Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan ekonomi, indikator pertumbuhan ekonomi seperti produk domestik bruto dan tingkat pengangguran, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti kebijakan moneter dan fiskal pemerintah. Juga dibahas mengenai bisnis internasional dan metode-metode bisnis internasional seperti impor, ekspor, investasi asing langsung, serta hambatan dan perjanjian perdagangan internas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 - BAB 6) serta Perbedaan S-Corp dan LLC
1. Nama : Thufailah Mujahidah
Prodi : S1 PAP-A 2019
BAB III
Pertumbuhan ekonomi (economic growth) mencerminkan perubahan dalam tingkat
aktivitas ekonomi secara umum. Ketika pertumbuhan ekonomi lebih kuat dari yang biasanya,
maka total tingkat pendapatan dari para pekerja relatif tinggi, sehingga terdapat volume
pengeluaran yang lebih tinggi untuk barang dan jasa. Karena permintaan untuk barang dan jasa
tinggi, maka perusahaan yang menjual barang dan jasa akan menghasilkan pendapatan yang
lebih tinggi. Sementara itu, ketika pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan
rendahnya permintaan akan barang dan jasa, sehingga dapat mengurangi pendapatan
perusahaan. Bahkan perusahaan yang memproduksi barang atau jasa kebutuhan pokok
dipengaruhi secara negative oleh perekonomian yang lemah karena pelanggan cenderung untuk
mengurangi permintaan mereka. Ketika pertumbuhan ekonomi adalah negative untuk dua
kuartal berturut-turut, maka periode tersebut disebut sebagai resesi (recession).
Dua ukuran utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi total dari barang
dan jasa dalam perekonomian serta jumlah total pengeluaran agregat (aggregate expenditure).
Tingkat pengeluaran konsumen yang tinggi mencerminkan permintaan yang tinggi untuk
barang dan jasa. Tingkat produksi total bergantung pada total permintaan akan barang dan jasa.
Bisnis dapat memantau tingkat produksi total dengan memerhatikan Produk Domestik Bruto
(PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) yang adalah total nilai pasar dari seluruh barang
jadi dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara.
Indikator alternative dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Jenis-
jenis pengangguran sebagai berikut:
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment) disebut juga dengan pengangguran
alamiah. Mereka adalah orang orang yang status penganggurannya bersifat temporer
karena kemungkinan besar mereka dalam waktu singkat akan memperoleh pekerjaan
2. Pengangguran musiman (seasonal unemployment) adalah orang-orang yang tidak
dibutuhkan selama musim tertentu
3. Pengangguran siklus (cyclical unemployment) adalah orang-orang yang menganggur
karena kondisi perekonomian yang buruk
2. 4. Pengangguran structural (structural unemployment) mencerminkan orang-orang yang
menganggur karena mereka tidak memiliki keahlian yang memadai.
Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi, yaitu indeks produksi industrial, proyek
perumahan baru, dan tingkat penghasilan pribadi.
Inflasi (inflation) adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum
selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur
persentase perubahan dalam indeks harga konsumen yang mengindikasikan harga dari
sejumlah besar produk konsumen, seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumbahan, dan
lainnya. Inflasi dapat memengaruhi beban operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan
produk dengan meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan baku. Pendapatan suatu
perusahaan juga tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan mengenakan
harga yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi. Ketika perusahaan
mengenakan harga yang lebih tinggi karena kenaikan biaya, terjadi inflasi yang didorong oleh
biaya (cost-push inflation). Ketika harga produk dan jasa tertarik ke atas karena permintaan
(demand-pull inflation).
Perusahaan memantau tingkat bunga karena tingkat bunga menentukan jumlah dari
beban yang harus dikeluarkan oleh bisnis jika perusahaan meminjam uang. Di sisi lain,
kenaikan tingkat bunga juga dapat mempengaruhi permintaan akan suatu produk. Ketika suatu
produk memiliki bunga yang tinggi, maka pelanggan cenderung tidak mampu untuk membayar
bunga tersebut. Ini akan mengakibatkan penurunan pendapatan dalam hal bisnis.
Harga pasar dari suatu produk dipengaruhi oleh permintaan total akan produk tersebut
oleh seluruh pelanggan. Harga pasar juga dipengaruhi oleh penawaran dari produk tersebut
yang dihasilkan oleh perusahaan. Permintaan akan suatu produk dapar ditunjukkan dengan
skedul permintaan (demand schedule), atau suatu skedul yang mengindikasikan kuantitas dari
produk yang akan diminta pada setiap harga yang mungkin. Penawaran akan suatu produk
dapat ditunjukkan dengan skedul penawaran (supply schedule), atau skedul yang
mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada setiap harga
yang mungkin.
Hubungan antara skedul permintaan dan skedul penawaran menentukan harga. Harga
produk yang relatif tinggi, kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan melampaui kuantitas
yang diminta oleh pelanggan, sehingga menimbulkan surplus. Ketika harga produk relative
rendah, kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan akan lebih sedikit dibandingkan dengan
3. kuantitas yang diminta oleh pelanggan, sehingga menimbulkan kelangkaan (shortage). Harga
di mana kuantitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan sama dengan kuantitas produk yang
diminta oleh pelanggan disebut dengan harga keseimbangan (equilibrium price). Ini
merupakan harga di mana perusahaan mencoba untuk menjual produknya.
Pergeseran dalam skedul permintaan atau skedul penawaran dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Penghasilan pelanggan = Ketika penghasilan pelanggan meningkat, mereka mungkin
saja meminta produk dan jasa yang lebih besar, sehingga mengakibatan harga yang
lebih tinggi
2. Preferensi pelanggan = Ketika preferensi pelanggan untuk produk berubah, maka
kuantitas permintaan akan produk tersebut oleh pelanggan dapat berubah. Ketika suatu
produk tidak begitu diminati, permintaan akan produk tersebut menurun. Surplus yang
diakibatkan dapat memaksa perusahaan untuk menurunkan harganya guna menjual apa
yang diproduksi oleh perusahaan
3. Beban produksi = Ketika perusahaan mengeluarkan beban yang lebih rendah, maka
perusahaan mau memproduksi lebih banyak pada harga berapapun. Hal ini
mengakibatkan terjadinya surplus produk, sehingga memaksa perusahaan untuk
menurunkan harganya supaya dapat menjual seluruh produk yang dihasilkan
Untuk memengaruhi kondisi ekonomi, pemerintah federal menerapkan kebijakan-
kebijakan, yaitu:
1. Kebijakan moneter (moneter policy)
Penawaran uang AS dikendalikan oleh Federal Reserve System (The Fed) yang
merupakan bank sentral Amerika Serikat. The Fed menetapkan kebijakan moneter yang
memengaruhi tingkat penawaran bunga dan oleh sebab itu memengaruhi tingkat bunga
dan secara langsung memengaruhi beban bunga perusahaan.
2. Kebijakan fiskal (fiscal policy)
Kebijakan ini melibatkan keputusan mengenai bagaimana pemerintah federal
sebaiknya menetapkan tarif pajak dan membelanjakan uang. Kebijakan khusus (excise
taxes) dikenakan oleh pemerintah federal untuk produk tertentu, seperti rokok dan
minuman beralkohol. Jika pemerintah federal membelanjakan lebih dari jumlah pajak
yang diterimanya, maka terjadilah deficit anggaran pemerintah federal (federal budget
deficit). Kebijakan fiskal dapat memengaruhi tarif pajak penghasilan pribadi dan juga
4. memengaruhi perilaku belanja pelanggan. Kebijakan fiskan juga dapat memengaruhi
tarif pajak penghasilan badan yang memengaruhi laba perusahaan.
5. BAB IV
Bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan dengan
meningkatkan pendapatan atau mengurangi bebannya. Terdapat berbagai motif bagi bisnis
internasional dan masing-masing motif tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh
manfaat dengan cara yang dapat meningkatkan kinerjanya. Beberapa motif yang lebih umum
untuk menjalankan bisnis internasional, yaitu:
1. Menarik permintaan asing
2. Memanfaatkan teknologi
3. Menggunaan sumber daya yang murah
4. Melakukan diversifikasi secara internasional
Metode-metode untuk menjalankan bisnis internasional yaitu:
1. Mengimpor (importing), melibatkan pembelian produk atau jasa asing. Tingkat sejauh
mana perusahaan mengimpor perlengkapan dipengaruhi oleh hambatan perdagangan
pemerintah. Pemerintah dapat mengenakan terid (tariff) atau pajak atas produk impor.
Pemerintah juga mengenakan kuota (quota) pada produk impor, sehingga membatasi
jumlah produk yang akan diimpor. Hambatan perdagangan dilakukan untuk
menghambat perdagangan dan melindungi industri tertentu dari persaingan asing
2. Mengekspor (exporting), adalah penjualan produk atau jasa ke pembeli yang ada di
negara lain. Saldo negatif dari neraca perdagangan disebut dengan defisit perdagangan
(trade deficit) dan berarti bahwa suatu negara mengimpor lebih banyak produk dan jasa
dari negara lain disbanding dengan yang dijual ke negara lain. Akibatnya, produk impor
akan memiliki harga yang lebih murah. Di sisi lain, pembelian produk impor
menunjukkan ketergantungan yang semakin rendah terhadap produksi domestik. Selain
itu, internet memfasilitasi ekspor yaitu melalui situs web-nya dapat menerima pesanan
secara online dan mengidentifikasi produk yang dijual perusahaan.
3. Invesitasi asing langsung (direct foreign inversment – DFI), adalah alat untuk
mengakuisisi atau membangun anak perusahaan di satu atau lebih negara asing.
4. Outsourcing, dilakukan untuk memperoleh manfaat dari penggunaan tenaga kerja asing
yang murah.
5. Aliansi strategis (strategic alliance), adalah perjanjian bisnis untuk kepentingan
perusahaan yang terlibat. Jenis aliansi antara lain usaha patungan (joint venture) yang
melibatkan perjanjian antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu serta perjanjian
6. lisensi internasional (international licensing agreement) di mana perusahaan
memperbolehkan perusahaan asing (disebut pemegang lisensi) untuk menghasilkan
produk sesuai dengan instruksi yang spesifik. Beberapa perusahaan dengan reputasi
internasional menggunakan nama mereknya untuk mengiklankan produk perusahaan di
internet.
Hambatan terhadap bisnis internasional telah berkurang sejalan dengan berlalunya
waktu melalui berbagai perjanjian perdagangan bebas dan pembentukan zona perdagangan
bebas. Berikut contoh hambatan perdagangan dikurangi:
a. NAFTA (North American Free Trade Agreement) pada tahun 1993, hambatan
perdagangan antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada dihapuskan
b. GATT (General Agreement on Tariffs dan Trade) mengimbau pengurangan atau
penghapusan hambatan perdagangan atas produk-produk impor tertentu di 117 negara.
