SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MAKALAH KROMATOGRAFI
PENENTUAN KADAR MELAMIN PADA PRODUK BERBAHAN SUSU
DAN SUSU BUBUK YANG DIANALISIS SECARA LIQUID
CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY (LC-MS)
KELOMPOK 7
ANGGOTA:
1. SINTYA AGUSTINA (1408010051)
2. ETI NURFAZAR S (1408010052)
3. MUHAMMAD AWALUDIN R (1408010053)
4. ARI ISTIYANTO (1408010054)
5. DEBY INDA L (1408010055)
6. AULIA CAESAR P (1408010056)
7. INARNINGTYAS ISMI K (1408010057)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
BAB I
PENDAHULUAN
Melamin adalah suatu zat organik dengan berat molekul 126,12, memiliki struktur kimia
C3N6H6,berbentuk kristal putih dan agak sulit terlarut dalam air. Melamin banyak digunakan
pada produksi alat plastic seperti peralatan makan. Selain itu, melamin merupakan komponen
utama pewarna kuning yang digunakan dalam pembuatan tinta dan plastik dan juga digunakan
sebagai pupuk dan pestisida (Vail et al., 2007; Martoyo 2009). Penambahan melamin secara
ilegal pada susu ditujukan untuk meningkatkan kadar nitrogen karena melamin memiliki
kandungan nitrogen yang tinggi (66%) sehingga pada saat susu diperiksa seolah-olah susu
mempunyai kandungan protein yang tinggi, karena secara umum kandungan protein ditetapkan
dengan cara menentukan kandungan nitrogennya (Sun et al. 2010;Yu et al. 2010). Pada akhir
tahun 2008, dilaporkan dari Cina banyak bayi yang mengalami kerusakan ginjal dan bahkan
beberapa diantaranya meninggal dunia. Setelah diselidiki ternyata penyebabnya adalah adanya
kandungan melamin di dalam produk susunya (Ibanez et al. 2009; Sun et al. 2010; Lutter et al.
2011; Goscinny et al. 2011). Data yang diperoleh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), tahun 2010-2011, kadar kontaminasi melamin sebesar 8,51 ppm pada minuman susu
kedelai dan 945,8 ppm pada permen susu yang diimpor dari Cina. Sedangkan kadar melamin
pada biskuit yang diimpor dari Malaysia sebesar 0,18-2,74 ppm (Nissa, 2011).
Batas maksimum cemaran melamin dalam produk pangan di Indonesia saat ini belum
diatur. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan mengaturbahwa produk pangan
tidak boleh mengandung bahanberacun, berbahaya, atau mengandung cemaran yangmelampaui
ambang batas maksimum yang ditetapkan. Menurut Lutter et al. (2011), WHO/FAO (2008)
menetapkan batas limit melamin dalam susu formula bayi yang dapat ditoleransi sebesar 1 ppm
(1 mg/kg). Metode uji yang disarankan untuk mendeteksi melamine dan asam sianurat adalah
LC-MS (Liquid Chromatography Mass Spectrofotometri) atau setidaknya HPLC (Fremlin dan
Pelzing 2009). Sebagian besar susu yang beredar ataupun yang digunakan sebagai bahan baku
susu di Indonesia adalah impor, yang mencapai sekitar 60%. Impor juga dilakukan dari Cina.
Untuk itu, perlu dikembangkan metode deteksi melamin dan pengujian adanya cemaran melamin
pada susu impor untuk menjamin susu yang aman yang akan beredar di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan metoda analisis melamin secara LCMS dan menganalisa
cemaran melamin pada susu bubuk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TUJUAN
Untuk mengetahui adanya kadar melamin pada produk berbahan susu dan susu bubuk
yang dianalisis secara Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS)
2.2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian LC-MS
Liqud-chromatography Mass Spectrometry (LC-MS) adalah teknik analisis yang
menggabungkan kemampuan pemiahan fisik dari kromatografi cair dengan spesifitas deteksi
spektrometri massa. Kromatografi cair memisahkan komponen-komponen sampel dan
kemudian ion bermuatan dideteksi oleh spektrometer massa. Data LC-MS dapat digunakan
untuk memeberikan informasi tentang berat molekul, sruktur, identitas dan kuantitas
komponen sampel terterntu (Agilent, 1992).
Keuntungan dari LC-MS yaitu dapat menganalisis lebih luas berbagai komponen,
seperti senyawa termal labil, polaritas tinggi atau bermassa molekul tinggi, bahkan juga
protein. Senyawa dipisahkan atas dasar interaksi relatif dengan lapisan kimia partikel (fase
diam) dan elusi pelarut melalui kolom (fase gerak). Komponen elusi dari kolom
kromatografi kemudian diteruskan ke spektrometer massa melalui antar muka khusus.
(Gates, 2005)
Sejak tahun 1970-an, instrument Gas Chromatoghraphy-Mass Spectrometry (GC-
MS) telah populer dalam penelitian di bidang ilmu pengetahuan kimia dan bidang terkait
lainnya. Namun, pengetahuan akan teknik ionisasi yang lebih spesifik seperti ionisasi
tekananan atmosfer (atmospheric pressure ionization / API) dan metode analisi lion lainnya
yang lebih unggul membuat sebagian besar ilmuwan sepakat untuk menggunakan
spektrometri massa yang lebih spesifik. Liquid Chromatoghraph-tandem Mass Spectrometry
(LC-MS/MS) merupakan satu-satunya teknik kromatografi cair dengan detektor
spektrometer massa. Penggunaan LC-MS/MS untuk penelitian bio-analisis dimulai pada
akhir 1980-an. Kelebihan dari teknologi LC-MS/MS meliputi :
1. Spesifitas. hasil analisis yang khas dan spesifik diperoleh dari penggunaan
spektrometer massa sebagai detektor.
2. Aplikasi yang luas dengan sisten yang praktis. Berbeda dengan GC-MS sebagai
spektrometer masa “klasik”, penerapan LC-MS/MS tidak terbatas untuk molekul
volatil (biasanya dengan berat molekul dibawah 500 Da). Mampu analit yang
sangat polar, selain itu persiapan sampel cukup sederhana tanpa adanya teknik
derrivatisasi.
3. Fleksibilitas. Pengujian yang berbeda dapat dikembangkan dengan tingkat
fleksibilitas yang tinggi dan waktu yang singkat.
4. Kaya informasi.
Sejumlah data kuantitatif maupun kualitatif dapat diperoleh. Hal ini disebabkan
seleksi ion yang sangat cepat dengan banyak parameter. Spektrometer massa bekerja
dengan molekul pengion yang kemudian akan memilah dan mengidentifikasi ion menurut
massa, sesuai rasio fragmentasi. Dua komponen kunci pada proses ini adalah sumber ion
(ion source) yang akan menghasilkan ion, dan analisis masa (mass analyzer) yang
menseleksi ion. Sistem LC-MC umumnya menggunakan beberapa jeis ion source dan mass
analyzer yang dapat disesuaikan dengan kepolaran senyawa yang akan dianalisa. Masing-
masing ion source dan mass analyzer memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga harus
disesuaikan dengan jenis informasi yang dibutuhkan.
2. Instrumen LC-MS
a. HPLC
Kerja HPLC pada prinsipnya adalah pemisahan analit-analit berdasarkan
kepolrannya, alatnya teriri atas kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu sebagai fasa
geraknya, yang paling membedakan LC-MS dengan kromatografi lainnya adalah LC-MS
digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fase gerak. Campuran analit akan terpisah
berdasarkan kepolarannya dan kecepatannya untuk sampai ke detektor (waktu retensinya)
akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang puncak puncaknya terpisah
(Himawan, 2010). Dengan bantuan pompa fasa gerak cair dialirkan melalui kolom ke
detektor. Cuplikan dimasukkan ke dalam aliran fasa gerak dengan cara penyuntikan.
Di dalam kolom terjadi peisahan komponen campuran, karena perbedaan
kekuatan interaksi antara larutan terhadap fase diam. Larutan yang kurang kuat interaksinya
dengan fasa diam akan keluar dari kolom lebih dahulu. Sebaliknya, larutan yang kuat
berinteraksi dengan fasa diam maka larutan tersebut akan keluar kolom, kemudian dideteksi
oleh detektor dan direkam dalam bentuk kromatogram (Isnawati, 2013)
3. Sumber ion
Beberapa sumber ion yang digunakan dalam LC-MS dalam Scrip 2014 yaitu :
a. Ionisasi elektrospray (ESI)
Ionisasi elektrospray (ESI) adalah metode yang digunakan untuk analisis peptida,
protein, karbohidrat, oligo nukleotida kecil, polimer sintetis,dan lipid.
b. Ionisasi nano elektrospray (nano ESI)
Eektrospray aliran rendah disebut juga nano elektrospray (nano ESI) adalah
variasi pada ESI, dimana jarum semprot dibuat sangat kecil dan diposisikan dekat dengan
pintu masuk ke analisis massa sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan menjadi sedikit.
c. Ionisasi Kimia Tekanan Atmosfer (APCI)
APCI menjadi sumber ionisasi penting karena menghasilkan ion langsung dari
larutan dan mampu enganalisis senyawa yang relatif nonpolar. Sama seperti eletrospray,
eluen cair dari APCI dimasukkan ke sumber ionisasi, tetapi droplet tidak bermuatan dan
sumber APCIberisi pemanas uap dapat mempercepat desolvasi/penguapan dari tetesan.
Molekul sampel menguap dalam wilayah reaksi molekul ion pada tekanan atmosfer
d. Fotoionisasi tekanan atmosfer (APPI)
Fotoionisasi tekanan atmosfer (APPI) menjadi sumber ionisasi penting karena
menghasilkan ion langsung dari larutan dengan latar belakang relatif rendah dan mampu
menganalisis senyawa yang relatif nonpolar.
e. Matriks dibantu laser desorpsi/ionisasi (MALDI)
Matriks dibantu desorpsi/ionisasi spectrometer masa (MALDI) merupakan alat
analisis untuk peptida (oligo nukleotida, karbohidrat, produk alami, dan lipid)
f. Desorpsi/ionisasi pada silikon (DIOS)
DIOS adalah metode matriks bebas yang mengunakan getaran laser
desorpsi/ionisasi pada silicon. Permukaan silikon berupa silikon berpori atau kalat nano
silikon semi konduktor yang menyerao UV dengan area permukaan besar (ratusan
m2/cm3)
g. Atom cepat/ion pemboman (FAB)
Pemboman ion atom cepat (atau FAB), merupakan sumber ionisasiyang mirip
dengan FAB karena menggunakan matriks dan sinar yangsangat aktif dari partikel untuk
desorpsi ion dari permukaan.
h. Ionisasi elektron (EI)
Elektron ionisasi adalah salah satu sumber ionisasi yang paling penting untuk
