SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Modul Matemaika Kelas 11 | 1
Modul Matemaika Kelas 11 | 2
INFORMASI DAN PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Pelajari materi terlebih dahulu dari berbagai sumber yang ada
2. Jangan jadikan modul ini sebagai satu-satunya sumber belajar agar mendapatkan variasi penyelesaian soal
3. Kerjakan setiap latihan soal yang ada di setiap KD
4. Kumpulkan setiap latihan soal setelah selesai dikerjakan
5. Di akhir modul terdapat soal evaluasi sebagai pengganti nilai ulangan harian
6. Tidak mengumpulkan tugas sama dengan tidak memiliki nilai untuk KD tersebut.
Pertanyaan dan pengumpulan tugas dapat dikirim via
WA, E_mail dan atau link sekolah
Alamat E_mail: ic_diq@yahoo.com
Modul Matemaika Kelas 11 | 3
KOMPETENSI DASAR
3.22 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan sederhana, negasi
pernyataan sederhana, pernyataan majemuk , negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan).
3.23 Menganalisis titik, garis dan bidang pada geometri dimensi tiga
3.24 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
Modul Matemaika Kelas 11 | 4
PENDAHULUAN
Dimensi tiga atau yang biasa disebut dengan bangun ruang dalam
kehidupan nyata banyak sekali aplikasinya. Mulai dari para
arsitektur yang mengembangkan desain bangun sampai dengan
ahli botani yang mengaplikasikan ilmu geometri ruang untuk dapat
mengetahui tinggi suatu pohon ataupun kedalaman satu tebing.
Pengapilkasian ilmu geometri ruang yang paling sederhana
adalah bagaimana mengatur atap sebuah rumah.
Seorang desainer mobil pastinya akan mendesain karyanya sepresisi mungkin agar nyaman digunakan oleh pelanggannya
bahkan kemiringan suatu lekukan akan diukur begitu detail agar tidak menimbulkan masalah.
dari contoh-contoh sederhana itulah konsep jarak dan sudut pada bangun ruang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari.
A. Pengertian Titik, Garis, Sudut, Bidang, dan Ruang
๏‚ท Titik tidak didefinisikan. Titik tidak mempuyai panjang atau lebar, tetapi menentukan letak. Titik digambarkan
dengan noktah (๏‚ท) dan diberi nama dengan huruf kapital.
๏‚ท Garis tidak didefinisikan. Garis merupakan kumpulan titik-titik, melalui dua buah titik hanya ada satu garis. Garis
mempunyai panjang, tetapi tidak mempunyai lebar. Garis digambarkan dengan ๐ด ๐ต dan diberi nama dengan
mengambil dua titik yang ada pada garis tersebut, misalnya garis tersebut adalah ๐ด๐ต.
๏‚ท Sudut adalah pertemuan dua sinar garis pada satu titik. Sudut dinotasikan dengan ๐‘Ž0
(๐‘Ž ๐‘‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘—๐‘Ž๐‘ก).
๏‚ท Bidang (bangun datar) tidak didefinisikan. Bidang merupakan kumpulan garis-garis, yang mempunyai panjang
dan lebar serta berada pada dimensi dua (D2).
๏‚ท Ruang (bangun ruang) tidak didefinisikan. Ruang merupakan kumpulan bidang-bidang, yang mempunyai
panjang, lebar, dan tinggi serta berada pada dimensi tiga (D3).
B. Kedudukan Titik terhadap Garis dan terhadap Bidang
Kedudukan Gambar
Titik Terletak pada Garis
Titik A dikatakan terletak pada garis k , jika
titik A tersebut dilalui oleh garis k.
A
k
Titik Terletak di Luar Garis
Titik B dikatakan terletak di luar garis m ,
jika titik B tersebut tidak dilalui oleh garis m.
B
m
Titik Terletak pada Bidang
Titik A dikatakan terletak pada bidang ๐œถ jika
titik A tersebut dilalui oleh bidang ๐œถ
a
A
Titik Terletak di Luar Bidang
Titik B dikatakan terletak di luar bidang ๐œท
jika titik B tersebut tidak dilalui oleh bidang ๐œท
b
B
Modul Matemaika Kelas 11 | 5
Sebagai contoh kedudukan titik terhadap garis perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut
A B
CD
E F
GH
g
jika ruas garis AB mewakili garis g, maka
a. Titik yang terletak pada garis g adalah titik A dan titik B
b. Titik yag terletak di luar garis g adalah C, D, E, F, G, dan H
Sebagai contoh keudukan titik terhadap bidang perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut
A B
CD
E F
GH a. Titik yang terletak pada bidang ABCD adalah A, B, C, dan D
b. Titik yag terletak di luar bidang ABCD adalah E, F, G, dan H
C. Kedudukan Garis terhadap Garis dan Garis terhadap Bidang
Kedudukan Garis
Saling Sejajar Perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut:
A B
CD
E F
GH
dari kubus diatas dapat diperoleh beberapa sampel keterangan sebagai berikut:
1. Ruas garis ๐ด๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… โซฝ ๐ธ๐นฬ…ฬ…ฬ…ฬ…
2. Ruas garis ๐ธ๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… berpotongan dengan ruas garis ๐ด๐นฬ…ฬ…ฬ…ฬ…
3. Ruas garis ๐ด๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… โŠฅ ๐ด๐ธฬ…ฬ…ฬ…ฬ…
4. Ruas garis ๐ด๐นฬ…ฬ…ฬ…ฬ… โคฌ ๐ท๐ปฬ…ฬ…ฬ…ฬ…
5. Ruas garis ๐ด๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… terletak pada bidang ABCD
6. Ruas garis ๐ด๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… berada diluar bidang CDGH
Saling Berpotongan
Saling Tegak Lurus
Saling Bersilangan
Terletak pada Bidang
Terletak diluar Bidang
Menembus Bidang
D. Kedudukan Bidang terhadap Bidang Lain
Kedudukan bidang dengan bidang lain meliputi:
1. Saling sejajar
2. Saling tegak lurus
3. Saling berpotongan
Modul Matemaika Kelas 11 | 6
Coba perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut:
A B
CD
E F
GH
a. Bidang ABCD saling sejajar dengan bidang EFGH
b. Bidang ABCD saling tegak lurus dengan bidang ABFE
c. Bidang diagonal ACFG saling berpotongan dengan bidang
diagonal BDEH
E. Hubungan antara Unsur-Unsur dalam Bangun Ruang (D3)
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang hubungan antara unsur-unsur pada bangun ruang, terlebih dahulu
kita mengingat kembali tentang bagaimana mengaplikasikan Theorema Phytagoras. Untuk mengingat kembali
perhatika segitiga siku-siku berikut ini:
Segitiga PQR, siku-siku di R jika diberlakukan Theorema
Phytagoras maka akan diperoleh hubungan sebagai berikut:
๐‘ƒ๐‘…2
= ๐‘ƒ๐‘„2
+ ๐‘„๐‘…2
๐‘ƒ๐‘… = โˆš๐‘ƒ๐‘„2 + ๐‘„๐‘…2
๐‘ƒ๐‘„2
= ๐‘ƒ๐‘…2
โˆ’ ๐‘„๐‘…2
๐‘ƒ๐‘„ = โˆš๐‘ƒ๐‘…2 โˆ’ ๐‘„๐‘…2
๐‘„๐‘…2
= ๐‘ƒ๐‘…2
โˆ’ ๐‘ƒ๐‘„2
๐‘„๐‘… = โˆš๐‘ƒ๐‘…2 โˆ’ ๐‘ƒ๐‘„2
P
R
Q
1. Menghitung jarak pada bangun ruang
a. Jarak antara dua titik
Untuk menghitung jarak antara dua titik yang perlu kita lakukan adalah dengan menarik garis antara
kedua titik tersebut. Kemudian menentukan garis lain yang mengakibatkan dapat diberlakukannya Theorema
Phytagoras pada hubungan garis tersebut. Sebagai contoh perhatikan contoh dibawah ini
Contoh 1
Diketahui bidang datar persegi ABCD memiliki panjang 9 cm dan
lebar 3 cm sebagaimana gambar disamping. Tentukan jarak titik B
ke titik D!
penyelesaian:
Jarak titik B ke titik D adalah panjang ruas garis BD dengan
membuat garis dari titik B ke titik D. jika diperhatikan maka akan
diperoleh bentuk bangun datar baru yakni segitiga ABD.
karena segitiga ABD siku-siku di A, maka berlaku Theorema
Phytagoras sengga panjang ruas garis BD dapat diperoleh dengan
cara sebagai berikut:
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš ๐ด๐ต2
+ ๐ด๐ท2
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš92 + 32
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš81 + 9
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš90
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš9 ร— 10 โ‰… โˆš9 ร— โˆš10
๐‘ฉ๐‘ซ = 3โˆš10 ๐‘๐‘š
jadi jarak titik B ke titik D adalah 3โˆš10 ๐‘๐‘š
B
CD
A 9 cm
3 cm
B
CD
A 9 cm
3 cm
B
D
A 9 cm
3 cm
Modul Matemaika Kelas 11 | 7
b. Jarak titik ke garis
Untuk menghitung jarak titik ke garis langkah awal yang kita lakukan adalah membuat garis tegak lurus
melalui titik terhadap garis. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar berikut:
A B
C
A B
C
O
untuk menghitung jarak titik C ke garis AB adalah dengan
membuat garis melalui titik C yang tegak lurus terhadap
garis AB.
hasil perpotongan garis dimisalkan dengan titik O, maka
jarak antara titik C terhadap garis Ab adalah panjang
garis CO.
sedang cara menghitunya kita juga dapat menerapkan
Theorema Phytagoras dengan cara menhubungkan
salah satu titik pada garis dengan titik C.
Perhatikan contoh berikut ini
Contoh 1
Diketahui segitiga sama sisi IJK dengan panjang
masing-masing sisinya 6 cm. Tentukan jarak titik K ke
garis IJ
penyelesaian:
untuk menyelesaikan soal diatas langkah awal kita
ilustrasikan sebagaimana gambar disamping. Kita
buat garis tegak lurus melalu K memotong garis IJ di
L. maka jarak titik K ke garis IJ adalah panjang garis
KL.
untuk menentukan panjang KL kita bisa ambil salah
satu segitiga ILK atau JLK. Karena segitiga IJK adalah
sama sisi maka panjang IL = LJ = 3 cm:
๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš ๐ฟ๐ผ2 + ๐พ๐ผ2
๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš32 + 62
๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš9 + 36
๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš45
๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš9 ร— 5 โ‰… โˆš9 ร— โˆš5
๐‘ฒ๐‘ณ = 3โˆš5 ๐‘๐‘š
jadi jarak titik K ke garis IJ adalah 3โˆš5๐‘๐‘š
I J
K
L
I
K
L
6 cm
3 cm
Contoh 2
Suatu kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 12 cm. titik P
merupakan titik tengah BD dan Q berada pada garis DH,
sehingga QD = 3 QH. Tentukan:
a. Jarak titik B ke Q
b. Jarak titik G ke P
c. Jarak titik P ke Q
d. Jarak titik A ke garis HF
A B
CD
E F
GH
P
Q
Modul Matemaika Kelas 11 | 8
penyelesaian:
perhatikan gambar.1 berdasarkan yang diketahui kita dapatkan
beberapa ketentuan sebagai berikut:
๏‚ท titik P berada di tengah garis BD maka panjang BP = PD
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš๐ด๐ต2 + ๐ด๐ท2
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš122 + 122
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš144 + 144
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš144 ร— 2 โ‰… โˆš144 ร— โˆš2
๐‘ฉ๐‘ซ = 12โˆš2 ๐‘๐‘š
๐‘ฉ๐‘ท = ๐‘ท๐‘ซ = ๐Ÿ”โˆš๐Ÿ ๐’„๐’Ž
๏‚ท titik Q berada pada garis DH dengan QD = 3 QH, karena
panjang rusuk kubus adalah 12 cm , maka QD = 9 cm dan QH
= 3 cm
๏‚ท karena garis BDโซฝFH,
maka ๐น๐‘‚ = ๐ต๐‘ƒ = ๐ป๐‘‚ = ๐ท๐‘ƒ = 6โˆš2๐‘๐‘š
a. Jarak titik B ke Q
dengan menggunakan segitiga BDQ (gambar.2) maka kita
peroleh jarak titik B ke Q diperoleh:
๐‘ฉ๐‘ธ = โˆš๐ต๐ท2 + ๐‘„๐ท2
๐‘ฉ๐‘ธ = โˆš(12โˆš2)
2
+ 62
๐‘ฉ๐‘ธ = โˆš288 + 32
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš320
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš64 ร— 5 โ‰… โˆš64 ร— โˆš5
๐‘ฉ๐‘ซ = 8โˆš5 ๐‘๐‘š
b. Jarak titik G ke P
dengan menggunakan segitiga GCP (gambar.3) maka kita
peroleh jarak titik G ke P diperoleh:
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš๐ถ๐‘ƒ2 + ๐ถ๐บ2
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš(6โˆš2)
2
+ 122
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš72 + 144
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš216
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš36 ร— 6 โ‰… โˆš36 ร— โˆš6
๐‘ฎ๐‘ท = 6โˆš6 ๐‘๐‘š
c. Jarak titik P ke Q
dengan menggunakan segitiga QDP (gambar.4) maka kita
peroleh jarak titik P ke Q diperoleh:
๐‘ท๐‘ธ = โˆš๐ท๐‘ƒ2 + ๐ท๐‘„2
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš(6โˆš2)
2
+ 62
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš72 + 36
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš108
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš36 ร— 3 โ‰… โˆš36 ร— โˆš3
๐‘ฎ๐‘ท = 6โˆš3 ๐‘๐‘š
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
gambar.2
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
gambar.2
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
gambar.3
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
gambar.4
Modul Matemaika Kelas 11 | 9
d. Jarak titik A ke garis HF
dengan menggunakan segitiga APO (gambar.5) maka kita
peroleh jarak titik A ke O diperoleh:
๐‘จ๐‘ถ = โˆš๐ด๐‘ƒ2 + ๐‘ƒ๐‘‚2
๐‘จ๐‘ถ = โˆš(6โˆš2)
2
+ 122
๐‘จ๐‘ถ = โˆš72 + 144
๐‘จ๐‘ถ = โˆš216
๐‘จ๐‘ถ = โˆš36 ร— 6 โ‰… โˆš36 ร— โˆš6
๐‘จ๐‘ถ = 6โˆš6 ๐‘๐‘š
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
Gambar.5
c. Jarak titik ke bidang
Cara menentukan jarak titik ke bidang adalah menarik garis tegak lurus melalui titik ke bidang. Sedangkan
jarak titik ke bidang adalah jarak tegak lurus dari titik ke bidang tersebut.
A B
D C
P
Contoh 1
diketahui panjang rusuk kubus PQRS.TUVW adalah 12 cm.
tentukan jarak:
a. Titik U ke bidang Alas
b. Titik P kebidang RSVW
c. Titik Q ke bidang PRTV, dan
d. Titik U ke bidang FQY
penyelesaian:
e. Jarak titik U ke bidang alas adalah panjang
ruas garis QU sehingga jaraknya 12 cm.
(lihatgambar.1. garis merah)
f. Jarak titik P ke bidang RSVW adalah panjang
ruas garis PS sehingga jaraknya 12 cm.
(lihatgambar.2. garis biru)
g. Jarak titik Q ke bidang PRTW adalah setengah
panjang ruas garis QS sehingga jaraknya 6โˆš2
cm.
(Lihat gambar.3. garis hijau)
h. Titik U ke bidang FQY (gambar.4)
๐‘ท๐‘ผ = โˆš๐‘ƒ๐‘„2 + ๐‘„๐‘ˆ2
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš122 + 122
๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš144 ร— 2 โ‰… โˆš144 ร— โˆš2
๐‘ฉ๐‘ซ = 12โˆš2 ๐‘๐‘š
๐‘ป๐‘ธ = ๐‘ป๐’€ = ๐‘ธ๐’€ = ๐‘ท๐‘ผ = 12โˆš2 ๐‘๐‘š
T
VW
P
S
Q
R
U
gambar.1
T
VW
P
S
Q
R
U
gambar.2
T
VW
P
S
Q
R
U
gambar.3
Modul Matemaika Kelas 11 | 10
perhatikan segitiga UKV
๐‘ฒ๐‘ฝ = โˆš ๐‘ˆ๐พ2 + ๐‘ˆ๐‘‰2
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš(6โˆš2)
2
+ 122
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš72 + 144
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš216
๐‘ฎ๐‘ท = โˆš36 ร— 6 โ‰… โˆš36 ร— โˆš6
๐‘ฎ๐‘ท = 6โˆš6 ๐‘๐‘š
perhatikan segitiga UKV dan segitiga ULV (gambar.5)
๐‘ˆ๐ฟ
๐‘ˆ๐พ
=
๐‘ˆ๐‘‰
๐พ๐‘‰
๏ƒ›
๐‘ˆ๐ฟ
6โˆš2
=
12
6โˆš6
๏ƒ› ๐‘ˆ๐ฟ =
12 โˆ™ 6โˆš2
6โˆš6
๏ƒ› ๐‘ˆ๐ฟ =
12โˆš2
โˆš6
๏ƒ› ๐‘ˆ๐ฟ =
12โˆš2
โˆš6
โ‰ก 4โˆš3
jadi, jarak titik U ke bidang FQY adalah 4โˆš3 cm
T
VW
P
S
Q
R
U
K
gambar.4
V
L
U
K
gambar.5
LATIHAN 1
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH yang mempunyai panjang rusuk 6 cm. Titik P berada di tengah โ€“ tengah EH. Tentukan jarak :
a. Titik A ke garis CD
b. Titik B ke garis AC
c. Titik B ke garis EG
d. Titik P ke garis BC
2. Diketahui prisma segi empat ABCD.EFGH dengan panjang AB = BC = 8 cm dan AE = 12 cm. Tentukan :
a. Titik C ke bidang BDG
b. Titik B ke bidang ACGE
c. Titik C ke bidang ADHE
d. Titik O ke bidang ADGF dengan O berada di tengah โ€“ tengah BC.
d. Jarak antara dua garis bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis tersebut tidak sejajar dan terletak pada dua bidang yang
berbeda.
Contoh 1
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm.
tentukan jarak antara garis
a. HD dan AG
b. AE dan CH
penyelesaian:
a. jarak antara garis HD dan AG dapatdiwakili oleh
jarak antara titik O dan HD.
Modul Matemaika Kelas 11 | 11
๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ =
1
2
๐ท๐ต
๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ =
1
2
โˆš42 + 42
๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ =
1
2
โˆš16 + 16
๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ =
1
2
โˆš32
๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ =
1
2
4โˆš2
๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ = 2โˆš2 ๐‘๐‘š
b. Jarak antara garis AE dan CH dapat diwakili oleh garis
EH karena apabila garis AE diproyeksikan ke bidang
CDHG, maka garis AE akan tegak lurus dengan CH dan
