Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
mapping jurnal aisyah.docx
1. Penulis, Tahun, Judul,
Sumber (Nama Jurnal,
Text, dll.)
Scientific Level
Tujuan Penelitian/
Penulisan Ilmiah
Landasan Teori
Metode Penelitian
(Jenis dan Teknik
Analisis Data)
Hasil Penelitian &
rekomendasi atau
Makna Utama Isi Buku
Penulis : Eka Yuli Sari
Asmawati
o Undang
Rosidin
o Abdurrahman
Tahun : 2018
Judul : EFEKTIVITAS
INSTRUMEN ASESMEN
MODEL CREATIVE
PROBLEM SOLVING
PADA PEMBELAJARAN
FISIKA TERHADAP
KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA
Sumber : Google Schoolar
Jurnal Nasional
Sinta 1
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan pengaruh
penggunaan instrumen
asesmen kemampuan berpikir
kritis siswa dengan model
pembelajaran Creative
Problem Solving.
2.Mendeskripsikan
implementasi instrumen
asesmen dengan
menggunakan model
pembelajaran Creative
Problem Solving efektif
dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis
siswa.
Model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk
mengatasi kemampuan berpikir
kritis siswa yang masih rendah
adalah model pembelajaran
Creative Problem Solving
(CPS) karena dengan model
pembelajaran model Creative
Problem Solving siswa akan
lebih aktif dalam proses
pembelajaran dan siswa akan
terbiasa dalam menyelesaikan
dan mengembangkan pola pikir
mereka dalam
menghadapisuatu
permasalahan sesuai dengan
pendapat Totiana & Redjeki
(2013).
Halaman :130
Desain penelitian yang
digunakan adalah One-
Group Pretest-Posttest
Design.
Tahapan Creative
Problem Solving (CPS)
menurut Vidal (2010)
adalah sebagai berikut:
(1) Fact finding; (2)
Problem finding; (3)
Idea finding;(4)
Solution finding (5)
Acceptance finding.
Hasil uji N-gain diperoleh
nilai rata- rata 21,88%
dengan indeks gain tinggi
(g > 0,7) dan 78,13%
dengan indeks gain sedang
(0,3 < g ≤ 0,7), serta 0%
dengan indeks gain rendah
(g ≤ 0,3). Berdasarkan
hasil yang diperoleh dapat
diketahui bahwa N- gain
dengan indeks gain tinggi
dan sedang lebih dari 75%,
maka dapat dikatakan
bahwa penggunaan
instrumen asesmen
dengan model
pembelajaran
Creative Problem Solving
dalam pembelajaran efektif
meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa.
Halaman : 133 - 139
2. Penulis : Jhelin Pratiwi
Tahun : 2021
Judul : EFEKTIVITAS
MODEL
PEMBELAJARAN
COLLABORATIVE
CREATIVITY LEARNING
(CCL) BERBANTU
ANIMASI DIGITAL
TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP
PESERTA DIDIK
DALAM
PEMBELAJARAN
FISIKA
Sumber : Google Schoolar
Jurnal Nasional
Sinta 1
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah model
pembelajaran Collaborative
Creativity Learning (CCL)
berbantu animasi digital
akan efektif terhadap
pemahaman konsep peserta
didik SMP/MTs. Untuk
mengetahui pemahaman
konsep peserta didik,
peneliti
menggunakan instrumen
berupa three tier test.
Teori yang digunakan :
Efektivitas pembelajaran
Model pembelajaran
collaborative creativity
learninng (CCL)
Animasi Digital Sebagai
Media Pembelajaran
Pemahaman konsep
Tata Surya
Halaman : 13 - 61
Metode penelitian
berisi tentang waktu
dan tempat penelitian;
pendekatan dan jenis
penelitian; populasi,
sampel, dan teknik
pengumpulan data;
definisi operasional
variabel; instrumen
penelitian; uji coba
instrumen penelitian;
uji prasyarat analisis
data; uji hipotesis; uji
n-gain; uji effect size;
serta lembar observasi
keterlaksanaan model
pembelajaran.
Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran
Collaborative Creativity
Learning (CCL) berbantu
animasi digital efektif
dalam meningkatkan
pemahaman konsep
peserta didik SMP/MTs.
Halaman : 71 - 81
3. Penulis : Jhelin Pratiwi
Tahun : 2021
Judul : EFEKTIVITAS
MODEL
PEMBELAJARAN
COLLABORATIVE
CREATIVITY LEARNING
(CCL) BERBANTU
ANIMASI DIGITAL
TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP
PESERTA DIDIK
DALAM
PEMBELAJARAN
FISIKA
Sumber : Google Schoolar
Jurnal Nasional
Sinta 2
Proses pembelajaran fisika
dengan menerapkan perangkat
CRBL dilakukan selama 3 kali
pertemuan. Pelajaran diawali
dengan membangkitkan
tanggung jawab kreatif peserta
didik; di mana guru meminta
menyebutkan sebanyak-banyak
kegunaan suatu benda untuk
tujuan ilmiah, kemudian
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan pentingnya
tanggung jawab kreatif bagi
kesuksesan dalam belajar dan
berkarirnya di masa depan.
