pensiun ini disebut akumulasi kewajiban
tunjangan.
Ukuran ketiga berdasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan atas masa
kerja terjamin maupun tidak terjamin dengan menggunakan gaji masa depan. Ukuran
kewajiban pensiun ini disebut proyeksi kewajiban tunjangan. Gaji masa depan
diperkirakan lebih tinggi dari pada gaji sekarang, maka pendekatan ini menghasilkan
pengukuran kewajiban pensiun yang paling besar.
Pemilihan salah satu dari ketiga ukuran ini sangat penting karena dapat mempengaruhi
jumlah kewajiban pensiun dan beban pensiun tahunan yang dilaporkan. Ilustrasi 20-3
menyajikan perbedaan dari ketiga pengukuran ini.
Pendekatan mana yang biasa dipakai dalam profesi akuntan? Umumnya, profesi akuntan
menggunakan proyeksi kewajiban tunjangan, yaitu nilai sekarang tunjangan yang terjamin
dan yang tidak terjamin diakrualkan sampai tanggal ini berdasarkan tingkat gaji masa
depan karyawan.9
Akan tetapi, seperti yang akan Anda pelajari nanti, profesi akuntan
menggunakan akumulasi kewajiban tunjangan dalam situasi-situasi tertentu.
Mereka yang mengkritik proyeksi kewajiban tunjangan berpendapat bahwa menggunakan
tingkat gaji masa depan sama dengan menambahkan kewajiban masa depan ke kewajiban
yang ada sekarang. Mereka yang mendukung proyeksi kewajiban tunjangan berpendapat
bahwa janji pemberi kerja untuk membayar tunjangan, berdasarkan persentase gaji masa
depan karyawan, jauh berbeda dengan janji untuk membayar suatu persentase dari gaji
mereka sekarang, dan perbedaan semacam itu harus tercermin dalam kewajiban pensiun
serta beban pensiun.
Tanpa memperhatikan pendekatan apapun yang dipakai, estimasi tunjangan masa depan
yang harus dibayar didiskontokan menjadi nilai sekarang. Perubahan suku bunga yang
kecil yang digunakan untuk mendiskontokan tunjangan pensiun dapat secara dramatis
mempengaruhi pengukuran kewajiban pemberi kerja. Misalnya, penurunan tingkat
diskonto sebesar 1% dapat menaikkan kewajiban pensiun sebesar 15%,. Tingkat diskonto
yang digunakan untuk mengukur kewajiban pensiun harus diubah pada setiap tanggal
pengukuran untuk mencerminkan suku bunga berjalan.
Kapitalisasi lawan Nonkapitalisasi
Sebelum diterbitkannya FASB Statement No. 87, akuntansi untuk program pensiun
mengikuti pendekatan nonkapitalisasi. Karena neraca melaporkan aktiva atau kewajiban
untuk perjanjian program pensiun hanya jika jumlah yang benar-benar didanai selama
suatu tahun oleh pemberi kerja berbeda dengan jumlah yang dilaporkan oleh pemberi
kerja sebagai beban pensiun tahun berjalan, maka terjadi nonkapitalisasi, yang sering
disebut sebagai pembiayaan di luar neraca (off-balance-sheet financing).
Pendekatan kapitalisasi mengukur dan melaporkan aktiva dan kewajiban pensiun
perusahaan ke dalam laporan keuangan. Kapitalisasi lebih mementingkan substansi
ekonomi dari perjanjian program pensiun daripada bentuk hukumnya. Menurut pandangan
ini, pemberi kerja mempunyai kewajiban sebesar tunjangan pensiun yang telah dijanjikan
akan dibayarkan selama masa kerja karyawan yang telah dijalani. Karena beban pensiun
telah terjadi–ketika karyawan bekerja–maka kewajiban pemberi kerja akan bertambah.
Pendanaan program ini tidak akan berpengaruh terhadap jumlah kewajiban; hanya janji
pemberi kerja dan masa kerja karyawan yang mempengaruhi kewajiban. Kewajiban
pensiun akan berkurang melalui pembayaran tunjangan kepada para karyawan yang
pensiun.
FASB dalam Statement No. 87 menganut pendekatan yang lebih condong ke arah
kapitalisasi. Namun, usulan untuk memakai pendekatan kapitalisasi penuh (total akrual),
yang mengharuskan pengakuan pos-pos neraca yang sebelumnya tidak pernah ada, sangat
ditentang. FASB Statement No. 87 merupakan bentuk kompromi yang menggabungkan
beberapa ciri kapitalisasi dengan beberapa ciri nonkapitalisasi. seperti akan kita pelajari
secara lebih rinci dalam bab ini, beberapa unsur program pensiun tidak diakui dalam akun
dan laporan keuangan (yaitu, tidak dikapitalisasi).
Karena hal ini, akuntansi untuk pensiun, tidak sepenuhnya logis atau benar-benar lengkap,
atau secara konseptual baik. Karena kompleksitas keuangan dari program pensiun dengan
tunjangan pasti, maka banyak orang berkompeten yang bermaksud baik tidak akan
menyetujui substansi ekonomi dari program semacam itu. Statement No. 87 penuh dengan
kompromi yang membuatnya kurang dapat diaplikasikan sebagai metode kapitalisasi yang
ideal. Akan tetapi, sebagai pembelaan, Statement No. 87 merupakan perbaikan besar
terhadap ketentuan akuntansi sebelumnya dan merupakan langkah pertama menuju
pendekatan yang secara konseptual baik bagi akuntansi pemberi kerja untuk program
pensiun.
Komponen Beban Pensiun
Ada kesepakatan umum bahwa biaya pensiun harus dipertanggungjawabkan dengan dasar
akrual.10
Profesi akuntan menyadari bahwa akuntansi untuk program pensiun
membutuhkan pengukuran biaya dan pengidentifikasian biaya itu dalam periode waktu
yang tepat. Akan tetapi, penentuan biaya pensiun ini sangat rumit karena merupakan
fungsi dari komponen-komponen berikut ini:
1. Biaya Jasa. Biaya jasa merupakan beban yang disebabkan oleh kenaikan hutang
tunjangan pensiun (proyeksi kewajiban tunjangan) kepada karyawan atas jasa yang
mereka berikan selama tahun berjalan. Aktuaris menghitung biaya jasa (service
cost), sebagai nilai sekarang tunjangan baru yang diperoleh karyawan selama tahun
berjalan.
2. Bunga atas Kewajiban. Karena pensiun adalah perjanjian kompensasi yang
ditangguhkan, maka terdapat faktor nilai waktu dari uang. Akibatnya, pensiun
dicatat atas dasar setelah didiskontokan. Beban bunga akrual setiap tahun atas
proyeksi kewajiban tunjangan terjadi tepat seperti pada beban bunga atas setiap
hutang yang didiskontokan. Akuntan menerima bantuan dari aktuaris dalam
memilih suku bunga, yang dikenal sebagai suku bunga penyelesaian (settlement
rate).
3. Pengembalian Aktual atas Aktiva Program. Pengembalian (return) yang dihasilkan
oleh akumulasi aktiva dana pensiun selama tahun tertentu adalah relevan dengan
pengukuran biaya bersih bagi pemberi kerja yang mensponsori program pensiun
karyawan. Oleh karena itu, beban pensiun tahunan harus disesuaikan untuk
memperhitungkan bunga dan dividen yang terakumulasi dalam dana dan juga
kenaikan serta penurunan nilai pasar aktiva dana itu.
4. Amortisasi Biaya Jasa sebelumnya yang Belum Diakui. Amandemen program
pensiun (termasuk pembentukan program pensiun) seringkali mencakup ketentuan
untuk menaikkan tunjangan (dalam situasi yang jarang untuk menurunkan
tunjangan) atas jasa karyawan yang diberikan dalam tahun-tahun sebelumnya.
Karena amandemen program ini dilakukan dengan harapan bahwa pemberi kerja
akan merealisasi manfaat ekonomi selama periode mendatang, maka biaya (biaya
jasa sebelumnya) untuk menyediakan tunjangan retroaktif ini dialokasikan ke
beban pensiun di masa depan, khususnya selama sisa tahun masa kerja karyawan
yang dipengaruhi.
5. Keuntungan atau Kerugian. Volatilitas beban pensiun dapat disebabkan oleh
perubahan mendadak dan besar dalam nilai pasar aktiva program serta oleh
perubahan proyeksi kewajiban tunjangan (yang akan berubah apabila asumsi
aktuarial dimodifikasi atau apabila kejadian sebenarnya berbeda dengan
kejadian yang diperkirakan). Ada dua hal yang membentuk keuntungan atau kerugian ini:
(1) perbedaan antara pengembalian aktual dan pengembalian yang diharapkan atas aktiva
program dan (2) amortisasi keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui dari
periode-periode sebelumnya. Perhitungan ini rumit dan akan dibahas nanti dalam bab ini.
Komponen-komponen beban pensiun dan pengaruhnya terhadap total beban pensiun
(kenaikan atau penurunan) diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-4.
Biaya Jasa
Dalam FASB Statement No. 87, FASB menyatakan bahwa komponen biaya jasa yang
diakui dalam suatu periode harus ditetapkan sebagai nilai sekarang aktuarial dari
tunjangan yang dihasilkan oleh rumus tunjangan pensiun atas jasa karyawan selama
periode tersebut. Yaitu, aktuaris memprediksi tunjangan tambahan yang harus dibayarkan
menurut rumus tunjangan program sebagai akibat dari jasa karyawan selama tahun
berjalan, kemudian mendiskontokan biaya tunjangan masa depan itu kembali ke nilai
sekarangnya.
FASB menyimpulkan bahwa tingkat kompensasi masa depan harus dipertimbangkan
dalam mengukur kewajiban saat ini dan beban pensiun periodik jika rumus tunjangan
program memperhitungkan tingkat kompensasi tersebut. Dengan kata lain, kewajiban saat
ini yang timbul dari janji untuk membayar tunjangan sebesar 1%, dari gaji akhir seorang
karyawan berbeda dengan janji pemberi kerja untuk membayar 1% dari gaji sekarang.
Mengabaikan fakta ini berarti mengabaikan aspek beban pensiun yang penting. Jadi,
metode aktuarial tunjangan/tahun masa kerja, yang menghitung beban pensiun
berdasarkan nilai gaji masa depan, adalah pendekatan yang dipakai oleh FASB.
Sebagian akuntan yang tidak setuju dengan penentuan ini menyatakan bahwa perusahaan
harus mempunyai lebih banyak kebebasan untuk memilih pola pengakuan beban.
Sementara yang lainnya percaya bahwa memasukkan kenaikan gaji masa depan ke dalam
beban pensiun tahun berjalan berarti mempertanggungjawabkan peristiwa yang belum
terjadi. Mereka berpendapat bahwa jika program dihentikan hari ini, maka hanya
kewajiban untuk akumulasi tunjangan yang harus dibayar. Walaupun demikian, FASB
menunjukkan bahwa proyeksi kewajiban tunjangan memberikan ukuran yang lebih
realistic atas dasar kesinambungan usaha (going concern) mengenai kewajiban pemberi
kerja menurut program dan, karenanya harus digunakan sebagai dasar penentuan biaya
jasa.
Bunga atas Kewajiban
Komponen kedua dari beban pensiun adalah bunga atas kewajiban, atau beban bunga.
Karena kewajiban tidak dibayarkan sampai jatuh tempo, maka kewajiban ini dicatat atas
dasar setelah didiskontokan. Kewajiban tersebut lalu mengakrualkan bunga sepanjang
umur karyawan. Komponen bunga adalah bunga untuk periode berjalan atas proyeksi
kewajiban tunjangan yang beredar selama periode itu. FASB tidak membahas masalah
seberapa sering biaya bunga harus dimajemukkan. Untuk menyederhanakan ilustrasi dan
materi soal, kita menggunakan perhitungan bunga sederhana, dengan menerapkannya pada
saldo awal tahun proyeksi kewajiban tunjangan.
Bagaimana suku bunga ditentukan? FASB menyatakan bahwa tingkat diskonto yang
diasumsikan harus mencerminkan suku bunga yang dapat secara efektif menyelesaikan
tunjangan pensiun (suku bunga penyelesaian). Dalam menentukan suku bunga
penyelesaian ini, hal yang perlu dilakukan adalah melihat informasi yang ada mengenai
suku bunga implicit atas harga kontrak anuitas saat ini yang dapat digunakan untuk
mempengaruhi penyelesaian kewajiban. (Dalam suatu kontrak anuitas, perusahaan
asuransi tanpa syarat menjamin akan memberikan tunjangan pensiun tertentu kepada
pihak tertentu sebagai pengembalian atas pembayaran atau premi tetap.) Tingkat
pengembalian lainnya atas investasi bermutu tinggi yang memberikan pendapatan tetap
juga dapat digunakan.
Pengembalian Aktual atas Aktiva Program
Aktiva program pensiun biasanya berupa investasi dalam saham, obligasi, sekuritas
lainnya, dan real estat yang dimiliki untuk menghasilkan pengembalian yang memadai,
yang umumnya dengan risiko minimum. Aktiva program pensiun akan bertambah dengan
adanya kontribusi pemberi kerja dan pengembalian aktual atas aktiva program pensiun; di
lain pihak, aktiva itu akan berkurang dengan adanya tunjangan yang dibayarkan kepada
karyawan yang pensiun. Seperti telah ditunjukkan, pengembalian aktual yang diperoleh
dari aktiva ini akan menambah saldo dana dan pada saat yang sama mengurangi biaya
bersih pemberi kerja untuk menyediakan tunjangan pensiun karyawan. Yaitu, semakin
tinggi pengembalian aktual atas aktiva program pensiun, semakin kecil jumlah yang pads
akhirnya harus dikontribusikan oleh pemberi kerja dan, karma itu, semakin kecil beban
pensiun yang harus dilaporkan.
Pengembalian aktual atas aktiva program merupakan kenaikan dana pensiun yang berasal
dari bunga, dividen, serta perubahan yang telah direalisasi dan yang belum direalisasi
dalam nilai pasar wajar aktiva program. Pengembalian aktual dihitung dengan
menyesuaikan perubahan aktiva program untuk menentukan pengaruh kontribusi selama
tahun berjalan dan tunjangan yang dibayarkan selama tahun itu. Persamaan pada Ilustrasi
20-5 berikut ini, atau variasi dari persamaan ini, dapat digunakan untuk menghitung
pengembalian aktual.
Dengan kata lain, pengembalian aktual atas aktiva program adalah perbedaan antara nilai
wajar aktiva program pada awal periode dan pada akhir periode, setelah disesuaikan
dengan kontribusi dan pembayaran tunjangan. Perhitungan pengembalian aktual
berdasarkan persamaan di atas diilustrasikan di bawah ini dengan menggunakan beberapa
asumsi jumlah:
Jika pengembalian aktual atas aktiva program bernilai positif (keuntungan) selama periode
berjalan, maka jumlah itu dikurangkan dalam perhitungan beban pensiun. Jika
pengembalian aktual bernilai negatif (kerugian) selama periode berjalan, maka jumlah
tersebut ditambahkan dalam perhitungan beban pensiun."
MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA PENSIUN
Sebelum membahas secara rinci komponen-komponen beban pensiun lainnya (amortisasi
biaya jasa sebelumnya yang belum diakui serta keuntungan dan kerugian) yang tampaknya
semakin rumit, kita akan mengilustrasikan ayat jurnal akuntansi dasar untuk tiga
komponen yang pertama: (1) biaya jasa, (2) bunga atas kewajiban, dan (3) pengembalian
aktual atas aktiva program.
Di sini hal yang penting bagi akuntansi untuk pensiun adalah fakta bahwa beberapa pos
yang signifikan dari program pensiun tidak diakui dalam akun dan dalam laporan
keuangan. Di antara kompromi-kompromi yang dilakukan FASB adalah tidak diakuinya
(nonkapitalisasi) pos-pos pensiun berikut ini:
1. Proyeksi kewajiban tunjangan.
2. Aktiva program pensiun.
3. Biaya jasa sebelumnya yang belum diakui.
4. Keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui.
Pemberi kerja diharuskan untuk mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
keempat pos nonkapitalisasi ini, tetapi keempatnya tidak diakui dalam laporan keuangan.
Selain itu, ketepatan jumlah pos-pos ini juga harus diketahui sepanjang waktu karena
jumlah-jumlah itu akan digunakan dalam perhitungan beban pensiun tahunan. Oleh karena
itu, untuk memantau pos-pos pensiun di luar neraca ini, ayat jurnal dan akun-akun memo
harus diselenggarakan di luar sistem akuntansi buku besar yang formal. Sebuah lembar
kerja yang unik bagi akuntansi pensiun akan digunakan untuk mencatat baik ayat jurnal
formal maupun ayat jurnal memo guna terus memantau seluruh pos dan komponen
program pensiun yang relevan bagi pemberi kerja. 12
Format lembar kerja pensiun tersebut diperlihatkan di bawah ini:
Kolom-kolom "Ayat Jurnal Umum" di sisi kiri lembar kerja mencatat ayat jurnal dalam
akun-akun buku besar umum yang formal. Sementara kolom-kolom "catatan Memo" di
sisi kanan mencatat saldo pos-pos pensiun yang tidak diakui (tidak dikapitalisasi).
Pada baris pertama lembar kerja, saldo awal (jika ada) dicantumkan. Berikutnya, transaksi
dan peristiwa yang berhubungan dengan program pensiun dicatat, dengan menggunakan
debet dan kredit serta menggunakan kedua perangkat catatan tersebut seolah-olah
keduanya merupakan satu perangkat untuk mencatat ayat jurnal itu. Untuk setiap transaksi
atau peristiwa, jumlah debet harus sama dengan jumlah kredit: Saldo dalam, kolom Biaya
Dibayar di Muka/Akrual harus sama dengan saldo bersih dalam catatan memo.
Ayat Jurnal dan Lembar Kerja Tahun 2006
Untuk menggambarkan penggunaan lembar kerja dan bagaimana lembar kerja itu berguna
dalam mempertanggungjawabkan program pensiun, asumsikan bahwa pada tanggal 1
Januari 2006, Zarle Company menganut FASB Statement No. 87 untuk
mempertanggungjawabkan program pensiun dengan tunjangan pasti. Fakta-fakta berikut
ini berlaku untuk program pensiun tersebut selama tahun 2006:
Aktiva program, 1 Januari 2006, adalah $100.000.
Proyeksi kewajiban tunjangan, 1 Januari 2006, adalah $100.000.
Biaya jasa tahunan adalah $9.000.
Suku bunga penyelesaian adalah 10%.
Pengembalian aktual atas aktiva program adalah $10.000.
Kontribusi (pendanaan) adalah $8.000.
Tunjangan yang dibayarkan kepada para pensiunan selama tahun berjalan
adalah $7.000.
Dengan menggunakan data yang disajikan di atas, lembar kerja dalam llustrasi 20-8
menyajikan saldo awal dan semua ayat jurnal pensiun yang dicatat oleh Zarle Company
pada tahun 2006. Saldo awal untuk proyeksi kewajiban tunjangan dan aktiva program
pensiun dicatat pada baris pertama lembar kerja di bagian catatan memo. Saldo-saldo ini
tidak tercatat dalam jurnal umum yang formal dan, karenanya, tidak dilaporkan sebagai
kewajiban serta aktiva pada laporan keuangan Zarle Company. Kedua pos pensiun yang
signifikan ini merupakan jumlah-jumlah di luar neraca yang mempengaruhi beban
pensiun, tetapi tidak tercatat sebagai aktiva dan kewajiban dalam pembukuan pemberi
kerja.
Ayat jurnal (a) mencatat komponen biaya jasa, yang menambah beban pensiun sebesar
$9.000 dan menambah kewajiban (proyeksi kewajiban tunjangan) sebesar $9.000. Ayat
jurnal (b) mencatat komponen beban bunga, yang menambah kewajiban dan beban
pensiun dengan $10.000 (proyeksi kewajiban tunjangan awal dikalikan dengan suku
bunga penyelesaian 10%. Ayat jurnal (c) mencatat pengembalian aktual atas aktiva
program, yang menambah aktiva program dan mengurangi beban pensiun. Ayat jurnal (d)
mencatat kontribusi (pendanaan) aktiva oleh Zarle Company ke dalam dana pensiun; kas
berkurang sebesar $8.000 dan aktiva program bertambah sebesar $8.000. Ayat jurnal (e)
mencatat pembayaran tunjangan yang dilakukan kepada para pensiunan, yang
menyebabkan penurunan yang sama sebesar $7.000 pada aktiva program dan proyeksi
kewajiban tunjangan.
"Ayat jurnal formal" pada tanggal 31 Desember, yang merupakan ayat jurnal yang dibuat
secara formal untuk mencatat beban pensiun tahun 2006, adalah sebagai berikut:
2006
Beban Pensiun 9.000
Kas 8.000
Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual 1.000
Ayat jurnal kredit ke Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual sebesar $1,000 menunjukkan
adanya, perbedaan antara beban pensiun tahun 2006 sebesar $9.000
dan jumlah yang didanai sebesar $8.000. Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual (kredit)
merupakan kewajiban karena program kurang didanai sebesar $1.000. Saldo akun Biaya
Pensiun Dibayar di Muka/Akrual sebesar $1.000 juga sama dengan saldo bersih dalam
akun memo. Rekonsiliasi pos-pos di luar neraca ini dengan biaya pensiun dibayar di
muka/akrual yang dilaporkan dalam neraca diperlihat¬kan pada Ilustrasi 20-9.
jika jumlah bersih saldo catatan memo adalah kredit, maka jumlah yang merekonsiliasi
kolom biaya dibayar di muka/akrual akan berupa kredit dengan jumlah yang sama. jika
jumlah bersih saldo catatan memo adalah debet, maka jumlah biaya dibayar di
muka/akrual akan menjadi debet dengan jumlah yang sama. Lembar kerja ini dirancang
untuk menghasilkan karakteristik merekonsiliasi yang nantinya akan berguna dalam
penyusunan catatan yang disyaratkan berkaitan dengan pengungkapan pensiun.
Dalam ilustrasi ini, debet ke Beban Pensiun melebihi kredit ke Kas, sehingga
menghasilkan kredit ke Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual yaitu pengakuan
kewajiban.Jika kredit ke Kas melebihi debet ke Beban Pensiun, maka Biaya Pensiun
Dibayar di Muka/Akrual akan didebet pengakuan aktiva.
Amortisasi Biaya Jasa Sebelumnya yang Belum Diakui (Prior Service Cosf—PSC)
Jika suatu program tunjangan-pasti dipilih (diadopsi) atau diamandemenkan, maka
seringkali perusahaan memberikan penghargaan kepada para karyawan atas tahun-tahun
masa kerja yang telah dijalani sebelum tanggal inisiasi atau amandemen itu. Akibat
adanya penghargaan atas jasa sebelumnya itu, proyeksi kewajiban tunjangan biasanya
lebih besar daripada sebelumnya. Dalam banyak kasus, kenaikan proyeksi kewajiban
tunjangan ini bisa sangat besar.
Pertanyaan yang akan diajukan adalah apakah beban dan kewajiban yang terkait dengan
biaya jasa sebelumnya (PSC—prior service cost) ini harus sepenuhnya dilaporkan pada
saat program dimulai atau diamandemenkan. FASB menyatakan bahwa tidak ada beban
untuk biaya ini dan dalam beberapa kasus, tidak ada kewajiban yang harus diakui pada
saat program dimulai atau diamandemenkan. Dasar pemikiran FASB adalah bahwa
pemberi kerja tidak akan memberikan penghargaan atas masa kerja sebelumnya kecuali
jika pemberi kerja memperkirakan akan menerima manfaat di masa depan. Akibatnya,
tunjangan yang berlaku surut (retroaktif) ini tidak boleh diakui sebagai beban pensiun
seluruhnya dalam tahun diamandemenkan, tetapi harus diakui selama periode masa kerja
para karyawan yang diperkirakan akan menerima tunjangan menurut program (sisa masa
kerja karyawan aktif yang tercakup dalam program).
Biaya tunjangan retroaktif (termasuk tunjangan yang diberikan kepada para pensiunan
yang ada sekarang) adalah kenaikan proyeksi kewajiban tunjangan pada tanggal
amandemen. Jumlah biaya jasa sebelumnya ini dihitung oleh aktuaris. Amortisasi biaya
jasa sebelumnya yang belum diakui ini merupakan fungsi akuntansi yang dilakukan
dengan bantuan aktuaris.
FASB lebih menyukai metode amortisasi jumlah tahun masa kerja yang serupa dengan
perhitungan unit produksi. pertama, total jumlah tahun mass kerja
yang akan dijalani oleh seluruh karyawan peserta program dihitung. Kedua, biaya jasa
sebelumnya yang belum diakui dibagi dengan total jumlah tahun masa kerja, untuk
mendapatkan biaya per tahun masa kerja (biaya per unit). Ketiga, jumlah tahun masa kerja
yang dijalani setiap tahunnya dikalikan dengan biaya per tahun masa kerja, untuk
mendapatkan beban amortisasi tahunan.
Untuk menggambarkan amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui menurut
metode jumlah tahun masa kerja, asumsikan bahwa program pensiun dengan tunjangan
pasti yang dibentUk Zarle Company mencakup 170 karyawan. Dalam negosiasinya
dengan para karyawan, Zarle mengamandemenkan program PenSiUnnva pada tanggal 1
Januari 2007, clan memberikan $80.000 biaya jasa sebelumnya kepada para karyawannya.
Para karyawan itu dikelompokkan sebagai berikut menurut perkiraan tahun pension:
Perhitungan tahun masa kerja per tahun clan total tahun masa kerja diperlihat¬kan dalam
Ilustrasi 20-10:
Tahun Masa Kerja
Tahun A B c D E Total
2007 40 20 40 50 20 170
2008 20 40 50 20 130
2009 40 50 20 110
2010 50 20 70
2011 20 20
40 40 120 200 100 500
Jika dihitung berdasarkan biaya jasa sebelumnya sebesar $80.000 dan total 500 tahun
masa kerja untuk seluruh tahun tersebut, maka biaya per tahun masa kerja adalah $160
($80.000 : 500). jumlah amortisasi tahunan berdasarkan biaya per tahun masa kerja $160
dihitung seperti diperlihatkan pada Ilustrasi 20-11.
FASB Statement No. 87 memperbolehkan metode alternatif untuk menghitung amortisasi
biaya jasa sebelumnya yang belum diakui; pemberi kerja boleh menggunakan amortisasi
garis lurus sepanjang sisa masa kerja rata-rata para karyawan. Dalam kdSLIS ini, di mans
masa kerja adalah 500 tahun dan jumlah karyawan adalah 170, maka angka rata-ratanya
adalah 2,94 tahun (500 : 170). Dengan menggunakan metode ini, biaya sebesar $80.000
tersebut akan dicatat sebagai beban sebesar $27.211 ($80.000 : 2,94) pada tahun 2007,
$27.211 pada tahun 2008, dan $25.578 ($27.211 x 0,94) pada tahun 2009.
Ayat Jurnal dan Lembar Kerja Tahun 2007
Melanjutkan ilustrasi Zarle Company ke tahun 2007, kita melihat bahwa amandemen
program Pensiun pada tanggal 1 Januari 2007 memberi para karyawan tUnjangan jasa
sebelumnya yang bernilai sekarang $80.000. Jumlah amortisasi tahunan, seperti yang
dihitung dalam bagian sebelumnya dengan menggunakan pendekatan tahun masa kerja
($27.200 untuk tahun 2007), akan dipakai dalam ilustrasi ini. Fakta-fakta berikut ini
berkenaan dengan program pensiun untuk tahun 2007:
Biaya jasa tahunan adalah $9.500.
Suku bungs penyelesaian adalah 10,;,.
Pengembalian aktual alas aktiva program adalah $11.100.
Kontribusi (pendanaan) tahunan adalah $20.000.
Tunjangan yang dibayarkan kepada para pensiunan selama tahun berjalan adalah
$8.000.
Amortisasi biaya jasa sebelumnya (PSC) dengan menggunakan metode tahun masa
kerja adalah $27.200.
Lembar kerja pada Ilustrasi 20-12 menyajikan semua ayat jurnal dan informasi tentang
pensiun yang dicatat oleh Zarle Company dalam tahun 2007.
Baris pertama lembar kerja memperlihatkan saldo awal akun Biaya Pensiu
di Muka/Akrual dan akun-akun memo. Ayat jurnal M mencatat'pemberian biaya jasa
sebelumnya oleh Zarle Company dengan menambahkan $80.000 ke proyeksi kewajiban
tunjangan dan ke biaya jasa sebelumnya yang belum diakui (tidak dikapitalisasi). Ayat
jurnal (g), (h), (i), (k), dan (1) serupa dengan ayat jurnal yang berkaitan dalam tahun 2006.
Ayat jurnal (j) mencatat amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui untuk tahun
2007 dengan mendebet Beban Pensiun sebesar $27.200 clan mengkredit akun bans Biaya
jasa sebelumnya yang Belum Diakui dengan jumlah yang sama.
Ayat jurnal per 31 Desember yang secara formal mencatat beban pensiun—basil
penjumlahan kolom beban pensiun tahunan—untuk tahun 2007 adalah sebagai berikUt:
2007
Beban Pensiun 44.800
Kas 20.000
Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual 24.800
Karena beban tersebut melebilij pendanaan, maka akun Biaya Pensiun Dibayar di
Muka/Akrual dikredit sebesar selisih $24.800 itu can merupakan Seale ke",ajiban. Pada
tahun 2007, seperti pada tahun 2006, saldo akun Biaya Pensiun Dibayar di Muka/ Akrual
($25.800) sama dengan jumlah bersih saldo akun memo seperti yang diperlihatkan dalam
Ilustrasi 20-13.
proyeksi kewajiban tunjangan (Kredit) $(212.700)
Aktiva program pada nilai wajar (Debet) 134.100
Status pendanaan (78.600)
Biaya jasa sebelumnya yang belum diakui (Debet) 52.800
Biaya pensiun dibayar di muka/akrual (Kredit) $ (25.800)
Rekonsiliasi di atas adalah rumus yang membuat lembar kerja ini berfungsi. Remus itu
menghubungkan komponen-komponen akuntansi pensiun, baik yang dicatat maupun yang
tidak dicatat, satu sama lain.
Keuntungan atau Kerugian
Masalah penting yang dikhawatirkan oleh perusahaan yang memiliki program pensiun
