SlideShare a Scribd company logo
Tabarru’ dalam Akad
Wadiah, Qardh dan
Rahn
Dosen : Evi Khodijah , MA
Pengertian Wadiah
• Secara Etimologi
Al-Wadi’ah berarti titipan murni (amanah).
Wadiah bermakna amanah. Wadiah dikatakan bermakna amanah karena
Allah menyebut wadiah dengan kata amanah dibeberapa ayat Al-Qur’an
• Secara Terminologi
Hanafiayah : Memberikan wewenang kepada orang lain untuk menjaga
hartanya
Malikiyah, Syafi’iyah, Hanabilah : Mewakilkan orang lain untuk memelihara
harta tertentu dengan cara tertentu.
• Wadiah secara istilah adalah akad seseorang kepada pihak lain dengan
menitipkan suatu barang untuk dijaga secara layak (menurut kebiasaan). .
• Dalam Ensiklopedi Hukum Islam Wadiah secara bahasa bermakna
meninggalkan atau meletakkan, yaitu meletakkan sesuatu pada orang lain
untuk dipelihara atau dijaga. Sedangkan secara istilah adalah Memberikan
kekuasaan kepada orang lain untuk menjaga hartanya atau barangnya dengan
secara terang-terangan atau dengan isyarat yang semakna dengan itu.
• Wadiah juga bisa diartikan titipan
Pengertian Wadiah
Dari pengertian ini maka dapat dipahami bahwa apabila ada
kerusakan pada benda titipan, padahal benda tersebut sudah
dijaga sebagaimana layaknya, maka si penerima titipan tidak
wajib menggantinya, tapi apabila kerusakan itu disebabkan
karena kelalaiannya, maka ia wajib menggantinya. Dengan
demikian akad wadi’ah ini mengandung unsur amanah,
kepercayaan (trusty).
Dengan demikian, prinsip dasar wadi’ah adalah amanah,
bukan dhamanah
Wadiah pada dasarnya akad tabarru’, (tolong menolong),
bukan akad tijari
Hukum dan Dalil Wadiah
Hukum wadiah adalah boleh dengan dalil-dalil sebagai berikut :
Al-Qur’an :
• An-Nisa : 58
“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di anatara manusia
hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang
memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar dan Maha
Melihat “
Al-Baqarah : 283
“ Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang
penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika
sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai
itu menunaikan amanatnya(utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada
Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena
barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa), Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Hukum dan Dalil Wadiah
Hadist :
• Sabda Nabi Saw : ”Serahkanlah amanat kepada
orang yang mempercayai anda dan janganlah
anda mengkhianati orang yang mengkhianati
anda”
• Dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW bersabda : “ Tunaikanlah amanat
( titipan ) kepada yang berhak menerimanya dan
janganlah membalas khianat kepada orang yang
telah mengkhianatimu.”
Rukun dan Syarat Wadiah
• Menurut Imam Abu Hanafi, rukun wadiah hanya ijab
dan qabul.
Sedangkan menurut jumhur ulama rukun wadiah ada
tiga, yaitu :
• Wadiah. Yang dimaksud dengan wadiah disini adalah
barang yang dititipkan, adapun syaratnya adalah :
Barang yang dititipkan harus dihormati
(muhtaramah) dalam pandangan syariat.
Barang titipan harus jelas dan bisa dipegang atau
dikuasai. Maksudnya adalah barang yang dititipkan
dapat diketahui identitasnya dan dapat dikuasai
untuk dipelihara.
Rukun dan Syarat Wadiah
• Sighat (akad), adapun syaratnya adalah :
• Lafadz dari kedua belah pihak dan tidak ada penolakannya
dari pihak lainnya. Dan lafadz tersebut harus dikatakan di
depan kedua belah pihak yang berakad (Mudi’ dan wadii’)
• Orang yang berakad, yaitu : Orang yang menitipkan (Mudi’)
dan Orang yang dititipkan (Wadii’). Adapun syarat dari orang
yang berakad adalah :
• Baligh
• Berakal
• Kemauan sendiri, tidak dipaksa.
• Dalam mazhab Hanafi baligh dan telah berakal tidak dijadikan
syarat dari orang yang berakad, jadi anak kecil yang dizinkan
oleh walinya boleh untuk melakukan akad wadiah ini.
Macam-macam Wadiah
• Berdasarkan sifat akadnya, wadiah dapat dibagi menjadi dua
bentuk, yaitu :
Wadiah yad amanah : adalah akad penitipan barang di mana
pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan
barang uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas
kerusakan atau kehilangan barang titipan yang bukan
diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima.
Wadiah yad dhamanah : Akad penitipan barang di mana
pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik
barang dapat memanfaatkan barang titipan dan harus
bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan
barang. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh
dalam penggunaan barang tersebut menjadi hak penerima
titipan.
Skema Wadiah Yad Amanah
(Penitip,
Muwaddi)
(Penyimpan,
Mustawda’)
Titip barang/uang
Wadiah Yad al Amanah
–Produk Wadiah yad Amanah, tidak ada di lembaga perbankan.
–Jika barang hilang/rusak bukan karena kelalaian atau alasan-alasan syar’iy lainnya ,
–maka mustawda’ tidak bertanggung jawab.
Nasabah
(Penitip)
Mustawdi
Nasabah
(Penitip)
Mustawdi
Bank
(Penyimpan)
Mustawda’
1. Titip Barang/uang
4. Beri Bonus
Pengguna
Dana
2.
Pemanfaatan
Barang/uang
3.Bagi Hasil
Wadiah yad amanah berubah menjadi
yad dhomanah
Wadiah yad amanah dapat berubah menjadi yad dhomanah
oleh sebab-sebab berikut :
• Barang titipan tidak dipelihara oleh orang yang dititipi.
• Barang titipan itu dititipkan oleh pihak kedua kepada orang
lain (pihak ketiga) yang bukan keluarganya atau tanggung
jawabnya.
• Barang titipan dimanfaatkan oleh orang yang dititipi.
• Orang yang dititipi wadiah mengingkari wadiah itu.
• Orang yang dititipi mencampurkan barang titipan dengan
harta pribadinya sehingga sulit dipisahkan.
• Orang yang dititipi melanggar syarat-syarat yang telah
ditentukan.
• Barang titipan dibawa bepergian.
Keuntungan (Laba) dalam Wadiah
Ulama berbeda pendapat mengenai pengambilan laba atau
bonusnya. yaitu :
• Menurut ulama Syafi’iyah, tidak boleh mengambil keuntungan
atau bonus yang tidak disyaratkan diawal akad dari
pemanfaatan barang yang dititipkan dan akadnya bisa gugur.
• Sedangkan menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah boleh
menerima laba yang diberikan oleh orang yang dititipi.
• Sedangkan apabila imbalan yang diterima dari bank berupa
bunga, maka ulama Hanafiah mengatakan keuntungan
tersebut harus disedekahkan, sedangkan menurut ulama
Maliki keuntungan tersebut harus diserahkan ke baitul mal
(kas negara)
Jaminan Wadiah
Menurut Malikiyah, sebab-sebab adanya jaminan wadiah
adalah:
• Menitipkan barang pada selain penerima titipan (wadi’) tanpa
ada uzur sehingga ketika minta dikembalikan, wadiah sudah
hilang.
• Pemindahan wadiah dari satu negara ke negara lain berbeda
dengan pemindahan dari rumah ke rumah.
• Mencampurkan wadiah dengan sesuatu yang tidak bisa
dibedakan.
• Pemanfaatan wadiah.
• Meletakkan titipan pada tempat yang memungkinkan untuk
hilang atau rusak.
• Menyalahi cara pemeliharaan.
Jaminan Wadiah
Menurut Syafi’iyah, sebab-sebab adanya jaminan
dalam wadiah adalah :
• Meletakkan wadiah pada orang lain tanpa izin.
• Meletakkan pada tempat yang tidak aman.
• Memindahkan ke tempat yang tidak aman.
• Melalaikan kewajiban menjaganya.
• Berpaling dari penjagaan yang diperintahkan
sehingga barang menjadi rusak.
• Memanfaatkan wadiah.
Jaminan Wadiah
Menurut Hanabilah, sebab-sebab adanya jaminan dalam wadiah
adalah :
• Menitipkan pada orang lain tanpa uzur.
• Melalaikan pemeliharaan.
• Menyalahi cara pemeliharaan seperti yang telah disepakati.
• Mencampurnya dengan yang lain sehingga tidak dapat dibedakan.
• Pemanfaatan wadiah.
Hukum menerima barang wadiah :
• Haram : Menerima titipan barang bisa berhukum haram,
karena orang yang akan dititipi yakin dirinya akan berkhiyanat.
• Makruh : Menerima titipan barang bisa berhukum makruh,
karena orang yang akan dititipi memiliki kekhawatiran akan
berkhianat (was-was)
• Mubah : Menerima titipan barang bisa berhukum mubah
(boleh) bagi orang yang memiliki kekhawatiran akan
ketidakmampuannya dan takut berkhiyanat lalu dia memberi tahu
ke orang yang akan menitipkan akan hal tersebut, akan tetapi
orang yang menitipkan tetap merasa yakin dan percaya bahwa
orang tersebut layak dititipi, maka hukumnya boleh.
• Sunnah : Menerima titipan barang bisa berhukum sunnah
apabila orang yang dititipi yakin dirinya amanah dan layak untuk
dititipi.
• Wajib : Menerima amanah (wadiah) bisa berhukum
