Dokumen tersebut membahas strategi produk dan distribusi jasa pendidikan, termasuk bentuk model produk, bauran produk, pengembangan produk baru, dan saluran distribusi. Ada empat model produk yang dijelaskan yaitu model penawaran jasa tambahan, model molekul, model penawaran produk baru, dan model penawaran inti, nyata, dan tambahan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan pengembangan produk baru dan unsur-unsur yang mempengaruhinya.
1. STRATEGI PRODUK DAN DISTRIBUSI
JASA PENDIDIKAN
SUB TEMA:
Bentuk model produk jasa pendidikan.
Bauran produk jasa pendidikan.
Tahapan pengembangan produk jasa
pendidikan.
Distribusi jasa pendidikan.
Disusun Oleh:
• Ambar Achsani (210315268)
• Dhofatul Hidayah (210315294)
• Rista Hasanatul Fadillah (210315293)
2. Model Penawaran Jasa Tambahan
Model Penawaran Jasa Pendidikan
Model Molekul
Model Penawaran Produk Jasa Pendidikan Baru
3. Ada empat tahapan penting dalam pengelolaan
penawaran jasa, yaitu:
2. Mengembangkan paket jasa dasar, yaitu paket jasa
pendidikan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan jasa pendidikan.
1. Mengembangkan konsep jasa, yaitu menentukan tujuan sekolah
berdasarkan dimana jasa pendidikan dapat dikembangkan.
3. Mengembangkan penawaran jasa tambahan
Augmented Service Offering (ASO), yang terkait
dengan proses jasa pendidikan.
4. Mengelola citra dan komunikasi (image and
communication)
4. Model penawaran jasa pendidikan
Ada 3 tingkat dalam penawaran jasa pendidikan,
yaitu
2.Penawaran jasa nyata. Fasilitas ini adalah
untuk meningkatkan nilai jasa inti pendidikan
dan manfaatnya bagi pelanggan jasa
pendidikan.
1. Penawaran jasa inti, yang mengukur manfaaat
inti pendidikan atau jasa inti pendidikan.
3. Penawaran jasa tambahan, yaitu jasa
tambahan dan manfaat jasa pendidikan yang
ditawarkan pada pasar sasaran jasa pendidikan
di luar penawaran jasa inti dan penawaran jasa
nyata
5. Shostack mengembangkan model molekul yang diterapkan
pada produk dan jasa dengan menggunakan analogi kimia
untuk membantu pemasar melakukan visualisasi serta
mengelola “entitas total pasar”. Sama seperti ketika meramu
bahan kimia, perubahan pada salah satu unsur apat
mengubah sifat entitasnya.
• Bukti penting, yang tidak dapat dimiliki pelanggan jasa
pendidikan
Ada dua macam bukti jasa, yaitu sebagai
berikut
• Bukti pendukung, yang dimilikinya sebagai bagian dari
pembelian jasa pendidikan yang memiliki sedikit atau tidak
memiliki nilai independen (misalnya kartu pelajar) dan
hanya disediakan untuk memperkuat keberadaan jasa
pendidikan.
6. Model penawaran produk jasa pendidikan
baruChan dan Swatman menemukan tiga entitas utama
yang akan mempengaruhi pengembang program
pendidikan dan menawarkan produk jasa pendidikan
yang baru, yaitu:
3. Entitas pemerintah dan masyarakat, yang meliputi berbagai
kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, dukungan
masyarakat, dan sosial ekonomi
1. Entitas penyedia jasa pendidikan, yang meliputi faktor-
faktor seperti waktu pengembangan dan sumber daya
2. Entitas siswa, yang meliputi manfaat yang dirasakan oleh sisw
serta harapan dan gaya pembelajaran siswa.
7. Bauran produk jasa pendidikan merupakan
kumpulan semua produk jasa pendidikan dan
unit produk jasa pendidikan yang ditawarkan
oleh sekolah kepada pelanggan jasa
pendidikan. Lockhart mengelompokkan bauran
produk jasa pendidikan menjadi 4 kelompok,
yaitu:
Siswa adalah produk jasa pendidikan yang paling
terlihat secara fisik. Sekolah unggul memilii
karakteristik siswa yang mampu memenuhi atau
melebihi standar pendidikan
Kurikulum yang bagus adalah kurikulum yang
memiliki karakteristik sbb: tepat, khusus, luas, dan
inovatif, dapat memenuhi kebutuhan siswa, dapat
mengembangkan suatu program belajar mengajar baru
atau memperbaiki kurikulum yang ada dan dapat
digunakan sepenuhnya oleh guru.
8. Aktivitas ekstrakurikuler dapat menarik perhatian
siswa dan orang tua karena akan meningkatkan
pengalaman pembelajaran siswa. Sekolah seharusnya
menyediakan sumber daya yang memadai untuk
mendukung program ekstrakurikuler dan bermitra
dengan kelompok profesi di luar sekolah agar bisa
menyediakan sumber daya pendidikan tambahan atau
pelatihan bagi siswa.
Sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat
Sekolah merupakan tempat kegiatan masyarakat
karena menyediakan tempat pertemuan yang
membahas masalah kewarganegaraan, tempat
pemungutan suara, atau menyelenggarakan
pendidikan bagi orang dewasa. Oleh sebab itu, saat
melakukan penilaian terhadapa sekolah, pemasar jasa
pendidikan dapat memeprhatikan hal-hal tersebut atau
pun menilai kualitas interaksi sekolah terhadap
masyarakat
9. Strategi produk baru, mencakup kesesuaian antara teknologi
pendidikan dan pemasaran jasa pendidikan, sifat dan tingkat
keunggulan produk jasa pendidikan baru, serta tingkat sinergi
dan penerimaan resiko yang dihadapi sekolah.
Menghasilkan gagasan yang datang dari sumber-sumber,
seperti: pelanggan jasa pendidikan, karyawan sekolah,
penyalur jasa pendidikan, sekolah kompetitor, penelitian dan
pengembangan, serta konsultan.
Penyaringan gagasan, yaitu menghapus gagasan yang tidak
sejalan dengan strategi produk jasa pendidikan.
Tahapan pengembangan produk baru yang dapat
digunakan oleh dunia pendidikan, adalah sebagai
berikut:
10. Pengembangan dan pengujian konsep, yaitu melakukan
uji coba konsep agar dapat menilai gagasan produk jasa
pendidikan baru sebelum bentuk asli produk jasa
pendidikan dibuat.
Analisis usaha, yaitu memperhitungkan aspek
permintaan, biaya, dan penjualan jasa pendidikan
Peluncuran, merupakan keputusan untuk memasarkan
produk jasa pendidikan
Pengembangan dan pengujian produk, yaitu
pengembangan bentuk asli produk jasa pendidikan
Uji coba pemasaran, yaitu bentuk pengenalan produk
yang terbatas untuk menentukan reaksi calon
pelanggan jasa pendidikan pada situasi pasar jasa
pendidikan tertentu
11. Secara umum, distribusi dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar
dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari produsen ke konsumen sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan
Saluran distribusi jasa pendidikan juga berkaitan dengan
lokasi, penampilan, dan fasilitas distribusi jasa
pendidikan dimana jasa pendidikan disampaikan
sehingga mempengaruhi aksebilitas dan ketersediaan
jasa pendidikan
Saluran distribusi jasa tidak hanya mengacu pada
dimana produk jasa pendidikan dapat disampaikan,
tetapi juga bagaimana cara penyampaian produk jasa
pendidikan.