SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
PAI.H
1. AFIDHATUL IMANIAH NIM.
210315261
2. ARIS PERMATA DEWI NIM.
210315284
3. NILAS SA’ADAH NIM.
210315277
Kita Akan Membahas Tentang
STRATEGI
PENENTUAN
HARGA JASA
PENDIDIKAN
 Landasan Strategi
Penentuan Harga
Jasa Pendidikan
 Sasaran Strategi
Harga Jasa
Pendidikan
 Teknik Penentuan
Harga Jasa
Pendidikan
Landasan Strategi Penentuan
Harga Jasa Pendidikan
Biaya
Persain
gan
Nilai
Penentuan Harga Jasa
Pendidikan Berdasarkan
Biaya
BACK
Harga jasa pendidikan ditentukan berdasarkan
biaya pendidikan yang berkaitan dengan aktivitas
untuk menghasilkan, menyampaikan, dan
memasarkan produk jasa pendidikan. Pemasar jasa
pendidikan harus menentukan harga jasa
pendidikan yang tepat untuk menutup seluruh biaya
pendidikan agar menghasilkan dan memasarkan
jasa pendidikan. Akan tetapi, kita jangan melihat
biaya pendidikan itu dari sudut pandang akuntansi
biaya yang hanya menekankan pada kategori biaya
pendidikan, tetapi melihat biaya pendidikan itu
sebagai bagian usaha sekolah secara terpadu untuk
Penentuan Harga Jasa
Pendidikan Berdasarkan
Persaingan
Ada dua strategi persaingan harga jasa pendidikan yang
dapat diterapkan sekolah, antara lain:
1. Kepemimpinan Harga Jasa Pendidikan (Price Leadership).
Dalam sektor jasa pendidikan nasional, kita dapat
menemukan sekolah yang bertindak sebagai pemimpin
harga jasa pendidikan, sedangkan sekolah kompetitor
akan mengikuti jejak pemimpin harga jasa pendidikan.
2. Tawar-menawar dan Negosiasi Harga Jasa Pendidikan
(Price Bids and Negotiations). Sekolah yang melakukan
subkontrak dapat menggunakan metode tawar-menawar
harga jasa pendidikan dengan meminta penawaran jasa
pendidikan dari pemasok jasa pendidikan. Alternatif dari
metode tawar-menawar harga jasa pendidikan adalah
negosiasi harga jasa pendidikan yang melibatkan
pemasok jasa pendidikan, untuk memberikan informasiBACK
Penentuan Harga Jasa
Pendidikan Berdasarkan
Nilai
Berry dan Yadav mengemukakan tiga strategi untuk
menangkap dan mengkomunikasikan nilai jasa, antara lain:
1. Pengurangan ketidakpastian. Jika pelanggan jasa
pendidikan tidak percaya tentang seberapa banyak nilai
jasa pendidikan yang akan diterimanya dari sekolah,
mereka mungkin akan mencari pemasok jasa pendidikan
yang terkenal atau tidak membeli jasa pendidikan secara
keseluruhan.
2. Peningkatan hubungan. Sebenarnya, strategi potongan
harga untuk memenangkan persaingan pendidikan bukan
cara terbaik menarik pelanggan jasa pendidikan yang akan
tetap loyal selamanya. Namun, menawarkan potongan
harga ketika pelanggan jasa pendidikan membeli dua atau
lebih jasa pendidikan secara bersamaan adalah strategi
membangun hubungan yang baik. HOM
Sasaran Strategi Harga Jasa
Pendidikan
Menurut Kotler dan Fox, untuk
menentukan harga jasa pendidikan, pemasar
jasa pendidikan harus memperhatikan faktor-
faktor yang memengaruhi jasa pendidikan.
Faktor-faktor tersebut adalah antara lain:
1. Harga jasa pendidikan berorientasi pada
biaya jasa pendidikan.
2. Harga jasa pendidikan harus berorientasi
pada permintaan pelanggan jasa
pendidikan.
3. Harga jasa pendidikan yang berorientasi
Sasaran Strategi Harga Jasa
Pendidikan
Dari sudut pandang yamg berbeda, Zeithaml dan
Bitner menjelaskan prinsip-prinsip penentuan harga
jasa yang dapat diterapkan yaitu:
1. Pemasar jasa pendidikan harus memperhatikan hal
hal penting penentuan harga jasa pendidikan, yaitu
memilih penentuan harga jasa pendidikan, tingkat
permintaan jasa pendidikan, memperkirakan biaya
yang akan dikeluarkan, menganalisis harga jasa
pendidikan yang ditentukan sekolah dan produk jasa
pendidikan yang ditawarkan sekolah kompetitor,
memilih metode penentuan harga jasa pendidikan,
dan penentuan harga akhir.
2. Pemasar jasa pendidikan tidak harus selalu mencari
pendapatan maksimal yang menentukan harga jasa
pendidikan yang tinggi, tetapi dapat memaksimalkan
Sasaran Strategi Harga Jasa
Pendidikan
4. Pemasar jasa pendidikan harus memperhatikan
biaya penentuan harga jasa pendidikan,
mencangkup biaya langsung dan tidak
langsung, biaya tetap dan biaya variabel, serta
biaya lainnya.
5. Harga jasa pendidikan dari sekolah kompetitor
memengaruhi tingkat permintaan jasa
pendidikan yang ditawarkan.
6. Cara atau variasi penentuan harga jasa
pendidikan yang ada mencakup mark-up,
sasaran perolehan, nilai yang dapat diterima,
faktor psikologis.
7. Menyesuaikan harga jasa pendidikan dengan
menggunakan harga psikologis, potongan,
HOM
E
Teknik Penentuan Harga Jasa
Pendidikan
Menurut Ihlandfeldt, ada 10 teknik yang dapat digunakan
untuk menentukan harga jasa pendidikan pada pelanggan jasa
pendidikan antara lain:
1. Penentuan harga berdasarkan unit (unit pricing). Harga jasa
pendidikan yang harus dibayar siswa ditentukan per unit.
2. Penentuan harga dua bagian (two-part pricing), siswa
membayar harga jasa pendidikan yang sama untuk SPP,
kemudian membayar harga jasa pendidikan sesuai jumlah
mata pelajaran yang diambil.
3. Penentuan harga berdasarkan waktu (term pricing),
pembayaran harga jasa pendidikan ditentukan selama satu
semester, yakni siswa boleh mengambil mata pelajaran
semaksimal mungkin sesuai peraturan yang ditentukan
sekolah.
4. Penentuan harga berdasarkan skala (scaled pricing), siswa
membayar harga jasa pendidikan lebih tinggi untuk
