2. DARI MIKROEKONOMI KE MAKROEKONOMI
MIKROEKONOMI:
Titik berat pada masalah membuat pilihan:
- Efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber
- Mencapai kepuasan maksimum
MAKROEKONOMI
Menerangkan tentang:
- Pentingnya segi permintaan dalam menentukan kegiatan dalam
perekonomian
- Pentingnya kebijakan & campur tangan pemerintah untuk mewujudkan
prestasi kegiatan ekonomi di tingkat yang dikehendaki
3. PERSOALAN POKOK DALAM PEREKONOMIAN
- PERTUMBUHAN EKONOMI
Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
- Kurva Kemungkinan Produksi & Pengangguran
Tingkat produksi potensial >< Sebenarnya
- Pendapatan Nasional Potensial & Sebenarnya
Tingkat pendapatan nasional potensial >< Sebenarnya
- Konjungtur (Siklus Kegiatan Perusahaan/business cycle)
Pendapatan potensial >< Pendapatan aktual
- MASALAH PENGANGGURAN
Suatu keadaan dimana seseorang yang tergantung angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan namun belum memperolehnya.
Sebab utama pengangguran adalah kurangnya pengeluaran/permintaan agregat.
Akibat buruk pengangguran adalah menurunnya kemakmuran masyarakat dan meningkatnya
permasalahan sosial termasuk kriminalitas.
4. PERSOALAN POKOK DALAM PEREKONOMIAN
- MASALAH INFLASI
Suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian.
Inflasi dapat bersumber dari tingkat pengeluaran agregat > kemampuan produksi atau
pekerja-pekerja menuntut kenaikan upah.
inflasi mengakibatkan mengurangi kemakmuran masyarakat dan mengurangi
investasi
- MASALAH NERACA PEMBAYARAN
Prerekonomian terbuka berarti sesuatu perekonomian mempunyai hubungan
ekonomi dengan negara lain melalui ekspor-impor.
Defisit Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran: suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran
pembayaran yang dilakukan dari negara lain ke dalam negeri , dan dari dalam negeri ke
negara lain.
Dua Neraca penting dalam neraca pembayaran yaitu:
1. Neraca Perdagangan : Perimbangan di antara ekspor dan impor
2. Neraca Keseluruhan : perimbangan total pembayaran ke luar negeri dengan
penerimaan dari luar negeri.
Maka, defisit neraca pembayaran menunjukkan bahwa pembayaran ke luar negeri
melebihi penerimaan dari luar negeri.
8. ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
- TINGKAT INFLASI
Berlakunya tingkat perubahan harga yang berbeda menyebabkan perlunya dibentuk
indeks harga
Untuk menghitung inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks harga
konsumen, yaitu indeks harga dari barang-barang yang digunakan para konsumen.
Langkah-langkah membentuk indeks harga :
1. Memilih tahun dasar, yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam membandingkan
perubahan harga.
2. Menentukan jenis barang yang perubahan harganya akan diamati untuk membentuk
indeks harga
3. Menghitung indeks harga
Misal : Tahun dasar yang digunakan adalah 2001, untuk menghitung indeks harga pada
akhir tahun 2014. Ada empat jenis barang (A,B,C,D) yang digunakan untuk menghitung
indeks harga konsumen. Selain diperlukan untuk mengumpulkan data perubahan harga,
harus pula ditentukan “weights”/kepentingan relatif tiap kelompok barang dalam
konsumsi masyarakat. Misal, kumpulan barang A sangat penting dalam masyarakat.
Pengeluarannya meliputi 50% dari pengeluaran keseluruhan masyarakat. Maka barang A
akan diberi “weights” 50.
9. ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
Kelompok
Barang
Weights Tahun Dasar (2001) Tahun 2014
Harga (Rp) Harga (Rp)
A 50 1000 50.000 2000 100.000
B 20 5000 100.000 11.000 220.000
C 5 5000 25.000 16.000 80.000
D 25 3000 75000 8000 200.000
TOTAL 100 250.000 600.000
10. ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
- NERACA PEMBAYARAN DAN KURS VALUTA ASING
- Neraca Pembayaran memberikan informasi mengenai :
a. Nilai dan perkembangan ekspor impor
b. Aliran modal jangka panjang (menggambarkan penawaran modal asing yang
dilakukan ke suatu negara).
c. Menunjukkan perimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke
negara lain (disebut neraca keseluruhan).