wajib jika tidak ada orang yang jujur dan layak selain dirinya.
Aplikasi dalam LKS (Lembaga
Keuangan Syariah) dan Fatwa DSN
• Wadi'ah yang sering dipraktekkan dan dikembangkan
oleh bank syariah adalah wadiah yad dhamanah
(titipan dengan resiko ganti rugi).
• Produk yang ditawarkan bank syariah yang
menggunakan konsep wadiah biasanya berkaitan
dengan penghimpunan dana (Fund), seperti giro,
tabungan, SWBI, Safe Deposit Box (SDB) dan
deposito. Deposito memakai prinsip mudharabah,
sedangkan yang lainnya menggunakan bisa
menggunakan prinsip wadiah.
• Wadiah yad dhamanah juga bisa dikatakan sebagai
Qardhul Hasan.
Aplikasi dalam LKS (Lembaga
Keuangan Syariah) dan Fatwa DSN
• Giro wadiah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad
wadiah, yaitu titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika
pemiliknya menghendaki. Konsep yang dipakai adalah wadiah
yad dhamanah yang mempunyai implikasi hukum yang sama
seperti qardh, dimana nasabah disebut sebagai orang yang
meminjamkan uang dan bank adalah pihak yang dipinjami.
• Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Giro NO : 01/DSN-
MUI/IV/2000
• Tabungan wadiah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan
akad wadiah, yaitu titipan murni yang setiap saat dapat diambil
jika pemiliknya menghendaki. Konsep yang dipakai adalah wadiah
yad dhamanah. Dalam hal ini nasabah bertindak sebagai penititp
yang memberikan hak kepada bank untuk menggunakan atau
memanfaatkan uang atau barang titipan.
• Fatwa Dewan Syariah Nasional NO : 02/DSN-MUI/IV/2000
PENGERTIAN WADIAH
Menurut Bahasa
Pengertian Wadi`ah menurut bahasa
adalah berasal dan akar kata Wada`a
yang berarti meninggalkan atau
titip. Sesuatu yang dititip baik harta,
uang maupun pesan atau amanah.
Jadi wadi`ah titipan atau simpanan
Menurut Syara’
Pengertian wadi`ah menurut istilah
adalah titipan murni dari satu pihak
kepihak lain, baik individu maupun
badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja sipenitip
mengkehendaki. (Syafii Antonio )
DASAR HUKUM
Surat An-Nisa` : 58 :
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, …..”
Surat Al Baqarah : 283 :
“…akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, Maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya;…”
DASAR HUKUM
Dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW bersabda: “Tunaikanlah
amanah (titipan) kepada yang berhak
menerimanya dan janganlah membalasnya
khianat kepada orang yang
menghianatimu.” (H.R. Abu Daud dan
Tirmizi).
dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah
SAW telah bersabda: “Tiada kesempurnaan
iman bagi setiap orang yang tidak
beramanah, tiada shalat bagi yang tiada
bersuci.” (H.R Thabrani)
DASAR HUKUM
 fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
01/DSN-MUI/IV/2000, menetapkan
bahwa Giro yang dibenarkan secara
syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan
prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.
 Fatwa DSN No: 02//DSN-
MUI/IV/2000, menyatakan bahwa
tabungan yang dibenarkan, yaitu
tabungan yang berdasarkan prinsip
Mudharabah dan Wadi’ah
JENIS WADI`AH
1. WADI`AH YAD AL AMANAH
Adalah akad penitipan barang/uang dimana
pihak penerima tidak diperkenankan
penggunakan barang/uang tersebut dan
tidak bertanggung jawab atas kerusakan
atau kelalaian yang bukan disebabkan atas
kelalaian penerima titipan dan faktor-faktor
diluar batas kemampuannya.
JENIS WADI`AH
2. WADI`AH YAD ADH-DHAMANAH
Adalah akad penitipan barang/uang dimana
pihak penerima titipan dengan atau tanpa
ijin pemilik barang/uang, dapat
memanfaatkannya dan bertanggung jawab
terhadap kehilangan atau kerusakan
barang/uang titipan tersebut.
RUKUN WADI`AH
 Barang/Uang yang di Wadi`ahkan
dalam keadaan jelas dan baik.
 Muwaddi` yang bertindak sebagai
pemilik barang/uang sekaligus yang
menitipkannya/menyerahkan.
 Mustawda` yang bertindak sebagai
penerima simpanan atau yang
memberikan pelayanan jasa
custodian.
 Ijab Qabul (Sighat), dalam
perbankan biasanya ditandai dengan
penanda tanganan surat/buku tanda
bukti penyimpanan.
APLIKASI DALAM PERBANKAN
Dalam dunia perbankan syari’ah,
prinsip akad wadi’ah ini biasa
dipakaipgiro, deposito dan tabungan.

More Related Content

Similar to 1_Wadiah.ppt

Wadi’ah
Wadi’ahWadi’ah
Wadi’ah
Erwin Wahyu
 
teori dan praktek wadiah dalam LKS
teori dan praktek wadiah dalam LKSteori dan praktek wadiah dalam LKS
teori dan praktek wadiah dalam LKS
mas karebet
 
Muamalat, al wadi'ah.
Muamalat, al wadi'ah.Muamalat, al wadi'ah.
Muamalat, al wadi'ah.
jimoh370
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank Syariah
Home
 
RAHN (Pegadaian Syariah)
RAHN (Pegadaian Syariah)RAHN (Pegadaian Syariah)
RAHN (Pegadaian Syariah)
laetitiafirdausa
 
ppt kelompok II.pptx
ppt kelompok II.pptxppt kelompok II.pptx
ppt kelompok II.pptx
RAJARYAN597243
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Penggadaian syariah
Penggadaian syariahPenggadaian syariah
Penggadaian syariah
Devi Mardiyanti
 
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahProduk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Asikin Aja
 
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islamPrinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
Putri Aisyah
 
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptxKELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
BUKUKU2
 
transaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariahtransaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariah
khanif1234
 
Wakaf
WakafWakaf
Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahImba Alfiani
 
Sistem operasional _bank_syariah
Sistem operasional _bank_syariahSistem operasional _bank_syariah
Sistem operasional _bank_syariahidbloginfo
 
Akad akad syariah
Akad akad syariahAkad akad syariah
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Izzatul Ulya
 

Similar to 1_Wadiah.ppt (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Wadi’ah
Wadi’ahWadi’ah
Wadi’ah
 
Persentasi deposit bank
Persentasi deposit bankPersentasi deposit bank
Persentasi deposit bank
 
teori dan praktek wadiah dalam LKS
teori dan praktek wadiah dalam LKSteori dan praktek wadiah dalam LKS
teori dan praktek wadiah dalam LKS
 
Muamalat, al wadi'ah.
Muamalat, al wadi'ah.Muamalat, al wadi'ah.
Muamalat, al wadi'ah.
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank Syariah
 
RAHN (Pegadaian Syariah)
RAHN (Pegadaian Syariah)RAHN (Pegadaian Syariah)
RAHN (Pegadaian Syariah)
 
ppt kelompok II.pptx
ppt kelompok II.pptxppt kelompok II.pptx
ppt kelompok II.pptx
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
Penggadaian syariah
Penggadaian syariahPenggadaian syariah
Penggadaian syariah
 
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahProduk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
 
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islamPrinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
 
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptxKELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
 
transaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariahtransaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariah
 
Wakaf
WakafWakaf
Wakaf
 
Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariah
 
Sistem operasional _bank_syariah
Sistem operasional _bank_syariahSistem operasional _bank_syariah
Sistem operasional _bank_syariah
 
Qardh dan Ariyah
Qardh dan AriyahQardh dan Ariyah
Qardh dan Ariyah
 
Akad akad syariah
Akad akad syariahAkad akad syariah
Akad akad syariah
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
 

More from nimalfaiz1

PPT_Metode_Dakwah_1.pptx
PPT_Metode_Dakwah_1.pptxPPT_Metode_Dakwah_1.pptx
PPT_Metode_Dakwah_1.pptx
nimalfaiz1
 
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptxAkhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
nimalfaiz1
 
materi 7, sukses dawah rosul.pptx
materi 7, sukses dawah rosul.pptxmateri 7, sukses dawah rosul.pptx
materi 7, sukses dawah rosul.pptx
nimalfaiz1
 
BAB_3_AKHLAK.ppt
BAB_3_AKHLAK.pptBAB_3_AKHLAK.ppt
BAB_3_AKHLAK.ppt
nimalfaiz1
 
sttrategi dawah.pptx
sttrategi dawah.pptxsttrategi dawah.pptx
sttrategi dawah.pptx
nimalfaiz1
 
4. GHANIMAH KHARAJ.pptx
4. GHANIMAH KHARAJ.pptx4. GHANIMAH KHARAJ.pptx
4. GHANIMAH KHARAJ.pptx
nimalfaiz1
 
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptxkharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
nimalfaiz1
 
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptxjizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
nimalfaiz1
 
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptxekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
nimalfaiz1
 
Ekonomi dan islam.pptx
Ekonomi dan islam.pptxEkonomi dan islam.pptx
Ekonomi dan islam.pptx
nimalfaiz1
 
Akhlaq_Dalam_Islam.pptx
Akhlaq_Dalam_Islam.pptxAkhlaq_Dalam_Islam.pptx
Akhlaq_Dalam_Islam.pptx
nimalfaiz1
 
PPT-ekonomi islam.pptx
PPT-ekonomi islam.pptxPPT-ekonomi islam.pptx
PPT-ekonomi islam.pptx
nimalfaiz1
 
Akidah_Akhlak.pptx
Akidah_Akhlak.pptxAkidah_Akhlak.pptx
Akidah_Akhlak.pptx
nimalfaiz1
 
taarud al adilah.pptx
taarud al adilah.pptxtaarud al adilah.pptx
taarud al adilah.pptx
nimalfaiz1
 
konsep-nasakh-mansukh.ppt
konsep-nasakh-mansukh.pptkonsep-nasakh-mansukh.ppt
konsep-nasakh-mansukh.ppt
nimalfaiz1
 
2_hiwalah.ppt
2_hiwalah.ppt2_hiwalah.ppt
2_hiwalah.ppt
nimalfaiz1
 
Bab9-AKAD IJARAH.ppt
Bab9-AKAD IJARAH.pptBab9-AKAD IJARAH.ppt
Bab9-AKAD IJARAH.ppt
nimalfaiz1
 
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptxUSHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
nimalfaiz1
 
Pembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptx
Pembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptxPembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptx
Pembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptx
nimalfaiz1
 
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptxMUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
nimalfaiz1
 

More from nimalfaiz1 (20)

PPT_Metode_Dakwah_1.pptx
PPT_Metode_Dakwah_1.pptxPPT_Metode_Dakwah_1.pptx
PPT_Metode_Dakwah_1.pptx
 
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptxAkhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
 
materi 7, sukses dawah rosul.pptx
materi 7, sukses dawah rosul.pptxmateri 7, sukses dawah rosul.pptx
materi 7, sukses dawah rosul.pptx
 
BAB_3_AKHLAK.ppt
BAB_3_AKHLAK.pptBAB_3_AKHLAK.ppt
BAB_3_AKHLAK.ppt
 
sttrategi dawah.pptx
sttrategi dawah.pptxsttrategi dawah.pptx
sttrategi dawah.pptx
 
4. GHANIMAH KHARAJ.pptx
4. GHANIMAH KHARAJ.pptx4. GHANIMAH KHARAJ.pptx
4. GHANIMAH KHARAJ.pptx
 
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptxkharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
 
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptxjizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
 
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptxekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
 
Ekonomi dan islam.pptx
Ekonomi dan islam.pptxEkonomi dan islam.pptx
Ekonomi dan islam.pptx
 
Akhlaq_Dalam_Islam.pptx
Akhlaq_Dalam_Islam.pptxAkhlaq_Dalam_Islam.pptx
Akhlaq_Dalam_Islam.pptx
 
PPT-ekonomi islam.pptx
PPT-ekonomi islam.pptxPPT-ekonomi islam.pptx
PPT-ekonomi islam.pptx
 
Akidah_Akhlak.pptx
Akidah_Akhlak.pptxAkidah_Akhlak.pptx
Akidah_Akhlak.pptx
 
taarud al adilah.pptx
taarud al adilah.pptxtaarud al adilah.pptx
taarud al adilah.pptx
 
konsep-nasakh-mansukh.ppt
konsep-nasakh-mansukh.pptkonsep-nasakh-mansukh.ppt
konsep-nasakh-mansukh.ppt
 