adalah perubahan yang tidak terkertdali dan tidak diperkirakan atas beban pensiun yang
dapat disebabkan oleh (1) perubahan mendadak dan besar dalam, nilai pasar aktiva
program serta (2) perubahan asumsi aktuarial yang mempengaruhi jumlah proyeksi
kewajiban tunjangan. Jika keuntungan atau kerugian ini sepenuhnya mempengaruhi
laporan keuangan selama periode realisasi atau periode terjadinya, maka akan timbul
fluktuasi yang substansial dalam beban pensiun.
Oleh karena itu, profesi akuntan memutuskan untuk mengurangi volatilitas yang berkaitan
dengan beban pensiun dengan menggunakan teknik-teknik perataan (smoothing
techniques) yang mengurangi dan dalam beberapa kasus, sepenuhnya mengeliminasi
fluktuasi tersebut.
Meratakan Keuntungan dan Kerugian yang Tidak Diperkirakan atas
Aktiva Program
Salah satu komponen beban pensiun, yaitu pengembatian aktual atas aktiva program, akan
mengurangi beban pensiun (dengan mengasumsikan bahwa pengembalian aktual bernilai
positif). SUatU perubahan pengembalian aktual yang besar dapat secara substansial
mempengaruhi beban pensiun selama tahun tertentu. Asumsikan bahNva suatu perusahaan
memperoleh pengembalian sebesar 40'4, dalam pasar saham selama tahun berjalan.
Haruskah peristiwa yang substansial itu, dan mungkin hanya terjadi satu kali ini,
mempengaruhi beban pensiun tahun berjalan?
Para AtUaris mengabaikan fluktuasi yang sedang berlangsung saat ini ketika mereka
mengembangkan pola pendanaan untuk mernbavar tunjangan yang diperkirakan di masa
depan. Mereka mengembangkan tingkat pengembalian yang diharapkan dan mengalikan
tingkat tersebut dengan nilai tertirnbang aktiva sepanjang periode waktU vang layak untuk
mendapatkan pengembalian yang
diharapkan atas aktiva program (expected return on t41711 assets). pengembalian ini
kemUdian digunakall untuk menentukan pola pendanaannya.
FASB memakai pendekatan aktuariS untuk memperkecil perubahan besar yang mungkin
terjadi dalam pengembalian aktual. Yaitu, pengembalian yang diharapkan atas aktiva
program akan dimasukkan sebagai salah satu komponen beban pensiun, bukan
pengembalian aktUa! selama tahun tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, tingkat
pengembalian yang diharapkan (persentase menurut aktuaris) dikalikan dengan nilai wajar
aktiva program atau nilai aktiva yang berkaitan dengan pasar Untuk aktiva program itu
(sepanjang ilustrasi tentang Zarle Company, nilai yang berkaitan dengan pasar dan nilai
wajar aktiva program cllaSUmsikall sama). Nilai aktiva yang berkaitan dengan pasar
adalah nilai basil perhitungan yang m-engakui perubahan nilai wajar dengan cara yang
sistematik dan rasional sepanjang tidak lebih dari 5 tahun. 13
Perbedaan antara pengembalian yang diharapkan dan pengembalian aktual sering kali
disebut sebagai keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan; disebUt jLlga
keuntungan dan kerugian aktiva oleh FASB. Keuntungan aktiva terjadi apabila
pengembalian aktual lebih besar daripada pengembalian yang diperkirakan; sementara
kerugian aktiva terjadi apabila pengembalian aktual lebih kedl ketimbang pengembalian
yang diperkirakan.
Apa yang terjadi dengan keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan dalam
akuntansi untuk pensiun? perusahaan akan mencatat keuntungan aktiva dan kerugian
aktiva pada akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diaku;, lalu
menggabungkannya dengan akumulasi keuntungan dan kerugian Yang belum diakui pada
tahun sebelumnya.
Untuk menggambarkan perhitungan keuntungan atau kerugian aktiva yang tidak
diperkirakan serta akuntansi terkait, asumsikan bahwa Zarle Company pada tahun 2008
memiliki pengembalian aktual atas aktiva program sebesar $16.000 sedangkan
pengembalian yang diperkirakan adalah $13.410 (tingkat pengembalian yang diperkirakan
sebesar 10"Jn dikalikan dengan aktiva program awal tahun). Keuntungan aktiva yang
tidak diperkirakan sebesar $2.590 ($16.000 – $13.410) ini dikredit ke Keuntungan atau
Kerugian Bersih yang Belum Diakui dan didebet ke Beban Pensiun.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DART BIAYA PENSION
Bagi beberapa perusahaan, program pensiun menghasilkan laba rill di penghujung 1990an.
Program tersebut tidak hanya impas namun jugs menambah pendapatan. Ini terjadi ketika
penghasilan yang diperkirakan dari aktiva pensiun melampaui biaya tahunan perusahaan.
Di Norfolk Southern, penghasilan pensiun besarnya 12 persen dari laba operasi. Di Lucent
Technologies, Coastal Corp., dan Unisys Corp besarnya
mencapai 11 persen dari laba operasi. Fakta tersebut menjadi penting karena dalam
kaSLIs-kaSLIS tersebut pihak manajemen tidak menentukan penghasilan operasi—justru
penghasilan pensiun. Akibatnya, penghasilan dapat berubah dengan cepat.
Sayangnya, ketika pasar saham tidak lagi berkembang, biaya pensiun benar-benar Y
meningkat bagi banyak perusahaan. Penyebabnya: pendapatan yang diperkirakan dari
basis aktiva berukuran kecil tak lagi menutup biaya pelayanan pensiun dan bungs dari
kewajiban tunjangan yang diproyeksikan. Akibatnya, banyak perusahaan menjadi
kesulitan dalam mencapai target-target pendapatan mereka, padahal saat itu pencapaian
target-target tersebut bersifat krusial dalam rangka menjaga tingkat harga saham.
Meratakan Keuntungan dan Kerugian yang Tidak Diperkirokan Was
Kewajiban Pensiun
Dalam, mengestimasi proyeksi kewajiban tunjangan (kewajiban), aktuaris membuat
asumsi mengenai hal-hal seperti angka mortalitas, angka purnakarya, tingkat perputaran,
tingkat kecacatan, dan jumlah gaji. Setup perubahan dalam aSLIMSj¬asunisi aktLltrial ini
akan mengubah jumlah proyeksi kewajiban tunjangan. Jarang terjadi kejadian akrual
persis sama dengan prediksi aktuarial. Keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan
akibat perubahan proyeksi kewajiban tunjangan ini disebut sebagai keuntungan clan
kerugian kewajiban.
Keuntungan kewajiban (yang berasal dari penurunan yang tidak diperkirakan atas saldo
kewajiban) dan kerugian kewajiban (yang berasal dari kenaikan yang tidak diperkirakan)
akan ditangguhkan (belum diakui). Keuntungan dan kerugian kewajiban ini akan
digabungkan dalam akan Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui yang
sama dengan yang digunakan untuk keuntungan dan kerugian aktiva. Keuntungan atau
kerugian ini terakumulasi dari tahun ke tahun, di luar neraca, dalam sebuah akun catatan
memo.
Amortisasi Koridor
Karena keuntungan dan kerugian aktiva sorts keuntungan dan kerugian kewajiban dapat
saling mengoffset, maka akumulasi total keuntungan atau kerugian bersih yang belum
diakui mungkin tumbuh tidak, terlalu besar. Namun, mungkin saja saling mengoffset itu
tidak terjadi dan saldo akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui terns
membesar.
Untuk membatasi pertumbuhan itu, FASB menetapkan pendekatan koridor untuk
mengamortisasi akumulasi saldo akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum
Diakui apabila saldo itu menjadi terlalu besar. Saldo, keuntungan atau kerugian bersih
yang belum diakui dianggap terlalu besar dan harus diamortisasi apabila melebihi kriteria
yang dipilih FASB secara arbitrer sebesar 10%, dari nilai yang lebih besar antara saldo
awal proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai aktiva program yang berkaitan dengan pasar.
Untuk menggambarkan pendekatan koridor ini, asumsikan data proyeksi kewajiban
tunjangan dan aktiva program Callaway selama periode 6 tahun seperti yang diperlihatkan
dalam Ilustrasi 20-14.
Bagaimana cars koridor ini berfungsi akan terlihat apabila data di atas digambarkan secara
gratis seperti dalam diagram pads Ilustrasi 20-15.
Jika saldo akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui berada dalam batas
atas dan bawah koridor, maka tidak diperlukan amortisasi—saldo keuntungan atau
kerugian bersih yang belum diakui itu akan tetap ada tanpa perubahan.
Jika diperlukan amortisasi, maka amortisasi minimum adalah kelebihan dibagi dengan sisa
mass kerja rata-rata para karyawan aktif yang diperkirakan akan menerima tunjangan
menurut program. Semua metode amortisasi yang sistematik untuk keuntungan dan
kerugian yang belum diakui dapat digunakan sebagai pengganti angka minimum di atas,
apabila disajikan lebih besar daripada angka minimum, digunakan secara konsisten baik
untuk keuntungan maupun kerugian, dan diungkapkan.
Ilustrasi Keuntungan/Kerugian yang Belum Diakui
Dalam menerapkan pendekatan koridor, FASB memutuskan bahwa amortisasi kelebihan
keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui harus dimasuk¬kan sebagai
komponen beban pensiun hanya jika, pads awal tahun, keuntungan atau kerugian bersih
yang belum diakui itu melebihi koridor. Yaitu, jika tidak ada keuntungan atau kerugian
bersih yang belum diakui pads awal periode, maka tidak ada pengakuan keuntungan atau
kerugian selama periode itu.
Untuk menggambarkan amortisasi keuntungan dan kerugian bersih yang belum diakui,
asumsikan informasi berikut ini untuk Soft-White, Inc.:
Apabila sisa masa kerja rata-rata semua karyawan aktif adalah 5,5 tahun, maka skedul
untuk mengamortisasi kerugian bersih yang belum diakui itu adalah sebagai berikut:
Seperti diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-16, kerugian yang diakui pada tahun 2007 akan
menambah beban pensiun sejumlah $21.818. jumlah ini kurang berarti jika dibandingkan
dengan total kerugian sebesar $400.000 dan menunjukkan bahwa pendekatan koridor
dapat memperkecil pengaruh (mengurangi volatilitas) keuntungan dan kerugian terhadap
beban pensiun.
Dasar pemikiran dari pendekatan koridor adalah bahwa keuntungan dan kerugian ini
berasal dari penyempurnaan estimasi serta perubahan nyata nilai ekonomi, dan setelah
beberapa waktu keuntungan serta kerugian ini akan Baling meng-offset. Oleh karena itu,
terlihat wajar bahwa keuntungan dan kerugian tidak boleh diakui seluruhnya sebagai
komponen beban pensiun selama periode terjadinya keuntungan serta kerugian ittf.
Akan tetapi, keuntungan dan kerugian yang berasal dari satu kejadian yang tidak secara
langsung berhubungan dengan operasi program pensiun dan tidak terjadi dalam
pelaksanaan operasi pemberi kerja sehari-hari harus segera diakui. Sebagai contoh,
keuntungan atau kerugian yang secara langsung berhubungan dengan penutupan pabrik,
pelepasan segmen, atau peristiwa serupa yang sangat mempengaruhi jumlah karyawan,
harus diakui sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan
peristiwa tersebut.
pada suatu waktu, Bethlehem Steel melaporkan kerugian selama kuartal ketiga sebesar
$477. Sebagian besar kerugian ini disebabkan oleh estimasi tunjangan masa depan yang
terutang kepada para pekerja yang diberhentikan secara permanen. Dalam situasi ini,
kerugian itu harus diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap keuntungan atau kerugian
atas penutupan pabrik dan tidak boleh mempengaruhi biaya pensiun selama periode
berjalan atau di masa depan.
Ikhtisar Perhitungan Keuntungan atau Kerugian Aktiva
Perbedaan antara pengembalian aktual atas aktiva program dan pengembalian yang
diperkirakan atas aktiva program merupakan komponen keuntungan atau kerugian aktiva
yang tidak diperkirakan (ditangguhkan). Komponen ini menangguhkan perbedaan antara
pengembalian aktual dan pengembalian yang diperkirakan atas aktiva program pada saat
menghitung beban pensiun tahun berjalan. jadi, setelah mempertimbangkan komponen ini,
sebenarnya pengembalian yang diperkirakan atas aktiva program (bukan pengembalian
aktual) yang menentukan beban pensiun tahun berjalan.
Keuntungan atau kerugian bersih yang diamortisasi ditentukan dengan mengamortisasi
keuntungan atau kerugian yang belum diakui pada awal tahun dengan mengikuti batasan
koridor. Dengan kata lain, jika keuntungan atau kerugian yang belum diakui lebih besar
daripada koridor, maka keuntungan dan kerugian bersih ini harus diamortisasi. Amortisasi
minimum ini dihitung dengan membagi keuntungan atau kerugian bersih yang terkena
amortisasi dengan sisa masa kerja rata-rata. Apabila keuntungan atau kerugian yang tidak
diperkirakan digabungkan dengan amortisasi keuntungan dan kerugian aktuarial tahun-
tahun sebelumnya, maka akan diperoleh keuntungan dan kerugian bersih yang tela'Li
diamortisasi serta tidak diperkirakan (seringkali disebut sebagai keuntungan atau kerugian
Baja). Ikhtisar ini diflustrasikan secara grafts pada Ilustrasi 20-17.
pada dasarnya, keuntungan dan kerugian ini terkena tiga kali perataan. Yaitu, keuntungan
atau kerugian aktiva diratakan dengan menggunakan pengembalian yang diperkirakan.
Kemudian keuntungan atau kerugian yang belum diakui pada awal tahun tidak
diamortisasi kecuali jika lebih besar daripada koridor. Terakhir, kelebihan itu disebarkan
sepanjang sisa masa kerja para karyawan yang ada sekarang.
Ayat Jurnal dan Lembar Kerja Tahun 2008
Untuk melanjutkan ilustrasi Zarle Company ke tahun 2008, fakta-fakta berikut ini
berfakLI untuk program pensiun tersebut:
Biaya jasa tahunan adalah $13.000.
Suku bunga penyelesaian adalah 10'/o; tingkat labs yang diperkirakan adalah
101/1).
Pengembalian aktual atas aktiva program adalah $12.000. Amortisasi biaya jasa
sebelumnya (PSC) adalah $20.800. Kontribusi (pendanaan) tahunan adalah
$24.000.
Tunjangan yang clibayarkan kepada para pensiunan selama tahun berjalan adalah
$10.500.
perubahan asumsi aktuarial menetapkan proyeksi kewajiban tunjangan akhir tahun
sebesar $265.000.
Lembar kerja yang diperlihatkan pads ilustrasi 20-18 menyajikan seluruh ayat jurnal dan
informasi pensiun yang dicatat oleh Zarle Company dalam tahun 2008. Pads baris pertama
lembar kerja itu dicantumkan saldo awal yang berhubungan dengan program pensiun.
Dalam kasus ini, saldo awal Zarle Company adalah saldo akhir dari lembar kerja pensiun
tahun 2007 Zarle Company yang telah disajikan dalam ilustrasi 20-12.
Ayat jurnal (m), (n), (o), (q), (r), clan (s) serupa dengan ayat jurnal terkait yang
sebelumnya telah dijelaskan dalam tahun 2006 dan 2007.
Ayat jurnal (o) clan (p) Baling berhubungan. Pencatatan pengembalian aktual dalam ayat
jurnal (o) telah diilustrasikan dalam tahun 2006 dan 2007; pengembalian aktual itu akan
dicatat dengan cars yang sama dalam tahun 2008. Pads tahun 2006 clan 2007 diasumsikan
bahwa pengembalian aktual atas aktiva program sama
dengan pengembalian yang diperkirakan atas aktiva program. Dalam tahun 2008,
pengembalian yang diperkirakan sebesar $13.410 (tingkat pengembalian yang
diperkirakan sebesar 101, dikalikan dengan saldo aktiva program awal tahun sebesar
$134.100) itu lebih besar daripada pengembalian aktual sebesar $12.000. Untuk meratakan
beban pensiun, kerugian yang tidak diperkirakan sebesar $1.410 ($13.410 - $12.000)
ditangguhkan dengan mendebet akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum
Diakui dan mengkredit Beban Pensiun. Akibat dari penyesuaian ini, pengembalian yang
diperkirakan atas aktiva program adalah jumlah yang sebenarnya digunakan untuk
menghitung beban pensiun.
Ayat jurnal (t) mencatat perubahan proyeksi kewajiban tunjangan yang disebabkan oleh
adanya perubahan asumsi aktuarial. Seperti telah ditunjukkan, aktuaris sekarang
menghitung saldo akhir sebesar $265.000. Karena saldo catatan memo per 31 Desember
adalah $236.470 ($212.700 + $13.000 + $21.270 - $10.500), maka terdapat selisih sebesar
$28.530 ($265.000 - $236.470). Kenaikan kewajiban pemberi kerja sebesar $28.530 ini
merupakan kerugian yang tidak diperkirakan yang ditangguhkan dengan mendebetnya ke
akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui. Ayat jurnal pads tanggal 31
Desember yang secara formal mencatat beban pensiun tahun 2008 adalah sebagai berikut:
2008
Beban Pensiun 41.660
Kas 24.000
Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual 17.660
Seperti diilustrasikan dalam lembar kerja tahun 2008, saldo akun Biaya Pensiun Dibayar
di Muka/Akrual per 31 Desember 2008 sebesar $43.460 adalah sama dengan . umlah
bersih saldo akun memo Seperti yang diperlihatkan berikut ini:
KEWAJIBAN MINIMUM
Jika FASB memutuskan untuk mengkapitalisasi aktiva dan kewajiban program pensiun,
maka Zarle Company dalam ilustrasi kits sebelumnya akan melaporkan pads tanggal 31
Desember 2008:
• suatu kewajiban sebesar $265.000
• aktiva program sebesar $159.600,
• biaya jasa sebelumnya yang belum diakui (goodwill) sebesar $32.000
• clan kerugian bersih yang belum diakui sebesar $29.940.
Sebaliknya, Zarle hanya akan melaporkan biaya pensiun akrual sebesar $43.460 sebagai
kewajiban.
FASB sangat menyadari kekurangan ini, clan berkeyakinan bahwa pemberi kerja yang
memiliki proyeksi kewajiban tunjangan yang melebihi nilai wajar aktiva program pensiun
memang mempunyai kewajiban. FASB jugs yakin bahwa pemberi kerja yang memiliki,
nilai wajar aktiva program yang melebihi proyeksi kewajiban tunjangan memiliki suatu
aktiva. Walaupun demikian, ketika FASB dihadapkan pada keputusan akhir mengenai
masalah ini, mereka memutuskan bahwa mengharuskan pelaporan jumlah-jumlah ini
dalam laporan keuangan akan menyebabkan perubahan yang terlalu besar terhadap praktik
yang berlaku sekarang, karma sampai sejauh ini tidak satu pun dari jumlah-jumlah
tersebut yang pernah dilaporkan dalam neraca.
Karma itu, FASB mengembangkan suatu pendekatan kompromi yang meng-haruskan
pengakuan segera suatu kewajiban (disebut sebagai kewajiban minimum) apabila
akumulasi kewajiban tunjangan melebihi nilai wajar aktiva program. Tujuan dari
persyaratan kewajiban minimum ini adalah untuk memasti¬kan bahwa jika terjadi
perubahan program atau kerUgian aktUarial yang signifi¬kan, maka akan diakui suatu
kewajiban setidaknya sebesar bagian dari akumulasi kewajiban tunjangan yang belum
didanai.
Perhatikan bahwa aktiva program dibandingkan dengan akumulasi kewajiban tunjangan
yang lebih kecil dan bukan dengan proyeksi kewajiban tunjangan yang lebih besar. Dasar
pemikiran dari penggunaan akumulasi kewajiban tunjangan adalah bahwa jika kewajiban
diselesaikan hari ini, maka kewajiban itu akan diselesaikan berdasarkan tingkat gaji saat
ini, bukan tingkat gaji masa depan. Karenanya, dapat dikatakan bahwa yang harus
digunakan adalah akumulasi kewajiban tunjangan, bukan proyeksi kewajiban Unjangan.
Walaupun pendekatan kompromi ini seringkah mengabaikan sebagian dari kewajiban,
namun pendekatan ini dapat mernbantU melaporkan pengaruh tertentu terhadap neraca
apabila terjadi amandemen program atau kerUgian yang besar. FASB tidak mengizinkan
pencatatan suatu aktiva tambahan jika nilai wajar aktiva program pensiun melebihi
akumulasi kewajiban tunjangan.
Perhitungan Kewajiban Minimum
jika kewajiban untuk biaya pensiun akrual telah dilaporkan, maka hanya kewajiban
tambahan yang sama dengan kewajiban minimum yang disyaratkan (akumulasi tunjangan
yang belum didanai) yang dicatat. Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa Urgent
Inc. mengamandemenkan program pensiunnya pada tanggal 31 Desember 2006, dengan
memberikan tunjangan retroaktif kepada para karyawannya, sebagai berikut:
Ilustrasi 20-20 menunjukkan perhitungan akumulasi kewajiban tunjangan yang belum
didanai.
Akumulasi kewajiban tunjangan $7.000.000
Aktiva program (pada nilai wajar) 5.000.000
Akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai (kewajiban minimum) $2.000,000
Dalam hal ini, suatu tambahan sebesar $1.500.000 harus dicatat sebagai kewajiban dan
dilaporkan pada laporan keuangan. Perhitungan kewajiban tambahan ini adalah sebagai
berikut:11
Akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai (kewajiban minimum) $2.000.000
Biaya pensiun akrual (saldo per 31 Desember 2006) 500.000
Kewajiban tambahan yang diperlukan $1.500.000
Largent Inc. akan menggabungkan biaya pensiun akrual dan kewajiban tambahan menjacli
satu jumlah dan melaporkannya pada neraca sebagai biaya pensiun akrual atau kewajiban
pensiun dengan jumlah $2.000.000.
Jika Largent Inc. mempunyai biaya pensiun dibayar di muka sebesar $300.000 clan bukan
biaya pensiun akrual sebesar $500.000, maka kewajiban tambahan sebesar $2.300.000
akan dicatat sebagai berikUt:
Akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai (kewajiban minimum) $2.000.000
Biaya pensiun dibayar di muka 300.000
Kewajiban tambahan yang diperlukan
$2.300.000
Saldo biaya pensiun dibayar di muka (debet) lalu digabungkan dengan kewajiban
tambahan (kredit) menjadi satu jumlah clan dilaporkan sebagai biaya pensiun akrual atau
kewajiban pensiun dengan jumlah bersih $2.000.000.
Penyajian dalam Laporan Keuangan
Apabila akun-akan peril disesuaikan untuk mengakui kewajiban minimum, maka
pendebetannya harus dilakukan ke aktiva tak berwujud yang disebut Aktiva Tak Berwujud
—Biaya Pensiun yang Ditangguhkan. Ayat jurnal untuk mencatat kewajiban dan aktiva
tak berwujud terkait untuk Largent Inc. (kasus pertama) adalah:
Aktiva Tak Berwujud—Biaya Pensiun yang Ditangguhkan 1.500.000
Kewajiban Pensiun Tambahan 1-500.000
Alasan atau justifikasi untuk mengakui aktiva tak berwujud hingga jumlah biaya jasa
sebelumnya yang belum, diakui adalah bahwa amandemen terhadap program yang sudah
ada akan menambah goodwill, dan karenanya menguntungkan perusahaan di masa depan.
Artinya, biaya tunjangan pensiun tambahan akan meningkatkan loyalti dan produktivitas
(serta mengurangi pengunduran-diri) di kalangan pekerja yang terpengaruh.
Satu pengecualian atas aturan umum pelaporan aktiva tak berwujud adalah apabila
kewajiban tambahan melebihi jumlah biaya jasa sebelumnya yang belum diakui. Dalam
hal ini, kelebihan itu didebet ke Kelebihan Kewajiban Pensiun Tambahan Atas Biaya Jasa
sebelumnya yang Belum, Diakui. Apabila kewajiban
tambahan melebihi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui, maka kelebihan itu pasti
disebabkan oleh kerugian aktuarial, seperti kenaikan kewajiban tunjangan akibat
meningkatnya perkiraan umur pensiunan.
Apabila kelebihan ini terjadi, maka kelebihan itu harus dilaporkan sebagai pengurangan
laba komprehensif lainnya. Selain itu, saldo kumulatifnya juga dilaporkan sebagai
komponen akumulasi laba komprehensif lainnya pada neraca. Karena kelebihan kewajiban
pensiun tambahan di atas biaya jasa sebelumnya yang belum diakui ini mengurangi
ekuitas pemegang saham, maka selisih ini seringkali disebut sebagai akun kontra ekuitas.
Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa Largent Inc. mempunyai saham biasa,
dengan total nilai pari $1.000.000, tambahan modal disetor sebesar $400.000, dan laba
ditahan sebesar $700.000. Di camping itu, Largent juga mempunyai kewajiban tambahan
yang melebihi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui dengan jumlah $200.000. Versi
singkat dari bagian ekuitas pemegang saham Largent diberikan dalam Ilustrasi 20-23:"
Jumlah kewajiban tambahan yang diperlukan harus dievaluasi setiap periode pelaporan
bersama dengan aktiva tak berwujud atau akun kontra ekuitas yang terkait. Pada setiap
tanggal pelaporan, pos-pos ini mungkin naik, turun, atau dihilangkan seluruhnya. Aktiva
tak berwujud dan akun kontra ekuitas itu tidak diamortisasi dari periode ke periode; tetapi
saldo-saldonya hanya disesuaikan ke atas atau ke bawah.
Ilustrasi 20-24 menunjukkan pendekatan kewajiban minimum yang diterapkan terhadap
program pensiun Zar!e Company selama ketiga tahun 2006, 2007, dan 2008 digambarkan
dalam skedul berikut ini (nilai-nilai akumulasi kewajiban tunjangan diasumsikan).
Pada tahun 2006, nilai wajar aktiva program melebihi akumulasi kewajiban tunjangan;
karena itu, tidak ada kewajiban tambahan yang harus dilaporkan. FASB tidak
memperbolehkan pengakuan investasi bersih dalam program pensiun apabila aktiva
program melebihi kewajiban pensiun.
Pada tahun 2007, jumlah kewajiban minimum ($29.900) melebihi kewajiban biaya
pensiun akrual yang sudah tercatat ($25.800), sehingga kewajiban tambahan sebesar
$4.100 ($29.900 - $25.800) dicatat sebagai berikut:
31 Desember 2007
Aktiva Tak Berwujud—Biaya Pensiun yang Ditangguhkan 4.100
Kewajiban Pensiun Tambahan 4.100
Pada tahun 2008, kewajiban minimum ($81.000) melebihi kewajiban biaya pensiun akrual
($43.460), sehingga kewajiban tambahan sebesar $37.540 harus dilaporkan pada akhir
tahun 2008. Karena saldo sebesar $4.100 sudah ada dalam akun Kewajiban Pensiun
Tambahan, maka saldo ini dikredit sebesar $33.440 ($37.540 - $4.100). Selain itu, karena
kewajiban tambahan itu juga melebihi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui dengan
$5.540, maka kelebihan itu didebet ke akun kontra ekuitas, yaitu Kelebihan Kewajiban
Pensiun Tambahan Atas Biaya Jasa Sebelumnya yang Belum Diakui. Jumlah yang tersisa
sebesar $27.900 ($33.440 - $5.540) akan didebet ke Aktiva Tak Berwujud—Biaya
Pensiun yang Ditangguhkan. Ayat jurnal pada tanggal 31 Desember 2008 untuk
menyesuaikan kewajiban minimum adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008
Aktiva Tak Berwujud—Biaya Pensiun yang Ditangguhkan 27.900
Kelebihan Kewajiban Pensiun Tambahan alas Biaya Jasa
Sebelumnya yang Belum Diakui 5.540
Kewajiban Pensiun Tambahan 33.440
Dengan berubahnya kewajiban tambahan, maka gabungan saldo debet akun aktiva tak
berwujud dan kontra ekuitas akan berfluktuasi dalam jumlah yang sama.
Ilustrasi Lembar Keria
Untuk menggambarkan bagaimana lembar kerja pensiun dipengaruhi oleh perhitungan
kewajiban minimum, sebuah versi revisi dari lembar kerja tahun 2002 Zarle•Company
diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-25. Pos-pos yang bercetak tebal [ayat jurnal (u)]
berhubungan dengan penyesuaian yang disebabkan oleh pengakuan kewajiban minimum
pada akhir tahun 2007 dan 2008.
seperti diilustrasikan dalam lembar kerja sebelumnya, saldo akun Biaya Pensiun Dibayar
di Muka/Akrual ($43.460) sama dengan jumlah bersih saldo akun-akun memo ($265.000 -
[$159.600 + $32.000 + $29.940]). Dalam kasus ini, Kewajiban Tambahan digabungkan
dengan Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual untuk menentukan kewajiban pensiun
minimum di neraca. Perhitungan ini diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-26.
ILLUSTRASI 20-25 Revisi Lembar Kerja Pensiun-2008, Direvisi dengaix Memasukkan
Perhitungan Kewajiban inimum LUSTRASI 20-26
PELAPORAN PROGRAM PENSION DALAM LAPORAN KEUANGAN
Mungkin ads yang menduga bahwa suatu fenomena yang sesignifikan dan serumit pension
akan melibatkan persyaratan pelaporan dan pengungkapan yang ekstensif. Kits akan
membahas persyaratan ini dalam dua kategori: (1) pelaporannya dalam laporan keuangan,
