Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, hukum, dan macam-macam Maf'ul Mutlaq menurut beberapa kitab nahwu klasik. Maf'ul Mutlaq dijelaskan sebagai mashdar yang disebutkan setelah fiil untuk menguatkan, menjelaskan jenis, atau bilangan. Hukumnya antara lain wajib dibaca nashob dan boleh berada di depan atau belakang amilnya. Ada dua macam Maf'ul Mutlaq
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Para ahli Nahwu mengungkapkan bahwa al-maf’ul al-
muthlaqsebagai mashdar yang manshub yang disebut sesudah fi’il dan lafal al-maf’ul al-
muthlaq tersebut. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimiy mengungkapkan tentang Al-maf’ul al-
muthlaq, yaitu:
لق مط ال عول ف م –ال عدده أو وعه ن يان ب أو له عام يد تأك ل ه ب ي أت ي صدر م
Terjemahnya:
Al-maf’ul al-muthlaq – mashdar yang dimunculkan dengannya untuk menguatkan ‘amil-nya
menerangkan macamnya dan bilangannya.
Melihat kedua pendapat yang dikemukakan di atas, dipahami bahwa Al-maf’ul al-muthlaq itu
adalah mashdar yang disebut untuk menguatkan ‘amil-nya, macamnya, serta bilangannya.
Jadi, dapatlah diketahui perbedaannya dengan mengemukakan contoh di bawah ini:
قا ي عم هما ف ataK . قا ي عم هما ف درس ال همت ف yang disebut sesudah ‘amil-nya
bertujuan untuk menguatkan ‘amil itu sendiri bahwa betul ia memahami pelajaran itu dengan
pemahaman yang mendalam.
مرأة ال جمال ataK . مرأة ال جمال تجمل ت yaitu menerangkan macamnya. Hal ini
karena mashdar itu adalah kata majemuk yang disandarkan kepada isim sesudah mashdar itu
sendiri.
Di samping itu, seandainya tidak ada mashdar yang disebut di dalam suatu kalimat, maka
dapatlah dikatakan bahwa kalimat seperti itu adalah tamyiz, karena persis sama kalau
seseorang mengatakan: . فردا ن م ا أن
Pada , تان ي فهام ت س اإل وما أيseandainya tidak ada mashdar yang menjadi mudhaf
ilaih, maka kalimat tersebut menjadi maf’ul bih muqaddam.
Yang lebih jelas lagi adalah isim isyarat, lafal ية كمال ال أي سو عض ب سو ل كyang
disandarkan kepada mashdar.Kesemuanya itu dapat menjadi al-maf’ul bih, seandainya tidak
ada mashdar yang mudhaf ilaih. Semua lafal tersebut dapat berada pada kalimat yang lain,
seperti dapat dikatakan:
.دة جدي تب ك ل ك ت تري ش ا
.عة ناف ال قاالت م ال عض ب تك ي أعط
سف ند ع لة ي جم عة حدي أي لت ب بل.اق ج ال وق ف ا رن
Jadi studi tentang mashdar pada al-maf’ul al-muthlaq dapat diketemukan dari berbagai
macam mashdarpengganti dan mashdar yang mudhaf ilaih, sehingga tampaklah alimat
tersebut bahwa ia adalah al-maf’ul al-muthlaq.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui materi tentang Maf’ul Mutlaq
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MAF’UL MUTLAQ
1) Menurut Kitab Mutamimah al-jurumiyah (Syeh Syamsuddin Muhammad Arra’ni)
Maf’ul Mutlaq adalah masdar pelengkap yang menguatkan amilnya, menjelaskan macam
atau menjelaskan bilangannya. Contoh:
- Yang menguatkan وكوكل هُ وسمهم كاتكليم اسقققس ه َاه كاييققس
- Yang menjelaskan jenis/macamnya هت يوهمقي هد َاحقجال قةيت َم ُووهس هتسر قسير َقُوهعال
- Yang menjelaskan bilangan وقفته َوقفتيف ُربته َاللل َتيفقب ي،ُر أو ُبات قرقُ
2) Kitab Qowa’idul lugho al-arobiyah al-mubassaqoh (Abdul latif as-saidi)
صمصدر صمنصوص هركرهي قدبع َهَلفع َهَلتوكيد يأو َبيان َدَهَعدد يأو َهَنوع
Maf’ul Mutlaq adalah masdar yang dibaca nashob yang disebutkan setelah fi’ilnya untuk
menguatkan fi’il tersebut atau menjelaskan jenisnya atau menjelaskan bilangannya. Contoh :
• قأنت صفن م م إل َالفقراو كاإحنان
• هتتنل ا كُنه
3) Kitab Mujmal Qowa’id al-Arobiyyah (Syeh abd gina ad daqqor)
قَو صواس دَكك ق هي هقلَ،عام أو هفَكيقبهي هقع يقون أو هقدقدقع، قوليي كابرقً ال و كالاقح
Maf’ul Mutlaq adalah isim yang menguatkan amilnya, menjelaskan jenisnya, atau
bilangannya.
4) Kitab Al-I’rob al-muyassaroh (Ali Abdul Abbas)
Dikatakan Maf’ul Mutaq karena memutlaqkan qoyyidnya (amilnya)
5) Kitab Jami’ud Durus (Syeh al-Gholayaini)
صدقمصر هركرهي عد ب ُفعل مف َهلفه كاتأكيد هه،لمعنا أو كابيان َهَددقعَل، أو كابيان َه،لنوع أو كالقدقب مف َتلفالتل َهبفعل
Maf’ul Mutlaq adalah masdar yang secara lafadz jatuh setelah fi’ilnya yang menguatkan
makna fi’ilnya, menjelaskan bilangannya, menjelaskan jenisnya atau mengganti fiilnya
dengan bentuk lafadz. Contoh :
• كابرقً لم ع د شدائ ال
• كامعقس كةاع و
B. HUKUM MAF’UL MUTLAQ
Hukum maf’ul mutlaq ada 3 :
1. Wajib dibaca nashob, contoh :
هههترأي كانرعهم كاإسراعكاعهيم
2. Wajib jatuh setelah amilnya jika untuk menguatkan. Apabila untuk menjelaskan jenis atau
bilangannya maka boleh jatuh setelah atau sebelumnya. Contoh :
• قاجتهدت كااجتهادكانقنح
• كامعقس كةاع *و كاحمد هلل كاكرهشو هههلأفع
3. Amil Maf’ul Mutlaq boleh dibuang, jika maf’ul mutlaq tersebut menjelaskan jenis atau
bilangannya dan juga ada qorinah yang menunjukkan amil tersebut. Dalam artian menjadi
jawaban dari sebuah pertanyaan.
3. Contoh :
• كااجتهاد كانقنح
Kata “ كااجتهاد كانقنح “ adalah jawaban daripertanyaan “يف ك تهدت اج “
C. MACAM-MACAM MAF’UL MUTLAQ
1) Kitab ‘Imriti atau Jurumiyah
Dalam pengetahuan yang ada dalam kitab awal-awal terkhusus dalam kitab Jurumiyah dan
‘Imrithy, Maf’ul mutlaq terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Maf’ul Mutaq / Mashdar Lafdhi yaitu Maf’ul Mutlaq yang kata dan maknanya sama
dengan amilnya contoh :
• َإن قجهنو هكواُا ج كوجُا كاوفورقم
• ا ي هاليأ نوا آم والًل يه ل ع لموا س و كاتنليم
• يفَقأت كقلعم كاإتقان
b. Maf’ul Mutaq / Mashdar Ma’nawi yaitu Maf’ul mutlaq yang lafadznya tidak mengambil
kata dari amilnya tapi mempunyai arti yang sama dengan amilnya. Contoh :
• جلنته كاعودهق
• متههق كاوقوف
2) Dalam Kitab Jami’ud Durus
Maf’ul mutlaq dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Maf’ul Mutlaq Mubham yaitu Maf’ul Mutlaq yang mempunyai arti yang sama dengan
fi’ilnya dengan tanpa menambahi atau mengurangi makna. Dalam hal ini fungsi Maf’ul
Mutlaq hanya untuk menguatkan. Contoh :
• هتقم كاقيام
• هتوُرب كاللل كاُرب
b. Maf’ul Mutlaq Mukhtash yaitu Maf’ul Mutlaq yang maknanya bertambah atau berkurang
dari makna fi’ilnya. Dalam hal ini mempunyai faedah menjelaskan jenis atau bilangan.
Contoh :
• هتقم َيفقمياَق
• هتسر قسير قيف الصال
Dalam Kitab Jami’ud Durus selanjutnya Maf’ul Mutlaq terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Maf’ul Mutlaq Muttashorif yaitu Bentuk Maf’ul Mutlaq yang semua bentuk katanya bisa
ditasrif. Contoh :
• Semua Mashodir yang akan dijelaskan di bab selanjutnya.
b. Maf’ul Mutlaq Ghoiru Muttashorif : Bentuk Maf’ul Mutlaq yang katanya tidak bisa di
tasrif. Contoh :
• ان ب س قَعاقمو قككيبقلو قيكقدعقسو ققيكنقانوح قاليك قودو يك قرارقحو
D. AMIL MAF’UL MUTHLAQ
Amil atau yang mejadikan Maf’ul Muthlaq dibaca nashob ada tiga :
1. Isim mashdar, contoh :
• َن ف قوَنقهقج يوهكهااُققج كواُققج كاورهف يوقم
2. Kalimat yang dimusytaqkan dengan fi’ilnya itu sendiri, Contoh :
• قوَلقكقو ه َاه مقسوهم كايمَليكقت
• كهتأعطي كوطاقع
4. 3. Isim Sifat, dalam hal ini ada :
a) سو ا لَالفاع contoh : َاتَفاَصال قو كاَفقً
b) سو ا عولف م ال contoh : هو الل صلوهكأقم كُأك
c) اللةقبهمال contoh : صديي ٌق صاص َرقُ كاب يرقُ
E. Mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang menganti kedudukan atau posisi Fi’ilnya
1. صمصدر هقققي قوقققم راألم
Yaitu mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang mengganti posisifi’il amar, contoh :
"كاهيلقب ،شر ال قهيلقبو َ"الشر
Kata “ كاهيلقب “adalah bentuk masdar yang dibaca nashob yang menempati
kedudukan fi’ilnya yang berarti “ قهيلقب “ atau “ رس أت “. Kata “ هايلقب “ sering kali
diapakai dalam bentukisim fiil amar.
2. صمصدر هقيق قموقق هيَنال
Yaitu mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang mengganti posisi fi’il nahi. Contoh :
"كاإجتهاد ال كُ،كن كاد َج ال كاوانيقت* كُهقم ال كعجلة كاكوتهس ال كاكُم "
Kata “ ال كُكن “, “ ال كعجلة “, “ ال كاكُم “ adalah bentu kmashdar yang mengganti
kedudukan fiil nahi. Akan hal tersebut berlaku jika bergandengan dengan
bentuk mashdar yang mempunyai ma’na amar seperti contoh di atas.
3. صمصدر هقيق قموقق َالدعاو
Yaitu mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang mengganti posisijumlah Do’a, contoh
:
"كاقيقس ك ل كاعي ق*ور كاعنقت ف لخائ *لكاعدهب ،و لهال لكاق هس َّيوَ*لل كادعقج َ*للخبيخكرحمة ي بائ ل *لكاعراب
كاَص ل *ل كوشقا لمهمل *لكاسي هب ُنن ك ل *ليبةًق سق فا ل *لكاكبقت شي لوا *لكاكنهن لو رلَكب"تك
4. صمصدر هقيق قدبع فهام ت س اال قموقق ،يخ توب ال أو بلالتعج
Yaitu mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang jatuh setelah kata Tanya yang menempati posisi
taubikh atau ataajub, contoh :
"كةرأهجأ لم ع ًي؟ عام "ال
5. هصادرقم صمنموعة قر ك هاه،استعمال َتَودل قرا الهئف لم ع لها عام
Yaitu mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang disebutkan dan ditunjukkan qorinah atas amilnya,
contoh :
"كامعقس كاعة *و كاحمد هلل كاكرهشو " atau " انق بهس َُ، قَعاقوم َُ"
6. هالمصدر هقالواق كُتفصي ُلقجمهمل ههقل،قب كابيينقتو َهلعاقبت َهونتيجت
Yaitu mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang mentafsil atau merinci bentuk kalimat yang masih
global yang jatuh pada kalimat sebelumnya. Contoh :
ه قول ك م عال ت"لوادهشقف ثاقق ق،الو اكم ف كاكنقم هد،بع اكوإم كوداَف"
Yang lengkap ayatnya mempunyai arti “Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di
medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah
mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan
5. mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti.”
7. و الهًدر هدكك الم َلمنمون لة جم الهه.قبل صوسوا قوجيقأ َهب دَلمجر َالتأكيد (ُيأ ال َلدفق تمال اح ٌَ،المجا
بب ن ب َأن قالكُم ال هلتم ي قير َةقيق )ال
Yaitu mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang disebutkan sebagai kandungan dari jumlah
sebelumnya, contoh :
" قلك َعلي اهولوفا عهد ال بكاكقق"ح
F. An-Naibu ani al-Mashdar
Kadang-kadang di dalam menashobkan Mashdar atau maf’ul muthlaq bentuk masdhdar itu
sendiri bisa diganti dengan bentuk lain. Dalam hal ini ada 11 :
1. ههتَيَكلهك contoh :
2. ههتَيَكلهك contoh: قُقف يَمقتواهل َلهك َلييقالم
3. تهَي َنيعقب contohهههتيمقريكأ قبعض َراميكَاإل
4. هههع يقون contoh قققج قر ا قرققيهققال , دقعق قواقصهف يرهقال
5. هههتقف ًَ contoh ته يرَس نفقيحقأ َيرَنال
6. هههتقََّي contoh ته يوهمقي هد َاحقالج قةيتَم ُووهس
7. قارشهمال يه إل contohيَنمَلقع راَ لوَالع يََتايسهأ
8. ههتيق قو seperti Ucaah ahli Syair :
يوأل يضَمقتيلقت يناسقع قةقلييقل اقدقميرقأ * قداقع قو ماك قداقع ليوَنال َهقنهم
Taqdirnya adalah كاُتما ا قل م ااقمَتي ا ةقلييقل دقميرقأ
9. ""ما ية يرَشال contoh: "ما قشَّت ييَلي"فاج Artinya كأي هجوسهل تهيَّش
10. ههتقل،آ Contoh "ههتيب قرقُكا وقس" atau ههتيب قرقُ كقبةش.ًق
11. دقدقع،ال contoh {يوَهودَلياجقف يفقَنماقث كةقديلق}ج
12. Sedang yang tiga adalah untuk menta’kidkan :
a. ههفَرادهم contoh"حته َرقف كالَرق"ج و "ههتيققوم كاكبهح"
b. َهيَققُهم ي ف الَاقققَتيشا contoh : ه َاه قو يوهكقتقبينقأ فقَم َا ياألر كاقتاقبقن
c. سو ا دريصقالم contoh: "أكُ قوقت اكووهُه"و و "طميعأ اكواقطقع"
6. BAB III
KESIMPULAN
Menyangkut tentang mashdarpadaal-maf’ulal-muthlaq,dapatpula diganti
dengan mashdaryang lain dari suatu ‘amil al-maf’ulal-muthlaq. Untuk itu di
bawah ini dapat dikemukakan seperti berikut:
1. Mashdar itu harus sinonim dalam makna, contohتمق افوقو
2. Isim mashdar, contohملستامالس
3. Mashdarmusyarik dalam lafal, contoh صا ترص ارصص
4. Sifatnya, contohير ن ال نف أح سرت
5. Dhamiryang kembali kepadanya, contohتدهتجا اداهتجا مل هدهتجي هريغ
6. Yang menunjuk kepada bilangannya, contohهتصراثالث تاصرا
7. Yang menunjuk kepada macamnya, contoh ال صخت صخ واونع
8. Yang menunjuk kepada alatnya, contoh هتصرااصع
9. Yang menunjuk kepada يأ امو ناتيماهفتسإلا , contoh يأ شيع شيعت
10.Yang menunjuk kepada يأ – –وما يات ن كر ال هماوم
11.Isim isyarah yang menunjuk kepada mashdar, contohهتصراَسل صرالا
12.Lafal لس – عو –ون hotnoc , صادر م ال م ال ات ملاف ية كمال ال -وأيcontoh:
ق ي عتي س و ,يل م ل ك يل م تهادالت اج أيتهاد واج ,ل ات ق أي ل ات وق ,عين ال س
Jika dianalisis beberapa contoh yang dikemukakan di atas, menunjukkan
bahwa mashdarsangat menentukan Al-maf’ul muthlaq itu, terutama jika ia tidak
menjadi obyek yang manshb secaralangsung.
7. TUGAS MAKALAH INDIVIDU
BAHASA ARAB
( MAF’UL MUTHLAQ)
DISUSUN OLEH :
WA ODE NSIASIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SYARIF MUHAMMAD RAHA
2013 / 2014
DAFTAR ISI
8. KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
2.1. manfaat hidup sehat................................. ................................................2
2.2. cara hidup sehat.......................................................................................2
2.3. 10 cara pola hidup sehat...........................................................................4
BAB III PENUTUP................................................................................................5
2.1Kesimpulan..................................................................................................5
2.2Saran...........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................6
KATA PENGANTAR
9. Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “MA’FUL MUTHLAQ”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Raha, November 2013
"Penulis"