Teknik Penentuan Harga Jasa
Pendidikan
6. Harga jasa pendidikan dapat dinegosiasi (negotiated tuition),
penentuan harga jasa pendidikan dapat dirundingkan.
7. Diskon kuantitas (quantity discounts), siswa yang berasal
dari daerah atau karakteristik tertentu bisa diberikan
potongan harga khusus.
8. Diskon berbasis waktu (time-based discounts), harga jasa
pendidikan ditentukan berdasarkan waktu pendaftaran.
9. Penentuan harga saat ramai (peak-load pricing), jika banyak
siswa yang ingin mendaftar di sekolah, sekolah dapat
menentukan harga jasa pendidikan lebih tinggi bagi orang
tua siswa yang mampu.
10.Penentuan harga konstribusi waktu (work contribution), jika
sekolah memiliki program kerja magang bagi siswanya,
siswa dapat menerima bantuan paket siswa yang meliputi
program kerja magang dalam bentuk beasiswa sehingga
dapat mengurangi harga jasa pendidikan untuk mengikuti
HOM
E
Model Harga Jasa
Pendidikan
Pendidikan merupakan investasi dalam
bentuk pengeluaran pendidikan untuk
menghasilkan SDM yang bermutu. Chambers
menemukan rumus pengeluaran pendidikan.
Untuk merumuskan konsep tersebut, kita
memberikan simbol E (expenditure) untuk
tingkat pengeluaran pendidikan per siswa, Q
(quantity) untuk tingkat kualitas jasa
pendidikan per siswa yang mewakili jumlah
jasa pendidikan yang dibeli, dan P (price)
untuk harga per unit kualitas jasa pendidikan.
Lanjutan...
Berdasarkan rumus tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ada dua faktor penting
yang memengaruhi pengeluaran pendidikan,
yaitu sebagai berikut:
1. Variasi jumlah jasa pendidikan yang dibeli.
2. Variasi harga jasa pendidikan.
Lanjutan...
Dari sudut pandang yang berbeda, Kotler
dan Fox mendefinisikan harga jasa
pendidikan sebagai pendapat sekolah yang
juga merupakan hasil perkalian antara harga
jasa pendidikan (P) dan kuantitas jasa
pendidikan (Q). Dalam hal ini, pendapatan
sekolah diperoleh dari empat sumber, yaitu:
1. Pembayaran siswa untuk biaya
pendidikan.
2. Pembayaran siswa untuk jasa-jasa lainnya.
3. Riset yang disponsori.
Lanjutan...
S = s (q x W x Zs) (Rumus 2)
Setelah mengetahui “Rumus Pendapatan Sekolah”
(Rumus 2) pemasar jasa pendidikan bisa mengetahui cara
meningkatkan pendapatan sekolah. Pada dasarnya,
sekolah bisa meningkatkan pendapatan dengan
meningkatkan satu atau lebih dari salah satu sumber yang
diperhitungkan dalam rumus itu, mempertimbangkan
kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya dengan
menarik dan mempertahankan lebih banyak siswa,
meningkatkan biaya kamar (biasanya seiring kenaikan
biaya hunian) dengan meningkatkan ketertarikan siswa
agar tinggal di asrama atau menetapkan kebijakan yang
mensyaratkan siswa agar tinggal di asrama untuk
beberapa waktu, meningkatkan pendapatan dari subsidi
silang antar program pendidikan yang ada dengan sekolah
lain sehingga dapat memberikan fleksibilitas untuk
Lanjutan...
Menurut Chambers, terdapat dua faktor penting yang
memengaruhi variasi biaya jasa pendidikan untuk
menghasilkan kualitas jasa pendidikan. Berikut ini adalah
kedua faktor tersebut:
1. Penawaran input sekolah. Gaji karyawan sekolah ialah
faktor terpenting dalam biaya jasa pendidikan yang
terkait dengan penawaran input sekolah. Untuk
merumuskan gaji karyawan sekolah, kita dapat
memberikan simbol S (salary) yang mewakili gaji
karyawan sekolah, yang meliputi dua faktor berikut:
Faktor-faktor endogen dan faktor-faktor eksogen.
Secara formal, persamaan gaji karyawan sekolah
tersebut dapat dinyatakan dalam “Rumus Diferensial
Gaji Karyawan Sekolah” berikut:
S = s (q x W x Zs) (Rumus 3)
2. Teknologi produksi pendidikan. Faktor utama yang
Lanjutan...
Untuk membandingkan dua sekolah pada suatu
titik waktu, pemasar jasa pendidikan menetapkan
fungsi biaya daerah. Seperti rumus 3 untuk gaji
karyawan sekolah, kita memberikan simbol Zs
sebagai faktor-faktor penawaran eksogen dan simbol
ZT sebagai faktor-faktor teknologi eksogen (yaitu
kebutuhan siswa dan skala daerah). Secara formal,
fungsi biaya daerah dapat dituliskan sebagai “Indeks
Biaya Kualitas Jasa Pendidikan”, yaitu sebagai
berikut: E = E (Q, Zs, ZT) (Rumus 4).
Lanjutan...
Kita asumsikan terdapat dua input sekolah, yaitu x (guru) dan y
(bantuan guru). Pada gambar 1, kurva itu adalah kurva isoqul (Q*),
yang mewakili perpaduan x dan y yang diperlukan untuk
menghasilkan kualitas jasa pendidikan. Kata “isoqual” berasal dari
kata “iso” yang berarti identik dan kata “qual” yang berarti kualitas.
Jadi, kurva isoqual mengacu pada tingkat kualitas yang sama di
sepanjang kurva. Kurva isocost (E*) menyatakan perpaduan x dan y
yang dibeli untuk tingkat pengeluaran pendidikan tetap pada pasar
jasa pendidikan. Untuk menyederhanakan kurva isocost, kita harus
mengasumsikan kurva isocost berbentuk linier (garis lurus). Dari
hasil analisis tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa kurva isoqual
menyatakan teknologi pendidikan sehingga unsur-unsur ZT
menentukan posisi tersebut serta lengkungan pada bidang x dan y.
Kurva isocost mencerminkan kondisi penawaran pasar jasa
pendidikan sehingga ZT menentukan posisi tersebut serta
lengkungan pada bidang x dan y. Titik ekuilibrium (keseimbangan)
terjadi pada bidang (x*, y*) dimana kurva isoqual dan isocost
merupakan tangen untuk salah satu yang lainnya. Titik ekuilibrium
Lanjutan...
Pada gambar 2 terlihat bahwa Zsi lebih tinggi
dibandingkan Zsj yang mencerminkan harga input y
di daerah i relatif lebih tinggi daripada di daerah j.
Indeks biaya kualitas jasa pendidikan (Cij) pada
kedua daerah itu merupakan rasio Ej terhadap Ei (Cij =
Ej /Ei), yakni Ei dan Ej mewakili pengeluaran
pendidikan minimal yang diperoleh kedua daerah
(daerah i dan j) agar menghasilkan kualitas jasa
pendidikan setara dengan Q*. Daerah j menggunakan
rasio input y terhadap x relatif lebih besar (yaitu yi* /
xi*) dibandingkan dengan daerah i ketika daerah j
menghadapi harga input y terhadap x yang relatif
lebih rendah.
Lanjutan...
Sebaliknya, misalnya kedua daerah itu
menghadapi situasi penawaran yang sama yaitu Zsi
=Zsj, tetapi memiliki situasi teknologi yang berbeda
(ZTi ≠ ZTj). Contohnya, daerah j memiliki proporsi
siswa yang menderita kemiskinan relatif lebih besar
dibandingkan dengan daerah i dan memiliki
perpaduan input sekolah agar dapat mencapai
kualitas jasa pendidikan yang sama seperti siswa
yang tidak menderita kemiskinan pada daerah i. Hal
ini berarti bahwa lengkungan dan posisi kurva
isoqual akan berbeda untuk daerah j. Contoh
tersebut dijelaskan pada gambar 3. Kurva isoqual
untuk Qj* (dimana Qj* =Qi*) lebih jauh dari asalnya
kurva isoqual untuk Qi*. Q* terkait dengan teknologi
Z , sedangkan Q * terkait dengan teknologi Z (≠A ).
Lanjutan...
Gambar 4 menguraikan perbedaan antara
indeks input dan indeks sebenarnya. Indeks input
tetap adalah rasio antara Ej’ terhadap Ei. Sementara
itu, indeks sebenarnya adalah rasio antara Ej dengan
Ei. Indeks sebenarnya membuktikan daerah j mampu
mengganti input y yang relatif lebih mahal untuk
menghasilkan kualitas jasa pendidikan Q*.
Apabila daerah telah meningkatkan gaji
gurunya, daerah itu cenderung mencari guru
pengganti dengan input sekolah lainnya.
Permasalahannya adalah indeks input tetap tidak
dihitung untuk jenis subtitusi tersebut. Ketika
pemasar jasa pendidikan menggunakan indeks input
tetap, biaya jasa pendidikan (Q*) untuk daerah lebih
besar dari biaya jasa pendidikan (Q*) daerah i, atau
Lanjutan...
Ketika indeks input tetap sama dengan indeks
sebenarnya, kurva isoqual berbentuk L dan
merupakan rasio tetap dari berbagai input sekolah
yang digunakan untuk menghasilkan kualitas jasa
pendidikan. Unit tambahan apa pun dari satu input
sekolah dalam keadaan ceteris paribus (faktor-faktor
lain selain harga jasa pendidikan dianggap tetap)
sehingga tidak akan menghasilkan output tambahan
pendidikan atau kualitas jasa pendidikan. Situasi
tersebut diilustrasikan pada gambar 5, yakni indeks
input tetap dan indeks sebenarnya dinyatakan
sebagai rasio antara Ej dengan Ei.
HOM
E
Bauran Harga Jasa
Pendidikan
Pusdiklat Depdiknas mengelompokkan biaya satuan
pendidikan berdasarkan faktor-faktor berikut:
A. Jenis Input
1. Biaya satuan pendidikan operasi lancar yaitu biaya input
yang habis dipakai selama satu tahun atau kurang dan
biaya yang dikeluarkan secara berulang-ulang siswa per
tahun. Terdiri atas pengeluaran untuk gaji dan tunjangan,
buku wajib, barang dagang, beasiswa dan bantuan dari
dalam dan luar negeri, pelayanan kesejahteraan dan lain-
lain.
2. Biaya satuan pendidikan investasi modal pembangunan
yaitu biaya input pendidikan yang penggunaan lebih dari
satu tahun dan dihitung per siswa per tahun. Terdiri atas
pengeluaran untuk pembelian tanah dan pengembangan
gedung sekolah, kelas, dan laboratorium, peralatan tetap,
perlengkapan pelajaran, dan tempat tinggal.
B. Sifat Penggunaan
Bauran Harga Jasa
Pendidikan
C. Jenis Penggunaan
1. Biaya satuan pendidikan operasi personel yaitu biaya untuk
kesejahteraan dan pengembangan personel sekolah.
2. Biaya satuan pendidikan operasi bukan personel yaitu biaya
untuk menyediakan peralatan, bahan, perlengkapan, serta sarana
dan prasarana yang digunakan untuk proses pembelajaran.
D. Pihak yang Menanggung
1. Biaya satuan pribadi yaitu biaya yang ditanggung orang tua siswa
per siswa per tahun. Terdiri atas pengeluaran untuk SPP, iuran,
buku dan alat tulis, seragam sekolah, akomodasi, transportasi
dan lain-lain.
2. Biaya satuan publik yaitu biaya yang ditanggung pemerintah dan
msyarakat.
3. Biaya satuan sosial yaitu total biaya yang ditanggung pemerintah,
orang tua siswa, dan masyarakat lainnya per siswa per tahun.
E. Sifat Keberadaan
1. Biaya satuan pendidikan faktual yaitu biaya satuan pendidikan
yang secara nyata dikeluarkan dalam penyelenggaraan
pendidikan.
Bauran Harga Jasa
Pendidikan
F. Tingkat
1. Biaya satuan pendidikan tingkat orang tua siswa
yaitu biaya untuk buku, alat tulis, seragam,
perlengkapan, uang saku, dan lain-lain.
2. Biaya satuan pendidikan tingkat sekolah yaitu biaya
untuk kesejahteraan dan pengembangan personel
atau SDM sekolah.
3. Biaya satuan pendidikan tingkat kecamatan yaitu
biaya operasi personel dan bukan personel dan
biaya investasi sarana dan prasarana (tanah,
bangunan, peralatan dan perlengkapan, buku,
jaringan listrik, telepon, air dan gas, taman, fasilitas
olah raga di tingkat kecamatan).
4. Biaya satuan pendidikan tingkat kabupaten,
provinsi, dan pusat yaitu memiliki unsur-unsur sama
SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI
SEMOGA BERMANFAAT
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

