Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Newton dan konsep gaya, tegangan, serta momen dalam bidang mesin dan teknik. Dijelaskan tiga hukum Newton beserta contoh penerapannya, macam-macam gaya dan tegangan, serta pengertian momen gaya dan jenis-jenisnya."
2. Ilmu Statika: adalah ilmu yang mempelajari
tentang kesetimbangan benda,
termasuk gaya-gaya yang bekerja pada
sebuah benda agar benda
tersebut dalam keadaan setimbang.
Teknologi dan Rekayasa
2/6
3. Gaya ( F ) :
Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda diam
menjadi bergerak atau sebaliknya dari bergerak menjadi
diam
Contoh :gaya tarik,gaya gesek,gaya lentur dll.
Teknologi dan Rekayasa
3/6
4. Teknologi dan Rekayasa
Gaya biasanya
disimbolkan dengan huruf F
Satuan gaya adalah Newton.
Yaitu perkalian antara besarnya massa /m= ( kg )
dengan perpanjangan a ( m/det2).
F = m x a.
5. Hukum 1 Newton
Hukum 1 Newton berbunyi: “Benda yang
dalam keadaan diam akan mempertahankan
keadaannya untuk tetap diam dan benda
yang sedang bergerak lurus beraturan akan
cenderung mempertahankan keadaannya
untuk bergerak lurus beraturan dalam arah
yang sama selama tidak ada gaya yang
bekerja padanya”.
Teknologi dan Rekayasa
6. Sifat benda untuk mempertahankan
keadaannya yang diam tetap diam, yang
bergerak lurus beraturan tetap bergerak
lurus beraturan disebut inersia
(kelembaman) benda.
F=0,maka :
-benda diam (v= 0 m/det )
-benda bergerak lurus beraturan
(v=konstan).
Teknologi dan Rekayasa
7. Hukum 2 Newton
Hukum 2 Newton berbunyi “Percepatan
sebuah benda yang diberi gaya adalah
sebanding dengan besar gaya dan
berbanding terbalik dengan massa benda”
Teknologi dan Rekayasa
8.
Dalam bentuk rumus hukum 2 Newton
dapat dituliskan sbb
F = m . a
dimana,
F = gaya (N).
m = massa benda (kg).
a = percepatan benda (m/s2).
Teknologi dan Rekayasa
9. Hukum 3 Newton
Hukum 3 Newton berbunyi “Setiap ada
gaya aksi, maka akan selalu ada gaya
reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan”.
Teknologi dan Rekayasa
10. Hukum 3 Newton menjelaskan bahwa setiap
ada gaya aksi akan timbul gaya reaksi yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Ciri gaya aksi – reaksi :
* besarnya sama.
* arah berlawanan.
* bekerja pada benda yang berlainan.
Teknologi dan Rekayasa
11. Teknologi dan Rekayasa
MACAM MACAM GAYA
Secara garis besar gaya terbagi dua yaitu
1. Gaya sentuh adalah gaya yang langsung mengenai benda
a. Gaya otot yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot
manusia dan hewan
b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan
ketika dua benda saling bersentuhan.
Gaya gesek dapat menimbulkan adanya hambatan
c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan
karena pegas atau per
12. Teknologi dan Rekayasa
2. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada
suatu benda tetapi tidak menyentuh bendanya
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena
adanya gaya tarik bumi
b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan
oleh magnet
13. Teknologi dan Rekayasa
PENGARUH GAYA TERHADAP BENDA
1. Gaya menyebabkan benda diam menjadi bergerak
2. Gaya menyebabkan benda bergerak menjadi diam
3. Gaya dapat menyebabkan benda berubah arah
4. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak lebih
cepat.
5. Gaya dapat merubah bentuk benda
14. Teknologi dan Rekayasa
ARAH GAYA
Gaya merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang
memiliki besar dan arah. Karena merupakan besaran
vektor, maka gaya dapat dilukiskan dengan diagram
vektor, yaitu sebuah anak panah
Misalkan sebuah gaya F yang dilukiskan dengan panjang
OA seperti ditunjukkan gambar
Anak panah memiliki titik tangkap O, ujung A, panjang OA,
dan arahnya dari O ke A.
