SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
Download to read offline
i
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
IBU NIFAS PADA NY. “R” DENGAN ANEMIA SEDANG
DI PUSKESMAS LASALEPA KABUPATEN MUNA
TAHUN 2015
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh:
I r m a n
NIM: 2012.1B.0013
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2015
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas pada Ny. R dengan Anemia Sedang
di Puskesmas Lasalepa Kab. Muna
Tahun 2015
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2015
Pembimbing I Pembimbing II
Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
ii
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas pada Ny. R dengan Anemia Sedang
di Puskesmas Lasalepa Kab. Muna
Tahun 2015
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2015
Pembimbing I Pembimbing II
Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
ii
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas pada Ny. R dengan Anemia Sedang
di Puskesmas Lasalepa Kab. Muna
Tahun 2015
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2015
Pembimbing I Pembimbing II
Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis
Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Tim Penguji :
1. La Ode Muhlisi, A.Kep, M.Kes (...............……...................)
2. Fikmawati Refu, S.ST ( ......…………...................)
3. Rosdiana Ita, S.ST ( ............…….....................)
Raha, Juli 2015
Pembimbing I Pembimbing II
Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST
Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis
Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Tim Penguji :
1. La Ode Muhlisi, A.Kep, M.Kes (...............……...................)
2. Fikmawati Refu, S.ST ( ......…………...................)
3. Rosdiana Ita, S.ST ( ............…….....................)
Raha, Juli 2015
Pembimbing I Pembimbing II
Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST
Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis
Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Tim Penguji :
1. La Ode Muhlisi, A.Kep, M.Kes (...............……...................)
2. Fikmawati Refu, S.ST ( ......…………...................)
3. Rosdiana Ita, S.ST ( ............…….....................)
Raha, Juli 2015
Pembimbing I Pembimbing II
Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST
Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
Nama : IRMAN
Tempat tanggal lahir : Marobea, 12 April 1994
Suku/Bangsa : Muna/Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Marobea
II. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah dan Ibu : La Ode Ilaisi dan Wa Ode Sutia
Pekerjaan : Swasta dan IRT
Alamat : Desa Marobea
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Lulus SD Negeri 4 Sawerigadi : Tamat tahun 2006
2. Lulus SMP Negeri 4 Lawa : Tamat tahun 2009
3. Lulus SMA Negeri 1 Sawerigadi : Tamat tahun 2012
4. Sejak Tahun 2012 Mengikuti Pendidikan di Program Studi D3
Kebidanan Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna sampai
sekarang.
iv
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi
Kasus yang berjudul ”Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Post Natal Care Patologi pada Ny. “R” PIA0 dengan Anemia Sedang di
Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27
April 2015”.
Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang tiada henti penulis
hanturkan kepada Fikmawati Refu, SST selaku Pembimbing I dan Rosdiana Ita,
SST selaku Pembimbing II atas kesediaannya baik berupa waktu, bimbingan,
motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan moril yang begitu sangat berharga
sehingga tersusunlah Studi Kasus ini.
Demikian pula penghargaan dan ucapan terimah kasih penulis sampaikan
kepada:
1. La Ode Muhlisi, A.Kep.,M.Kes. selaku Ketua Yayasan Pendidikan Sowite
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
2. Rosminah Mansyarif, S.SiT., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna.
3. La Gala selaku Kepala Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten
Muna.
v
vi
4. Seluruh Bidan di wilayah kerja Puskesmas Lasalepa, khususnya bidan
Nurbaya, SST serta Kakak senior saya Angkatan II dan III, yang bertugas di
wilayah Puskesmas Lasalepa yang telah memberikan kritik dan saran dalam
proses penyusunan Studi Kasus ini.
5. Seluruh dosen dan staf Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
yang telah memberikan dukungan dan bantuan serta kerjasama dalam proses
penyusunan Studi Kasus ini.
6. Orang tuaku La Ode Ilaisi dan Wa Ode Sutia yang paling kucintai serta
saudara – saudaraku Yanti dan Nur Nisa Syahban, yang kusayangi yang telah
memberikan segala dukungan baik moril maupun material serta do’a restu
dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus selama mengikuti pendidikan di
Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga penyusunan Studi Kasus ini dan
semoga Allah tetap menjaga orang-orang yang paling kucintai dalam balutan
rohmat dan hidayah-Nya.
7. Buat teman-teman seangkatan serta para Alminating serta yang menjadi
temanku, terima kasih telah memberi warna dalam persahabatan selama ini,
serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu terimakasih atas
dukungan selama ini dalam menghadapi berbagai stresor dan masalah-masalah.
Akhirnya peneliti hanya bisa berharap, semoga Studi Kasus ini bermanfaat
bagi kita semua.Wassalamualaikum. wr. wb.
Raha, Agustus 2015
Penulis
vi
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................... i
Lembar Persetujuan............................................................................................. ii
Lembar Pengesahan........................................................................................ .... iii
Riwayat Hidup................................................................................................. ... iv
Kata Pengantar.................................... ............................................................ v
Daftar Isi ............................................................................................................. vii
Daftar Tabel ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Ruang Lingkup Pembahasan .............................................................. 5
C. Tujuan Telaah..................................................................................... 6
D. Manfaat Telaah................................................................................... 7
E. Metode Telaah.................................................................................... 8
F. Sistematika Penulisan…………………………………………......... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka………………………………………………............ 10
1. Masa Nifas ..................................................................................... 10
a. Pengertian.................................................................................. 10
b. Tujuan masa nifas ..................................................................... 11
c. Dampak masa nifas ................................................................... 11
d. Tahapan masa nifas................................................................... 12
e. Kunjungan masa nifas............................................................... 12
2. Anemis........................................................................................... 14
a. Pengertian.................................................................................. 14
b. Etiologi...................................................................................... 15
c. Klasifikasi ................................................................................. 15
d. Manifestasi................................................................................ 16
e. Patofisiologi .............................................................................. 18
f. Manajemen medis ..................................................................... 18
vii
viii
g. Pemeriksaan diagnostic............................................................. 18
3. Anemia berat.................................................................................. 19
B. Konsep Manajemen Kebidanan …………………………………..... 21
1. Pengertian ………………………………………. ........................ 21
2. Langkah-LangkahManajemen …………………… ...................... 33
3. Pendokumentasian ………………………………………. ........... 37
BAB III STUDI KASUS
A. Pengumpulan Data Dasar................................................................. 38
B. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual........................................... 45
C. Identifikasi diagnosa / Masalah Potensial ........................................ 49
D. Menilai Perlunya Tindakan Segera,Konsultasi dan Kolaborasi....... 50
E. Rencana Asuhan Kebidanan............................................................. 50
F. Implementasi.................................................................................... 54
G. Evaluasi............................................................................................ 56
H. Pendokumentasian............................................................................ 56
1. Catatan Perkembangan……………………………………….... 61
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data Dasar………………………………………..... 66
B. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual............................................. 67
C. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial ......................................... 68
D. Menilai Perlunya Tindakan Seger, Konsultasi dan Kolaborasi........ 68
E. Pelaksanaan Tindakan...................................................................... 69
F. Implementasi.................................................................................... 70
G. Evaluasi keefektifanAsuhan............................................................. 71
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 74
B. Saran .............................................................................................. 75
Daftar Pustaka................................................................................................... 76
Lampiran-lampiran
viii
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Involusio Uteri ...................................................................................... 24
Tabel 2. Riwayat Tanda-tanda vital, kontraksi, dan jumlah urine ...................... 25
ix
x
INTISARI
Irman (2012.IB.0013) “Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Post Natal Care pada Ny. “R” PIA0 dengan Anemia Ringan di Puskesmas
Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015”,
dibimbing oleh Fikmawati Refu dan Rosdiana Ita.
Latar Belakang : Anemia pada masa nifas yaitu suatu komposisi yang dapat terjadi pada
ibu setelah melahirkan karena kadar hemoglobin kurang dari normal, yang dapat
menyebabkan kehilangan zat besi dan dapat berpengaruh terhadap proses laktasi dan
dapat mengakibatkan rahim tidak berkontraksi. Menurut World Health Organization
(WHO) prevalensi anemia di seluruh dunia tertinggi terjadi pada anak yang belum
sekolah yaitu 47,4%, kemudian pada ibu hamil 41,8% dan wanita tidak hamil 30,2%.
Prevalensi anemia pada ibu hamil di daerah Asia Tenggara sebanyak 48,2%. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Puskesmas Lasalepa tahun 2013 jumlah ibu nifas 147 orang
dengan persentase anemis 52 %, sedangkan pada tahun 2014 periode Januari sampai Juni
jumlah ibu nifas 82 orang dengan anemia berat berjumlah 4 orang dan anemia sedang
berjumlah 14 orang.
Metode telaah : Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, metode yang digunakan oleh
penulis meliputi Studi Kepustakaan dan Studi Kasus. Sedangkan tehnik-tehnik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, pengkajian psikososial, studi dokumentasi,
dan diskusi.
Studi Kasus : Pada bab ini menguraikan tentang bagaimana penerapan asuhan
manajemen kebidanan yang dimulai dari proses pengumpulan data dasar sampai dengan
evaluasi dengan Anemia Ringan.
Kesimpulan : Mampu mengidentifikasi data dasar, mengidentifikasi diagnose dan
masalah actual, mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial, menilai
perlunya tindakan segera, konsultasi, dan kolaborasi, merencanakan asuhan
kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, dan mengevaluasi keefektifan hasil
asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.
Kata kunci : Post Natal Anemia Ringan
Literatur : 13 literatur (2006 -2014)
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plesenta
sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira 6 minggu. Masa nifas juga merupakan masa selama
persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya
pada waktu saluran produksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal
(Marmi, 2011). Masa nifas merupakan proses gejala masa nifas setelah usai
melakukan proses persalinan ini kan berlangsung selama 6 minngu atau berkisar
selama 40 hari, dimana dalam hal ini ditunjukan beberapa gejala dengan
mengeluarkan darah segar dari mulut rahim tak jarang bahkan ada yang
mengeluarkan darah yang berlendir dimana sel-sel darah tersebut merupkan sisa
dari plasenta, dinding dan kotoran bayi selama ada didalam kandungan (Norma &
Dwi, 2013).
Proses gejala masa nifas setelah usai melakukan proses persalinan ini kan
berlangsung selama 6 minngu atau berkisar selama 40 hari, dimana dalam hal ini
ditunjukan beberapa gejala dengan mengeluarkan darah segar dari mulut rahim
tak jarang bahkan ada yang mengeluarkan darah yang berlendir dimana sel-sel
darah tersebut merupkan sisa dari plasenta, dinding dan kotoran bayi selama ada
didalam kandungan. Dalam hal ini bagi anda para ibu, tidak usah terlalu khawatir
1
2
dengan gejala tersebut, karna gejala tersebut adalah gejala normal yang akan anda
jalani (Norma & Dwi, 2013).
Anemia pada masa nifas yaitu suatu komposisi yang dapat terjadi pada ibu
setelah melahirkan karena kadar hemoglobin kurang dari normal, yang dapat
menyebabkan kehilangan zat besi dan dapat berpengaruh terhadap proses laktasi
dan dapat mengakibatkan rahim tidak berkontraksi.
Menurut definisi anemia adalah berkurangnya jumlah sel darah merah
dibawah normal, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cells
(hematokrit) per 100 ml darah. Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor
morfologik dan etiologinya. Untuk menentukan jenis anemia, baik pertimbangan
morfologi dan etiologi harus digabungkan. Anemia defisiensi besi merupakan
penyebab utama anemia di dunia dan sering dijumpai pada perempuan usia subur,
di sebabkan oleh kehilangan darah waktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan
besi selama kehamilan.
Kematian ibu dapat terjadi karena anemia, sebagaimana seperti penelitian
ysng dilakukan oleh chi, dkk tahun 2008 di Indonesia menunjukan angka
kematian ibu adalah 70% untuk ibu –ibu yang anemia dan 30% untuk selain
anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan
dengan anemia. Kejadian anemia pada ibu hamil sekitar 51% dan pada ibu nifas
45% (Oktaviani, 2013).
Pengaruh anemia pada masa nifas adalah terjadinya subvolusi uteri yang
dapat menimbulkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi puerperium,
pengeluaran ASI berkurang dan mudah terjadi infeksi mamae. Kebanyakan
3
anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Kebutuhan ibu selama
kehamilan adalah 800 mg besi, diantaranya 300 mg untuk janin dan 500 mg untuk
pertambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar
2-3 mg besi/hari (Prawirohardjo, 2006).
Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia di seluruh
dunia tertinggi terjadi pada anak yang belum sekolah yaitu 47,4%, kemudian pada
ibu hamil 41,8% dan wanita tidak hamil 30,2%. Prevalensi anemia pada ibu hamil
di daerah Asia Tenggara sebanyak 48,2%. Di Indonesia, berdasarkan Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI pada tahun 2007 adalah 228 per
100.000 KH sedangkan target AKI menurut MDGs tahun 2015 adalah 102 per
100.000 KH. Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan AKI adalah
dengan meningkatkan kesehatan ibu hamil salah satunya dengan mengkonsumsi
tablet zat besi dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas
kesehatan.
Berdasarkan profil kesehatan tahun 2010 didapatkan data cakupan
pemberian tablet zat besi kepada ibu hamil menurun dari 66,03% (tahun 2007)
menjadi 48,14% (tahun 2008). Kekurangan zat besi ini akan memiliki dampak
pada ibu hamil, seperti anemia yang meningkatkan resiko kematian ibu.
Angka kematian ibu (AKI) berdasarkan Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Di
provinsi jawa tengah tahun 2007 AKI mengalami penurunan yaitu 26,9% menjadi
26%, yaitu tercatat 116,3 per 100.000 kelahiran hidup.
4
Penyebab kematian ibu yaitu pendarahan setelah persalinan 28%
eklampsia24%, infeksi 11%, kurang energy setelah persalinan 11%, abortus 5%,
partus lama 5%, dan emboli 3% (Oktaviani, 2013).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2010, anemia pada ibu hamil didapatkan 45.410 dari 104.271 ibu
hamil yang memeriksakan dirinya, yang terbagi atas anemia sedang sebanyak
42.043 orang (40,32%), anemia berat dengan sebanyak 3.467 orang (3,32%) dan
tidak mengalami anemia sebanyak 58.761 orang (56,35%). Sedangkan data
anemia dari hasil pencatatan rekam medic Kabupaten Muna tahun 2010 sekitar
1201 orang terbagi atas anemia ringan 31 orang (56,6%), anemia sedang 22 orang
(36,6%), anemia berat 36 orang (10%) dan yang tidak mengalami anemia 1170
orang (93,36%) (Dinkes, 2013).
Data khusus yang diperoleh dari Medical Record (Rekam Medis) di kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Muna, data ibu nifas dari hasil pencatatan pada tahun
2010 sekitar 1201 orang terbagi atas anemia ringan 31 orang (56,6%), anemia
sedang 22 orang (36,6%), anemia berat 36 orang (10%) dan yang tidak mengalami
anemia 1170 orang (93,36%).pada tahun 2011 tercatat jumlah ibu nifas berkisar
5.704 orang, yang beresiko tinggi mengalami komplikasi masa nifas berkisar
1.224 orang. Pada tahun 2012 tercatat jumlah ibu nifas berkisar 6.012 orang, yang
beresiko tinggi mengalami komplikasi masa nifas berkisar 1.263 orang dan pada
tahun 2013 jumlah ibu nifas berkisar 5.936 orang, yang beresiko tinggi
mengalami komplikasi masa nifas berkisar 1.276 orang (Dinas Kab. Muna, 2015).
5
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Lasalepa tahun 2013
jumlah ibu nifas 147 orang dengan persentase anemis 52 %, sedangkan pada tahun
2014 periode Januari sampai Juni jumlah ibu nifas 82 orang dengan anemia
sedang berjumlah 14 orang (11,4%) dan anemia berat berjumlah 4 orang (3,3%)
(Puskesmas Lasalepa, 2015).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
menyusun Studi Kasus yang berjudul “Manajemen dan Pendokumentasian
Asuhan Kebidanan Post Natal Care Patologi pada Ny. “R” PIA0 dengan Anemia
Berat di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27
April 2015”.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penulisan Studi Kasus ini penulis membatasi ruang lingkup
masalah yang dibahas yaitu “Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan
Kebidanan Post Natal Care Patologi pada Ny. “R” PIA0 dengan Anemia Ringan di
Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April
2015”.
C. Tujuan Telaah
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan pada klien
dengan Anemia Berat berdasarkan 7 langkah manajemen varney di Puskesmas
Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015.
6
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian, menganalisa data dan menentukan
prioritas masalah secara komprehensif kepada Ny. “R” dengan Anemia
Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna
Tanggal 27 April 2015.
b. Dapat menegakkan diagnose / masalah aktual kebidanan dari data yang
sudah dikumpulkan dan diinterprestasikan, pada Ny. “R” dengan Anemia
Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna
Tanggal 27 April 2015.
c. Dapat menetapkan suatu diagnose potensial agar dapat menentukan tindakan
guna mengantisipasi agar tidak terjadi masalah baru berdasarkan diagnose
pada Ny. “R” dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan
Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015.
d. Dapat menilai perlunya tindakan segera, kolaborasi, dan konsultasi agar
tidak terjadi masalah baru berdasarkan diagnose pada Ny. “R” dengan
Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten
Muna Tanggal 27 April 2015.
e. Dapat menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan permasalahan yang
muncul sesuai dengan diagnosa kebidanan pada Ny. “R” dengan Anemia
Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna
Tanggal 27 April 2015.
f. Dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan dan sesuai dengan kebutuhan pada Ny. “R” dengan Anemia
7
Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna
Tanggal 27 April 2015.
g. Dapat melakukan evaluasi tindakan kebidanan yang telah dilaksanakan
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan pada Ny. “R” dengan Anemia
Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna
Tanggal 27 April 2015.
h. Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada
Ny. “R” dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan
Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015.
D. Manfaat Telaah
1. Bagi Puskesmas
Dapat menjadi bahan informasi bagi pihak puskesmas untuk lebih
meningkatkan mutu pelayanan dalam penerapan asuhan kebidanan dengan
Anemia Ringan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan acuan ilmiah atau bahan perbandingan dalam mengembangkan
ilmu kebidanan dan sebagai masukan bagi rekan-rekan sejawat khususnya
rekan-rekan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna dalam
melakukan penelitian lebih lanjut dengan Anemia Ringan.
3. Bagi Profesi
Memberikan sumbangsih pengetahuan dalam bidang kebidanan khususnya
asuhan kebidanan dengan Anemia Ringan, dalam rangka pengembangan dan
kemandirian profesi kebidanan.
8
4. Bagi Penulis
a. Sebagai wahana latihan untuk menambah wawasan dalam pembuatan studi
kasus dan bahan pengetahuan bagi peneliti pada klien dengan Anemia
Ringan.
b. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir dijenjang
pendidikan D III Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
E. Metode Telaah
Dalam penulisan Studi Kasus ini, metode yang digunakan oleh penulis
meliputi Studi Kepustakaan, Studi Kasus, dan Tanya Jawab. Sedangkan tekhnik-
tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Yaitu mengumpulkan data dengan cara berinteraksi, bertanya dan
mendengarkan apa yang disampaikan secara lisan oleh klien atau keluarga
klien.
2. Observasi
Mengamati secara langsung terhadap aktifitas klien atau keluarga klien yang
terencana, dilakukan secara aktif dan sistematis.
3. Studi dokumentasi
Melakukan pengumpulan data atau informasi melalui catatan bidan dan catatan
medis yang berhubungan dengan perkembangan kesehatan klien selama
dirawat di rumah sakit.
9
4. Pemeriksaan fisik
Pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fisik pada klien secara
menyeluruh dengan cara inspeksi, palpasi, dan perkusi.
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan laboratorium.
6. Pengkajian Psikosial
Pengumpulan data dengan berdasarkan informasi atau keadaan klien melalui
cara klien berkomunikasi, pola interaksi dengan yang lain, serta hubungan
sosial.
7. Studi Dokumentasi
Membaca dan mempelajari status kesehatan klien yang bersumber dari catatan
dokter, bidan, petugas laboratorium dan hasil penunjang lainnya.
8. Diskusi
Mengadakan diskusi dan tanya jawab dengan tenaga kesehatan yaitu bidan
yang menangani langsung klien tersebut dan dosen pembimbing studi kasus.
F. Sistematika Telaah
Untuk lebih memudahkan pemahaman dalam penulisan Studi Kasus ini,
maka penulis menyusun secara sistematika yang terdiri dari :
1. Bab I Pendahuluan
Bab I yaitu pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, ruang
lingkup pembahasan, tujuan telaah, manfaat telaah, metode telaah dan
sistematika telaah.
10
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab II yaitu tinjauan pustaka terdiri dari telaah pustaka dan konsep manajemen
kebidanan yang di dalamnya terdapat pengertian, langkah-langkah manajemen
dan pendokumentasian.
3. Bab III Studi Kasus
Bab III yaitu studi kasus terdiri dari pengumpulan data dasar, identifikasi
diagnosa dan masalah aktual, identifikasi diagnosa dan masalah potensial,
menilai perlunya intervensi segera, konsultasi dan kolaborasi, perencanaan
asuhan kebidanan, pelaksanaan asuhan kebidanan, evaluasi keefektifan asuhan
dan pendokumentasian.
4. Bab IV Pembahasan
Bab IV yaitu pembahasan, yang membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada, dibahas secara sistematis mulai dari langkah 1 sampai
langkah 7.
5. Bab V Penutup
Bab V yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Selain itu, dalam
pembuatan kasus ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Masa Nifas
a. Pengertian
Masa nifas merupakan proses gejala masa nifas setelah usai
melakukan proses persalinan ini kan berlangsung selama 6 minngu atau
berkisar selama 40 hari, dimana dalam hal ini ditunjukan beberapa gejala
dengan mengeluarkan darah segar dari mulut rahim tak jarang bahkan ada
yang mengeluarkan darah yang berlendir dimana sel-sel darah tersebut
merupkan sisa dari plasenta, dinding dan kotoran bayi selama ada didalam
kandungan (Norma & Dwi, 2013).
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya
plesenta berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Marmi, 2011). Masa nifas adalah
masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti prahamil yang lamanya 6-8 minggu (Nurjanah &
Maemunah,2013).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa masa nifas
adalah masa yang dimulai beberap jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu atau berkisar 40 hari setelah melahirkan yang gejalanya
11
12
mengeluarkan darah segar dari mulut rahim atau mengeluarkan darah yang
berlendir.
b. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Adapun tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk:
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2) Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, menggobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta
perawatan bayi sehari-hari.
4) Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5) Mendapatkan kesehatan emosi (Marmi, 2011).
c. Dampak dari Masa Nifas
1) Anemia, hal ini biasanya terjadi dikarenakan pendarahan yang hebat
sehingga sang ibu mengalami hal ini ada baiknya anda segera datang ke
rumah sakit dan meminta untuk transfusi darah
2) Depresi Masa Nifas, gejala ini timbul seperti halnya wanita mengalami
proses menstruasi, dimana perubahan hormone mempengaruhi prilaku
sang ibu. Biasanya hal ini terjadi pada kurun waktu 1 minggu setelah
melahirkan yang biasanya sang ibu akan merasakan resah, gelisah,
pusing, bahkan ada pula yang sampai mengamuk seperti orang yang
mengalami gangguan kejiwaan.
13
3) Infeksi Masa Nifas, infeksi ini biasanya terjadi dimana sang ibu
melakukan hubungan seks atau bersetubuh dengan pasangannya, yang
sesungguhnya tidak boleh dilakukan dalam Masa Nifas ini. Jika infeksi
ini terjadi pada anda biasanya akan timbul beberapa hal seperti
mengalami demam tinggi dan cairan nifas yang keluar dari mulut rahim
berbau busuk. Dalam hal ini ada baiknya jika anda memeriksakan diri
lansung ke doker kandungan anda (Sukarni & Sudarti, 2014).
d. Periode Nifas
1) Puerperium dini
Kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dianggap bersih dan boleh bekerja (setelah 40 hari)
2) Puerperium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat kandungan/genital lamanya 6-8 minggu
3) Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna yaiut bila selama
hamil atau waktu bersalin mempunyai komplikasi ( bias berminggu-
minggu, bulanan atau tahunan) (Marmi, 2011).
e. Kunjungan Masa Nifas
Menurut Marmi (2011) paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi dan untuk mencegah,
mendeteksi dan menangani maslah – masalah yang terjadi.
1) 6-8 jam setelah melahirkan
a) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
14
b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan rujuk bila
perdarahan berlanjut.
c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
d) Pemberian ASI awal.
e) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
2) 6 (enam) hari setelah melahirkan (persalinan)
a) Memastikan involusi uterus berjalan balik (normal) uterus
berkontraksi, fundus dibawah umbilicus tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada baru.
b) Menilai adanya tanda- tanda demam, infeksi, atau perdarahan
abnormal.
c) Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istrahat.
d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit.
e) Memberikan konselingpada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merwat bayi sehari-hari.
3) 2 (dua) minggu setelah persalinan
a) Memastikan involusi uterus berjalan baik (normal) uterus
berkontraksi, fundus dibawah umbilicus tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada baru.
b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan atau
abnormal.
15
c) Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istrahat.
d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit.
e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merwat bayi sehari-hari.
4) 6 (enam) minggu setelah persalinan
a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ibu atau bayi alami
b) Memberikan konseling untuk KB secara dini.
f. Laktasi
Laktasi adalah produksi dan pengeluaran ASI, dimana calon ibu harus
sudah siap baik secara psikologis dan fisik. Jika laktasi baik maka maka
bayi cukup sehat untuk menyusu. Produksi ASI disesuaikan dengan
kebutuhan bayi, volume ASI :500- 800 ml/ hari. Refleks penting pada
proses laktasi : refleks prolaktin, refleks aliran, refleks penting pada proses
laktasi ( Rukiyah,yulianti, 2011).
g. Perawatan diri masa nifas
Pada masa nifas ibu sebaiknya anjurkan untuk menjaga kebersihan
seluruh tubuh.mengajarkan pada ibu bagaimana cara membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dan air bersih. Pastikan ibu mengerti untuk
membersihkan daerah diarea vulva. Dan nasehatkan pada ibu untuk
membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil dan besar.sarankan
ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari. Jika ibu
16
mempunyai luka episiotomi atau laserasi sarankan kepada ibu untuk
menghindari dan menyentuh daerah luka. (Rukiyah ,2011)
h. Perubahan Sistem Reproduksi masa nifas
1. pengerutan rahim (involusi)
Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi
sebelum hamil. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan
palpasi untuk meraba dimana TFU-nya (tinggi fundus uteri). Involusi uteri
adalah perubahan retrogreaf pada uterus yang menyebabkan berkurangnya
ukuran uterus, involusi puerperium dibatasi pada uterus dan apa yang terjadi
pada organ dan struktur lain hanya dianggap sebagai perubahan puerperium
Tabel 1. Involusio Uteri
Waktu Tinggi Fundus Uteri Berat Uteri
Bayi Lahir Sepusat 1000 gr
Plasenta Lahir 2 jari bawah pusat 750 gr
1 minggu Pertengahan pusat – simfisis 500 gr
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 350 gr
6 minggu Bertambah kecil 50 gr
8 minggu Kembali normal 30 gr
2. lochia
Lochia adalah secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masa nifas. Lochia terdiri dari erotrosit, sisa-sisa sel desidua, epitel dan
bakteri. Normalnya pengeluaran lochia tidak lebih dari 3 minggu.
Jenis-jenis lochia yaitu:
17
a) Lochia rubra / kruenta
Berisi darah segar bercampur dengan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, sisa verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium. Biasa terjadi
pada hari 1 – 2 masa nifas.
b) Lochia sanguinolenta
Berisi darah bercampur lendir, muncul pada hari berikutnya.
c) Lochia serosa
Berwarna kekuningan, berisi leukosit, eksudat dan mikroorganisme
(mengandung sedikit darah), muncul pada hari ke 5 – 9.
d) Lochia alba
Berupa cairan putih yang terdiri dari sel desidus leukosit mucus, cristal
cholestrin, lemak, mikroorganisme, serta sel epitel granular (Medical
Mini, 2014).
3. Autolysis
Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi didalam
otot uteri. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah
sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan lima kali
lebarnya dari sebelum hamil.
4. atrofi jaringan
Jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen dalam junlah besar,
kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi
estrogen yang menyertai pelepasan plasenta.
18
5. Efek oxytocin (kontraksi)
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi
lahir. Hal tersebut diduga terjadi sebagai respon terhadap penuruna volume intra
uterin yang sangat besar. Kontraksi dan retraksi otot uteri akan mengurangi suplai
darah ke uterus. Proses ini akan membantu mengurangi bekas luka tempat
implantasi plaenta dan mengurangi perdarahan.
6. Perubahan pada serviks
Perubahan pada serviks adalah bentuk servik agak menganga sepert corong
segera setelah bayi lahir. Bentuk ini disebabkan oleh corpus uteri yang dapat
mengadakan kontraksi, sedangkan servik tidak berkontraksi sehingga eolah-olah
pada perbatasan antara korpus dan servik berbentuk seperti cincin.
7. vulva dan vaginal
Vulva dan vagina mengalami penekanan dan peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses
tersebut, ke dua organ ini tetap dalam kondisi kendur. Serelah 3 minggu vulva dan
vagina kebali pada kondisi tidak hamil.
8. Perinium
Segera setelah melahirkan, perinium menjadi kendur karena seelumnya
teregang oleh tekanan bayiyang bergerak maju. Pada post natal hari ke 5,
perinium sudah mendapatkan kembali sebagian tonusnya.
9 . Perubahan Sistem Pencernaan
Biasanya ibu akan mengalami konstpasi setelah persalinan. Hal ini
disebabkan karena pada waktu persalinan alat pencernaan mengalami tekanan
yang menyebabkan kolon menjadi kosong, produksi cairan berlebih pada
waktu persalinan, kurangnya cairan dan makanan.
19
10. Perubahan sistem perkemihan
Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk
buang air kecil dalam 24 pertama. Kemungkinan penyebab dari kondisi ini
adalah terdapat spasme spinkter dan edema leher kanduung kemih sesudah
bagian ini mengalami tekanan antara kepala janin dan tulang pubis selama
persalinan.
11. sistem muskuloskeletal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus. Pembuluh darah
yang berada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan pendarahan setelah plasenta dilahirkan.
12. Perubahan Sistem Endokrin
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan. Hormon
pituitary akan meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui
prolaktin menurun dalam waktu 2 minggu. Lamanya seorang wanita
mendapat menstruasi juga dipengaruhi oleh faktor menyusui.
13. Perubahan Tanda-tanda Vital
Disini sushu badan ibu akan naik sedikit akibat kerja keras sewaktu
melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Denyut nadi sehabis melahirkan
biasanya akan lebih cepat. Tekanan darah biasanya tidak berubah,
kemungkinan tekanan darah akan lebih rendah setelah ibu melahirkan akibat
perdarahan. Kondisi pernapasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut
nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal maka ernapasan juga akan mengikutinya.
14. Perubahan sistem kardiovaskuler dan hematologis
Pada minggu ke 10-20 volume jantung mengalami peningkatan. Volume
Plasma juga mengalami peningkatan sejak usia kehamilan 6-8 minggu sampai
dengan usia 32 minggu maximal 4700-5200 ml (sekitar 45 %). Peningkatan
produksi sel darah merah (Red Blood Cell) sekitar 20-30 %. Peningkatan
20
volume sirkulasi sekitar 45 % Peningkatan volume darah pada akhir tekanan
diastolik (Trimester II, awal Trimester III). Selama kehamilan, jumlah darah
yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah
jantung (cardiac output)meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi
pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncak pada usia kehamilan 16-28
minggu Oleh karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat
istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70x/menit menjadi 80-
90x/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung akan
menurun karena pembesaran rahim menekan vena yang membawa darah dari
tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%.
Setelah persalinan menurun sampai 15-25% di atas batas kehamilan.lalu secara
perlahan kembali ke batas kehamilan. Pada Ibu dengan penyakit jantung dapat
jatuh dalam keadaan decompensate cordis. Yaitu suatu keadaan patofisiologi
dimana sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk
metabolisme jaringan.
Pada Ibu Hamil, nadi dan tekanan darah arteri cenderung menurun
terutama selama trimester 2, kemudian akan naik lagi seperti masa pra-kehamilan.
Tekanan vena pada ekstremitas atas dan bawah dalam batas-batas normal, namun
cenderung naik setelah trimester pertama. Nadi biasanya naik menjadi 84x/menit.
Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun, tetapi akan kembali
normal pada trimester ketiga. Selama kehamilan volume darah pada peredaran
meningkat sampai 50%, tapi jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen
hanya meningkat 25-30%.
21
2. Anemia
a. Pengertian
Di sebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia
sedang jika hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr/dl
disbut anemia gravis. Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal 12-15
gr/dl dan hematokrit 35-54% (Nugraheny, 2010).
Anemia postpartum didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang
dari 10g/dl, ini merupakan masalah yang umum dalam bidang kebidanan.
Meskipun wanita hamil dengan kadar besi yang terjamin, konsentrasi
hemoglobin biasanya berkisar 11-12 g/dl sebelum melahirkan (Dewi, 2012).
Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah merah
atau hemoglobin. Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Hb,
konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit dibawah batas normal. Anemia adalah
suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin
kurang dari normal (Prawirohardjo,2009).Anemia adalah suatu kondisi
medis dimana jumlah sel darah merah (eritrosit) atau kadar hemoglobin
kurang dari normal (Oktaviani, 2013).Dari beberapa definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa anemia adalah kadar sel darah merah atau hemoglobin
kurang dari normal, dimana anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl,
disebut anemia sedang jika hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila
kurang dari 6 gr/dl disbut anemia gravis.
22
a. Etiologi
Anemia umunya disebabkan oleh:
1) Kurang gizi
2) Kurang zat besi dalam diit
3) Malabsorbsi
4) Kehilangan darah yang banyak pada persalinan yang lalu, haid dll.
5) Penyakit kronik: TBC, paru, cacing usus, malaria, dll (Nugraheny, 2010).
b. Klasifikasi
1) Anemia defisiensi besi (62,3%)
Pengobatan:
a) Peroral: SF / glukonas ferosus dengan dosis 3-5 x 0,2 mg
b) Parenteral: omferon, jectofer, ferrigen. Secara IM/IV
2) Anemia megaloblastik (29%)
Penyebabnya adalah karena kekurangan asam folik karena malnutrisi dan
infeksi kronik.
Pengobatan:
a) Asam folik 15-30 mg/hr
b) Vitamin B 12 3x1 tablet/hr
c) Sulfat ferosus 3x1 tablet/hr
d) Kasus berat dengan transfuse darah
23
3) Anemia hipoplasti (8%)
Disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah
baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan:
a) Darah fungsi lengkap
b) Pemeriksaan fungsi eternal
c) Pemeriksaan retikulosit
4) Anemia Hemolitik (0,7%)
Disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat
dari pembuatannya (Nugraheny, 2010).
Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil
dapat di bagi menjadi 4 kategori yaitu :
1) Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal)
2) Hb 9-10 gr% Anemia ringan
3) Hb 7-8 gr% Anemia sedang
4) Hb <7 gr% Anemia berat (Manuaba I.B.G, 2010).
c. Manifestasi Klinik Anemia
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari
berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan
neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku,
anorexia (badan kurus kerempeng), serta perkembangan kognitif yang
abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan,
gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah
mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau
24
muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain
adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke
atau serangan jantung.
Anemia terdiri atas 3 jenis yaitu anemia ringan, sedang dan anemia
berat. Adapun tanda dan gejlanya sebagai berikut:
1) Anemia ringan
Gejala anemia ringan yaitu kelelahan, penurunan energi, kelemahan,
sesak napas, palpitasi (rasa jantung balab atau pemukulan tidak teratur)
dan tampak pucat. Pada anemi ringan, bisa diberikan sulfas ferosis 3 x
100 mg/hari dikombinasi dengan asam folat / B12 : 15 –30 mg/hari.
Pemberian vitamin C untuk membantu penyerapan (Dewi, 2012)
2) Anemia Sedang
Anemia sedang adalah dimana kadar hemoglobin berkisar antata 7 – 8
gr%. Pada anemia akan didapatkan keluhan yaitu cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan badan lemas. Penanganannya
dengan meningkatkan gizi penderita yaitu dengan mengkonsumsi
makanan mengandung protein dan zat besi, sayur-sayuran yang berwarna
hijau, serta member suplemen zat besi (sulfas rerosus 200 mg) 2 x 3
sehari (Oktaviani, 2013).
25
3) Anemia berat
Beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan anemia berat pada
seseorang dapat mencakup Denyut jantung cepat; Tekanan darah rendah;
Frekuensi pernapasan cepat; Pucat dan kulit dingin; kulit kuning disebut
jaudince jika anemia karena kerusakan sel darah merah; murmur jantung;
penyebab limpa dengan penyebab anemia tertentu; nyeri dada; pusing
atau kepala terasa ringan(terutama berdiri atau); kelelahan atau
kekurangan energi; sakit kepala; tidak bisa berkonsentrasi; sesak napas;
nyeri dada serta pingsan (Nugraheny, 2010).
Beberapa tanda yang mungkin menunjukan anemia berat pada
seseorang dapat mencakup:
a) Perubahan warna tinja termasuk tinja hitam dan tinja lengket serta
berbau busuk, berwarna merah marun, atau tampak berdarah jika
anemia karena kehilangan darah melalui saluran pencernaan.
b) Denyut jantung cepat
c) Tekanan darah rendah
d) Frekuensi pernapasan cepat
e) Pucat atau kulit dingin
f) Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah
merah
g) Murmur jantung
h) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu
i) Nyeri dada
26
j) Pusing atau kepala rasa ringan (terutama ketika berdiri ataun dengan
tenaga)
k) Kelelahan atau kekurangan energy
l) Sakit kepala
m)Tidak bisa berkonsentrasi
n) Sesak napas (khususnya selama latihan)
o) Nyeri dada, angina, atau serangan jantung
p) Pingsan
Beberapa jenis anemia mungkin memiliki gejala lainnya, seprti:
a) Sembelit
b) Daya konsetrasi rendah
c) Kesemutan
d) Rambut rontok
e) Malaise (rasa umum merasa tidak sehat) dan
f) Memburuknya masalah jantung
Beberapa pasien dengan anemia tidak menunjukkan gejala.
Sedangkan anemia pada orang lain mungkin merasa capek, mudah
kelelahan, tampak pucat, terjadi palpitasi/berdebar (rasa balap jantung),
dan menjadi sesak napas. Jika anemia sudah berjalan lama (anemia
kronis), tubuh dapat menyesuaikan diri dengan kadar oksigen rendah dan
mungkin individu tidak merasa berbeda kecuali anemia menjadi berat.
Disisi lain, jika anemia terjadi dengan cepat (anemia akut), pasien
27
mungkin mengalami gejala yang signifikas relative cepat (Proverawati,
2011).
d. Patofisiologi
Terdapat beberapa patofisiologi anemia antara lain: perdarahan
sehingga kekurangan banyak unsur zat besi meningkat dengan adanya
perdarahan (Oktaviani, 2013).
e. Manajemen Medis Secara Umum
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang hilang, seperti :
1) Transplantasi sel darah merah.
2) Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3) Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4) Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang
membutuhkan oksigen.
5) Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6) Diet tinggi zat besi yang mengandung daging dan sayuran hijau
(Nugraheny, 2010).
f. Pemeriksaan diagnostik
Jenis pemeriksaan pada gangguan hematologi diantaranya:
1) Hitung sel darah yaitu mengukur jumlah sel darah merah permilimeter
kubik (mm3
) darah. Tes ini untuk mendiagnostik anemia dan polisitemia.
Normalnya tergantung umur dan jenis kelamin.
28
2) Hemoglobin untuk menentukan nilai hemoglobin dalam darah per 100 ml
darah. Tes ini untuk mendiagnostik anemia dan polisitemia.
3) Hematokrit (Hct) untuk menentukan volume darah lengkap (sel darah
merah). Tes ini untuk mendiagnostik anemia, polisitemia, status
dehidrasi.
4) Hitung sel darah putih /leukosit untuk mengukur jumlah sel darah putih
dalam mililiter kubik (mm3
) darah. Tes ini menentukan adanya insfeksi
atau respon pasien terhadap pemberian kemoterapi atau terapi radiasi.
5) Hitung trombosit adalah jumlah trombosit dalam 1 mm3
darah untuk
menghitung nilai trombosit, berperan dalam pembekuan darah.
6) Hitung retikulosit untuk mengukur respon sumsum tulang terhadap
produksi sel darah merah.
7) Test faktor pembekuan untuk mengetahui faktor penyebab gangguan
perdarahan (Dewi, 2012).
B. Konsep ManajemenKebidanan
1. Pengertian manajemen kebidanan
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari
pengkajian, analisa data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab bidan dalam member pelayanan kepada klien yang mempunyai
29
kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu di masa hamil, persalinan,
nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana (Purwandari, 2008).
Untuk bisa mengevaluasi efektivitas rencana pengasuhan, diperlukan
pengumpulan data, pengevaluasian, dan pembuatan rencana asuhan
kembali.Proses penatalaksanaan kebidanan merupakan langkah sistematis yang
merupakan pola piker bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien. Untuk
penjelasan langkah-langkah di atas, akan dijelaskan secara rinci setiap langkah
yang dirumuskan varney.
2. Pengertian manajemen kebidanan
Adapun langkah-langkah dalam proses manajemen kebidanan sebagai
berikut:
a. Tahap Pengumpulan Data Dasar
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat
dilakukan melalui
1) Anamnesa: biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat
kehamilan, riwayatpersalinan dan nifas, biopsikososiospiritual, dan
pengetahuan klien.
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda
vital, sedangkan pemeriksaan khusus: Inpeksi, palpasi, auskultasi, dan
perkusi.
3) Pemeriksaan penunjang: laboratorium seperti golongan darah,
hemoglobin, leukosit dan LED/BBS (Purwandari, 2008).
30
Pendekatan yang dipakai dalam mengumpulkan data harus komprehensif
meliputi data subjektif, objetif, dan hasil pemeriksaan sehingga dapat
menggambarkan kondisi pasien yang sebenarnya.
b. Indentifikasi Diagnosa dan Masalah Aktual
Masalah yang sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami
pasien yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.
Masalah sering pula menyertai diagnosis.
c. Indentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Langkahini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan
terjadi pada klien jika tidak mendapatkan penanganan yang akurat, yang
dilakukan melalui pengamatan, observasi dan persiapan untuk segala
sesuatu yang mungkin.
d. Menilai Perlunya Tindakan Segera, Kolaborasi, dan Konsultasi
Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau
dokter kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita gawat darurat yang
membutuhkan kolaborasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang
lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan
tindakan emergensi sesuai kewenangannya, kolaborasi maupun konsultasi
untuk menyelamatkan ibu.
Pada bagian ini pula, bidan mengevaluasi setiap keadaan klien untuk
menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain.
31
e. Rencana Asuhan
Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap
sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara
komprehensif yang didasari atas rasional tindakan yang relevan dan diakui
kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi
yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.
f. Pelaksanaan Tindakan
Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan, bekerja sama
dengan tim kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap
tindakan langsung, konsultasi maupun kolaborasi, implementasi yang
efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta meningkatkan
kualitas pelayanan pada klien.
g. Evaluasi
Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan
mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi. Rencana tersebut
dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada
kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif, sedangkan sebagian
lain belum efektif(Nurul Jannah, 2011).
C. PendokumentasianAsuhan Kebidanan (SOAP)
Pendokumentasi yang benar adalah pendokumentasian yang dapat
mengkomunikasikan kepada orang lain mengenai asuhan yang telah dilakukan
pada seorang klien, yang di dalamnya tersirat proses pikir yang sistematis seorang
32
bidan dalam menghadapi seorang klien sesuai langkha-langkah dalam manajemen
kebidanan (Purwandari, 2008).
Menurut Varney, alur pikir bidan saat menghadapi klien meliputi 7
langkah. Agar orang lain mngetahui apa yang telah dilaksanakan oleh bidan
melalui proses berpikir sistematis maka dilakukanlah pendokumentasian dalam
format SOAP, yakni:
S : Data adalah fakta yang merupakan infomasi termasuk biodata mencakup
nama, umur, suku, agama, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan,
alamat, serta keluhan-keluhan yang diperoleh dari hasil wawancara
langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
O : Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi,
palpasi, perkusi serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
laboratorium.
A : Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah
yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut.
Penegakan diagnosa kebidanan dijadikan sebagai dasar tindakan dalam
upaya menanggulangi ancaman keselamatan pasien.
P : Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah klien.
33
BAB III
STUDI KASUS
Pada bab ini akan diuraikan tentang penerapan manajemen kebidanan
dalam asuhan kebidanan pada Ny. R dengan Anemia Ringan di Puskesmas
Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 26 April 2015, yang
diawali dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi dan perlu
dilanjutkan dengan pendokumentasian dan catatan perkmbangan.
A. Identifikasi Data Dasar
Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan mengkaji secara umum
hanya berfokus pada ibu di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten
Muna Tanggal 27 April 2015 pukul 08.00 WITA.
1. Identitas Istri / Suami
Nama : Ny. “R” / Tn. “Z”
Umur : 23 tahun / 25 tahun
Suku : Muna / Tolaki
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Swasta
Pernikahan ke : I / I
Lama menikah : ± 2 tahun
Alamat : Desa Kombungo Kabupaten Muna
34
2. Data Biologis / Fisiologis
a. Riwayat nifas sekarang
1) Ibu mengatakan melahirkan anak yang pertama dan tidak pernah
keguguran.
2) Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30 WITA.
3) Ibu mengatakan badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata
berkunang-kunang.
4) Ibu mengatakan usaha untuk mengatasi keluhan adalah dengan istirahat
baring di tempat tidur
5) Ibu mengatakan ASI-nya sudah keluar dan berwarna kekuningan
6) Ibu mengatakan bayinya sudah dapat menyusu dengan baik
7) Ibu mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Sekarang
a. Imunisasi TT 2 x selama hamil : kehamilan pertama dua kali
b. Ibu tidak pernah mengalami penyakit kronik seperti hipertensi, malaria,
DM, jantung.
c. Ibu tidak pernah mengalami kejang dan infeksi
d. Ibu tidak pernah operasi sesar dan transfusi darah
e. Ibu tidak pernah hipertensi
f. Ibu tidak pernah ambeien atau sakit saat BAB
g. Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan dan tidak
pernah merokok, minum alcohol dan memakai NAPZA
35
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
1) Tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit menular seperti
hepatitis B, TBC
2) Tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit keturunan seperti
diabetes mellitus, tekanan darah tinggi (hipertensi)
d. Riwayat reproduksi
1) Riwayat haid
a) Menarche : 14 tahun
b) Siklus haid : 28-30 hari
c) Durasi haid : 4-5 hari
d) Perlangsingan : Normal
e) Kelainan haid : Tidak ada
2) Riwayat obstetri
a) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : Tidak ada
b) Riwayat kehamilan sekarang:
(1) Ibu mengatakan hamil yang pertama dan tidak pernah keguguran
(2) Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali
(3) Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30
WITA.
(4) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 15-07-2014
a) Tafsiran persalinan tanggal 22-04-2015
b) Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 kali
pada bidan setempat.
36
c) Sejak amenorhoe ibu tidak pernah mengalami perdarahan dari
jalan lahir, tidak ada nyeri perut, dan tidak pernah mual
muntah hebat, tidak pernah sakit kepala berat disertai nyeri
pada ulu hati.
d) Selama hamil ibu tidak rutin mengkonsumsi tablet Fe
2) Riwayat persalinan sekarang
a) Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30
WITA di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa
b) Jenis kelamin perempuan dirawat gabung bersama ibu
c) Kala I : Berlangsung normal  8 jam, ditandai dengan: Pukul
01.00 WITA pembukaan 8 cm dengan his 5 kali dalam 10
menit durasi 45 detik sampai pembukaan lengkap (10 cm) jam
02.15 WITA.
d) Kala II : Berlangsung normal  45 menit, bayi lahir jam 03.30
WITA, bayi lahir secara spontan, presentasi belakang kepala,
jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3000 gram, panjang
badan 48 cm, dengan menangis kuat, warna kulit kemerahan,
keadaan umum ibu dan bayi baik.
e) Kala III, berlangsung normal  20 menit, plasenta lahir
lengkap jam 03.50 WITA uterus tidak berkontraksi dengan
baik sehingga terjadi perdarahan  500 cc
37
f) Kala IV
Tabel 2. Riwayat Tanda-tanda vital, kontraksi, dan jumlah urine
Jam
Ke
1. Waktu
2. Tekanan
Darah
(mmHg)
Nadi
3. Suhu
(o
C)
Tinggi
fundus uteri
(TFU)
Kontraksi
uterus
Kandung
kemih
4. Darah
yang
keluar
1
5. 04.00 6. 80/70
80x/
menit
370
C 2 jbpst Baik Kosong  50 cc
04.15 80/70
80x/
menit
370
C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc
04.30 80/70
80x/
menit
370
C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc
04.45 90/70
80x/
menit
370
C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc
2
05.00 90/70
80x/
menit
370
C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc
05.15 90/70
80x/
menit
370
C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc
e. Riwayat Ginekologi
1) Tidak ada riwayat penyakit tumor
2) Tidak ada riwayat penyakit infeksi lain
f. Riwayat KB
Ibu belum pernah memakai KB
g. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1) Pola Nutrisi
a) Kebiasaan
Pola makan : Tidak teratur
Jenis makanan : Nasi, ikan, dan sayur
Frekuensi makan : 3 x sehari
Nafsu makan : Berkurang
Kebutuhan cairan : 6-7 gelas / hari
38
b) Perubahan setelah melahirkan:
Ibu mengatakan tidak ada perubahan dengan pola makannya
2) Kebutuhan Eliminasi
a) Buang air Kecil (BAK)
(1) Kebiasaan sehari-hari
Frekuensi : 2-3 x / hari
Warna/bau : Kuning / khas amoniak
Gangguan buang air kecil : Tidak ada
(2) Perubahan setelah melahirkan : Tidak ada
b) Buang Air Besar (BAB)
(1) Kebiasaan sehari-hari
Frekuensi : 1-2 x / hari
Warna / konsistensi : Kuning/lunak
Gangguan buang air besar : Tidak ada
(2) Perubahan setelah melahirkan : Ibu belum buang air besar setelah
bersalin (pada saat pengkajian)
c) Pola Istrahat / tidur
(1) Kebiasaan Istrahat / tidur sehari-hari
Tidur siang / istrahat siang :  2 jam
Tidur malam / istrahat malam :  8 jam
(2) Perubahan setelah melahirkan
Kebutuhan istrahat/tidur ibu terganggu karena rasa sakit yang
dirasakan.
39
d) Personal Hygiene
(1) Kebiasaan sehari-hari
Rambut : Keramas 2-3 x seminggu mengunakan
shampoo
Gigi dan mulut : 2x sehari menggosok gigi setelah sarapan dan
sebalum tidur menggunakan pasta gigi.
Badan : Mandi 2x sehari menggunakan sabun mandi
Genitalia : Dibersihkan setiap kali mandi dan setiap kali
selesai buang air besar (BAB) / Buang air kecil
(BAK)
Pakaian : Diganti setiap kali selesai mandi dan setiap
kali kotor.
Kuku tangan dan kaki dipotong setiap kali panjang
(2) Perubahan setelah melahirkan
Ibu belum mandi selama post partum
3. Data Psikologis
a. Ibu berharap agar cepat sehat
b. Adaptasi psikologis baik
c. Ibu sering bertanya tentang keadaannya
d. Ibu dapat berinteaksi dengan orang lain
e. Ibu sangat gembira dengan kelahiran bayinya
40
4. Data Sosial
a. Hubungan suami dan keluarga baik
b. Hubungan dengan tetangga / lingkungan baik
5. Data Spiritual
Ibu selalu bardoa agar diri dan bayinya selalu sehat
6. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum ibu : baik
2) Kesadaran : composmentis
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 80/70 mmHg
2) Nadi : 80 x / menit
3) Suhu : 36,7 0
C
4) Pernapasan : 24 x / menit
c. Inspeksi, Palpasi dan Perkusi
1) Kepala
Inspeksi : rambut bersih dan tidak berketombe
Palpasi : rambut tidak rontok dan tidak ada benjolan
2) Wajah
Inspeksi : wajah terlihat pucat
Palpasi : tidak ada oedema
41
3) Mata
Inspeksi : mata simetris kiri dan kanan ,congjungtiva pucat, sclera tidak
ikterus
Palpasi : Kelopak mata tidak oedema
4) Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan ,tampak bersih dan tidak ada polip
5) Telinga
Inspeksi :Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen dan bersih.
Palpasi : Tidak ada pembengkakan di belakang telinga dan nyeri tekan
6) Mulut dan Gigi
Inspeksi :Bibir lembab, pucat, tidak ada sariawan, bersih, tidak ada
karies gigi, tidak ada sariawan
7) Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran
pembuluh limfe.
8) Payudara
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, hyperpigmentasi
pada areola mammae, payudara tampak membesar
Palpasi :Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan serta ada ASI
(colostrum) ada bila ditekan
9) Abdomen
Inspeksi :Tidak ada bekas operasi, tampak striae livide dan linea nigra
42
Palpasi :Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat dan kontraksi uterus baik
(teraba bundar dan keras),tonus otot perut kendor, ibu memakai gurita
10) Genitalia dan anus
Inspeksi : Tidak ada varices, tampak pengeluaran lochia rubra dari jalan
lahir, tidak ada oedema dan tidak ada hemoroid
11) Ekstremitas atas
Inspeksi : Simetri kiri dan kanan, tidak ada varices, jari-jari tangan dan
berwarna kuning dan teraba dingin
Palpasi : Tidak ada oedema
12) Ekstremitas bawah
Inspeksi: simetris kiri dan kanan,jari-jari kaki berwarna kuning dan
teraba dingin
Perkusi : Refleks patella (+) kiri dan kanan
d. Pemeriksaan penunjang
Hb : 7 gr %
B. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
Masa nifas hari ke-1, PI A0, dengan anemia sedang
1. Masa Nifas Hari Ke-1
Dasar
Data Subyektif :
a. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30 WITA
b. Ibu mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir
c. Ibu mengatakan ASInya keluar dan berwarna kekuningan
43
Data Obyektif :
a. Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat
b. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
c. Adanya pengeluaran lochia rubra berwarna merah segar dan berbau khas,
softex basah
d. Pengeluaran ASI kolostrum jika payudara dipencet
Analisis dan Interprestasi
a. Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti sebelum hamil.
Perubahan-perubahan normal pada uterus yaitu plasenta lahir TFU setinggi
pusat, 7 hari TFU pertengahan pusat dan simpisis, 14 hari TFU tidak teraba,
dan 6 minggu TFU normal (Marmi, 2011).
b. Masa nifas adalah merupakan masa pulihnya kembali alat-alat kandungan
yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir setelah alat-alat
kandungan kembali seperti pada keadaan semula sebelum hamil
(Prawirohardjo, 2006).
c. Lochia rubra muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa postpartum.
Warnanya biasanya merah dan mengandung darah dari perobekan atau luka
pada plasenta dan serabut dari desiduas dan chorion. Terdiri dari desidua,
verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, dan sisa darah (Marmi,
2011).
d. Kolostrum merupakan komposisi ASI yang keluar pada hari pertama 4-7
hari yang berwarna kekuningan yang berfungsi sebagai antibody bagi bayi.
(Prawirohardjo, 2009).
44
2. PI A0
Dasar
Data Subyektif : Ibu mengatakan melahirkan anak pertama dan tidak
pernah keguguran.
Data Obyektif :
a. Pada pemeriksaan abdomen tampak linea nigra
b. Tampak striae livide
c. Tonus otot perut kencang
Analisis dan Interprestasi
a. Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simphisis pubis sampai kebagian
atas fundus digaris tengah tubuh. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam
dikenal sebagai linea griseae. (Aisa, 2010).
b. Kulit perut juga tampak seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak
hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide. Setelah partus, stiae livide
ini berubah menjadi putih disebut stiae albicans. Pada seorang multigravida
sering tampak striae livide dan bersama dengan striae albicans (Aisa, 2010).
c. Pada primigravida dinding rahim dan dinding perut masih kencang, karena
belum menjalani peregangan pada kehamilan selanjutnya (Aisa, 2010).
3. Anemia sedang
Dasar
Data Subyektif :
a. Ibu mengatakan badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang-
kunang.
45
b. Pola makan tidak teratur
c. Selama hamil ibu tidak rutin mengkonsumsi tablet Fe
Data Obyektif :
a. Wajah terlihat pucat
b. Pada mata, kongjungtiva pucat.
c. Pemeriksaan tanda-tanda vital:
1) Tekanan darah : 90/70 mmHg
2) Nadi : 80 x / menit
3) Suhu : 36,7 0
C
4) Pernapasan : 24 x / menit
d. Pada pemeriksaan laboratorium Hb : 7 gr %
Analisis dan Interprestasi
a. Beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan anemia sedang pada
seseorang dapat mencakup denyut jantung cepat; tekanan darah rendah;
frekuensi pernapasan cepat; pucat dan kulit dingin; kulit kuning disebut
jaudince jika anemia karena kerusakan sel darah merah; murmur jantung;
penyebab limpa dengan penyebab anemia tertentu; nyeri dada; pusing atau
kepala terasa ringan (terutama berdiri atau); kelelahan atau kekurangan
energi; sakit kepala; tidak bisa berkonsentrasi; sesak napas; nyeri dada serta
pingsan (Nugraheny, 2010).
b. Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat
di bagi menjadi 4 kategori yaitu Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal), Hb 9-
46
10 gr% Anemia ringan, Hb 7-8 gr% Anemia sedang, dan Hb <7 gr%
Anemia berat (Manuaba I.B.G, 2010).
C. Identifikasi diagnosa/ masalah potensial
Potensial terjadinya anemia berat.
Dasar :
Data subyektif :
Ibu mengatakan matanya berkunang-kunang dan kepala pusing
Data Obyektif:
a. Pada mata, kongjungtiva pucat.
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital:
1) Tekanan darah : 80/70 mmHg
2) Nadi : 80 x / menit
3) Suhu : 36,7m 0
C
4) Pernapasan : 24 x / menit
c. Pada pemeriksaan laboratorium Hb : 7 gr %
Ananlisis dan interprestasi
Anemia berat adalah suatu kondisi dimana kadar Hb >7gr%. Beberapa tanda-
tanda yang mungkin menunjukan anemia berat pada seseorang seperti denyut
jantung cepat, tekanan darah rendah, frekuensi napas cepat, pucat, dan kulit
dingin, mudah lelah, kekurangan energi, sakit kepala, tidak bisa berkonsentrasi
dan nyeri dada (Nugraheny, 2010)
47
D. Perlunya Tindakan Segera / Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk pemberian obat-obatan
dan transfusi darah bila anemia tidak teratasi
E. Rencana Asuhan
1. Tujuan :
a. Masa nifas berlangsung normal
b. Anemia sedang teratasi
2. Kriteria
a. Masa nifas berlangsung normal ditandai dengan
1) Involusio uterus berlangsung normal, ditandai dengan:
a) Tinggi fundus uteri (TFU) turun 1 cm setiap hari sampai uterus
kembali seperti semula
b) Kontraksi uterus baik (taraba bundar dan keras)
c) Pengeluaran lochia sesuai dengan fisiologisnya:
(1) Lochia rubra: Lochia rubra yitu darah yang keluar berwarna
merah berisi darah segar, jaringan sisa plasenta, dinding rahim,
lemak bayi, lanugo dan mekonium ,lamanya lochia rubra sekitar
seminggu, berlangsung 1-3 hari
(2) Lochia sanguelenta yaitu darah yang keluar berwarna merah dan
berlendir .dari lochia rubra kesanguelenta, berlangsung >3 hari -
1 minggu
(3) Lochia serosa yaitu dua minggu berikutnya cairan yang keluar
berwarna kekuningan, berlangsung >1-2 minggu
48
(4) Lochia alba yaitu cairan yang keluar sudah berwarna putih bias
dan bening, berlangsung > 2 minggu
2) Tanda-tanda vital dalam batas normal:
a) Tekanan darah : 100/70 - 120/80 mmHg
b) Suhu : 36,5 0
C - 37,50
C
c) Nadi : 60 – 100x / menit
d) Pernapasan : 16 – 24x / menit.
3) Proses laktasi berjalan baik
a) ASI Colostrum : Berlangsung 1-3 hari
b) ASI peralihan : Berlangsung 4-10 hari
c) ASI matur : Berlangsung 11 hari dan seterusnya.
4) Kebutuhan eliminasi
1) Buang air kecil : Ibu sudah dapat BAK 6 jam post partum
2) Buang air besar : Ibu sudah dapat BAB 1-3 hari masa nifas
b. Ibu dapat beradaptasi dengan keluhan yang dialami.
F. Rencana Tindakan
1. Beritahu dan jelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
Rasional : Penting untuk menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu agar
mengetahui perkembangan kehamilannya sehingga ibu dapat
kooperatif terhadap tindakan dan anjuran bidan.
49
2. Observasi tanda-tanda vital ibu
Rasional : observasi tanda- tanda vital bertujuan untuk mengindentifikasi
masalah secara dini dan sebagai indikator untuk melakukan
tindakan selanjutnya
3. Observasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia
Rasional :
a. TFU merupakan indikator untuk mengetahui involusio uterus berjalan
lancar atau tidak
b. Kontraksi uterus, yakni teraba keras dan bundar dan dapat mencegah
peradarahan karena pembuluh darah saat itu terjepit karna kontraksi
c. Observasi pengeluaran lochia untuk mengetahui lochia keluar sesuai
harinya
4. Jelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia,
yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitamin C seperti
jeruk.
Rasional : Karbohidrat dan Protein merupakan salah satu sumber kalori dan
zat pembangun yang dibutuhkan selama hamil untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan organ
kehamilan. Makanan yang mengandung zat besi dapat
meningkatkan jumlah sel darah merah secara alamiah dan
makanan mengandung vitamin C akan membantu penyerapan
zat besi dalam darah.
50
5. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya sesering
mungkin
Rasional : dengan adanya isapan bayi maka dapat memperlancar produksi
ASI, mempercepat proses involusio uterus serta sebagai metode
kontrasepsi alami.
6. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah
genitalia
Rasional : Dengan menjaga kebersihan diri dan genitalia dapat mencegah
terjadinya infeksi genitelia/jalan lahir dan memberikan suasana
nyaman pada ibu
7. Anjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup
Rasional : istrahat yang cukup memulihkan tenaga ibu yang hilang pada
saat persalinan
8. Jelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar
cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih dari
37.50
C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri
atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai
rasa sakit.
Rasional : Dengan mengetahui tanda-tanda bahaya pada masa nifas, ibu
dapat secepatnya menemui bidan / dokter terdekat bila menemui
salah satu tanda bahaya tersebut
51
9. Lakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk
memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1,
dan Vitamin C 3 x 1
Rasional : Tablet Fe adalah tablet besi yang berfungsi untuk meningkatkan
sel darah merah. Asam Mefenamat berfungsi sebagai penghilang
nyeri. Amoxilin berfungsi sebagai antibiotic bagi tubuh.
Sedangkan Vitamin C berfungsi untuk mempercepat penyerapan
zat besi.
G. Implementasi
Tanggal 27-04-2015, Jam 17.15 WITA
1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini
2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu
Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital:
a. Tekanan darah : 90/70 mmHg
b. Suhu : 36,7 0
C
c. Nadi : 80x / menit
d. Pernapasan : 24x / menit
3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia
Hasil: TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, dan ada pengeluaran
lochia rubra.
4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan
anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung
vitaminC seperti jeruk.
52
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya
sesering mungkin
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama
daerah genitalia
Hasil :Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan
7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir,
keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih
dari 37.50
C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri
atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai
rasa sakit.
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk
memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1,
dan Vitamin C 3 x 1
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan.
53
H. Evaluasi
Tanggal 27-04-2015, Jam 17.40 WITA
1. Masa nifas berlangsung normal, ditandai dengan:
a. Involusio uterus berlangsung normal, ditandai dengan:
1) Tinggi fundus uteri turun 1 cm setiap hari sampai uterus kembali normal
2) Kontraksi uterus baik (taraba bundar dan keras)
3) Proses laktasi berjalan baik
4) Tampak pengeluaran lochia rubra.
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal:
1) Tekanan darah : 100/70 - 120/80 mmHg
2) Suhu : 36,5 0
C - 37,50
C
3) Nadi : 60 – 100x / menit
4) Pernapasan : 16 – 24x / menit.
2.Anemia sedang belum teratasi ditandai dengan kadar Hb 7gr%
54
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
PADANY.“R” PI A0 DENGAN ANEMIA SEDANG
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASALEPA
TANGGAL 27 APRIL 2015
(SOAP)
Identifikasi Istri/Suami
Nama : Ny. “R” / Tn. “Z”
Umur : 23 tahun / 25 tahun
Suku : Muna / Tolaki
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Swasta
Pernikahan ke : I / I
Lama menikah: ± 2 tahun
Alamat : Desa Kombungo
Data Subjektif (S)
1. Ibu mengatakan melahirkan anak yang pertama dan tidak pernah keguguran.
2. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30 WITA.
3. Ibu mengatakan badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang-
kunang.
4. Ibu mengatakan usaha untuk mengatasi keluhan adalah dengan istirahat baring
di tempat tidur
5. Ibu mengatakan ASI-nya sudah keluar dan berwarna kekuningan
6. Ibu mengatakan bayinya sudah dapat menyusu dengan baik
7. Ibu mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir
55
Data Objektif (O)
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum ibu : baik
2) Kesadaran : composmentis
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 80/70 mmHg
2) Nadi : 80 x / menit
3) Suhu : 36,7 0
C
4) Pernapasan : 24 x / menit
c. Inspeksi, Palpasi dan Perkusi
1) Kepala
Inspeksi : rambut bersih dan tidak berketombe
Palpasi : rambut tidak rontok dan tidak ada benjolan
2) Wajah
Inspeksi : wajah terlihat pucat
Palpasi : tidak ada oedema
3) Mata
Inspeksi : mata simetris kiri dan kanan ,congjungtiva pucat, sclera tidak
ikterus
Palpasi : Kelopak mata tidak oedema
4) Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan ,tampak bersih dan tidak ada polip
56
5) Telinga
Inspeksi :Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen dan bersih.
Palpasi : Tidak ada pembengkakan di belakang telinga dan nyeri tekan
6) Mulut dan Gigi
Inspeksi :Bibir lembab, pucat, tidak ada sariawan, bersih, tidak ada karies
gigi, tidak ada sariawan
7) Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran
pembuluh limfe.
8) Payudara
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, hyperpigmentasi
pada areola mammae, payudara tampak membesar
Palpasi :Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan serta ada ASI
(colostrum) ada bila ditekan
9) Abdomen
Inspeksi :Tidak ada bekas operasi, tampak striae livide dan linea nigra
Palpasi :Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat dan kontraksi uterus baik
(teraba bundar dan keras),tonus otot perut kendor, ibu memakai gurita
10) Genitalia dan anus
Inspeksi :Tidak ada varices, tampak pengeluaran lochia rubra dari jalan
lahir, softex basah, tampak 3 jahitan di perineum menggunakan benang
catgut yang masih basah tidak ada oedema dan tidak ada hemoroid
57
11) Ekstremitas atas
Inspeksi :Simetri kiri dan kanan, tidak ada varices
Palpasi : Tidak ada oedema
12) Ekstremitas bawah
Inspeksi: simetris kiri dan kanan,jari-jari kaki berwarna kuning dan teraba
dingin
Perkusi : Refleks patella (+) kiri dan kanan
d. Pemeriksaan penunjang
Hb : 7 gr %
Asessment (A)
Masa nifas hari ke-I, PI A0, dengan anemia sedang
Planning (P)
Tanggal 27-04-2015, Jam 17.15 WITA
1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini
2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu
Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital:
a. Tekanan darah : 80/70 mmHg
b. Suhu : 36,7 0
C
c. Nadi : 80x / menit
d. Pernapasan : 24x / menit
3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia dan
ada pengeluaran darah.
58
Hasil: TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, dan ada pengeluaran
lochia rubra.
4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan
anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitamin
C seperti jeruk.
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya
sesering mungkin
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama
daerah genitalia
Hasil :Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan
7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir,
keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih
dari 37.50
C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri
atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai
rasa sakit.
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk
memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1,
dan Vitamin C 3 x 1
59
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan.
Catatan Perkembangan
Dalam catatan perkembangan ini penulis melakukan pemantauan selama 3
hari. Berikut akan diuraikan mengenai catatan perkembangan pada Ny. R:
Hari Pertama
Tanggal 30 April 2015
Data Subyektif (S)
1. Ibu mengatakan sudah minum obat
2. Ibu mengatakan badannya masih agak lemas, pusing dan mata berkunang-
kunang.
Data Obyektif (O)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu : baik
Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,5 0
C
Pernapasan : 24 x / menit
3. Tinggi fundus uteri Tinggi fundus uteri 3 jari bawah pusat
4. Lochia rubra
5. ASInya sudah keluar
6. Pada mata konjungtiva pucat, kaki dan tangan pucat dan teraba dingin
60
Asessment (A)
Masa nifas hari ke-4, PI A0, dengan anemia sedang
Planning (P)
Tanggal 30-04-2015, Jam 16.00 WITA
1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini
2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu
Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital:
a. Tekanan darah : 80/70 mmHg
b. Suhu : 36,7 0
C
c. Nadi : 80x / menit
d. Pernapasan : 24x / menit
3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia
Hasil: TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, dan ada pengeluaran
lochia sanguelenta.
4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan
anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung
vitaminC seperti jeruk.
Hasil : ibu makan sesuai yang di anjurkan bidan
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya
sesering mungkin
Hasil : ibu menyusui bayinya sesering mungkin dan setiap bayi membutuhkan
ASI
61
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama
daerah genitalia
Hasil :Ibu sering mengganti pakaian dalam dan pembalutnya
7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir,
keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih
dari 37.50
C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri
atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai
rasa sakit.
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk
memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1,
dan Vitamin C 3 x 1
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan.
10.Melakukan pemeriksaan Hb
Hasil : Hb 8,3gr%
Hari Kedua
Tanggal 03 Mei 2015
Data Subyektif (S)
1. Ibu mengatakan sudah minum obat
2. Ibu mengatakan badannya masih agak lemas, dan pusing
62
Data Obyektif (O)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu : baik
Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/70 mmHg
Nadi : 81 x / menit
Suhu : 36,6 0
C
Pernapasan : 22 x / menit
3. Tinggi fundus uteri pertengahan pusat - simfisis
4. Lochia serosa
5. ASInya sudah keluar
6. Pada mata konjungtiva pucat, wajah tampak pucat ,kaki dan tangan pucat dan
teraba dingin
Asessment (A)
Masa nifas hari ke-7, PI A0
Planning (P)
Tanggal 03-05-2015, Jam 16.00 WITA
1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini
2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu
Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital:
a. Tekanan darah : 90/70 mmHg
63
b. Suhu : 36,7 0
C
c. Nadi : 80x / menit
d. Pernapasan : 24x / menit
3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia
Hasil: TFU 2 pertengahan pusat - simfisis, kontraksi uterus baik, dan ada
pengeluaran lochia serosa.
4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan
anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung
vitaminC seperti jeruk.
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya
sesering mungkin
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama
daerah genitalia
Hasil :Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan
7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup
Hasil : ibu istrahat yang cukup
8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir,
keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih
dari 37.50
C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri
atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai
rasa sakit.
64
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk
memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1,
dan Vitamin C 3 x 1
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan.
10. Melakukan pemeriksaan Hb
Hasil : Hb 8,3 gr%
Hari Ketiga
Tanggal 06 Mei 2015
Data Subyektif (S)
1. Ibu mengatakan sudah minum obat
2. Ibu mengatakan sudah tidak lemas dan tidak pusing.
Data Obyektif (O)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu : baik
Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 82 x / menit
Suhu : 36,8 0
C
Pernapasan : 22 x / menit
3. Tinggi fundus uteri pertengahan pusat-simfisi
4. Lochia alba
65
5. ASInya sudah keluar
6. Pada mata konjungtiva merah muda, kaki dan tangan tidak pucat
Asessment (A)
Masa nifas hari ke-10, PI A0
Planning (P)
Tanggal 06-05-2015, Jam 16.00 WITA
1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini
2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu
Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital:
e. Tekanan darah : 80/70 mmHg
f. Suhu : 36,7 0
C
g. Nadi : 80x / menit
h. Pernapasan : 24x / menit
3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia
Hasil: TFU pertengahan pusat-simfisis, kontraksi uterus baik, dan ada
pengeluaran lochia alba.
4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan
anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung
vitaminC seperti jeruk.
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya
sesering mungkin
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
66
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama
daerah genitalia
Hasil :Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan
7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir,
keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih
dari 37.50
C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri
atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai
rasa sakit.
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk
memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1,
dan Vitamin C 3 x 1
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan.
10. Melakukan pemeriksaan Hb
Hasil : 11,8gr%
67
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan
tinjauan kasus pada pelaksananan manajemen asuhan kebidanan pada Ny. R
dengan Anemia Berat di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa pada tanggal
27 April 2015 untuk memudahkan pembahasan maka penulis akan menguraikan
sebagai berikut :
A. Pengumpulan Data Dasar
Pengumpulan data merupakan proses manajemen asuhan kebidanan
yang ditujukan untuk pengumpulan informasi mengenai kesehatan baik fisik,
psikososial dan spiritual. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis,
pemeriksaaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, dan perkusi serta
pemeriksaan penunjang yaitu laboratorium dan pemeriksaan diagnostik.
Padahal ini penulis tidak menemukan hambatan.
Hal ini disebabkan karena respon ibu dalam memberikan informasi
begitu pula dengan keluarga, bidan, dan dokter yang merawat sehingga penulis
dengan mudah memperoleh data yang diinginkan. Data yang diperoleh secara
terfokus sehingga intervensinya juga lebih terfokus sesuai keadaan klien.
Menurut tinjauan pustaka Anemia Sedang gejalanya dapat mencakup
denyut jantung cepat; tekanan darah rendah; frekuensi pernapasan cepat; pucat
dan kulit dingin; kulit kuning disebut jaudince jika anemia karena kerusakan
sel darah merah; murmur jantung; penyebab limpa dengan penyebab anemia
67
68
tertentu; nyeri dada; pusing atau kepala terasa ringan (terutama berdiri atau);
kelelahan atau kekurangan energi; sakit kepala; tidak bisa berkonsentrasi; sesak
napas; nyeri dada serta pingsan, dan juga Hb <7 gr% Anemia berat.
Menurut keluhan yang dirasakan Ny. ”R” yaitu ibu mengatakan
badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang-kunang, sedangkan
berdasarkan hasil pemeriksaan wajah pucat, konjungtiva dan bibir pucat, serta
hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan Hb dengan 7 gr %.
Dengan demikian setelah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya
maka ditemekan ada kesamaan dengan penelitian yang saat ini dimana anemia
sedang yang dialami pasien dapat teratasi dan sebagian ditemukan ada
kesenjangan antara tinjauan pustaka dan manajemen asuhan kebidanan pada
studi kasus di lahan praktek..
B. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Aktual
Menurut teori yang ada untuk menetapkan diagnose pada klien
diperlukan data yang menunjang seperti manifestasi klinik yang meliputi
denyut jantung cepat; tekanan darah rendah; frekuensi pernapasan cepat; pucat
dan kulit dingin; kulit kuning disebut jaudince jika anemia karena kerusakan
sel darah merah; murmur jantung; penyebab limpa dengan penyebab anemia
tertentu; nyeri dada; pusing atau kepala terasa ringan (terutama berdiri atau);
kelelahan atau kekurangan energi; sakit kepala; tidak bisa berkonsentrasi; sesak
napas; nyeri dada serta pingsan, dan juga Hb <9 gr% Anemia Sedang.
Berdasarkan studi kasus pada Ny. “R” data yang diperoleh badannya
agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang-kunang, sedangkan
69
berdasarkan hasil pemeriksaan wajah pucat, konjungtiva dan bibir pucat, serta
hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan Hb dengan 7 gr %. Dengan
demikian ada sebagian kesenjangan antara tinjauan pustaka dan kasus.
C. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Berdasarkan tinjauan pustaka manajemen kebidanan adalah
mengidentifikasi masalah potensial yaitu mengantisipasi jika memungkinkan
dan mempersiapkan dapat terjadi anemia berat..
Menurut teori Anemia berat adalah suatu kondisi medis dimana jumlah
sel darah merah atau kadar Hb kurang dari normal atau > 7gr% yang ditandai
dengan tekanan darah rendah ,mata berkunang- kunang,pusing,sakit
kepala,jantung berdebar- debar,dan frekuensi napas pendek.
Berdasarkan data yang ada pada studi kasus Ny. “R” dilahan praktek
dapat diidentifikasi masalah potensial terjadi Anemia berat karena data yang di
peroleh dari lahan praktek menyatakan bahwa klien mengalami perdarahan.
Dengan demikian penerapan tinjauan pustaka dan kasus yang ditemukan
dilahan menunjukkan adanya kesamaan antara teori dan praktek sehingga
memudahkan penulis dalam melanjutkan proses asuhan ke langkah berikutnya.
D. Menilai Perlunya Tindakan Segera, Kolaborasi dan Konsultasi
Berdasarkan data yang memberikan indikasi adanya tindakan segera
dimana harus menyelamatkan jiwa klien. Tindakan tersebut berupa kolaborasi
dengan tenaga kesehatan yang lebih professional sesuai dengan keadaan yang
dialami oleh klien ataupun konsultasi dengan dokter.
70
Menurut teori tindakan segera melalui pemeriksaan yang dilakukan
adalah transplantasi sel darah merah, antibiotik diberikan untuk mencegah
infeksi, suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah,
menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan
oksigen, obati penyebab perdarahan abnormal bila ada, dan diet tinggi zat besi
yang mengandung daging dan sayuran hijau.
Berdasarkan data yang ada pada studi kasus Ny ”R” dengan hasil
pemeriksaan laboratorium Hemoglobin : 7 gr /dl
Dengan hasil pemeriksaan laboratorium segera perbaiki keadaan umum,
berkonsultasi dan berkolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya
tentang pemberian obat-obatan dan ataupun pemberian transfusi darah. Dengan
demikian ada kesamaan antara tinjauan pustaka dan manajemen asuhan
kebidanan pada studi kasus di lahan praktek.
E. PerencanaanTindakan
Pada manajemen kebidanan suatu rencana tindakan yang komprehensif
ditunjukan pada indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi klien serta
hubungannya dengan masalah yang dialami klien dan juga meliputi antisipasi
dengan bimbingan terhadap klien serta konseling. Rencana tindakan harus
disetujui klien dan semua tindakan diambil harus berdasarkan rasional yang
relevan yang diakui kebenarannya.
Pada Ny “R” dengan anemia berat penulis merencanakan asuhan
kebidanan berdasarkan diagnose dan masalah actual dan masalah potensial
yaitu memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang
71
dialaminya, mengobservasi tanda-tanda vital ibu, mengobservasi tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia, menjelaskan kie pada ibu dan
keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia, yaitu sayuran hijau,
daging, telur dan buah yang mengandung vitamin c seperti jeruk,
menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif dan menyusui bayinya
sesering mungkin, menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal
hygiene terutama daerah genitalia, menganjurkan pada ibu agar cukup istirahat,
menjelaskan tanda bahaya masa nifas, melakukan kolaborasi dengan dokter
atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi tablet fe 1 x 1, asam
mefenamat 2 x 1, amoxilin 3 x 1, dan vitamin c 3 x 1.
Dari rencana asuhan kebidanan tersebut yang telah diberikan pada
kasus ini ada kesesuaian antara teori dan kasus yang ada.
F. Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan tinjauan manajemen asuhan kebidanan bahwa
melaksanakan rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman klien.
Implementasi dapat dikerjakan seluruhnya oleh bidan maupun sebagian
dilaksanakan klien serta kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan
tindakan yang telah direncanakan.
Pada studi kasus Ny “R”, penulis melaksanakan asuhan kebidanan
berdasarkan rencana asuhanya itu memberitahu dan menjelaskan pada ibu
tentang keadaan yang dialaminya, mengobservasi tanda-tanda vital ibu,
mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia,
menjelaskan kie pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan
72
anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitamin
c seperti jeruk, menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif dan
menyusui bayinya sesering mungkin, menganjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah genitalia, menganjurkan pada
ibu agar cukup istirahat, menjelaskan tanda bahaya masa nifas, melakukan
kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi
tablet fe 1 x 1, asam mefenamat 2 x 1, amoxilin 3 x 1, dan vitamin c 3 x 1.
Pada studi kasus Ny. “R” dengan anemia berat, semua tindakan yang
telah di rencanakan dapat di laksanakan seluruhnya dengan baik tanpa
hambatan karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien serta
dukungan dari keluarga dan petugas di ruangan Puskesmas Lasalepa
Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna.
G. Evaluasi
Evaluasi manajemen asuhan kebidanan merupakan langkah akhir dari
proses manajemen asuhan kebidanan dalam mengevaluasi pencapaian tujuan,
membandingkan data yang dikumpulkan dengan kriteria yang
diidentifikasikan, memutuskan apakah tujuan telah tercapai atau tidak dengan
tindakan yang sudah diimplementasikan.
Pada studi kasus Ny ”R”, evaluasi yang berhasil dilakukan adalah
pemantauan keadaan klien meliputi :
1. Keadaan umum baik
2. Ibu tidak lemas, pusing, mata berkunang-kunang lagi
3. TTV dan Pemeriksaan Hb 11,8 gr %
73
4. Tidak terjadi Anemia berat
Berdasarkan studi kasus Ny “R” dengan anemia ringan tidak
ditemukan hal-hal yang menyimpang dari evaluasi tinjauan pustaka. Oleh
karena itu bila dibandingkan tinjauan pustaka dan studi kasus Ny “R” secara
garis besar tidak ditemukan kesenjangan.
74
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis mempelajari teori dan pengalaman langsung di lahan
praktek melalui studi kasus tentang asuhan kebidanan pada Ny “R” dengan
anemia berat di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna, maka
dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran-saran.
A. Kesimpulan.
1. Mampu mengidentifikasi data dasar padaNy “R” dengan Anemia Sedang di
Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27
April 2015. Data subyektif yang diperoleh dari hasil wawancara dari pasien
mengatakan badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang-
kunang, sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan wajah pucat, konjungtica
dan bibir pucat, serta hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan Hb
dengan 7 gr %.
2. Mampu mengidentifikasi diagnose dan masalah aktual pada Ny “R” dengan
Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten
Muna Tanggal 27 April 2015. Diagnosa dan masalah aktual pada studi
kasus ini adalah anemia berat.
3. Mampu mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial pada Ny “R”
dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa
Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Diagnosa dan masalah potensial
pada studi kasus ini adalah terjadinya anemia berat.
75
4. Mampu menilai perlunya tindakan segera, konsultasi, dan kolaborasi pada
Ny “R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa
Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Tindakan segera, konsultasi, dan
kolaborasi yang dilakukan adalah dengan memberikan obat-obatan dan
transfusi darah jika perlu.
5. Mampu merencanakan asuhan kebidanan pada Ny “R” dengan Anemia
Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna
Tanggal 27 April 2015. Asuhan kebidanan yang dilakukan bertujuan agar
keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan anemia
teratasi.
6. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “R” dengan Anemia
Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna
Tanggal 27 April 2015. Asuhan kebidanan yang dilakukan sesuai dengan
rencana tindakan yang ada.
7. Mampu mengevaluasi keefektifan hasil asuhan kebidanan yang telah
dilaksanakan pada Ny “R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa
kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Menilai
keefektifan asuhan yang telah diberikan melalui pemenuhan kebutuhan yang
memerlukan bantuan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
telah diidentifikasi pada langkah V atau belum.
8. Dapat melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny.”R” dengan
Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten
Muna Tanggal 27 April 2015.
76
B. Saran
1. Saran bagi Puskesmas
Bagi puskesmas agar lebih meningkatkan kenerja tugas yang baik diseluruh
cakupan wilayahnya agar dapat bisa memantau keadaan dan kondisi pasien
yang memiliki keluhan tertentu misalnya seperti Anemia ringan. terutama
bagi seorang bidan diharapkan dapat bisa memantau keadaan pasiennya
dengan baik
2. Saran bagi institusi pendidikan
Penerapan manajemen asuhan kebidanan dalam pemecahan masalah dapat
lebih ditingkatkan dan dikembangkan mengingat proses ini sangat
bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna menciptakan sumber daya
manusia yang berpotensi dan profesional.
3. Saran bagi profesi
Sebagai seorang bidan kita harus mampu mengenali setiap tanda dan gejala
pada pasien kita agar bisa ditangani sedini mungkin dan kita harus
meningkatkan cara kerja kita dengan baik dilapangan.
4. Saran bagi penulis
Sebagai wahana latihan untuk menambah wawasan dalam pembuatan studi
kasus dan bahan pengetahuan bagi peneliti pada klien dengan Anemia
Sedang.
77
DAFTAR PUSTAKA
Aisa, S. (2010) Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Kendari.
Ambarwati, E. R., Wulandarin, D. (2010) Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta,
Nuha Medika.
Dewi. (2012) Anemia Post Partum. http://dewi-berbagiilmukebidanan.
blogspot.com/2012/04/anemia-postpartum.html. Diakses pada tanggal 9
Agustus 2015
Manuaba, I. A. S. K. D. Suryasaputra, Manuaba, I. A. Chandranita, Manuaba,
I.B.G.Fajar (2010) Buku Ajara Ginekologi untuk Mahasiswa kebidanan.
Jakarta, EGC.
Marmi. (2011) Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Norma, N., Dwi, M. (2013) Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta, Nuha
Medika.
Nugraheny, E. (2010) Asuhan Kebidanan Pathologi. Yogyakarta, Pustaka
Rihama.
Oktaviani, R. (2013) Asuhan Kebidanan dengan Anemia Sedang.
httpdigilib.stikeskusumahusada.ac.idfilesdisk11001-gdl-rikaoktavi-452-1-
rikaokt-5.pdf. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2015.
Prawirohardjo, S. (2009) Ilmu Kebidanan. Jakarta, PT Bina Pustaka.
Prawirohardjo, S. (2006) Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta,
PT Bina Pustaka.
Proverawati, A. (2011) Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta, 2011.
Sukarni, I., Sudarti. (2014) Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus
Resiko Tinggi. Yogyakarta, Nuha Medika.
1
1

More Related Content

What's hot

Brosur leaflet persiapan persalinan
Brosur leaflet persiapan persalinan Brosur leaflet persiapan persalinan
Brosur leaflet persiapan persalinan dery laskar/ kahadari
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...Warnet Raha
 
Ppt ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Ppt ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPpt ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Ppt ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFRisqy Nur Fitri
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M” PIII A0 post partum hari ke -VIII de...
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M”  PIII A0 post partum  hari ke -VIII de...manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M”  PIII A0 post partum  hari ke -VIII de...
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M” PIII A0 post partum hari ke -VIII de...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY. R DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY. R DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY. R DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY. R DENGAN...Warnet Raha
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahMaya Nurhayati
 
Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scheri damanik
 
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirAsuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirimmafadhilah
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...Warnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...Warnet Raha
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 

What's hot (20)

Brosur leaflet persiapan persalinan
Brosur leaflet persiapan persalinan Brosur leaflet persiapan persalinan
Brosur leaflet persiapan persalinan
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
 
Ppt ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Ppt ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPpt ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Ppt ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M” PIII A0 post partum hari ke -VIII de...
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M”  PIII A0 post partum  hari ke -VIII de...manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M”  PIII A0 post partum  hari ke -VIII de...
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M” PIII A0 post partum hari ke -VIII de...
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY. R DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY. R DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY. R DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY. R DENGAN...
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
 
Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan sc
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirAsuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Sejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesiaSejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesia
 

Viewers also liked

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” DENGAN...Warnet Raha
 
Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas patologi pada AKBID PARAMATA RAHA
Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas patologi pada AKBID PARAMATA RAHA Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas patologi pada AKBID PARAMATA RAHA
Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas patologi pada AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...Warnet Raha
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...Warnet Raha
 

Viewers also liked (6)

askeb anemia ringan
askeb anemia ringanaskeb anemia ringan
askeb anemia ringan
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” DENGAN...
 
Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas patologi pada AKBID PARAMATA RAHA
Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas patologi pada AKBID PARAMATA RAHA Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas patologi pada AKBID PARAMATA RAHA
Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas patologi pada AKBID PARAMATA RAHA
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
 

Similar to MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “R” DENGAN ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS LASALEPA KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. “H” DENGA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. “H” DENGA...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. “H” DENGA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. “H” DENGA...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBUNIFAS PADA NY. Y DENGAN AT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBUNIFAS PADA NY. Y DENGAN AT...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBUNIFAS PADA NY. Y DENGAN AT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBUNIFAS PADA NY. Y DENGAN AT...Warnet Raha
 
Kti akbid paramata septiana AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid paramata septiana AKBID PARAMATA RAHA Kti akbid paramata septiana AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid paramata septiana AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RET...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RET...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RET...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RET...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...Warnet Raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” HIPERE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” HIPERE...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” HIPERE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” HIPERE...Warnet Raha
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN  IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN  IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...Warnet Raha
 
Kti fatmawati akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fatmawati akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA  Kti fatmawati akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fatmawati akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...Warnet Raha
 
Kti wa ode herlin akbid paramata raha
Kti wa ode herlin akbid paramata rahaKti wa ode herlin akbid paramata raha
Kti wa ode herlin akbid paramata rahaWarnet Raha
 
Kti akbid paramata septiana
Kti akbid paramata septianaKti akbid paramata septiana
Kti akbid paramata septianaWarnet Raha
 

Similar to MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “R” DENGAN ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS LASALEPA KABUPATEN MUNA TAHUN 2015 (20)

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. “H” DENGA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. “H” DENGA...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. “H” DENGA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. “H” DENGA...
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBUNIFAS PADA NY. Y DENGAN AT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBUNIFAS PADA NY. Y DENGAN AT...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBUNIFAS PADA NY. Y DENGAN AT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBUNIFAS PADA NY. Y DENGAN AT...
 
Kti akbid paramata septiana AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid paramata septiana AKBID PARAMATA RAHA Kti akbid paramata septiana AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid paramata septiana AKBID PARAMATA RAHA
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RET...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RET...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RET...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RET...
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
 
Kti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata rahaKti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata raha
 
Kti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata rahaKti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
 
Kti elvi akbid paramata raha 2015
Kti elvi akbid paramata raha 2015Kti elvi akbid paramata raha 2015
Kti elvi akbid paramata raha 2015
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” HIPERE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” HIPERE...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” HIPERE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” HIPERE...
 
Kti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramataKti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramata
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN  IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN  IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
 
Kti mirda akbid paramata alumni 2015
Kti mirda akbid paramata alumni  2015Kti mirda akbid paramata alumni  2015
Kti mirda akbid paramata alumni 2015
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
 
Kti fatmawati akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fatmawati akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA  Kti fatmawati akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fatmawati akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
 
Kti fatmawati AKBID PARAMATA RAHA
Kti fatmawati AKBID PARAMATA RAHA Kti fatmawati AKBID PARAMATA RAHA
Kti fatmawati AKBID PARAMATA RAHA
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “M” DENGAN ...
 
Kti wa ode herlin akbid paramata raha
Kti wa ode herlin akbid paramata rahaKti wa ode herlin akbid paramata raha
Kti wa ode herlin akbid paramata raha
 
Kti akbid paramata septiana
Kti akbid paramata septianaKti akbid paramata septiana
Kti akbid paramata septiana
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “R” DENGAN ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS LASALEPA KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

  • 1. i MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “R” DENGAN ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS LASALEPA KABUPATEN MUNA TAHUN 2015 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh: I r m a n NIM: 2012.1B.0013 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2015
  • 2. ii LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. R dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa Kab. Muna Tahun 2015 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2015 Pembimbing I Pembimbing II Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes ii ii LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. R dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa Kab. Muna Tahun 2015 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2015 Pembimbing I Pembimbing II Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes ii ii LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. R dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa Kab. Muna Tahun 2015 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2015 Pembimbing I Pembimbing II Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes ii
  • 3. iii LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. Tim Penguji : 1. La Ode Muhlisi, A.Kep, M.Kes (...............……...................) 2. Fikmawati Refu, S.ST ( ......…………...................) 3. Rosdiana Ita, S.ST ( ............…….....................) Raha, Juli 2015 Pembimbing I Pembimbing II Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST Mengetahui, Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes iii iii LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. Tim Penguji : 1. La Ode Muhlisi, A.Kep, M.Kes (...............……...................) 2. Fikmawati Refu, S.ST ( ......…………...................) 3. Rosdiana Ita, S.ST ( ............…….....................) Raha, Juli 2015 Pembimbing I Pembimbing II Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST Mengetahui, Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes iii iii LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. Tim Penguji : 1. La Ode Muhlisi, A.Kep, M.Kes (...............……...................) 2. Fikmawati Refu, S.ST ( ......…………...................) 3. Rosdiana Ita, S.ST ( ............…….....................) Raha, Juli 2015 Pembimbing I Pembimbing II Fikmawati Refu, S.ST Rosdiana Ita, S.ST Mengetahui, Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes iii
  • 4. iv RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS Nama : IRMAN Tempat tanggal lahir : Marobea, 12 April 1994 Suku/Bangsa : Muna/Indonesia Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Desa Marobea II. IDENTITAS ORANG TUA Nama Ayah dan Ibu : La Ode Ilaisi dan Wa Ode Sutia Pekerjaan : Swasta dan IRT Alamat : Desa Marobea III. RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Lulus SD Negeri 4 Sawerigadi : Tamat tahun 2006 2. Lulus SMP Negeri 4 Lawa : Tamat tahun 2009 3. Lulus SMA Negeri 1 Sawerigadi : Tamat tahun 2012 4. Sejak Tahun 2012 Mengikuti Pendidikan di Program Studi D3 Kebidanan Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna sampai sekarang. iv
  • 5. v KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus yang berjudul ”Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Post Natal Care Patologi pada Ny. “R” PIA0 dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015”. Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang tiada henti penulis hanturkan kepada Fikmawati Refu, SST selaku Pembimbing I dan Rosdiana Ita, SST selaku Pembimbing II atas kesediaannya baik berupa waktu, bimbingan, motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan moril yang begitu sangat berharga sehingga tersusunlah Studi Kasus ini. Demikian pula penghargaan dan ucapan terimah kasih penulis sampaikan kepada: 1. La Ode Muhlisi, A.Kep.,M.Kes. selaku Ketua Yayasan Pendidikan Sowite Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. 2. Rosminah Mansyarif, S.SiT., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. 3. La Gala selaku Kepala Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna. v
  • 6. vi 4. Seluruh Bidan di wilayah kerja Puskesmas Lasalepa, khususnya bidan Nurbaya, SST serta Kakak senior saya Angkatan II dan III, yang bertugas di wilayah Puskesmas Lasalepa yang telah memberikan kritik dan saran dalam proses penyusunan Studi Kasus ini. 5. Seluruh dosen dan staf Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna yang telah memberikan dukungan dan bantuan serta kerjasama dalam proses penyusunan Studi Kasus ini. 6. Orang tuaku La Ode Ilaisi dan Wa Ode Sutia yang paling kucintai serta saudara – saudaraku Yanti dan Nur Nisa Syahban, yang kusayangi yang telah memberikan segala dukungan baik moril maupun material serta do’a restu dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus selama mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga penyusunan Studi Kasus ini dan semoga Allah tetap menjaga orang-orang yang paling kucintai dalam balutan rohmat dan hidayah-Nya. 7. Buat teman-teman seangkatan serta para Alminating serta yang menjadi temanku, terima kasih telah memberi warna dalam persahabatan selama ini, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu terimakasih atas dukungan selama ini dalam menghadapi berbagai stresor dan masalah-masalah. Akhirnya peneliti hanya bisa berharap, semoga Studi Kasus ini bermanfaat bagi kita semua.Wassalamualaikum. wr. wb. Raha, Agustus 2015 Penulis vi
  • 7. vii DAFTAR ISI Halaman Judul..................................................................................................... i Lembar Persetujuan............................................................................................. ii Lembar Pengesahan........................................................................................ .... iii Riwayat Hidup................................................................................................. ... iv Kata Pengantar.................................... ............................................................ v Daftar Isi ............................................................................................................. vii Daftar Tabel ........................................................................................................ ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Ruang Lingkup Pembahasan .............................................................. 5 C. Tujuan Telaah..................................................................................... 6 D. Manfaat Telaah................................................................................... 7 E. Metode Telaah.................................................................................... 8 F. Sistematika Penulisan…………………………………………......... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka………………………………………………............ 10 1. Masa Nifas ..................................................................................... 10 a. Pengertian.................................................................................. 10 b. Tujuan masa nifas ..................................................................... 11 c. Dampak masa nifas ................................................................... 11 d. Tahapan masa nifas................................................................... 12 e. Kunjungan masa nifas............................................................... 12 2. Anemis........................................................................................... 14 a. Pengertian.................................................................................. 14 b. Etiologi...................................................................................... 15 c. Klasifikasi ................................................................................. 15 d. Manifestasi................................................................................ 16 e. Patofisiologi .............................................................................. 18 f. Manajemen medis ..................................................................... 18 vii
  • 8. viii g. Pemeriksaan diagnostic............................................................. 18 3. Anemia berat.................................................................................. 19 B. Konsep Manajemen Kebidanan …………………………………..... 21 1. Pengertian ………………………………………. ........................ 21 2. Langkah-LangkahManajemen …………………… ...................... 33 3. Pendokumentasian ………………………………………. ........... 37 BAB III STUDI KASUS A. Pengumpulan Data Dasar................................................................. 38 B. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual........................................... 45 C. Identifikasi diagnosa / Masalah Potensial ........................................ 49 D. Menilai Perlunya Tindakan Segera,Konsultasi dan Kolaborasi....... 50 E. Rencana Asuhan Kebidanan............................................................. 50 F. Implementasi.................................................................................... 54 G. Evaluasi............................................................................................ 56 H. Pendokumentasian............................................................................ 56 1. Catatan Perkembangan……………………………………….... 61 BAB IV PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Dasar………………………………………..... 66 B. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual............................................. 67 C. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial ......................................... 68 D. Menilai Perlunya Tindakan Seger, Konsultasi dan Kolaborasi........ 68 E. Pelaksanaan Tindakan...................................................................... 69 F. Implementasi.................................................................................... 70 G. Evaluasi keefektifanAsuhan............................................................. 71 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................... 74 B. Saran .............................................................................................. 75 Daftar Pustaka................................................................................................... 76 Lampiran-lampiran viii
  • 9. ix DAFTAR TABEL Tabel 1. Involusio Uteri ...................................................................................... 24 Tabel 2. Riwayat Tanda-tanda vital, kontraksi, dan jumlah urine ...................... 25 ix
  • 10. x INTISARI Irman (2012.IB.0013) “Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Post Natal Care pada Ny. “R” PIA0 dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015”, dibimbing oleh Fikmawati Refu dan Rosdiana Ita. Latar Belakang : Anemia pada masa nifas yaitu suatu komposisi yang dapat terjadi pada ibu setelah melahirkan karena kadar hemoglobin kurang dari normal, yang dapat menyebabkan kehilangan zat besi dan dapat berpengaruh terhadap proses laktasi dan dapat mengakibatkan rahim tidak berkontraksi. Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia di seluruh dunia tertinggi terjadi pada anak yang belum sekolah yaitu 47,4%, kemudian pada ibu hamil 41,8% dan wanita tidak hamil 30,2%. Prevalensi anemia pada ibu hamil di daerah Asia Tenggara sebanyak 48,2%. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Lasalepa tahun 2013 jumlah ibu nifas 147 orang dengan persentase anemis 52 %, sedangkan pada tahun 2014 periode Januari sampai Juni jumlah ibu nifas 82 orang dengan anemia berat berjumlah 4 orang dan anemia sedang berjumlah 14 orang. Metode telaah : Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, metode yang digunakan oleh penulis meliputi Studi Kepustakaan dan Studi Kasus. Sedangkan tehnik-tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, pengkajian psikososial, studi dokumentasi, dan diskusi. Studi Kasus : Pada bab ini menguraikan tentang bagaimana penerapan asuhan manajemen kebidanan yang dimulai dari proses pengumpulan data dasar sampai dengan evaluasi dengan Anemia Ringan. Kesimpulan : Mampu mengidentifikasi data dasar, mengidentifikasi diagnose dan masalah actual, mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial, menilai perlunya tindakan segera, konsultasi, dan kolaborasi, merencanakan asuhan kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, dan mengevaluasi keefektifan hasil asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan. Kata kunci : Post Natal Anemia Ringan Literatur : 13 literatur (2006 -2014) x
  • 11. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plesenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Masa nifas juga merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran produksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal (Marmi, 2011). Masa nifas merupakan proses gejala masa nifas setelah usai melakukan proses persalinan ini kan berlangsung selama 6 minngu atau berkisar selama 40 hari, dimana dalam hal ini ditunjukan beberapa gejala dengan mengeluarkan darah segar dari mulut rahim tak jarang bahkan ada yang mengeluarkan darah yang berlendir dimana sel-sel darah tersebut merupkan sisa dari plasenta, dinding dan kotoran bayi selama ada didalam kandungan (Norma & Dwi, 2013). Proses gejala masa nifas setelah usai melakukan proses persalinan ini kan berlangsung selama 6 minngu atau berkisar selama 40 hari, dimana dalam hal ini ditunjukan beberapa gejala dengan mengeluarkan darah segar dari mulut rahim tak jarang bahkan ada yang mengeluarkan darah yang berlendir dimana sel-sel darah tersebut merupkan sisa dari plasenta, dinding dan kotoran bayi selama ada didalam kandungan. Dalam hal ini bagi anda para ibu, tidak usah terlalu khawatir 1
  • 12. 2 dengan gejala tersebut, karna gejala tersebut adalah gejala normal yang akan anda jalani (Norma & Dwi, 2013). Anemia pada masa nifas yaitu suatu komposisi yang dapat terjadi pada ibu setelah melahirkan karena kadar hemoglobin kurang dari normal, yang dapat menyebabkan kehilangan zat besi dan dapat berpengaruh terhadap proses laktasi dan dapat mengakibatkan rahim tidak berkontraksi. Menurut definisi anemia adalah berkurangnya jumlah sel darah merah dibawah normal, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cells (hematokrit) per 100 ml darah. Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor morfologik dan etiologinya. Untuk menentukan jenis anemia, baik pertimbangan morfologi dan etiologi harus digabungkan. Anemia defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia dan sering dijumpai pada perempuan usia subur, di sebabkan oleh kehilangan darah waktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan besi selama kehamilan. Kematian ibu dapat terjadi karena anemia, sebagaimana seperti penelitian ysng dilakukan oleh chi, dkk tahun 2008 di Indonesia menunjukan angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu –ibu yang anemia dan 30% untuk selain anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Kejadian anemia pada ibu hamil sekitar 51% dan pada ibu nifas 45% (Oktaviani, 2013). Pengaruh anemia pada masa nifas adalah terjadinya subvolusi uteri yang dapat menimbulkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang dan mudah terjadi infeksi mamae. Kebanyakan
  • 13. 3 anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Kebutuhan ibu selama kehamilan adalah 800 mg besi, diantaranya 300 mg untuk janin dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3 mg besi/hari (Prawirohardjo, 2006). Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia di seluruh dunia tertinggi terjadi pada anak yang belum sekolah yaitu 47,4%, kemudian pada ibu hamil 41,8% dan wanita tidak hamil 30,2%. Prevalensi anemia pada ibu hamil di daerah Asia Tenggara sebanyak 48,2%. Di Indonesia, berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI pada tahun 2007 adalah 228 per 100.000 KH sedangkan target AKI menurut MDGs tahun 2015 adalah 102 per 100.000 KH. Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan AKI adalah dengan meningkatkan kesehatan ibu hamil salah satunya dengan mengkonsumsi tablet zat besi dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2010 didapatkan data cakupan pemberian tablet zat besi kepada ibu hamil menurun dari 66,03% (tahun 2007) menjadi 48,14% (tahun 2008). Kekurangan zat besi ini akan memiliki dampak pada ibu hamil, seperti anemia yang meningkatkan resiko kematian ibu. Angka kematian ibu (AKI) berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Di provinsi jawa tengah tahun 2007 AKI mengalami penurunan yaitu 26,9% menjadi 26%, yaitu tercatat 116,3 per 100.000 kelahiran hidup.
  • 14. 4 Penyebab kematian ibu yaitu pendarahan setelah persalinan 28% eklampsia24%, infeksi 11%, kurang energy setelah persalinan 11%, abortus 5%, partus lama 5%, dan emboli 3% (Oktaviani, 2013). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara tahun 2010, anemia pada ibu hamil didapatkan 45.410 dari 104.271 ibu hamil yang memeriksakan dirinya, yang terbagi atas anemia sedang sebanyak 42.043 orang (40,32%), anemia berat dengan sebanyak 3.467 orang (3,32%) dan tidak mengalami anemia sebanyak 58.761 orang (56,35%). Sedangkan data anemia dari hasil pencatatan rekam medic Kabupaten Muna tahun 2010 sekitar 1201 orang terbagi atas anemia ringan 31 orang (56,6%), anemia sedang 22 orang (36,6%), anemia berat 36 orang (10%) dan yang tidak mengalami anemia 1170 orang (93,36%) (Dinkes, 2013). Data khusus yang diperoleh dari Medical Record (Rekam Medis) di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Muna, data ibu nifas dari hasil pencatatan pada tahun 2010 sekitar 1201 orang terbagi atas anemia ringan 31 orang (56,6%), anemia sedang 22 orang (36,6%), anemia berat 36 orang (10%) dan yang tidak mengalami anemia 1170 orang (93,36%).pada tahun 2011 tercatat jumlah ibu nifas berkisar 5.704 orang, yang beresiko tinggi mengalami komplikasi masa nifas berkisar 1.224 orang. Pada tahun 2012 tercatat jumlah ibu nifas berkisar 6.012 orang, yang beresiko tinggi mengalami komplikasi masa nifas berkisar 1.263 orang dan pada tahun 2013 jumlah ibu nifas berkisar 5.936 orang, yang beresiko tinggi mengalami komplikasi masa nifas berkisar 1.276 orang (Dinas Kab. Muna, 2015).
  • 15. 5 Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Lasalepa tahun 2013 jumlah ibu nifas 147 orang dengan persentase anemis 52 %, sedangkan pada tahun 2014 periode Januari sampai Juni jumlah ibu nifas 82 orang dengan anemia sedang berjumlah 14 orang (11,4%) dan anemia berat berjumlah 4 orang (3,3%) (Puskesmas Lasalepa, 2015). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk menyusun Studi Kasus yang berjudul “Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Post Natal Care Patologi pada Ny. “R” PIA0 dengan Anemia Berat di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015”. B. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penulisan Studi Kasus ini penulis membatasi ruang lingkup masalah yang dibahas yaitu “Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Post Natal Care Patologi pada Ny. “R” PIA0 dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015”. C. Tujuan Telaah 1. Tujuan Umum Dapat melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan pada klien dengan Anemia Berat berdasarkan 7 langkah manajemen varney di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015.
  • 16. 6 2. Tujuan Khusus a. Dapat melaksanakan pengkajian, menganalisa data dan menentukan prioritas masalah secara komprehensif kepada Ny. “R” dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. b. Dapat menegakkan diagnose / masalah aktual kebidanan dari data yang sudah dikumpulkan dan diinterprestasikan, pada Ny. “R” dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. c. Dapat menetapkan suatu diagnose potensial agar dapat menentukan tindakan guna mengantisipasi agar tidak terjadi masalah baru berdasarkan diagnose pada Ny. “R” dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. d. Dapat menilai perlunya tindakan segera, kolaborasi, dan konsultasi agar tidak terjadi masalah baru berdasarkan diagnose pada Ny. “R” dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. e. Dapat menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan permasalahan yang muncul sesuai dengan diagnosa kebidanan pada Ny. “R” dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. f. Dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dan sesuai dengan kebutuhan pada Ny. “R” dengan Anemia
  • 17. 7 Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. g. Dapat melakukan evaluasi tindakan kebidanan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan pada Ny. “R” dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. h. Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada Ny. “R” dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. D. Manfaat Telaah 1. Bagi Puskesmas Dapat menjadi bahan informasi bagi pihak puskesmas untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam penerapan asuhan kebidanan dengan Anemia Ringan. 2. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan acuan ilmiah atau bahan perbandingan dalam mengembangkan ilmu kebidanan dan sebagai masukan bagi rekan-rekan sejawat khususnya rekan-rekan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna dalam melakukan penelitian lebih lanjut dengan Anemia Ringan. 3. Bagi Profesi Memberikan sumbangsih pengetahuan dalam bidang kebidanan khususnya asuhan kebidanan dengan Anemia Ringan, dalam rangka pengembangan dan kemandirian profesi kebidanan.
  • 18. 8 4. Bagi Penulis a. Sebagai wahana latihan untuk menambah wawasan dalam pembuatan studi kasus dan bahan pengetahuan bagi peneliti pada klien dengan Anemia Ringan. b. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir dijenjang pendidikan D III Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. E. Metode Telaah Dalam penulisan Studi Kasus ini, metode yang digunakan oleh penulis meliputi Studi Kepustakaan, Studi Kasus, dan Tanya Jawab. Sedangkan tekhnik- tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Yaitu mengumpulkan data dengan cara berinteraksi, bertanya dan mendengarkan apa yang disampaikan secara lisan oleh klien atau keluarga klien. 2. Observasi Mengamati secara langsung terhadap aktifitas klien atau keluarga klien yang terencana, dilakukan secara aktif dan sistematis. 3. Studi dokumentasi Melakukan pengumpulan data atau informasi melalui catatan bidan dan catatan medis yang berhubungan dengan perkembangan kesehatan klien selama dirawat di rumah sakit.
  • 19. 9 4. Pemeriksaan fisik Pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fisik pada klien secara menyeluruh dengan cara inspeksi, palpasi, dan perkusi. 5. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan laboratorium. 6. Pengkajian Psikosial Pengumpulan data dengan berdasarkan informasi atau keadaan klien melalui cara klien berkomunikasi, pola interaksi dengan yang lain, serta hubungan sosial. 7. Studi Dokumentasi Membaca dan mempelajari status kesehatan klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan, petugas laboratorium dan hasil penunjang lainnya. 8. Diskusi Mengadakan diskusi dan tanya jawab dengan tenaga kesehatan yaitu bidan yang menangani langsung klien tersebut dan dosen pembimbing studi kasus. F. Sistematika Telaah Untuk lebih memudahkan pemahaman dalam penulisan Studi Kasus ini, maka penulis menyusun secara sistematika yang terdiri dari : 1. Bab I Pendahuluan Bab I yaitu pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan telaah, manfaat telaah, metode telaah dan sistematika telaah.
  • 20. 10 2. Bab II Tinjauan Pustaka Bab II yaitu tinjauan pustaka terdiri dari telaah pustaka dan konsep manajemen kebidanan yang di dalamnya terdapat pengertian, langkah-langkah manajemen dan pendokumentasian. 3. Bab III Studi Kasus Bab III yaitu studi kasus terdiri dari pengumpulan data dasar, identifikasi diagnosa dan masalah aktual, identifikasi diagnosa dan masalah potensial, menilai perlunya intervensi segera, konsultasi dan kolaborasi, perencanaan asuhan kebidanan, pelaksanaan asuhan kebidanan, evaluasi keefektifan asuhan dan pendokumentasian. 4. Bab IV Pembahasan Bab IV yaitu pembahasan, yang membahas tentang kesenjangan antara teori dengan fakta yang ada, dibahas secara sistematis mulai dari langkah 1 sampai langkah 7. 5. Bab V Penutup Bab V yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Selain itu, dalam pembuatan kasus ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran- lampiran.
  • 21. 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Masa Nifas a. Pengertian Masa nifas merupakan proses gejala masa nifas setelah usai melakukan proses persalinan ini kan berlangsung selama 6 minngu atau berkisar selama 40 hari, dimana dalam hal ini ditunjukan beberapa gejala dengan mengeluarkan darah segar dari mulut rahim tak jarang bahkan ada yang mengeluarkan darah yang berlendir dimana sel-sel darah tersebut merupkan sisa dari plasenta, dinding dan kotoran bayi selama ada didalam kandungan (Norma & Dwi, 2013). Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plesenta berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Marmi, 2011). Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil yang lamanya 6-8 minggu (Nurjanah & Maemunah,2013). Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa masa nifas adalah masa yang dimulai beberap jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu atau berkisar 40 hari setelah melahirkan yang gejalanya 11
  • 22. 12 mengeluarkan darah segar dari mulut rahim atau mengeluarkan darah yang berlendir. b. Tujuan Asuhan Masa Nifas Adapun tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk: 1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis. 2) Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, menggobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. 3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari. 4) Memberikan pelayanan keluarga berencana. 5) Mendapatkan kesehatan emosi (Marmi, 2011). c. Dampak dari Masa Nifas 1) Anemia, hal ini biasanya terjadi dikarenakan pendarahan yang hebat sehingga sang ibu mengalami hal ini ada baiknya anda segera datang ke rumah sakit dan meminta untuk transfusi darah 2) Depresi Masa Nifas, gejala ini timbul seperti halnya wanita mengalami proses menstruasi, dimana perubahan hormone mempengaruhi prilaku sang ibu. Biasanya hal ini terjadi pada kurun waktu 1 minggu setelah melahirkan yang biasanya sang ibu akan merasakan resah, gelisah, pusing, bahkan ada pula yang sampai mengamuk seperti orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
  • 23. 13 3) Infeksi Masa Nifas, infeksi ini biasanya terjadi dimana sang ibu melakukan hubungan seks atau bersetubuh dengan pasangannya, yang sesungguhnya tidak boleh dilakukan dalam Masa Nifas ini. Jika infeksi ini terjadi pada anda biasanya akan timbul beberapa hal seperti mengalami demam tinggi dan cairan nifas yang keluar dari mulut rahim berbau busuk. Dalam hal ini ada baiknya jika anda memeriksakan diri lansung ke doker kandungan anda (Sukarni & Sudarti, 2014). d. Periode Nifas 1) Puerperium dini Kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dianggap bersih dan boleh bekerja (setelah 40 hari) 2) Puerperium intermedial Kepulihan menyeluruh alat-alat kandungan/genital lamanya 6-8 minggu 3) Remote puerperium Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna yaiut bila selama hamil atau waktu bersalin mempunyai komplikasi ( bias berminggu- minggu, bulanan atau tahunan) (Marmi, 2011). e. Kunjungan Masa Nifas Menurut Marmi (2011) paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani maslah – masalah yang terjadi. 1) 6-8 jam setelah melahirkan a) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
  • 24. 14 b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan rujuk bila perdarahan berlanjut. c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. d) Pemberian ASI awal. e) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. 2) 6 (enam) hari setelah melahirkan (persalinan) a) Memastikan involusi uterus berjalan balik (normal) uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada baru. b) Menilai adanya tanda- tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal. c) Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istrahat. d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit. e) Memberikan konselingpada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merwat bayi sehari-hari. 3) 2 (dua) minggu setelah persalinan a) Memastikan involusi uterus berjalan baik (normal) uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada baru. b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan atau abnormal.
  • 25. 15 c) Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istrahat. d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit. e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merwat bayi sehari-hari. 4) 6 (enam) minggu setelah persalinan a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ibu atau bayi alami b) Memberikan konseling untuk KB secara dini. f. Laktasi Laktasi adalah produksi dan pengeluaran ASI, dimana calon ibu harus sudah siap baik secara psikologis dan fisik. Jika laktasi baik maka maka bayi cukup sehat untuk menyusu. Produksi ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi, volume ASI :500- 800 ml/ hari. Refleks penting pada proses laktasi : refleks prolaktin, refleks aliran, refleks penting pada proses laktasi ( Rukiyah,yulianti, 2011). g. Perawatan diri masa nifas Pada masa nifas ibu sebaiknya anjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh.mengajarkan pada ibu bagaimana cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air bersih. Pastikan ibu mengerti untuk membersihkan daerah diarea vulva. Dan nasehatkan pada ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil dan besar.sarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari. Jika ibu
  • 26. 16 mempunyai luka episiotomi atau laserasi sarankan kepada ibu untuk menghindari dan menyentuh daerah luka. (Rukiyah ,2011) h. Perubahan Sistem Reproduksi masa nifas 1. pengerutan rahim (involusi) Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum hamil. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi untuk meraba dimana TFU-nya (tinggi fundus uteri). Involusi uteri adalah perubahan retrogreaf pada uterus yang menyebabkan berkurangnya ukuran uterus, involusi puerperium dibatasi pada uterus dan apa yang terjadi pada organ dan struktur lain hanya dianggap sebagai perubahan puerperium Tabel 1. Involusio Uteri Waktu Tinggi Fundus Uteri Berat Uteri Bayi Lahir Sepusat 1000 gr Plasenta Lahir 2 jari bawah pusat 750 gr 1 minggu Pertengahan pusat – simfisis 500 gr 2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 350 gr 6 minggu Bertambah kecil 50 gr 8 minggu Kembali normal 30 gr 2. lochia Lochia adalah secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Lochia terdiri dari erotrosit, sisa-sisa sel desidua, epitel dan bakteri. Normalnya pengeluaran lochia tidak lebih dari 3 minggu. Jenis-jenis lochia yaitu:
  • 27. 17 a) Lochia rubra / kruenta Berisi darah segar bercampur dengan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, sisa verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium. Biasa terjadi pada hari 1 – 2 masa nifas. b) Lochia sanguinolenta Berisi darah bercampur lendir, muncul pada hari berikutnya. c) Lochia serosa Berwarna kekuningan, berisi leukosit, eksudat dan mikroorganisme (mengandung sedikit darah), muncul pada hari ke 5 – 9. d) Lochia alba Berupa cairan putih yang terdiri dari sel desidus leukosit mucus, cristal cholestrin, lemak, mikroorganisme, serta sel epitel granular (Medical Mini, 2014). 3. Autolysis Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi didalam otot uteri. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan lima kali lebarnya dari sebelum hamil. 4. atrofi jaringan Jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen dalam junlah besar, kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi estrogen yang menyertai pelepasan plasenta.
  • 28. 18 5. Efek oxytocin (kontraksi) Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir. Hal tersebut diduga terjadi sebagai respon terhadap penuruna volume intra uterin yang sangat besar. Kontraksi dan retraksi otot uteri akan mengurangi suplai darah ke uterus. Proses ini akan membantu mengurangi bekas luka tempat implantasi plaenta dan mengurangi perdarahan. 6. Perubahan pada serviks Perubahan pada serviks adalah bentuk servik agak menganga sepert corong segera setelah bayi lahir. Bentuk ini disebabkan oleh corpus uteri yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan servik tidak berkontraksi sehingga eolah-olah pada perbatasan antara korpus dan servik berbentuk seperti cincin. 7. vulva dan vaginal Vulva dan vagina mengalami penekanan dan peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, ke dua organ ini tetap dalam kondisi kendur. Serelah 3 minggu vulva dan vagina kebali pada kondisi tidak hamil. 8. Perinium Segera setelah melahirkan, perinium menjadi kendur karena seelumnya teregang oleh tekanan bayiyang bergerak maju. Pada post natal hari ke 5, perinium sudah mendapatkan kembali sebagian tonusnya. 9 . Perubahan Sistem Pencernaan Biasanya ibu akan mengalami konstpasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu persalinan alat pencernaan mengalami tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, produksi cairan berlebih pada waktu persalinan, kurangnya cairan dan makanan.
  • 29. 19 10. Perubahan sistem perkemihan Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam 24 pertama. Kemungkinan penyebab dari kondisi ini adalah terdapat spasme spinkter dan edema leher kanduung kemih sesudah bagian ini mengalami tekanan antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. 11. sistem muskuloskeletal Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus. Pembuluh darah yang berada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah plasenta dilahirkan. 12. Perubahan Sistem Endokrin Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan. Hormon pituitary akan meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui prolaktin menurun dalam waktu 2 minggu. Lamanya seorang wanita mendapat menstruasi juga dipengaruhi oleh faktor menyusui. 13. Perubahan Tanda-tanda Vital Disini sushu badan ibu akan naik sedikit akibat kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Denyut nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Tekanan darah biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan lebih rendah setelah ibu melahirkan akibat perdarahan. Kondisi pernapasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal maka ernapasan juga akan mengikutinya. 14. Perubahan sistem kardiovaskuler dan hematologis Pada minggu ke 10-20 volume jantung mengalami peningkatan. Volume Plasma juga mengalami peningkatan sejak usia kehamilan 6-8 minggu sampai dengan usia 32 minggu maximal 4700-5200 ml (sekitar 45 %). Peningkatan produksi sel darah merah (Red Blood Cell) sekitar 20-30 %. Peningkatan
  • 30. 20 volume sirkulasi sekitar 45 % Peningkatan volume darah pada akhir tekanan diastolik (Trimester II, awal Trimester III). Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac output)meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncak pada usia kehamilan 16-28 minggu Oleh karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70x/menit menjadi 80- 90x/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung akan menurun karena pembesaran rahim menekan vena yang membawa darah dari tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%. Setelah persalinan menurun sampai 15-25% di atas batas kehamilan.lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan. Pada Ibu dengan penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan decompensate cordis. Yaitu suatu keadaan patofisiologi dimana sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Pada Ibu Hamil, nadi dan tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester 2, kemudian akan naik lagi seperti masa pra-kehamilan. Tekanan vena pada ekstremitas atas dan bawah dalam batas-batas normal, namun cenderung naik setelah trimester pertama. Nadi biasanya naik menjadi 84x/menit. Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun, tetapi akan kembali normal pada trimester ketiga. Selama kehamilan volume darah pada peredaran meningkat sampai 50%, tapi jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat 25-30%.
  • 31. 21 2. Anemia a. Pengertian Di sebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia sedang jika hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr/dl disbut anemia gravis. Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal 12-15 gr/dl dan hematokrit 35-54% (Nugraheny, 2010). Anemia postpartum didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 10g/dl, ini merupakan masalah yang umum dalam bidang kebidanan. Meskipun wanita hamil dengan kadar besi yang terjamin, konsentrasi hemoglobin biasanya berkisar 11-12 g/dl sebelum melahirkan (Dewi, 2012). Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Hb, konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit dibawah batas normal. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal (Prawirohardjo,2009).Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah (eritrosit) atau kadar hemoglobin kurang dari normal (Oktaviani, 2013).Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa anemia adalah kadar sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal, dimana anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia sedang jika hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr/dl disbut anemia gravis.
  • 32. 22 a. Etiologi Anemia umunya disebabkan oleh: 1) Kurang gizi 2) Kurang zat besi dalam diit 3) Malabsorbsi 4) Kehilangan darah yang banyak pada persalinan yang lalu, haid dll. 5) Penyakit kronik: TBC, paru, cacing usus, malaria, dll (Nugraheny, 2010). b. Klasifikasi 1) Anemia defisiensi besi (62,3%) Pengobatan: a) Peroral: SF / glukonas ferosus dengan dosis 3-5 x 0,2 mg b) Parenteral: omferon, jectofer, ferrigen. Secara IM/IV 2) Anemia megaloblastik (29%) Penyebabnya adalah karena kekurangan asam folik karena malnutrisi dan infeksi kronik. Pengobatan: a) Asam folik 15-30 mg/hr b) Vitamin B 12 3x1 tablet/hr c) Sulfat ferosus 3x1 tablet/hr d) Kasus berat dengan transfuse darah
  • 33. 23 3) Anemia hipoplasti (8%) Disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan: a) Darah fungsi lengkap b) Pemeriksaan fungsi eternal c) Pemeriksaan retikulosit 4) Anemia Hemolitik (0,7%) Disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya (Nugraheny, 2010). Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi menjadi 4 kategori yaitu : 1) Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal) 2) Hb 9-10 gr% Anemia ringan 3) Hb 7-8 gr% Anemia sedang 4) Hb <7 gr% Anemia berat (Manuaba I.B.G, 2010). c. Manifestasi Klinik Anemia Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau
  • 34. 24 muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah). Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. Anemia terdiri atas 3 jenis yaitu anemia ringan, sedang dan anemia berat. Adapun tanda dan gejlanya sebagai berikut: 1) Anemia ringan Gejala anemia ringan yaitu kelelahan, penurunan energi, kelemahan, sesak napas, palpitasi (rasa jantung balab atau pemukulan tidak teratur) dan tampak pucat. Pada anemi ringan, bisa diberikan sulfas ferosis 3 x 100 mg/hari dikombinasi dengan asam folat / B12 : 15 –30 mg/hari. Pemberian vitamin C untuk membantu penyerapan (Dewi, 2012) 2) Anemia Sedang Anemia sedang adalah dimana kadar hemoglobin berkisar antata 7 – 8 gr%. Pada anemia akan didapatkan keluhan yaitu cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan badan lemas. Penanganannya dengan meningkatkan gizi penderita yaitu dengan mengkonsumsi makanan mengandung protein dan zat besi, sayur-sayuran yang berwarna hijau, serta member suplemen zat besi (sulfas rerosus 200 mg) 2 x 3 sehari (Oktaviani, 2013).
  • 35. 25 3) Anemia berat Beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan anemia berat pada seseorang dapat mencakup Denyut jantung cepat; Tekanan darah rendah; Frekuensi pernapasan cepat; Pucat dan kulit dingin; kulit kuning disebut jaudince jika anemia karena kerusakan sel darah merah; murmur jantung; penyebab limpa dengan penyebab anemia tertentu; nyeri dada; pusing atau kepala terasa ringan(terutama berdiri atau); kelelahan atau kekurangan energi; sakit kepala; tidak bisa berkonsentrasi; sesak napas; nyeri dada serta pingsan (Nugraheny, 2010). Beberapa tanda yang mungkin menunjukan anemia berat pada seseorang dapat mencakup: a) Perubahan warna tinja termasuk tinja hitam dan tinja lengket serta berbau busuk, berwarna merah marun, atau tampak berdarah jika anemia karena kehilangan darah melalui saluran pencernaan. b) Denyut jantung cepat c) Tekanan darah rendah d) Frekuensi pernapasan cepat e) Pucat atau kulit dingin f) Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah g) Murmur jantung h) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu i) Nyeri dada
  • 36. 26 j) Pusing atau kepala rasa ringan (terutama ketika berdiri ataun dengan tenaga) k) Kelelahan atau kekurangan energy l) Sakit kepala m)Tidak bisa berkonsentrasi n) Sesak napas (khususnya selama latihan) o) Nyeri dada, angina, atau serangan jantung p) Pingsan Beberapa jenis anemia mungkin memiliki gejala lainnya, seprti: a) Sembelit b) Daya konsetrasi rendah c) Kesemutan d) Rambut rontok e) Malaise (rasa umum merasa tidak sehat) dan f) Memburuknya masalah jantung Beberapa pasien dengan anemia tidak menunjukkan gejala. Sedangkan anemia pada orang lain mungkin merasa capek, mudah kelelahan, tampak pucat, terjadi palpitasi/berdebar (rasa balap jantung), dan menjadi sesak napas. Jika anemia sudah berjalan lama (anemia kronis), tubuh dapat menyesuaikan diri dengan kadar oksigen rendah dan mungkin individu tidak merasa berbeda kecuali anemia menjadi berat. Disisi lain, jika anemia terjadi dengan cepat (anemia akut), pasien
  • 37. 27 mungkin mengalami gejala yang signifikas relative cepat (Proverawati, 2011). d. Patofisiologi Terdapat beberapa patofisiologi anemia antara lain: perdarahan sehingga kekurangan banyak unsur zat besi meningkat dengan adanya perdarahan (Oktaviani, 2013). e. Manajemen Medis Secara Umum Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang, seperti : 1) Transplantasi sel darah merah. 2) Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi. 3) Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah. 4) Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen. 5) Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada. 6) Diet tinggi zat besi yang mengandung daging dan sayuran hijau (Nugraheny, 2010). f. Pemeriksaan diagnostik Jenis pemeriksaan pada gangguan hematologi diantaranya: 1) Hitung sel darah yaitu mengukur jumlah sel darah merah permilimeter kubik (mm3 ) darah. Tes ini untuk mendiagnostik anemia dan polisitemia. Normalnya tergantung umur dan jenis kelamin.
  • 38. 28 2) Hemoglobin untuk menentukan nilai hemoglobin dalam darah per 100 ml darah. Tes ini untuk mendiagnostik anemia dan polisitemia. 3) Hematokrit (Hct) untuk menentukan volume darah lengkap (sel darah merah). Tes ini untuk mendiagnostik anemia, polisitemia, status dehidrasi. 4) Hitung sel darah putih /leukosit untuk mengukur jumlah sel darah putih dalam mililiter kubik (mm3 ) darah. Tes ini menentukan adanya insfeksi atau respon pasien terhadap pemberian kemoterapi atau terapi radiasi. 5) Hitung trombosit adalah jumlah trombosit dalam 1 mm3 darah untuk menghitung nilai trombosit, berperan dalam pembekuan darah. 6) Hitung retikulosit untuk mengukur respon sumsum tulang terhadap produksi sel darah merah. 7) Test faktor pembekuan untuk mengetahui faktor penyebab gangguan perdarahan (Dewi, 2012). B. Konsep ManajemenKebidanan 1. Pengertian manajemen kebidanan Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisa data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam member pelayanan kepada klien yang mempunyai
  • 39. 29 kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu di masa hamil, persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana (Purwandari, 2008). Untuk bisa mengevaluasi efektivitas rencana pengasuhan, diperlukan pengumpulan data, pengevaluasian, dan pembuatan rencana asuhan kembali.Proses penatalaksanaan kebidanan merupakan langkah sistematis yang merupakan pola piker bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien. Untuk penjelasan langkah-langkah di atas, akan dijelaskan secara rinci setiap langkah yang dirumuskan varney. 2. Pengertian manajemen kebidanan Adapun langkah-langkah dalam proses manajemen kebidanan sebagai berikut: a. Tahap Pengumpulan Data Dasar Mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan melalui 1) Anamnesa: biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, riwayatpersalinan dan nifas, biopsikososiospiritual, dan pengetahuan klien. 2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital, sedangkan pemeriksaan khusus: Inpeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. 3) Pemeriksaan penunjang: laboratorium seperti golongan darah, hemoglobin, leukosit dan LED/BBS (Purwandari, 2008).
  • 40. 30 Pendekatan yang dipakai dalam mengumpulkan data harus komprehensif meliputi data subjektif, objetif, dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi pasien yang sebenarnya. b. Indentifikasi Diagnosa dan Masalah Aktual Masalah yang sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami pasien yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah sering pula menyertai diagnosis. c. Indentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial Langkahini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika tidak mendapatkan penanganan yang akurat, yang dilakukan melalui pengamatan, observasi dan persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin. d. Menilai Perlunya Tindakan Segera, Kolaborasi, dan Konsultasi Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita gawat darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan tindakan emergensi sesuai kewenangannya, kolaborasi maupun konsultasi untuk menyelamatkan ibu. Pada bagian ini pula, bidan mengevaluasi setiap keadaan klien untuk menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
  • 41. 31 e. Rencana Asuhan Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas rasional tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan. f. Pelaksanaan Tindakan Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan, bekerja sama dengan tim kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung, konsultasi maupun kolaborasi, implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta meningkatkan kualitas pelayanan pada klien. g. Evaluasi Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif, sedangkan sebagian lain belum efektif(Nurul Jannah, 2011). C. PendokumentasianAsuhan Kebidanan (SOAP) Pendokumentasi yang benar adalah pendokumentasian yang dapat mengkomunikasikan kepada orang lain mengenai asuhan yang telah dilakukan pada seorang klien, yang di dalamnya tersirat proses pikir yang sistematis seorang
  • 42. 32 bidan dalam menghadapi seorang klien sesuai langkha-langkah dalam manajemen kebidanan (Purwandari, 2008). Menurut Varney, alur pikir bidan saat menghadapi klien meliputi 7 langkah. Agar orang lain mngetahui apa yang telah dilaksanakan oleh bidan melalui proses berpikir sistematis maka dilakukanlah pendokumentasian dalam format SOAP, yakni: S : Data adalah fakta yang merupakan infomasi termasuk biodata mencakup nama, umur, suku, agama, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan, alamat, serta keluhan-keluhan yang diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. O : Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi, perkusi serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium. A : Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan dijadikan sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman keselamatan pasien. P : Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah klien.
  • 43. 33 BAB III STUDI KASUS Pada bab ini akan diuraikan tentang penerapan manajemen kebidanan dalam asuhan kebidanan pada Ny. R dengan Anemia Ringan di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 26 April 2015, yang diawali dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi dan perlu dilanjutkan dengan pendokumentasian dan catatan perkmbangan. A. Identifikasi Data Dasar Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan mengkaji secara umum hanya berfokus pada ibu di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015 pukul 08.00 WITA. 1. Identitas Istri / Suami Nama : Ny. “R” / Tn. “Z” Umur : 23 tahun / 25 tahun Suku : Muna / Tolaki Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMA / SMA Pekerjaan : IRT / Swasta Pernikahan ke : I / I Lama menikah : ± 2 tahun Alamat : Desa Kombungo Kabupaten Muna
  • 44. 34 2. Data Biologis / Fisiologis a. Riwayat nifas sekarang 1) Ibu mengatakan melahirkan anak yang pertama dan tidak pernah keguguran. 2) Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30 WITA. 3) Ibu mengatakan badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang-kunang. 4) Ibu mengatakan usaha untuk mengatasi keluhan adalah dengan istirahat baring di tempat tidur 5) Ibu mengatakan ASI-nya sudah keluar dan berwarna kekuningan 6) Ibu mengatakan bayinya sudah dapat menyusu dengan baik 7) Ibu mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Sekarang a. Imunisasi TT 2 x selama hamil : kehamilan pertama dua kali b. Ibu tidak pernah mengalami penyakit kronik seperti hipertensi, malaria, DM, jantung. c. Ibu tidak pernah mengalami kejang dan infeksi d. Ibu tidak pernah operasi sesar dan transfusi darah e. Ibu tidak pernah hipertensi f. Ibu tidak pernah ambeien atau sakit saat BAB g. Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan dan tidak pernah merokok, minum alcohol dan memakai NAPZA
  • 45. 35 c. Riwayat Kesehatan Keluarga 1) Tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit menular seperti hepatitis B, TBC 2) Tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, tekanan darah tinggi (hipertensi) d. Riwayat reproduksi 1) Riwayat haid a) Menarche : 14 tahun b) Siklus haid : 28-30 hari c) Durasi haid : 4-5 hari d) Perlangsingan : Normal e) Kelainan haid : Tidak ada 2) Riwayat obstetri a) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : Tidak ada b) Riwayat kehamilan sekarang: (1) Ibu mengatakan hamil yang pertama dan tidak pernah keguguran (2) Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali (3) Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30 WITA. (4) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 15-07-2014 a) Tafsiran persalinan tanggal 22-04-2015 b) Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 kali pada bidan setempat.
  • 46. 36 c) Sejak amenorhoe ibu tidak pernah mengalami perdarahan dari jalan lahir, tidak ada nyeri perut, dan tidak pernah mual muntah hebat, tidak pernah sakit kepala berat disertai nyeri pada ulu hati. d) Selama hamil ibu tidak rutin mengkonsumsi tablet Fe 2) Riwayat persalinan sekarang a) Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30 WITA di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa b) Jenis kelamin perempuan dirawat gabung bersama ibu c) Kala I : Berlangsung normal  8 jam, ditandai dengan: Pukul 01.00 WITA pembukaan 8 cm dengan his 5 kali dalam 10 menit durasi 45 detik sampai pembukaan lengkap (10 cm) jam 02.15 WITA. d) Kala II : Berlangsung normal  45 menit, bayi lahir jam 03.30 WITA, bayi lahir secara spontan, presentasi belakang kepala, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3000 gram, panjang badan 48 cm, dengan menangis kuat, warna kulit kemerahan, keadaan umum ibu dan bayi baik. e) Kala III, berlangsung normal  20 menit, plasenta lahir lengkap jam 03.50 WITA uterus tidak berkontraksi dengan baik sehingga terjadi perdarahan  500 cc
  • 47. 37 f) Kala IV Tabel 2. Riwayat Tanda-tanda vital, kontraksi, dan jumlah urine Jam Ke 1. Waktu 2. Tekanan Darah (mmHg) Nadi 3. Suhu (o C) Tinggi fundus uteri (TFU) Kontraksi uterus Kandung kemih 4. Darah yang keluar 1 5. 04.00 6. 80/70 80x/ menit 370 C 2 jbpst Baik Kosong  50 cc 04.15 80/70 80x/ menit 370 C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc 04.30 80/70 80x/ menit 370 C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc 04.45 90/70 80x/ menit 370 C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc 2 05.00 90/70 80x/ menit 370 C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc 05.15 90/70 80x/ menit 370 C 2 jbpst Baik Kosong  20 cc e. Riwayat Ginekologi 1) Tidak ada riwayat penyakit tumor 2) Tidak ada riwayat penyakit infeksi lain f. Riwayat KB Ibu belum pernah memakai KB g. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar 1) Pola Nutrisi a) Kebiasaan Pola makan : Tidak teratur Jenis makanan : Nasi, ikan, dan sayur Frekuensi makan : 3 x sehari Nafsu makan : Berkurang Kebutuhan cairan : 6-7 gelas / hari
  • 48. 38 b) Perubahan setelah melahirkan: Ibu mengatakan tidak ada perubahan dengan pola makannya 2) Kebutuhan Eliminasi a) Buang air Kecil (BAK) (1) Kebiasaan sehari-hari Frekuensi : 2-3 x / hari Warna/bau : Kuning / khas amoniak Gangguan buang air kecil : Tidak ada (2) Perubahan setelah melahirkan : Tidak ada b) Buang Air Besar (BAB) (1) Kebiasaan sehari-hari Frekuensi : 1-2 x / hari Warna / konsistensi : Kuning/lunak Gangguan buang air besar : Tidak ada (2) Perubahan setelah melahirkan : Ibu belum buang air besar setelah bersalin (pada saat pengkajian) c) Pola Istrahat / tidur (1) Kebiasaan Istrahat / tidur sehari-hari Tidur siang / istrahat siang :  2 jam Tidur malam / istrahat malam :  8 jam (2) Perubahan setelah melahirkan Kebutuhan istrahat/tidur ibu terganggu karena rasa sakit yang dirasakan.
  • 49. 39 d) Personal Hygiene (1) Kebiasaan sehari-hari Rambut : Keramas 2-3 x seminggu mengunakan shampoo Gigi dan mulut : 2x sehari menggosok gigi setelah sarapan dan sebalum tidur menggunakan pasta gigi. Badan : Mandi 2x sehari menggunakan sabun mandi Genitalia : Dibersihkan setiap kali mandi dan setiap kali selesai buang air besar (BAB) / Buang air kecil (BAK) Pakaian : Diganti setiap kali selesai mandi dan setiap kali kotor. Kuku tangan dan kaki dipotong setiap kali panjang (2) Perubahan setelah melahirkan Ibu belum mandi selama post partum 3. Data Psikologis a. Ibu berharap agar cepat sehat b. Adaptasi psikologis baik c. Ibu sering bertanya tentang keadaannya d. Ibu dapat berinteaksi dengan orang lain e. Ibu sangat gembira dengan kelahiran bayinya
  • 50. 40 4. Data Sosial a. Hubungan suami dan keluarga baik b. Hubungan dengan tetangga / lingkungan baik 5. Data Spiritual Ibu selalu bardoa agar diri dan bayinya selalu sehat 6. Pemeriksaan Fisik a. Pemeriksaan Umum 1) Keadaan umum ibu : baik 2) Kesadaran : composmentis b. Pemeriksaan tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 80/70 mmHg 2) Nadi : 80 x / menit 3) Suhu : 36,7 0 C 4) Pernapasan : 24 x / menit c. Inspeksi, Palpasi dan Perkusi 1) Kepala Inspeksi : rambut bersih dan tidak berketombe Palpasi : rambut tidak rontok dan tidak ada benjolan 2) Wajah Inspeksi : wajah terlihat pucat Palpasi : tidak ada oedema
  • 51. 41 3) Mata Inspeksi : mata simetris kiri dan kanan ,congjungtiva pucat, sclera tidak ikterus Palpasi : Kelopak mata tidak oedema 4) Hidung Inspeksi : simetris kiri dan kanan ,tampak bersih dan tidak ada polip 5) Telinga Inspeksi :Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen dan bersih. Palpasi : Tidak ada pembengkakan di belakang telinga dan nyeri tekan 6) Mulut dan Gigi Inspeksi :Bibir lembab, pucat, tidak ada sariawan, bersih, tidak ada karies gigi, tidak ada sariawan 7) Leher Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran pembuluh limfe. 8) Payudara Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, hyperpigmentasi pada areola mammae, payudara tampak membesar Palpasi :Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan serta ada ASI (colostrum) ada bila ditekan 9) Abdomen Inspeksi :Tidak ada bekas operasi, tampak striae livide dan linea nigra
  • 52. 42 Palpasi :Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat dan kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras),tonus otot perut kendor, ibu memakai gurita 10) Genitalia dan anus Inspeksi : Tidak ada varices, tampak pengeluaran lochia rubra dari jalan lahir, tidak ada oedema dan tidak ada hemoroid 11) Ekstremitas atas Inspeksi : Simetri kiri dan kanan, tidak ada varices, jari-jari tangan dan berwarna kuning dan teraba dingin Palpasi : Tidak ada oedema 12) Ekstremitas bawah Inspeksi: simetris kiri dan kanan,jari-jari kaki berwarna kuning dan teraba dingin Perkusi : Refleks patella (+) kiri dan kanan d. Pemeriksaan penunjang Hb : 7 gr % B. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual Masa nifas hari ke-1, PI A0, dengan anemia sedang 1. Masa Nifas Hari Ke-1 Dasar Data Subyektif : a. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30 WITA b. Ibu mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir c. Ibu mengatakan ASInya keluar dan berwarna kekuningan
  • 53. 43 Data Obyektif : a. Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat b. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar) c. Adanya pengeluaran lochia rubra berwarna merah segar dan berbau khas, softex basah d. Pengeluaran ASI kolostrum jika payudara dipencet Analisis dan Interprestasi a. Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti sebelum hamil. Perubahan-perubahan normal pada uterus yaitu plasenta lahir TFU setinggi pusat, 7 hari TFU pertengahan pusat dan simpisis, 14 hari TFU tidak teraba, dan 6 minggu TFU normal (Marmi, 2011). b. Masa nifas adalah merupakan masa pulihnya kembali alat-alat kandungan yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir setelah alat-alat kandungan kembali seperti pada keadaan semula sebelum hamil (Prawirohardjo, 2006). c. Lochia rubra muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa postpartum. Warnanya biasanya merah dan mengandung darah dari perobekan atau luka pada plasenta dan serabut dari desiduas dan chorion. Terdiri dari desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, dan sisa darah (Marmi, 2011). d. Kolostrum merupakan komposisi ASI yang keluar pada hari pertama 4-7 hari yang berwarna kekuningan yang berfungsi sebagai antibody bagi bayi. (Prawirohardjo, 2009).
  • 54. 44 2. PI A0 Dasar Data Subyektif : Ibu mengatakan melahirkan anak pertama dan tidak pernah keguguran. Data Obyektif : a. Pada pemeriksaan abdomen tampak linea nigra b. Tampak striae livide c. Tonus otot perut kencang Analisis dan Interprestasi a. Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simphisis pubis sampai kebagian atas fundus digaris tengah tubuh. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai linea griseae. (Aisa, 2010). b. Kulit perut juga tampak seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide. Setelah partus, stiae livide ini berubah menjadi putih disebut stiae albicans. Pada seorang multigravida sering tampak striae livide dan bersama dengan striae albicans (Aisa, 2010). c. Pada primigravida dinding rahim dan dinding perut masih kencang, karena belum menjalani peregangan pada kehamilan selanjutnya (Aisa, 2010). 3. Anemia sedang Dasar Data Subyektif : a. Ibu mengatakan badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang- kunang.
  • 55. 45 b. Pola makan tidak teratur c. Selama hamil ibu tidak rutin mengkonsumsi tablet Fe Data Obyektif : a. Wajah terlihat pucat b. Pada mata, kongjungtiva pucat. c. Pemeriksaan tanda-tanda vital: 1) Tekanan darah : 90/70 mmHg 2) Nadi : 80 x / menit 3) Suhu : 36,7 0 C 4) Pernapasan : 24 x / menit d. Pada pemeriksaan laboratorium Hb : 7 gr % Analisis dan Interprestasi a. Beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan anemia sedang pada seseorang dapat mencakup denyut jantung cepat; tekanan darah rendah; frekuensi pernapasan cepat; pucat dan kulit dingin; kulit kuning disebut jaudince jika anemia karena kerusakan sel darah merah; murmur jantung; penyebab limpa dengan penyebab anemia tertentu; nyeri dada; pusing atau kepala terasa ringan (terutama berdiri atau); kelelahan atau kekurangan energi; sakit kepala; tidak bisa berkonsentrasi; sesak napas; nyeri dada serta pingsan (Nugraheny, 2010). b. Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi menjadi 4 kategori yaitu Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal), Hb 9-
  • 56. 46 10 gr% Anemia ringan, Hb 7-8 gr% Anemia sedang, dan Hb <7 gr% Anemia berat (Manuaba I.B.G, 2010). C. Identifikasi diagnosa/ masalah potensial Potensial terjadinya anemia berat. Dasar : Data subyektif : Ibu mengatakan matanya berkunang-kunang dan kepala pusing Data Obyektif: a. Pada mata, kongjungtiva pucat. b. Pemeriksaan tanda-tanda vital: 1) Tekanan darah : 80/70 mmHg 2) Nadi : 80 x / menit 3) Suhu : 36,7m 0 C 4) Pernapasan : 24 x / menit c. Pada pemeriksaan laboratorium Hb : 7 gr % Ananlisis dan interprestasi Anemia berat adalah suatu kondisi dimana kadar Hb >7gr%. Beberapa tanda- tanda yang mungkin menunjukan anemia berat pada seseorang seperti denyut jantung cepat, tekanan darah rendah, frekuensi napas cepat, pucat, dan kulit dingin, mudah lelah, kekurangan energi, sakit kepala, tidak bisa berkonsentrasi dan nyeri dada (Nugraheny, 2010)
  • 57. 47 D. Perlunya Tindakan Segera / Kolaborasi Kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk pemberian obat-obatan dan transfusi darah bila anemia tidak teratasi E. Rencana Asuhan 1. Tujuan : a. Masa nifas berlangsung normal b. Anemia sedang teratasi 2. Kriteria a. Masa nifas berlangsung normal ditandai dengan 1) Involusio uterus berlangsung normal, ditandai dengan: a) Tinggi fundus uteri (TFU) turun 1 cm setiap hari sampai uterus kembali seperti semula b) Kontraksi uterus baik (taraba bundar dan keras) c) Pengeluaran lochia sesuai dengan fisiologisnya: (1) Lochia rubra: Lochia rubra yitu darah yang keluar berwarna merah berisi darah segar, jaringan sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo dan mekonium ,lamanya lochia rubra sekitar seminggu, berlangsung 1-3 hari (2) Lochia sanguelenta yaitu darah yang keluar berwarna merah dan berlendir .dari lochia rubra kesanguelenta, berlangsung >3 hari - 1 minggu (3) Lochia serosa yaitu dua minggu berikutnya cairan yang keluar berwarna kekuningan, berlangsung >1-2 minggu
  • 58. 48 (4) Lochia alba yaitu cairan yang keluar sudah berwarna putih bias dan bening, berlangsung > 2 minggu 2) Tanda-tanda vital dalam batas normal: a) Tekanan darah : 100/70 - 120/80 mmHg b) Suhu : 36,5 0 C - 37,50 C c) Nadi : 60 – 100x / menit d) Pernapasan : 16 – 24x / menit. 3) Proses laktasi berjalan baik a) ASI Colostrum : Berlangsung 1-3 hari b) ASI peralihan : Berlangsung 4-10 hari c) ASI matur : Berlangsung 11 hari dan seterusnya. 4) Kebutuhan eliminasi 1) Buang air kecil : Ibu sudah dapat BAK 6 jam post partum 2) Buang air besar : Ibu sudah dapat BAB 1-3 hari masa nifas b. Ibu dapat beradaptasi dengan keluhan yang dialami. F. Rencana Tindakan 1. Beritahu dan jelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya. Rasional : Penting untuk menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu agar mengetahui perkembangan kehamilannya sehingga ibu dapat kooperatif terhadap tindakan dan anjuran bidan.
  • 59. 49 2. Observasi tanda-tanda vital ibu Rasional : observasi tanda- tanda vital bertujuan untuk mengindentifikasi masalah secara dini dan sebagai indikator untuk melakukan tindakan selanjutnya 3. Observasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia Rasional : a. TFU merupakan indikator untuk mengetahui involusio uterus berjalan lancar atau tidak b. Kontraksi uterus, yakni teraba keras dan bundar dan dapat mencegah peradarahan karena pembuluh darah saat itu terjepit karna kontraksi c. Observasi pengeluaran lochia untuk mengetahui lochia keluar sesuai harinya 4. Jelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitamin C seperti jeruk. Rasional : Karbohidrat dan Protein merupakan salah satu sumber kalori dan zat pembangun yang dibutuhkan selama hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan organ kehamilan. Makanan yang mengandung zat besi dapat meningkatkan jumlah sel darah merah secara alamiah dan makanan mengandung vitamin C akan membantu penyerapan zat besi dalam darah.
  • 60. 50 5. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya sesering mungkin Rasional : dengan adanya isapan bayi maka dapat memperlancar produksi ASI, mempercepat proses involusio uterus serta sebagai metode kontrasepsi alami. 6. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah genitalia Rasional : Dengan menjaga kebersihan diri dan genitalia dapat mencegah terjadinya infeksi genitelia/jalan lahir dan memberikan suasana nyaman pada ibu 7. Anjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup Rasional : istrahat yang cukup memulihkan tenaga ibu yang hilang pada saat persalinan 8. Jelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih dari 37.50 C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai rasa sakit. Rasional : Dengan mengetahui tanda-tanda bahaya pada masa nifas, ibu dapat secepatnya menemui bidan / dokter terdekat bila menemui salah satu tanda bahaya tersebut
  • 61. 51 9. Lakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1, dan Vitamin C 3 x 1 Rasional : Tablet Fe adalah tablet besi yang berfungsi untuk meningkatkan sel darah merah. Asam Mefenamat berfungsi sebagai penghilang nyeri. Amoxilin berfungsi sebagai antibiotic bagi tubuh. Sedangkan Vitamin C berfungsi untuk mempercepat penyerapan zat besi. G. Implementasi Tanggal 27-04-2015, Jam 17.15 WITA 1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya. Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini 2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital: a. Tekanan darah : 90/70 mmHg b. Suhu : 36,7 0 C c. Nadi : 80x / menit d. Pernapasan : 24x / menit 3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia Hasil: TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, dan ada pengeluaran lochia rubra. 4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitaminC seperti jeruk.
  • 62. 52 Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya sesering mungkin Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah genitalia Hasil :Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan 7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih dari 37.50 C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai rasa sakit. Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1, dan Vitamin C 3 x 1 Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan.
  • 63. 53 H. Evaluasi Tanggal 27-04-2015, Jam 17.40 WITA 1. Masa nifas berlangsung normal, ditandai dengan: a. Involusio uterus berlangsung normal, ditandai dengan: 1) Tinggi fundus uteri turun 1 cm setiap hari sampai uterus kembali normal 2) Kontraksi uterus baik (taraba bundar dan keras) 3) Proses laktasi berjalan baik 4) Tampak pengeluaran lochia rubra. b. Tanda-tanda vital dalam batas normal: 1) Tekanan darah : 100/70 - 120/80 mmHg 2) Suhu : 36,5 0 C - 37,50 C 3) Nadi : 60 – 100x / menit 4) Pernapasan : 16 – 24x / menit. 2.Anemia sedang belum teratasi ditandai dengan kadar Hb 7gr%
  • 64. 54 PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADANY.“R” PI A0 DENGAN ANEMIA SEDANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASALEPA TANGGAL 27 APRIL 2015 (SOAP) Identifikasi Istri/Suami Nama : Ny. “R” / Tn. “Z” Umur : 23 tahun / 25 tahun Suku : Muna / Tolaki Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMA / SMA Pekerjaan : IRT / Swasta Pernikahan ke : I / I Lama menikah: ± 2 tahun Alamat : Desa Kombungo Data Subjektif (S) 1. Ibu mengatakan melahirkan anak yang pertama dan tidak pernah keguguran. 2. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 26 April 2015, jam 03.30 WITA. 3. Ibu mengatakan badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang- kunang. 4. Ibu mengatakan usaha untuk mengatasi keluhan adalah dengan istirahat baring di tempat tidur 5. Ibu mengatakan ASI-nya sudah keluar dan berwarna kekuningan 6. Ibu mengatakan bayinya sudah dapat menyusu dengan baik 7. Ibu mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir
  • 65. 55 Data Objektif (O) a. Pemeriksaan Umum 1) Keadaan umum ibu : baik 2) Kesadaran : composmentis b. Pemeriksaan tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 80/70 mmHg 2) Nadi : 80 x / menit 3) Suhu : 36,7 0 C 4) Pernapasan : 24 x / menit c. Inspeksi, Palpasi dan Perkusi 1) Kepala Inspeksi : rambut bersih dan tidak berketombe Palpasi : rambut tidak rontok dan tidak ada benjolan 2) Wajah Inspeksi : wajah terlihat pucat Palpasi : tidak ada oedema 3) Mata Inspeksi : mata simetris kiri dan kanan ,congjungtiva pucat, sclera tidak ikterus Palpasi : Kelopak mata tidak oedema 4) Hidung Inspeksi : simetris kiri dan kanan ,tampak bersih dan tidak ada polip
  • 66. 56 5) Telinga Inspeksi :Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen dan bersih. Palpasi : Tidak ada pembengkakan di belakang telinga dan nyeri tekan 6) Mulut dan Gigi Inspeksi :Bibir lembab, pucat, tidak ada sariawan, bersih, tidak ada karies gigi, tidak ada sariawan 7) Leher Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran pembuluh limfe. 8) Payudara Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, hyperpigmentasi pada areola mammae, payudara tampak membesar Palpasi :Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan serta ada ASI (colostrum) ada bila ditekan 9) Abdomen Inspeksi :Tidak ada bekas operasi, tampak striae livide dan linea nigra Palpasi :Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat dan kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras),tonus otot perut kendor, ibu memakai gurita 10) Genitalia dan anus Inspeksi :Tidak ada varices, tampak pengeluaran lochia rubra dari jalan lahir, softex basah, tampak 3 jahitan di perineum menggunakan benang catgut yang masih basah tidak ada oedema dan tidak ada hemoroid
  • 67. 57 11) Ekstremitas atas Inspeksi :Simetri kiri dan kanan, tidak ada varices Palpasi : Tidak ada oedema 12) Ekstremitas bawah Inspeksi: simetris kiri dan kanan,jari-jari kaki berwarna kuning dan teraba dingin Perkusi : Refleks patella (+) kiri dan kanan d. Pemeriksaan penunjang Hb : 7 gr % Asessment (A) Masa nifas hari ke-I, PI A0, dengan anemia sedang Planning (P) Tanggal 27-04-2015, Jam 17.15 WITA 1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya. Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini 2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital: a. Tekanan darah : 80/70 mmHg b. Suhu : 36,7 0 C c. Nadi : 80x / menit d. Pernapasan : 24x / menit 3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia dan ada pengeluaran darah.
  • 68. 58 Hasil: TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, dan ada pengeluaran lochia rubra. 4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitamin C seperti jeruk. Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya sesering mungkin Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah genitalia Hasil :Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan 7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih dari 37.50 C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai rasa sakit. Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1, dan Vitamin C 3 x 1
  • 69. 59 Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan. Catatan Perkembangan Dalam catatan perkembangan ini penulis melakukan pemantauan selama 3 hari. Berikut akan diuraikan mengenai catatan perkembangan pada Ny. R: Hari Pertama Tanggal 30 April 2015 Data Subyektif (S) 1. Ibu mengatakan sudah minum obat 2. Ibu mengatakan badannya masih agak lemas, pusing dan mata berkunang- kunang. Data Obyektif (O) 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum ibu : baik Kesadaran : composmentis 2. Pemeriksaan tanda-tanda vital Tekanan darah : 90/60 mmHg Nadi : 80 x / menit Suhu : 36,5 0 C Pernapasan : 24 x / menit 3. Tinggi fundus uteri Tinggi fundus uteri 3 jari bawah pusat 4. Lochia rubra 5. ASInya sudah keluar 6. Pada mata konjungtiva pucat, kaki dan tangan pucat dan teraba dingin
  • 70. 60 Asessment (A) Masa nifas hari ke-4, PI A0, dengan anemia sedang Planning (P) Tanggal 30-04-2015, Jam 16.00 WITA 1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya. Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini 2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital: a. Tekanan darah : 80/70 mmHg b. Suhu : 36,7 0 C c. Nadi : 80x / menit d. Pernapasan : 24x / menit 3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia Hasil: TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, dan ada pengeluaran lochia sanguelenta. 4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitaminC seperti jeruk. Hasil : ibu makan sesuai yang di anjurkan bidan 5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya sesering mungkin Hasil : ibu menyusui bayinya sesering mungkin dan setiap bayi membutuhkan ASI
  • 71. 61 6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah genitalia Hasil :Ibu sering mengganti pakaian dalam dan pembalutnya 7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih dari 37.50 C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai rasa sakit. Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1, dan Vitamin C 3 x 1 Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan. 10.Melakukan pemeriksaan Hb Hasil : Hb 8,3gr% Hari Kedua Tanggal 03 Mei 2015 Data Subyektif (S) 1. Ibu mengatakan sudah minum obat 2. Ibu mengatakan badannya masih agak lemas, dan pusing
  • 72. 62 Data Obyektif (O) 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum ibu : baik Kesadaran : composmentis 2. Pemeriksaan tanda-tanda vital Tekanan darah : 90/70 mmHg Nadi : 81 x / menit Suhu : 36,6 0 C Pernapasan : 22 x / menit 3. Tinggi fundus uteri pertengahan pusat - simfisis 4. Lochia serosa 5. ASInya sudah keluar 6. Pada mata konjungtiva pucat, wajah tampak pucat ,kaki dan tangan pucat dan teraba dingin Asessment (A) Masa nifas hari ke-7, PI A0 Planning (P) Tanggal 03-05-2015, Jam 16.00 WITA 1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya. Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini 2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital: a. Tekanan darah : 90/70 mmHg
  • 73. 63 b. Suhu : 36,7 0 C c. Nadi : 80x / menit d. Pernapasan : 24x / menit 3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia Hasil: TFU 2 pertengahan pusat - simfisis, kontraksi uterus baik, dan ada pengeluaran lochia serosa. 4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitaminC seperti jeruk. Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya sesering mungkin Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah genitalia Hasil :Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan 7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup Hasil : ibu istrahat yang cukup 8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih dari 37.50 C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai rasa sakit.
  • 74. 64 Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1, dan Vitamin C 3 x 1 Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan. 10. Melakukan pemeriksaan Hb Hasil : Hb 8,3 gr% Hari Ketiga Tanggal 06 Mei 2015 Data Subyektif (S) 1. Ibu mengatakan sudah minum obat 2. Ibu mengatakan sudah tidak lemas dan tidak pusing. Data Obyektif (O) 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum ibu : baik Kesadaran : composmentis 2. Pemeriksaan tanda-tanda vital Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 82 x / menit Suhu : 36,8 0 C Pernapasan : 22 x / menit 3. Tinggi fundus uteri pertengahan pusat-simfisi 4. Lochia alba
  • 75. 65 5. ASInya sudah keluar 6. Pada mata konjungtiva merah muda, kaki dan tangan tidak pucat Asessment (A) Masa nifas hari ke-10, PI A0 Planning (P) Tanggal 06-05-2015, Jam 16.00 WITA 1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya. Hasil: Ibu mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini 2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu Hasil : Keadaan ibu umum baik, tanda-tanda vital: e. Tekanan darah : 80/70 mmHg f. Suhu : 36,7 0 C g. Nadi : 80x / menit h. Pernapasan : 24x / menit 3. Mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia Hasil: TFU pertengahan pusat-simfisis, kontraksi uterus baik, dan ada pengeluaran lochia alba. 4. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitaminC seperti jeruk. Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya sesering mungkin Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
  • 76. 66 6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah genitalia Hasil :Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan 7. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dengan suhu lebih dari 37.50 C, bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala hebat, nyeri atau panas didaerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan disertai rasa sakit. Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan 9. Melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi Tablet Fe 1 x 1, Asam Mefenamat 2 x 1, Amoxilin 3 x 1, dan Vitamin C 3 x 1 Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan. 10. Melakukan pemeriksaan Hb Hasil : 11,8gr%
  • 77. 67 BAB IV PEMBAHASAN Pada pembahasan ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus pada pelaksananan manajemen asuhan kebidanan pada Ny. R dengan Anemia Berat di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa pada tanggal 27 April 2015 untuk memudahkan pembahasan maka penulis akan menguraikan sebagai berikut : A. Pengumpulan Data Dasar Pengumpulan data merupakan proses manajemen asuhan kebidanan yang ditujukan untuk pengumpulan informasi mengenai kesehatan baik fisik, psikososial dan spiritual. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, dan perkusi serta pemeriksaan penunjang yaitu laboratorium dan pemeriksaan diagnostik. Padahal ini penulis tidak menemukan hambatan. Hal ini disebabkan karena respon ibu dalam memberikan informasi begitu pula dengan keluarga, bidan, dan dokter yang merawat sehingga penulis dengan mudah memperoleh data yang diinginkan. Data yang diperoleh secara terfokus sehingga intervensinya juga lebih terfokus sesuai keadaan klien. Menurut tinjauan pustaka Anemia Sedang gejalanya dapat mencakup denyut jantung cepat; tekanan darah rendah; frekuensi pernapasan cepat; pucat dan kulit dingin; kulit kuning disebut jaudince jika anemia karena kerusakan sel darah merah; murmur jantung; penyebab limpa dengan penyebab anemia 67
  • 78. 68 tertentu; nyeri dada; pusing atau kepala terasa ringan (terutama berdiri atau); kelelahan atau kekurangan energi; sakit kepala; tidak bisa berkonsentrasi; sesak napas; nyeri dada serta pingsan, dan juga Hb <7 gr% Anemia berat. Menurut keluhan yang dirasakan Ny. ”R” yaitu ibu mengatakan badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang-kunang, sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan wajah pucat, konjungtiva dan bibir pucat, serta hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan Hb dengan 7 gr %. Dengan demikian setelah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya maka ditemekan ada kesamaan dengan penelitian yang saat ini dimana anemia sedang yang dialami pasien dapat teratasi dan sebagian ditemukan ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan manajemen asuhan kebidanan pada studi kasus di lahan praktek.. B. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Aktual Menurut teori yang ada untuk menetapkan diagnose pada klien diperlukan data yang menunjang seperti manifestasi klinik yang meliputi denyut jantung cepat; tekanan darah rendah; frekuensi pernapasan cepat; pucat dan kulit dingin; kulit kuning disebut jaudince jika anemia karena kerusakan sel darah merah; murmur jantung; penyebab limpa dengan penyebab anemia tertentu; nyeri dada; pusing atau kepala terasa ringan (terutama berdiri atau); kelelahan atau kekurangan energi; sakit kepala; tidak bisa berkonsentrasi; sesak napas; nyeri dada serta pingsan, dan juga Hb <9 gr% Anemia Sedang. Berdasarkan studi kasus pada Ny. “R” data yang diperoleh badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang-kunang, sedangkan
  • 79. 69 berdasarkan hasil pemeriksaan wajah pucat, konjungtiva dan bibir pucat, serta hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan Hb dengan 7 gr %. Dengan demikian ada sebagian kesenjangan antara tinjauan pustaka dan kasus. C. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial Berdasarkan tinjauan pustaka manajemen kebidanan adalah mengidentifikasi masalah potensial yaitu mengantisipasi jika memungkinkan dan mempersiapkan dapat terjadi anemia berat.. Menurut teori Anemia berat adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau kadar Hb kurang dari normal atau > 7gr% yang ditandai dengan tekanan darah rendah ,mata berkunang- kunang,pusing,sakit kepala,jantung berdebar- debar,dan frekuensi napas pendek. Berdasarkan data yang ada pada studi kasus Ny. “R” dilahan praktek dapat diidentifikasi masalah potensial terjadi Anemia berat karena data yang di peroleh dari lahan praktek menyatakan bahwa klien mengalami perdarahan. Dengan demikian penerapan tinjauan pustaka dan kasus yang ditemukan dilahan menunjukkan adanya kesamaan antara teori dan praktek sehingga memudahkan penulis dalam melanjutkan proses asuhan ke langkah berikutnya. D. Menilai Perlunya Tindakan Segera, Kolaborasi dan Konsultasi Berdasarkan data yang memberikan indikasi adanya tindakan segera dimana harus menyelamatkan jiwa klien. Tindakan tersebut berupa kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lebih professional sesuai dengan keadaan yang dialami oleh klien ataupun konsultasi dengan dokter.
  • 80. 70 Menurut teori tindakan segera melalui pemeriksaan yang dilakukan adalah transplantasi sel darah merah, antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi, suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah, menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen, obati penyebab perdarahan abnormal bila ada, dan diet tinggi zat besi yang mengandung daging dan sayuran hijau. Berdasarkan data yang ada pada studi kasus Ny ”R” dengan hasil pemeriksaan laboratorium Hemoglobin : 7 gr /dl Dengan hasil pemeriksaan laboratorium segera perbaiki keadaan umum, berkonsultasi dan berkolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya tentang pemberian obat-obatan dan ataupun pemberian transfusi darah. Dengan demikian ada kesamaan antara tinjauan pustaka dan manajemen asuhan kebidanan pada studi kasus di lahan praktek. E. PerencanaanTindakan Pada manajemen kebidanan suatu rencana tindakan yang komprehensif ditunjukan pada indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi klien serta hubungannya dengan masalah yang dialami klien dan juga meliputi antisipasi dengan bimbingan terhadap klien serta konseling. Rencana tindakan harus disetujui klien dan semua tindakan diambil harus berdasarkan rasional yang relevan yang diakui kebenarannya. Pada Ny “R” dengan anemia berat penulis merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose dan masalah actual dan masalah potensial yaitu memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang
  • 81. 71 dialaminya, mengobservasi tanda-tanda vital ibu, mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia, menjelaskan kie pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitamin c seperti jeruk, menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif dan menyusui bayinya sesering mungkin, menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah genitalia, menganjurkan pada ibu agar cukup istirahat, menjelaskan tanda bahaya masa nifas, melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi tablet fe 1 x 1, asam mefenamat 2 x 1, amoxilin 3 x 1, dan vitamin c 3 x 1. Dari rencana asuhan kebidanan tersebut yang telah diberikan pada kasus ini ada kesesuaian antara teori dan kasus yang ada. F. Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan tinjauan manajemen asuhan kebidanan bahwa melaksanakan rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman klien. Implementasi dapat dikerjakan seluruhnya oleh bidan maupun sebagian dilaksanakan klien serta kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah direncanakan. Pada studi kasus Ny “R”, penulis melaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan rencana asuhanya itu memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya, mengobservasi tanda-tanda vital ibu, mengobservasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia, menjelaskan kie pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan
  • 82. 72 anemia, yaitu sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitamin c seperti jeruk, menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif dan menyusui bayinya sesering mungkin, menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri/personal hygiene terutama daerah genitalia, menganjurkan pada ibu agar cukup istirahat, menjelaskan tanda bahaya masa nifas, melakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk memberikan terapi tablet fe 1 x 1, asam mefenamat 2 x 1, amoxilin 3 x 1, dan vitamin c 3 x 1. Pada studi kasus Ny. “R” dengan anemia berat, semua tindakan yang telah di rencanakan dapat di laksanakan seluruhnya dengan baik tanpa hambatan karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien serta dukungan dari keluarga dan petugas di ruangan Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna. G. Evaluasi Evaluasi manajemen asuhan kebidanan merupakan langkah akhir dari proses manajemen asuhan kebidanan dalam mengevaluasi pencapaian tujuan, membandingkan data yang dikumpulkan dengan kriteria yang diidentifikasikan, memutuskan apakah tujuan telah tercapai atau tidak dengan tindakan yang sudah diimplementasikan. Pada studi kasus Ny ”R”, evaluasi yang berhasil dilakukan adalah pemantauan keadaan klien meliputi : 1. Keadaan umum baik 2. Ibu tidak lemas, pusing, mata berkunang-kunang lagi 3. TTV dan Pemeriksaan Hb 11,8 gr %
  • 83. 73 4. Tidak terjadi Anemia berat Berdasarkan studi kasus Ny “R” dengan anemia ringan tidak ditemukan hal-hal yang menyimpang dari evaluasi tinjauan pustaka. Oleh karena itu bila dibandingkan tinjauan pustaka dan studi kasus Ny “R” secara garis besar tidak ditemukan kesenjangan.
  • 84. 74 BAB V PENUTUP Setelah penulis mempelajari teori dan pengalaman langsung di lahan praktek melalui studi kasus tentang asuhan kebidanan pada Ny “R” dengan anemia berat di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna, maka dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran-saran. A. Kesimpulan. 1. Mampu mengidentifikasi data dasar padaNy “R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Data subyektif yang diperoleh dari hasil wawancara dari pasien mengatakan badannya agak lemas, merasa pusing, dan mata berkunang- kunang, sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan wajah pucat, konjungtica dan bibir pucat, serta hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan Hb dengan 7 gr %. 2. Mampu mengidentifikasi diagnose dan masalah aktual pada Ny “R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Diagnosa dan masalah aktual pada studi kasus ini adalah anemia berat. 3. Mampu mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial pada Ny “R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Diagnosa dan masalah potensial pada studi kasus ini adalah terjadinya anemia berat.
  • 85. 75 4. Mampu menilai perlunya tindakan segera, konsultasi, dan kolaborasi pada Ny “R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Tindakan segera, konsultasi, dan kolaborasi yang dilakukan adalah dengan memberikan obat-obatan dan transfusi darah jika perlu. 5. Mampu merencanakan asuhan kebidanan pada Ny “R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Asuhan kebidanan yang dilakukan bertujuan agar keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan anemia teratasi. 6. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Asuhan kebidanan yang dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang ada. 7. Mampu mengevaluasi keefektifan hasil asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada Ny “R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015. Menilai keefektifan asuhan yang telah diberikan melalui pemenuhan kebutuhan yang memerlukan bantuan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi pada langkah V atau belum. 8. Dapat melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny.”R” dengan Anemia Sedang di Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Tanggal 27 April 2015.
  • 86. 76 B. Saran 1. Saran bagi Puskesmas Bagi puskesmas agar lebih meningkatkan kenerja tugas yang baik diseluruh cakupan wilayahnya agar dapat bisa memantau keadaan dan kondisi pasien yang memiliki keluhan tertentu misalnya seperti Anemia ringan. terutama bagi seorang bidan diharapkan dapat bisa memantau keadaan pasiennya dengan baik 2. Saran bagi institusi pendidikan Penerapan manajemen asuhan kebidanan dalam pemecahan masalah dapat lebih ditingkatkan dan dikembangkan mengingat proses ini sangat bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan profesional. 3. Saran bagi profesi Sebagai seorang bidan kita harus mampu mengenali setiap tanda dan gejala pada pasien kita agar bisa ditangani sedini mungkin dan kita harus meningkatkan cara kerja kita dengan baik dilapangan. 4. Saran bagi penulis Sebagai wahana latihan untuk menambah wawasan dalam pembuatan studi kasus dan bahan pengetahuan bagi peneliti pada klien dengan Anemia Sedang.
  • 87. 77 DAFTAR PUSTAKA Aisa, S. (2010) Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Kendari. Ambarwati, E. R., Wulandarin, D. (2010) Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta, Nuha Medika. Dewi. (2012) Anemia Post Partum. http://dewi-berbagiilmukebidanan. blogspot.com/2012/04/anemia-postpartum.html. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 Manuaba, I. A. S. K. D. Suryasaputra, Manuaba, I. A. Chandranita, Manuaba, I.B.G.Fajar (2010) Buku Ajara Ginekologi untuk Mahasiswa kebidanan. Jakarta, EGC. Marmi. (2011) Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Norma, N., Dwi, M. (2013) Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta, Nuha Medika. Nugraheny, E. (2010) Asuhan Kebidanan Pathologi. Yogyakarta, Pustaka Rihama. Oktaviani, R. (2013) Asuhan Kebidanan dengan Anemia Sedang. httpdigilib.stikeskusumahusada.ac.idfilesdisk11001-gdl-rikaoktavi-452-1- rikaokt-5.pdf. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2015. Prawirohardjo, S. (2009) Ilmu Kebidanan. Jakarta, PT Bina Pustaka. Prawirohardjo, S. (2006) Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta, PT Bina Pustaka. Proverawati, A. (2011) Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta, 2011. Sukarni, I., Sudarti. (2014) Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus Resiko Tinggi. Yogyakarta, Nuha Medika.
  • 88. 1
  • 89. 1