SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
KULIAH I
MEKANIKA REKAYASA I
PENDAHULUAN
Buku apa yang dipakai?
 R. C. Hibbeler, Engineering Mechanics, 7th - 10th
Edition, Person Prentice-Hall
 Buku-buku Engineering Mechanics lain yang
ditulis oleh: Beer, Meriam, Schaum, dll
 Timoshenko, S.,D.H. Young. Mekanika Teknik.
Terjemahan, edisi ke-4, Penerbit Erlangga.
Jakarta. 1996.
Sistem Evaluasi
 Kehadiran : 10 %
 Tugas : 40 %
 UTS : 20 %
 UAS : 30 %
Penjelasan TUGAS
 Dikerjakan pada kertas Folio Bergaris
 Tulis nama dan NIM di sebelah kanan
atas, serta tanggal dan tugas ke berapa
 Silahkan mengerjakan soal apa saja yang
berkaitan dengan materi yang disampaikan
 Silahkan mengerjakan berapa pun soal
yang sanggup anda selesaikan
Output yang dikuasai ?
 Menggambar FBD
 Memakai persamaan keseimbangan
 Menentukan gaya reaksi di tumpuan
 Membuat diagram gaya geser dan
diagram momen
 Menentukan besar dan posisi gaya
geser maksimum dan momen
maksimum
MEKANIKA
Apa itu Mekanika?
Cabang ilmu fisika Ilmu yang
mempelajari dan meramalkan
kondisi benda diam atau bergerak
akibat pengaruh gaya yang
bereaksi pada benda tersebut.
Mekanika Dibedakan:
1. Mekanika benda tegar (mechanics of rigid
bodies)
2. Mekanika benda berubah bentuk
(mechanics of deformable)
3. Mekanika fluida (mechanics of fluids)
Mekanika benda tegar:
• Statika : mempelajari benda dalam
keadaan diam.
• Dinamika : mempelajari benda dalam
keadaan bergerak.
Prinsip Dasar (6 hukum utama dalam Mekanika)
1. Hukum Paralelogram
- Dua buah gaya yang bereaksi pada suatu partikel,
dapat digantikan dengan satu gaya (gaya resultan)
yang diperoleh dengan menggambarkan diagonal
jajaran genjang dengan sisi kedua gaya tersebut.
- Dikenal juga dengan Hukum Jajaran Genjang
Kondisi keseimbangan atau gerak suatu benda
tegar tidak akan berubah jika gaya yang
bereaksi pada suatu titik diganti dengan gaya
lain yang sama besar dan sama arah, tapi
bereaksi pada titik berbeda, asal masih dalam
garis aksi yang sama.
Dikenal dengan Hukum Garis Gaya
2. Hukum Transmisibilitas Gaya
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu
partikel sama dengan nol (tidak ada gaya), maka
partikel diam akan tetap diam dan atau partikel
bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan
konstan.
Dikenal dengan Hukum Kelembaman
Benda dalam kondisi diam (bola
kuning) akan tetap diam
Benda dalam kondisi bergerak (bola
biru) akan tetap bergerak pada
kecepatan yang sama pada garis lurus
Kecuali ada gaya eksternal yang
bekerja
3. Hukum I Newton :
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu
partikel tidak sama dengan nol,... partikel
tersebut akan memperoleh percepatan
sebanding dengan besarnya gaya resultan
dalam arah yang sama dengan arah gaya
resultan tersebut.
Jika F diterapkan pada massa m, maka
berlaku:
Σ F = m . a
4. Hukum II Newton :
5. Hukum III Newton :
Gaya aksi dan reaksi antara benda yang berhubungan
mempunyai besar dan garis aksi yang sama, tetapi
arahnya berlawanan.
F Aksi = F Reaksi
6. Hukum Gravitasi Newton :
Dua partikel dengan massa m1 dan m2 akan saling
tarik menarik secara proporsional terhadap massanya
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya
dimana besar F dinyatakan dengan :
d = jarak antara 2 partikel
G = konstanta gravitasi
System Satuan
Mengacu pada Sistem Internasional (SI)
• Kecepatan : m/s
• Gaya : N
• Percepatan : m/s2
• Momen : N m atau Nmm
• Massa : kg
• Panjang : m atau mm
• Daya : W
• Tekanan : N/m2 atau pascal (Pa)
• Tegangan : N/mm2 atau MPa
• dll
Simbol Satuan
GAYA
Gaya adalah aksi suatu
benda terhadap benda lain.
Umumnya ditentukan oleh
titik tangkap, besar dan arah.
Pengaruh luar
Pengaruh dalam
Aksi dan
Reaksi
Tegangan
dan
Regangan
Gaya Kolinier
Gaya Konkuren
Gaya Koplanar
Gaya Kopel
Prinsip transmisibilitas,
yang menyatakan bahwa
sebuah gaya dapat
diterapkan pada
sembarang titik pada
garis kerja tanpa
mengubah pengaruh
resultan dari luar gaya
tersebut yang bekerja
pada suatu benda tegar
garis kerja
Sebuah gaya mempunyai besar,
arah dan titik tangkap tertentu yang
digambarkan dengan anak panah.
Makin panjang anak panah maka
makin besar gayanya.
1. Gaya Kolinier :
gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis lurus
2. Gaya Konkuren :
gaya-gaya yang garis kerjanya berpotongan pada satu titik.
3. Gaya Koplanar :
gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang
4. Gaya Kopel :
Sepasang gaya yang sejajar sama besar dan berlawanan arah
yang bekerja pada suatu batang (benda), akan menimbulkan
menimbulkan kopel (momen) pada batang tersebut.
M = F x r dengan F adalah gaya dan r adalah jarak antar gaya
RESULTAN GAYA
Dua gaya yang bekerja bersamaan (kongkuren) dapat
dijumlahkan menurut jajaran genjang dalam bidang yang
dibentuk oleh keduanya untuk mendapatkan jumlahnya
atau Resultan.
Metode 1. Jajaran Genjang
R = A + B
+ =
A
A
Besarnya Gaya R = | R | = 
cos
2
2
2
AB
B
A 

Besarnya Gaya A+B = R = |R| = θ
cos
2
2 AB
B
A +
+
Besarnya Gaya A-B = S = |S| = θ
cos
2 AB
B
A -
+
2
2
2
 Jika Gaya A dan B searah  θ = 0o : R = A + B
 Jika Gaya A dan B berlawanan arah  θ = 180o : R = A - B
 Jika Gaya A dan B Saling tegak lurus  θ = 90o : R = 0
Catatan : Untuk Selisih (-) arah gaya di balik
+ =
A
A
B
+ + + =
A
D
A+B+C+D
A
B
C
D
Metode 2. Segitiga
Metosde 3. Poligon (Segi Banyak)
Ay
By
Ax Bx
A
B
Y
X
Gaya diuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y)
A = Ax.i + Ay.j ; B = Bx.i + By.j
Ax = A cos θ ; Bx = B cos θ
Ay = A sin θ ; By = B sin θ
Besar Gaya A + B = |A+B| = |R|
2
2
y
x R
R 
|R| = |A + B| =
Arah Gaya R (terhadap sb.x positif) = tg θ =
x
y
R
R
x
y
R
R
θ = arc tg
Ry = Ay + By
Rx = Ax + Bx
Metode 4. Uraian
SISTEM GAYA DUA DIMENSI
Penguraian gaya F = Fx + Fy
j
i
F y
x F
F 

Di mana :
Fx dan Fy Komponen-komponen vektor dari F
Fx dan Fy Panjang komponen-komponen vektor dari F
x
y
y
y
x
x
F
F
F
F
F
F
F
F
F
1
2
2
tan
sin
cos









i dan j Vektor satuan dalam arah sumbu x dan sumbu y
SISTEM GAYA DUA DIMENSI
Resultan R berdasarkan komponen-komponen tegak lurus
   
   j
i
j
i
j
i
j
i
F
F
R
2
1
2
1
2
2
1
1
2
1
y
y
x
x
y
x
y
x
y
x
F
F
F
F
R
R
F
F
F
F



















y
y
y
y
x
x
x
x
F
F
F
R
F
F
F
R
2
1
2
1
di mana
Tumpuan adalah tempat bersandarnya suatu konstruksi & tempat
bekerjanya reaksi. Masing-masing mempunyai karakteristik
berbeda.
1. Tumpuan sendi
2. Tumpuan rol
3. Tumpuan jepit
4. Tumpuan gesek
5. Tumpuan bidang datar
6. Tumpuan tali
7. Pendel
8. Tumpuan titik
Untuk lebih jelasnya, berikut dijelaskan masing-masing karakteristik
tumpuan pada bidang Mekanika Teknik atau Analisis Struktur.
1. Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi adalah tumpuan yang dapat menerima gaya dari segala
arah, akan tetapi tidak mampu menahan momen
2. Tumpuan Rol
Tumpuan Rol adalah tumpuan yang hanya dapat menahan gaya bekerja
tegak lurus (vertical) dan tidak dapat menahan momen.
3. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit adalah tumpuan yang dapat menahan gaya dalam segala
arah dan dapat menahan momen.
Konsep Keseimbangan
Gaya reaksi dapat ditentukan dengan syarat-syarat
keseimbangan yaitu :
∑H=0, ∑V=0 dan ∑M=0.
Konsep Keseimbangan
Tanda arah dalam reaksi:
Vertikal = (-) apabila arah nya kebawah dan (+)
apabila arahnya ke atas
Horizontal = (-) apabila mendekati tumpuan (+)
menjauhi tumpuan
Momen = (+) apabila arah nya searah jarum jam dan
mengarah ke tumpuan dan (-) sebaliknya
Cara Menghitung Momen = (gaya) x (jarak)
JENIS KONSTRUKSI
Ada dua jenis konstruksi yaitu konstruksi statis tertentu dan
konstruksi statis tak tentu.
Pada konstruksi statis tertentu, besarnya reaksi dan momen dapat
ditentukan dengan persamaan keseimbangan.
Sedangkan pada persamaan konstruksi statis tak tentu, tidak dapat
diselesaikan dengan persamaan keseimbangan.
Untuk mempermudah dan mempercepat dalam menentukan jenis
konstruksi, dapat digunakan persamaan:
R = B+2
R = Jumlah Reaksi yang akan ditentukan
B = Jumlah Batang
Bila R > B+2, berarti konstruksi statis tak tentu
Konstruksi Balok Sederhana
Konstruksi balok sederhana adalah konstruksi yang
ditumpu pada dua titik tumpu, yang masing-masing berupa
sendi dan rol.
Jenis konstruksi ini adalah statis tertentu, yang dapat
diselesaikan dengan persamaan keseimbangan.
1. Konstruksi balok sederhana dengan sebuah beban
terpusat
Contoh 1
Suatu konstruksi sederhana (tumpuan sendi rol) seperti di bawah ini.
Diketahui :
P = 20 kN
a = 4 m
b = 6 m
Ditanyakan :
Nilai VA, HA & VB
Tugas 1
Suatu konstruksi sederhana (tumpuan sendi rol) seperti di bawah ini.
Diketahui :
P = 30+A kN (Nilai A = angka terakhir NIM)
a = 6 m
b = 2 m
Ditanyakan :
Nilai VA, HA , dan VB
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

More Related Content

Similar to Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
10-Analisis Gaya Statis.pdf
10-Analisis Gaya Statis.pdf10-Analisis Gaya Statis.pdf
10-Analisis Gaya Statis.pdfdheaamelia14
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL-
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1Jaka Jaka
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 17abidin
 
FISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaFISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaEko Efendi
 
dinamika
dinamikadinamika
dinamikawa-gp
 
Indra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaIndra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaRiyanAdita
 
Handout getaran harmonis
Handout getaran harmonisHandout getaran harmonis
Handout getaran harmonissyifa tunnisa
 
Mekanika teknik2
Mekanika teknik2Mekanika teknik2
Mekanika teknik2frans2014
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10radar radius
 
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTXMEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTXyosevinaMsc
 
Kuliah 1 - Prinsip Dasar Mekanika.pdf
Kuliah 1 - Prinsip Dasar Mekanika.pdfKuliah 1 - Prinsip Dasar Mekanika.pdf
Kuliah 1 - Prinsip Dasar Mekanika.pdfDewantara19
 

Similar to Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk (20)

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
10-Analisis Gaya Statis.pdf
10-Analisis Gaya Statis.pdf10-Analisis Gaya Statis.pdf
10-Analisis Gaya Statis.pdf
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
Fisika industri 10
Fisika industri 10Fisika industri 10
Fisika industri 10
 
DOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptxDOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptx
 
591 1 statika_struktur (1)
591 1 statika_struktur (1)591 1 statika_struktur (1)
591 1 statika_struktur (1)
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
FISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaFISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamika
 
3dinamika
3dinamika3dinamika
3dinamika
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
dinamika
dinamikadinamika
dinamika
 
Indra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaIndra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipa
 
Handout getaran harmonis
Handout getaran harmonisHandout getaran harmonis
Handout getaran harmonis
 
Mekanika teknik2
Mekanika teknik2Mekanika teknik2
Mekanika teknik2
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
 
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTXMEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
 
Kuliah 1 - Prinsip Dasar Mekanika.pdf
Kuliah 1 - Prinsip Dasar Mekanika.pdfKuliah 1 - Prinsip Dasar Mekanika.pdf
Kuliah 1 - Prinsip Dasar Mekanika.pdf
 
Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013
 
fisika xi 1 3
fisika xi 1 3fisika xi 1 3
fisika xi 1 3
 

Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

  • 2. Buku apa yang dipakai?  R. C. Hibbeler, Engineering Mechanics, 7th - 10th Edition, Person Prentice-Hall  Buku-buku Engineering Mechanics lain yang ditulis oleh: Beer, Meriam, Schaum, dll  Timoshenko, S.,D.H. Young. Mekanika Teknik. Terjemahan, edisi ke-4, Penerbit Erlangga. Jakarta. 1996.
  • 3. Sistem Evaluasi  Kehadiran : 10 %  Tugas : 40 %  UTS : 20 %  UAS : 30 %
  • 4. Penjelasan TUGAS  Dikerjakan pada kertas Folio Bergaris  Tulis nama dan NIM di sebelah kanan atas, serta tanggal dan tugas ke berapa  Silahkan mengerjakan soal apa saja yang berkaitan dengan materi yang disampaikan  Silahkan mengerjakan berapa pun soal yang sanggup anda selesaikan
  • 5. Output yang dikuasai ?  Menggambar FBD  Memakai persamaan keseimbangan  Menentukan gaya reaksi di tumpuan  Membuat diagram gaya geser dan diagram momen  Menentukan besar dan posisi gaya geser maksimum dan momen maksimum
  • 7. Apa itu Mekanika? Cabang ilmu fisika Ilmu yang mempelajari dan meramalkan kondisi benda diam atau bergerak akibat pengaruh gaya yang bereaksi pada benda tersebut.
  • 8. Mekanika Dibedakan: 1. Mekanika benda tegar (mechanics of rigid bodies) 2. Mekanika benda berubah bentuk (mechanics of deformable) 3. Mekanika fluida (mechanics of fluids) Mekanika benda tegar: • Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. • Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.
  • 9. Prinsip Dasar (6 hukum utama dalam Mekanika) 1. Hukum Paralelogram - Dua buah gaya yang bereaksi pada suatu partikel, dapat digantikan dengan satu gaya (gaya resultan) yang diperoleh dengan menggambarkan diagonal jajaran genjang dengan sisi kedua gaya tersebut. - Dikenal juga dengan Hukum Jajaran Genjang
  • 10. Kondisi keseimbangan atau gerak suatu benda tegar tidak akan berubah jika gaya yang bereaksi pada suatu titik diganti dengan gaya lain yang sama besar dan sama arah, tapi bereaksi pada titik berbeda, asal masih dalam garis aksi yang sama. Dikenal dengan Hukum Garis Gaya 2. Hukum Transmisibilitas Gaya
  • 11. Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel sama dengan nol (tidak ada gaya), maka partikel diam akan tetap diam dan atau partikel bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Dikenal dengan Hukum Kelembaman Benda dalam kondisi diam (bola kuning) akan tetap diam Benda dalam kondisi bergerak (bola biru) akan tetap bergerak pada kecepatan yang sama pada garis lurus Kecuali ada gaya eksternal yang bekerja 3. Hukum I Newton :
  • 12. Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel tidak sama dengan nol,... partikel tersebut akan memperoleh percepatan sebanding dengan besarnya gaya resultan dalam arah yang sama dengan arah gaya resultan tersebut. Jika F diterapkan pada massa m, maka berlaku: Σ F = m . a 4. Hukum II Newton :
  • 13. 5. Hukum III Newton : Gaya aksi dan reaksi antara benda yang berhubungan mempunyai besar dan garis aksi yang sama, tetapi arahnya berlawanan. F Aksi = F Reaksi
  • 14. 6. Hukum Gravitasi Newton : Dua partikel dengan massa m1 dan m2 akan saling tarik menarik secara proporsional terhadap massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya dimana besar F dinyatakan dengan : d = jarak antara 2 partikel G = konstanta gravitasi
  • 15. System Satuan Mengacu pada Sistem Internasional (SI) • Kecepatan : m/s • Gaya : N • Percepatan : m/s2 • Momen : N m atau Nmm • Massa : kg • Panjang : m atau mm • Daya : W • Tekanan : N/m2 atau pascal (Pa) • Tegangan : N/mm2 atau MPa • dll
  • 17. GAYA Gaya adalah aksi suatu benda terhadap benda lain. Umumnya ditentukan oleh titik tangkap, besar dan arah. Pengaruh luar Pengaruh dalam Aksi dan Reaksi Tegangan dan Regangan Gaya Kolinier Gaya Konkuren Gaya Koplanar Gaya Kopel Prinsip transmisibilitas, yang menyatakan bahwa sebuah gaya dapat diterapkan pada sembarang titik pada garis kerja tanpa mengubah pengaruh resultan dari luar gaya tersebut yang bekerja pada suatu benda tegar garis kerja Sebuah gaya mempunyai besar, arah dan titik tangkap tertentu yang digambarkan dengan anak panah. Makin panjang anak panah maka makin besar gayanya.
  • 18. 1. Gaya Kolinier : gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis lurus 2. Gaya Konkuren : gaya-gaya yang garis kerjanya berpotongan pada satu titik.