titik H. jadi, jarak antara garis AE dan CH adalah 4 cm
A B
C
D
E F
GH
O
e. Jarak antara dua garis sejajar
Misalkan diketahui garis ๐’ˆ dan ๐’‰ sejajar. Jarak antara garis g dan h dapat digambarkan dengan cara
sebagai berikut:
๏‚ท Buatlah bidang ๐œถ yang melalui garis ๐’ˆ dan ๐’‰
๏‚ท buatlah garis k yang memotong tegak lurus garis ๐’ˆ dan ๐’‰, lalu misalkan titik potong garis ๐’Œ terhadap
kedua garis tersebut dengan titik ๐‘จ dan titik ๐‘ฉ
๏‚ท panang ruas garis ๐‘จ๐‘ฉ ditetapkan sebagai jarak antara garis ๐’ˆ dan garis ๐’‰ yang sejajar.
Ilustrasi cara diatas dapat dilihat pada gambar berikut:
g
h
A
B
k
f. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar
Misalkan garis ๐’ˆ dan bidang ๐œถ saling sejajar. Jarak antara garis ๐’ˆ dan bidang ๐œถ dapat dicari dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
๏‚ท Ambil sembarang titik P pada garis ๐’ˆ
๏‚ท Buatlah garis ๐’Œ yang melalui titik P dan tegak lurus bidang ๐œถ
๏‚ท garis k menembus bidang ๐œถ di titik Q
๏‚ท panjang ruas garis PG adalah jarak antara garis ๐’ˆ dan bidang ๐œถ
perhatikan gambar berikut:
gP
Q
k
Modul Matemaika Kelas 11 | 12
g. Jarak antara dua bidang yang sejajar
Untuk menentukan jarak antara dua bidang yang sejajar caranya sama dengan menentukan jarak antara
garis dan bidang yang saling sejajar. Perhatikan ilustrasi gambar berikut:
P
Q
k
LATIHAN 2
1. Diketahui prisma tegak segi empat ABCD.EFGH yang mempunyai panjang AB = 4 cm, BC = 6 cm, dan AE = 8 cm.
Tentukan jarak antara :
a. Garis AB dan GH
b. Garis AC dan EG
c. Garis CD dan EF
2. Diketahui balok PQRS.TUVW dengan panjang PQ = QR = 6 cm dan PT = 10 cm. Tentukan jarak :
a. Garis PQ ke bidang RSWV
b. Garis QR ke bidang TUVW
c. Garis PT ke bidang QSWU
3. Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 8 cm. Tentukan jarak antara :
a. Bidang ABFE dan CDHG
b. Bidang ABCD dan EFGH
c. Bidang ACF dan DEG
2. Menghitung sudut pada bangun ruang
a. Sudut antara dua garis berpotongan
D
C A
B
P
a a
m
l
b. Sudut antara dua garis bersilangan
Cara menentukan sudut antara dua garis bersilangan adalah dengan menggeser salah satu garis sehingga
memotong garis yang lainnya. Sudut yang dibentuk oleh kedua garis tersebut merupakan dua garis yang
berpotongan.
Contoh :
Perhatikan kubus PQRS.TUVW. Tentukan besar sudut yang terbentuk oleh garis โ€“ garis :
1) QS dan QR
2) QV dan VS
3) QR dan PW
4) TR dan WS
Penyelesaian :
Modul Matemaika Kelas 11 | 13
P
Q
S
R
T
U
W
V
5 cm
1) Garis QS dan QR berpotongan di Q. Sudut yang terbentuk antara QS dan QR adalah โˆ ๐‘…๐‘„๐‘† .
Perhatikan bahwa โˆ†๐‘†๐‘„๐‘… merupakan segitiga siku โ€“ siku sama kaki. Jadi, โˆ ๐‘…๐‘„๐‘† = 450
.
2) Garis QV dan VS berpotongan di V dan membentuk sudut ๐‘„๐‘‰๐‘†.
S
V
Q25 cm
25 cm25 cm
Perhatikan bahwa โˆ†๐‘†๐‘„๐‘‰ merupakan segitiga sama sisi. Jadi, besar sudut yang terbentuk antara garis
QV dan VS adalah 600
3) Garis QR dan PW saling bersilangan. Garis PW sejajar QV pada bidang QRVU. Jadi, โˆ ( ๐‘„๐‘…, ๐‘ƒ๐‘Š) =
โˆ ๐‘‰๐‘„๐‘… = 450
4) Garis TR dan WS saling bersilangan. Garis WS sejajar VR pada bidang SRVW.
๏ฑ
V
R
T 25 cm
5 cm
โˆ ( ๐‘‡๐‘…, ๐‘Š๐‘†) = โˆ ( ๐‘‡๐‘…, ๐‘‰๐‘…) = โˆ ๐‘‡๐‘…๐‘‰. Perhatikan โˆ†๐‘‡๐‘…๐‘‰.
tan ๐œƒ =
5โˆš2
5
= โˆš2 โ‡” ๐œƒ = 54,740
Jadi, besar sudut yang terbentuk antara garis TR dan WS adalah 54,740
c. Sudut antara garis dan bidang
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut lancip yang dibentuk antara garis dengan proyeksinya pada
bidang.
Contoh :
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Hitung besar sudut antara garis BG dan bidang
ACGE.
Penyelesaian :
A B
D
C
E F
H G
O
๏ฑ
4 cm
Modul Matemaika Kelas 11 | 14
๐ด๐ถ = โˆš๐ด๐ต2 + ๐ต๐ถ2
๐ด๐ถ = โˆš42 + 42 = โˆš16 + 16 = โˆš32 = โˆš16 โˆ™ 2 = 4โˆš2 cm
๐‘‚๐ถ =
1
2
๐ด๐ถ = 2โˆš2 cm
๐ต๐บ = ๐ด๐ถ = 4โˆš2 cm
๐ต๐‘‚ =
1
2
๐ต๐ท =
1
2
๐ต๐บ = 2โˆš2 cm
๐‘‚๐บ = โˆš๐ถ๐บ2 + ๐‘‚๐ถ2
๐‘‚๐บ = โˆš42 + (2โˆš2)
2
= โˆš16 + 8 = โˆš24 = 2โˆš6 cm
Sudut yang terbentuk antara garis BG dan bidang ACGE adalah โˆ ๐ต๐บ๐‘‚ = ๐œƒ.
Perhatikan โˆ†๐ต๐บ๐‘‚, ๐ต๐‘‚ โŠฅ ๐‘‚๐บ karena ๐ต๐‘‚ โŠฅ bidang ACGE
sin ๐œƒ =
๐ต๐‘‚
๐ต๐บ
sin ๐œƒ =
2โˆš2
4โˆš2
=
1
2
โ‡” ๐œƒ = 300
Jadi โˆ ( ๐ต๐บ, ๐ด๐ถ๐บ๐ธ) = ๐œƒ = 300
d. Sudut antara dua bidang
Contoh :
Suatu kubus PQRS.TUVW dengan panjang rusuk 5 cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara bidang
PQRS dan bidang QSV.
Penyelesaian :
P Q
S
R
T U
W V
O
๏ฑ
5 cm
Bidang PQRS beririsan dengan QSV di garis QS. Jadi, sudut yang
terbentuk merupakan sudut antara garis OV dan OR atau โˆ ( ๐‘‚๐‘‰, ๐‘‚๐‘…) = ๐œƒ
๐‘‚๐‘… =
1
2
๐‘ƒ๐‘… =
1
2
โˆ™ 5โˆš2 =
5
2
โˆš2 cm
tan ๐œƒ =
๐‘‰๐‘…
๐‘‚๐‘…
=
5
5
2
โˆš2
= 5 โˆ™
2
5โˆš2
=
2
โˆš2
=
2
โˆš2
โˆ™
โˆš2
โˆš2
=
2โˆš2
2
= โˆš2 โ‡” ๐œƒ =
54,740
Jadi, besar sudut yang terbentuk antara bidang PQRS dan bidang QSV
adalah 54,740
LATIHAN 3
1. Diketahui kubus PQRS.TUVW mempunyai panjang rusuk 6 cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara garis :
a. PR dan QR
b. TV dan RV
2. Kubus KLMN.OPQR mempunyai panjang rusuk p cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara :
a. Garis KR dan bidang alas
b. Garis NQ dan bidang LMQP
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk q cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara kedua bidang
berikut.
a. ACGE dan BDHF
b. BCHE dan ADGF
Modul Matemaika Kelas 11 | 15
DAFTAR PUSTAKA
Kasmina, Toali.โ€ Matematika: Untuk SMK/MAK Kelas XIโ€.Erlangga, Jakarta: 2018
Kasmina, Toali.โ€Seri Pendalaman Materi SMK/MAKโ€.Erlangga.Jakarta:2018
Sartono, W.โ€Matematika SMA Kela Xโ€.Erlangga, Jakarta: 2006
mumtaaz1807.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Mathbycarl
ย 
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlakMuhammad Arif
ย 
Lembar Kerja Siswa Materi Koordinat Kartesius
Lembar Kerja Siswa Materi Koordinat KartesiusLembar Kerja Siswa Materi Koordinat Kartesius
Lembar Kerja Siswa Materi Koordinat KartesiusIwan Sumantri
ย 
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smplambok pakpahan
ย 
irisan pada bangun ruang
irisan pada bangun ruangirisan pada bangun ruang
irisan pada bangun ruanganggi syahputra
ย 
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)reno sutriono
ย 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPBinti Wulandari
ย 
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)Maskurinhs Maskurinhs
ย 
KOORDINAT KARTESIUS (Menggambar Dua Garis yang Sejajar & Tegak Lurus) - Perte...
KOORDINAT KARTESIUS (Menggambar Dua Garis yang Sejajar & Tegak Lurus) - Perte...KOORDINAT KARTESIUS (Menggambar Dua Garis yang Sejajar & Tegak Lurus) - Perte...
KOORDINAT KARTESIUS (Menggambar Dua Garis yang Sejajar & Tegak Lurus) - Perte...Shinta Novianti
ย 
LKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratLKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratErni Susanti
ย 
Ppt pers kuadrat
Ppt  pers kuadratPpt  pers kuadrat
Ppt pers kuadratsetiawanherdi
ย 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarAZLAN ANDARU
ย 
Lembar Kerja Siswa by Khairunnisa
Lembar Kerja Siswa by Khairunnisa Lembar Kerja Siswa by Khairunnisa
Lembar Kerja Siswa by Khairunnisa Khairunnisa Ayouza
ย 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenangusdarmadi
ย 
Modul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta MatematikaModul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta MatematikaAdelia Ibrahim
ย 
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriksIka Deavy
ย 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiSiti Lestari
ย 
Modul teorema phytagoras
Modul teorema phytagorasModul teorema phytagoras
Modul teorema phytagorasQuanita Dianti
ย 

