Fungsi manajemen dalam kepemimpinan Rasulullah Saw meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian, pengawasan (directing), dan pengendalian (controlling). Hadis-hadis menjelaskan pentingnya perencanaan yang matang, pengorganisasian kegiatan untuk mencapai tujuan, serta pengawasan dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja. Manajemen dipahami sebagai pedoman Rasulullah dalam memimpin umat untuk mencapai kebaikan.
2. BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan persoalan keseharian
dalam kehidupan bermasyarakat, berorganisasi, berusaha,
berbangsa dan bernegara. Pemimpin adalah seseorang yang
diberi kedudukan tertentu dan dan bertindak sesuai dengan
kedudukannya tersebut. Pemimpin juga adalah seorang ahli
dalam organisasi / masyarakat yang diharapkan menggunakan
pengaruh dalam melaksana dan mencapai visi dan misi
institusi / lembaga yang dipimpinnya. Dia adalah memimpin
dan bukan menggunakan kedudukan untuk memimpin.
Sedangkan kepemimpinan adalah suatu peranan dan proses
mempengaruhi orang lain.
3. B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan fungsi manejemen ?
2. Apa saja takhrij hadist-hadist fungsi manjemen ?
3. Bagaiamana klarifiksi hadist ?
4. Bagaimana pemahaman hadist-hadist dalam konteks fungsi
manajemen ?
4. BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Manajemen dan Kepemimpinan
• Menurut Ricky W. Griffin, pengertian manajemen adalah sebuah
proses perencanaan, proses organisasi, proses kordinasi, dan
proses kontrol terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat tercapai
sesuai rencana, sedangkan efisien artinya tugas dijalankan dengan
benar, teroganisir, dan selesai sesuai jadwal.
• Dalam Islam pemimpin disebut dengan Khalifah Khalifah berarti
wakil, pengganti atau duta. Sedangkan secara istilah Khalifah
adalah orang yang bertugas menegakkan syariat Allah SWT,
memimpin kaum muslimin untuk menyempurnakan penyebaran
syariat Islam dan memberlakukan kepada seluruh kaum muslimin
secara wajib, sebagai pengganti kepemimpinan Rasulullah SAW .
5. Planing (perencanaan) Rasulullah dalam
proses kepemimpinan
• Beberapa strategi yang dirumuskan Rasulullah Saw bersama para
sahabatnya antara lain: 1) Pelaksanaan hijrah dilakukan pada
waktu malam hari; 2) Jalur hijrah melewati jalan alternatif; 3) Saat
berhijrah, para sahabat tidak membawa harta benda yang akan
menimbulkan kecurigaan dari penduduk Mekkah; 4) Sebelum
berangkat, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa penduduk
Madinah bersedia menerima para sahabat sebagaimana yang
mereka nyatakan saat Perjanjian Aqabah I dan II.
• Pada masa-masa awal dakwah Rasulullah Saw, tepatnya pada
tahun kelima kenabian Rasulullah Saw menjadikan sebuah rumah
milik al Arqam ibn al Arqam al Makhzumi sebagai tempat
pertemuan beliau dengan para sahabatnya yang saat itu merupakan
minoritas yang senantiasa dijadikan objek tekanan dan penindasan
kaum kafir Quraisy.
6. Organizing (pengorganisaian) Rasulullah dalam kepemimpinan
Pada masa Rasulullah Saw dan awal Islam terdapat beberapa lembaga yang menjadi central
pendidikan.
1. Dar Al Arqam
• Rumah merupakan tempat pendidikan awal yang diperkenalkan ketika Islam mulai
berkembang di Makkah. Rasulullah Saw menggunakannya sebagai tempat pertemuan dan
pengajaran dengan para sahabat. Bilangan kaum Muslim yang hadir pada masa awal Islam ini
masih sangat kecil, tetapi makin bertambah sehingga menjadi 38 orang yang terdiri dari
golongan bangsawan Quraisy, pedagang dan hamba sahaya. Di Dar al Arqam, Rasulullah Saw
mengajar wahyu yang telah diterimanya kepada kaum Muslim. Beliau juga membimbing
mereka menghafal, menghayati dan mengamalkan ayat-ayat suci yang diturunkan kepadanya.
2. Masjid
• Fungsi masjid selain tempat ibadah, juga sebagai tempat penyebaran dakwah, ilmu Islam,
penyelesaian masalah individu dan masyarakat, menerima duta-duta asing, pertemuan
pemimpin-pemimpin Islam, bersidang, dan madrasah bagi orang-orang yang ingin menuntut
ilmu khususnya tentang ajaran Islam.