Perjanjian tersebut juga mengarah pada pembentukan WTO (World Trade
Organization) yang saat ini memiliki 140 negara anggota
c. Amerika Latin. Pada Juni 2003, Amerika Serikat dan Cile menandatangani perjanjian
perdagangan bebas untuk menghapuskan tarif atas lebih dari 90 persen produk yang
dikirimkan antara kedua negara.
d. Uni Eropa. Selama tahun 1980-an dan tahun 1990-an, negara Uni Eropa setuju untuk
menghapuskan banyak hambatan perdagangan. Pada 2002, kebanyakan negara ini juga
mengadopsi euro sebagai mata uangnya. Hal ini memungkinkan perusahaan di satu
negara Eropa untuk mengekspor produknya ke perusahaan di negara Eropa lainnya dan
tidak menghadapi biaya dan risiko yang berkaitan dengan pertukaran mata uang.
Ketika perusahaan terlibat dalam bisnis internasional, maka perusahaan tersebut
mempertimbangkan karakteristik berikut dari negara asing:
1. Budaya. Karena budaya bervariasi, suatu perusahaan harus mempelajari budaya dari
negara asing sebelum terlibat dalam bisnis di sana.
2. Sistem ekonomi, mencerminkan tingkat kepemilikan atas bisnis dan intervensi
pemerintah dalam bisnis. Meskipun pemerintah dari setiap negara memiliki kebijakan
yang unik mengenai kepemilikan dari bisnis, kebanyakan kebijakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Kapitalisme (capitalism) memungkinkan kepemilikan swasta atas bisnis. Di negara
kapitalis, pemerintah memiliki lebih sedikit pengaruh karena pemerintah tersebut
7. mengenakan tarif pajak yang lebih rendah dan oleh karena itu memiliki lebih sedikit
dana untuk dibelanjakan bagi masyarakatnya.
b. Komunisme (communism) adalah sistem ekonomi yang melibatkan publik atas bisnis.
c. Sosialisme (Socialism) adalah sistem ekonomi yang memiliki sebagian fitur dari
kapitalisme dan komunisme. Di negara sosialis, pemerintah memiliki lebih banyak
pengaruh karena pemerintah tersebut mengenakan tarif pajak yang lebih tinggi dan
dapat membelanjakan penerimaan pajak tersebut sesuai dengan kehendaknya.
3. Kondisi ekonomi. Kinerja keseluruhan dari perusahaan tersebut bergantung pada
pertumbuhan ekonomi dari negara asing itu dan pada sensitivitas perusahaan terhadap
kondisi di negara itu.
4. Nilai tukar
5. Risiko politik dan undang-undang. Suatu perusahaan juga harus mempertimbangkan
risiko politik dan iklim regulasi dari suatu negara sebelum memutuskan untuk
menjalankan bisnis di sana. Risiko politik (political risk) adalah risiko bahwa tindakan
politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis. Korupsi adalah bentuk
risiko politik yang memiliki dampak signifikan terhadap perusahaan yang mencoba
untuk menjalankan bisnis di suatu negara
8. BAB V
Bisnis yang dimilki oleh seorang pemilik disebut sebaga suatu kepemilikan
perseorangan (sole proprietorship). Pemilik dari suatu kepemilikan perseorangan disebut
pemilik tunggal (sole proprietor). Keuntungan yang dihasilkan oleh bentuk kepemilikan
perseorangan akan dianggap sebagai laba pribadi yang dibayarkan ke kantor pajak – Internal
Revenue Service (IRS).
Bentuk kepemilikan perseorangan memiliki keuntungan dibanding bentuk kepemilikan
usaha lainnya, yaitu:
a. Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik tunggal. Pemilik tunggal tidak
harus membagi keuntungan perusahaannya kepada pihak lain.
b. Organisasi yang mudah. Hanya ada sedikit persyaratan hukum yang dibutuhkan
dalam mendirikan suatu kepemilikan perseorangan. Bentuk kepemilikan perseorangan
tidak perlu membuat surat entitas hukum terpisah.
c. Pengendalian penuh. Dengan hanya seorang pemilik yang memiliki kendali dalam
suatu perusahaan, maka peluang terjadinya konflik selama pengambilan keputusan
dapat dihilangkan.
d. Pajak yang lebih rendah. Karena keuntungan dalam kepemilikan perseorangan
dianggap sebagai penghasilan pribadi, maka mereka subjek pajak yang lebih rendah
daripada yang dikenakan terhadap bentuk kepemilikan lain.
Di samping keuntungan, kepemilikan perseorangan juga memiliki kerugian-kerugian
sebagai berikut:
a. Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugian. Pemilik tidak dapat membagi
kerugian yang dialami oleh perusahaan
b. Kewajiban yang tidak terbatas. Seorang pemilik tunggal menjadi subjek dari
kewajiban yang tidak terbatas (unlimited liability), yaitu tidak ada batasan atas utang
yang menjadi kewajiban dari pemiliknya. Jika terdapat tuntutan terhadap perusahaan,
pemilik tunggal tersebut akan bertanggung jawab atas semua keputusan yang diberikan
atas perusahaan
c. Dana yang terbatas. Pemilik tunggal akan mengalami kesulitan untuk terlibat dalam
bisnis besar yang membutuhkan modal dalam jumlah yang substansial.
9. d. Keahlian yang terbatas. Seorang pemilik tunggal memiliki keahlian terbatas dan
mungkin tidak mampu mengendalikan seluruh aspek bisnisnya.
Bisnis yang dimiliki secara bersama oleh dua atau lebih orang disebut persekutuan
(partnership). Para pemilik dari bentuk bisnis ini disebut sekuru (partner). Dalam persekutuan
umum (general partnership), seluruh sekutu memiliki kewajiban yang tidak terbatas. Jadi,
semua sekutu akan bertanggung jawab atas seluruh kewajiban perusahaan. Di sisi lain, dalam
persekutuan terbatas (limited partnership), perusahaan memiliki beberapa sekutu terbatas
(limited partners) atau sekutu yang kewajibannya dibatasi atas uang atau harta yang mereka
sumbangkan. Sekutu terbatas hanyalah investor dan tidak berperan dalam manajer. Mereka
berperan dalam menanggung kerugian maupun keuntungan yang diperoleh. Persekutuan
terbatas memiliki satu atau lebih sekutu umum (general partners), atau sekutu yang mengelola
bisnis tersebut.
Bentuk kepemilikan persekutuan memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
a. Tambahan pendanaan. Dana tersebut diberikan oleh sekutu atau para sekutu. Banyak
potensi mengalami pertumbuhan karena akses yang dimiliki ke dana modal dalam
jumlah besar.
b. Pembagian kerugian. Setiap kerugian bisnis yang dialami oleh persekutuan akan
ditanggung oleh seluruh sekutu,
c. Lebih banyak spesialisasi. Para sekutu dapat memusatkan perhatian mereka pada
masing-masing spesialisasi yang dimilikinya untuk melayani pelanggan.
Di sisi lain, terdapat kerugian dari persekutuan, yaitu:
a. Pembagian pengendalian. Pengambilan keputusan dalam suatu persekutuan harus
dibagi.
b. Kewajiban yang tidak terbatas. Para sekutu umum dalam suatu persekutuan menjadi
subjek dari kewajiban yang tidak terbatas.
c. Pembagian keuntungan. Setiap keuntungan harus dibagi di antara semua sejutu.
Korporasi-S memiliki jumlah pemilik maksimal 100 orang. Pemilik tersebut memiliki
kewajiban yang terbatas, tetapi mereka dikenakan pajak yang sama dengan perusahaan tersebut
berbentuk persekutuan. Jika keuntungan didistribusikan kepada para pemilik dan dikenakan
pajak sesuai dengan tarif pajak penghasilan pribadi maisng-masing pemilik. Di sisi lain,
Limited Liability Company (LLC) atau perusahaan kewajiban terbatas memiliki fasilitas yang
10. menguntungkan dari jenis persekutuan umum, namun juga menawarkan kewajiban terbatas
bagi para sekutunya. LLC melindungi harta pribadi seorang sekutu dari kerugian yang
diakibatkan oleh kelalaian sekutu lainnya dalam perusahaan. Di sisi lain, harta perusahaan tidak
dilindungi. Perseroan terbatas (corporation) yaitu suatu entitas yang tercatat di sebuah negara
bagian dan membayarkan pajak serta secara hukum dapat dibedakan dari para pemiliknya.
Untuk mendirikan perseroan terbatas harus membuat akta pendirian (charter) perseroan
terbatas, atau dokumen yang digunakan untuk mendirikan usaha, dan melaporkannya kepada
pemerintah negara bagian. Orang-orang yang mengorganisasi perseroan juga harus membuat
anggaran dasar (bylaws), yaitu panduan umum dalam mengelola perusahaan. Pemegang saham
perseroan terbatas terpisah dari entitas, mereka memiliki kewajiban yang terbatas, yaitu mereka
tidak dianggap bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan.
Para pemegang saham dalam perseroan terbatas memilih para anggota dewan direksi
yang kemudian bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan umum perusahaan. Dewan
juga memiliki kekuasaan untuk mengganti kinerja para pejabat penting, maka para pemegang
saham dapat menggantinya. Direktur utama (chief executive office) bertindak sebagai ketua
dewan
Pemegang saham memperoleh penghasilan atas investasi mereka pada perusahaan
melalui dua cara, yaitu:
1. Pemegang saham menerima dividen dari perusahaan, yang merupakan bagian dari
keuntungan perusahaan selama tiga bulan terakhir yang didistribusikan kepada para
pemegang saham.
2. Saham yang pemegang saham miliki dapat mengalami peningkatan nilai. Ketika
perusahaan mengalami keuntungan, maka nilai saham akan naik. Pemegang saham
dapat memperoleh keuntungan dengan menjual saham mereka dengan harga yang jauh
lebih tinggi dari awal mereka membelinya.
Ketika kinerja perusahaan melemah, maka harga saham dari perusahaan akan menurun. Jika
perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan, maka investor juga akan mengalami kerugian
atas investasi mereka.
Perseroan tertutup (privately held) yaitu kepemilikannya dibatasi hanya untuk
sekelompok kecil dari investor saja. Di sisi lain, perseroan terbuka (publicly held) yaitu saham
11. mereka dapat dengan mudah dibeli atau dijual oleh para investornya. Kebanyakan perseroan
terbatas adalah untuk perusahaan kecil, sedangkan perusahaan besar adalah perseroan terbuka.
Tindakan pertama kalinya perseroan menerbitkan saham ke publik disebut masuk bursa (going
public). Perseroan terbuka dapat memperoleh tambahan dana dengan menerbitkan saham biasa
baru.
Keuntungan kepemilikan perseroan terbatas adalah sebagai berikut:
a. Kewajiban terbatas. Para pemilik perseroan terbatas mempunyai kewajiban yang
terbatas
b. Akses ke pendanaan. Perseroan terbatas memperoleh pendanaan dengan menerbitkan
saham baru. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perseoran terbatas untuk tumbuh dan
berkembang di usaha bisnis kita.
c. Perpindahan kepemilikan. Investor dari perusahaan besar dan terbuka biasanya dapat
menjual saham mereka dengan cepat. Sebalinya, para pemilik dari kepemilikan
perseorangan atau persekutuan kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam menjual
bagian kepemilikan mereka atas bisnis.
