SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
Modul Matemaika Kelas 11 | 1
Modul Matemaika Kelas 11 | 2
INFORMASI DAN PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Pelajari materi terlebih dahulu dari berbagai sumber yang ada
2. Jangan jadikan modul ini sebagai satu-satunya sumber belajar agar mendapatkan variasi penyelesaian soal
3. Kerjakan setiap latihan soal yang ada di setiap KD
4. Kumpulkan setiap latihan soal setelah selesai dikerjakan
5. Di akhir modul terdapat soal evaluasi sebagai pengganti nilai ulangan harian
6. Tidak mengumpulkan tugas sama dengan tidak memiliki nilai untuk KD tersebut.
Pertanyaan dan pengumpulan tugas dapat dikirim via
WA, E_mail dan atau link sekolah
Alamat E_mail: ic_diq@yahoo.com
Modul Matemaika Kelas 11 | 3
KOMPETENSI DASAR
3.22 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan sederhana, negasi
pernyataan sederhana, pernyataan majemuk , negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan).
3.23 Menganalisis titik, garis dan bidang pada geometri dimensi tiga
3.24 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
Modul Matemaika Kelas 11 | 4
KD.3.24
TRANSFORMASI GEOMETRI
A. PENGERTIAN
- Transformasi geometri merupakan perubahan suatu bidang geometri yang meliputi posisi, besar dan bentuknya
sendiri.
- Transformasi Isometri merupakan salah satu jenis trnasformati geometri dengan hasil transformasinya kongruen
dengan bangun yang ditransformasikan.
Bentuk-bentuk transformasi geometri yang akan kita bahas pada pembahasan kali ini meliputi:
1. Translasi (Pergeseran)
2. Refleksi (Pencerminan)
3. Rotasi (Perputaran)
4. Dilatasi (Perbesaran)
Untuk memperjelas pengertian masing-masing, berikut pembahasan satu-persatu dari bentuk transformasi geometri
B. BENTUK TRANSFORMASI GEOMETRI
1. TRANSLASI (GESERAN)
Translasi merupakan bentuk pergeseran seluruh objek geometri sejauh dan dengan arah yang sama.
Jika diketahui objek geometri ditranslasikan dengan 𝑻 = (
𝒂
𝒃
), maka bayangan dari objek tersebut diberlakukan
aturan sebagai berikut:
Jenis
Translasi
Posisi Awal Bayangan Ilustrasi
Titik 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴’(π‘₯ + π‘Ž, 𝑦 + 𝑏)
Garis π‘šπ‘₯ + 𝑛𝑦 = 𝑐 π‘š(π‘₯β€² βˆ’ π‘Ž) + 𝑛(𝑦′ βˆ’ 𝑏) = 𝑐
Jika diperhatikan panjang garis tidak berubah,
yang berubah hanya posisi bias dilihat segitiga
yang terbentuk saling kongruen.
Kurva 𝑦 = π‘Žπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ + 𝑐 𝑦′
βˆ’ 𝑏 = π‘Ž(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2
+ 𝑏(π‘₯ βˆ’ 𝑏) + 𝑐
Y
X
A(x,y)
𝑻 = (
𝒂
𝒃
)
𝐴’(π‘₯ + π‘Ž, 𝑦 + 𝑏)
x
y
x+a
y+b
a
b
Y
X
π‘š(π‘₯ + π‘Ž) + 𝑛(𝑦 + 𝑏) = 𝑐
π‘šπ‘₯ + 𝑛𝑦 = 𝑐
Modul Matemaika Kelas 11 | 5
Contoh 1:
Tentukan bayangan titik 𝐴(βˆ’1,4) dan titik 𝐡(5, βˆ’1) oleh translasi 𝑻 = (
πŸ‘
βˆ’πŸ
)
Penyelesaian:
𝐴(βˆ’1,4)
𝑻=(
πŸ‘
βˆ’πŸ
)
β†’ 𝐴′(βˆ’1 + 3,4 + (βˆ’2))𝐴′(2,2)
𝐡(5, βˆ’1)
𝑻=(
πŸ‘
βˆ’πŸ
)
β†’ 𝐡′(5 + 3, βˆ’1 + (βˆ’2))𝐡′(8, βˆ’3)
Contoh 2:
Tentukan bayangan garis 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 βˆ’ 5 = 0 oleh translasi 𝑻 = (
βˆ’πŸ
𝟏
)
Penyelesaian:
3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 βˆ’ 5 = 0
𝑻=(
βˆ’πŸ
𝟏
)
β†’ 3(π‘₯β€²
βˆ’ (βˆ’2)) βˆ’ 2(𝑦′
βˆ’ 1) βˆ’ 5 = 0
3(π‘₯β€²
+ 2) βˆ’ 2(𝑦′
βˆ’ 1) βˆ’ 5 = 0
3π‘₯β€²
+ 6 βˆ’ 2𝑦′
+ 2 βˆ’ 5 = 0
3π‘₯β€²
βˆ’ 2𝑦′
+ 3 = 0
Jadi bayangan garis 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 βˆ’ 5 = 0 adalah 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 3 = 0
Contoh 3:
Tentukan bayangan garis 𝑦 = 2π‘₯2
βˆ’ π‘₯ + 4 oleh translasi 𝑻 = (
𝟐
βˆ’πŸ
)
Penyelesaian:
𝑦 = 2π‘₯2
βˆ’ π‘₯ + 4
𝑻=(
𝟐
βˆ’πŸ
)
β†’ 𝑦′
βˆ’ (βˆ’2) = 2(π‘₯β€²
βˆ’ 2)2
βˆ’ (π‘₯β€² βˆ’ 2) + 4
𝑦′
+ 2 = 2((π‘₯β€²)2
βˆ’ 4π‘₯β€²
+ 4) βˆ’ π‘₯β€²
+ 2 + 4
𝑦′
+ 2 = 2(π‘₯β€²)2
βˆ’ 8π‘₯β€²
+ 8 βˆ’ π‘₯β€²
+ 6
𝑦′
+ 2 = 2(π‘₯β€²)2
βˆ’ 9π‘₯β€²
+ 14
𝑦′
= 2(π‘₯β€²)2
βˆ’ 9π‘₯β€²
+ 14 βˆ’ 2
𝑦′
= 2(π‘₯β€²)2
βˆ’ 9π‘₯β€²
+ 12
Jadi bayangan garis 𝑦 = 2π‘₯2
βˆ’ π‘₯ + 4 adalah 𝑦 = 2π‘₯2
βˆ’ 9π‘₯ + 12
LATIHAN 1
a. Tentukan bayangan titik 𝑃(0,7) dan titik 𝑄(βˆ’9,11) oleh translasi 𝑻 = (
βˆ’πŸ•
𝟎
)
b. Tentukan bayangan garis π‘₯ + 3𝑦 = 7 oleh translasi 𝑻 = (
𝟏
βˆ’πŸ‘
)
c. Tentukan bayangan garis 𝑦 = βˆ’3π‘₯2
+ 2π‘₯ βˆ’ 2 oleh translasi 𝑻 = (
𝟏
𝟐
)
2. REFLEKSI (PENCERMINAN)
Refleksi atau pencerminan adalah suatu transformasi yang memindahkan/menggeser setiap titik pada objek
geometri dengan menggunakan sifat bayangan cermin. Adapun sifat bayangan cermin adalah sebagai berikut:
- Jarak setiap titik dengan cermin sama dengan jarak bayangan titik dengan cermin
- Objek geometri yang dicerminkan berhadapan dengan hasil bayangannya
Modul Matemaika Kelas 11 | 6
Ilustrasi konsep pencerminan
Berikut jenis-jenis refleksi:
Jenis
Refleksi
Posisi Awal Bayangan Matrik yang sesuai Ilustrasi
terhadap
sumbu π‘₯
atau
𝑦 = 0
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴’(π‘₯, βˆ’π‘¦) (
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
1 0
0 βˆ’1
) (
π‘₯
𝑦)
terhadap
sumbu π’š
atau
𝒙 = 𝟎
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, 𝑦) (
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
βˆ’1 0
0 1
) (
π‘₯
𝑦)
terhadap
garis
𝒙 = 𝒉
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(2β„Ž βˆ’ π‘₯, 𝑦) (
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
βˆ’1 0
0 1
) (
π‘₯
𝑦) + (
2β„Ž
0
)
Y
X
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(2β„Ž βˆ’ π‘₯, 𝑦)
π‘₯ = β„Ž
β„Ž
A A’
cermin
Y
X
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝐴′(π‘₯,βˆ’π‘¦)
Y
X
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝐴′(βˆ’π‘₯, 𝑦)
Modul Matemaika Kelas 11 | 7
Jenis
Refleksi
Posisi Awal Bayangan Matrik yang sesuai Ilustrasi
terhadap
garis
π’š = π’Œ
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(π‘₯, 2π‘˜ βˆ’ 𝑦) (
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
1 0
0 βˆ’1
) (
π‘₯
𝑦) + (
0
2π‘˜
)
x
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝐴′(π‘₯, 2π‘˜ βˆ’ 𝑦)
𝑦 = π‘˜π‘˜
terhadap
garis
π’š = 𝒙
atau
𝒙 = π’š
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(𝑦, π‘₯) (
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
0 1
1 0
) (
π‘₯
𝑦)
x
y
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝐴′(𝑦, π‘₯)
𝑦 = βˆ’π‘₯
terhadap
garis
π’š = βˆ’π’™
atau
𝒙 = βˆ’π’š
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘¦, βˆ’π‘₯) (
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
0 βˆ’1
βˆ’1 0
) (
π‘₯
𝑦)
terhadap
titik
pangkal
𝑢(𝟎, 𝟎)
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦) (
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
βˆ’1 0
0 βˆ’1
) (
π‘₯
𝑦)
terhadap
titik
pangkal
𝑷(𝒂, 𝒃)
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(2π‘Ž βˆ’ π‘₯, 2𝑏 βˆ’ 𝑦) (
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
βˆ’1 0
0 βˆ’1
) (
π‘₯
𝑦) + (
2π‘Ž
2𝑏
)
x
y
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝐴′(2π‘Ž βˆ’ π‘₯, 2𝑏 βˆ’ 𝑦)
𝑃(π‘Ž, 𝑏)
x
y
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝐴′
(βˆ’π‘¦,βˆ’π‘₯)
𝑦 = π‘₯
x
y
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦)
𝑂(0,0)
Modul Matemaika Kelas 11 | 8
Contoh.1.
Tentukan bayangan titik 𝑃(βˆ’4, βˆ’1) setelah direfleksikan terhadap sumbu π‘₯!
Penyelesaian
Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap sumbu x diperoleh:
𝑃(βˆ’4, βˆ’1)
𝒔𝒃.𝒙
β†’ 𝑃′(π‘₯, βˆ’π‘¦)𝑃′(βˆ’4, βˆ’(βˆ’1))𝑃′(βˆ’4,1)
Contoh.2.
Tentukan bayangan titik 𝑃(5, βˆ’7) setelah direfleksikan terhadap sumbu 𝑦!
Penyelesaian
Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap sumbu x diperoleh:
𝑃(5, βˆ’7)
𝒔𝒃.π’š
β†’ 𝑃′(βˆ’π‘₯, 𝑦)𝑃′(βˆ’5, βˆ’7)
Contoh.3.
Tentukan bayangan garis 𝑦 = 5π‘₯ + 3 setelah direfleksikan terhadap sumbu π‘₯!
Penyelesaian
Coba perhatikan aturan refleksi terhadap sumbu π‘₯
𝑃(π‘₯, 𝑦)
𝒔𝒃.𝒙
β†’ 𝑃′(π‘₯, βˆ’π‘¦)
Jika diperhatikan setelah direfleksikan terhadap sumbu π‘₯ kita peroleh nilai π‘₯ = π‘₯’ dan 𝑦 = βˆ’π‘¦β€™, sehingga bayangan
garis 𝑦 = 5π‘₯ + 3 dapat dicari dengan cara mensubstitusikan nilai π‘₯ dan 𝑦 tersebut.
𝑦 = 5π‘₯ + 3
𝒔𝒃.𝒙
β†’ βˆ’π‘¦β€²
= 5π‘₯β€²
+ 3
𝑦′
= βˆ’5π‘₯β€²
βˆ’ 3
Jadi bayangan garisnya adalah 𝑦 = βˆ’5π‘₯ βˆ’ 3
Contoh.4.
Tentukan bayangan titik 𝑃(2, βˆ’3) setelah direfleksikan terhadap garis π‘₯ = βˆ’2!
Penyelesaian
Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap garis π‘₯ = βˆ’2 diperoleh:
𝑃(2, βˆ’3)
𝒙=βˆ’πŸ
β†’ 𝑃′(2β„Ž βˆ’ π‘₯, 𝑦)𝑃′(2(βˆ’2) βˆ’ 2, βˆ’3)𝑃′(βˆ’6, βˆ’3)
Contoh.5.
Tentukan bayangan titik 𝑃(βˆ’5, βˆ’1) setelah direfleksikan terhadap garis 𝑦 = 3!
Penyelesaian
Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap garis π‘₯ = βˆ’2 diperoleh:
𝑃(βˆ’5, βˆ’1)
π’š=πŸ‘
β†’ 𝑃′(π‘₯, 2π‘˜ βˆ’ 𝑦)𝑃′(βˆ’5,2(3) βˆ’ (βˆ’1))𝑃′(βˆ’5,7)
Contoh.6.
Tentukan bayangan titik 𝐴(βˆ’5, βˆ’1) setelah direfleksikan terhadap titik pusat 𝑂(0,0) dan titik 𝑃(3,1) !
Penyelesaian
Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap titik pusat 𝑂(0,0) diperoleh:
𝐴(βˆ’5,1)
𝑢(𝟎,𝟎)
β†’ 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦)𝐴′(βˆ’(βˆ’5), βˆ’1)𝐴′(5, βˆ’1)
Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap titik pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) diperoleh:
𝐴(βˆ’5,1)
𝑷(𝒂,𝒃)
β†’ 𝐴′(2π‘Ž βˆ’ π‘₯, 2𝑏 βˆ’ 𝑦)𝐴′(2(3) βˆ’ (βˆ’5),2(1) βˆ’ 1)𝐴′(6 + 5,2 βˆ’ 1)𝐴′(11,1)
Modul Matemaika Kelas 11 | 9
LATIHAN 2
a. Tentukan bayangan Segitiga ABC dengan titik 𝐴(1,3), 𝐡(3,4) dan 𝐢(8,2) yang direfleksikan
terhadap garis π‘₯ = βˆ’2
b. Tentukan bayangan titik 𝑀(8,4) yang direfleksikan terhadap titik 𝑃(2,2)!
c. Gambarkan pada bidang kartesius kedua refleksi diatas!
3. ROTASI (PUTARAN)
Rotasi (putaran) adalah perpindahan seluruh objek geometri dengan pusat tertentu, sudut dan arah tertentu. Ada
dua jenis rotasi jika dibedakan berdasarkan arahnya yakni rotasi serah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam.
a. Rotasi titik P(x,y) terhadap pusat 𝑢(𝟎, 𝟎), sebesar 𝜽 dan berlawanan arah jarum jam
Perhatikan gambar disamping. Titik 𝑃(π‘₯, 𝑦)
dirotasikan terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar πœƒ
berlawanan arah putaran jarum jam, maka bayangan
titiknya adalah sebagai berikut:
π‘₯β€²
= π‘₯ cos πœƒ βˆ’ 𝑦 sin πœƒ
𝑦′
= π‘₯ sin πœƒ + 𝑦 cos πœƒ
Atau jika dituliskan dalam titik koordinat
bayangan P adalah sebagai berikut:
𝑃′(π‘₯ cos πœƒ βˆ’ 𝑦 sin πœƒ , π‘₯ sin πœƒ + 𝑦 cos πœƒ)
Sedangkan matriks yang bersesuaian dengan rotasi
terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar πœƒ berlawanan arah
putaran jarum jam adalah
(
cos πœƒ βˆ’ sin πœƒ
sin πœƒ cos πœƒ
)
Dinotasikan
𝑃(π‘₯, 𝑦)
𝑂(0,0)
β†’ 𝑃′(π‘₯ cos πœƒ βˆ’ 𝑦 sin πœƒ , π‘₯ sin πœƒ + 𝑦 cos πœƒ)
Untuk beberapa sudut dapat langsung ditentukan, sebagaimana pada table berikut:
PUSAT
ARAH TERHADAP
JARUM JAM
BESAR SUDUT TITIK AWAL BAYANGAN
𝑂(0,0)
Searah βˆ’900
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(𝑦, βˆ’π‘₯)
berlawanan 900
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘¦, π‘₯)
Searah βˆ’1800
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦)
berlawanan 1800
𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦)
b. Rotasi titik P(x,y) terhadap pusat 𝑷(𝒂, 𝒃), sebesar 𝜽 dan berlawanan arah jarum jam
Titik 𝐴(π‘₯, 𝑦) dirotasikan terhadap pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) sebesar πœƒ berlawanan arah putaran jarum jam, maka
bayangan titiknya adalah sebagai berikut:
π‘₯β€²
= (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ
𝑦′
= (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ
Atau jika dituliskan dalam titik koordinat bayangan A adalah sebagai berikut:
𝐴′
((π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ , (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ)
Y
X
𝑃(π‘₯, 𝑦)
𝑃′(π‘₯β€²
, 𝑦′
)
O
r
r
πœƒ
𝛼
Modul Matemaika Kelas 11 | 10
Dengan bayangan titik 𝐴(π‘₯, 𝑦) yang dirotasikan terhadap pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) sebesar πœƒ berlawanan arah putaran
jarum jam adalah 𝐴′(π‘₯β€², 𝑦′) dengan
{
π‘₯β€²
βˆ’ π‘Ž = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ
𝑦′
βˆ’ 𝑏 = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ
Dinotasikan 𝑃(π‘₯, 𝑦)
𝑃(π‘Ž,𝑏)
β†’ 𝑃′
((π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ , (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ)
Berikut adalah gambar ilustrasi rotasinya.
Y
X
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝐴′(π‘₯β€²
, 𝑦′
)
O
r
r
πœƒ
𝛼
𝑃(π‘Ž, 𝑏) x-a
𝑦 βˆ’ 𝑏
Contoh.1. :
Tentukan matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar 600
searah putaran jarum jam.
Penyelesaian
Rotasi sebesar 600
searah putaran jarum jam adalah ⟺ πœƒ = βˆ’600
Matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar 600
berlawanan arah putaran jarum jam
adalah
(
cos πœƒ βˆ’ sin πœƒ
sin πœƒ cos πœƒ
) = (
cos(βˆ’600) βˆ’ sin(βˆ’600)
sin(βˆ’600) cos(βˆ’600)
) = (
1
2
1
2
√3
βˆ’
1
2
√3
1
2
)
Contoh.2.
Tentukan bayangan garis dengan persamaan 3𝑦 + 2π‘₯ = 4 yang dirotasi terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar 900
berlawanan arah putaran jarum jam.
Penyelesaian
Rotasi sebesar 900
berlawanan arah putaran jarum jam ⟺ πœƒ = 900
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
cos πœƒ βˆ’ sin πœƒ
sin πœƒ cos πœƒ
) (
π‘₯
𝑦)
= (cos 900
βˆ’ sin 900
sin 900
cos 900 ) (
π‘₯
𝑦)
= (
0 βˆ’1
1 0
) (
π‘₯
𝑦)
= (
βˆ’π‘¦
π‘₯
)
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
βˆ’π‘¦
π‘₯
)
Substitusikan π‘₯ = 𝑦′ dan 𝑦 = βˆ’π‘₯β€² ke persamaan 3𝑦 + 2π‘₯ = 4
3𝑦 + 2π‘₯ = 4
3(βˆ’π‘₯β€²) + 2𝑦′ = 4
βˆ’3π‘₯β€² + 2𝑦′ = 4
3π‘₯β€²
βˆ’ 2𝑦′
= βˆ’4
Jadi, bayangannya adalah 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 = βˆ’4 atau βˆ’3π‘₯ + 2𝑦 = 4
Modul Matemaika Kelas 11 | 11
Contoh.3.
Tentukan bayangan titik 𝐴(2, βˆ’3) setelah dirotasikan terhadap pusat 𝑃(1, βˆ’6) sebesar 900
berlawanan arah
putaran jarum jam.
penyelesaian
Rotasi sebesar 900
berlawanan arah putaran jarum jam ⟺ πœƒ = 900
Titik 𝐴(2, βˆ’3); berarti π‘₯ = 2 dan 𝑦 = βˆ’3
Titik pusat 𝑃(1, βˆ’6); berarti π‘Ž = 1 dan 𝑏 = βˆ’6
π‘₯β€²
βˆ’ π‘Ž = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ
⟺ π‘₯β€²
βˆ’ 1 = (2 βˆ’ 1) cos 900
βˆ’ (βˆ’3 βˆ’ (βˆ’6)) sin 900
⟺ π‘₯β€²
βˆ’ 1 = 1 cos 900
βˆ’ 3 sin 900
⟺ π‘₯β€²
βˆ’ 1 = 1(0) βˆ’ 3(1)
⟺ π‘₯β€²
βˆ’ 1 = 0 βˆ’ 3
⟺ π‘₯β€²
= βˆ’2
𝑦′
βˆ’ 𝑏 = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) 𝑠𝑖𝑛 πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) π‘π‘œπ‘  πœƒ
⟺ 𝑦′
βˆ’ (βˆ’6) = (2 βˆ’ 1) sin 900
+ (βˆ’3 βˆ’ (βˆ’6)) cos 900
⟺ 𝑦′
+ 6 = 1 sin 900
+ 3 cos 900
⟺ 𝑦′
+ 6 = 1(1) + 3(0)
⟺ 𝑦′
+ 6 = 1 + 0
⟺ 𝑦′
= βˆ’5
Jadi, koordinat bayangannya adalah 𝐴′(βˆ’2, βˆ’5)
LATIHAN 3
a. Tentukan bayangan Segitiga ABC dengan titik 𝐴(1,3), 𝐡(3,4) dan 𝐢(8,2) yang dirotasikan terhadap
pusat 𝑂(0,0) sejauh 900
dan berlawanan arah jarum jam.
b. Tentukan bayangan Segitiga ABC dengan titik 𝐴(1,3), 𝐡(3,4) dan 𝐢(8,2) yang dirotasikan terhadap
pusat 𝑂(0,0) sejauh 900
dan searah jarum jam.
c. Gambarkan pada bidang kartesius kedua refleksi diatas!
A. DILATASI
Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu bangunan, tetapi
tidak mengubah bentuk bangunan. Suatu dilatasi ditentukan oleh pusat dilatasi dan factor dilatasi atau factor skala.
Gambar konsep dilatasi titik garis dan bidang
Y
X
O
A
B
C
A’
B’ C’
Modul Matemaika Kelas 11 | 12
Berikut adalah table konsep dilatasi dan ilustrasi gambarnya
PUSAT
FAKTOR
SKALA
TITIK AWAL BAYANGAN ILUSTRASI
𝑂(0,0) π‘˜ 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(π‘˜π‘₯, π‘˜π‘¦)
𝐴′(π‘˜π‘₯, π‘˜π‘¦)
Y
X
O A B
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝑃(π‘Ž, 𝑏) π‘˜ 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(π‘˜(π‘₯ βˆ’ π‘Ž) + π‘Ž, π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏) + 𝑏)
𝐴′(π‘˜(π‘₯ βˆ’ π‘Ž + π‘Ž, π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏) + 𝑏)
Y
X
O
Q R
𝐴(π‘₯, 𝑦)
𝑃(π‘₯, 𝑦)
x’-a
Contoh.1.
Tentukan bayangan 𝐴(βˆ’2,4) setelah didilatasikan terhadap pusat 𝑃(3, βˆ’1) dengan factor skala βˆ’3.
Penyelesaian:
Titik 𝐴(βˆ’2,4); berarti π‘₯ = βˆ’2 dan 𝑦 = 4
Titik pusat 𝑃(3, βˆ’1); berarti π‘Ž = 3 dan 𝑏 = βˆ’1
Factor skala βˆ’3; berarti π‘˜ = βˆ’3
π‘₯β€²
βˆ’ π‘Ž = π‘˜(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)
⟺ π‘₯β€²
βˆ’ 3 = βˆ’3(βˆ’2 βˆ’ 3)
⟺ π‘₯β€²
βˆ’ 3 = βˆ’3(βˆ’5)
⟺ π‘₯β€²
βˆ’ 3 = 15
⟺ π‘₯β€²
= 18
𝑦′
βˆ’ 𝑏 = π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏)
⟺ 𝑦′
βˆ’ (βˆ’1) = βˆ’3(4 βˆ’ (βˆ’1))
⟺ 𝑦′
+ 1 = βˆ’3(5)
⟺ 𝑦′
+ 1 = βˆ’15
⟺ 𝑦′
= βˆ’16
Jadi, bayangannya adalah 𝐴′(18, βˆ’16)
Contoh.2.
Titik 𝐴(βˆ’1,5) dan 𝐡(4, βˆ’2) setelah didilatasikan terhadap pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) dengan factor skala π‘˜ menjadi
𝐴′(βˆ’5,14) dan 𝐡′(5,0). Tentukan nilai π‘˜, π‘Ž, dan 𝑏.
Penyelesaian:
Titik 𝐴(βˆ’1,5) dilatasi menjadi 𝐴′(βˆ’5,14)
xβ€²
βˆ’ a = k(x βˆ’ a)
⟺ βˆ’5 βˆ’ π‘Ž = π‘˜(βˆ’1 βˆ’ π‘Ž)
⟺ βˆ’5 βˆ’ π‘Ž = βˆ’π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž
Modul Matemaika Kelas 11 | 13
⟺ βˆ’5 = βˆ’π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž + π‘Ž … (1)
𝑦′
βˆ’ 𝑏 = π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏)
