SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI
MASALAH DAN KEBIJAKAN
MAKROEKONOMI
DARI MIKROEKONOMI KE MAKROEKONOMI
MIKROEKONOMI:
Titik berat pada masalah membuat pilihan:
- Efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber
- Mencapai kepuasan maksimum
MAKROEKONOMI
Menerangkan tentang:
- Pentingnya segi permintaan dalam menentukan kegiatan dalam
perekonomian
- Pentingnya kebijakan & campur tangan pemerintah untuk mewujudkan
prestasi kegiatan ekonomi di tingkat yang dikehendaki
PERSOALAN POKOK DALAM PEREKONOMIAN
- PERTUMBUHAN EKONOMI
Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
- Kurva Kemungkinan Produksi & Pengangguran
Tingkat produksi potensial >< Sebenarnya
- Pendapatan Nasional Potensial & Sebenarnya
Tingkat pendapatan nasional potensial >< Sebenarnya
- Konjungtur (Siklus Kegiatan Perusahaan/business cycle)
Pendapatan potensial >< Pendapatan aktual
- MASALAH PENGANGGURAN
Suatu keadaan dimana seseorang yang tergantung angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan namun belum memperolehnya.
Sebab utama pengangguran adalah kurangnya pengeluaran/permintaan agregat.
Akibat buruk pengangguran adalah menurunnya kemakmuran masyarakat dan meningkatnya
permasalahan sosial termasuk kriminalitas.
PERSOALAN POKOK DALAM PEREKONOMIAN
- MASALAH INFLASI
Suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian.
Inflasi dapat bersumber dari tingkat pengeluaran agregat > kemampuan produksi atau
pekerja-pekerja menuntut kenaikan upah.
inflasi mengakibatkan mengurangi kemakmuran masyarakat dan mengurangi
investasi
- MASALAH NERACA PEMBAYARAN
Prerekonomian terbuka berarti sesuatu perekonomian mempunyai hubungan
ekonomi dengan negara lain melalui ekspor-impor.
Defisit Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran: suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran
pembayaran yang dilakukan dari negara lain ke dalam negeri , dan dari dalam negeri ke
negara lain.
Dua Neraca penting dalam neraca pembayaran yaitu:
1. Neraca Perdagangan : Perimbangan di antara ekspor dan impor
2. Neraca Keseluruhan : perimbangan total pembayaran ke luar negeri dengan
penerimaan dari luar negeri.
Maka, defisit neraca pembayaran menunjukkan bahwa pembayaran ke luar negeri
melebihi penerimaan dari luar negeri.
ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
- TINGKAT INFLASI
Berlakunya tingkat perubahan harga yang berbeda menyebabkan perlunya dibentuk
indeks harga
Untuk menghitung inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks harga
konsumen, yaitu indeks harga dari barang-barang yang digunakan para konsumen.
Langkah-langkah membentuk indeks harga :
1. Memilih tahun dasar, yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam membandingkan
perubahan harga.
2. Menentukan jenis barang yang perubahan harganya akan diamati untuk membentuk
indeks harga
3. Menghitung indeks harga
Misal : Tahun dasar yang digunakan adalah 2001, untuk menghitung indeks harga pada
akhir tahun 2014. Ada empat jenis barang (A,B,C,D) yang digunakan untuk menghitung
indeks harga konsumen. Selain diperlukan untuk mengumpulkan data perubahan harga,
harus pula ditentukan “weights”/kepentingan relatif tiap kelompok barang dalam
konsumsi masyarakat. Misal, kumpulan barang A sangat penting dalam masyarakat.
Pengeluarannya meliputi 50% dari pengeluaran keseluruhan masyarakat. Maka barang A
akan diberi “weights” 50.
ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
Kelompok
Barang
Weights Tahun Dasar (2001) Tahun 2014
Harga (Rp) Harga (Rp)
A 50 1000 50.000 2000 100.000
B 20 5000 100.000 11.000 220.000
C 5 5000 25.000 16.000 80.000
D 25 3000 75000 8000 200.000
TOTAL 100 250.000 600.000
ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
- NERACA PEMBAYARAN DAN KURS VALUTA ASING
- Neraca Pembayaran memberikan informasi mengenai :
a. Nilai dan perkembangan ekspor impor
b. Aliran modal jangka panjang (menggambarkan penawaran modal asing yang
dilakukan ke suatu negara).
c. Menunjukkan perimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke
negara lain (disebut neraca keseluruhan).
Neraca keseluruhan yang negatif disebut defisit neraca pembayaran. Hal ini sebabkan
diantaranya karena :
a. Jika impor > ekspor. Hal ini mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di
dalam negeri dan dapat menyebabkan meningkatnya pengangguran.
b. Jika pengaliran modal dalam jumlah besar ke luar negeri.
- Kurs Valuta Asing. Menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk
membeli satu unit valuta asing tertentu/harga dari suatu mata uang asing.
Neraca keseluruhan mempengaruhi kurs valuta asing. Defisit neraca
keseluruhan cenderung meningkatkan nilai valuta asing. Sementara surplus neraca
pembayaran dan menambah cadangan valuta asing, maka nilai valuta asing kan
menurun.
TUJUAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
- MENSTABILKAN KEGIATAN EKONOMI
Diartikan sebagai keadaan ekonomi dimana tidak ada pengangguran yang serius dan adanya
kestabilan harga. Hal ini meliputi :
a. Tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi
b. Tidak ada perubahan harga yang berarti
c. Terdapat keseimbangan antara ekspor dan impor serta lalu lintas modal dari/ke luar
negeri
Hal ini juga berarti menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke
waktu.
- PENGGUNAAN TENAGA KERJA PENUH TANPA INFLASI
Merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi dan yang teguh dan kestabilan ekonomi.
- MENGHINDARI MASALAH INFLASI
Sedapat mungkin menghindari inflasi yang tinggi dan berpotensi tidak terkendali sehingga
mengganggu kestabilan sosial, politik dan ekonomi.
- MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TEGUH
Diperlukan dalam rangka :
- Menyediakan kesempatan kerja secara terus menerus
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
BENTUK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
- KEBIJAKAN FISKAL
Meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan
pengeluaran pemerintah dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat dalam
perekonomian.
- KEBIJAKAN MONETER
Meliputi langkah-langkah pemerintah – yang dilaksanakan oleh bank sentral - untuk
mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah tingkat bunga , dengan
maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.
- KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Kebijakan Fiskal dan Moneter dianggap sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran
agregat (Kebijakan dari segi permintaan). Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan
perusahaan sehingga dapat menurunkan harga dan/atau mutu yang lebih tinggi.
Salah satu contoh kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy),
yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan pendapatan yang berlebihan.
Kebijakan ini menekankan untuk:
a. Meningkatkan gairah untuk bekerja
b. Meningkatkan efisiensi kegiatan produksi, dengan cara mengurangi pajak
pendapatan dan/atau memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi atau
menggunakan teknologi yang lebih canggih.
“ERSATZ EKONOMI INDONESIA”
 ISTILAH “ERSATZ” DIINSPIRASI OLEH KARYA
YOSHIKARA KUNIO (UNIV. KYOTO) – THE RISE OF
ERSATZ CAPITALISM IN SOUTHEAST ASIA (1998)
 KAPITALISME ADALAH SUATU ALIRAN EKONOMI YANG
BERDASAR PADA PERSAINGAN BEBAS DAN
PENINGKATAN KREATIVITAS DALAM RANGKA MENCARI
KEUNTUNGAN PRIBADI SEBESAR-BESARNYA
 DUA INDIKATOR “ERSATZ” EKONOMI:
1. TERLALU BANYAK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
SEHINGGA EKONOMI MENJADI TIDAK DINAMIS DAN
MENUMBUHKAN PARA PENCARI RENTE.
2. KAPITALISME YANG BERKEMBANG DI ASIA
TENGGARA TIDAK BERDASARKAN PADA
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG MEMADAI
SUMBER
 PENGANTAR TEORI MAKROEKONOMI (SADONO
SUKIRNO)
 FUNDAMENTAL EKONOMI INDONESIA “ERSATZ”
(AMIRUDIN, 2008)
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori

Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1alexbaskara
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103dengkol
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalMulyadi Yusuf
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNormaSelestia
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makroArul Jhaya
 
1. Pendahuluan Makroekonomi
1. Pendahuluan Makroekonomi1. Pendahuluan Makroekonomi
1. Pendahuluan MakroekonomiMarieska L
 
Lingkungan yang mempengaruhi dunia usaha
Lingkungan yang mempengaruhi dunia usahaLingkungan yang mempengaruhi dunia usaha
Lingkungan yang mempengaruhi dunia usahaHendie Cahya Maladewa
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Heiha Tambun
 
Ekonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroEkonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroJohanez Diaz
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintahRiriie
 
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisSistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisMuhammad Hermawansyah
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroJogo Hera
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisyunisarosa
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianJunik DM Laricomone
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisWahono Diphayana
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalSiti Sahati
 

Similar to Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori (20)

Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
1. Pendahuluan Makroekonomi
1. Pendahuluan Makroekonomi1. Pendahuluan Makroekonomi
1. Pendahuluan Makroekonomi
 
Lingkungan yang mempengaruhi dunia usaha
Lingkungan yang mempengaruhi dunia usahaLingkungan yang mempengaruhi dunia usaha
Lingkungan yang mempengaruhi dunia usaha
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Ekonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroEkonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikro
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah
 
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.pptPIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisSistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
 
Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 

More from jhosiyosi2

Reference management tools for academicc
Reference management tools for academiccReference management tools for academicc
Reference management tools for academiccjhosiyosi2
 
IMRAD Scientific writing Indonesia and international.pdf
IMRAD Scientific writing Indonesia and international.pdfIMRAD Scientific writing Indonesia and international.pdf
IMRAD Scientific writing Indonesia and international.pdfjhosiyosi2
 
transformasistrukturalperekonomianindonesia-230901183319-2fc269ae(1).pptx
transformasistrukturalperekonomianindonesia-230901183319-2fc269ae(1).pptxtransformasistrukturalperekonomianindonesia-230901183319-2fc269ae(1).pptx
transformasistrukturalperekonomianindonesia-230901183319-2fc269ae(1).pptxjhosiyosi2
 
2 - Transformasi Ekonomi Indonesia ppt xx
2 - Transformasi Ekonomi Indonesia ppt xx2 - Transformasi Ekonomi Indonesia ppt xx
2 - Transformasi Ekonomi Indonesia ppt xxjhosiyosi2
 
Gig economy by Academic English UK listening
Gig economy by Academic English UK listeningGig economy by Academic English UK listening
Gig economy by Academic English UK listeningjhosiyosi2
 
2019.10.03-Nonprofit-Basics.pptx
2019.10.03-Nonprofit-Basics.pptx2019.10.03-Nonprofit-Basics.pptx
2019.10.03-Nonprofit-Basics.pptxjhosiyosi2
 
MP11-penelitian_kualitatif.ppt
MP11-penelitian_kualitatif.pptMP11-penelitian_kualitatif.ppt
MP11-penelitian_kualitatif.pptjhosiyosi2
 

More from jhosiyosi2 (7)

Reference management tools for academicc
Reference management tools for academiccReference management tools for academicc
Reference management tools for academicc
 
IMRAD Scientific writing Indonesia and international.pdf
IMRAD Scientific writing Indonesia and international.pdfIMRAD Scientific writing Indonesia and international.pdf
IMRAD Scientific writing Indonesia and international.pdf
 
transformasistrukturalperekonomianindonesia-230901183319-2fc269ae(1).pptx
transformasistrukturalperekonomianindonesia-230901183319-2fc269ae(1).pptxtransformasistrukturalperekonomianindonesia-230901183319-2fc269ae(1).pptx
transformasistrukturalperekonomianindonesia-230901183319-2fc269ae(1).pptx
 
2 - Transformasi Ekonomi Indonesia ppt xx
2 - Transformasi Ekonomi Indonesia ppt xx2 - Transformasi Ekonomi Indonesia ppt xx
2 - Transformasi Ekonomi Indonesia ppt xx
 
Gig economy by Academic English UK listening
Gig economy by Academic English UK listeningGig economy by Academic English UK listening
Gig economy by Academic English UK listening
 