Di samping keuntungan, bentuk kepemilikan perseroaan terbatas memiliki kerugian-
kerugian sebagai berikut:
a. Biaya organisasi yang tinggi. Ini dikarenakan adanya kebutuhan pembuatan akta
pendirian perseroan dan mencatatkannya ke negara bagian. Sejumlah biaya juga akan
timbul dalam pembuatan anggaran dasar, dan menerbitkan saham bagi para investor.
b. Pengungkapan keuangan. Ketika saham dari perseroan teratan diperdagangkan secara
terbuka, masyarakat yang melakukan investasi memiliki hak untuk memeriksa data
keuangan perusahaan. Perseroan tertutup tidak diharuskan untuk mengungkapkan
informasi keuangan mereka kepada publik.
c. Masalah perwakilan. Perseroan terbatas terbuka biasanya dijalankan oleh para
manajer yang bertanggung jawa dalam melakukan pengambilan keputusan bagi bisnis
yang akan melayani kepentingan para pemiliknya. Namun, para manajer tidak selalu
bertindak demi kepentingan para pemegang saham. Ketika para manajer tidak bertindak
sebagai wakil yang bertanggung jawab dari para pemegang saham selaku pemilik
bisnis, maka akan timbul suatu hal yang disebut masalah perwakilan (agency problem).
d. Pajak yang tinggi. Perseroan terbatas adalah entitas yang terpisah, maka perusahaan
akan dikenakan pajak secara terpisah dari para pemiliknya. Pajak tahunan yang
12. dibayarkan oleh perseroan terbatas ditentukan dengan memperhitungkan tarif pajak
perseorangan terhadap laba tahunan perusahaan.
Jika laba setelah pajak tersebut dibayarkan kepada para pemilik sebagai dividen, maka
dividen tersebut akan mencerminkan penghasilan pribadi bagi pemegang saham. Jadi para
pemegang saham akan membayarkan pajak penghasilan pribadi atas dividen. Cara agar
perseroan terbatas dapat mengurangi pajak yang dibayarkan oleh para pemiliknya adalah
dengan menginvestasikan kembali labanya (yang disebut laba ditahan) daripada
membayarkannya sebagai dividen. Jika para pemilik tidak menerima dividen, maka mereka
tidak menjadi subjek dari pajak penghasilan pribadi atas keuntungan yang diperoleh perseroan
terbatas. Ketika para pemegang saham dari perseroan terbatas menjual bagian saham mereka
dengan harga yang lebih tinggi daripada yang sebelumnya mereka bayarkan, mereka akan
mendapatkan perolehan modal atau keuntungan modal (capital gain). Akan tetapi, para
pemegang saham harus membayarkan pajak keuntungan modal atas keuntungan modal.
Potensi pengembalian dan risiko dari berinvestasi di suatu bisnis akan dipengaruhi oleh
kepemilikannya. Ketika sebuah perusahaan menghasilkan laba, maka perusahaan akan
membayarkan sebagian ke kantor pajak (IRS) sebagai pajak penghasilan. Sisa laba (setelah
pajak) menunjukkan pengembalian kepada para pemilik bisnis. Akan tetapi, jumlah laba
setelah pajak sebuah perusahaan tidak selalu diartikan sebagai alat ukur kinerja perusahaan
kecuali jika ia telah disesuaikan dengan jumlah ekuitas (equity) perusahaan yang merupakan
total investasi dari para pemegang saham perusahaan. Para pemilik bisnis lebih memilik
mengukur profitibilitas perusahaan dengan menghitung pengembalian atas ekuitas (return on
equity- ROE). Namun, akses ke sejumlah besar ekuitas hanya menguntungkan jika perusahaan
dapat memanfaatkan ekuitas itu. Jika sebuah perusahaan memiliki banyak ekuitas daripada
yang dapat digunakannya, maka kinerja perusahaan akan menjadi lemah.
Risiko (risk) dari sebuah perusahaan mewakili tingkat ketidakpastian akan laba
perusahaan di masa mendatang yang mencerminkan pengembalian bagi para pemiliknya. Laba
masa depan perusahaan tergantung pada pendapatan dan pengeluarannya di masa depan.
Perusahaan dapat mengalami kerugian jika pendapatan lebih kecil dari yang diharapkan atau
jika pengeluaran lebih besar dari yang diperkirakannya. Karena kepemilikan perseorangan
cenderung berupa bisnis kecil dengan dana yang sangat terbatas, maka pada umumnya mereka
lebih berisiko dibandingkan dengan bisnis besar yang memiliki lebih banyak ekuitas untuk
menutupi kerugian.
13. Pendanaan kepemilikan perseorangan yang terbatas juga memiliki arti bahwa mereka
tidak dapat mendiversifikasikan bisnisnya. Peristiwa mogok karyawan, penurunan permintaan,
akan menyebabkan terjadinya kegagalan. Sebaliknya, sebuah perusahaan besar yang menjual
produk yang terdiverifikasi kemungkinan tidak banyak terpengaruh oleh peristiwa yang
memberikan dampak buruk bagi produknya. Meninggalnya atau pensiunnya seorang manajer
juga dapat berdampak pada kepemilikan perseorangan. Bisnis yang lebih besar umumnya
memiliki beberapa orang pejabat di posisi pengambilan keputusan, sehingga tidak ada orang
yang tidak tergantikan. Semakin banyak jumlah pemilik, maka semakin besar jumlah dana
yang dapat diakses, tetapi semakin besar pula jumlah orang yang ikut berbagi kinerja bisnis.