⟺ 14 βˆ’ 𝑏 = π‘˜(5 βˆ’ 𝑏)
⟺ 14 βˆ’ 𝑏 = 5π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘
⟺ 14 = 5π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘ + 𝑏 …(2)
Titik 𝐡(4, βˆ’2) dilatasi menjadi 𝐡′(5,0)
xβ€²
βˆ’ a = k(x βˆ’ a)
⟺ 5 βˆ’ π‘Ž = π‘˜(4 βˆ’ π‘Ž)
⟺ 5 βˆ’ π‘Ž = 4π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž
⟺ 𝑐 … (3)
𝑦′
βˆ’ 𝑏 = π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏)
⟺ 0 βˆ’ 𝑏 = π‘˜(βˆ’2 βˆ’ 𝑏)
⟺ 0 βˆ’ 𝑏 = βˆ’2π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘
⟺ 0 = βˆ’2π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘ + 𝑏 …(4)
Eliminasi persamaan (1) dan (3)
βˆ’5 = βˆ’π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž + π‘Ž
5 = 4π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž + π‘Ž βˆ’
βˆ’10 = βˆ’5π‘˜
βˆ’10 = βˆ’5π‘˜
π‘˜ = 2
Substitusikan π‘˜ = 2 ke persamaan (1)
βˆ’5 = βˆ’π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž + π‘Ž
βˆ’5 = βˆ’2 βˆ’ 2π‘Ž + π‘Ž
βˆ’5 = βˆ’2 βˆ’ π‘Ž
βˆ’5 + 2 = βˆ’π‘Ž
βˆ’3 = βˆ’π‘Ž
π‘Ž = 3
Substitusikan π‘˜ = 2 ke persamaan (2)
14 = 5π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘ + 𝑏
14 = 5(2) βˆ’ (2)𝑏 + 𝑏
14 = 10 βˆ’ 2𝑏 + 𝑏
14 βˆ’ 10 = βˆ’π‘
4 = βˆ’π‘
𝑏 = βˆ’4
Jadi, nilai π‘˜, π‘Ž, dan 𝑏 berturut – turut adalah 2, 3 dan βˆ’4
Contoh.3.
Suatu garis dengan persamaan 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = 3 setelah didilatasi terhadap pusat 𝑂(0,0) dengan factor skala π‘˜
menghasilkan bayangan 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = βˆ’9. Tentukan nilai π‘˜.
Penyelesaian:
π‘₯β€²
= π‘˜π‘₯ ⟺ π‘₯ =
π‘₯β€²
π‘˜
… (1)
𝑦′
= π‘˜π‘¦ ⟺ 𝑦 =
𝑦′
π‘˜
… (2)
Modul Matemaika Kelas 11 | 14
Substitusikan persamaan (1) dan (2) ke persamaan 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = 3 diperoleh 2 (
π‘₯β€²
π‘˜
) βˆ’ 5 (
𝑦′
π‘˜
) = 3 ⟺ 2π‘₯β€²
βˆ’
5𝑦′
= 3π‘˜
Sehingga persamaan bayangannya adalah 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = 3π‘˜
2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = 3π‘˜ ⟺ 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = βˆ’9
3π‘˜ = βˆ’9 ⟺ π‘˜ = βˆ’3
Jadi, nilai π‘˜ = βˆ’3
LATIHAN 2
Koordinat titik sudut 𝑃(2,1), 𝑄(3, βˆ’3) dan 𝑅(5,2) didilatasikan oleh [𝑂, βˆ’3]. Gambarkan bayangan ketiga
titik sudut segitiga tersebut pada diagram kartesius!
B. TRANSFORMASI DENGAN MATRIKS
Bayangan titik 𝑃(π‘₯, 𝑦) ditransformasikan dengan 𝑇 = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) menghasilkan bayangan adalah 𝑃′(π‘Žπ‘₯ + 𝑏𝑦, 𝑐π‘₯ +
𝑑𝑦)
Bayangan titik 𝑃(π‘₯, 𝑦) terhadap transformasi 𝑇 = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) dalam bentuk matriks dapat dituliskan sebagai berikut
π‘₯β€²
= π‘Žπ‘₯ + 𝑏𝑦
𝑦′
= 𝑐π‘₯ + 𝑑𝑦
⟺ (
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) (
π‘₯
𝑦)
Contoh :
1) Tentukan bayangan dari titik 𝐴(2, βˆ’3) oleh transformasi 𝑇 = (
1 0
βˆ’4 3
).
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) (
π‘₯
𝑦)
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
1 0
βˆ’4 3
) (
2
βˆ’3
)
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
2 + 0
βˆ’8 βˆ’ 9
) = (
2
βˆ’17
)
Jadi, bayangannya adalah 𝐴′(2, βˆ’17)
2) Tentukan bayangan garis dengan persamaan 2π‘₯ βˆ’ 7𝑦 = 3 setelah ditransformasikan oleh 𝑇 = (
3 βˆ’2
βˆ’4 3
).
Dengan menggunakan matriks invers.
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) (
π‘₯
𝑦)
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
3 βˆ’2
βˆ’4 3
) (
π‘₯
𝑦)
(
π‘₯
𝑦) = (
3 βˆ’2
βˆ’4 3
)
βˆ’1
(
π‘₯β€²
𝑦′
)
(
π‘₯
𝑦) =
1
9βˆ’8
(
3 2
4 3
) (
π‘₯β€²
𝑦′
)
(
π‘₯
𝑦) = (
3 2
4 3
) (
π‘₯β€²
𝑦′
)
(
π‘₯
𝑦) = (
3π‘₯β€²
+ 2𝑦′
4π‘₯β€²
+ 3𝑦′
)
Berdasarkan persamaan tersebut, diperoleh π‘₯ = 3π‘₯β€²
+ 2𝑦′ dan 𝑦 = 4π‘₯β€²
+ 3𝑦′ kemudian substitusikan ke
persamaan 2π‘₯ βˆ’ 7𝑦 = 3
2π‘₯ βˆ’ 7𝑦 = 3
2(3π‘₯β€²
+ 2𝑦′ ) βˆ’ 7(4π‘₯β€²
+ 3𝑦′) = 3
Modul Matemaika Kelas 11 | 15
6π‘₯β€²
+ 4𝑦′
βˆ’ 28π‘₯β€²
βˆ’ 21𝑦′
= 3
βˆ’22π‘₯β€²
βˆ’ 17𝑦′
= 3
22π‘₯β€²
+ 17𝑦′
= βˆ’3
Jadi, bayangannya adalah 22π‘₯ + 17𝑦 = βˆ’3
3) Titik 𝐴(2, βˆ’5) dan 𝐡(βˆ’3,1) ditransformasikan oleh 𝑇 = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) menghasilkan bayangan 𝐴′(9,25) dan
𝐡′(βˆ’7, βˆ’18). Tentukan bayangan titik 𝐢(0,7) oleh transformasi 𝑇 tersebut.
Pemetaan dari titik 𝐴(2, βˆ’5) ke 𝐴′(9,25)
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) (
π‘₯
𝑦)
⟺ (
9
25
) = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) (
2
βˆ’5
)
⟺ (
9
25
) = (
2π‘Ž βˆ’ 5𝑏
2𝑐 βˆ’ 5𝑑
)
Berdasarkan kesamaan matriks tersebut, diperoleh persamaan berikut
2π‘Ž βˆ’ 5𝑏 = 9 … (1)
2𝑐 βˆ’ 5𝑑 = 25 … (2)
Pemetaan dari titik 𝐡(βˆ’3,1) ke 𝐡′(βˆ’7, βˆ’18)
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) (
π‘₯
𝑦)
⟺ (
βˆ’7
βˆ’18
) = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) (
βˆ’3
1
)
⟺ (
βˆ’7
βˆ’18
) = (
βˆ’3π‘Ž + 𝑏
βˆ’3𝑐 + 𝑑
)
Berdasarkan kesamaan matriks tersebut, diperoleh persamaan berikut
βˆ’3π‘Ž + 𝑏 = βˆ’7 … (3)
βˆ’3𝑐 + 𝑑 = βˆ’18 … (4)
Eliminasi persamaan (1) dan (3)
2π‘Ž βˆ’ 5𝑏 = 9
βˆ’3π‘Ž + 𝑏 = βˆ’7
|
Γ— 3
Γ— 2
|
6π‘Ž βˆ’ 15𝑏 = 27
βˆ’6π‘Ž + 2𝑏 = βˆ’14+
βˆ’13𝑏 = 13
𝑏 = βˆ’1
Substitusikan nilai 𝑏 = βˆ’1 ke persamaan (1)
2π‘Ž βˆ’ 5𝑏 = 9
2π‘Ž βˆ’ 5(βˆ’1) = 9
2π‘Ž = 9 βˆ’ 5
2π‘Ž = 4
π‘Ž = 2
Eliminasi persamaan (2) dan (4)
2𝑐 βˆ’ 5𝑑 = 25
βˆ’3𝑐 + 𝑑 = βˆ’18
|
Γ— 3
Γ— 2
|
6𝑐 βˆ’ 15𝑑 = 75
βˆ’6𝑐 + 2𝑑 = βˆ’36+
βˆ’13𝑑 = 39
𝑑 = 3
Substitusikan nilai 𝑑 = 3 ke persamaan (2)
2𝑐 βˆ’ 5𝑑 = 25
2𝑐 βˆ’ 5(3) = 25
2𝑐 = 25 βˆ’ 15
Modul Matemaika Kelas 11 | 16
2𝑐 = 10
𝑐 = 5
Sehingga matriks yang bersesuaian dari transformasi tersebut adalah 𝑇 = (
2 βˆ’1
5 3
)
Pemetaan dari titik 𝐢(0,7) oleh transformasi T adalah
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
) (
π‘₯
𝑦)
(
π‘₯β€²
𝑦′
) = (
2 βˆ’1
5 3
) (
0
7
) = (
βˆ’7
βˆ’21
)
Jadi, bayanganya adalah 𝐢′(βˆ’7, βˆ’21)
SOAL ULANGAN HARIAN
3.24
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan cermat dan teliti!
1. Tentukan bayangan segitiga 𝑃𝑄𝑅 dengan koordinat 𝑃(βˆ’2, βˆ’6), 𝑄(βˆ’2,6) dan 𝑅(βˆ’8,1) jika direfleksikan
terhadap garis y=x dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis x=-5!
2. Tentukan bayangan titik 𝐴(2, βˆ’3) jika ditranslasikan 𝑇 = (
3
βˆ’2
) dan dilanjutkan oleh rotasi terhadap pusat 𝑂(0,0)
sejauh 900
searah jarum jam!
3. Tentukan bayangan segitiga 𝐾𝐿𝑀 dengan 𝐾(1, βˆ’2), 𝐿(βˆ’3,0), dan 𝑀(βˆ’8,4) dirotasikan terhadap pusat 𝑂(0,0)
sejauh 900
berlawanan arah jarum jam dan dilanjutkan dilatasi dengan pusat (3, βˆ’6) dan factor skala -5!
Modul Matemaika Kelas 11 | 17
RANGKUMAN
NO. JENIS TRANSFORMASI HASIL TRANSFORMASI MATRIKS TRANSFORMASI
1. Translasi 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′(π‘₯ + π‘Ž, 𝑦 + 𝑏) (
π‘Ž
𝑏
)
2. Refleksi
a. Terhadap sumbu 𝑋 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(π‘₯, βˆ’π‘¦) (
1 0
0 βˆ’1
)
b. Terhadap garis π‘₯ = β„Ž 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(2β„Ž βˆ’ π‘₯, 𝑦) Tidak ada
c. Terhadap sumbu π‘Œ 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(βˆ’π‘₯, 𝑦) (
βˆ’1 0
0 1
)
d. Terhadap garis 𝑦 = π‘˜ 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(π‘₯, 2π‘˜ βˆ’ 𝑦) Tidak ada
e. Terhadap garis 𝑦 = π‘₯ 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(𝑦, π‘₯) (
0 1
1 0
)
f. Terhadap garis 𝑦 = βˆ’π‘₯ 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(βˆ’π‘¦, βˆ’π‘₯) (
0 βˆ’1
βˆ’1 0
)
g. Terhadap titik pangkal 𝑂(0,0) 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦) (
βˆ’1 0
0 βˆ’1
)
h. Terhadap titik 𝑃(π‘Ž, 𝑏) 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(2π‘Ž βˆ’ π‘₯, 2𝑏 βˆ’ 𝑦) Tidak ada
3 Rotasi
a. Terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar πœƒ 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′(π‘₯ cos πœƒ βˆ’ 𝑦 sin πœƒ , π‘₯ sin πœƒ + 𝑦 cos πœƒ) (
cos πœƒ βˆ’ sin πœƒ
sin πœƒ cos πœƒ
)
b. Terhadap pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) sebesar πœƒ 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′
((π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ , (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ) Tidak ada
4. Dilatasi
a. Terhadap pusat 𝑂(0,0) dengan factor skala k 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′(π‘˜π‘₯, π‘˜π‘¦) (
π‘˜ 0
0 π‘˜
)
b. Terhadap pusat 𝐴(π‘Ž, 𝑏) dengan factor skala k 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′(π‘˜(π‘₯ βˆ’ π‘Ž) + π‘Ž, π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏) + 𝑏) Tidak ada
5 Transformasi matriks 𝑃′(π‘₯β€²
, 𝑦′) β†’ 𝑃′(π‘Žπ‘₯ + 𝑏𝑦, 𝑐π‘₯ + 𝑑𝑦) (
π‘Ž 𝑏
𝑐 𝑑
)

