SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
J A M I N A N M U T U 
(QUALITY ASSURANCE) 
Waktu : 1.5 sesi @ 90 menit (135 menit) 
Tujuan Instruksional Umum 
Setelah menyelesaikan sesi ini peserta diharapkan mampu memahami dan melaksanakan 
Jaminan Mutu Pelayanan, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan. 
Tujuan Instruksional Khusus 
Setelah proses pembelajaran peserta dapat : 
1. Menjelaskan pengertian dan tujuan jaminan mutu. 
2. Menjelaskan gambaran tentang “MUTU” 
3. Menjelaskan pergeseran dari Jaminan Mutu 
4. Menyebutkan pengertian “MUTU” dalam pelayanan kesehatan. 
Metoda 
1. Ceramah dan Tanya Jawab 
2. Penugasan 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
29
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
3. Diskusi Kelompok 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
30
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
MATERI 
MANAJEMEN MUTU 
(Quality Management) 
Pendahuluan 
Globalisasi mempertinggi arus kompetisi disegala bidang termasuk bidang kesehatan 
dimana perawat dan bidan terlibat didalamnya. Untuk dapat mempertahankan 
eksistensinya, maka setiap organisasi dan semua elemen-elemen dalam organisasi harus 
berupaya meningkatkan mutu pelayanannya secara terus menerus. Sistem pengembangan 
dan manajemen kinerja klinis (SPMKK) bagi perawat dan bidan terkait erat dan sinkron 
dengan program jaminan mutu (Quality Assurance). Kecenderungan masa kini dan masa 
depan menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya peningkatan dan 
mempertahankan kualitas hidup (quality of life). Oleh karena itu pelayanan kesehatan yang 
bermutu semakin dicari untk memperoleh jaminan kepastian terhadap mutu pelayanan 
kesehatan yang diterimanya. Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap 
pentingnya kesehatan untuk mempertahankan kualitas hidup, maka customer akan semakin 
kritis dalam menerima produk jasa, termasuk jasa pelayanan keperawatan dan kebidanan, 
oleh karena itu peningkatan mutu kinerja setiap perawat dan bidan perlu dilakukan terus 
menerus. 
Pengertian 
Manajemen mutu adalah suatu proses dimana orang-orang bergerak untuk mencapai tujuan. 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
31
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
Tujuan 
1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek mutu dalam aplikasi pelayanan 
keperawatan dan kebidanan. 
2. Meningkatkan motivasi perawat dan bidan dalam pelaksanaan tugas berdasarkan 
standar. 
3. Meningkatkan kemampuan perawat dan bidan dalam mengidentifikasi hubungan 
antara upaya peningkatan mutu dengan kinerja klinis perawat dan bidan. 
4. Untuk memperoleh kepuasan pelanggan dan keuntungan serta kepuasan kerja. 
Gambaran Tentang "Mutu" 
Pendapat tentang defenisi mutu bermacam-macam, tiga orang pakar terkenal dalam bidang 
bisnis mengemukakan pendapatnya tentang mutu. W. Edward Deming adalah seorang 
genius yang terkenal karena telah merevitalisasi industri bisnis Jepang, dengan berfokus 
pada "Total Quality Management (TQM) " dan “Continous Quality Improvement (CQI). 
Konsep mutu dalam “Deming Chain Reaction" menekankan bahwa untuk tercapainya 
sukses organisasi atau bisnis, telah dibuat formulasi sebagai berikut: 
1. Meningkatkan mutu berkesinambungan, 
2. Menekan beaya dengan cara; menekan kesalahan dalam pekerjaan, mencegah 
terjadinya pengulangan, menekan terjadinya kelambatan dan penggunaan waktu 
dan sumber sumber yang lebih baik; 
3. Tingkatkan produktifitas, 
4. Menangkap pangsa pasar dengan mutu bagus dan harga lebih rendah. 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
32
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
5. Tetap dalam koridor bisnis, 
6. Tingkatkan cara kerja. Bila semua orang mau meningkatkan dan 
mengembangkan sistem yang efisien akan dapat menghasilkan mutu yang lebih 
tinggi dengan beaya yang rendah. 
Philip. B. Crosby berpendapat bahwa : 
1. Mutu adalah derajat dipenuhinya persyaratan yang ditentukan. 
2. Mutu adalah kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah 
merupakan hasil dari ketidak sesuaian. Mutu tidak sama dengan kemewahan. 
Suatu produk atau pelayanan yang sesuai dengan segala spesifikasinya akan 
dikatakan bermutu, apapun bentuk produknya. Diakui bahwa ada korelasi erat 
antara beaya dan mutu. Mutu harus dapat dicapai, dapat diukur, dapat memberi 
keuntungan dan untuk mencapainya diperlukan kerja keras. Suatu sistem yang 
berorientasi pada peningkatan mutu akan dapat mencegah kesalahan-kesalahan 
dalam penilaian. Crosby mengidentifikasi 14 langkah peningkatan mutu. Kata 
kunci mutu: kerjakan sesuatu dengan benar sejak awal dan kerjakan tugas yang 
benar dengan baik. 
Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan mengidentifikasikannya 
dalam tiga kegiatan: 
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan 
produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi 
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
33
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
antara kinerja aktual dan tujuan. 
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan 
peningkatan mutu. Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang 
semuanya mengacu pada upaya peningkatan mutu. 
Edwin Scheter menyatakan bahwa untuk mencapai mutu kinerja diperlukan pengertian 
yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan "mutu". Pengertian mutu dihubungkan 
dengan karakteristik-karakteristik sbb: 
1. Kesesuaian  memenuhi atau melebihi standar minimum. 
2. Kecocokan  untuk dipakai, pelaksanaanya semestinya seperti yang 
dipromosikan. 
3. Dapat dipercaya  mewujudkan fungsi yang diharapkan dalam suasana 
spesifik, pada waktu tertentu. 
4. Hasil  persentase dari produk pelayanan sesuai dengan spesifikasi pada tiap 
point evaluasi. 
5. Kepuasan pelanggan  memenuhi persepsi nilai-nilai (values) pelanggan. 
Slogan tentang mutu saat ini adalah" Return to Quality" untuk peningkatan pelayanan, 
artinya apapun yang kita lakukan seharusnya mengacu pada standar, mengevaluasi 
tindakan-tindakan yang telah dilakukan apakah telah memenuhi kriteria atau spesifikasi-spesifikasi 
yang dibutuhkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. 
Aplikasi Konsep Bisnis Dalam Pelayanan Kesehatan 
Perbedaan dari sejumlah teori tentang "mutu" dalam bisnis/industri sudab dijelaskan. 
Walaupun fokus utama dari setiap teori tentang "mutu" nampak ada perbedaan, namun 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
34
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
secara umum menunjukkan persamaan bila diterapkan dalam pelayanan kesehatan. 
Persamaan yang bisa dipetik dari teori-teori tersebut dapat disimak sbb: 
Pertama : 
Mutu dapat didefinisikan dan diukur, dengan basis spesifikasi suatu organisasi disatu sisi 
dan harapan pelanggan disisi yang lain. Aplikasi prinsip-prinsip bisnis kedalam pelayanan 
kesehatan, bisa dikembangkan. Spesifikasi menjadi pertimbangan terhadap kepuasan 
pelanggan. Aplikasi prinsip mutu dalam pelayanan kesehatan kontroversial. Sebagai 
contoh, sebagian besar pelanggan (pasen) dapat menilai pelayanan yang bagus dan 
menyatakan puas bila pelayanan (service) yang diberikan seperti yang dilakukan di hotel, 
misalkan: makanan dihidangkan hangat, tepat waktu, petugas ramah, perhatian bagus, 
kamar bersih, namun pasien kurang dapat menilai apakah tetesan infus sudah tepat, kapan 
waktu yang tepat untuk mengganti cairan, apa dampak bila tetesan lambat atau terlalu cepat 
bagi dirinya. 
Kedua 
Mutu itu dinamis. Mutu yang baik, tidak saja untuk dicapai kemudian diacuhkan, tetapi 
dikembangkan berkelanjutan. Tom Peter menyatakan bahwa mutu itu relatif. Setiap hari, 
setiap produk, khususnya pelayanan akan menjadi relatif baik atau relatif buruk, dan tidak 
pemah berdiri tegak. Ini merupakan kenyataan dalam bisnis pelayanan kesehatan, karena 
tidak mungkin melakukan inventarisasi suatu produk pelayanan. 
Ketiga 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
35
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
Mutu melibatkan kompetisi tanpa batas. Crosby menyatakan mutu itu bebas, bukan 
pemberian. Mutu dan beaya berjalan dan berkaitan erat. 
Keempat 
Mutu harus dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang "benar" dengan cara benar pula. 
Kelima 
Mutu berhubungan dengan hasil, fokus dari semua usaha adalah untuk memperoleh hasil. 
Dalam pekerjaan banyak orang dibingungkan bagaimana menemukan sesuatu untuk 
dikerjakan, karena kurang memahami essensi mutu dan kaitannya dengan pekerjaannya. 
Perhatian utama semestinya dicurahkan pada apa yang telah dicapai bukan spa yang sudah 
dikerjakan. Peter Drucker mendukung pendapat ini dengan pemyatannya "Mutu suatu 
produk atau pelayanan bukan apa yang diberikan, tetapi apa yang diperoleh oleh pelanggan 
dan pantas untuk dibayar. Pendekatan ini juga berorientasi pada hasil. Semua penilaian 
terhadap mutu dalam pelayanan kesehatan di dunia, akan menjadi mubasir, bilamana hasil 
kinerja klinisnya tidak meningkat. 
Keenam 
Mutu menjadi tanggung jawab setiap orang. Peter dan Waterman menganjurkan perhatian 
terhadap akontabilitas yang besar dari semua karyawan. Sikap dan pandangan bahwa 
"setiap anggota adalah perusahan itu sendiri" harus berlaku. O'Leary, President JCAHO, 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
36
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
menyatakan bahwa sudah terlalu lama berlaku tradisi tidak ada suatu kelebihan yang bisa 
diberikan, kecuali “lip service” saja. Mutu adalah urusan stan kepentingan setiap orang. 
Komitmen harus dimulai dari stakeholders dan merasuk pada sistem dalam organisasi. Ini 
semestinya menjadi agenda utama dari setiap orang dan dari sebagian besar pemikir. 
Seperti slogan dari Ford company "Mutu adalah satu tugas". 
Ketujuh 
Mutu dan beaya sangat terkait, peningkatan mutu dapat menjadi kunci untuk 
mengendalikan pengeluaran dan peningkatan revenue, tetapi proses dari peningkatan mutu 
itu sendiri dapat memberikan kerugian yang hebat bila tidak dikontrol atau bila organisasi 
meningkatkan proses yang salah.. 
Kedelapan 
Mutu dan kinerja merupakan kata sinonim atau mempunyai makna yang hampir sama. 
Garvin mendefinisikan kinerja merupakan karakteristik operasional utama dari suatu 
produk pelayanan. Apa yang terjadi dalarn pelayanan kesehatan adalah kurangnya 
pengertian terl1adap arti "mutu" dalam setiap kegiatannya. 
"The National Association of Quality Assurance Professional" menggambarkan "Mutu" 
sebagai produk dan pendokumentasiannya berada pada tingkat prima, diterapkan 
berdasarkan tingkat pengetahuan terbaik dalam proses pelayanan kesehatan serta dapat 
dicapai pada suasana khusus. 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
37
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
Pengertian "Mutu" Dalam Pelayanan Kesehatan 
²Mutu" adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasen ditingkatkan mendekati hasil 
yang diharapkan dan mengurangi faktor-faktor yang tidak diinginkan (JCAHO 1993). 
Definisi tersebut semula melahirkan 12 faktor-faktor yang menentukan mutu pelayanan 
kesehatan, belakangan dikonversi menjadi dimensi 'mutu kinerja' (performance) yang 
dituangkan dengan spesifikasi seperti dibawah ini : 
1. Kelayakan  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang dilakukan 
relevan terhadap kebutuhan klinis pasen dan memperoleh pengetahuan yang 
berhubungan dengan keadaannya. 
2. Kesiapan  adalah tingkat dimana kesiapan perawatan atau tindakan yang layak 
dapat memenuhi kebutuhan pasen sesuai keperluannya. 
3. Kesinambungan  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan bagi pasen 
terkoordinasi dengan baik setiap saat, diantara tim kesehatan dalam organisasi . 
4. Efektifitas  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan terhadap pasen 
dilakukan dengan benar, serta mendapat penjelasan dan pengetahuan sesuai dengan 
keadaannya, dalam rangka memenuhi harapan pasen. 
5. Kemanjuran  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang diterima pasen 
dapat diwujudkan atau ditunjukkan untuk menyempurnakan hasil sesuai harapan 
pasen. 
6. Efisiensi  adalah ratio hasil pelayanan atau tindakan bagi pasen terhadap sumber-sumber 
yang dipergunakan dalam memberikan layanan bagi pasen.. 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
38
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
7. Penghormatan dan perhatian  adalah tingkat dimana pasen dilibatkan dalam 
pengambilan keputusan tentang perawatan dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut 
perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan pasen serta harapan-harapannya dihargai. 
8. Keamanan  adalah tingkat dimana bahaya lingkungan perawatan diminimalisasi 
untuk melindungi pasen dan orang lain, termasuk petugas kesehatan. 
9. Ketepatan waktu  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan diberikan 
kepada pasen tepat waktu sangat penting dan bermanfaat. 
Upaya pencarian terhadap hal-hal penting yang dicakup dalam definisi tentang "MUTU” 
telah banyak dibahas dalam literatur. Donabedian menyatakan bahwa, tidak satupun 
definisi dapat memenuhi persyaratan dengan tepat tentang arti "mutu", dan untuk mengatasi 
hal tersebut ada tiga pengertian yang diberikan yaitu: 
(1) Definisi absolutis  mutu adalah pertimbangan atas kemungkinan adanya 
keuntungan dan kerugian terhadap kesehatan sebagai dasar tata nilai praktisi 
kesehatan tanpa memperhatikan biaya. 
(2) Definisi individualistis  berfokus pada keuntungan dan kerugian dari harapan 
pasen dan konsekwensi lain yang tidak diharapkan. 
(3) Definisi sosial  mutu meliputi beaya pelayanan, kontinum dari keuntungan atau 
kerugian, serta distribusi pelayanan sebagai rata nilai masyarakat secara umum. 
Tantangan yang dihadapi oleh praktisi adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara 
nilai-nilai kemanusiaan, sumber-sumber teknologi, kualitas hidup, inovasi dan kenyataan 
ekonomi, yang memungkinkan untuk memberikan pelayanan terbaik. Hal tersebut tidak 
berarti menghilangkan pengertian universal dari mutu untuk memperoleh pengakuan. 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
39
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
Ketiadaan definisi formal tentang mutu, bukan berarti pasen atau provider tidak akan dapat 
mengidentifikasi ketiadaan mutu itu sendiri, atau mutu yang berada dibawah standar, 
misalnya: makanan disajikan dingin, penusukan vena dalam kondisi normal 3-4 kali, terjadi 
decubitus atau infeksi post operatif, pasen jatuh, salah pemberian obat semua itu 
menunjukkan mutu yang rendah. Pengertian mutu kinerja diukur melalui dimensi 
pengukuran yang tegas yaitu standar tertulis yang jelas. Standar menentukan mutu atau 
kinerja dan diberikan secara langsung serta hasilnya dapat dilihat dari pelayanan tersebut. 
Standar adalah patokan untuk menentukan tingkat mutu. Standar merupakan pernyataan 
tertulis dari tata nilai peraturan-peraturan, kondisi dan tindakan pada pasen, staf, atau 
sistem yang disahkan oleh pihak berwenang 
Dari Jaminan Mutu (Quality Assurance) Menuju Peningkatan Mutu 
(Quality Improvement) 
Pengertian : 
1. Jaminan mutu (QA) adalah suatu proses untuk mengevaluasi perawatan pada 
suasana khusus, dengan mengembangkan standar pelayanan dan menerapkan 
mekanisme untuk menjamin bahwa standar dapat terpenuhi (Coyne and Killien). 
