SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TIPOLOGI
MENURUT
KEBUDAYAAN
EDUARD
SPRANGER
Eduard Spranger
• Guru besar ilmu filsafat dan ilmu pendidikan di Universitas-universitas
Leipzig, Berlin, Tubingen.
• Karya utama yang mempersoalkan kepribadian ialah: Lebensformen,
Geistewissenschaftlice Psychologie und Ethik der Personlichkeit.
POKOK-POKOK TEORI SPRANGER
Dua Macam Roh (Gest)
a) Roh Subyektif/ roh individual (subjective Geist, individu-elle Geist) :
roh yg tdpt pd manusia masing-masing (individual).
• Roh individual mrpk struktur yg bertujuan
• Tujuan yaitu mencapai/ menjelmakan nilai-nilai tertentu, dpt
dipahami dg memahami sistem nilai.
• Struktur yang lebih tinggi/ sistem nilai-nilai itu adl roh obyektif.
a) Roh Obyektif/ roh supra-individual/ kebudayaan (objective Geist,
Uber individuelle Geist, Kultur) : roh seluruh umat manusia, mrpk
kebudayaan yg berkembang selama berabad-abad bersama-sama
manusia-manusia individual.
Menurut Spranger dalam hidup ini terdapat enam macam nilai kebudayaan, yaitu
pengetahuan, kemasyarakatan, ekonomi, agama, keindahan dan kesusilaan.
Atas dasar itu dikemukakan enam macam tipe manusia, yaitu:
a. Tipe teoritis, orang dengan tipe ini memandang bahwa yang paling bernilai dalam hidup ini
adalah pengetahuan.
b. Tipe sosial, nilai kemasyarakatan adalah yang dominan dalam hidup ini, orang lain adalah
yang pertama dan terutama.
c. Tipe ekonomis, tipe orang ini adalah melihat dan mempertimbangkan segala sesuatu dari
sudut pandang untung dan rugi.
d. Tipe religius, orang yang religius hidup di bawah nilai-nilai keagamaan, kecendrungan
menjadi orang yang shaleh mewanai sepak terjangnya.
e. Tipe estetis, yang paling bernilai bagi orang tipe estetis ini adalah keindahan.
f. Tipe etis, kesusilaan harus bertengger di atas segala-galanya.
2. Hubungan antara Roh Subyektif & Roh Obyektif
• Roh subyektif dan roh obyektif berhubungan secara timbal balik.
• Roh subyektif/ individual yg mengandung nilai-nilai yg tdpt pd
masing-masing individu, dibentuk & dipupuk dg acuan roh obyektif.
• Roh individual terbentuk & berkembang dg memakai roh obyektif sbg
norma
• Roh obyektif/ kebudayaan mengandung unsur yang mendapat
pengakuan umum sebagai hal yang bernilai, berkedudukan tinggi,
diatas roh individual.
3. Lapangan-lapangan Hidup
• Kebudayaan/ Kultur oleh Spranger dipandang sbg sistem
nilai-nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adl nilai-nilai
budaya yang tersusun/ diatur mnrt struktur ttn.
• Kebudayaan sebagai lapangan hidup dikelompokkan
menjadi 6 :
a) Lap. Pengetahuan
b) Lap. Ekonomi
c) Lap. Kesenian
d) Lap. Keagamaan
e) Lap. Masyarakat
f) Lap. Politik
Lap nilai yang bersangkutan
dg manusia sbg individu
Lap nilai yang bersangkutan
dg manusia sbg
anggota masyarakat
4. Tipologi Spranger
A. Enam Tipe Manusia
No Nilai Kebudayaan
Yang Dominan
Tipe Tingkah Laku
Dasar
1 Ilmu Pengetahuan Manusia Teori Berpikir
2 Ekonomi Manusia Ekonomi Bekerja
3 Kesenian Manusia Estetis Menikmati
Keindahan
4 Keagamaan Manusia Agama Memuja
5 Kemasyarakaan Manusia Sosial Berbakti/
berkorban
6 Politik/ kenegaraan Manusia Kuasa Ingin berkuasa/
memerintah
B. Pencandraan Tipe-tipe
• Individu itu corak sikap hidupnya ditentukan oleh nilai kebudayaan
mana yang dominan, yaitu nilai kebudayaan mana yang dipandang
sbg nilai yang tertinggi (nilai yang paling berharga)
• Individu memandang segala sesuatu (nilai kebudayaan yang lain) dr
kacamata nilai yang dihargai paling tinggi (kacamata nilai yang
dominan)
Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe
1) Manusia Teori
• Seorang intelektualis sejati
• Manusia ilmu
• Cita-cita utama adl mencapai kebenaran
• Tujuan yang dikejar adl pengetahuan yang obyektif, sdg segi lain spt
moral, keindahan urusan belakang.
• Ahli pikir yang logis
• Memiliki pengertian yang jelas serta membenci segala bentuk kekaburan
• Dalam kehidupan sehari-hari adl pencinta kebenaran, konsekuen.
• Jk guru besar termasuk tipe ini, mk akan memandang bhw pekerjaaan
memberi kuliah akan menghambat kemajuan dalam studi dan research.
• Jika seorang ayah termasuk tipe ini, mk akan menganggap bahwa senda
gurau dg anak adl perbuatan yang membuang waktu & menghambat studi
Lanjutan…. Manusia Teori
• Sikap terhadap nilai-nilai lain terpengaruh oleh nilai-nilai teori:
– Kurang mengindahkan kesenangan hidup, kurang menghargai kekayaan
akan harta benda melainkan kekayaan akan pengetahuan yang benar
– Meninjau masalah keagaaan secara rasionalistis
– Perhatian pd masyarakat tidak besar, seringkali bersikap masa bodoh dg
lingkungan sosialnya, dalam bergaul memilih orang-orang yang sepaham
– Pergaulan harus berguna untuk kemajuan studi
– Dalam politik, tidak ingin berkuasa, tidak giat, mengkritik/ melakukan
polemik secara teoritis
Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe
2) Manusia Ekonomi
• Selalu kaya akan gagasan praktis
• Kurang memperhatikan bentuk tindakan, tp lebih pd hasil bagi
diri sendiri
• Menilai segala sesuatu dr kegunaannya, nilai ekonomisnya
• Hidup dan kepentingan sendiri yang penting
• Orang lain dianggap menarik bila masih berguna
• Penilaian berdasarkan kemampuan kerja dan prestasinya
• Sikap jiwa yang praktis memungkinkan dpt mencapai banyak hal
dalam hidup
• Mengejar kekayaan, dg kekayaan akan mencapai apa yang
diinginkan
Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe
3) Manusia Estetis
• Menghayati kehidupan seakan-akan tidak sbg pemain, tp sbg
penonton.
• Seorang yang impresionis, yang menghayati kehidupan scr
pasif,
• Bisa ekspresionis yang mewarnai segala kesan yang ditrima
dg pandangan jiwa subyektif.
• Kecenderungan kearah individualisme, hubungan dg orang
lain kurang kekal
• Nomor satu adalah keindahan
Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe
4) Manusia Agama
• Keagamaan mrpkn pencarian nilai tertinggi
• Yang sudah mencapai titik tertinggi, akan merasa bebas dan
tentram dalam hidup
• Segala sesuatu diukur dari segi artinya bagi kehidupan
rohaniah kepribadian
• Ingin mencapai keselarasan antara pengalaman batin dg arti
daripada hidup ini
Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe
5) Manusia Sosial
• Sifat utama, kebutuhan yang besar pada hubungan antar
manusia
• Butuh hidup diantara manusia lain
• Ingin mengabdi pd kepentingan umum
• Nilai yang paling tinggi adl cinta sesama manusia, baik yang
tertuju pd pd individu maupun kelompok manusia
Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe
6) Manusia Kuasa
• Mengejar kesenangan dan kesadaran akan kekuasaan sendiri
• Dorongan pokok adl ingin berkuasa
• Jika manusia ekonomi mengejar penguasaan akan benda,
maka manusia kuasa mengejar penguasaan atas manusia
C. Diferensiasi Tipe-tipe
1) Diferensiasi tipe-tipe
• Pada masing-masing tipe ditemukan berbagai variasi lagi yang
didasarkan komponen paling menentukan dalam tipe
tersebut.
• Misal, manusia teori dibedakan 3 variasi :
a) Manusia teori empiris
b) Manusia teori sbg rasionalis
c) Manusia teori sbg kritisis
Lanjutan… C. Diferensiasi Tipe-tipe
2) Kombinasi tipe-tipe
• Dari keenam tipe tersebut, ada dalam teori namun tidak
dijumpai dalam kehidupan praktis.
• Dalam kehidupan praktis yang biasa dijumpai justru kombinasi
dari tipe-tipe
• Tipe teori dan tipe keagamaan
• Tipe teori dan tipe ekonomi
• Ataupun kombinasi lebih dari 2 tipe
ARTI TEORI SPRANGER
• Teori Spranger banyak pengaruhnya, tidak terbatas pd lapangan psikologi
kepribadian saja, ttp meluas pd lapangan psikologi lain (psikologi pemuda,
pendidikan)
• Tipologi Spranger disusun secara deduktif, tidak ada data empiris.
• Konsep kepribadian yang disampaikan Spranger sukar dikenakan pd kepribadian
manusia dalam kehidupan praktis yang mempunyai dasar dinamis.
• Lebensformen lebih mengatakan tentang “bagaimana individu itu adanya” drpd
ttg “apa yang dikerjakan/ apa yang dpt dikerjakan oleh individu itu”
Pertemuan ke-5 Edward Spranger

More Related Content

What's hot

Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam IslamHamida ID
 
Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaLevi Rolan
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialPotpotya Fitri
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraAbd Taj Khalwatiyah
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaagung faisal
 
Rencana Pelaksanaan Layanan BK dan Materi Empati
Rencana Pelaksanaan Layanan BK dan Materi EmpatiRencana Pelaksanaan Layanan BK dan Materi Empati
Rencana Pelaksanaan Layanan BK dan Materi EmpatiLidya Asyifatun Nur H
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanVivia Maya Rafica
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...Universitas Negeri Jakarta
 
power poin teori relasi objek
power poin teori relasi objekpower poin teori relasi objek
power poin teori relasi objekfaiqoh nurlaeli
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWNur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh Psikoanalisa
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
 
Rencana Pelaksanaan Layanan BK dan Materi Empati
Rencana Pelaksanaan Layanan BK dan Materi EmpatiRencana Pelaksanaan Layanan BK dan Materi Empati
Rencana Pelaksanaan Layanan BK dan Materi Empati
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...
 
power poin teori relasi objek
power poin teori relasi objekpower poin teori relasi objek
power poin teori relasi objek
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 

Viewers also liked

Tipologi tipologi konstitusi2
Tipologi tipologi konstitusi2Tipologi tipologi konstitusi2
Tipologi tipologi konstitusi2trie setyaningsih
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudVivia Maya Rafica
 
pesonal value
pesonal valuepesonal value
pesonal valueRaaz Soni
 
AEC DISC 2.0
AEC DISC 2.0AEC DISC 2.0
AEC DISC 2.0orodney
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingHeri Yanti
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowVivia Maya Rafica
 

Viewers also liked (20)

Tipologi tipologi konstitusi2
Tipologi tipologi konstitusi2Tipologi tipologi konstitusi2
Tipologi tipologi konstitusi2
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
pesonal value
pesonal valuepesonal value
pesonal value
 
AEC DISC 2.0
AEC DISC 2.0AEC DISC 2.0
AEC DISC 2.0
 
Pert.1
Pert.1Pert.1
Pert.1
 
UTS
UTSUTS
UTS
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konseling
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen Harney
 
Pert.II
Pert.IIPert.II
Pert.II
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Pert.I
Pert.IPert.I
Pert.I
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
 

Similar to Pertemuan ke-5 Edward Spranger

Tugas mid i s b d
Tugas mid   i  s  b dTugas mid   i  s  b d
Tugas mid i s b dEvin R S
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarbudinhm
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarEvin R S
 
