SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Teori Perilaku
Konsumen
PERTEMUAN 5
Teori Perilaku Konsumen
 Adalah analisis yang menerangkan :
1. Alasan para pembeli/konsumen untuk
membeli lebih banyak barang atau jasa
pada harga yang lebih rendah dan
menguranginya pada saat harga tinggi.
2. Bagaimana seorang konsumen menentukan
jumlah dan komposisi dari barang yang
akan dibeli dari pendapatan yang
diperolehnya.
2
Pendekatan Teori Perilaku Konsumen
1. Pendekatan Cardinal / Marginal Utility
2. Pendekataan Ordinal / Analisis Kurva
Indiference
3
Utilitas (Utility).....
 Menunjukkan kepuasan relatif yang
diperoleh seorang konsumen dari
penggunaan berbagai komoditas.
 Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsikan
barang/jasa (Sukirno, 2005)
 Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini
merupakan kemampuan memuaskan
keinginan atas barang/jasa dari suatu
aktivitas. 4
PENDEKATAN CARDINAL
Asumsi yang berlaku :
 Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen
dpt dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan
konsumsi dpt diukur dengan satuan “util”.
 Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin
tinggilah utilitinya/nilai gunanya.
 Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya
dapat dipahami secara logis.
 Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan
utilitasnya.
5
Utilitas Marjinal (Marginal Utility)
 Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh
dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu
komoditas.
 Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan
sebagai akibat dan penambahan (atau
pengurangan) penggunaan satu unit barang
tertentu (Sukirno, 2005).
 Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan
yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah
barang tertentu.
6
Law of Diminishing Utility
 Ketika jumlah suatu barang yang dikonsumsi
meningkat, utilitas marjinal dari barang tersebut
cenderung semakin berkurang.
 Marginal Utilility money constant dan Marginal
Utility barang konsumsi menurun, hal ini
menganut Hukum Gossen I (Law of Diminishing
Utility) yaitu semakin banyak satuan barang yang
dikonsumsi maka semakin kecil
tambahan/marginal kepuasan yang diperoleh
konsumen atau bahkan nol/negatif.
7
Total Utility
TUX
C
A
B
D
2 5 8 11
TUX
X
Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak
ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan
bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila
konsumsi melebihi 8.
0
90
83
78
80
0 1 8
30
Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah.
Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun.
Kurva nilai guna marginal yang semakin menurun.
Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8.
Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif
MUX MUY MUZ
PX PY PZ
MU = Margianal Utility
P = Harga barang
x,y,z = Macam barang konsumsi
=
=
Kurva nilai guna marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
10
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
11
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
12
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Uti;itas
total
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
10
13
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
10
8
14
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
10
8
6
4
2
0
-2
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitasy
Utilitas
total
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
.
15
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
10
8
6
4
2
0
-2
Total Utility
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
quantity
total
utility
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
Bukti
Utilitas Marjinal
Yang Semakin
Menurun
16
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Syarat Pemaksimuman Utilitas
Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk
membeli unit tambahan dari berbagai jenis
barang akan memberikan utilitas marjinal
yang sama besarnya.
17
Produk A p=$1 Produk B p=$2
Unit Utilitas
Marjinal
MUa/pa MU MUb/pb
1 10 24
2 8 20
3 7 18
4 6 16
5 5 12
6 4 6
7 3 4
10
8
7
6
5
4
3
12
10
9
8
6
3
2
18
19
MU/p,
Produk A
MU/p,
Produk B
1 10 1 12
2 8 2 10
3 7 3 9
4 6 4 8
5 5 5 6
6 4 6 3
7 3 7 2
Pengeluaran
Produk
A
Produk
B
 $2 1


