Ekstraksi DNA buah naga dilakukan dengan metode sederhana menggunakan garam, sabun, air dan alkohol. Hasilnya berupa benang-benang DNA yang terlihat menggumpal di atas larutan. Ekstraksi DNA merupakan langkah awal untuk memperoleh DNA murni dari suatu sampel yang digunakan dalam berbagai aplikasi bioteknologi.
1. EKSTRAKSI DNA BUAH NAGA
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA
AL-WASHLIYAH
M E D A N
TA. 2022/2023
2. DIPRESENTASIKAN UNTUK MEMENUHI
TUGAS PROJECT
Kelompok
MATA KULIAH : BIOTEKNOLOGI FARMASI
DOSEN PENGAMPU : YAYUK PUTRI
RAHAYU,S.SI., MSI
OLEH :
KELAS -5J/KELOMPOK 23
KHAIRUNNISA GUNAWAN : 222114137
BAMBANG KURNIAWAN: 222114200
3. Pendahuluan
Ekstraksi DNA merupakan salah satu tahap penting dalam
kegiatan berbasis molekuler. Permasalahan utama yang sering
muncul dalam proses ekstraksi DNA tanaman adalah kehadiran
senyawa kontaminan pada sampel yang di isolasi seperti senyawa
polikasarida, polifenol, protein, RNA, dan senyawa metabolit
sekunder. Beberapa permasalahan yang sering muncul saat
ekstraksi DNA yaitu DNA patah-patah selama proses ekstraksi,
DNA mengalami degradasi akibat kehadiran enzim nuclease,
adanya kontaminasi senyawa polisakarida, dan ikut terisolasinya
senyawa metabolit sekunder. Kehadiran senyawa kontaminan
tersebut dapat menghambat berbagai proses mulai dari
pemotongan DNA, amplifikasi, hingga cloning . (Nugroho,2016)
4. Buah naga atau dragon fruit merupakan
salah satu jenis tanaman yang memiliki daya
tarik tersendiri. Dengan bertambahnya
permintaan konsumen terhadap buah naga,
maka perlu dilakukan penyediaan bibit yang
cukup dan berkualitas serta tepat guna
produksinya dan pemenuhan kebutuhan
akan permintaan buah naga dapat terpenuhi
dengan baik. Agar bibit tetap tersedia, maka
perlu dilakukan tindakan perbanyakan atau
pembudidayaan tanaman. Buah naga
(Dragon Fruit) merupakan buah pendatang
yang banyak digemari oleh masyarakat
karena memiliki khasiat dan manfaat serta
nilai gizi cukup tinggi. (Sofiyana,2013).
Buah Naga
5. Klasifikasi
Buah naga termasuk ke dalam famili Cactaceae dan
subfamili Hylocereanea. Dalam subfamili ini terdapat
beberapa genus, sedangkan buah naga termasuk dalam
genus Hylocereus. Genus ini pun terdiri atas
sekitar 16 spesies. Dua di antaranya memiliki buah yang
komersial, yaitu Hylocereus undatus ( berdaging putih )
dan Hylocereus costaricensis ( daging merah ).
6. Morfologi
Pada tanaman buah naga batang sulur yang tumbuh menjalar,
berwarna hijau dengan bentuk segi tiga. Akarnya sangat tahan
kekeringan dan tidak tahan genangan yang cukup lama.
Rasanya merupakan kombinasi antara manis, asam, dan segar.
Buah berbentuk bulat panjang serta berkulit warna merah dan
sangat tebal. Biji berbentuk bulat berukuran kecil dan bewarna
hitam. Kulit biji sangat tipis tetapi keras. Biji dapat digunakan
untuk perbanyakan tanaman secara generatif. Setiap buah
terdapat sekitar 1200-2300 biji
7. Buah naga (Dragon fruit)
merupakan buah tropis yang banyak
digemari oleh masyarakat karena
memiliki kandungan gizi yang
cukup tinggi dan juga memiliki
berbagai macam manfaat. Buah
naga mengandung vitamin c yang
tinggi. Selain itu, buah naga
mengandung 80 % air
Kandungan
8. 2. Metode Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan
pelarut pada temperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut
terbatas yang relatif konstan dengan adanya
pendingin balik. Hal ini juga digunakan
dalam kimia untuk memasok energy untuk
reaksi-reaksi selama jangka waktu yang
panjang. Campuran reaksi cair ditempatkan
dalam sebuah wadah terbuka hanya di
bagian atas.