Neraca keseluruhan yang negatif disebut defisit neraca pembayaran. Hal ini sebabkan
diantaranya karena :
a. Jika impor > ekspor. Hal ini mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di
dalam negeri dan dapat menyebabkan meningkatnya pengangguran.
b. Jika pengaliran modal dalam jumlah besar ke luar negeri.
- Kurs Valuta Asing. Menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk
membeli satu unit valuta asing tertentu/harga dari suatu mata uang asing.
Neraca keseluruhan mempengaruhi kurs valuta asing. Defisit neraca
keseluruhan cenderung meningkatkan nilai valuta asing. Sementara surplus neraca
pembayaran dan menambah cadangan valuta asing, maka nilai valuta asing kan
menurun.
11. TUJUAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
- MENSTABILKAN KEGIATAN EKONOMI
Diartikan sebagai keadaan ekonomi dimana tidak ada pengangguran yang serius dan adanya
kestabilan harga. Hal ini meliputi :
a. Tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi
b. Tidak ada perubahan harga yang berarti
c. Terdapat keseimbangan antara ekspor dan impor serta lalu lintas modal dari/ke luar
negeri
Hal ini juga berarti menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke
waktu.
- PENGGUNAAN TENAGA KERJA PENUH TANPA INFLASI
Merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi dan yang teguh dan kestabilan ekonomi.
- MENGHINDARI MASALAH INFLASI
Sedapat mungkin menghindari inflasi yang tinggi dan berpotensi tidak terkendali sehingga
mengganggu kestabilan sosial, politik dan ekonomi.
- MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TEGUH
Diperlukan dalam rangka :
- Menyediakan kesempatan kerja secara terus menerus
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
12. BENTUK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
- KEBIJAKAN FISKAL
Meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan
pengeluaran pemerintah dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat dalam
perekonomian.
- KEBIJAKAN MONETER
Meliputi langkah-langkah pemerintah – yang dilaksanakan oleh bank sentral - untuk
mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah tingkat bunga , dengan
maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.
- KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Kebijakan Fiskal dan Moneter dianggap sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran
agregat (Kebijakan dari segi permintaan). Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan
perusahaan sehingga dapat menurunkan harga dan/atau mutu yang lebih tinggi.
Salah satu contoh kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy),
yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan pendapatan yang berlebihan.
Kebijakan ini menekankan untuk:
a. Meningkatkan gairah untuk bekerja
b. Meningkatkan efisiensi kegiatan produksi, dengan cara mengurangi pajak
pendapatan dan/atau memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi atau
menggunakan teknologi yang lebih canggih.
13. “ERSATZ EKONOMI INDONESIA”
ISTILAH “ERSATZ” DIINSPIRASI OLEH KARYA
YOSHIKARA KUNIO (UNIV. KYOTO) – THE RISE OF
ERSATZ CAPITALISM IN SOUTHEAST ASIA (1998)
KAPITALISME ADALAH SUATU ALIRAN EKONOMI YANG
BERDASAR PADA PERSAINGAN BEBAS DAN
PENINGKATAN KREATIVITAS DALAM RANGKA MENCARI
KEUNTUNGAN PRIBADI SEBESAR-BESARNYA
DUA INDIKATOR “ERSATZ” EKONOMI:
1. TERLALU BANYAK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
SEHINGGA EKONOMI MENJADI TIDAK DINAMIS DAN
MENUMBUHKAN PARA PENCARI RENTE.
2. KAPITALISME YANG BERKEMBANG DI ASIA
TENGGARA TIDAK BERDASARKAN PADA
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG MEMADAI
14. SUMBER
PENGANTAR TEORI MAKROEKONOMI (SADONO
SUKIRNO)
FUNDAMENTAL EKONOMI INDONESIA “ERSATZ”
(AMIRUDIN, 2008)