$3 1
1

$2 1


$3 1
1
$10 4
2
Proses Pembuatan Keputusan
Apa yg Konsumen
Beli Pertama?
Dan Berikutnya?
Kepuasan Maksimum
MU produk A
Harga A
MU produk B
Harga B
=
20
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
Menurunkan Kurva Permintaan
 Jika Harga Barang B Turun Menjadi $ 1
21
Produk A p=$1 Product B p=$1
Unit Utilitas
Marjinal
MU/p MU MU/p
1 10 24
2 8 20
3 7 18
4 6 16
5 5 12
6 4 6
7 3 4
10
8
7
6
5
4
3
24
20
18
16
12
6
4
22
.
23
MU/p,
Produk A
MU/p,
Produk B
1 10 1 24
2 8 2 20
3 7 3 18
4 6 4 16
5 5 5 12
6 4 6 6
7 3 7 4
Pengeluaran Produk A Produk B
Proses Pembuatan Keputusan

$1 1

$1 1

$1 1

$1 1
$1 1
 

$1 1
$1 1
$1 1

$10 6
4
$2 1
1


 Ketika pProduk B=$2
 Kuantitas yg diminta adalah 4
 Ketika pProduk B=$1
 Kuantitas yg diminta 6
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
24
Produk B
Harga Kuantitas diminta
$1
$2
6
4
4
$1
$2
D
6
Harga
Kuantitas diminta
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
25
 Efek Substitusi
 Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan
substitusi barang-barang lain untuk memenuhi
kepuasan.
 Efek Pendapatan
 Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil
dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas
yang diinginkan.
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
26
Surplus Konsumen
 Kesediaan membayar adalah jumlah
maksimum yang mau dibayar oleh
konsumen untuk memperoleh suatu
barang.
27
Surplus Konsumen
SURPLUS KONSUMEN
ADALAH KESEDIAAN
KONSUMEN MEMBAYAR
DIKURANGI JUMLAH YANG
SEBENARNYA DIBAYARKAN
KONSUMEN.
28
Empat Kesediaan Membayar Dari Para
Calon Pembeli...
Calon Pembeli Kesediaan Membayar
A $100
B 80
C 70
D 50
29
Empat Kesediaan Membayar Dari Para
Calon Pembeli...
Harga Pembeli Kuantitas
Permintaan
Lebih Dari $100 Tidak Ada 0
$80 - $100 A 1
$70 - $80 A & B 2
$50 - $70 A, B, & C 3
Kurang dari $50 A, B, C, & D 4
30
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva
Permintaan...
Harga
50
70
80
0
$100
1 2 3 4 Kuantitas
Kesediaan Membayar A
Kesediaan Membayar B
Kesediaan Membayar C
Kesediaan Membayar D
Demand
31
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva
Permintaan...
Harga
50
70
80
0
$100
1 2 3 4 Kuantitas
Demand
Surplus Konsumen untuk A ($20)
Harga = $80
32
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva
Permintaan...
Harga
50
70
80
0
$100
1 2 3 4 Kuantitas
Demand
Surplus Konsumen untuk A ($30)
Surplus
Konsumen
Total ($40)
Harga = $70
Surplus Konsumen untuk B ($10)
33
Mengukur Surplus Konsumen Dengan
Kurva Permintaan...
BIDANG YANG TERLETAK DI
BAWAH KURVA PERMINTAAN
DAN DI ATAS GARIS HARGA
MENGUKUR SURPLUS
KONSUMEN DI SUATU PASAR.
34
Q2
P2
Pengaruh Harga Terhadap Surplus
Konsumen...
Kuantitas
Harga
0
Demand
Surplus
Konsumen
Awal
Tambahan
surplus
konsumen
utk para
konsumen
lama
Surplus
konsumen
untuk
konsumen baru
Q1
P1
D E
F
B
C
A
35
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
 Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak
bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen
dengan konsumen yang lain akan mempunyai
tingkat kepuasan yang berbeda dalam
mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis
yang sama.
 Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan
ordinal yang menunjukkan tingkat kepuasaan
mengkonsumsi barang dalam model kurva
kepuasaan sama (indifference curve).
36
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
Asumsi dasar :
1. Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan
pendapatan pada harga pasar tertentu. Dan konsumen
dianggap mempunyai pengetahuan sempurna mengenai
informasi pasar.
2. Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup
memberikan rangking /peringkat kombinasi mana saja
yang ia sukai .
3. Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan
lbh sedikit, artinya semakin banyak barang yg
dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat
kepuasaan yg dimilikinya.
37
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
1. Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of
Substitution artinya bila konsumen menaikkan konsumsi
barang yg satu akan menyebabkan penurunan konsumsi
barang yg lain.
2. Total Utility yg diperoleh konsumen tergantung dari
jumlah barang yg dikonsumsikan.
3. Bersifat consistency dan trasivity of choice artinya bila,
A>B, B>C maka barang A lebih disukai dari B dan barang
B lebih disukai dari C kesimpulannya bahwa A>B>C
maka A>C.
38
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
 Indeference Curve adalah kurva yg menghubungkan titik-titik
kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh
seorang individu pada tingkat kepuasan yg sama.
 Ciri2 Indeference Curve :
1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin
mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus
mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.
2. Cembung ke titik origin (Convex)
derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun.
Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila
pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X
akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu
berarti dan sebaliknya atas barang Y.
39
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
3. Tidak saling berpotongan
Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam
input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan).
4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara
barang X dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik
origin ) semakin tinggi tingkat kepuasannya.
40
Bentuk Kurva Indiferens
Qy
Qx
0
IC
A
B
Y1
Y2
X1 X2
Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama
Asumsi-asumsi model kurva indiferens
 Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen
tidak dapat diukur dalam satuan apapun)
 Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)
 Keseimbangan kepuasan konsumen
 Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis
anggaran (budget line)
y
x
xy
MU
MU
X
Y
MRS 