2_hiwalah.ppt
2_hiwalah.ppt2_hiwalah.ppt
2_hiwalah.ppt
 
Bab9-AKAD IJARAH.ppt
Bab9-AKAD IJARAH.pptBab9-AKAD IJARAH.ppt
Bab9-AKAD IJARAH.ppt
 
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptxUSHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
 
Pembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptx
Pembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptxPembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptx
Pembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptx
 
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptxMUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
 

Recently uploaded

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

1_Wadiah.ppt

  • 1. Tabarru’ dalam Akad Wadiah, Qardh dan Rahn Dosen : Evi Khodijah , MA
  • 2. Pengertian Wadiah • Secara Etimologi Al-Wadi’ah berarti titipan murni (amanah). Wadiah bermakna amanah. Wadiah dikatakan bermakna amanah karena Allah menyebut wadiah dengan kata amanah dibeberapa ayat Al-Qur’an • Secara Terminologi Hanafiayah : Memberikan wewenang kepada orang lain untuk menjaga hartanya Malikiyah, Syafi’iyah, Hanabilah : Mewakilkan orang lain untuk memelihara harta tertentu dengan cara tertentu. • Wadiah secara istilah adalah akad seseorang kepada pihak lain dengan menitipkan suatu barang untuk dijaga secara layak (menurut kebiasaan). . • Dalam Ensiklopedi Hukum Islam Wadiah secara bahasa bermakna meninggalkan atau meletakkan, yaitu meletakkan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara atau dijaga. Sedangkan secara istilah adalah Memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk menjaga hartanya atau barangnya dengan secara terang-terangan atau dengan isyarat yang semakna dengan itu. • Wadiah juga bisa diartikan titipan
  • 3. Pengertian Wadiah Dari pengertian ini maka dapat dipahami bahwa apabila ada kerusakan pada benda titipan, padahal benda tersebut sudah dijaga sebagaimana layaknya, maka si penerima titipan tidak wajib menggantinya, tapi apabila kerusakan itu disebabkan karena kelalaiannya, maka ia wajib menggantinya. Dengan demikian akad wadi’ah ini mengandung unsur amanah, kepercayaan (trusty). Dengan demikian, prinsip dasar wadi’ah adalah amanah, bukan dhamanah Wadiah pada dasarnya akad tabarru’, (tolong menolong), bukan akad tijari
  • 4. Hukum dan Dalil Wadiah Hukum wadiah adalah boleh dengan dalil-dalil sebagai berikut : Al-Qur’an : • An-Nisa : 58 “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di anatara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat “ Al-Baqarah : 283 “ Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya(utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa), Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
  • 5. Hukum dan Dalil Wadiah Hadist : • Sabda Nabi Saw : ”Serahkanlah amanat kepada orang yang mempercayai anda dan janganlah anda mengkhianati orang yang mengkhianati anda” • Dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “ Tunaikanlah amanat ( titipan ) kepada yang berhak menerimanya dan janganlah membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu.”
  • 6. Rukun dan Syarat Wadiah • Menurut Imam Abu Hanafi, rukun wadiah hanya ijab dan qabul. Sedangkan menurut jumhur ulama rukun wadiah ada tiga, yaitu : • Wadiah. Yang dimaksud dengan wadiah disini adalah barang yang dititipkan, adapun syaratnya adalah : Barang yang dititipkan harus dihormati (muhtaramah) dalam pandangan syariat. Barang titipan harus jelas dan bisa dipegang atau dikuasai. Maksudnya adalah barang yang dititipkan dapat diketahui identitasnya dan dapat dikuasai untuk dipelihara.
  • 7. Rukun dan Syarat Wadiah • Sighat (akad), adapun syaratnya adalah : • Lafadz dari kedua belah pihak dan tidak ada penolakannya dari pihak lainnya. Dan lafadz tersebut harus dikatakan di depan kedua belah pihak yang berakad (Mudi’ dan wadii’) • Orang yang berakad, yaitu : Orang yang menitipkan (Mudi’) dan Orang yang dititipkan (Wadii’). Adapun syarat dari orang yang berakad adalah : • Baligh • Berakal • Kemauan sendiri, tidak dipaksa. • Dalam mazhab Hanafi baligh dan telah berakal tidak dijadikan syarat dari orang yang berakad, jadi anak kecil yang dizinkan oleh walinya boleh untuk melakukan akad wadiah ini.
  • 8. Macam-macam Wadiah • Berdasarkan sifat akadnya, wadiah dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu : Wadiah yad amanah : adalah akad penitipan barang di mana pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima. Wadiah yad dhamanah : Akad penitipan barang di mana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang dapat memanfaatkan barang titipan dan harus bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan barang. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan barang tersebut menjadi hak penerima titipan.
  • 9. Skema Wadiah Yad Amanah (Penitip, Muwaddi) (Penyimpan, Mustawda’) Titip barang/uang Wadiah Yad al Amanah –Produk Wadiah yad Amanah, tidak ada di lembaga perbankan. –Jika barang hilang/rusak bukan karena kelalaian atau alasan-alasan syar’iy lainnya , –maka mustawda’ tidak bertanggung jawab.
  • 11. Wadiah yad amanah berubah menjadi yad dhomanah Wadiah yad amanah dapat berubah menjadi yad dhomanah oleh sebab-sebab berikut : • Barang titipan tidak dipelihara oleh orang yang dititipi. • Barang titipan itu dititipkan oleh pihak kedua kepada orang lain (pihak ketiga) yang bukan keluarganya atau tanggung jawabnya. • Barang titipan dimanfaatkan oleh orang yang dititipi. • Orang yang dititipi wadiah mengingkari wadiah itu. • Orang yang dititipi mencampurkan barang titipan dengan harta pribadinya sehingga sulit dipisahkan. • Orang yang dititipi melanggar syarat-syarat yang telah ditentukan. • Barang titipan dibawa bepergian.
  • 12. Keuntungan (Laba) dalam Wadiah Ulama berbeda pendapat mengenai pengambilan laba atau bonusnya. yaitu : • Menurut ulama Syafi’iyah, tidak boleh mengambil keuntungan atau bonus yang tidak disyaratkan diawal akad dari pemanfaatan barang yang dititipkan dan akadnya bisa gugur. • Sedangkan menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah boleh menerima laba yang diberikan oleh orang yang dititipi. • Sedangkan apabila imbalan yang diterima dari bank berupa bunga, maka ulama Hanafiah mengatakan keuntungan tersebut harus disedekahkan, sedangkan menurut ulama Maliki keuntungan tersebut harus diserahkan ke baitul mal (kas negara)
  • 13. Jaminan Wadiah Menurut Malikiyah, sebab-sebab adanya jaminan wadiah adalah: • Menitipkan barang pada selain penerima titipan (wadi’) tanpa ada uzur sehingga ketika minta dikembalikan, wadiah sudah hilang. • Pemindahan wadiah dari satu negara ke negara lain berbeda dengan pemindahan dari rumah ke rumah. • Mencampurkan wadiah dengan sesuatu yang tidak bisa dibedakan. • Pemanfaatan wadiah. • Meletakkan titipan pada tempat yang memungkinkan untuk hilang atau rusak. • Menyalahi cara pemeliharaan.
  • 14. Jaminan Wadiah Menurut Syafi’iyah, sebab-sebab adanya jaminan dalam wadiah adalah : • Meletakkan wadiah pada orang lain tanpa izin. • Meletakkan pada tempat yang tidak aman. • Memindahkan ke tempat yang tidak aman. • Melalaikan kewajiban menjaganya. • Berpaling dari penjagaan yang diperintahkan sehingga barang menjadi rusak. • Memanfaatkan wadiah.
  • 15. Jaminan Wadiah Menurut Hanabilah, sebab-sebab adanya jaminan dalam wadiah adalah : • Menitipkan pada orang lain tanpa uzur. • Melalaikan pemeliharaan. • Menyalahi cara pemeliharaan seperti yang telah disepakati. • Mencampurnya dengan yang lain sehingga tidak dapat dibedakan. • Pemanfaatan wadiah.
  • 16. Hukum menerima barang wadiah : • Haram : Menerima titipan barang bisa berhukum haram, karena orang yang akan dititipi yakin dirinya akan berkhiyanat. • Makruh : Menerima titipan barang bisa berhukum makruh, karena orang yang akan dititipi memiliki kekhawatiran akan berkhianat (was-was) • Mubah : Menerima titipan barang bisa berhukum mubah (boleh) bagi orang yang memiliki kekhawatiran akan ketidakmampuannya dan takut berkhiyanat lalu dia memberi tahu ke orang yang akan menitipkan akan hal tersebut, akan tetapi orang yang menitipkan tetap merasa yakin dan percaya bahwa orang tersebut layak dititipi, maka hukumnya boleh. • Sunnah : Menerima titipan barang bisa berhukum sunnah apabila orang yang dititipi yakin dirinya amanah dan layak untuk dititipi. • Wajib : Menerima amanah (wadiah) bisa berhukum wajib jika tidak ada orang yang jujur dan layak selain dirinya.
  • 17. Aplikasi dalam LKS (Lembaga Keuangan Syariah) dan Fatwa DSN • Wadi'ah yang sering dipraktekkan dan dikembangkan oleh bank syariah adalah wadiah yad dhamanah (titipan dengan resiko ganti rugi). • Produk yang ditawarkan bank syariah yang menggunakan konsep wadiah biasanya berkaitan dengan penghimpunan dana (Fund), seperti giro, tabungan, SWBI, Safe Deposit Box (SDB) dan deposito. Deposito memakai prinsip mudharabah, sedangkan yang lainnya menggunakan bisa menggunakan prinsip wadiah. • Wadiah yad dhamanah juga bisa dikatakan sebagai Qardhul Hasan.
  • 18. Aplikasi dalam LKS (Lembaga Keuangan Syariah) dan Fatwa DSN • Giro wadiah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yaitu titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Konsep yang dipakai adalah wadiah yad dhamanah yang mempunyai implikasi hukum yang sama seperti qardh, dimana nasabah disebut sebagai orang yang meminjamkan uang dan bank adalah pihak yang dipinjami. • Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Giro NO : 01/DSN- MUI/IV/2000 • Tabungan wadiah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yaitu titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Konsep yang dipakai adalah wadiah yad dhamanah. Dalam hal ini nasabah bertindak sebagai penititp yang memberikan hak kepada bank untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipan. • Fatwa Dewan Syariah Nasional NO : 02/DSN-MUI/IV/2000
  • 19. PENGERTIAN WADIAH Menurut Bahasa Pengertian Wadi`ah menurut bahasa adalah berasal dan akar kata Wada`a yang berarti meninggalkan atau titip. Sesuatu yang dititip baik harta, uang maupun pesan atau amanah. Jadi wadi`ah titipan atau simpanan
  • 20. Menurut Syara’ Pengertian wadi`ah menurut istilah adalah titipan murni dari satu pihak kepihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja sipenitip mengkehendaki. (Syafii Antonio )
  • 21. DASAR HUKUM Surat An-Nisa` : 58 : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, …..” Surat Al Baqarah : 283 : “…akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya;…”
  • 22. DASAR HUKUM Dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tunaikanlah amanah (titipan) kepada yang berhak menerimanya dan janganlah membalasnya khianat kepada orang yang menghianatimu.” (H.R. Abu Daud dan Tirmizi). dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Tiada kesempurnaan iman bagi setiap orang yang tidak beramanah, tiada shalat bagi yang tiada bersuci.” (H.R Thabrani)
  • 23. DASAR HUKUM  fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 01/DSN-MUI/IV/2000, menetapkan bahwa Giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.  Fatwa DSN No: 02//DSN- MUI/IV/2000, menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah
  • 24. JENIS WADI`AH 1. WADI`AH YAD AL AMANAH Adalah akad penitipan barang/uang dimana pihak penerima tidak diperkenankan penggunakan barang/uang tersebut dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kelalaian yang bukan disebabkan atas kelalaian penerima titipan dan faktor-faktor diluar batas kemampuannya.
  • 25. JENIS WADI`AH 2. WADI`AH YAD ADH-DHAMANAH Adalah akad penitipan barang/uang dimana pihak penerima titipan dengan atau tanpa ijin pemilik barang/uang, dapat memanfaatkannya dan bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan barang/uang titipan tersebut.
  • 26. RUKUN WADI`AH  Barang/Uang yang di Wadi`ahkan dalam keadaan jelas dan baik.  Muwaddi` yang bertindak sebagai pemilik barang/uang sekaligus yang menitipkannya/menyerahkan.  Mustawda` yang bertindak sebagai penerima simpanan atau yang memberikan pelayanan jasa custodian.  Ijab Qabul (Sighat), dalam perbankan biasanya ditandai dengan penanda tanganan surat/buku tanda bukti penyimpanan.
  • 27. APLIKASI DALAM PERBANKAN Dalam dunia perbankan syari’ah, prinsip akad wadi’ah ini biasa dipakaipgiro, deposito dan tabungan.