dan (2) pelaporannya dalam catatan alas laporan keuangan.
Dalam Laporan Keuangan
Jika jumlah yang didanai (kredit ke Kas) oleh pemberi kerja ke dalam perwalian pensiun
lebih kedl daripada beban tahunan (debet ke Beban Pensiun), maka saldo kredit akrual dari
perbedaan itu akan muncul dalam bagian kewajiban jangka panjang. Saldo itu dapat diberi
Hama Biaya Pensiun Akrual, Kewajiban untuk Beban Pensiun yang Belum Didanai, atau
Jumlah yang Terutang ke dalam Dana Pensiun. Suatu kewajiban akan diklasifikasikan
sebagai pos lancar jika kewajiban itu memerlukan pengeluaran kas dalam tahun-tahun
berikutnya.
BADAI YANG SEBENAR-BENARNYA
Grafik di bawah ini menunjukkan spa yang telah terjadi pads kondisi kesehatan keuangan
dari program pensiun selama beberapa tahun belakangan. Ini bukan gambaran yang
menyenangkan.
Meskipun program pensiun dari perusahaan-perusahaan S&P 500 berhasil pulih dari
penurunan pads tahun 2002, mereka tetap mengakhiri tahun 2003 dengan kekurangan
pendanaan sebesar total $172 miliar. Ramalan dana untuk tahun 2004, 2005, clan 2006
diperkirakan tidak lebih baik.
Beberapa faktor yang menyebabkan dana berubah dari melimpah menjadi kurang:
Pertama, akibat tingkat bunga yang rendah, pendapatan dari aktiva program pensiun pads
paro pertama dekade ini menjadi rendah. Akibatnya, aktiva program pensiun tidak
bertumbuh. Kedua, pemakaian tingkat bunga rendah dalam rangka mendiskonto
pembayaran tunjangan yang telah direncanakan mengakibatkan kewajiban pensiun yang
lebih tinggi. Akhirnya, semakin banyak individu yang pensiun, yang mengakibatkan
terkurasnya aktiva program pensiun. Kesimpulannya, kits mengalami badai pensiun yang
sebenarnya-benarnya.
Somber: David Zion dan Bill Careache, "The Magical World of Pensions: An Update,"
CSFB
Equity Research: Accounting (September 8, 2004).
Jika jumlah yang didanai ke dalam perwalian pensiun selama periode berjalan lebih besar
daripada jumlah yang dicatat sebagai beban, maka aktiva yang sama dengan perbedaan itu
akan timbul. Aktiva ini akan dilaporkan sebagai Biaya Pensiun Dibayar di Muka, Beban
Pensiun yang Ditangguhkan, atau Beban Pensiun Dibayar di Muka dalam bagian aktiva
lancar jika bersifat lancar, dan dalam bagian aktiva lainnya jika bersifat jangka panjang.
Jika akumulasi kewajiban tunjangan melebihi nilai wajar aktiva program pensiun, maka
kewajiban tambahan akan dicatat. Debetnya dapat dilakukan ke Aktiva Tak Berwujud—
Biaya Pensiun yang Ditangguhkan atau ke akun kontra ekuitas pemegang saham yang
berjudul Kelebihan Kewajiban Pensiun Tambahan Atas Biaya Jasa sebelumnya yang
Belum Diakui. Jika pendebetan itu lebih kecil daripada biaya jasa sebelumnya yang belum
diakui, maka jumlah debet tersebut dilaporkan sebagai aktiva tak berwujud. Jika
pendebetan lebih besar daripada biaya jasa sebelumnya yang belum diakui, maka
kelebihan pendebetan itu dilaporkan sebagai bagian dari laba komprehensif lainnya dan
saldo yang terakumulasi sebagai komponen akumulasi laba komprehensif lainnya.
Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan
Program pensiun seringkali dianggap penting untuk bisa memahami posisi keuangan, hasil
operasi, dan arus kas perusahaan. Oleh karena itu, informasi berikut ini, jika tidak
diungkapkan dalam laporan keuangan, harus diungkapkan dalam catatan.16
1. 1 Suatu skedul yang menunjukkan semua komponen utama dari beban pensiun
harus dilaporkan.
Dasar pemikiran: Informasi yang diberikan tentang komponen-komponen beban
pensiun akan membantu pemakai memahami dengan lebih baik bagaimana beban
pensiun ditentukan dan bermanfaat dalam meramalkan laba bersih perusahaan.
2. Suatu rekonsiliasi yang menunjukkan bagaimana proyeksi kewajiban tunjang¬an
dan nilai wajar aktiva program berubah dari awal sampai akhir periode Yang
disyaratkan.
Dasar pemikiran: Mengungkapkan proyeksi kewajiban tunjangan, nilai wajar
aktiva program, dan perubahannya akan membantu pemakai memahami ekonomi
yang mendasari kewajiban itu dan somber daya program ini. FASB merasa yakin
bahwa menjelaskan perubahan proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai wajar
aktiva program dalam bentuk rekonsiliasi akan memberikan pengungkapan yang
lebih lengkap dan membuat laporan keuangan lebih mudah dipahami.
3. Status pendanaan program (perbedaan antara proyeksi kewajiban tunjangan dan
nilai wajar aktiva program) serta jumlah yang diakui dan tidak diakui dalam
laporan keuangan harus diungkapkan. pelaporan Program Pensiun dalam Laporan
Dasar pemikiran: Melakukan rekonsiliasi atas status pendanaan program dengan
jumlah yang dilaporkan dalam neraca menyoroti perbedaan antara status
pendanaan dan penyajian di neraca.11
4. Suatu pengungkapan tentang tingkat yang digunakan untuk mengukur jumlah
tunjangan (tingkat diskonto, pengembalian yang diharapkan atas aktiva program,
tingkat kompensasi) harus diungkapkan.
Dasar pemikiran: Pengungkapan tingkat ini memungkinkan pembaca untuk
menentukan kelayakan asumsi-asumsi yang digunakan dalam mengukur kewajiban
pensiun dan beban pensiun.
5. Tabel yang menyajikan alokasi aktiva program menurUt kategorinya (sekuritas
ekuitas, sekuritas utang, real estate, dan aktiva lainnya) dan persentase nilai wajar
terhadap total aktiva program. Selain itu, perusahaan wajib menyertakan deskripsi
naratif mengenai kebijakan dan strategi terkait investasi, yang juga mencakup
target persentase alokasi (jika target ini memang dipraktikkan oleh perusahaan).
Dasar pemikiran: Informasi ini berguna bagi para pemakai laporan keuangan
dalam mengevaluasi kerentanan program pensiun terhadap risiko pasar dan
mengevaluasi kemungkinan permintaan arus kas terhadap perusahaan. Informasi
ini juga berguna bagi para pemakai agar lebih tepat menaksir masuk akal atau
tidaknya asumsi perusahaan terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan.
6. Pembayaran tunjangan yang diharapkan akan dibayarkan kepada para partisipan
program untuk setup tahun pada lima tahun fiskal mendatang dan secara agregat
pada lima tahun fiskal berikutnya. Juga ada kewajiban mengungkapkan estimasi
terbaik menurut perusahaan atas estimasi kontribusi Yang diharapkan yang akan
dibayarkan bagi program pensiun selama tahun berikutnya.
Dasar pemikiran: Pengungkapan ini menyajikan informasi arus kas keluar
perusahaan. Dengan informasi ini, para pemakai laporan keuangan dapat lebih
memahami potensi arus kas keluar terkait program pensiun. Mereka akan lebih
mampu menaksir likuiditas dan kemampuan perusahaan membayar semua utang,
yang membantu dalam menaksir fleksibilitas keuangan menyeluruh dari
perusahaan.
Ringkasnya, persyaratan pengungkapan bersifat ekstensif, dan itu memang sesuai
tujuannya. Salah satu faktor yang membuat pelaporan pensiun ini sukar dipahami di masa
lalu adalah tidak adanya terminologi yang konsisten. Lebih lanjut, sejumlah besar peng-
offset-an (offsetting) telah dilakukan dalam pengukuran beban pensiun dan kewajiban
pensiun. Pengungkapan ini dirancang untuk menguak sebagian misteri pelaporan pensiun.
Ilustrasi Pengungkapan Pensiun dalam Catatan
Dalam bagian-bagian berikut kami akan menyajikan ilustrasi dan menjelaskan komponen
pengungkapan pensiun yang penting
Komponen Beban Pension. FASB mengharuskan pengungkapan setup komponen beban
pension-(1) biaya jasa, (2) biaya bunga, (3) pengembalian yang diperkirakan atas aktiva,
dan (4) penangguhan serta amortisasi lainnya-sehingga para pembaca Yang
berpengalaman dapat memahami bagaimana beban pensiun clitetapkan. Penyajian
informasi tentang komponen itu jugs dapat bermanfaat dalam mem¬prediksikan beban
pensiun di mass depart.
Ilustrasi 20-27 menyajikan contoh bagian pengungkapan ini. Ilustrasi itu menggunakan
informasi dari ilustrasi Zarle Company-terutama informasi tentang komponen beban yang
diambil dari lembar kerja pads Ilustrasi 20-8, Ilustrasi 20-12, dan Ilustrasi 20-18
Rekonsiliasi dan Status pendanaan Program Pension. Dengan rekonsiliasi atas Perubahan
aktiva dan kewajiban dari awal tahun hingga akhir tahun, pembaca laporan dapat lebih
memahami ekonorci yang mendasari program pensiun itu. Pads dasarnya, pengungkapan
(rekonsiliasi) ini berisi informasi kertas kerja pensiun Untuk kewajiban tunjangan yang
diproyeksikan clan kolom aktiva program.
Selain itu, FASB jugs mempersyaratkan pengungkapan status pendanaan program
tersebut. Yaitu, aktiva, kewajiban, serta keuntungan dan kerugian yang belum diakui di
luar neraca harus direkonsiliasi dengan aktiva atau kewajiban Yang tercatat di neraca.
Banyak akuntan berpendapat bahwa skedul rekonsiliasi ini merupakan kunci dalam
memahami akuntansi untuk pensiun. Mengapa pengungkapan semacam itu penting?
FASB mengakui bahwa penundaan pengakuan atas beberapa unsur pensiun dapat
mengabaikan informasi yang paling mutakhir dan paling relevan tentang program pensiun
dari laporan keuangan. Namur, informasi yang penting tersebut akan disajikan dalam
pengungkapan ini.
Dengan informasi dari Zarle Company, skedul pads Ilustrasi 20-28 memberi¬kan suatu
contoh rekonsiliasi. Kolom tahun 2006 mengungkapkan bahwa proyeksi kewajiban
tunjangan didanai terlalu rendah sebesar $1.000. Kolom tahun 2007 mengungkapkan
bahwa kewajiban yang didar*ai terlalu rendah sebesar $78.600 telah dilaporkan dalam
neraca sebesar $29.900, karena adanya biaya jasa sebelumnya yang belum diakui sebesar
$52.800 dan kewajiban tambahan sebesar $4.100. Terakhir, kolom tahun 2008
menunjukkan bahwa kewajiban yang didanai terlalu rendah sebesar $105.400 telah
dilaporkan dalam neraca sebesar $81.000 karena adanya biaya jasa sebelumnya yang
belum diakui sebesar $32.000; kerugian bersih yang belum diakui sebesar $29.940, dan
kewajiban tambahan sebesar $37.540 (sementara kewajiban minimum sebesar $5.540
dicatat dalam ekuitas pemegang saham)."
Ayat Jurnal dan Lembar Keria Tahun 2009-Sebuah Ilustrasi
Komprehensif
Dengan memasukkan perhitungan koridor, pengakuan kewajiban minimum, dan
pengungkapan yang disyaratkan, akuntansi program pensiun Zarle Company akan terns
dilanjutkan berdasarkan fakta-fakta berikut untuk tahun 2009.
Biaya jasa adalah $16.000.
Suku bunga penyelesaian adalah 101/,,; tingkat Pengembalian yang diperkira¬kan
adalah 10%.
Pengembalian aktual atas aktiva program adalah $22.000.
Amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui adalah $17.600.
Kontribusi (pendanaan) tahunan adalah $27.000.
Tunjangan yang dibayarkan kepada para pensiunan selama tahun berjalan adalah
$18.000.
Akumulasi kewajiban tunjangan adalah $263.000 pads akhir tahun 2009.
Mass kerja rats-rats semua karyawan yang tercakup adalah 20 tahun.
Untuk memudahkan akumulasi dan pencatatan komponen-komponen beban pensiun serta
pengelolaan jumlah-jumlah yang belum diakui yang berhubungan dengan program
pensiun, lembar kerja berikut ini disusun dari data dasar yang disajikan di atas. Ilustrasi
20-29 menyajikan Saldo akun pads awal tahun 2009 adalah saldo per 31 Desember 2008
yang tercantum pada lembar kerja pensiun tahun 2002 Zarle Company yang telah
disajikan dalam Hustrasi 20-25.
Penjelasan Lembar Kerja Dan Ayat Jurnal
(dd). Dengan mengurangkan keuntungan sebesar $6.040 itu dari pengembalian aktual
sebesar $22.000, beban pensiun hanya akan dipengaruhi oleh pengembalian Yang
diperkirakan sebesar $15.960.
Sebuah ayat jurnal barn (hh) dalam lembar kerja Zarle Company akan perlu dibuat akibat
penerapan pengujian koridor atas akumulasi saldo keuntungan atau kerugian bersih yang
belum diakui. Zarle Company memiliki saldo akun kerugian bersih yang belum diakui
sebesar $29.940 pada awal tahun 2009. Jadi, kriteria koridor harus diterapkan pada tahun
2009 untuk menentukan apakah saldo itu berlebihan dan harus diamortisasi. Dalam tahun
2009, koridor tersebut adalah 10% dari nilai yang lebih besar antara saldo proyeksi
kewajiban tunjangan awal tahun sebesar $265.000 atau nilai aktiva program yang
berkaitan dengan pasar (yang diasumsikan menjadi nilai pasar wajar) sebesar $159.600.
Jadi, koridor untuk tahun 2009 adalah $26.500 ($265.000 x 101/'.). Karena saldo akun
Kerugian Bersih yang Belum Diakui adalah $29.940, make kelebihannya (di luar koridor)
adalah $3.440 ($29.940 - $26.500). Kelebihan sebesar $3.440 ini akan diamortisasi
sepanjNng sisa masa kerja rata-rata seluruh karyawan. Dengan menggunakan sisa masa
kerja rata-rata selama 20 tahun, amortisasi tahun 2009 adalah $172 ($3.440 : 20). Dalam
lembar kerja pensiun tahun 2009, jumlah $172 ini dicatat sebagai debet ke Beban Pensiun
dan kredit ke akun Kerugian Bersih yang Belum Diakui. Sebuah skedul Yang
memperlihatkan perhitungan beban amortisasi sebesar $172 tersebut disajikan berikut ini:
Ayat jurnal yang secara formal mencatat beban pensiun tahun 2009 adalah sebagai
berikut:
2009
Beban Pensiun 44.312
Kas 27.000
Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual 17.312
Kewajiban minimum, kewajiban tambahan, dan jumlah yang dilaporkan sebagai beban
kontra ekuitas pada akhir tahun 2009 dihitung sebagai berikut:
Sebagaimana diperlihatkan dalam perhitungan di atas, saldo kewajiban tambahan pada
tanggal 31 Desember 2009 adalah $11.628. Saldo kewajiban tambahan sebesar $37.540
yang tercatat selama tahun 2008 memerlukan penyesuaian ke bawah sebesar $25.912
($37.540 - $11.628). Saldo akun pensiun yang tak berwujud jugs harus sebesar $11.628;
oleh karena itu, akun tersebut dikredit sebesar $20.372 untuk menurunkan saldo sebesar
$32.000 ke jumlah yang diinginkan, yaitu $11.628. Karena saldo biaya jasa sebelumnya
yang belum diakui melebihi kewajiban
Masalah Khusus
Pension Reform Act tahun 1974
Employee Retirement Income Security Act (ERISA) tahun 1974 sangat mempengaruhi
setup program pensiun swasta di Amerika Serikat. Undang-Undang ini mencoba menjaga
hak-hak pensiun karyawan dengan banyak persyaratan program pensiun, mencakup
pendanaan minimum, partisipasi, dan penjaminan (vesting).
Persyaratan ini dapat mempengaruhi biaya yang akan ditanggung pemberi kerja secara
signifikan. Menurut peraturan ini, pendanaan tahunan tidak lag] bersifat diskresioner;
pemberi kerja harus mendanai programnya sesuai dengan metode pendanaan aktuarial
yang pada waktunya akan cukup untuk membayar seluruh kewajiban pensiun. Jika
pendanaan tidak dilakukan dengan cars yang wajar, maka perusahaan dapat dikenakan
denda dan pengurangan pajak akan ditolak.
Para administrator program cliharuskan untuk menerbitkan deskripsi yang komprehensif
dan ikhtisar programnya Berta laporan tahunan terinci yang dilampin dengan banyak
skedul dan laporan pelengkap. ERISA lebih jauh mengharuskan bahwa laporan,
pernyataan, dan skedul pelengkap yang disyaratkan itu diaudit oleh akuntan publik
independen yang berkualifikasi.
Ketentuan penting lainnya dalam Undang-Undang ini adalah pembentukan Pension
Benefit Guaranty Corporation (PBGC). Tujuan PBGC adalah mengurus program-program
yang dihentikan dan menetapkan hak gadai atas aktiva pemberi kerja untuk menutupi
kewajiban pensiun tertentu yang belum didanai. Jika suatu program dihentikan, maka
PBGC dapat secara efektif mengenakan hak gadai terhadap, aktiva pemberi kerja untuk
menutup kelebihan nilai sekarang tunjangan yang terjamin atas aktiva dana pensiun.
Penggadaian ini biasanya berstatus hak gadai pajak (tax lien) dan, karena itu, mendapat
prioritas di atas sebagian besar klaim kreditor lainnya. Pasal-pasal dari Undang-Undang
ini member] PBGC ke¬kuasaan untuk menghentikan suatu program pensiun secara paksa
apabila risiko yang terkait dengan tidak dibayarnya kewajiban pensiun tampak terlalu
besar. Karena ERISA membatasi hak gadai yang dapat dikenakan PBGC hingga 30% dari
kekayaan bersih, maka PBGC harus memantau seluruh program untuk memastikan bahwa
kekayaan bersih itu cukup untuk memenuhi kewajiban tunjangan pensiun.111
Sejumlah besar program yang dihentikan telah menyebabkan PBGC membayar tunjangan
dalam jumlah yang substansial. Sekarang ini PBGC menerima pendanaannya dari para
pemberi kerja, yang mengkontribusikan sejumlah dolor tertentu untuk setiap karyawan
yang tercakup dalam program itU.21
Penghentian Pensiun
Seorang anggota Kongres pernah menyatakan bahwa "para pemberi kerja hanya
memperlakukan program-program pensiun karyawannya seperti celengan perusahaan,
yang bisa dijarah sekehendak hat'." Apa yang dibicarakan oleh anggota kongres ini adalah
praktik yang biasa dilakukan oleh beberapa perusahaan yang mempunyai aktiva program
pensiun yang lebih besar daripada proyeksi kewajiban tunjangan; mereka membayar
kewajiban itu dan mengantongi kelebihannya. ER1SA melarang perusahaan untuk
mengambil kembali kelebihan aktiva itu kecuali jika perusahaan membayar para peserta
program sebesar apa yang terutang kepada mereka dan kemudian menghentikan program
itu. Akibatnya, perusahaan membeli anuitas untuk membayar mereka yang mengklaim
pensiun dan menggunakan kelebihan ciananya untuk keperluan lain."
Sebagai contoh, penghentian program pensiun mencapai nilai bersih $363 juta pada
Occidental Petroleum Corp., $95 juta pada Stroh's Brewery Co., $58 juta pada Kellogg
Co., dan $29 juta pada Western Airlines. Baru-baru ini, banyak perusahaan besar telah
menghentikan program pensiun mereka clan memperoleh milyaran surplus aktiva.
Pemerintah juga beruntung: Peraturan federal mensyaratkan perusahaan untuk membayar
pajak sebesar 20% sampai 50% atas keuntungan itu. Semua itu ternyata memang legal
adanya.23
PRAKTIK BAILOUT
Belum lama berlalu, Pension Benefit Guaranty Corp. (PGBC), mengumumkan akan
mengambil alih tanggung jawab program pensiun para pilot di United Airlines, bemilai
$1,4 juta. Sebagai lembaga federal, PGBC berperan sebagai penanggung (insurer)
program-program pensiun korporat dan dalam beberapa tahun belakangan sibuk
mengamankan program-program pensiun para "Big Steel" (perusabaan¬perusahaan baja
A.S.). Tampaknya, perusahaan penerbangan kini menjadi fokus lembaga ini untuk tahun-
tahun ke depan.
Sebagai contoh, PBGC turut menjadi penanggung jawab pensiun para pilot US Airways
pada tahun 2003, dan akan segera mengumumkan pengambilalihan tiga program pensiun
lainnya dari perusahaan penerbangan yang sedang berjuang untuk bertahan hidup ini.
Berapa total jenderal US Airways? $2,8 juta—sekadar recehan dibanding $6,4 juta yang
akan menjadi utang PGBC bila memutuskan bailout alas keempat program United Airlines
di atas. Hingga kini, industri penerbangan, yang hanya merupakan 2 persen dari partisipan
program, telah bertanggun jawab alas 20 persen dari klaim. Grafik di bawah ini
menyajikan perbandingan antara bailout $6,4 juta tersebut dan pembayaran PGBC hingga
kini.
Masalah akuntansi yang mengemuka dari penghentian ini adalah apakah keuntungan harus
diakui oleh perusahaan ketika aktiva ini kembali menjadi milik perusahaan (seringkali
disebut sebagai transaksi pembalikan aktiva = asset reversion). Masalah ini rumit karena,
dalam beberapa kasus, suatu program dengan tunjangan pasti baru segera dimulai setelah
program yang lama dihapuskan. Oleh karena itu, sebagian akuntan berpendapat bahwa
ticlak ada perubahan substansi, yang ada hanya perubahan bentuk.
Akibatnya, FASB menerbitkan SFAS No. 88 yang mewajibkan pengakuan laba dari
keuntungan atau kerugian baru apabila pemberi kerja menyelesaikan kewajiban pensiun
dengan satu pembayaran kas secara lump-sum kepada para peserta atau dengan membeli
kontrak anuitas nonpartisipatif.11
Pengamatan Penutup
Hampir tidak ada hari yang terlewatkan tanpa pens keuangan menganalisis secara
mendalam beberapa masalah yang berhubungan dengan program pensiun di Amerika
Serikat. Ini tidak begitu mengejutkan, karena dana pensiun A.S. sekarang ini menguasai
lebih dari $5 triliun aktiva. Seperti yang sudah jelas sekarang, masalah akuntansi yang
berkaitan dengan program pensiun ini adalah rumit. SFAS No. 87 mengklarifikasi banyak
masalah itu dan membantu para pemakai memahami implikasi keuangan dari program
pensiun perusahaan terhadap posisi keuangan, hasil operasi, dan anus kasnya.
Akan tetapi, para kritikus tetap berpendapat bahwa masih banyak yang harus dilakukan.
Salah satu masalahnya terutama berkaitan dengan penangguhan pengakuan atas peristiwa
tertentu. perubahan kewajiban program pensiun dan perubahan nilai aktiva program tidak
segera diakui, tetapi secara sistematis diperhitungkan sepanjang periode sesudahnya.
Hasilnya, FASB barn-bare ini memutuskan untuk menguji slang akuntansi dan pelaporan
pensiun.
RANGKUMAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Membedakan antara akuntansi untuk program pensiun pemberi kerja dan
akuntansi untuk dana pensiun. perusahaan atau pemberi kerja adalah organisasi
yang mensponsori program pensiun. Organisasi ini menanggung biaya dan
memberikan kontribusi ke dalam dana pensiun. Dana atau program adalah entitas
yang menerima kontribusi dari pemberi kerja, mengelola aktiva pensiun, dan
melakukan pembayaran tunjangan kepada penerima pensiun (karyawan pen¬siunan).
Dana itu harus merupakan entitas legal dan akuntansi yang terpisah, di mama
seperangkat pembukuan diselenggarakan dan laporan keuangan disiapkan.
2. Mengidentifikasi jenis program pensiun dan karakteristiknya. Dua jenis
perjanjian pensiun yang paling umum adalah: (1) Program dengan iuran pasti:
pemberi kerja sepakat untuk memberikan kontribusi ke dalam perwalian pensiun
suatu jumlah tertentu setiap periode berdasarkan rumus tertentu. Rumus ini dapat
mempertimbangkan faktor-faktor seperti umur, lama masa kerja karyawan, labs
pemberi kerja, dan tingkat kompensasi. Hanya kontribusi pemberi kerja yang
ditentukan; tidak ada janji mengenai tunjangan akhir yang akhirnya akan dibayar¬kan
kepada karyawan. (2) Program dengan tunjangan pasti: menetapkan tunjangan yang
akan diterima karyawan pads saat pensiun. Rumus yang lazim digunakan menetapkan
bahwa tunjangan itu merupakan, fungsi dari jumlah tahun masa kerja karyawan dan
tingkat kompensasi karyawan menjelang pensiun.
3. Menjelaskan ukuran alternatif untuk menilai kewajiban pensiun. Salah satu
ukuran kewajiban pensiun mendasarkan kewajiban itu hanya pads tunjangan yang
dijamin untuk karyawan. Tunjangan yang terjamin adalah tunjangan yang menjadi
hak karyawan sekalipun karyawan itu tidak lagi memberikan jasa tambahan menurut
program pensiun. Kewajiban pensiun untuk tunjangan terjamin dihitung dengan
menggunakan tingkat gaji saat ini dan hanya mencakup tunjangan terjamin. Ukuran
kewajiban pensiun lainnya, yang disebut akumulasi kewajiban tunjangan,
mendasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan itu pads seluruh
tahun masa kerja yang dijalani karyawan menurut program—baik yang terjamin
maupun yang tidak terjamin—dengan menggunakan tingkat gaji saat ini. Ukuran yang
ketiga, yang disebut proyeksi kewajiban tunjangan, mendasarkan perhitungan jumlah
kompensasi yang ditangguhkan pads masa kerja yang terjamin maupun yang tidak
terjamin dengan menggunakan gaji masa depan.
4. Mengidentifikasi komponen-komponen beban pensiun. Beban pensiun merupakan
fungsi dari komponen-komponen berikut ini: (1) biaya jasa; (2) bunga, atas
kewajiban; (3) pengembalian aktual atas aktiva program; (4) amortisasi biaya jasa
sebelumnya yang belum diakui; serta (5) keuntungan atau kerugian.
5. Memanfaatkan lembar kerja untuk membuat ayat jurnal program pensiun.
Lembar kerja yang unik untuk akuntansi pensiun dapat dimanfaatkan guns mencatat
baik ayat jurnal yang formal maupun ayat jurnal memo untuk memantau semua pos
dan komponen program pensiun pemberi kerja yang relevan.
6. Menguraikan amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui. jumlah biaya
jasa sebelumnya dihitung oleh aktuaris. Amortisasi biaya jasa sebelumnya yang
belum diakui merupakan fungsi akuntansi yang dilaksanakan dengan batuan aktuaris.
FASB lebih menyukai metode amortisasi "jumlah tahun masa kerja" yang serupa
dengan perhitungan unit produksi. Pertama, total estimasi jumlah tahun masa kerja
yang akan dijalani oleh semua karyawan peserta program dihitung. Kedua, biaya jasa
sebelumnya yang belum diakui dibagi dengan total jumlah tahun masa kerja untuk
mendapatkan biaya per tahun masa kerja (biaya per unit). Dan ketiga, jumlah tahun
masa kerja yang dijalani setiap tahunnya dikalikan dengan biaya per tahun masa kerja
untuk mendapatkan beban amortisasi tahunan.
7. Menjelaskan prosedur akuntansi untuk mengakui keuntungan dan kerugian
yang tidak diperkirakan. Dalam mengestimasi proyeksi kewajiban tunjangan
(kewajiban), aktuaris membuat asumsi mengenai hat-hat seperti tingkat mortalitas,
tingkat pensiun, tingkat perputaran, tingkat kecacatan, dan jumlah gaji. Setiap
perubahan dalam asumsi aktuarial ini akan mengubah jumlah proyeksi kewajiban
tunjangan. Keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan atas perubahan
proyeksi kewajiban tunjangan merupakan keuntungan dan kerugian kewajiban.
Keuntungan kewajiban (yang berasal dari penurunan yang tidak diperkirakan dalam
saldo kewajiban) dan kerugian kewajiban (yang berasai dari kenaikan yang tidak
diperkirakan) akan ditangguhkan (belum diakui). Keuntungan dan kerugian kewajiban
lalu digabungkan dalam akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui
yang sama dengan yang digunakan untuk keuntungan dan kerugian aktiva, serta
diakumulasikan dari tahun ke tahun, di luau neraca, dalam sebuah akun catatan
memo.
8. Menjelaskan pendekatan koridor untuk mengamortisasi keuntungan dan
kerugian yang belum diakui. Saldo keuntungan atau kerugian bersih yang belum
diakui dianggap terlalu besar dan harus diamortisasi apabila saldo itu melebihi kriteria
FASB yang dipilih secara arbitrer sebesar 10'/o dari jumlah yang lebih besar antara
saldo awal proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai aktiva program yang berkaitan
dengan pasar. Jika saldo akun keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui
berada dalam batas atas dan bawah koridor, maka tidak perlu dilakukan amortisasi.
9. Menjelaskan pengakuan kewajiban minimum. pengakuan segera atas kewajiban
(disebut sebagai kewajiban minimum) disyaratkan apabila akumulasi kewajiban
tunjangan melebihi nilai wajar aktiva program. Tujuan persyaratan kewajiban
minimum ini adalah untuk memastikan bahwa jika terjadi perubahan program atau
kerugian aktuarial yang signifikan, maka kewajiban akan diakui paling tidak sampai
sebatas bagian akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai.

