Dokumen tersebut membahas tentang wadiah, yaitu konsep titipan dana pihak ketiga kepada bank syariah. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, landasan hukum, rukun, jenis, dan batasan dalam mengelola dana wadiah sesuai prinsip syariah.
Kata wadi’ah diambil dari wada’a asy-syai’a yang berarti meninggalkan sesuatu. (Sabiq, 2010). Sesuatu yang dititipkan oleh seseorang kepada orang lain agar dijaganya dinamakan dengan wadi’ah karena dia meninggalkannya pada orang yang menerima titipan tersebut
Kata wadi’ah diambil dari wada’a asy-syai’a yang berarti meninggalkan sesuatu. (Sabiq, 2010). Sesuatu yang dititipkan oleh seseorang kepada orang lain agar dijaganya dinamakan dengan wadi’ah karena dia meninggalkannya pada orang yang menerima titipan tersebut
materi ekonomi kelas 10 yang menjelaskan tentang pengadian seperti pengertian , fungsi, peran,tujuan dan hak hak pemberi dan penerima gadai dibuat secara rinci dan baik
author by : Yogi andreansyah
Bahan ini guna memenuhi mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnnya. Adapun materi yang dibahas mengenai pegadaian yang merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia, jenis pegadaian yang terbagi dua macam yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah.
Dan juga dibahas mengenai perbedaan diantara keduanya.
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Wadî’ah merupakan jenis wakalah yang bersifat khusus, yaitu wakalah yang berkaitan dengan menempatkan orang lain pada posisi diri sendiri dalam menjaga sesuatu saja, dan tidak sampai pada tasharruf (mengelola) pada sesuatu itu yang merupakan tanda wakalah yang bersifat mutlak.
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahAsikin Aja
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 4
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LATAR BELAKANG
Dewasa ini utang piutang merupakan hal yang terkadang tidak bisa dihindari. Sehingga orang yang terdesak rela memberikan jaminan berupa benda atau barang berharga untuk meminjam uang.
Banyak orang yang memilih untuk menggadaikan barangnya karna dirasa bunga dalam pegadaian lebih kecil dibandingkan bank. Selain itu persyaratan pegadaian lebih mudah dibandingkan meminjam uang di bank.
PENGERTIAN
Secara etimologi, ar-rahn berarti tetap, kekal, dan jaminan.
Rahn menurut para ulama adalah menjadikan barang yang berharga menurut tinjauan syariat sebagai jaminan utang, sekiranya pembayaran utang atau sebagian bisa di ambil dari benda yang di gadaikan tersebut.
Jadi Rahn berarti menahan salah satu harta milik peminjam atas pinjamannya.
Akad Wadiah atau akad titipan merupakan suatu akad yang ada dalam perbankan syariah yang mana bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya nasabah untuk mendapat sumber pendanaan dari nasabah lain yang memiliki dana. Dalam akad ini terdapat bagi hasil yang dilakukan oleh pengguna dana kepada bank dan penyedia dana akan mendapatkan bonus atas dananya tersebut
materi ekonomi kelas 10 yang menjelaskan tentang pengadian seperti pengertian , fungsi, peran,tujuan dan hak hak pemberi dan penerima gadai dibuat secara rinci dan baik
author by : Yogi andreansyah
Bahan ini guna memenuhi mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnnya. Adapun materi yang dibahas mengenai pegadaian yang merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia, jenis pegadaian yang terbagi dua macam yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah.
Dan juga dibahas mengenai perbedaan diantara keduanya.
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Wadî’ah merupakan jenis wakalah yang bersifat khusus, yaitu wakalah yang berkaitan dengan menempatkan orang lain pada posisi diri sendiri dalam menjaga sesuatu saja, dan tidak sampai pada tasharruf (mengelola) pada sesuatu itu yang merupakan tanda wakalah yang bersifat mutlak.
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahAsikin Aja
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 4
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LATAR BELAKANG
Dewasa ini utang piutang merupakan hal yang terkadang tidak bisa dihindari. Sehingga orang yang terdesak rela memberikan jaminan berupa benda atau barang berharga untuk meminjam uang.
Banyak orang yang memilih untuk menggadaikan barangnya karna dirasa bunga dalam pegadaian lebih kecil dibandingkan bank. Selain itu persyaratan pegadaian lebih mudah dibandingkan meminjam uang di bank.
PENGERTIAN
Secara etimologi, ar-rahn berarti tetap, kekal, dan jaminan.
Rahn menurut para ulama adalah menjadikan barang yang berharga menurut tinjauan syariat sebagai jaminan utang, sekiranya pembayaran utang atau sebagian bisa di ambil dari benda yang di gadaikan tersebut.
Jadi Rahn berarti menahan salah satu harta milik peminjam atas pinjamannya.
Akad Wadiah atau akad titipan merupakan suatu akad yang ada dalam perbankan syariah yang mana bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya nasabah untuk mendapat sumber pendanaan dari nasabah lain yang memiliki dana. Dalam akad ini terdapat bagi hasil yang dilakukan oleh pengguna dana kepada bank dan penyedia dana akan mendapatkan bonus atas dananya tersebut
Model Akuntansi Syariah
Akuntansi penghimpunan data
Akuntansi transaksi investasi Mudharabah
Akuntansi transaksi investasi Musyarakah
Akuntansi transaksi Murabahah
Akuntansi transaksi salam dan salam paralel
Akuntansi transaksi istihisna’ dan istihisna paralel
Akuntansi transaksi ijarah dan ijarah muntahiyah bittmalik
Akuntansi transaksi dana zakat, dana kebajikan dan pinjaman Qardh
Akuntansi kas, penempatan pada Bank Indonesia Kliring dan Pajak
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Pengertian Wadiah
Dana titipan (wadiah) adalah dana pihak ketiga
yang dititipkan pada bank. Titipan dana dari masyarakat
ini dapat melalui giro dan tabungan . penggunaan
wadiah dalam transaksi pendanan dengan alasan
fleksibelitas pengambilan dana atau faktor keamanan
Menurut PSAK 59, 2002, dan pedoman akuntansi
perbankan syariah Indonesia PAPSI 2003, wadiah
adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan
dikembalikan setiap saat bila nasabah yang
bersangkutan menghendaki. Bank syariah bertanggung
jawab atas pengembalian titipan dana tersebut
Back
5. Landasan Hukum Wadiah
ُّوادَؤُت نَأ ۡمُكُرُمۡأَي َ َّٱَّلل َّنِإ۞َهِلۡهَأ َٰٰٓىَلِإ ِتََٰن ََٰمَ ۡٱۡلمُت ۡمَكَح اَذِإ َو ا
ۡدَعۡٱلِب واُمُك َۡحت نَأ ِاسَّنٱل َنۡيَبِعَي اَّمِعِن َ َّٱَّلل َّنِإ ِِۚلَّنِإ ٰٓۗٓۦِهِب مُكُظ
ا ٗير ِصَب اََۢعيِمَس َانَك َ َّٱَّلل٥٨
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Back
6. Rukun :
• Barang/Uang yang di
Wadi`ahkan dalam keadaan jelas
dan baik.
• Ada Muwaddi` yang bertindak
sebagai pemilik barang/uang
sekaligus yang
menitipkannya/menyerahkan.
• Ada Mustawda` yang bertindak
sebagai penerima simpanan atau
yang memberikan pelayanan jasa
• Kemudian diakhiri dengan Ijab
Qabul (Sighat), dalam perbankan
biasanya ditandai dengan
penanda tanganan surat/buku
tanda bukti penyimpanan
Syarat :
1. Orang yang berakad :
a. Baligh
b. Berakal
c. Kemauan sendiri, tidak
dipaksa.
2. Barang titipan
a. Benda yang dititipkan
diisyaratkan harus benda yang
bisa disimpan.
b. Syafi’iah dan hanabilah
mensyaratkan benda yang
dititipkan harus benda yang
mempunyai nilai atau qimah dan
dipandang sebagai maal,
walaupun najis.
back
7. Jenis-jenis Wadiah
Wadiah Yad-Al amanah
Yaitu akad titipan, dimana
penerima titipan adalah
pemegang amanah, apabila
terjadi resiko kerugian atau
kerusakan dari barang yang
dititipkan, maka penjamin
tidak mesti mengganti rugi,
kecuali sekiranya hal itu
disebabkan kelalaian dari
penerima titipan.
Wadiah Yad-Dhammanah
Yaitu akad titipan, dimana
penerima titipan adalah
pemegang amanah
sekaligus sebagai penjamin
dari barang atau aset yang
dititipkan. Oleh sebab itu
dia bertanggung jawab
terhadap kerugian atau
kerusakan yang terjadi
pada aset tersebut.
Back
8. Jenis-jenis Barang Wadiah
1. Harta benda
2. Uang
3. Dokumen (saham, obligasi, bilyet giro, surat
perjanjian Mudhorobah dll)
4. Barang berharga lainnya (surat tanah, surat wasiat
dll yg dianggap berharga mempunyai nilai uang)
Back
9. Hukum Menerima Barang Wadiah
• Sunnah, bagi orang yang percaya kepada dirinya bahwa dia
sanggup menjaga titipan yang diserahkan kepadanya.
