SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
AUTRAUMATIC
CARE
1
PENDAHULUAN
 Anak-anak merupakan masa lucu-lucunya
anak sekaligus yang melelahkan bagi orang
tua. Banyak hal perlu diketahui orang tua
selama masa perkembangan ini.
 Tingkah laku anak amat beragam, seperti
berperilaku agresif,menarik rambut,banyak
kemauan, berbohong, dan tindakan lain.
 Apabila orang tua salah menyikapinya, akan
berdampak tidak baik bagi si anak dalam
perkembangan selanjutnya.
 Autraumatic care adalah penyediaan asuhan
terapeutik dalam lingkungan oleh personel
dan melalui penggunaan intervensi yang
menghapuskan atau memperkecil distress
psikologis dan fisik yag diderita oleh anak-
anak dan keluarga mereka dalam sistem
pelayanan kesehatan.
 Aktivitas bermain merupakan salah satu
stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang
banyak dijual berbagai macam mainan anak-
anak, jika orang tua tidak selektif dalam
memilih jenis permainan pada anaknya atau
kurang memahami fungsinya maka alat
permainan tersebut yang sudah dibeli tidak
akan berfungsi secara efektif.
 Alat-alat permainan hendaknya disesuaikan
dengan jenis kelamin dan usia anak,
sehingga dapat merangsang perkembangan
anak dengan optimal.
 Terapi bermain ini bertujuan untuk
mempraktekkan dan melatih keterampilan,
memberikan ekspresi terhadap pemikiran,
menjadi kreatif dan merupakan suatu
aktifitas yang memberikan stimulus dalam
kemampuan keterampilan koqnitif dan
afektif. Tidak hanya itu terapi bermain di
rumah sakit juga dapat menghilangkan
kejenuhan anak selama dirawat dirumah
sakit.
2
 Atraumatic care adalah asuhan
keperawatan yang tidak
menimbulkan trauma pada anak dan
keluarganya merupakan asuhan yang
teurapetik karena bertujuan sebagai
therapi pada anak.
 Atraumatic care merupakan bentuk
perawatan teurapetik yang diberikan
oleh tenaga kesehatan dalam tatanan
kesehatan anak, melalui
penggunakan tindakan yang dapat
mengurangi stres fisik maupun stres
psikologis yang dialami anak maupun
orang tuanya.
 Asuhan terapeutik mencakup
pencegahan, diagnosis, penanganan
atau penyembuhan kondisi akut atau
kronis. Perawatan tersebut
difokuskan dalam pencegahan
terhadap trauma, yang merupakan
bagian dalam keperawatan anak yang
mendapat perhatian khusus sebab
anak sebagai individu yang masih
dalam usia tumbuh kembang, sangat
dilindungi secara khusus dari adanya
trauma karena masa anak merupakan
masa menuju proses kematangan,
kalau proses menuju kematangan
tersebut terdapat hambatan atau
gangguan, maka anak tidak akan
mencapai kematangan.
3
 Sedangkan hospitalisasi adalah suatu proses
karena suatu alasan darurat atau berencana
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah
sakit menjalani terapi dan perawatan sampai
pemulangan kembali kerumah.
 Selama proses tersebut bukan saja anak
tetapi orang tua juga mengalami kebiasaan
yang asing,lingkunganya yang asing,orang
tua yang kurang mendapat dukungan emosi
akan menunjukkan rasa cemas.rasa cemas
pada orang tua akan membuat stress anak
meningkat.dengan demikian asuhan
keperawatan tidak hanya terfokus pada anak
tetapi juga pada orang tuanya
 Lingkungan mengacu pada setiap tempat
yang memberikan perlindungan seperti di
rumah, rumah sakit atau di setiap tempat
pemberian pelayanan kesehatan.
 Personel meliputi orang yang secara
langsung terlibat dalam memberikan asuhan
terapeutik.
 Intervensi berkisar dari pendekatan
psikologis seperti menyiapkan anak-anak
untuk prosedur pemeriksaan, sampai pada
intervensi fisik, seperti menyediakan ruang
untuk orang tua tinggal Bersama anak
dalam satu kamar. Distress psikologis
meliputi kecemasan, ketakutan, kemarahan,
kekecewaan, kesedihan, malu atau rasa
bersalah.
 Distress fisik dapat berkisar dari kesulitan
tidur dan imobilisasi sampai pengalaman
stimulus. Sensori yang mengganggu seperti
rasa sakit, temperatur ekstrem, bunyi keras,
cahaya yang menyilaukan atau kegelapan.
 Asuhan atraumatik berkaitan dengan siapa,
apa, kapan, di mana, mengapa dan
bagaimana setiap prosedur dilakukan pada
anak untuk mencegah atau meminimalkan
stres fisik dan psikologis (Wong, 1989)
4
PRINSIP AUTRAUMATIC
