SlideShare a Scribd company logo
1 of 79
Download to read offline
Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah: Elemen Mesin
Jumlah sks : 2 sks
Waktu Kuliah : 100 menit
MK prasyarat : Mekanika Teknik
 Didik Nurhadiyanto, MT.
 HP : 08157910438
 Email: abbazzahro@yahoo.com
 Mu’in: 085643864481
 Ipul: 085292004242
 Antarno (V): 085643727369
Tujuan
 Memperkenalkan Dasar-dasar
Perancangan Elemen Mesin Bagi
Mahasiswa
 Perancangan dimaksud meliputi:
Gaya-gaya, tegangan, seleksi bahan,
penentuan ukuran, fungsi utama dan
merancang elemen-elemen mesin.
Standar Kompetensi
Setelah mengikuti perkuliahan
Elemen Mesin ini mahasiswa mampu
untuk menjelaskan fungsi utama dan
merancang elemen-elemen mesin,
terutama elemen poros, belt, ulir,
pegas, kopling, dan roda gigi.
Materi Mata Kuliah
 Konsep Dasar Elemen Mesin
Meminda (mereview) Beberapa Hukum
Dasar dan Statika Benda Tegar
Diagram benda Bebas (Free Body
Diagram)
Contoh Soal dan Soal Latihan
Materi Mata Kuliah
 Tipe Tegangan yang Bekerja pada
Elemen Mesin
Konsep tegangan
Macam-macam tegangan
Tegangan yang diijinkan
Contoh soal dan soal latihan
Materi Mata Kuliah
 Perancangan Poros
Dasar-dasar Perancangan Poros (beban
aksial murni, puntir murni, bengkok
murni, gabungan bengkok serta puntir,
gabungan bengkok, puntir, dan aksial)
Contoh Soal dan Soal Latihan
Materi Mata Kuliah
 Ban Mesin (Belt)
Tinjauan Umum Sistem Transmisi daya
Rangkaian Sistem Transmisi Daya
Angka Perbandingan Transmisi yang Diijinkan
Perbandingan Transmisi pada Ban Mesin Bila
Slip dan Tebal Diperhitungkan
Panjang Ban Mesin
Perhitungan Kekuatan Mesin
Contoh Soal dan Soal Latihan
Materi Mata Kuliah
 Ulir Daya (Power Screws)
Tipe Ulir Daya
Parameter Perancangan Ulir Daya
Hubungan antara Momen Puntir dan
Gaya Aksial
Tegangan pada Ulir
Tegangan pada Batang Ulir
Contoh Soal dan Soal Latihan
Materi Mata Kuliah
 Perancangan Pegas Ulir (Hellical
Spring)
Tinjauan Umum Tentang Pegas
Bahan Pegas
Parameter Perancangan Pegas Ulir
Lenturan (defleksi) Pegas Ulir
Energi yang Mampu Disimpan Pegas
Contoh Soal dan Soal Latihan
Materi Mata Kuliah
 Perancangan Pegas Daun
Menghitung Kedkuatan Pegas Daun
Lenturan Pegas Daun
Energi Potensial Pegas Daun
Contoh Soal dan Soal Latihan
 Perancangan Kopling
Perancangan Kopling Pelat
Perancangan Kopling Kerucut
Contoh Soal dan Soal Latihan
Materi Mata Kuliah
 Perancangan Roda Gigi lurus
Pendahuluan
Istilah, Definisi, dan Simbol dalam Roda
Gigi Lurus
Contoh Soal dan Soal Latihan
Buku Referensi
 Buku Ajar Elemen Mesin
 Machine Design (1980) karangan Khurmi,
R.S. dan Gupta, J.K.
 Elemen Mesin (1980) karangan Kiyokatsu
Suga diterjemahkan Sularso
 Perencanaan Teknik Mesin (1986)
karangan Shigley, J.E. dan Mitchell, L.D.
 Machine Elements (1990) karangan G.
Niemann
Tidak LULUS !
MAU?
Komposisi Penilaian
No Komponen
Pilihan
I
3
Kehadiran/
Keaktifan Mhs
15
Tidak hadir
sebagai
pengurang nilai
4 Tugas/PR/Quiz 25
5 UTS 30 Close book
6 UAS 30 Close book
Pengertian Elemen Mesin
 Mesin diartikan sebagai alat untuk
memindahkan benda energi/benda
sehingga mempunyai efisiensi.
 Efisiensi adalah perbandingan antara
luaran dengan masukan yang berkaitan
dengan kerja.
 Efisiensi di sini meliputi efisiensi mekanis,
termis, hidrolis, dan elektris.
 Elemen adalah bagian penting yang
dibutuhkan dari suatu keseluruhan yang
lebih besar.
Pengertian Elemen Mesin
 Elemen Mesin adalah bagian dari suatu
alat untuk memindahkan energi/benda
yang mempunyai efisiensi mekanis,
termis, hidrolis, maupun elektris.
 Contoh mekanis pesawat angkat,
dongkrak, mesin pres, mesin tekuk, mesin
perkakas, dll
 Contoh termis ketel uap, motor
bakar, mesin uap, turbin uap, dll
 Contoh hidrolis pompa air, turbin
air, dll
 Contoh elektrik pembangkit listrik,
motor listrik dll
Pengertian Elemen Mesin
 Bagian-bagian dari mesin tersebut di
atas terdiri dari baut, pegas, poros,
bantalan, kopling, roda gigi, pulli dsb
 Bagian-bagian tersebut dinamakan
Elemen Mesin
Review beberapa Hukum Dasar
dan Statika Benda Tegar
 Hukum Paralelogram Gaya: Dua buah
gaya yang bereaksi pada suatu zarah
(titik) dapat diganti dengan sebuah gaya
resultan, yang apabila ujung keduanya
dihubungkan dengan garis, akan
membentuk jajaran genjang.
 Hukum Transmisibilitas Gaya: Sistem
gaya yang dikenakan pada benda tegar
akan memberikan aksi yang sama, asal
terletak pada garis kerja
Review beberapa Hukum Dasar
dan Statika Benda Tegar
 Hukum I Newton: Bila Resultan gaya
(ΣF) dan atau momen (ΣM) yang
dikenakan benda sama dengan nol
maka sistem akan seimbang
ΣF = 0 (kesetimbangan gaya)
ΣM = 0 (kesetimbangan momen)
Review beberapa Hukum Dasar
dan Statika Benda Tegar
 Hukum II Newton: Jika resultan
gaya/momen yang dikenakan pada
benda tidak sama dengan nol, maka
benda tersebut akan mendapat
percepatan linier atau anguler
berbanding lurus dengan resultan
yang bersangkutan.
a = ΣF/m (untuk gerak lurus)
a = ΣM/I (untuk gerak melingkar)
Review beberapa Hukum Dasar
dan Statika Benda Tegar
 Hukum III Newton: Setiap benda
yang mendapat gaya aksi akan
memeberikan gaya reaksi yang
besarnya sama dengan gaya aksi,
namun arahnya berlawanan.
 ΣF aksi = - ΣF reaksi
Review beberapa Hukum Dasar
dan Statika Benda Tegar
 Keseimbangan gaya
Dua buah gaya seimbang
harganya sama, berlawanan arah, dan
segaris kerja
Gaya yang bekerja dalam
kesetimbangan, bila dijumlahkan scr
geometris akan membentuk segibanyak
tertutup
Tiga buah gaya atau lebih seimbang
terletak pd satu bid (koplanar) dan
berpot pd satu titik (konkuren)
Review beberapa Hukum Dasar
dan Statika Benda Tegar
 Keseimbangan Momen
Momen adalah perkalian antara gaya
dengan lengan gaya yang tegak lurus
dengan arah gaya
Momen resultan dari beberapa buah
gaya sama dengan jumlah momen
komponennya
Jumlah momen sama dengan nol jika
pusat momen terletak pada garis kerja
gaya dan jumlahnya sama dengan nol
Diagram Benda bebas
(Free Body Diagram)
 DBB/FBD: merupakan bagian potongan
dari elemen atau struktur yang dilengkapi
gaya/momen yang bekerja padanya
 DBB banyak digunakan baik untuk
penyelesaian sistem mekanis atau dinamis
 Langkah DBB: menentukan semua gaya
aksi, melepas benada yang bersentuhan,
dan menggambar gaya aksi reaksi pada
benda yang dipisah
Gaya Luar
 Gaya berat elemen mesin yang
bersangkutan
 Gaya karena daya yang ditransmisikan
 Gaya Luar
 Gaya karena perubahan suhu
 Gaya tumbukan
 Gaya pegas
 Gaya inersia
 Gaya gesek, dll
Gaya aksi/reaksi
 Gaya gravitasi bumi arahnya ke bawah
 Gaya normal arahnya tegak lurus permukaan
sentuh
 Gaya gesek arahnya berlawanan arah dengan
gerak benda
 Gaya tekan pada roda gigi yg berpasangan
digambar searah dgn sudut tekan
 Tumpuan jepit/las memberikan reaksi gaya
vertikal, horizontal dan momen bengkok
 Tumpuan engsel memberikan reaksi gaya
harizontal dan vertikal
 Tumpuan rol memberikan reaksi vertikal
 Tumpuan normal memberikan reaksi gaya tegak
lurus permukaan sentuh
Contoh gaya aksi/reaksi
Bola pada dinding ditahan oleh tali DBB pada bola
W
S
R
Macam-macam pembebanan
 Pemb tarik Teg. tarik
 Pemb tekan Teg. tekan
 Pemb geser Teg. geser
 Pemb bengkok Teg. tarik &
tekan
 Pemb puntir Teg. geser
 Pemb campuran
Menyesuaikan
Konsep Tegangan
 Tegangan adalah pembebanan per
satuan luas
 Istilah tersebut untuk analisis
kekuatan benda padat
 Untuk benda cair dan gas
menggunakan istilah tekanan
Pemb & Teg Tarik
FF
A
σ = F/A
σ = Tegangan tekan (N/m2)
A = luas penampang (m2)
F = Gaya yang bekerja (N)
Pemb & Teg Tekan
FF
A
σ = F/A
σ = Tegangan tekan (N/m2)
A = luas penampang (m2)
F = Gaya yang bekerja (N)
•Konsep sama dengan tegangan tarik
•Teg tarik menyebabkan luas penampang mengecil (teg membesar)
•Teg tekan menyebabkan luas penampang membesar (teg mengecil
Pemb. Dan Teg. Geser
F
F
A
ζ = Teg geser (N/m2)
F= Gaya yang bekerja (N)
A = Luas penampang paku (m2)
A
F
Momen Bengkok & Teg. Yg Terjadi
F
L
b
t
σ = tegangan yang terjadi (N/m2)
M = F . L (Nm)
Y = t/2 (m)
I = b t3/12 (m4)I
yM
b
.
Momen Puntir & Teg. Yg Terjadi
d
TT
ζ = tegangan yang terjadi (N/m2)
T = Torsi yang tejadi
r = d/2 (m)
J = π d4/32 (m4)
J
rT.
Beban Kombinasi Tarik-Tekan-Bengkok
F
L b
t
σ = F/A M. y/L
+ = tarik
- = tekan
Beban Kombinasi
Tarik-Tekan-Bengkok-Puntir
2
2
min
22
xy
yxyx
2
2
min
22
xy
yxyx
2
2
min
2
xy
yx
σx dan σy mengacu pada
teg bengkok, tarik atau tekan.
ζxy mengacu pada tegangan puntir
FF
F
TT
2
2
min
2
xy
yx
Tegangan yang diijinkan
 Teg. Yg diijinkan adalah: tegangan
maksimum yang boleh bekerja pada
bahan , agar bahan tersebut tidak
mengalami deformasi plastis.
 Tegangan ini diperoleh melalui
percobaan atau pengalaman empiris
Uji tarik dari bahan liat
plastiselastis
σy
σuts
AK
uts
t
σt = tegangan ijin (N/m2
AK = angka keamanan
Dinamika Pembebanan
Statis (Dongkrak, Ragum, dll)
Berulang (klep/katup motor, poros vertikal, dll)
σt
waktu
σt
waktu
Dinamika Pembebanan
berganti (Poros Transmisi, dll)
Kejut (mesin tempa, keran jalan, dll)
σt
waktu
σt
waktu
Angka keamanan
Bila angka keamanan beban statsi
sudah diketahui, maka secara impiris
angka keamanan untuk beban yang
lain bisa ditentukan menggunakan
perbandingan.
Statis: Berulang: Berganti: Kejut = 1 : 2
: 3 : 4
Perancangan Poros
Poros adalah elemen mesin yang
berbentuk batang, pd umumnya
berpenampang lingk., berfungsi
memindahkan putaran atau
mendukung sesuatu beban dengan
atau tanpa meneruskan daya
Jenis Poros dilihat dari Fungsinya
 Poros dukung, misalnya gandar,
poros motor, poros gerobag.
 Poros transmisi, misalnya poros
motor listrik, poros gigi transmisi
pada gear box.
 Gabungan dukung dan transmisi,
misalnya poros mobil.
Penentuan Tegangan
 Bahan liat (ductile material)
menggunakan tegangan geser
maksimum
 Bahan getas (brittle material)
menggunakan tegangan normal
maksimum
Tujuan perancangan poros, yaitu
menentukan ukuran diameter
poros untuk bahan yang sudah
ditentukan sesuai kebutuhan
Poros Terkena Beban Aksial Murni
(Tarik/tekan)
2
4
d
F
tPoros pejal:
Poros bolong: 2
1
2
0
4
dd
F
t
Poros Terkena Beban Puntir Murni
3
16
d
T
t
Poros pejal:
Poros bolong:
4
1
4
0
016
dd
Td
t
Poros Terkena Beban Bengkok Murni
3
32
d
Mb
bPoros pejal:
Poros bolong: 4
1
4
0
0
32
dd
dMb
t
Poros Terkena Beban Gabungan
Bengkok dan Puntir
23
.
.
16
ppbb
t
MKMKdPoros pejal:
Poros bolong: 2
4
3
.
1(.
16
ppbb
t
MKMK
K
d
Poros Terkena Beban beban
Gabungan Bengkok, Puntir, dan
aksial
2
.
2
3
8
..
.
.
16
ppbb
t
MK
dF
MKdPoros pejal:
Poros bolong:
2
.
22
4
3
8
1..
.
1.
16
bpbb
t
MK
KdF
MK
K
d
Harga Kb dan Kt
Beban Kb Kt
Beban gradual 1.0 1.0
Beban Mendadak 1.5 – 2.0 1.5 – 2.0
Untuk poros diam
Untuk poros berputar
Beban gradual 1.5 1.0
Beban Mendadak
tak berkejut
1.5 – 2.0 1.0– 1.5
Beban Mendadak
berkejut
2.0 -3.0 1.5 – 3.0
Sistem Trasmisi Daya
Tujuan transmisi daya adalah
untuk memindahkan daya dari
sumber daya ke mesin pemakai
daya, shg mesin pemakai daya
tersebut bergerak sesuai
kebutuhan
Proses Transmisi Daya
 Langsung, menggunakan kopling
 Tidak langsung, menggunakan belt,
rantai, roda gigi, roda gesek.
 Mesin sumber daya umumnya mempunyai
putaran tinggi
 Proses reduksi menggunakan roda gigi,
belt, rantai, roda gesek.
Ban Mesin (Belt)
Poros I – II
d1 . n1 = d2 . n2
i1 = n1/n2 = d2/d1
Poros II – III
d3 . n2 = d4 . n3
i2 = n2/n3 = d4/d3
Poros III – IV
d5 . n3 = d6 . n4
i3 = n3/n4 = d6/d5
Poros I
Poros II
Poros III
Poros IV
Motor
listrik
d1
d4
d2 d3
d5
d6
n1
n2
n3
n4
Angka Perbandingan Transmisi
5
6
3
4
1
2
4
3
3
2
2
1
321
d
d
x
d
d
x
d
d
n
n
x
n
n
x
n
n
xixii
5
6
3
4
1
2
4
1
d
d
x
d
d
x
d
d
n
n
itotal
Panjang Open Belt Drive
H
K
G
E
FJ
C
Panjang Crossed Belt
Drive
H
K
G
E
FJ
C
PERHITUNGAN KEKUATAN MESIN
Ketika bekerja ada sisi yang tertarik dan sisi yang kendor
Kekuatan belt bisa dihitung berdasarkan tegangan tarik yang diijinkan, yaitu
berkisar 25 s.d. 40 N/mm²
Hubungan sisi tarik dan kendor adalah
Hubungan untuk flat belt
Hubungan untuk v-belt
= sudut kontak (radian)
= sudut kemiringan v-belt dalam derajat
= koefisien gesek ban dengan puly
e = bilangan natural = 2.72
T1 = gaya sisi tarik (N)
T2 = gaya sisi kendor (N)
v = kecepatan belt (m/dtk)
m = masa belt (Kg/m)
ULIR DAYA
Kelompok Ulir
 Ulir Pengikat (Threated Fasteners):
untuk menyambung atau mengikat
dua elemen (contoh: Mur dan Baut)
 Ulir daya (Power Screws): untuk
mendapatkan keuntungan mekanik
yang besar (contoh: dongkrak ulir,
klem, mesin pres, ragum, dsb)
Gambaran Ulir
Seperti sebuah
lembaran segitiga
yang digulung
α
Π d
p
d
α = sudut helik
P = picth
d = diameter
ulirreratadiameterd
d
kisar
m
m.
tan
Pitch and Kisar (Lead)
 Pitch: jarak antar puncak dengan
puncak berikutnya
 Lead: jarak tempuh mur bila ulir
diputar satu putaran
1. Ulir
tunggal
Kisar =
p
2. Ulir
ganda
3. Ulir
tripel
Kisar =
2pKisar =
3p
p
p
p
Tipe Ulir Daya
 Ulir segi empat
 Ulir trapesium
 Ulir gigi gergaji
p p/2
p/2
p
h = 0.5 p + 0.25 mm
0.37 p
0.634 p
θ = 150
p0.125 p
0.75 p
450
Perancangan Ulir Daya
ro
ri
rm b
h
θ
θn
rm = radius rerata
ro = radius luar
ri = radius dalam
θ = sudut profil
θn = sudut tekan, untuk segiempat
Hubungan momen puntir dan gaya
aksial ulir trapesium
cc
n
s
n
s
m rrWT .
cos
tan.
1
cos
tan
Hubungan momen puntir dan gaya
aksial ulir segi empat
cc
s
s
m rrWT .
tan.1
tan
T= Torsi yang digunakan untuk memutar ulir, Nm
W = gaya atau beban yang sejajar dengan sumbu ulir, N
rm = jari-jari rerata ulir, m
rc = jari-jari rerata colar
μc = koefisien gesek pada colar
μs = koefisien gesek antara ulir dengan mur
α = sudut heliks
θn = sudut tekan
Efisiensi mekanis
T
kisarxW
LxF
kisarxW
gayausaha
bebanusaha
inputusaha
outputusaha
2.2
T
xxrWx m
2
tan2
m
cc
n
s
n
s
r
r.
cos
tan.
1
cos
tan
tan
PEGAS ULIR
PENGERTIAN
 Pegas merupakan elemen mesin
yang mempunyai fungsi memberikan
gaya, melunakkan tumbukan,
menyerap/menyimpan energi,
mengurangi/menambah getaran.
 Berdasarkan bebannya pegas
dibedakan: pegas tarik, pegas tekan,
dan pegas puntir
JENIS PEGAS MENURUT BENTUK
 Pegas Ulir
 Pegas Volut
 Pegas Daun
 Pegas Piring
 Pegas cincin
 Pegas Batang Puntir
 Pegas Spiral/jam
BAHAN PEGAS
STANDAR JIS
 SUP dengan G = 8 x 103 kg/mm2
dan σuts = 60 s.d. 70 kg/mm2
 ST-70 dengan σb = 5.000 kg/mm2,
τijin = 4.000 kg/mm2, E = 2.200.000
kg/mm2, dan G = 850.000 kg/mm2.
PARAMETER PERANCANGAN PEGAS
A
F
J
r.
24
4/32/
2/2/.
d
F
d
dDF
D
d
d
DF
.2
1
..8
3
Ø kawat (d)
F
T
F
τmaks = teg puntir + teg geser
τmaks = τw + τs
Cd
DF
.2
1
1
..8
3
Bila C = D/d
PARAMETER PERANCANGAN PEGAS
kecilCdenganpegasuntuk
CC
C
Katau
C
KwahlskoreksiFaktor
;
615,0
44
14
.2
1
1
C = indeks pegas =faktor kelengkungan pegas
Semakin kecil C, maka semakin tajam kelengkungan pegas
3
..8
d
DF
Kmaks
τmaks = tegangan geser total pada pegas, N/m2
F = gaya aksial (tarik atau tekan), N
D = diameter rerata pegas, m
d = diameter kawat pegas, m
LENTURAN PEGAS ULIR
Akibat gaya tekan/tarik menyebabkan
pegas akan memanjang atau
memendek, hal ini disebut sebagai
lenturan/defleksi
dG
nFC
y
.
8 3
nC
dG
k
y
F
3
8
.
y = defleksi aksial pegas, m
G = Modulus gelincir, N/m2
n = banyaknya lilitan aktif
KEKAKUAN PEGAS
Pegas disusun
paralel
k = k1 + k2 +k3 +
….+ kn
Pegas disusun seri
nkkkk
k
1
.........
111
1
321
k1 k2 k3
k1
k2
ENERGI YANG MAMPU DISIMPAN PEGAS
V
GK
E
ykE
maks
2
2
2
4
.
2
1
E = energi pegas, J
V = volume kawat pegas, m3
K = faktor koreksi wahls