2019.10.03-Nonprofit-Basics.pptx
2019.10.03-Nonprofit-Basics.pptx2019.10.03-Nonprofit-Basics.pptx
2019.10.03-Nonprofit-Basics.pptx
 
MP11-penelitian_kualitatif.ppt
MP11-penelitian_kualitatif.pptMP11-penelitian_kualitatif.ppt
MP11-penelitian_kualitatif.ppt
 

Recently uploaded

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (20)

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 

Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori

  • 1. TINJAUAN RINGKAS MENGENAI MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
  • 2. DARI MIKROEKONOMI KE MAKROEKONOMI MIKROEKONOMI: Titik berat pada masalah membuat pilihan: - Efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber - Mencapai kepuasan maksimum MAKROEKONOMI Menerangkan tentang: - Pentingnya segi permintaan dalam menentukan kegiatan dalam perekonomian - Pentingnya kebijakan & campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi di tingkat yang dikehendaki
  • 3. PERSOALAN POKOK DALAM PEREKONOMIAN - PERTUMBUHAN EKONOMI Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. - Kurva Kemungkinan Produksi & Pengangguran Tingkat produksi potensial >< Sebenarnya - Pendapatan Nasional Potensial & Sebenarnya Tingkat pendapatan nasional potensial >< Sebenarnya - Konjungtur (Siklus Kegiatan Perusahaan/business cycle) Pendapatan potensial >< Pendapatan aktual - MASALAH PENGANGGURAN Suatu keadaan dimana seseorang yang tergantung angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan namun belum memperolehnya. Sebab utama pengangguran adalah kurangnya pengeluaran/permintaan agregat. Akibat buruk pengangguran adalah menurunnya kemakmuran masyarakat dan meningkatnya permasalahan sosial termasuk kriminalitas.
  • 4. PERSOALAN POKOK DALAM PEREKONOMIAN - MASALAH INFLASI Suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Inflasi dapat bersumber dari tingkat pengeluaran agregat > kemampuan produksi atau pekerja-pekerja menuntut kenaikan upah. inflasi mengakibatkan mengurangi kemakmuran masyarakat dan mengurangi investasi - MASALAH NERACA PEMBAYARAN Prerekonomian terbuka berarti sesuatu perekonomian mempunyai hubungan ekonomi dengan negara lain melalui ekspor-impor. Defisit Neraca Pembayaran Neraca Pembayaran: suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara lain ke dalam negeri , dan dari dalam negeri ke negara lain. Dua Neraca penting dalam neraca pembayaran yaitu: 1. Neraca Perdagangan : Perimbangan di antara ekspor dan impor 2. Neraca Keseluruhan : perimbangan total pembayaran ke luar negeri dengan penerimaan dari luar negeri. Maka, defisit neraca pembayaran menunjukkan bahwa pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri.
  • 5. ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
  • 6. ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
  • 7. ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
  • 8. ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI - TINGKAT INFLASI Berlakunya tingkat perubahan harga yang berbeda menyebabkan perlunya dibentuk indeks harga Untuk menghitung inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks harga konsumen, yaitu indeks harga dari barang-barang yang digunakan para konsumen. Langkah-langkah membentuk indeks harga : 1. Memilih tahun dasar, yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam membandingkan perubahan harga. 2. Menentukan jenis barang yang perubahan harganya akan diamati untuk membentuk indeks harga 3. Menghitung indeks harga Misal : Tahun dasar yang digunakan adalah 2001, untuk menghitung indeks harga pada akhir tahun 2014. Ada empat jenis barang (A,B,C,D) yang digunakan untuk menghitung indeks harga konsumen. Selain diperlukan untuk mengumpulkan data perubahan harga, harus pula ditentukan “weights”/kepentingan relatif tiap kelompok barang dalam konsumsi masyarakat. Misal, kumpulan barang A sangat penting dalam masyarakat. Pengeluarannya meliputi 50% dari pengeluaran keseluruhan masyarakat. Maka barang A akan diberi “weights” 50.
  • 9. ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI Kelompok Barang Weights Tahun Dasar (2001) Tahun 2014 Harga (Rp) Harga (Rp) A 50 1000 50.000 2000 100.000 B 20 5000 100.000 11.000 220.000 C 5 5000 25.000 16.000 80.000 D 25 3000 75000 8000 200.000 TOTAL 100 250.000 600.000