What's hot (20)

Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)
ย 
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
ย 
Lembar Kerja Siswa Materi Koordinat Kartesius
Lembar Kerja Siswa Materi Koordinat KartesiusLembar Kerja Siswa Materi Koordinat Kartesius
Lembar Kerja Siswa Materi Koordinat Kartesius
ย 
Ppt barisan dan deret
Ppt barisan dan deretPpt barisan dan deret
Ppt barisan dan deret
ย 
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
ย 
irisan pada bangun ruang
irisan pada bangun ruangirisan pada bangun ruang
irisan pada bangun ruang
ย 
Lkpd bentuk akar
Lkpd bentuk akarLkpd bentuk akar
Lkpd bentuk akar
ย 
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
ย 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
ย 
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
ย 
KOORDINAT KARTESIUS (Menggambar Dua Garis yang Sejajar & Tegak Lurus) - Perte...
KOORDINAT KARTESIUS (Menggambar Dua Garis yang Sejajar & Tegak Lurus) - Perte...KOORDINAT KARTESIUS (Menggambar Dua Garis yang Sejajar & Tegak Lurus) - Perte...
KOORDINAT KARTESIUS (Menggambar Dua Garis yang Sejajar & Tegak Lurus) - Perte...
ย 
LKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratLKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan Kuadrat
ย 
Ppt pers kuadrat
Ppt  pers kuadratPpt  pers kuadrat
Ppt pers kuadrat
ย 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
ย 
Lembar Kerja Siswa by Khairunnisa
Lembar Kerja Siswa by Khairunnisa Lembar Kerja Siswa by Khairunnisa
Lembar Kerja Siswa by Khairunnisa
ย 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
ย 
Modul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta MatematikaModul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
ย 
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriks
ย 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsi
ย 
Modul teorema phytagoras
Modul teorema phytagorasModul teorema phytagoras
Modul teorema phytagoras
ย 

Similar to Modul kd.3.23

BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdfBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdfOktiHerliana2
ย 
2. BANGUN RUANG.ppt
2. BANGUN   RUANG.ppt2. BANGUN   RUANG.ppt
2. BANGUN RUANG.pptMuhamadTaufan10
ย 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tigakusnadiyoan
ย 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxazizahsiti6
ย 
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptxSupriyadiBinPurhan
ย 
Modul Dimensi Tiga
Modul Dimensi TigaModul Dimensi Tiga
Modul Dimensi TigaAna Sugiyarti
ย 
Dimensi 3
Dimensi 3Dimensi 3
Dimensi 3heri herijav
ย 
Modul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tigaModul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tigaarif_baehaqi
ย 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict ichaichawati
ย 
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1Eko Supriyadi
ย 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3Mamuk Prasetyo
ย 
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate0140soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01Riezky Riezky
ย 

Similar to Modul kd.3.23 (20)

Geometri
GeometriGeometri
Geometri
ย 
8. dimensi tiga
8. dimensi tiga8. dimensi tiga
8. dimensi tiga
ย 
Riadi ilmi
Riadi ilmiRiadi ilmi
Riadi ilmi
ย 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdfBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
ย 
2. BANGUN RUANG.ppt
2. BANGUN   RUANG.ppt2. BANGUN   RUANG.ppt
2. BANGUN RUANG.ppt
ย 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
ย 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
ย 
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
ย 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
ย 
Modul Dimensi Tiga
Modul Dimensi TigaModul Dimensi Tiga
Modul Dimensi Tiga
ย 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
ย 
Dimensi 3
Dimensi 3Dimensi 3
Dimensi 3
ย 
Xii dimensi tiga
Xii dimensi tigaXii dimensi tiga
Xii dimensi tiga
ย 
Modul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tigaModul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tiga
ย 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
ย 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
ย 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
ย 
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
ย 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3
ย 
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate0140soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
ย 

More from Abdullah Banjary

Integral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabarIntegral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabarAbdullah Banjary
ย 
Modul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabarModul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabarAbdullah Banjary
ย 
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabarModul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabarAbdullah Banjary
ย 
Remidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harianRemidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harianAbdullah Banjary
ย 
Modul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapModul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapAbdullah Banjary
ย 
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMKModul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMKAbdullah Banjary
ย 
Daftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian ptsDaftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian ptsAbdullah Banjary
ย 
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Abdullah Banjary
ย 
Nilai uts.1 tkr.02
Nilai uts.1 tkr.02Nilai uts.1 tkr.02
Nilai uts.1 tkr.02Abdullah Banjary
ย 
Nilai uts.1 tkr.01
Nilai uts.1 tkr.01Nilai uts.1 tkr.01
Nilai uts.1 tkr.01Abdullah Banjary
ย 
Nilai uts.1 tkj.02
Nilai uts.1 tkj.02Nilai uts.1 tkj.02
Nilai uts.1 tkj.02Abdullah Banjary
ย 
Nilai uts.1 tkj.01
Nilai uts.1 tkj.01Nilai uts.1 tkj.01
Nilai uts.1 tkj.01Abdullah Banjary
ย 

More from Abdullah Banjary (20)

Integral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabarIntegral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabar
ย 
Modul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabarModul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabar
ย 
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabarModul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
ย 
Modul kd.3.24
Modul kd.3.24Modul kd.3.24
Modul kd.3.24
ย 
Remidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harianRemidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harian
ย 
Modul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapModul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika Lengkap
ย 
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMKModul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
ย 
Daftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian ptsDaftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian pts
ย 
Nilai pts.tkr.02
Nilai pts.tkr.02Nilai pts.tkr.02
Nilai pts.tkr.02
ย 
Nilai pts.tkr.01
Nilai pts.tkr.01Nilai pts.tkr.01
Nilai pts.tkr.01
ย 
Nilai pts.tkj.02
Nilai pts.tkj.02Nilai pts.tkj.02
Nilai pts.tkj.02
ย 
Nilai pts.tkj.01
Nilai pts.tkj.01Nilai pts.tkj.01
Nilai pts.tkj.01
ย 
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
ย 
Daftar kategori
Daftar kategoriDaftar kategori
Daftar kategori
ย 
Remidiasi.3
Remidiasi.3Remidiasi.3
Remidiasi.3
ย 
Remidiasi.2
Remidiasi.2Remidiasi.2
Remidiasi.2
ย 
Nilai uts.1 tkr.02
Nilai uts.1 tkr.02Nilai uts.1 tkr.02
Nilai uts.1 tkr.02
ย 
Nilai uts.1 tkr.01
Nilai uts.1 tkr.01Nilai uts.1 tkr.01
Nilai uts.1 tkr.01
ย 
Nilai uts.1 tkj.02
Nilai uts.1 tkj.02Nilai uts.1 tkj.02
Nilai uts.1 tkj.02
ย 
Nilai uts.1 tkj.01
Nilai uts.1 tkj.01Nilai uts.1 tkj.01
Nilai uts.1 tkj.01
ย 

Recently uploaded

Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
ย 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
ย 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
ย 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
ย 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
ย 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
ย 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
ย 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
ย 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
ย 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
ย 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
ย 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
ย 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
ย 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
ย 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
ย 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
ย 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
ย 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
ย 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
ย 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
ย 

Recently uploaded (20)

Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
ย 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
ย 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
ย 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
ย 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
ย 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
ย 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
ย 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
ย 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
ย 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
ย 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
ย 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
ย 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
ย 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
ย 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
ย 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
ย 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
ย 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
ย 

Modul kd.3.23

  • 2. Modul Matemaika Kelas 11 | 2 INFORMASI DAN PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Pelajari materi terlebih dahulu dari berbagai sumber yang ada 2. Jangan jadikan modul ini sebagai satu-satunya sumber belajar agar mendapatkan variasi penyelesaian soal 3. Kerjakan setiap latihan soal yang ada di setiap KD 4. Kumpulkan setiap latihan soal setelah selesai dikerjakan 5. Di akhir modul terdapat soal evaluasi sebagai pengganti nilai ulangan harian 6. Tidak mengumpulkan tugas sama dengan tidak memiliki nilai untuk KD tersebut. Pertanyaan dan pengumpulan tugas dapat dikirim via WA, E_mail dan atau link sekolah Alamat E_mail: ic_diq@yahoo.com
  • 3. Modul Matemaika Kelas 11 | 3 KOMPETENSI DASAR 3.22 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana, pernyataan majemuk , negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan). 3.23 Menganalisis titik, garis dan bidang pada geometri dimensi tiga 3.24 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
  • 4. Modul Matemaika Kelas 11 | 4 PENDAHULUAN Dimensi tiga atau yang biasa disebut dengan bangun ruang dalam kehidupan nyata banyak sekali aplikasinya. Mulai dari para arsitektur yang mengembangkan desain bangun sampai dengan ahli botani yang mengaplikasikan ilmu geometri ruang untuk dapat mengetahui tinggi suatu pohon ataupun kedalaman satu tebing. Pengapilkasian ilmu geometri ruang yang paling sederhana adalah bagaimana mengatur atap sebuah rumah. Seorang desainer mobil pastinya akan mendesain karyanya sepresisi mungkin agar nyaman digunakan oleh pelanggannya bahkan kemiringan suatu lekukan akan diukur begitu detail agar tidak menimbulkan masalah. dari contoh-contoh sederhana itulah konsep jarak dan sudut pada bangun ruang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. A. Pengertian Titik, Garis, Sudut, Bidang, dan Ruang ๏‚ท Titik tidak didefinisikan. Titik tidak mempuyai panjang atau lebar, tetapi menentukan letak. Titik digambarkan dengan noktah (๏‚ท) dan diberi nama dengan huruf kapital. ๏‚ท Garis tidak didefinisikan. Garis merupakan kumpulan titik-titik, melalui dua buah titik hanya ada satu garis. Garis mempunyai panjang, tetapi tidak mempunyai lebar. Garis digambarkan dengan ๐ด ๐ต dan diberi nama dengan mengambil dua titik yang ada pada garis tersebut, misalnya garis tersebut adalah ๐ด๐ต. ๏‚ท Sudut adalah pertemuan dua sinar garis pada satu titik. Sudut dinotasikan dengan ๐‘Ž0 (๐‘Ž ๐‘‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘—๐‘Ž๐‘ก). ๏‚ท Bidang (bangun datar) tidak didefinisikan. Bidang merupakan kumpulan garis-garis, yang mempunyai panjang dan lebar serta berada pada dimensi dua (D2). ๏‚ท Ruang (bangun ruang) tidak didefinisikan. Ruang merupakan kumpulan bidang-bidang, yang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi serta berada pada dimensi tiga (D3). B. Kedudukan Titik terhadap Garis dan terhadap Bidang Kedudukan Gambar Titik Terletak pada Garis Titik A dikatakan terletak pada garis k , jika titik A tersebut dilalui oleh garis k. A k Titik Terletak di Luar Garis Titik B dikatakan terletak di luar garis m , jika titik B tersebut tidak dilalui oleh garis m. B m Titik Terletak pada Bidang Titik A dikatakan terletak pada bidang ๐œถ jika titik A tersebut dilalui oleh bidang ๐œถ a A Titik Terletak di Luar Bidang Titik B dikatakan terletak di luar bidang ๐œท jika titik B tersebut tidak dilalui oleh bidang ๐œท b B
  • 5. Modul Matemaika Kelas 11 | 5 Sebagai contoh kedudukan titik terhadap garis perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut A B CD E F GH g jika ruas garis AB mewakili garis g, maka a. Titik yang terletak pada garis g adalah titik A dan titik B b. Titik yag terletak di luar garis g adalah C, D, E, F, G, dan H Sebagai contoh keudukan titik terhadap bidang perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut A B CD E F GH a. Titik yang terletak pada bidang ABCD adalah A, B, C, dan D b. Titik yag terletak di luar bidang ABCD adalah E, F, G, dan H C. Kedudukan Garis terhadap Garis dan Garis terhadap Bidang Kedudukan Garis Saling Sejajar Perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut: A B CD E F GH dari kubus diatas dapat diperoleh beberapa sampel keterangan sebagai berikut: 1. Ruas garis ๐ด๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… โซฝ ๐ธ๐นฬ…ฬ…ฬ…ฬ… 2. Ruas garis ๐ธ๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… berpotongan dengan ruas garis ๐ด๐นฬ…ฬ…ฬ…ฬ… 3. Ruas garis ๐ด๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… โŠฅ ๐ด๐ธฬ…ฬ…ฬ…ฬ… 4. Ruas garis ๐ด๐นฬ…ฬ…ฬ…ฬ… โคฌ ๐ท๐ปฬ…ฬ…ฬ…ฬ… 5. Ruas garis ๐ด๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… terletak pada bidang ABCD 6. Ruas garis ๐ด๐ตฬ…ฬ…ฬ…ฬ… berada diluar bidang CDGH Saling Berpotongan Saling Tegak Lurus Saling Bersilangan Terletak pada Bidang Terletak diluar Bidang Menembus Bidang D. Kedudukan Bidang terhadap Bidang Lain Kedudukan bidang dengan bidang lain meliputi: 1. Saling sejajar 2. Saling tegak lurus 3. Saling berpotongan
  • 6. Modul Matemaika Kelas 11 | 6 Coba perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut: A B CD E F GH a. Bidang ABCD saling sejajar dengan bidang EFGH b. Bidang ABCD saling tegak lurus dengan bidang ABFE c. Bidang diagonal ACFG saling berpotongan dengan bidang diagonal BDEH E. Hubungan antara Unsur-Unsur dalam Bangun Ruang (D3) Sebelum kita membahas lebih dalam tentang hubungan antara unsur-unsur pada bangun ruang, terlebih dahulu kita mengingat kembali tentang bagaimana mengaplikasikan Theorema Phytagoras. Untuk mengingat kembali perhatika segitiga siku-siku berikut ini: Segitiga PQR, siku-siku di R jika diberlakukan Theorema Phytagoras maka akan diperoleh hubungan sebagai berikut: ๐‘ƒ๐‘…2 = ๐‘ƒ๐‘„2 + ๐‘„๐‘…2 ๐‘ƒ๐‘… = โˆš๐‘ƒ๐‘„2 + ๐‘„๐‘…2 ๐‘ƒ๐‘„2 = ๐‘ƒ๐‘…2 โˆ’ ๐‘„๐‘…2 ๐‘ƒ๐‘„ = โˆš๐‘ƒ๐‘…2 โˆ’ ๐‘„๐‘…2 ๐‘„๐‘…2 = ๐‘ƒ๐‘…2 โˆ’ ๐‘ƒ๐‘„2 ๐‘„๐‘… = โˆš๐‘ƒ๐‘…2 โˆ’ ๐‘ƒ๐‘„2 P R Q 1. Menghitung jarak pada bangun ruang a. Jarak antara dua titik Untuk menghitung jarak antara dua titik yang perlu kita lakukan adalah dengan menarik garis antara kedua titik tersebut. Kemudian menentukan garis lain yang mengakibatkan dapat diberlakukannya Theorema Phytagoras pada hubungan garis tersebut. Sebagai contoh perhatikan contoh dibawah ini Contoh 1 Diketahui bidang datar persegi ABCD memiliki panjang 9 cm dan lebar 3 cm sebagaimana gambar disamping. Tentukan jarak titik B ke titik D! penyelesaian: Jarak titik B ke titik D adalah panjang ruas garis BD dengan membuat garis dari titik B ke titik D. jika diperhatikan maka akan diperoleh bentuk bangun datar baru yakni segitiga ABD. karena segitiga ABD siku-siku di A, maka berlaku Theorema Phytagoras sengga panjang ruas garis BD dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš ๐ด๐ต2 + ๐ด๐ท2 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš92 + 32 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš81 + 9 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš90 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš9 ร— 10 โ‰… โˆš9 ร— โˆš10 ๐‘ฉ๐‘ซ = 3โˆš10 ๐‘๐‘š jadi jarak titik B ke titik D adalah 3โˆš10 ๐‘๐‘š B CD A 9 cm 3 cm B CD A 9 cm 3 cm B D A 9 cm 3 cm
  • 7. Modul Matemaika Kelas 11 | 7 b. Jarak titik ke garis Untuk menghitung jarak titik ke garis langkah awal yang kita lakukan adalah membuat garis tegak lurus melalui titik terhadap garis. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar berikut: A B C A B C O untuk menghitung jarak titik C ke garis AB adalah dengan membuat garis melalui titik C yang tegak lurus terhadap garis AB. hasil perpotongan garis dimisalkan dengan titik O, maka jarak antara titik C terhadap garis Ab adalah panjang garis CO. sedang cara menghitunya kita juga dapat menerapkan Theorema Phytagoras dengan cara menhubungkan salah satu titik pada garis dengan titik C. Perhatikan contoh berikut ini Contoh 1 Diketahui segitiga sama sisi IJK dengan panjang masing-masing sisinya 6 cm. Tentukan jarak titik K ke garis IJ penyelesaian: untuk menyelesaikan soal diatas langkah awal kita ilustrasikan sebagaimana gambar disamping. Kita buat garis tegak lurus melalu K memotong garis IJ di L. maka jarak titik K ke garis IJ adalah panjang garis KL. untuk menentukan panjang KL kita bisa ambil salah satu segitiga ILK atau JLK. Karena segitiga IJK adalah sama sisi maka panjang IL = LJ = 3 cm: ๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš ๐ฟ๐ผ2 + ๐พ๐ผ2 ๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš32 + 62 ๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš9 + 36 ๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš45 ๐‘ฒ๐‘ณ = โˆš9 ร— 5 โ‰… โˆš9 ร— โˆš5 ๐‘ฒ๐‘ณ = 3โˆš5 ๐‘๐‘š jadi jarak titik K ke garis IJ adalah 3โˆš5๐‘๐‘š I J K L I K L 6 cm 3 cm Contoh 2 Suatu kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 12 cm. titik P merupakan titik tengah BD dan Q berada pada garis DH, sehingga QD = 3 QH. Tentukan: a. Jarak titik B ke Q b. Jarak titik G ke P c. Jarak titik P ke Q d. Jarak titik A ke garis HF A B CD E F GH P Q
  • 8. Modul Matemaika Kelas 11 | 8 penyelesaian: perhatikan gambar.1 berdasarkan yang diketahui kita dapatkan beberapa ketentuan sebagai berikut: ๏‚ท titik P berada di tengah garis BD maka panjang BP = PD ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš๐ด๐ต2 + ๐ด๐ท2 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš122 + 122 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš144 + 144 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš144 ร— 2 โ‰… โˆš144 ร— โˆš2 ๐‘ฉ๐‘ซ = 12โˆš2 ๐‘๐‘š ๐‘ฉ๐‘ท = ๐‘ท๐‘ซ = ๐Ÿ”โˆš๐Ÿ ๐’„๐’Ž ๏‚ท titik Q berada pada garis DH dengan QD = 3 QH, karena panjang rusuk kubus adalah 12 cm , maka QD = 9 cm dan QH = 3 cm ๏‚ท karena garis BDโซฝFH, maka ๐น๐‘‚ = ๐ต๐‘ƒ = ๐ป๐‘‚ = ๐ท๐‘ƒ = 6โˆš2๐‘๐‘š a. Jarak titik B ke Q dengan menggunakan segitiga BDQ (gambar.2) maka kita peroleh jarak titik B ke Q diperoleh: ๐‘ฉ๐‘ธ = โˆš๐ต๐ท2 + ๐‘„๐ท2 ๐‘ฉ๐‘ธ = โˆš(12โˆš2) 2 + 62 ๐‘ฉ๐‘ธ = โˆš288 + 32 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš320 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš64 ร— 5 โ‰… โˆš64 ร— โˆš5 ๐‘ฉ๐‘ซ = 8โˆš5 ๐‘๐‘š b. Jarak titik G ke P dengan menggunakan segitiga GCP (gambar.3) maka kita peroleh jarak titik G ke P diperoleh: ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš๐ถ๐‘ƒ2 + ๐ถ๐บ2 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš(6โˆš2) 2 + 122 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš72 + 144 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš216 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš36 ร— 6 โ‰… โˆš36 ร— โˆš6 ๐‘ฎ๐‘ท = 6โˆš6 ๐‘๐‘š c. Jarak titik P ke Q dengan menggunakan segitiga QDP (gambar.4) maka kita peroleh jarak titik P ke Q diperoleh: ๐‘ท๐‘ธ = โˆš๐ท๐‘ƒ2 + ๐ท๐‘„2 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš(6โˆš2) 2 + 62 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš72 + 36 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš108 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš36 ร— 3 โ‰… โˆš36 ร— โˆš3 ๐‘ฎ๐‘ท = 6โˆš3 ๐‘๐‘š A B C E F GH Q O D P gambar.2 A B C E F GH Q O D P gambar.2 A B C E F GH Q O D P gambar.3 A B C E F GH Q O D P gambar.4
  • 9. Modul Matemaika Kelas 11 | 9 d. Jarak titik A ke garis HF dengan menggunakan segitiga APO (gambar.5) maka kita peroleh jarak titik A ke O diperoleh: ๐‘จ๐‘ถ = โˆš๐ด๐‘ƒ2 + ๐‘ƒ๐‘‚2 ๐‘จ๐‘ถ = โˆš(6โˆš2) 2 + 122 ๐‘จ๐‘ถ = โˆš72 + 144 ๐‘จ๐‘ถ = โˆš216 ๐‘จ๐‘ถ = โˆš36 ร— 6 โ‰… โˆš36 ร— โˆš6 ๐‘จ๐‘ถ = 6โˆš6 ๐‘๐‘š A B C E F GH Q O D P Gambar.5 c. Jarak titik ke bidang Cara menentukan jarak titik ke bidang adalah menarik garis tegak lurus melalui titik ke bidang. Sedangkan jarak titik ke bidang adalah jarak tegak lurus dari titik ke bidang tersebut. A B D C P Contoh 1 diketahui panjang rusuk kubus PQRS.TUVW adalah 12 cm. tentukan jarak: a. Titik U ke bidang Alas b. Titik P kebidang RSVW c. Titik Q ke bidang PRTV, dan d. Titik U ke bidang FQY penyelesaian: e. Jarak titik U ke bidang alas adalah panjang ruas garis QU sehingga jaraknya 12 cm. (lihatgambar.1. garis merah) f. Jarak titik P ke bidang RSVW adalah panjang ruas garis PS sehingga jaraknya 12 cm. (lihatgambar.2. garis biru) g. Jarak titik Q ke bidang PRTW adalah setengah panjang ruas garis QS sehingga jaraknya 6โˆš2 cm. (Lihat gambar.3. garis hijau) h. Titik U ke bidang FQY (gambar.4) ๐‘ท๐‘ผ = โˆš๐‘ƒ๐‘„2 + ๐‘„๐‘ˆ2 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš122 + 122 ๐‘ฉ๐‘ซ = โˆš144 ร— 2 โ‰… โˆš144 ร— โˆš2 ๐‘ฉ๐‘ซ = 12โˆš2 ๐‘๐‘š ๐‘ป๐‘ธ = ๐‘ป๐’€ = ๐‘ธ๐’€ = ๐‘ท๐‘ผ = 12โˆš2 ๐‘๐‘š T VW P S Q R U gambar.1 T VW P S Q R U gambar.2 T VW P S Q R U gambar.3
  • 10. Modul Matemaika Kelas 11 | 10 perhatikan segitiga UKV ๐‘ฒ๐‘ฝ = โˆš ๐‘ˆ๐พ2 + ๐‘ˆ๐‘‰2 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš(6โˆš2) 2 + 122 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš72 + 144 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš216 ๐‘ฎ๐‘ท = โˆš36 ร— 6 โ‰… โˆš36 ร— โˆš6 ๐‘ฎ๐‘ท = 6โˆš6 ๐‘๐‘š perhatikan segitiga UKV dan segitiga ULV (gambar.5) ๐‘ˆ๐ฟ ๐‘ˆ๐พ = ๐‘ˆ๐‘‰ ๐พ๐‘‰ ๏ƒ› ๐‘ˆ๐ฟ 6โˆš2 = 12 6โˆš6 ๏ƒ› ๐‘ˆ๐ฟ = 12 โˆ™ 6โˆš2 6โˆš6 ๏ƒ› ๐‘ˆ๐ฟ = 12โˆš2 โˆš6 ๏ƒ› ๐‘ˆ๐ฟ = 12โˆš2 โˆš6 โ‰ก 4โˆš3 jadi, jarak titik U ke bidang FQY adalah 4โˆš3 cm T VW P S Q R U K gambar.4 V L U K gambar.5 LATIHAN 1 1. Diketahui kubus ABCD.EFGH yang mempunyai panjang rusuk 6 cm. Titik P berada di tengah โ€“ tengah EH. Tentukan jarak : a. Titik A ke garis CD b. Titik B ke garis AC c. Titik B ke garis EG d. Titik P ke garis BC 2. Diketahui prisma segi empat ABCD.EFGH dengan panjang AB = BC = 8 cm dan AE = 12 cm. Tentukan : a. Titik C ke bidang BDG b. Titik B ke bidang ACGE c. Titik C ke bidang ADHE d. Titik O ke bidang ADGF dengan O berada di tengah โ€“ tengah BC. d. Jarak antara dua garis bersilangan Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis tersebut tidak sejajar dan terletak pada dua bidang yang berbeda. Contoh 1 Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. tentukan jarak antara garis a. HD dan AG b. AE dan CH penyelesaian: a. jarak antara garis HD dan AG dapatdiwakili oleh jarak antara titik O dan HD.
