Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Fungsi keterlibatan tik dalam pembelajaran pai 1
1.
2. TODAY’S TOPICS
FUNGSI KETERKAITAN TIK DALAM
PEMBELAJARAN PAI
DEFINISI DARI
PEMBELAJARAN PAI
PERANAN TIK
DALAM
PEMBELAJARAN
FUNGSI DAN
MANFAAT TIK DALAM
PEMBELAJARAN PAI
3. DEFINISI PEMBELAJARAN PAI
Dilihat dari konsep
dasar dan
operasionalnya serta
praktik
penyelenggaraannya,
maka pendidikan
Islam pada dasarnya
mengandung 3
pengertian:
Pendidikan Islam adalah pendidikan menurut Islam atau pendidikan
Islami, yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari
ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber
dasarnya, yaitu Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
Pendidikan Islam adalah pendidikan Ke-Islaman atau
pendidikan Agama Islam, yakni upaya mendidikkan agama
Islam atau ajaran dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life
(pandangan hidup) dan sikap hidup seseorang.
Pendidikan Islam adalah pendidikan dalam Islam,
atau proses dan praktik penyelenggaraan
pendidikan yang berlangsung dan berkembang
dalam realitas sejarah umat Islam.
4. KESIMPULAN
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
merupakan usaha untuk menanamkan nilai-nilai
positif yang bersumber dari Al-Quran dan Al-
Hadits dalam diri peserta didik, sehingga kelak
peserta didik mampu menanamkannya dalam
kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari
kebiasaan hidupnya, sehingga ia mampu
mendapatkan kebahagiaan dunia maupun di
akhirat kelak.
5. PERANAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
TIK
Sebagai
Keteramp
ilan (Skill)
dan
Kompete
nsi
TIK
Sebagai
Infrastruk
tur
Pembelaj
aran
TIK
Sebagai
Sumber
Bahan
Belajar
TIK
Sebagai
Alat
Bantu dan
Fasilitas
Pembelaj
aran
TIK
Sebagai
Pendukun
g
Manajeme
n
Pembelaj
aran
TIK
Sebagai
Sistem
Pendukun
g
Keputusa
n
6. TIK Sebagai Keterampilan (Skill) dan
Kompetensi
1. Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan keahlian menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan.
2. Informasi merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui
proses pembelajaran.
3. Pembagi pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan
tidak berkesudahan.
4. Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pengajar, peserta
didik, dan stakeholder.
5. Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu atau setiap
manusia.
7. TIK Sebagai Infrastruktur
Pembelajaran
1. Saat ini bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang
beragam seperti multimedia.
2. Para peserta didik-instruktur dan peserta didik- secara aktif bergerak dari satu
tempat ke tempat lainnya.
3. Proses pembelajaran seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
4. Perbedaan letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan pembelajaran.
5. “The network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia
pendidikan.
8. TIK Sebagai Sumber Bahan Belajar
1. Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.
2. Pengajar-pengajar yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.
3. Buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbaharuhi secara
kontinue.
4. Inovasi memerlukan kerja sama pemikiran.
5. Tanpa teknologi, proses pembelajaran yang “up-to-date”
membutuhkan waktu yang lama.
9. TIK Sebagai Alat Bantu dan Fasilitas
Pembelajaran
1. Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia
nyatanya.
2. Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat
penyerapan bahan ajar.
3. Pelajar diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih
bebas dan mandiri.
4. Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi antar peserta didik dan pengajar.
5. Rasio antara pengajar dan peserta didik proses pemberian fasilitas.
10. TIK Sebagai Pendukung Manajemen
Pembelajaran
1. Setiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti setiap harinya.
2. Transaksi dan interaksi interaktif antar – stakeholder memerlukan pengolahan
back-office yang kuat.
3. Kualitas pelayanan pada pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya
ditingkatkan secara bertahap.
4. Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam
institusi.
5. Munculnya keberadaan sistem pendidikan interorganisasi.
11. TIK Sebagai Sistem Pendukung
Keputusan
1. Setiap individu memiliki karakteristik dan bakat masing-masing dalam
pembelajaran.
2. Pengajar seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada
berbagai bidang ilmu.
3. Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.
4. Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan
dan kualitas.
12. FUNGSI DAN MANFAAT TIK DALAM
PEMBELAJARAN PAI
MEDIA
PEMBELAJARAN
MANDIRI
ALAT BANTU
PEMBELAJARAN
SUMBER
PEMBELAJARAN
13.
14. BIOGRAFI NARASUMBER
Guru Pendidikan Agama Islam SD
Tempat, Tanggal Lahir : Ponorogo, 6 Agustus 1960
Alamat : JL. Godang 34 A Patihan Kidul, Siman
Riwayat Pendidikan :
MI Godang (1974)
PGAP (1978)
PGAA (1980)
Sarjana Muda - Universitas Muhamadiyah Ponorogo (1984)
D2 STAIN Ponorogo (1998)
S1 IAIRM Wali Songo Ngabar Ponorogo (2014)
Pesan : “Nek wong pinter iku, gak perlu golek mesti wes
akeh sing golek i. Makanya mumpung masih muda, terus
belajar.”
15. Membantu dalam keberhasilan proses belajar mengajar, terutama dapat
merangsang anak didik :
PERANAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
Menurut Narasumber
1.Lebih suka terhadap pelajaran tersebut.
2.Lebih memotivasi anak, karena ada visual. Sehingga pada saat anak
melihat atau menyaksikan tayangan yang ada, mereka mudah untuk
menerima. Selain itu, karena siswa sudah melihat contohnya, guru tinggal
membetulkan gerakan siswa, sesuai dengan tayangan yang telah
disaksikan oleh siswa.
16. Menurut Narasumber, fungsi dan manfaat penggunaan TIK dalam pembelajaran
PAI ialah:
Fungsi dan Manfaat Penggunaan TIK
Dalam Pembelajaran PAI
1. Membangkitkan semangat anak (memberikan motivasi kepada anak-anak)
2. Memori yang diterima oleh anak anak akan lebih lama tersimpan di otaknya. Sehingga
tingkat ingatan anak menjadi lebih baik karena pengunaan LCD tersebut. Sehingga otomatis
bisa menghasilkan, tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal.
3. Anak akan lebih fokus kepada tayangan. Sehingga dapat mencegah anak untuk bermain dan
berlaku yang tidak semestinya selama proses pembelajaran.
4. Dengan adanya audio visual ini, dapat menjadikan anak untuk tidak Gaptek (Gagap
Teknologi).