15. Teknologi dan Rekayasa
Contoh :
Sebuah gaya F1 yang berarah ke kanan dan besarnya 4 N
dilukiskan dengan diagram vektor yang panjangnya 2 cm,
seperti pada gambar
Lukiskan diagram vektor-vektor gaya :
a. F2 = 3 N ke kanan
b. F3 = 6 N ke kiri
c. F4 = 5 N ke atas
d. F5 = 8 N ke bawah
17. Teknologi dan Rekayasa
a. Diagram vektor F2 = 3 N ke kanan dilukiskan dengan
anak panah yang mempunyai titik tangkap A, berarah
ke kanan dan panjangnya 1,5 cm
b. Diagram vektor F3 = 6 N ke kiri dilukiskan dengan
anak panah yang mempunyai titik tangkap A, berarah
ke kiri dan panjangnya 3 cm
c. Diagram vektor F4 = 5 N ke atas dilukiskan dengan
anak panah yang mempunyai titik tangkap A, berarah
ke atas dan panjangnya 2,5 cm
d. Diagram vektor F5 = 8 N ke bawah dilukiskan dengan
anak panah yang mempunyai titik tangkap A, berarah
ke bawah dan panjangnya 4 cm
19. Teknologi dan Rekayasa
Dua orang anak mendorong sebuah lemari dengan gaya searah masing-
masing 25N dan 33 N. Berapakah resultan gaya kedua anak tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
F1 = 25 N F2 = 33 N
Ditanyakan:
R = . . .?
Jawab:
Kedua anak tersebut mendorong lemari sehingga kedua gaya yang
diberikan searah.
R = F1 + F2
R = 25 + 33
R = 58 N
Jadi, resultan gaya kedua anak adalah 58 N.
CONTOH SOAL
21. Teknologi dan Rekayasa
Dua buah gaya masing-masing F1 = 12 N ke kanan dan F2 = 8 N ke
kiri.
Tentukan besar dan arah resultan gaya-gaya tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
F1 = 12 N ke kanan F2 = 8 N ke kiri
Ditanyakan:
R = . . .?.
Jawab:
Karena kedua gaya berlawanan arah maka
R =F1 – F2
R = 12 – 8
R = 4 N ke kanan
Jadi, resultan kedua gaya tersebut adalah 4 N ke arah kanan
CONTOH SOAL
22. Teknologi dan Rekayasa Teknologi dan Rekayasa
1. Tiga buah gaya segaris dan searah masing-masing
besarnya 2 N, 5 N, dan 10 N.
Tentukan resultan gaya-gaya tersebut!
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
Tentukan besar dan arah resultan gaya-gaya
tersebut
LATIHAN SOAL
25. Teknologi dan Rekayasa
R2 = R1 + K3
= K1 + K2 + K3
Penjumlahan 3 gaya yang mempunyai titik tangkap tunggal
26. Teknologi dan Rekayasa
MENYUSUN GAYA SECARA POLIGON
Metode ini dengan cara memindahkan gaya P2 ke ujung
P1, P3 ke ujungP2, P4 ke ujung P3, dan seterusnya
secara berantai. Pemindahan gayagaya
tersebut besar dan arahnya harus sama. Pemindahan
dilakukan berurutan
Resultan gaya diperoleh dengan menarik garis dari titik A
sampai ke ujung gaya yang terakhir, dan arahnya dari A
menuju titik ujung gaya terakhir itu
31. Teknologi dan Rekayasa
Empat gaya K1, K2, K3 dan K4 dengan besar dan
arah seperti pada gambar. Tentukan resultan dari
gaya-gaya berikut dengan metode polygon
32. Teknologi dan Rekayasa
Tegangan adalah reaksi yang timbul di seluruh bagian
spesimen dalam rangka menahan beban yang
diberikan. Bila penampangnya kecil itu dijumlah hingga
mencapai penampang spesimen, maka jumlah gaya per
satuan luas yang muncul di dalam bahan itu harus
menjadi sama dengan beban dari luar
TEGANGAN
σ : Tegangan (N/m2)
F : gaya (Newton)
A : luas (m2)
33. Teknologi dan Rekayasa
Tegangan timbul akibat adanya tekanan, tarikan,
bengkokan, dan reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi
tegangan tarik, pada pembebanan tekan terjadi
tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan yang lain
MACAM-MACAM TEGANGAN
a. Tegangan Normal
b. Tegangan Tarik
c. Tegangan Tekan
d. Tegangan Geser
e. Tegangan Lengkung
f. Tegangan Puntir
34. Teknologi dan Rekayasa
Tegangan normasl terjadi akibat adanya reaksi yang
diberikan pada benda. Jika gaya dalam diukur dalam N,
sedangkan luas penampang dalam m2, maka satuan
tegangan adalah N/m2 atau dyne/cm2.
A. TEGANGAN NORMAL
35. Teknologi dan Rekayasa
Tegangan tarik
pada umumnya
terjadi pada
rantai, tali, paku
keling, dan lain-
lain. Rantai yang
diberi beban W
akan mengalami
tegangan tarik
yang besarnya
tergantung pada
beratnya.
B. TEGANGAN TARIK
37. Teknologi dan Rekayasa
Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F
yang saling berlawanan dan terletak dalam satu garis
gaya. Misalnya, terjadi pada tiang bangunan yang belum
mengalami tekukan, porok sepeda, dan batang torak.
Tegangan tekan dapat ditulis:
C. TEGANGAN TEKAN
38.
39. Teknologi dan Rekayasa
Tegangan geser terjadi jika
suatu benda bekerja
dengan dua gaya yang
berlawanan arah, tegak
lurus sumbu batang, tidak
segaris gaya namun pada
penampangnya tidak
terjadi momen. Tegangan
ini banyak terjadi pada
konstruksi. Misalnya:
sambungan keling,
gunting, dan sambungan
baut
D. TEGANGAN GESER
41. Teknologi dan Rekayasa
Tegangan geser terjadi karena adanya gaya radial F yang
bekerja pada penampang normal dengan jarak yang relatif
kecil, maka pelengkungan benda diabaikan. Untuk hal ini
tegangan yang terjadi adalah Apabila pada konstruksi
mempunyai n buah paku keling, maka sesuai dengan
persamaan dibawah ini tegangan gesernya adalah
42. Teknologi dan Rekayasa
Misalnya, pada
poros-poros mesin
dan poros roda yang
dalam keadaan
ditumpu. Jadi,
merupakan tegangan
tangensial. Tegangan
lengkung pada
batang rocker arm
E. TEGANGAN LENGKUNG
43.
44. Teknologi dan Rekayasa
Tegagan puntir sering terjadi pada poros roda gigi dan
batang-batang torsi pada mobil, juga saat melakukan
pengeboran. Jadi, merupakan tegangan trangensial.
F. TEGANGAN PUNTIR
45.
46. Teknologi dan Rekayasa
Sebuah batang dengan diameter 8 cm mendapat beban
tarik sebesar 10 ton. Berapakah besarnya tegangan tarik
yang timbul?
CONTOH SOAL:
47. Teknologi dan Rekayasa
Momen gaya F terhadap titik pusat O adalah hasil kali
antara besarnya gayaF dengan
jarak garis gaya, ke titik pusat O. Besarnya momen
tergantung dari besarnya gayaF dan jarak
garis gaya terhadap titik putarnya (L). Dalam bidang
teknik mesin momen sering terjadi pada
saat mengencangkan mur atau baut, pengguntingan
pelat, sistem pegas, dan sebagainya
48. Teknologi dan Rekayasa
Dimana F = gaya, d= jarak gaya terhadap titik pusat, dan M = Momen gaya.
Dalam satuan SI (standar international), momen memiliki satuan Newton
meter (N.m)
49. Teknologi dan Rekayasa
Jika terdapat beberapa gaya yang tidak satu garis kerja seperti
gambar di bawah maka momen gayanya adalah jumlah dari
momen gaya-momen gaya itu terhadap titik tersebut
51. Ada 2 jenis momen berdasarkan pada posisi
gaya terhadap benda kerja.
1.Momen puntir/putar ( Mp).
Terbentuk oleh gaya puntiran/putar (Fp)
yang bekerja pada jarak tertentu (r ) dari
suatu benda yang mengakibatkan benda
terpelintir disepanjang sumbunya.
Mp = Fp x r
Teknologi dan Rekayasa
52. 2. Momen lentur/lengkung ( Ml).
Terbentuk oleh gaya lentur (Fl) yang
bekerja pada jarak tertentu (l ) dari
tumpuan peyangga benda yang
mengakibatkan benda melentur/melendut
disepanjang sumbunya.
ML = Fl x l
Teknologi dan Rekayasa
53. Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan
tenaga melalui putaran
mesin. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti
cakra tali, puli sabuk mesin, piringan
kabel, tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi, dipasang
berputar terhadap poros dukung
yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang
berputar.
Contoh sebuah
poros dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta
api, as gardan, dan lain-lain.
Teknologi dan Rekayasa
56. 1.Gandar
Gandar merupakan poros yang tidak
mendapatkan beban puntir, fungsinya
hanya sebagai penahan beban, biasanya
tidak berputar. Contohnya seperti
yang dipasang pada roda-roda kereta
barang, atau pada as truk bagian depan
Teknologi dan Rekayasa
57. 2.Spindle
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran, disebut
spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya
harus kecil dan bentuk
serta ukurannya harus teliti.
Teknologi dan Rekayasa
58. 3.Poros transmisi
Poros transmisi berfungsi untuk
memindahkan tenaga mekanik salah
satu elemen mesin ke elemen mesin yang
lain. Poros transmisi mendapat
beban puntir murni atau puntir dan lentur
yang akan meneruskan daya ke
poros melalui kopling, roda gigi, puli
sabuk atau sproket rantai, dan lain-lain.
Teknologi dan Rekayasa
61. 1. Roda Gigi Spur
Klasifikasi Roda Gigi
Roda gigi ini bersifat tetap yang mana
dalam artinya tidak dapat dilepas pada
saat mesin dalam keadaan berputar
Roda gigi lurus, yaitu suatu elemen mesin
yang berfungsi sebagai penerus daya dan
putaran dari poros penggerak ke poros
yang digerakkan tanpa terjadi slip, dimana
sumbu kedua poros tersebut terletak saling
sejajar
64. 2. Roda Gigi Helik
Bentuk dasar geometrisnya sama dengan roda gigi lurus, tetapi arah alur profil
giginya mempunyai kemiringan terhadap sumbu putar. Selain untuk posisi
sumbu yang sejajar, Roda Gigi miring dapat digunakan pula untuk pemasangan
sumbu bersilangan. Dengan adanya kemiringan alur gigi, maka perbandingan
kontak yang terjadi jauh lebih besar dibanding Roda gigi lurus yang seukuran,
sehingga pemindahan putaran maupun beban pada gigi-giginya berlangsung
lebih halus. Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada putaran tinggi dan
beban besar
65. Teknologi dan Rekayasa
Khusus untuk penggunaan dalam posisi sumbu sejajar, serta untuk
menetralisir gaya aksial yang terjadi, dibuat roda gigi miring atau lebig
populer disebut Roda gigi"Herring bone", yaitu dengan dibuat dua alur profil
gigi dengan posisi sudut kemiringan saling berlawanan.
Roda gigi Herring bone dapat dibuat dalam lisa macam, yaitu :
a. Herring bone dengan gigi V setangkup
b. Herring bone dengan gigi V bersilang -
c. Herring bone dengan gigi V berpotongan tengah
66.
67. Teknologi dan Rekayasa
Roda gigi dobel helik
Roda gigi heliks ganda (double helical
gear) atau roda gigi herringbone muncul
karena masalah dorongan aksial (axial
thrust) dari roda gigi heliks tunggal. Double
helical gear memuliki dua pasang gigi yang
berbentuk V sehingga seolah-olah ada dua
roda gigi heliks yang disatukan. Hal ini
akan menyebabkan dorongan aksial saling
meniadakan. Roda gigi heliks ganda lebih
sulit untuk dibuat karena kerumitan
bentuknya.
68. Teknologi dan Rekayasa
3. Roda Gigi Bevel
Roda Gigi Payung sering disebut juga
Roda Gigi kerucut atau Bevel Gear.
Peaggunaannya secara umum untuk
pengtransmisian putaran dan beban
dengan posisi sumbu menyudut
berpotongan dimana kebanyakan bersudut
90@. Khusus jenis Roda gigi payung
hypoid, posisi sumbunya bersilangan.
Pada pemasangan Roda gigi payung
umumnya salah satu dipasang dengan
kanstruksi tumpuan melayang, terutama
pada Roda gigi penggerak
69. Teknologi dan Rekayasa
Roda Gigi Payung Gigi Lurus (Plain Bevel)
Untuk jenis ini mempunyai konstruksi yang
sederhana dibandins jenis roda gigi
payung laiimya. Pembuatannya relatip
mudah dan penggunaannya untuk
konstruksi umum yang sederhana sampai
sedang, baik dalam menerima beban
maupun putaran
70. Teknologi dan Rekayasa
Roda Gigi Payung Gigi Miring
Disebut juga Spiral bevel gear. Perbendaan
antara Bentuk gigi lurus dengan bentuk gigi
miring pada Roda Gigi payung ini, kurang
lebih seperti perbedaan yang terdapat pada
Roda gigi lurus dengan Roda gigi miring
(Spur Gear), dimana dengan adanya
kemiringan tersebut akan meningkan
kemampuan menerima beban,
mengurangi kebisingan sehingga dapat
digunakan pada putaran yang lebih tinggi
dibanding dengan Roda Gigi payung gigi
lurus pada ukuran geometris yang sama
71. Teknologi dan Rekayasa
Roda Gigi Payung Zero
Bentuk gigi berupa lengkung spiral dengan
sudut spiral nol derajat, sehingga secara
sepintas tampak seperti Roda gigi lurus
dengan gigi melengkung. Kemampuan
Roda Gigi Payung Zerol ini kurang lebih
sama seperti Roda Gigi payung gigi miring
(Spiral), hanya pembuatannya lebih sulit
dan bekerja lebih tenang serta tahan lama
72. Teknologi dan Rekayasa
Roda Gigi Payung Hypoid
Jenis Roda Gigi payung ini lebih populer
digu- nakan pada, kendaraan bermotor
saja, tapi untuk konstruksi general,
mekanik yang memerlukan putaran tinggi
serta beban besar yang dinamis dapat
menggunakan jenis Roda gigi payung ini.
Bentuk alur giginya berupa lengkung
hypoid, sehingga posisi sumbu tidak tegak
lurus berpotongan, tetapi bersilangan,
sehingga akan memudahkan pemasangan
tumpuan bantalan pada kedua Roda
giginya
74. Teknologi dan Rekayasa
3. Roda Gigi Cacing
Roda gigi cacing di gunakan
untuk posisi sumbu bersilangan
dan pengtransmisian putaran
selalu berupa reduksi.Pada
sepasang roda gigi cacing
terdiri dari batang cacing yang
selalu sebagai penggerak dan
Roda gigi cacing sebagai
pengikut.Bahan batang cacing
umumnya lebih kuat dari pada
roda cacingnya,selain itu
batang cacing umumnya di buat
berupa kontruksi
terpadu,dimana bentuk alur
cacingnya berupa spiral
76. Teknologi dan Rekayasa
Jenis Penggerak Rantai
Pemakaian komponen penggerak dengan
roda gigi mewajibkan jarak antara noken-
as dan kruk-as harus pendek dan biasanya
di gunakan pada mesin motor jenis OHV
(overhead valve). Karena kerja dari
komponen ini saling bertautan antar gigi
yang akan menimbulkan suara berisik,
maka roda gigi di buat miring dan biasanya
roda gigi noken-as di buat dari bahan
sintetis. -
79. Teknologi dan Rekayasa
Komponen penggerak jenis rantai
(Timing chain/keteng/kamrat)
Pemakaian komponen penggerak rantai lebih unggul dari penggerak
roda gigi. Karena selain jarak antara noken-as dan kruk-as bisa di buat
panjang, komponen penggerak dengan rantai relatif tidak menimbulkan
suara berisik apalagi yang sudah pakai rantai silent chain seperti pada
motor generasi SUZUKI SHOGUN dan penggerak rantai biasa di pakai
pada mesin motor jenis OHC (overhead camshaft). -
81. Teknologi dan Rekayasa
Rantai tersedia dalam tiga jenis :
Rantai mata-gigi rata atau dapat dilepaskan (plain or detachable link chain)
Rantai gelinding (Roller chain)
Rantai tak bersuara (Silent chain)
Roller chain Silent chain
detachable link chain
82. Teknologi dan Rekayasa
Keunggulan Penggerak Rantai
Penggerak rantai bekerja efisien dan tidak selip
Penggerak cukup fleksibel dan compact.
Penggerak rantai cukup murah
Rantai mempertahankan rasio kecepatan tetap tanpa selip
Rantai tahan terhadap panas dan kotoran serta tidak terpengaruh
oleh cuaca apabila dilumasi dengan benar.
Penggerak rantai dapat menahan beban yang lebih berat daripada
belt.
Kelemahan Penggerak Rantai
Penggerak rantai cukup bising
Rantai biasanya sering memerlukan pelumasan.
Sebagian besar rantai akan menerima kesalahan pelurusan yang
sangat kecil.
Rantai umumnya tidak digunakan dimana penggerak sering
mengalami selip (terdapat pengecualian).
83. Teknologi dan Rekayasa
Jenis Penggerak Sabuk
Komponen penggerak jenis Sabuk (Timing belt)
Penggunaan komponen penggerak sabuk bertujuan untuk menekan suara
berisik. Sabuk dibuat bergigi agar penyetelan tidak berubah, karena jika
penyetelan sabuk salah atau berubah dapat mengakibatkan klep dan piston
bertabrakan. Sabuk (timing belt) terbuat dari karet sintetis yang diperkuat
dengan polyester. -
84. Bantalan diperlukan untuk menumpu poros
berbeban, agar dapat berputar atau
bergerak bolak-balik secara kontinyu serta
tidak berisik akibat adaya gesekan. Posisi
bantalan harus kuat, hal ini agar elemen
mesin dan poros dapat bekerja dengan
sempurna.
Teknologi dan Rekayasa
85. Teknologi dan Rekayasa
85
BANTALAN
Bantalan luncur
Bantalan Radial atau disebut jurnal bearing, dimana arah beban yang
ditumpu bantalan adalah tegak lurus terhadap sumbu poros. Bantalan ini
untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar.
Konstruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada
poros engkol..
A. Bantalan luncur Radial
86. Teknologi dan Rekayasa
B. Bantalan Luncur Aksial
Bantalan aksial atau disebut trust
bearing, yaitu arah beban yang
ditumpu bantalan adalah sejajar
dengan sumbu poros.Bantalan ini
menghantarkan poros engkol
menerima gaya aksial yaitu
terutama pada saat terjadi
melepas / menghubungkan plat
kopling saat mobil berjalan.
Konstruksi bantalan ini juga
terbelah / terbagi menjadi dua dan
dipasang pada poros jurnal
bagian paling tengah.
