2. 1. Kesadaran para pejabat dan
petugas yang berkecimpung
dalam pelayanan.
2. Aturan yang menjadi landasan
kerja
pelayanan.
3. Organisasi yang merupakan alat
serta sistem yang
memungkinkan berjalannya
mekanisme kegiatan pelayanan.
4. Keterampilan petugas.
5. Sarana dalam pelaksanaan tugas
pelayanan
2
Menurut Moenir (2022)
4. 1). Kompetensi
teknis (Technical
competence)
4
Adalah terkait dengan keterampilan,
kemampuan dan penampilan petugas,
manajer dan staf pendukung.
Kompetensi teknis berhubungan
dengan bagaimana cara petugas
mengikuti standart pelayanan yang
telah ditetapkan dalam hal: kepatuhan,
ketepatan (accuracy), kebenaran
(reliability), dan konsistensi.
2). Akses terhadap
pelayanan (Acces to
service)
Adalah pelayanan kesehatan tidak
terhalang oleh keadaan geografis,
sosial, ekonomi, budaya, organisasi
atau hambatan bahasa
5. 3). Efektivitas (Effectiveness)
5
• Adalah kualits pelayanan
kesehatan tergantung dari
efektivitas yang menyangkut
norma pelayanan kesehatan
dan petunjuk klinis sesuai
standart yang ada.
4). Efisiensi (Efficiency)
• Adalah dimensi yang penting dari
kualitas karena efisiensi akan
mempengaruhi hasil pelayanan
kesehatan, apalagi sumberdaya
pelayanan kesehatan pada umumnya
terbatas. Pelayanan yang efesien pada
umumnya akan memberikan perhatian
yang optimal kepada pasien dan
masyarakat. Petugas akan
memberikan pelayanan yang terbaik
dengan sumber daya yang dimiliki.
6. 5).Kontinuitas (Continuity)
6
• Adalah klien akan menerima
pelayanan yang lengkap yang
dibutuhkan (termasuk rujukan)
tanpa mengulangi prosedur
diagnose dan terapi yang tidak
perlu.
6).Keamanan (Safety)
• Adalah mengurangi resiko
cidera, infeksi atau bahaya lain
yang berkaitan dengan
pelayanan. Keamanan
pelayanan melibatkan petugas
dan pasien
7. 7).Hubungan antar
manusia (Interpersonal
relations)
• Adalah interaksi antara petugas
kesehatan dan pasien, manajer dan
petugas, dan antara tim kesehatan
dengan masyarakat. Hubungan antar
manusia yang baik menanamkan
kepercayaan dan kredibilitas dengan
cara menghargai, menjaga rahasia,
menghormati, responsive, dan
memberikan perhatian.
8).Kenyamanan (Amenities)
7
• Adalah pelayanan kesehatan yang
tidak berhubungan langsung dengan
efektifitas klinis, tetapi dapat
mempengaruhi kepuasan pasien dan
bersedianya untuk kembali ke
fasilitas kesehatan untuk
memperoleh pelayanan berikutnya.
Amenities juga berkaitan dengan
penampilan fisik dari fasilitas
kesehatan, personil,dan peralatan
medis maupun non medis.(Wijoyo,
9. 1). Ilmu pengetahuan dan
teknologi baru
Meningkatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi, maka akan
diikuti oleh
perkembangan
pelayanan kesehatan
untuk mengatasi
masalah penyakit-
penyakit yang sulit
dapat digunakan
penggunaan alat
9
2). Nilai masyarakat
• Dengan beragamnya masyarakat,
maka dapat menimbulkan
pemanfaatan jasa pelayanan
kesehatan yang berbeda. Masyarakat
yang sudah maju dengan
pengetahuan yang tinggi, maka akan
memiliki keasadaran yang lebih dalam
pengunaan atau pemanfaatan jasa
pelayanan kesehatan, demikian juga
sebaliknya.