D
D

GARIS ANGGARAN ( Budget Line)
 Adalah garis yang menunjukkan jumlah
barang yang dapat dibeli dengan sejumlah
pendapatan/anggaran tertentu, pada
tingkat harga tertentu.
 Konsumen hanya mampu membeli
sejumlah barang yg terletak pada atau
sebelah kiri garis anggaran (Budget Line).
43
Garis Anggaran (Budget Line)
 Merupakan batasan
(constrain) kemampuan
konsumen, secara umum
satuan uang (M)
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M
 jika konsumen ingin
menggunakan semua anggaran
yang tersedia
Px(Qx) + Py(Qy) = M
Y
X
M/Px
M/Py
0
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Y
X
Y
X
0 0
A1 A2 A1 A2
Pergeseran garis anggaran
(A1 ke A2), naiknya jumlah Y
dan Jumlah X, disebabkan
oleh Naiknya Anggaran
Konsumen
Pergeseran garis anggaran
(A1 ke A2), naiknya jumlah X,
Y tetap, disebabkan oleh
Turunnya harga barang X
Menentukan Jumlah Kepuasan
Konsumen
Y
X
0
IC3
IC2
IC1
Y*
X*
C
B
D
A
 IC1 dengan titik A menunjukkan kepuasan Konsumen belum
optimal, sedangkan titik B sudah mencapai titik optimum.
 IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum
 IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
Keseimbangan konsumen
 Pada titik singgung antara kurva indiferens konsumen
dengan garis anggaran.
 Secara matematis; slope kurva kurva indiferens sama
dengan slope kurva garis anggaran, (-Px/Py)
y
x
xy
P
P
MRS 

y
x
y
x
P
P
MU
MU



X
Y
MUy
MUx
P
P
MRS
y
x
xy







Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen
terhadap Keseimbangan Konsumen
 Income Consumption Curve
(ICC), kombinasi produk yang
dikonsumsi untuk
memberikan kepuasan
(utilitas) maksimum kepada
konsumen pada berbagai
tingkat pendapatan.
 Kurva Engel, menunjukkan
hubungan antara pendapatan
konsumen dengan jumlah
barang yang dikonsumsi
Y
X
Y
X
0
0
ICC
IC3
IC2
IC1
A1 A2 A3
X1 X2 X3
I3
I2
I1
Kurva Engel
Pengaruh Perubahan Harga terhadap
Keseimbangan Konsumen
 Price Consumption Curve
(PCC), kombinasi barang atau
jasa yang dikonsumsi oleh
konsumen yang memberikan
kepuasan (utilitas) maksimum
kepada konsumen pada
berbagai tingkat harga.
 Kurva permintaan konsumen
individual diturunkan dari
titik-titik pada kurva PPC,
menggambarkan jumlah
barang yang diminta pada
berbagai tingkat harga.
Y
X
Px
Qx
0
0
PCC
IC3
IC2
IC1
A1 A2 A3
Qx1Qx2 Qx3
D
Px1
Px2
Px3
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
 Efek Substitusi, bilamana
terjadi kenaikan harga
barang X akan
menyebabkan naiknya
permintaan barang Y.
 Efek Pendapatan,
Naiknya harga barang X
berakibat penurunan
relatif pendapatan
konsumen.
Y
X
0 X1 X3 X2 A1 A2 A2
A B
C
IC2
IC1
Keterangan:
X1X2 total efek
X1X3 efek substitusi
X3X2 efek pendapatan
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
 Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen
akan menurunkan jumlah barang X yang diminta.
Y
X
0 X1 X2 X3 A1 A2 A3
A B
C
IC2
IC1
Keterangan:
X1X2 total efek
X1X3 efek substitusi
X3X2 efek pendapatan
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
 Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior,
sifat khususnya adalah jika harga barang inferior
turun jumlah permintaan juga akan turun.
Y
X
0
B
A
C
IC2
IC1
X2 X1 X3 A1 A2 A3
Keterangan:
X1X2 total efek
X1X3 total substitusi
X2X3 efek pendapatan
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva
Indiferens
 Barang Normal dan
Superior, berlakunya
hukum permintaan
(hubungan negatif) dan
efek pendapatan
berhubungan positif.
 Barang inferior, berlaku
hukum permintaan tetapi
efek pendapatan negatif.
Y
X
Qx
Px
0
0
X1 X2 A1 A2
X1 X2
A
B
Dx
A
B
Px1
Px2
IC2
IC1
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva
Indiferens
 Barang Giffen, sifat
sama dengan barang
inferior, tetapi
bertentangan terhadap
hukum permintaan.
Y
X
Px
0
0
X1 X2 A1 A2
X1 X2
A
B
Dx
A
B
Px1
Px2
IC2
IC1
Qx

More Related Content

Similar to Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx

Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptxPengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptxfebitheresia
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Haidar Bashofi
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalagusmulyana41
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaAstana Ilmu
 
Teori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdfTeori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdfPutriAnnisa59
 
4. teori perilaku konsumen
4. teori perilaku konsumen4. teori perilaku konsumen
4. teori perilaku konsumenYayan Firmansah
 
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi aPpt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi akurniacitraa
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Defina Sulastiningtiyas
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
Teori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenTeori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenFreddy Then
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxIrfanFauzi83
 
tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxRiskaintan3
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfRiskaintan3
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumentri yulianto
 

Similar to Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx (20)

Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptxPengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
 
PPT MikroEkonomi
PPT MikroEkonomiPPT MikroEkonomi
PPT MikroEkonomi
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesia
 
Teori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdfTeori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdf
 
4. teori perilaku konsumen
4. teori perilaku konsumen4. teori perilaku konsumen
4. teori perilaku konsumen
 
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi aPpt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
 
Manajerial bab vii
Manajerial bab viiManajerial bab vii
Manajerial bab vii
 
Modul3 pie
Modul3 pieModul3 pie
Modul3 pie
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Teori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenTeori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumen
 
Pengantar Ekonomika 3.pdf
Pengantar Ekonomika 3.pdfPengantar Ekonomika 3.pdf
Pengantar Ekonomika 3.pdf
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
 
tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptx
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdf
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Slide 8 (pe)
Slide 8 (pe)Slide 8 (pe)
Slide 8 (pe)
 

Recently uploaded

1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYAThomz PRTOTO
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 

Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx

  • 2. Teori Perilaku Konsumen  Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang lebih rendah dan menguranginya pada saat harga tinggi. 2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya. 2
  • 3. Pendekatan Teori Perilaku Konsumen 1. Pendekatan Cardinal / Marginal Utility 2. Pendekataan Ordinal / Analisis Kurva Indiference 3
  • 4. Utilitas (Utility).....  Menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh seorang konsumen dari penggunaan berbagai komoditas.  Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang/jasa (Sukirno, 2005)  Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini merupakan kemampuan memuaskan keinginan atas barang/jasa dari suatu aktivitas. 4
  • 5. PENDEKATAN CARDINAL Asumsi yang berlaku :  Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen dpt dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan konsumsi dpt diukur dengan satuan “util”.  Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin tinggilah utilitinya/nilai gunanya.  Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis.  Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya. 5
  • 6. Utilitas Marjinal (Marginal Utility)  Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu komoditas.  Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan penambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu (Sukirno, 2005).  Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. 6
  • 7. Law of Diminishing Utility  Ketika jumlah suatu barang yang dikonsumsi meningkat, utilitas marjinal dari barang tersebut cenderung semakin berkurang.  Marginal Utilility money constant dan Marginal Utility barang konsumsi menurun, hal ini menganut Hukum Gossen I (Law of Diminishing Utility) yaitu semakin banyak satuan barang yang dikonsumsi maka semakin kecil tambahan/marginal kepuasan yang diperoleh konsumen atau bahkan nol/negatif. 7
  • 8. Total Utility TUX C A B D 2 5 8 11 TUX X Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila konsumsi melebihi 8. 0 90 83 78 80
  • 9. 0 1 8 30 Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah. Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun. Kurva nilai guna marginal yang semakin menurun. Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8. Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif MUX MUY MUZ PX PY PZ MU = Margianal Utility P = Harga barang x,y,z = Macam barang konsumsi = = Kurva nilai guna marginal
  • 10. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 Utilitas Total dan Utilitas Marginal Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas total 10
  • 13. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Uti;itas total Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal 10 13 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 14. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas total Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal 10 8 14 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 15. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 10 8 6 4 2 0 -2 Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitasy Utilitas total Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal . 15 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 16. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 10 8 6 4 2 0 -2 Total Utility 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 quantity total utility Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal Bukti Utilitas Marjinal Yang Semakin Menurun 16 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 17. Syarat Pemaksimuman Utilitas Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan utilitas marjinal yang sama besarnya. 17
  • 18. Produk A p=$1 Produk B p=$2 Unit Utilitas Marjinal MUa/pa MU MUb/pb 1 10 24 2 8 20 3 7 18 4 6 16 5 5 12 6 4 6 7 3 4 10 8 7 6 5 4 3 12 10 9 8 6 3 2 18
  • 19. 19 MU/p, Produk A MU/p, Produk B 1 10 1 12 2 8 2 10 3 7 3 9 4 6 4 8 5 5 5 6 6 4 6 3 7 3 7 2 Pengeluaran Produk A Produk B  $2 1   $3 1 1  $2 1   $3 1 1 $10 4 2 Proses Pembuatan Keputusan Apa yg Konsumen Beli Pertama? Dan Berikutnya?
  • 20. Kepuasan Maksimum MU produk A Harga A MU produk B Harga B = 20
  • 21. Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan Menurunkan Kurva Permintaan  Jika Harga Barang B Turun Menjadi $ 1 21
  • 22. Produk A p=$1 Product B p=$1 Unit Utilitas Marjinal MU/p MU MU/p 1 10 24 2 8 20 3 7 18 4 6 16 5 5 12 6 4 6 7 3 4 10 8 7 6 5 4 3 24 20 18 16 12 6 4 22
  • 23. . 23 MU/p, Produk A MU/p, Produk B 1 10 1 24 2 8 2 20 3 7 3 18 4 6 4 16 5 5 5 12 6 4 6 6 7 3 7 4 Pengeluaran Produk A Produk B Proses Pembuatan Keputusan  $1 1  $1 1  $1 1  $1 1 $1 1    $1 1 $1 1 $1 1  $10 6 4 $2 1 1  
  • 24.  Ketika pProduk B=$2  Kuantitas yg diminta adalah 4  Ketika pProduk B=$1  Kuantitas yg diminta 6 Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan 24
  • 25. Produk B Harga Kuantitas diminta $1 $2 6 4 4 $1 $2 D 6 Harga Kuantitas diminta Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan 25
  • 26.  Efek Substitusi  Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan substitusi barang-barang lain untuk memenuhi kepuasan.  Efek Pendapatan  Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas yang diinginkan. Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan 26
  • 27. Surplus Konsumen  Kesediaan membayar adalah jumlah maksimum yang mau dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang. 27
  • 28. Surplus Konsumen SURPLUS KONSUMEN ADALAH KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR DIKURANGI JUMLAH YANG SEBENARNYA DIBAYARKAN KONSUMEN. 28
  • 29. Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli... Calon Pembeli Kesediaan Membayar A $100 B 80 C 70 D 50 29
  • 30. Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli... Harga Pembeli Kuantitas Permintaan Lebih Dari $100 Tidak Ada 0 $80 - $100 A 1 $70 - $80 A & B 2 $50 - $70 A, B, & C 3 Kurang dari $50 A, B, C, & D 4 30
  • 31. Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... Harga 50 70 80 0 $100 1 2 3 4 Kuantitas Kesediaan Membayar A Kesediaan Membayar B Kesediaan Membayar C Kesediaan Membayar D Demand 31
  • 32. Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... Harga 50 70 80 0 $100 1 2 3 4 Kuantitas Demand Surplus Konsumen untuk A ($20) Harga = $80 32
  • 33. Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... Harga 50 70 80 0 $100 1 2 3 4 Kuantitas Demand Surplus Konsumen untuk A ($30) Surplus Konsumen Total ($40) Harga = $70 Surplus Konsumen untuk B ($10) 33
  • 34. Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... BIDANG YANG TERLETAK DI BAWAH KURVA PERMINTAAN DAN DI ATAS GARIS HARGA MENGUKUR SURPLUS KONSUMEN DI SUATU PASAR. 34
  • 35. Q2 P2 Pengaruh Harga Terhadap Surplus Konsumen... Kuantitas Harga 0 Demand Surplus Konsumen Awal Tambahan surplus konsumen utk para konsumen lama Surplus konsumen untuk konsumen baru Q1 P1 D E F B C A 35
  • 36. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference  Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama.  Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinal yang menunjukkan tingkat kepuasaan mengkonsumsi barang dalam model kurva kepuasaan sama (indifference curve). 36
  • 37. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference Asumsi dasar : 1. Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan pendapatan pada harga pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar. 2. Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup memberikan rangking /peringkat kombinasi mana saja yang ia sukai . 3. Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan lbh sedikit, artinya semakin banyak barang yg dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasaan yg dimilikinya. 37
  • 38. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference 1. Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution artinya bila konsumen menaikkan konsumsi barang yg satu akan menyebabkan penurunan konsumsi barang yg lain. 2. Total Utility yg diperoleh konsumen tergantung dari jumlah barang yg dikonsumsikan. 3. Bersifat consistency dan trasivity of choice artinya bila, A>B, B>C maka barang A lebih disukai dari B dan barang B lebih disukai dari C kesimpulannya bahwa A>B>C maka A>C. 38
  • 39. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference  Indeference Curve adalah kurva yg menghubungkan titik-titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yg sama.  Ciri2 Indeference Curve : 1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y. 2. Cembung ke titik origin (Convex) derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y. 39
