UTS MUHAMMAD TRI IRFAN. HADIS TEMATIK SM V MD-D FDK UINSU 2019
1. MAKALAH
Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kepemimpinan Rasulullah
Diajuan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Hadits Tematik Manajemen Dakwah
Dosen Pengampu : H. Mohd Iqbal A. Muin, Lc, MA
Di Susun Oleh :
Muhammad Tri Irfan ( 0104172078 )
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Jurusan Manajemen Dakwah
T.A 2019/2020
2. KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manajemen
2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen
2.3 Fungsi-Fungsi Manajemen dalam kepemimpinan Rasulullah
2.4 Hadits-Hadits Fungsi Manajemen
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
3. Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah Kami
dapat menyelesaikan makalah dalam bentuk powerpoint ini dengan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih
pada bapak H. Mohd Iqbal A. Muin, Lc, MA selaku Dosen Hadits Tematik Manajemen Dakwah yang telah membantu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang Kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini
dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan
KATA PENGANTAR
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rasulullah dalam bidang individu, rumah tangga, orang dan bahkan di usatu neara dan pemerintahan modern pertaman di
dunia adalah semurna. Apa yang bahkan lebih luar biasa adalah bahwakarisma pribadi Muhammad SAW tidak hanya
dirasakan selama hidupnyatetapi juga memancarkan cahaya dan pengaruhnya setelah kematiannadan sampai akhir zaman
dan merupakan keharusan bagi umat islam unuk meniru .
sejarah Rasulullah telah menanmkan cinta dalam kepemim[inannya, Jelas bagaiman dia memimpin, melibatkan dan
mendidik para pengikutnya. Tidak heran kesuksesan Islam pertana dipegang oleh tokoh-tokoh yang tidak meragukan
kepastiannya. Kita bisa melihat bagaimana Umar bin Khattab yang kemudian menjadi pemimpi yang sulit di negara saat ini
atau Khalid Bin walid berubah menjadi panglima perang yang hanya seorang penguasa desa dan mantan budak salman Al
Farisi.
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaiman fungsi manajemen dalam kepemimpinan Rasulullah?
2. Adakah hadits yang berkaitan dengan fungsi manajemen?
3.Apa pengertian dan fungsi manajemen?
1.3 Tujuan Masalah
1.Mengetahui penerpan Fungsi Manajemen dalam kepemimpinan Rasulullah
2. hadits-hadits yang berkaitan dengan fungsi manajemen
3.Pemahaman Hadits-hadits yang berkaitan dalam fungsi manajemen
5. a. Perencanaan (planning)
Pernecanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai
rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Dalam perencanaan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART :
Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.
Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai.
Jadi bukan anggan-angan.Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau
tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan seni untuk melaksanakan dan mengatur. Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang
mengajarkan proses mendapatkan tujuan dalam organisasi, sebagai usaha bersama dengan beberapa orang dalam organisasi
tersebut
2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
6. 2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja.
Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana
kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus
bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi
dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
4. Pengendalian/Pengawasan (Controlling)
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan.
Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang
berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera
dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
7. 2.3 Fungsi-Fungsi Manajemen dalam kepemimpinan Rasulullah
a. Rasulullah Saw sebagai Perencana (Planning)
Pendidikan Islam mempunyai kedudukan yang tinggi, ini dibuktikan dengan wahyu pertama yang disampaikan Rasulullah Saw bagi
pendidikan. Beliau menyatakan bahwa pendidikan atau menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang, laki-laki dan perempuan. Rasulullah Saw
diutus dengan tujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia. Itulah yang menjadi visi pendidikan pada masa Rasulullah Saw. Beberapa
strategi yang dirumuskan Rasulullah Saw bersama para sahabatnya antara lain:
1) Pelaksanaan hijrah dilakukan pada waktu malam hari;
2) Jalur hijrah melewati jalan alternatif;
3) Saat berhijrah, para sahabat tidak membawa harta benda yang akan menimbulkan kecurigaan dari penduduk Mekkah;
4) Sebelum berangkat, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa penduduk Madinah bersedia menerima para sahabat sebagaimana yang
mereka nyatakan saat Perjanjian Aqabah I dan II.