  • 19. 3. Gaya Koplanar : gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang
  • 20. 4. Gaya Kopel : Sepasang gaya yang sejajar sama besar dan berlawanan arah yang bekerja pada suatu batang (benda), akan menimbulkan menimbulkan kopel (momen) pada batang tersebut. M = F x r dengan F adalah gaya dan r adalah jarak antar gaya
  • 21. RESULTAN GAYA Dua gaya yang bekerja bersamaan (kongkuren) dapat dijumlahkan menurut jajaran genjang dalam bidang yang dibentuk oleh keduanya untuk mendapatkan jumlahnya atau Resultan.
  • 22. Metode 1. Jajaran Genjang R = A + B + = A A Besarnya Gaya R = | R | =  cos 2 2 2 AB B A   Besarnya Gaya A+B = R = |R| = θ cos 2 2 AB B A + + Besarnya Gaya A-B = S = |S| = θ cos 2 AB B A - + 2 2 2  Jika Gaya A dan B searah  θ = 0o : R = A + B  Jika Gaya A dan B berlawanan arah  θ = 180o : R = A - B  Jika Gaya A dan B Saling tegak lurus  θ = 90o : R = 0 Catatan : Untuk Selisih (-) arah gaya di balik
  • 23. + = A A B + + + = A D A+B+C+D A B C D Metode 2. Segitiga Metosde 3. Poligon (Segi Banyak)
  • 24. Ay By Ax Bx A B Y X Gaya diuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y) A = Ax.i + Ay.j ; B = Bx.i + By.j Ax = A cos θ ; Bx = B cos θ Ay = A sin θ ; By = B sin θ Besar Gaya A + B = |A+B| = |R| 2 2 y x R R  |R| = |A + B| = Arah Gaya R (terhadap sb.x positif) = tg θ = x y R R x y R R θ = arc tg Ry = Ay + By Rx = Ax + Bx Metode 4. Uraian
  • 25. SISTEM GAYA DUA DIMENSI Penguraian gaya F = Fx + Fy j i F y x F F   Di mana : Fx dan Fy Komponen-komponen vektor dari F Fx dan Fy Panjang komponen-komponen vektor dari F x y y y x x F F F F F F F F F 1 2 2 tan sin cos          i dan j Vektor satuan dalam arah sumbu x dan sumbu y
  • 26. SISTEM GAYA DUA DIMENSI Resultan R berdasarkan komponen-komponen tegak lurus        j i j i j i j i F F R 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 y y x x y x y x y x F F F F R R F F F F                    y y y y x x x x F F F R F F F R 2 1 2 1 di mana
  • 27. Tumpuan adalah tempat bersandarnya suatu konstruksi & tempat bekerjanya reaksi. Masing-masing mempunyai karakteristik berbeda. 1. Tumpuan sendi 2. Tumpuan rol 3. Tumpuan jepit 4. Tumpuan gesek 5. Tumpuan bidang datar 6. Tumpuan tali 7. Pendel 8. Tumpuan titik Untuk lebih jelasnya, berikut dijelaskan masing-masing karakteristik tumpuan pada bidang Mekanika Teknik atau Analisis Struktur.
  • 28. 1. Tumpuan Sendi Tumpuan sendi adalah tumpuan yang dapat menerima gaya dari segala arah, akan tetapi tidak mampu menahan momen
  • 29. 2. Tumpuan Rol Tumpuan Rol adalah tumpuan yang hanya dapat menahan gaya bekerja tegak lurus (vertical) dan tidak dapat menahan momen.
  • 30. 3. Tumpuan Jepit Tumpuan jepit adalah tumpuan yang dapat menahan gaya dalam segala arah dan dapat menahan momen.
  • 31. Konsep Keseimbangan Gaya reaksi dapat ditentukan dengan syarat-syarat keseimbangan yaitu : ∑H=0, ∑V=0 dan ∑M=0.
  • 32. Konsep Keseimbangan Tanda arah dalam reaksi: Vertikal = (-) apabila arah nya kebawah dan (+) apabila arahnya ke atas Horizontal = (-) apabila mendekati tumpuan (+) menjauhi tumpuan Momen = (+) apabila arah nya searah jarum jam dan mengarah ke tumpuan dan (-) sebaliknya Cara Menghitung Momen = (gaya) x (jarak)
  • 33. JENIS KONSTRUKSI Ada dua jenis konstruksi yaitu konstruksi statis tertentu dan konstruksi statis tak tentu. Pada konstruksi statis tertentu, besarnya reaksi dan momen dapat ditentukan dengan persamaan keseimbangan. Sedangkan pada persamaan konstruksi statis tak tentu, tidak dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan. Untuk mempermudah dan mempercepat dalam menentukan jenis konstruksi, dapat digunakan persamaan: R = B+2 R = Jumlah Reaksi yang akan ditentukan B = Jumlah Batang Bila R > B+2, berarti konstruksi statis tak tentu
  • 34. Konstruksi Balok Sederhana Konstruksi balok sederhana adalah konstruksi yang ditumpu pada dua titik tumpu, yang masing-masing berupa sendi dan rol. Jenis konstruksi ini adalah statis tertentu, yang dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan. 1. Konstruksi balok sederhana dengan sebuah beban terpusat
  • 35. Contoh 1 Suatu konstruksi sederhana (tumpuan sendi rol) seperti di bawah ini. Diketahui : P = 20 kN a = 4 m b = 6 m Ditanyakan : Nilai VA, HA & VB
  • 36. Tugas 1 Suatu konstruksi sederhana (tumpuan sendi rol) seperti di bawah ini. Diketahui : P = 30+A kN (Nilai A = angka terakhir NIM) a = 6 m b = 2 m Ditanyakan : Nilai VA, HA , dan VB