Guru mengorganisasi
kebutuhan belajar kreatif,
dengan membentuk tim kreatif
dan membagikan LKS.
Teori-teori belajar yang
melandasi CRBL di antaranya
teori pembelajaran kognitif,
proses kognitif kompleks,
konstruktivisme dan
sosiokognitif (Suyidno dkk.,
2020). Hal ini diperkuat hasil
penelitian Suyidno et al. (2017,
2018, 2019) bahwa CRBL
mampu melatihkan
keterampilan proses sains
sebagai pondasi dasar dalam
mengembangkan kreativitas
ilmiah.
Halaman : 1791 - 1793
Penelitian ini
menggunakan desain
penelitian dan
pengembangan model
ADDIE. Pada tahap
Analysis, Design, &
Developt (ADD) telah
dihasilkan bahan ajar
fluida statis dengan
CRBL.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa fase-
fase CRBL dapat
diterapkan pada setiap
pertemuan dengan baik.
Peserta didik mampu
mengembangkan
keterampilan proses sains
dengan sangat baik.
Berarti, CRBL adalah
layak digunakan untuk
mengembangkan
keterampilan proses sains
peserta didik.
Keterampilan ini
memudahkan peserta didik
dalam menguasai berbagai
kompetensi di era industri
4.0 maupun masyarakat
5.0.
Halaman : 71 – 81
4. Penulis : Helen, A.
Kusdiwelirawan
Tahun : 2022
Judul : Pengaruh Model
Pembelajaran Creative
Problem Solving (CPS)
Terhadap Hasil Belajar
Fisika dan Kemampuan
Berpikir Kreatif Peserta
Didik
Sumber : Google Schoolar
Jurnal Nasional
Sinta 1
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Model
Pembelajaran Creative
Problem Solving (CPS)
terhadap Hasil Belajar Fisika
dan Kemampuan Berpikir
Kreatif Peserta Didik dengan
Menggunakan jenis soal
Open-Ended Test.
Teori yang digunakan :
Efektivitas pembelajaran
Model pembelajaran
Creative Problem Solving
(CPS)
Pemahaman konsep
Halaman : 19 - 68
Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan
desain rancangan
penelitian One-Group
Pretest- Posttest
Desain. Dalam
penelitian ini hanya
menggunakan satu
kelas tanpa kelas
kontrol karena peneliti
ingin mengetahui
apakah terdapat
pengaruh suatu
perlakuan terhadap
variabel terikat.
Penggunaan model
pembelajaran Creative
Problem Solving (CPS)
dapat disimpulkan bahwa
berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar
fisika dan kemampuan
berpikir kreatif peserta
didik. Pencapaian hasil
belajar fisika pada saat
pretest (sebelum diberi
perlakuan) terjadi
peningkatan hasil pada
saat posttest (setelah diberi
perlakuan) dengan nilai
yang memuaskan.
Kemudian nilai
kemampuan berpikir
kreatif peserta didik juga
mengalami peningkatan
pada saat pretest dan
meningkat pada saat
posttest.
Halaman : 72 – 76
5. Penulis : Popi Purwanti
Tahun : 2021
Judul : The effect of
learning approaches and
learning creativity on the
ability to solve physic
problems
Sumber : Google Schoolar
Jurnal Nasional
Sinta 2
Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran
guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam
kurikulum (Wina,2010).
Guru yang berkualitas adalah
guru yang memiliki
kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yakni memiliki
kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. Dalam
melaksanakan kompetensi
pedagogik, guru dituntut
memiliki kemampuan secara
metodologis dalam hal
perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran.
Salah satu komponen dalam
pembelajaran yaitu menjadi
guru kreatif, professional
dan menyenangkan yang
mempunyai kemampuan
mengembangkan pendekatan
dan memilih metode
pembelajaran yang efektif
secara dinamis dan fleksibel
sesuai dengan materi, siswa dan
konteks pembelajaran
(Mulyasa, 2005).
Pendekatan pembelajaran
merupakan jalan yang akan
ditempuh oleh guru dan siswa
dalam mencapai tujuan
instruksional untuk suatu
satuan instruksional tertentu
(Syaiful, 2005).
Halaman : 05 - 21
Penelitian ini
merupakan penelitian
kuantitatif, dengan
metode eksperimen.
Penelitian ini menguji
pengaruh Pendekatan
pembelajaran Saintifik
dan kreatifitas belajar
terhadap kemampuan
memecahkan masalah
fisika. Variabel bebas
dalam penelitian ini
adalah Pendekatan
pembelajaran (A) dan
kreativitas belajar (B).