More Related Content

What's hot

Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingDewi Izza
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Chusnan Aprianto
 
Materi perkuliahan metrologi industri bab1
Materi perkuliahan  metrologi industri bab1Materi perkuliahan  metrologi industri bab1
Materi perkuliahan metrologi industri bab1LAZY MAGICIAN
 
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 2A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 2A 2020Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 2A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 2A 2020BrianAwiruddin
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntirdedeknurhuda
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubutDidi sudiprayitna
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARMOSES HADUN
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Dewi Izza
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiZhafran Anas
 

What's hot (20)

Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Mekanika permesinan
Mekanika permesinanMekanika permesinan
Mekanika permesinan
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Ppt toleransi linier dan toleransi sudut
Ppt toleransi linier dan toleransi sudutPpt toleransi linier dan toleransi sudut
Ppt toleransi linier dan toleransi sudut
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
 
Materi perkuliahan metrologi industri bab1
Materi perkuliahan  metrologi industri bab1Materi perkuliahan  metrologi industri bab1
Materi perkuliahan metrologi industri bab1
 
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 2A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 2A 2020Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 2A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 2A 2020
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
Konsep dislokasi
Konsep dislokasiKonsep dislokasi
Konsep dislokasi
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
 
Torsi
TorsiTorsi
Torsi
 

Similar to Mata kuliah elemen mesin

Dasar dasar-kekuatan-bahan
Dasar dasar-kekuatan-bahanDasar dasar-kekuatan-bahan
Dasar dasar-kekuatan-bahanIshak Enginer
 
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-strukturBab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-strukturKrisman TheKyto-Ryu
 
Dinamika Teknik T.Nas
Dinamika Teknik T.NasDinamika Teknik T.Nas
Dinamika Teknik T.Nas555
 
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...yosevinaMsc
 
Bab ii gaya dan hukum newton
Bab ii  gaya dan hukum newtonBab ii  gaya dan hukum newton
Bab ii gaya dan hukum newtonDedi Wahyudin
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan PPGHybrid1
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarpak gunawan saja
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impulsLinda Rosita
 
10-Analisis Gaya Statis.pdf
10-Analisis Gaya Statis.pdf10-Analisis Gaya Statis.pdf
10-Analisis Gaya Statis.pdfdheaamelia14
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newtonSayur Lodeh
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energirahmiyati95
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energirahmiyati95
 