Pada masa-masa awal dakwah Rasulullah Saw, tepatnya pada tahun kelima kenabian Rasulullah Saw menjadikan sebuah rumah milik al
Arqam ibn al Arqam al Makhzumi sebagai tempat pertemuan beliau dengan para sahabatnya yang saat itu merupakan minoritas yang
senantiasa dijadikan objek tekanan dan penindasan kaum kafir Quraisy. Menurut analisis, setidaknya ada tiga alasan penting pemilihan rumah
al Arqam, antara lain:
1. Al Arqam bernaung di bawah klan Bani Makhzum yang merupakan musuh tradisional Bani Hasyim. Dengan alasan ini, akan sangat sulit
bagi kaum kafir membayangkan bahwa Rasulullah Saw yang datang dari klan Bani Hasyim justru menggunakan rumah anggota klan Bani
Makhzum.
2. Saat itu usia al Arqam ibn al Arqam masih sangat belia, yakni baru berusia 16 tahun, sehingga anggapan kaum kafir akan sulit mengerti
bagaimana sebuah rumah milik seorang anak muda belia akan dijadikan pusat dakwah oleh Rasulullah Saw.
3. Keislaman al Arqam masih belum diketahui siapapun kecuali oleh kalangan umat Islam saat itu saja.
8. b. Rasulullah SAW sebagai Pengorganisir (Organizing)
Pada masa Rasulullah Saw dan awal Islam terdapat beberapa lembaga yang menjadi central pendidikan.
1. Dar Al Arqam merupakan tempat pendidikan awal yang diperkenalkan ketika Islam mulai berkembang di Makkah. Rasulullah Saw
menggunakannya sebagai tempat pertemuan dan pengajaran dengan para sahabat. Bilangan kaum Muslim yang hadir pada masa awal Islam
ini masih sangat kecil, tetapi makin bertambah sehingga menjadi 38 orang yang terdiri dari golongan bangsawan Quraisy, pedagang dan
hamba sahaya. Di Dar al Arqam, Rasulullah Saw mengajar wahyu yang telah diterimanya kepada kaum Muslim. Beliau juga membimbing
mereka menghafal, menghayati dan mengamalkan ayat-ayat suci yang diturunkan kepadanya.
2. Masjid ,selain tempat ibadah, juga sebagai tempat penyebaran dakwah, ilmu Islam, penyelesaian masalah individu dan masyarakat,
menerima duta-duta asing, pertemuan pemimpin-pemimpin Islam, bersidang, dan madrasah bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu
khususnya tentang ajaran Islam. Di dalam masjid, Rasulullah Saw mengajar dan memberi khutbah dalam bentuk halaqah di mana para
sahabat duduk mengelilingi beliau untuk mendengar dan melakukan tanya-jawab berkaitan urusan agama dan kehidupan sehari-hari. Di
antara masjid yang dijadikan pusat penyebaran ilmu dan pengetahuan ialah Masjid Nabawi, Masjidil Haram, Masjid Kufah, Masjid Basrah
dan banyak lagi.
3. Al Suffah. suffah dapat dilihat sebagai sebuah sekolah karena kegiatan pengajaran dan pembelajaran dilakukan secara teratur dan sistematik.
Contohnya Masjid Nabawi yang mempunyai suffah yang digunakan untuk majelis ilmu. Lembaga ini juga menjadi semacam asrama bagi
para sahabat yang tidak atau belum mempunyai tempat tinggal permanen. Mereka yang tinggal di suffah ini disebut Ahl al Suffah.