  • 10. ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI - NERACA PEMBAYARAN DAN KURS VALUTA ASING - Neraca Pembayaran memberikan informasi mengenai : a. Nilai dan perkembangan ekspor impor b. Aliran modal jangka panjang (menggambarkan penawaran modal asing yang dilakukan ke suatu negara). c. Menunjukkan perimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke negara lain (disebut neraca keseluruhan). Neraca keseluruhan yang negatif disebut defisit neraca pembayaran. Hal ini sebabkan diantaranya karena : a. Jika impor > ekspor. Hal ini mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di dalam negeri dan dapat menyebabkan meningkatnya pengangguran. b. Jika pengaliran modal dalam jumlah besar ke luar negeri. - Kurs Valuta Asing. Menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu/harga dari suatu mata uang asing. Neraca keseluruhan mempengaruhi kurs valuta asing. Defisit neraca keseluruhan cenderung meningkatkan nilai valuta asing. Sementara surplus neraca pembayaran dan menambah cadangan valuta asing, maka nilai valuta asing kan menurun.
  • 11. TUJUAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI - MENSTABILKAN KEGIATAN EKONOMI Diartikan sebagai keadaan ekonomi dimana tidak ada pengangguran yang serius dan adanya kestabilan harga. Hal ini meliputi : a. Tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi b. Tidak ada perubahan harga yang berarti c. Terdapat keseimbangan antara ekspor dan impor serta lalu lintas modal dari/ke luar negeri Hal ini juga berarti menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu. - PENGGUNAAN TENAGA KERJA PENUH TANPA INFLASI Merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi dan yang teguh dan kestabilan ekonomi. - MENGHINDARI MASALAH INFLASI Sedapat mungkin menghindari inflasi yang tinggi dan berpotensi tidak terkendali sehingga mengganggu kestabilan sosial, politik dan ekonomi. - MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TEGUH Diperlukan dalam rangka : - Menyediakan kesempatan kerja secara terus menerus - Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
  • 12. BENTUK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI - KEBIJAKAN FISKAL Meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian. - KEBIJAKAN MONETER Meliputi langkah-langkah pemerintah – yang dilaksanakan oleh bank sentral - untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah tingkat bunga , dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat. - KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN Kebijakan Fiskal dan Moneter dianggap sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran agregat (Kebijakan dari segi permintaan). Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menurunkan harga dan/atau mutu yang lebih tinggi. Salah satu contoh kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy), yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja. Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan pendapatan yang berlebihan. Kebijakan ini menekankan untuk: a. Meningkatkan gairah untuk bekerja b. Meningkatkan efisiensi kegiatan produksi, dengan cara mengurangi pajak pendapatan dan/atau memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi atau menggunakan teknologi yang lebih canggih.
  • 13. “ERSATZ EKONOMI INDONESIA”  ISTILAH “ERSATZ” DIINSPIRASI OLEH KARYA YOSHIKARA KUNIO (UNIV. KYOTO) – THE RISE OF ERSATZ CAPITALISM IN SOUTHEAST ASIA (1998)  KAPITALISME ADALAH SUATU ALIRAN EKONOMI YANG BERDASAR PADA PERSAINGAN BEBAS DAN PENINGKATAN KREATIVITAS DALAM RANGKA MENCARI KEUNTUNGAN PRIBADI SEBESAR-BESARNYA  DUA INDIKATOR “ERSATZ” EKONOMI: 1. TERLALU BANYAK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH SEHINGGA EKONOMI MENJADI TIDAK DINAMIS DAN MENUMBUHKAN PARA PENCARI RENTE. 2. KAPITALISME YANG BERKEMBANG DI ASIA TENGGARA TIDAK BERDASARKAN PADA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG MEMADAI
  • 14. SUMBER  PENGANTAR TEORI MAKROEKONOMI (SADONO SUKIRNO)  FUNDAMENTAL EKONOMI INDONESIA “ERSATZ” (AMIRUDIN, 2008)