CARE
 Upaya autramatik care sebagai
bentuk perawtaan terapeutik dapat
diberikan kepada anak dan keluarga
dengan mengurangi dampak
psikologis (cemas, marah, nyeri dan
lain-lain) dari tindakan keperawatan
yang diberikan, seperti
memperhatikan dampak tindakan
keperawatan yang diberikan,
seperti memperhatikan dampak
tindakan yang diberikan dengan
melihat prosedur tindakan atau
aspek lalin yang memungkinkan
berdampaknya adanya trauma.
5
PRINSIP-PRINSIP YANG
DILAKUKAN OLEH PERAWAT
 Menurunkanataumencegahdampakperpisahandarikeluarga
Dampakperpisahandarikeluarga,anakmengalamigangguanpsikologis
sepertikecemasan,ketakutan,dankurangnyakasihsayang.Gangguanini
akanmenghambatprosespenyambuhananakdandapatmengganggu
pertumbuhandanperkembangananak.
 Meningkatkankemampuanorangtuadalammengontrolperawatananak
Melaluipeningkatankontrolorangtuapadadirianakdiharapkananakmampu
mandiridalamkehidupannya,anakaknselaluberhati-hatidalammelakukan
aktivitassehari-hari,slalu bersikanwaspadadalamsegalahal,serta
pendidikanterhadapkemampuandanketerampilanorangtuadalam
mengawasiperawatananaknya.
 Mencegahdanmengurangicedera(injury)nyeri(dampakpsikologis).
Menguranginyerimerupakantindakanyangharusdilakukandalam
keperawatananak.Prosespenguranganrasanyeriseringtidakbisa
dihilangkansecaracepatakantetapidapatdikurangimelaluiberbagaiteknik
misalnyadistraksi,relaksasi,imaginary.Apabilatindakanpencegahantidak
dilakukanmakacederadannyeriakanberlangsunglamapadaanaksehingga
dapatmengganggupertumbuhandanperkembangananak
 Tidakmelakukankekerasanpadaanak.
Kekerasanpadaanakakanmenimbulkangangguanpsikologisyangsangat
berartidalamkehidupananak.Apabilaiiterjadipadasaatanakdalamproses
tumbuhkembangmaka kemungkinanpencapaiankematanganakan
terlambat,dengandemikiantindakankekerasanpadaanaksangattidak
dianjurkankarenaakanmemperberatkondisianak.
 Modifikasilingkunganfisik
Melaluimodifikasilingkunganfisikyangbernuansaanakdapatmeningkatkan
keceriaan,perasaanaman,dsannyamanbagilingkungananaksehinggaanak
selaluberkembangdan merasanyamandilingkungannya.Faktorpredisposisi
terjadinyatraumapada anakyangmengalamihospitalisasidiantaranya
dampaklingkunganfisikrumahsakitdanperilakupetugasitusendirisering
kalimenimbulkantraumapada anak.Lingkunganrumahsakityangasingbagi
anakmaupunorangtuanyadapatmenjadistressor.
6
PRINSIP-PRINSIP KEPERAWATAN
ANAK
 Terdapatprinsipataudasardalamkeperawatan
anakyangdijadikansebagaipedomandalam
memahamifilosofi keperawatananak.
 Anakbukanminiaturorangdewasatetapisebagai
individuyangunik,dimanatidakbolehmemandang
anakdariukuranfisik sajamelainkananaksebagai
individuyangunikyangmempunyaipola
pertumbuhandanperkembanganmenujuproses
kematangan.
 Anakadalahsebagaiindividuyangunikdan
mempunyaikebutuhanyangsesuaidengantahap
perkembangan.Kebutuhantersebutmeliputi
kebutuhanfisiologis (sepertinutrisi,
 dan cairan, aktivitas, eliminasi,
istirahat, tidur dan lain-lain),
kebutuhan psikologis, sosial dan
spritual.
 Pelayanan keperawatan anak
berorientasi pada upaya pencegahan
dan peningkatan 6 derajat kesehatan,
bukan hanya mengobati anak yang
sakit.
 Keperawatan anak merupakan disiplin
ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat
bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan
asuhan keperawatan anak. Anak
dikatakan sejahtera jika anak tidak
merasakan ganggguan psikologis,
seperti rasa cemas, takut atau lainnya,
dimana upaya ini tidak terlepas juga
dari peran keluarga. 7
 Praktik keperawatan anak mencakup
kontrak dengan anak dan keluarga untuk
mencegah, mengkaji, mengintervensi dan
meningkatkan kesejahteraan hidup,
dengan menggunakan proses
keperawatan yang sesuai dengan aspek
moral (etik) dan aspek hukum (legal).
Sebagai bagian dai keluarga anak harus
dilibatkan dalam pelayanan keperawatan,
dalam hal ini harus terjadi kesepakatan
antara keluarga, anak dan tim kesehatan.
 Tujuan keperawatan anak dan remaja
adalah untuk meningkatkan maturasi atau
kematangan yang sehat bagi anak dan
remaja sebagai makhluk biopsikososial
dan spritual dalam kontek keluarga dan
masyarakat g. Pada masa yang akan
datang kecendrungan perawatan anak
berfokus pada ilmu tumbuh kembang,