4. Kuttab, didirikan oleh bangsa Arab sebelum kedatangan Islam dan bertujuan memberi pendidikan kepada anak-anak. Namun demikian,
lembaga pendidikan tersebut tidak mendapat perhatian dari masyarakat Arab. Rasulullah Saw sangat menyadari pentingnya kemampuan
membaca dan menulis. Ketika perang Badar usai, terdapat sekitar 70 orang Quraisy Makkah menjadi tawanan. Rasulullah meminta masing-
masing mereka mengajari 10 orang anak-anak dan orang dewasa Madinah dalam membaca dan menulis sebagai salah satu syarat pembebasan
mereka. Dengan demikian, dalam kesempatan ini 700 orang penduduk Madinah berhasil dientaskan dari buta huruf. Angka ini kemudian
terus membesar ketika masing-masing mereka mengajarkan kemampuan tersebut kepada yang lain.
9. c. Rasulullah Saw sebagai Pengembang Staf (Staffing)
Pengembangan staf (staffing) ini meliputi juga pengkaderan dan pendelegasian wewenang. Pengkaderan ini
Rasulullah Saw lakukan terhadap beberapa orang sahabat yang beliau didik dalam keagamaan. Beliau juga mendelegasikan
wewenang kepada beberapa orang sahabat yang telah diberinya ilmu yang mencukupi untuk menyampaikan dan
mengajarkan ajaran Islam kepada mereka yang belum atau baru saja memeluk agama Islam. Rasulullah Saw pernah
mendelegasikan atau mengutus beberapa orang sebagai delegasi. Misalnya: Ja’far bin Abu Thalib diutus untuk memimpin
kaum muslim yang hijrah ke Etiopia (Habasyah) dan menghadap kepada raja Negus. Selain mengutus Ja’far bin Abu Thalib,
Rasulullah Saw juga pernah mendelegasikan Mus’ab bin Umair ke Madinah (Yastrib) sebelum kaum muslim Mekkah hijrah
ke Madinah, dengan tugas mengajarkan al Qur’an kepada mereka dan berbagai pengetahuan lainnya mengenai agama Islam.
Pembinaan dan pendelegasian wewenang ini cukup efektif karena pada gilirannya mereka juga akan membentuk kader
mereka sendiri-sendiri sehingga ajaran Islam semakin luas syiarnya
d. Rasulullah Saw sebagai Pengawas (Controlling)
Controlling atau pengawasan adalah proses pengawasan kinerja sebuah organisasi. Caranya, dengan
mengevaluasi rencana awal dan kenyataan yang terjadi. Kalau ditemukan masalah, langkah-langkah perbaikan bisa
dilakukan dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, dalam setiap pengawasan harus dibarengi dengan proses pemilihan
solusi penyelesaian masalah (problem solving) yang terbaik. Dengan kata lain, pengawasan bersifat membimbing dan
membantu mengatasi kesulitan dan bukan mencari kesalahan.
10. 2.4 Hadits-Hadits Fungsi Manajemen
وُبَأ اَنَثَّدَح َانَمثُع وُبَأ ٍارَندي ُبن ُعدَج اَنَثَّدَح ٍرَمعَم وُبَأ اَنَثَّدَحَر ٍسَّبَع ِبنا نَع ُّيِدِارَطُعال ٍءاَجَرُنَع َُّاَّلل َ ِِضََّّل َص ِِّ ِبَّنال نَع اَم
َّن
ِ