10. 10
3). Aspeklegaldanetik
Dengan tingginya kesadaran
masyarakat terhadap penggunaan atau
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan,
maka akan semakin tinggi pula tuntutan
hukum dan etik dalam pelayanan
kesehatan, sehingga pelaku pemberi
pelayanan kesehatan harus dituntut
untuk memberikan pelayanan
kesehatan secara professional dengan
memperhatikan nilai-nilai hokum dan
etika yang ada di masyarakat.
4). Ekonomi
• Semakin tinggi ekonomi seseorang,
pelayanan kesehatan akan lebih
diperhatikan dan mudah dijangkau,
begitu juga sebaliknya, keadaan
ekonomi ini yang akan dapat
mempengaruhi dalam system
pelayanan kesehatan.
2022
5). Politik
•Kebijakan pemerintah melalui system
politik yang ada akan semakin
berpengaruh sekali dalam system
pemberian pelayanan kesehatan.
Kebijakan-kebijakan yang ada dapat
memberikan pola dalam sistem
pelayanan. (Aziz, Alimul. 2008)
12. 1). Berfokuspada pelanggan
Yangmenentukanmutubarangdanjasaadalahpelangganeksternal. Pelangganinternalberperan dalam
menentukan mutu manusia, proses dan lingkungan yang berhubungan dengan barang
dan jasa.
2)Obsesi terhadap mutu
Penentuan akhir mutu adalah pelanggan internal dan eksternal. Dengan mutu yang
ditentukan tersebut, organisasi harus berusaha memenuhi atau melebihi yang telah
ditentukan.
3)Pendekatan ilmiah
Terutama untuk merancang pekerjaan dan proses pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dirancang tersebut.
4)Komitmen jangka panjang
Agar penerapan mutu dapat berhasil, dibutuhkan budaya organisasi yang baru. Untuk
itu, perlu ada komitmen jangka panjang guna mengadakan perubahan budaya.
5)Kerja sama tim
Kerja sama tim, kemitraan, dan hubungan perlu terus-menerus dijalin dan dibina, baik
antar aparatur
antar organisasi maupun dengan pihak luar (masyarakat). 6). Perbaikan sistem secara
berkesinambungan
Setiap barang dan jasa dihasilkan melalui proses di dalam suatu system atau
lingkungan. System yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar mutu
pelayanan dihasilkan lebih meningkat.
7). Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang mendasar (fundamental). Disini
berlaku prinsip belajar yang merupakan proses tiada akhir dan tidak mengenal batas
usia. (Efendi, Ferry. 2009). 12
14. 1). Memenuhikebutuhan pasien
14
2). Mengukur dan menilai
pelayanan yang diberikan
• Memenuhi pelayanan yang di
inginkan pasien.
• Memenuhi apa yang dipikirkan
pasien
tentang pelayanan yang anda
berikan.
• Membangun kebersamaan antara
pasien dan petugas terhadap
pelayanan kesehatan yang
diberikan.
• Mengukur dan menilai apa yang
dilakukan.
• Mengukur pengaruh pelayanan
yang diberikan terhadap kepuasan
pasien.
• Mengukur dan menilai variable
yang
penting guna perbaikan.
15. 3). Memperbaikiproses pelayanan
15
4). Meningkatkan mutu
pemberi pelayanan
• Integrasi tim untuk
mengurangiduplikasi hasil pekerjaan
dan pemborosan sumberdaya.
• Memberikan penghargaan,
meningkatkan tanggung jawab, dan
kerjasama dalam pelayanan
kesehatan.
• Membentuk dan mmberdayakan GKM
atau kelompok budaya kerja.
• Menyederhanakan memperbaiki proses
terus menerus, sesuai standar
pelayanan.
• Mengurangi kesalahan dan hasil yang
buruk.
5). Memenuhi kuantitas dan kualitas
sarana dan prasarana yg digunakan
untuk melakukan pelayanan
Kesehatan.