SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
DR SIGIT SARDJONO, M. S.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
HARGA PASAR
TEORI HARGA PASAR
Tinggi rendahnya harga suatu barang yang terjadi atas kesepakatan produsen dengan konsumen.
Sebelum terjadinya harga pasar, dimulai proses penetapan harga pasar. Yang ikut andil dalam penetapan
harga pasar adalah para pelaku ekonomi, baik produsen maupun konsumen.
ADA 3 CARA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENUNJUKAN KEADAAN
KESEIMBANGAN HARGA PASAR, YAITU:
 Menggunakkan angka
 Menggunakkan kurva permintaan dan penawaran
 Menentukan secara matematik
PROSES TERBENTUKNYA HARGA PASAR
 Adanya proses tawar menawar antara penjual dan pembeli pada suatu pasar.
 Adanya suatu kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan.
TUJUAN TERBENTUKNYA PENETAPAN HARGA PASAR
 Mendapatkan penghasilan.
 Kestabilan harga
 Mempertahankan atau meningkatkan bagian dalam pasar.
 Menghadapi atau mencegah persaingan seorang produsen atau pelaku ekonomi harus bisa dan tangguh
dalam menghadapi persaingan antara sesama produsen.
 Memaksimalkan laba
PERILAKU KONSUMEN
BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN
 Perilaku timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang diminta. Manfaat inilah yang
dikenal dengan istilah utilitas (utility).
 Konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh manfaat atau nilai gunanya (utility), secara
rasional konsumen berharap memperoleh utility yang optimal. Utility akan meningkat jika jumlah barang
yang dikonsumsi meningkat.
NILAI BARANG DAPAT DIBEDAKAN MENJADI:
 Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi
keperluan manusia. Contohnya adalah beras (nasi) dapat memenuhi kebutuhan akan makanan.
 Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang tertentu untuk
memuaskan kebutuhannya.
 Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi:
• Nilai pertukaran objektif,kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan
jasa lain.
• Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa,
berhubungan dengan barang tersebut terhadap dirinya.
PEMENUHAN KEPUASAN
 Hukum Gossen I: Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus menerus, maka kenikmatannya akan terus
menerus berkurang,sampai akhirnya jenuh.
 Hukum Gossen II: Tiap-tiap manusia akan berusahan memenuhi kebutuhannya supaya kebutuhannya
tersebut dipuaskan dengan seimbang.
PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU
KONSUMEN
Pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang
dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi:
U = F(X1;X2;…..Xn)
Pendekatan Tradisinal terpecah menjadi dua:
 Pendekatan pertama berkembang menjadi teori daya guna cardinal (cardinal utility)
 Menjadi teori daya guna ordinal utility
CARDINAL APPROACH
 Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya guna bagi seorang
konsumen. Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna total (total utility/TU) dan nilai guna marjinal
(marginal utility/MU).
KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA TOTAL (MU/TU)
 Guna batas (marginal utility) ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang
dimiliki oleh orang tersebut. Menurut hukum gossen. Semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang
dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang terakhir semakin kecil.
 Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumsi berbagai jumlah
barang. Guna total ini akan semakin besar jika barang yang dikonsumsi semakin banyak sampai pada
tingkat tertentu dimana guna total ini akan mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak
akan bertambah lagi dan total guna nya akan menurun walaupun konsumen terus menambah barang
tersebut.
ASUMSI (ANGGAPAN DALAM TEORI KARDINAL)
 utility seseorang bisa diukur dengan uang
 Berlakunya huikum gossen (law of diminising marginal utility)
 Konsumen bersifat rasional
KRITIK PADA PENDEKATAN KARDINAL
 Asumsi utility bisa diukur adalah pemikiran yang keliru
 Marginal uti;ity dari uang tidaklah konstan
MAKSIMALISASI GUNA
 Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang
dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility digunakan perhitungan sebagai berikut:
 TU2 (sesduah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = Mux
 Atau
 (TUx + 1) – (TUx) = Mux
PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN
 Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang
yang dibeli. Hal ini disebabkan:
 Adanya efek substitusi yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan mengalikan barang
yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah.
 Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan
menyebabkan pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang.
INDIFFERENCE CURVE APPROACH
 Property Indifference Curve
 Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
 Asumsi yang digunakan dalam pendekatan kardinal ini adalah asumsi yang keliru
 Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistic karena jika income seseorang meningkat,
maka marjinal utility dari uang akan berubah.
 Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja
DISKRIMINASI HARGA
 Diskriminasi Harga dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu:
• Diskriminasi Harga derajat pertama
 Keadaan dimana seorang produsen monopolis berusaha
sepenuhnya mengambil surplus konsumen. Cara yang
ditempuh adalah produsen monopolis menentukan harga
yang berbeda untuk setiap jumlah barang yang berbeda.
• Diskriminasi Harga Derajat Kedua
 Produsen mengenakan harga yang berbeda untuk setiap
kelompok jumlah pembelian yang berbeda. Misalnya
produsen mengenakan tarif air minum, listrik secara
progresif bagi kelompok yang berbeda.
• Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
 Produsen betul-betul menjual barang di pasar yang
berbeda yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda
seperti pembeli yang dikelompokkan berdasarkan daerah
geografis.
PENJUALAN PASAR PENJUALAN YANG BERBEDA
Langkah pertama dalam analisis diskriminasi harga adalah menentukan cara sang monopolis harus
membagi penjualanya atas dua atau lebih pasar. Untuk setiap penjualan dengan mengabaikan biaya untuk
sementara, dia harus selalu menjual dalam pasar dimana setiap penambahan penjualan satu unit per unit
waktu menambah paling banyak pada penerimaan totalanya.
Artinya dia harus membagi penjualannya di antara berbagai pasar sedemikian rupa sehingga
pendapatan marginal dalam pasar yang lain. Hal ini akan memberikan pendapatan total yang paling besar
dari satu volume penjualan tertentu.
KONDISI TERJADINYA DISKRIMINASI HARGA
 Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam.
 Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam
kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.
 Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual Kembali barang-barang yang dibeli.
PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA
GRAFIK DAN NUMERIK:
1. Melihat penetapan harga diskriminasi secara grafik.
2. Melihat penetapan harga diskriminasi secara numerik
MELIHAT PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI
SECARA GRAFIK
 Kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan membeda-bedakan harga jual berdasarkan pasar dan
kemampuan pembeli. Produk yang dijual dengan harga berbeda tersebut mempunyai struktur biaya
yang sama.
MELIHAT PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI
SECARA NUMERIK
 Monopoli dan ekonomi efisiensi
Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan
menfaat dari bisnis dengan otot industry,kekuatan harga
monopoli dipasar. Kasus ekonomi dan social standart
terhadap bisnis monopoli tidak lagi mudah. Pasar berubah
sepanjang waktu dan sebagaimana kondisi bisnis harus
beroperasi terlepas dari apakah mereka memiliki kekuatan
pasar yang nyata.
 Kasus ekonomi terhadap monopoli
Bahwa monopolis yang ada dapat terus mendapatkan
yang abnormal (supernormal). Keuntungan monopoli,
penelitian dan pengembangan serta efisiensi dinamis
sebagai perusahaan mampu mendapatkan keuntungan
abnormal dalam jangka Panjang. Mungkin ada tingkat
yang lebih cepat dari perkembangan teknologi yang akan
mengurangi biaya dan menghasilkan produk berkualitas
lebih baik bagi konsumen. Hal ini menyebabkan monopoli
itu akan menginvestasikan keuntungan dalam penelitian
dan pengembangan untuk mempromosikan efisiensi
dinamis.
DISKRIMINASI HARGA
 Sifat dasar diskriminasi harga
 Potensi manfaat dari monopoli
 Skala ekonomis
SIFAT DASAR DISKRIMINASI HARGA
 Diskriminasi harga itu bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan
baiaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan
menetapkan harga adalah agar dicapai keuntungan yang leb ih. Diskriminasi harga produsen monopolis
berusahan untuk memperluas pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya dipasar yang
berbeda.
POTENSI MANFAAT DARI MONOPOLI
 Salah satu kesulitan dalam menilai konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoly, atau oligopoly
terletak dalam mendefinisikan tepat apa yang sebenarnya merupakan pasar. Dalam hamper setiap
industry pada setiap saat dalam waktu. Semakin pasar dimana monopoli tempak ada sebenarnya
menjadi perebutan karena efek kompetisi internasional yang terus berkembang
SKALA EKONOMIS
 Seorang monopolis mungkin lebih baik diposisikan untuk mengeksploitasi ekonomi penyewaan skala
untuk kesembangan yang memberikan output yang lebih tinggi dan harga yang lebih rendah daripada
kondisi yang kompetitif. Hal ini di ilustrasikan dalam diagram berikutnya, dimana kita mengansumsikan
bahwa monopoli mampu mendorong biaya marjinal lebih rendah dalam jangka Panjang menentukan
sebuah output ekulibrium Q2 dan harga dibawah harga yang kompetitif
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Pengantar Ekonomi Mikro.pptx

TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...
TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...
TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...Teguh Aditya Pratomo (Tomo San)
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxatainaarf
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfCelineAmanda1
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7ImelTiana
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)irfan firdaus
 
Teori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenTeori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenFreddy Then
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranLeon Rasyid
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumentri yulianto
 
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptxKel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptxAfiqjason
 
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat pengunaSukhairi Husain
 
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
 Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaanTossan Ihsan
 
Market power on monopsony/abshor.marantika/mutia sandira
Market power on monopsony/abshor.marantika/mutia sandira Market power on monopsony/abshor.marantika/mutia sandira
Market power on monopsony/abshor.marantika/mutia sandira mutia sandira
 

Similar to Pengantar Ekonomi Mikro.pptx (20)

TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...
TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...
TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
 
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku KonsumenPengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
 
Perilku konsumen
Perilku konsumenPerilku konsumen
Perilku konsumen
 
Manajerial bab vii
Manajerial bab viiManajerial bab vii
Manajerial bab vii
 
MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
 
Teori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenTeori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumen
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
 
Mansar tubes
Mansar tubesMansar tubes
Mansar tubes
 
PPT MikroEkonomi
PPT MikroEkonomiPPT MikroEkonomi
PPT MikroEkonomi
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptxKel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
 
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat penguna
 
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
 Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
 
Market power on monopsony/abshor.marantika/mutia sandira
Market power on monopsony/abshor.marantika/mutia sandira Market power on monopsony/abshor.marantika/mutia sandira
Market power on monopsony/abshor.marantika/mutia sandira
 

Recently uploaded

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 

Recently uploaded (20)

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Pengantar Ekonomi Mikro.pptx

