SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
KETERSEDIAAN
HAYATI DAN
KESETARAAN
HAYATI
Produk Obat
Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents.
Visit www.DeepL.com/pro for more information.
Ketersediaan hayati
Definisi Peraturan:
"Ketersediaan hayati berarti tingkat dan sejauh mana
bahan aktif atau bagian aktif diserap dari produk obat
dan tersedia di tempat kerja."
Ketersediaan hayati berarti jumlah (persentase) dan
kecepatan komponen aktif yang diabsorpsi dari suatu
produk dan tersedia di tempat aksinya.
4
Parameter Farmakokinetik Penting
• AUC: area di bawah kurva konsentrasi-waktu ⇒ ukuran
tingkat ketersediaan hayati
• Cmax: konsentrasi maksimum obat yang teramati ⇒ ukuran
tingkat penyerapan dan tingkat ketersediaan hayati
• tmax: waktu setelah pemberian obat di mana Cmax
diamati ⇒ ukuran tingkat penyerapan
Catatan: bahwa standar bioekivalensi diterapkan pada farmakokinetik
parameter AUC dan Cmax tetapi tidak untuk Tmax.
5
F = AUCekstravaskular
× Dosisint rakus
AUCint rakus Dosis
ekstravaskular
Frel = AUCextravascular1
× Doseextravascular 2
AUCextravascular 2 Doseextravascular1
Ketersediaan hayati
• Ketersediaan hayati absolut (F):
• Ketersediaan hayati relatif (Frel)
6
Dosis
ekstravaskular
AUCint rakus
F = AUCekstravaskular
× Dosisint rakus
Frel = AUCextravascular1
AUCextravascular 2 Doseextravascular1
× Doseextravascular 2
Ketersediaan hayati: Dosis yang sama
• Ketersediaan hayati absolut (F):
• Ketersediaan hayati relatif (Frel)
Bioekivalensi
Definisi Peraturan :
"Bioekivalensi berarti tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam
tingkat dan sejauh mana bahan aktif atau molekul aktif dalam ekuivalen
farmasi atau alternatif farmasi tersedia di tempat kerja obat ketika
diberikan pada dosis molar yang sama dalam kondisi yang sama dalam
studi yang dirancang dengan tepat...."
Tidak ada perbedaan yang signifikan pada jumlah dan kecepatan zat aktif
yang tersedia di tempat aksinya dari suatu produk alternatif (produk uji)
dengan produk referen (produk standar) ketika keduanya diberikan
dengan dosis molar yang sama pada kondisi pengujian yang sama dalam
suatu studi terkontrol.
Ketersediaan hayati / Bioekivalensi
Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menilai
ketersediaan hayati (BA) dan kesetaraan hayati (BE) produk
obat liposom
Pelepasan zat aktif dari produk obat
Ketersediaan di lokasi aksi
11
Setara Farmasi
Kesetaraan Farmasi merupakan prasyarat untuk bioekivalensi.
• mengandung jumlah zat aktif yang sama dalam bentuk sediaan
yang sama
• memenuhi standar yang sama atau sebanding
• dimaksudkan untuk diberikan melalui rute yang sama
Kesetaraan farmasi dengan sendirinya tidak selalu
menyiratkan kesetaraan terapeutik
Produk bioekivalen dengan kualitas yang dapat diterima diharapkan adalah
yang setara secara terapeutik.
12
Setara Farmasi
Dua produk yang dianggap setara secara farmasi masih dapat berbeda
sedemikian rupa sehingga akan mempengaruhi kinerja produk secara in vivo,
yang dapat membuat kedua produk tersebut menjadi bioekivalen.
Kemungkinan Perbedaan
• Ukuran partikel obat
(terutama penting untuk obat yang
sulit larut)
• Eksipien (dapat mempengaruhi
kelarutan dan permeabilitas bahan
aktif)
• Peralatan atau Proses
Manufaktur (misalnya perbedaan
waktu pencampuran, perbedaan
metode granulasi)
• Lokasi produksi (produk yang
sama diproduksi di lokasi yang berbeda
dalam perusahaan yang sama)
Kesetaraan hayati in vivo
13
Bioekivalensi
Dua produk dikatakan bioekivalen jika
• mereka setara secara farmasi
• ketersediaan hayati (baik laju maupun luasnya) setelah pemberian dalam dosis
molar yang sama mirip sedemikian rupa sehingga efeknya dapat diharapkan pada
dasarnya sama
Kesetaraan terapeutik
Dua produk memiliki terapi yang setara jika
• setara secara farmasi
• efeknya, sehubungan dengan kemanjuran dan keamanan, pada dasarnya akan
sama dengan yang diperoleh dari penelitian yang sesuai
▫ studi bioekivalensi
Studi farmakodinamik
▫ studi klinis
▫ studi in vitro
14
Produk farmasi yang dapat dipertukarkan
Jika suatu produk terbukti setara secara terapi dengan produk
referensi, maka produk tersebut dianggap
dipertukarkan.
Metode Penentuan BA/BE
• 1. Konsentrasi Obat dalam Plasma
🞄 Cp, AUC (jumlah obat yang mencapai sirkulasi sistemik)
• 2. Ekskresi Obat dalam Urin
🞄 Du (jumlah obat yang terekskresi dalam urin)
• 3. Efek Farmakodinamik Akut
🞄 Efek lokal, pengujian Cp tidak mudah,
🞄 contoh: penurunan volume pernafasan untuk bronkodilator
• 4. Observasi klinik
🞄 Efek lokal, tidak ada penyerapan sistemik
• 5. In vitro
🞄 Uji disolusi terbanding
Penentuan BA/BE pada subjek manusia
Mengapa uji BA/BE tidak dilakukan pada pasien
• Fungsi fisiologis "orang sehat" normal
• Pasien menggunakan obat lain, ada kemungkinan interaksi dan
data menjadi kabur
• Pola makan dan jumlah air yang diminum pasien
mempengaruhi bioavailabilitas
• Pasien lebih sulit mengikuti protokol (puasa, takaran minuman &
makanan, posisi tubuh, dll)
Desain Crossover vs. Desain Paralel
• Desain crossover lebih disukai
▫ Perbandingan intra-subjek
▫ Variabilitas yang lebih rendah
▫ Pada umumnya, subjek yang diperlukan lebih sedikit
• Desain paralel mungkin berguna
▫ Obat dengan waktu paruh yang sangat panjang
▫ Desain crossover tidak praktis
Pertimbangan Desain Paralel
• Memastikan jumlah subjek yang memadai
• Pengumpulan sampel yang memadai
▫ Penyelesaian proses transit / penyerapan Gastrointestinal
▫ 72 jam biasanya cukup
Kapan studi bioekivalensi digunakan?
• Produk multisumber vs. produk inovatif
• Perubahan pra-persetujuan
▫ Menjembatani studi
• Perubahan pasca-persetujuan
• Kekuatan tambahan dari produk yang sudah ada
Studi Bioekivalensi:
Pertimbangan Desain Dasar
• Meminimalkan variabilitas yang tidak disebabkan oleh formulasi
• Meminimalkan bias
• INGAT: tujuannya adalah untuk membandingkan
performa kedua produk
Desain Studi "Standar Emas"
• Dosis tunggal, dua periode, crossover
• Relawan sehat
• Subjek menerima setiap formulasi satu kali
• Pencucian yang memadai
Studi Dosis Ganda
• Lebih relevan secara klinis?
• Kurang sensitif terhadap perbedaan formulasi
Studi dosis ganda dapat digunakan ketika:
• Obat terlalu kuat/beracun untuk diberikan pada sukarelawan yang
sehat
Pasien / tidak ada gangguan terapi
• Produk rilis yang diperpanjang/dimodifikasi
▫ Akumulasi menggunakan interval dosis yang disarankan
▫ Selain studi dosis tunggal
• Farmakokinetik non-linear pada kondisi mapan (misalnya,
metabolisme jenuh)
• Pengujian tidak cukup sensitif untuk studi dosis tunggal
Desain Puasa vs Desain Fed
• Lebih disukai desain studi yang berpuasa
Meminimalkan variabilitas yang tidak disebabkan oleh formulasi
▫ Lebih mampu mendeteksi perbedaan formulasi
Desain Studi Fed dapat digunakan ketika:
• Gangguan gastrointestinal (GI) yang signifikan yang
disebabkan oleh pemberian puasa
• Pelabelan produk membatasi administrasi untuk negara bagian yang
diberi makan
Pertimbangan Desain Studi Fed
• Kondisi pakan tergantung pada pola makan dan adat istiadat setempat
• Tergantung pada alasan desain pengumpanan
▫ Menghindari gangguan saluran cerna
🞄 Makan minimal untuk meminimalkan dampak
▫ Diperlukan karena bahan obat / bentuk sediaan
🞄 Produk rilis yang dimodifikasi
🞄 Farmakokinetik yang rumit
🞄 Efek yang diketahui dari makanan terhadap zat obat
• Kondisi pengumpanan yang dirancang untuk meningkatkan gangguan maksimal
▫ Lemak tinggi
▫ Kalori Tinggi
Hangat
35
Validasi Metode Bioanalitik
Penentuan kuantitatif obat dalam sampel biologis, seperti darah atau
plasma, memainkan peran penting dalam evaluasi dan interpretasi
data bioekivalensi.
Sangat penting untuk menggunakan metode analitik yang
terkarakterisasi dengan baik dan tervalidasi sepenuhnya untuk
menghasilkan hasil yang dapat diandalkan.
🞂 Validasi Metode harus mencakup
◦ Akurasi Kekhususan
◦ Presisi Pemulihan
◦ Sensitivitas Stabilitas
◦
Solusi