Rotasi Benda Tegar
Rotasi Benda TegarRotasi Benda Tegar
Rotasi Benda Tegarmahardika4
 
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdfTotohHanafiah1
 
Pengantar Mekanika Teknik.ppt
Pengantar Mekanika Teknik.pptPengantar Mekanika Teknik.ppt
Pengantar Mekanika Teknik.pptAbrianto Akuan
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docxumammuhammad27
 

Similar to Mata kuliah elemen mesin (20)

Dasar dasar-kekuatan-bahan
Dasar dasar-kekuatan-bahanDasar dasar-kekuatan-bahan
Dasar dasar-kekuatan-bahan
 
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-strukturBab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
 
Dinamika Teknik T.Nas
Dinamika Teknik T.NasDinamika Teknik T.Nas
Dinamika Teknik T.Nas
 
Modul Bab 01.pdf
Modul Bab 01.pdfModul Bab 01.pdf
Modul Bab 01.pdf
 
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
 
Bab ii gaya dan hukum newton
Bab ii  gaya dan hukum newtonBab ii  gaya dan hukum newton
Bab ii gaya dan hukum newton
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegar
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
MEDIA PRESENTASE
MEDIA PRESENTASEMEDIA PRESENTASE
MEDIA PRESENTASE
 
10-Analisis Gaya Statis.pdf
10-Analisis Gaya Statis.pdf10-Analisis Gaya Statis.pdf
10-Analisis Gaya Statis.pdf
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
 
Diktat elmes 1
Diktat elmes 1Diktat elmes 1
Diktat elmes 1
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energi
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energi
 
Rotasi Benda Tegar
Rotasi Benda TegarRotasi Benda Tegar
Rotasi Benda Tegar
 
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
 
Pengantar Mekanika Teknik.ppt
Pengantar Mekanika Teknik.pptPengantar Mekanika Teknik.ppt
Pengantar Mekanika Teknik.ppt
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
 

More from Ahmad Ramdani

Pengertian motor bakar
Pengertian motor bakarPengertian motor bakar
Pengertian motor bakarAhmad Ramdani
 
Data hasil praktikum
Data hasil praktikumData hasil praktikum
Data hasil praktikumAhmad Ramdani
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Ahmad Ramdani
 
Kompetensi dasar kekasaran angle dekkor
Kompetensi dasar kekasaran angle dekkorKompetensi dasar kekasaran angle dekkor
Kompetensi dasar kekasaran angle dekkorAhmad Ramdani
 
Pengukuran tirus dalam dan tirus luar
Pengukuran tirus dalam dan tirus luarPengukuran tirus dalam dan tirus luar
Pengukuran tirus dalam dan tirus luarAhmad Ramdani
 
Diktat termodinamika
Diktat termodinamikaDiktat termodinamika
Diktat termodinamikaAhmad Ramdani
 
Bab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasiBab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasiAhmad Ramdani
 

More from Ahmad Ramdani (10)

Pengertian motor bakar
Pengertian motor bakarPengertian motor bakar
Pengertian motor bakar
 
Peranan bimbel
Peranan bimbelPeranan bimbel
Peranan bimbel
 
Tugas superposisi
Tugas superposisiTugas superposisi
Tugas superposisi
 
Data hasil praktikum
Data hasil praktikumData hasil praktikum
Data hasil praktikum
 
Lenturan 2
Lenturan 2Lenturan 2
Lenturan 2
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1
 
Kompetensi dasar kekasaran angle dekkor
Kompetensi dasar kekasaran angle dekkorKompetensi dasar kekasaran angle dekkor
Kompetensi dasar kekasaran angle dekkor
 
Pengukuran tirus dalam dan tirus luar
Pengukuran tirus dalam dan tirus luarPengukuran tirus dalam dan tirus luar
Pengukuran tirus dalam dan tirus luar
 
Diktat termodinamika
Diktat termodinamikaDiktat termodinamika
Diktat termodinamika
 
Bab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasiBab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasi
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Mata kuliah elemen mesin