More Related Content

What's hot

Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemenanggibert
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Futurum2
 
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsCh16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsalif radix
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Jawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasiJawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasirizzahim
 
Solution Manual Advanced Financial Accounting by Baker 9th Edition Chapter 16
Solution Manual Advanced Financial Accounting by Baker 9th Edition Chapter 16Solution Manual Advanced Financial Accounting by Baker 9th Edition Chapter 16
Solution Manual Advanced Financial Accounting by Baker 9th Edition Chapter 16Saskia Ahmad
 
solusi manual advanced acc zy Chap006
solusi manual advanced acc zy Chap006solusi manual advanced acc zy Chap006
solusi manual advanced acc zy Chap006Suzie Lestari
 
solusi manual advanced acc zy Chap005
solusi manual advanced acc zy Chap005solusi manual advanced acc zy Chap005
solusi manual advanced acc zy Chap005Suzie Lestari
 
solusi manual advanced acc zy Chap010
solusi manual advanced acc zy Chap010solusi manual advanced acc zy Chap010
solusi manual advanced acc zy Chap010Suzie Lestari
 
solusi manual advanced acc zy Chap007
solusi manual advanced acc zy Chap007solusi manual advanced acc zy Chap007
solusi manual advanced acc zy Chap007Suzie Lestari
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfervitalfrans
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 14
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 14Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 14
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 14Saskia Ahmad
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureWahyu Hidayat
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 

What's hot (20)

Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
 
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsCh16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Jawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasiJawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasi
 
Solution Manual Advanced Financial Accounting by Baker 9th Edition Chapter 16
Solution Manual Advanced Financial Accounting by Baker 9th Edition Chapter 16Solution Manual Advanced Financial Accounting by Baker 9th Edition Chapter 16
Solution Manual Advanced Financial Accounting by Baker 9th Edition Chapter 16
 
solusi manual advanced acc zy Chap006
solusi manual advanced acc zy Chap006solusi manual advanced acc zy Chap006
solusi manual advanced acc zy Chap006
 
solusi manual advanced acc zy Chap005
solusi manual advanced acc zy Chap005solusi manual advanced acc zy Chap005
solusi manual advanced acc zy Chap005
 
solusi manual advanced acc zy Chap010
solusi manual advanced acc zy Chap010solusi manual advanced acc zy Chap010
solusi manual advanced acc zy Chap010
 
solusi manual advanced acc zy Chap007
solusi manual advanced acc zy Chap007solusi manual advanced acc zy Chap007
solusi manual advanced acc zy Chap007
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 14
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 14Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 14
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 14
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 

Viewers also liked

Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014Sri Apriyanti Husain
 
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana PensiunAkuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana PensiunBagus Budiono
 
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 

Viewers also liked (6)

Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
 
Akuntansi Pensiun
Akuntansi PensiunAkuntansi Pensiun
Akuntansi Pensiun
 
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana PensiunAkuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
 
Accounting for Pension
Accounting for PensionAccounting for Pension
Accounting for Pension
 
Psak 18-dana-pensiun-ias-26
Psak 18-dana-pensiun-ias-26Psak 18-dana-pensiun-ias-26
Psak 18-dana-pensiun-ias-26
 
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
 

Similar to PENSIUN

Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerjaTugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerjaapriwanmuhammad
 
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiunRangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiunapriwanmuhammad
 
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptxPSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptxmasizhoelganteng
 
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.pptRuniAwan
 
Sistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMSistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMDanuSetiawan5
 
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911Celine Meyliana
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedSri Apriyanti Husain
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedSri Apriyanti Husain
 
Dana Pensiun
Dana PensiunDana Pensiun
Dana Pensiundilaltp
 
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerjaPerhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerjaEnyPurwaningsih3
 
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdmMakalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdmarinisilviyaniarini
 
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdmMakalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdmevi oktaviani
 
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya ehehehehehbagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya ehehehehehAdrianus Jori
 

Similar to PENSIUN (20)

Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerjaTugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
 
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiunRangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
 
Imbalan kerja
Imbalan kerjaImbalan kerja
Imbalan kerja
 
Imbalan kerja
Imbalan kerjaImbalan kerja
Imbalan kerja
 
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptxPSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
 
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
 
Sistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMSistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDM
 
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
 
chap-1213.ppt
chap-1213.pptchap-1213.ppt
chap-1213.ppt
 
Dana Pensiun
Dana PensiunDana Pensiun
Dana Pensiun
 
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerjaPerhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
 
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdmMakalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
 
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdmMakalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
 
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya ehehehehehbagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
 
6.pemisahan
6.pemisahan6.pemisahan
6.pemisahan
 
Ppt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSIPpt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSI
 
Aktuaria jurnal
Aktuaria jurnalAktuaria jurnal
Aktuaria jurnal
 
Dana pensiun
Dana pensiunDana pensiun
Dana pensiun
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