sebab ilmu tumbuh kembang ini akan
mempelajari aspek kehidupan anak.
8
APLIKASI PENERAPAN
PRINSIP AUTRAUMATIC CARE
 Semakin baik penerapan
Atraumatic care yang diberikan
maka semakin kecil risiko
kecemasan yang dialami anak saat
proses hospitalisasi.
 Diharapkan perawat dapat
memberikan pelayanan atraumatic
care kepada pasien anak sehingga
dapat meminimalkan kecemasan
pada anak dan dapat
mengoptimalkan kemampuan
orang tua dalam mengontrol
kesehatan anak sehingga proses
hospitalisasi dapat berjalan dengan
baik. 9
 Alat permainan sesuai dengan
kebutuhan anak Bermain merupakan
suatu aktivitas bagi anak yang
menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal
dunia.
 Bagi anak bermain tidak sekedar
mengisi waktu, tetapi merupakan
kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan
lain-lain.
 Anak-anak memerlukan berbagai
variasi permainan untuk kesehatan
fisik, mentaldan perkembangan
emosinya. Dengan bermain anak
dapat menstimulasi pertumbuhan
otot-ototnya, kognitifnya dan juga
emosinya karena mereka bermain
dengan seluruh emosinya,
perasaannya dan pikirannya
 Elemen pokok dalam bermain adalah
kesenangan dimana dengan
kesenangan ini mereka mengenal
segala sesuatu yang ada disekitarnya
sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain
juga akan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk mengenal
sekitarnya sehingga ia akan menjadi
orang dewasa yang lebih mudah
berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang
masa kecilnya kurang mendapat
10
MACAM – MACAM BERMAIN
 Bermain aktif
 Pada permainan ini anak berperan
secara aktif, kesenangan diperoleh
dari apa yang diperbuat oleh mereka
sendiri.
 Bermain aktif meliputi :
 1) Bermain mengamati/menyelidiki
(exploratory play) Perhatian pertama
anak pada alat bermain adalah
memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok
apakah ada bunyi, mencium, meraba,
menekan dan kadang-kadang
berusaha membongkar.
 2) Bermain konstruksi (construction
play) Pada anak umur 3 tahun dapat
menyusun balok-balok menjadi
rumah-rumahan.
 3) Bermain drama (dramatic play)
Misalnya bermain sandiwara boneka,
main rumah-rumahan dengan teman-
temannya.
 4) Bermain fisik Misalnya bermain
bola, bermain tali dan lain-lain.
11
 Bermain pasif
 Pada permainan ini anak bermain
pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar.
 Permainan ini cocok apabila anak
sudah lelah bernmain aktif dan
membutuhkan sesuatu untuk
mengatasi kebosanan dan
keletihannya.
 Contoh ; melihat gambar di
buku/majalah.,mendengar cerita atau
musik,menonton televisi dsb.
 Dalam kegiatan bermain kadang tidak
dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal
seperti dibawah ini :
 1) Kesehatan anak menurun. Anak
yang sakit tidak mempunyai energi
untuk aktif bermain.
 2) Tidak ada variasi dari alat
permainan.
 3) Tidak ada kesempatan belajar dari
alat permainannya.
 4) Tidak mempunyai teman bermain
MACAM – MACAM BERMAIN
12
AJARKAN KEBIASAAN MENCUCI
TANGAN KEPADA ANAK DAN
KELUARGA
 Mencuci tangan merupakan rutinitas yang
murah dan penting dalam prosedur
pengontrol infeksi dan merupakan
metode terbaik untuk mencegah transmisi
mikroorganisme.
 Mencuci tangan adalah tindakan aktif,
singkat dengan menggosok bersamaan
semua permukaan tangan yang bersabun,
yang kemudian diikuti dengan
membasuhnya di bawah air hangat yang
mengalir.
 Aspek terpenting dari mencuci tangan
adalah pergesekan yang ditimbulkan
dengan menggosok tangan bersamaan.
 Pergesekan ini secara mekanis
menghilangkan mikroba-mikroba dari
tangan.
 Mencuci tangan dengan sabun, dengan
air mengalir dan pergesekan yang
dilakukan secara rutin oleh semua tenaga
kesehatan:
 1. Adalah pengukur kontrol yang paling
jelas untuk pencegahan infeksi
nosokomial.
 2. Mencegah kontaminasi silang antar
pasien dan antara pasien dengan
peralatan dan pemberi asuhan kesehatan.
 3. Adalah salah satu pengukur kontrol
terpenting untuk memutus rantai infeksi.
13
MANFAAT CUCI TANGAN (
PENGARUH POSITIF CUCI
TANGAN)
 Pentingnya mencuci tangan untuk
menjaga kesehatan dan terhindar dari
penyakit.
 Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik
mencuci tangan kepada anak yang masih
kecil, karena salah satu penyakit
pembunuh anak nomor 1 di Indonesia
adalah diare, yang dapat dicegah dengan
mengajarkan anak untuk mencuci tangan.
 Karena seperti yang kita ketahui,
sepanjang hari kita akan banyak
melakukan kontak langsung dengan
orang-orang, permukaan benda yang
terkontaminasi, makanan, bahkan
binatang dan kotoran binatang .
 Hal itu tentunya akan menyebabkan
menumpuknya bibit penyakit pada
tangan khususnya telapak tangan. Maka
dari itu juga kita tidak mencuci tangan
cukup sering, maka kita dapat tertular
berbagai penyakit lewat sentuhan (
misalnya : tanpa sadar kita menyantuh
mata, hudung,mulut dengan telapak
tangan.
 Hal itu tentunya akan mengakibatkan
kuman-kuman dan bakteri-bakteri yang
melekat pada telapak tangan akan
berpindah ke mata, mulut atau hidung
dan tentunya akan menimbulkan berbagai
macam penyakit.
 Tanpa kita sadari , kita juga dapat
menyebarkan penyakit ke orang lain lewat
sentuhan langsung atau lewat media
permukaan benda yang mereka sentuh. 14
PENYAKIT-PENYAKIT YANG DAPAT
DICEGAH DENGAN MENCUCI TANGAN
DENGAN SABUN
 Diare.
 Penyakit diare menjadi penyebab
kematian kedua yang paling umum
untuk anak-anak balita. Sebuah
ulasan yang membahas sekitar 30
penelitian terkait menemukan bahwa
cuci tangan dengan sabut dapat
memangkas angka penderita diare
hingga separuh.
 Penyakit diare seringkali diasosiasikan
dengan keadaan air, namun secara
akurat sebenarnya harus diperhatikan
juga penanganan kotoran manusia
seperti tinja dan air kencing, karena
kuman-kuman penyakit penyebab
diare berasal dari kotoran-kotoran ini.
 Kuman-kuman penyakit ini membuat
manusia sakit ketika mereka masuk
mulut melalui tangan yang telah
menyentuh tinja, air minum yang
terkontaminasi, makanan mentah,
dan peralatan makan yang tidak
dicuci terlebih dahulu atau
terkontaminasi akan tempat
makannya yang kotor.
 Tingkat kefektifan mencuci tangan
dengan sabun dalam penurunan
angka penderita diare dalam persen
menurut tipe inovasi pencegahan
adalah: Mencuci tangan dengan
sabun (44%), penggunaan air olahan
(39%), sanitasi (32%), pendidikan
kesehatan (28%), penyediaan air
(25%), sumber air yang diolah (11%) 15
 Infeksi saluran pernapasan
 adalah penyebab kematian utama untuk
anak-anak balita. Mencuci tangan dengan
sabun mengurangi angka infeksi saluran
pernapasan ini dengan dua langkah:
dengan melepaskan patogen-patogen
pernapasan yang terdapat pada tangan
dan permukaan telapak tangan dan
dengan menghilangkan patogen (kuman
penyakit) lainnya (terutama virus
entrentic) yang menjadi penyebab tidak
hanya diarenamun juga gejala penyakit
pernapasan lainnya.
 Bukti-bukti telah ditemukan bahwa
praktik-praktik menjaga kesehatan dan
kebersihan seperti - mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan/ buang air
besar/kecil - dapat mengurangi tingkat
infeksi hingga 25 persen.
 Penelitian lain di Pakistan menemukan
bahwa mencuci tangan dengan sabun
mengurangi infeksi saluran pernapasan
yang berkaitan dengan pnemonia pada
anak-anak balita hingga lebih dari 50
persen. 3. Infeksi cacing, infeksi mata dan
penyakit kulit.
 Penelitian juga telah membuktikan bahwa
selain diare dan infeksi saluran
pernapasan penggunaan sabun dalam
mencuci tangan mengurangi kejadian
penyakit kulit; infeksi mata seperti
trakoma, dan cacingan khususnya untuk
16
 Autraumatic care adalah penyediaan
asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh
personel dan melalui penggunaan
intervensi yang menghapuskan atau
memperkecil distress psikologis dan fisik
yag diderita oleh anak-anak dan keluarga
mereka dalam sistem pelayanan
kesehatan.
 Prinsip-prinsip yang dilakukan oleh
perawat yaitu menurunkan atau
mencegah dampak perpisahan dari
keluarga, meningkatkan kemampuan
orang tua dalam mengontril perawatan
anak, mencegah dan mengurangi cedera
(injury) nyeri (dampak psikologis), tidak
melakukan kekerasan pada anak dan
modifikasi lingkungan fisik
 Aplikasi penerapan prinsip autraumatic
care yaitu alat permainan sesuai dengan
kebutuhan anak dan ajarkan kebiasaan
mencuci tangan kepada anak dan
keluarga. 17

More Related Content

What's hot

Analisis swot renstra
Analisis swot renstraAnalisis swot renstra
Analisis swot renstraDwiHandoyo7
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeWarnet Raha
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,Amnita Ginting
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANLindarti Marsiyah
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanRiski Eka
 
Penilaian mutu pelayanan kebidanan
Penilaian mutu pelayanan kebidananPenilaian mutu pelayanan kebidanan
Penilaian mutu pelayanan kebidananrsd kol abundjani
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remajapjj_kemenkes
 
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesiaSiti Julaiha
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptSISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptharlinaputrirusiana
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan AnakPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anakpjj_kemenkes
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsidenindahwaodeindawd
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanindah puspa pratiwi
 

What's hot (20)

Analisis swot renstra
Analisis swot renstraAnalisis swot renstra
Analisis swot renstra
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Administrasi rs
Administrasi rsAdministrasi rs
Administrasi rs
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Penilaian mutu pelayanan kebidanan
Penilaian mutu pelayanan kebidananPenilaian mutu pelayanan kebidanan
Penilaian mutu pelayanan kebidanan
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
 
SDKI,SLKI dan SIKI
SDKI,SLKI dan SIKISDKI,SLKI dan SIKI
SDKI,SLKI dan SIKI
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptSISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
 
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakitStandar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan AnakPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatan
 

Similar to ATRAUMATIC CARE.ppt

Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakarekchannel
 
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareKonsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareAmalia Senja
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahWarnet Raha
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Keperawatan anak dalam konteks keluarga
Keperawatan anak  dalam konteks keluargaKeperawatan anak  dalam konteks keluarga
Keperawatan anak dalam konteks keluargaNurlina Djafar
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxssuserd0b473
 
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNAPengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
ATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.pptATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.pptBybaMelda
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autiscindrya
 
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptxPPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptxIndra875145
 
Terapi permainan
Terapi permainanTerapi permainan
Terapi permainanzaiwiyah
 
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfRonasimbolon1
 
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)KORAN PEDULI DOT COM
 

Similar to ATRAUMATIC CARE.ppt (20)

AUTRAUMATIC CARE
AUTRAUMATIC CAREAUTRAUMATIC CARE
AUTRAUMATIC CARE
 
Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anak
 
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareKonsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
Keperawatan anak dalam konteks keluarga
Keperawatan anak  dalam konteks keluargaKeperawatan anak  dalam konteks keluarga
Keperawatan anak dalam konteks keluarga
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
 
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNAPengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
 
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
 
ATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.pptATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.ppt
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autis
 
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptxPPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
 
Terapi permainan
Terapi permainanTerapi permainan
Terapi permainan
 
Pembentangan Temperamen
Pembentangan TemperamenPembentangan Temperamen
Pembentangan Temperamen
 
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
 
Autisme.ppt
Autisme.pptAutisme.ppt
Autisme.ppt
 
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
 

More from TYASLARASATI

MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptMANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptTYASLARASATI
 
KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.ppt
KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.pptKERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.ppt
KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.pptTYASLARASATI
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptKONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptTYASLARASATI
 
Konsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptKonsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptTYASLARASATI
 
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.pptKONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.pptTYASLARASATI
 
Infeksi_Nosokomial.ppt
Infeksi_Nosokomial.pptInfeksi_Nosokomial.ppt
Infeksi_Nosokomial.pptTYASLARASATI
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN KESEHATAN-TM 5B.ppt
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN KESEHATAN-TM 5B.pptFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN KESEHATAN-TM 5B.ppt
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN KESEHATAN-TM 5B.pptTYASLARASATI
 
TM 2 KONSEP TUMBANG.pptx
TM 2 KONSEP TUMBANG.pptxTM 2 KONSEP TUMBANG.pptx
TM 2 KONSEP TUMBANG.pptxTYASLARASATI
 
KONSEP IMUNISASI.ppt
KONSEP IMUNISASI.pptKONSEP IMUNISASI.ppt
KONSEP IMUNISASI.pptTYASLARASATI
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptKONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptTYASLARASATI
 
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN -.pdf
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN -.pdfKEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN -.pdf
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN -.pdfTYASLARASATI
 
SERVICE EXELLENCE TM 11-12.pdf
SERVICE EXELLENCE TM 11-12.pdfSERVICE EXELLENCE TM 11-12.pdf
SERVICE EXELLENCE TM 11-12.pdfTYASLARASATI
 
KEPRIBADIAN TM 1.pdf
KEPRIBADIAN TM 1.pdfKEPRIBADIAN TM 1.pdf
KEPRIBADIAN TM 1.pdfTYASLARASATI
 
Menghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptMenghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptTYASLARASATI
 
PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT.ppt
PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT.pptPROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT.ppt
PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT.pptTYASLARASATI
 
KONSEP DIRI TM 2.pdf
KONSEP DIRI TM 2.pdfKONSEP DIRI TM 2.pdf
KONSEP DIRI TM 2.pdfTYASLARASATI
 
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.pptBERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.pptTYASLARASATI
 
PENDEKATAN SISTEM.ppt
PENDEKATAN SISTEM.pptPENDEKATAN SISTEM.ppt
PENDEKATAN SISTEM.pptTYASLARASATI
 
TERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.pptTERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.pptTYASLARASATI
 

More from TYASLARASATI (20)

MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptMANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
 
KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.ppt
KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.pptKERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.ppt
KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.ppt
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptKONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
 
Konsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptKonsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.ppt
 
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.pptKONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
 
Infeksi_Nosokomial.ppt
Infeksi_Nosokomial.pptInfeksi_Nosokomial.ppt
Infeksi_Nosokomial.ppt
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN KESEHATAN-TM 5B.ppt
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN KESEHATAN-TM 5B.pptFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN KESEHATAN-TM 5B.ppt
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN KESEHATAN-TM 5B.ppt
 