More Related Content

What's hot

Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenangusdarmadi
Β 
Ppt pers kuadrat
Ppt  pers kuadratPpt  pers kuadrat
Ppt pers kuadratsetiawanherdi
Β 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilanganArif Lubis
Β 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TransformasiRencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasiyurika mariani
Β 
Modul Matematika Fungsi Kuadrat
Modul Matematika Fungsi KuadratModul Matematika Fungsi Kuadrat
Modul Matematika Fungsi KuadratDinar Nirmalasari
Β 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratAbdullah Banjary
Β 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPIra Marion
Β 
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013taschaYL
Β 
Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Persamaan dan Fungsi KuadratPersamaan dan Fungsi Kuadrat
Persamaan dan Fungsi KuadratArikha Nida
Β 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Yusrina Fitriani Ns
Β 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaNida Shafiyanti
Β 
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt Arif Lubis
Β 
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunanPower point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunannadiahbsa
Β 
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat Yulia Angraini
Β 
Rps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sdRps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sdWidiarso Cahyoadi
Β 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)nurwa ningsih
Β 

What's hot (20)

Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Β 
Ppt pers kuadrat
Ppt  pers kuadratPpt  pers kuadrat
Ppt pers kuadrat
Β 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
Β 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TransformasiRencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Β 
Modul Matematika Fungsi Kuadrat
Modul Matematika Fungsi KuadratModul Matematika Fungsi Kuadrat
Modul Matematika Fungsi Kuadrat
Β 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Β 
Koordinat Kutub
Koordinat KutubKoordinat Kutub
Koordinat Kutub
Β 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Β 
Modul kd.3.23
Modul kd.3.23Modul kd.3.23
Modul kd.3.23
Β 
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
Β 
Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Persamaan dan Fungsi KuadratPersamaan dan Fungsi Kuadrat
Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Β 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Β 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbola
Β 
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Β 
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunanPower point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
Β 
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat
Β 
Rps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sdRps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sd
Β 
Kisi kisi soal - sma 11 - eka lismaya sari
Kisi kisi soal - sma 11 - eka lismaya sariKisi kisi soal - sma 11 - eka lismaya sari
Kisi kisi soal - sma 11 - eka lismaya sari
Β 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
Β 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Β 

Similar to Modul kd.3.24

Matematika refleksi
Matematika refleksi Matematika refleksi
Matematika refleksi sartikot
Β 
Transformasi Geometri Matematika SMA kelas 11 part 1.pptx
Transformasi Geometri Matematika SMA kelas 11 part 1.pptxTransformasi Geometri Matematika SMA kelas 11 part 1.pptx
Transformasi Geometri Matematika SMA kelas 11 part 1.pptxthamuz347
Β 
5. transformasi geometri
5. transformasi geometri5. transformasi geometri
5. transformasi geometriFauziah Nofrizal
Β 
Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2Wiri Biri Green
Β 
Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Gold Dayona
Β 
Bab xxi transformasi geometri
Bab xxi transformasi geometriBab xxi transformasi geometri
Bab xxi transformasi geometrihawir finec
Β 
2010 fungsi kuadrat han-han anshori_1404909
2010 fungsi kuadrat han-han anshori_14049092010 fungsi kuadrat han-han anshori_1404909
2010 fungsi kuadrat han-han anshori_1404909hanzhor10
Β 
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi KuadratMateri Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi KuadratSriwijaya University
Β 
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Ayu Febriyanti
Β 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran fauz1
Β 
Makalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi GeometriMakalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi Geometrirenna yavin
Β 
PPT Refleksi Pencerminan Matematika Kelas 11 SMK
PPT Refleksi Pencerminan Matematika Kelas 11 SMKPPT Refleksi Pencerminan Matematika Kelas 11 SMK
PPT Refleksi Pencerminan Matematika Kelas 11 SMKppgbellasantoso03
Β 
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)PutriIndahL
Β 
TRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRITRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRIFauziah Nofrizal
Β 
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptxTRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptxRichadWF
Β 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangMuhammadFirzha1
Β 
Transformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrieTransformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrieandriehasan
Β 
Transformasi
TransformasiTransformasi
TransformasiIkak Waysta
Β 