  • 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah: Elemen Mesin Jumlah sks : 2 sks Waktu Kuliah : 100 menit MK prasyarat : Mekanika Teknik
  • 2.  Didik Nurhadiyanto, MT.  HP : 08157910438  Email: abbazzahro@yahoo.com  Mu’in: 085643864481  Ipul: 085292004242  Antarno (V): 085643727369
  • 3. Tujuan  Memperkenalkan Dasar-dasar Perancangan Elemen Mesin Bagi Mahasiswa  Perancangan dimaksud meliputi: Gaya-gaya, tegangan, seleksi bahan, penentuan ukuran, fungsi utama dan merancang elemen-elemen mesin.
  • 4. Standar Kompetensi Setelah mengikuti perkuliahan Elemen Mesin ini mahasiswa mampu untuk menjelaskan fungsi utama dan merancang elemen-elemen mesin, terutama elemen poros, belt, ulir, pegas, kopling, dan roda gigi.
  • 5. Materi Mata Kuliah  Konsep Dasar Elemen Mesin Meminda (mereview) Beberapa Hukum Dasar dan Statika Benda Tegar Diagram benda Bebas (Free Body Diagram) Contoh Soal dan Soal Latihan
  • 6. Materi Mata Kuliah  Tipe Tegangan yang Bekerja pada Elemen Mesin Konsep tegangan Macam-macam tegangan Tegangan yang diijinkan Contoh soal dan soal latihan
  • 7. Materi Mata Kuliah  Perancangan Poros Dasar-dasar Perancangan Poros (beban aksial murni, puntir murni, bengkok murni, gabungan bengkok serta puntir, gabungan bengkok, puntir, dan aksial) Contoh Soal dan Soal Latihan
  • 8. Materi Mata Kuliah  Ban Mesin (Belt) Tinjauan Umum Sistem Transmisi daya Rangkaian Sistem Transmisi Daya Angka Perbandingan Transmisi yang Diijinkan Perbandingan Transmisi pada Ban Mesin Bila Slip dan Tebal Diperhitungkan Panjang Ban Mesin Perhitungan Kekuatan Mesin Contoh Soal dan Soal Latihan
  • 9. Materi Mata Kuliah  Ulir Daya (Power Screws) Tipe Ulir Daya Parameter Perancangan Ulir Daya Hubungan antara Momen Puntir dan Gaya Aksial Tegangan pada Ulir Tegangan pada Batang Ulir Contoh Soal dan Soal Latihan
  • 10. Materi Mata Kuliah  Perancangan Pegas Ulir (Hellical Spring) Tinjauan Umum Tentang Pegas Bahan Pegas Parameter Perancangan Pegas Ulir Lenturan (defleksi) Pegas Ulir Energi yang Mampu Disimpan Pegas Contoh Soal dan Soal Latihan
  • 11. Materi Mata Kuliah  Perancangan Pegas Daun Menghitung Kedkuatan Pegas Daun Lenturan Pegas Daun Energi Potensial Pegas Daun Contoh Soal dan Soal Latihan  Perancangan Kopling Perancangan Kopling Pelat Perancangan Kopling Kerucut Contoh Soal dan Soal Latihan
  • 12. Materi Mata Kuliah  Perancangan Roda Gigi lurus Pendahuluan Istilah, Definisi, dan Simbol dalam Roda Gigi Lurus Contoh Soal dan Soal Latihan
  • 13. Buku Referensi  Buku Ajar Elemen Mesin  Machine Design (1980) karangan Khurmi, R.S. dan Gupta, J.K.  Elemen Mesin (1980) karangan Kiyokatsu Suga diterjemahkan Sularso  Perencanaan Teknik Mesin (1986) karangan Shigley, J.E. dan Mitchell, L.D.  Machine Elements (1990) karangan G. Niemann
  • 15.
  • 16. Komposisi Penilaian No Komponen Pilihan I 3 Kehadiran/ Keaktifan Mhs 15 Tidak hadir sebagai pengurang nilai 4 Tugas/PR/Quiz 25 5 UTS 30 Close book 6 UAS 30 Close book
  • 17. Pengertian Elemen Mesin  Mesin diartikan sebagai alat untuk memindahkan benda energi/benda sehingga mempunyai efisiensi.  Efisiensi adalah perbandingan antara luaran dengan masukan yang berkaitan dengan kerja.  Efisiensi di sini meliputi efisiensi mekanis, termis, hidrolis, dan elektris.  Elemen adalah bagian penting yang dibutuhkan dari suatu keseluruhan yang lebih besar.
  • 18. Pengertian Elemen Mesin  Elemen Mesin adalah bagian dari suatu alat untuk memindahkan energi/benda yang mempunyai efisiensi mekanis, termis, hidrolis, maupun elektris.  Contoh mekanis pesawat angkat, dongkrak, mesin pres, mesin tekuk, mesin perkakas, dll  Contoh termis ketel uap, motor bakar, mesin uap, turbin uap, dll  Contoh hidrolis pompa air, turbin air, dll  Contoh elektrik pembangkit listrik, motor listrik dll
  • 19. Pengertian Elemen Mesin  Bagian-bagian dari mesin tersebut di atas terdiri dari baut, pegas, poros, bantalan, kopling, roda gigi, pulli dsb  Bagian-bagian tersebut dinamakan Elemen Mesin
  • 20. Review beberapa Hukum Dasar dan Statika Benda Tegar  Hukum Paralelogram Gaya: Dua buah gaya yang bereaksi pada suatu zarah (titik) dapat diganti dengan sebuah gaya resultan, yang apabila ujung keduanya dihubungkan dengan garis, akan membentuk jajaran genjang.  Hukum Transmisibilitas Gaya: Sistem gaya yang dikenakan pada benda tegar akan memberikan aksi yang sama, asal terletak pada garis kerja
  • 21. Review beberapa Hukum Dasar dan Statika Benda Tegar  Hukum I Newton: Bila Resultan gaya (ΣF) dan atau momen (ΣM) yang dikenakan benda sama dengan nol maka sistem akan seimbang ΣF = 0 (kesetimbangan gaya) ΣM = 0 (kesetimbangan momen)
  • 22. Review beberapa Hukum Dasar dan Statika Benda Tegar  Hukum II Newton: Jika resultan gaya/momen yang dikenakan pada benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan mendapat percepatan linier atau anguler berbanding lurus dengan resultan yang bersangkutan. a = ΣF/m (untuk gerak lurus) a = ΣM/I (untuk gerak melingkar)
