Teks tersebut membahas pentingnya merekonstruksi pembelajaran agama di sekolah untuk membangun toleransi dan mendidik siswa secara multikultural. Hal ini penting karena dinamika global yang berbenturan dengan nilai lokal telah menurunkan toleransi beragama. Rekonstruksi kurikulum agama perlu dilakukan agar siswa tidak terjebak fanatisme agama dan memahami agama secara universal.
Resensi jurnal pai berbasis multikulturalsitirohmah71
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan resensi artikel jurnal tentang pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis multikultural.
2. Artikel asli membahas tiga perspektif multikulturalisme dalam Islam yaitu teologis, historis, dan sosiologi.
3. Resensi memberikan ulasan positif terhadap pendidikan multikultural namun juga menyebutkan tantangan pelaksanaannya.
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiElsa Lopez
Dokumen tersebut membahas kerjasama antar umat beragama, sebab-sebab pertikaian beragama, dan panduan untuk membangun dialog dan kerjasama antar umat beragama. Beberapa solusi yang dianjurkan adalah saling menghargai, menerapkan toleransi, serta mencontoh sikap murah hati seperti dalam perumpamaan Yesus tentang orang Samaria.
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama SiswaDella Gita Van Gobel
PAK dalam konteks kemajemukan berbicara tentang bagaimana pendidikan agama Kristen diselenggarakan dalam suatu masyarakat plural dimana materi kurikulum PAK perlu digarap dengan sungguh-sungguh untuk dapat mencerminkan penerimaan atas kemajemukan.
Dokumen tersebut membahas upaya membangun persaudaraan antarpemeluk agama melalui kerja sama. Disebutkan beberapa masalah kehidupan beragama seperti fanatisme dan takhayul yang dapat memicu kerusuhan, serta fungsi agama sebenarnya yaitu memberikan panduan hidup yang baik. Dokumen ini juga mengutip ajaran agama tentang persaudaraan dan contoh usaha dialog antaragama.
Resensi jurnal pai berbasis multikulturalsitirohmah71
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan resensi artikel jurnal tentang pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis multikultural.
2. Artikel asli membahas tiga perspektif multikulturalisme dalam Islam yaitu teologis, historis, dan sosiologi.
3. Resensi memberikan ulasan positif terhadap pendidikan multikultural namun juga menyebutkan tantangan pelaksanaannya.
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiElsa Lopez
Dokumen tersebut membahas kerjasama antar umat beragama, sebab-sebab pertikaian beragama, dan panduan untuk membangun dialog dan kerjasama antar umat beragama. Beberapa solusi yang dianjurkan adalah saling menghargai, menerapkan toleransi, serta mencontoh sikap murah hati seperti dalam perumpamaan Yesus tentang orang Samaria.
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama SiswaDella Gita Van Gobel
PAK dalam konteks kemajemukan berbicara tentang bagaimana pendidikan agama Kristen diselenggarakan dalam suatu masyarakat plural dimana materi kurikulum PAK perlu digarap dengan sungguh-sungguh untuk dapat mencerminkan penerimaan atas kemajemukan.
Dokumen tersebut membahas upaya membangun persaudaraan antarpemeluk agama melalui kerja sama. Disebutkan beberapa masalah kehidupan beragama seperti fanatisme dan takhayul yang dapat memicu kerusuhan, serta fungsi agama sebenarnya yaitu memberikan panduan hidup yang baik. Dokumen ini juga mengutip ajaran agama tentang persaudaraan dan contoh usaha dialog antaragama.
Makalah ini membahas tentang kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Pengertian kerukunan umat beragama menurut Islam adalah Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam yang mendorong toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Manfaat kerukunan antar umat beragama di antaranya memberikan stabilitas sosial dan kemajuan negara.