Metode refluks dipilih karena
dengan adanya pemanasan maka cairan
penyari dapat dengan mudah menembus
dinding sel simplisia serta proses ekstraksi
dapat berlangsung secara singkat.
Prinsip kerja metode refluks yaitu
penarikan komponen kimia yang
dilakukan dengan cara sampel
dimasukkan ke dalam labu alas bulat
bersama-sama dengan cairan penyari
lalu dipanaskan, uap-uap cairan
penyari terkondensasi pada kondensor
bola menjadi molekul-molekul cairan
penyari yang akan turun kembali
menuju labu, alas bulat, akan menyari
kembali sampel yang berada pada labu
alas bulat, demikian seterusnya
berlangsung
9. . Isolasi DNA merupakan teknik yang penting dalam pengembangan ilmu
ini. Derajat kemurnian dan kualitas dalam isolasi DNA sangat mempengaruhi hasil
yang akan diperoleh. Secara umum, prosedur ekstraksi yang baik untuk isolasi
DNA mencakup tiga hal penting, yaitu harus bisa dihasilkan DNA dengan
kemurnian yang tinggi, DNAnya harus utuh, dan jumlahnya mencukupi
(konsentrasi tinggi). Isolasi kompleks dan dalam analisis struktur genom dan
ekspresi gen. Kuantitas, kualitas dan integritas DNA akan mempengaruhi hasil yang
diperoleh secara langsung. Dengan meningkatnya DNA juga merupakan langkah
pertama dalam studi sekuen DNA dari populasi DNA kebutuhan teknik DNA
rekombinan dalam penelitian tumbuhan, metode yang digunakan dalam isolasi
DNA menjadi perhatian utama. Metode yang biasa digunakan saat ini merupakan
metode yang membutuhkan biaya dan peralatan yang sangat mahal, sehingga di
tingkat perguruan tinggi lebih banyak diberikan sebatas teori saja, mahasiswa tidak
diberikan pengalaman secara langsung melalui praktikum, hal ini menyebabkan
penelitian di bidang ini belum banyak berkembang. Dengan adanya teknik isolasi
DNA yang lebih murah, mudah dan cepat, seorang dosen diharapkan dapat
memberikan bekal ketrampilan kepada mahasiswa mengenai suatu teknik dasar
yang dapat digunakan untuk mengembangkan sumber daya hayati negara kita yang
sangat kaya, agar mahasiswa tersebut dapat mulai berpikir obyektif dan benar
dalam mengembangkan teknologi, sehingga penelitian di bidang ini dapat
berkembang.
ISOLASI DNA
10. METODE PENELITIAN
Alat
•Plastik
•Pisau
•Sendok
•Gelas ukur
•Sarigan
•Kain kasa
•Gelas
Bahan
•Buah Naga
•Garam
•Sunlight
•Air Mineral
•Alkohol 96%
Prosedur
•Potong buah naga
• buah naga yang sudah di potong
dimasukkan kedalam plastik yang
sudah di sediakan
•Hancurkan buah naga hingga
mendapatkan sari buah
•Siapkan wadah , masukkan 1 sendok
makan sunlight, 2 cubit garam dan 1
sendok air mineral
•Saring larutan sari buah naga pada
wadah kemudian campur dengan
larutan garam, air, dan sabun yang
sudah di siapkan lalu tambahkan
alcohol 96%
•Kemudian di diamkan dan di tunggu
hasilnya
•Dapat diamati terdapat gumpalan
benang-benang diatas larutan.
11. HASIL DAN
PEMBAHASAN
HASIL
Berdasarkan dari
percobaan yang
dilakukan dengan
prosedur sederhana,
terdapat adanya DNA
buah naga setelah
dilakukan proses
penyaringan dan
kemudian dicampurkan
dengan sabun sunlight,
garam, air, dan alcohol.
Dimana untaian DNA
yang terlihat
berkumpul dan
menggumpal.
Ekstraksi DNA merupakan teknik pemisahan DNA yang pertama kali dilakukan
untuk mendapatkan DNA murni. Ekstraksi DNA dapat dilakukan dengan
berbagai metode konvensional maupun menggunakan kit. kstraksi DNA secara
umum memiliki tahapan tahapan yang meliputi isolasi dari jaringan, pelisisan
dinding dan membran sel, ekstraksi dalam larutan, purifikasi serta presipitasi
atau pemadatan. Setelah itu DNA hasil ekstraksi divisualisasikan dengan gel
agarose electrophoresis dengan bantuan sinar UV. (siswoyo,2019)
Pada dasarnya beberapa metode ekstraksi DNA memiliki prinsip
yang sama, namun dapat dilakukan modifikasi untuk menghancurkan inhibitor
yang ada di dalam masing-masing sumber spesimen. Optimasi prosedur tersebut
dapat dilakukan terhadap suhu dan lama inkubasi yang digunakan dalam proses
ekstraksi DNA .Beberapa teknik dan prosedur ekstraksi DNA telah
dipublikasikan, namun tidak selalu dapat diaplikasikan pada jenis bahan yang
berbeda karena genus atau bahkan
spesies tanaman bersifat sangat spesifik, sehingga modifikasi metode standar
diperlukan dalam mengekstraksi DNA
Dalam percobaan ini, kami melakukan ekstraksi DNA yang
berasal dari buah naga. Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengetahui
langkah langkah ekstraksi DNA pada Buah Naga, dan mengetahui hasil DNA
pada buah naga. Pemisahan dilakukan denggan menggunakan alcohol dingin
berkonsentrasi 90-95%. alkohol tidak melarutkan DNA dan berat jenis alcohol
yang lebih ringan dari air membuat DNA naik dan melayang – layang di
permukaan .
12. APLIKASI BIOTEKNOLOGI
1. Buah naga memiliki kandungan gizi cukup lengkap.
2. Buah naga berkhasiat sebagai penyeimbang kadar gula darah,
pelindung kesehatan mulut, penurunan kolestrol, mencegah
pendarahan, dan kanker usus
3. Kulit buah naga memiliki kandungan nutrisi yang cukup banyak
seperti karbohidrat, lemak, protein, dan serat pangan.
4. Kandungan serat pada kulit buah naga lebih banyak di bandingkan
dengan buah pear, buah orange dan buah persik.
5. Serat pangan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu
mengontrol berat badan,menggulangi penyakit diabetes, mencegah
gangguan gastrointestinal, kanker kolon dan mengurangi tingkat
kolestrol darah
13. Berdasarkan dari praktikum yang sudah
dilakukan, dapat ditarik sebagai berikut:
•Ekstraksi DNA buah Naga dapat dilakukan
dengan penambahan garam, sabun, air dan
alcohol pada ekstrak buah jeruk atau
ekstraksi DNA dapat dilakukan dengan cara
lisis membrane sel, presipitasi (pemisahan /
pengendapan), dan purifikasi (isolasi DNA).
•Pada praktikum ekstraksi DNA buah naga
bertujuan untuk mengekstraksi DNA buah
naga. Ekstraksi DNA merupakan teknik
pemisahan DNA yang pertama kali dilakukan
untuk mendapatkan DNA murni
•DNA buah naga berwarna putih berbentuk
benang panjang . DNA yang sudah di
ekstraksi berbentuk seperti benang halus.
Kesimpula
n
saran
•Disarankan untuk melakukan
percobaan dengan menggunakan
jenis sampel yang berbeda
•Setelah melakukan percobaan di
harapkan praktikan bias
memahami prosedur pengerjaan
dalam ekstraksi DNA buah naga
KESIMPULAN DAN SARAN
14. Daftar Pustaka
Elisabeth Ginting, Khalida Syahputri. 2016. Desain Eksperimen Ekstraksi DNA Bawang putih. Jurnal
sistem teknik industri vol.18 no 1: ISSN 1411- 5247
Handayani, Prima Astuti, Asri Rahmawati.2012. Pemanfaatan Kulit Buah Naga (Dragon Fruit) Sebagai
Pewarna Alami Makanan Pengganti Warna Sintetis. Vol.2 : ISSN 2303-0623
Nugroho, kristianto, Rerenstradika, T. Terryana, Habib Ruzaani, Puji lestari. 2016. Metode Ekstraksi Dna
Pada Jathropa Spp. Tanpa Menggunakan Nitrogen Cair jurnal litri 22 (44) ISSN 0853-8212
Priyambodo. 2017. Prinsip metode dan teknik isolasi DNA diakses pada
:http://staff.unila.ac.id/priyambodo/archives/646
Shofiana, Ariani, Yuni Sri Rahayu, Lukas S. Budipramana. 2013. Pengaruh Pemberian Berbagai
Konsentrasi Hormon IBA (Indole Butyric Acid) terhadap Pertumbuhan Akar pada Stek Batang Tanaman
Buah Naga (Hylocereus undatus). Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
vol.2 : ISSN 2252-3979