Tugas Mata Kuliah: Bioteknologi Farmasi
"Ekstraksi DNA: DNA Pepaya"
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si
Kelas-5J/Kelompok-10
Masyitoh Amaliyah Harahap (222114145)
Fikriyah Hafni Matondang (222114166)
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL-WASHLIYAH
MEDAN
2022
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
PPT EKSTRAKSI DNA PEPAYA_KELOMPOK 10_5J.pptx
1. EKSTRAKSI DNA:DNA PEPAYA
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL-WASHLIYAH
MEDAN
2022
TUGAS PROJECT
2. DIPRESENTASIKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
PROJECT KELOMPOK
MATA KULIAH: BIOTEKNOLOGI FARMASI
DOSEN PENGAMPU: YAYUK PUTRI RAHAYU, S.Si., M.Si
3. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu tanaman buah tropis asal Meksiko
Selatan. Tanaman ini diketahui tumbuh di daerah-daerah basah, kering, daerah dataran rendah,
serta pegunungan (sampai ketinggian 1.000 m dpl). Isolasi DNA genom merupakan langkah awal
dan sangat menentukan dalam studi genetika dan molekuler suatu spesies. Proses tersebut
membutuhkan preparasi sampel untuk mendapatkan DNA dengan kualitas yang baik karena
akan digunakan untuk berbagai analisis molekuler maupun manipulasi genetik. Analisis genom
dilakukan untuk berbagai sampel dan untuk tiap sampel dibutuhkan optimasi agar diperoleh
DNA yang baik dalam jumlah besar. Isolasi atau pengambilan DNA dari makhluk hidup terbagi
atas beberapa tahapan yaitu penghancuran sel, penghilangan RNA dan protein serta pemurnian
dan pengendapan DNA (Ferniah, 2013).
Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
6. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Tumbuhan Pepaya
Pepaya termasuk buah buni dengan daging buah yang tebal dan memiliki rongga
buah di bagian tengahnya. Batangnya berbentuk silinder dengan diameter 10-30
cm dan berongga. Daun-daunnya tersusun spiral berkelompok dekat dengan
ujung batang, tangkai daun dapat mencapai panjang 1 m, berongga dan berwarna
kehijauan, merah jambu kekuningan dan keunguan. Helaian daunnya berdiameter
25-75 cm, menjari, kadang- kadang ada yang tidak menjari, serta tidak berbulu.
Buah pepaya umumnya berkulit tipis, halus, serta berwarna kekuning-kuningan
atau jingga ketika matang. Daging buah yang berwarna kekuning-kuningan
sampai dengan warna jingga merah memiliki rasa yang manis dengan aroma
yang lembut dan sedap.
7. Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledonae
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya
8. Pepaya mengandung vitamin yang baik untuk tubuh, terkenal
memiliki sifat antioksidan seperti vitamin A, vitamin E dan vitamin
C. Buah berwarna oranye ini juga memberikan vitamin B kompleks
dan mineral seperti potasium, tembaga dan magnesium. Buah
pepaya matang sangat unggul dalam hal betakaroten (276
mikrogram/100 g), betacryptoxanthin (761 mikrogram/100 g), serta
lutein dan zeaxanthin (75 mikrogram/100 g). Betakaroten
merupakan provitamin A sekaligus antioksidan yang sangat ampuh
untuk menangkal serangan radikal bebas.
Kandungan Pepaya
9. Daun pepaya muda, bunga, dan buah yang masih mentah dapat diolah
menjadi berbagai macam sayuran.Di Rembang dikenal sayur betik,
Malang sambal godok pepaya, Purwokerto bumbu rujak pepaya muda,
Banyumas oseng-oseng pepaya muda, dan Wonosobo sambal goreng
kembang kates. Di Filipina, acar buah pepaya muda yang disebut
achara, juga populer dalam menu sehari-hari. Selain itu, buah pepaya
terutama yang mengkal digunakan juga sebagai salah satu buah untuk
rujak dan asinan. Di samping sebagai buah segar, buah pepaya dapat
dibuat manisan, buah dalam sirup, saus, selai, dan sebagainya.
Manfaat Pepaya
11. Ekstraksi DNA dari tumbuhan dilakukan melalui proses
penghancuran dinding sel (lysis of cell walls), pemisahan DNA dari
bahan padat seperti selulosa serta penghilangan protein dan RNA
(cell digestion), dan pengendapan DNA (precipitation of DNA). Proses
ekstraksi DNA bertujuan untuk memisahkan DNA dari komponen
seluler lain seperti protein, RNA, dan lemak. Pada dasarnya beberapa
metode ekstraksi DNA memiliki prinsip yang sama, namun dapat
dilakukan modifikasi untuk menghancurkan inhibitor yang ada di
dalam masing-masing sumber spesimen. Optimasi prosedur tersebut
dapat dilakukan terhadap suhu dan lama inkubasi yang digunakan
dalam proses ekstraksi DNA (Retnaningati, 2021).
12. • Alat:
a. Batang Pengaduk
b. Sendok
c. Saringan
d. Wadah
e. Spatel Logam
f. Handscoon atau Sarung tangan
BAB III
METODE
• Bahan:
a. Buah
Pepaya
b. Garam kasar
c. Air
d. Alkohol
e. Detergen
• Waktu dan Tempat
Percobaan pembuatan ekstraksi DNA pepaya ini dilakukan pada hari
Sabtu, 17 Desember 2022. Tempat dilakukannya percobaan di
Perumahan Marendal Village Blok D Medan.