• Di dalam masjid, Rasulullah Saw mengajar dan memberi khutbah dalam bentuk halaqah di
mana para sahabat duduk mengelilingi beliau untuk mendengar dan melakukan tanya-jawab
berkaitan urusan agama dan kehidupan sehari-hari. Di antara masjid yang dijadikan pusat
penyebaran ilmu dan pengetahuan ialah Masjid Nabawi, Masjidil Haram, Masjid Kufah,
Masjid Basrah dan banyak lagi.
7. 3. Al Suffah
• Suffah dapat dilihat sebagai sebuah sekolah karena kegiatan pengajaran dan
pembelajaran dilakukan secara teratur dan sistematik. Contohnya Masjid
Nabawi yang mempunyai suffah yang digunakan untuk majelis ilmu. Lembaga
ini juga menjadi semacam asrama bagi para sahabat yang tidak atau belum
mempunyai tempat tinggal permanen. Mereka yang tinggal di suffah ini disebut
Ahl al Suffah.
4. Kuttab
• Kuttab didirikan oleh bangsa Arab sebelum kedatangan Islam dan bertujuan
memberi pendidikan kepada anak-anak. Namun demikian, lembaga pendidikan
tersebut tidak mendapat perhatian dari masyarakat Arab.
• Rasulullah Saw sangat menyadari pentingnya kemampuan membaca dan
menulis. Ketika perang Badar usai, terdapat sekitar 70 orang Quraisy Makkah
menjadi tawanan. Rasulullah meminta masing-masing mereka mengajari 10
orang anak-anak dan orang dewasa Madinah dalam membaca dan menulis
sebagai salah satu syarat pembebasan mereka. Dengan demikian, dalam
kesempatan ini 700 orang penduduk Madinah berhasil dientaskan dari buta
huruf. Angka ini kemudian terus membesar ketika masing-masing mereka
mengajarkan kemampuan tersebut kepada yang lain.
8. Directing (pengarahan) Rasulullah dalam
kepemimapinan
• Rasulullah Saw pernah mendelegasikan atau mengutus beberapa
orang sebagai delegasi. Misalnya: Ja’far bin Abu Thalib diutus
untuk memimpin kaum muslim yang hijrah ke Etiopia
(Habasyah) dan menghadap kepada raja Negus.
• Selain mengutus Ja’far bin Abu Thalib, Rasulullah Saw juga
pernah mendelegasikan Mus’ab bin Umair ke Madinah (Yastrib)
sebelum kaum muslim Mekkah hijrah ke Madinah, dengan tugas
mengajarkan al Qur’an kepada mereka dan berbagai pengetahuan
lainnya mengenai agama Islam. Pembinaan dan pendelegasian
wewenang ini cukup efektif karena pada gilirannya mereka juga
akan membentuk kader mereka sendiri-sendiri sehingga ajaran
Islam semakin luas syiarnya.
9. Controlling (pengendalian) Rasulullah
dalam kepemimpinan
• Controlling atau pengawasan adalah proses pengawasan kinerja
sebuah organisasi. Caranya, dengan mengevaluasi rencana awal
dan kenyataan yang terjadi. Kalau ditemukan masalah, langkah-
langkah perbaikan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Oleh
karena itu, dalam setiap pengawasan harus dibarengi dengan
proses pemilihan solusi penyelesaian masalah (problem solving)
yang terbaik. Dengan kata lain, pengawasan bersifat
membimbing dan membantu mengatasi kesulitan dan bukan
mencari kesalahan.
10. Hadist Tentang Perencanaan
• Dari Ibnu Abbas Ra, dari Nabi Saw bersabda: “ Allah
menulis kebaikan dan kejelekan yang dilakukan
hambanya, barang siapa yang berencana melakukan
kebaikan tetapi tidak melalukannya, maka tetap ditulis
sebagai amalan baik yang sempurna baginya oleh Allah,
tetapi barang siapa yang berencana melakukan kebaikan
dan betul (betul dilaksanakan maka oleh Allah ditulis 10
kebaikan dan 700 lipat/cabang sampai cabang yang
banyak, sebaliknya barang siapa yang berencana
melakukan kejelekan tetapi tidak dilaksanakan maka ia
dianggap melakukan kebaikan yang sempurna, jika ia
berencana melakukan kejelekan dan melaksanakannya
maka ditulis sebagai satu kejelekan. (H.R. Muslim).