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.pptTugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.pptHelmyFift
 
Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1aisfajar
 
2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivisme2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivismegumaha
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffiDarmawan1
 
Modul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas XModul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas XStefani Ardiana
 
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budayaabu hanafie
 
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai BudayaMotivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai BudayaMuhammad Akhyar
 
Modul TM3 PAK Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
Modul TM3 PAK  Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptxModul TM3 PAK  Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
Modul TM3 PAK Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptxmemaulanas
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaArif Muzazinn
 
ISD sebagai salah satu MKDU
ISD sebagai salah satu MKDUISD sebagai salah satu MKDU
ISD sebagai salah satu MKDUDoreen Agatha
 
Analysis Transactional Theory
Analysis Transactional TheoryAnalysis Transactional Theory
Analysis Transactional TheoryFaiz Sujudi
 
Putri liviana teori analisis transaksional
Putri liviana teori analisis transaksionalPutri liviana teori analisis transaksional
Putri liviana teori analisis transaksionalFaiz Sujudi
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalLucky Maharani Safitri
 

Similar to Pertemuan ke-5 Edward Spranger (20)

Tugas mid i s b d
Tugas mid   i  s  b dTugas mid   i  s  b d
Tugas mid i s b d
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasar
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasar
 
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.pptTugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
 
Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1
 
Filsafat peksos
Filsafat peksosFilsafat peksos
Filsafat peksos
 
2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivisme2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivisme
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
 
Modul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas XModul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas X
 
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
 
2.1 Cabang-Cabang Falsafah.pptx
2.1 Cabang-Cabang Falsafah.pptx2.1 Cabang-Cabang Falsafah.pptx
2.1 Cabang-Cabang Falsafah.pptx
 
2
22
2
 
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai BudayaMotivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
 
Modul TM3 PAK Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
Modul TM3 PAK  Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptxModul TM3 PAK  Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
Modul TM3 PAK Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
ISD sebagai salah satu MKDU
ISD sebagai salah satu MKDUISD sebagai salah satu MKDU
ISD sebagai salah satu MKDU
 
Analysis Transactional Theory
Analysis Transactional TheoryAnalysis Transactional Theory
Analysis Transactional Theory
 
Putri liviana teori analisis transaksional
Putri liviana teori analisis transaksionalPutri liviana teori analisis transaksional
Putri liviana teori analisis transaksional
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
 
Pkn pancaila sebagai ideologi yangterbuka
Pkn pancaila sebagai ideologi yangterbukaPkn pancaila sebagai ideologi yangterbuka
Pkn pancaila sebagai ideologi yangterbuka
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

Pertemuan ke-5 Edward Spranger

  • 2. Eduard Spranger • Guru besar ilmu filsafat dan ilmu pendidikan di Universitas-universitas Leipzig, Berlin, Tubingen. • Karya utama yang mempersoalkan kepribadian ialah: Lebensformen, Geistewissenschaftlice Psychologie und Ethik der Personlichkeit.
  • 3. POKOK-POKOK TEORI SPRANGER Dua Macam Roh (Gest) a) Roh Subyektif/ roh individual (subjective Geist, individu-elle Geist) : roh yg tdpt pd manusia masing-masing (individual). • Roh individual mrpk struktur yg bertujuan • Tujuan yaitu mencapai/ menjelmakan nilai-nilai tertentu, dpt dipahami dg memahami sistem nilai. • Struktur yang lebih tinggi/ sistem nilai-nilai itu adl roh obyektif. a) Roh Obyektif/ roh supra-individual/ kebudayaan (objective Geist, Uber individuelle Geist, Kultur) : roh seluruh umat manusia, mrpk kebudayaan yg berkembang selama berabad-abad bersama-sama manusia-manusia individual.
  • 4. Menurut Spranger dalam hidup ini terdapat enam macam nilai kebudayaan, yaitu pengetahuan, kemasyarakatan, ekonomi, agama, keindahan dan kesusilaan. Atas dasar itu dikemukakan enam macam tipe manusia, yaitu: a. Tipe teoritis, orang dengan tipe ini memandang bahwa yang paling bernilai dalam hidup ini adalah pengetahuan. b. Tipe sosial, nilai kemasyarakatan adalah yang dominan dalam hidup ini, orang lain adalah yang pertama dan terutama. c. Tipe ekonomis, tipe orang ini adalah melihat dan mempertimbangkan segala sesuatu dari sudut pandang untung dan rugi. d. Tipe religius, orang yang religius hidup di bawah nilai-nilai keagamaan, kecendrungan menjadi orang yang shaleh mewanai sepak terjangnya. e. Tipe estetis, yang paling bernilai bagi orang tipe estetis ini adalah keindahan. f. Tipe etis, kesusilaan harus bertengger di atas segala-galanya.
  • 5. 2. Hubungan antara Roh Subyektif & Roh Obyektif • Roh subyektif dan roh obyektif berhubungan secara timbal balik. • Roh subyektif/ individual yg mengandung nilai-nilai yg tdpt pd masing-masing individu, dibentuk & dipupuk dg acuan roh obyektif. • Roh individual terbentuk & berkembang dg memakai roh obyektif sbg norma • Roh obyektif/ kebudayaan mengandung unsur yang mendapat pengakuan umum sebagai hal yang bernilai, berkedudukan tinggi, diatas roh individual.
  • 6. 3. Lapangan-lapangan Hidup • Kebudayaan/ Kultur oleh Spranger dipandang sbg sistem nilai-nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adl nilai-nilai budaya yang tersusun/ diatur mnrt struktur ttn. • Kebudayaan sebagai lapangan hidup dikelompokkan menjadi 6 : a) Lap. Pengetahuan b) Lap. Ekonomi c) Lap. Kesenian d) Lap. Keagamaan e) Lap. Masyarakat f) Lap. Politik Lap nilai yang bersangkutan dg manusia sbg individu Lap nilai yang bersangkutan dg manusia sbg anggota masyarakat
  • 7. 4. Tipologi Spranger A. Enam Tipe Manusia No Nilai Kebudayaan Yang Dominan Tipe Tingkah Laku Dasar 1 Ilmu Pengetahuan Manusia Teori Berpikir 2 Ekonomi Manusia Ekonomi Bekerja 3 Kesenian Manusia Estetis Menikmati Keindahan 4 Keagamaan Manusia Agama Memuja 5 Kemasyarakaan Manusia Sosial Berbakti/ berkorban 6 Politik/ kenegaraan Manusia Kuasa Ingin berkuasa/ memerintah
  • 8. B. Pencandraan Tipe-tipe • Individu itu corak sikap hidupnya ditentukan oleh nilai kebudayaan mana yang dominan, yaitu nilai kebudayaan mana yang dipandang sbg nilai yang tertinggi (nilai yang paling berharga) • Individu memandang segala sesuatu (nilai kebudayaan yang lain) dr kacamata nilai yang dihargai paling tinggi (kacamata nilai yang dominan)
  • 9. Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe 1) Manusia Teori • Seorang intelektualis sejati • Manusia ilmu • Cita-cita utama adl mencapai kebenaran • Tujuan yang dikejar adl pengetahuan yang obyektif, sdg segi lain spt moral, keindahan urusan belakang. • Ahli pikir yang logis • Memiliki pengertian yang jelas serta membenci segala bentuk kekaburan • Dalam kehidupan sehari-hari adl pencinta kebenaran, konsekuen. • Jk guru besar termasuk tipe ini, mk akan memandang bhw pekerjaaan memberi kuliah akan menghambat kemajuan dalam studi dan research. • Jika seorang ayah termasuk tipe ini, mk akan menganggap bahwa senda gurau dg anak adl perbuatan yang membuang waktu & menghambat studi