  • 11. Modul Matemaika Kelas 11 | 11 ๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ = 1 2 ๐ท๐ต ๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ = 1 2 โˆš42 + 42 ๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ = 1 2 โˆš16 + 16 ๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ = 1 2 โˆš32 ๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ = 1 2 4โˆš2 ๐‘ถ โˆ’ ๐‘ฏ๐‘ซ = 2โˆš2 ๐‘๐‘š b. Jarak antara garis AE dan CH dapat diwakili oleh garis EH karena apabila garis AE diproyeksikan ke bidang CDHG, maka garis AE akan tegak lurus dengan CH dan titik H. jadi, jarak antara garis AE dan CH adalah 4 cm A B C D E F GH O e. Jarak antara dua garis sejajar Misalkan diketahui garis ๐’ˆ dan ๐’‰ sejajar. Jarak antara garis g dan h dapat digambarkan dengan cara sebagai berikut: ๏‚ท Buatlah bidang ๐œถ yang melalui garis ๐’ˆ dan ๐’‰ ๏‚ท buatlah garis k yang memotong tegak lurus garis ๐’ˆ dan ๐’‰, lalu misalkan titik potong garis ๐’Œ terhadap kedua garis tersebut dengan titik ๐‘จ dan titik ๐‘ฉ ๏‚ท panang ruas garis ๐‘จ๐‘ฉ ditetapkan sebagai jarak antara garis ๐’ˆ dan garis ๐’‰ yang sejajar. Ilustrasi cara diatas dapat dilihat pada gambar berikut: g h A B k f. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar Misalkan garis ๐’ˆ dan bidang ๐œถ saling sejajar. Jarak antara garis ๐’ˆ dan bidang ๐œถ dapat dicari dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: ๏‚ท Ambil sembarang titik P pada garis ๐’ˆ ๏‚ท Buatlah garis ๐’Œ yang melalui titik P dan tegak lurus bidang ๐œถ ๏‚ท garis k menembus bidang ๐œถ di titik Q ๏‚ท panjang ruas garis PG adalah jarak antara garis ๐’ˆ dan bidang ๐œถ perhatikan gambar berikut: gP Q k
  • 12. Modul Matemaika Kelas 11 | 12 g. Jarak antara dua bidang yang sejajar Untuk menentukan jarak antara dua bidang yang sejajar caranya sama dengan menentukan jarak antara garis dan bidang yang saling sejajar. Perhatikan ilustrasi gambar berikut: P Q k LATIHAN 2 1. Diketahui prisma tegak segi empat ABCD.EFGH yang mempunyai panjang AB = 4 cm, BC = 6 cm, dan AE = 8 cm. Tentukan jarak antara : a. Garis AB dan GH b. Garis AC dan EG c. Garis CD dan EF 2. Diketahui balok PQRS.TUVW dengan panjang PQ = QR = 6 cm dan PT = 10 cm. Tentukan jarak : a. Garis PQ ke bidang RSWV b. Garis QR ke bidang TUVW c. Garis PT ke bidang QSWU 3. Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 8 cm. Tentukan jarak antara : a. Bidang ABFE dan CDHG b. Bidang ABCD dan EFGH c. Bidang ACF dan DEG 2. Menghitung sudut pada bangun ruang a. Sudut antara dua garis berpotongan D C A B P a a m l b. Sudut antara dua garis bersilangan Cara menentukan sudut antara dua garis bersilangan adalah dengan menggeser salah satu garis sehingga memotong garis yang lainnya. Sudut yang dibentuk oleh kedua garis tersebut merupakan dua garis yang berpotongan. Contoh : Perhatikan kubus PQRS.TUVW. Tentukan besar sudut yang terbentuk oleh garis โ€“ garis : 1) QS dan QR 2) QV dan VS 3) QR dan PW 4) TR dan WS Penyelesaian :
  • 13. Modul Matemaika Kelas 11 | 13 P Q S R T U W V 5 cm 1) Garis QS dan QR berpotongan di Q. Sudut yang terbentuk antara QS dan QR adalah โˆ ๐‘…๐‘„๐‘† . Perhatikan bahwa โˆ†๐‘†๐‘„๐‘… merupakan segitiga siku โ€“ siku sama kaki. Jadi, โˆ ๐‘…๐‘„๐‘† = 450 . 2) Garis QV dan VS berpotongan di V dan membentuk sudut ๐‘„๐‘‰๐‘†. S V Q25 cm 25 cm25 cm Perhatikan bahwa โˆ†๐‘†๐‘„๐‘‰ merupakan segitiga sama sisi. Jadi, besar sudut yang terbentuk antara garis QV dan VS adalah 600 3) Garis QR dan PW saling bersilangan. Garis PW sejajar QV pada bidang QRVU. Jadi, โˆ ( ๐‘„๐‘…, ๐‘ƒ๐‘Š) = โˆ ๐‘‰๐‘„๐‘… = 450 4) Garis TR dan WS saling bersilangan. Garis WS sejajar VR pada bidang SRVW. ๏ฑ V R T 25 cm 5 cm โˆ ( ๐‘‡๐‘…, ๐‘Š๐‘†) = โˆ ( ๐‘‡๐‘…, ๐‘‰๐‘…) = โˆ ๐‘‡๐‘…๐‘‰. Perhatikan โˆ†๐‘‡๐‘…๐‘‰. tan ๐œƒ = 5โˆš2 5 = โˆš2 โ‡” ๐œƒ = 54,740 Jadi, besar sudut yang terbentuk antara garis TR dan WS adalah 54,740 c. Sudut antara garis dan bidang Sudut antara garis dan bidang adalah sudut lancip yang dibentuk antara garis dengan proyeksinya pada bidang. Contoh : Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Hitung besar sudut antara garis BG dan bidang ACGE. Penyelesaian : A B D C E F H G O ๏ฑ 4 cm
  • 14. Modul Matemaika Kelas 11 | 14 ๐ด๐ถ = โˆš๐ด๐ต2 + ๐ต๐ถ2 ๐ด๐ถ = โˆš42 + 42 = โˆš16 + 16 = โˆš32 = โˆš16 โˆ™ 2 = 4โˆš2 cm ๐‘‚๐ถ = 1 2 ๐ด๐ถ = 2โˆš2 cm ๐ต๐บ = ๐ด๐ถ = 4โˆš2 cm ๐ต๐‘‚ = 1 2 ๐ต๐ท = 1 2 ๐ต๐บ = 2โˆš2 cm ๐‘‚๐บ = โˆš๐ถ๐บ2 + ๐‘‚๐ถ2 ๐‘‚๐บ = โˆš42 + (2โˆš2) 2 = โˆš16 + 8 = โˆš24 = 2โˆš6 cm Sudut yang terbentuk antara garis BG dan bidang ACGE adalah โˆ ๐ต๐บ๐‘‚ = ๐œƒ. Perhatikan โˆ†๐ต๐บ๐‘‚, ๐ต๐‘‚ โŠฅ ๐‘‚๐บ karena ๐ต๐‘‚ โŠฅ bidang ACGE sin ๐œƒ = ๐ต๐‘‚ ๐ต๐บ sin ๐œƒ = 2โˆš2 4โˆš2 = 1 2 โ‡” ๐œƒ = 300 Jadi โˆ ( ๐ต๐บ, ๐ด๐ถ๐บ๐ธ) = ๐œƒ = 300 d. Sudut antara dua bidang Contoh : Suatu kubus PQRS.TUVW dengan panjang rusuk 5 cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara bidang PQRS dan bidang QSV. Penyelesaian : P Q S R T U W V O ๏ฑ 5 cm Bidang PQRS beririsan dengan QSV di garis QS. Jadi, sudut yang terbentuk merupakan sudut antara garis OV dan OR atau โˆ ( ๐‘‚๐‘‰, ๐‘‚๐‘…) = ๐œƒ ๐‘‚๐‘… = 1 2 ๐‘ƒ๐‘… = 1 2 โˆ™ 5โˆš2 = 5 2 โˆš2 cm tan ๐œƒ = ๐‘‰๐‘… ๐‘‚๐‘… = 5 5 2 โˆš2 = 5 โˆ™ 2 5โˆš2 = 2 โˆš2 = 2 โˆš2 โˆ™ โˆš2 โˆš2 = 2โˆš2 2 = โˆš2 โ‡” ๐œƒ = 54,740 Jadi, besar sudut yang terbentuk antara bidang PQRS dan bidang QSV adalah 54,740 LATIHAN 3 1. Diketahui kubus PQRS.TUVW mempunyai panjang rusuk 6 cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara garis : a. PR dan QR b. TV dan RV 2. Kubus KLMN.OPQR mempunyai panjang rusuk p cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara : a. Garis KR dan bidang alas b. Garis NQ dan bidang LMQP 3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk q cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara kedua bidang berikut. a. ACGE dan BDHF b. BCHE dan ADGF
  • 15. Modul Matemaika Kelas 11 | 15 DAFTAR PUSTAKA Kasmina, Toali.โ€ Matematika: Untuk SMK/MAK Kelas XIโ€.Erlangga, Jakarta: 2018 Kasmina, Toali.โ€Seri Pendalaman Materi SMK/MAKโ€.Erlangga.Jakarta:2018 Sartono, W.โ€Matematika SMA Kela Xโ€.Erlangga, Jakarta: 2006 mumtaaz1807.blogspot.com