11. Hadist Tentang Pengorganisasian
• Dari Abi Syaid Al-Hudriyyi dari
nabi SA. Bersabda : “Seseorang
tidak diutus sebagai khalifah kecuali
memiliki dua niat, yaitu dan
mendorongkan pada kebaikan dan
memerintahkan dan mendorong
pada kejelekan, orang yang menjaga
(dari kejelekan) adalah yang dijaga
oleh Allah”. ( H.R. bukhori).
12. Hadist Tentang pengawasan
• ”Rasulullah SAW ditanya tentang sebaik-
baiknya manusia, maka sabdanya : Mereka yang
memerintah pada yang ma'ruf dan mencegah
kemunkaran.”
• (H.R. Abu Daud).
Dari Abu Ya’la, dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
Sesungguhnya mewajibkan kepada kita untuk
berlaku ihsan dalam segala sesuatu.”
(H.R Bukhari).
13. Hadist Tentang Pengendalian
• Jarir bin Abdillah berkata:
• “ A"u baiat pada Rasulullah untuk menegakkan
salat, mengeluarkan zakat dan saling menasehati
sesama saudara sesama muslim.”
• (H.R Bukhori).
Dari Ibnu Umar, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallambeliau bersabda:“ Seseorang apabila
melakukan dengan baik dalam ibadah pada
tuhannya maka akan di berkahi dan yang
melakukan hal baik (menasehati) kepada Tuhannya
maka akan diberi pahala 2 kali lipat.”
(H.R Ahmad).
14. Pemahaman Hadist-Hadist Dalam Fungsi
Manajemen
• Hadist tentang perencanaan
Dari hadis di atas menjelaskan bahpa seorang muslim harus
mempunyai rencana/planning dalam segala hal yang baik,
apalagi dalam seluruh organisasi atau perusahaan, bahkan dalam
hadits tersebut digambarkan dengan hitungan matematis, yaitu 1
kebaikan ditulis 10 kebaikan hal ini dapat diartikan, planning
yang baik akan menghasilkan laba yang baik. Jika planning
yang baik itu dilaksanakan maka laba yang akan diperoleh akan
berlipat-lipat, sebaliknya jika planning yang dilaksanakan itu
jelek maka akan mengalami kerugian
15. Hadist tentang pengorganisasian
Seorang muslim harus mampu menegakkan fungsi sebagai
khalifah dan semangat kerja sama antar manusia. fungsi khalifah
adalah menggalang kebaikan dan mencegah kejelekan. Jika
dikaitkan dengan perorganisasian, hadits ini mendorong
umatnya untuk melakukan segala sasuatu secara terorganisasi
dengan rapi. Seperti perkataan Ali bin Abi Tholib : kebenaran
atau haf yang tidaf terorganisasi dengan rapi, bisa di kalahkan
oleh kebatilan yang lebih terorganisasian dengan rapi.
16. Hadist tentang pengawasan
• Hadis pertama “ menjelaskan tentang bagaimana kita
dalam melaksanakan sesuatu harus dengan baik dan
mempertimbangkan akibatnya”.
• Hadist kedua “ menjelaskan tantang jadilah seorang
pemimpin (pemerintah) yang baik yang memerintah
kepada kebaikan agar jalannya suatu organisasi
berjalan dengan lancar dan tidak menjadi seburuk-
buruknya manusia yang menyesatkan orang lain
dengan memerintah ke hal keburukan.
17. Hadist tentang pengendalian
• Hadist pertama “ menjelaskan tentang Menasehati sesama teman atau saudara
itu mudah dari pada menasehati pimpinan atau atasan, ini tidak mudah
dilakukan karena itu Nabi dalam hadits berikut memberikan imbalan yang lebih
banyak pada orang yang mau dan mampu melakukan pengawasan pada
atasannya.
• Hadist kedua “ menjelaskan tentang pengawasan dalam Islam dilakukan untuk
meluruskan yang bengkok, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak.
Pengawasan di dalam ajaran Islam, paling tidak terbagi kepada2 (dua) hal:
pertama, pengawasan yang berasal dari diri, yang bersumber dari tauhid dan
keimanan kepada Allah SWT. Orang yang yakin bahwa Allah pasti mengawasi
hamba-Nya, maka orang itu akan bertindak hati-hati. Ketika sendiri, dia yakin
Allah yang kedua, dan ketika berdua dia yakin Allah yang ketiga. Dan kedua
adalah pengawasan dari orang lain.
18. Kesimpulan
Fungsi manajemen dalam kepemimpinan Rasulullah Saw.
Yaitu untuk untuk mempermudah pemimpin/pemerintah dalam
melakukan pemerintahan seperti yang Rasulullah lakukan
dengan menerapkan beberapa manajemen yaitu dengan adanya
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
directing (pengawasan), dan controlling (pengendalian).