Metode-metode umum di mana seseorang dapat menjadi pemilik dari bisnis yang sudah
berjalan:
a. Mengambil alih kepemilikan sebuah bisnis keluarga.
Jika sebelumnya bisnis tersebut cukup berhasil, maka fungsi utama pemilik baru hanya
tinggal memastikan bahwa operasi yang sudah ada tetap berjalan dengan efisien. Jika
bisnis tersebut mengalami kinerja yang buruk, maka pemilik baru harus mengubah
kebijakan manajemen, kebijakan pemasaran, dan kebijakan keuangan.
b. Membeli bisnis yang sudah berjalan
Seseorang harus memutuskan apakah mereka memiliki cukup keahlian untuk
menjalankan bisnis tersebut atau minimal mengawasi manajernya dengan baik. Mereka
harus membandingkan ekspektasi keuntungan bisnis dengan biaya awal yang
dibutuhkan untuk membelinya. Selain itu, untuk beberapa jenis bisnis seperti dokter
gigi, penataan rambut, hubungan pribadi di antara pemilik dan pelanggan menjadi
sesuatu yang sangat penting. Banyak pelanggan yang dapat berpindah ke pesaing lain
jika terjadi perubahan kepemilikan.
c. Waralaba
Waralaba (franchise) adalah kesepakatan di mana pemilik suatu bisnis yaitu pewaralaba
(franchisor) memperkenankan pihak lain atau terwaralaba (franchisee) menggunakan
merek dagang, nama dagang, atau hak ciptanya, dengan syarat tertentu. Pada umumnya
waralaba dimiliki oleh perusahaan perseorangan.
Kebanyak waralaba dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Dalam pendistribusian (distributorship), perusahaan pengecer diperkenankan untuk
menjual produk yang diproduksi oleh perusahaan produsen
14. b. Dalam bisnis rantai toko (chain-style business), sebuah perusahaan diperkenankan
untuk menggunakan nama dagang sebuah perusahaan dan mengikuti panduan yang
berhubungan dengan penentuan harga dan penjual produk tersebut.
c. Dalam kesepakatan produksi (manufacturing arrangement), sebuah perusahaan
diperkenankan memproduksi suatu produk dengan menggunakan formula yang
diberikan oleh perusahaan lain.
Keuntungan-keuntungan umum dari sebuah waralaba adalah sebagai berikut:
a. Gaya manajemen yang telah teruji. Sasaran utama waralaba adalah mencontoh bisnis
yang sudah teruji. Jadi, waralaba adalah usaha yang tidak begitu berisiko jika
dibandingkan dengan bisnis yang sama sekali baru
b. Pengakuan nama. Kebanyakan waralaba telah dikenal secara nasional karena iklan
franchisor-nya. Hal ini akan meningkatkan permintaan produknya.
c. Dukungan keuangan. Beberapa waralaba memberikan dukungan keuangan dari para
franchisor, yang dapat memastikan tersedianya modal awal bagi franchisee.
Kerugian waralaba adalah sebagai berikut:
a. Berbagi keuntungan. Franchisee harus membagi keuntungannya dengan franchisor.
b. Kurangnya pengendalian. Franchisee harus mematuhi panduan yang berhubungan
dengan produksi dan penentuan harga produk, dan ketentuan lain. Pemilik tidak
diperkenankan untuk melakukan revisi. Di sisi liain, pemilik waralaba masih dapat
membuat keputusan penting. Mereka harus memutuskan apakan sebuah waralaba
tertentu dapat berhasil di sebuah lokasi tertentu. Selain itu, pemilik masih bertanggung
jawab atas pengelolaan karyawannya.
Waralaba yang melayani bisnis lain dikenal sebagai waralaba bisnsi ke bisnis (business-
to-business—B2B) memusatkan perhatiannya pada penyediaan jasa perekrutan, konsultasi,dan
pelatihan untuk berbagai perusahaan. Jenis waralaba ini popular karena membutuhkan
investasi yang tidak begitu besar di awal, dapat dioperasikan oleh komputer, serta lebih sedikit
pekerjaan di akhir pekan.
15. BAB VI
Keuntungan menjadi pengusaha adalah sebagai berikut:
a. Memungkinkan mendapatkan keuntungan besar dari bisnis
b. Dapat menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan menjalankan bisnis sesuai dengan
keinginan
c. Memegang kendali usaha
Kerugian dari menjadi pengusaha adalah sebagai berikut:
a. Kemungkinan menanggung kerugian dalam jumlah besar
b. Harus memeriksa bahwa fungsi-fungsi bisnis telah berjalan dengan baik
c. Jika bisnis gagal, akan membuat kehilangan sumber penghasilan
Profil untuk menjadi pengusaha adalah sebagai berikut:
a. Toleransi risiko. Pengusaha harus siap untuk menerima risiko dalam bisnis
b. Kreativitas. Pengusaha mengetahui cara-cara untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan
c. Inisiatif. Pengusaha bersedia untuk mengambil inisiatif guna memastikan ide mereka
terlaksana.
