2. Pendahuluan
Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena pendidikan merupakan proses yang saling
mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam bidang pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi
perencanaan produk pendidikan, penentuan harga, dan mempromosikan produk pendidikan yang
ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam meningkatkan
pelayanan pendidikan sangat diperlukan pemasaran jasa pendidikan.
Untu itu akan di jabaran secara singkat mengenai:
a. evolusi pemasaran jasa pendidikan
b. jasa dalam konteks pemasaran relasional jasa pendidikan
c. konsep inti dan tujuan pemasaran relasional jasa pendidikan
d. kunci sukses pemasaran jasa pendidikan
3. Evolusi Pemasaran Jasa Pendidikan
Ialah cara untuk melakukan sesuatu dimana siswa, orang tua siswa, karyawan sekolah, dan
masarakat menganggap sekolah sebagai institusi pendukung masrakat yang berdedikasi untuk
melayani kebutuhan pelanggan jasa pendidikan.
Kotler dan fox (1995) mengemukakan devinisi pemasran yang digunakan secara khusus pada
sekolah sebagai analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program yang dirumuskan
secara hati hati, yang dirancang utuk menghasilak pertukaran nilai secara suka rela dengan pasar
sasaran / pasar target (target market) jasa pendidikan untuk mencapai tujuan sekolah. Dalam hal ini,
pemasaran jasa pendidikan meliputi aktifitas untuk merancang penawaran jasa pendidikan, untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasaran jasa pendidikan, serta menggunakan kebijakan
penetuan harga (pricing), komunikasi, distribusi jasa pendidikan yang efektif untuk
menginformasikan, memotifasi, serta melayani pasar jasa pendidikan.
4. Kebutuhan penasaran jasa pendidikan muncul ketika sekolah menetapkan transaksi yang diharapkan oleh pasar
sasaran jasa pendidikan. Tujuan utama pemasaran jasa pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Memenuhi misi sekolah dengan tingkat keberhasilan yang besar
b. Meningkatkan kepuasan pelanggan jasa pendidikan.
c. Meningktakna ketertarikan terhadap sumber daya pendidikan.
d. Meningkatkan evisiensi pada aktifitas pemasaran jasa pendidikan.
Pemasaran jasa pendidikan mentukan masalah pemasaran jasa pendidikan dengan menggunakan empat pendekatan
sebagai berikut.
a. Sistim penangan keluhan, analisis tingkat kepentingan (importance analysis) , dan pendekatan berbasis sumber daya yang
dapat digunakan untuk mengukur perspektif pelanggan jasa pendidikan.
b. Infenstarisasi masalah pemasaran jasa pendidikan yang dapat digunakan untuk mencatat masalah pemasaran jasa
pendidikan.
c. Menentukan pola permintaan produk dan jasa pendidikan.
d. Audit pemasaran jasa pendidikan secara menyeluruh, untuk menentukan status aktifitas pemasaran jasa pendidikan yang
terjadi saat ini.
5. lima tahap penting dalam menerapkan pemasaran jasa pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Mengedidentifikasi kebutuhan atau masalah pemasaran jasa pendidikan.
b. Melakukan riset atau audit pemasaran jasa pendidikan.
c. Melakukan perencanaan pemasaran jasa pendidikan.
d. Menentukan bauran pemasaran (marketing mix) jasa pendidikan.
e. Menetapkan startegi dan taktik pemasaran jasa pendidikan.
6. Pemasaran Jasa dalam Konteks Pemasaran Relasional Jasa
Pendidikan
Didalam pemasaran relasional jasa pendidikan, penarikan pelanggan jasa pendidikan baru hanya
sebuah langkah awal proses pemasaran jasa pendidikan. Selain itu mempertahankan pelanggan
jasa pendidikan jauh lebih mudah bagi sekolah dibandingkan mencari pelanggan jasa pendidikan.
Secara ringkas, payne (1993) menjelaskan perbedaan beberapa hal pemasaran tradisional (
transaksional) dan pemasran relasioanl jasa termasuk jasa pendidikan, yang dapat dilihat pada table
berikut.
7. Pada table diatas dijelakan hubungan antara mtu
dan layanan konsumen untuk medapatkan
pelanggan jasa pendidikan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan. Perpaduan dari
ketiga unsur itu dalam konsep manajemen
relasonal yang merupakan perwujuatan
pemasran relasional jasa pendidikan berfungsi
sebagai unsur penting dalam strategi
memepertahankan pelanggan jasa pandidikan.
8. Konsep Inti dan Tujuan Pemasaran Relasional Jasa
Pendidikan
Little dan Marandi (2003) mengemukankan lima konsep inti dalam pemasaran relasional, yaitu sebagai
berikut .
a. Orientasi jangka panjang
b. Komitmen dalam pemenuhan janji
c. Pangsa konsumen bukan pangsa pasar
d. Nilai sepanjang hidup pelanggan
e. Dialog dua arah.
Tujuan utama pemasaran relasional ialah menemukan nilai sepanjang hidup pelanggan jasa pendidikan (CLV). Setelah
CLV diperoleh maka tujuan berikutnya ialah bagaimana CLV masing-masing kelompok pelanggan jasa pendidikan
baru dengan biaya yang rlatif murah. Oleh karena itu, tujuan jangka panjang pemasaran relasional ialah menghasilkan
manfaat terus menerus dari dua kelompok pelanggan jasa pendidikan, yaitu pelanggan jasa pendidikan lama dan
pelanggan jasa pendidikan baru.
9. Model Pemasaran Jasa Pendidikan
Foskett dan Lumby (1999) pernah membuat model pemasaran
jasa pendidikan yang meliputi nilai-nilai pendidikan tradisional
dan disiplin pasar. Pemasaran dijelaskan sebagai bidang dimana
individu atau organisasi di dalam lokasi konseptual yang
seimbang antara rekrutmen, kualitas, dan tanggapan masyarakat.
Pemasaran jasa tidak hanya membuthkan pemasaran eksternal
(external marketing), tetapi pemasaran internal (internal
marketing) dan pemasaran interaktif (interactive marketing)
(Gronroos, 1984). Jadi, pemasaran adalah fungsi terpadu ,yaitu
yang bertanggung jawab untuk berhubungan langsung dengan
karyawan,dan karyawan merupakan pemasar paruh waktu (part
time). Pertemuan antara pelanggan dan karyawan selam proses
interaksi dapat ditunjukkan melalui model segitiga jasa (service
marketing triagle. Segitiga itu menggambarkan tiga kelompok
penting yang saling berhubungan untuk saling bekerjasama.
10. Kunci Sukses Pemasaran Jasa Pendidikan
diantaranya memperbarui jasa pendidikan yang ditawarkan. Melokalisasi sistem titik pelayanan
(point of service)jasa pendidikan. Melakukan kontrak jasa pendidikan untuk mengikat pelanggan
jasa pendidikan.