analisis rutin kecil, hidrofobik, molekul termal stabil dan masih banyak lagi, karena EI
biasanya menghasilkan banyak ion fragmen.
i. Ionisasi Kimia (CI)
Ionisasi kimia (CI) diterapkan pada sampel yang sama dengan yang
dianalisis oleh CI dan digunakan untuk meningkatkan kelimpahan ion molekuler.
4. Analisis Massa
Ada empat jenis umum dari analisis massa yang dapat digunakanuntuk pemisahan ion
dalam spektrometri massa (Chemwiki,2014).
a. Quadrupole Analisis Massa
Quadrupole adalah analisis massa yang menggunakan medan listrik untuk
memisahkan ion. Quadrupole terdiri atas 4 batang tiang yang paralel, dimana batang yang
berdekatan memiliki polaritas tegangan yang berlaianan.
b. TOF (Time of Flight) Analisis Massa
Prinsip-prinsip dasar analisis massa menggunakan TOF analisis masa relatif
mudah jika dibandingkan dengan banyak perangkat analisis masa lainnya dimana ion
diambil ( atau diproduksi) dalam ledakan singkat atau paket dalam sumber ion dan
dikenakan tegangan percepat.
c. Quadrupole Ion Perangkap Analisis Massa
Analisis ini menggunakan prinsip yang sama seperti analisis Quadrupole dengan
menggunakan medan listrik untuk pemisahan ion. Spektrometer masa perangkap ion
bekerja berdasarkan kekuatan ion dalam perangkap dam memanipulasi ion dengan
menggunakan tegangan konstan dan bidang retensi.
d. Ion Cyclotron Resonance (ICR)
ICR adalah perangkap ion yang menggunakan medan magnet untuk menangkap
ion ke dalm orbit di dalamnya. Dalam analisis ini tidak ada pemisahan terjadi karena
semua ion dapat terjebak didalam sehingga medan listrik ekstrenal diterapkan untuk
membantu menghasilkan sinyal.
e. Detektor
Setelah ion keluar dari analisis massa, ion tersebut dideteksi dan diubah menjadi
sinyal yang dapat digunakan. Detektor merupakan elemen penting dari spektrometer
massa yang menghasilkan sinyal dari ion dengan menghasilkan elektron sekunder, yang
selanjutnya diperkuat dengan menginduksi arus (dihasilkan dengan memindahkan beban)
5. Cara Kerja LC-MS
1. Analit bersama dengan eluen dari syrnge pump atau L- masuk ke dalam kapiri. Di
dalam kapilari terdapat anoda (kutup negatif) pada taylor cone dan katoda (kutup
positif). Masukkan analit dan eluen. Kutup ini berfungsi agar muatan yang terkumpul
pada taylor cone adalah muatan positif sehingga nantinya saat terjadi penyemprotan
pada taylor cone adalah muatan positif sehingga nantinya saat terjadi penyemprotan
dan terbentuk droplet (tetes-teets) tidak bergabung menjadi drolet yang lebih besar
lagi.
2. Analit dan solven (eluen) disemprotkan (spray) melalui Taylor cone. Akan terbentuk
droplet-droplet yang akan mengalami tahap evaporasi solven untuk mengurangi solven
yang menempel di analit.
3. Droplet yang mengalami ledakan kolom tersebut akan masuk ke dalam cone dimana di
sisi kiri dan kanannya sudah mengalir gas nitrogen. Gas ini berfngsi agar analit yang
terjadi stabil dalam bentuknya dan tidak terganggu oleh pengaruh gas oksigen. Droplet
tersebut ditransfer melalui lubang kapiler untuk dianalisis menggunakan spectrometer
massa.
Analit yang terikut dalam masuk kedalam jarum penyemprot kapiler, kemudian eluen
bersama analit disemprotkan menjadi teets-tetes (dropletO. Tetes-tetes tersebut masuk ke dalam
counter electrode (biru). Tetesan masuk melalui kapiler transfer kemudian menuju spktrometer
massa. Pada jarum kapiler terdapat taylor cone dimana daerah tersebut bermuatannegatif
sehingga analit dalam solven yang memiliki muatan positif akan berumpul didaerah Taylor cone.
Pada saat terjadi penyemprotan, tetesa-tetesan permukaanya memiliki muatan positif.
Droplet mengalami evaporasi solven, akibatnya droplet menyusut sampai titik dimana
tegangan permukaan pada droplet tidak dapat menopang muatan
dipermukaannya sehingga terjadi perpecahan dalam droplet tersebut yang disebut “coulombic”
ledakan menjadi bagian-bagian, dimana bagian-bagian tersebut antara lain
a. Analit dengan satu muatan dan beberapa muatan (analit ion)
b. Satu analit bersama solven yang diliputi oleh muatan positif
c. Beberapa analit bersama beberapa molekul solven dan diliputi oleh beberapa muatan
positif.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 MATERI DAN METODE
3.1.1 Validasi metoda
Validasi metoda yang dilakukan meliputi beberapa parameter yaitu: uji
konfirmasi, uji kesesuaian sistem, uji recovery, uji linieritas, uji limit deteksi dan uji limit
kuantitasi. Pengujian melamin dilakukan pada kondisI penetapan dengan alat LC-MS (LC-
MS 2010 EV, Shimadzu) yaitu: sistem LC fase balik, dengan fase gerak asetonitril-
akuabides (7 : 3) dan ammonium asetat 10 mmol, teknik pemisahan sistem gradien pompa
LC(LC-10 ADVP) dan pompa vakum kecepatan alir 1ml/menit, kolom C18 shimadzu
shimpack, dimensi kolom: 150 mm x 2,1 mm, temperatur kolom 40°C, volume injeksi 10 Il,
generator nitrogen, suhu gas 250°C, detektor spektrometri massa (SPD-10 AVP),teknik
ionisasi Electrospray Ionization (ESI) ion positif.
3.1.2 Pengumpulan, persiapan, ektraksi serta analisis sampel
Pengumpulan sampel berupa produk impor dilakukan bekerjasama dengan Karantina
Hewan Tanjung Priok dan pengambilannya dilakukan secara periodik. Sampel dari
Karantina Hewan Tanjung Priok (46 sampel) berupa produk berbahan dasar susu, susu
bubuk, whey, keju dan produk lain seperti (kasein, yogurt, mentega). Sementara itu,
sebanyak 35 sampel susu bubuk dikumpulkan dari swalayan besar di daerah Bandung dan
Jakarta. Sampel-sampel tersebut disimpan dalam tempat penyimpanan freezer (-20oC).
Sebelum dilakukan ektraksi, sampel dikeluarkan dari freezer, didiamkan beberapa saat
sampai suhu sampel sesuai dengan suhu ruang, selanjutnya masing-masing sampel
ditimbang sebanyak 2 g, diekstrak dengan 14 ml asam format 2,5%, selanjutnya dikocok
selama 30 menit. Hasil ekstrak disentrifus pada 4000 rpm selama 10 menit. Supernatan
dipisahkan, diambil sebanyak 1,4 ml selanjutnya disentrifus ulang pada 13.000 rpm selama
30 menit. Hasil ekstrak disaring dengan PVDF (13 mm; 0,22 Im), sebanyak 35 sampel susu
bubuk dikumpulkan dari swalayan besar di daerah Bandung dan Jakarta. Sampel-sampel
tersebut disimpan dalam tempat penyimpanan freezer (-20oC). Sebelum dilakukan ektraksi,
sampel dikeluarkan dari freezer, didiamkan beberapa saat sampai suhu sampel sesuai dengan
suhu ruang, selanjutnya masing-masing sampel ditimbang sebanyak 2 g, diekstrak dengan
14 ml asam format 2,5%, selanjutnya dikocok selama 30 menit. Hasil ekstrak disentrifus
pada 4000 rpm selama 10 menit. Supernatan dipisahkan, diambil sebanyak 1,4 ml
selanjutnya disentrifus ulang pada 13.000 rpm selama 30 menit. Hasil ekstrak disaring
dengan PVDF (13 mm; 0,22 Im), sebanyak 50 Il ekstrak diencerkan dengan 950 Il
acetonitril, kemudian di vortek (dikocok) selama 30 detik dan disentrifus pada 13.000 rpm
selama 30 menit, lalu pindahkan ke auto sampler vial. Cairan jernih siap untuk pendeteksian
dengan LC-MS. Metode mengacu pada Turnipseed et al. (2008), dengan sedikit modifikasi
menyesuaikan peralatan yang tersedia di Bbalitvet.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
 Hasil validasi metoda analisis melamin secara LCMS diperoleh konfirmasi melamin
dengan alat LC-MS pada (m/z) 127, kesesuaian sistem baik dengan nilai RSD 1,18% (<
2,0 %) yang diperoleh dari pengujian 7 kali standar melamin 0,5 ppm.
 Hasil uji kesesuaian, hasil pengujian dari 7 kali ulangan standar melamin 0,5 ppm yang
diperoleh adalah rata-rata luas puncak 1297169,6 dengan standar deviasi 15361,5 dan
RSD 1,18%. Kondisi penetapan tersebut sesuai untuk analisis melamin. Kondisi alat
LCMS (LC-MS 2010 EV, Shimadzu) untuk penetapan melamin seperti pada bab materi
dan metoda point 1.
 Hasil uji linearitas, linearitas variasi standar melamin 0,25 ppm sampai 5,0 ppm versus
luas area kromatogram memberikan nilai R = 0,97
 Uji akurasi memberikan nilai perolehan kembali sebesar rata-rata 89,1%.
 Limit deteksi melamin 5 ppb dan limit kuantitasi 7 ppb.
 Hasil batas kuantisasi yang diperoleh adalah 7 ppb. Yu et al., 2010 melaporkan nilai LOD
dan LOQ melamin yang ditetapkan secara LCMS/ MS sebesar 5 ppb dan 15 ppb.
 Sebanyak 91,3% (n = 46) sampel dari karantina hewan Tanjung Priok, terdeteksi adanya
melamin dengan kadar dalam kisaran 6,7 ppb sampai 61,5 ppb (1/49 kali sampai 1/16 kali
lebih kecil batas limit),
 Kadar melamin pada 35 sampel susu bubuk yang dikumpulkan dari swalayan di daerah
Bandung dan Jakarta, sebanyak 40% (14 sampel) tidak terdeteksi, sedangkan 60% sampel
terdeksi adanya melamin dengan kadar sangat kecil dalam kisaran 5,1 ppb sd 26,5 ppb
(1/200 sd 1/38 kali batas limit). Namun demikian, semua sampel yang dianalisis, kadar
melamin yang diperoleh hasilnya dibawah batas limit aman 1 ppm
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Validasi metode
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter
tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter
tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Parameter analisis dalam validasi
metoda meliputi: uji konfirmasi, uji kesesuaian sistem, uji recovery, uji linieritas, uji limit
deteksi (LOD) dan uji limit kuantitasi (LOQ) (Harmita, 2004).
Analisa melamin pada produk berbahan susu dan susu bubuk dilakukan dengan
menggunakan LC-MS. Uji konfirmasi pada LC-MS dilakukan untuk mengetahui
fragmentasi ion dari senyawa yang dianalisis. Uji konfirmasi merupakan uji kualitatif pada
LC-MS dengan mengetahui fragmentasi ion dari senyawa, dilakukan sebelum uji
kesesuaian system untuk memperkuat identifikasi kualitatif dari melamin dengan melihat
perbandingan massa terhadap muatan, senyawa melamin pada kromatogram dapat
diketahuidari terbentuknya fragmen-fragmen ion pada perbandingan massa terhadap
muatan (m/z) 127, memberikan signal yang tertinggi. Gambar 1a., adalah hasil scanning
yang menunjukkan (m/z) 127 yang dideteksi dengan alat LC-MS. LC-MS memberikan
informasi lebih terstruktural daripada HPLC. Pada LCMS, identifikasi senyawa secara
kualitatif lebih spesifik dibandingkan dengan HPLC karena pada LCMS tidak hanya waktu
retensi yang diamati tetapi juga pemisahan ion suatu senyawa (Turnipseed et al.
2008,Lutter et al. 2011). Tampilan kromatogram melamin pada konsentrasi 0,5 ppm seperti
pada Gambar 1b.
Uji kesesuaian sistem pada metode LC-MS dikehendaki adanya kepastian
kesesuaian dan keefektifan sistem operasional akhir. Penyesuaian kondisi operasional
dilakukan agar diperoleh hasil yang baik. Pada hakekatnya pengujian semacam ini
berdasarkan atas konsep bahwa peralatan elektronik, zat uji dan kondisi operasional
analitik membentuk suatu sistem analitik tunggal yang dapat diuji fungsinya secara
keseluruhan. Data spesifik dikumpulkan dari penyuntikan ulang larutan uji atau larutan
baku. Dalam petunjuk APVMA (2004) untuk pengulangan/replikasi sebaiknya minimal 5
kali ulangan, kemudian dihitung relatif standar deviasi (RSD) atau koefisien variasi (CV)
dari hasil pengulangan tersebut. Harmita (2004) menyatakan bahwa sistem dinyatakan
sesuai jika didapatkan relatif standar deviasi (RSD) ≤ 2,0%. Pada penelitian ini digunakan
data kromatogram tujuh kali hasil pengulangan standar melamin 0,5 ppm. Hasil pengujian
dari 7 kali ulangan standar melamin 0,5 ppm yang diperoleh adalah rata-rata luas puncak
1297169,6 dengan standar deviasi 15361,5 dan RSD 1,18%. Kondisi penetapan tersebut
sesuai untuk analisis melamin. Kondisi alat LCMS (LC-MS 2010 EV, Shimadzu) untuk
penetapan melamin seperti pada bab materi dan metoda point 1.
Uji linearitas adalah untuk mengetahui kemampuan metode analisis memberikan
respon yang proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Linearitas biasanya
dinyatakan sebagai variasi sekitar kemiringan (slope) dari garis regresi yang
diperhitungkan sesuai dengan rumus matematika, yang didapat dari hasil pengujian sampel
dengan berbagai konsentrasi. Kelinearan suatu metode perlu diuji untuk membuktikan
adanya hubungan linear antara konsentrasi analit dengan respon instrumen. Umumnya
dibuat kurva dengan berbagai konsentrasi dari kadar zat yang dianalisis versus respon alat.
Linearitas variasi standar melamin 0,25 ppm sampai 5,0 ppm versus luas area
kromatogram memberikan nilai R = 0,97
Uji akurasi (ketepatan) dilakukan untuk menunjukkan derajat kedekatan hasil
analisis terhadap kadar zat yang sebenarnya. Akurasi merupakan ukuran ketepatan metode
analisis dan biasanya dinyatakan dalam persen perolehan kembali. Perolehan kembali
ditetapkan dengan cara menambah standar analit (spike) dalam jumlah tertentu ke dalam
tempat yang mengandung analit yang sama dan ditentukan nilai persen perolehan kembali.
Persen perolehan kembali antara 75-125%, dinilai memenuhi syarat akurat, untukanalisis
kuantitatif dengan menggunakan instrument (Smoker dan Krinitsky 2008). Makin dekat
hasil analisis yang diperoleh dengan nilai yang sebenarnya, maka akurasinya semakin
tinggi. Hasil uji akurasi melamin pada konsentrasi spike 0,5 ppm diperoleh ratarata
perolehan kembali 89,4% dengan ulangan 3 kali (Tabel 1) sehingga nilai akurasi yang
diperoleh dapat diterima.
Limit deteksi (LOD) adalah batas kadar terkecil yang masih dapat dideteksi oleh
alat dan menghasilkan respon yang bermakna. Metode penentuan batas deteksi dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu cara visualisasi, kalkulasi perbandingan dari sinyal
ke noise, kalkulasi standar deviasi dari sampel blank, kalkulasi dari kalibrasi pada
konsentrasi terendah (Shrivastava dan Gupta 2011). Pada penelitian ini, cara yang
digunakan untuk menentukan batas deteksi, yaitu secara visualisasi. Batas deteksi
ditentukan dengan melakukan analisis terhadap zat uji yang diketahui konsentrasinya dan
menetapkan kadar terendah yang dapat dideteksi dengan baik. Ternyata 5 ppb adalah
konsentrasi terendah yang masih dapat dideteksi, karena kromatogram melamin 2,5 ppb,
memberikan tailing yang besar.
Batas kuantitasi adalah konsentrasi analit terkecil yang dapat dikuantitasi secara
cermat dan seksama. Batas kuantitasi dihitung dari rata-rata konsentrasi melamin yang
terendah ditambah 10 kali standar deviasi dari 6-10 ulangan (APVMA 2004). Hasil yang
diperoleh adalah 7 ppb. Yu et al., 2010 melaporkan nilai LOD dan LOQ melamin yang
ditetapkan secara LCMS/ MS sebesar 5 ppb dan 15 ppb.
4.2.1 Hasil analisis melamin sampel-sampel lapang
Pengujian protein dengan menentukan unsur nitrogen didalam produk pangan
dapat diketahui dengan metode Kjeldahl. Namun metode Kjeldahl memiliki kelemahan
tidak bisa membedakan apakah nitrogen dalam produk pangan tersebut benar-benar protein
atau terdapat pemalsuan protein seperti pada kasus penambahan melamin atau kontaminasi
melamin karena lingkungan. Sehingga pengujian adanya melamin dalam produk pangan
sebaiknya menggunakan metode analisa secara chromatography (HPLC dan LC-MS)
(Martoyo 2009; Hau et al. 2009).
Sampel yang diperoleh dari Karantina Hewan Tanjung Priok merupakan produk
berbahan susu, diantaranya susu bubuk, whey, keju, dan produk lain (kasein, yogurt,
mentega) dengan total sampel sebanyak 46 sampel. Pengambilan sampel dari Karantina
Hewan Tanjung Priok dilakukan karena karantina merupakan pintu gerbang masuknya
produk-produk impor dari luar negeri. Hasil analisis melamin dari sampel-sampel diatas
disajikan pada Tabel 3. Ternyata 4 sampel (whey dan susu bubuk) atau 8,7% sampel tidak
terdeteksi adanya melamin (kadar melamin < dari 5 ppb) sedangkan sebanyak 91,3%
terdeteksi adanya melamin dengan kadar dalam kisaran 6,7 ppb sampai 61,5 ppb.
Pengujian melamin dari 35 sampel susu bubuk yang dikumpulkan dari swalayan
di daerah Bandung dan DKI Jakarta, sebanyak 14 sampel (40%) tidak terdeteksi adanya
melamin (kadar melamin lebih kecil dari 5 ppb), sedangkan sebanyak 21 sampel (60%)
terdeteksi adanya melamin, namun dalam konsentrasi yang sangat kecil yaitu dalam
kisaran 5,1 ppb sampai 26,5 ppb. Jika dibandingkan dengan batas limit melamin yang
dianggap aman/dapat ditoleransi dalam susu bubuk yang dipersyaratkan WHO/FAO yaitu
1 ppm (1000ppb), nilai kadar melamin dalam sampel tersebut hanya 1/200 kali sampai
1/38 kali batas limit.
Jika dibandingkan dengan kadar melamin yang diperoleh pada sampel dari
karantina Tanjung Priok, kadar melamin sampel susu bubuk dari swalayan lebih kecil.
Keadaan ini dapat dimengerti karena umumnya bahan yang dianalisis pada sampel dari
karantina adalah produk berbahan susu. Kadar melamin yang tertinggi terdeteksi pada
sampel keju yaitu sebesar 61,5 ppb. Namun demikian kadar melamin dalam sampel yang
dikumpulkan dari karantina juga masih jauh lebih rendah kadarnya jika dibandingkan
dengan batas limit yaitu sebesar 1/49 kali sampai 1/16 kali lebih kecil.
Kasus penambahan melamin juga dilakukan pada pakan hewan baik hewan ternak
maupun hewan kesayangan seperti dilaporkan Lutter et al. 2011, sehingga faktor lain
adanya melamin didalam susu dapat disebabkan oleh pakan ternak yang terkontaminasi
melamin. Pada pakan ternak yang mengandung melamin 15 ppm (15000 ppb), setelah 5
jam di absorpsi ternak, ternyata susunya mengandung melamin dengan konsentrasi 2% dari
total melaminpada pakan (300 ppb).
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Hasil validasi metoda analisis melamin secara LCMS diperoleh konfirmasi melamin
dengan alat LC-MS pada (m/z) 127, kesesuaian sistem baik dengan nilai RSD 1,18% (< 2,0 %)
yang diperoleh dari pengujian 7 kali standar melamin 0,5 ppm. Uji akurasi memberikan nilai
perolehan kembali sebesar rata-rata 89,1%. Limit deteksi melamin 5 ppb dan limit kuantitasi 7
ppb.
Sebanyak 91,3% (n = 46) sampel dari karantina hewan Tanjung Priok, terdeteksi adanya
melamin dengan kadar dalam kisaran 6,7 ppb sampai 61,5 ppb (1/49 kali sampai 1/16 kali lebih
kecil batas limit), sedangkan kadar melamin pada 35 sampel susu bubuk yang dikumpulkan dari
swalayan di daerah Bandung dan Jakarta, sebanyak 40% (14 sampel) tidak terdeteksi, sedangkan
60% sampel terdeksi adanya melamin dengan kadar sangat kecil dalam kisaran 5,1 ppb sd 26,5
ppb (1/200 sd 1/38 kali batas limit). Namun demikian, semua sampel yang dianalisis, kadar
melamin yang diperoleh hasilnya dibawah batas limit aman 1ppm.
DAFTAR PUSTAKA
Agilent Technologies, (2009). Kimia Organik. Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas
Indonesia.
Bowers LD. High-performance liquid chromatoghraphy/mass spectrometry:state of the art for
the drug analysis laboratory. Clin chem 1989;35: 1282-7.
Covey TR, lee ED, Henion JD. High-speed liquid chromatoghraphy tandem mass spectrometry
for the determination of drugs in biological samples. Anal chem 1986;58;2453-60.
Ibanez, Maria. 2009. Determination of Melamin in Milk-based Product and other and Food
Beverage Product by Ion-pair Liquid Chromatography-tandem Mass Spectrometry.
Michael Vogeser, Christoph Seger. A decade of HPLC-MS/MS in the routine clinical laboratory-
goals fofuther development. Clinical Biochemistry Rev 2008;41;649-662.
Widiyanti PM , Rachmawati S. 2013. Kadar Melamin pada Produk Berbahan Susu dan Susu
Bubuk yang Dianalisis secara Liquid Chromatography Mass Spectrometry. Bogor.
.