  • 1. PENGANTAR EKONOMI MIKRO DR SIGIT SARDJONO, M. S. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  • 3. TEORI HARGA PASAR Tinggi rendahnya harga suatu barang yang terjadi atas kesepakatan produsen dengan konsumen. Sebelum terjadinya harga pasar, dimulai proses penetapan harga pasar. Yang ikut andil dalam penetapan harga pasar adalah para pelaku ekonomi, baik produsen maupun konsumen.
  • 4. ADA 3 CARA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENUNJUKAN KEADAAN KESEIMBANGAN HARGA PASAR, YAITU:  Menggunakkan angka  Menggunakkan kurva permintaan dan penawaran  Menentukan secara matematik
  • 5. PROSES TERBENTUKNYA HARGA PASAR  Adanya proses tawar menawar antara penjual dan pembeli pada suatu pasar.  Adanya suatu kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
  • 6. TUJUAN TERBENTUKNYA PENETAPAN HARGA PASAR  Mendapatkan penghasilan.  Kestabilan harga  Mempertahankan atau meningkatkan bagian dalam pasar.  Menghadapi atau mencegah persaingan seorang produsen atau pelaku ekonomi harus bisa dan tangguh dalam menghadapi persaingan antara sesama produsen.  Memaksimalkan laba
  • 8. BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN  Perilaku timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility).  Konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh manfaat atau nilai gunanya (utility), secara rasional konsumen berharap memperoleh utility yang optimal. Utility akan meningkat jika jumlah barang yang dikonsumsi meningkat.
  • 9. NILAI BARANG DAPAT DIBEDAKAN MENJADI:  Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia. Contohnya adalah beras (nasi) dapat memenuhi kebutuhan akan makanan.  Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.  Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi: • Nilai pertukaran objektif,kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain. • Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa, berhubungan dengan barang tersebut terhadap dirinya.
  • 10. PEMENUHAN KEPUASAN  Hukum Gossen I: Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus menerus, maka kenikmatannya akan terus menerus berkurang,sampai akhirnya jenuh.  Hukum Gossen II: Tiap-tiap manusia akan berusahan memenuhi kebutuhannya supaya kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang.
  • 11. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN Pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi: U = F(X1;X2;…..Xn) Pendekatan Tradisinal terpecah menjadi dua:  Pendekatan pertama berkembang menjadi teori daya guna cardinal (cardinal utility)  Menjadi teori daya guna ordinal utility
  • 12. CARDINAL APPROACH  Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya guna bagi seorang konsumen. Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna total (total utility/TU) dan nilai guna marjinal (marginal utility/MU).
  • 13. KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA TOTAL (MU/TU)  Guna batas (marginal utility) ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut hukum gossen. Semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang terakhir semakin kecil.  Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumsi berbagai jumlah barang. Guna total ini akan semakin besar jika barang yang dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertentu dimana guna total ini akan mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan total guna nya akan menurun walaupun konsumen terus menambah barang tersebut.
  • 14. ASUMSI (ANGGAPAN DALAM TEORI KARDINAL)  utility seseorang bisa diukur dengan uang  Berlakunya huikum gossen (law of diminising marginal utility)  Konsumen bersifat rasional
  • 15. KRITIK PADA PENDEKATAN KARDINAL  Asumsi utility bisa diukur adalah pemikiran yang keliru  Marginal uti;ity dari uang tidaklah konstan
  • 16. MAKSIMALISASI GUNA  Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility digunakan perhitungan sebagai berikut:  TU2 (sesduah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = Mux  Atau  (TUx + 1) – (TUx) = Mux
  • 17. PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN  Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan:  Adanya efek substitusi yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah.  Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang.
  • 18. INDIFFERENCE CURVE APPROACH  Property Indifference Curve  Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:  Asumsi yang digunakan dalam pendekatan kardinal ini adalah asumsi yang keliru  Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistic karena jika income seseorang meningkat, maka marjinal utility dari uang akan berubah.  Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja
  • 19. DISKRIMINASI HARGA  Diskriminasi Harga dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: • Diskriminasi Harga derajat pertama  Keadaan dimana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. Cara yang ditempuh adalah produsen monopolis menentukan harga yang berbeda untuk setiap jumlah barang yang berbeda. • Diskriminasi Harga Derajat Kedua  Produsen mengenakan harga yang berbeda untuk setiap kelompok jumlah pembelian yang berbeda. Misalnya produsen mengenakan tarif air minum, listrik secara progresif bagi kelompok yang berbeda. • Diskriminasi Harga Derajat Ketiga  Produsen betul-betul menjual barang di pasar yang berbeda yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda seperti pembeli yang dikelompokkan berdasarkan daerah geografis.
  • 20. PENJUALAN PASAR PENJUALAN YANG BERBEDA Langkah pertama dalam analisis diskriminasi harga adalah menentukan cara sang monopolis harus membagi penjualanya atas dua atau lebih pasar. Untuk setiap penjualan dengan mengabaikan biaya untuk sementara, dia harus selalu menjual dalam pasar dimana setiap penambahan penjualan satu unit per unit waktu menambah paling banyak pada penerimaan totalanya. Artinya dia harus membagi penjualannya di antara berbagai pasar sedemikian rupa sehingga pendapatan marginal dalam pasar yang lain. Hal ini akan memberikan pendapatan total yang paling besar dari satu volume penjualan tertentu.
  • 21. KONDISI TERJADINYA DISKRIMINASI HARGA  Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam.  Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.  Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual Kembali barang-barang yang dibeli.
  • 22. PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA GRAFIK DAN NUMERIK: 1. Melihat penetapan harga diskriminasi secara grafik. 2. Melihat penetapan harga diskriminasi secara numerik
  • 23. MELIHAT PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA GRAFIK  Kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan membeda-bedakan harga jual berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli. Produk yang dijual dengan harga berbeda tersebut mempunyai struktur biaya yang sama.
  • 24. MELIHAT PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA NUMERIK  Monopoli dan ekonomi efisiensi Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan menfaat dari bisnis dengan otot industry,kekuatan harga monopoli dipasar. Kasus ekonomi dan social standart terhadap bisnis monopoli tidak lagi mudah. Pasar berubah sepanjang waktu dan sebagaimana kondisi bisnis harus beroperasi terlepas dari apakah mereka memiliki kekuatan pasar yang nyata.  Kasus ekonomi terhadap monopoli Bahwa monopolis yang ada dapat terus mendapatkan yang abnormal (supernormal). Keuntungan monopoli, penelitian dan pengembangan serta efisiensi dinamis sebagai perusahaan mampu mendapatkan keuntungan abnormal dalam jangka Panjang. Mungkin ada tingkat yang lebih cepat dari perkembangan teknologi yang akan mengurangi biaya dan menghasilkan produk berkualitas lebih baik bagi konsumen. Hal ini menyebabkan monopoli itu akan menginvestasikan keuntungan dalam penelitian dan pengembangan untuk mempromosikan efisiensi dinamis.
  • 25. DISKRIMINASI HARGA  Sifat dasar diskriminasi harga  Potensi manfaat dari monopoli  Skala ekonomis
  • 26. SIFAT DASAR DISKRIMINASI HARGA  Diskriminasi harga itu bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan baiaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai keuntungan yang leb ih. Diskriminasi harga produsen monopolis berusahan untuk memperluas pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya dipasar yang berbeda.
  • 27. POTENSI MANFAAT DARI MONOPOLI  Salah satu kesulitan dalam menilai konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoly, atau oligopoly terletak dalam mendefinisikan tepat apa yang sebenarnya merupakan pasar. Dalam hamper setiap industry pada setiap saat dalam waktu. Semakin pasar dimana monopoli tempak ada sebenarnya menjadi perebutan karena efek kompetisi internasional yang terus berkembang
  • 28. SKALA EKONOMIS  Seorang monopolis mungkin lebih baik diposisikan untuk mengeksploitasi ekonomi penyewaan skala untuk kesembangan yang memberikan output yang lebih tinggi dan harga yang lebih rendah daripada kondisi yang kompetitif. Hal ini di ilustrasikan dalam diagram berikutnya, dimana kita mengansumsikan bahwa monopoli mampu mendorong biaya marjinal lebih rendah dalam jangka Panjang menentukan sebuah output ekulibrium Q2 dan harga dibawah harga yang kompetitif