More Related Content

Similar to Kelompok 7 strategi penentuan pasar

EVOLUSI PEMASARAN PENDIDIKAN.pptx
EVOLUSI PEMASARAN PENDIDIKAN.pptxEVOLUSI PEMASARAN PENDIDIKAN.pptx
EVOLUSI PEMASARAN PENDIDIKAN.pptxUmmaAqha
 
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikanPendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikanKhanifah Dwi Lestari
 
Kriteria ketuntasan minimal
Kriteria ketuntasan minimalKriteria ketuntasan minimal
Kriteria ketuntasan minimalErnal ZBakrie
 
Pemasaran pendidikan kel 1
Pemasaran pendidikan kel 1Pemasaran pendidikan kel 1
Pemasaran pendidikan kel 1Yenima27
 
6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)Dewi_Sejarah
 
Cara menghitung kkm
Cara menghitung kkmCara menghitung kkm
Cara menghitung kkmmachsari
 
1. cara gampang-menghitung-pak-guru
1. cara gampang-menghitung-pak-guru1. cara gampang-menghitung-pak-guru
1. cara gampang-menghitung-pak-guruSMA N
 
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah unWinarto Winartoap
 
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah unWinarto Winartoap
 
Paparan e-raport persiapan ujian sekolah
Paparan e-raport persiapan ujian sekolahPaparan e-raport persiapan ujian sekolah
Paparan e-raport persiapan ujian sekolahBurhanuddinBurhanudd23
 
2. cara menghitung-angka-kredit-guru
2. cara menghitung-angka-kredit-guru2. cara menghitung-angka-kredit-guru
2. cara menghitung-angka-kredit-guruSMA N
 
Pengelolaan Biaya Pendidikan
Pengelolaan Biaya PendidikanPengelolaan Biaya Pendidikan
Pengelolaan Biaya PendidikanNovi Suryani
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanAnan Nur
 
Analisis jurnal pembiayaan pendidikan
Analisis jurnal pembiayaan pendidikanAnalisis jurnal pembiayaan pendidikan
Analisis jurnal pembiayaan pendidikanYuzt Hadrianti
 
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptxTUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptxManajemenPendidikanI3
 
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptxBudiHermono1
 

Similar to Kelompok 7 strategi penentuan pasar (20)

EVOLUSI PEMASARAN PENDIDIKAN.pptx
EVOLUSI PEMASARAN PENDIDIKAN.pptxEVOLUSI PEMASARAN PENDIDIKAN.pptx
EVOLUSI PEMASARAN PENDIDIKAN.pptx
 
Nurman
NurmanNurman
Nurman
 
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikanPendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikan
 
Kriteria ketuntasan minimal
Kriteria ketuntasan minimalKriteria ketuntasan minimal
Kriteria ketuntasan minimal
 
Pemasaran pendidikan kel 1
Pemasaran pendidikan kel 1Pemasaran pendidikan kel 1
Pemasaran pendidikan kel 1
 
6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)
 
Cara menghitung kkm
Cara menghitung kkmCara menghitung kkm
Cara menghitung kkm
 
1. cara gampang-menghitung-pak-guru
1. cara gampang-menghitung-pak-guru1. cara gampang-menghitung-pak-guru
1. cara gampang-menghitung-pak-guru
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Inisiasi 6
Inisiasi 6Inisiasi 6
Inisiasi 6
 
Inisiasi 6
Inisiasi 6Inisiasi 6
Inisiasi 6
 
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
 
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
33 dk-2014 penggandaan dan pengiriman naskah un
 
Paparan e-raport persiapan ujian sekolah
Paparan e-raport persiapan ujian sekolahPaparan e-raport persiapan ujian sekolah
Paparan e-raport persiapan ujian sekolah
 
2. cara menghitung-angka-kredit-guru
2. cara menghitung-angka-kredit-guru2. cara menghitung-angka-kredit-guru
2. cara menghitung-angka-kredit-guru
 
Pengelolaan Biaya Pendidikan
Pengelolaan Biaya PendidikanPengelolaan Biaya Pendidikan
Pengelolaan Biaya Pendidikan
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikan
 
Analisis jurnal pembiayaan pendidikan
Analisis jurnal pembiayaan pendidikanAnalisis jurnal pembiayaan pendidikan
Analisis jurnal pembiayaan pendidikan
 
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptxTUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
 
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
 

More from Yenima27

kel 12 pengorganisasian dan implementasi pemasaran jasa pendidikan
kel 12 pengorganisasian dan implementasi pemasaran jasa pendidikankel 12 pengorganisasian dan implementasi pemasaran jasa pendidikan
kel 12 pengorganisasian dan implementasi pemasaran jasa pendidikanYenima27
 
kel 10 manajemen pemasaran pendidikan
kel 10 manajemen pemasaran pendidikankel 10 manajemen pemasaran pendidikan
kel 10 manajemen pemasaran pendidikanYenima27
 
Kel 9 aspek sdm
Kel 9 aspek sdmKel 9 aspek sdm
Kel 9 aspek sdmYenima27
 
Kel 7 straegi penentuan harga pasar
Kel 7 straegi penentuan harga pasarKel 7 straegi penentuan harga pasar
Kel 7 straegi penentuan harga pasarYenima27
 
