SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Berdasarkan proses pengerjaan dibedakan menjadi dua 
macam yaitu 
• proses pengerjaan panas (hot working) 
• proses pengerjaan dingin (cold working)
Pengerjaan Panas ( Hot working ) 
HOT WORKING adalah proses pembentukan dengan cara 
memanaskan benda kerja sampai diatas suhu 
rekristalisasi,kemudian diberikan gaya luar sehingga terjadi 
perubahan bentuk yang diinginkan. 
Sedangkan REKRISTALISASI adalah suatu proses dimana butir 
logam yang terdeformasi digantikan oleh butiran baru yang tidak 
terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk 
didalamnya , atau perubahan struktur Kristal akibat pemanasan 
pada suhu krisis sehingga terbentuknya struktur butiran baru 
melalui tumbuhnya inti dengan pemanasan .
Suhu benda untuk hot working sekitar : 
Diatas 1150 Celsius untuk Steel 
360 to 520 Celsius untuk Al-Alloys 
700 to 800 degrees Celsius untuk Cu-Alloys 
Keuntungan Dari Proses Hot working: 
 Porositas dalam logam dapat dikurangi 
 Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam 
logam 
 Struktur butir lebih halus 
 Sifat-sifat fisis yang meningkat 
 Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk relative kecil. 
Kerugian Dari Proses Hot working : 
 Terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan benda kerja 
sehingga penyelesaian permukaan kurang bagus. 
 Dimensi benda kerja yang dihasilkan kurang akurat 
 Peralatan pengerjaan panas dan biaya pemeliharaan yang mahal.
Pengerjaan Dingin ( Cold working ) 
Proses pengerjaan dingin atau cold working 
adalah merupakan pembentukan logam 
secara plastis dibawah suhu rekristalisasi pada 
umumnya dilakukan disuhu kamar tanpa 
pemanasan benda kerja
Keuntungan dari proses cold forging : 
 Tidak dibutuhkan pemanasan 
 Ukuran atau dimensi yang didapat baik 
 Hasil permukaan lebih halus karena tidak ada proses oksidasi terhadap material 
 Kekerasan dan kekuatan logam yang dihasilkan meningkat. 
 Biaya perawatan dan pemeliharaan lebih murah 
Kerugian dari proses cold forging : 
 Dibutuhkan gaya yang besar untuk membuat suatu produk yang berukuran kecil. 
 Hanya bahan yang lunak yang bisa diproses 
 Porositas dalam logam tetap 
 Keuletan menurun
Effect of cold working on tensile strength, hardness, ductility and 
grain size. (The curve below ductility represents the change in 
grain size)
Perbedaan dari cold working dan hot working 
Pengerjaan panas Pengerjaan dingin 
Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja 
sekitar 5000-7000C) 
Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi 
Diperlukan gaya yang lebih rendah Diperlukan gaya yang lebih besar untuk 
membuat produk yang bersize kecil 
Perubahan sifat mekanik kecil: 
Keuletan meningkat 
Ketahanan terhadap impact meningkat 
Perubahan sifat mekanik besar: 
Keuletan menurun 
Kekuatan dan kekerasan meningkat 
Pengerjaan panas Pengerjaan dingin 
Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja 
sekitar 5000-7000C) 
Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi

More Related Content

What's hot

Susunan paduan
Susunan paduanSusunan paduan
Susunan paduanMn Hidayat
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoranChache Go
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Charis Muhammad
 
Transformasi fasa
Transformasi fasaTransformasi fasa
Transformasi fasarombang
 
Pack carburizing presentasi
Pack carburizing presentasiPack carburizing presentasi
Pack carburizing presentasiDicky Ashshiddiq
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyawizdan ozil
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Endang Saefullah
 
[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbd[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbdSyahrir Qoim
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)universitas negri yogyakarta
 

What's hot (20)

Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Susunan paduan
Susunan paduanSusunan paduan
Susunan paduan
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Transformasi fasa
Transformasi fasaTransformasi fasa
Transformasi fasa
 
Pack carburizing presentasi
Pack carburizing presentasiPack carburizing presentasi
Pack carburizing presentasi
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
 
Rumus hardness test
Rumus hardness testRumus hardness test
Rumus hardness test
 
[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbd[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbd
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
Diagram ttt
Diagram tttDiagram ttt
Diagram ttt
 

Viewers also liked

Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan12luthfi
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamAhmad Faozi
 
New ppt cold working process
New ppt cold working processNew ppt cold working process
New ppt cold working processShikhar Saraswat
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktursurya kelana
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnalsyfwan
 
Manufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyManufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyscanny16
 
422 teknik fabrikasi logam smk
422 teknik fabrikasi logam smk422 teknik fabrikasi logam smk
422 teknik fabrikasi logam smkWinarto Winartoap
 
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2Roedy Andreas
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan12luthfi
 
Mel 232 hot and cold working
Mel 232 hot and cold workingMel 232 hot and cold working
Mel 232 hot and cold workingAkshay Meena
 
Modul 9 ekma 4478
Modul 9 ekma 4478Modul 9 ekma 4478
Modul 9 ekma 4478padlah1984
 

Viewers also liked (18)

Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan Logam
 
Hot work permit
Hot work permitHot work permit
Hot work permit
 
Proses pengerolan
Proses pengerolanProses pengerolan
Proses pengerolan
 
New ppt cold working process
New ppt cold working processNew ppt cold working process
New ppt cold working process
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Manufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyManufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt company
 
Thread cutting
Thread cuttingThread cutting
Thread cutting
 
422 teknik fabrikasi logam smk
422 teknik fabrikasi logam smk422 teknik fabrikasi logam smk
422 teknik fabrikasi logam smk
 
Proses shearing
Proses shearingProses shearing
Proses shearing
 
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
 
16. permit sistem
16. permit sistem16. permit sistem
16. permit sistem
 
Mel 232 hot and cold working
Mel 232 hot and cold workingMel 232 hot and cold working
Mel 232 hot and cold working
 
Jenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialJenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan Material
 
Modul 9 ekma 4478
Modul 9 ekma 4478Modul 9 ekma 4478
Modul 9 ekma 4478
 
Non ferrous alloys
Non ferrous alloysNon ferrous alloys
Non ferrous alloys
 

Similar to Cold and hot working

Hot rolling and cold rolling
Hot rolling and cold rollingHot rolling and cold rolling
Hot rolling and cold rollingnoussevarenna
 
Hot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxHot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxIpan Imade
 
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxTeknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxDhikaPurnomo
 
4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturingNiko Sh
 
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8Asraf Malik
 
penyemperitan sejuk/cold extrusion
penyemperitan sejuk/cold extrusionpenyemperitan sejuk/cold extrusion
penyemperitan sejuk/cold extrusionMierza Ieza
 
PENGGILINGAN LOGAM/ROLLING OF METAL
PENGGILINGAN LOGAM/ROLLING OF METALPENGGILINGAN LOGAM/ROLLING OF METAL
PENGGILINGAN LOGAM/ROLLING OF METALcikgut
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinyaM Arif
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfFirdausFikri3
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatmentNiko Sh
 

Similar to Cold and hot working (20)

Ilmu bahan copy
Ilmu bahan   copyIlmu bahan   copy
Ilmu bahan copy
 
Hot rolling and cold rolling
Hot rolling and cold rollingHot rolling and cold rolling
Hot rolling and cold rolling
 
Hot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxHot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptx
 
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxTeknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
 
Heat treatment
Heat treatment Heat treatment
Heat treatment
 
39113
3911339113
39113
 
ppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptxppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptx
 
4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturing
 
Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2
 
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
 
penyemperitan sejuk/cold extrusion
penyemperitan sejuk/cold extrusionpenyemperitan sejuk/cold extrusion
penyemperitan sejuk/cold extrusion
 
PENGGILINGAN LOGAM/ROLLING OF METAL
PENGGILINGAN LOGAM/ROLLING OF METALPENGGILINGAN LOGAM/ROLLING OF METAL
PENGGILINGAN LOGAM/ROLLING OF METAL
 
heat treatment
heat treatmentheat treatment
heat treatment
 
02. apa itu annealing
02. apa itu annealing02. apa itu annealing
02. apa itu annealing
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdf
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
Klpk 7
Klpk 7Klpk 7
Klpk 7
 
Heat Treatment
Heat TreatmentHeat Treatment
Heat Treatment
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatment
 

Recently uploaded

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 

Recently uploaded (9)

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 

Cold and hot working

  • 1. Berdasarkan proses pengerjaan dibedakan menjadi dua macam yaitu • proses pengerjaan panas (hot working) • proses pengerjaan dingin (cold working)
  • 2. Pengerjaan Panas ( Hot working ) HOT WORKING adalah proses pembentukan dengan cara memanaskan benda kerja sampai diatas suhu rekristalisasi,kemudian diberikan gaya luar sehingga terjadi perubahan bentuk yang diinginkan. Sedangkan REKRISTALISASI adalah suatu proses dimana butir logam yang terdeformasi digantikan oleh butiran baru yang tidak terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk didalamnya , atau perubahan struktur Kristal akibat pemanasan pada suhu krisis sehingga terbentuknya struktur butiran baru melalui tumbuhnya inti dengan pemanasan .
  • 3. Suhu benda untuk hot working sekitar : Diatas 1150 Celsius untuk Steel 360 to 520 Celsius untuk Al-Alloys 700 to 800 degrees Celsius untuk Cu-Alloys Keuntungan Dari Proses Hot working:  Porositas dalam logam dapat dikurangi  Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam  Struktur butir lebih halus  Sifat-sifat fisis yang meningkat  Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk relative kecil. Kerugian Dari Proses Hot working :  Terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan benda kerja sehingga penyelesaian permukaan kurang bagus.  Dimensi benda kerja yang dihasilkan kurang akurat  Peralatan pengerjaan panas dan biaya pemeliharaan yang mahal.
  • 4. Pengerjaan Dingin ( Cold working ) Proses pengerjaan dingin atau cold working adalah merupakan pembentukan logam secara plastis dibawah suhu rekristalisasi pada umumnya dilakukan disuhu kamar tanpa pemanasan benda kerja
  • 5. Keuntungan dari proses cold forging :  Tidak dibutuhkan pemanasan  Ukuran atau dimensi yang didapat baik  Hasil permukaan lebih halus karena tidak ada proses oksidasi terhadap material  Kekerasan dan kekuatan logam yang dihasilkan meningkat.  Biaya perawatan dan pemeliharaan lebih murah Kerugian dari proses cold forging :  Dibutuhkan gaya yang besar untuk membuat suatu produk yang berukuran kecil.  Hanya bahan yang lunak yang bisa diproses  Porositas dalam logam tetap  Keuletan menurun
  • 6. Effect of cold working on tensile strength, hardness, ductility and grain size. (The curve below ductility represents the change in grain size)
  • 7. Perbedaan dari cold working dan hot working Pengerjaan panas Pengerjaan dingin Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja sekitar 5000-7000C) Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi Diperlukan gaya yang lebih rendah Diperlukan gaya yang lebih besar untuk membuat produk yang bersize kecil Perubahan sifat mekanik kecil: Keuletan meningkat Ketahanan terhadap impact meningkat Perubahan sifat mekanik besar: Keuletan menurun Kekuatan dan kekerasan meningkat Pengerjaan panas Pengerjaan dingin Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja sekitar 5000-7000C) Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi