materi ini secara singkat membahas tentang bagaimana prosedur dan tahapan serta beberapa teknik yang dapat diaplikasikan dalam layanan konseling kelompok. penulis memahami dengan keterbatasan yang ada maka tidak semua teknik dapat di jelaskan dan tentunya materi ini kurang dari sempurna. oleh karenanya pembaca dapat melengkapi pemahaman yang diperlukan dengan membaca dan mengkaji dari berbagai literatur atau referensi lain yang mendukung.
4. Point penting dalam konseling kelompok
4
Prosedur konseling kelompok menurut Panduan Operasional Penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas (2016) meliputi :
Pra-konseling kelompok
Pembentukan kelompok (forming) dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pelayanan
Konseling Kelompok.
Pelaksanaan konseling kelompok
Tahap awal (beginning stage), tahap transisi (transition stage), tahap kerja (working
stage), dan tahap pengakhiran (terminating stage).
Pasca konseling kelompok
Mengevaluasi perubahan yang dicapai dan menetapkan tindak lanjut kegiatan yang
dibutuhkan secara individual setiap anggota kelompok sehingga masalah peserta
didik/konseli betul-betul terentaskan dan menyusun laporan konseling kelompok.
Universitas Negeri Semarang
6. 01 02 03 04
6
Tahapan dalam Konseling
Kelompok
Tahap awal
(beginning stage)
tahap transisi
(transition stage)
tahap kerja
(working stage)
tahap pengakhiran
(terminating
stage)
Setiap teori speseifik dimungkinkan akan berbeda dalam jumlah tahapan yang ada oleh karena peserta dapat
menyesuaikan dengan teori yang digunakan
Terdapat banyak teori tentang tahapan dalam KKP salah satunya
Universitas Negeri Semarang
7. Universitas Negeri Semarang 7
Beginning Stage
hubungan baik (raport), greeting dan attending, Membangun
understanding antara lain dengan memfasilitasi masing-masing
anggota kelompok untuk mengungkapkan keluhan, Membangun
norma kelompok. Mengembangkan interaksi positif, dan Mengatasi
kekhawatiran, prasangka, dan ketidaknyamanan yang muncul
diantara para anggota kelompok
8. Universitas Negeri Semarang 8
Transition stage
Mengingatkan kembali apa yang telah disepakati pada
sesi sebelumnya, Membantu peserta untuk
mengekspresikan dirinya secara unik, terbuka dan
mandiri, Memberi contoh bagaimana mengeskpresikan
pikiran dan perasaan, Memberi contoh bagaimana
mendengarkan secara aktif sehingga dapat memahami
orang lain dengan baik.
9. Universitas Negeri Semarang 9
Working stage
Dalam working stage aplikasi perlakuan sangat disesuaikan
dengan pendekatan konseling yang dipakai termasuk
didalamnya tahapan, teknik, serta jumlah sesi yang dibutuhkan
secara umum yang dilakukan konselor antara lain:
Mengeksplorasi masalah reinforcement
memusatkan perhatian
pada pencapaian tujuan
Implementasi teknik
10. 10
Termination Stage
Memfasilitasi para anggota kelompok
melakukan refleksi dan berbagi pengalaman
tentang apa yang telah dipelajari melalui
kegiatan kelompok, bagaiaman melakukan
perubahan dan merencanakan serta bagaimana
memanfaatkan apa-apa yang telah dipelajari
Universitas Negeri Semarang
11. Aplikasi Teknik dalam Konseling Kelompok
Aplikasi teknik dalam konseling kelompok sangat bergantung pada tujuan dan pendekatan yang digunakan. Dalam
penggunaan teknik berada pada saat dalam tahapan working stage pada konseling kelompok sedangkan kapan
dilakukan disesuaikan dengan tahapan pendekatan yang ada. Pada kajian ini akan disampaikan beberapa teknik
dalam pendekatan behavioristik yang dilakukan saat technique implementation
11Universitas Negeri Semarang
12. Universitas Negeri Semarang 12
TEKNIK KONSELING KELOMPOK
Teknik untuk membantu manusia
belajar mengurangi atau
mengontrol reaktivitas fisiologis
yang menimbulkan masalah bagi
dirinya
RELAKSASI
kontrak perilaku menuntut orang
untuk patuh dalam menjalankan
apa yang menjadi kesepakatan
antara konselor dan konseli.
KONTRAK PERILAKU
Orang asertif mengarah pada
tujuan, jujur, terbuka, penuh
percaya diri.
LATIHAN ASERTIF
Modeling merupakan konsep
belajar melalui observasi dengan
menambahkan atau mengurangi
tingkah laku yang teramati.
MODELING
13. Universitas Negeri Semarang 13
TEKNIK
RELAKSASI
Relaksasi merupakan salah satu strategi konseling
yang dapat digunakan untuk mengurangi dan
mengatasi stress dan ketegangan emosi. Relaksasi
salah satu teknik dalam terapi perilaku.
14. Tujuan Teknik Relaksasi
Secara umum terdapat dua tujuan dari penggunaan teknik relaksasi, yaitu :
1. Tujuan pokok relaksasi adalah membantu orang menjadi rileks, dan dengan
demikian dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik.
2. Membantu individu untuk dapat mengontrol diri dan memfokuskan perhatian
sehingga ia dapat mengambil respon yang tepat saat berada dalam situasi
yang menegangkan.
Universitas Negeri Semarang 14
15. 01
0302
Universitas Negeri Semarang 15
Progressive Training Meditation
Autogenic Training
Merupakan prosedur klasik relaksasi dengan
melatih konsentrasi atau perhatian pada
stimulus yang monoton dan berulang
Merupakan prosedur teknik relaksasi
dengan melatih otot-otot yang tegang agar
lebih rileks, terasa lebih lemas dan tidak
kaku.
Merupakan suatu prosedur relaksasi dengan membayangkan (imagery) sensai-
sensasi yang menyenangkan pada bagian-bagian tubuh seperti kepala, dada,
lengan, punggung, ibu jari kaki atau tangan, pergelangan tangan.
Jenis Teknik ReIaksasi
17. Universitas Negeri Semarang 17
KONTRAK
PERILAKU
kontrak perilaku merupakan kesepakatan antara dua
orang atau lebih dimana semua pihak yang
bersepakatan terlibat pada sebuah perilaku yang
menjadi target.
Konsep Dasar
untuk mengubah perilaku klien yang tidak adaptif
menjadi perilaku yang adaptif.
Tujuan dari Kontrak Perilaku
18. Universitas Negeri Semarang 18
Karakteristik Kontrak Perilaku
1 2
Kontrak harus
adil.
Kontrak harus
jelas.
3 4
Kontrak harus
jujur.
Kalimat dalam
kontrak harus
positif.
5
Kontrak harus
digunakan secara
sistematis.
19. Universitas Negeri Semarang 19
Tipe Teknik Kontrak Perilaku
dilakukan secara sepihak
oleh konselor atau guru
guna mengubah perilaku
seorang konseli.
Kontrak uniteral
dilakukan guna memberikan
kesempatan bagi kedua
pihak untuk mengidentifikasi
perilaku satu sama lain.
Kontrak quid pro quo
kontrak ini disusun lalu ada
poin reinforcement dalam
aplikasinya.
Self contract
20. 1. Mengidentifikasikan perilaku yang akan dimodifikasi
2. Mengintroduksikan dan mengdiskusikan ide kontrak perilaku
3. Mengembangkan kontrak dan menyodorkannya kepada
semua yang terlibat.
4. Garis besar prosedur tindak lanjut
5. Menginisiasi program
Prosedur Teknik Kontrak Perilaku
Universitas Negeri Semarang 20
21. Universitas Negeri Semarang 21
ASERTIF
TRAINING
asertif ialah tingkah laku yang menampilkan
keberaniannya secara terbuka dan jujur
untuk mempertahankan haknya tanpa rasa
cemas dan menjalankan haknya tanpa
melanggar hak orang lain.
Latihan asertif merupakan teknik untuk
melatih keberanian konseli dalam
mengekspresikan tingkah laku-tingkah laku
tertentu yang diharapkan melalui bermain
peran, latihan, atau meniru model-model
sosial.
23. 01 02
03
Universitas Negeri Semarang 23
mendorong kemampuan konseli
mengekspresikan berbagai hal
yang berhubungan dengan
emosinya
1
membangkitkan kemampuan konseli
dalam mengungkapkan hak asasinya
sendiri tanpa menolak atau
memusuhi hak asasi orang lain;
2
mendorong konseli untuk
meningkatkan kemampuan untuk
memilih tingkah laku-tingkah laku
asertif yang cocok untuk diri sendiri.
3
Tujuan Utama
Latihan Asertif
24. Universitas Negeri Semarang 24
1.Konselor memberikan
rasional/menjelaskan maksud
penggunaan strategi
2.Konselor memberikan overview
tahapan-tahapan implementasi
strategi
Rasional Strategi
Prosedur Teknik
Latihan Asertif
01
25. Universitas Negeri Semarang 25
Konselor meminta konseli
menceritakan secara
terbuka permasalahan
yang dihadapi dan
sesuatu yang dilakukan
atau dipikirkan pada saat
permasalahan tersebut
Identifikasi keadaan
02
Konselor dan konseli membedakan
perilaku asertif dan perilaku tidak
asertif serta menentukan perubahan
perilaku yang diharapkan
Membedakan perilaku asertif
dan tidak asertif serta
mengeksplorasi target.
03
a.Konseli bermain peran sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi
b.Konselor memberi umpan balik secara verbal
c.Pemberian model perilaku yang lebih baik
d.Pemberian penguatan positif dan penghargaan
Bermain peran, pemberian umpan balik serta
pemberian model perilaku yang lebih baik
04
26. Universitas Negeri Semarang 26
Konseli
mendemonstrasikan
perilaku yang asertif
sesuai dengan target
perilaku yang diharapkan
Melaksanakan
latihan dan praktik
05 Konseli mengulang latihan kembali tanpa
bantuan pembimbing
Mengulang latihan
06
27. Universitas Negeri Semarang 27
Tugas rumah dan
tindak lanjut
07
Konselor memberi tugas rumah pada
konseli, dan meminta konseli
mempraktikkan perilaku yang diharapkan
dan memeriksa perilaku target apakah
sudah dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari
08
Konselor menghentikan
program bantuan.
terminasi
28. TEKNIK
MODELING
modeling merupakan salah satu teknik
konseling dimana seseorang belajar
membuat dan menerapkan perilaku baru
melalui proses pengamatan,
mengobservasi, menggeneralisir perilaku
orang lain (model), dimana dalam modeling
ini juga melibatkan proses kognitif dan
kreatif bukan semata-mata meniru/imitasi
saja.
29. Universitas Negeri Semarang 29
0102
03
KEEP IN
MIND!
saat satu atau seorang individu
atau lebih mendemonstrasikan
sebuah perilaku yang digunakan
untuk bahan belajar atau
observasi.
Over modeling
dilakukan dengan menggunakan
media seperti filem, video, buku
panduan, maupun media lain
yang mendukukung proses
modeling simbolis.
simbolic modeling
Kegiatan dalam tipe ini seringkali
melibatkan perekaman konseli
yang sedang melakukan perilaku
target.
covert modeling.
3 TIPE MODELING
30. Universitas Negeri Semarang 30
a. Membantu konseli untuk merespon hal-
hal yang baru
b. Mengurangi respon-respon yang tidak
sesuai
c. Untuk perolehan tingkah laku social
yang lebih adaptif.
a. Development of new skill,
b. Facilitation of preexisting of
behavior
c. Changes in inhibition about self
axspression,
Menurut Bandura
Tujuan Teknik
Modeling