  • 10. Lanjutan…. Manusia Teori • Sikap terhadap nilai-nilai lain terpengaruh oleh nilai-nilai teori: – Kurang mengindahkan kesenangan hidup, kurang menghargai kekayaan akan harta benda melainkan kekayaan akan pengetahuan yang benar – Meninjau masalah keagaaan secara rasionalistis – Perhatian pd masyarakat tidak besar, seringkali bersikap masa bodoh dg lingkungan sosialnya, dalam bergaul memilih orang-orang yang sepaham – Pergaulan harus berguna untuk kemajuan studi – Dalam politik, tidak ingin berkuasa, tidak giat, mengkritik/ melakukan polemik secara teoritis
  • 11. Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe 2) Manusia Ekonomi • Selalu kaya akan gagasan praktis • Kurang memperhatikan bentuk tindakan, tp lebih pd hasil bagi diri sendiri • Menilai segala sesuatu dr kegunaannya, nilai ekonomisnya • Hidup dan kepentingan sendiri yang penting • Orang lain dianggap menarik bila masih berguna • Penilaian berdasarkan kemampuan kerja dan prestasinya • Sikap jiwa yang praktis memungkinkan dpt mencapai banyak hal dalam hidup • Mengejar kekayaan, dg kekayaan akan mencapai apa yang diinginkan
  • 12. Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe 3) Manusia Estetis • Menghayati kehidupan seakan-akan tidak sbg pemain, tp sbg penonton. • Seorang yang impresionis, yang menghayati kehidupan scr pasif, • Bisa ekspresionis yang mewarnai segala kesan yang ditrima dg pandangan jiwa subyektif. • Kecenderungan kearah individualisme, hubungan dg orang lain kurang kekal • Nomor satu adalah keindahan
  • 13. Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe 4) Manusia Agama • Keagamaan mrpkn pencarian nilai tertinggi • Yang sudah mencapai titik tertinggi, akan merasa bebas dan tentram dalam hidup • Segala sesuatu diukur dari segi artinya bagi kehidupan rohaniah kepribadian • Ingin mencapai keselarasan antara pengalaman batin dg arti daripada hidup ini
  • 14. Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe 5) Manusia Sosial • Sifat utama, kebutuhan yang besar pada hubungan antar manusia • Butuh hidup diantara manusia lain • Ingin mengabdi pd kepentingan umum • Nilai yang paling tinggi adl cinta sesama manusia, baik yang tertuju pd pd individu maupun kelompok manusia
  • 15. Lanjutan… B. Pencandraan Tipe-tipe 6) Manusia Kuasa • Mengejar kesenangan dan kesadaran akan kekuasaan sendiri • Dorongan pokok adl ingin berkuasa • Jika manusia ekonomi mengejar penguasaan akan benda, maka manusia kuasa mengejar penguasaan atas manusia
  • 16. C. Diferensiasi Tipe-tipe 1) Diferensiasi tipe-tipe • Pada masing-masing tipe ditemukan berbagai variasi lagi yang didasarkan komponen paling menentukan dalam tipe tersebut. • Misal, manusia teori dibedakan 3 variasi : a) Manusia teori empiris b) Manusia teori sbg rasionalis c) Manusia teori sbg kritisis
  • 17. Lanjutan… C. Diferensiasi Tipe-tipe 2) Kombinasi tipe-tipe • Dari keenam tipe tersebut, ada dalam teori namun tidak dijumpai dalam kehidupan praktis. • Dalam kehidupan praktis yang biasa dijumpai justru kombinasi dari tipe-tipe • Tipe teori dan tipe keagamaan • Tipe teori dan tipe ekonomi • Ataupun kombinasi lebih dari 2 tipe
  • 18. ARTI TEORI SPRANGER • Teori Spranger banyak pengaruhnya, tidak terbatas pd lapangan psikologi kepribadian saja, ttp meluas pd lapangan psikologi lain (psikologi pemuda, pendidikan) • Tipologi Spranger disusun secara deduktif, tidak ada data empiris. • Konsep kepribadian yang disampaikan Spranger sukar dikenakan pd kepribadian manusia dalam kehidupan praktis yang mempunyai dasar dinamis. • Lebensformen lebih mengatakan tentang “bagaimana individu itu adanya” drpd ttg “apa yang dikerjakan/ apa yang dpt dikerjakan oleh individu itu”