Dokumen tersebut membahas tentang sistem penghimpunan dana bank syariah dan konsep-konsep terkait seperti investasi syariah, modal syariah, dan titipan wadiah. Bank syariah beroperasi sesuai prinsip syariah Islam berdasarkan fatwa MUI, dan menawarkan berbagai produk investasi dan tabungan seperti wadiah yad amanah dan wadiah yad dhamanah.
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
PPT Perbankan Syariah Kel. 11 6I.pptx
1. SISTEM PENGHIMPUNAN DANA
BANK SYARIAH
Kelompok 11
Rika Putri Lestari 1902025160
Muhammad Yusuf Amin 1902025161
Angga Kusuma 1902025313
2. • Sejarah perekonomian kaum muslimin terdapat praktek perbankan khususnya
pembiayaan, yang didalamnya dilakukan dengan akad sesuai syariah yang telah
menjadi bagian dari tradisi umat Islam. Seperti menerima titipan harta, meminjamkan
uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan usaha, hal seperti ini lazim
dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW.
• Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan usahanya
sesuai dengan prinsip syariah Islam atau hukum Islam yang telah diatur berupa fatwa
yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini tertera dalam UU No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
3. KONSEP INVESTASI SYARIAH
• Investasi merupakan investment yang
berasal dari Bahasa Inggris. Invest
merupakan kata dasar dari investment
memiliki arti menanam. Dimana
kegiatan usaha dapat berbentuk
usaha yang berkaitan dengan suatu
produk atau aset maupun jasa.
Bentuk-bentuk investasi :
1. Real asset
2. Financial asset
KONSEP MODAL SYARIAH
• Teori struktur modal yang dikenal
dalam kajian keuangan meliputi
beberapa teori seperti trade-off
theory, pecking order theory, dan free
cash flow theory. Menurut trade-off
theory, kinerja sebuah struktur bisnis
ditentukan oleh struktur modal
optimal yang dicapai berdasarkan
pertimbangan cost-benefit atas
hutang.
4. KONSEP TITIPAN
Pengertian Tabungan Wadiah Barang titipan dikenal dalam bahasa fiqh dengan
alwadiah, menurut bahasa al-wadiah suatu yang ditempatkan bukan pada pemiliknya
supaya dijaganya (Ma Wudi‟a „inda Ghair Malikihi Layahfadzahu). Berarti bahwa al-
wadiah ialah memberikan. Makna yang kedua al-wadiah dari segi bahasa ialah
menerima, seperti seorang berkata, “awda‟tuhu” artinya aku menerima harta tersebut
darinya (Qabiltu Minhu Dzalika al-Mal Liyakuna Wadiah “indi). Secara bahasa al-
wadiah memiliki dua makna, yaitu memberikan harta untuk dijaganya dan pada
penerimannya (I‟tha‟u al-Mal Liyahfadzahu wa fi Qabulihi). Wadiah berarti al-tark
(meninggalkan).
5. Macam-macam tabungan wadiah
1. Wadiah yad Amanah
Secara umum Wadiah adalah titipan murni dari pihak penitip (muwaddi‟) yang
mempunyai barang/asset kepada pihak penyimpan (mustawda‟) yang diberi
amanah/kepercayaan, baik individu maupun badan hukum, tempat barang yang
dititipkan harus dijaga dari kerusakan, kerugian, keamanan, dan keutuhannya, dan
dikembalikan kapan saja penyimpan menghendaki.
2. Wadiah yad Dhamanah
Dari bentuk yad al-amanah „tangan amanah‟ kemudian berkembang dalam
bentuk yad adh-dhamanah „tangan penanggung‟ yang berarti bahwa pihak
penyimpan bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kehilangan yang terjadi
pada barang/aset titipan.
6. Landasan Hukum Tabungan Wadiah
• Al-Qur‟an Wadiah adalah suatu akad yang dibolehkan oleh syara‟ berdasarkan Al-
Qur‟an, sunnah dan ijma. Dalam surah Al-Baqarah ayat 283 dan An-Nisa ayat 58.
Artinya : “Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang
penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya.” (QS. Al-
Baqarah : 58)