  • 23. Review beberapa Hukum Dasar dan Statika Benda Tegar  Hukum III Newton: Setiap benda yang mendapat gaya aksi akan memeberikan gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi, namun arahnya berlawanan.  ΣF aksi = - ΣF reaksi
  • 24. Review beberapa Hukum Dasar dan Statika Benda Tegar  Keseimbangan gaya Dua buah gaya seimbang harganya sama, berlawanan arah, dan segaris kerja Gaya yang bekerja dalam kesetimbangan, bila dijumlahkan scr geometris akan membentuk segibanyak tertutup Tiga buah gaya atau lebih seimbang terletak pd satu bid (koplanar) dan berpot pd satu titik (konkuren)
  • 25. Review beberapa Hukum Dasar dan Statika Benda Tegar  Keseimbangan Momen Momen adalah perkalian antara gaya dengan lengan gaya yang tegak lurus dengan arah gaya Momen resultan dari beberapa buah gaya sama dengan jumlah momen komponennya Jumlah momen sama dengan nol jika pusat momen terletak pada garis kerja gaya dan jumlahnya sama dengan nol
  • 26. Diagram Benda bebas (Free Body Diagram)  DBB/FBD: merupakan bagian potongan dari elemen atau struktur yang dilengkapi gaya/momen yang bekerja padanya  DBB banyak digunakan baik untuk penyelesaian sistem mekanis atau dinamis  Langkah DBB: menentukan semua gaya aksi, melepas benada yang bersentuhan, dan menggambar gaya aksi reaksi pada benda yang dipisah
  • 27. Gaya Luar  Gaya berat elemen mesin yang bersangkutan  Gaya karena daya yang ditransmisikan  Gaya Luar  Gaya karena perubahan suhu  Gaya tumbukan  Gaya pegas  Gaya inersia  Gaya gesek, dll
  • 28. Gaya aksi/reaksi  Gaya gravitasi bumi arahnya ke bawah  Gaya normal arahnya tegak lurus permukaan sentuh  Gaya gesek arahnya berlawanan arah dengan gerak benda  Gaya tekan pada roda gigi yg berpasangan digambar searah dgn sudut tekan  Tumpuan jepit/las memberikan reaksi gaya vertikal, horizontal dan momen bengkok  Tumpuan engsel memberikan reaksi gaya harizontal dan vertikal  Tumpuan rol memberikan reaksi vertikal  Tumpuan normal memberikan reaksi gaya tegak lurus permukaan sentuh
  • 29. Contoh gaya aksi/reaksi Bola pada dinding ditahan oleh tali DBB pada bola W S R
  • 30. Macam-macam pembebanan  Pemb tarik Teg. tarik  Pemb tekan Teg. tekan  Pemb geser Teg. geser  Pemb bengkok Teg. tarik & tekan  Pemb puntir Teg. geser  Pemb campuran Menyesuaikan
  • 31. Konsep Tegangan  Tegangan adalah pembebanan per satuan luas  Istilah tersebut untuk analisis kekuatan benda padat  Untuk benda cair dan gas menggunakan istilah tekanan
  • 32. Pemb & Teg Tarik FF A σ = F/A σ = Tegangan tekan (N/m2) A = luas penampang (m2) F = Gaya yang bekerja (N)
  • 33. Pemb & Teg Tekan FF A σ = F/A σ = Tegangan tekan (N/m2) A = luas penampang (m2) F = Gaya yang bekerja (N) •Konsep sama dengan tegangan tarik •Teg tarik menyebabkan luas penampang mengecil (teg membesar) •Teg tekan menyebabkan luas penampang membesar (teg mengecil
  • 34. Pemb. Dan Teg. Geser F F A ζ = Teg geser (N/m2) F= Gaya yang bekerja (N) A = Luas penampang paku (m2) A F
  • 35. Momen Bengkok & Teg. Yg Terjadi F L b t σ = tegangan yang terjadi (N/m2) M = F . L (Nm) Y = t/2 (m) I = b t3/12 (m4)I yM b .
  • 36. Momen Puntir & Teg. Yg Terjadi d TT ζ = tegangan yang terjadi (N/m2) T = Torsi yang tejadi r = d/2 (m) J = π d4/32 (m4) J rT.
  • 37. Beban Kombinasi Tarik-Tekan-Bengkok F L b t σ = F/A M. y/L + = tarik - = tekan
  • 38. Beban Kombinasi Tarik-Tekan-Bengkok-Puntir 2 2 min 22 xy yxyx 2 2 min 22 xy yxyx 2 2 min 2 xy yx σx dan σy mengacu pada teg bengkok, tarik atau tekan. ζxy mengacu pada tegangan puntir FF F TT 2 2 min 2 xy yx
  • 39. Tegangan yang diijinkan  Teg. Yg diijinkan adalah: tegangan maksimum yang boleh bekerja pada bahan , agar bahan tersebut tidak mengalami deformasi plastis.  Tegangan ini diperoleh melalui percobaan atau pengalaman empiris
  • 40. Uji tarik dari bahan liat plastiselastis σy σuts AK uts t σt = tegangan ijin (N/m2 AK = angka keamanan
  • 41. Dinamika Pembebanan Statis (Dongkrak, Ragum, dll) Berulang (klep/katup motor, poros vertikal, dll) σt waktu σt waktu
  • 42. Dinamika Pembebanan berganti (Poros Transmisi, dll) Kejut (mesin tempa, keran jalan, dll) σt waktu σt waktu
  • 43. Angka keamanan Bila angka keamanan beban statsi sudah diketahui, maka secara impiris angka keamanan untuk beban yang lain bisa ditentukan menggunakan perbandingan. Statis: Berulang: Berganti: Kejut = 1 : 2 : 3 : 4
  • 44. Perancangan Poros Poros adalah elemen mesin yang berbentuk batang, pd umumnya berpenampang lingk., berfungsi memindahkan putaran atau mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan daya
  • 45. Jenis Poros dilihat dari Fungsinya  Poros dukung, misalnya gandar, poros motor, poros gerobag.  Poros transmisi, misalnya poros motor listrik, poros gigi transmisi pada gear box.  Gabungan dukung dan transmisi, misalnya poros mobil.
  • 46. Penentuan Tegangan  Bahan liat (ductile material) menggunakan tegangan geser maksimum  Bahan getas (brittle material) menggunakan tegangan normal maksimum
  • 47. Tujuan perancangan poros, yaitu menentukan ukuran diameter poros untuk bahan yang sudah ditentukan sesuai kebutuhan
  • 48. Poros Terkena Beban Aksial Murni (Tarik/tekan) 2 4 d F tPoros pejal: Poros bolong: 2 1 2 0 4 dd F t