ا َلاَق َلاَق َّلَجَو َّزَع ِهِِّبَر نَع يِورَي اَميِف َََّّل َسَو ِهيَلَع َُّاَّللَّ ُث ِاتَئِِّي َّالسَو ِاتَن َسَحلا َبَتَك ََّاَّللَذ َ ََّّيَبََّْلَف ٍةَن َسَ ِِب َّ ُُه نَمَف َ ِِل
َف اَ ِِب َّ َُه َُوه ن
ِ
اَف ًةلِمََك ًةَن َسَح ُهَندِع ََُل َُّاَّلل اَ ََبَتَك َاهلَمعَيِشَع ُهَندِع ََُل َُّاَّلل اَ ََبَتَك َاهَلِمَعَل
ِ
ا ِاتَن َسَحَل
ِ
ا ٍعف ِض َةَئاِمِعب َس
ََُل َُّاَّلل اَ ََبَتَك َاهلَمعَي ََّلَف ِةَئَّي َِسب َّ ُُه نَمَو ٍةِريِثَك ٍافَعضَأَ ِِب َّ ُُه َُوه ن
ِ
اَف ً َةلِمََك ًةَن َسَح ُهَندِعَتَك َاهَلِمَعَف اًةَدِحاَو ًةَئِِّي َس ََُل َُّاَّلل اَ ََب
Nabi SAW bersabda: “Allah menulis kebaikan dan kejelekan yang dilakukan hambanya, barang siapa yang berencana
melakukan kebaikan tetapi tidak melaksanakan, maka tetap ditulis sebagai satu amal baik yan gsempurna baginya oleh
Allah, tetapi barang siapa yang berencana melakukan kebaikan dan betul-betul dilaksanakan maka oleh Allah ditulis 10
kebaikan dan 700 lipat/cabang sampai cabang yang banyak, sebaliknya barang siapa yang berencana melakukan kejelekan
tetapi tidak dilaksanakan maka ia dianggap melakukan kebaikan yang sempurna, jika ia berencana melakukan kejelekan
dan melaksanakannya maka ditulis sebagai satu kejelekan.”
a. Perencanaan (Planning)
11. Pengendalian/Pengawasan (Controlling)
َر وُبَأ اَنَثَّدَح َانَمثُع وُبَأ ٍارَندي ُبن ُعدَج اَنَثَّدَح ٍرَمعَم وُبَأ اَنَثَّدَحَر ٍسَّبَع ِبنا نَع ُّيِدِارَطُعال ٍءاَجَمُنَع َُّاَّلل َ ِِضََّّل َص ِِّ ِبَّنال نَع ا
ا َّن
ِ
ا َلاَق َلاَق َّلَجَو َّزَع ِهِِّبَر نَع يِورَي اَميِف َََّّل َسَو ِهيَلَع َُّاَّللَّ ُث ِاتَئِِّي َّالسَو ِاتَن َسَحلا َبَتَك َََّّللَذ َ ََّّيَبََّْلَف ٍةَن َسَ ِِب َّ ُُه نَمَف َ ِِل
َعَف اَ ِِب َّ َُه َُوه ن
ِ
اَف ًةلِمََك ًةَن َسَح ُهَندِع ََُل َُّاَّلل اَ ََبَتَك َاهلَمعَيِشَع ُهَندِع ََُل َُّاَّلل اَ ََبَتَك َاهَلِمَس َل
ِ
ا ِاتَن َسَحَل
ِ
ا ٍعف ِض َةَئاِمِعب
ِع ََُل َُّاَّلل اَ ََبَتَك َاهلَمعَي ََّلَف ِةَئَّي َِسب َّ ُُه نَمَو ٍةِريِثَك ٍافَعضَأَ ِِب َّ ُُه َُوه ن
ِ
اَف ً َةلِمََك ًةَن َسَح ُهَندَتَك َاهَلِمَعَف اًةَدِحاَو ًةَئِِّي َس ََُل َُّاَّلل اَ ََب
Nabi SAW bersabda: “Allah menulis kebaikan dan kejelekan yang dilakukan hambanya, barang siapa yang
berencana melakukan kebaikan tetapi tidak melaksanakan, maka tetap ditulis sebagai satu amal baik yan
gsempurna baginya oleh Allah, tetapi barang siapa yang berencana melakukan kebaikan dan betul-betul
dilaksanakan maka oleh Allah ditulis 10 kebaikan dan 700 lipat/cabang sampai cabang yang banyak,
sebaliknya barang siapa yang berencana melakukan kejelekan tetapi tidak dilaksanakan maka ia dianggap
melakukan kebaikan yang sempurna, jika ia berencana melakukan kejelekan dan melaksanakannya maka
ditulis sebagai satu kejelekan.”