Pendekatan
pembelajaran Saintifik
sebagai variabel
perlakuan dan
kreatifitas belajar
sebagai variabel atribut.
Sedangkan variabel
terikatnya adalah
kemampuan
memecahkan masalah
fisika (Y).
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
secara umum penggunaan
pendekatan pembelajaran
saintifik memberikan
kontribusi perolehan
kemampuan memecahkan
masalah fisika yang lebih
baik daripada pendekatan
pembelajaran
konvensional. Dengan
demikian dalam implikasi
upaya peningkatan
kemampuan memecahkan
masalah fisika, hendaknya
para guru perlu
menerapkan pendekatan
pembelajaran saintifik dan
memperhatikan kreatifitas
siswa dalam proses
pembelajaran fisika.
Halaman : 21 – 25
6. Penulis : Sri Astutik, dan
Binar Kurnia
Prahani
Tahun : 2018
Judul : Developing
Teaching Material for
Physics Based on
Collaborative Creativity
Learning (CCL) Model to
Improve Scientific
Creativity of Junior High
School Students
Sumber : Google Schoolar
Jurnal
Internasional
Scopus 3
Keefektifan bahan ajar yang
dikembangkan adalah untuk
mencapai tujuan akhir yaitu
meningkatkan kreativitas
ilmiah siswa, keterampilan
proses sains, dan kolaborasi
afektif. Keefektifan bahan
ajar Fisika berbasis CLL
diukur dengan menggunakan
Lembar Penilaian Kreativitas
Ilmiah.
Teoritis maupun praktis. Selain
itu, perbaikan bahan ajar juga
ditemukan dalam hal teori
motivasi, teori proses kreatif,
konstruktivis sosial teori,
psiko-teori kognitif, dan teori
belajar perilaku
Halaman : 15 - 21
Metode penelitian
Penentuan metode
pengujian statistik
bertumpu pada
pemenuhan asumsi
normalitas dan
homogenitas varian
pada saat pre-test, post-
test, dan n-gain
kreativitas ilmiah
siswa. N- gain
ditentukan dengan
menggunakan
persamaan: n-gain
Hasil penelitian ini
meliputi: (1) validitas
berbasis CCLbahan ajar
Fisika memenuhi kriteria
validitas (valid dan
reliabel); (2) ditinjau dari
komponen validitas bahan
ajar Fisika berbasis CCL:
(a) terdapat peningkatan
kreativitas ilmiah siswa
dengan alpha = 0,05, (b)
nilai rata-rata kreativitas
ilmiah siswa berada pada
kategori sedang, dan (c)
tidak ada peningkatan yang
signifikan (konsisten)
keterampilan kreativitas
ilmiah pada semua
kelompok.
Halaman : 10 – 21
7. Penulis : Widya, Hamdi,
Ahmad Fauzi
Tahun : 2018
Judul : DISSEMINATION
OF PHYSICS LEARNING
DEVICES BASED ON
CREATIVE PROBLEM
SOLVING MODEL
INTEGRATED WITH
SAVE ENERGY
CHARACTER
Sumber : Google Schoolar
Jurnal
Internasional
Scopus 3
Keefektifan bahan ajar yang
dikembangkan adalah untuk
mencapai tujuan akhir yaitu
meningkatkan kreativitas
ilmiah siswa, keterampilan
proses sains, dan kolaborasi
afektif. Keefektifan bahan
ajar Fisika berbasis CPS,
sehingga perangkat
pembelajaran yang
dikembangkan cocok untuk
didistribusikan ke sekolah
lain.
Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan selain materi
sesuai dengan kurikulum,
bahan ajar juga mencakup
energi terbarukan (energi
biomassa). Kombinasi material
ini menggunakan konsep
teknik fitting. Hal ini
memungkinkan untuk menjadi
energi manusia yang sangat irit
pada siswa [9]. Model
pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran adalah
model Creative Problem
Solving (CPS), karena salah
satu gaya yang digunakan
adalah model pemecahan
masalah.
Halaman : 02 - 04
Penelitian ini
merupakan bagian dari
penelitian dan
pengembangan dengan
model 4D. 4D-Model
terdiri dari 4 langkah:
define, design,
development, dan
diseminasi.
Hasil diseminasi perangkat
pembelajaran diperoleh
perangkat pembelajaran
energi biomassa
terintegrasi berbasis model
CPS dengan pendekatan
open-ended yang praktis
dan efektif ketika
dibagikan di kelas lain.
Rata-rata uji kepraktisan
perangkat pembelajaran
adalah 83,41 dengan
kategori sangat praktis dan
keefektifan perangkat
berada pada skor 91,30.
Perangkat pembelajaran
yang dikembangkan cocok
untuk didistribusikan ke
sekolah lain.
Halaman : 05 – 08