Dokumen tersebut membahas tentang pengertian wadiah dalam hukum Islam, termasuk jenis-jenis wadiah, unsur-unsur yang membentuk akad wadiah, serta contoh penerapan wadiah dalam produk perbankan syariah seperti giro dan tabungan.
1. Q
DOSEN PENGAMPU:
Pengertian wadiah
Dadar hukum
wadiah
Rukun wadiah
Barang yang di
akadkan
Nafis Irkhami, M.Ag
Disusun oleh:
1. Ali makhsun efendi 3. Dedi Rahmawan
2. M. Hidayatullah A 4. zulfa nur Laila
Jenis-jenis akad
wadiah
Aplikasi wadiah
dalam LKS
2. Wadi’ah secara etimologi berasal dari kata wada`a yang berarti
meninggalkan/ meletakkan atau titipan. Secara terminologi,
wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke
pihak yang lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus
dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendakinya. .
Adapun tujuan wadiah adalah unuk menjaga keselamatan,
keamanan dan keutuhan barang
3.
4. Kemudian berdasarkan fatwa Dewan Syari’ah
Nasional (DSN) No: 01/DSN-MUI/IV/2000,
menetapkan bahwa Giro yang dibenarkan secara
syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip
Mudharabah dan Wadi’ah.
Demikian juga tabungan dengan produk Wadi’ah,
dapat dibenarkan berdasarkan Fatwa DSN No:
02//DSN-MUI/IV/2000, menyatakan bahwa
tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang
berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.
5. 1. Orang yang berakad. Syarat orang yang berakad diantaranya:
Baligh, Berakal, Kemauan sendiri, tidak dipaksa
2. Barang titipan
Barang yang dititipkan harus jelas dan dapat dipegang atau dikuasai,
maksudnya ialah barang itu haruslah jelas identitasnya dan dapat
dikuasai untuk dipelihara.
3. Sighah (akad)
Syarat sighah yaitu kedua belah pihak melafazkan akad yaitu orang
yang menitipkan (muwaddi) dan orang yang diberi titipan
(mustauda).
6. wadiah yad amanah adalah akad penitipan barang/uang
dimana penerima titipan tidak diperkenankan
menggunakan barang/uang yang dititipkan dan tidak
bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan
barang/uang titipan yang bukan di akibatkan perbuatan
atau kelalaian penerima titipan.
wadiah yad dhamanah adalah akad penitipan barang/uang
dimana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin
pemilik barang/uang dapat memanfaatkan barang/uang
dan harus bertanggung jawab atas kehilangan atau
kerusakan barang/uang titipan.
7. 1) Harta benda, yaitu biasanya harta yang bergerak,
dalam bank konvensional tempat penyimpanannya
dikenal dengan Safety Box sutu tempat/kotak dimana
nasabah bisa menyimpan barang apa saja kedalam
kotak tersebut.
2) Uang, jelas sebagaimana yang telah kita lakukan pada
umumnya.
3) Dokumen (Saham, Obligasi, Bilyet giro, Surat
perjanjian Mudhorobah dll)
4) Barang berharga lainnya (surat tanah, surat wasiat
dll yang dianggap berharga mempunyai nilai uang).
8. Dalam perbankan syariah wadi’ah yad amanah di
aplikasikan untuk penitipan barang-barang berharga dan
membebankan fee atas penitipan barang tersebut.
Adapun beberapa barang yang bisa dititipkan antara lain:
1. Harta benda
2. Dokumen (Saham, Obligasi, Bilyet giro, Surat
perjanjian Mudhorobah dll)
3. Harta benda yang lain (surat tanah, surat wasiat dll
yang dianggap berharga mempunyai nilai uang)
Wadiah yad amanah
9. Dalam perbankan syariah akad wadiah yad dhamanah di
aplikasikan kedalam dua jenis produk, yaitu:
1. Giro Wadiah Yang dimaksud dengan giro wadiah
adalah giro yang dijalankan berdasar akad wadiah,
yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika
pemiliknya menghendaki. Dalam konsep wadiah yad
dhamanah, pihak yang menerima titipan boleh
menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang
yang dititipkan.
2. Tabungan Wadiah Tabungan wadiah merupakan
tabungan yang dijalankan berdasar akad wadiah, yakni
titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap
saat jika pemiliknya menghendaki
Wadiah yad dhamanah
10.
11.
12. Thanks
For your
attention
Dosen Pengampu:
Qi Mangku B, Lc., M. Si
KONSEP
KEBUTUHAN
DALAM ISLAM
MASLAHAH
VS
UTILITAS
KONSEP
PEMILIHAN
DALAM
KONSUMSI
PENGALOKASIAN
SUMBER DAYA
UNTUK
KEBUTUHAN