SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
EKSTRAKSI DNA BUAH MANGGA
Nama Anggota Kelompok :
1. Anisah Siregar
2. Irayana Nurul
Mata Kuliah : Bioteknologi Farmasi
Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si.
1.1 Latar Belakang
Sel tanaman dilindungi oleh membran dan dinding sel. Membran sel terdiri dari
ikatan antara protein dan lemak, sedangkan dinding sel tersusun atas polisakarida.
Membran dan dinding sel harus dihancurkan untuk mengeluarkan DNA-nya.
Penghancuran sel dapat dilakukan secara mekanik, kimiawi maupun enzimatik. Proses
penghancuran sel dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas sampel, serta teknik
penghancurannya . Ekstraksi DNA dari tumbuhan dilakukan melalui proses penghancuran
dinding sel (lysis of cell walls), pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa serta
penghilangan protein dan RNA (cell digestion), dan pengendapan DNA (precipitation of
DNA. Proses ekstraksi DNA bertujuan untuk memisahkan DNA dari komponen seluler
lain seperti protein, RNA, dan lemak. Pada dasarnya beberapa metode ekstraksi
DNA memiliki prinsip yang sama, namun dapat dilakukan modifikasi untuk
menghancurkan inhibitor yang ada di dalam masing-masing sumber spesimen. Optimasi
prosedur tersebutdapat dilakukan terhadap suhu dan lama inkubasi yang digunakan
dalam proses ekstraksi DNA.
1. Untuk mengetahui cara melakukan ekstraksi DNA.
2. Untuk mengetahui pembuatan DNA mangga yang berhasil dan yang gagal
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Bagaimana cara melakukan ekstraksi DNA?
2. Bagaimana cara mengetahui pembuatan DNA mangga yang berhasil dan
yang gagal?
1. Menambah wawasan dan pengalaman penulis mengenai proses
pembuatan eksraksi DNA buah mangga
2. Sebagai bahan informasi untuk menggetahui lebih dalam tentang
membuat penemuan baru tentang ekstraksi DNA buah mangga
2.1 Pengertian dan Prosedur Ekstraksi DNA
Ekstraksi DNA adalah proses dimana DNA dipisahkan dari protein, membran, dan material sel lainnya yang
terkandung di dalam sel yang mana DNA tersebut dipulihkan (Elkins, 2013). Ada empat prosedur ekstraksi
DNA yang paling umum dipakai (HoffOlsen, 1999):
Organik (variasi dari phenol/kloroform): penggunaan proses kimiawi larutan multistep yang labor-intensive
namun menghasilkan sampel DNA double-stranded yang banyak dan jelas.
Anorganik (Chelex atau silika): mudah dan murah karena hanya menggunakan satu tabung yang mana Mg+
meresin beads dan menghasilkan DNA single-stranded.
2.2 Klasifikasi Buah Mangga
Mangga (Mangifera indica L.) berasal dari daerah sekitar Bombay dan daerah sekitar kaki gunung Himalaya,
kemudian dari daerah tersebut menyebar ke luar daerah, diantaranya ada yang sampai di Amerika Latin,
terutama Brasilia, sebagian ke benua Afrika, juga negeri di kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam,
kepulauan Philipina dan Indonesia . Keluarga mangga (Anacardiaceae) ini mempunyai banyak genus dan
spesies (jenis). Genus Mangifera mempunyai 62 spesies, namun yang menghasilkan buah yang enak ada 16
spesies. Mangga yang umum dikonsumsi termasuk species Mangifera indica L.
2.3 Memisahkan DNA dari Komponen Sel Lainnya (Presipitasi)
Presipitasi dilakukan dengan cara meneteskan etanol atau isopropanol atau bisa juga dengan larutan garam
terkonsentrasi (saline) untuk membuat debris (pellet), yaitu protein hancur, lipid, dan RNA yang tergumpal
bersama. Larutan alkohol tidak dapat melarutkan DNA namun dapat membuat protein dan hal lain
tergumpal bersama. Untuk memisahkan debris dan DNA, dilakukan sebuah teknik bernama sentrifugasi,
yaitu teknik yang menggunakan gaya sentrifugasi untuk memisahkan partikel yang lebih berat dan lebih
ringan. Debris akan lebih berat dari DNA, sehingga debris akan berada di bawah ketika sudah disentrifugasi
dan DNA akan berada di atas (supernatan). Proses ini disebut juga sebagai presipitasi. Pellet nantinya bisa
diresuspensi menggunakan air distilasi steril.
Pengisolasian DNA dilakukan dengan cara memberikan isopropanol untuk mempurifikasi DNA. Kemudian,
phenol-kloroform digunakan untuk menghilangkan protein sel dan histon. Setelah diisolasi, DNA disimpan
di larutan buffer yang sedikit bersifat alkalin, seperti buffer TE atau air ultra-pure.
2.4 Definisi DNA
Deoxyribonucleic acid (DNA) adalah polimer asam nukleat yang tersusun secara sistematis dan merupakan
pembawa informasi genetik yang diturunkan kepada keturunannya. Informasi genetik disusun dalam
bentuk kodon yang berupa tiga pasang basa nukelotida.
Struktur dan komponen untai ganda DNA.
Secara struktural, DNA merupakan polimer nukleotida, di mana
setiap nukelotida tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan
basa. Polimer tersebut membentuk struktur dua untai heliks
ganda yang disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa
yang ada. Terdapat empat basa dalam DNA, yaitu adenin (A),
sitosin (C), guanin (G), dan timin (T). Adenin akan membentuk
dua ikatan hidrogen dengan timin, sedangkan guanin akan
membentuk tiga ikatan hidrogen dengan sitosin.
2.5 Sejarah Identifikasi DNA
Sejarah identiikasi DNA dimulai setelah Wyman dan White meneliti fenomena polimorfisme DNA melalui
pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi, yang kemudian disebut Restriction Fragment Length
Polymorphisms (RFLPs). Lima tahun kemudian, Alex Jeffreys mengemukakan hasil penelitiannya tentang
minisatelit pada rangkaian DNA manusia. Jeffreys dan rekan-rekannya sedang menganalisis gen mioglobin
ketika meilhat fenomena suatu daerah sepanjang 33 bp yang terdiri atas urutan DNA berulang (tandem
repeat). Daerah ini kemudian disebut minisatelit. Penelitian lebih lanjut ternyata menunjukkan adanya variasi
jumlah pengulangan pada minisatelit lain dan unik untuk setiap individu. Selanjutnya, banyak penemuan lain
yang menjadi pmilestone identifikasi DNA seperti Variable Number of Tandem Repeats (VNTR), teknologi
Polymerase Chain Reaction (PCR), dll.
2.6 Kuantifikasi DNA
Kuantikasi DNA merupakan suatu proses untuk memastikan bahwa DNA yang didapatkan dari
ekstraksi adalah benar berasal dari manusia dan bukan berasal dari misalnya bakteri. Selain itu, kuantifikasi
DNA dalam sampel juga penting dalam pemeriksaan PCR. Dalam pemeriksaan DNA tidak diharapkan jumlah
DNA yang terlalu kecil atau jumlah DNA yang terlalu banyak. DNA yang terlalu banyak dapat menyebabkan
kesulitan saat interpretasi dan memakan waktu yang lebih lama, sedangkan DNA yang terlalu sedikit dapat
mengakibatkan hilangnya alel-alel yang diperlukan karena reaksi PCR gagal untuk mengamplifikasi DNA
dengan baik. Jumlah DNA yang dikehendaki untuk pemeriksaan DNA adalah antara 0.5 ng – 2.0 ng.
2.7 Evaluasi Mutu Ekstrak DNA
Evaluasi mutu ekstrak DNA dilakukan dengan mengukur konsentrasi dan kemurnian DNA serta
elektroforesis ekstrak DNA. Konsentrasi dan kemurnian ekstrak DNA dapat diketahui dengan analisis
spektrofotometri. Pengukuran konsentrasi dilakukan pada panjang gelombang 260 nm sementara pengukuran
kemurnian ekstrak DNA dilakukan pada panjang gelombang 260/280 nm. Sebanyak 3 µl larutan elution buffer
digunakan sebagai blanko. Elektroforesis ekstrak DNA dilakukan. dengan menganalisis ekstrak DNA sebanyak 5µl
pada media gel agarosa 1.5%. Hasil elektroforesisis selanjutnya dilihat di bawah cahaya UV.
2.8 Ekstraksi DNA
Molekul DNA harus dipisahkan dari material seluler lainnya sebelum dapat diperiksa. Protein sel yang
menyelubungi dan melindungi DNA dapat menghambat kemampuan menganalisis DNA. Oleh karena itu, metode
untuk mengekstrasi DNA telah dikembangkan untuk memisahkan protein dan materi seluler lainnya dari molekul
DNA. Selain itu, kuantitas dan kualitas DNA sering diukur sebelum proses lanjutan lainnya untuk memastikan akan
didapatkan hasil yang optimal. Ekstraksi DNA secara umum memiliki tahapan-tahapan yang meliputi isolasi dari
jaringan, pelisisan dinding dan membran sel, ekstraksi dalam larutan, purifikasi serta presipitasi atau pemadatan.
Dalam prosesnya terdapat tiga larutan penting dalam isolasi DNA, yaitu larutan buffer untuk lisis, larutan buffer
untuk digesti, dan protein kinase K. Proses penghancuran sel (lisis) secara kimia dilakukan dengan mamanfaatkan
senyawa kimia seperti EDTA (Etil Ediamin Tetra Asetat) dan SDS (Sodium Dodesil Sulfat). EDTA merusak atau
menghancurkan sel dengan cara mengikat ion magnesium. Ion magnesium berfungsi dalam mempertahankan
integritas sel dan mengingkatkan aktivitas enzim nuklease yang merusak asam nukleat. SDS yang merupakan
sejenis deterjen digunakan untuk merusak membran sel.
3.1 Alat
1. Pisau
2. Cangkir plastik transparan
3. Sendok
4. Batang pengaduk
5. Piring
6. Wadah penampung
3.2 Bahan
1. Buah Mangga
2. Alkohol
3. Es batu
4. Garam
3.3 Prosedur
1. Dilakukan pengupasan kulit pada buah mangga, kemudian dicuci dengan air
bersih sampai tidak ada kotoran yang tersisa.
2. Setelah mangga dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil lalu dihaluskan.
3. Setelah buah mangga dihalus lalu dimasukkan kedalam cangkir plastik
transparan kemudian ditambahkan garam lalu dihomogenkan didiamkan
lagi selama 20 menit.
4. Sembari menunggu etanol yang mau digunakan didinginkan terlebih dahulu
dalam wadah berisi air es batu.
5. Setelah didiamkan selama 20 menit campuran ditambahkan dengan larutan
sabun kemudian homogenkan selama 30 menit.
6. Setelah 30 menit campuran disaring menggunakan penyaring
7. Setelah disaring yang digunakan adalah hasil filtrat untuk tahap selanjutnya.
8. selanjutnya filtrat ditambahkan larutan etanol dingin yang sudah
didinginkan lalu dihomogenkan
9. Kemudian amati ekstrak DNA buah mangga yang terjadi.
4.1 Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan inkubasi pada suhu 65°C selama 20 menit menghasilkan konsentrasi
DNA tertinggi yaitu 2707.6 ng/μl, sementara perlakuan inkubasi suhu 70°C selama 10 menit menghasilkan DNA dengan
kemurnian paling tinggi, yaitu 1.94 . Inkubasi 65°C selama 20 menit dapat mendegradasi protein dari dinding sel secara
optimal dan memaksimalkan keluarnya DNA dari sel dibandingkan perlakuan inkubasi lain, sehingga dapat meningkatkan
konsentrasi DNA hasil ekstraksi.
Hasil pembuatan ekstraksi DNA buah mangga proses pembuatan ekstraksi DNA buah mangga dengan melarutkan ekstrak
tersebut dengan melarutkan sabun kemudian dihomogenkan selama 30 menit. Setelah 30 menit campuran disaring
menggunakan penyaring, Setelah disaring yang digunakan adalah hasil filtrat untuk tahap selanjutnya. Selanjutnya filtrat
ditambahkan larutan etanol dingin yang sudah didinginkan lalu dihomogenkan. Maka ekstrak DNA buah mangga yang
terjadi ada dua lapisan yang lapisan dibawah merupakan residu mangga dan yang melayang naik ke bagian atas atau
lapisan atas disebut DNA buah mangga yang nantinya akan mengumpul bagian atas akibat penambahan etanol
4.2 Pembahasan
PDNA genom dapat diisolasi dengan berbagai macam teknik. Pada prinsipnya, sel harus dipecah (lysis) terlebih dahulu
menggunakan beberapa agensia, baik secara fisik maupun kimiawi. Dinding sel juga dapat dipecahkan dengan
penggerusan menggunakan bufer ekstraksi diikuti dengan inkubasi pada suhu 65°C. Detergen seperti sodium dodecil sulfat
(SDS), sarkosil, dan CTAB dapat digunakan untuk proses lisis . Sementara inkubasi setelah penambahan detergen berfungsi
untuk memaksimalkan proses pelisisan sel. Polisakarida adalah kontaminan umum dalam ekstrak DNA tumbuhan dan
dapat menghambat analisis enzimatis DNA lebih lanjut, sehingga perlu dihilngkan. Pada Penelitian ini proses lisis sel
dilakukan secara mekanik dengan penggerusan dan secara kimiawi dengan penambahan reagen Nucleon PhytoPure.
Setelah dinding sel pecah, sel-sel tersebut dilarutkan dalam reagen dari kit Nucleon PhytoPure (reagen I dan reagen II)
yang mengandung potassium SDS
6.1 Kesimpulan
1. Ekstraksi DNA dapat dilakukan dengan cara lisis membran sel, presipitasi
(pemisahan/pengendapan)
2. Ekstrak DNA buah mangga yang terjadi ada dua lapisan yang lapisan dibawah merupakan
residu mangga dan yang melayang naik ke bagian atas atau lapisan atas disebut DNA buah
mangga yang nantinya akan mengumpul bagian atas akibat penambahan etanol maka
percobaan tersebut berhasil dan jika percobaan yang dilakukan tidak berpengaruh atau tidak
bereaksi maka percobaan tersebuat gagal.
6.2 Saran
1. Diharapkan Buah mangga yang digunakan dalam kondisi segar agar kualitas produk lebih
maksimal.
2. Diharapkan praktikum selanjutnya meneruskan judul ini kembali.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
M6 kelompok 7 pembelahan sel
M6 kelompok 7 pembelahan selM6 kelompok 7 pembelahan sel
M6 kelompok 7 pembelahan sel
 
Jaringan Pengangkut dan Idioblas
Jaringan Pengangkut dan IdioblasJaringan Pengangkut dan Idioblas
Jaringan Pengangkut dan Idioblas
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Genetika mikroba 1
Genetika mikroba 1Genetika mikroba 1
Genetika mikroba 1
 
Siklus sel
Siklus selSiklus sel
Siklus sel
 
Farmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika AminoglikosidaFarmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika Aminoglikosida
 
Batang uas
Batang uasBatang uas
Batang uas
 
Farmakologi analgetik final
Farmakologi analgetik finalFarmakologi analgetik final
Farmakologi analgetik final
 
Komunikasi Sel
Komunikasi SelKomunikasi Sel
Komunikasi Sel
 
Dna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomDna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosom
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
 
Jurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwanJurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwan
 
Bioteknologi Kloning
Bioteknologi KloningBioteknologi Kloning
Bioteknologi Kloning
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Vaksin rekombinan
Vaksin rekombinanVaksin rekombinan
Vaksin rekombinan
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologi
 
Praktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani FarmasiPraktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani Farmasi
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
 

Similar to TUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx

ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdfISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdfIrfanSuliansyah3
 
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptxKELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptxfikri14566
 
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptxMIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptxaliciamargaretha1
 
BIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFBIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFppghybrid4
 

Similar to TUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx (20)

Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
ppt bioteknologi isolasi dna bah nanas.pptx
ppt bioteknologi isolasi dna bah nanas.pptxppt bioteknologi isolasi dna bah nanas.pptx
ppt bioteknologi isolasi dna bah nanas.pptx
 
Isolasi DNA
Isolasi DNAIsolasi DNA
Isolasi DNA
 
Dna
DnaDna
Dna
 
EKSTRAKSI DNA JERUK_ 5J/KEL 3.pptx
EKSTRAKSI DNA JERUK_ 5J/KEL 3.pptxEKSTRAKSI DNA JERUK_ 5J/KEL 3.pptx
EKSTRAKSI DNA JERUK_ 5J/KEL 3.pptx
 
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdfISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
 
TUGAS BIOTEKKNOLOGI EKSTRAKSI DNA BUAH NAGA.pptx
TUGAS BIOTEKKNOLOGI  EKSTRAKSI DNA BUAH NAGA.pptxTUGAS BIOTEKKNOLOGI  EKSTRAKSI DNA BUAH NAGA.pptx
TUGAS BIOTEKKNOLOGI EKSTRAKSI DNA BUAH NAGA.pptx
 
Ekstraksi DNA: DNA Daging Sapi Segar.pptx
Ekstraksi DNA: DNA Daging Sapi Segar.pptxEkstraksi DNA: DNA Daging Sapi Segar.pptx
Ekstraksi DNA: DNA Daging Sapi Segar.pptx
 
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.pptPPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
 
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptxKELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
 
EKSTRAKSI DNA PEPAYA.pptx
EKSTRAKSI DNA PEPAYA.pptxEKSTRAKSI DNA PEPAYA.pptx
EKSTRAKSI DNA PEPAYA.pptx
 
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptxMIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
 
LAPORAN TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI DNA IKAN SEGAR KELOMPOK 12 KELAS 5J.pptx
LAPORAN TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI DNA IKAN SEGAR KELOMPOK 12 KELAS 5J.pptxLAPORAN TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI DNA IKAN SEGAR KELOMPOK 12 KELAS 5J.pptx
LAPORAN TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI DNA IKAN SEGAR KELOMPOK 12 KELAS 5J.pptx
 
BIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFBIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDF
 
EKSTRAKSI DNA HATI AYAM
EKSTRAKSI DNA HATI AYAMEKSTRAKSI DNA HATI AYAM
EKSTRAKSI DNA HATI AYAM
 
TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_EKSTRAKSI DNA SAWI.pptx
TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_EKSTRAKSI DNA SAWI.pptxTUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_EKSTRAKSI DNA SAWI.pptx
TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_EKSTRAKSI DNA SAWI.pptx
 
Ekstraksi DNA Apel 5B.pptx
Ekstraksi DNA Apel 5B.pptxEkstraksi DNA Apel 5B.pptx
Ekstraksi DNA Apel 5B.pptx
 
Praktikum biokimia 1
Praktikum biokimia 1Praktikum biokimia 1
Praktikum biokimia 1
 
PPT EKSTRAKSI DNA MELON_KELOMPOK 9_5J.pptx
PPT EKSTRAKSI DNA MELON_KELOMPOK 9_5J.pptxPPT EKSTRAKSI DNA MELON_KELOMPOK 9_5J.pptx
PPT EKSTRAKSI DNA MELON_KELOMPOK 9_5J.pptx
 
PPT EKSTRAKSI DNA PEPAYA_KELOMPOK 10_5J.pptx
PPT EKSTRAKSI DNA PEPAYA_KELOMPOK 10_5J.pptxPPT EKSTRAKSI DNA PEPAYA_KELOMPOK 10_5J.pptx
PPT EKSTRAKSI DNA PEPAYA_KELOMPOK 10_5J.pptx
 

More from Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWUniversitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Respirasi Tumbuhan | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Respirasi Tumbuhan | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWRespirasi Tumbuhan | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Respirasi Tumbuhan | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWUniversitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Biologi sel : 5. Nukleus Sel l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., ...
Biologi sel : 5. Nukleus Sel l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., ...Biologi sel : 5. Nukleus Sel l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., ...
Biologi sel : 5. Nukleus Sel l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Biologi sel : 4. Selaput plasma, struktur dan transportasi membran l Kelas : ...
Biologi sel : 4. Selaput plasma, struktur dan transportasi membran l Kelas : ...Biologi sel : 4. Selaput plasma, struktur dan transportasi membran l Kelas : ...
Biologi sel : 4. Selaput plasma, struktur dan transportasi membran l Kelas : ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Biologi sel : 2. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
Biologi sel : 2. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...Biologi sel : 2. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
Biologi sel : 2. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Biologi sel : 1. sel prokariot dan eukariot l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
Biologi sel : 1. sel prokariot dan eukariot l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...Biologi sel : 1. sel prokariot dan eukariot l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
Biologi sel : 1. sel prokariot dan eukariot l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
6.GENETIKA SEL| 1H | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMN Al-...
6.GENETIKA SEL| 1H | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si |  Farmasi UMN Al-...6.GENETIKA SEL| 1H | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si |  Farmasi UMN Al-...
6.GENETIKA SEL| 1H | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMN Al-...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Makalah Biologi Sel : 5. Nukleus Sel / Kelas : 1A / Dosen : Yayuk Putri Rahay...
Makalah Biologi Sel : 5. Nukleus Sel / Kelas : 1A / Dosen : Yayuk Putri Rahay...Makalah Biologi Sel : 5. Nukleus Sel / Kelas : 1A / Dosen : Yayuk Putri Rahay...
Makalah Biologi Sel : 5. Nukleus Sel / Kelas : 1A / Dosen : Yayuk Putri Rahay...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 

More from Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah (20)

Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
 
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
 
Respirasi Tumbuhan | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Respirasi Tumbuhan | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWRespirasi Tumbuhan | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Respirasi Tumbuhan | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
 
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
 
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
 
ppt botani kelompok 2.pdf
ppt botani kelompok 2.pdfppt botani kelompok 2.pdf
ppt botani kelompok 2.pdf
 
GENETIKA SEL | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
GENETIKA SEL | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWGENETIKA SEL | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
GENETIKA SEL | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
Biologi sel : 5. Nukleus Sel l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., ...
Biologi sel : 5. Nukleus Sel l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., ...Biologi sel : 5. Nukleus Sel l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., ...
Biologi sel : 5. Nukleus Sel l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., ...
 
Biologi sel : 4. Selaput plasma, struktur dan transportasi membran l Kelas : ...
Biologi sel : 4. Selaput plasma, struktur dan transportasi membran l Kelas : ...Biologi sel : 4. Selaput plasma, struktur dan transportasi membran l Kelas : ...
Biologi sel : 4. Selaput plasma, struktur dan transportasi membran l Kelas : ...
 
Biologi sel : 2. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
Biologi sel : 2. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...Biologi sel : 2. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
Biologi sel : 2. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
 
Biologi sel : 1. sel prokariot dan eukariot l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
Biologi sel : 1. sel prokariot dan eukariot l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...Biologi sel : 1. sel prokariot dan eukariot l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
Biologi sel : 1. sel prokariot dan eukariot l Kelas : 1I lDosen: Yayuk Putri ...
 
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
 
6.GENETIKA SEL| 1H | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMN Al-...
6.GENETIKA SEL| 1H | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si |  Farmasi UMN Al-...6.GENETIKA SEL| 1H | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si |  Farmasi UMN Al-...
6.GENETIKA SEL| 1H | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMN Al-...
 
Cell Behavior Thesis Defense .pptx
Cell Behavior Thesis Defense .pptxCell Behavior Thesis Defense .pptx
Cell Behavior Thesis Defense .pptx
 
MEMBRAN SEL.pptx
MEMBRAN SEL.pptxMEMBRAN SEL.pptx
MEMBRAN SEL.pptx
 
Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Sel Prokariotik dan Sel EukariotikSel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
 
Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik
Sel Prokariotik Dan Sel EukariotikSel Prokariotik Dan Sel Eukariotik
Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik
 
Makalah Biologi Sel : 5. Nukleus Sel / Kelas : 1A / Dosen : Yayuk Putri Rahay...
Makalah Biologi Sel : 5. Nukleus Sel / Kelas : 1A / Dosen : Yayuk Putri Rahay...Makalah Biologi Sel : 5. Nukleus Sel / Kelas : 1A / Dosen : Yayuk Putri Rahay...
Makalah Biologi Sel : 5. Nukleus Sel / Kelas : 1A / Dosen : Yayuk Putri Rahay...
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 

Recently uploaded (10)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

TUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx

  • 1. EKSTRAKSI DNA BUAH MANGGA Nama Anggota Kelompok : 1. Anisah Siregar 2. Irayana Nurul Mata Kuliah : Bioteknologi Farmasi Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si.
  • 2. 1.1 Latar Belakang Sel tanaman dilindungi oleh membran dan dinding sel. Membran sel terdiri dari ikatan antara protein dan lemak, sedangkan dinding sel tersusun atas polisakarida. Membran dan dinding sel harus dihancurkan untuk mengeluarkan DNA-nya. Penghancuran sel dapat dilakukan secara mekanik, kimiawi maupun enzimatik. Proses penghancuran sel dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas sampel, serta teknik penghancurannya . Ekstraksi DNA dari tumbuhan dilakukan melalui proses penghancuran dinding sel (lysis of cell walls), pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa serta penghilangan protein dan RNA (cell digestion), dan pengendapan DNA (precipitation of DNA. Proses ekstraksi DNA bertujuan untuk memisahkan DNA dari komponen seluler lain seperti protein, RNA, dan lemak. Pada dasarnya beberapa metode ekstraksi DNA memiliki prinsip yang sama, namun dapat dilakukan modifikasi untuk menghancurkan inhibitor yang ada di dalam masing-masing sumber spesimen. Optimasi prosedur tersebutdapat dilakukan terhadap suhu dan lama inkubasi yang digunakan dalam proses ekstraksi DNA.
  • 3. 1. Untuk mengetahui cara melakukan ekstraksi DNA. 2. Untuk mengetahui pembuatan DNA mangga yang berhasil dan yang gagal 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Manfaat 1. Bagaimana cara melakukan ekstraksi DNA? 2. Bagaimana cara mengetahui pembuatan DNA mangga yang berhasil dan yang gagal? 1. Menambah wawasan dan pengalaman penulis mengenai proses pembuatan eksraksi DNA buah mangga 2. Sebagai bahan informasi untuk menggetahui lebih dalam tentang membuat penemuan baru tentang ekstraksi DNA buah mangga
  • 4. 2.1 Pengertian dan Prosedur Ekstraksi DNA Ekstraksi DNA adalah proses dimana DNA dipisahkan dari protein, membran, dan material sel lainnya yang terkandung di dalam sel yang mana DNA tersebut dipulihkan (Elkins, 2013). Ada empat prosedur ekstraksi DNA yang paling umum dipakai (HoffOlsen, 1999): Organik (variasi dari phenol/kloroform): penggunaan proses kimiawi larutan multistep yang labor-intensive namun menghasilkan sampel DNA double-stranded yang banyak dan jelas. Anorganik (Chelex atau silika): mudah dan murah karena hanya menggunakan satu tabung yang mana Mg+ meresin beads dan menghasilkan DNA single-stranded. 2.2 Klasifikasi Buah Mangga Mangga (Mangifera indica L.) berasal dari daerah sekitar Bombay dan daerah sekitar kaki gunung Himalaya, kemudian dari daerah tersebut menyebar ke luar daerah, diantaranya ada yang sampai di Amerika Latin, terutama Brasilia, sebagian ke benua Afrika, juga negeri di kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, kepulauan Philipina dan Indonesia . Keluarga mangga (Anacardiaceae) ini mempunyai banyak genus dan spesies (jenis). Genus Mangifera mempunyai 62 spesies, namun yang menghasilkan buah yang enak ada 16 spesies. Mangga yang umum dikonsumsi termasuk species Mangifera indica L.
  • 5. 2.3 Memisahkan DNA dari Komponen Sel Lainnya (Presipitasi) Presipitasi dilakukan dengan cara meneteskan etanol atau isopropanol atau bisa juga dengan larutan garam terkonsentrasi (saline) untuk membuat debris (pellet), yaitu protein hancur, lipid, dan RNA yang tergumpal bersama. Larutan alkohol tidak dapat melarutkan DNA namun dapat membuat protein dan hal lain tergumpal bersama. Untuk memisahkan debris dan DNA, dilakukan sebuah teknik bernama sentrifugasi, yaitu teknik yang menggunakan gaya sentrifugasi untuk memisahkan partikel yang lebih berat dan lebih ringan. Debris akan lebih berat dari DNA, sehingga debris akan berada di bawah ketika sudah disentrifugasi dan DNA akan berada di atas (supernatan). Proses ini disebut juga sebagai presipitasi. Pellet nantinya bisa diresuspensi menggunakan air distilasi steril. Pengisolasian DNA dilakukan dengan cara memberikan isopropanol untuk mempurifikasi DNA. Kemudian, phenol-kloroform digunakan untuk menghilangkan protein sel dan histon. Setelah diisolasi, DNA disimpan di larutan buffer yang sedikit bersifat alkalin, seperti buffer TE atau air ultra-pure. 2.4 Definisi DNA Deoxyribonucleic acid (DNA) adalah polimer asam nukleat yang tersusun secara sistematis dan merupakan pembawa informasi genetik yang diturunkan kepada keturunannya. Informasi genetik disusun dalam bentuk kodon yang berupa tiga pasang basa nukelotida.
  • 6. Struktur dan komponen untai ganda DNA. Secara struktural, DNA merupakan polimer nukleotida, di mana setiap nukelotida tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa. Polimer tersebut membentuk struktur dua untai heliks ganda yang disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang ada. Terdapat empat basa dalam DNA, yaitu adenin (A), sitosin (C), guanin (G), dan timin (T). Adenin akan membentuk dua ikatan hidrogen dengan timin, sedangkan guanin akan membentuk tiga ikatan hidrogen dengan sitosin.
  • 7. 2.5 Sejarah Identifikasi DNA Sejarah identiikasi DNA dimulai setelah Wyman dan White meneliti fenomena polimorfisme DNA melalui pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi, yang kemudian disebut Restriction Fragment Length Polymorphisms (RFLPs). Lima tahun kemudian, Alex Jeffreys mengemukakan hasil penelitiannya tentang minisatelit pada rangkaian DNA manusia. Jeffreys dan rekan-rekannya sedang menganalisis gen mioglobin ketika meilhat fenomena suatu daerah sepanjang 33 bp yang terdiri atas urutan DNA berulang (tandem repeat). Daerah ini kemudian disebut minisatelit. Penelitian lebih lanjut ternyata menunjukkan adanya variasi jumlah pengulangan pada minisatelit lain dan unik untuk setiap individu. Selanjutnya, banyak penemuan lain yang menjadi pmilestone identifikasi DNA seperti Variable Number of Tandem Repeats (VNTR), teknologi Polymerase Chain Reaction (PCR), dll. 2.6 Kuantifikasi DNA Kuantikasi DNA merupakan suatu proses untuk memastikan bahwa DNA yang didapatkan dari ekstraksi adalah benar berasal dari manusia dan bukan berasal dari misalnya bakteri. Selain itu, kuantifikasi DNA dalam sampel juga penting dalam pemeriksaan PCR. Dalam pemeriksaan DNA tidak diharapkan jumlah DNA yang terlalu kecil atau jumlah DNA yang terlalu banyak. DNA yang terlalu banyak dapat menyebabkan kesulitan saat interpretasi dan memakan waktu yang lebih lama, sedangkan DNA yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan hilangnya alel-alel yang diperlukan karena reaksi PCR gagal untuk mengamplifikasi DNA dengan baik. Jumlah DNA yang dikehendaki untuk pemeriksaan DNA adalah antara 0.5 ng – 2.0 ng.
  • 8. 2.7 Evaluasi Mutu Ekstrak DNA Evaluasi mutu ekstrak DNA dilakukan dengan mengukur konsentrasi dan kemurnian DNA serta elektroforesis ekstrak DNA. Konsentrasi dan kemurnian ekstrak DNA dapat diketahui dengan analisis spektrofotometri. Pengukuran konsentrasi dilakukan pada panjang gelombang 260 nm sementara pengukuran kemurnian ekstrak DNA dilakukan pada panjang gelombang 260/280 nm. Sebanyak 3 µl larutan elution buffer digunakan sebagai blanko. Elektroforesis ekstrak DNA dilakukan. dengan menganalisis ekstrak DNA sebanyak 5µl pada media gel agarosa 1.5%. Hasil elektroforesisis selanjutnya dilihat di bawah cahaya UV. 2.8 Ekstraksi DNA Molekul DNA harus dipisahkan dari material seluler lainnya sebelum dapat diperiksa. Protein sel yang menyelubungi dan melindungi DNA dapat menghambat kemampuan menganalisis DNA. Oleh karena itu, metode untuk mengekstrasi DNA telah dikembangkan untuk memisahkan protein dan materi seluler lainnya dari molekul DNA. Selain itu, kuantitas dan kualitas DNA sering diukur sebelum proses lanjutan lainnya untuk memastikan akan didapatkan hasil yang optimal. Ekstraksi DNA secara umum memiliki tahapan-tahapan yang meliputi isolasi dari jaringan, pelisisan dinding dan membran sel, ekstraksi dalam larutan, purifikasi serta presipitasi atau pemadatan. Dalam prosesnya terdapat tiga larutan penting dalam isolasi DNA, yaitu larutan buffer untuk lisis, larutan buffer untuk digesti, dan protein kinase K. Proses penghancuran sel (lisis) secara kimia dilakukan dengan mamanfaatkan senyawa kimia seperti EDTA (Etil Ediamin Tetra Asetat) dan SDS (Sodium Dodesil Sulfat). EDTA merusak atau menghancurkan sel dengan cara mengikat ion magnesium. Ion magnesium berfungsi dalam mempertahankan integritas sel dan mengingkatkan aktivitas enzim nuklease yang merusak asam nukleat. SDS yang merupakan sejenis deterjen digunakan untuk merusak membran sel.
  • 9. 3.1 Alat 1. Pisau 2. Cangkir plastik transparan 3. Sendok 4. Batang pengaduk 5. Piring 6. Wadah penampung 3.2 Bahan 1. Buah Mangga 2. Alkohol 3. Es batu 4. Garam 3.3 Prosedur 1. Dilakukan pengupasan kulit pada buah mangga, kemudian dicuci dengan air bersih sampai tidak ada kotoran yang tersisa. 2. Setelah mangga dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil lalu dihaluskan. 3. Setelah buah mangga dihalus lalu dimasukkan kedalam cangkir plastik transparan kemudian ditambahkan garam lalu dihomogenkan didiamkan lagi selama 20 menit. 4. Sembari menunggu etanol yang mau digunakan didinginkan terlebih dahulu dalam wadah berisi air es batu. 5. Setelah didiamkan selama 20 menit campuran ditambahkan dengan larutan sabun kemudian homogenkan selama 30 menit. 6. Setelah 30 menit campuran disaring menggunakan penyaring 7. Setelah disaring yang digunakan adalah hasil filtrat untuk tahap selanjutnya. 8. selanjutnya filtrat ditambahkan larutan etanol dingin yang sudah didinginkan lalu dihomogenkan 9. Kemudian amati ekstrak DNA buah mangga yang terjadi.
  • 10. 4.1 Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan inkubasi pada suhu 65°C selama 20 menit menghasilkan konsentrasi DNA tertinggi yaitu 2707.6 ng/μl, sementara perlakuan inkubasi suhu 70°C selama 10 menit menghasilkan DNA dengan kemurnian paling tinggi, yaitu 1.94 . Inkubasi 65°C selama 20 menit dapat mendegradasi protein dari dinding sel secara optimal dan memaksimalkan keluarnya DNA dari sel dibandingkan perlakuan inkubasi lain, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi DNA hasil ekstraksi. Hasil pembuatan ekstraksi DNA buah mangga proses pembuatan ekstraksi DNA buah mangga dengan melarutkan ekstrak tersebut dengan melarutkan sabun kemudian dihomogenkan selama 30 menit. Setelah 30 menit campuran disaring menggunakan penyaring, Setelah disaring yang digunakan adalah hasil filtrat untuk tahap selanjutnya. Selanjutnya filtrat ditambahkan larutan etanol dingin yang sudah didinginkan lalu dihomogenkan. Maka ekstrak DNA buah mangga yang terjadi ada dua lapisan yang lapisan dibawah merupakan residu mangga dan yang melayang naik ke bagian atas atau lapisan atas disebut DNA buah mangga yang nantinya akan mengumpul bagian atas akibat penambahan etanol 4.2 Pembahasan PDNA genom dapat diisolasi dengan berbagai macam teknik. Pada prinsipnya, sel harus dipecah (lysis) terlebih dahulu menggunakan beberapa agensia, baik secara fisik maupun kimiawi. Dinding sel juga dapat dipecahkan dengan penggerusan menggunakan bufer ekstraksi diikuti dengan inkubasi pada suhu 65°C. Detergen seperti sodium dodecil sulfat (SDS), sarkosil, dan CTAB dapat digunakan untuk proses lisis . Sementara inkubasi setelah penambahan detergen berfungsi untuk memaksimalkan proses pelisisan sel. Polisakarida adalah kontaminan umum dalam ekstrak DNA tumbuhan dan dapat menghambat analisis enzimatis DNA lebih lanjut, sehingga perlu dihilngkan. Pada Penelitian ini proses lisis sel dilakukan secara mekanik dengan penggerusan dan secara kimiawi dengan penambahan reagen Nucleon PhytoPure. Setelah dinding sel pecah, sel-sel tersebut dilarutkan dalam reagen dari kit Nucleon PhytoPure (reagen I dan reagen II) yang mengandung potassium SDS
  • 11. 6.1 Kesimpulan 1. Ekstraksi DNA dapat dilakukan dengan cara lisis membran sel, presipitasi (pemisahan/pengendapan) 2. Ekstrak DNA buah mangga yang terjadi ada dua lapisan yang lapisan dibawah merupakan residu mangga dan yang melayang naik ke bagian atas atau lapisan atas disebut DNA buah mangga yang nantinya akan mengumpul bagian atas akibat penambahan etanol maka percobaan tersebut berhasil dan jika percobaan yang dilakukan tidak berpengaruh atau tidak bereaksi maka percobaan tersebuat gagal. 6.2 Saran 1. Diharapkan Buah mangga yang digunakan dalam kondisi segar agar kualitas produk lebih maksimal. 2. Diharapkan praktikum selanjutnya meneruskan judul ini kembali.