More Related Content

Similar to BIOFAR(9) BA-BE id.pdf

Stabilitas_Obat (Alam).pptx
Stabilitas_Obat (Alam).pptxStabilitas_Obat (Alam).pptx
Stabilitas_Obat (Alam).pptxUghaUnpacti
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Taofik Rusdiana
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikChafa Nick
 
Beyond use date pharmacy in public health
Beyond use date pharmacy in public healthBeyond use date pharmacy in public health
Beyond use date pharmacy in public healthShintaUnair
 
Materi farmakologi kelas xi bab 1
Materi farmakologi kelas xi  bab 1Materi farmakologi kelas xi  bab 1
Materi farmakologi kelas xi bab 1apotek agam farma
 
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptxuji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptxbelatikodr4t
 
METABOLISME OBAT.ppt
METABOLISME OBAT.pptMETABOLISME OBAT.ppt
METABOLISME OBAT.pptalik_septian
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obatnisha althaf
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxAPOTEKERBAYUPAMUNGKA
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdfpengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdfssuser8bb64a
 
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptxPUSATSTUDIRMIK1
 

Similar to BIOFAR(9) BA-BE id.pdf (20)

ilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdfilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdf
 
Stabilitas_Obat (Alam).pptx
Stabilitas_Obat (Alam).pptxStabilitas_Obat (Alam).pptx
Stabilitas_Obat (Alam).pptx
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
Beyond use date pharmacy in public health
Beyond use date pharmacy in public healthBeyond use date pharmacy in public health
Beyond use date pharmacy in public health
 
(5) prinsip pengobatan
(5) prinsip pengobatan(5) prinsip pengobatan
(5) prinsip pengobatan
 
Materi farmakologi kelas xi bab 1
Materi farmakologi kelas xi  bab 1Materi farmakologi kelas xi  bab 1
Materi farmakologi kelas xi bab 1
 
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptxuji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
 
METABOLISME OBAT.ppt
METABOLISME OBAT.pptMETABOLISME OBAT.ppt
METABOLISME OBAT.ppt
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
rute obat.pptx
rute obat.pptxrute obat.pptx
rute obat.pptx
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
VISITE
VISITEVISITE
VISITE
 
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
 
pharmacology
 pharmacology pharmacology
pharmacology
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdfpengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
 
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Visite Pasien
Visite PasienVisite Pasien
Visite Pasien
 

Recently uploaded

buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfYPramudiya
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasijualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarangjualobat34
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024PUTRA ADI IRAWAN
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxFotocameraM10
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptUmiIstiqomah4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandungjualobat34
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 

Recently uploaded (20)

TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janinKimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
 
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandunganKimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 