87. Teknologi dan Rekayasa
Bantalan gelinding
Di mana terjadi gesekan gelinding antara
bagian yang
berputar dengan yang diam melalui
elemen gelinding seperti rol atau rol
jarum
Bearing ini mempunyai alur dalam pada
kedua cincinnya. Karena memiliki alur,
maka jenis ini mempunyai kapasitas
dapat menahan beban secara ideal pada
arah radial dan aksial. Maksud dari beban
radial adalah beban yang tegak lurus
terhadap sumbu poros, sedangkan beban
aksial adalah beban yang searah sumbu
poros.
89. Teknologi dan Rekayasa
•Single row groove ball
bearings
Bearing ini mempunyai alur
dalam pada kedua cincinnya.
Karena memiliki alur, maka
jenis ini mempunyai
kapasitas dapat menahan
beban secara ideal pada arah
radial dan aksial. Maksud
dari beban radial adalah
beban yang tegak lurus
terhadap sumbu poros,
sedangkan beban aksial
adalah beban yang searah
sumbu poros.
90. Teknologi dan Rekayasa
Double row self aligning ball
bearings
Jenis ini mempunyai dua baris
bola, masing-masing baris
mempunyai alur sendiri-sendiri
pada cincin bagian dalamnya.
Pada umumnya terdapat alur
bola pada cincin luarnya. Cincin
bagian dalamnya mampu
bergerak sendiri untuk
menyesuaikan posisinya. Inilah
kelebihan dari jenis ini, yaitu
dapat mengatasi masalah poros
yang kurang sebaris.
91. Teknologi dan Rekayasa
Single row angular
contact ball bearings
Berdasarkan
konstruksinya, jenis ini
ideal untuk beban
radial. Bearing ini
biasanya dipasangkan
dengan bearing lain,
baik itu dipasang
secara pararel
maupun bertolak
belakang, sehingga
mampu juga untuk
menahan beban aksial
92. Teknologi dan Rekayasa
Double row angular
contact ball bearings
Disamping dapat
menahan beban radial,
jenis ini jgua dapat
menahan beban aksial
dalam dua arah. Karena
konstruksinya juga, jenis
ini dapat menahan beban
torsi. Jenis ini juga
digunakan untuk
mengganti dua buah
bearing jika ruangan yang
tersedia tidak mencukupi
93. Teknologi dan Rekayasa
Double row barrel roller
bearings
Bearing ini mempunyai dua baris
elemen roller yang pada
umumnya mempunyai alur
berbentuk bola pada cincin
luarnya. Jenis ini memiliki
kapasitas beban radial yang
besar sehingga ideal untuk
menahan beban kejut
94. Teknologi dan Rekayasa
Single row cylindrical bearings
Jenis ini mempunyai dua alur pada
satu cincin yang biasanya terpisah.
Eek dari pemisahan ini, cincin dapat
bergerak aksial dengan mengikuti
cincin yang lain. Hal ini merupakan
suatu keuntungan, karena apabila
bearing harus mengalami perubahan
bentuk karena temperatur, maka
cincinya akan dengan mudah
menyesuaikan posisinya. Jenis ini
mempunyai kapasitas beban radial
yang besar pula dan juga cocok untuk
kecepatan tinggi
95. Teknologi dan Rekayasa
Tapered roller bearings
Dilihat dari konstriksinya,
jenis ini ideal untuk beban
aksial maupun radial. Jenis
ini dapat dipisah, dimana
cincin dalamnya dipasang
bersama dengan rollernya
dan cincin luarnya terpisah
96. Teknologi dan Rekayasa
96
Berdasarkan arah beban terhadap poros, maka bantalan
dibedakan menjadi:
Bantalan radial, di mana arah beban yang ditumpu bantalan tegak lurus
sumbu poros.
97. Teknologi dan Rekayasa
97
Bantalan aksial, di mana arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu
poros.
Bantalan gelinding khusus, di mana bantalan ini menumpu beban yang
arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.