b. Pengorganisasian (organizing)
12. b. pengawasan
ِب ََث ِِبَأ ِبن ِِيببَح نَع ُ َفَّي ُس اَنَثَّدَح ٍميَعُن وُبَأ اَنَثَّدَحَلاَق َّرَذ ِِبَأ نَع ِبِي َش ِِبَأ ِبن ِونُميَم نَع ٍتَقُول ُسَر َلا
َو َنتُك اَمُثيَح ََّاَّلل َِّقتا َََّّل َسَو ِهيَلَع َُّاَّلل ََّّل َص ِ َّاَّللُ ِب َاسَّنال ُقِلَاخَو َةَن َسَحلا َةَثِِّي َّالس ُعِباتَأَن َسَح ٍقُل
Rasulullah SAW bersabda: “Bertakwalah pada Allah di mana saja berada, gantilah yang jelek dengan yang baik, bergaullah
dengan orang lain dengan akhlak yang bagus.”
14. 2.3 Pemahaman Fungsi Manajemen
Planing baik akan menghasilkan laba yang baik, tentu saja tidak cukup hanya planing, tanpa
diaktualisasikan. Planing adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal
yang berkaitan dengan pekerjaan agar mendapat hasil yang optimal. Hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan perencanaan adalah:
a. Hasil yang ingin dicapai .
b. Orang yang akan melakukan.
c. Waktu dan skala prioritas.
d. Dana atau modal.
Perencanaan dibuat berdasarkan data yang terperinci dan angka yang kongkret, pengetahuan yang lengkap
tentang realitas dilapangan, lalu memahami prioritas program dan sejauh mana kepentingannya
a. Perencanaan (Planning)
Seorang Muslim harus mampu menegakkan fungsi sebagai khalifah dan semangat kerja sama
antar manusia. Fungsi khalifah adalah menggalang kebaikan dan mencegah kejelekan. Jika
dikaitkan dengan pengorganisasian, hadis ini mendorong umatnya untuk melakukan segala
sesuatu secara terorganisir dengan rapi.
b. Pengorganisasian (organizing)
15. Selayaknya manusia yang selalu khilaf atau salah atau juga alpha, maka diperlukan
adanya pengawasan baik dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan kepada
Allah SWT. maupun pengawasan dari orang lain. Menasihati antar teman atau saudara lebih
mudah daripada menasihati pemimpin atau atasan.Pengawasan dalam pandangan Islam
adalah untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang
hak. Sistem pengawasan yang baik tidak terlepas dari pemberian punishment (hukuman) dan
reward (imbalan).
b. pengawasan
Semua perbuatan manusia di dunia selayaknya diberikan pengarahan agar
manusia tak keliru dan selalu khilaf, itulah yang Allah lakukan agar para manusia
menaati arahan yang telah ditetapkan di dalam al- quran dan hadis.
c. Pengarahan
16. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam setiap KEPEMIMPINAN TIDAK TERLEPAS DARI FUGSI-FUNGSI MANAJEMN yang menjadi
kunci kesuksesan dari kepemimpinan ,salah satu contoh dari penerapan fungsi-fungsi manajemen tersebut ialah
kepemimpinan dari rasulullah yang mana menerapkan fungsi Perencanaan,pengorgansasian pengawasan,pelaksanaan. Dari
beberapa contoh fungsi manajemen dalam kepemimpinan rasulullah seperti dalam fungsi perencanaan menghadapi perang
rasulullah punya strategi hijrah dilakukan pada waktu malam hari;) Jalur hijrah melewati jalan alternatif dan dalam fungsi
controlling rasulullah mempunyai pelaksaan dalam pendidikan seperti membangun daar al arqam dan masjid sebagai
tempat pendidikan . Demikian lah Hadits-Hadits yang menerangkan fungsi-fungsi dari manajemen telah melengkapi
sumber bacaan dan penguat sumber