TM 2 KONSEP TUMBANG.pptx
TM 2 KONSEP TUMBANG.pptxTM 2 KONSEP TUMBANG.pptx
TM 2 KONSEP TUMBANG.pptx
 
KONSEP IMUNISASI.ppt
KONSEP IMUNISASI.pptKONSEP IMUNISASI.ppt
KONSEP IMUNISASI.ppt
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptKONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN -.pdf
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN -.pdfKEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN -.pdf
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN -.pdf
 
SERVICE EXELLENCE TM 11-12.pdf
SERVICE EXELLENCE TM 11-12.pdfSERVICE EXELLENCE TM 11-12.pdf
SERVICE EXELLENCE TM 11-12.pdf
 
KEPRIBADIAN TM 1.pdf
KEPRIBADIAN TM 1.pdfKEPRIBADIAN TM 1.pdf
KEPRIBADIAN TM 1.pdf
 
MINDSET TM 3.pdf
MINDSET TM 3.pdfMINDSET TM 3.pdf
MINDSET TM 3.pdf
 
Menghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptMenghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.ppt
 
PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT.ppt
PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT.pptPROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT.ppt
PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT.ppt
 
KONSEP DIRI TM 2.pdf
KONSEP DIRI TM 2.pdfKONSEP DIRI TM 2.pdf
KONSEP DIRI TM 2.pdf
 
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.pptBERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
 
PENDEKATAN SISTEM.ppt
PENDEKATAN SISTEM.pptPENDEKATAN SISTEM.ppt
PENDEKATAN SISTEM.ppt
 
TERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.pptTERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.ppt
 

Recently uploaded

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Recently uploaded (20)

