SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
BIOAVAILABILITAS DAN
BIOEKIVALENSI
Dosen Pengampu : Eka Putri Wiyati, M.Farm.,Apt
ANA HIKMA
MONICHA
PERKENALAN KELOMPOK
CUT VONA
FIRDAWATI
ANGGUN
SHOPIA
SANJANA
ERMA
PEBRIANTI
ZAHRA
SALSABILLAH
MARZENTA
KARINA ANJANI
BIOAVAILABILITAS
Bioavailabilitas (bioavailabilitas) adalah jumlah
relatif (persentase) obat yang masuk ke sirkulasi
sistemik setelah pemberian obat pada sediaan
tertentu, serta laju peningkatan kadar obat dalam
sistem sirkulasi.
BIOAVISABILITAS
1 Jika penyerapan sempurna (F = 1.0), ketersediaan
sistemik dosis oral adalah 100%, dimana luas
AUC sama dengan luas AUC untuk pemberian IV.
.
Dalam hal ini obat tersebut benar-benar diserap
melalui saluran pencernaan, dan tidak mengalami
biotransformasi yang signifikan selama 'jalan
pertama' melalui hati.
2
BIOAVAILABILITY
-Setelah pemberian intravena (IV), F = 1 karena
seluruh dosis segera tersedia dalam sirkulasi
sistemik. Oleh karena itu, obat dianggap tersedia
sepenuhnya setelah pemberian intravena (IV).
❖Setelah pemberian obat secara oral F dapat
bervariasi dari F = 0 (obat tidak terserap
seluruhnya) hingga F = 1 (obat terserap seluruhnya).
BIOAVAILABILITY
bioavailabilitas dapat diukur dengan perbandingan
(Tmax dan T lag), sedangkan derajat bioavailabilitas
dapat dibandingkan dengan mengukur Kecepatan.
(Cmax dan AUC). Nilai Ka belum pernah digunakan
sebagai parameter laju bioavailabilitas. Sedangkan
nilai Kel dan t1/2 harus menunjukkan nilai
perbandingan yang dilakukan. sama pada saat itu
Bioavailabilitas Absolut Bioavailabilitas absolut,
yaitu angka yang menunjukkan rasio
bioavailabilitas suatu obat yang diberikan
ekstravaskular terhadap intravaskular, dapat diukur
dengan membandingkan AUC produk yang
bersangkutan setelah pemberian oral dan intravena
(iv )
BIOAVAILABILITY
BIOEKIVALENSI
Studi bioekivalensi dilakukan karena
banyak produk obat yang dianggap
ekivalen farmasetik tidak memberi efek
terapetik yang sebanding pada penderita.
Dua sediaan dikatakan bioekivalen apabila nilai
parameter-parameter farmakokinetika yang
dibandingkan tidak menunjukkan perbedaan
yang bermakna secara statistik, terutama Cmax,
Tmax dan AUC, ataupun kalau ada perbedaan
tersebut tidak lebih dari 20 %.
BIOEKIVALENSI
Biokivalensi juga mencakup pengertian
kemanfaatan atau efek suatu produk obat. Namun
ketersediaan hayati tidak selalu identik dengan
kemanfaatan hayati obat, oleh karena pada uji
ketersediaan hayati, yang diukur adalah parameter-
parameter jumlah atau kadar obat, bukan parameter-
parameter efek obat.
BIOEKIVALENSI
RANCANGAN DAN PELAKSANAAN
UJI BIOEKIVALENSI
1
Harus mengikuti Pedoman Cara Uji Klinis yang
Baik (CUKB).
Protokol harus lolos kajian ilmiah dan kajian etik
sebelum penelitian dimulai.
3
2
Protokol harus mendapat persetujuan dari BPOM
sebelum penelitian dimulai.
Obat yang harus diuji bioekivalensinya adalah
obat oral dengan pelepasan segera, yaitu:
1. Non-linier farmakokinetik.
2. Obat oral yang diberikan untuk kondisi segera.
3. Obat oral dengan indeks terapi sempit.
4. Obat oral dengan sifat fisikokimia tidak
menguntungkan.
C. Uji Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam uji bioavailabilitas
dan bioekivalensi :
1.Adanya pemahaman terhadap farmakokinetik obat
(adsorbsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi).
2.Pemilihan metode analisis yang tepat : hal ini diperlukan
untuk mengetahui efek samping, efek toksik, dan
penanganan terhadap efek-efek tersebut.
3.Stabilitas obat dalam sampel.
4.Penyusunan percobaan protocol yang tepat : sebelum
dilakukan uji sebaiknya mendapat persetujuan dari BPOM
dan dilakukan kajian etik terlebih dahulu. Protokol harus
lulus kajian ilmiah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rancangan
percobaan bioavailabilitas dan bioekivalensi :
1.Sediaan pembanding.
2.Subjek percobaan dan kriteria.
3.Jumlah subjek.
4.Desain percobaan.
5.Interval waktu pemberian.
6.Modalitas pengambilan sampel : tunggal, berulang,
jumlah dosis, dan lain-lain.
TERIMA KASIH
Presentasi oleh kelompok Rimberio

More Related Content

Similar to Bioavailabilitas dan bioekivalensi

Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxAPOTEKERBAYUPAMUNGKA
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdfLindaIndriani6
 
P2. Farmakokinetik & dinamik.pptx
P2. Farmakokinetik & dinamik.pptxP2. Farmakokinetik & dinamik.pptx
P2. Farmakokinetik & dinamik.pptxNFebrian
 
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdfecky3
 
BIOFAR(9) BA-BE id.pdf
BIOFAR(9) BA-BE id.pdfBIOFAR(9) BA-BE id.pdf
BIOFAR(9) BA-BE id.pdfDilaChanyeol
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetikpjj_kemenkes
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fixBIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fixRISMIFARMASI
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatanpjj_kemenkes
 
UJI PRAKLINIK OT.pptx
 UJI PRAKLINIK OT.pptx UJI PRAKLINIK OT.pptx
UJI PRAKLINIK OT.pptxtaufiq882504
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiGilang Rizki Al Farizi
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar Dedi Kun
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obatNANANG10
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptRiyanUge
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxIndahUdin1
 

Similar to Bioavailabilitas dan bioekivalensi (20)

Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
 
P2. Farmakokinetik & dinamik.pptx
P2. Farmakokinetik & dinamik.pptxP2. Farmakokinetik & dinamik.pptx
P2. Farmakokinetik & dinamik.pptx
 
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
 
BIOFAR(9) BA-BE id.pdf
BIOFAR(9) BA-BE id.pdfBIOFAR(9) BA-BE id.pdf
BIOFAR(9) BA-BE id.pdf
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fixBIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatan
 
GCP - UJI KLINIK.pptx
GCP - UJI KLINIK.pptxGCP - UJI KLINIK.pptx
GCP - UJI KLINIK.pptx
 
UJI PRAKLINIK OT.pptx
 UJI PRAKLINIK OT.pptx UJI PRAKLINIK OT.pptx
UJI PRAKLINIK OT.pptx
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
 

Recently uploaded

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 

Recently uploaded (20)

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 

Bioavailabilitas dan bioekivalensi

  • 1. BIOAVAILABILITAS DAN BIOEKIVALENSI Dosen Pengampu : Eka Putri Wiyati, M.Farm.,Apt
  • 2. ANA HIKMA MONICHA PERKENALAN KELOMPOK CUT VONA FIRDAWATI ANGGUN SHOPIA SANJANA ERMA PEBRIANTI ZAHRA SALSABILLAH MARZENTA KARINA ANJANI
  • 3. BIOAVAILABILITAS Bioavailabilitas (bioavailabilitas) adalah jumlah relatif (persentase) obat yang masuk ke sirkulasi sistemik setelah pemberian obat pada sediaan tertentu, serta laju peningkatan kadar obat dalam sistem sirkulasi.
  • 4. BIOAVISABILITAS 1 Jika penyerapan sempurna (F = 1.0), ketersediaan sistemik dosis oral adalah 100%, dimana luas AUC sama dengan luas AUC untuk pemberian IV. . Dalam hal ini obat tersebut benar-benar diserap melalui saluran pencernaan, dan tidak mengalami biotransformasi yang signifikan selama 'jalan pertama' melalui hati. 2
  • 5. BIOAVAILABILITY -Setelah pemberian intravena (IV), F = 1 karena seluruh dosis segera tersedia dalam sirkulasi sistemik. Oleh karena itu, obat dianggap tersedia sepenuhnya setelah pemberian intravena (IV). ❖Setelah pemberian obat secara oral F dapat bervariasi dari F = 0 (obat tidak terserap seluruhnya) hingga F = 1 (obat terserap seluruhnya).
  • 6. BIOAVAILABILITY bioavailabilitas dapat diukur dengan perbandingan (Tmax dan T lag), sedangkan derajat bioavailabilitas dapat dibandingkan dengan mengukur Kecepatan. (Cmax dan AUC). Nilai Ka belum pernah digunakan sebagai parameter laju bioavailabilitas. Sedangkan nilai Kel dan t1/2 harus menunjukkan nilai perbandingan yang dilakukan. sama pada saat itu
  • 7. Bioavailabilitas Absolut Bioavailabilitas absolut, yaitu angka yang menunjukkan rasio bioavailabilitas suatu obat yang diberikan ekstravaskular terhadap intravaskular, dapat diukur dengan membandingkan AUC produk yang bersangkutan setelah pemberian oral dan intravena (iv ) BIOAVAILABILITY
  • 8.
  • 9. BIOEKIVALENSI Studi bioekivalensi dilakukan karena banyak produk obat yang dianggap ekivalen farmasetik tidak memberi efek terapetik yang sebanding pada penderita.
  • 10. Dua sediaan dikatakan bioekivalen apabila nilai parameter-parameter farmakokinetika yang dibandingkan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik, terutama Cmax, Tmax dan AUC, ataupun kalau ada perbedaan tersebut tidak lebih dari 20 %. BIOEKIVALENSI
  • 11. Biokivalensi juga mencakup pengertian kemanfaatan atau efek suatu produk obat. Namun ketersediaan hayati tidak selalu identik dengan kemanfaatan hayati obat, oleh karena pada uji ketersediaan hayati, yang diukur adalah parameter- parameter jumlah atau kadar obat, bukan parameter- parameter efek obat. BIOEKIVALENSI
  • 12. RANCANGAN DAN PELAKSANAAN UJI BIOEKIVALENSI 1 Harus mengikuti Pedoman Cara Uji Klinis yang Baik (CUKB). Protokol harus lolos kajian ilmiah dan kajian etik sebelum penelitian dimulai. 3 2 Protokol harus mendapat persetujuan dari BPOM sebelum penelitian dimulai.
  • 13. Obat yang harus diuji bioekivalensinya adalah obat oral dengan pelepasan segera, yaitu: 1. Non-linier farmakokinetik. 2. Obat oral yang diberikan untuk kondisi segera. 3. Obat oral dengan indeks terapi sempit. 4. Obat oral dengan sifat fisikokimia tidak menguntungkan.
  • 14. C. Uji Bioavailabilitas dan Bioekivalensi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam uji bioavailabilitas dan bioekivalensi : 1.Adanya pemahaman terhadap farmakokinetik obat (adsorbsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi). 2.Pemilihan metode analisis yang tepat : hal ini diperlukan untuk mengetahui efek samping, efek toksik, dan penanganan terhadap efek-efek tersebut. 3.Stabilitas obat dalam sampel. 4.Penyusunan percobaan protocol yang tepat : sebelum dilakukan uji sebaiknya mendapat persetujuan dari BPOM dan dilakukan kajian etik terlebih dahulu. Protokol harus lulus kajian ilmiah.
  • 15. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rancangan percobaan bioavailabilitas dan bioekivalensi : 1.Sediaan pembanding. 2.Subjek percobaan dan kriteria. 3.Jumlah subjek. 4.Desain percobaan. 5.Interval waktu pemberian. 6.Modalitas pengambilan sampel : tunggal, berulang, jumlah dosis, dan lain-lain.
  • 16. TERIMA KASIH Presentasi oleh kelompok Rimberio