SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Teori Perilaku
Konsumen
MILA SARTIKA, SEI MSI
Teori Perilaku Konsumen
 Adalah analisis yang menerangkan :
1. Alasan para pembeli/konsumen untuk
membeli lebih banyak barang atau jasa pada
harga yang lebih rendah dan menguranginya
pada saat harga tinggi.
2. Bagaimana seorang konsumen menentukan
jumlah dan komposisi dari barang yang
akan dibeli dari pendapatan yang
diperolehnya.
2
Pendekatan Teori Perilaku Konsumen
1. Pendekatan Cardinal / Marginal Utility
2. Pendekataan Ordinal / Analisis Kurva
Indiference
3
Utilitas (Utility).....
 Menunjukkan kepuasan relatif yang
diperoleh seorang konsumen dari
penggunaan berbagai komoditas.
 Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsikan
barang/jasa (Sukirno, 2005)
 Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini
merupakan kemampuan memuaskan
keinginan atas barang/jasa dari suatu
aktivitas. 4
PENDEKATAN CARDINAL
Asumsi yang berlaku :
 Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen
dpt dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan
konsumsi dpt diukur dengan satuan.
 Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin
tinggilah utilitinya/nilai gunanya.
 Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya
dapat dipahami secara logis.
 Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan
utilitasnya.
5
Utilitas Marjinal (Marginal Utility)
 Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh
dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu
komoditas.
 Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan
sebagai akibat dan penambahan (atau
pengurangan) penggunaan satu unit barang
tertentu (Sukirno, 2005).
 Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan
yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah
barang tertentu.
6
Law of Diminishing Utility
 Ketika jumlah suatu barang yang dikonsumsi
meningkat, utilitas marjinal dari barang tersebut
cenderung semakin berkurang.
 Marginal Utilility money constant dan Marginal
Utility barang konsumsi menurun, hal ini
menganut Hukum Gossen I (Law of Diminishing
Utility) yaitu semakin banyak satuan barang yang
dikonsumsi maka semakin kecil
tambahan/marginal kepuasan yang diperoleh
konsumen atau bahkan nol/negatif.
7
Total Utility
TUX
C
A
B
D
2 5 8 11
TUX
X
Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak
ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan
bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila
konsumsi melebihi 8.
0
90
83
78
80
0 1 8
30
Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah.
Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun.
Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8.
Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif
MUX MUY MUZ
PX PY PZ
MU = Marginal Utility
P = Harga barang
x,y,z = Macam barang konsumsi
=
=
Kurva nilai guna marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
10
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
11
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
12
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Uti;itas
total
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
10
13
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
10
8
14
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
10
8
6
4
2
0
-2
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitasy
Utilitas
total
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
.
15
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
10
8
6
4
2
0
-2
Total Utility
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
quantity
total
utility
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
Bukti
Utilitas Marjinal
Yang Semakin
Menurun
16
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Syarat Pemaksimuman Utilitas
Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk
membeli unit tambahan dari berbagai jenis
barang akan memberikan utilitas marjinal
yang sama besarnya.
17
Produk A p=$1 Produk B p=$2
Unit Utilitas
Marjinal
MUa/pa MU MUb/pb
1 10 24
2 8 20
3 7 18
4 6 16
5 5 12
6 4 6
7 3 4
10
8
7
6
5
4
3
12
10
9
8
6
3
2
18
19
MU/p,
Produk A
MU/p,
Produk B
1 10 1 12
2 8 2 10
3 7 3 9
4 6 4 8
5 5 5 6
6 4 6 3
7 3 7 2
Pengeluaran
Produk
A
Produk
B
 $2 1


$3 1
1

$2 1


$3 1
1
$10 4
2
Proses Pembuatan Keputusan
Apa yg Konsumen
Beli Pertama?
Dan Berikutnya?
Kepuasan Maksimum
MU produk A
Harga A
MU produk B
Harga B
=
20
Produk A p=$1 Product B p=$1
Unit Utilitas
Marjinal
MU/p MU MU/p
1 10 24
2 8 20
3 7 18
4 6 16
5 5 12
6 4 6
7 3 4
10
8
7
6
5
4
3
24
20
18
16
12
6
4
21
.
22
MU/p,
Produk A
MU/p,
Produk B
1 10 1 24
2 8 2 20
3 7 3 18
4 6 4 16
5 5 5 12
6 4 6 6
7 3 7 4
Pengeluaran Produk A Produk B
Proses Pembuatan Keputusan

$1 1

$1 1

$1 1

$1 1
$1 1
 

$1 1
$1 1
$1 1

$10 6
4
$1 1
1


 Ketika pProduk B=$2
 Kuantitas yg diminta adalah 4
 Ketika pProduk B=$1
 Kuantitas yg diminta 6
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
23
Produk B
Harga Kuantitas diminta
$1
$2
6
4
4
$1
$2
D
6
Harga
Kuantitas diminta
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
24
 Efek Substitusi
 Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan
substitusi barang-barang lain untuk memenuhi
kepuasan.
 Efek Pendapatan
 Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil
dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas
yang diinginkan.
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
25
Surplus Konsumen
 Kesediaan membayar adalah jumlah
maksimum yang mau dibayar oleh
konsumen untuk memperoleh suatu
barang.
26
Surplus Konsumen
SURPLUS KONSUMEN
ADALAH KESEDIAAN
KONSUMEN MEMBAYAR
DIKURANGI JUMLAH YANG
SEBENARNYA DIBAYARKAN
KONSUMEN.
27
Empat Kesediaan Membayar Dari Para
Calon Pembeli...
Calon Pembeli Kesediaan Membayar
A $100
B 80
C 70
D 50
28
Empat Kesediaan Membayar Dari Para
Calon Pembeli...
Harga Pembeli Kuantitas
Permintaan
Lebih Dari $100 Tidak Ada 0
$80 - $100 A 1
$70 - $80 A & B 2
$50 - $70 A, B, & C 3
Kurang dari $50 A, B, C, & D 4
29
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva
Permintaan...
Harga
50
70
80
0
$100
1 2 3 4 Kuantitas
Kesediaan Membayar A
Kesediaan Membayar B
Kesediaan Membayar C
Kesediaan Membayar D
Demand
30
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva
Permintaan...
Harga
50
70
80
0
$100
1 2 3 4 Kuantitas
Demand
Surplus Konsumen untuk A ($20)
Harga = $80
31
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva
Permintaan...
Harga
50
70
80
0
$100
1 2 3 4 Kuantitas
Demand
Surplus Konsumen untuk A ($30)
Surplus
Konsumen
Total ($40)
Harga = $70
Surplus Konsumen untuk B ($10)
32
Mengukur Surplus Konsumen Dengan
Kurva Permintaan...
BIDANG YANG TERLETAK DI
BAWAH KURVA PERMINTAAN
DAN DI ATAS GARIS HARGA
MENGUKUR SURPLUS
KONSUMEN DI SUATU PASAR.
33
Q2
P2
Pengaruh Harga Terhadap Surplus
Konsumen...
Kuantitas
Harga
0
Demand
Surplus
Konsumen
Awal
Tambahan
surplus
konsumen
utk para
konsumen
lama
Surplus
konsumen
untuk
konsumen baru
Q1
P1
D E
F
B
C
A
34
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
 Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak
bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen
dengan konsumen yang lain akan mempunyai
tingkat kepuasan yang berbeda dalam
mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis
yang sama.
 Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan
ordinal yang menunjukkan tingkat kepuasaan
mengkonsumsi barang dalam model kurva
kepuasaan sama (indifference curve).
35
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
Asumsi dasar :
1. Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan
pendapatan pada harga pasar tertentu. Dan konsumen
dianggap mempunyai pengetahuan sempurna mengenai
informasi pasar.
2. Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup
memberikan rangking /peringkat kombinasi mana saja
yang ia sukai .
3. Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan
lbh sedikit, artinya semakin banyak barang yg
dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat
kepuasaan yg dimilikinya.
36
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
1. Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of
Substitution artinya bila konsumen menaikkan konsumsi
barang yg satu akan menyebabkan penurunan konsumsi
barang yg lain.
2. Total Utility yg diperoleh konsumen tergantung dari
jumlah barang yg dikonsumsikan.
3. Bersifat consistency dan trasivity of choice artinya bila,
A>B, B>C maka barang A lebih disukai dari B dan barang
B lebih disukai dari C kesimpulannya bahwa A>B>C
maka A>C.
37
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
 Indeference Curve adalah kurva yg menghubungkan titik-titik
kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh
seorang individu pada tingkat kepuasan yg sama.
 Ciri2 Indeference Curve :
1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin
mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus
mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.
2. Cembung ke titik origin (Convex)
derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun.
Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila
pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X
akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu
berarti dan sebaliknya atas barang Y.
38
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
3. Tidak saling berpotongan
Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam
input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan).
4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara
barang X dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik
origin ) semakin tinggi tingkat kepuasannya.
39
Bentuk Kurva Indiferens
Qy
Qx
0
IC
A
B
Y1
Y2
X1 X2
Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama
Asumsi-asumsi model kurva indiferens
 Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen
tidak dapat diukur dalam satuan apapun)
 Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)
 Keseimbangan kepuasan konsumen
 Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis
anggaran (budget line)
y
x
xy
MU
MU
X
Y
MRS 

D
D

GARIS ANGGARAN ( Budget Line)
 Adalah garis yang menunjukkan jumlah
barang yang dapat dibeli dengan sejumlah
pendapatan/anggaran tertentu, pada
tingkat harga tertentu.
 Konsumen hanya mampu membeli
sejumlah barang yg terletak pada atau
sebelah kiri garis anggaran (Budget Line).
42
Garis Anggaran (Budget Line)
 Merupakan batasan
(constrain) kemampuan
konsumen, secara umum
satuan uang (M)
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M
 jika konsumen ingin
menggunakan semua anggaran
yang tersedia
Px(Qx) + Py(Qy) = M
Y
X
M/Px
M/Py
0
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Y
X
Y
X
0 0
A1 A2 A1 A2
Pergeseran garis anggaran
(A1 ke A2), naiknya jumlah Y
dan Jumlah X, disebabkan
oleh Naiknya Anggaran
Konsumen
Pergeseran garis anggaran
(A1 ke A2), naiknya jumlah X,
Y tetap, disebabkan oleh
Turunnya harga barang X
Menentukan Jumlah Kepuasan
Konsumen
Y
X
0
IC3
IC2
IC1
Y*
X*
E
B
D
A
 IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum
optimal,
 IC2 dengan titik E konsumen mencapai titik optimum
 IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
Latihan
Q MU makanan MU pakaian
1 25 26
2 23 25
3 22 21
4 18 20
5 16 19
6 15 18
7 14 17
8 13 16
9 12 15
10 11 13
Seorang konsumen memiliki penghasilan $40 per bulan.
Seluruhnya dibelanjakan pakaian dan makanan, harga pakaian $4
per unit dan harga makanan $2 per unit. Adapun selera konsumen
terhadap pakaian dan makanan dapat digambarkan dalam tabel.
Pertanyaan:
a. Tentukan kombinasi pakaian dan makanan yang dapat dibeli
agar tercapai keseimbangan konsumen
b. Apabila harga makanan naik menjadi $4, tentukan kombinasi
makanan dan pakaian yang dibeli agar tercapai keseimbangan
konsumen
c. Gambarkan kurva kepuasan sama konsumen tersebut
 Seorang konsumen membeli pakaian dan parfum, dan nilai guna total dari pakaian dan parfum
tersebut adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
a) Tentukan nilai guna marjinal dari membeli parfum dan pakaian!
b) Misalkan harga parfum dan pakaian masing-masing adalah Rp.500, berapakah jumlah
parfum dan pakaian yang akan dibelinya apabila uang yang dibelanjakannya adalah
sebanyak Rp. 4.000?
c) Apabila harga parfum turun menjadi Rp. 250, harga pakaian naik menjadi 750 dan uang yang
dibelanjakan naik dua kalinya , berapa jumlah parfum dan pakaian yang dapat dibeli?
Jumlah Parfum UT Parfum Jumlah Pakaian UT Pakaian
1 250 1 370
2 460 2 650
3 630 3 850
4 760 4 980
5 850 5 1050
6 900 6 1070

More Related Content

What's hot

PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARPERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARdewi inne kumalasari
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Elsy Resita
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiHari Sumartono
 
Slide Bab Iv
Slide Bab IvSlide Bab Iv
Slide Bab Ivbagioandi
 
Bab 7 persaingan sempurna
Bab 7 persaingan sempurnaBab 7 persaingan sempurna
Bab 7 persaingan sempurnaTossan Ihsan
 
Perencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapPerencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapYesica Adicondro
 
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
Bab 4   teori dan perilaku konsumenBab 4   teori dan perilaku konsumen
Bab 4 teori dan perilaku konsumenquantum enterprise
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)Indra Jaya
 
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di IndonesiaPengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di IndonesiaTika Nafisah
 
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANPERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANMikha_135
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIBiyah Djauhar
 
Ekonomi - Teori Perilaku Produsen
Ekonomi - Teori Perilaku ProdusenEkonomi - Teori Perilaku Produsen
Ekonomi - Teori Perilaku Produsenhanakamilah4
 

What's hot (20)

PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARPERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
 
Manajerial bab iv, v, vi
Manajerial bab iv, v, viManajerial bab iv, v, vi
Manajerial bab iv, v, vi
 
PPT MikroEkonomi
PPT MikroEkonomiPPT MikroEkonomi
PPT MikroEkonomi
 
Slide Bab Iv
Slide Bab IvSlide Bab Iv
Slide Bab Iv
 
Bab 7 persaingan sempurna
Bab 7 persaingan sempurnaBab 7 persaingan sempurna
Bab 7 persaingan sempurna
 
J002419394
J002419394J002419394
J002419394
 
Perencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapPerencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkap
 
PPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptxPPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptx
 
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK.pptx
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK.pptxPASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK.pptx
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK.pptx
 
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
Bab 4   teori dan perilaku konsumenBab 4   teori dan perilaku konsumen
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
 
Ppt distribusi pendapatan
Ppt distribusi pendapatanPpt distribusi pendapatan
Ppt distribusi pendapatan
 
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di IndonesiaPengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
 
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANPERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
 
Ekonomi - Teori Perilaku Produsen
Ekonomi - Teori Perilaku ProdusenEkonomi - Teori Perilaku Produsen
Ekonomi - Teori Perilaku Produsen
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 

Similar to Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt

Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxSasa995222
 
Optimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxOptimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxRahmadKhadafi2
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfPPGhybrid3
 
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi aPpt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi akurniacitraa
 
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat pengunaSukhairi Husain
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.pptAnugeraDewangga
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumentri yulianto
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Defina Sulastiningtiyas
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
 
Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptxPengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptxfebitheresia
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalagusmulyana41
 
Teori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdfTeori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdfPutriAnnisa59
 
Teori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenTeori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenFreddy Then
 
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)pakguruku.site
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaAstana Ilmu
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinalUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinalUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Similar to Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt (20)

Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
 
Optimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxOptimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptx
 
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku KonsumenPengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
 
Perilku konsumen
Perilku konsumenPerilku konsumen
Perilku konsumen
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
 
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi aPpt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
 
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat penguna
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
 
Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptxPengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
 
Makalah kardinal
Makalah kardinalMakalah kardinal
Makalah kardinal
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
 
Teori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdfTeori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdf
 
Teori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenTeori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumen
 
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesia
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt

  • 2. Teori Perilaku Konsumen  Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang lebih rendah dan menguranginya pada saat harga tinggi. 2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya. 2
  • 3. Pendekatan Teori Perilaku Konsumen 1. Pendekatan Cardinal / Marginal Utility 2. Pendekataan Ordinal / Analisis Kurva Indiference 3
  • 4. Utilitas (Utility).....  Menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh seorang konsumen dari penggunaan berbagai komoditas.  Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang/jasa (Sukirno, 2005)  Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini merupakan kemampuan memuaskan keinginan atas barang/jasa dari suatu aktivitas. 4
  • 5. PENDEKATAN CARDINAL Asumsi yang berlaku :  Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen dpt dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan konsumsi dpt diukur dengan satuan.  Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin tinggilah utilitinya/nilai gunanya.  Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis.  Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya. 5
  • 6. Utilitas Marjinal (Marginal Utility)  Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu komoditas.  Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan penambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu (Sukirno, 2005).  Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. 6
  • 7. Law of Diminishing Utility  Ketika jumlah suatu barang yang dikonsumsi meningkat, utilitas marjinal dari barang tersebut cenderung semakin berkurang.  Marginal Utilility money constant dan Marginal Utility barang konsumsi menurun, hal ini menganut Hukum Gossen I (Law of Diminishing Utility) yaitu semakin banyak satuan barang yang dikonsumsi maka semakin kecil tambahan/marginal kepuasan yang diperoleh konsumen atau bahkan nol/negatif. 7
  • 8. Total Utility TUX C A B D 2 5 8 11 TUX X Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila konsumsi melebihi 8. 0 90 83 78 80
  • 9. 0 1 8 30 Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah. Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun. Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8. Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif MUX MUY MUZ PX PY PZ MU = Marginal Utility P = Harga barang x,y,z = Macam barang konsumsi = = Kurva nilai guna marginal
  • 10. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 Utilitas Total dan Utilitas Marginal Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas total 10
  • 13. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Uti;itas total Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal 10 13 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 14. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas total Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal 10 8 14 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 15. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 10 8 6 4 2 0 -2 Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitasy Utilitas total Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal . 15 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 16. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 10 8 6 4 2 0 -2 Total Utility 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 quantity total utility Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal Bukti Utilitas Marjinal Yang Semakin Menurun 16 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 17. Syarat Pemaksimuman Utilitas Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan utilitas marjinal yang sama besarnya. 17
  • 18. Produk A p=$1 Produk B p=$2 Unit Utilitas Marjinal MUa/pa MU MUb/pb 1 10 24 2 8 20 3 7 18 4 6 16 5 5 12 6 4 6 7 3 4 10 8 7 6 5 4 3 12 10 9 8 6 3 2 18
  • 19. 19 MU/p, Produk A MU/p, Produk B 1 10 1 12 2 8 2 10 3 7 3 9 4 6 4 8 5 5 5 6 6 4 6 3 7 3 7 2 Pengeluaran Produk A Produk B  $2 1   $3 1 1  $2 1   $3 1 1 $10 4 2 Proses Pembuatan Keputusan Apa yg Konsumen Beli Pertama? Dan Berikutnya?
  • 20. Kepuasan Maksimum MU produk A Harga A MU produk B Harga B = 20
  • 21. Produk A p=$1 Product B p=$1 Unit Utilitas Marjinal MU/p MU MU/p 1 10 24 2 8 20 3 7 18 4 6 16 5 5 12 6 4 6 7 3 4 10 8 7 6 5 4 3 24 20 18 16 12 6 4 21
  • 22. . 22 MU/p, Produk A MU/p, Produk B 1 10 1 24 2 8 2 20 3 7 3 18 4 6 4 16 5 5 5 12 6 4 6 6 7 3 7 4 Pengeluaran Produk A Produk B Proses Pembuatan Keputusan  $1 1  $1 1  $1 1  $1 1 $1 1    $1 1 $1 1 $1 1  $10 6 4 $1 1 1  
  • 23.  Ketika pProduk B=$2  Kuantitas yg diminta adalah 4  Ketika pProduk B=$1  Kuantitas yg diminta 6 Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan 23
  • 24. Produk B Harga Kuantitas diminta $1 $2 6 4 4 $1 $2 D 6 Harga Kuantitas diminta Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan 24
  • 25.  Efek Substitusi  Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan substitusi barang-barang lain untuk memenuhi kepuasan.  Efek Pendapatan  Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas yang diinginkan. Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan 25
  • 26. Surplus Konsumen  Kesediaan membayar adalah jumlah maksimum yang mau dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang. 26
  • 27. Surplus Konsumen SURPLUS KONSUMEN ADALAH KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR DIKURANGI JUMLAH YANG SEBENARNYA DIBAYARKAN KONSUMEN. 27
  • 28. Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli... Calon Pembeli Kesediaan Membayar A $100 B 80 C 70 D 50 28
  • 29. Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli... Harga Pembeli Kuantitas Permintaan Lebih Dari $100 Tidak Ada 0 $80 - $100 A 1 $70 - $80 A & B 2 $50 - $70 A, B, & C 3 Kurang dari $50 A, B, C, & D 4 29
  • 30. Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... Harga 50 70 80 0 $100 1 2 3 4 Kuantitas Kesediaan Membayar A Kesediaan Membayar B Kesediaan Membayar C Kesediaan Membayar D Demand 30
  • 31. Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... Harga 50 70 80 0 $100 1 2 3 4 Kuantitas Demand Surplus Konsumen untuk A ($20) Harga = $80 31
  • 32. Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... Harga 50 70 80 0 $100 1 2 3 4 Kuantitas Demand Surplus Konsumen untuk A ($30) Surplus Konsumen Total ($40) Harga = $70 Surplus Konsumen untuk B ($10) 32
  • 33. Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... BIDANG YANG TERLETAK DI BAWAH KURVA PERMINTAAN DAN DI ATAS GARIS HARGA MENGUKUR SURPLUS KONSUMEN DI SUATU PASAR. 33
  • 34. Q2 P2 Pengaruh Harga Terhadap Surplus Konsumen... Kuantitas Harga 0 Demand Surplus Konsumen Awal Tambahan surplus konsumen utk para konsumen lama Surplus konsumen untuk konsumen baru Q1 P1 D E F B C A 34
  • 35. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference  Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama.  Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinal yang menunjukkan tingkat kepuasaan mengkonsumsi barang dalam model kurva kepuasaan sama (indifference curve). 35
  • 36. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference Asumsi dasar : 1. Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan pendapatan pada harga pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar. 2. Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup memberikan rangking /peringkat kombinasi mana saja yang ia sukai . 3. Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan lbh sedikit, artinya semakin banyak barang yg dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasaan yg dimilikinya. 36
  • 37. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference 1. Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution artinya bila konsumen menaikkan konsumsi barang yg satu akan menyebabkan penurunan konsumsi barang yg lain. 2. Total Utility yg diperoleh konsumen tergantung dari jumlah barang yg dikonsumsikan. 3. Bersifat consistency dan trasivity of choice artinya bila, A>B, B>C maka barang A lebih disukai dari B dan barang B lebih disukai dari C kesimpulannya bahwa A>B>C maka A>C. 37
  • 38. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference  Indeference Curve adalah kurva yg menghubungkan titik-titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yg sama.  Ciri2 Indeference Curve : 1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y. 2. Cembung ke titik origin (Convex) derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y. 38
  • 39. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference 3. Tidak saling berpotongan Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan). 4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara barang X dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin ) semakin tinggi tingkat kepuasannya. 39
  • 40. Bentuk Kurva Indiferens Qy Qx 0 IC A B Y1 Y2 X1 X2 Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama
  • 41. Asumsi-asumsi model kurva indiferens  Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun)  Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)  Keseimbangan kepuasan konsumen  Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line) y x xy MU MU X Y MRS   D D 
  • 42. GARIS ANGGARAN ( Budget Line)  Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan/anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.  Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yg terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran (Budget Line). 42
  • 43. Garis Anggaran (Budget Line)  Merupakan batasan (constrain) kemampuan konsumen, secara umum satuan uang (M) Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M  jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersedia Px(Qx) + Py(Qy) = M Y X M/Px M/Py 0
  • 44. Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran Y X Y X 0 0 A1 A2 A1 A2 Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya Anggaran Konsumen Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh Turunnya harga barang X
  • 45. Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen Y X 0 IC3 IC2 IC1 Y* X* E B D A  IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal,  IC2 dengan titik E konsumen mencapai titik optimum  IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
  • 46. Latihan Q MU makanan MU pakaian 1 25 26 2 23 25 3 22 21 4 18 20 5 16 19 6 15 18 7 14 17 8 13 16 9 12 15 10 11 13
  • 47. Seorang konsumen memiliki penghasilan $40 per bulan. Seluruhnya dibelanjakan pakaian dan makanan, harga pakaian $4 per unit dan harga makanan $2 per unit. Adapun selera konsumen terhadap pakaian dan makanan dapat digambarkan dalam tabel. Pertanyaan: a. Tentukan kombinasi pakaian dan makanan yang dapat dibeli agar tercapai keseimbangan konsumen b. Apabila harga makanan naik menjadi $4, tentukan kombinasi makanan dan pakaian yang dibeli agar tercapai keseimbangan konsumen c. Gambarkan kurva kepuasan sama konsumen tersebut
  • 48.  Seorang konsumen membeli pakaian dan parfum, dan nilai guna total dari pakaian dan parfum tersebut adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini: a) Tentukan nilai guna marjinal dari membeli parfum dan pakaian! b) Misalkan harga parfum dan pakaian masing-masing adalah Rp.500, berapakah jumlah parfum dan pakaian yang akan dibelinya apabila uang yang dibelanjakannya adalah sebanyak Rp. 4.000? c) Apabila harga parfum turun menjadi Rp. 250, harga pakaian naik menjadi 750 dan uang yang dibelanjakan naik dua kalinya , berapa jumlah parfum dan pakaian yang dapat dibeli? Jumlah Parfum UT Parfum Jumlah Pakaian UT Pakaian 1 250 1 370 2 460 2 650 3 630 3 850 4 760 4 980 5 850 5 1050 6 900 6 1070