PENSIUN

  • 1. Ke Mana Perginya Semua Program Pensiun Itu? BAB DUA PULUH AKUNTANSI UNTUK PENSIUN DAN TUNJANGAN PASCA PENSIUN Banyak perusahaan memiliki program tunjangan yang menjanjikan penghasilan dan tunjangan lainnya bagi para pensiunan yang merupakan kompensasi atas jasa mereka selama masa kerja. Namun, pergeseran sedang terjadi dari program tunjangan-pasti tradisional, di mana pemberi kerja atau perusahaan menanggung risiko untuk memenuhi janji tunjangannya, menjadi program yang membuat pegawai menanggung lebih banyak risiko tersebut. Pada beberapa kasus, pemberi kerja sama sekali meniadakan program pensiun. Berikut ini beberapa penyebab dari pergeseran tersebut. Persaingan. Pesaing baru dan dari luar negeri tidak memiliki biaya pensiunan seperti halnya biaya yang dimiliki oleh perusahaan A.S. di masa lalu. Southwest Airlines tidak menawarkan program pensiun tradisional, tapi Northwest dan United memiliki defisit dana pensiun yang melampaui $100.000 per pegawai. Biaya. Para pensiunan semakin berumur panjang, dan biaya pensiun semakin besar. Dikombinasikan dengan biaya perawatan kesehatan tahunan per pensiunan, tunjangan pensiun membebani perusahaan-perusahaan S&P 500 sebesar lebih dari $25 miliar per tahun dan terus meningkat dalam kecepatan digit-ganda. Asuransi. Dana pensiun dijamin dengan premi yang dibayarkan ke Pensiun Benefit Guarantee Corp (PBGC). Bila ada perusahaan yang tidak sanggup memenuhi program pensiunnya, PBGC mengambil-alih. Tapi, akibat sejumlah kegagalan yang signifikan, PBGC mengalami defisit, dan perusahaan yang sehat mensubsidi yang lemah. Contohnya, perusahaan-perusahaan baja hanya membayar sekitar 3 persen dari premi PBGC tetapi mereka bertanggung-jawab alas 56 persen klaim. Akuntansi. Para penyusun peraturan akuntansi sedang mempertimbangkan peraturan, dalam rangka menyelaraskan standar A.S. terhadap peraturan internasional, yang mensyaratkan perusahaan menentukan program pensiunnya sesuai pasar (memberi nilai bagi program pensiun sesuai nilai pasar). Perubahan seperti itu akan meningkatkan volatilitas terlaporkan dari program pensiun tersebut dan laporan keuangan
  • 2. perusahaannya. Ketika Inggris menerapkan perubahan ini, 25 persen perusahaan Inggris menghapus program pensiun bagi pegawai baru. Akibat dari faktor-faktor di atas, tidaklah sulit untuk dipercaya bahwa para ahli tidak dapat menunjukkan satu perusahaan besar pun yang masih menerapkan program pensiun tradisional selama satu dekade belakangan. ' Diadaptasi dari Nanette Bymes bersama David Welch, "The Benefits Trap," Business Week Ouly 19, 2004), pp. 54-72. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu untuk: 1. Membedakan antara akuntansi untuk program pensiun pemberi kerja dan akuntansi untuk dana pensiun. 2. Mengidentifikasi jenis program pensiun dan karakteristiknya. 3. Menjelaskan ukuran alternatif untuk menilai kewajiban pensiun. 4. Mengidentifikasi komponen-komponen beban pensiun. 5. Memanfaatkan lembar kerja untuk membuat ayat jurnal program pensiun pemberi kerja. 6. Menguraikan amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui. 7. Menjelaskan prosedur akuntansi untuk mengakui keuntungan dan kerugian yang tidak diperkirakan. 8. Menjelaskan pendekatan koridor untuk mengamortisasi keuntungan dan kerugian yang belum diakui. 9. Menjelaskan pengakuan kewajiban minimum. 10. Menguraikan persyaratan pelaporan untuk program pensiun dalam laporan keuangan. TINJAUAN BAB 20 Seperti yang disiratkan dalam cerita pembuka, biaya tunjangan pensiun semakin membengkak. Contohnya, biaya pensiun dan perawatan kesehatan pensiunan General Motors pada tahun terkini total sebesar $6,2 miliar, atau kira-kira $1.784 per kendaraan
  • 3. yang diproduksi. General Motors dan banyak perusahaan lain menghadapi beban dan kewajiban pensiun dan pascapensiun yang substansial.
  • 4. SIFAT PROGRAM PENSIUN Program pensiun (pensiun plan) adalah sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa pemberi kerja atau majikan memberikan tunjangan (pembayaran) kepada para karyawan setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan ketika masih bekerja. Akuntansi pensiun dapat dibagi dan diperlakukan secara terpisah sebagai akuntansi untuk pemberi kerja dan akuntansi untuk dana pensiun. Perusahaan atau pemberi kerja adalah organisasi yang mensponsori program pensiun. Organisasi inilah yang menanggung biaya dan memberikan kontribusi ke dana pensiun. Dana atau program adalah entitas yang menerima kontribusi dari pemberi kerja, mengelola aktiva pensiun, dan melakukan pembayaran tunjangan kepada para penerima pensiun (karyawan yang purnakarya). Ilustrasi 20-1 memperlihatkan ketiga entitas yang terlibat dalam, program pensiun dan menunjukkan arus kas di antara ketiganya. Program pensiun di dikatakan sedang didanai (funded) ketika pemberi kerja (perusahaan) menyisihkan dana untuk tunjangan pensiun di masa depan dengan melakukan pembayaran kepada suatu badan pendanaan2 yang bertanggung jawab mengakumulasi aktiva dana pensiun, dan melakukan pembayaran kepada para penerima ketika tunjangan itu jatuh tempo. Beberapa program dapat bersifat wajib (contributory); di mana para karyawan menanggung sebagian dari biaya tunjangan yang ditetapkan atau secara sukarela
  • 5. melakukan pembayaran untuk menaikkan tunjangan mereka. Program-program lainnya dapat bersifat tidak wajib (noncontributory), di mana pemberi kerja yang menanggung keseluruhan biaya. Perusahaan biasanya merancang program pensiun berkualifikasi, sesuai dengan persyaratan pajak penghasilan federal, yang memperbolehkan dikurangkannya kontribusi pemberi kerja ke dana pensiun dan memberikan status bebas pajak atas laba dari aktiva dana pensiun. Dana pensiun harus merupakan entitas legal dan entitas akuntansi terpisah yang memerlukan penyelenggaraan seperangkat pembukuan dan penyusunan laporan keuangan. Penyelenggaraan pembukuan dan catatan serta penyusunan laporan keuangan untuk dana tersebut, yang dikenal sebagai "akuntansi untuk program tunjangan karyawan," bukan merupakan pokok bahasan bab ini. Sebaliknya, bab ini dikhususkan untuk permasalahan akuntansi dan pelaporan pensiun pemberi kerja sebagai sponsor suatu program pensiun. Perlunya administrasi yang benar dan akuntansi yang baik untuk dana pensiun akan menjadi lebih jelas ketika orang menyadari besarnya dana-dana ini. Aktiva dana pensiun dan beban pensiun dari tujuh perusahaan besar disajikan pada Ilustrasi 20-2. Sebagaimana ditunjukkan pada Ilustrasi 20-2, beban pensiun merupakan persentase yang besar dari total laba bagi banyak perusahaan. Dua jenis program pensiun yang paling umum adalah program dengan iuran pasti (defined contribution plan) dan program dengan tunjangan pasti (defined benefit plan).
  • 6. Program dengan luran Pasti Dalam program dengan iuran pasti (defined contribution plait), pemberi kerja setuju untuk mengkontribusikan ke dalam sebuah perwalian pensiun. Suatu jumlah tertentu selama setiap periode berdasarkan rumus yang ditetapkan. Rumus ini memperhitungkan faktor- faktor seperti umur, lama masa kerja karyawan, laba pemberi kerja, dan tingkat kompensasi. Hanya kontribusi pemberi kerja yang ditetapkan. Tidak ada janji mengenai tunjangan yang akhirnya akan dibayarkan kepada karyawan. Bentuk umumnya adalah rencana "401 (k)". Jumlah tunjangan pensiun yang akhirnya diterima karyawan menurut program ini tergantung pada jumlah awal yang dikontribusikan kepada perwalian pensiun, laba yang terakumulasi dalam perwalian, dan perlakuan terhadap pengurangan dana karena karyawan lain mungkin pensiun sebelum waktunya. Jumlah awal yang dikontribusikan biasanya diserahkan kepada wali amanat pihak ketika yang independen (independent third-party trustee) yang bertindak atas nama para penerima tunjangan yaitu para karyawan peserta program. Wali amanat ini memegang hak kepemilikan atas aktiva pensiun dan bertanggung jawab atas investasi serta distribusinya. Perwalian ini terpisah dari dan berbeda dengan pemberi kerja. Akuntansi untuk program dengan iuran pasti bersifat sederhana atau langsung (straightforward). Karyawan menerima manfaat dari keuntungan atau risiko kerugian atas aktiva yang dikontribusikan ke dalam program pensiun. Tanggung jawab pemberi kerja hanyalah memberikan kontribusi setiap tahun berdasarkan rumus yang ditetapkan dalam program. Akibatnya, biaya tahunan (beban pensiun) pemberi kerja hanya berupa jumlah yang harus dikontribusikan kepada perwalian pensiun. Suatu kewajiban akan dilaporkan dalam neraca pemberi kerja hanya jika iuran atau kontribusi belum dilakukan secara penuh, dan aktiva akan dilaporkan hanya jika telah dikontribusikan lebih besar daripada jumlah yang diharuskan. Di samping beban pensiun, satu-satunya pengungkapan yang diwajibkan oleh pemberi kerja dalam program dengan iuran pasti adalah deskripsi program, termasuk kelompok karyawan yang tercakup, dasar untuk menentukan kontribusi, serta sifat dan dampak hal- hal signifikan yang mempengaruhi komparabilitas dari periode ke periode.5 Program dengan Tuniangan Pasti
  • 7. Program dengan tunjangan pasti (defined benefit plan) menetapkan tunjangan yang akan diterima karyawan pada saat pensiun. Rumus yang biasa digunakan menetapkan bahwa tunjangan itu merupakan fungsi dari sekian tahun masa kerja karyawan dan tingkat kompensasi karyawan ketika ia mendekati pensiun. Rumus itu diperlukan untuk menentukan berapa kontribusi yang harus diberikan hari ini guna memenuhi komitmen tunjangan pensiun yang akan timbul ketika pensiun. Banyak pendekatan kontribusi yang berbeda yang dapat digunakan, dan setiap metode pendanaan yang digunakan harus menyediakan cukup uang pada saat pensiun untuk memenuhi tunjangan yang telah ditentukan oleh program. Para karyawan adalah pihak penerima dalam perwalian dengan iuran pasti, tetapi dalam perwalian dengan tunjangan pasti pemberi kerja adalah pihak penerima. Tujuan utama perwalian dalam program dengan tunjangan pasti PROGRAM MANA YANG COCOK UNTUK ANDA? Program dengan iuran pasti telah menjadi jauh lebih popular di kalangan pemberi kerja ketimbang program tunjangan pasti. Salah satu alasannya adalah program iuran-pasti lebih murah. Program tunjangan-pasti seringkali hanya menghabiskan biaya maksimal 3 persen dari daftar gaji, sedangkan program iuran-pasti dapat mencapai 5 atau 6 persen dari daftar gaji. Di akhir tahun 1970an, kira-kira 15 juta orang memiliki program iuran-pasti; sekarang lebih dari 62 juta orang memilikinya. Grafik berikut ini menunjukkan perubahan yang signifikan tersebut. Grafik tersebut menunjukkan persentase perusahaan yang menerapkan berbagai macam program, berdasarkan survei dari sekitar 150 CFO dan direktur korporat bidang manajemen.
  • 8. Meskipun banyak perusahaan yang berpaling ke program iuran-pasti, lebih dari 40 juta orang masih ditanggung oleh program tunjangan-pasti. adalah menjaga aktiva dan menginvestasikannya agar tersedia cukup uang untuk membayar kewajiban pemberi kerja kepada para karyawan ketika mereka pensiun. Dalam hal bentuk, perwalian itu merupakan suatu entitas terpisah; sementara dalam hal substansi, aktiva dan kewajiban perwalian adalah milik pemberi kerja. Yaitu, selama program masih berjalan, pemberi kerja bertanggung jawab atas pembayaran tunjangan yang telah ditentukan (tanpa mempersoalkan apa yang terjadi dalam perwalian). Setiap kekurangan dalam akumulasi aktiva yang dipegang oleh perwalian harus ditutup oleh pemberi kerja. Sementara itu, setiap kelebihan yang terakumulasi dalam perwalian dapat dimiliki kembali oleh pemberi kerja, baik melalui pengurangan pendanaan di masa depan maupun pengembalian dana. Karena tunjangan ditentukan oleh variabel-variabel masa depan yang tidak pasti, maka harus ditetapkan suatu pola pendanaan yang sesuai untuk memastikan bahwa dana yang mencukupi akan tersedia pada saat pensiun guna membayar tunjangan yang dijanjikan. Tingkat pendanaan ini tergantung pada sejumlah faktor seperti perputaran, mortalitas, lama masa kerja karyawan, tingkat kompensasi, dan pendapatan bunga. Para pemberi kerja menghadapi risiko dalam program dengan tunjangan pasti karena harus memastikan bahwa mereka telah memberikan kontribusi yang cukup untuk memenuhi biaya tunjangan yang telah ditentukan dalam program. Beban yang diakui setiap periode tidak perlu sama dengan kontribusi kas. Demikian pula, kewajiban merupakan hal yang kontroversial karena pengukuran dan pengakuannya berkaitan dengan variabel-variabel masa depan yang belum diketahui. Sayangnya, masalah akuntansi yang berhubungan dengan program jenis ini demikian rumit. Pembahasan kita dalam bagian-bagian berikut ini terutama tertuju pada program dengan tunjangan pasti .6 Peran Aktuaris dalam Akuntansi Pensiun Karena permasalahan yang berhubungan dengan program pensiun melibatkan pertimbangan aktuarial yang rumit, maka para aktuaris ditugaskan untuk memastikan bahwa program tersebut sudah tepat bagi kelompok karyawan yang tercakup.7 Aktuaris
  • 9. adalah orang yang dilatih melalui suatu program sertifikasi yang panjang dan berat untuk menaksir probabilitas peristiwa di masa depan serta dampak keuangannya. Industri asuransi sudah memanfaatkan tenaga aktuaris untuk menilai risiko dan memberi saran dalam menetapkan premi serta aspek-aspek polis asuransi lainnya. Para pemberi kerja sangat mengandalkan para aktuaris untuk membantu pengembangan, pelaksanaan, dan pendanaan program pensiun. Para aktuaris bertugas membuat prediksi (disebut asumsi aktuarial) mengenai angka kematian atau mortalitas, perputaran karyawan, suku bunga dan pendapatan, frekuensi pensiun dini, gaji masa depan, dan setiap faktor lainnya yang diperlukan untuk mengoperasikan program pensiun. Mereka membantu dalam hal penghitungan berbagai ukuran pensiun yang mempengaruhi laporan keuangan, seperti kewajiban pensiun, biaya tahunan untuk menjalankan program, dan biaya amandemen program. Singkatnya, akuntansi untuk program pensiun dengan tunjangan pasti sangat bergantung pada informasi dan ukuran yang diberikan oleh para aktuaris. AKUNTANSI UNTUK PENSIUN Dalam akuntansi untuk program pensiun, muncul dua pertanyaan: (1) "Berapa jumlah kewajiban pemberi kerja dan kewajiban pensiun yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan?" (2) Berapa beban pension untuk periode tersebut? Upaya untuk menjawab pertanyaan pertama telah menimbulkan banyak kontroversi. Ukuran Alternatif Kewajiban Sebagian besar akuntan setuju bahwa kewajiban pensiun (pension obligation) pemberi kerja adalah kewajiban kompensasi yang ditangguhkan kepada para karyawannya atas jasa-jasa mereka menurut persyaratan dalam program pensiun, tetapi ada cara alternatif untuk mengukur kewajiban itu.8 Jenis pertama ukuran kewajiban hanya berdasarkan pada tunjangan yang dijamin sepenuhnya kepada para karyawan. Tunjangan terjamin (vested benefit) adalah tunjangan yang berhak diterima karyawan sekalipun karyawan itu tidak memberikan jasa tambahan dalam program. Dalam kebanyakan program pensiun, seorang karyawan disyaratkan memiliki masa kerja minimum sekian tahun dengan pemberi kerja sebelum mencapai status tunjangan terjamin. Kewajiban tunjangan terjamin (vested benefit obligation)
  • 10. dihitung dengan memakai tingkat gaji yang sekarang berlaku dan hanya mencakup tunjangan yang dijamin. Ukuran kewajiban kedua mendasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan itu pada seluruh tahun masa kerja yang dijalani karyawan setelah mengikuti program baik yang terjamin maupun yang tidak terjamin—dengan menggunakan tingkat gaji yang sekarang berlaku. Ukuran kewajiban pensiun ini disebut akumulasi kewajiban tunjangan. Ukuran ketiga berdasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan atas masa kerja terjamin maupun tidak terjamin dengan menggunakan gaji masa depan. Ukuran kewajiban pensiun ini disebut proyeksi kewajiban tunjangan. Gaji masa depan diperkirakan lebih tinggi dari pada gaji sekarang, maka pendekatan ini menghasilkan pengukuran kewajiban pensiun yang paling besar. Pemilihan salah satu dari ketiga ukuran ini sangat penting karena dapat mempengaruhi jumlah kewajiban pensiun dan beban pensiun tahunan yang dilaporkan. Ilustrasi 20-3 menyajikan perbedaan dari ketiga pengukuran ini.
  • 11. Pendekatan mana yang biasa dipakai dalam profesi akuntan? Umumnya, profesi akuntan menggunakan proyeksi kewajiban tunjangan, yaitu nilai sekarang tunjangan yang terjamin dan yang tidak terjamin diakrualkan sampai tanggal ini berdasarkan tingkat gaji masa depan karyawan.9 Akan tetapi, seperti yang akan Anda pelajari nanti, profesi akuntan menggunakan akumulasi kewajiban tunjangan dalam situasi-situasi tertentu. Mereka yang mengkritik proyeksi kewajiban tunjangan berpendapat bahwa menggunakan tingkat gaji masa depan sama dengan menambahkan kewajiban masa depan ke kewajiban yang ada sekarang. Mereka yang mendukung proyeksi kewajiban tunjangan berpendapat bahwa janji pemberi kerja untuk membayar tunjangan, berdasarkan persentase gaji masa depan karyawan, jauh berbeda dengan janji untuk membayar suatu persentase dari gaji mereka sekarang, dan perbedaan semacam itu harus tercermin dalam kewajiban pensiun serta beban pensiun. Tanpa memperhatikan pendekatan apapun yang dipakai, estimasi tunjangan masa depan yang harus dibayar didiskontokan menjadi nilai sekarang. Perubahan suku bunga yang kecil yang digunakan untuk mendiskontokan tunjangan pensiun dapat secara dramatis mempengaruhi pengukuran kewajiban pemberi kerja. Misalnya, penurunan tingkat diskonto sebesar 1% dapat menaikkan kewajiban pensiun sebesar 15%,. Tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kewajiban pensiun harus diubah pada setiap tanggal pengukuran untuk mencerminkan suku bunga berjalan. Kapitalisasi lawan Nonkapitalisasi Sebelum diterbitkannya FASB Statement No. 87, akuntansi untuk program pensiun mengikuti pendekatan nonkapitalisasi. Karena neraca melaporkan aktiva atau kewajiban untuk perjanjian program pensiun hanya jika jumlah yang benar-benar didanai selama suatu tahun oleh pemberi kerja berbeda dengan jumlah yang dilaporkan oleh pemberi kerja sebagai beban pensiun tahun berjalan, maka terjadi nonkapitalisasi, yang sering disebut sebagai pembiayaan di luar neraca (off-balance-sheet financing). Pendekatan kapitalisasi mengukur dan melaporkan aktiva dan kewajiban pensiun perusahaan ke dalam laporan keuangan. Kapitalisasi lebih mementingkan substansi ekonomi dari perjanjian program pensiun daripada bentuk hukumnya. Menurut pandangan ini, pemberi kerja mempunyai kewajiban sebesar tunjangan pensiun yang telah dijanjikan akan dibayarkan selama masa kerja karyawan yang telah dijalani. Karena beban pensiun telah terjadi–ketika karyawan bekerja–maka kewajiban pemberi kerja akan bertambah.
  • 12. Pendanaan program ini tidak akan berpengaruh terhadap jumlah kewajiban; hanya janji pemberi kerja dan masa kerja karyawan yang mempengaruhi kewajiban. Kewajiban pensiun akan berkurang melalui pembayaran tunjangan kepada para karyawan yang pensiun. FASB dalam Statement No. 87 menganut pendekatan yang lebih condong ke arah kapitalisasi. Namun, usulan untuk memakai pendekatan kapitalisasi penuh (total akrual), yang mengharuskan pengakuan pos-pos neraca yang sebelumnya tidak pernah ada, sangat ditentang. FASB Statement No. 87 merupakan bentuk kompromi yang menggabungkan beberapa ciri kapitalisasi dengan beberapa ciri nonkapitalisasi. seperti akan kita pelajari secara lebih rinci dalam bab ini, beberapa unsur program pensiun tidak diakui dalam akun dan laporan keuangan (yaitu, tidak dikapitalisasi). Karena hal ini, akuntansi untuk pensiun, tidak sepenuhnya logis atau benar-benar lengkap, atau secara konseptual baik. Karena kompleksitas keuangan dari program pensiun dengan tunjangan pasti, maka banyak orang berkompeten yang bermaksud baik tidak akan menyetujui substansi ekonomi dari program semacam itu. Statement No. 87 penuh dengan kompromi yang membuatnya kurang dapat diaplikasikan sebagai metode kapitalisasi yang ideal. Akan tetapi, sebagai pembelaan, Statement No. 87 merupakan perbaikan besar terhadap ketentuan akuntansi sebelumnya dan merupakan langkah pertama menuju pendekatan yang secara konseptual baik bagi akuntansi pemberi kerja untuk program pensiun. Komponen Beban Pensiun Ada kesepakatan umum bahwa biaya pensiun harus dipertanggungjawabkan dengan dasar akrual.10 Profesi akuntan menyadari bahwa akuntansi untuk program pensiun membutuhkan pengukuran biaya dan pengidentifikasian biaya itu dalam periode waktu yang tepat. Akan tetapi, penentuan biaya pensiun ini sangat rumit karena merupakan fungsi dari komponen-komponen berikut ini: 1. Biaya Jasa. Biaya jasa merupakan beban yang disebabkan oleh kenaikan hutang tunjangan pensiun (proyeksi kewajiban tunjangan) kepada karyawan atas jasa yang mereka berikan selama tahun berjalan. Aktuaris menghitung biaya jasa (service cost), sebagai nilai sekarang tunjangan baru yang diperoleh karyawan selama tahun berjalan.
  • 13. 2. Bunga atas Kewajiban. Karena pensiun adalah perjanjian kompensasi yang ditangguhkan, maka terdapat faktor nilai waktu dari uang. Akibatnya, pensiun dicatat atas dasar setelah didiskontokan. Beban bunga akrual setiap tahun atas proyeksi kewajiban tunjangan terjadi tepat seperti pada beban bunga atas setiap hutang yang didiskontokan. Akuntan menerima bantuan dari aktuaris dalam memilih suku bunga, yang dikenal sebagai suku bunga penyelesaian (settlement rate). 3. Pengembalian Aktual atas Aktiva Program. Pengembalian (return) yang dihasilkan oleh akumulasi aktiva dana pensiun selama tahun tertentu adalah relevan dengan pengukuran biaya bersih bagi pemberi kerja yang mensponsori program pensiun karyawan. Oleh karena itu, beban pensiun tahunan harus disesuaikan untuk memperhitungkan bunga dan dividen yang terakumulasi dalam dana dan juga kenaikan serta penurunan nilai pasar aktiva dana itu. 4. Amortisasi Biaya Jasa sebelumnya yang Belum Diakui. Amandemen program pensiun (termasuk pembentukan program pensiun) seringkali mencakup ketentuan untuk menaikkan tunjangan (dalam situasi yang jarang untuk menurunkan tunjangan) atas jasa karyawan yang diberikan dalam tahun-tahun sebelumnya. Karena amandemen program ini dilakukan dengan harapan bahwa pemberi kerja akan merealisasi manfaat ekonomi selama periode mendatang, maka biaya (biaya jasa sebelumnya) untuk menyediakan tunjangan retroaktif ini dialokasikan ke beban pensiun di masa depan, khususnya selama sisa tahun masa kerja karyawan yang dipengaruhi. 5. Keuntungan atau Kerugian. Volatilitas beban pensiun dapat disebabkan oleh perubahan mendadak dan besar dalam nilai pasar aktiva program serta oleh perubahan proyeksi kewajiban tunjangan (yang akan berubah apabila asumsi aktuarial dimodifikasi atau apabila kejadian sebenarnya berbeda dengan kejadian yang diperkirakan). Ada dua hal yang membentuk keuntungan atau kerugian ini: (1) perbedaan antara pengembalian aktual dan pengembalian yang diharapkan atas aktiva program dan (2) amortisasi keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui dari periode-periode sebelumnya. Perhitungan ini rumit dan akan dibahas nanti dalam bab ini.
  • 14. Komponen-komponen beban pensiun dan pengaruhnya terhadap total beban pensiun (kenaikan atau penurunan) diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-4. Biaya Jasa Dalam FASB Statement No. 87, FASB menyatakan bahwa komponen biaya jasa yang diakui dalam suatu periode harus ditetapkan sebagai nilai sekarang aktuarial dari tunjangan yang dihasilkan oleh rumus tunjangan pensiun atas jasa karyawan selama periode tersebut. Yaitu, aktuaris memprediksi tunjangan tambahan yang harus dibayarkan menurut rumus tunjangan program sebagai akibat dari jasa karyawan selama tahun berjalan, kemudian mendiskontokan biaya tunjangan masa depan itu kembali ke nilai sekarangnya. FASB menyimpulkan bahwa tingkat kompensasi masa depan harus dipertimbangkan dalam mengukur kewajiban saat ini dan beban pensiun periodik jika rumus tunjangan program memperhitungkan tingkat kompensasi tersebut. Dengan kata lain, kewajiban saat ini yang timbul dari janji untuk membayar tunjangan sebesar 1%, dari gaji akhir seorang karyawan berbeda dengan janji pemberi kerja untuk membayar 1% dari gaji sekarang. Mengabaikan fakta ini berarti mengabaikan aspek beban pensiun yang penting. Jadi,
  • 15. metode aktuarial tunjangan/tahun masa kerja, yang menghitung beban pensiun berdasarkan nilai gaji masa depan, adalah pendekatan yang dipakai oleh FASB. Sebagian akuntan yang tidak setuju dengan penentuan ini menyatakan bahwa perusahaan harus mempunyai lebih banyak kebebasan untuk memilih pola pengakuan beban. Sementara yang lainnya percaya bahwa memasukkan kenaikan gaji masa depan ke dalam beban pensiun tahun berjalan berarti mempertanggungjawabkan peristiwa yang belum terjadi. Mereka berpendapat bahwa jika program dihentikan hari ini, maka hanya kewajiban untuk akumulasi tunjangan yang harus dibayar. Walaupun demikian, FASB menunjukkan bahwa proyeksi kewajiban tunjangan memberikan ukuran yang lebih realistic atas dasar kesinambungan usaha (going concern) mengenai kewajiban pemberi kerja menurut program dan, karenanya harus digunakan sebagai dasar penentuan biaya jasa. Bunga atas Kewajiban Komponen kedua dari beban pensiun adalah bunga atas kewajiban, atau beban bunga. Karena kewajiban tidak dibayarkan sampai jatuh tempo, maka kewajiban ini dicatat atas dasar setelah didiskontokan. Kewajiban tersebut lalu mengakrualkan bunga sepanjang umur karyawan. Komponen bunga adalah bunga untuk periode berjalan atas proyeksi kewajiban tunjangan yang beredar selama periode itu. FASB tidak membahas masalah seberapa sering biaya bunga harus dimajemukkan. Untuk menyederhanakan ilustrasi dan materi soal, kita menggunakan perhitungan bunga sederhana, dengan menerapkannya pada saldo awal tahun proyeksi kewajiban tunjangan. Bagaimana suku bunga ditentukan? FASB menyatakan bahwa tingkat diskonto yang diasumsikan harus mencerminkan suku bunga yang dapat secara efektif menyelesaikan tunjangan pensiun (suku bunga penyelesaian). Dalam menentukan suku bunga penyelesaian ini, hal yang perlu dilakukan adalah melihat informasi yang ada mengenai suku bunga implicit atas harga kontrak anuitas saat ini yang dapat digunakan untuk mempengaruhi penyelesaian kewajiban. (Dalam suatu kontrak anuitas, perusahaan asuransi tanpa syarat menjamin akan memberikan tunjangan pensiun tertentu kepada pihak tertentu sebagai pengembalian atas pembayaran atau premi tetap.) Tingkat pengembalian lainnya atas investasi bermutu tinggi yang memberikan pendapatan tetap juga dapat digunakan.
  • 16. Pengembalian Aktual atas Aktiva Program Aktiva program pensiun biasanya berupa investasi dalam saham, obligasi, sekuritas lainnya, dan real estat yang dimiliki untuk menghasilkan pengembalian yang memadai, yang umumnya dengan risiko minimum. Aktiva program pensiun akan bertambah dengan adanya kontribusi pemberi kerja dan pengembalian aktual atas aktiva program pensiun; di lain pihak, aktiva itu akan berkurang dengan adanya tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang pensiun. Seperti telah ditunjukkan, pengembalian aktual yang diperoleh dari aktiva ini akan menambah saldo dana dan pada saat yang sama mengurangi biaya bersih pemberi kerja untuk menyediakan tunjangan pensiun karyawan. Yaitu, semakin tinggi pengembalian aktual atas aktiva program pensiun, semakin kecil jumlah yang pads akhirnya harus dikontribusikan oleh pemberi kerja dan, karma itu, semakin kecil beban pensiun yang harus dilaporkan. Pengembalian aktual atas aktiva program merupakan kenaikan dana pensiun yang berasal dari bunga, dividen, serta perubahan yang telah direalisasi dan yang belum direalisasi dalam nilai pasar wajar aktiva program. Pengembalian aktual dihitung dengan menyesuaikan perubahan aktiva program untuk menentukan pengaruh kontribusi selama tahun berjalan dan tunjangan yang dibayarkan selama tahun itu. Persamaan pada Ilustrasi 20-5 berikut ini, atau variasi dari persamaan ini, dapat digunakan untuk menghitung pengembalian aktual. Dengan kata lain, pengembalian aktual atas aktiva program adalah perbedaan antara nilai wajar aktiva program pada awal periode dan pada akhir periode, setelah disesuaikan dengan kontribusi dan pembayaran tunjangan. Perhitungan pengembalian aktual berdasarkan persamaan di atas diilustrasikan di bawah ini dengan menggunakan beberapa asumsi jumlah:
  • 17. Jika pengembalian aktual atas aktiva program bernilai positif (keuntungan) selama periode berjalan, maka jumlah itu dikurangkan dalam perhitungan beban pensiun. Jika pengembalian aktual bernilai negatif (kerugian) selama periode berjalan, maka jumlah tersebut ditambahkan dalam perhitungan beban pensiun." MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA PENSIUN Sebelum membahas secara rinci komponen-komponen beban pensiun lainnya (amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui serta keuntungan dan kerugian) yang tampaknya semakin rumit, kita akan mengilustrasikan ayat jurnal akuntansi dasar untuk tiga komponen yang pertama: (1) biaya jasa, (2) bunga atas kewajiban, dan (3) pengembalian aktual atas aktiva program. Di sini hal yang penting bagi akuntansi untuk pensiun adalah fakta bahwa beberapa pos yang signifikan dari program pensiun tidak diakui dalam akun dan dalam laporan keuangan. Di antara kompromi-kompromi yang dilakukan FASB adalah tidak diakuinya (nonkapitalisasi) pos-pos pensiun berikut ini: 1. Proyeksi kewajiban tunjangan. 2. Aktiva program pensiun. 3. Biaya jasa sebelumnya yang belum diakui. 4. Keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui. Pemberi kerja diharuskan untuk mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan keempat pos nonkapitalisasi ini, tetapi keempatnya tidak diakui dalam laporan keuangan. Selain itu, ketepatan jumlah pos-pos ini juga harus diketahui sepanjang waktu karena jumlah-jumlah itu akan digunakan dalam perhitungan beban pensiun tahunan. Oleh karena itu, untuk memantau pos-pos pensiun di luar neraca ini, ayat jurnal dan akun-akun memo harus diselenggarakan di luar sistem akuntansi buku besar yang formal. Sebuah lembar kerja yang unik bagi akuntansi pensiun akan digunakan untuk mencatat baik ayat jurnal formal maupun ayat jurnal memo guna terus memantau seluruh pos dan komponen program pensiun yang relevan bagi pemberi kerja. 12
  • 18. Format lembar kerja pensiun tersebut diperlihatkan di bawah ini: Kolom-kolom "Ayat Jurnal Umum" di sisi kiri lembar kerja mencatat ayat jurnal dalam akun-akun buku besar umum yang formal. Sementara kolom-kolom "catatan Memo" di sisi kanan mencatat saldo pos-pos pensiun yang tidak diakui (tidak dikapitalisasi). Pada baris pertama lembar kerja, saldo awal (jika ada) dicantumkan. Berikutnya, transaksi dan peristiwa yang berhubungan dengan program pensiun dicatat, dengan menggunakan debet dan kredit serta menggunakan kedua perangkat catatan tersebut seolah-olah keduanya merupakan satu perangkat untuk mencatat ayat jurnal itu. Untuk setiap transaksi atau peristiwa, jumlah debet harus sama dengan jumlah kredit: Saldo dalam, kolom Biaya Dibayar di Muka/Akrual harus sama dengan saldo bersih dalam catatan memo. Ayat Jurnal dan Lembar Kerja Tahun 2006 Untuk menggambarkan penggunaan lembar kerja dan bagaimana lembar kerja itu berguna dalam mempertanggungjawabkan program pensiun, asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari 2006, Zarle Company menganut FASB Statement No. 87 untuk mempertanggungjawabkan program pensiun dengan tunjangan pasti. Fakta-fakta berikut ini berlaku untuk program pensiun tersebut selama tahun 2006: Aktiva program, 1 Januari 2006, adalah $100.000. Proyeksi kewajiban tunjangan, 1 Januari 2006, adalah $100.000. Biaya jasa tahunan adalah $9.000. Suku bunga penyelesaian adalah 10%. Pengembalian aktual atas aktiva program adalah $10.000. Kontribusi (pendanaan) adalah $8.000. Tunjangan yang dibayarkan kepada para pensiunan selama tahun berjalan adalah $7.000.
  • 19. Dengan menggunakan data yang disajikan di atas, lembar kerja dalam llustrasi 20-8 menyajikan saldo awal dan semua ayat jurnal pensiun yang dicatat oleh Zarle Company pada tahun 2006. Saldo awal untuk proyeksi kewajiban tunjangan dan aktiva program pensiun dicatat pada baris pertama lembar kerja di bagian catatan memo. Saldo-saldo ini tidak tercatat dalam jurnal umum yang formal dan, karenanya, tidak dilaporkan sebagai kewajiban serta aktiva pada laporan keuangan Zarle Company. Kedua pos pensiun yang signifikan ini merupakan jumlah-jumlah di luar neraca yang mempengaruhi beban pensiun, tetapi tidak tercatat sebagai aktiva dan kewajiban dalam pembukuan pemberi kerja. Ayat jurnal (a) mencatat komponen biaya jasa, yang menambah beban pensiun sebesar $9.000 dan menambah kewajiban (proyeksi kewajiban tunjangan) sebesar $9.000. Ayat jurnal (b) mencatat komponen beban bunga, yang menambah kewajiban dan beban pensiun dengan $10.000 (proyeksi kewajiban tunjangan awal dikalikan dengan suku bunga penyelesaian 10%. Ayat jurnal (c) mencatat pengembalian aktual atas aktiva program, yang menambah aktiva program dan mengurangi beban pensiun. Ayat jurnal (d) mencatat kontribusi (pendanaan) aktiva oleh Zarle Company ke dalam dana pensiun; kas berkurang sebesar $8.000 dan aktiva program bertambah sebesar $8.000. Ayat jurnal (e) mencatat pembayaran tunjangan yang dilakukan kepada para pensiunan, yang
  • 20. menyebabkan penurunan yang sama sebesar $7.000 pada aktiva program dan proyeksi kewajiban tunjangan. "Ayat jurnal formal" pada tanggal 31 Desember, yang merupakan ayat jurnal yang dibuat secara formal untuk mencatat beban pensiun tahun 2006, adalah sebagai berikut: 2006 Beban Pensiun 9.000 Kas 8.000 Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual 1.000 Ayat jurnal kredit ke Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual sebesar $1,000 menunjukkan adanya, perbedaan antara beban pensiun tahun 2006 sebesar $9.000 dan jumlah yang didanai sebesar $8.000. Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual (kredit) merupakan kewajiban karena program kurang didanai sebesar $1.000. Saldo akun Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual sebesar $1.000 juga sama dengan saldo bersih dalam akun memo. Rekonsiliasi pos-pos di luar neraca ini dengan biaya pensiun dibayar di muka/akrual yang dilaporkan dalam neraca diperlihat¬kan pada Ilustrasi 20-9. jika jumlah bersih saldo catatan memo adalah kredit, maka jumlah yang merekonsiliasi kolom biaya dibayar di muka/akrual akan berupa kredit dengan jumlah yang sama. jika jumlah bersih saldo catatan memo adalah debet, maka jumlah biaya dibayar di muka/akrual akan menjadi debet dengan jumlah yang sama. Lembar kerja ini dirancang untuk menghasilkan karakteristik merekonsiliasi yang nantinya akan berguna dalam penyusunan catatan yang disyaratkan berkaitan dengan pengungkapan pensiun. Dalam ilustrasi ini, debet ke Beban Pensiun melebihi kredit ke Kas, sehingga menghasilkan kredit ke Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual yaitu pengakuan
  • 21. kewajiban.Jika kredit ke Kas melebihi debet ke Beban Pensiun, maka Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual akan didebet pengakuan aktiva. Amortisasi Biaya Jasa Sebelumnya yang Belum Diakui (Prior Service Cosf—PSC) Jika suatu program tunjangan-pasti dipilih (diadopsi) atau diamandemenkan, maka seringkali perusahaan memberikan penghargaan kepada para karyawan atas tahun-tahun masa kerja yang telah dijalani sebelum tanggal inisiasi atau amandemen itu. Akibat adanya penghargaan atas jasa sebelumnya itu, proyeksi kewajiban tunjangan biasanya lebih besar daripada sebelumnya. Dalam banyak kasus, kenaikan proyeksi kewajiban tunjangan ini bisa sangat besar. Pertanyaan yang akan diajukan adalah apakah beban dan kewajiban yang terkait dengan biaya jasa sebelumnya (PSC—prior service cost) ini harus sepenuhnya dilaporkan pada saat program dimulai atau diamandemenkan. FASB menyatakan bahwa tidak ada beban untuk biaya ini dan dalam beberapa kasus, tidak ada kewajiban yang harus diakui pada saat program dimulai atau diamandemenkan. Dasar pemikiran FASB adalah bahwa pemberi kerja tidak akan memberikan penghargaan atas masa kerja sebelumnya kecuali jika pemberi kerja memperkirakan akan menerima manfaat di masa depan. Akibatnya, tunjangan yang berlaku surut (retroaktif) ini tidak boleh diakui sebagai beban pensiun seluruhnya dalam tahun diamandemenkan, tetapi harus diakui selama periode masa kerja para karyawan yang diperkirakan akan menerima tunjangan menurut program (sisa masa kerja karyawan aktif yang tercakup dalam program). Biaya tunjangan retroaktif (termasuk tunjangan yang diberikan kepada para pensiunan yang ada sekarang) adalah kenaikan proyeksi kewajiban tunjangan pada tanggal amandemen. Jumlah biaya jasa sebelumnya ini dihitung oleh aktuaris. Amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui ini merupakan fungsi akuntansi yang dilakukan dengan bantuan aktuaris. FASB lebih menyukai metode amortisasi jumlah tahun masa kerja yang serupa dengan perhitungan unit produksi. pertama, total jumlah tahun mass kerja yang akan dijalani oleh seluruh karyawan peserta program dihitung. Kedua, biaya jasa sebelumnya yang belum diakui dibagi dengan total jumlah tahun masa kerja, untuk mendapatkan biaya per tahun masa kerja (biaya per unit). Ketiga, jumlah tahun masa kerja yang dijalani setiap tahunnya dikalikan dengan biaya per tahun masa kerja, untuk mendapatkan beban amortisasi tahunan.
  • 22. Untuk menggambarkan amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui menurut metode jumlah tahun masa kerja, asumsikan bahwa program pensiun dengan tunjangan pasti yang dibentUk Zarle Company mencakup 170 karyawan. Dalam negosiasinya dengan para karyawan, Zarle mengamandemenkan program PenSiUnnva pada tanggal 1 Januari 2007, clan memberikan $80.000 biaya jasa sebelumnya kepada para karyawannya. Para karyawan itu dikelompokkan sebagai berikut menurut perkiraan tahun pension: Perhitungan tahun masa kerja per tahun clan total tahun masa kerja diperlihat¬kan dalam Ilustrasi 20-10: Tahun Masa Kerja Tahun A B c D E Total 2007 40 20 40 50 20 170 2008 20 40 50 20 130 2009 40 50 20 110 2010 50 20 70 2011 20 20 40 40 120 200 100 500 Jika dihitung berdasarkan biaya jasa sebelumnya sebesar $80.000 dan total 500 tahun masa kerja untuk seluruh tahun tersebut, maka biaya per tahun masa kerja adalah $160 ($80.000 : 500). jumlah amortisasi tahunan berdasarkan biaya per tahun masa kerja $160 dihitung seperti diperlihatkan pada Ilustrasi 20-11.
  • 23. FASB Statement No. 87 memperbolehkan metode alternatif untuk menghitung amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui; pemberi kerja boleh menggunakan amortisasi garis lurus sepanjang sisa masa kerja rata-rata para karyawan. Dalam kdSLIS ini, di mans masa kerja adalah 500 tahun dan jumlah karyawan adalah 170, maka angka rata-ratanya adalah 2,94 tahun (500 : 170). Dengan menggunakan metode ini, biaya sebesar $80.000 tersebut akan dicatat sebagai beban sebesar $27.211 ($80.000 : 2,94) pada tahun 2007, $27.211 pada tahun 2008, dan $25.578 ($27.211 x 0,94) pada tahun 2009. Ayat Jurnal dan Lembar Kerja Tahun 2007 Melanjutkan ilustrasi Zarle Company ke tahun 2007, kita melihat bahwa amandemen program Pensiun pada tanggal 1 Januari 2007 memberi para karyawan tUnjangan jasa sebelumnya yang bernilai sekarang $80.000. Jumlah amortisasi tahunan, seperti yang dihitung dalam bagian sebelumnya dengan menggunakan pendekatan tahun masa kerja ($27.200 untuk tahun 2007), akan dipakai dalam ilustrasi ini. Fakta-fakta berikut ini berkenaan dengan program pensiun untuk tahun 2007: Biaya jasa tahunan adalah $9.500. Suku bungs penyelesaian adalah 10,;,. Pengembalian aktual alas aktiva program adalah $11.100. Kontribusi (pendanaan) tahunan adalah $20.000. Tunjangan yang dibayarkan kepada para pensiunan selama tahun berjalan adalah $8.000. Amortisasi biaya jasa sebelumnya (PSC) dengan menggunakan metode tahun masa kerja adalah $27.200. Lembar kerja pada Ilustrasi 20-12 menyajikan semua ayat jurnal dan informasi tentang pensiun yang dicatat oleh Zarle Company dalam tahun 2007.
  • 24. Baris pertama lembar kerja memperlihatkan saldo awal akun Biaya Pensiu di Muka/Akrual dan akun-akun memo. Ayat jurnal M mencatat'pemberian biaya jasa sebelumnya oleh Zarle Company dengan menambahkan $80.000 ke proyeksi kewajiban tunjangan dan ke biaya jasa sebelumnya yang belum diakui (tidak dikapitalisasi). Ayat jurnal (g), (h), (i), (k), dan (1) serupa dengan ayat jurnal yang berkaitan dalam tahun 2006. Ayat jurnal (j) mencatat amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui untuk tahun 2007 dengan mendebet Beban Pensiun sebesar $27.200 clan mengkredit akun bans Biaya jasa sebelumnya yang Belum Diakui dengan jumlah yang sama. Ayat jurnal per 31 Desember yang secara formal mencatat beban pensiun—basil penjumlahan kolom beban pensiun tahunan—untuk tahun 2007 adalah sebagai berikUt: 2007 Beban Pensiun 44.800 Kas 20.000 Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual 24.800 Karena beban tersebut melebilij pendanaan, maka akun Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual dikredit sebesar selisih $24.800 itu can merupakan Seale ke",ajiban. Pada tahun 2007, seperti pada tahun 2006, saldo akun Biaya Pensiun Dibayar di Muka/ Akrual ($25.800) sama dengan jumlah bersih saldo akun memo seperti yang diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-13. proyeksi kewajiban tunjangan (Kredit) $(212.700) Aktiva program pada nilai wajar (Debet) 134.100 Status pendanaan (78.600) Biaya jasa sebelumnya yang belum diakui (Debet) 52.800 Biaya pensiun dibayar di muka/akrual (Kredit) $ (25.800)
  • 25. Rekonsiliasi di atas adalah rumus yang membuat lembar kerja ini berfungsi. Remus itu menghubungkan komponen-komponen akuntansi pensiun, baik yang dicatat maupun yang tidak dicatat, satu sama lain. Keuntungan atau Kerugian Masalah penting yang dikhawatirkan oleh perusahaan yang memiliki program pensiun adalah perubahan yang tidak terkertdali dan tidak diperkirakan atas beban pensiun yang dapat disebabkan oleh (1) perubahan mendadak dan besar dalam, nilai pasar aktiva program serta (2) perubahan asumsi aktuarial yang mempengaruhi jumlah proyeksi kewajiban tunjangan. Jika keuntungan atau kerugian ini sepenuhnya mempengaruhi laporan keuangan selama periode realisasi atau periode terjadinya, maka akan timbul fluktuasi yang substansial dalam beban pensiun. Oleh karena itu, profesi akuntan memutuskan untuk mengurangi volatilitas yang berkaitan dengan beban pensiun dengan menggunakan teknik-teknik perataan (smoothing techniques) yang mengurangi dan dalam beberapa kasus, sepenuhnya mengeliminasi fluktuasi tersebut. Meratakan Keuntungan dan Kerugian yang Tidak Diperkirakan atas Aktiva Program Salah satu komponen beban pensiun, yaitu pengembatian aktual atas aktiva program, akan mengurangi beban pensiun (dengan mengasumsikan bahwa pengembalian aktual bernilai positif). SUatU perubahan pengembalian aktual yang besar dapat secara substansial mempengaruhi beban pensiun selama tahun tertentu. Asumsikan bahNva suatu perusahaan memperoleh pengembalian sebesar 40'4, dalam pasar saham selama tahun berjalan. Haruskah peristiwa yang substansial itu, dan mungkin hanya terjadi satu kali ini, mempengaruhi beban pensiun tahun berjalan? Para AtUaris mengabaikan fluktuasi yang sedang berlangsung saat ini ketika mereka mengembangkan pola pendanaan untuk mernbavar tunjangan yang diperkirakan di masa depan. Mereka mengembangkan tingkat pengembalian yang diharapkan dan mengalikan tingkat tersebut dengan nilai tertirnbang aktiva sepanjang periode waktU vang layak untuk mendapatkan pengembalian yang diharapkan atas aktiva program (expected return on t41711 assets). pengembalian ini
  • 26. kemUdian digunakall untuk menentukan pola pendanaannya. FASB memakai pendekatan aktuariS untuk memperkecil perubahan besar yang mungkin terjadi dalam pengembalian aktual. Yaitu, pengembalian yang diharapkan atas aktiva program akan dimasukkan sebagai salah satu komponen beban pensiun, bukan pengembalian aktUa! selama tahun tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, tingkat pengembalian yang diharapkan (persentase menurut aktuaris) dikalikan dengan nilai wajar aktiva program atau nilai aktiva yang berkaitan dengan pasar Untuk aktiva program itu (sepanjang ilustrasi tentang Zarle Company, nilai yang berkaitan dengan pasar dan nilai wajar aktiva program cllaSUmsikall sama). Nilai aktiva yang berkaitan dengan pasar adalah nilai basil perhitungan yang m-engakui perubahan nilai wajar dengan cara yang sistematik dan rasional sepanjang tidak lebih dari 5 tahun. 13 Perbedaan antara pengembalian yang diharapkan dan pengembalian aktual sering kali disebut sebagai keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan; disebUt jLlga keuntungan dan kerugian aktiva oleh FASB. Keuntungan aktiva terjadi apabila pengembalian aktual lebih besar daripada pengembalian yang diperkirakan; sementara kerugian aktiva terjadi apabila pengembalian aktual lebih kedl ketimbang pengembalian yang diperkirakan. Apa yang terjadi dengan keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan dalam akuntansi untuk pensiun? perusahaan akan mencatat keuntungan aktiva dan kerugian aktiva pada akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diaku;, lalu menggabungkannya dengan akumulasi keuntungan dan kerugian Yang belum diakui pada tahun sebelumnya. Untuk menggambarkan perhitungan keuntungan atau kerugian aktiva yang tidak diperkirakan serta akuntansi terkait, asumsikan bahwa Zarle Company pada tahun 2008 memiliki pengembalian aktual atas aktiva program sebesar $16.000 sedangkan pengembalian yang diperkirakan adalah $13.410 (tingkat pengembalian yang diperkirakan sebesar 10"Jn dikalikan dengan aktiva program awal tahun). Keuntungan aktiva yang tidak diperkirakan sebesar $2.590 ($16.000 – $13.410) ini dikredit ke Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui dan didebet ke Beban Pensiun. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DART BIAYA PENSION Bagi beberapa perusahaan, program pensiun menghasilkan laba rill di penghujung 1990an. Program tersebut tidak hanya impas namun jugs menambah pendapatan. Ini terjadi ketika
  • 27. penghasilan yang diperkirakan dari aktiva pensiun melampaui biaya tahunan perusahaan. Di Norfolk Southern, penghasilan pensiun besarnya 12 persen dari laba operasi. Di Lucent Technologies, Coastal Corp., dan Unisys Corp besarnya mencapai 11 persen dari laba operasi. Fakta tersebut menjadi penting karena dalam kaSLIs-kaSLIS tersebut pihak manajemen tidak menentukan penghasilan operasi—justru penghasilan pensiun. Akibatnya, penghasilan dapat berubah dengan cepat. Sayangnya, ketika pasar saham tidak lagi berkembang, biaya pensiun benar-benar Y meningkat bagi banyak perusahaan. Penyebabnya: pendapatan yang diperkirakan dari basis aktiva berukuran kecil tak lagi menutup biaya pelayanan pensiun dan bungs dari kewajiban tunjangan yang diproyeksikan. Akibatnya, banyak perusahaan menjadi kesulitan dalam mencapai target-target pendapatan mereka, padahal saat itu pencapaian target-target tersebut bersifat krusial dalam rangka menjaga tingkat harga saham. Meratakan Keuntungan dan Kerugian yang Tidak Diperkirokan Was Kewajiban Pensiun Dalam, mengestimasi proyeksi kewajiban tunjangan (kewajiban), aktuaris membuat asumsi mengenai hal-hal seperti angka mortalitas, angka purnakarya, tingkat perputaran, tingkat kecacatan, dan jumlah gaji. Setup perubahan dalam aSLIMSj¬asunisi aktLltrial ini akan mengubah jumlah proyeksi kewajiban tunjangan. Jarang terjadi kejadian akrual persis sama dengan prediksi aktuarial. Keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan akibat perubahan proyeksi kewajiban tunjangan ini disebut sebagai keuntungan clan kerugian kewajiban. Keuntungan kewajiban (yang berasal dari penurunan yang tidak diperkirakan atas saldo kewajiban) dan kerugian kewajiban (yang berasal dari kenaikan yang tidak diperkirakan) akan ditangguhkan (belum diakui). Keuntungan dan kerugian kewajiban ini akan digabungkan dalam akan Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui yang sama dengan yang digunakan untuk keuntungan dan kerugian aktiva. Keuntungan atau kerugian ini terakumulasi dari tahun ke tahun, di luar neraca, dalam sebuah akun catatan memo. Amortisasi Koridor Karena keuntungan dan kerugian aktiva sorts keuntungan dan kerugian kewajiban dapat saling mengoffset, maka akumulasi total keuntungan atau kerugian bersih yang belum