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

ATRAUMATIC CARE.ppt

  • 2. PENDAHULUAN  Anak-anak merupakan masa lucu-lucunya anak sekaligus yang melelahkan bagi orang tua. Banyak hal perlu diketahui orang tua selama masa perkembangan ini.  Tingkah laku anak amat beragam, seperti berperilaku agresif,menarik rambut,banyak kemauan, berbohong, dan tindakan lain.  Apabila orang tua salah menyikapinya, akan berdampak tidak baik bagi si anak dalam perkembangan selanjutnya.  Autraumatic care adalah penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh personel dan melalui penggunaan intervensi yang menghapuskan atau memperkecil distress psikologis dan fisik yag diderita oleh anak- anak dan keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan.  Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual berbagai macam mainan anak- anak, jika orang tua tidak selektif dalam memilih jenis permainan pada anaknya atau kurang memahami fungsinya maka alat permainan tersebut yang sudah dibeli tidak akan berfungsi secara efektif.  Alat-alat permainan hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang perkembangan anak dengan optimal.  Terapi bermain ini bertujuan untuk mempraktekkan dan melatih keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif dan merupakan suatu aktifitas yang memberikan stimulus dalam kemampuan keterampilan koqnitif dan afektif. Tidak hanya itu terapi bermain di rumah sakit juga dapat menghilangkan kejenuhan anak selama dirawat dirumah sakit. 2
  • 3.  Atraumatic care adalah asuhan keperawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya merupakan asuhan yang teurapetik karena bertujuan sebagai therapi pada anak.  Atraumatic care merupakan bentuk perawatan teurapetik yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam tatanan kesehatan anak, melalui penggunakan tindakan yang dapat mengurangi stres fisik maupun stres psikologis yang dialami anak maupun orang tuanya.  Asuhan terapeutik mencakup pencegahan, diagnosis, penanganan atau penyembuhan kondisi akut atau kronis. Perawatan tersebut difokuskan dalam pencegahan terhadap trauma, yang merupakan bagian dalam keperawatan anak yang mendapat perhatian khusus sebab anak sebagai individu yang masih dalam usia tumbuh kembang, sangat dilindungi secara khusus dari adanya trauma karena masa anak merupakan masa menuju proses kematangan, kalau proses menuju kematangan tersebut terdapat hambatan atau gangguan, maka anak tidak akan mencapai kematangan. 3
  • 4.  Sedangkan hospitalisasi adalah suatu proses karena suatu alasan darurat atau berencana mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali kerumah.  Selama proses tersebut bukan saja anak tetapi orang tua juga mengalami kebiasaan yang asing,lingkunganya yang asing,orang tua yang kurang mendapat dukungan emosi akan menunjukkan rasa cemas.rasa cemas pada orang tua akan membuat stress anak meningkat.dengan demikian asuhan keperawatan tidak hanya terfokus pada anak tetapi juga pada orang tuanya  Lingkungan mengacu pada setiap tempat yang memberikan perlindungan seperti di rumah, rumah sakit atau di setiap tempat pemberian pelayanan kesehatan.  Personel meliputi orang yang secara langsung terlibat dalam memberikan asuhan terapeutik.  Intervensi berkisar dari pendekatan psikologis seperti menyiapkan anak-anak untuk prosedur pemeriksaan, sampai pada intervensi fisik, seperti menyediakan ruang untuk orang tua tinggal Bersama anak dalam satu kamar. Distress psikologis meliputi kecemasan, ketakutan, kemarahan, kekecewaan, kesedihan, malu atau rasa bersalah.  Distress fisik dapat berkisar dari kesulitan tidur dan imobilisasi sampai pengalaman stimulus. Sensori yang mengganggu seperti rasa sakit, temperatur ekstrem, bunyi keras, cahaya yang menyilaukan atau kegelapan.  Asuhan atraumatik berkaitan dengan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana setiap prosedur dilakukan pada anak untuk mencegah atau meminimalkan stres fisik dan psikologis (Wong, 1989) 4
  • 5. PRINSIP AUTRAUMATIC CARE  Upaya autramatik care sebagai bentuk perawtaan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis (cemas, marah, nyeri dan lain-lain) dari tindakan keperawatan yang diberikan, seperti memperhatikan dampak tindakan keperawatan yang diberikan, seperti memperhatikan dampak tindakan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lalin yang memungkinkan berdampaknya adanya trauma. 5
  • 6. PRINSIP-PRINSIP YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT  Menurunkanataumencegahdampakperpisahandarikeluarga Dampakperpisahandarikeluarga,anakmengalamigangguanpsikologis sepertikecemasan,ketakutan,dankurangnyakasihsayang.Gangguanini akanmenghambatprosespenyambuhananakdandapatmengganggu pertumbuhandanperkembangananak.  Meningkatkankemampuanorangtuadalammengontrolperawatananak Melaluipeningkatankontrolorangtuapadadirianakdiharapkananakmampu mandiridalamkehidupannya,anakaknselaluberhati-hatidalammelakukan aktivitassehari-hari,slalu bersikanwaspadadalamsegalahal,serta pendidikanterhadapkemampuandanketerampilanorangtuadalam mengawasiperawatananaknya.  Mencegahdanmengurangicedera(injury)nyeri(dampakpsikologis). Menguranginyerimerupakantindakanyangharusdilakukandalam keperawatananak.Prosespenguranganrasanyeriseringtidakbisa dihilangkansecaracepatakantetapidapatdikurangimelaluiberbagaiteknik misalnyadistraksi,relaksasi,imaginary.Apabilatindakanpencegahantidak dilakukanmakacederadannyeriakanberlangsunglamapadaanaksehingga dapatmengganggupertumbuhandanperkembangananak  Tidakmelakukankekerasanpadaanak. Kekerasanpadaanakakanmenimbulkangangguanpsikologisyangsangat berartidalamkehidupananak.Apabilaiiterjadipadasaatanakdalamproses tumbuhkembangmaka kemungkinanpencapaiankematanganakan terlambat,dengandemikiantindakankekerasanpadaanaksangattidak dianjurkankarenaakanmemperberatkondisianak.  Modifikasilingkunganfisik Melaluimodifikasilingkunganfisikyangbernuansaanakdapatmeningkatkan keceriaan,perasaanaman,dsannyamanbagilingkungananaksehinggaanak selaluberkembangdan merasanyamandilingkungannya.Faktorpredisposisi terjadinyatraumapada anakyangmengalamihospitalisasidiantaranya dampaklingkunganfisikrumahsakitdanperilakupetugasitusendirisering kalimenimbulkantraumapada anak.Lingkunganrumahsakityangasingbagi anakmaupunorangtuanyadapatmenjadistressor. 6
  • 7. PRINSIP-PRINSIP KEPERAWATAN ANAK  Terdapatprinsipataudasardalamkeperawatan anakyangdijadikansebagaipedomandalam memahamifilosofi keperawatananak.  Anakbukanminiaturorangdewasatetapisebagai individuyangunik,dimanatidakbolehmemandang anakdariukuranfisik sajamelainkananaksebagai individuyangunikyangmempunyaipola pertumbuhandanperkembanganmenujuproses kematangan.  Anakadalahsebagaiindividuyangunikdan mempunyaikebutuhanyangsesuaidengantahap perkembangan.Kebutuhantersebutmeliputi kebutuhanfisiologis (sepertinutrisi,  dan cairan, aktivitas, eliminasi, istirahat, tidur dan lain-lain), kebutuhan psikologis, sosial dan spritual.  Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan dan peningkatan 6 derajat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.  Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Anak dikatakan sejahtera jika anak tidak merasakan ganggguan psikologis, seperti rasa cemas, takut atau lainnya, dimana upaya ini tidak terlepas juga dari peran keluarga. 7