Similar to Modul kd.3.24 (20)

Matematika refleksi
Matematika refleksi Matematika refleksi
Matematika refleksi
Β 
Transformasi Geometri Matematika SMA kelas 11 part 1.pptx
Transformasi Geometri Matematika SMA kelas 11 part 1.pptxTransformasi Geometri Matematika SMA kelas 11 part 1.pptx
Transformasi Geometri Matematika SMA kelas 11 part 1.pptx
Β 
5. transformasi geometri
5. transformasi geometri5. transformasi geometri
5. transformasi geometri
Β 
Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2
Β 
Ehb.revisi
Ehb.revisiEhb.revisi
Ehb.revisi
Β 
Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001
Β 
Bab xxi transformasi geometri
Bab xxi transformasi geometriBab xxi transformasi geometri
Bab xxi transformasi geometri
Β 
2010 fungsi kuadrat han-han anshori_1404909
2010 fungsi kuadrat han-han anshori_14049092010 fungsi kuadrat han-han anshori_1404909
2010 fungsi kuadrat han-han anshori_1404909
Β 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
Β 
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi KuadratMateri Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
Β 
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Β 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran
Β 
Makalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi GeometriMakalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi Geometri
Β 
PPT Refleksi Pencerminan Matematika Kelas 11 SMK
PPT Refleksi Pencerminan Matematika Kelas 11 SMKPPT Refleksi Pencerminan Matematika Kelas 11 SMK
PPT Refleksi Pencerminan Matematika Kelas 11 SMK
Β 
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Β 
TRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRITRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRI
Β 
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptxTRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
Β 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Β 
Transformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrieTransformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrie
Β 
Transformasi
TransformasiTransformasi
Transformasi
Β 

More from Abdullah Banjary

Integral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabarIntegral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabarAbdullah Banjary
Β 
Modul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabarModul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabarAbdullah Banjary
Β 
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabarModul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabarAbdullah Banjary
Β 
Remidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harianRemidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harianAbdullah Banjary
Β 
Modul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapModul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapAbdullah Banjary
Β 
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XIModul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XIAbdullah Banjary
Β 
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMKModul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMKAbdullah Banjary
Β 
Daftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian ptsDaftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian ptsAbdullah Banjary
Β 
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Abdullah Banjary
Β 

More from Abdullah Banjary (20)

Integral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabarIntegral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabar
Β 
Modul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabarModul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabar
Β 
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabarModul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Β 
Remidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harianRemidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harian
Β 
Modul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapModul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika Lengkap
Β 
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XIModul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Β 
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMKModul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Β 
Daftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian ptsDaftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian pts
Β 
Nilai pts.tkr.02
Nilai pts.tkr.02Nilai pts.tkr.02
Nilai pts.tkr.02
Β 
Nilai pts.tkr.01
Nilai pts.tkr.01Nilai pts.tkr.01
Nilai pts.tkr.01
Β 
Nilai pts.tkj.02
Nilai pts.tkj.02Nilai pts.tkj.02
Nilai pts.tkj.02
Β 
Nilai pts.tkj.01
Nilai pts.tkj.01Nilai pts.tkj.01
Nilai pts.tkj.01
Β 
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Β 
Daftar kategori
Daftar kategoriDaftar kategori
Daftar kategori
Β 
Remidiasi.3
Remidiasi.3Remidiasi.3
Remidiasi.3
Β 
Remidiasi.2
Remidiasi.2Remidiasi.2
Remidiasi.2
Β 
Nilai uts.1 tkr.02
Nilai uts.1 tkr.02Nilai uts.1 tkr.02
Nilai uts.1 tkr.02
Β 
Nilai uts.1 tkr.01
Nilai uts.1 tkr.01Nilai uts.1 tkr.01
Nilai uts.1 tkr.01
Β 
Nilai uts.1 tkj.02
Nilai uts.1 tkj.02Nilai uts.1 tkj.02
Nilai uts.1 tkj.02
Β 
Nilai uts.1 tkj.01
Nilai uts.1 tkj.01Nilai uts.1 tkj.01
Nilai uts.1 tkj.01
Β 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
Β 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
Β 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Β 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
Β 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 