BIOFAR(9) BA-BE id.pdf

  • 1. KETERSEDIAAN HAYATI DAN KESETARAAN HAYATI Produk Obat Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents. Visit www.DeepL.com/pro for more information.
  • 2. Ketersediaan hayati Definisi Peraturan: "Ketersediaan hayati berarti tingkat dan sejauh mana bahan aktif atau bagian aktif diserap dari produk obat dan tersedia di tempat kerja." Ketersediaan hayati berarti jumlah (persentase) dan kecepatan komponen aktif yang diabsorpsi dari suatu produk dan tersedia di tempat aksinya.
  • 3.
  • 4. 4 Parameter Farmakokinetik Penting • AUC: area di bawah kurva konsentrasi-waktu ⇒ ukuran tingkat ketersediaan hayati • Cmax: konsentrasi maksimum obat yang teramati ⇒ ukuran tingkat penyerapan dan tingkat ketersediaan hayati • tmax: waktu setelah pemberian obat di mana Cmax diamati ⇒ ukuran tingkat penyerapan Catatan: bahwa standar bioekivalensi diterapkan pada farmakokinetik parameter AUC dan Cmax tetapi tidak untuk Tmax.
  • 5. 5 F = AUCekstravaskular × Dosisint rakus AUCint rakus Dosis ekstravaskular Frel = AUCextravascular1 × Doseextravascular 2 AUCextravascular 2 Doseextravascular1 Ketersediaan hayati • Ketersediaan hayati absolut (F): • Ketersediaan hayati relatif (Frel)
  • 6. 6 Dosis ekstravaskular AUCint rakus F = AUCekstravaskular × Dosisint rakus Frel = AUCextravascular1 AUCextravascular 2 Doseextravascular1 × Doseextravascular 2 Ketersediaan hayati: Dosis yang sama • Ketersediaan hayati absolut (F): • Ketersediaan hayati relatif (Frel)
  • 7. Bioekivalensi Definisi Peraturan : "Bioekivalensi berarti tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam tingkat dan sejauh mana bahan aktif atau molekul aktif dalam ekuivalen farmasi atau alternatif farmasi tersedia di tempat kerja obat ketika diberikan pada dosis molar yang sama dalam kondisi yang sama dalam studi yang dirancang dengan tepat...." Tidak ada perbedaan yang signifikan pada jumlah dan kecepatan zat aktif yang tersedia di tempat aksinya dari suatu produk alternatif (produk uji) dengan produk referen (produk standar) ketika keduanya diberikan dengan dosis molar yang sama pada kondisi pengujian yang sama dalam suatu studi terkontrol.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Ketersediaan hayati / Bioekivalensi Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menilai ketersediaan hayati (BA) dan kesetaraan hayati (BE) produk obat liposom Pelepasan zat aktif dari produk obat Ketersediaan di lokasi aksi
  • 11. 11 Setara Farmasi Kesetaraan Farmasi merupakan prasyarat untuk bioekivalensi. • mengandung jumlah zat aktif yang sama dalam bentuk sediaan yang sama • memenuhi standar yang sama atau sebanding • dimaksudkan untuk diberikan melalui rute yang sama Kesetaraan farmasi dengan sendirinya tidak selalu menyiratkan kesetaraan terapeutik Produk bioekivalen dengan kualitas yang dapat diterima diharapkan adalah yang setara secara terapeutik.
  • 12. 12 Setara Farmasi Dua produk yang dianggap setara secara farmasi masih dapat berbeda sedemikian rupa sehingga akan mempengaruhi kinerja produk secara in vivo, yang dapat membuat kedua produk tersebut menjadi bioekivalen. Kemungkinan Perbedaan • Ukuran partikel obat (terutama penting untuk obat yang sulit larut) • Eksipien (dapat mempengaruhi kelarutan dan permeabilitas bahan aktif) • Peralatan atau Proses Manufaktur (misalnya perbedaan waktu pencampuran, perbedaan metode granulasi) • Lokasi produksi (produk yang sama diproduksi di lokasi yang berbeda dalam perusahaan yang sama)
  • 14. 13 Bioekivalensi Dua produk dikatakan bioekivalen jika • mereka setara secara farmasi • ketersediaan hayati (baik laju maupun luasnya) setelah pemberian dalam dosis molar yang sama mirip sedemikian rupa sehingga efeknya dapat diharapkan pada dasarnya sama Kesetaraan terapeutik Dua produk memiliki terapi yang setara jika • setara secara farmasi • efeknya, sehubungan dengan kemanjuran dan keamanan, pada dasarnya akan sama dengan yang diperoleh dari penelitian yang sesuai ▫ studi bioekivalensi Studi farmakodinamik ▫ studi klinis ▫ studi in vitro
  • 15. 14 Produk farmasi yang dapat dipertukarkan Jika suatu produk terbukti setara secara terapi dengan produk referensi, maka produk tersebut dianggap dipertukarkan.
  • 16. Metode Penentuan BA/BE • 1. Konsentrasi Obat dalam Plasma 🞄 Cp, AUC (jumlah obat yang mencapai sirkulasi sistemik) • 2. Ekskresi Obat dalam Urin 🞄 Du (jumlah obat yang terekskresi dalam urin) • 3. Efek Farmakodinamik Akut 🞄 Efek lokal, pengujian Cp tidak mudah, 🞄 contoh: penurunan volume pernafasan untuk bronkodilator • 4. Observasi klinik 🞄 Efek lokal, tidak ada penyerapan sistemik • 5. In vitro 🞄 Uji disolusi terbanding
  • 17. Penentuan BA/BE pada subjek manusia
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Mengapa uji BA/BE tidak dilakukan pada pasien • Fungsi fisiologis "orang sehat" normal • Pasien menggunakan obat lain, ada kemungkinan interaksi dan data menjadi kabur • Pola makan dan jumlah air yang diminum pasien mempengaruhi bioavailabilitas • Pasien lebih sulit mengikuti protokol (puasa, takaran minuman & makanan, posisi tubuh, dll)
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Desain Crossover vs. Desain Paralel • Desain crossover lebih disukai ▫ Perbandingan intra-subjek ▫ Variabilitas yang lebih rendah ▫ Pada umumnya, subjek yang diperlukan lebih sedikit • Desain paralel mungkin berguna ▫ Obat dengan waktu paruh yang sangat panjang ▫ Desain crossover tidak praktis
  • 29. Pertimbangan Desain Paralel • Memastikan jumlah subjek yang memadai • Pengumpulan sampel yang memadai ▫ Penyelesaian proses transit / penyerapan Gastrointestinal ▫ 72 jam biasanya cukup
  • 30.
  • 31. Kapan studi bioekivalensi digunakan? • Produk multisumber vs. produk inovatif • Perubahan pra-persetujuan ▫ Menjembatani studi • Perubahan pasca-persetujuan • Kekuatan tambahan dari produk yang sudah ada
  • 32. Studi Bioekivalensi: Pertimbangan Desain Dasar • Meminimalkan variabilitas yang tidak disebabkan oleh formulasi • Meminimalkan bias • INGAT: tujuannya adalah untuk membandingkan performa kedua produk Desain Studi "Standar Emas" • Dosis tunggal, dua periode, crossover • Relawan sehat • Subjek menerima setiap formulasi satu kali • Pencucian yang memadai
  • 33. Studi Dosis Ganda • Lebih relevan secara klinis? • Kurang sensitif terhadap perbedaan formulasi Studi dosis ganda dapat digunakan ketika: • Obat terlalu kuat/beracun untuk diberikan pada sukarelawan yang sehat Pasien / tidak ada gangguan terapi • Produk rilis yang diperpanjang/dimodifikasi ▫ Akumulasi menggunakan interval dosis yang disarankan ▫ Selain studi dosis tunggal • Farmakokinetik non-linear pada kondisi mapan (misalnya, metabolisme jenuh)
  • 34. • Pengujian tidak cukup sensitif untuk studi dosis tunggal
  • 35. Desain Puasa vs Desain Fed • Lebih disukai desain studi yang berpuasa Meminimalkan variabilitas yang tidak disebabkan oleh formulasi ▫ Lebih mampu mendeteksi perbedaan formulasi Desain Studi Fed dapat digunakan ketika: • Gangguan gastrointestinal (GI) yang signifikan yang disebabkan oleh pemberian puasa • Pelabelan produk membatasi administrasi untuk negara bagian yang diberi makan
  • 36. Pertimbangan Desain Studi Fed • Kondisi pakan tergantung pada pola makan dan adat istiadat setempat • Tergantung pada alasan desain pengumpanan ▫ Menghindari gangguan saluran cerna 🞄 Makan minimal untuk meminimalkan dampak ▫ Diperlukan karena bahan obat / bentuk sediaan 🞄 Produk rilis yang dimodifikasi 🞄 Farmakokinetik yang rumit 🞄 Efek yang diketahui dari makanan terhadap zat obat • Kondisi pengumpanan yang dirancang untuk meningkatkan gangguan maksimal ▫ Lemak tinggi ▫ Kalori Tinggi Hangat
  • 37. 35 Validasi Metode Bioanalitik Penentuan kuantitatif obat dalam sampel biologis, seperti darah atau plasma, memainkan peran penting dalam evaluasi dan interpretasi data bioekivalensi. Sangat penting untuk menggunakan metode analitik yang terkarakterisasi dengan baik dan tervalidasi sepenuhnya untuk menghasilkan hasil yang dapat diandalkan. 🞂 Validasi Metode harus mencakup ◦ Akurasi Kekhususan ◦ Presisi Pemulihan ◦ Sensitivitas Stabilitas ◦
  • 38.