2. Jaminan mutu (QA) adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam 
memonitor dan mengevaluasi mutu dan kesiapan dalam pelayanan terhadap pasen 
dalam meningkatkan pelayanan, dan memecahkan masalah yang telah diidentifikasi 
(JCAHO). Kesiapan merujuk pada pengertian lebih luas dimana prosedur khusus, 
kesesuaian dalam suasana khusus dan pelayanan yang efisien, mengindikasikan 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
40
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
kelebihan maupun kekurangannya. 
Dalam kaitan diatas belakangan Lexiton (JCAHO), mendefinisikan QA dalam tiga 
kegiatan yang tidak terpisahkan; 
a. Merencanakan suatu produk atau pelayanan dan pengendalian 
produknya yang tidak dapat dilepaskan dari mutu. Dalam pelayanan 
kesehatan, aktifitas dan program dimaksudkan menjamin atau memberi 
garansi terhadap mutu. 
b. Pengendalian mutu: adalah suatu proses dimana kinerja aktual dinilai 
atau diukur, dan dibandingkan dengan tujuan, serta perbedaan atau 
penyimpangan ditindak lanjuti dengan menggunakan metoda statistik. 
c. Peningkatan mutu: proses pencapaian snatu tingkat kinerja atau mutu 
barn yang lebih tinggi dari sebelunmya. Pencapaian tingkat mutu bam. 
adalah yang terbaik dari pads tingkat mutu sebelumnya. 
3. Jaminan Mutu (QA) adalah suatu proses yang dilaksanakan secara 
berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu untuk; Menetapkan masalah 
dan penyebabnya berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan upaya 
penyelesaian masalah dan melaksanakan sesuai kemampuan menilai pencapaian 
hasil dengan menggunakan indikator yang ditetapkan, menetapkan dan menyusun 
tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan. 
Walaupun mutu tidak selalu dapat dijamin tetapi dapat diukur. Jika bisa diukur, berarti bisa 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
41
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
ditingkatkan dan dapat disempurnakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi 
indikator kunci mutu dalam pelayanan, memonitor indikator tersebut dan mengukur mutu 
hasilnya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah mengidentifikasi proses - proses 
kunci yang mengarah pada hasil tersebut (outcome). Dengan berfokus pada upaya 
peningkatan proses, tingkat mutu dari hasil yang dicapai akan meningkat. Jadi, upaya 
pendekatan yang dilakukan diawali dari jaminan mutu (QA), mengarah pada peningkatan 
mutu yang proaktif (QI). Bila ada yang berpikir "mutu dibawah standar, jangan ikut 
terlibar“, mentalitas seperti itu seharusnya dirubah menjadi "walaupun mutu dibawah 
standar, tapi masih dapat ditingkatkan". Bila mutu diartikan seberapa baik suatu organisasi 
ditampilkan, usaha untuk meningkatkan mutu akan dapat diperbaiki melalui peningkatan 
kinerja. 
Tujuan dan Manfaat QA 
1. Pemahaman staf terhadap tingkat mutu pelayanan yang ingin dicapai 
2. Meningkatkan efektifitas pelayanan yang diberikan. 
3. Mendorong serta meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pelayanan 
kesehatan. 
4. Melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari gugatan hukum. 
5. Tujuan akhir adalah semakin meningkatnya mutu pelayanan 
Kerangka Konseptual 
Pendekatan dalam pelaksanaan evaluasi menggunakan pendekatan yang lazim dipakai 
yaitu: pendekatan struktur, proses dan hasil. (1) Pendekatan struktur adalah berfokus pada 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
42
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
sistem yang dipersiapkan dalam organisasi & manajemen termasuk komitmen pimpinan 
dan stakeholder lainnya, prosedur & kebijakan, sarana & prasarana, fasilitas dimana 
pelayanan diberikan, (2) Pendekatan proses: adalah semua kegiatan dan interaksi 
profesional (bertumpu pada kemampuan, sikap dan ketrampilan) serta metoda dengan cara 
bagaimana pelayanan dilaksanakan. (3) Hasil (Output): hasil pelaksanaan kegiatan. Perlu 
diperjelas perbedaan istilah output dan outcome seperti yang sering didengar. Output adalah 
hasil yang dicapai dalam jangka pendek misalnya: tidak terjadi pleibitis setelah 3 x 24 jam 
pemasangan infus, sedangkan outcome adalah hasil akhir dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan 
jangka panjang seperti perubahan status kesehatan pasen/masyarakat. Komponen 
hasil sangat tergantung dari kedua komponen struktur dan proses. Para pakar menekankan 
fokus pada komponen "proses" adalah yang paling kritikal, karena menyangkut 
manusianya, seberapa besar tingkat komitment dan akontabilitas seseorang untuk 
melakukan kegiatannya agar dapat menghasilkan pelayanan yang bermutu tinggi. 
Langkah - Langkah Penerapan QA 
1. Menentukan aspek pelayanan yang akan dimonitor. 
2. Mengembangkan indikator yang sesuai untuk mengukur mutu pada aspek 
pelayanan yang telah ditentukan 
3. Mengumpulkan data untuk indikator yang terpilih dengan interval dan waktu 
tertentu 
4. Menetapkan standar hasil yang dapat dicapai untuk setiap indikator 
5. Mengenali area yang tidak dapat mencapai standar 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
43
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
6. Meneliti faktor yang mempunyai kontribusi terhadap berkurangnya mutu 
tersebut. 
7. Mengembangkan dan melaksanakan perbaikan mutu dengan tepat. 
8. Setelah jangka waktu tertentu, melakukan pemeriksaan ulang terhadap data 
pada suatu area, apakah pada area tersebut telah terjadi perbaikan. 
Tugas Dalam Kelompok. 
1. Peserta dibagi dalam kelompok bidan dan kelompok perawat rumah sakit atau 
puskesmas. 
2. Tiap kelompok mengidentifikasi masing-masing 10 kegiatan dari fungsi – fungsi 
keperawatan/kebidanan yang kritikal, dimana dalarn pelaksanaan aktual saat ini yang 
dinilai bermutu tinggi dan yang tidak bermutu. 
3. Setiap kegiatan yang bermutu tinggi atau yang tidak bermutu diberikan alasannya. 
4. Masing- masing kelompok menyajikan hasil diskusinya. 
Kesimpulan 
Pelayanan yang baik adalah pelayanan berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu untuk 
memenuhi harapan atau kepuasan pelanggan. Mutu sulit didefinisikan, namun esensi mutu 
dan aplikasinya dalam pelayanan kesehatan dapat diukur, dimonitor dan dinilai hasilnya. 
Mutu dalam pelayanan kesehatan adalah kontroversial dan relatif. Oleh karena itu 
spesifikasi dalam dimensi mutu atau kinerja yang diterapkan dalam proses yang benar dan 
dikerjakan dengan baik akan dapat memberikan kepuasan pelanggan. Mutu itu dinamis, 
upaya peningkatan mutu tidak pernah berhenti tetapi selalu berkelanjutan sesuai dengan 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
44
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
perkembangan iptek, tatanan nilai dan tuntutan masyarakat serta lingkungannya, agar dapat 
tetap eksis dalam persaingan global. Peningkatan mutu berarti peningkatan kinerja. Dapat 
dimulai dari jaminan mutu dan berlanjut pada peningkatan mutu untuk memperoleh 
kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan dengan mempertimbangkan efisiensi (beaya) 
itu sendiri. Meningkatkan kinerja berarti meningkatkan mutu pelayanan telah dimulai agar 
dapat eksis dalam persaingan global. 
Referensi 
1. Gde Muninjaya, A.A. dr. MPH, "Manajemen Kesehatan", Penerbit Buku 
Kedokteran, Jakarta, 1999 
2. Katz, Jacquelile M., RN., MS., dan Green, Eleanor, RN., BSN, “Managing 
Quality, A Guide to System-Wide Performance Management in Health 
Care" Mosby Year Book, 1998. 
3. Tomey, Ann Marriner, RN., Ph.D, FAAN, “Guide To Nursing Management and 
Leadership" Mosby-Year Book, Inc, 1996 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
45
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. 
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 
2003 
46

More Related Content

What's hot

Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan MutuKonsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan Mutupjj_kemenkes
 
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir) Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir) Defina Sulastiningtiyas
 
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)Defina Sulastiningtiyas
 
Total Quality Management
Total Quality ManagementTotal Quality Management
Total Quality ManagementSukron Munawar
 
Definisi dan sejarah kualitas
Definisi dan sejarah kualitasDefinisi dan sejarah kualitas
Definisi dan sejarah kualitasISTA
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...fitriandriasari
 
Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan pjj_kemenkes
 
Kualitas pelayanan di Pizza Hut
Kualitas pelayanan di Pizza HutKualitas pelayanan di Pizza Hut
Kualitas pelayanan di Pizza HutVerrell Max
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananBayu Fijrie
 
Total Quality Management New Ppt
Total Quality Management New PptTotal Quality Management New Ppt
Total Quality Management New PptHan Ahsan
 
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidananefisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidananLilik Supianti
 
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementArif Setiawan
 
PPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQMPPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQMNikmatul W
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananandes septiya
 

What's hot (20)

Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
 
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatanStrategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatan
 
Konsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan MutuKonsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan Mutu
 
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir) Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
 
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
 
Total Quality Management
Total Quality ManagementTotal Quality Management
Total Quality Management
 
Definisi dan sejarah kualitas
Definisi dan sejarah kualitasDefinisi dan sejarah kualitas
Definisi dan sejarah kualitas
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
 
Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan
 
Integrasi Fuzzy-TQM
Integrasi Fuzzy-TQM Integrasi Fuzzy-TQM
Integrasi Fuzzy-TQM
 
Kualitas pelayanan di Pizza Hut
Kualitas pelayanan di Pizza HutKualitas pelayanan di Pizza Hut
Kualitas pelayanan di Pizza Hut
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
 
Total Quality Management New Ppt
Total Quality Management New PptTotal Quality Management New Ppt
Total Quality Management New Ppt
 
31 121-1-pb
31 121-1-pb31 121-1-pb
31 121-1-pb
 
Mutu asuhan keperawatan rangki
Mutu asuhan keperawatan rangkiMutu asuhan keperawatan rangki
Mutu asuhan keperawatan rangki
 
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidananefisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
 
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
 
Audit mutu
Audit mutuAudit mutu
Audit mutu
 
PPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQMPPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQM
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidanan
 

Similar to (Quality management wyn 28 jan'03)

KONSEP MUTU BANGKA.pptx
KONSEP MUTU BANGKA.pptxKONSEP MUTU BANGKA.pptx
KONSEP MUTU BANGKA.pptxssuser629316
 
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptMANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptTYASLARASATI
 
Standar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedureStandar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedureCome Bali
 
MANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptxMANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptxsigit486598
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.pptlilik85
 
TUGAS MUTU KEL 3.pptx
TUGAS MUTU KEL 3.pptxTUGAS MUTU KEL 3.pptx
TUGAS MUTU KEL 3.pptxAnnisaa42
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )nurulllah
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
Perkembangan Pemikiran Mengenai KualitasPerkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
Perkembangan Pemikiran Mengenai KualitasAldilaSeprillasela
 
Konsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan MutuKonsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan Mutupjj_kemenkes
 
Manajemen Mutu
Manajemen MutuManajemen Mutu
Manajemen MutuSumaryanto
 
Strategi prosess
Strategi prosessStrategi prosess
Strategi prosesscika_santa
 
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmtAriska Taminawati
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661sicua050896
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasMang Engkus
 

Similar to (Quality management wyn 28 jan'03) (20)

KONSEP MUTU BANGKA.pptx
KONSEP MUTU BANGKA.pptxKONSEP MUTU BANGKA.pptx
KONSEP MUTU BANGKA.pptx
 
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptMANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
 
Standar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedureStandar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedure
 
MANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptxMANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptx
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
 
Pendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abasPendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abas
 
TUGAS MUTU KEL 3.pptx
TUGAS MUTU KEL 3.pptxTUGAS MUTU KEL 3.pptx
TUGAS MUTU KEL 3.pptx
 
KELOMPOK 3.pptx
KELOMPOK 3.pptxKELOMPOK 3.pptx
KELOMPOK 3.pptx
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Implementasi TQM.pptx
Implementasi TQM.pptxImplementasi TQM.pptx
Implementasi TQM.pptx
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
Perkembangan Pemikiran Mengenai KualitasPerkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
 
Konsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan MutuKonsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan Mutu
 
Manajemen Mutu
Manajemen MutuManajemen Mutu
Manajemen Mutu
 
Strategi prosess
Strategi prosessStrategi prosess
Strategi prosess
 
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
 

(Quality management wyn 28 jan'03)

  • 1. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU J A M I N A N M U T U (QUALITY ASSURANCE) Waktu : 1.5 sesi @ 90 menit (135 menit) Tujuan Instruksional Umum Setelah menyelesaikan sesi ini peserta diharapkan mampu memahami dan melaksanakan Jaminan Mutu Pelayanan, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan. Tujuan Instruksional Khusus Setelah proses pembelajaran peserta dapat : 1. Menjelaskan pengertian dan tujuan jaminan mutu. 2. Menjelaskan gambaran tentang “MUTU” 3. Menjelaskan pergeseran dari Jaminan Mutu 4. Menyebutkan pengertian “MUTU” dalam pelayanan kesehatan. Metoda 1. Ceramah dan Tanya Jawab 2. Penugasan WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 29
  • 2. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 3. Diskusi Kelompok WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 30
  • 3. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU MATERI MANAJEMEN MUTU (Quality Management) Pendahuluan Globalisasi mempertinggi arus kompetisi disegala bidang termasuk bidang kesehatan dimana perawat dan bidan terlibat didalamnya. Untuk dapat mempertahankan eksistensinya, maka setiap organisasi dan semua elemen-elemen dalam organisasi harus berupaya meningkatkan mutu pelayanannya secara terus menerus. Sistem pengembangan dan manajemen kinerja klinis (SPMKK) bagi perawat dan bidan terkait erat dan sinkron dengan program jaminan mutu (Quality Assurance). Kecenderungan masa kini dan masa depan menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya peningkatan dan mempertahankan kualitas hidup (quality of life). Oleh karena itu pelayanan kesehatan yang bermutu semakin dicari untk memperoleh jaminan kepastian terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diterimanya. Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan untuk mempertahankan kualitas hidup, maka customer akan semakin kritis dalam menerima produk jasa, termasuk jasa pelayanan keperawatan dan kebidanan, oleh karena itu peningkatan mutu kinerja setiap perawat dan bidan perlu dilakukan terus menerus. Pengertian Manajemen mutu adalah suatu proses dimana orang-orang bergerak untuk mencapai tujuan. WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 31
  • 4. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU Tujuan 1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek mutu dalam aplikasi pelayanan keperawatan dan kebidanan. 2. Meningkatkan motivasi perawat dan bidan dalam pelaksanaan tugas berdasarkan standar. 3. Meningkatkan kemampuan perawat dan bidan dalam mengidentifikasi hubungan antara upaya peningkatan mutu dengan kinerja klinis perawat dan bidan. 4. Untuk memperoleh kepuasan pelanggan dan keuntungan serta kepuasan kerja. Gambaran Tentang "Mutu" Pendapat tentang defenisi mutu bermacam-macam, tiga orang pakar terkenal dalam bidang bisnis mengemukakan pendapatnya tentang mutu. W. Edward Deming adalah seorang genius yang terkenal karena telah merevitalisasi industri bisnis Jepang, dengan berfokus pada "Total Quality Management (TQM) " dan “Continous Quality Improvement (CQI). Konsep mutu dalam “Deming Chain Reaction" menekankan bahwa untuk tercapainya sukses organisasi atau bisnis, telah dibuat formulasi sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu berkesinambungan, 2. Menekan beaya dengan cara; menekan kesalahan dalam pekerjaan, mencegah terjadinya pengulangan, menekan terjadinya kelambatan dan penggunaan waktu dan sumber sumber yang lebih baik; 3. Tingkatkan produktifitas, 4. Menangkap pangsa pasar dengan mutu bagus dan harga lebih rendah. WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 32
  • 5. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 5. Tetap dalam koridor bisnis, 6. Tingkatkan cara kerja. Bila semua orang mau meningkatkan dan mengembangkan sistem yang efisien akan dapat menghasilkan mutu yang lebih tinggi dengan beaya yang rendah. Philip. B. Crosby berpendapat bahwa : 1. Mutu adalah derajat dipenuhinya persyaratan yang ditentukan. 2. Mutu adalah kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah merupakan hasil dari ketidak sesuaian. Mutu tidak sama dengan kemewahan. Suatu produk atau pelayanan yang sesuai dengan segala spesifikasinya akan dikatakan bermutu, apapun bentuk produknya. Diakui bahwa ada korelasi erat antara beaya dan mutu. Mutu harus dapat dicapai, dapat diukur, dapat memberi keuntungan dan untuk mencapainya diperlukan kerja keras. Suatu sistem yang berorientasi pada peningkatan mutu akan dapat mencegah kesalahan-kesalahan dalam penilaian. Crosby mengidentifikasi 14 langkah peningkatan mutu. Kata kunci mutu: kerjakan sesuatu dengan benar sejak awal dan kerjakan tugas yang benar dengan baik. Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan: 1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi 2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 33
  • 6. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU antara kinerja aktual dan tujuan. 3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan peningkatan mutu. Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya mengacu pada upaya peningkatan mutu. Edwin Scheter menyatakan bahwa untuk mencapai mutu kinerja diperlukan pengertian yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan "mutu". Pengertian mutu dihubungkan dengan karakteristik-karakteristik sbb: 1. Kesesuaian  memenuhi atau melebihi standar minimum. 2. Kecocokan  untuk dipakai, pelaksanaanya semestinya seperti yang dipromosikan. 3. Dapat dipercaya  mewujudkan fungsi yang diharapkan dalam suasana spesifik, pada waktu tertentu. 4. Hasil  persentase dari produk pelayanan sesuai dengan spesifikasi pada tiap point evaluasi. 5. Kepuasan pelanggan  memenuhi persepsi nilai-nilai (values) pelanggan. Slogan tentang mutu saat ini adalah" Return to Quality" untuk peningkatan pelayanan, artinya apapun yang kita lakukan seharusnya mengacu pada standar, mengevaluasi tindakan-tindakan yang telah dilakukan apakah telah memenuhi kriteria atau spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Aplikasi Konsep Bisnis Dalam Pelayanan Kesehatan Perbedaan dari sejumlah teori tentang "mutu" dalam bisnis/industri sudab dijelaskan. Walaupun fokus utama dari setiap teori tentang "mutu" nampak ada perbedaan, namun WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 34
  • 7. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU secara umum menunjukkan persamaan bila diterapkan dalam pelayanan kesehatan. Persamaan yang bisa dipetik dari teori-teori tersebut dapat disimak sbb: Pertama : Mutu dapat didefinisikan dan diukur, dengan basis spesifikasi suatu organisasi disatu sisi dan harapan pelanggan disisi yang lain. Aplikasi prinsip-prinsip bisnis kedalam pelayanan kesehatan, bisa dikembangkan. Spesifikasi menjadi pertimbangan terhadap kepuasan pelanggan. Aplikasi prinsip mutu dalam pelayanan kesehatan kontroversial. Sebagai contoh, sebagian besar pelanggan (pasen) dapat menilai pelayanan yang bagus dan menyatakan puas bila pelayanan (service) yang diberikan seperti yang dilakukan di hotel, misalkan: makanan dihidangkan hangat, tepat waktu, petugas ramah, perhatian bagus, kamar bersih, namun pasien kurang dapat menilai apakah tetesan infus sudah tepat, kapan waktu yang tepat untuk mengganti cairan, apa dampak bila tetesan lambat atau terlalu cepat bagi dirinya. Kedua Mutu itu dinamis. Mutu yang baik, tidak saja untuk dicapai kemudian diacuhkan, tetapi dikembangkan berkelanjutan. Tom Peter menyatakan bahwa mutu itu relatif. Setiap hari, setiap produk, khususnya pelayanan akan menjadi relatif baik atau relatif buruk, dan tidak pemah berdiri tegak. Ini merupakan kenyataan dalam bisnis pelayanan kesehatan, karena tidak mungkin melakukan inventarisasi suatu produk pelayanan. Ketiga WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 35