Modul kd.3.24

  • 2. Modul Matemaika Kelas 11 | 2 INFORMASI DAN PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Pelajari materi terlebih dahulu dari berbagai sumber yang ada 2. Jangan jadikan modul ini sebagai satu-satunya sumber belajar agar mendapatkan variasi penyelesaian soal 3. Kerjakan setiap latihan soal yang ada di setiap KD 4. Kumpulkan setiap latihan soal setelah selesai dikerjakan 5. Di akhir modul terdapat soal evaluasi sebagai pengganti nilai ulangan harian 6. Tidak mengumpulkan tugas sama dengan tidak memiliki nilai untuk KD tersebut. Pertanyaan dan pengumpulan tugas dapat dikirim via WA, E_mail dan atau link sekolah Alamat E_mail: ic_diq@yahoo.com
  • 3. Modul Matemaika Kelas 11 | 3 KOMPETENSI DASAR 3.22 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana, pernyataan majemuk , negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan). 3.23 Menganalisis titik, garis dan bidang pada geometri dimensi tiga 3.24 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
  • 4. Modul Matemaika Kelas 11 | 4 KD.3.24 TRANSFORMASI GEOMETRI A. PENGERTIAN - Transformasi geometri merupakan perubahan suatu bidang geometri yang meliputi posisi, besar dan bentuknya sendiri. - Transformasi Isometri merupakan salah satu jenis trnasformati geometri dengan hasil transformasinya kongruen dengan bangun yang ditransformasikan. Bentuk-bentuk transformasi geometri yang akan kita bahas pada pembahasan kali ini meliputi: 1. Translasi (Pergeseran) 2. Refleksi (Pencerminan) 3. Rotasi (Perputaran) 4. Dilatasi (Perbesaran) Untuk memperjelas pengertian masing-masing, berikut pembahasan satu-persatu dari bentuk transformasi geometri B. BENTUK TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI (GESERAN) Translasi merupakan bentuk pergeseran seluruh objek geometri sejauh dan dengan arah yang sama. Jika diketahui objek geometri ditranslasikan dengan 𝑻 = ( 𝒂 𝒃 ), maka bayangan dari objek tersebut diberlakukan aturan sebagai berikut: Jenis Translasi Posisi Awal Bayangan Ilustrasi Titik 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴’(π‘₯ + π‘Ž, 𝑦 + 𝑏) Garis π‘šπ‘₯ + 𝑛𝑦 = 𝑐 π‘š(π‘₯β€² βˆ’ π‘Ž) + 𝑛(𝑦′ βˆ’ 𝑏) = 𝑐 Jika diperhatikan panjang garis tidak berubah, yang berubah hanya posisi bias dilihat segitiga yang terbentuk saling kongruen. Kurva 𝑦 = π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 𝑦′ βˆ’ 𝑏 = π‘Ž(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2 + 𝑏(π‘₯ βˆ’ 𝑏) + 𝑐 Y X A(x,y) 𝑻 = ( 𝒂 𝒃 ) 𝐴’(π‘₯ + π‘Ž, 𝑦 + 𝑏) x y x+a y+b a b Y X π‘š(π‘₯ + π‘Ž) + 𝑛(𝑦 + 𝑏) = 𝑐 π‘šπ‘₯ + 𝑛𝑦 = 𝑐
  • 5. Modul Matemaika Kelas 11 | 5 Contoh 1: Tentukan bayangan titik 𝐴(βˆ’1,4) dan titik 𝐡(5, βˆ’1) oleh translasi 𝑻 = ( πŸ‘ βˆ’πŸ ) Penyelesaian: 𝐴(βˆ’1,4) 𝑻=( πŸ‘ βˆ’πŸ ) β†’ 𝐴′(βˆ’1 + 3,4 + (βˆ’2))𝐴′(2,2) 𝐡(5, βˆ’1) 𝑻=( πŸ‘ βˆ’πŸ ) β†’ 𝐡′(5 + 3, βˆ’1 + (βˆ’2))𝐡′(8, βˆ’3) Contoh 2: Tentukan bayangan garis 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 βˆ’ 5 = 0 oleh translasi 𝑻 = ( βˆ’πŸ 𝟏 ) Penyelesaian: 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 βˆ’ 5 = 0 𝑻=( βˆ’πŸ 𝟏 ) β†’ 3(π‘₯β€² βˆ’ (βˆ’2)) βˆ’ 2(𝑦′ βˆ’ 1) βˆ’ 5 = 0 3(π‘₯β€² + 2) βˆ’ 2(𝑦′ βˆ’ 1) βˆ’ 5 = 0 3π‘₯β€² + 6 βˆ’ 2𝑦′ + 2 βˆ’ 5 = 0 3π‘₯β€² βˆ’ 2𝑦′ + 3 = 0 Jadi bayangan garis 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 βˆ’ 5 = 0 adalah 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 3 = 0 Contoh 3: Tentukan bayangan garis 𝑦 = 2π‘₯2 βˆ’ π‘₯ + 4 oleh translasi 𝑻 = ( 𝟐 βˆ’πŸ ) Penyelesaian: 𝑦 = 2π‘₯2 βˆ’ π‘₯ + 4 𝑻=( 𝟐 βˆ’πŸ ) β†’ 𝑦′ βˆ’ (βˆ’2) = 2(π‘₯β€² βˆ’ 2)2 βˆ’ (π‘₯β€² βˆ’ 2) + 4 𝑦′ + 2 = 2((π‘₯β€²)2 βˆ’ 4π‘₯β€² + 4) βˆ’ π‘₯β€² + 2 + 4 𝑦′ + 2 = 2(π‘₯β€²)2 βˆ’ 8π‘₯β€² + 8 βˆ’ π‘₯β€² + 6 𝑦′ + 2 = 2(π‘₯β€²)2 βˆ’ 9π‘₯β€² + 14 𝑦′ = 2(π‘₯β€²)2 βˆ’ 9π‘₯β€² + 14 βˆ’ 2 𝑦′ = 2(π‘₯β€²)2 βˆ’ 9π‘₯β€² + 12 Jadi bayangan garis 𝑦 = 2π‘₯2 βˆ’ π‘₯ + 4 adalah 𝑦 = 2π‘₯2 βˆ’ 9π‘₯ + 12 LATIHAN 1 a. Tentukan bayangan titik 𝑃(0,7) dan titik 𝑄(βˆ’9,11) oleh translasi 𝑻 = ( βˆ’πŸ• 𝟎 ) b. Tentukan bayangan garis π‘₯ + 3𝑦 = 7 oleh translasi 𝑻 = ( 𝟏 βˆ’πŸ‘ ) c. Tentukan bayangan garis 𝑦 = βˆ’3π‘₯2 + 2π‘₯ βˆ’ 2 oleh translasi 𝑻 = ( 𝟏 𝟐 ) 2. REFLEKSI (PENCERMINAN) Refleksi atau pencerminan adalah suatu transformasi yang memindahkan/menggeser setiap titik pada objek geometri dengan menggunakan sifat bayangan cermin. Adapun sifat bayangan cermin adalah sebagai berikut: - Jarak setiap titik dengan cermin sama dengan jarak bayangan titik dengan cermin - Objek geometri yang dicerminkan berhadapan dengan hasil bayangannya
  • 6. Modul Matemaika Kelas 11 | 6 Ilustrasi konsep pencerminan Berikut jenis-jenis refleksi: Jenis Refleksi Posisi Awal Bayangan Matrik yang sesuai Ilustrasi terhadap sumbu π‘₯ atau 𝑦 = 0 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴’(π‘₯, βˆ’π‘¦) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( 1 0 0 βˆ’1 ) ( π‘₯ 𝑦) terhadap sumbu π’š atau 𝒙 = 𝟎 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, 𝑦) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( βˆ’1 0 0 1 ) ( π‘₯ 𝑦) terhadap garis 𝒙 = 𝒉 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(2β„Ž βˆ’ π‘₯, 𝑦) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( βˆ’1 0 0 1 ) ( π‘₯ 𝑦) + ( 2β„Ž 0 ) Y X 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(2β„Ž βˆ’ π‘₯, 𝑦) π‘₯ = β„Ž β„Ž A A’ cermin Y X 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(π‘₯,βˆ’π‘¦) Y X 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, 𝑦)
  • 7. Modul Matemaika Kelas 11 | 7 Jenis Refleksi Posisi Awal Bayangan Matrik yang sesuai Ilustrasi terhadap garis π’š = π’Œ 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(π‘₯, 2π‘˜ βˆ’ 𝑦) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( 1 0 0 βˆ’1 ) ( π‘₯ 𝑦) + ( 0 2π‘˜ ) x 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(π‘₯, 2π‘˜ βˆ’ 𝑦) 𝑦 = π‘˜π‘˜ terhadap garis π’š = 𝒙 atau 𝒙 = π’š 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(𝑦, π‘₯) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( 0 1 1 0 ) ( π‘₯ 𝑦) x y 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(𝑦, π‘₯) 𝑦 = βˆ’π‘₯ terhadap garis π’š = βˆ’π’™ atau 𝒙 = βˆ’π’š 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘¦, βˆ’π‘₯) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( 0 βˆ’1 βˆ’1 0 ) ( π‘₯ 𝑦) terhadap titik pangkal 𝑢(𝟎, 𝟎) 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( βˆ’1 0 0 βˆ’1 ) ( π‘₯ 𝑦) terhadap titik pangkal 𝑷(𝒂, 𝒃) 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(2π‘Ž βˆ’ π‘₯, 2𝑏 βˆ’ 𝑦) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( βˆ’1 0 0 βˆ’1 ) ( π‘₯ 𝑦) + ( 2π‘Ž 2𝑏 ) x y 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(2π‘Ž βˆ’ π‘₯, 2𝑏 βˆ’ 𝑦) 𝑃(π‘Ž, 𝑏) x y 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′ (βˆ’π‘¦,βˆ’π‘₯) 𝑦 = π‘₯ x y 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦) 𝑂(0,0)
  • 8. Modul Matemaika Kelas 11 | 8 Contoh.1. Tentukan bayangan titik 𝑃(βˆ’4, βˆ’1) setelah direfleksikan terhadap sumbu π‘₯! Penyelesaian Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap sumbu x diperoleh: 𝑃(βˆ’4, βˆ’1) 𝒔𝒃.𝒙 β†’ 𝑃′(π‘₯, βˆ’π‘¦)𝑃′(βˆ’4, βˆ’(βˆ’1))𝑃′(βˆ’4,1) Contoh.2. Tentukan bayangan titik 𝑃(5, βˆ’7) setelah direfleksikan terhadap sumbu 𝑦! Penyelesaian Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap sumbu x diperoleh: 𝑃(5, βˆ’7) 𝒔𝒃.π’š β†’ 𝑃′(βˆ’π‘₯, 𝑦)𝑃′(βˆ’5, βˆ’7) Contoh.3. Tentukan bayangan garis 𝑦 = 5π‘₯ + 3 setelah direfleksikan terhadap sumbu π‘₯! Penyelesaian Coba perhatikan aturan refleksi terhadap sumbu π‘₯ 𝑃(π‘₯, 𝑦) 𝒔𝒃.𝒙 β†’ 𝑃′(π‘₯, βˆ’π‘¦) Jika diperhatikan setelah direfleksikan terhadap sumbu π‘₯ kita peroleh nilai π‘₯ = π‘₯’ dan 𝑦 = βˆ’π‘¦β€™, sehingga bayangan garis 𝑦 = 5π‘₯ + 3 dapat dicari dengan cara mensubstitusikan nilai π‘₯ dan 𝑦 tersebut. 𝑦 = 5π‘₯ + 3 𝒔𝒃.𝒙 β†’ βˆ’π‘¦β€² = 5π‘₯β€² + 3 𝑦′ = βˆ’5π‘₯β€² βˆ’ 3 Jadi bayangan garisnya adalah 𝑦 = βˆ’5π‘₯ βˆ’ 3 Contoh.4. Tentukan bayangan titik 𝑃(2, βˆ’3) setelah direfleksikan terhadap garis π‘₯ = βˆ’2! Penyelesaian Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap garis π‘₯ = βˆ’2 diperoleh: 𝑃(2, βˆ’3) 𝒙=βˆ’πŸ β†’ 𝑃′(2β„Ž βˆ’ π‘₯, 𝑦)𝑃′(2(βˆ’2) βˆ’ 2, βˆ’3)𝑃′(βˆ’6, βˆ’3) Contoh.5. Tentukan bayangan titik 𝑃(βˆ’5, βˆ’1) setelah direfleksikan terhadap garis 𝑦 = 3! Penyelesaian Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap garis π‘₯ = βˆ’2 diperoleh: 𝑃(βˆ’5, βˆ’1) π’š=πŸ‘ β†’ 𝑃′(π‘₯, 2π‘˜ βˆ’ 𝑦)𝑃′(βˆ’5,2(3) βˆ’ (βˆ’1))𝑃′(βˆ’5,7) Contoh.6. Tentukan bayangan titik 𝐴(βˆ’5, βˆ’1) setelah direfleksikan terhadap titik pusat 𝑂(0,0) dan titik 𝑃(3,1) ! Penyelesaian Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap titik pusat 𝑂(0,0) diperoleh: 𝐴(βˆ’5,1) 𝑢(𝟎,𝟎) β†’ 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦)𝐴′(βˆ’(βˆ’5), βˆ’1)𝐴′(5, βˆ’1) Dengan menggunakan aturan refleksi terhadap titik pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) diperoleh: 𝐴(βˆ’5,1) 𝑷(𝒂,𝒃) β†’ 𝐴′(2π‘Ž βˆ’ π‘₯, 2𝑏 βˆ’ 𝑦)𝐴′(2(3) βˆ’ (βˆ’5),2(1) βˆ’ 1)𝐴′(6 + 5,2 βˆ’ 1)𝐴′(11,1)