13. Prosedu
r Kerja
• Buah pepaya dipotong menjadi ukuran yang
lebih kecil dan dihaluskan.
• Dilarutkan garam dapur kedalam air,
kemudian diaduk hingga larut.
• Tambahkan detergen kedalam wadah yang
berisi larutan garam.
• Lalu ditambahkan buah pepaya yang sudah
dihaluskan, aduk hingga homogen.
• Larutan kemudian disaring dengan
menggunakan saringan
• Tambahkan alkohol 70% secukupnya.
• Amati dan catat hasil yang tampak dari
keseluruhan proses, meliputi warna, serta
sedikit banyaknya DNA yang terbentuk.
14. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Setelah dilakukannya pencampuran larutan yang berisi garam, detergen dan
pepaya yang sudah dihaluskan dengan penambahan alkohol maka dapat terlihat
untaian DNA atau benang-benang halus.
15. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Perlakuan pertama buah dipotong menjadi bagian yang lebih kecil. Tahap selanjutnya yaitu
menambahkan campuran detergen dengan air, hal ini bertujuan untuk merusak membran sel
dari buah tersebut. Perusakan membran sel terjadi akibat adanya ikatan kimia yang terbentuk
antara detergen dengan zat-zat yang ada pada buah. Setelah penambahan detergen tahap
selanjutnya yaitu penambahan garam dapur untuk memudahkan pemisahan benang-benang
DNA dari campuran sehingga benang-benang tersebut akan mudah diamati. Hal ini terjadi
karena Na+ dalam garam dapat membentuk ikatan pada kutub negatif dari ikatan fosfat DNA.
Setelah larutan ditambahkan garam larutan kemudian dihomogenkan. Tahap selanjutnya
yaitu penambahan etanol 70%, bertujuan untuk mempermudah terjadinya presipitasi pada
benang-benang DNA. Etanol tersebut mampu membawa asam nukleat yang terdapat dalam
campuran naik ke permukaan, untuk kemudian diendapkan. Setelah ditambahkan etanol
larutan kemudian kembali dihomogenkan.
16. Salah satu aspek bioteknologi yang telah digunakan selama berabad-
abad adalah pembiakan selektif tanaman dan hewan ternak untuk
menghasilkan pangan yang lebih baik. Selain itu, fermentasi, digunakan
selama ribuan tahun untuk menghasilkan makanan fermentasi seperti
keju, roti, bir, asinan kubis, dan sosis. Penggunaan pertama teknologi
gen dua dekade lalu membuka potensi banyak kemajuan tambahan baik
dalam pemuliaan selektif maupun fermentasi. Setiap langkah maju yang
spesifik mungkin relatif kecil, tetapi bersama-sama mereka dapat
menambah peningkatan lebih lanjut dalam kualitas nutrisi, penampilan,
rasa, kenyamanan, harga, dan keamanan makanan (Darmayani et al,
2021).
BAB V
APLIKASI BIOTEKNOLOGI
17. • Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan merusak dinding
dan membran sel dan juga membran inti. Perusakan ini dapat
dilakukan dengan pemblenderan, penggerusan atau yang lainnya.
DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa buah dengan
penambahan larutan deterjen, etanol serta garam untuk membantu
presipitasi DNA. Lapisan DNA umumnya berada di bagian atas
karena DNA sangat ringan dan cenderung mengambang.
• Dengan bantuan pelarut yaitu detergent yang dapat merusak
membran dan dinding sel melalui ikatan yang dibentuk pada sisi
hidrofobik (non polar) yang membentuk senyawa lipid-protein
detergent kompleks dan garam yang mengandung ion Na+ mampu
membentuk ikatan dengan kutub negatif pada ikatan fosfat DNA.
Dimana saat ion Na+ garam berikatan dengan fosfat, pada saat itulah
DNA akan berkumpul.
18. Saran
Diharapkan untuk melakukan percobaan
pada laboratorium agar tidak terjadinya
kontaminasi pada DNA.
Diharapkan untuk lebih teliti
dalam melakukan percobaan
ekstraksi DNA.
2
1
3
Diharapkan untuk melakukan perbandingan dalam
esktraksi DNA antara beberapa jenis tumbuhan.
19. • Ardiansyah, Roely. (2009). Jadi Kaya Dengan Pepaya. Surabaya: JP Books
• Darmayani, Satya., Rudy Hidana., Aminatus Sa’diyah, dkk. (2021). Bioteknologi Teori dan
Aplikasi. Bandung : Widina Bhakti Persada.
• Ferniah, R. S. & Pujiyanto, S. (2013). Optimasi Isolasi DNA Cabai (Capsicum annuum L.)
Berdasar Perbedaan Kualitas dan Kuantitas Daun serta Teknik Penggerusan. BIOMA,
Vol.156, No. 1, Hal. 14-19.
• Klug, W.S. & M.R. Cummings. (1994). Concepts of Genetics. Englewood: Prentice-Hall Inc.
• Muladno. (2002). Seputar Teknologi Rekayasa Genetika. Bogor. Pustaka Wirausaha
Muda.
• Retnaningati, D. (2021). Optimasi Metode Ekstraksi DNA pada Melon (Cucumis melo L.)
Berdasarkan Suhu, Lama Inkubasi, dan Kondisi Daun. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Hayati, 5(2), 109–114. https://doi.org/10.24002/biota.v5i2.4096.
• Sujiprihati, Sriani dan K. Suketi. (2009). Budidaya Pepaya Unggul. Bogor: Penebar
Swadaya.