  • 8.  Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal). Sebagai bagian dai keluarga anak harus dilibatkan dalam pelayanan keperawatan, dalam hal ini harus terjadi kesepakatan antara keluarga, anak dan tim kesehatan.  Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan spritual dalam kontek keluarga dan masyarakat g. Pada masa yang akan datang kecendrungan perawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh kembang, sebab ilmu tumbuh kembang ini akan mempelajari aspek kehidupan anak. 8
  • 9. APLIKASI PENERAPAN PRINSIP AUTRAUMATIC CARE  Semakin baik penerapan Atraumatic care yang diberikan maka semakin kecil risiko kecemasan yang dialami anak saat proses hospitalisasi.  Diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan atraumatic care kepada pasien anak sehingga dapat meminimalkan kecemasan pada anak dan dapat mengoptimalkan kemampuan orang tua dalam mengontrol kesehatan anak sehingga proses hospitalisasi dapat berjalan dengan baik. 9
  • 10.  Alat permainan sesuai dengan kebutuhan anak Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia.  Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain.  Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya. Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya  Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat 10
  • 11. MACAM – MACAM BERMAIN  Bermain aktif  Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri.  Bermain aktif meliputi :  1) Bermain mengamati/menyelidiki (exploratory play) Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.  2) Bermain konstruksi (construction play) Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.  3) Bermain drama (dramatic play) Misalnya bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman- temannya.  4) Bermain fisik Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain. 11
  • 12.  Bermain pasif  Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.  Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.  Contoh ; melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi dsb.  Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :  1) Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.  2) Tidak ada variasi dari alat permainan.  3) Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.  4) Tidak mempunyai teman bermain MACAM – MACAM BERMAIN 12
  • 13. AJARKAN KEBIASAAN MENCUCI TANGAN KEPADA ANAK DAN KELUARGA  Mencuci tangan merupakan rutinitas yang murah dan penting dalam prosedur pengontrol infeksi dan merupakan metode terbaik untuk mencegah transmisi mikroorganisme.  Mencuci tangan adalah tindakan aktif, singkat dengan menggosok bersamaan semua permukaan tangan yang bersabun, yang kemudian diikuti dengan membasuhnya di bawah air hangat yang mengalir.  Aspek terpenting dari mencuci tangan adalah pergesekan yang ditimbulkan dengan menggosok tangan bersamaan.  Pergesekan ini secara mekanis menghilangkan mikroba-mikroba dari tangan.  Mencuci tangan dengan sabun, dengan air mengalir dan pergesekan yang dilakukan secara rutin oleh semua tenaga kesehatan:  1. Adalah pengukur kontrol yang paling jelas untuk pencegahan infeksi nosokomial.  2. Mencegah kontaminasi silang antar pasien dan antara pasien dengan peralatan dan pemberi asuhan kesehatan.  3. Adalah salah satu pengukur kontrol terpenting untuk memutus rantai infeksi. 13
  • 14. MANFAAT CUCI TANGAN ( PENGARUH POSITIF CUCI TANGAN)  Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit.  Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih kecil, karena salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan.  Karena seperti yang kita ketahui, sepanjang hari kita akan banyak melakukan kontak langsung dengan orang-orang, permukaan benda yang terkontaminasi, makanan, bahkan binatang dan kotoran binatang .  Hal itu tentunya akan menyebabkan menumpuknya bibit penyakit pada tangan khususnya telapak tangan. Maka dari itu juga kita tidak mencuci tangan cukup sering, maka kita dapat tertular berbagai penyakit lewat sentuhan ( misalnya : tanpa sadar kita menyantuh mata, hudung,mulut dengan telapak tangan.  Hal itu tentunya akan mengakibatkan kuman-kuman dan bakteri-bakteri yang melekat pada telapak tangan akan berpindah ke mata, mulut atau hidung dan tentunya akan menimbulkan berbagai macam penyakit.  Tanpa kita sadari , kita juga dapat menyebarkan penyakit ke orang lain lewat sentuhan langsung atau lewat media permukaan benda yang mereka sentuh. 14
  • 15. PENYAKIT-PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN  Diare.  Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk anak-anak balita. Sebuah ulasan yang membahas sekitar 30 penelitian terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabut dapat memangkas angka penderita diare hingga separuh.  Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini.  Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor.  Tingkat kefektifan mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka penderita diare dalam persen menurut tipe inovasi pencegahan adalah: Mencuci tangan dengan sabun (44%), penggunaan air olahan (39%), sanitasi (32%), pendidikan kesehatan (28%), penyediaan air (25%), sumber air yang diolah (11%) 15
  • 16.  Infeksi saluran pernapasan  adalah penyebab kematian utama untuk anak-anak balita. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernapasan ini dengan dua langkah: dengan melepaskan patogen-patogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya (terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diarenamun juga gejala penyakit pernapasan lainnya.  Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktik-praktik menjaga kesehatan dan kebersihan seperti - mencuci tangan sebelum dan sesudah makan/ buang air besar/kecil - dapat mengurangi tingkat infeksi hingga 25 persen.  Penelitian lain di Pakistan menemukan bahwa mencuci tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernapasan yang berkaitan dengan pnemonia pada anak-anak balita hingga lebih dari 50 persen. 3. Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit.  Penelitian juga telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran pernapasan penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit; infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan khususnya untuk 16
  • 17.  Autraumatic care adalah penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh personel dan melalui penggunaan intervensi yang menghapuskan atau memperkecil distress psikologis dan fisik yag diderita oleh anak-anak dan keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan.  Prinsip-prinsip yang dilakukan oleh perawat yaitu menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontril perawatan anak, mencegah dan mengurangi cedera (injury) nyeri (dampak psikologis), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan fisik  Aplikasi penerapan prinsip autraumatic care yaitu alat permainan sesuai dengan kebutuhan anak dan ajarkan kebiasaan mencuci tangan kepada anak dan keluarga. 17