  • 9. Modul Matemaika Kelas 11 | 9 LATIHAN 2 a. Tentukan bayangan Segitiga ABC dengan titik 𝐴(1,3), 𝐡(3,4) dan 𝐢(8,2) yang direfleksikan terhadap garis π‘₯ = βˆ’2 b. Tentukan bayangan titik 𝑀(8,4) yang direfleksikan terhadap titik 𝑃(2,2)! c. Gambarkan pada bidang kartesius kedua refleksi diatas! 3. ROTASI (PUTARAN) Rotasi (putaran) adalah perpindahan seluruh objek geometri dengan pusat tertentu, sudut dan arah tertentu. Ada dua jenis rotasi jika dibedakan berdasarkan arahnya yakni rotasi serah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam. a. Rotasi titik P(x,y) terhadap pusat 𝑢(𝟎, 𝟎), sebesar 𝜽 dan berlawanan arah jarum jam Perhatikan gambar disamping. Titik 𝑃(π‘₯, 𝑦) dirotasikan terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar πœƒ berlawanan arah putaran jarum jam, maka bayangan titiknya adalah sebagai berikut: π‘₯β€² = π‘₯ cos πœƒ βˆ’ 𝑦 sin πœƒ 𝑦′ = π‘₯ sin πœƒ + 𝑦 cos πœƒ Atau jika dituliskan dalam titik koordinat bayangan P adalah sebagai berikut: 𝑃′(π‘₯ cos πœƒ βˆ’ 𝑦 sin πœƒ , π‘₯ sin πœƒ + 𝑦 cos πœƒ) Sedangkan matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar πœƒ berlawanan arah putaran jarum jam adalah ( cos πœƒ βˆ’ sin πœƒ sin πœƒ cos πœƒ ) Dinotasikan 𝑃(π‘₯, 𝑦) 𝑂(0,0) β†’ 𝑃′(π‘₯ cos πœƒ βˆ’ 𝑦 sin πœƒ , π‘₯ sin πœƒ + 𝑦 cos πœƒ) Untuk beberapa sudut dapat langsung ditentukan, sebagaimana pada table berikut: PUSAT ARAH TERHADAP JARUM JAM BESAR SUDUT TITIK AWAL BAYANGAN 𝑂(0,0) Searah βˆ’900 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(𝑦, βˆ’π‘₯) berlawanan 900 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘¦, π‘₯) Searah βˆ’1800 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦) berlawanan 1800 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦) b. Rotasi titik P(x,y) terhadap pusat 𝑷(𝒂, 𝒃), sebesar 𝜽 dan berlawanan arah jarum jam Titik 𝐴(π‘₯, 𝑦) dirotasikan terhadap pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) sebesar πœƒ berlawanan arah putaran jarum jam, maka bayangan titiknya adalah sebagai berikut: π‘₯β€² = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ 𝑦′ = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ Atau jika dituliskan dalam titik koordinat bayangan A adalah sebagai berikut: 𝐴′ ((π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ , (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ) Y X 𝑃(π‘₯, 𝑦) 𝑃′(π‘₯β€² , 𝑦′ ) O r r πœƒ 𝛼
  • 10. Modul Matemaika Kelas 11 | 10 Dengan bayangan titik 𝐴(π‘₯, 𝑦) yang dirotasikan terhadap pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) sebesar πœƒ berlawanan arah putaran jarum jam adalah 𝐴′(π‘₯β€², 𝑦′) dengan { π‘₯β€² βˆ’ π‘Ž = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ 𝑦′ βˆ’ 𝑏 = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ Dinotasikan 𝑃(π‘₯, 𝑦) 𝑃(π‘Ž,𝑏) β†’ 𝑃′ ((π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ , (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ) Berikut adalah gambar ilustrasi rotasinya. Y X 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(π‘₯β€² , 𝑦′ ) O r r πœƒ 𝛼 𝑃(π‘Ž, 𝑏) x-a 𝑦 βˆ’ 𝑏 Contoh.1. : Tentukan matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar 600 searah putaran jarum jam. Penyelesaian Rotasi sebesar 600 searah putaran jarum jam adalah ⟺ πœƒ = βˆ’600 Matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar 600 berlawanan arah putaran jarum jam adalah ( cos πœƒ βˆ’ sin πœƒ sin πœƒ cos πœƒ ) = ( cos(βˆ’600) βˆ’ sin(βˆ’600) sin(βˆ’600) cos(βˆ’600) ) = ( 1 2 1 2 √3 βˆ’ 1 2 √3 1 2 ) Contoh.2. Tentukan bayangan garis dengan persamaan 3𝑦 + 2π‘₯ = 4 yang dirotasi terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar 900 berlawanan arah putaran jarum jam. Penyelesaian Rotasi sebesar 900 berlawanan arah putaran jarum jam ⟺ πœƒ = 900 ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( cos πœƒ βˆ’ sin πœƒ sin πœƒ cos πœƒ ) ( π‘₯ 𝑦) = (cos 900 βˆ’ sin 900 sin 900 cos 900 ) ( π‘₯ 𝑦) = ( 0 βˆ’1 1 0 ) ( π‘₯ 𝑦) = ( βˆ’π‘¦ π‘₯ ) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( βˆ’π‘¦ π‘₯ ) Substitusikan π‘₯ = 𝑦′ dan 𝑦 = βˆ’π‘₯β€² ke persamaan 3𝑦 + 2π‘₯ = 4 3𝑦 + 2π‘₯ = 4 3(βˆ’π‘₯β€²) + 2𝑦′ = 4 βˆ’3π‘₯β€² + 2𝑦′ = 4 3π‘₯β€² βˆ’ 2𝑦′ = βˆ’4 Jadi, bayangannya adalah 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 = βˆ’4 atau βˆ’3π‘₯ + 2𝑦 = 4
  • 11. Modul Matemaika Kelas 11 | 11 Contoh.3. Tentukan bayangan titik 𝐴(2, βˆ’3) setelah dirotasikan terhadap pusat 𝑃(1, βˆ’6) sebesar 900 berlawanan arah putaran jarum jam. penyelesaian Rotasi sebesar 900 berlawanan arah putaran jarum jam ⟺ πœƒ = 900 Titik 𝐴(2, βˆ’3); berarti π‘₯ = 2 dan 𝑦 = βˆ’3 Titik pusat 𝑃(1, βˆ’6); berarti π‘Ž = 1 dan 𝑏 = βˆ’6 π‘₯β€² βˆ’ π‘Ž = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ ⟺ π‘₯β€² βˆ’ 1 = (2 βˆ’ 1) cos 900 βˆ’ (βˆ’3 βˆ’ (βˆ’6)) sin 900 ⟺ π‘₯β€² βˆ’ 1 = 1 cos 900 βˆ’ 3 sin 900 ⟺ π‘₯β€² βˆ’ 1 = 1(0) βˆ’ 3(1) ⟺ π‘₯β€² βˆ’ 1 = 0 βˆ’ 3 ⟺ π‘₯β€² = βˆ’2 𝑦′ βˆ’ 𝑏 = (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) 𝑠𝑖𝑛 πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) π‘π‘œπ‘  πœƒ ⟺ 𝑦′ βˆ’ (βˆ’6) = (2 βˆ’ 1) sin 900 + (βˆ’3 βˆ’ (βˆ’6)) cos 900 ⟺ 𝑦′ + 6 = 1 sin 900 + 3 cos 900 ⟺ 𝑦′ + 6 = 1(1) + 3(0) ⟺ 𝑦′ + 6 = 1 + 0 ⟺ 𝑦′ = βˆ’5 Jadi, koordinat bayangannya adalah 𝐴′(βˆ’2, βˆ’5) LATIHAN 3 a. Tentukan bayangan Segitiga ABC dengan titik 𝐴(1,3), 𝐡(3,4) dan 𝐢(8,2) yang dirotasikan terhadap pusat 𝑂(0,0) sejauh 900 dan berlawanan arah jarum jam. b. Tentukan bayangan Segitiga ABC dengan titik 𝐴(1,3), 𝐡(3,4) dan 𝐢(8,2) yang dirotasikan terhadap pusat 𝑂(0,0) sejauh 900 dan searah jarum jam. c. Gambarkan pada bidang kartesius kedua refleksi diatas! A. DILATASI Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu bangunan, tetapi tidak mengubah bentuk bangunan. Suatu dilatasi ditentukan oleh pusat dilatasi dan factor dilatasi atau factor skala. Gambar konsep dilatasi titik garis dan bidang Y X O A B C A’ B’ C’
  • 12. Modul Matemaika Kelas 11 | 12 Berikut adalah table konsep dilatasi dan ilustrasi gambarnya PUSAT FAKTOR SKALA TITIK AWAL BAYANGAN ILUSTRASI 𝑂(0,0) π‘˜ 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(π‘˜π‘₯, π‘˜π‘¦) 𝐴′(π‘˜π‘₯, π‘˜π‘¦) Y X O A B 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝑃(π‘Ž, 𝑏) π‘˜ 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝐴′(π‘˜(π‘₯ βˆ’ π‘Ž) + π‘Ž, π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏) + 𝑏) 𝐴′(π‘˜(π‘₯ βˆ’ π‘Ž + π‘Ž, π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏) + 𝑏) Y X O Q R 𝐴(π‘₯, 𝑦) 𝑃(π‘₯, 𝑦) x’-a Contoh.1. Tentukan bayangan 𝐴(βˆ’2,4) setelah didilatasikan terhadap pusat 𝑃(3, βˆ’1) dengan factor skala βˆ’3. Penyelesaian: Titik 𝐴(βˆ’2,4); berarti π‘₯ = βˆ’2 dan 𝑦 = 4 Titik pusat 𝑃(3, βˆ’1); berarti π‘Ž = 3 dan 𝑏 = βˆ’1 Factor skala βˆ’3; berarti π‘˜ = βˆ’3 π‘₯β€² βˆ’ π‘Ž = π‘˜(π‘₯ βˆ’ π‘Ž) ⟺ π‘₯β€² βˆ’ 3 = βˆ’3(βˆ’2 βˆ’ 3) ⟺ π‘₯β€² βˆ’ 3 = βˆ’3(βˆ’5) ⟺ π‘₯β€² βˆ’ 3 = 15 ⟺ π‘₯β€² = 18 𝑦′ βˆ’ 𝑏 = π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏) ⟺ 𝑦′ βˆ’ (βˆ’1) = βˆ’3(4 βˆ’ (βˆ’1)) ⟺ 𝑦′ + 1 = βˆ’3(5) ⟺ 𝑦′ + 1 = βˆ’15 ⟺ 𝑦′ = βˆ’16 Jadi, bayangannya adalah 𝐴′(18, βˆ’16) Contoh.2. Titik 𝐴(βˆ’1,5) dan 𝐡(4, βˆ’2) setelah didilatasikan terhadap pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) dengan factor skala π‘˜ menjadi 𝐴′(βˆ’5,14) dan 𝐡′(5,0). Tentukan nilai π‘˜, π‘Ž, dan 𝑏. Penyelesaian: Titik 𝐴(βˆ’1,5) dilatasi menjadi 𝐴′(βˆ’5,14) xβ€² βˆ’ a = k(x βˆ’ a) ⟺ βˆ’5 βˆ’ π‘Ž = π‘˜(βˆ’1 βˆ’ π‘Ž) ⟺ βˆ’5 βˆ’ π‘Ž = βˆ’π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž
  • 13. Modul Matemaika Kelas 11 | 13 ⟺ βˆ’5 = βˆ’π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž + π‘Ž … (1) 𝑦′ βˆ’ 𝑏 = π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏) ⟺ 14 βˆ’ 𝑏 = π‘˜(5 βˆ’ 𝑏) ⟺ 14 βˆ’ 𝑏 = 5π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘ ⟺ 14 = 5π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘ + 𝑏 …(2) Titik 𝐡(4, βˆ’2) dilatasi menjadi 𝐡′(5,0) xβ€² βˆ’ a = k(x βˆ’ a) ⟺ 5 βˆ’ π‘Ž = π‘˜(4 βˆ’ π‘Ž) ⟺ 5 βˆ’ π‘Ž = 4π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž ⟺ 𝑐 … (3) 𝑦′ βˆ’ 𝑏 = π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏) ⟺ 0 βˆ’ 𝑏 = π‘˜(βˆ’2 βˆ’ 𝑏) ⟺ 0 βˆ’ 𝑏 = βˆ’2π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘ ⟺ 0 = βˆ’2π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘ + 𝑏 …(4) Eliminasi persamaan (1) dan (3) βˆ’5 = βˆ’π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž + π‘Ž 5 = 4π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž + π‘Ž βˆ’ βˆ’10 = βˆ’5π‘˜ βˆ’10 = βˆ’5π‘˜ π‘˜ = 2 Substitusikan π‘˜ = 2 ke persamaan (1) βˆ’5 = βˆ’π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘Ž + π‘Ž βˆ’5 = βˆ’2 βˆ’ 2π‘Ž + π‘Ž βˆ’5 = βˆ’2 βˆ’ π‘Ž βˆ’5 + 2 = βˆ’π‘Ž βˆ’3 = βˆ’π‘Ž π‘Ž = 3 Substitusikan π‘˜ = 2 ke persamaan (2) 14 = 5π‘˜ βˆ’ π‘˜π‘ + 𝑏 14 = 5(2) βˆ’ (2)𝑏 + 𝑏 14 = 10 βˆ’ 2𝑏 + 𝑏 14 βˆ’ 10 = βˆ’π‘ 4 = βˆ’π‘ 𝑏 = βˆ’4 Jadi, nilai π‘˜, π‘Ž, dan 𝑏 berturut – turut adalah 2, 3 dan βˆ’4 Contoh.3. Suatu garis dengan persamaan 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = 3 setelah didilatasi terhadap pusat 𝑂(0,0) dengan factor skala π‘˜ menghasilkan bayangan 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = βˆ’9. Tentukan nilai π‘˜. Penyelesaian: π‘₯β€² = π‘˜π‘₯ ⟺ π‘₯ = π‘₯β€² π‘˜ … (1) 𝑦′ = π‘˜π‘¦ ⟺ 𝑦 = 𝑦′ π‘˜ … (2)
  • 14. Modul Matemaika Kelas 11 | 14 Substitusikan persamaan (1) dan (2) ke persamaan 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = 3 diperoleh 2 ( π‘₯β€² π‘˜ ) βˆ’ 5 ( 𝑦′ π‘˜ ) = 3 ⟺ 2π‘₯β€² βˆ’ 5𝑦′ = 3π‘˜ Sehingga persamaan bayangannya adalah 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = 3π‘˜ 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = 3π‘˜ ⟺ 2π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = βˆ’9 3π‘˜ = βˆ’9 ⟺ π‘˜ = βˆ’3 Jadi, nilai π‘˜ = βˆ’3 LATIHAN 2 Koordinat titik sudut 𝑃(2,1), 𝑄(3, βˆ’3) dan 𝑅(5,2) didilatasikan oleh [𝑂, βˆ’3]. Gambarkan bayangan ketiga titik sudut segitiga tersebut pada diagram kartesius! B. TRANSFORMASI DENGAN MATRIKS Bayangan titik 𝑃(π‘₯, 𝑦) ditransformasikan dengan 𝑇 = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) menghasilkan bayangan adalah 𝑃′(π‘Žπ‘₯ + 𝑏𝑦, 𝑐π‘₯ + 𝑑𝑦) Bayangan titik 𝑃(π‘₯, 𝑦) terhadap transformasi 𝑇 = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) dalam bentuk matriks dapat dituliskan sebagai berikut π‘₯β€² = π‘Žπ‘₯ + 𝑏𝑦 𝑦′ = 𝑐π‘₯ + 𝑑𝑦 ⟺ ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) ( π‘₯ 𝑦) Contoh : 1) Tentukan bayangan dari titik 𝐴(2, βˆ’3) oleh transformasi 𝑇 = ( 1 0 βˆ’4 3 ). ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) ( π‘₯ 𝑦) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( 1 0 βˆ’4 3 ) ( 2 βˆ’3 ) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( 2 + 0 βˆ’8 βˆ’ 9 ) = ( 2 βˆ’17 ) Jadi, bayangannya adalah 𝐴′(2, βˆ’17) 2) Tentukan bayangan garis dengan persamaan 2π‘₯ βˆ’ 7𝑦 = 3 setelah ditransformasikan oleh 𝑇 = ( 3 βˆ’2 βˆ’4 3 ). Dengan menggunakan matriks invers. ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) ( π‘₯ 𝑦) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( 3 βˆ’2 βˆ’4 3 ) ( π‘₯ 𝑦) ( π‘₯ 𝑦) = ( 3 βˆ’2 βˆ’4 3 ) βˆ’1 ( π‘₯β€² 𝑦′ ) ( π‘₯ 𝑦) = 1 9βˆ’8 ( 3 2 4 3 ) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) ( π‘₯ 𝑦) = ( 3 2 4 3 ) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) ( π‘₯ 𝑦) = ( 3π‘₯β€² + 2𝑦′ 4π‘₯β€² + 3𝑦′ ) Berdasarkan persamaan tersebut, diperoleh π‘₯ = 3π‘₯β€² + 2𝑦′ dan 𝑦 = 4π‘₯β€² + 3𝑦′ kemudian substitusikan ke persamaan 2π‘₯ βˆ’ 7𝑦 = 3 2π‘₯ βˆ’ 7𝑦 = 3 2(3π‘₯β€² + 2𝑦′ ) βˆ’ 7(4π‘₯β€² + 3𝑦′) = 3
  • 15. Modul Matemaika Kelas 11 | 15 6π‘₯β€² + 4𝑦′ βˆ’ 28π‘₯β€² βˆ’ 21𝑦′ = 3 βˆ’22π‘₯β€² βˆ’ 17𝑦′ = 3 22π‘₯β€² + 17𝑦′ = βˆ’3 Jadi, bayangannya adalah 22π‘₯ + 17𝑦 = βˆ’3 3) Titik 𝐴(2, βˆ’5) dan 𝐡(βˆ’3,1) ditransformasikan oleh 𝑇 = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) menghasilkan bayangan 𝐴′(9,25) dan 𝐡′(βˆ’7, βˆ’18). Tentukan bayangan titik 𝐢(0,7) oleh transformasi 𝑇 tersebut. Pemetaan dari titik 𝐴(2, βˆ’5) ke 𝐴′(9,25) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) ( π‘₯ 𝑦) ⟺ ( 9 25 ) = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) ( 2 βˆ’5 ) ⟺ ( 9 25 ) = ( 2π‘Ž βˆ’ 5𝑏 2𝑐 βˆ’ 5𝑑 ) Berdasarkan kesamaan matriks tersebut, diperoleh persamaan berikut 2π‘Ž βˆ’ 5𝑏 = 9 … (1) 2𝑐 βˆ’ 5𝑑 = 25 … (2) Pemetaan dari titik 𝐡(βˆ’3,1) ke 𝐡′(βˆ’7, βˆ’18) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) ( π‘₯ 𝑦) ⟺ ( βˆ’7 βˆ’18 ) = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) ( βˆ’3 1 ) ⟺ ( βˆ’7 βˆ’18 ) = ( βˆ’3π‘Ž + 𝑏 βˆ’3𝑐 + 𝑑 ) Berdasarkan kesamaan matriks tersebut, diperoleh persamaan berikut βˆ’3π‘Ž + 𝑏 = βˆ’7 … (3) βˆ’3𝑐 + 𝑑 = βˆ’18 … (4) Eliminasi persamaan (1) dan (3) 2π‘Ž βˆ’ 5𝑏 = 9 βˆ’3π‘Ž + 𝑏 = βˆ’7 | Γ— 3 Γ— 2 | 6π‘Ž βˆ’ 15𝑏 = 27 βˆ’6π‘Ž + 2𝑏 = βˆ’14+ βˆ’13𝑏 = 13 𝑏 = βˆ’1 Substitusikan nilai 𝑏 = βˆ’1 ke persamaan (1) 2π‘Ž βˆ’ 5𝑏 = 9 2π‘Ž βˆ’ 5(βˆ’1) = 9 2π‘Ž = 9 βˆ’ 5 2π‘Ž = 4 π‘Ž = 2 Eliminasi persamaan (2) dan (4) 2𝑐 βˆ’ 5𝑑 = 25 βˆ’3𝑐 + 𝑑 = βˆ’18 | Γ— 3 Γ— 2 | 6𝑐 βˆ’ 15𝑑 = 75 βˆ’6𝑐 + 2𝑑 = βˆ’36+ βˆ’13𝑑 = 39 𝑑 = 3 Substitusikan nilai 𝑑 = 3 ke persamaan (2) 2𝑐 βˆ’ 5𝑑 = 25 2𝑐 βˆ’ 5(3) = 25 2𝑐 = 25 βˆ’ 15
  • 16. Modul Matemaika Kelas 11 | 16 2𝑐 = 10 𝑐 = 5 Sehingga matriks yang bersesuaian dari transformasi tersebut adalah 𝑇 = ( 2 βˆ’1 5 3 ) Pemetaan dari titik 𝐢(0,7) oleh transformasi T adalah ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 ) ( π‘₯ 𝑦) ( π‘₯β€² 𝑦′ ) = ( 2 βˆ’1 5 3 ) ( 0 7 ) = ( βˆ’7 βˆ’21 ) Jadi, bayanganya adalah 𝐢′(βˆ’7, βˆ’21) SOAL ULANGAN HARIAN 3.24 Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan cermat dan teliti! 1. Tentukan bayangan segitiga 𝑃𝑄𝑅 dengan koordinat 𝑃(βˆ’2, βˆ’6), 𝑄(βˆ’2,6) dan 𝑅(βˆ’8,1) jika direfleksikan terhadap garis y=x dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis x=-5! 2. Tentukan bayangan titik 𝐴(2, βˆ’3) jika ditranslasikan 𝑇 = ( 3 βˆ’2 ) dan dilanjutkan oleh rotasi terhadap pusat 𝑂(0,0) sejauh 900 searah jarum jam! 3. Tentukan bayangan segitiga 𝐾𝐿𝑀 dengan 𝐾(1, βˆ’2), 𝐿(βˆ’3,0), dan 𝑀(βˆ’8,4) dirotasikan terhadap pusat 𝑂(0,0) sejauh 900 berlawanan arah jarum jam dan dilanjutkan dilatasi dengan pusat (3, βˆ’6) dan factor skala -5!
  • 17. Modul Matemaika Kelas 11 | 17 RANGKUMAN NO. JENIS TRANSFORMASI HASIL TRANSFORMASI MATRIKS TRANSFORMASI 1. Translasi 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′(π‘₯ + π‘Ž, 𝑦 + 𝑏) ( π‘Ž 𝑏 ) 2. Refleksi a. Terhadap sumbu 𝑋 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(π‘₯, βˆ’π‘¦) ( 1 0 0 βˆ’1 ) b. Terhadap garis π‘₯ = β„Ž 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(2β„Ž βˆ’ π‘₯, 𝑦) Tidak ada c. Terhadap sumbu π‘Œ 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(βˆ’π‘₯, 𝑦) ( βˆ’1 0 0 1 ) d. Terhadap garis 𝑦 = π‘˜ 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(π‘₯, 2π‘˜ βˆ’ 𝑦) Tidak ada e. Terhadap garis 𝑦 = π‘₯ 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(𝑦, π‘₯) ( 0 1 1 0 ) f. Terhadap garis 𝑦 = βˆ’π‘₯ 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(βˆ’π‘¦, βˆ’π‘₯) ( 0 βˆ’1 βˆ’1 0 ) g. Terhadap titik pangkal 𝑂(0,0) 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(βˆ’π‘₯, βˆ’π‘¦) ( βˆ’1 0 0 βˆ’1 ) h. Terhadap titik 𝑃(π‘Ž, 𝑏) 𝐴(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝐴′(2π‘Ž βˆ’ π‘₯, 2𝑏 βˆ’ 𝑦) Tidak ada 3 Rotasi a. Terhadap pusat 𝑂(0,0) sebesar πœƒ 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′(π‘₯ cos πœƒ βˆ’ 𝑦 sin πœƒ , π‘₯ sin πœƒ + 𝑦 cos πœƒ) ( cos πœƒ βˆ’ sin πœƒ sin πœƒ cos πœƒ ) b. Terhadap pusat 𝑃(π‘Ž, 𝑏) sebesar πœƒ 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′ ((π‘₯ βˆ’ π‘Ž) cos πœƒ βˆ’ (𝑦 βˆ’ 𝑏) sin πœƒ , (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) sin πœƒ + (𝑦 βˆ’ 𝑏) cos πœƒ) Tidak ada 4. Dilatasi a. Terhadap pusat 𝑂(0,0) dengan factor skala k 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′(π‘˜π‘₯, π‘˜π‘¦) ( π‘˜ 0 0 π‘˜ ) b. Terhadap pusat 𝐴(π‘Ž, 𝑏) dengan factor skala k 𝑃(π‘₯, 𝑦) β†’ 𝑃′(π‘˜(π‘₯ βˆ’ π‘Ž) + π‘Ž, π‘˜(𝑦 βˆ’ 𝑏) + 𝑏) Tidak ada 5 Transformasi matriks 𝑃′(π‘₯β€² , 𝑦′) β†’ 𝑃′(π‘Žπ‘₯ + 𝑏𝑦, 𝑐π‘₯ + 𝑑𝑦) ( π‘Ž 𝑏 𝑐 𝑑 )