More Related Content

What's hot

laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerqlp
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Atomic absorption spectrophotometry (aas)
Atomic absorption spectrophotometry (aas)Atomic absorption spectrophotometry (aas)
Atomic absorption spectrophotometry (aas)Ridwan Efendi
 
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarKurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarRestu Frodo
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)samira_fa34
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomqlp
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
 
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Tillapia
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 

What's hot (20)

Kromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ionKromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ion
 
lipid
lipidlipid
lipid
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 
Koefisien distribusi (roni)
Koefisien distribusi (roni)Koefisien distribusi (roni)
Koefisien distribusi (roni)
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Spektrometri massa
Spektrometri massaSpektrometri massa
Spektrometri massa
 
Kolom HPLC
Kolom HPLCKolom HPLC
Kolom HPLC
 
Atomic absorption spectrophotometry (aas)
Atomic absorption spectrophotometry (aas)Atomic absorption spectrophotometry (aas)
Atomic absorption spectrophotometry (aas)
 
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarKurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standar
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
 
Bahan kuliah kromatografi
Bahan kuliah kromatografiBahan kuliah kromatografi
Bahan kuliah kromatografi
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atom
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 

Viewers also liked

Global destinations march april 2017 issue
Global destinations march april 2017 issueGlobal destinations march april 2017 issue
Global destinations march april 2017 issueGlobal Media Group
 
Act 8. tallerpractico10 Andrés Felipe Penagos Betancur
Act 8. tallerpractico10 Andrés Felipe Penagos BetancurAct 8. tallerpractico10 Andrés Felipe Penagos Betancur
Act 8. tallerpractico10 Andrés Felipe Penagos Betancurveredacedro
 
Daily agri report by epic research limited of 02 march 2017
Daily agri report by epic research limited of 02 march  2017Daily agri report by epic research limited of 02 march  2017
Daily agri report by epic research limited of 02 march 2017Epic Research
 
Expresión oral
Expresión oralExpresión oral
Expresión oralJuly Perez
 
Proposal profil energi
Proposal profil energiProposal profil energi
Proposal profil energiRiswan Badu
 
Open Source MANO(OSM)
Open Source MANO(OSM)Open Source MANO(OSM)
Open Source MANO(OSM)Eggy Cheng
 
CULTURARTEEN 170 - BARÃO DE INOHAN 137 março 2017
CULTURARTEEN 170 - BARÃO DE INOHAN 137 março 2017CULTURARTEEN 170 - BARÃO DE INOHAN 137 março 2017
CULTURARTEEN 170 - BARÃO DE INOHAN 137 março 2017Pery Salgado
 
行政院會簡報資料:農委會 禽流感現況、防疫措施與檢討
行政院會簡報資料:農委會 禽流感現況、防疫措施與檢討行政院會簡報資料:農委會 禽流感現況、防疫措施與檢討
行政院會簡報資料:農委會 禽流感現況、防疫措施與檢討releaseey
 

Viewers also liked (14)

Global destinations march april 2017 issue
Global destinations march april 2017 issueGlobal destinations march april 2017 issue
Global destinations march april 2017 issue
 
Contrabajo
ContrabajoContrabajo
Contrabajo
 
Lcm
LcmLcm
Lcm
 
Act 8. tallerpractico10 Andrés Felipe Penagos Betancur
Act 8. tallerpractico10 Andrés Felipe Penagos BetancurAct 8. tallerpractico10 Andrés Felipe Penagos Betancur
Act 8. tallerpractico10 Andrés Felipe Penagos Betancur
 
Daily agri report by epic research limited of 02 march 2017
Daily agri report by epic research limited of 02 march  2017Daily agri report by epic research limited of 02 march  2017
Daily agri report by epic research limited of 02 march 2017
 
Expresión oral
Expresión oralExpresión oral
Expresión oral
 
Satélites Simón Bolívar y satélite Miranda
Satélites Simón Bolívar y satélite Miranda Satélites Simón Bolívar y satélite Miranda
Satélites Simón Bolívar y satélite Miranda
 
Hector Tenorio. ECSAH13
Hector Tenorio. ECSAH13Hector Tenorio. ECSAH13
Hector Tenorio. ECSAH13
 
Elevators and excelarators
Elevators and excelaratorsElevators and excelarators
Elevators and excelarators
 
Proposal profil energi
Proposal profil energiProposal profil energi
Proposal profil energi
 
Actividad 1
Actividad 1Actividad 1
Actividad 1
 
Open Source MANO(OSM)
Open Source MANO(OSM)Open Source MANO(OSM)
Open Source MANO(OSM)
 
CULTURARTEEN 170 - BARÃO DE INOHAN 137 março 2017
CULTURARTEEN 170 - BARÃO DE INOHAN 137 março 2017CULTURARTEEN 170 - BARÃO DE INOHAN 137 março 2017
CULTURARTEEN 170 - BARÃO DE INOHAN 137 março 2017
 
行政院會簡報資料:農委會 禽流感現況、防疫措施與檢討
行政院會簡報資料:農委會 禽流感現況、防疫措施與檢討行政院會簡報資料:農委會 禽流感現況、防疫措施與檢討
行政院會簡報資料:農委會 禽流感現況、防疫措施與檢討
 

Similar to PENENTUAN KADAR MELAMIN PADA PRODUK BERBAHAN SUSU DAN SUSU BUBUK YANG DIANALISIS SECARA LIQUID CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY (LC-MS)

Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahikhwan habibi
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahikhwan habibi
 
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docxtutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docxsandrakaryati1
 
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptxKelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptxTrisnoAfandi2
 
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)Carolina Silaen
 
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiMakalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiSalsabila Azzahra
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2Dimaz Febrianto
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoRolina Zahhara Tambunan
 
Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Dede Suhendra
 
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣ssuserd986061
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriFransiska Puteri
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatographycahayuandarupm
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyKopertis Wilayah I
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiabanachan
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentFadilah Nur
 
Kromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisiKromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisiRafi Mariska
 

Similar to PENENTUAN KADAR MELAMIN PADA PRODUK BERBAHAN SUSU DAN SUSU BUBUK YANG DIANALISIS SECARA LIQUID CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY (LC-MS) (20)

Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
parasetamol
parasetamolparasetamol
parasetamol
 
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docxtutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
 
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptxKelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
 
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
 
Hplc kompre
Hplc kompreHplc kompre
Hplc kompre
 
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiMakalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomato
 
Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika
 
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimia
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrument
 
Kromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisiKromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisi
 

Recently uploaded

Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxmeirahayu651
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )masqiqu340
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...HelmiatulHasanah
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptxMateri RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptxSriHartantiShodiq1
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 

Recently uploaded (20)

Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptxMateri RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 

PENENTUAN KADAR MELAMIN PADA PRODUK BERBAHAN SUSU DAN SUSU BUBUK YANG DIANALISIS SECARA LIQUID CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY (LC-MS)

  • 1. MAKALAH KROMATOGRAFI PENENTUAN KADAR MELAMIN PADA PRODUK BERBAHAN SUSU DAN SUSU BUBUK YANG DIANALISIS SECARA LIQUID CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY (LC-MS) KELOMPOK 7 ANGGOTA: 1. SINTYA AGUSTINA (1408010051) 2. ETI NURFAZAR S (1408010052) 3. MUHAMMAD AWALUDIN R (1408010053) 4. ARI ISTIYANTO (1408010054) 5. DEBY INDA L (1408010055) 6. AULIA CAESAR P (1408010056) 7. INARNINGTYAS ISMI K (1408010057) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Melamin adalah suatu zat organik dengan berat molekul 126,12, memiliki struktur kimia C3N6H6,berbentuk kristal putih dan agak sulit terlarut dalam air. Melamin banyak digunakan pada produksi alat plastic seperti peralatan makan. Selain itu, melamin merupakan komponen utama pewarna kuning yang digunakan dalam pembuatan tinta dan plastik dan juga digunakan sebagai pupuk dan pestisida (Vail et al., 2007; Martoyo 2009). Penambahan melamin secara ilegal pada susu ditujukan untuk meningkatkan kadar nitrogen karena melamin memiliki kandungan nitrogen yang tinggi (66%) sehingga pada saat susu diperiksa seolah-olah susu mempunyai kandungan protein yang tinggi, karena secara umum kandungan protein ditetapkan dengan cara menentukan kandungan nitrogennya (Sun et al. 2010;Yu et al. 2010). Pada akhir tahun 2008, dilaporkan dari Cina banyak bayi yang mengalami kerusakan ginjal dan bahkan beberapa diantaranya meninggal dunia. Setelah diselidiki ternyata penyebabnya adalah adanya kandungan melamin di dalam produk susunya (Ibanez et al. 2009; Sun et al. 2010; Lutter et al. 2011; Goscinny et al. 2011). Data yang diperoleh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tahun 2010-2011, kadar kontaminasi melamin sebesar 8,51 ppm pada minuman susu kedelai dan 945,8 ppm pada permen susu yang diimpor dari Cina. Sedangkan kadar melamin pada biskuit yang diimpor dari Malaysia sebesar 0,18-2,74 ppm (Nissa, 2011). Batas maksimum cemaran melamin dalam produk pangan di Indonesia saat ini belum diatur. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan mengaturbahwa produk pangan tidak boleh mengandung bahanberacun, berbahaya, atau mengandung cemaran yangmelampaui ambang batas maksimum yang ditetapkan. Menurut Lutter et al. (2011), WHO/FAO (2008) menetapkan batas limit melamin dalam susu formula bayi yang dapat ditoleransi sebesar 1 ppm (1 mg/kg). Metode uji yang disarankan untuk mendeteksi melamine dan asam sianurat adalah LC-MS (Liquid Chromatography Mass Spectrofotometri) atau setidaknya HPLC (Fremlin dan Pelzing 2009). Sebagian besar susu yang beredar ataupun yang digunakan sebagai bahan baku susu di Indonesia adalah impor, yang mencapai sekitar 60%. Impor juga dilakukan dari Cina. Untuk itu, perlu dikembangkan metode deteksi melamin dan pengujian adanya cemaran melamin pada susu impor untuk menjamin susu yang aman yang akan beredar di Indonesia. Penelitian ini
  • 3. bertujuan untuk mengembangkan metoda analisis melamin secara LCMS dan menganalisa cemaran melamin pada susu bubuk.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TUJUAN Untuk mengetahui adanya kadar melamin pada produk berbahan susu dan susu bubuk yang dianalisis secara Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS) 2.2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian LC-MS Liqud-chromatography Mass Spectrometry (LC-MS) adalah teknik analisis yang menggabungkan kemampuan pemiahan fisik dari kromatografi cair dengan spesifitas deteksi spektrometri massa. Kromatografi cair memisahkan komponen-komponen sampel dan kemudian ion bermuatan dideteksi oleh spektrometer massa. Data LC-MS dapat digunakan untuk memeberikan informasi tentang berat molekul, sruktur, identitas dan kuantitas komponen sampel terterntu (Agilent, 1992). Keuntungan dari LC-MS yaitu dapat menganalisis lebih luas berbagai komponen, seperti senyawa termal labil, polaritas tinggi atau bermassa molekul tinggi, bahkan juga protein. Senyawa dipisahkan atas dasar interaksi relatif dengan lapisan kimia partikel (fase diam) dan elusi pelarut melalui kolom (fase gerak). Komponen elusi dari kolom kromatografi kemudian diteruskan ke spektrometer massa melalui antar muka khusus. (Gates, 2005) Sejak tahun 1970-an, instrument Gas Chromatoghraphy-Mass Spectrometry (GC- MS) telah populer dalam penelitian di bidang ilmu pengetahuan kimia dan bidang terkait lainnya. Namun, pengetahuan akan teknik ionisasi yang lebih spesifik seperti ionisasi tekananan atmosfer (atmospheric pressure ionization / API) dan metode analisi lion lainnya yang lebih unggul membuat sebagian besar ilmuwan sepakat untuk menggunakan spektrometri massa yang lebih spesifik. Liquid Chromatoghraph-tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS) merupakan satu-satunya teknik kromatografi cair dengan detektor spektrometer massa. Penggunaan LC-MS/MS untuk penelitian bio-analisis dimulai pada akhir 1980-an. Kelebihan dari teknologi LC-MS/MS meliputi :
  • 5. 1. Spesifitas. hasil analisis yang khas dan spesifik diperoleh dari penggunaan spektrometer massa sebagai detektor. 2. Aplikasi yang luas dengan sisten yang praktis. Berbeda dengan GC-MS sebagai spektrometer masa “klasik”, penerapan LC-MS/MS tidak terbatas untuk molekul volatil (biasanya dengan berat molekul dibawah 500 Da). Mampu analit yang sangat polar, selain itu persiapan sampel cukup sederhana tanpa adanya teknik derrivatisasi. 3. Fleksibilitas. Pengujian yang berbeda dapat dikembangkan dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi dan waktu yang singkat. 4. Kaya informasi. Sejumlah data kuantitatif maupun kualitatif dapat diperoleh. Hal ini disebabkan seleksi ion yang sangat cepat dengan banyak parameter. Spektrometer massa bekerja dengan molekul pengion yang kemudian akan memilah dan mengidentifikasi ion menurut massa, sesuai rasio fragmentasi. Dua komponen kunci pada proses ini adalah sumber ion (ion source) yang akan menghasilkan ion, dan analisis masa (mass analyzer) yang menseleksi ion. Sistem LC-MC umumnya menggunakan beberapa jeis ion source dan mass analyzer yang dapat disesuaikan dengan kepolaran senyawa yang akan dianalisa. Masing- masing ion source dan mass analyzer memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga harus disesuaikan dengan jenis informasi yang dibutuhkan. 2. Instrumen LC-MS a. HPLC Kerja HPLC pada prinsipnya adalah pemisahan analit-analit berdasarkan kepolrannya, alatnya teriri atas kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu sebagai fasa geraknya, yang paling membedakan LC-MS dengan kromatografi lainnya adalah LC-MS digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fase gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya dan kecepatannya untuk sampai ke detektor (waktu retensinya) akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang puncak puncaknya terpisah (Himawan, 2010). Dengan bantuan pompa fasa gerak cair dialirkan melalui kolom ke detektor. Cuplikan dimasukkan ke dalam aliran fasa gerak dengan cara penyuntikan.
  • 6. Di dalam kolom terjadi peisahan komponen campuran, karena perbedaan kekuatan interaksi antara larutan terhadap fase diam. Larutan yang kurang kuat interaksinya dengan fasa diam akan keluar dari kolom lebih dahulu. Sebaliknya, larutan yang kuat berinteraksi dengan fasa diam maka larutan tersebut akan keluar kolom, kemudian dideteksi oleh detektor dan direkam dalam bentuk kromatogram (Isnawati, 2013) 3. Sumber ion Beberapa sumber ion yang digunakan dalam LC-MS dalam Scrip 2014 yaitu : a. Ionisasi elektrospray (ESI) Ionisasi elektrospray (ESI) adalah metode yang digunakan untuk analisis peptida, protein, karbohidrat, oligo nukleotida kecil, polimer sintetis,dan lipid.
  • 7. b. Ionisasi nano elektrospray (nano ESI) Eektrospray aliran rendah disebut juga nano elektrospray (nano ESI) adalah variasi pada ESI, dimana jarum semprot dibuat sangat kecil dan diposisikan dekat dengan pintu masuk ke analisis massa sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan menjadi sedikit. c. Ionisasi Kimia Tekanan Atmosfer (APCI) APCI menjadi sumber ionisasi penting karena menghasilkan ion langsung dari larutan dan mampu enganalisis senyawa yang relatif nonpolar. Sama seperti eletrospray, eluen cair dari APCI dimasukkan ke sumber ionisasi, tetapi droplet tidak bermuatan dan sumber APCIberisi pemanas uap dapat mempercepat desolvasi/penguapan dari tetesan. Molekul sampel menguap dalam wilayah reaksi molekul ion pada tekanan atmosfer d. Fotoionisasi tekanan atmosfer (APPI) Fotoionisasi tekanan atmosfer (APPI) menjadi sumber ionisasi penting karena menghasilkan ion langsung dari larutan dengan latar belakang relatif rendah dan mampu menganalisis senyawa yang relatif nonpolar. e. Matriks dibantu laser desorpsi/ionisasi (MALDI) Matriks dibantu desorpsi/ionisasi spectrometer masa (MALDI) merupakan alat analisis untuk peptida (oligo nukleotida, karbohidrat, produk alami, dan lipid) f. Desorpsi/ionisasi pada silikon (DIOS) DIOS adalah metode matriks bebas yang mengunakan getaran laser desorpsi/ionisasi pada silicon. Permukaan silikon berupa silikon berpori atau kalat nano silikon semi konduktor yang menyerao UV dengan area permukaan besar (ratusan m2/cm3) g. Atom cepat/ion pemboman (FAB) Pemboman ion atom cepat (atau FAB), merupakan sumber ionisasiyang mirip dengan FAB karena menggunakan matriks dan sinar yangsangat aktif dari partikel untuk desorpsi ion dari permukaan.
  • 8. h. Ionisasi elektron (EI) Elektron ionisasi adalah salah satu sumber ionisasi yang paling penting untuk analisis rutin kecil, hidrofobik, molekul termal stabil dan masih banyak lagi, karena EI biasanya menghasilkan banyak ion fragmen. i. Ionisasi Kimia (CI) Ionisasi kimia (CI) diterapkan pada sampel yang sama dengan yang dianalisis oleh CI dan digunakan untuk meningkatkan kelimpahan ion molekuler. 4. Analisis Massa Ada empat jenis umum dari analisis massa yang dapat digunakanuntuk pemisahan ion dalam spektrometri massa (Chemwiki,2014). a. Quadrupole Analisis Massa Quadrupole adalah analisis massa yang menggunakan medan listrik untuk memisahkan ion. Quadrupole terdiri atas 4 batang tiang yang paralel, dimana batang yang berdekatan memiliki polaritas tegangan yang berlaianan. b. TOF (Time of Flight) Analisis Massa Prinsip-prinsip dasar analisis massa menggunakan TOF analisis masa relatif mudah jika dibandingkan dengan banyak perangkat analisis masa lainnya dimana ion diambil ( atau diproduksi) dalam ledakan singkat atau paket dalam sumber ion dan dikenakan tegangan percepat. c. Quadrupole Ion Perangkap Analisis Massa Analisis ini menggunakan prinsip yang sama seperti analisis Quadrupole dengan menggunakan medan listrik untuk pemisahan ion. Spektrometer masa perangkap ion bekerja berdasarkan kekuatan ion dalam perangkap dam memanipulasi ion dengan menggunakan tegangan konstan dan bidang retensi. d. Ion Cyclotron Resonance (ICR) ICR adalah perangkap ion yang menggunakan medan magnet untuk menangkap ion ke dalm orbit di dalamnya. Dalam analisis ini tidak ada pemisahan terjadi karena
  • 9. semua ion dapat terjebak didalam sehingga medan listrik ekstrenal diterapkan untuk membantu menghasilkan sinyal. e. Detektor Setelah ion keluar dari analisis massa, ion tersebut dideteksi dan diubah menjadi sinyal yang dapat digunakan. Detektor merupakan elemen penting dari spektrometer massa yang menghasilkan sinyal dari ion dengan menghasilkan elektron sekunder, yang selanjutnya diperkuat dengan menginduksi arus (dihasilkan dengan memindahkan beban) 5. Cara Kerja LC-MS 1. Analit bersama dengan eluen dari syrnge pump atau L- masuk ke dalam kapiri. Di dalam kapilari terdapat anoda (kutup negatif) pada taylor cone dan katoda (kutup positif). Masukkan analit dan eluen. Kutup ini berfungsi agar muatan yang terkumpul pada taylor cone adalah muatan positif sehingga nantinya saat terjadi penyemprotan pada taylor cone adalah muatan positif sehingga nantinya saat terjadi penyemprotan dan terbentuk droplet (tetes-teets) tidak bergabung menjadi drolet yang lebih besar lagi. 2. Analit dan solven (eluen) disemprotkan (spray) melalui Taylor cone. Akan terbentuk droplet-droplet yang akan mengalami tahap evaporasi solven untuk mengurangi solven yang menempel di analit. 3. Droplet yang mengalami ledakan kolom tersebut akan masuk ke dalam cone dimana di sisi kiri dan kanannya sudah mengalir gas nitrogen. Gas ini berfngsi agar analit yang terjadi stabil dalam bentuknya dan tidak terganggu oleh pengaruh gas oksigen. Droplet tersebut ditransfer melalui lubang kapiler untuk dianalisis menggunakan spectrometer massa. Analit yang terikut dalam masuk kedalam jarum penyemprot kapiler, kemudian eluen bersama analit disemprotkan menjadi teets-tetes (dropletO. Tetes-tetes tersebut masuk ke dalam counter electrode (biru). Tetesan masuk melalui kapiler transfer kemudian menuju spktrometer massa. Pada jarum kapiler terdapat taylor cone dimana daerah tersebut bermuatannegatif sehingga analit dalam solven yang memiliki muatan positif akan berumpul didaerah Taylor cone. Pada saat terjadi penyemprotan, tetesa-tetesan permukaanya memiliki muatan positif.
  • 10. Droplet mengalami evaporasi solven, akibatnya droplet menyusut sampai titik dimana tegangan permukaan pada droplet tidak dapat menopang muatan dipermukaannya sehingga terjadi perpecahan dalam droplet tersebut yang disebut “coulombic” ledakan menjadi bagian-bagian, dimana bagian-bagian tersebut antara lain a. Analit dengan satu muatan dan beberapa muatan (analit ion) b. Satu analit bersama solven yang diliputi oleh muatan positif c. Beberapa analit bersama beberapa molekul solven dan diliputi oleh beberapa muatan positif.
  • 11. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 MATERI DAN METODE 3.1.1 Validasi metoda Validasi metoda yang dilakukan meliputi beberapa parameter yaitu: uji konfirmasi, uji kesesuaian sistem, uji recovery, uji linieritas, uji limit deteksi dan uji limit kuantitasi. Pengujian melamin dilakukan pada kondisI penetapan dengan alat LC-MS (LC- MS 2010 EV, Shimadzu) yaitu: sistem LC fase balik, dengan fase gerak asetonitril- akuabides (7 : 3) dan ammonium asetat 10 mmol, teknik pemisahan sistem gradien pompa LC(LC-10 ADVP) dan pompa vakum kecepatan alir 1ml/menit, kolom C18 shimadzu shimpack, dimensi kolom: 150 mm x 2,1 mm, temperatur kolom 40°C, volume injeksi 10 Il, generator nitrogen, suhu gas 250°C, detektor spektrometri massa (SPD-10 AVP),teknik ionisasi Electrospray Ionization (ESI) ion positif. 3.1.2 Pengumpulan, persiapan, ektraksi serta analisis sampel Pengumpulan sampel berupa produk impor dilakukan bekerjasama dengan Karantina Hewan Tanjung Priok dan pengambilannya dilakukan secara periodik. Sampel dari Karantina Hewan Tanjung Priok (46 sampel) berupa produk berbahan dasar susu, susu bubuk, whey, keju dan produk lain seperti (kasein, yogurt, mentega). Sementara itu, sebanyak 35 sampel susu bubuk dikumpulkan dari swalayan besar di daerah Bandung dan Jakarta. Sampel-sampel tersebut disimpan dalam tempat penyimpanan freezer (-20oC). Sebelum dilakukan ektraksi, sampel dikeluarkan dari freezer, didiamkan beberapa saat sampai suhu sampel sesuai dengan suhu ruang, selanjutnya masing-masing sampel ditimbang sebanyak 2 g, diekstrak dengan 14 ml asam format 2,5%, selanjutnya dikocok selama 30 menit. Hasil ekstrak disentrifus pada 4000 rpm selama 10 menit. Supernatan dipisahkan, diambil sebanyak 1,4 ml selanjutnya disentrifus ulang pada 13.000 rpm selama 30 menit. Hasil ekstrak disaring dengan PVDF (13 mm; 0,22 Im), sebanyak 35 sampel susu bubuk dikumpulkan dari swalayan besar di daerah Bandung dan Jakarta. Sampel-sampel tersebut disimpan dalam tempat penyimpanan freezer (-20oC). Sebelum dilakukan ektraksi,
  • 12. sampel dikeluarkan dari freezer, didiamkan beberapa saat sampai suhu sampel sesuai dengan suhu ruang, selanjutnya masing-masing sampel ditimbang sebanyak 2 g, diekstrak dengan 14 ml asam format 2,5%, selanjutnya dikocok selama 30 menit. Hasil ekstrak disentrifus pada 4000 rpm selama 10 menit. Supernatan dipisahkan, diambil sebanyak 1,4 ml selanjutnya disentrifus ulang pada 13.000 rpm selama 30 menit. Hasil ekstrak disaring dengan PVDF (13 mm; 0,22 Im), sebanyak 50 Il ekstrak diencerkan dengan 950 Il acetonitril, kemudian di vortek (dikocok) selama 30 detik dan disentrifus pada 13.000 rpm selama 30 menit, lalu pindahkan ke auto sampler vial. Cairan jernih siap untuk pendeteksian dengan LC-MS. Metode mengacu pada Turnipseed et al. (2008), dengan sedikit modifikasi menyesuaikan peralatan yang tersedia di Bbalitvet.
  • 13. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL  Hasil validasi metoda analisis melamin secara LCMS diperoleh konfirmasi melamin dengan alat LC-MS pada (m/z) 127, kesesuaian sistem baik dengan nilai RSD 1,18% (< 2,0 %) yang diperoleh dari pengujian 7 kali standar melamin 0,5 ppm.  Hasil uji kesesuaian, hasil pengujian dari 7 kali ulangan standar melamin 0,5 ppm yang diperoleh adalah rata-rata luas puncak 1297169,6 dengan standar deviasi 15361,5 dan RSD 1,18%. Kondisi penetapan tersebut sesuai untuk analisis melamin. Kondisi alat LCMS (LC-MS 2010 EV, Shimadzu) untuk penetapan melamin seperti pada bab materi dan metoda point 1.  Hasil uji linearitas, linearitas variasi standar melamin 0,25 ppm sampai 5,0 ppm versus luas area kromatogram memberikan nilai R = 0,97  Uji akurasi memberikan nilai perolehan kembali sebesar rata-rata 89,1%.  Limit deteksi melamin 5 ppb dan limit kuantitasi 7 ppb.  Hasil batas kuantisasi yang diperoleh adalah 7 ppb. Yu et al., 2010 melaporkan nilai LOD dan LOQ melamin yang ditetapkan secara LCMS/ MS sebesar 5 ppb dan 15 ppb.  Sebanyak 91,3% (n = 46) sampel dari karantina hewan Tanjung Priok, terdeteksi adanya melamin dengan kadar dalam kisaran 6,7 ppb sampai 61,5 ppb (1/49 kali sampai 1/16 kali lebih kecil batas limit),  Kadar melamin pada 35 sampel susu bubuk yang dikumpulkan dari swalayan di daerah Bandung dan Jakarta, sebanyak 40% (14 sampel) tidak terdeteksi, sedangkan 60% sampel terdeksi adanya melamin dengan kadar sangat kecil dalam kisaran 5,1 ppb sd 26,5 ppb (1/200 sd 1/38 kali batas limit). Namun demikian, semua sampel yang dianalisis, kadar melamin yang diperoleh hasilnya dibawah batas limit aman 1 ppm
  • 14.
  • 15.
  • 16. 4.2 PEMBAHASAN 4.2.1 Validasi metode Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Parameter analisis dalam validasi metoda meliputi: uji konfirmasi, uji kesesuaian sistem, uji recovery, uji linieritas, uji limit deteksi (LOD) dan uji limit kuantitasi (LOQ) (Harmita, 2004). Analisa melamin pada produk berbahan susu dan susu bubuk dilakukan dengan menggunakan LC-MS. Uji konfirmasi pada LC-MS dilakukan untuk mengetahui fragmentasi ion dari senyawa yang dianalisis. Uji konfirmasi merupakan uji kualitatif pada LC-MS dengan mengetahui fragmentasi ion dari senyawa, dilakukan sebelum uji kesesuaian system untuk memperkuat identifikasi kualitatif dari melamin dengan melihat perbandingan massa terhadap muatan, senyawa melamin pada kromatogram dapat diketahuidari terbentuknya fragmen-fragmen ion pada perbandingan massa terhadap muatan (m/z) 127, memberikan signal yang tertinggi. Gambar 1a., adalah hasil scanning yang menunjukkan (m/z) 127 yang dideteksi dengan alat LC-MS. LC-MS memberikan informasi lebih terstruktural daripada HPLC. Pada LCMS, identifikasi senyawa secara kualitatif lebih spesifik dibandingkan dengan HPLC karena pada LCMS tidak hanya waktu retensi yang diamati tetapi juga pemisahan ion suatu senyawa (Turnipseed et al.
  • 17. 2008,Lutter et al. 2011). Tampilan kromatogram melamin pada konsentrasi 0,5 ppm seperti pada Gambar 1b. Uji kesesuaian sistem pada metode LC-MS dikehendaki adanya kepastian kesesuaian dan keefektifan sistem operasional akhir. Penyesuaian kondisi operasional dilakukan agar diperoleh hasil yang baik. Pada hakekatnya pengujian semacam ini berdasarkan atas konsep bahwa peralatan elektronik, zat uji dan kondisi operasional analitik membentuk suatu sistem analitik tunggal yang dapat diuji fungsinya secara keseluruhan. Data spesifik dikumpulkan dari penyuntikan ulang larutan uji atau larutan baku. Dalam petunjuk APVMA (2004) untuk pengulangan/replikasi sebaiknya minimal 5 kali ulangan, kemudian dihitung relatif standar deviasi (RSD) atau koefisien variasi (CV) dari hasil pengulangan tersebut. Harmita (2004) menyatakan bahwa sistem dinyatakan sesuai jika didapatkan relatif standar deviasi (RSD) ≤ 2,0%. Pada penelitian ini digunakan data kromatogram tujuh kali hasil pengulangan standar melamin 0,5 ppm. Hasil pengujian dari 7 kali ulangan standar melamin 0,5 ppm yang diperoleh adalah rata-rata luas puncak 1297169,6 dengan standar deviasi 15361,5 dan RSD 1,18%. Kondisi penetapan tersebut sesuai untuk analisis melamin. Kondisi alat LCMS (LC-MS 2010 EV, Shimadzu) untuk penetapan melamin seperti pada bab materi dan metoda point 1. Uji linearitas adalah untuk mengetahui kemampuan metode analisis memberikan respon yang proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Linearitas biasanya dinyatakan sebagai variasi sekitar kemiringan (slope) dari garis regresi yang diperhitungkan sesuai dengan rumus matematika, yang didapat dari hasil pengujian sampel dengan berbagai konsentrasi. Kelinearan suatu metode perlu diuji untuk membuktikan adanya hubungan linear antara konsentrasi analit dengan respon instrumen. Umumnya dibuat kurva dengan berbagai konsentrasi dari kadar zat yang dianalisis versus respon alat. Linearitas variasi standar melamin 0,25 ppm sampai 5,0 ppm versus luas area kromatogram memberikan nilai R = 0,97 Uji akurasi (ketepatan) dilakukan untuk menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis terhadap kadar zat yang sebenarnya. Akurasi merupakan ukuran ketepatan metode analisis dan biasanya dinyatakan dalam persen perolehan kembali. Perolehan kembali ditetapkan dengan cara menambah standar analit (spike) dalam jumlah tertentu ke dalam
  • 18. tempat yang mengandung analit yang sama dan ditentukan nilai persen perolehan kembali. Persen perolehan kembali antara 75-125%, dinilai memenuhi syarat akurat, untukanalisis kuantitatif dengan menggunakan instrument (Smoker dan Krinitsky 2008). Makin dekat hasil analisis yang diperoleh dengan nilai yang sebenarnya, maka akurasinya semakin tinggi. Hasil uji akurasi melamin pada konsentrasi spike 0,5 ppm diperoleh ratarata perolehan kembali 89,4% dengan ulangan 3 kali (Tabel 1) sehingga nilai akurasi yang diperoleh dapat diterima. Limit deteksi (LOD) adalah batas kadar terkecil yang masih dapat dideteksi oleh alat dan menghasilkan respon yang bermakna. Metode penentuan batas deteksi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu cara visualisasi, kalkulasi perbandingan dari sinyal ke noise, kalkulasi standar deviasi dari sampel blank, kalkulasi dari kalibrasi pada konsentrasi terendah (Shrivastava dan Gupta 2011). Pada penelitian ini, cara yang digunakan untuk menentukan batas deteksi, yaitu secara visualisasi. Batas deteksi ditentukan dengan melakukan analisis terhadap zat uji yang diketahui konsentrasinya dan menetapkan kadar terendah yang dapat dideteksi dengan baik. Ternyata 5 ppb adalah konsentrasi terendah yang masih dapat dideteksi, karena kromatogram melamin 2,5 ppb, memberikan tailing yang besar. Batas kuantitasi adalah konsentrasi analit terkecil yang dapat dikuantitasi secara cermat dan seksama. Batas kuantitasi dihitung dari rata-rata konsentrasi melamin yang terendah ditambah 10 kali standar deviasi dari 6-10 ulangan (APVMA 2004). Hasil yang diperoleh adalah 7 ppb. Yu et al., 2010 melaporkan nilai LOD dan LOQ melamin yang ditetapkan secara LCMS/ MS sebesar 5 ppb dan 15 ppb. 4.2.1 Hasil analisis melamin sampel-sampel lapang Pengujian protein dengan menentukan unsur nitrogen didalam produk pangan dapat diketahui dengan metode Kjeldahl. Namun metode Kjeldahl memiliki kelemahan tidak bisa membedakan apakah nitrogen dalam produk pangan tersebut benar-benar protein atau terdapat pemalsuan protein seperti pada kasus penambahan melamin atau kontaminasi melamin karena lingkungan. Sehingga pengujian adanya melamin dalam produk pangan
  • 19. sebaiknya menggunakan metode analisa secara chromatography (HPLC dan LC-MS) (Martoyo 2009; Hau et al. 2009). Sampel yang diperoleh dari Karantina Hewan Tanjung Priok merupakan produk berbahan susu, diantaranya susu bubuk, whey, keju, dan produk lain (kasein, yogurt, mentega) dengan total sampel sebanyak 46 sampel. Pengambilan sampel dari Karantina Hewan Tanjung Priok dilakukan karena karantina merupakan pintu gerbang masuknya produk-produk impor dari luar negeri. Hasil analisis melamin dari sampel-sampel diatas disajikan pada Tabel 3. Ternyata 4 sampel (whey dan susu bubuk) atau 8,7% sampel tidak terdeteksi adanya melamin (kadar melamin < dari 5 ppb) sedangkan sebanyak 91,3% terdeteksi adanya melamin dengan kadar dalam kisaran 6,7 ppb sampai 61,5 ppb. Pengujian melamin dari 35 sampel susu bubuk yang dikumpulkan dari swalayan di daerah Bandung dan DKI Jakarta, sebanyak 14 sampel (40%) tidak terdeteksi adanya melamin (kadar melamin lebih kecil dari 5 ppb), sedangkan sebanyak 21 sampel (60%) terdeteksi adanya melamin, namun dalam konsentrasi yang sangat kecil yaitu dalam kisaran 5,1 ppb sampai 26,5 ppb. Jika dibandingkan dengan batas limit melamin yang dianggap aman/dapat ditoleransi dalam susu bubuk yang dipersyaratkan WHO/FAO yaitu 1 ppm (1000ppb), nilai kadar melamin dalam sampel tersebut hanya 1/200 kali sampai 1/38 kali batas limit. Jika dibandingkan dengan kadar melamin yang diperoleh pada sampel dari karantina Tanjung Priok, kadar melamin sampel susu bubuk dari swalayan lebih kecil. Keadaan ini dapat dimengerti karena umumnya bahan yang dianalisis pada sampel dari karantina adalah produk berbahan susu. Kadar melamin yang tertinggi terdeteksi pada sampel keju yaitu sebesar 61,5 ppb. Namun demikian kadar melamin dalam sampel yang dikumpulkan dari karantina juga masih jauh lebih rendah kadarnya jika dibandingkan dengan batas limit yaitu sebesar 1/49 kali sampai 1/16 kali lebih kecil. Kasus penambahan melamin juga dilakukan pada pakan hewan baik hewan ternak maupun hewan kesayangan seperti dilaporkan Lutter et al. 2011, sehingga faktor lain adanya melamin didalam susu dapat disebabkan oleh pakan ternak yang terkontaminasi melamin. Pada pakan ternak yang mengandung melamin 15 ppm (15000 ppb), setelah 5
  • 20. jam di absorpsi ternak, ternyata susunya mengandung melamin dengan konsentrasi 2% dari total melaminpada pakan (300 ppb).
  • 21. BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Hasil validasi metoda analisis melamin secara LCMS diperoleh konfirmasi melamin dengan alat LC-MS pada (m/z) 127, kesesuaian sistem baik dengan nilai RSD 1,18% (< 2,0 %) yang diperoleh dari pengujian 7 kali standar melamin 0,5 ppm. Uji akurasi memberikan nilai perolehan kembali sebesar rata-rata 89,1%. Limit deteksi melamin 5 ppb dan limit kuantitasi 7 ppb. Sebanyak 91,3% (n = 46) sampel dari karantina hewan Tanjung Priok, terdeteksi adanya melamin dengan kadar dalam kisaran 6,7 ppb sampai 61,5 ppb (1/49 kali sampai 1/16 kali lebih kecil batas limit), sedangkan kadar melamin pada 35 sampel susu bubuk yang dikumpulkan dari swalayan di daerah Bandung dan Jakarta, sebanyak 40% (14 sampel) tidak terdeteksi, sedangkan 60% sampel terdeksi adanya melamin dengan kadar sangat kecil dalam kisaran 5,1 ppb sd 26,5 ppb (1/200 sd 1/38 kali batas limit). Namun demikian, semua sampel yang dianalisis, kadar melamin yang diperoleh hasilnya dibawah batas limit aman 1ppm. DAFTAR PUSTAKA Agilent Technologies, (2009). Kimia Organik. Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Bowers LD. High-performance liquid chromatoghraphy/mass spectrometry:state of the art for the drug analysis laboratory. Clin chem 1989;35: 1282-7. Covey TR, lee ED, Henion JD. High-speed liquid chromatoghraphy tandem mass spectrometry for the determination of drugs in biological samples. Anal chem 1986;58;2453-60. Ibanez, Maria. 2009. Determination of Melamin in Milk-based Product and other and Food Beverage Product by Ion-pair Liquid Chromatography-tandem Mass Spectrometry. Michael Vogeser, Christoph Seger. A decade of HPLC-MS/MS in the routine clinical laboratory- goals fofuther development. Clinical Biochemistry Rev 2008;41;649-662.
  • 22. Widiyanti PM , Rachmawati S. 2013. Kadar Melamin pada Produk Berbahan Susu dan Susu Bubuk yang Dianalisis secara Liquid Chromatography Mass Spectrometry. Bogor. .