  • 28. diakui mungkin tumbuh tidak, terlalu besar. Namun, mungkin saja saling mengoffset itu tidak terjadi dan saldo akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui terns membesar. Untuk membatasi pertumbuhan itu, FASB menetapkan pendekatan koridor untuk mengamortisasi akumulasi saldo akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui apabila saldo itu menjadi terlalu besar. Saldo, keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui dianggap terlalu besar dan harus diamortisasi apabila melebihi kriteria yang dipilih FASB secara arbitrer sebesar 10%, dari nilai yang lebih besar antara saldo awal proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai aktiva program yang berkaitan dengan pasar. Untuk menggambarkan pendekatan koridor ini, asumsikan data proyeksi kewajiban tunjangan dan aktiva program Callaway selama periode 6 tahun seperti yang diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-14. Bagaimana cars koridor ini berfungsi akan terlihat apabila data di atas digambarkan secara gratis seperti dalam diagram pads Ilustrasi 20-15.
  • 29. Jika saldo akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui berada dalam batas atas dan bawah koridor, maka tidak diperlukan amortisasi—saldo keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui itu akan tetap ada tanpa perubahan. Jika diperlukan amortisasi, maka amortisasi minimum adalah kelebihan dibagi dengan sisa mass kerja rata-rata para karyawan aktif yang diperkirakan akan menerima tunjangan menurut program. Semua metode amortisasi yang sistematik untuk keuntungan dan kerugian yang belum diakui dapat digunakan sebagai pengganti angka minimum di atas, apabila disajikan lebih besar daripada angka minimum, digunakan secara konsisten baik untuk keuntungan maupun kerugian, dan diungkapkan. Ilustrasi Keuntungan/Kerugian yang Belum Diakui Dalam menerapkan pendekatan koridor, FASB memutuskan bahwa amortisasi kelebihan keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui harus dimasuk¬kan sebagai komponen beban pensiun hanya jika, pads awal tahun, keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui itu melebihi koridor. Yaitu, jika tidak ada keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui pads awal periode, maka tidak ada pengakuan keuntungan atau kerugian selama periode itu. Untuk menggambarkan amortisasi keuntungan dan kerugian bersih yang belum diakui, asumsikan informasi berikut ini untuk Soft-White, Inc.: Apabila sisa masa kerja rata-rata semua karyawan aktif adalah 5,5 tahun, maka skedul untuk mengamortisasi kerugian bersih yang belum diakui itu adalah sebagai berikut:
  • 30. Seperti diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-16, kerugian yang diakui pada tahun 2007 akan menambah beban pensiun sejumlah $21.818. jumlah ini kurang berarti jika dibandingkan dengan total kerugian sebesar $400.000 dan menunjukkan bahwa pendekatan koridor dapat memperkecil pengaruh (mengurangi volatilitas) keuntungan dan kerugian terhadap beban pensiun. Dasar pemikiran dari pendekatan koridor adalah bahwa keuntungan dan kerugian ini berasal dari penyempurnaan estimasi serta perubahan nyata nilai ekonomi, dan setelah beberapa waktu keuntungan serta kerugian ini akan Baling meng-offset. Oleh karena itu, terlihat wajar bahwa keuntungan dan kerugian tidak boleh diakui seluruhnya sebagai komponen beban pensiun selama periode terjadinya keuntungan serta kerugian ittf. Akan tetapi, keuntungan dan kerugian yang berasal dari satu kejadian yang tidak secara langsung berhubungan dengan operasi program pensiun dan tidak terjadi dalam pelaksanaan operasi pemberi kerja sehari-hari harus segera diakui. Sebagai contoh, keuntungan atau kerugian yang secara langsung berhubungan dengan penutupan pabrik, pelepasan segmen, atau peristiwa serupa yang sangat mempengaruhi jumlah karyawan, harus diakui sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. pada suatu waktu, Bethlehem Steel melaporkan kerugian selama kuartal ketiga sebesar $477. Sebagian besar kerugian ini disebabkan oleh estimasi tunjangan masa depan yang terutang kepada para pekerja yang diberhentikan secara permanen. Dalam situasi ini, kerugian itu harus diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap keuntungan atau kerugian atas penutupan pabrik dan tidak boleh mempengaruhi biaya pensiun selama periode berjalan atau di masa depan. Ikhtisar Perhitungan Keuntungan atau Kerugian Aktiva Perbedaan antara pengembalian aktual atas aktiva program dan pengembalian yang diperkirakan atas aktiva program merupakan komponen keuntungan atau kerugian aktiva yang tidak diperkirakan (ditangguhkan). Komponen ini menangguhkan perbedaan antara
  • 31. pengembalian aktual dan pengembalian yang diperkirakan atas aktiva program pada saat menghitung beban pensiun tahun berjalan. jadi, setelah mempertimbangkan komponen ini, sebenarnya pengembalian yang diperkirakan atas aktiva program (bukan pengembalian aktual) yang menentukan beban pensiun tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian bersih yang diamortisasi ditentukan dengan mengamortisasi keuntungan atau kerugian yang belum diakui pada awal tahun dengan mengikuti batasan koridor. Dengan kata lain, jika keuntungan atau kerugian yang belum diakui lebih besar daripada koridor, maka keuntungan dan kerugian bersih ini harus diamortisasi. Amortisasi minimum ini dihitung dengan membagi keuntungan atau kerugian bersih yang terkena amortisasi dengan sisa masa kerja rata-rata. Apabila keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan digabungkan dengan amortisasi keuntungan dan kerugian aktuarial tahun- tahun sebelumnya, maka akan diperoleh keuntungan dan kerugian bersih yang tela'Li diamortisasi serta tidak diperkirakan (seringkali disebut sebagai keuntungan atau kerugian Baja). Ikhtisar ini diflustrasikan secara grafts pada Ilustrasi 20-17. pada dasarnya, keuntungan dan kerugian ini terkena tiga kali perataan. Yaitu, keuntungan atau kerugian aktiva diratakan dengan menggunakan pengembalian yang diperkirakan. Kemudian keuntungan atau kerugian yang belum diakui pada awal tahun tidak diamortisasi kecuali jika lebih besar daripada koridor. Terakhir, kelebihan itu disebarkan sepanjang sisa masa kerja para karyawan yang ada sekarang. Ayat Jurnal dan Lembar Kerja Tahun 2008
  • 32. Untuk melanjutkan ilustrasi Zarle Company ke tahun 2008, fakta-fakta berikut ini berfakLI untuk program pensiun tersebut: Biaya jasa tahunan adalah $13.000. Suku bunga penyelesaian adalah 10'/o; tingkat labs yang diperkirakan adalah 101/1). Pengembalian aktual atas aktiva program adalah $12.000. Amortisasi biaya jasa sebelumnya (PSC) adalah $20.800. Kontribusi (pendanaan) tahunan adalah $24.000. Tunjangan yang clibayarkan kepada para pensiunan selama tahun berjalan adalah $10.500. perubahan asumsi aktuarial menetapkan proyeksi kewajiban tunjangan akhir tahun sebesar $265.000. Lembar kerja yang diperlihatkan pads ilustrasi 20-18 menyajikan seluruh ayat jurnal dan informasi pensiun yang dicatat oleh Zarle Company dalam tahun 2008. Pads baris pertama lembar kerja itu dicantumkan saldo awal yang berhubungan dengan program pensiun. Dalam kasus ini, saldo awal Zarle Company adalah saldo akhir dari lembar kerja pensiun tahun 2007 Zarle Company yang telah disajikan dalam ilustrasi 20-12. Ayat jurnal (m), (n), (o), (q), (r), clan (s) serupa dengan ayat jurnal terkait yang
  • 33. sebelumnya telah dijelaskan dalam tahun 2006 dan 2007. Ayat jurnal (o) clan (p) Baling berhubungan. Pencatatan pengembalian aktual dalam ayat jurnal (o) telah diilustrasikan dalam tahun 2006 dan 2007; pengembalian aktual itu akan dicatat dengan cars yang sama dalam tahun 2008. Pads tahun 2006 clan 2007 diasumsikan bahwa pengembalian aktual atas aktiva program sama dengan pengembalian yang diperkirakan atas aktiva program. Dalam tahun 2008, pengembalian yang diperkirakan sebesar $13.410 (tingkat pengembalian yang diperkirakan sebesar 101, dikalikan dengan saldo aktiva program awal tahun sebesar $134.100) itu lebih besar daripada pengembalian aktual sebesar $12.000. Untuk meratakan beban pensiun, kerugian yang tidak diperkirakan sebesar $1.410 ($13.410 - $12.000) ditangguhkan dengan mendebet akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui dan mengkredit Beban Pensiun. Akibat dari penyesuaian ini, pengembalian yang diperkirakan atas aktiva program adalah jumlah yang sebenarnya digunakan untuk menghitung beban pensiun. Ayat jurnal (t) mencatat perubahan proyeksi kewajiban tunjangan yang disebabkan oleh adanya perubahan asumsi aktuarial. Seperti telah ditunjukkan, aktuaris sekarang menghitung saldo akhir sebesar $265.000. Karena saldo catatan memo per 31 Desember adalah $236.470 ($212.700 + $13.000 + $21.270 - $10.500), maka terdapat selisih sebesar $28.530 ($265.000 - $236.470). Kenaikan kewajiban pemberi kerja sebesar $28.530 ini merupakan kerugian yang tidak diperkirakan yang ditangguhkan dengan mendebetnya ke akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui. Ayat jurnal pads tanggal 31 Desember yang secara formal mencatat beban pensiun tahun 2008 adalah sebagai berikut: 2008 Beban Pensiun 41.660 Kas 24.000 Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual 17.660 Seperti diilustrasikan dalam lembar kerja tahun 2008, saldo akun Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual per 31 Desember 2008 sebesar $43.460 adalah sama dengan . umlah bersih saldo akun memo Seperti yang diperlihatkan berikut ini:
  • 34. KEWAJIBAN MINIMUM Jika FASB memutuskan untuk mengkapitalisasi aktiva dan kewajiban program pensiun, maka Zarle Company dalam ilustrasi kits sebelumnya akan melaporkan pads tanggal 31 Desember 2008: • suatu kewajiban sebesar $265.000 • aktiva program sebesar $159.600, • biaya jasa sebelumnya yang belum diakui (goodwill) sebesar $32.000 • clan kerugian bersih yang belum diakui sebesar $29.940. Sebaliknya, Zarle hanya akan melaporkan biaya pensiun akrual sebesar $43.460 sebagai kewajiban. FASB sangat menyadari kekurangan ini, clan berkeyakinan bahwa pemberi kerja yang memiliki proyeksi kewajiban tunjangan yang melebihi nilai wajar aktiva program pensiun memang mempunyai kewajiban. FASB jugs yakin bahwa pemberi kerja yang memiliki, nilai wajar aktiva program yang melebihi proyeksi kewajiban tunjangan memiliki suatu aktiva. Walaupun demikian, ketika FASB dihadapkan pada keputusan akhir mengenai masalah ini, mereka memutuskan bahwa mengharuskan pelaporan jumlah-jumlah ini dalam laporan keuangan akan menyebabkan perubahan yang terlalu besar terhadap praktik yang berlaku sekarang, karma sampai sejauh ini tidak satu pun dari jumlah-jumlah tersebut yang pernah dilaporkan dalam neraca. Karma itu, FASB mengembangkan suatu pendekatan kompromi yang meng-haruskan pengakuan segera suatu kewajiban (disebut sebagai kewajiban minimum) apabila akumulasi kewajiban tunjangan melebihi nilai wajar aktiva program. Tujuan dari persyaratan kewajiban minimum ini adalah untuk memasti¬kan bahwa jika terjadi perubahan program atau kerUgian aktUarial yang signifi¬kan, maka akan diakui suatu kewajiban setidaknya sebesar bagian dari akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai. Perhatikan bahwa aktiva program dibandingkan dengan akumulasi kewajiban tunjangan yang lebih kecil dan bukan dengan proyeksi kewajiban tunjangan yang lebih besar. Dasar
  • 35. pemikiran dari penggunaan akumulasi kewajiban tunjangan adalah bahwa jika kewajiban diselesaikan hari ini, maka kewajiban itu akan diselesaikan berdasarkan tingkat gaji saat ini, bukan tingkat gaji masa depan. Karenanya, dapat dikatakan bahwa yang harus digunakan adalah akumulasi kewajiban tunjangan, bukan proyeksi kewajiban Unjangan. Walaupun pendekatan kompromi ini seringkah mengabaikan sebagian dari kewajiban, namun pendekatan ini dapat mernbantU melaporkan pengaruh tertentu terhadap neraca apabila terjadi amandemen program atau kerUgian yang besar. FASB tidak mengizinkan pencatatan suatu aktiva tambahan jika nilai wajar aktiva program pensiun melebihi akumulasi kewajiban tunjangan. Perhitungan Kewajiban Minimum jika kewajiban untuk biaya pensiun akrual telah dilaporkan, maka hanya kewajiban tambahan yang sama dengan kewajiban minimum yang disyaratkan (akumulasi tunjangan yang belum didanai) yang dicatat. Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa Urgent Inc. mengamandemenkan program pensiunnya pada tanggal 31 Desember 2006, dengan memberikan tunjangan retroaktif kepada para karyawannya, sebagai berikut: Ilustrasi 20-20 menunjukkan perhitungan akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai. Akumulasi kewajiban tunjangan $7.000.000 Aktiva program (pada nilai wajar) 5.000.000 Akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai (kewajiban minimum) $2.000,000 Dalam hal ini, suatu tambahan sebesar $1.500.000 harus dicatat sebagai kewajiban dan dilaporkan pada laporan keuangan. Perhitungan kewajiban tambahan ini adalah sebagai berikut:11
  • 36. Akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai (kewajiban minimum) $2.000.000 Biaya pensiun akrual (saldo per 31 Desember 2006) 500.000 Kewajiban tambahan yang diperlukan $1.500.000 Largent Inc. akan menggabungkan biaya pensiun akrual dan kewajiban tambahan menjacli satu jumlah dan melaporkannya pada neraca sebagai biaya pensiun akrual atau kewajiban pensiun dengan jumlah $2.000.000. Jika Largent Inc. mempunyai biaya pensiun dibayar di muka sebesar $300.000 clan bukan biaya pensiun akrual sebesar $500.000, maka kewajiban tambahan sebesar $2.300.000 akan dicatat sebagai berikUt: Akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai (kewajiban minimum) $2.000.000 Biaya pensiun dibayar di muka 300.000 Kewajiban tambahan yang diperlukan $2.300.000 Saldo biaya pensiun dibayar di muka (debet) lalu digabungkan dengan kewajiban tambahan (kredit) menjadi satu jumlah clan dilaporkan sebagai biaya pensiun akrual atau kewajiban pensiun dengan jumlah bersih $2.000.000. Penyajian dalam Laporan Keuangan Apabila akun-akan peril disesuaikan untuk mengakui kewajiban minimum, maka pendebetannya harus dilakukan ke aktiva tak berwujud yang disebut Aktiva Tak Berwujud —Biaya Pensiun yang Ditangguhkan. Ayat jurnal untuk mencatat kewajiban dan aktiva tak berwujud terkait untuk Largent Inc. (kasus pertama) adalah: Aktiva Tak Berwujud—Biaya Pensiun yang Ditangguhkan 1.500.000 Kewajiban Pensiun Tambahan 1-500.000 Alasan atau justifikasi untuk mengakui aktiva tak berwujud hingga jumlah biaya jasa sebelumnya yang belum, diakui adalah bahwa amandemen terhadap program yang sudah ada akan menambah goodwill, dan karenanya menguntungkan perusahaan di masa depan.
  • 37. Artinya, biaya tunjangan pensiun tambahan akan meningkatkan loyalti dan produktivitas (serta mengurangi pengunduran-diri) di kalangan pekerja yang terpengaruh. Satu pengecualian atas aturan umum pelaporan aktiva tak berwujud adalah apabila kewajiban tambahan melebihi jumlah biaya jasa sebelumnya yang belum diakui. Dalam hal ini, kelebihan itu didebet ke Kelebihan Kewajiban Pensiun Tambahan Atas Biaya Jasa sebelumnya yang Belum, Diakui. Apabila kewajiban tambahan melebihi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui, maka kelebihan itu pasti disebabkan oleh kerugian aktuarial, seperti kenaikan kewajiban tunjangan akibat meningkatnya perkiraan umur pensiunan. Apabila kelebihan ini terjadi, maka kelebihan itu harus dilaporkan sebagai pengurangan laba komprehensif lainnya. Selain itu, saldo kumulatifnya juga dilaporkan sebagai komponen akumulasi laba komprehensif lainnya pada neraca. Karena kelebihan kewajiban pensiun tambahan di atas biaya jasa sebelumnya yang belum diakui ini mengurangi ekuitas pemegang saham, maka selisih ini seringkali disebut sebagai akun kontra ekuitas. Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa Largent Inc. mempunyai saham biasa, dengan total nilai pari $1.000.000, tambahan modal disetor sebesar $400.000, dan laba ditahan sebesar $700.000. Di camping itu, Largent juga mempunyai kewajiban tambahan yang melebihi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui dengan jumlah $200.000. Versi singkat dari bagian ekuitas pemegang saham Largent diberikan dalam Ilustrasi 20-23:" Jumlah kewajiban tambahan yang diperlukan harus dievaluasi setiap periode pelaporan bersama dengan aktiva tak berwujud atau akun kontra ekuitas yang terkait. Pada setiap tanggal pelaporan, pos-pos ini mungkin naik, turun, atau dihilangkan seluruhnya. Aktiva
  • 38. tak berwujud dan akun kontra ekuitas itu tidak diamortisasi dari periode ke periode; tetapi saldo-saldonya hanya disesuaikan ke atas atau ke bawah. Ilustrasi 20-24 menunjukkan pendekatan kewajiban minimum yang diterapkan terhadap program pensiun Zar!e Company selama ketiga tahun 2006, 2007, dan 2008 digambarkan dalam skedul berikut ini (nilai-nilai akumulasi kewajiban tunjangan diasumsikan). Pada tahun 2006, nilai wajar aktiva program melebihi akumulasi kewajiban tunjangan; karena itu, tidak ada kewajiban tambahan yang harus dilaporkan. FASB tidak memperbolehkan pengakuan investasi bersih dalam program pensiun apabila aktiva program melebihi kewajiban pensiun. Pada tahun 2007, jumlah kewajiban minimum ($29.900) melebihi kewajiban biaya pensiun akrual yang sudah tercatat ($25.800), sehingga kewajiban tambahan sebesar $4.100 ($29.900 - $25.800) dicatat sebagai berikut: 31 Desember 2007 Aktiva Tak Berwujud—Biaya Pensiun yang Ditangguhkan 4.100 Kewajiban Pensiun Tambahan 4.100 Pada tahun 2008, kewajiban minimum ($81.000) melebihi kewajiban biaya pensiun akrual ($43.460), sehingga kewajiban tambahan sebesar $37.540 harus dilaporkan pada akhir tahun 2008. Karena saldo sebesar $4.100 sudah ada dalam akun Kewajiban Pensiun Tambahan, maka saldo ini dikredit sebesar $33.440 ($37.540 - $4.100). Selain itu, karena kewajiban tambahan itu juga melebihi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui dengan $5.540, maka kelebihan itu didebet ke akun kontra ekuitas, yaitu Kelebihan Kewajiban
  • 39. Pensiun Tambahan Atas Biaya Jasa Sebelumnya yang Belum Diakui. Jumlah yang tersisa sebesar $27.900 ($33.440 - $5.540) akan didebet ke Aktiva Tak Berwujud—Biaya Pensiun yang Ditangguhkan. Ayat jurnal pada tanggal 31 Desember 2008 untuk menyesuaikan kewajiban minimum adalah sebagai berikut: 31 Desember 2008 Aktiva Tak Berwujud—Biaya Pensiun yang Ditangguhkan 27.900 Kelebihan Kewajiban Pensiun Tambahan alas Biaya Jasa Sebelumnya yang Belum Diakui 5.540 Kewajiban Pensiun Tambahan 33.440 Dengan berubahnya kewajiban tambahan, maka gabungan saldo debet akun aktiva tak berwujud dan kontra ekuitas akan berfluktuasi dalam jumlah yang sama. Ilustrasi Lembar Keria Untuk menggambarkan bagaimana lembar kerja pensiun dipengaruhi oleh perhitungan kewajiban minimum, sebuah versi revisi dari lembar kerja tahun 2002 Zarle•Company diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-25. Pos-pos yang bercetak tebal [ayat jurnal (u)] berhubungan dengan penyesuaian yang disebabkan oleh pengakuan kewajiban minimum pada akhir tahun 2007 dan 2008. seperti diilustrasikan dalam lembar kerja sebelumnya, saldo akun Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual ($43.460) sama dengan jumlah bersih saldo akun-akun memo ($265.000 - [$159.600 + $32.000 + $29.940]). Dalam kasus ini, Kewajiban Tambahan digabungkan dengan Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual untuk menentukan kewajiban pensiun minimum di neraca. Perhitungan ini diperlihatkan dalam Ilustrasi 20-26.
  • 40. ILLUSTRASI 20-25 Revisi Lembar Kerja Pensiun-2008, Direvisi dengaix Memasukkan Perhitungan Kewajiban inimum LUSTRASI 20-26 PELAPORAN PROGRAM PENSION DALAM LAPORAN KEUANGAN Mungkin ads yang menduga bahwa suatu fenomena yang sesignifikan dan serumit pension akan melibatkan persyaratan pelaporan dan pengungkapan yang ekstensif. Kits akan
  • 41. membahas persyaratan ini dalam dua kategori: (1) pelaporannya dalam laporan keuangan, dan (2) pelaporannya dalam catatan alas laporan keuangan. Dalam Laporan Keuangan Jika jumlah yang didanai (kredit ke Kas) oleh pemberi kerja ke dalam perwalian pensiun lebih kedl daripada beban tahunan (debet ke Beban Pensiun), maka saldo kredit akrual dari perbedaan itu akan muncul dalam bagian kewajiban jangka panjang. Saldo itu dapat diberi Hama Biaya Pensiun Akrual, Kewajiban untuk Beban Pensiun yang Belum Didanai, atau Jumlah yang Terutang ke dalam Dana Pensiun. Suatu kewajiban akan diklasifikasikan sebagai pos lancar jika kewajiban itu memerlukan pengeluaran kas dalam tahun-tahun berikutnya. BADAI YANG SEBENAR-BENARNYA Grafik di bawah ini menunjukkan spa yang telah terjadi pads kondisi kesehatan keuangan dari program pensiun selama beberapa tahun belakangan. Ini bukan gambaran yang menyenangkan. Meskipun program pensiun dari perusahaan-perusahaan S&P 500 berhasil pulih dari penurunan pads tahun 2002, mereka tetap mengakhiri tahun 2003 dengan kekurangan pendanaan sebesar total $172 miliar. Ramalan dana untuk tahun 2004, 2005, clan 2006 diperkirakan tidak lebih baik. Beberapa faktor yang menyebabkan dana berubah dari melimpah menjadi kurang: Pertama, akibat tingkat bunga yang rendah, pendapatan dari aktiva program pensiun pads
  • 42. paro pertama dekade ini menjadi rendah. Akibatnya, aktiva program pensiun tidak bertumbuh. Kedua, pemakaian tingkat bunga rendah dalam rangka mendiskonto pembayaran tunjangan yang telah direncanakan mengakibatkan kewajiban pensiun yang lebih tinggi. Akhirnya, semakin banyak individu yang pensiun, yang mengakibatkan terkurasnya aktiva program pensiun. Kesimpulannya, kits mengalami badai pensiun yang sebenarnya-benarnya. Somber: David Zion dan Bill Careache, "The Magical World of Pensions: An Update," CSFB Equity Research: Accounting (September 8, 2004). Jika jumlah yang didanai ke dalam perwalian pensiun selama periode berjalan lebih besar daripada jumlah yang dicatat sebagai beban, maka aktiva yang sama dengan perbedaan itu akan timbul. Aktiva ini akan dilaporkan sebagai Biaya Pensiun Dibayar di Muka, Beban Pensiun yang Ditangguhkan, atau Beban Pensiun Dibayar di Muka dalam bagian aktiva lancar jika bersifat lancar, dan dalam bagian aktiva lainnya jika bersifat jangka panjang. Jika akumulasi kewajiban tunjangan melebihi nilai wajar aktiva program pensiun, maka kewajiban tambahan akan dicatat. Debetnya dapat dilakukan ke Aktiva Tak Berwujud— Biaya Pensiun yang Ditangguhkan atau ke akun kontra ekuitas pemegang saham yang berjudul Kelebihan Kewajiban Pensiun Tambahan Atas Biaya Jasa sebelumnya yang Belum Diakui. Jika pendebetan itu lebih kecil daripada biaya jasa sebelumnya yang belum diakui, maka jumlah debet tersebut dilaporkan sebagai aktiva tak berwujud. Jika pendebetan lebih besar daripada biaya jasa sebelumnya yang belum diakui, maka kelebihan pendebetan itu dilaporkan sebagai bagian dari laba komprehensif lainnya dan saldo yang terakumulasi sebagai komponen akumulasi laba komprehensif lainnya. Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Program pensiun seringkali dianggap penting untuk bisa memahami posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas perusahaan. Oleh karena itu, informasi berikut ini, jika tidak diungkapkan dalam laporan keuangan, harus diungkapkan dalam catatan.16 1. 1 Suatu skedul yang menunjukkan semua komponen utama dari beban pensiun harus dilaporkan.