• Mubah, jika seorang mengatakan kepada si penitip bahwa dirinya
khawatir akan berkhianat namun si penitip yakin dan tetap
mempercayai bahwa orang tersebut dapat diberikan amanah.
• Haram, apabila dia tidak kuasa atau tidak sanggup menjaga
barang yang dititipkan sebagaimana mestinya.
• Wajib, jika tidak ada orang jujur dan layak selain dirinya.
• Makruh, yaitu bagi orang yang dapat menjaganya, tetapi ia tidak
percaya kepada dirinya boleh jadi kemudian hari hal itu akan
menyebabkan dia berkhianat terhadap barang yang dititipkan
kepadanya
Back
11. Batasan dalam menjaga wadiah
• al-wadi`ah bighar al- `ajr (wadi`ah tanpa jasa) yaitu wadi`
tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan barang yang
bukan karena kelalaiannya dan ia harus menjaga barang
tersebut sebagaimana barangnya sendiri.
• Al-wadi`ah bi `ajr (wadi`ah dengan jasa) ialah wadi` hanya
menjaga barang titipan sesuai dengan yang diperjanjikan
tanpa harus melakukanseperti halnya tradisi masyarakat.
• Kecerobohan/kelalaian (tagshir) dari pihak penerima titipan
itu biasa terjadi dan sering terjadi.
• Ta`adli hampir sama dengan taqshir bedanya ta`addli adalah
setiap perilaku yang bertentangan dengan penjagaan barang,
diantara bentuk taqshir ialah menghilangkan barang dengan
sengaja, memanfaatkan barang titipan (mengkonsumsi,
menyewakan, meminjamkan dan menginvestasikan)
Back
12. Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan bonus dalam transaksi wadiah adalah sebagai
berikut:
• Pemberian bonus kepada nasabah diakui sebagai beban pada
saat terjadinya
• Penerimaan bonus dari penempatan dana pada bank syariah
lain diakui sebagai pendapatan pada saat kas diterima
• Penerimaan bonus pada penempatan dana syariah pada bank
sentral diakui sebagaipendaptan pada saat kas diterima
• Penerimaan bonus dari penempatan dana pada bank non
syariah diakui sebagao pendapatan dana qardbul hasan pada
saat kas diterima
Back
13. Produk yad amanah dan yad dhammanah
A. Yad Dhammanah :
1. Tabungan wadiah
Tabungan wadiah adalah jenis simpanan dari nasabah
yang memerlukan jasa penitipan dana dengan tingkat
keleluasaan penarikan dana tertentu. Tabungan
wadiah menggunakan prinsip wadiah yad-dhamanah
memungkinkan bank dalam mengelola dana. Bank
memperoleh izin dari nasabah untuk menggunakan
dana tersebutselama mengendap di bank
Back
14. Contoh pencatatan
Transaksi 1 (Penerimaan setoran tabungan wadiah)
15/01/2006 Bank Muslim Syariah menerima setoran tunai dari Ibu Ameli sebesar
Rp 20.000.000 untuk setoran tabungan wadiah
Analisis :
Setoran tabungan wadiah telah diterima sehingga dapat diakui sebesar
nominalnya Rp 20.000.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
15/01/2006 kas 20,000,000
Tab Wadiah rek ibu
Ameli 20,000,000
(Diterima setoran tabungan wadiah Ibu Ameli)
15. 2. Giro Wadiah
Giro wadiah adalah titipan simpanan yang dapat
diambl kapan saja dengan menggunakan cek, bilyet
giro,, pemindah bukuan atau alat perintah
pembayaran lain. Dewan syariah nasional
menetapkan ketentuan bahwa giro wadiah tidak ada
imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian yang bersifat suka rela dari pihak bank.
16. Contoh Pencatatan
Transaksi 1 (Penerimaan setoran giro wadiah)
05/03/2005 Bank Muslim Syariah menerima setoran
tunai dari Bapak Ali sebesar Rp 10.000.000 untuk
setoran giro wadiah
Analisis :
Setoran giro wadiah telah diterima sehingga dapat diakui sebesar nominalnya
Rp 10.000.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
5/3/2005 Kas 10,000,000
Giro Wadiah rek
Bp Ali 10,000,000
(Diterima setoran giro wadiah Bapak Ali)
17. B. Yad Al-amanah
Bank menerima titipan amanah (trustee account)
berupa dana infaq, shadaqah, dan zakat, karena
bank dapat menjadi perpanjangan tangan dalam
baitul mal dalam menyimpan dan menyalurkan
dana umat agar dapat bermanfaat secara optimal