  • 40. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference 3. Tidak saling berpotongan Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan). 4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara barang X dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin ) semakin tinggi tingkat kepuasannya. 40
  • 41. Bentuk Kurva Indiferens Qy Qx 0 IC A B Y1 Y2 X1 X2 Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama
  • 42. Asumsi-asumsi model kurva indiferens  Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun)  Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)  Keseimbangan kepuasan konsumen  Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line) y x xy MU MU X Y MRS   D D 
  • 43. GARIS ANGGARAN ( Budget Line)  Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan/anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.  Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yg terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran (Budget Line). 43
  • 44. Garis Anggaran (Budget Line)  Merupakan batasan (constrain) kemampuan konsumen, secara umum satuan uang (M) Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M  jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersedia Px(Qx) + Py(Qy) = M Y X M/Px M/Py 0
  • 45. Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran Y X Y X 0 0 A1 A2 A1 A2 Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya Anggaran Konsumen Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh Turunnya harga barang X
  • 46. Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen Y X 0 IC3 IC2 IC1 Y* X* C B D A  IC1 dengan titik A menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal, sedangkan titik B sudah mencapai titik optimum.  IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum  IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
  • 47. Keseimbangan konsumen  Pada titik singgung antara kurva indiferens konsumen dengan garis anggaran.  Secara matematis; slope kurva kurva indiferens sama dengan slope kurva garis anggaran, (-Px/Py) y x xy P P MRS   y x y x P P MU MU    X Y MUy MUx P P MRS y x xy       
  • 48. Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen terhadap Keseimbangan Konsumen  Income Consumption Curve (ICC), kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.  Kurva Engel, menunjukkan hubungan antara pendapatan konsumen dengan jumlah barang yang dikonsumsi Y X Y X 0 0 ICC IC3 IC2 IC1 A1 A2 A3 X1 X2 X3 I3 I2 I1 Kurva Engel
  • 49. Pengaruh Perubahan Harga terhadap Keseimbangan Konsumen  Price Consumption Curve (PCC), kombinasi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga.  Kurva permintaan konsumen individual diturunkan dari titik-titik pada kurva PPC, menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Y X Px Qx 0 0 PCC IC3 IC2 IC1 A1 A2 A3 Qx1Qx2 Qx3 D Px1 Px2 Px3
  • 50. Efek Pendapatan dan Efek Substitusi  Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga barang X akan menyebabkan naiknya permintaan barang Y.  Efek Pendapatan, Naiknya harga barang X berakibat penurunan relatif pendapatan konsumen. Y X 0 X1 X3 X2 A1 A2 A2 A B C IC2 IC1 Keterangan: X1X2 total efek X1X3 efek substitusi X3X2 efek pendapatan
  • 51. Efek Pendapatan dan Efek Substitusi  Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen akan menurunkan jumlah barang X yang diminta. Y X 0 X1 X2 X3 A1 A2 A3 A B C IC2 IC1 Keterangan: X1X2 total efek X1X3 efek substitusi X3X2 efek pendapatan
  • 52. Efek Pendapatan dan Efek Substitusi  Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior, sifat khususnya adalah jika harga barang inferior turun jumlah permintaan juga akan turun. Y X 0 B A C IC2 IC1 X2 X1 X3 A1 A2 A3 Keterangan: X1X2 total efek X1X3 total substitusi X2X3 efek pendapatan
  • 53. Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva Indiferens  Barang Normal dan Superior, berlakunya hukum permintaan (hubungan negatif) dan efek pendapatan berhubungan positif.  Barang inferior, berlaku hukum permintaan tetapi efek pendapatan negatif. Y X Qx Px 0 0 X1 X2 A1 A2 X1 X2 A B Dx A B Px1 Px2 IC2 IC1
  • 54. Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva Indiferens  Barang Giffen, sifat sama dengan barang inferior, tetapi bertentangan terhadap hukum permintaan. Y X Px 0 0 X1 X2 A1 A2 X1 X2 A B Dx A B Px1 Px2 IC2 IC1 Qx