Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Cold and hot working
1. Berdasarkan proses pengerjaan dibedakan menjadi dua
macam yaitu
• proses pengerjaan panas (hot working)
• proses pengerjaan dingin (cold working)
2. Pengerjaan Panas ( Hot working )
HOT WORKING adalah proses pembentukan dengan cara
memanaskan benda kerja sampai diatas suhu
rekristalisasi,kemudian diberikan gaya luar sehingga terjadi
perubahan bentuk yang diinginkan.
Sedangkan REKRISTALISASI adalah suatu proses dimana butir
logam yang terdeformasi digantikan oleh butiran baru yang tidak
terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk
didalamnya , atau perubahan struktur Kristal akibat pemanasan
pada suhu krisis sehingga terbentuknya struktur butiran baru
melalui tumbuhnya inti dengan pemanasan .
3. Suhu benda untuk hot working sekitar :
Diatas 1150 Celsius untuk Steel
360 to 520 Celsius untuk Al-Alloys
700 to 800 degrees Celsius untuk Cu-Alloys
Keuntungan Dari Proses Hot working:
Porositas dalam logam dapat dikurangi
Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam
logam
Struktur butir lebih halus
Sifat-sifat fisis yang meningkat
Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk relative kecil.
Kerugian Dari Proses Hot working :
Terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan benda kerja
sehingga penyelesaian permukaan kurang bagus.
Dimensi benda kerja yang dihasilkan kurang akurat
Peralatan pengerjaan panas dan biaya pemeliharaan yang mahal.
4. Pengerjaan Dingin ( Cold working )
Proses pengerjaan dingin atau cold working
adalah merupakan pembentukan logam
secara plastis dibawah suhu rekristalisasi pada
umumnya dilakukan disuhu kamar tanpa
pemanasan benda kerja
5. Keuntungan dari proses cold forging :
Tidak dibutuhkan pemanasan
Ukuran atau dimensi yang didapat baik
Hasil permukaan lebih halus karena tidak ada proses oksidasi terhadap material
Kekerasan dan kekuatan logam yang dihasilkan meningkat.
Biaya perawatan dan pemeliharaan lebih murah
Kerugian dari proses cold forging :
Dibutuhkan gaya yang besar untuk membuat suatu produk yang berukuran kecil.
Hanya bahan yang lunak yang bisa diproses
Porositas dalam logam tetap
Keuletan menurun
6. Effect of cold working on tensile strength, hardness, ductility and
grain size. (The curve below ductility represents the change in
grain size)
7. Perbedaan dari cold working dan hot working
Pengerjaan panas Pengerjaan dingin
Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja
sekitar 5000-7000C)
Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi
Diperlukan gaya yang lebih rendah Diperlukan gaya yang lebih besar untuk
membuat produk yang bersize kecil
Perubahan sifat mekanik kecil:
Keuletan meningkat
Ketahanan terhadap impact meningkat
Perubahan sifat mekanik besar:
Keuletan menurun
Kekuatan dan kekerasan meningkat
Pengerjaan panas Pengerjaan dingin
Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja
sekitar 5000-7000C)
Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi