SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Kromatografi kinerja
cair tinggi
(KCKT)
Kelompok 5:
✖ Andreas Hotma Parulian Purba / 21 01 016
✖ Carlos Ferdinan F.B / 21 01 024
✖ Fitri Khairunnisa / 21 01 029
✖ Muhammad Luthfi / 21 01 035
✖ Nikho Jeremia LumbanTobing / 21 01 041
2
1. Pengertian kckt
3
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance
Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah
satu metode fisikokimia berdasarkan pada teknik kromatografi di
mana fase geraknya berupa cairan dan fase diam dapat
dalam bentuk cair atau padat.
KCKT adalah kromatografi cair kolom modern, yang dasarnya
merupakan pengembangan dari kromatografi kolom menjadi
suatu sistem pemisahan yang cepat dan efisien.
4
Peningkatan kecepatan dan efisiensi pemisahannya terkait
dengan peningkatan performa kolomnya yang menggunakan
kolom dengan ukuran dimensi uran dimensi dan partikel dan
partikel yang jauh lebih kecil dari kolom yang dipakai dipakai
pada kromatografi kromatografi kolom, sehingga sehingga agar
fase gerak dapat mengalir pada kolom, fase gerak dipompa
dengan tekanan tinggi. Di samping itu, kinerja tingginya dalam
analisis didukung dengan adanya berbagai sistem deteksi dengan
kepekaan tinggi yang dapat diintegrasikan dengan sistem
kromatografinya.
5
KCKT dapat dipandang sebagai pelengkap Kromatografi gas
(KG), keduanya dapat digunakan untuk menghasilkan efek
pemisahan yang sama baiknya. Bila derivatisasi diperlukan
dalam KG, namun pada KCKT zat-zat yang tidak diderivatisasi
dapat dianalisis. Untuk zat-zat yang labil pada pemanasan atau
tidak menguap, KCKT adalah pilihan utama. Namun demikian
bukan berarti KCKT menggantikan KG, tetapi akan memainkan
peranan lebih besar dalam analisis.
6
2. Kelmahan dan Kelebihan
KCKT
7
KCKT menawarkan beberapa keuntungan dibanding dengan metode
kromatografi lainnya, antara lain :
a) Cepat, waktu analisis umumnya kurang dari 1 jam. Banyak
analisis yang dapat diselesaikan sekitar 15-30 menit. Untuk analisis
yang uncomplicated waktu analisis kurang dari 5 menit bisa
dicapai.
b) Resolusi tinggi, berbeda dengan KG, interaksi selektif dapat
terjadi pada KCKT karena pengaruh yang besar dari fase diam dan
fase geraknya.
c) Sensitivitas detektor, detektor absorbsi UV yang biasa digunakan
dalam KCKT dapat mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram (10-9
gram) dari bermacam-macam bermacam-macam zat. Detektor-
detektor Detektor-detektor fluoresensi fluoresensi dan elektrokimia
elektrokimia dapat mendeteksi jumlah sampai picogram (10-12
gram).
8
d) Kolom dapat digunakan kembali, berbeda dengan kolom kromatografi
klasik, kolom KCKT dapat digunakan kembali. Banyak analisis yang bisa
dilakukan dengan kolom yang sama sehingga satu kolom dapat digunakan
berulang kali untuk berbagai jenis sampel.
e) Ideal untuk zat termolabil dan volatilitas rendah, zat-zat yang tidak bisa
dianalisis dengan KG karena terurai oleh suhu tinggi atau volatilitasnya
rendah dan dapat dianalisis secara KCKT.
f) Mekanisme pemisahan lebih variatif, banyaknya pilihan fase gerak dan
fase diam yang digunakan serta besarnya interaksi analit terhadap fase
diam dan fase gerak memungkinkan terjadinya pemisahan dengan berbagai
mekanisme.
g) Mudah recovery sampel, umumnya detektor yang digunakan dalam
KCKT tidak menyebabkan kerusakan pada komponen sampel yang
diperiksa, sehingga komponen sampel tersebut dapat dengan sehingga
komponen sampel tersebut dapat dengan mudah dikumpulkan setelah h
dikumpulkan setelah melewati detektor
9
Namun, Namun, jika dibandingkan dibandingkan dengan
kromatografi kromatografi lapis tipis kinerja kinerja tinggi,
tinggi, KCKT memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
a) Tidak dapat menganalisis lebih dari satu jenis sampel
sekaligus
b) Kromatogram tidak dapat disimpan sebagai dokumen
otentik
10
11
3. Jenis-jenis KCKT
12
1. Kromatografi Adsorbsi
2. Kromatografi fase terikat (Kromatografi Partisi)
3. Kromatografi penukar ion
4. Kromatografi Pasangan ion
5. Kromatografi Eksklusi Ukuran
6. Kromatografi Afinitas
13
4. Instrument KCKT
14
15
1. Wadah fase gerak (Reservoir)
Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert).Wadah pelarut
kosong ataupun labu laboratorium dapat digunakan sebagai wadah
fase gerak. Wadah ini biasanya dapat biasanya dapat menampung
fase menampung fase gerak antara gerak antara 1 sampai 2 liter
pelarut. pelarut. Fase gerak sebelum digunakan harus dilakukan
degassing (penghilangan gas) yang ada pada fase gerak.
Fase gerak dalam HPLC adalah berupa zat cair dan disebut juga eluen
atau pelarut. pelarut. Selain berfungsi berfungsi sebagai sebagai
pembawa pembawa komponen-komponen komponen-komponen
campuran campuran campuran menuju detektor, fase gerak dapat
berinteraksi dengan solut-solut. Oleh karena itu, karena itu, fase
gerak dalam gerak dalam HPLC merupakan HPLC merupakan salah
sat salah satu faktor u faktor penentu penentu keberhasilan proses
pemisahan.
16
2. Pompa
Pompa yang cocok digunakan untuk HPLC adalah pompa yang
mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni:
pompa harus inert terhadap fase gerak. Bahan yang umum
dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat, Teflon, dan
batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu
memberikan tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan
fase gerak dengan kecepatan alir 3 mL/menit.
Tiga jenis pompa yang digunakan dalam HPLC:
a) Pompa reciprocating
b) Pompa displacement
c) Pompa pneumatic
17
3. Tempat Injeksi
Sampel yang akan dimasukkan ke bagian ujung kolom, harus
dengan disturbansi yang minimum dari material kolom.
Sampel yang akan dipisahkan dimasukkan ke dalam kolom
secara otomatis atau manual melalui injeksi. Volume injeksi
sangat tepat karena mempunyai sampel loop dengan variabel
volume (misalnya 20 – 500 μL)
18
4. Kolom
Ada 2 jenis kolom pada kolom pada HPLC yaitu HPLC yaitu
kolom konvensional kolom konvensional dan kolom dan
kolom mikrobor. Kolom mikrobor. Kolom merupakan bagian
merupakan bagian HPLC yang HPLC yang mana terdapat
mana terdapat fase diam untuk berlangsungnya proses
pemisahan solut/analit.
19
5. Detektor
Detektor pada HPLC dikelompokkan menjadi 2 golongan
yaitu: detektor universal (yang mampu mendeteksi zat
secara umum, tidak bersifat spesifik, dan tidak bersifat
selektif) seperti detektor indeks bias dan detektor
spektrometri massa; dan golongan detektor yang spesifik
yang hanya akan mendeteksi analit secara spesifik dan
selektif, seperti detektor UV-Vis, detektor fluoresensi, dan
elektrokimia.
20
PENERAPAN KCKT
✖ ANALISIS KOMPOSISI DAN KANDUNGAN
KAROTENOID TOTAL DAN VITAMIN A
FRAKSI CAIR DAN PADAT MINYAK SAWIT
KASAR (CPO) MENGGUNAKAN KCKT
DETEKTOR PDA
21
Latar belakang dan tujuan
Minyak sawit kasar atau CPO merupakan salah satu sumber
karoten tertinggi yang diekuivalenkan dengan retinol (pro-
vitamin A). Salah satu fungsi penting karotenoid adalah sebagai
prekursor vitamin A yang akan diubah oleh tubuh menjadi
vitamin A. -karoten, yang terisomerisasi mudah mengalami
degradasi oleh keberadaan oksigen. Melihat sifat karotenoid
yang relatif kurang stabil, sangat memungkinkan terjadinya
degradasi -karoten selama proses pengolahan CPO.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah menentukan kandungan total dan komposisi karotenoid
pada fraksi cair dan padat CPO dengan metoda saponifikasi dan
metoda langsung.
22
Bahan penelitian
Sampel yang digunakan adalah minyak sawit kasar
(CPO) yang diperoleh dari salah satu pabrik
pengolahan CPO PT. Sinar Mas Agro Research and
Technology, Tbk (PT. SMART Tbk), yang berlokasi di
Kabupaten Siak, Riau. Bahan yang digunakan adalah
aseton, etanol, petroleum eter, dietileter, heksan,
KOH, asam askorbat, metanol, marker -karoten (E-
Merck No. Kat. 1.02236), asetonitril, diklorometan,
isopropanol.
23
Metode penelitian
1. Persiapan Fraksi Cair dan Padat CPO
2. Konversi Karotenoid-Vitamin A
3. Ekstraksi dan Saponifikasi
4. Metode Langsung
5. Identifikasi Komposisi Karotenoid dengan KCKT
24
hasil penelitian
CPO baik dalam fraksi cair maupun padat memiliki kandungan
karotenoid dan vitamin A yang tinggi. Kandungan karotenoid
total fraksi cair dan padat berturut-turut adalah 536 ± 13,2 µg/g
dan 352 ± 17,7 µg/g, sedangkan kandungan vitamin A fraksi cair
dan padat 89,4 ± 2,2 RE dan 58,7 ± 3,0 RE. Karotenoid tersebut
didominasi oleh α- dan β-karoten. Dengan metoda saponifikasi
diperoleh kandungan α- dan β-karoten pada fraksi cair
berturut-turut 29,03% dan 60,88 %, sedangkan pada metoda
langsung kandungan α dan β-karoten 28,14% dan 59,44%.
Kandungan α- dan β-karoten pada fraksi padat metoda
saponifikasi berturut-turut 25,89% dan 60,8%, sedangkan pada
metoda langsung kandungan α- dan β-karoten 30,00% dan
56,92%.
25
hasil penelitian
Analisis komposisi karotenoid menggunakan KCKT
dengan detektor PDA memberikan kemudahan
dibandingkan dengan detektor UV-tampak. Dalam
satu kali analisis detektor PDA memberikan seluruh
kromatogram pada rentang panjang gelombang yang
diinginkan mulai dari 190 nm sampai dengan 800
nm dan dapat menghasilkan kromatogram tiga
dimensi (3D). Dari detektor PDA, pola spektra dari
tiap komponen dapat diperoleh sehingga
memudahkan identifikasi tanpa memerlukan
marker.
26
Terima Kasih!!!
27

More Related Content

What's hot

Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamSiti Zulaikhah
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiRita Usdeka
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatNur Kasim
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiArwinAr
 
Penetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi MolarPenetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi MolarAnanda Ghifari
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Aireruna18
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentFadilah Nur
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiSMAN 4 MERLUNG
 

What's hot (20)

Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
 
Kromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cairKromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cair
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
Hplc kompre
Hplc kompreHplc kompre
Hplc kompre
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis Kromatografi
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
Makalah urine analyzer
Makalah urine analyzerMakalah urine analyzer
Makalah urine analyzer
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
P 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi pptP 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi ppt
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
 
Percobaan III
Percobaan IIIPercobaan III
Percobaan III
 
Penetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi MolarPenetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi Molar
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrument
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 

Similar to KCKT KAROTENOID

Similar to KCKT KAROTENOID (20)

parasetamol
parasetamolparasetamol
parasetamol
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
 
High Performa Liquid Chromatograph
High Performa Liquid ChromatographHigh Performa Liquid Chromatograph
High Performa Liquid Chromatograph
 
PPT - HPLC.pptx
PPT - HPLC.pptxPPT - HPLC.pptx
PPT - HPLC.pptx
 
Analisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alamAnalisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alam
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
PENENTUAN KADAR MELAMIN PADA PRODUK BERBAHAN SUSU DAN SUSU BUBUK YANG DIANALI...
PENENTUAN KADAR MELAMIN PADA PRODUK BERBAHAN SUSU DAN SUSU BUBUK YANG DIANALI...PENENTUAN KADAR MELAMIN PADA PRODUK BERBAHAN SUSU DAN SUSU BUBUK YANG DIANALI...
PENENTUAN KADAR MELAMIN PADA PRODUK BERBAHAN SUSU DAN SUSU BUBUK YANG DIANALI...
 
Teknik RP-HPLC untuk Analisis Protein
Teknik RP-HPLC untuk Analisis ProteinTeknik RP-HPLC untuk Analisis Protein
Teknik RP-HPLC untuk Analisis Protein
 
Kimia analisis
Kimia analisisKimia analisis
Kimia analisis
 
Gases Chromatography
Gases ChromatographyGases Chromatography
Gases Chromatography
 
Tugas kromatografi
Tugas kromatografiTugas kromatografi
Tugas kromatografi
 
Kromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisiKromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisi
 
HPLC.PPT
HPLC.PPTHPLC.PPT
HPLC.PPT
 
Kromatografi2
Kromatografi2Kromatografi2
Kromatografi2
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

KCKT KAROTENOID

  • 2. Kelompok 5: ✖ Andreas Hotma Parulian Purba / 21 01 016 ✖ Carlos Ferdinan F.B / 21 01 024 ✖ Fitri Khairunnisa / 21 01 029 ✖ Muhammad Luthfi / 21 01 035 ✖ Nikho Jeremia LumbanTobing / 21 01 041 2
  • 4. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode fisikokimia berdasarkan pada teknik kromatografi di mana fase geraknya berupa cairan dan fase diam dapat dalam bentuk cair atau padat. KCKT adalah kromatografi cair kolom modern, yang dasarnya merupakan pengembangan dari kromatografi kolom menjadi suatu sistem pemisahan yang cepat dan efisien. 4
  • 5. Peningkatan kecepatan dan efisiensi pemisahannya terkait dengan peningkatan performa kolomnya yang menggunakan kolom dengan ukuran dimensi uran dimensi dan partikel dan partikel yang jauh lebih kecil dari kolom yang dipakai dipakai pada kromatografi kromatografi kolom, sehingga sehingga agar fase gerak dapat mengalir pada kolom, fase gerak dipompa dengan tekanan tinggi. Di samping itu, kinerja tingginya dalam analisis didukung dengan adanya berbagai sistem deteksi dengan kepekaan tinggi yang dapat diintegrasikan dengan sistem kromatografinya. 5
  • 6. KCKT dapat dipandang sebagai pelengkap Kromatografi gas (KG), keduanya dapat digunakan untuk menghasilkan efek pemisahan yang sama baiknya. Bila derivatisasi diperlukan dalam KG, namun pada KCKT zat-zat yang tidak diderivatisasi dapat dianalisis. Untuk zat-zat yang labil pada pemanasan atau tidak menguap, KCKT adalah pilihan utama. Namun demikian bukan berarti KCKT menggantikan KG, tetapi akan memainkan peranan lebih besar dalam analisis. 6
  • 7. 2. Kelmahan dan Kelebihan KCKT 7
  • 8. KCKT menawarkan beberapa keuntungan dibanding dengan metode kromatografi lainnya, antara lain : a) Cepat, waktu analisis umumnya kurang dari 1 jam. Banyak analisis yang dapat diselesaikan sekitar 15-30 menit. Untuk analisis yang uncomplicated waktu analisis kurang dari 5 menit bisa dicapai. b) Resolusi tinggi, berbeda dengan KG, interaksi selektif dapat terjadi pada KCKT karena pengaruh yang besar dari fase diam dan fase geraknya. c) Sensitivitas detektor, detektor absorbsi UV yang biasa digunakan dalam KCKT dapat mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram (10-9 gram) dari bermacam-macam bermacam-macam zat. Detektor- detektor Detektor-detektor fluoresensi fluoresensi dan elektrokimia elektrokimia dapat mendeteksi jumlah sampai picogram (10-12 gram). 8
  • 9. d) Kolom dapat digunakan kembali, berbeda dengan kolom kromatografi klasik, kolom KCKT dapat digunakan kembali. Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan kolom yang sama sehingga satu kolom dapat digunakan berulang kali untuk berbagai jenis sampel. e) Ideal untuk zat termolabil dan volatilitas rendah, zat-zat yang tidak bisa dianalisis dengan KG karena terurai oleh suhu tinggi atau volatilitasnya rendah dan dapat dianalisis secara KCKT. f) Mekanisme pemisahan lebih variatif, banyaknya pilihan fase gerak dan fase diam yang digunakan serta besarnya interaksi analit terhadap fase diam dan fase gerak memungkinkan terjadinya pemisahan dengan berbagai mekanisme. g) Mudah recovery sampel, umumnya detektor yang digunakan dalam KCKT tidak menyebabkan kerusakan pada komponen sampel yang diperiksa, sehingga komponen sampel tersebut dapat dengan sehingga komponen sampel tersebut dapat dengan mudah dikumpulkan setelah h dikumpulkan setelah melewati detektor 9
  • 10. Namun, Namun, jika dibandingkan dibandingkan dengan kromatografi kromatografi lapis tipis kinerja kinerja tinggi, tinggi, KCKT memiliki beberapa kelemahan, yaitu: a) Tidak dapat menganalisis lebih dari satu jenis sampel sekaligus b) Kromatogram tidak dapat disimpan sebagai dokumen otentik 10
  • 11. 11
  • 13. 1. Kromatografi Adsorbsi 2. Kromatografi fase terikat (Kromatografi Partisi) 3. Kromatografi penukar ion 4. Kromatografi Pasangan ion 5. Kromatografi Eksklusi Ukuran 6. Kromatografi Afinitas 13
  • 15. 15
  • 16. 1. Wadah fase gerak (Reservoir) Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert).Wadah pelarut kosong ataupun labu laboratorium dapat digunakan sebagai wadah fase gerak. Wadah ini biasanya dapat biasanya dapat menampung fase menampung fase gerak antara gerak antara 1 sampai 2 liter pelarut. pelarut. Fase gerak sebelum digunakan harus dilakukan degassing (penghilangan gas) yang ada pada fase gerak. Fase gerak dalam HPLC adalah berupa zat cair dan disebut juga eluen atau pelarut. pelarut. Selain berfungsi berfungsi sebagai sebagai pembawa pembawa komponen-komponen komponen-komponen campuran campuran campuran menuju detektor, fase gerak dapat berinteraksi dengan solut-solut. Oleh karena itu, karena itu, fase gerak dalam gerak dalam HPLC merupakan HPLC merupakan salah sat salah satu faktor u faktor penentu penentu keberhasilan proses pemisahan. 16
  • 17. 2. Pompa Pompa yang cocok digunakan untuk HPLC adalah pompa yang mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni: pompa harus inert terhadap fase gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat, Teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu memberikan tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3 mL/menit. Tiga jenis pompa yang digunakan dalam HPLC: a) Pompa reciprocating b) Pompa displacement c) Pompa pneumatic 17
  • 18. 3. Tempat Injeksi Sampel yang akan dimasukkan ke bagian ujung kolom, harus dengan disturbansi yang minimum dari material kolom. Sampel yang akan dipisahkan dimasukkan ke dalam kolom secara otomatis atau manual melalui injeksi. Volume injeksi sangat tepat karena mempunyai sampel loop dengan variabel volume (misalnya 20 – 500 μL) 18
  • 19. 4. Kolom Ada 2 jenis kolom pada kolom pada HPLC yaitu HPLC yaitu kolom konvensional kolom konvensional dan kolom dan kolom mikrobor. Kolom mikrobor. Kolom merupakan bagian merupakan bagian HPLC yang HPLC yang mana terdapat mana terdapat fase diam untuk berlangsungnya proses pemisahan solut/analit. 19
  • 20. 5. Detektor Detektor pada HPLC dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu: detektor universal (yang mampu mendeteksi zat secara umum, tidak bersifat spesifik, dan tidak bersifat selektif) seperti detektor indeks bias dan detektor spektrometri massa; dan golongan detektor yang spesifik yang hanya akan mendeteksi analit secara spesifik dan selektif, seperti detektor UV-Vis, detektor fluoresensi, dan elektrokimia. 20
  • 21. PENERAPAN KCKT ✖ ANALISIS KOMPOSISI DAN KANDUNGAN KAROTENOID TOTAL DAN VITAMIN A FRAKSI CAIR DAN PADAT MINYAK SAWIT KASAR (CPO) MENGGUNAKAN KCKT DETEKTOR PDA 21
  • 22. Latar belakang dan tujuan Minyak sawit kasar atau CPO merupakan salah satu sumber karoten tertinggi yang diekuivalenkan dengan retinol (pro- vitamin A). Salah satu fungsi penting karotenoid adalah sebagai prekursor vitamin A yang akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A. -karoten, yang terisomerisasi mudah mengalami degradasi oleh keberadaan oksigen. Melihat sifat karotenoid yang relatif kurang stabil, sangat memungkinkan terjadinya degradasi -karoten selama proses pengolahan CPO. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah menentukan kandungan total dan komposisi karotenoid pada fraksi cair dan padat CPO dengan metoda saponifikasi dan metoda langsung. 22
  • 23. Bahan penelitian Sampel yang digunakan adalah minyak sawit kasar (CPO) yang diperoleh dari salah satu pabrik pengolahan CPO PT. Sinar Mas Agro Research and Technology, Tbk (PT. SMART Tbk), yang berlokasi di Kabupaten Siak, Riau. Bahan yang digunakan adalah aseton, etanol, petroleum eter, dietileter, heksan, KOH, asam askorbat, metanol, marker -karoten (E- Merck No. Kat. 1.02236), asetonitril, diklorometan, isopropanol. 23
  • 24. Metode penelitian 1. Persiapan Fraksi Cair dan Padat CPO 2. Konversi Karotenoid-Vitamin A 3. Ekstraksi dan Saponifikasi 4. Metode Langsung 5. Identifikasi Komposisi Karotenoid dengan KCKT 24
  • 25. hasil penelitian CPO baik dalam fraksi cair maupun padat memiliki kandungan karotenoid dan vitamin A yang tinggi. Kandungan karotenoid total fraksi cair dan padat berturut-turut adalah 536 ± 13,2 µg/g dan 352 ± 17,7 µg/g, sedangkan kandungan vitamin A fraksi cair dan padat 89,4 ± 2,2 RE dan 58,7 ± 3,0 RE. Karotenoid tersebut didominasi oleh α- dan β-karoten. Dengan metoda saponifikasi diperoleh kandungan α- dan β-karoten pada fraksi cair berturut-turut 29,03% dan 60,88 %, sedangkan pada metoda langsung kandungan α dan β-karoten 28,14% dan 59,44%. Kandungan α- dan β-karoten pada fraksi padat metoda saponifikasi berturut-turut 25,89% dan 60,8%, sedangkan pada metoda langsung kandungan α- dan β-karoten 30,00% dan 56,92%. 25
  • 26. hasil penelitian Analisis komposisi karotenoid menggunakan KCKT dengan detektor PDA memberikan kemudahan dibandingkan dengan detektor UV-tampak. Dalam satu kali analisis detektor PDA memberikan seluruh kromatogram pada rentang panjang gelombang yang diinginkan mulai dari 190 nm sampai dengan 800 nm dan dapat menghasilkan kromatogram tiga dimensi (3D). Dari detektor PDA, pola spektra dari tiap komponen dapat diperoleh sehingga memudahkan identifikasi tanpa memerlukan marker. 26