Teks tersebut membahas peranan agama dalam politik Malaysia. Agama memainkan peranan penting dalam membentuk identitas kaum di Malaysia, terutama Islam bagi kaum Melayu dan Hindu bagi kaum India. Hal ini menyebabkan persaingan politik antar kaum yang berlandaskan perbedaan agama. Walaupun demokrasi telah diterapkan, budaya demokrasi belum sepenuhnya berkembang karena sistem politik Malaysia lebih didasarkan pada tradisi lokal daripada tradis
Dokumen tersebut membahas tentang kerukunan antar umat beragama, termasuk pengertian kerukunan, kendala yang dihadapi, dan solusi untuk mencapai kerukunan. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pengertian kerukunan sebagai hubungan yang dilandasi toleransi dan saling menghormati, kendala seperti rendahnya toleransi dan pengaruh politik, serta solusi seperti dialog antar agama dan bersikap optimis.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya toleransi antar umat beragama. Terdapat penjelasan mengenai pengertian dan jenis-jenis toleransi, contoh penerapan toleransi dalam kehidupan sekolah dan masyarakat, serta dampak positif dari toleransi antar umat beragama seperti terciptanya persatuan dan ketentraman. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya sikap saling menghormati dan menerima perbedaan agar dapat menceg
Buku ini membahas tanggung jawab agama-agama Abrahamik (Yahudi, Kristen, Islam) untuk mewujudkan perdamaian dunia melalui dialog antar agama. Dialog diperlukan karena sejarah konflik masa lalu dan klaim kebenaran masing-masing agama. Buku ini mengandung pandangan tiga cendekiawan Indonesia tentang pentingnya penghormatan antar agama, meninggalkan klaim monopoli, dan mencontoh sikap toleransi Nabi Muhammad.
Teks tersebut membahas tentang penyebab konflik agama dan etnis di Indonesia serta solusi ideal untuk mengatasinya, yaitu dengan membangun tradisi dialog antaragama yang inklusif dan toleran guna mencari titik temu. Faktor internal seperti pemahaman skripturalis dan faktor eksternal seperti lemahnya penegakan hukum dan fatwa diskriminatif seringkali memicu konflik, oleh karena itu dialog yang terbuka dan kerjasama antaragama diper
Makalah ini membahas tentang pluralisme, dimulai dengan pengertian pluralisme sebagai paham yang mengakui keanekaragaman. Selanjutnya membahas macam-macam pluralisme seperti pluralisme perspektif dan pluralisme nilai. Makalah ini juga menjelaskan pandangan tokoh-tokoh tentang pluralisme dan penerapan konsep pluralisme dalam kehidupan masyarakat dan Pancasila.
Dokumen tersebut membahas tentang kerukunan antar umat beragama. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa (1) kerukunan antar umat beragama penting untuk terciptanya toleransi dan solidaritas dalam masyarakat beragama yang berbeda, (2) sikap inklusif dan pluralistik perlu dibangun untuk memperkuat kerukunan, (3) ajaran Yesus Kristus menekankan kasih kepada semua orang termasuk musuh
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nuAhmad Rouf
Modul dan kurikulum ini membahas tentang pentingnya dakwah transformatif untuk mengubah pemahaman keagamaan masyarakat menjadi lebih inklusif dan toleran serta mampu memberikan kontribusi terhadap perubahan sosial. Dakwah transformatif dilakukan tidak hanya secara verbal tetapi dengan mengorganisir dan mendampingi masyarakat dalam menyelesaikan masalah sosial. Tujuannya adalah mengubah pandangan keagamaan
Dokumen tersebut membahas tentang kerukunan antar umat beragama. Terdapat beberapa poin pembahasan seperti pengertian dan macam-macam ukhuwwah, kerukunan umat beragama dalam sejarah dan di Indonesia, serta konflik antar umat beragama. Dokumen ini juga menjelaskan tentang Piagam Madinah sebagai konstitusi pertama yang mengatur kerukunan antar kelompok beragama.
This document discusses safety labels for chemicals used in laboratories. It warns that chemicals may be harmful, toxic, corrosive, flammable, explosive, oxidizing, or polluting and appropriate precautions should be taken when handling them. Safety guidelines must be followed when working with chemicals in a laboratory setting.
Makalah ini membahas tentang kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Pengertian kerukunan umat beragama menurut Islam adalah Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam yang mendorong toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Manfaat kerukunan antar umat beragama di antaranya memberikan stabilitas sosial dan kemajuan negara.
Teks tersebut membahas peranan agama dalam politik Malaysia. Agama memainkan peranan penting dalam membentuk identitas kaum di Malaysia, terutama Islam bagi kaum Melayu dan Hindu bagi kaum India. Hal ini menyebabkan persaingan politik antar kaum yang berlandaskan perbedaan agama. Walaupun demokrasi telah diterapkan, budaya demokrasi belum sepenuhnya berkembang karena sistem politik Malaysia lebih didasarkan pada tradisi lokal daripada tradis
Dokumen tersebut membahas tentang kerukunan antar umat beragama, termasuk pengertian kerukunan, kendala yang dihadapi, dan solusi untuk mencapai kerukunan. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pengertian kerukunan sebagai hubungan yang dilandasi toleransi dan saling menghormati, kendala seperti rendahnya toleransi dan pengaruh politik, serta solusi seperti dialog antar agama dan bersikap optimis.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya toleransi antar umat beragama. Terdapat penjelasan mengenai pengertian dan jenis-jenis toleransi, contoh penerapan toleransi dalam kehidupan sekolah dan masyarakat, serta dampak positif dari toleransi antar umat beragama seperti terciptanya persatuan dan ketentraman. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya sikap saling menghormati dan menerima perbedaan agar dapat menceg
Buku ini membahas tanggung jawab agama-agama Abrahamik (Yahudi, Kristen, Islam) untuk mewujudkan perdamaian dunia melalui dialog antar agama. Dialog diperlukan karena sejarah konflik masa lalu dan klaim kebenaran masing-masing agama. Buku ini mengandung pandangan tiga cendekiawan Indonesia tentang pentingnya penghormatan antar agama, meninggalkan klaim monopoli, dan mencontoh sikap toleransi Nabi Muhammad.
Teks tersebut membahas tentang penyebab konflik agama dan etnis di Indonesia serta solusi ideal untuk mengatasinya, yaitu dengan membangun tradisi dialog antaragama yang inklusif dan toleran guna mencari titik temu. Faktor internal seperti pemahaman skripturalis dan faktor eksternal seperti lemahnya penegakan hukum dan fatwa diskriminatif seringkali memicu konflik, oleh karena itu dialog yang terbuka dan kerjasama antaragama diper
Makalah ini membahas tentang pluralisme, dimulai dengan pengertian pluralisme sebagai paham yang mengakui keanekaragaman. Selanjutnya membahas macam-macam pluralisme seperti pluralisme perspektif dan pluralisme nilai. Makalah ini juga menjelaskan pandangan tokoh-tokoh tentang pluralisme dan penerapan konsep pluralisme dalam kehidupan masyarakat dan Pancasila.
Dokumen tersebut membahas tentang kerukunan antar umat beragama. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa (1) kerukunan antar umat beragama penting untuk terciptanya toleransi dan solidaritas dalam masyarakat beragama yang berbeda, (2) sikap inklusif dan pluralistik perlu dibangun untuk memperkuat kerukunan, (3) ajaran Yesus Kristus menekankan kasih kepada semua orang termasuk musuh
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nuAhmad Rouf
Modul dan kurikulum ini membahas tentang pentingnya dakwah transformatif untuk mengubah pemahaman keagamaan masyarakat menjadi lebih inklusif dan toleran serta mampu memberikan kontribusi terhadap perubahan sosial. Dakwah transformatif dilakukan tidak hanya secara verbal tetapi dengan mengorganisir dan mendampingi masyarakat dalam menyelesaikan masalah sosial. Tujuannya adalah mengubah pandangan keagamaan
Dokumen tersebut membahas tentang kerukunan antar umat beragama. Terdapat beberapa poin pembahasan seperti pengertian dan macam-macam ukhuwwah, kerukunan umat beragama dalam sejarah dan di Indonesia, serta konflik antar umat beragama. Dokumen ini juga menjelaskan tentang Piagam Madinah sebagai konstitusi pertama yang mengatur kerukunan antar kelompok beragama.
This document discusses safety labels for chemicals used in laboratories. It warns that chemicals may be harmful, toxic, corrosive, flammable, explosive, oxidizing, or polluting and appropriate precautions should be taken when handling them. Safety guidelines must be followed when working with chemicals in a laboratory setting.
Dokumen ini membahas evaluasi pembelajaran yang terbagi menjadi tiga aspek yaitu evaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran. Evaluasi masukan melihat karakteristik peserta didik dan fasilitas pembelajaran. Evaluasi proses melihat efektivitas strategi dan media pembelajaran. Evaluasi hasil mengukur penguasaan kompetensi peserta didik melalui tes.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri halal untuk meningkatkan ekspor dan pariwisata. Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain mempromosikan produk halal ke pasar global, meningkatkan sertifikasi produk halal, serta melatih SDM agar dapat bersaing di industri halal.
Tiga kalimat:
Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugas profesinya secara profesional dan bertanggungjawab. Kode etik ini mencakup nilai-nilai moral yang mengatur hubungan guru dengan peserta didik, orangtua, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penulisan soal ujian nasional, meliputi tujuan penulisan soal, langkah-langkah penulisan soal, contoh format soal beserta kisi-kisi, dan teknik penulisan soal agar valid, reliabel dan adil."
Proposal penelitian ini membahas pengembangan pendidikan agama Islam berwawasan multikultural dalam menanamkan toleransi siswa di SMP Negeri 1 Sumber, Probolinggo. Sekolah ini berada di tengah masyarakat heterogen secara agama. Peneliti mengidentifikasi perlunya meningkatkan toleransi siswa melalui pendidikan agama Islam yang menghargai keragaman.
Makalah syariat islam dalam kebijakan pendidikanAnas Wibowo
Sangat jelas keunggulan sistem pendidikan Islam yang diatur oleh syariat Islam. Dengan bersikap objektif terhadap syariat Islam, seharusnya manusia yang jujur, berpikir, dan yang memiliki nurani yang jernih, akan kembali ke syariat Islam.
Indonesia adalah negara yang majemuk dengan berbagai agama, suku, dan budaya yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan pentingnya kerukunan antar umat beragama di Indonesia untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Beberapa faktor yang dapat memicu konflik keagamaan dijelaskan, termasuk politik pecah belah dan fanatisme beragama. Dokumen ini menekankan pentingnya toleransi dan saling menghargai di antara berbagai
Classroom Discourse to Foster Religious HarmonyDevi Risnawati
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan untuk membangun kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa sekolah harus berfungsi sebagai laboratorium untuk membentuk siswa yang toleran dan dapat hidup berdampingan dengan yang berbeda agama. Guru memainkan peran penting untuk memfasilitasi interaksi antar siswa dari latar belakang yang berbeda agar dapat saling menghargai perbedaan.
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxMohZaini6
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila serta memperkuat moderasi beragama untuk menciptakan masyarakat yang toleran dan damai melalui peningkatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang keagamaan dan kebudayaan.
Tugas 2 membahas pengaruh penggunaan Instagram sebagai media sosial dalam gaya hidup mahasiswa. Media sosial memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi secara online. Instagram banyak digunakan mahasiswa untuk berinteraksi dengan teman dan mengakses informasi. Penggunaan Instagram dapat mempengaruhi pola komunikasi, aktivitas hiburan, dan gaya hidup mahasiswa.
Buku ini membahas peranan penting pesantren dalam membangun budaya damai di tengah munculnya gerakan radikal keagamaan. Melalui sejumlah lokakarya, ditemukan bahwa pandangan keagamaan yang radikal bertentangan dengan nilai-nilai toleransi dan moderasi yang diajarkan di pesantren. Buku ini juga menyoroti upaya-upaya pesantren dalam mencegah radikalisme, seperti membangun jaringan antarpesantren dan memperj
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan multikultural di Indonesia. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menghargai perbedaan budaya dan menciptakan ruang bagi setiap budaya untuk berekspresi. Pendidikan multikultural penting untuk membangun toleransi dan kohesivitas di tengah keragaman Indonesia. Dokumen juga membahas manfaat pendidikan multikultural untuk mempelajari budaya beragam di Indonesia serta mencegah konflik antarbudaya.
Makalah ini membahas integrasi agama dan budaya dalam perspektif Pancasila. Pancasila menegaskan kerukunan antara berbagai agama dan budaya di Indonesia dengan prinsip ketuhanan yang maha esa dan Bhinneka Tunggal Ika. Namun, isu SARA masih berpotensi menimbulkan konflik. Pancasila berupaya menciptakan persatuan di tengah pluralitas dengan mengedepankan toleransi dan keadilan sosial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan nilai-nilai pendidikan multikultural pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAS Xaverius Bukittinggi. SMAS Xaverius merupakan sekolah multikultural yang mempunyai keragaman suku, budaya, dan agama. Guru PAI berupaya menerapkan nilai-nilai toleransi dan menghargai perbedaan melalui pembelajaran agama Islam.
Pidato ini membahas pentingnya toleransi dalam kehidupan berdampingan di tengah kemajemukan Indonesia. Indonesia memiliki beragam suku, budaya, agama yang harus hidup berdampingan dengan damai. Sayangnya, intoleransi masih terjadi dan perlu upaya bersama untuk mewujudkan toleransi. Semua agama pada dasarnya menghormati agama lain. Kita perlu saling menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dalam persatuan.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian toleransi antar umat beragama, individu, masyarakat, dan agama
2. Fungsi dan tujuan agama dalam masyarakat
3. Hubungan antara individu atau umat beragama dalam masyarakat
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
1. Perlu Rekonstruksi Pembelajaran Agama Menuju Pendidikan Multikultur
Jika mengikuti dinamika budaya global, maka berbagai ekses negatif sulit dihindari. Dalam
kehidupan masyarakat Indonesia dewasa ini, kecenderungan yang terjadi adalah mengikuti
dinamika budaya global, sehingga banyak berbenturan dengan nilai-nilai budaya lokal. Untuk
menanggulangi semua itu, maka beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk membangun
kembali toleransi dalam kehidupan beragama di Indonesia, adalah dengan melakukan
rekonstruksi pembelajaran agama di sekolah.
Oleh I Ketut Suda
Berbagai bentuk kekerasan telah mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia beberapa tahun
belakangan ini, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan antarPeserta didik,
sampai kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Hal ini menunjukkan bahwa toleransi dalam
kehidupan beragama di Indonesia akhir-akhir ini mulai terdegradasi. Selain itu, ikatan-ikatan
tradisional yang berbasis etnoreligius dalam kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh
tekanan konstitusi dan hukum sebagai standar umum budaya publik juga tampak mulai
merenggang. Ditambah lagi kebutuhan akan pengakuan publik atas identitas kultural masyarakat
tradisional mulai diabaikan, maka hal demikian berdampak pada kerukunan dalam kehidupan
beragama, berbangsa, dan bernegara.
Terhadap fenomena tersebut, tesis Derrida tentang keberadaan negara serta pengaruhnya
terhadap ikatan-ikatan komunal dalam bukunya Politics of Frienship (1977) tampaknya dapat
dijadikan acuan untuk menganalisis persoalan ini. Dalam bukunya itu, Derrida menegaskan
bahwa masyarakat politik selalu bersifat paradoks. Artinya, setiap masyarakat politik melalui
konstitusi dan undang-undang negara berupaya mempersatukan berbagai komunitas berbeda
dalam satu kesatuan politik. Namun, di sisi lain ditariknya komunitas komunal ke dalam
kesatuan negara berakibat ikatan-ikatan komunitas tradisional menjadi longgar bahkan
cenderung terputus. Dengan demikian, sebuah masyarakat politik pada esensinya dapat dikatakan
mempersatukan dan sekaligus juga menceraiberaikan.
Pemahaman yang sebangun dikembangkan pula oleh Samuel P. Huntington dalam bukunya The
Clash of Civilization and the Remarking of World Order, sebagaimana dikutif Triguna (2011:1).
Menurut Huntington, setelah berakhirnya perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni
Soviet, yang oleh Huntington diintroduksi sebagai perang dingin babak kedua, maka semakin
besar peluang terjadinya benturan peradaban dunia, termasuk dalam makna itu benturan
antaragama. Dalam konteks ini, Huntington berpandangan bahwa Islam dan Konfusianisme
sebagai wakil dua peradaban Timur akan berbenturan secara diametral dengan peradaban Barat,
terutama peradaban dan kebijaksanaan Amerika Serikat sebagai simbol peradaban Barat.
Pemahaman yang dikembangkan Huntington mengenai dinamika antarperadaban dan antarumat
2. beragama ini, ternyata menunjukkan nilai kebenarannya dalam potret kehidupan antarumat
beragama di Indonesia dewasa ini. Bangsa Indonesia yang secara historis merupakan bangsa
yang sangat plural, di zaman dulu terkenal memiliki sikap yang ramah, toleransi yang tinggi, dan
anti pada sikap kekerasan, namun kini tampak mulai berubah. Berbagai kerusuhan yang
bernuansa SARA, yang terjadi belakangan ini, membuktikan bahwa betapa bangsa Indonesia
tidak lagi menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang humanis. Akan tetapi, telah berubah
menjadi bangsa yang beringas, suka akan kekerasan, dan mudah terprovokasi ke arah sentimen
antikelompok etnis dan kelompok agama sebagai manifestasi dari adanya fanatisme dan
rasialisme.
Selain itu, merenggangnya ikatan-ikatan tradisional yang berbasis etnoreligius dan sosiokultural
dalam kehidupan masyarakat, juga disebabkan kuatnya pengaruh imperialisme dan kapitalisme
global melanda dunia dewasa ini. Hal demikian telah menggiring semua bangsa di dunia harus
berhadapan pada dua kecenderungan budaya yang berlawanan arah. Pertama, dinamika budaya
lokal yang cenderung sulit berubah, orisinal dan bersifat adiluhung dan kedua, dinamika budaya
global yang cenderung mengikuti nilai-nilai kemajuan, perubahan, difrensiasi, dan eksploitasi.
Dikatakan kontradiktif, sebab, jika mengikuti dinamika budaya lokal, kita akan dicap kuno,
ketinggalan zaman, katrok, dan sebutan lainnya yang senada.
Dinamika Global
Jika mengikuti dinamika budaya global, maka berbagai ekses negatif sulit dihindari. Dalam
kehidupan masyarakat Indonesia dewasa ini, kecenderungan yang terjadi adalah mengikuti
dinamika budaya global, sehingga banyak berbenturan dengan nilai-nilai budaya lokal. Untuk
menanggulangi semua itu, maka beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk membangun
kembali toleransi dalam kehidupan beragama di Indonesia, adalah dengan melakukan
rekonstruksi pembelajaran agama di sekolah.
Pertama, pendidikan agama di sekolah sebaiknya tidak membuat anak-anak menjadi terkotak-
kotak menurut agama yang dianutnya. Sebab hal demikian dapat memunculkan sikap fanatisme
yang berlebihan terhadap ajaran agama sendiri dan meremehkan ajaran agama lain, yang pada
akhirnya dapat bermuara pada disintegrasi bangsa. Kedua, pendidikan agama di sekolah
seharusnya mampu memberikan pemahaman tentang ajaran agama secara universal kepada para
Peserta didiknya. Sehingga dapat membangun kedewasaan dan sekaligus keterbukaan pada
pikiran para Peserta didik, dan agama tidak dipahami hanya sebatas agama-agama resmi seperti
Hindu, Islam, Kristen, Katolik, dan Buddha. Akan tetapi setiap pencarian Tuhan, kebenaran,
kebaikan, cinta kasih, dan pemuliaan terhadap sesama manusia dan alam semesta itu pun dapat
dipahami sebagai agama.
Ketiga, pendidikan agama seharusnya memiliki fungsi neo confensional, dalam arti di samping
berfungsi untuk meningkatkan keberagamaan peserta didik dengan keyakinan agamanya sendiri,
juga berfungsi untuk memberikan kemungkinan keterbukaan untuk mempelajari dan
mempermasalahkan agama lain sebatas untuk menumbuhkembangkan sikap toleransi dalam
3. kehidupan beragama.
Semua ini merefleksikan bahwa sampai saat ini pendidikan agama yang diajarkan di sekolah
baru sebatas transfer ilmu agama (transfer of knowledge) dibandingan transmisi nilai-nilai
keagamaan dan nilai-nilai moral (transmission of value) kepada peserta didiknya. Dengan
demikian pendidikan multikulturalisme yang diharapkan dapat mengantarkan warga sekolah
untuk dapat merasa saling ketergantungan dan menanggung nasib secara bersama-sama demi
terciptanya perdamaian abadi yang masih jauh dari harapan. Padahal salah satu bagian penting
dari konsekuensi tata kehidupan global yang ditandai oleh kemajemukan etnis, budaya dan
agama adalah membangun dan menumbuhkan kembali pluralisme dalam kehidupan masyarakat.
Jadi, untuk menuju terwujudnya pendidikan multikultur di sekolah, dapat ditempuh suatu cara,
selain harus meninjau kembali kurikulum agama yang berlaku di sekolah-sekolah selama ini,
kepada para Peserta didik juga perlu diberikan pemahaman agama secara universal, sehingga
mereka tidak terjebak pada pemahaman agama dalam arti yang sempit atau dengan kata lain
peserta didik tidak terjebak pada fanatisme agama secara berlebihan. Atau dapat pula dilakukan
dengan cara menata ulang sistem pembelajaran agama di sekolah, mulai dari kurikulum, materi
ajar, dan metode pembelajarannya dari yang bersifat eksklusif menjadi lebih bersifat inklusif.
Dengan sistem demikian, paling tidak Pendidik dan Peserta didik yang secara realitas memiliki
keanekaragaman budaya, agama, dan etnis dapat berinteraksi secara langsung, satu sama lain
dengan sikap terbuka dan rasa toleransi yang tinggi.
Penulis, dosen pada Fakultas Ilmu Agama dan Kebudayaan Unhi Denpasar, alumnus Program
Doktor Kajian Budaya Unud.