Sebelum menciptakan suatu bisnis, ada beberapa kondisi dari pasar yang harus kita
pertimbangkan, yaitu:
a. Permintaan
Permintaan dalam pasar tertentu akan berubah dari waktu ke waktu. Ketika permintaan
mengalami kenaikan, bisnis dalam pasar cenderung mendapat keuntungan karena
naiknya penjualan Di sisi lain, penurunan permintaan juga akan memberikan dampak
buruk bagi perusahaan
b. Persaingan
Setiap bisnis memiliki pangsa pasar (market share) yaitu menunjukkan volume
penjualan dalam bentuk persentase dari total penjualan dalam pasar tertentu. Jika dalam
suatu pasar terdapat persaingan terbatas, perusahaan dapat dengan lebaih mudah
16. meningkatkan pangsa pasarnya dan akibatnya meningkatkan pendapatan perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga dapat menaikkan harga jualnya tanpa kehilangan konsumen.
Ketika persaingan dalam pasar mengalami peningkatan, hal tersebut dapat mengurangi
pangsa pasar setiap perusahaan dan memaksa perusahaan untuk menurunkan harga
guna mencegah pesaing mengambil bisnisnya.
c. Kondisi tenaga kerja
Memahami lingkungan ketenagakerjaan dalam industri dapat membantu pengusaha
mengestimasikan beban tenaga kerja dan memutuskan apakah bisnis baru dapat
menghasilkan produk dengan biaya yang lebih rendah daripada perusahaan lainnya.
d. Kondisi peraturan dan perundang-undangan
Pemerintah federal dapat memaksakan berbagai peraturan lingkungan hidup atau dapat
mencegah sebuah perusahaan beroperasi di lokasi tertentu atau melakukan jenis bisnis
tertentu. Beberapa industri menghadapi peraturan khusus yang ketat, seperti perusahaan
mobil, minyak, perbankan, dan lainnya.
Meskipun banyak bisnis memiliki berbagai strategi yang digunakan untuk
mengembangkan suatu keunggulan kompetitif, kebanyakan strategi dimaksudkan untuk:
a. Menghasilkan produk secara lebih efisien.
Jika suatu bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan mutu yang serupa dengan
biaya yang lebih rendah, maka bisnis tersebut dapat memberikan harga yang lebih
rendah dibanding para pesaingnya. Biaya produksi yang rendah dapat berasal dari
manajemen para karyawan perusahaan dan produksi yang efisien.
b. Menghasilkan produksi yang bermutu lebih tinggi
Jika suatu bisnis baru dapat memproduksi produk bermutu tinggi tanpa harus
menanggung biaya yang berlebihan, maka perusahaan tersebut memiliki keunggulan
kompetitif di atas pesaing yang lain dalam rentang harga yang sama
Banyak perusahaan mengandalkan internet untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Perusahaan tersebut membuat situs web, yaitu tempat di mana produk-produknya dapat
diiklankan. Keuntungan bisnis berbasis web adalah dapat menggantikan toko, mengurangi
pengeluaran ketika memberikan jasa dalam bentuk informasi, dan dapat mencapai tambahan
pelanggan yang dapat meningkatkan pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis.
17. Di sisi lain, terdapat pengeluaran yang terkait dengan bisnis berbasis web, yaitu:
a. Biaya pengembangan sebuah situs web dan pemasangan sistem kereta belanja di situs
tersebut untuk menerima pesanan
b. Dibutuhkan sebuah perusahaan untuk memeriksa pembayaran kartu kredit dan
memastikan bahwa pelanggan tersebut menggunakan kartu kredit yang sah
c. Membayar biaya bulanan yang tidak begitu besar kepada perusahaan situs web atas jasa
host situs tersebut dan memastikan bahwa situs tersebut setiap saat dapat diakses oleh
para calon klien
d. Membayar beban-beban pemasaran untuk meningkatkan visibilitasnya bagi para
konsumen
Para pengusaha menggunakan analisis SWOT untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif. SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan),
opportunity (peluang), dan threats (ancaman). Suatu bisnis baru dapat menggunakan analisis
SWOT untuk menilai kekuatannya sendiri dan kelemahan, sekaligus peluang eksternal dan
ancaman yang dihadapinya.
Dalam menciptakan bisnis baru, pengusaha perlu mengembangkan rencana bisnis
(business plan), yaitu uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk uraian mengenai
produk atau jasa, sumber daya yang dibutuhkan untuk produksi, pemasaran yang dibutuhkan
untuk menjual produk atau jasa tersebut, dan pendanaan yang dibutuhkan. Manfaat rencana
bisnis tidak hanya terbatas untuk membantu pengusaha memperoleh dana guna mendukung
pembukaan bisnis. Rencana tersebut akan digunakan sebagai panduan dalam melakukan
pengambilan keputusan bisnis di sepanjang usia bisnis. Suatu rencana bisnis dikatakan lengkap
biasanya mengandung:
a. Penilaian lingkungan bisnis
1. Lingkungan ekonomi. Dinilai untuk menentukan bagaimana permintaan akan produk
dapat berubah sebagai respon terhadap kondisi perekonomian di masa mendatang.
2. Lingkungan industri. Dinilai untuk menentukan tingkat persaingan.
3. Lingkungan global. Dinilai untuk menentukan bagaimana permintaan akan produk
dapat berubah sebagai respons atas kondisi-kondisi global di masa mendatang.
18. b. Rencana manajemen, meliputi:
1. Struktur organisasi. Mengidentifikasikan peranan dan tanggung jawab para karyawan
yang dipekerjakan oleh perusahaan.
2. Produksi. Berbagai keputusan harus dibuat mengenai proses produksi, misalnya lokasi
fasilitas produksi dan desain serta tata ruang fasilitas tersebut. Skala ekonomis
(economics of scale) yaitu biaya rata-rata per unit yang diproduksi akan turun seiring
dengan diproduksinya lebih banyak unit oleh perusahaan
3. Sumber daya manusia.
c. Rencana pemasaran, berfokus pada:
1. Pasar target. Suatu bisnis baru mungkin tidak diketahui oleh pasar target dan terlebih
dahulu perlu mendapatkan kepercayaan dari para konsumen. Jika para pemiliknya
yakin bahwa produk mereka lebih baik daripada produk lain, mereka harus
membuktikan bahwa produk mereka lebih baik.
2. Karakteristk produk. Rencana bisnis hendaknya menguraikan karakteristik
produknya dengan penekanan pada apa yang membuat produk tersebut lebih menarik
daripada produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing.
3. Penentuan harga. Harga akan memengaruhi permintaan akan produk tersebut
4. Distribusi. Rencana bisnis sebaiknya menguraikan cara mengenai bagaimana produk
tersebut akan didistribusikan kepada para konsumen.
5. Promosi. Rencana bisnis juga sebaiknya menjelaskan cara mengenai bagaimana
produk tersebut akan dipromosikan.
d. Rencana keuangan
1. Pendanaan. Dalam pendirian bisnis membutuhkan dana yang dapat diperoleh dari
kreditor, meminjam pada keluarga, atau meminjam pada lembaga keuangan.
2. Pendanaan oleh SBA (small business administration). Merupakan badan federal yang
didirikan pada 1953 untuk membantu dan melindungi kepentingan bisnis kecil. SBA
mengandalkan lembaga keuangan untuk memeberikan pinjaman kepada para pelamar
yang memenuhi syarat.
3. Kelayakan. Keuntungan lain dari mengembangkan rencana bisnis adalah memaksa
pengusaha melakukan penilaian atas kelayakan potensi bisnis mereka sebelum mereka
menginvestasikan uang mereka dan waktu untuk mendirikannya. Kelayakan bisnis
dapat diukur dari menghitung ekspektasi labanya (keuntungan).
19. Peranti lunak rencana bisnis dapat membuat proses pembuatan rencana bisnis menjadi
lebih mudah. Di dalamnya memiliki banyak kemampuan seperti kerangka rencana bisnis,
penciptaan teks, peramalan (proyeksi penjualan dan biaya dengan berbagai cara), grafik,
dokumen pendukung (seperti perjanjian pengungkapan).
Risiko bisnis (business risk) atau ketidakpastian kinerja bisnis di masa yang akan
datang. Laba masa depan pada perusahaan adalah suatu hal yang tidak pasti karena
ketidakpastian yang melingkupi ekspektasi pendapatan dan pengeluarannya. Para pengusaha
harus mempertimbangkan sumber-sumber risiko bisnis yang dapat menyebabkan bisnis
mereka memberikan kinerja yang buruk. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh pengusaha
untuk mengurangi berbagai risiko adalah dengan membeli asuransi.
Perusahaan yang hanya mengandalkan diri pada satu pelanggan untuk sebagian besar
bisnisnya memiliki tingkat risiko bisnis yang tinggi karena kinerja mereka akan mengalami
penurunan yang substansial jika pelanggan pindah ke perusahaan pesaing. Perusahaan yang
hanya mengandalkan diri pada pemasok tunggal untuk sebagian besar persediaannya dapat
terkena dampak yang sangat besar jika pemasok tersebut tidak memenuhi kewajibannya.
Perusahaan dapat melakukan lindung nilai terhadap kerugian yang diakibatkan oleh
kematian seorang karyawan penting dengan membeli asuransi jiwa bagi para karyawan penting
tersebut. Jika karyawan tersebut meninggal, asuransi ini akan memberikan kompensasi kepada
perusahaan untuk menutupi kemungkinan kerugian atau penurunan kinerja. Untuk mencegah
karyawan sakit, banyak perusahaan menawarkan program asuransi kesehatan.
Mengenai kejahatan pada perdagangan secara online sangat rentan akan potensi
kerugian seperti hacking jaringan, virus, pencurian elektronik. Bisnis baru dapat meminta
bantuan perusahaan lain untuk membuat sebuah sistem komputer yang terlindungi dari potensi
kerugian tersebut.
20. PERBEDAAN S-CORP DAN LLC
S-Corporations
Jumlah pemegang saham terbatas hanya 100. Jika hanya ada satu pemegang saham,
akan ada bahaya abahwa IRS akan mengabaikan status bab S dan memperlakukan
perusahaansebagai perusahaan standar untuk keperluan pajak
Karena struktur perpajakan yang “pass through”, korporasi S tidak dikenai pajak di
tingkat perusahaan, dan karenanya menghindari "pajak berganda" (dalam
perusahaan standar atau tradisional, pendapatan bisnis pertama-tama dikenakan
pajak di tingkat perusahaan. Kemudian, distribusi sisa pendapatan kepada masing-
masing pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai "penghasilan" pribadi)
Semua pemegang saham adalah arga negara AS atau penduduk tetap.
Hanya menawarkan satu kelas saham
Ketika seorang pemegang saham perusahaan S dituntut dalam gugatan pribadi
(bukan bisnis), saham-saham adalah aset yang dapat disita.
LLC (Limited Liability Company)
Selain Warga negara US dapat menjadi anggota LLC
Menawarkan berbagai keanggotaan atau kelas saham
Dapat memiliki sejumlah anggota
Ketika seorang anggota LLC dituntut dalam gugatan pribadi (bukan bisnis), ada
ketentuan untuk melindungi hak keanggotaan dari diambil dari individu tersebut.
IRS mengklasifikasikan bisnis ke dalam sole proprietorships, partnerships, c
corporations, s corporations. Single-member LLC dipajakkan sebagai sole
proprietorships dan multi-member LLC sebagai partnerships