  • 8. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU Mutu melibatkan kompetisi tanpa batas. Crosby menyatakan mutu itu bebas, bukan pemberian. Mutu dan beaya berjalan dan berkaitan erat. Keempat Mutu harus dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang "benar" dengan cara benar pula. Kelima Mutu berhubungan dengan hasil, fokus dari semua usaha adalah untuk memperoleh hasil. Dalam pekerjaan banyak orang dibingungkan bagaimana menemukan sesuatu untuk dikerjakan, karena kurang memahami essensi mutu dan kaitannya dengan pekerjaannya. Perhatian utama semestinya dicurahkan pada apa yang telah dicapai bukan spa yang sudah dikerjakan. Peter Drucker mendukung pendapat ini dengan pemyatannya "Mutu suatu produk atau pelayanan bukan apa yang diberikan, tetapi apa yang diperoleh oleh pelanggan dan pantas untuk dibayar. Pendekatan ini juga berorientasi pada hasil. Semua penilaian terhadap mutu dalam pelayanan kesehatan di dunia, akan menjadi mubasir, bilamana hasil kinerja klinisnya tidak meningkat. Keenam Mutu menjadi tanggung jawab setiap orang. Peter dan Waterman menganjurkan perhatian terhadap akontabilitas yang besar dari semua karyawan. Sikap dan pandangan bahwa "setiap anggota adalah perusahan itu sendiri" harus berlaku. O'Leary, President JCAHO, WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 36
  • 9. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU menyatakan bahwa sudah terlalu lama berlaku tradisi tidak ada suatu kelebihan yang bisa diberikan, kecuali “lip service” saja. Mutu adalah urusan stan kepentingan setiap orang. Komitmen harus dimulai dari stakeholders dan merasuk pada sistem dalam organisasi. Ini semestinya menjadi agenda utama dari setiap orang dan dari sebagian besar pemikir. Seperti slogan dari Ford company "Mutu adalah satu tugas". Ketujuh Mutu dan beaya sangat terkait, peningkatan mutu dapat menjadi kunci untuk mengendalikan pengeluaran dan peningkatan revenue, tetapi proses dari peningkatan mutu itu sendiri dapat memberikan kerugian yang hebat bila tidak dikontrol atau bila organisasi meningkatkan proses yang salah.. Kedelapan Mutu dan kinerja merupakan kata sinonim atau mempunyai makna yang hampir sama. Garvin mendefinisikan kinerja merupakan karakteristik operasional utama dari suatu produk pelayanan. Apa yang terjadi dalarn pelayanan kesehatan adalah kurangnya pengertian terl1adap arti "mutu" dalam setiap kegiatannya. "The National Association of Quality Assurance Professional" menggambarkan "Mutu" sebagai produk dan pendokumentasiannya berada pada tingkat prima, diterapkan berdasarkan tingkat pengetahuan terbaik dalam proses pelayanan kesehatan serta dapat dicapai pada suasana khusus. WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 37
  • 10. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU Pengertian "Mutu" Dalam Pelayanan Kesehatan ²Mutu" adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasen ditingkatkan mendekati hasil yang diharapkan dan mengurangi faktor-faktor yang tidak diinginkan (JCAHO 1993). Definisi tersebut semula melahirkan 12 faktor-faktor yang menentukan mutu pelayanan kesehatan, belakangan dikonversi menjadi dimensi 'mutu kinerja' (performance) yang dituangkan dengan spesifikasi seperti dibawah ini : 1. Kelayakan  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang dilakukan relevan terhadap kebutuhan klinis pasen dan memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan keadaannya. 2. Kesiapan  adalah tingkat dimana kesiapan perawatan atau tindakan yang layak dapat memenuhi kebutuhan pasen sesuai keperluannya. 3. Kesinambungan  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan bagi pasen terkoordinasi dengan baik setiap saat, diantara tim kesehatan dalam organisasi . 4. Efektifitas  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan terhadap pasen dilakukan dengan benar, serta mendapat penjelasan dan pengetahuan sesuai dengan keadaannya, dalam rangka memenuhi harapan pasen. 5. Kemanjuran  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang diterima pasen dapat diwujudkan atau ditunjukkan untuk menyempurnakan hasil sesuai harapan pasen. 6. Efisiensi  adalah ratio hasil pelayanan atau tindakan bagi pasen terhadap sumber-sumber yang dipergunakan dalam memberikan layanan bagi pasen.. WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 38
  • 11. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 7. Penghormatan dan perhatian  adalah tingkat dimana pasen dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang perawatan dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan pasen serta harapan-harapannya dihargai. 8. Keamanan  adalah tingkat dimana bahaya lingkungan perawatan diminimalisasi untuk melindungi pasen dan orang lain, termasuk petugas kesehatan. 9. Ketepatan waktu  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan diberikan kepada pasen tepat waktu sangat penting dan bermanfaat. Upaya pencarian terhadap hal-hal penting yang dicakup dalam definisi tentang "MUTU” telah banyak dibahas dalam literatur. Donabedian menyatakan bahwa, tidak satupun definisi dapat memenuhi persyaratan dengan tepat tentang arti "mutu", dan untuk mengatasi hal tersebut ada tiga pengertian yang diberikan yaitu: (1) Definisi absolutis  mutu adalah pertimbangan atas kemungkinan adanya keuntungan dan kerugian terhadap kesehatan sebagai dasar tata nilai praktisi kesehatan tanpa memperhatikan biaya. (2) Definisi individualistis  berfokus pada keuntungan dan kerugian dari harapan pasen dan konsekwensi lain yang tidak diharapkan. (3) Definisi sosial  mutu meliputi beaya pelayanan, kontinum dari keuntungan atau kerugian, serta distribusi pelayanan sebagai rata nilai masyarakat secara umum. Tantangan yang dihadapi oleh praktisi adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara nilai-nilai kemanusiaan, sumber-sumber teknologi, kualitas hidup, inovasi dan kenyataan ekonomi, yang memungkinkan untuk memberikan pelayanan terbaik. Hal tersebut tidak berarti menghilangkan pengertian universal dari mutu untuk memperoleh pengakuan. WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 39
  • 12. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU Ketiadaan definisi formal tentang mutu, bukan berarti pasen atau provider tidak akan dapat mengidentifikasi ketiadaan mutu itu sendiri, atau mutu yang berada dibawah standar, misalnya: makanan disajikan dingin, penusukan vena dalam kondisi normal 3-4 kali, terjadi decubitus atau infeksi post operatif, pasen jatuh, salah pemberian obat semua itu menunjukkan mutu yang rendah. Pengertian mutu kinerja diukur melalui dimensi pengukuran yang tegas yaitu standar tertulis yang jelas. Standar menentukan mutu atau kinerja dan diberikan secara langsung serta hasilnya dapat dilihat dari pelayanan tersebut. Standar adalah patokan untuk menentukan tingkat mutu. Standar merupakan pernyataan tertulis dari tata nilai peraturan-peraturan, kondisi dan tindakan pada pasen, staf, atau sistem yang disahkan oleh pihak berwenang Dari Jaminan Mutu (Quality Assurance) Menuju Peningkatan Mutu (Quality Improvement) Pengertian : 1. Jaminan mutu (QA) adalah suatu proses untuk mengevaluasi perawatan pada suasana khusus, dengan mengembangkan standar pelayanan dan menerapkan mekanisme untuk menjamin bahwa standar dapat terpenuhi (Coyne and Killien). 2. Jaminan mutu (QA) adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam memonitor dan mengevaluasi mutu dan kesiapan dalam pelayanan terhadap pasen dalam meningkatkan pelayanan, dan memecahkan masalah yang telah diidentifikasi (JCAHO). Kesiapan merujuk pada pengertian lebih luas dimana prosedur khusus, kesesuaian dalam suasana khusus dan pelayanan yang efisien, mengindikasikan WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 40