  • 43. Dasar pemikiran: Informasi yang diberikan tentang komponen-komponen beban pensiun akan membantu pemakai memahami dengan lebih baik bagaimana beban pensiun ditentukan dan bermanfaat dalam meramalkan laba bersih perusahaan. 2. Suatu rekonsiliasi yang menunjukkan bagaimana proyeksi kewajiban tunjang¬an dan nilai wajar aktiva program berubah dari awal sampai akhir periode Yang disyaratkan. Dasar pemikiran: Mengungkapkan proyeksi kewajiban tunjangan, nilai wajar aktiva program, dan perubahannya akan membantu pemakai memahami ekonomi yang mendasari kewajiban itu dan somber daya program ini. FASB merasa yakin bahwa menjelaskan perubahan proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai wajar aktiva program dalam bentuk rekonsiliasi akan memberikan pengungkapan yang lebih lengkap dan membuat laporan keuangan lebih mudah dipahami. 3. Status pendanaan program (perbedaan antara proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai wajar aktiva program) serta jumlah yang diakui dan tidak diakui dalam laporan keuangan harus diungkapkan. pelaporan Program Pensiun dalam Laporan Dasar pemikiran: Melakukan rekonsiliasi atas status pendanaan program dengan jumlah yang dilaporkan dalam neraca menyoroti perbedaan antara status pendanaan dan penyajian di neraca.11 4. Suatu pengungkapan tentang tingkat yang digunakan untuk mengukur jumlah tunjangan (tingkat diskonto, pengembalian yang diharapkan atas aktiva program, tingkat kompensasi) harus diungkapkan. Dasar pemikiran: Pengungkapan tingkat ini memungkinkan pembaca untuk menentukan kelayakan asumsi-asumsi yang digunakan dalam mengukur kewajiban pensiun dan beban pensiun. 5. Tabel yang menyajikan alokasi aktiva program menurUt kategorinya (sekuritas ekuitas, sekuritas utang, real estate, dan aktiva lainnya) dan persentase nilai wajar terhadap total aktiva program. Selain itu, perusahaan wajib menyertakan deskripsi naratif mengenai kebijakan dan strategi terkait investasi, yang juga mencakup target persentase alokasi (jika target ini memang dipraktikkan oleh perusahaan). Dasar pemikiran: Informasi ini berguna bagi para pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kerentanan program pensiun terhadap risiko pasar dan mengevaluasi kemungkinan permintaan arus kas terhadap perusahaan. Informasi
  • 44. ini juga berguna bagi para pemakai agar lebih tepat menaksir masuk akal atau tidaknya asumsi perusahaan terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan. 6. Pembayaran tunjangan yang diharapkan akan dibayarkan kepada para partisipan program untuk setup tahun pada lima tahun fiskal mendatang dan secara agregat pada lima tahun fiskal berikutnya. Juga ada kewajiban mengungkapkan estimasi terbaik menurut perusahaan atas estimasi kontribusi Yang diharapkan yang akan dibayarkan bagi program pensiun selama tahun berikutnya. Dasar pemikiran: Pengungkapan ini menyajikan informasi arus kas keluar perusahaan. Dengan informasi ini, para pemakai laporan keuangan dapat lebih memahami potensi arus kas keluar terkait program pensiun. Mereka akan lebih mampu menaksir likuiditas dan kemampuan perusahaan membayar semua utang, yang membantu dalam menaksir fleksibilitas keuangan menyeluruh dari perusahaan. Ringkasnya, persyaratan pengungkapan bersifat ekstensif, dan itu memang sesuai tujuannya. Salah satu faktor yang membuat pelaporan pensiun ini sukar dipahami di masa lalu adalah tidak adanya terminologi yang konsisten. Lebih lanjut, sejumlah besar peng- offset-an (offsetting) telah dilakukan dalam pengukuran beban pensiun dan kewajiban pensiun. Pengungkapan ini dirancang untuk menguak sebagian misteri pelaporan pensiun. Ilustrasi Pengungkapan Pensiun dalam Catatan Dalam bagian-bagian berikut kami akan menyajikan ilustrasi dan menjelaskan komponen pengungkapan pensiun yang penting Komponen Beban Pension. FASB mengharuskan pengungkapan setup komponen beban pension-(1) biaya jasa, (2) biaya bunga, (3) pengembalian yang diperkirakan atas aktiva, dan (4) penangguhan serta amortisasi lainnya-sehingga para pembaca Yang berpengalaman dapat memahami bagaimana beban pensiun clitetapkan. Penyajian informasi tentang komponen itu jugs dapat bermanfaat dalam mem¬prediksikan beban pensiun di mass depart. Ilustrasi 20-27 menyajikan contoh bagian pengungkapan ini. Ilustrasi itu menggunakan informasi dari ilustrasi Zarle Company-terutama informasi tentang komponen beban yang diambil dari lembar kerja pads Ilustrasi 20-8, Ilustrasi 20-12, dan Ilustrasi 20-18
  • 45. Rekonsiliasi dan Status pendanaan Program Pension. Dengan rekonsiliasi atas Perubahan aktiva dan kewajiban dari awal tahun hingga akhir tahun, pembaca laporan dapat lebih memahami ekonorci yang mendasari program pensiun itu. Pads dasarnya, pengungkapan (rekonsiliasi) ini berisi informasi kertas kerja pensiun Untuk kewajiban tunjangan yang diproyeksikan clan kolom aktiva program. Selain itu, FASB jugs mempersyaratkan pengungkapan status pendanaan program tersebut. Yaitu, aktiva, kewajiban, serta keuntungan dan kerugian yang belum diakui di luar neraca harus direkonsiliasi dengan aktiva atau kewajiban Yang tercatat di neraca. Banyak akuntan berpendapat bahwa skedul rekonsiliasi ini merupakan kunci dalam memahami akuntansi untuk pensiun. Mengapa pengungkapan semacam itu penting? FASB mengakui bahwa penundaan pengakuan atas beberapa unsur pensiun dapat mengabaikan informasi yang paling mutakhir dan paling relevan tentang program pensiun dari laporan keuangan. Namur, informasi yang penting tersebut akan disajikan dalam pengungkapan ini. Dengan informasi dari Zarle Company, skedul pads Ilustrasi 20-28 memberi¬kan suatu contoh rekonsiliasi. Kolom tahun 2006 mengungkapkan bahwa proyeksi kewajiban tunjangan didanai terlalu rendah sebesar $1.000. Kolom tahun 2007 mengungkapkan bahwa kewajiban yang didar*ai terlalu rendah sebesar $78.600 telah dilaporkan dalam neraca sebesar $29.900, karena adanya biaya jasa sebelumnya yang belum diakui sebesar $52.800 dan kewajiban tambahan sebesar $4.100. Terakhir, kolom tahun 2008 menunjukkan bahwa kewajiban yang didanai terlalu rendah sebesar $105.400 telah dilaporkan dalam neraca sebesar $81.000 karena adanya biaya jasa sebelumnya yang belum diakui sebesar $32.000; kerugian bersih yang belum diakui sebesar $29.940, dan
  • 46. kewajiban tambahan sebesar $37.540 (sementara kewajiban minimum sebesar $5.540 dicatat dalam ekuitas pemegang saham)." Ayat Jurnal dan Lembar Keria Tahun 2009-Sebuah Ilustrasi Komprehensif Dengan memasukkan perhitungan koridor, pengakuan kewajiban minimum, dan pengungkapan yang disyaratkan, akuntansi program pensiun Zarle Company akan terns dilanjutkan berdasarkan fakta-fakta berikut untuk tahun 2009. Biaya jasa adalah $16.000. Suku bunga penyelesaian adalah 101/,,; tingkat Pengembalian yang diperkira¬kan adalah 10%. Pengembalian aktual atas aktiva program adalah $22.000. Amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui adalah $17.600. Kontribusi (pendanaan) tahunan adalah $27.000. Tunjangan yang dibayarkan kepada para pensiunan selama tahun berjalan adalah $18.000. Akumulasi kewajiban tunjangan adalah $263.000 pads akhir tahun 2009. Mass kerja rats-rats semua karyawan yang tercakup adalah 20 tahun. Untuk memudahkan akumulasi dan pencatatan komponen-komponen beban pensiun serta pengelolaan jumlah-jumlah yang belum diakui yang berhubungan dengan program pensiun, lembar kerja berikut ini disusun dari data dasar yang disajikan di atas. Ilustrasi
  • 47. 20-29 menyajikan Saldo akun pads awal tahun 2009 adalah saldo per 31 Desember 2008 yang tercantum pada lembar kerja pensiun tahun 2002 Zarle Company yang telah disajikan dalam Hustrasi 20-25. Penjelasan Lembar Kerja Dan Ayat Jurnal (dd). Dengan mengurangkan keuntungan sebesar $6.040 itu dari pengembalian aktual sebesar $22.000, beban pensiun hanya akan dipengaruhi oleh pengembalian Yang diperkirakan sebesar $15.960. Sebuah ayat jurnal barn (hh) dalam lembar kerja Zarle Company akan perlu dibuat akibat penerapan pengujian koridor atas akumulasi saldo keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui. Zarle Company memiliki saldo akun kerugian bersih yang belum diakui sebesar $29.940 pada awal tahun 2009. Jadi, kriteria koridor harus diterapkan pada tahun 2009 untuk menentukan apakah saldo itu berlebihan dan harus diamortisasi. Dalam tahun 2009, koridor tersebut adalah 10% dari nilai yang lebih besar antara saldo proyeksi kewajiban tunjangan awal tahun sebesar $265.000 atau nilai aktiva program yang berkaitan dengan pasar (yang diasumsikan menjadi nilai pasar wajar) sebesar $159.600. Jadi, koridor untuk tahun 2009 adalah $26.500 ($265.000 x 101/'.). Karena saldo akun
  • 48. Kerugian Bersih yang Belum Diakui adalah $29.940, make kelebihannya (di luar koridor) adalah $3.440 ($29.940 - $26.500). Kelebihan sebesar $3.440 ini akan diamortisasi sepanjNng sisa masa kerja rata-rata seluruh karyawan. Dengan menggunakan sisa masa kerja rata-rata selama 20 tahun, amortisasi tahun 2009 adalah $172 ($3.440 : 20). Dalam lembar kerja pensiun tahun 2009, jumlah $172 ini dicatat sebagai debet ke Beban Pensiun dan kredit ke akun Kerugian Bersih yang Belum Diakui. Sebuah skedul Yang memperlihatkan perhitungan beban amortisasi sebesar $172 tersebut disajikan berikut ini: Ayat jurnal yang secara formal mencatat beban pensiun tahun 2009 adalah sebagai berikut: 2009 Beban Pensiun 44.312 Kas 27.000 Biaya Pensiun Dibayar di Muka/Akrual 17.312 Kewajiban minimum, kewajiban tambahan, dan jumlah yang dilaporkan sebagai beban kontra ekuitas pada akhir tahun 2009 dihitung sebagai berikut:
  • 49. Sebagaimana diperlihatkan dalam perhitungan di atas, saldo kewajiban tambahan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah $11.628. Saldo kewajiban tambahan sebesar $37.540 yang tercatat selama tahun 2008 memerlukan penyesuaian ke bawah sebesar $25.912 ($37.540 - $11.628). Saldo akun pensiun yang tak berwujud jugs harus sebesar $11.628; oleh karena itu, akun tersebut dikredit sebesar $20.372 untuk menurunkan saldo sebesar $32.000 ke jumlah yang diinginkan, yaitu $11.628. Karena saldo biaya jasa sebelumnya yang belum diakui melebihi kewajiban
  • 50. Masalah Khusus Pension Reform Act tahun 1974 Employee Retirement Income Security Act (ERISA) tahun 1974 sangat mempengaruhi setup program pensiun swasta di Amerika Serikat. Undang-Undang ini mencoba menjaga hak-hak pensiun karyawan dengan banyak persyaratan program pensiun, mencakup pendanaan minimum, partisipasi, dan penjaminan (vesting). Persyaratan ini dapat mempengaruhi biaya yang akan ditanggung pemberi kerja secara signifikan. Menurut peraturan ini, pendanaan tahunan tidak lag] bersifat diskresioner; pemberi kerja harus mendanai programnya sesuai dengan metode pendanaan aktuarial yang pada waktunya akan cukup untuk membayar seluruh kewajiban pensiun. Jika pendanaan tidak dilakukan dengan cars yang wajar, maka perusahaan dapat dikenakan denda dan pengurangan pajak akan ditolak. Para administrator program cliharuskan untuk menerbitkan deskripsi yang komprehensif dan ikhtisar programnya Berta laporan tahunan terinci yang dilampin dengan banyak skedul dan laporan pelengkap. ERISA lebih jauh mengharuskan bahwa laporan, pernyataan, dan skedul pelengkap yang disyaratkan itu diaudit oleh akuntan publik independen yang berkualifikasi. Ketentuan penting lainnya dalam Undang-Undang ini adalah pembentukan Pension Benefit Guaranty Corporation (PBGC). Tujuan PBGC adalah mengurus program-program yang dihentikan dan menetapkan hak gadai atas aktiva pemberi kerja untuk menutupi kewajiban pensiun tertentu yang belum didanai. Jika suatu program dihentikan, maka PBGC dapat secara efektif mengenakan hak gadai terhadap, aktiva pemberi kerja untuk menutup kelebihan nilai sekarang tunjangan yang terjamin atas aktiva dana pensiun. Penggadaian ini biasanya berstatus hak gadai pajak (tax lien) dan, karena itu, mendapat prioritas di atas sebagian besar klaim kreditor lainnya. Pasal-pasal dari Undang-Undang ini member] PBGC ke¬kuasaan untuk menghentikan suatu program pensiun secara paksa
  • 51. apabila risiko yang terkait dengan tidak dibayarnya kewajiban pensiun tampak terlalu besar. Karena ERISA membatasi hak gadai yang dapat dikenakan PBGC hingga 30% dari kekayaan bersih, maka PBGC harus memantau seluruh program untuk memastikan bahwa kekayaan bersih itu cukup untuk memenuhi kewajiban tunjangan pensiun.111 Sejumlah besar program yang dihentikan telah menyebabkan PBGC membayar tunjangan dalam jumlah yang substansial. Sekarang ini PBGC menerima pendanaannya dari para pemberi kerja, yang mengkontribusikan sejumlah dolor tertentu untuk setiap karyawan yang tercakup dalam program itU.21 Penghentian Pensiun Seorang anggota Kongres pernah menyatakan bahwa "para pemberi kerja hanya memperlakukan program-program pensiun karyawannya seperti celengan perusahaan, yang bisa dijarah sekehendak hat'." Apa yang dibicarakan oleh anggota kongres ini adalah praktik yang biasa dilakukan oleh beberapa perusahaan yang mempunyai aktiva program pensiun yang lebih besar daripada proyeksi kewajiban tunjangan; mereka membayar kewajiban itu dan mengantongi kelebihannya. ER1SA melarang perusahaan untuk mengambil kembali kelebihan aktiva itu kecuali jika perusahaan membayar para peserta program sebesar apa yang terutang kepada mereka dan kemudian menghentikan program itu. Akibatnya, perusahaan membeli anuitas untuk membayar mereka yang mengklaim pensiun dan menggunakan kelebihan ciananya untuk keperluan lain." Sebagai contoh, penghentian program pensiun mencapai nilai bersih $363 juta pada Occidental Petroleum Corp., $95 juta pada Stroh's Brewery Co., $58 juta pada Kellogg Co., dan $29 juta pada Western Airlines. Baru-baru ini, banyak perusahaan besar telah menghentikan program pensiun mereka clan memperoleh milyaran surplus aktiva. Pemerintah juga beruntung: Peraturan federal mensyaratkan perusahaan untuk membayar pajak sebesar 20% sampai 50% atas keuntungan itu. Semua itu ternyata memang legal adanya.23 PRAKTIK BAILOUT Belum lama berlalu, Pension Benefit Guaranty Corp. (PGBC), mengumumkan akan mengambil alih tanggung jawab program pensiun para pilot di United Airlines, bemilai $1,4 juta. Sebagai lembaga federal, PGBC berperan sebagai penanggung (insurer)
  • 52. program-program pensiun korporat dan dalam beberapa tahun belakangan sibuk mengamankan program-program pensiun para "Big Steel" (perusabaan¬perusahaan baja A.S.). Tampaknya, perusahaan penerbangan kini menjadi fokus lembaga ini untuk tahun- tahun ke depan. Sebagai contoh, PBGC turut menjadi penanggung jawab pensiun para pilot US Airways pada tahun 2003, dan akan segera mengumumkan pengambilalihan tiga program pensiun lainnya dari perusahaan penerbangan yang sedang berjuang untuk bertahan hidup ini. Berapa total jenderal US Airways? $2,8 juta—sekadar recehan dibanding $6,4 juta yang akan menjadi utang PGBC bila memutuskan bailout alas keempat program United Airlines di atas. Hingga kini, industri penerbangan, yang hanya merupakan 2 persen dari partisipan program, telah bertanggun jawab alas 20 persen dari klaim. Grafik di bawah ini menyajikan perbandingan antara bailout $6,4 juta tersebut dan pembayaran PGBC hingga kini. Masalah akuntansi yang mengemuka dari penghentian ini adalah apakah keuntungan harus diakui oleh perusahaan ketika aktiva ini kembali menjadi milik perusahaan (seringkali disebut sebagai transaksi pembalikan aktiva = asset reversion). Masalah ini rumit karena, dalam beberapa kasus, suatu program dengan tunjangan pasti baru segera dimulai setelah program yang lama dihapuskan. Oleh karena itu, sebagian akuntan berpendapat bahwa ticlak ada perubahan substansi, yang ada hanya perubahan bentuk. Akibatnya, FASB menerbitkan SFAS No. 88 yang mewajibkan pengakuan laba dari keuntungan atau kerugian baru apabila pemberi kerja menyelesaikan kewajiban pensiun dengan satu pembayaran kas secara lump-sum kepada para peserta atau dengan membeli kontrak anuitas nonpartisipatif.11
  • 53. Pengamatan Penutup Hampir tidak ada hari yang terlewatkan tanpa pens keuangan menganalisis secara mendalam beberapa masalah yang berhubungan dengan program pensiun di Amerika Serikat. Ini tidak begitu mengejutkan, karena dana pensiun A.S. sekarang ini menguasai lebih dari $5 triliun aktiva. Seperti yang sudah jelas sekarang, masalah akuntansi yang berkaitan dengan program pensiun ini adalah rumit. SFAS No. 87 mengklarifikasi banyak masalah itu dan membantu para pemakai memahami implikasi keuangan dari program pensiun perusahaan terhadap posisi keuangan, hasil operasi, dan anus kasnya. Akan tetapi, para kritikus tetap berpendapat bahwa masih banyak yang harus dilakukan. Salah satu masalahnya terutama berkaitan dengan penangguhan pengakuan atas peristiwa tertentu. perubahan kewajiban program pensiun dan perubahan nilai aktiva program tidak segera diakui, tetapi secara sistematis diperhitungkan sepanjang periode sesudahnya. Hasilnya, FASB barn-bare ini memutuskan untuk menguji slang akuntansi dan pelaporan pensiun. RANGKUMAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Membedakan antara akuntansi untuk program pensiun pemberi kerja dan akuntansi untuk dana pensiun. perusahaan atau pemberi kerja adalah organisasi yang mensponsori program pensiun. Organisasi ini menanggung biaya dan memberikan kontribusi ke dalam dana pensiun. Dana atau program adalah entitas yang menerima kontribusi dari pemberi kerja, mengelola aktiva pensiun, dan melakukan pembayaran tunjangan kepada penerima pensiun (karyawan pen¬siunan). Dana itu harus merupakan entitas legal dan akuntansi yang terpisah, di mama seperangkat pembukuan diselenggarakan dan laporan keuangan disiapkan. 2. Mengidentifikasi jenis program pensiun dan karakteristiknya. Dua jenis perjanjian pensiun yang paling umum adalah: (1) Program dengan iuran pasti: pemberi kerja sepakat untuk memberikan kontribusi ke dalam perwalian pensiun suatu jumlah tertentu setiap periode berdasarkan rumus tertentu. Rumus ini dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti umur, lama masa kerja karyawan, labs pemberi kerja, dan tingkat kompensasi. Hanya kontribusi pemberi kerja yang
  • 54. ditentukan; tidak ada janji mengenai tunjangan akhir yang akhirnya akan dibayar¬kan kepada karyawan. (2) Program dengan tunjangan pasti: menetapkan tunjangan yang akan diterima karyawan pads saat pensiun. Rumus yang lazim digunakan menetapkan bahwa tunjangan itu merupakan, fungsi dari jumlah tahun masa kerja karyawan dan tingkat kompensasi karyawan menjelang pensiun. 3. Menjelaskan ukuran alternatif untuk menilai kewajiban pensiun. Salah satu ukuran kewajiban pensiun mendasarkan kewajiban itu hanya pads tunjangan yang dijamin untuk karyawan. Tunjangan yang terjamin adalah tunjangan yang menjadi hak karyawan sekalipun karyawan itu tidak lagi memberikan jasa tambahan menurut program pensiun. Kewajiban pensiun untuk tunjangan terjamin dihitung dengan menggunakan tingkat gaji saat ini dan hanya mencakup tunjangan terjamin. Ukuran kewajiban pensiun lainnya, yang disebut akumulasi kewajiban tunjangan, mendasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan itu pads seluruh tahun masa kerja yang dijalani karyawan menurut program—baik yang terjamin maupun yang tidak terjamin—dengan menggunakan tingkat gaji saat ini. Ukuran yang ketiga, yang disebut proyeksi kewajiban tunjangan, mendasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan pads masa kerja yang terjamin maupun yang tidak terjamin dengan menggunakan gaji masa depan. 4. Mengidentifikasi komponen-komponen beban pensiun. Beban pensiun merupakan fungsi dari komponen-komponen berikut ini: (1) biaya jasa; (2) bunga, atas kewajiban; (3) pengembalian aktual atas aktiva program; (4) amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui; serta (5) keuntungan atau kerugian. 5. Memanfaatkan lembar kerja untuk membuat ayat jurnal program pensiun. Lembar kerja yang unik untuk akuntansi pensiun dapat dimanfaatkan guns mencatat baik ayat jurnal yang formal maupun ayat jurnal memo untuk memantau semua pos dan komponen program pensiun pemberi kerja yang relevan. 6. Menguraikan amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui. jumlah biaya jasa sebelumnya dihitung oleh aktuaris. Amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui merupakan fungsi akuntansi yang dilaksanakan dengan batuan aktuaris.
  • 55. FASB lebih menyukai metode amortisasi "jumlah tahun masa kerja" yang serupa dengan perhitungan unit produksi. Pertama, total estimasi jumlah tahun masa kerja yang akan dijalani oleh semua karyawan peserta program dihitung. Kedua, biaya jasa sebelumnya yang belum diakui dibagi dengan total jumlah tahun masa kerja untuk mendapatkan biaya per tahun masa kerja (biaya per unit). Dan ketiga, jumlah tahun masa kerja yang dijalani setiap tahunnya dikalikan dengan biaya per tahun masa kerja untuk mendapatkan beban amortisasi tahunan. 7. Menjelaskan prosedur akuntansi untuk mengakui keuntungan dan kerugian yang tidak diperkirakan. Dalam mengestimasi proyeksi kewajiban tunjangan (kewajiban), aktuaris membuat asumsi mengenai hat-hat seperti tingkat mortalitas, tingkat pensiun, tingkat perputaran, tingkat kecacatan, dan jumlah gaji. Setiap perubahan dalam asumsi aktuarial ini akan mengubah jumlah proyeksi kewajiban tunjangan. Keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan atas perubahan proyeksi kewajiban tunjangan merupakan keuntungan dan kerugian kewajiban. Keuntungan kewajiban (yang berasal dari penurunan yang tidak diperkirakan dalam saldo kewajiban) dan kerugian kewajiban (yang berasai dari kenaikan yang tidak diperkirakan) akan ditangguhkan (belum diakui). Keuntungan dan kerugian kewajiban lalu digabungkan dalam akun Keuntungan atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui yang sama dengan yang digunakan untuk keuntungan dan kerugian aktiva, serta diakumulasikan dari tahun ke tahun, di luau neraca, dalam sebuah akun catatan memo. 8. Menjelaskan pendekatan koridor untuk mengamortisasi keuntungan dan kerugian yang belum diakui. Saldo keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui dianggap terlalu besar dan harus diamortisasi apabila saldo itu melebihi kriteria FASB yang dipilih secara arbitrer sebesar 10'/o dari jumlah yang lebih besar antara saldo awal proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai aktiva program yang berkaitan dengan pasar. Jika saldo akun keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui berada dalam batas atas dan bawah koridor, maka tidak perlu dilakukan amortisasi. 9. Menjelaskan pengakuan kewajiban minimum. pengakuan segera atas kewajiban (disebut sebagai kewajiban minimum) disyaratkan apabila akumulasi kewajiban
  • 56. tunjangan melebihi nilai wajar aktiva program. Tujuan persyaratan kewajiban minimum ini adalah untuk memastikan bahwa jika terjadi perubahan program atau kerugian aktuarial yang signifikan, maka kewajiban akan diakui paling tidak sampai sebatas bagian akumulasi kewajiban tunjangan yang belum didanai.