Bauran pemasaran jasa pendidikan
Bauran pemasaran jasa pendidikanBauran pemasaran jasa pendidikan
Bauran pemasaran jasa pendidikanYenima27
 
kel 2 penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa pendidikan
kel 2 penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa pendidikankel 2 penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa pendidikan
kel 2 penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa pendidikanYenima27
 
kel 3 segmentasi pemasaran
kel 3 segmentasi pemasarankel 3 segmentasi pemasaran
kel 3 segmentasi pemasaranYenima27
 
kel 2 perumusan misi jasa pendidikan
kel 2 perumusan misi jasa pendidikankel 2 perumusan misi jasa pendidikan
kel 2 perumusan misi jasa pendidikanYenima27
 
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikankel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikanYenima27
 
KEL 2 Fungsi keterlibatan tik dalam pembelajaran pai
KEL 2 Fungsi keterlibatan tik dalam pembelajaran paiKEL 2 Fungsi keterlibatan tik dalam pembelajaran pai
KEL 2 Fungsi keterlibatan tik dalam pembelajaran paiYenima27
 
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajarankel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaranYenima27
 
kel 5 menentukan masalah dan judul ptk
kel 5 menentukan masalah dan judul ptkkel 5 menentukan masalah dan judul ptk
kel 5 menentukan masalah dan judul ptkYenima27
 
kel 5 Bauran pemasaran jasa pendidikan
kel 5 Bauran pemasaran jasa pendidikan kel 5 Bauran pemasaran jasa pendidikan
kel 5 Bauran pemasaran jasa pendidikan Yenima27
 
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelaskel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelasYenima27
 
kel 10 evaluasi tik dalam pmbelajarn pai
kel 10 evaluasi tik dalam pmbelajarn paikel 10 evaluasi tik dalam pmbelajarn pai
kel 10 evaluasi tik dalam pmbelajarn paiYenima27
 
Ppt Manusia Dalam Psikologi Kepribadian Dalam Prespektif Islam
Ppt Manusia Dalam Psikologi Kepribadian Dalam Prespektif IslamPpt Manusia Dalam Psikologi Kepribadian Dalam Prespektif Islam
Ppt Manusia Dalam Psikologi Kepribadian Dalam Prespektif IslamYenima27
 
Kelompok 9 Komunikasi dan Sistem Pembelajaran PAI
Kelompok 9 Komunikasi dan Sistem Pembelajaran PAIKelompok 9 Komunikasi dan Sistem Pembelajaran PAI
Kelompok 9 Komunikasi dan Sistem Pembelajaran PAIYenima27
 
Kelompok 6 Pembelajaran Berbasis Web
Kelompok 6 Pembelajaran Berbasis WebKelompok 6 Pembelajaran Berbasis Web
Kelompok 6 Pembelajaran Berbasis WebYenima27
 
Kelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada paiKelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada paiYenima27
 
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam paiKelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam paiYenima27
 

More from Yenima27 (20)

kel 12 pengorganisasian dan implementasi pemasaran jasa pendidikan
kel 12 pengorganisasian dan implementasi pemasaran jasa pendidikankel 12 pengorganisasian dan implementasi pemasaran jasa pendidikan
kel 12 pengorganisasian dan implementasi pemasaran jasa pendidikan
 
kel 10 manajemen pemasaran pendidikan
kel 10 manajemen pemasaran pendidikankel 10 manajemen pemasaran pendidikan
kel 10 manajemen pemasaran pendidikan
 
Kel 9 aspek sdm
Kel 9 aspek sdmKel 9 aspek sdm
Kel 9 aspek sdm
 
Kel 7 straegi penentuan harga pasar
Kel 7 straegi penentuan harga pasarKel 7 straegi penentuan harga pasar
Kel 7 straegi penentuan harga pasar
 
Bauran pemasaran jasa pendidikan
Bauran pemasaran jasa pendidikanBauran pemasaran jasa pendidikan
Bauran pemasaran jasa pendidikan
 
kel 2 penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa pendidikan
kel 2 penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa pendidikankel 2 penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa pendidikan
kel 2 penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa pendidikan
 
kel 3 segmentasi pemasaran
kel 3 segmentasi pemasarankel 3 segmentasi pemasaran
kel 3 segmentasi pemasaran
 
kel 2 perumusan misi jasa pendidikan
kel 2 perumusan misi jasa pendidikankel 2 perumusan misi jasa pendidikan
kel 2 perumusan misi jasa pendidikan
 
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikankel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
 
KEL 2 Fungsi keterlibatan tik dalam pembelajaran pai
KEL 2 Fungsi keterlibatan tik dalam pembelajaran paiKEL 2 Fungsi keterlibatan tik dalam pembelajaran pai
KEL 2 Fungsi keterlibatan tik dalam pembelajaran pai
 
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajarankel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
 
kel 5 menentukan masalah dan judul ptk
kel 5 menentukan masalah dan judul ptkkel 5 menentukan masalah dan judul ptk
kel 5 menentukan masalah dan judul ptk
 
kel 5 Bauran pemasaran jasa pendidikan
kel 5 Bauran pemasaran jasa pendidikan kel 5 Bauran pemasaran jasa pendidikan
kel 5 Bauran pemasaran jasa pendidikan
 
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelaskel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
 
kel 10 evaluasi tik dalam pmbelajarn pai
kel 10 evaluasi tik dalam pmbelajarn paikel 10 evaluasi tik dalam pmbelajarn pai
kel 10 evaluasi tik dalam pmbelajarn pai
 
Ppt Manusia Dalam Psikologi Kepribadian Dalam Prespektif Islam
Ppt Manusia Dalam Psikologi Kepribadian Dalam Prespektif IslamPpt Manusia Dalam Psikologi Kepribadian Dalam Prespektif Islam
Ppt Manusia Dalam Psikologi Kepribadian Dalam Prespektif Islam
 
Kelompok 9 Komunikasi dan Sistem Pembelajaran PAI
Kelompok 9 Komunikasi dan Sistem Pembelajaran PAIKelompok 9 Komunikasi dan Sistem Pembelajaran PAI
Kelompok 9 Komunikasi dan Sistem Pembelajaran PAI
 
Kelompok 6 Pembelajaran Berbasis Web
Kelompok 6 Pembelajaran Berbasis WebKelompok 6 Pembelajaran Berbasis Web
Kelompok 6 Pembelajaran Berbasis Web
 
Kelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada paiKelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada pai
 
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam paiKelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Kelompok 7 strategi penentuan pasar