  • 13. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU kelebihan maupun kekurangannya. Dalam kaitan diatas belakangan Lexiton (JCAHO), mendefinisikan QA dalam tiga kegiatan yang tidak terpisahkan; a. Merencanakan suatu produk atau pelayanan dan pengendalian produknya yang tidak dapat dilepaskan dari mutu. Dalam pelayanan kesehatan, aktifitas dan program dimaksudkan menjamin atau memberi garansi terhadap mutu. b. Pengendalian mutu: adalah suatu proses dimana kinerja aktual dinilai atau diukur, dan dibandingkan dengan tujuan, serta perbedaan atau penyimpangan ditindak lanjuti dengan menggunakan metoda statistik. c. Peningkatan mutu: proses pencapaian snatu tingkat kinerja atau mutu barn yang lebih tinggi dari sebelunmya. Pencapaian tingkat mutu bam. adalah yang terbaik dari pads tingkat mutu sebelumnya. 3. Jaminan Mutu (QA) adalah suatu proses yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu untuk; Menetapkan masalah dan penyebabnya berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan upaya penyelesaian masalah dan melaksanakan sesuai kemampuan menilai pencapaian hasil dengan menggunakan indikator yang ditetapkan, menetapkan dan menyusun tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan. Walaupun mutu tidak selalu dapat dijamin tetapi dapat diukur. Jika bisa diukur, berarti bisa WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 41
  • 14. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU ditingkatkan dan dapat disempurnakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi indikator kunci mutu dalam pelayanan, memonitor indikator tersebut dan mengukur mutu hasilnya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah mengidentifikasi proses - proses kunci yang mengarah pada hasil tersebut (outcome). Dengan berfokus pada upaya peningkatan proses, tingkat mutu dari hasil yang dicapai akan meningkat. Jadi, upaya pendekatan yang dilakukan diawali dari jaminan mutu (QA), mengarah pada peningkatan mutu yang proaktif (QI). Bila ada yang berpikir "mutu dibawah standar, jangan ikut terlibar“, mentalitas seperti itu seharusnya dirubah menjadi "walaupun mutu dibawah standar, tapi masih dapat ditingkatkan". Bila mutu diartikan seberapa baik suatu organisasi ditampilkan, usaha untuk meningkatkan mutu akan dapat diperbaiki melalui peningkatan kinerja. Tujuan dan Manfaat QA 1. Pemahaman staf terhadap tingkat mutu pelayanan yang ingin dicapai 2. Meningkatkan efektifitas pelayanan yang diberikan. 3. Mendorong serta meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. 4. Melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari gugatan hukum. 5. Tujuan akhir adalah semakin meningkatnya mutu pelayanan Kerangka Konseptual Pendekatan dalam pelaksanaan evaluasi menggunakan pendekatan yang lazim dipakai yaitu: pendekatan struktur, proses dan hasil. (1) Pendekatan struktur adalah berfokus pada WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 42
  • 15. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU sistem yang dipersiapkan dalam organisasi & manajemen termasuk komitmen pimpinan dan stakeholder lainnya, prosedur & kebijakan, sarana & prasarana, fasilitas dimana pelayanan diberikan, (2) Pendekatan proses: adalah semua kegiatan dan interaksi profesional (bertumpu pada kemampuan, sikap dan ketrampilan) serta metoda dengan cara bagaimana pelayanan dilaksanakan. (3) Hasil (Output): hasil pelaksanaan kegiatan. Perlu diperjelas perbedaan istilah output dan outcome seperti yang sering didengar. Output adalah hasil yang dicapai dalam jangka pendek misalnya: tidak terjadi pleibitis setelah 3 x 24 jam pemasangan infus, sedangkan outcome adalah hasil akhir dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan jangka panjang seperti perubahan status kesehatan pasen/masyarakat. Komponen hasil sangat tergantung dari kedua komponen struktur dan proses. Para pakar menekankan fokus pada komponen "proses" adalah yang paling kritikal, karena menyangkut manusianya, seberapa besar tingkat komitment dan akontabilitas seseorang untuk melakukan kegiatannya agar dapat menghasilkan pelayanan yang bermutu tinggi. Langkah - Langkah Penerapan QA 1. Menentukan aspek pelayanan yang akan dimonitor. 2. Mengembangkan indikator yang sesuai untuk mengukur mutu pada aspek pelayanan yang telah ditentukan 3. Mengumpulkan data untuk indikator yang terpilih dengan interval dan waktu tertentu 4. Menetapkan standar hasil yang dapat dicapai untuk setiap indikator 5. Mengenali area yang tidak dapat mencapai standar WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 43
  • 16. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU 6. Meneliti faktor yang mempunyai kontribusi terhadap berkurangnya mutu tersebut. 7. Mengembangkan dan melaksanakan perbaikan mutu dengan tepat. 8. Setelah jangka waktu tertentu, melakukan pemeriksaan ulang terhadap data pada suatu area, apakah pada area tersebut telah terjadi perbaikan. Tugas Dalam Kelompok. 1. Peserta dibagi dalam kelompok bidan dan kelompok perawat rumah sakit atau puskesmas. 2. Tiap kelompok mengidentifikasi masing-masing 10 kegiatan dari fungsi – fungsi keperawatan/kebidanan yang kritikal, dimana dalarn pelaksanaan aktual saat ini yang dinilai bermutu tinggi dan yang tidak bermutu. 3. Setiap kegiatan yang bermutu tinggi atau yang tidak bermutu diberikan alasannya. 4. Masing- masing kelompok menyajikan hasil diskusinya. Kesimpulan Pelayanan yang baik adalah pelayanan berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu untuk memenuhi harapan atau kepuasan pelanggan. Mutu sulit didefinisikan, namun esensi mutu dan aplikasinya dalam pelayanan kesehatan dapat diukur, dimonitor dan dinilai hasilnya. Mutu dalam pelayanan kesehatan adalah kontroversial dan relatif. Oleh karena itu spesifikasi dalam dimensi mutu atau kinerja yang diterapkan dalam proses yang benar dan dikerjakan dengan baik akan dapat memberikan kepuasan pelanggan. Mutu itu dinamis, upaya peningkatan mutu tidak pernah berhenti tetapi selalu berkelanjutan sesuai dengan WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 44
  • 17. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU perkembangan iptek, tatanan nilai dan tuntutan masyarakat serta lingkungannya, agar dapat tetap eksis dalam persaingan global. Peningkatan mutu berarti peningkatan kinerja. Dapat dimulai dari jaminan mutu dan berlanjut pada peningkatan mutu untuk memperoleh kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan dengan mempertimbangkan efisiensi (beaya) itu sendiri. Meningkatkan kinerja berarti meningkatkan mutu pelayanan telah dimulai agar dapat eksis dalam persaingan global. Referensi 1. Gde Muninjaya, A.A. dr. MPH, "Manajemen Kesehatan", Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, 1999 2. Katz, Jacquelile M., RN., MS., dan Green, Eleanor, RN., BSN, “Managing Quality, A Guide to System-Wide Performance Management in Health Care" Mosby Year Book, 1998. 3. Tomey, Ann Marriner, RN., Ph.D, FAAN, “Guide To Nursing Management and Leadership" Mosby-Year Book, Inc, 1996 WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 45
  • 18. Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 46