  • 49. Poros Terkena Beban Puntir Murni 3 16 d T t Poros pejal: Poros bolong: 4 1 4 0 016 dd Td t
  • 50. Poros Terkena Beban Bengkok Murni 3 32 d Mb bPoros pejal: Poros bolong: 4 1 4 0 0 32 dd dMb t
  • 51. Poros Terkena Beban Gabungan Bengkok dan Puntir 23 . . 16 ppbb t MKMKdPoros pejal: Poros bolong: 2 4 3 . 1(. 16 ppbb t MKMK K d
  • 52. Poros Terkena Beban beban Gabungan Bengkok, Puntir, dan aksial 2 . 2 3 8 .. . . 16 ppbb t MK dF MKdPoros pejal: Poros bolong: 2 . 22 4 3 8 1.. . 1. 16 bpbb t MK KdF MK K d
  • 53. Harga Kb dan Kt Beban Kb Kt Beban gradual 1.0 1.0 Beban Mendadak 1.5 – 2.0 1.5 – 2.0 Untuk poros diam Untuk poros berputar Beban gradual 1.5 1.0 Beban Mendadak tak berkejut 1.5 – 2.0 1.0– 1.5 Beban Mendadak berkejut 2.0 -3.0 1.5 – 3.0
  • 54. Sistem Trasmisi Daya Tujuan transmisi daya adalah untuk memindahkan daya dari sumber daya ke mesin pemakai daya, shg mesin pemakai daya tersebut bergerak sesuai kebutuhan
  • 55. Proses Transmisi Daya  Langsung, menggunakan kopling  Tidak langsung, menggunakan belt, rantai, roda gigi, roda gesek.  Mesin sumber daya umumnya mempunyai putaran tinggi  Proses reduksi menggunakan roda gigi, belt, rantai, roda gesek.
  • 56. Ban Mesin (Belt) Poros I – II d1 . n1 = d2 . n2 i1 = n1/n2 = d2/d1 Poros II – III d3 . n2 = d4 . n3 i2 = n2/n3 = d4/d3 Poros III – IV d5 . n3 = d6 . n4 i3 = n3/n4 = d6/d5 Poros I Poros II Poros III Poros IV Motor listrik d1 d4 d2 d3 d5 d6 n1 n2 n3 n4
  • 58. Panjang Open Belt Drive H K G E FJ C
  • 60. PERHITUNGAN KEKUATAN MESIN Ketika bekerja ada sisi yang tertarik dan sisi yang kendor Kekuatan belt bisa dihitung berdasarkan tegangan tarik yang diijinkan, yaitu berkisar 25 s.d. 40 N/mm² Hubungan sisi tarik dan kendor adalah
  • 61. Hubungan untuk flat belt Hubungan untuk v-belt = sudut kontak (radian) = sudut kemiringan v-belt dalam derajat = koefisien gesek ban dengan puly e = bilangan natural = 2.72 T1 = gaya sisi tarik (N) T2 = gaya sisi kendor (N) v = kecepatan belt (m/dtk) m = masa belt (Kg/m)
  • 63. Kelompok Ulir  Ulir Pengikat (Threated Fasteners): untuk menyambung atau mengikat dua elemen (contoh: Mur dan Baut)  Ulir daya (Power Screws): untuk mendapatkan keuntungan mekanik yang besar (contoh: dongkrak ulir, klem, mesin pres, ragum, dsb)
  • 64. Gambaran Ulir Seperti sebuah lembaran segitiga yang digulung α Π d p d α = sudut helik P = picth d = diameter ulirreratadiameterd d kisar m m. tan
  • 65. Pitch and Kisar (Lead)  Pitch: jarak antar puncak dengan puncak berikutnya  Lead: jarak tempuh mur bila ulir diputar satu putaran 1. Ulir tunggal Kisar = p 2. Ulir ganda 3. Ulir tripel Kisar = 2pKisar = 3p p p p
  • 66. Tipe Ulir Daya  Ulir segi empat  Ulir trapesium  Ulir gigi gergaji p p/2 p/2 p h = 0.5 p + 0.25 mm 0.37 p 0.634 p θ = 150 p0.125 p 0.75 p 450
  • 67. Perancangan Ulir Daya ro ri rm b h θ θn rm = radius rerata ro = radius luar ri = radius dalam θ = sudut profil θn = sudut tekan, untuk segiempat
  • 68. Hubungan momen puntir dan gaya aksial ulir trapesium cc n s n s m rrWT . cos tan. 1 cos tan
  • 69. Hubungan momen puntir dan gaya aksial ulir segi empat cc s s m rrWT . tan.1 tan T= Torsi yang digunakan untuk memutar ulir, Nm W = gaya atau beban yang sejajar dengan sumbu ulir, N rm = jari-jari rerata ulir, m rc = jari-jari rerata colar μc = koefisien gesek pada colar μs = koefisien gesek antara ulir dengan mur α = sudut heliks θn = sudut tekan
  • 72. PENGERTIAN  Pegas merupakan elemen mesin yang mempunyai fungsi memberikan gaya, melunakkan tumbukan, menyerap/menyimpan energi, mengurangi/menambah getaran.  Berdasarkan bebannya pegas dibedakan: pegas tarik, pegas tekan, dan pegas puntir
  • 73. JENIS PEGAS MENURUT BENTUK  Pegas Ulir  Pegas Volut  Pegas Daun  Pegas Piring  Pegas cincin  Pegas Batang Puntir  Pegas Spiral/jam
  • 74. BAHAN PEGAS STANDAR JIS  SUP dengan G = 8 x 103 kg/mm2 dan σuts = 60 s.d. 70 kg/mm2  ST-70 dengan σb = 5.000 kg/mm2, τijin = 4.000 kg/mm2, E = 2.200.000 kg/mm2, dan G = 850.000 kg/mm2.
  • 75. PARAMETER PERANCANGAN PEGAS A F J r. 24 4/32/ 2/2/. d F d dDF D d d DF .2 1 ..8 3 Ø kawat (d) F T F τmaks = teg puntir + teg geser τmaks = τw + τs Cd DF .2 1 1 ..8 3 Bila C = D/d
  • 76. PARAMETER PERANCANGAN PEGAS kecilCdenganpegasuntuk CC C Katau C KwahlskoreksiFaktor ; 615,0 44 14 .2 1 1 C = indeks pegas =faktor kelengkungan pegas Semakin kecil C, maka semakin tajam kelengkungan pegas 3 ..8 d DF Kmaks τmaks = tegangan geser total pada pegas, N/m2 F = gaya aksial (tarik atau tekan), N D = diameter rerata pegas, m d = diameter kawat pegas, m
  • 77. LENTURAN PEGAS ULIR Akibat gaya tekan/tarik menyebabkan pegas akan memanjang atau memendek, hal ini disebut sebagai lenturan/defleksi dG nFC y . 8 3 nC dG k y F 3 8 . y = defleksi aksial pegas, m G = Modulus gelincir, N/m2 n = banyaknya lilitan aktif
  • 78. KEKAKUAN PEGAS Pegas disusun paralel k = k1 + k2 +k3 + ….+ kn Pegas disusun seri nkkkk k 1 ......... 111 1 321 k1 k2 k3 k1 k2
  • 79. ENERGI YANG MAMPU DISIMPAN PEGAS V GK E ykE maks 2 2 2 4 . 2 1 E = energi pegas, J V = volume kawat pegas, m3 K = faktor koreksi wahls