  • 1.
  • 2. DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7 PAI.H 1. AFIDHATUL IMANIAH NIM. 210315261 2. ARIS PERMATA DEWI NIM. 210315284 3. NILAS SA’ADAH NIM. 210315277
  • 3. Kita Akan Membahas Tentang STRATEGI PENENTUAN HARGA JASA PENDIDIKAN
  • 4.  Landasan Strategi Penentuan Harga Jasa Pendidikan  Sasaran Strategi Harga Jasa Pendidikan  Teknik Penentuan Harga Jasa Pendidikan
  • 5. Landasan Strategi Penentuan Harga Jasa Pendidikan Biaya Persain gan Nilai
  • 6. Penentuan Harga Jasa Pendidikan Berdasarkan Biaya BACK Harga jasa pendidikan ditentukan berdasarkan biaya pendidikan yang berkaitan dengan aktivitas untuk menghasilkan, menyampaikan, dan memasarkan produk jasa pendidikan. Pemasar jasa pendidikan harus menentukan harga jasa pendidikan yang tepat untuk menutup seluruh biaya pendidikan agar menghasilkan dan memasarkan jasa pendidikan. Akan tetapi, kita jangan melihat biaya pendidikan itu dari sudut pandang akuntansi biaya yang hanya menekankan pada kategori biaya pendidikan, tetapi melihat biaya pendidikan itu sebagai bagian usaha sekolah secara terpadu untuk
  • 7. Penentuan Harga Jasa Pendidikan Berdasarkan Persaingan Ada dua strategi persaingan harga jasa pendidikan yang dapat diterapkan sekolah, antara lain: 1. Kepemimpinan Harga Jasa Pendidikan (Price Leadership). Dalam sektor jasa pendidikan nasional, kita dapat menemukan sekolah yang bertindak sebagai pemimpin harga jasa pendidikan, sedangkan sekolah kompetitor akan mengikuti jejak pemimpin harga jasa pendidikan. 2. Tawar-menawar dan Negosiasi Harga Jasa Pendidikan (Price Bids and Negotiations). Sekolah yang melakukan subkontrak dapat menggunakan metode tawar-menawar harga jasa pendidikan dengan meminta penawaran jasa pendidikan dari pemasok jasa pendidikan. Alternatif dari metode tawar-menawar harga jasa pendidikan adalah negosiasi harga jasa pendidikan yang melibatkan pemasok jasa pendidikan, untuk memberikan informasiBACK
  • 8. Penentuan Harga Jasa Pendidikan Berdasarkan Nilai Berry dan Yadav mengemukakan tiga strategi untuk menangkap dan mengkomunikasikan nilai jasa, antara lain: 1. Pengurangan ketidakpastian. Jika pelanggan jasa pendidikan tidak percaya tentang seberapa banyak nilai jasa pendidikan yang akan diterimanya dari sekolah, mereka mungkin akan mencari pemasok jasa pendidikan yang terkenal atau tidak membeli jasa pendidikan secara keseluruhan. 2. Peningkatan hubungan. Sebenarnya, strategi potongan harga untuk memenangkan persaingan pendidikan bukan cara terbaik menarik pelanggan jasa pendidikan yang akan tetap loyal selamanya. Namun, menawarkan potongan harga ketika pelanggan jasa pendidikan membeli dua atau lebih jasa pendidikan secara bersamaan adalah strategi membangun hubungan yang baik. HOM
  • 9. Sasaran Strategi Harga Jasa Pendidikan Menurut Kotler dan Fox, untuk menentukan harga jasa pendidikan, pemasar jasa pendidikan harus memperhatikan faktor- faktor yang memengaruhi jasa pendidikan. Faktor-faktor tersebut adalah antara lain: 1. Harga jasa pendidikan berorientasi pada biaya jasa pendidikan. 2. Harga jasa pendidikan harus berorientasi pada permintaan pelanggan jasa pendidikan. 3. Harga jasa pendidikan yang berorientasi
  • 10. Sasaran Strategi Harga Jasa Pendidikan Dari sudut pandang yamg berbeda, Zeithaml dan Bitner menjelaskan prinsip-prinsip penentuan harga jasa yang dapat diterapkan yaitu: 1. Pemasar jasa pendidikan harus memperhatikan hal hal penting penentuan harga jasa pendidikan, yaitu memilih penentuan harga jasa pendidikan, tingkat permintaan jasa pendidikan, memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan, menganalisis harga jasa pendidikan yang ditentukan sekolah dan produk jasa pendidikan yang ditawarkan sekolah kompetitor, memilih metode penentuan harga jasa pendidikan, dan penentuan harga akhir. 2. Pemasar jasa pendidikan tidak harus selalu mencari pendapatan maksimal yang menentukan harga jasa pendidikan yang tinggi, tetapi dapat memaksimalkan
  • 11. Sasaran Strategi Harga Jasa Pendidikan 4. Pemasar jasa pendidikan harus memperhatikan biaya penentuan harga jasa pendidikan, mencangkup biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, serta biaya lainnya. 5. Harga jasa pendidikan dari sekolah kompetitor memengaruhi tingkat permintaan jasa pendidikan yang ditawarkan. 6. Cara atau variasi penentuan harga jasa pendidikan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang dapat diterima, faktor psikologis. 7. Menyesuaikan harga jasa pendidikan dengan menggunakan harga psikologis, potongan, HOM E
  • 12. Teknik Penentuan Harga Jasa Pendidikan Menurut Ihlandfeldt, ada 10 teknik yang dapat digunakan untuk menentukan harga jasa pendidikan pada pelanggan jasa pendidikan antara lain: 1. Penentuan harga berdasarkan unit (unit pricing). Harga jasa pendidikan yang harus dibayar siswa ditentukan per unit. 2. Penentuan harga dua bagian (two-part pricing), siswa membayar harga jasa pendidikan yang sama untuk SPP, kemudian membayar harga jasa pendidikan sesuai jumlah mata pelajaran yang diambil. 3. Penentuan harga berdasarkan waktu (term pricing), pembayaran harga jasa pendidikan ditentukan selama satu semester, yakni siswa boleh mengambil mata pelajaran semaksimal mungkin sesuai peraturan yang ditentukan sekolah. 4. Penentuan harga berdasarkan skala (scaled pricing), siswa membayar harga jasa pendidikan lebih tinggi untuk
  • 13. Teknik Penentuan Harga Jasa Pendidikan 6. Harga jasa pendidikan dapat dinegosiasi (negotiated tuition), penentuan harga jasa pendidikan dapat dirundingkan. 7. Diskon kuantitas (quantity discounts), siswa yang berasal dari daerah atau karakteristik tertentu bisa diberikan potongan harga khusus. 8. Diskon berbasis waktu (time-based discounts), harga jasa pendidikan ditentukan berdasarkan waktu pendaftaran. 9. Penentuan harga saat ramai (peak-load pricing), jika banyak siswa yang ingin mendaftar di sekolah, sekolah dapat menentukan harga jasa pendidikan lebih tinggi bagi orang tua siswa yang mampu. 10.Penentuan harga konstribusi waktu (work contribution), jika sekolah memiliki program kerja magang bagi siswanya, siswa dapat menerima bantuan paket siswa yang meliputi program kerja magang dalam bentuk beasiswa sehingga dapat mengurangi harga jasa pendidikan untuk mengikuti HOM E
  • 14. Model Harga Jasa Pendidikan Pendidikan merupakan investasi dalam bentuk pengeluaran pendidikan untuk menghasilkan SDM yang bermutu. Chambers menemukan rumus pengeluaran pendidikan. Untuk merumuskan konsep tersebut, kita memberikan simbol E (expenditure) untuk tingkat pengeluaran pendidikan per siswa, Q (quantity) untuk tingkat kualitas jasa pendidikan per siswa yang mewakili jumlah jasa pendidikan yang dibeli, dan P (price) untuk harga per unit kualitas jasa pendidikan.
  • 15. Lanjutan... Berdasarkan rumus tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor penting yang memengaruhi pengeluaran pendidikan, yaitu sebagai berikut: 1. Variasi jumlah jasa pendidikan yang dibeli. 2. Variasi harga jasa pendidikan.
  • 16. Lanjutan... Dari sudut pandang yang berbeda, Kotler dan Fox mendefinisikan harga jasa pendidikan sebagai pendapat sekolah yang juga merupakan hasil perkalian antara harga jasa pendidikan (P) dan kuantitas jasa pendidikan (Q). Dalam hal ini, pendapatan sekolah diperoleh dari empat sumber, yaitu: 1. Pembayaran siswa untuk biaya pendidikan. 2. Pembayaran siswa untuk jasa-jasa lainnya. 3. Riset yang disponsori.
  • 17. Lanjutan... S = s (q x W x Zs) (Rumus 2) Setelah mengetahui “Rumus Pendapatan Sekolah” (Rumus 2) pemasar jasa pendidikan bisa mengetahui cara meningkatkan pendapatan sekolah. Pada dasarnya, sekolah bisa meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan satu atau lebih dari salah satu sumber yang diperhitungkan dalam rumus itu, mempertimbangkan kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya dengan menarik dan mempertahankan lebih banyak siswa, meningkatkan biaya kamar (biasanya seiring kenaikan biaya hunian) dengan meningkatkan ketertarikan siswa agar tinggal di asrama atau menetapkan kebijakan yang mensyaratkan siswa agar tinggal di asrama untuk beberapa waktu, meningkatkan pendapatan dari subsidi silang antar program pendidikan yang ada dengan sekolah lain sehingga dapat memberikan fleksibilitas untuk
  • 18. Lanjutan... Menurut Chambers, terdapat dua faktor penting yang memengaruhi variasi biaya jasa pendidikan untuk menghasilkan kualitas jasa pendidikan. Berikut ini adalah kedua faktor tersebut: 1. Penawaran input sekolah. Gaji karyawan sekolah ialah faktor terpenting dalam biaya jasa pendidikan yang terkait dengan penawaran input sekolah. Untuk merumuskan gaji karyawan sekolah, kita dapat memberikan simbol S (salary) yang mewakili gaji karyawan sekolah, yang meliputi dua faktor berikut: Faktor-faktor endogen dan faktor-faktor eksogen. Secara formal, persamaan gaji karyawan sekolah tersebut dapat dinyatakan dalam “Rumus Diferensial Gaji Karyawan Sekolah” berikut: S = s (q x W x Zs) (Rumus 3) 2. Teknologi produksi pendidikan. Faktor utama yang
  • 19. Lanjutan... Untuk membandingkan dua sekolah pada suatu titik waktu, pemasar jasa pendidikan menetapkan fungsi biaya daerah. Seperti rumus 3 untuk gaji karyawan sekolah, kita memberikan simbol Zs sebagai faktor-faktor penawaran eksogen dan simbol ZT sebagai faktor-faktor teknologi eksogen (yaitu kebutuhan siswa dan skala daerah). Secara formal, fungsi biaya daerah dapat dituliskan sebagai “Indeks Biaya Kualitas Jasa Pendidikan”, yaitu sebagai berikut: E = E (Q, Zs, ZT) (Rumus 4).
  • 20. Lanjutan... Kita asumsikan terdapat dua input sekolah, yaitu x (guru) dan y (bantuan guru). Pada gambar 1, kurva itu adalah kurva isoqul (Q*), yang mewakili perpaduan x dan y yang diperlukan untuk menghasilkan kualitas jasa pendidikan. Kata “isoqual” berasal dari kata “iso” yang berarti identik dan kata “qual” yang berarti kualitas. Jadi, kurva isoqual mengacu pada tingkat kualitas yang sama di sepanjang kurva. Kurva isocost (E*) menyatakan perpaduan x dan y yang dibeli untuk tingkat pengeluaran pendidikan tetap pada pasar jasa pendidikan. Untuk menyederhanakan kurva isocost, kita harus mengasumsikan kurva isocost berbentuk linier (garis lurus). Dari hasil analisis tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa kurva isoqual menyatakan teknologi pendidikan sehingga unsur-unsur ZT menentukan posisi tersebut serta lengkungan pada bidang x dan y. Kurva isocost mencerminkan kondisi penawaran pasar jasa pendidikan sehingga ZT menentukan posisi tersebut serta lengkungan pada bidang x dan y. Titik ekuilibrium (keseimbangan) terjadi pada bidang (x*, y*) dimana kurva isoqual dan isocost merupakan tangen untuk salah satu yang lainnya. Titik ekuilibrium
  • 21. Lanjutan... Pada gambar 2 terlihat bahwa Zsi lebih tinggi dibandingkan Zsj yang mencerminkan harga input y di daerah i relatif lebih tinggi daripada di daerah j. Indeks biaya kualitas jasa pendidikan (Cij) pada kedua daerah itu merupakan rasio Ej terhadap Ei (Cij = Ej /Ei), yakni Ei dan Ej mewakili pengeluaran pendidikan minimal yang diperoleh kedua daerah (daerah i dan j) agar menghasilkan kualitas jasa pendidikan setara dengan Q*. Daerah j menggunakan rasio input y terhadap x relatif lebih besar (yaitu yi* / xi*) dibandingkan dengan daerah i ketika daerah j menghadapi harga input y terhadap x yang relatif lebih rendah.
  • 22. Lanjutan... Sebaliknya, misalnya kedua daerah itu menghadapi situasi penawaran yang sama yaitu Zsi =Zsj, tetapi memiliki situasi teknologi yang berbeda (ZTi ≠ ZTj). Contohnya, daerah j memiliki proporsi siswa yang menderita kemiskinan relatif lebih besar dibandingkan dengan daerah i dan memiliki perpaduan input sekolah agar dapat mencapai kualitas jasa pendidikan yang sama seperti siswa yang tidak menderita kemiskinan pada daerah i. Hal ini berarti bahwa lengkungan dan posisi kurva isoqual akan berbeda untuk daerah j. Contoh tersebut dijelaskan pada gambar 3. Kurva isoqual untuk Qj* (dimana Qj* =Qi*) lebih jauh dari asalnya kurva isoqual untuk Qi*. Q* terkait dengan teknologi Z , sedangkan Q * terkait dengan teknologi Z (≠A ).
  • 23. Lanjutan... Gambar 4 menguraikan perbedaan antara indeks input dan indeks sebenarnya. Indeks input tetap adalah rasio antara Ej’ terhadap Ei. Sementara itu, indeks sebenarnya adalah rasio antara Ej dengan Ei. Indeks sebenarnya membuktikan daerah j mampu mengganti input y yang relatif lebih mahal untuk menghasilkan kualitas jasa pendidikan Q*. Apabila daerah telah meningkatkan gaji gurunya, daerah itu cenderung mencari guru pengganti dengan input sekolah lainnya. Permasalahannya adalah indeks input tetap tidak dihitung untuk jenis subtitusi tersebut. Ketika pemasar jasa pendidikan menggunakan indeks input tetap, biaya jasa pendidikan (Q*) untuk daerah lebih besar dari biaya jasa pendidikan (Q*) daerah i, atau
  • 24. Lanjutan... Ketika indeks input tetap sama dengan indeks sebenarnya, kurva isoqual berbentuk L dan merupakan rasio tetap dari berbagai input sekolah yang digunakan untuk menghasilkan kualitas jasa pendidikan. Unit tambahan apa pun dari satu input sekolah dalam keadaan ceteris paribus (faktor-faktor lain selain harga jasa pendidikan dianggap tetap) sehingga tidak akan menghasilkan output tambahan pendidikan atau kualitas jasa pendidikan. Situasi tersebut diilustrasikan pada gambar 5, yakni indeks input tetap dan indeks sebenarnya dinyatakan sebagai rasio antara Ej dengan Ei. HOM E
  • 25. Bauran Harga Jasa Pendidikan Pusdiklat Depdiknas mengelompokkan biaya satuan pendidikan berdasarkan faktor-faktor berikut: A. Jenis Input 1. Biaya satuan pendidikan operasi lancar yaitu biaya input yang habis dipakai selama satu tahun atau kurang dan biaya yang dikeluarkan secara berulang-ulang siswa per tahun. Terdiri atas pengeluaran untuk gaji dan tunjangan, buku wajib, barang dagang, beasiswa dan bantuan dari dalam dan luar negeri, pelayanan kesejahteraan dan lain- lain. 2. Biaya satuan pendidikan investasi modal pembangunan yaitu biaya input pendidikan yang penggunaan lebih dari satu tahun dan dihitung per siswa per tahun. Terdiri atas pengeluaran untuk pembelian tanah dan pengembangan gedung sekolah, kelas, dan laboratorium, peralatan tetap, perlengkapan pelajaran, dan tempat tinggal. B. Sifat Penggunaan
  • 26. Bauran Harga Jasa Pendidikan C. Jenis Penggunaan 1. Biaya satuan pendidikan operasi personel yaitu biaya untuk kesejahteraan dan pengembangan personel sekolah. 2. Biaya satuan pendidikan operasi bukan personel yaitu biaya untuk menyediakan peralatan, bahan, perlengkapan, serta sarana dan prasarana yang digunakan untuk proses pembelajaran. D. Pihak yang Menanggung 1. Biaya satuan pribadi yaitu biaya yang ditanggung orang tua siswa per siswa per tahun. Terdiri atas pengeluaran untuk SPP, iuran, buku dan alat tulis, seragam sekolah, akomodasi, transportasi dan lain-lain. 2. Biaya satuan publik yaitu biaya yang ditanggung pemerintah dan msyarakat. 3. Biaya satuan sosial yaitu total biaya yang ditanggung pemerintah, orang tua siswa, dan masyarakat lainnya per siswa per tahun. E. Sifat Keberadaan 1. Biaya satuan pendidikan faktual yaitu biaya satuan pendidikan yang secara nyata dikeluarkan dalam penyelenggaraan pendidikan.
  • 27. Bauran Harga Jasa Pendidikan F. Tingkat 1. Biaya satuan pendidikan tingkat orang tua siswa yaitu biaya untuk buku, alat tulis, seragam, perlengkapan, uang saku, dan lain-lain. 2. Biaya satuan pendidikan tingkat sekolah yaitu biaya untuk kesejahteraan dan pengembangan personel atau SDM sekolah. 3. Biaya satuan pendidikan tingkat kecamatan yaitu biaya operasi personel dan bukan personel dan biaya investasi sarana dan prasarana (tanah, bangunan, peralatan dan perlengkapan, buku, jaringan listrik, telepon, air dan gas, taman, fasilitas olah raga di tingkat kecamatan). 4. Biaya satuan pendidikan tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat yaitu memiliki unsur-unsur sama
  • 28. SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI SEMOGA BERMANFAAT TERIMA KASIH WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH