SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
PARTICIPATORY RURAL
APPRAISAL (PRA)
M. Asroruddin HS, M.Pd
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat
(LPM)
STITA NTB
Hasil belajar Syarifatul Marwiyah dalam pelatihan Participatory Action
Research (PAR) bagi dosen PTAIS Kopertais wilayah IV Surabaya tahun 2013
Apa yang terjadi..?
 Program pembangunan pedesaan sudah berlangsung lama. Tetapi,
program-program pembangunan yang dijalankan selama ini banyak
memperoleh kritik. Kritik tersebut didasari suatu kenyataan di lapangan,
bahwa proses pembangunan tidak mampu memberikan perubahan bagi
masyarakat. Proyek-proyek pembangunan banyak yang bersifat mubazir,
tidak berkelanjutan, dan justru memperparah situasi pedesaan.
 Kritik terhadap proyek pembangunan ini banyak ditujukan kepada
metodologi proyek yang tidak “memanusiakan manusia” pedesaan.
Metodologi ini didasari suatu keyakinan bahwa penyelesaian persoalan
pedesaan hanya bisa ditangani oleh kaum profesional. Sementara petani
dianggap sebagai kelompok yang tidak memiliki kemampuan
menyelesaikan masalah atau justru dianggap sebagai bagian dari masalah
itu sendiri.
 Metodologi seperti ini umumnya didasarkan pada bentuk-bentuk riset
dengan menggunakan pendekatan logika sains (baca= metode ilmiah) dan
penelitian-penelitian etnometodologis yang terpengaruh oleh ilmu-ilmu
sosial positivistik
Kritik terhadap metodologi pembangunan yang didasarkan pada
bentuk-bentuk riset dengan menggunakan pendekatan logika
sains (baca= metode ilmiah) dan penelitian-penelitian
etnometodologis, pada intinya antara lain:
1. Riset ini umumnya hanya menghasilkan pengetahuan yang empiris-
analitis. Pengetahuan seperti ini memiliki kecenderungan tidak
mendatangkan manfaat bagi masyarakat lokal.
2. Banyak bermuatan kepentingan teknis untuk melakukan rekayasa sosial
(social enginering), seperti yang dikemukakan oleh Robert Chamber di
muka.
3. Memungkinkan terjadinya "pencurian" terhadap kekayaan pengetahuan
lokal oleh peneliti (orang luar) sehingga sangat berpotensi untuk
menyebabkan penindasan terhadap orang dalam (masyarakat lokal)..
Sementara pendekatan etnometodologis, meskipun berusaha
memahami kehidupan sehari-hari masyarakat, mencoba menghasilkan
pengetahuan yang bersifat historis-hermeuneutik, dan meyakini adanya
makna di balik fenomena sosial, juga memiliki kelemahan. Yakni
kecenderungannya untuk menghasilkan pengetahuan yang hanya
bisa memaafkan realita.
 Berdasarkan pada kritik metodologi itulah kemudian lahir
Participatory Rural Apraisal (PRA). PRA (Participatory Rural
Appraisal) diterjemahkan Penilaian/Pengkajian/ Penelitian Keadaan
Pedesaan secara partisipatif. PRA bisa juga didefinisikan sebagai
‘sekumpulan teknik dan alat yang mendorong masyarakat pedesaan
untuk turut serta meningkatkan kemampuan dalam menganalisa
keadaan mereka terhadap kehidupan dan kondisinya, agar mereka
dapat membuat rencana dan tindakan sendiri’(Chambers). PRA
mengutamakan masyarakat yang terabaikan agar memperoleh
kesempatan untuk memiliki peran dan mendapat manfaat dalam
kegiatan program pengembangan
 Dengan definisi tersebut, PRA harus dilihat sebagai sebuah
pendekatan Kajian partisipatif dalam melakukan analisa situasi,
potensi maupun masalah, yang dilakukan oleh masyarakat sendiri.
Harus menjadi catatan bahwa PRA bukanlah menjadi tujuan, tetapi
PRA merupakan satu tahap yang panjang dari suatu proses
TRANSFORMASI SOSIAL
 VISI PRA
Yaitu terwujudnya perubahan sosial dan pemberdayaan masyarakat agar
ketimpangan yang disebabkan oleh proses pembangunan dapat ditiadakan
atau dikurangi, agar kesejahteraan dinikmati secara adil dan merata.
Artinya; (1) Perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat agar terjadi
perubahan perilaku serta perubahan sosial yang diharapkan. (2) Perlu
dilakukan pendidikan masyarakat sebagai proses pemberdayaan tersebut.
 Tujuan
Tujuan Praktis (Jangka Pendek)
Menyelenggarakan kegiatan bersama masyarakat untuk mengupayakan
pemenuhan kebutuhan praktis dan peningkatan kesejahteraan.
 Tujuan Strategis (Jangka Panjang)
Mencapai pemberdayaan masyarakat dan perubahan sosial melalui
pengembangan masyarakat dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran. Yang dimaksud pemberdayaan (empowerment) adalah
menguatkan masyarakat, dengan cara memberikan dorongan kepada
masyarakat agar menggali potensi dirinya dan berani bertindak
memperbaiki kualitas hidupnya.
Prinsip-Prinsip PRA
 Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan)
Sering kali program-program pengembangan pedesaan tidak melibatkan
masyarakat yang terabaikan. Meskipun secara retorika politik, program
tersebut disusun di atas derita masyarakat terabaikan (baca= mereka ditulis
sebagai sasaran pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, tetapi
tidak pernah disentuh).
 Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat
Banyak program pemberdayaan masyarakat berorientasi pada bantuan
fisik. Program ini umumnya berdampak negative, karena justru
meningkatkan ketergantungan masyarakat pada bantuan dan pihak luar.
PRA bertujuan lain, PRA bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menganalisa keadaannya dan meningkatkan taraf
hidupnya secara mandiri dengan menggunakan sumber daya setempat
serta menurun ketergantungan kepada pihak luar.
 Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator
Sering kali masyarakat diikutkan dalam suatu program tanpa diberikan
pilihan. Pihak luar melaksanakan program tersebut. PRA dilakukan oleh
masyarakat. Pihak luar hanya berperan sebagai pendamping atau fasilitator.
Jadi bukannya masyarakat yang harus berpartisipasi, tetapi orang luarlah
yang harus berpartisipasi dalam program masyarakat.
 Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan
PRA adalah suatu proses belajar berdasarkan pengalaman.
Setiap orang harus didudukkan sebagai manusia yang berpotensi
dan setiap orang berpengalaman yang berbeda. Justru
perbedaan-perbedaan ini merupakan kesempatan yang baik
untuk saling berbagi belajar bersama.
 Prinsip terbuka, santai dan informal
Untuk mencipatakan keterbukaan di antara masyarakat,
diperlukan suasana yang santai dan informal.
 Prinsip triangulasi
Kadang-kadang informasi yang digali oleh seseorang tidak sesuai
persepsi orang lain. Kadang-kadang persepsi antar fasilitator
berbeda dengan apa disampaikan oleh masyarakat karena latar
belakang antar fasilitator yang berbeda. Kadang -kadang
informasi yang dianalisa dengan suatu teknik belum pasti benar
dan lengkap. Karena itu berlu prinsip ‘triangulasi’ atau cek dan
recek. Ada tiga cara untuk triangulasi: 1. trianggulasi sumber
informasi, 2. trianggulasi fasilitator, 3. trianggulasi teknik PRA.
 Prinsip orientasi praktis
Orang dewasa belajar dengan baik apabila
menyangkut persoalan yang menarik bagi dia dan ada
kaitan dengan kehidupan sehari-harinya. Karena itu
PRA perlu berorientasi praktis dan berkaitan dengan
keadaan nyata masyarakat. Meskipun begitu, tidak
boleh meninggalkan prinsip-prinsip analisis kritis.
 Prinsip belajar dari kesalahan
Sering kali orang takut untuk mengemukakan
kesalahan-kesalahannya atau untuk menyalahkan
orang lain. Dalam PRA diharapkan muncul
keterbukaan, sehingga masyarakat mampu mengkaji
kekurangannya dan belajar dari kelemahannya. PRA
mendorong masyarakat untuk memperbaiki
keadaannya secara terus-menerus.
 Prinsip berkelanjutan dan selang waktu
TIGA PILAR PRA
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, PRA
adalah sekumpulan teknik dan alat untuk
menganalisa keadaan pedesaan. Selain itu,
sikap fasilitator dalam penggunaan teknik dan
alat tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil.
Dan yang tidak boleh ditinggalkan adalah
berbagi pengalaman, pengetahuan dan proses
belajar dalam pelaksanaan teknik dan alat. Tiga
hal itu; yaitu teknik dan alat PRA, sikap
fasilitator dan berbagi, menjadi tiga pilar dari
kajian keadaan pedesaan secara partisipatif,
yang semua penting dan saling mengisi satu
sama lain.
Tiga Pilar PRA
Duduk bersama
Mendengar
Berbaur
Mereka mampu melakukan
Belajar dari kesalahan
Memfasilitasi
Melakukan trianggulasi “SUMBER”
Bersikap ‘rendah hati’
Fleksibel
Mengujicoba
Berimprovisasi
Pengetahuan
Pengalaman
Proses belajar
Pemetaan
Transek
Diagram Venn
Alur sejarah
Alur pemasaran
Analisis kehidupan
Ranking
dan lain-lain
SIKAP
TEKNIK-TEKNIK BERBAGI
Siklus PRA
DAUR
PROGRAM
PERENCANAAN
KEGIATAN Kajian Potensi dan
Alternatif Kegiatan
PELAKSANAAN
KEGIATAN
PRA Sebagai
sikap dan perilaku
petugas lapangan
PEMANTAUAN
KEGIATAN
Teknik PRA
untuk melihat
perkembangan
program
EVALUASI
KEGIATAN
Teknik PRA untuk
mengkaji hasil
akhir program
PENJAJAGAN
KEBUTUHAN
Kajian masalah
dan kebutuhan
Penjajagan/Pengenalan Kebutuhan
 Pengenalan masalah,kebutuhan dan potensi masyarakat
 Pengkajian hubungan sebab-akibat masalah masalah (identifikasi
akar masalah)
 Pengkajian potensi lokal dan luar.
 Penetepan prioritas masalah berdasarkan kriteria masyarakat
(antara lain: sifat mendesaknya, dan ketersediaan potensi
masyarakat/sumberdaya)
Perencanaan Kegiatan
 Merupakan kelanjutan dari kegiatan penjajagan kebutuhan. Hasil
penguraian masalah masalah dan potensi-potensi serta
penyusunan prioritas masalah, dijabarkan menjadi:
 Alternatif-alternatif pemecahan masalah
 Alternatif-altenatif kegiatan yang bisa dilakukan sesuai dengan
ketersediaan sumberdaya, baik lokal maupun dari luar.
 Penentuan para pelaksana, penanggungjawab, dan pendamping
kegiatan.
Pelaksanaan/Pengorganisasian Kegiatan
 Sesuai prinsip-prinsip dalam metode PRA,
pelaksanaan kegiatan sebaiknya diorganisir dan
dipimpin oleh anggota masyarakat sendiri, sedangkan
orang luar hanya mendampingi. Yang harus
diselesaikan dalam tahapan ini meliputi:
 Pengaturan jadual kegiatan
 Pembagian kelompok dan tugas-tugas
Pemantauan Kegiatan
 Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat apakah
program berjalan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Biasanya dilakukan dalam
jangka waktu pendek (per 3 bulan atau 6 bulan) dan
hasilnya dituliskan dalam laporan
kemajuan/perkembangan program. (Progress report).
Evaluasi Kegiatan
 Biasanya terdapat dua macam evaluasi kegiatan,
yaitu:
 Evaluasi program secara berkala, dilakukan untuk
menilai arah dan kemajuan program, efisiensi dan
efektifitas pekerjaan, dan mengarahkan kembali
program.
 Evaluasi akhir program (final evaluation), dilakukan
untuk menilai hasil yang telah dicapai selama
pengembangan program jangka waktu tertentu
(beberapa tahun) apakah sudah mencapai tujuan-
tujuan yang ditetapkan pada awal pengembangan
program, bagaimana dampak program terhadap
kesejahteraan hidup masyarakat, hasilnya disusun
menjadi laporan akhir program.
Teknik PRA :
1. Secondary Data Review (SDR)
SDR merupakan cara mengumpulkan sumber-sumber
informasi yang telah diterbitkan maupun yang belum
disebarkan. Tujuan dari usaha ini adalah untuk
mengetahui data manakah yang telah ada sehingga
tidak perlu lagi dikumpulkan. Manfaat dari secondary
data adalah untuk memperjelas topik-topik yang dibahas
dalam PRA.
2. Direct Observation
Direct Observation adalah kegiatan observasi langsung
pada obyek-obyek tertentu, kejadian, proses, hubungan-
hubungan masyarakat dan mencatatnya. Tujuan dari
teknik ini adalah untuk melakukan cross-check terhadap
jawaban-jawaban masyarakat.
3. Semi-Structured Interviewing (SSI)
Teknik ini adalah wawancara yang mempergunakan panduan
pertanyaan sistematis yang hanya merupakan panduan terbuka dan
masih mungkin untuk berkembang selama interview dilaksanakan.
SSI dapat dilakukan bersama individu yang dianggap mewakili
informasi, misalnya wanita, pria, anak-anak, pemuda, petani,
pejabat lokal. Dapat juga oleh informan kunci, misalnya orang-
orang yang dianggap mempunyai pengetahuan tertentu dimana
pengetahuan itu tidak dimiliki oleh orang lain, misalnya petani,
petugas kesehatan. Dapat juga dilakukan oleh kelompok, dalam
rangka memperoleh informasi dari semua level masyarakat.
4. Focus Group Discussion
Teknik ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk
membicarakan hal-hal yang bersifat khusus secara lebih mendalam.
Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah
tertentu dengan lebih rinci.
5. Preference Ranking and Scoring
Adalah teknik untuk menentukan secara cepat problem-
problem utama dan pilihan-pilihan masyarakat. Tujuan
dari teknik ini adalah untuk memahami prioritas-prioritas
kehidupan masyarakat sehingga mudah untuk
diperbandingkan. Bentuk-bentuk voting juga termasuk
preference ranking yang dilakukan dalam kelompok.
6. Pairwise Ranking
Teknik ini upaya membuat ranking dari semua yang
berkaitan dengan hidup masyarakat secara individual.
Tentu saja disesuaikan dengan tema-tema tertentu,
misalnya penggunaan waktu, pekerjaan, peranan
anggota masyarakat dsb. Tujuannya adalah untuk
memahami masalah utama dan pilihan individual dari
anggota masyarakat dan mengetahui kriteria-kriteria
yang dipergunakan mereka.
7. Direct Matrix Ranking
Direct Matrix Ranking adalah sebuah bentuk ranking yang
mengidentifikasi daftar kriteria obyek tertentu. Tujuannya untuk
memahami alasan terhadap pilihan-pilihan masyarakat, misalnya
mengapa mereka lebih suka menanam pohon rambutan dibvanding
dengan pohon yang lain. Kriteria ini mungkin berbeda dari satu
orang dengan orang lain, misalnya menurut wanita dan pria tentang
tanaman sayur.
8. Wealth Ranking
Wealth ranking atau rangking kesejahteraan masyarakat di suatu
tempat tertentu. Tujuannya untuk memperoleh gambaran profile
kondisi sosio-ekonomis dengan cara menggali persepsi perbedaan-
perbedaan kesejahteraan antara satu keluarga dan keluarga yang
lainnya dan ketidak seimbangan dimasyarakt, menemukan
indikator-indikator lokal mengenai kesejahteraan. Wealth ranking
berasumsi bahwa masyarakat punya pandangan dan ukuran-ukuran
sendiri mengenai kesejahteraannya serta mereka sangat mengenali
kondisinya.
9. Mobility Mapping
Mobility mapping adalah sebuah alat untuk menggambarkan
hubungan masyarakat dengan pihak luar. Tujuan dari tehnik ini
adalah untuk mencatat, membandingkan dan menganalisa mobilitas
dari berbagai kelompok masyarakat dalam sebuah komunitas
masyarakat tertentu. Disamping itu tehnik ini akan menggambarkan
indikator-indikator bahwa anggota masyarakat telah melakukan
kontak dalam hal kebebasan, pendidikan, perdagangan, dan
layanan-layanan lainnya.
10. Social Mapping
Tehnik ini adalah sebuah berupa cara untuk membuat gambar
kondisi sosial ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi
permukiman, sumber-sumber mata pencaharian, peternakan, jalan,
puskesmas, dan sarana-sarana umum, serta jumlah anggota
keluarga, pekerjaan. Hasil gambaran ini merupakan peta umum
sebuah lokasi yang menggambarkan keadaan masyarakat maupun
lingkungan fisik. Tujuannya untuk menganalisa dan mendalami
bersama keadaan masyarakat pada umumnya, sehingga muncul
topik-topik atau tema-tema tertentu.
11. Transect
Transect merupakan teknik penggalian informasi dan media pemahaman
daerah melalui penelusuran dengan berjalan mengikuti garis yang
membujur dari suatu sudud ke sudud lain di wilayah tertentu. Teknik ini bisa
dipergunakan untuk gambaran sekarang, masa lalu (historical transect),
atau yang akan datang. Tujuannya untuk memahami bersama tentang
karakteristik dan keadaan dari tempat-tempat tertentu misalnya keadaan
lahan, jenis tanaman, permukiman, sumber mata pencaharian, sumber air,
gambaran peran laki-laki perempuan, cara-cara yang pernah ditempuh
untuk mengatasi masalah.
12. Seasonal Calendar
Seasonal Calendar adalah penelusuran kegiatan musiman tentang
keadaan-keadaan dan permasalahan yang berulang-ulang dalam kurun
waktu tertentu (musiman) di masyarakat. Tujuan teknik untuk mefasilitasi
kegiatan penggalian informasi dalam memahami pola kehidupan
masyarakat, kegiatan, masalah-masalah, fokus masyarakat terhadap suatu
tema tertentu, mengkaji pola pemanfaatan waktu, sehingga diketahui kapan
saat-saat sibuk dan saat-saat waktu luang. Kemudian juga sebagai upaya
untuk mendiskusikan tawaran perubahan kalender dalam kegiatan
masyarakat.
13. Time Line (Trends and Historical profile)
Time line adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui
kejadian-kejadian dari suatu waktu sampai keadaan sekarang
dengan persepsi orang setempat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk
memperoleh gambaran mengenai topik-topik penting di masyarakat.
Topik-topik yang berulang ini dapat dijadikan topik penting untuk
dibahas dengan lebih mendalam. Kearah mana kecenderungan-
kecenderungan masyarakat dari waktu ke waktu.
14. Livelihood Analysis
Teknik ini adalah alat analisa mata pencaharian masyarakat.
Masayarakat akan terpandu untuk mendiskusikan kehidupan
mereka dari aspek mata pencaharian. Tujuan dari teknik yaitu
memfasisilitasi pengenalan dan analisa terhadap jenis pekerjaan,
pembagian kerja pria-wanita, potensi dan kesempatan, hambatan,
gambaran siapa lebih kaya dan siapa lebih miskin, kebutuhan
masyarakat.
15. Flow/Causal Diagram
Tehnik ini digunakan untuk menggambarkan adanya hubungan antara
berbagai masalah satu dengan yang lain berupa kaitan sebab dan akibat
dari masalah yang lainnya. Tujuan tehnik ini adalah sebagai media untuk
mendiskusikan hubungan satu tema dengan tema yang lain, sehingga
diketahui masalah satu disebabkan oleh masalah yang lain.
16. Venn Diagram
Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional dengan
masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh masing-masing
institusi dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-
harapan apa dari masyarakat terhadap institusi-institusi tersebut.
17. Farm Sketch
Teknik ini adalah sebuah cara untuk memperoleh gambaran mengenai
bentuk tipikal pengelolaan sebuah lingkungan kebun yang menggambarkan
model pengelolaan tata ruang yang dimiliki oleh salah satu anggota
masyarakat. Tujuan teknik ini adalah sebagi upaya untuk memberikan
rujukan contoh nyata sebagai bahan analisis terhadap pengelolaan
lingkungan.
18. Trends and Changes
Trends and change adalah teknik untuk mengungkapkan
kecenderungan dan perubahan yang terjadi di masyarakat dan
daerahnya dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk
memahami perkembangan bidang-bidang tertentu dan perubahan-
perubahan apa yang terjadi dimasyarakat dan daerahnya.
19. Daily Routine Diagram
Tehnik ini berupa usaha bersama membuat diagram yang
menggambarkan kegiatan sehari-hari dari anggota masyarakat.
Tujuan tehnik yaitu untuk mendapatkan gambaran pola kegiatan
harian anggota masyarakat. Pola-pola kegiatan ini dapat berbeda
antara satu dengan yang lainnya atau pada masing-masing sub-
group, seperti wanita, pria, orang tua, orang muda, pekerja,
pengangguran, orang yang berpendidikan dan tidak, dsb.
20. Historical Profile
Merupakan tehnik untuk mengumpulkan kejadian-
kejadian penting masa lalu di masyarakat yang sampai
sekarang masih ada bekas-bekasnya. Tujuannya untuk
memahami kondisi sekarang berdasarkan hubungan
kausal dan sekarang masih menjadi bagian penting
dalam kehidupan masyarakat. Yang dapat digali
misalnya, pengenalan pupuk baru, penggunaan bibit-
bibit baru, epidemi, peristiwa politik, bangunan
infrastruktur dsb.
Menyusun Program
Semua program mengacu kepada DAUR PROGRAM atau SIKLUS
yang dilakukan secara bertahap.
Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Identifikasi / Assessment
Tahap identifikasi / assessment merupakan tahap yang paling kritis
dalam suatu daur kegiatan proyek. Tahap ini sangat menentukan
tahapan berikutnya. Untuk itu, tahap ini perlu dipersiapkan dengan
baik dan matang, yang mungkin juga perlu melibatkan tenaga ahli
atau pakar untuk melakukannya. Tahap ini disebut juga “Proses
Pengembangan Proyek Pada tahap Dini” (Early Project Process)
yang mencakup : identifikasi-persiapan-analisa dan penilaian
(appraisal). Kegiatan identifikasi “proyek” bukankan suatu kegiatan
diskret (terpisah) melainkan kegiatan yang berlangsung terus
menerus (kontinyu), bukan peristiwa satu kali jadi, melainkan suatu
perkembangan adaptif untuk menemukan apa-apa yang baik
dikerjakan pada tiap tahapan. Kegiatan-kegiatan “rinci dan spesifik”
yang perlu dan harus dilakukan selama tahap ini adalah:
 Melakukan Analisis sosial, ekonomis, teknis,
kelembagaan dan analisis lainnya sebagai langkah
awal untuk identifikasi permasalahan secara
partisipatif yang melibatkan berbagai pihak yang terkena
pengaruh maupun yang berpengaruh (stakeholder) baik
untuk mengetahui kebutuhan, potensi dan peluang yang
ada maupun permasalahan yang ada. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan metoda dan teknik
Kajian Keadaan Pedesaan secara Partisipatif
(Participatory Rural Appraisal - PRA)
 Melakukan Analisis Pihak Terkait (Stakeholder
Analysis) untuk menjajagi kepentingan dan pengaruh
serta tingkat partisipasi
 Melakukan Analisis keunggulan komparatif (Comparative
Advantages Analysis) untuk menjajagi tingkat kelebihan dan
keunggulan suatu program tertentu dibandingkan dengan program
yang lain sehingga mudah dan laku di pasaran, terutama bagi
kelompok sasaran, baik di lingkungan pemerintah maupun
masyarakat pedesaan.
 Melakukan Appraisal (Penilaian). Berdasarkan kegiatan-kegiatan
spesifik tersebut di atas langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis semua hasil yang diperoleh dan melakukan appraisal
(kajian mendalam) sehingga diperoleh suatu rumusan yang
komprehensif.
 Menyelenggarakan Lokakarya (Workshop) yang melibatkan
berbagai stakeholder untuk melakukan review dan mendapatkan
umpan balik serta konfirmasi atas hasil-hasil Tahap Identifikasi,
khususnya yang menyangkut hasil identifikasi kebutuhan atau
permasalahan.
2. Tahap Perencanaan / Disain Proyek
Perencanaan adalah suatu proses atau kegiatan
menyusun rencana kegiatan. Dengan demikian,
rencana adalah segala hal yang belum
dilakukan dan diharapkan akan dilakukan.
Tahap perencanaan partisipatif diawali dengan
kajian keadaan pedesaan secara partisipatif dan
dilanjutkan dengan pelaksanaan rencana.
Dalam pemberdayaan masyarakat, setiap
proses perlu dilakukan monitoring dan evaluasi,
perencanaan partisipatif tidak bisa berdiri sendiri
tetapi harus melalui tahap proses yang berjalan
terus menerus.
 Menyusun Disain Proyek
Berdasarkan hasil Lokakarya di atas, langkah
selanjutnya adalah merumuskan hasil-hasil lokakarya
Tahap Identifikasi dan menyusunnya dalam bentuk “Draft
Proposal” yang dilengkapi dengan “Draft Logical
Framework”, sebagai bahan awal untuk bahan lokakarya
yang lebih luas bersama Pihak Terkait lain:
# Lokakarya Manajemen Daur Proyek
Menyelenggarakan Lokakarya “Project Cycle
Management” yang melibatkan berbagai Pihak Terkait
untuk merumuskan dan memutuskan Sasaran (Goal),
Tujuan (Purpose), Keluaran (Output), kegiatan
(Activities) dan Indikator Penentu Obyektif (OVI) serta
asumsi - asumsi penting. Selain itu, perlu diperhitungkan
masukan (Input) yang dibutuhkan untuk mencapai
keluaran yang diharapkan.
# Mengidentifikasi Pelaksana
 Dalam kegiatan ini, kualifikasi pelaksana perlu di
identifikasi berdasarkan tuntutan “program atau proyek”,
baik pengetahuan, ketrampilan manajerial maupun
teknis serta komitmen untuk melaksanakan pendekatan
partisipatif dan tidak hanya sekedar “menemukan orang
“ untuk pemerataan (rejeki).
# Distribusi kewenangan.
 Tugas dan tanggung jawab yang jelas dan spesifik di
antara para “pengelola proyek” sesuai dengan keahlian
yang dibutuhkan (SIAPA melakukan APA dan KAPAN
harus selesai serta BAGAIMANA dilakukan serta
BERAPA kebutuhan input)
#Menyusun Rencana Kerja Spesifik
 Rencana kerja spesifik perlu disusun berdasarkan pada
“Keluaran Program” dan “Indikator Keberhasilan”
sebagaimana yang tertuang dalam Kerangka Kerja Logis
(Logical Framework) dan “Strategi” bagaimana hal itu
dilaksanakan. Contoh form terlampir.
3. Tahap Pelaksanaan Dan Pemantauan
Pada umumnya, antara Tahapan Pelaksanaan dan
Pemantauan tidak bisa dipisahkan, karena merupakan
satu kesatuan kegiatan yang berjalan secara terus
menerus untuk mencapai tujuan tertentu dan memantau
apakah kegiatan yang dilakukan terarah pada tujuan
yang ditetapkan. Hal ini sebagai suatu akibat pada
orientasi proyek, yaitu orientasi yang lebih menekankan
pada proses yang terjadi dalam mencapai keluaran yang
diharapkan melalui input tertentu. Demikian juga halnya
dengan “Evaluasi”, mengingat bahwa “kegiatan
pemantauan dan evaluasi” berjalan simultan dengan
kegiatan pelaksanaan dan di dalam kegiatan
pelaksanaan itu sendiri dan bersifat terus menerus
walaupun dalam evaluasi ada interval waktu tertentu.
4. Tahap Evaluasi
 Evaluasi dilakukan secara periodik yang pada umumnya
dilakukan secara triwulanan ataupun 6 bulanan yang
bertujuan untuk mengkaji kemajuan dan perkembangan
serta tingkat capaian kinerja sesuai dengan indikator
yang ada. Permasalahan yang dihadapi dan
pemanfaatan sumberdana yang telah tersedia.
 Evaluasi dilakukan secara berjenjang mulai dari
kelompok sasaran yaitu masyarakat sampai dengan
jenjang atau tingkat selanjutnya dengan melibatkan
berbagai Pihak Terkait yang terlibat.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SELAMAT MENCOBA

More Related Content

What's hot

Penyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanPenyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanRandy Wrihatnolo
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahMemahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKANTAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKANEDIS BLOG
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiArfan Fahmi
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Tri Widodo W. UTOMO
 
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)Iskani kasim
 
3. pohon masalah_makalah
3. pohon masalah_makalah3. pohon masalah_makalah
3. pohon masalah_makalahJhonandi Andiz
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifDadang Solihin
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdMusnanda Satar
 
Buku saku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakat
Buku saku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakatBuku saku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakat
Buku saku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakatCIkumparan
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Dadang Solihin
 
KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK  KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK Afrizal Bob
 
Logframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka LogisLogframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka LogisArsad Rahim Ali
 
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem PerencanaanHubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem PerencanaanDadang Solihin
 

What's hot (20)

Penyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanPenyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana Kegiatan
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahMemahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
 
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKANTAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasi
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
 
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
 
3. pohon masalah_makalah
3. pohon masalah_makalah3. pohon masalah_makalah
3. pohon masalah_makalah
 
Advokasi Kesehatan
Advokasi KesehatanAdvokasi Kesehatan
Advokasi Kesehatan
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpd
 
Buku saku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakat
Buku saku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakatBuku saku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakat
Buku saku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakat
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
 
KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK  KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK
 
Konsep & Studi Kebijakan Publik
Konsep & Studi Kebijakan PublikKonsep & Studi Kebijakan Publik
Konsep & Studi Kebijakan Publik
 
Logframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka LogisLogframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka Logis
 
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem PerencanaanHubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
 

Similar to PRA-RURAL

01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).pptSyarifatul Marwiyah
 
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptxAugustRidlofRiwu
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN Muhammad Eko
 
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)Islamic Studies
 
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdfTeknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdfIskandarZR1
 
10. Memahami realita melauli PAR (transect dll).ppt
10. Memahami realita melauli PAR (transect dll).ppt10. Memahami realita melauli PAR (transect dll).ppt
10. Memahami realita melauli PAR (transect dll).pptSyarifatul Marwiyah
 
1 participatory rural appraisal-pengenalan
1 participatory rural appraisal-pengenalan1 participatory rural appraisal-pengenalan
1 participatory rural appraisal-pengenalanRia Dj
 
Teknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desaTeknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desaPEMPROP JABAR
 
Karakteristik Tujuan dan Manfaat PAR
Karakteristik Tujuan dan Manfaat PARKarakteristik Tujuan dan Manfaat PAR
Karakteristik Tujuan dan Manfaat PARIslamic Studies
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community DevelopmentAri Raharjo
 
Participation action riset
Participation action risetParticipation action riset
Participation action risetCommunity Design
 
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdfAmarAhmad13
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatifMuhammad MK
 
Participatory Action Research (PAR)
Participatory Action Research (PAR)Participatory Action Research (PAR)
Participatory Action Research (PAR)Islamic Studies
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialprimahendra
 
Kuliah-10. Participatoris.pptx
Kuliah-10. Participatoris.pptxKuliah-10. Participatoris.pptx
Kuliah-10. Participatoris.pptxBakhtiarMustari1
 

Similar to PRA-RURAL (20)

01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
 
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
 
Presentasi PRA2.ppt
Presentasi PRA2.pptPresentasi PRA2.ppt
Presentasi PRA2.ppt
 
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
 
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdfTeknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
 
10. Memahami realita melauli PAR (transect dll).ppt
10. Memahami realita melauli PAR (transect dll).ppt10. Memahami realita melauli PAR (transect dll).ppt
10. Memahami realita melauli PAR (transect dll).ppt
 
1 participatory rural appraisal-pengenalan
1 participatory rural appraisal-pengenalan1 participatory rural appraisal-pengenalan
1 participatory rural appraisal-pengenalan
 
Teknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desaTeknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desa
 
08. Metodologi PAR.ppt
08. Metodologi PAR.ppt08. Metodologi PAR.ppt
08. Metodologi PAR.ppt
 
Karakteristik Tujuan dan Manfaat PAR
Karakteristik Tujuan dan Manfaat PARKarakteristik Tujuan dan Manfaat PAR
Karakteristik Tujuan dan Manfaat PAR
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community Development
 
2.RRAPRA.pptx
2.RRAPRA.pptx2.RRAPRA.pptx
2.RRAPRA.pptx
 
Participation action riset
Participation action risetParticipation action riset
Participation action riset
 
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
 
Participatory Action Research (PAR)
Participatory Action Research (PAR)Participatory Action Research (PAR)
Participatory Action Research (PAR)
 
SWOT, SOAR,dan PRA
 SWOT, SOAR,dan  PRA SWOT, SOAR,dan  PRA
SWOT, SOAR,dan PRA
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
 
Kuliah-10. Participatoris.pptx
Kuliah-10. Participatoris.pptxKuliah-10. Participatoris.pptx
Kuliah-10. Participatoris.pptx
 

More from Syarifatul Marwiyah

Pendidikan karakter ASWAJA (Video) Pascasarjana B UAS KENCONG JEMBER 2023.pptx
Pendidikan karakter ASWAJA (Video) Pascasarjana B UAS KENCONG JEMBER 2023.pptxPendidikan karakter ASWAJA (Video) Pascasarjana B UAS KENCONG JEMBER 2023.pptx
Pendidikan karakter ASWAJA (Video) Pascasarjana B UAS KENCONG JEMBER 2023.pptxSyarifatul Marwiyah
 
Manajemen Pesantren- book chapter- 2023.
Manajemen Pesantren- book chapter- 2023.Manajemen Pesantren- book chapter- 2023.
Manajemen Pesantren- book chapter- 2023.Syarifatul Marwiyah
 
Corak Budaya Pesantren di Indonesia-.pdf
Corak Budaya Pesantren di Indonesia-.pdfCorak Budaya Pesantren di Indonesia-.pdf
Corak Budaya Pesantren di Indonesia-.pdfSyarifatul Marwiyah
 
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdfBUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdfSyarifatul Marwiyah
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docxSyarifatul Marwiyah
 
RPS ILMU PENDIDIKAN ISLAM_PAI2023.docx
RPS ILMU PENDIDIKAN ISLAM_PAI2023.docxRPS ILMU PENDIDIKAN ISLAM_PAI2023.docx
RPS ILMU PENDIDIKAN ISLAM_PAI2023.docxSyarifatul Marwiyah
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docxSyarifatul Marwiyah
 
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptxseminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptxSyarifatul Marwiyah
 
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdfPermenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdfSyarifatul Marwiyah
 
PPT MEDIA PEMBELAJARAN - PASCASARJANA 2023.pdf
PPT MEDIA PEMBELAJARAN - PASCASARJANA 2023.pdfPPT MEDIA PEMBELAJARAN - PASCASARJANA 2023.pdf
PPT MEDIA PEMBELAJARAN - PASCASARJANA 2023.pdfSyarifatul Marwiyah
 
PENGEMBANGAN MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PA...
PENGEMBANGAN MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PA...PENGEMBANGAN MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PA...
PENGEMBANGAN MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PA...Syarifatul Marwiyah
 
2023- Format Tugas Akhir Pengembangan Model dan Media Pembelajaran PAI.pptx
2023- Format Tugas Akhir Pengembangan Model dan Media Pembelajaran PAI.pptx2023- Format Tugas Akhir Pengembangan Model dan Media Pembelajaran PAI.pptx
2023- Format Tugas Akhir Pengembangan Model dan Media Pembelajaran PAI.pptxSyarifatul Marwiyah
 
Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).pptx
Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).pptxModel-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).pptx
Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).pptxSyarifatul Marwiyah
 

More from Syarifatul Marwiyah (20)

Pendidikan karakter ASWAJA (Video) Pascasarjana B UAS KENCONG JEMBER 2023.pptx
Pendidikan karakter ASWAJA (Video) Pascasarjana B UAS KENCONG JEMBER 2023.pptxPendidikan karakter ASWAJA (Video) Pascasarjana B UAS KENCONG JEMBER 2023.pptx
Pendidikan karakter ASWAJA (Video) Pascasarjana B UAS KENCONG JEMBER 2023.pptx
 
Manajemen Pesantren- book chapter- 2023.
Manajemen Pesantren- book chapter- 2023.Manajemen Pesantren- book chapter- 2023.
Manajemen Pesantren- book chapter- 2023.
 
Corak Budaya Pesantren di Indonesia-.pdf
Corak Budaya Pesantren di Indonesia-.pdfCorak Budaya Pesantren di Indonesia-.pdf
Corak Budaya Pesantren di Indonesia-.pdf
 
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdfBUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
 
RPS ILMU PENDIDIKAN ISLAM_PAI2023.docx
RPS ILMU PENDIDIKAN ISLAM_PAI2023.docxRPS ILMU PENDIDIKAN ISLAM_PAI2023.docx
RPS ILMU PENDIDIKAN ISLAM_PAI2023.docx
 
SKL-CPL PRODI PAI.pptx
SKL-CPL PRODI PAI.pptxSKL-CPL PRODI PAI.pptx
SKL-CPL PRODI PAI.pptx
 
SKL-CPL PRODI PGMI.pptx
SKL-CPL PRODI PGMI.pptxSKL-CPL PRODI PGMI.pptx
SKL-CPL PRODI PGMI.pptx
 
PPL 2 PEMBEKALAN MAHASISWA.pptx
PPL 2 PEMBEKALAN MAHASISWA.pptxPPL 2 PEMBEKALAN MAHASISWA.pptx
PPL 2 PEMBEKALAN MAHASISWA.pptx
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
 
SKL CPL PRODI BKPI.pptx
SKL CPL PRODI BKPI.pptxSKL CPL PRODI BKPI.pptx
SKL CPL PRODI BKPI.pptx
 
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptxseminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
 
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdfPermenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
 
PP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdf
PP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdfPP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdf
PP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdf
 
PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.pdf
PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.pdfPENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.pdf
PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.pdf
 
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdfUU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
 
PPT MEDIA PEMBELAJARAN - PASCASARJANA 2023.pdf
PPT MEDIA PEMBELAJARAN - PASCASARJANA 2023.pdfPPT MEDIA PEMBELAJARAN - PASCASARJANA 2023.pdf
PPT MEDIA PEMBELAJARAN - PASCASARJANA 2023.pdf
 
PENGEMBANGAN MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PA...
PENGEMBANGAN MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PA...PENGEMBANGAN MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PA...
PENGEMBANGAN MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PA...
 
2023- Format Tugas Akhir Pengembangan Model dan Media Pembelajaran PAI.pptx
2023- Format Tugas Akhir Pengembangan Model dan Media Pembelajaran PAI.pptx2023- Format Tugas Akhir Pengembangan Model dan Media Pembelajaran PAI.pptx
2023- Format Tugas Akhir Pengembangan Model dan Media Pembelajaran PAI.pptx
 
Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).pptx
Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).pptxModel-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).pptx
Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).pptx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

PRA-RURAL

  • 1. PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) M. Asroruddin HS, M.Pd Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) STITA NTB Hasil belajar Syarifatul Marwiyah dalam pelatihan Participatory Action Research (PAR) bagi dosen PTAIS Kopertais wilayah IV Surabaya tahun 2013
  • 2. Apa yang terjadi..?  Program pembangunan pedesaan sudah berlangsung lama. Tetapi, program-program pembangunan yang dijalankan selama ini banyak memperoleh kritik. Kritik tersebut didasari suatu kenyataan di lapangan, bahwa proses pembangunan tidak mampu memberikan perubahan bagi masyarakat. Proyek-proyek pembangunan banyak yang bersifat mubazir, tidak berkelanjutan, dan justru memperparah situasi pedesaan.  Kritik terhadap proyek pembangunan ini banyak ditujukan kepada metodologi proyek yang tidak “memanusiakan manusia” pedesaan. Metodologi ini didasari suatu keyakinan bahwa penyelesaian persoalan pedesaan hanya bisa ditangani oleh kaum profesional. Sementara petani dianggap sebagai kelompok yang tidak memiliki kemampuan menyelesaikan masalah atau justru dianggap sebagai bagian dari masalah itu sendiri.  Metodologi seperti ini umumnya didasarkan pada bentuk-bentuk riset dengan menggunakan pendekatan logika sains (baca= metode ilmiah) dan penelitian-penelitian etnometodologis yang terpengaruh oleh ilmu-ilmu sosial positivistik
  • 3. Kritik terhadap metodologi pembangunan yang didasarkan pada bentuk-bentuk riset dengan menggunakan pendekatan logika sains (baca= metode ilmiah) dan penelitian-penelitian etnometodologis, pada intinya antara lain: 1. Riset ini umumnya hanya menghasilkan pengetahuan yang empiris- analitis. Pengetahuan seperti ini memiliki kecenderungan tidak mendatangkan manfaat bagi masyarakat lokal. 2. Banyak bermuatan kepentingan teknis untuk melakukan rekayasa sosial (social enginering), seperti yang dikemukakan oleh Robert Chamber di muka. 3. Memungkinkan terjadinya "pencurian" terhadap kekayaan pengetahuan lokal oleh peneliti (orang luar) sehingga sangat berpotensi untuk menyebabkan penindasan terhadap orang dalam (masyarakat lokal).. Sementara pendekatan etnometodologis, meskipun berusaha memahami kehidupan sehari-hari masyarakat, mencoba menghasilkan pengetahuan yang bersifat historis-hermeuneutik, dan meyakini adanya makna di balik fenomena sosial, juga memiliki kelemahan. Yakni kecenderungannya untuk menghasilkan pengetahuan yang hanya bisa memaafkan realita.
  • 4.  Berdasarkan pada kritik metodologi itulah kemudian lahir Participatory Rural Apraisal (PRA). PRA (Participatory Rural Appraisal) diterjemahkan Penilaian/Pengkajian/ Penelitian Keadaan Pedesaan secara partisipatif. PRA bisa juga didefinisikan sebagai ‘sekumpulan teknik dan alat yang mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan kemampuan dalam menganalisa keadaan mereka terhadap kehidupan dan kondisinya, agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan sendiri’(Chambers). PRA mengutamakan masyarakat yang terabaikan agar memperoleh kesempatan untuk memiliki peran dan mendapat manfaat dalam kegiatan program pengembangan  Dengan definisi tersebut, PRA harus dilihat sebagai sebuah pendekatan Kajian partisipatif dalam melakukan analisa situasi, potensi maupun masalah, yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Harus menjadi catatan bahwa PRA bukanlah menjadi tujuan, tetapi PRA merupakan satu tahap yang panjang dari suatu proses TRANSFORMASI SOSIAL
  • 5.  VISI PRA Yaitu terwujudnya perubahan sosial dan pemberdayaan masyarakat agar ketimpangan yang disebabkan oleh proses pembangunan dapat ditiadakan atau dikurangi, agar kesejahteraan dinikmati secara adil dan merata. Artinya; (1) Perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat agar terjadi perubahan perilaku serta perubahan sosial yang diharapkan. (2) Perlu dilakukan pendidikan masyarakat sebagai proses pemberdayaan tersebut.  Tujuan Tujuan Praktis (Jangka Pendek) Menyelenggarakan kegiatan bersama masyarakat untuk mengupayakan pemenuhan kebutuhan praktis dan peningkatan kesejahteraan.  Tujuan Strategis (Jangka Panjang) Mencapai pemberdayaan masyarakat dan perubahan sosial melalui pengembangan masyarakat dengan menggunakan pendekatan pembelajaran. Yang dimaksud pemberdayaan (empowerment) adalah menguatkan masyarakat, dengan cara memberikan dorongan kepada masyarakat agar menggali potensi dirinya dan berani bertindak memperbaiki kualitas hidupnya.
  • 6. Prinsip-Prinsip PRA  Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan) Sering kali program-program pengembangan pedesaan tidak melibatkan masyarakat yang terabaikan. Meskipun secara retorika politik, program tersebut disusun di atas derita masyarakat terabaikan (baca= mereka ditulis sebagai sasaran pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, tetapi tidak pernah disentuh).  Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat Banyak program pemberdayaan masyarakat berorientasi pada bantuan fisik. Program ini umumnya berdampak negative, karena justru meningkatkan ketergantungan masyarakat pada bantuan dan pihak luar. PRA bertujuan lain, PRA bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaannya dan meningkatkan taraf hidupnya secara mandiri dengan menggunakan sumber daya setempat serta menurun ketergantungan kepada pihak luar.  Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator Sering kali masyarakat diikutkan dalam suatu program tanpa diberikan pilihan. Pihak luar melaksanakan program tersebut. PRA dilakukan oleh masyarakat. Pihak luar hanya berperan sebagai pendamping atau fasilitator. Jadi bukannya masyarakat yang harus berpartisipasi, tetapi orang luarlah yang harus berpartisipasi dalam program masyarakat.
  • 7.  Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan PRA adalah suatu proses belajar berdasarkan pengalaman. Setiap orang harus didudukkan sebagai manusia yang berpotensi dan setiap orang berpengalaman yang berbeda. Justru perbedaan-perbedaan ini merupakan kesempatan yang baik untuk saling berbagi belajar bersama.  Prinsip terbuka, santai dan informal Untuk mencipatakan keterbukaan di antara masyarakat, diperlukan suasana yang santai dan informal.  Prinsip triangulasi Kadang-kadang informasi yang digali oleh seseorang tidak sesuai persepsi orang lain. Kadang-kadang persepsi antar fasilitator berbeda dengan apa disampaikan oleh masyarakat karena latar belakang antar fasilitator yang berbeda. Kadang -kadang informasi yang dianalisa dengan suatu teknik belum pasti benar dan lengkap. Karena itu berlu prinsip ‘triangulasi’ atau cek dan recek. Ada tiga cara untuk triangulasi: 1. trianggulasi sumber informasi, 2. trianggulasi fasilitator, 3. trianggulasi teknik PRA.
  • 8.  Prinsip orientasi praktis Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut persoalan yang menarik bagi dia dan ada kaitan dengan kehidupan sehari-harinya. Karena itu PRA perlu berorientasi praktis dan berkaitan dengan keadaan nyata masyarakat. Meskipun begitu, tidak boleh meninggalkan prinsip-prinsip analisis kritis.  Prinsip belajar dari kesalahan Sering kali orang takut untuk mengemukakan kesalahan-kesalahannya atau untuk menyalahkan orang lain. Dalam PRA diharapkan muncul keterbukaan, sehingga masyarakat mampu mengkaji kekurangannya dan belajar dari kelemahannya. PRA mendorong masyarakat untuk memperbaiki keadaannya secara terus-menerus.  Prinsip berkelanjutan dan selang waktu
  • 9. TIGA PILAR PRA Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, PRA adalah sekumpulan teknik dan alat untuk menganalisa keadaan pedesaan. Selain itu, sikap fasilitator dalam penggunaan teknik dan alat tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil. Dan yang tidak boleh ditinggalkan adalah berbagi pengalaman, pengetahuan dan proses belajar dalam pelaksanaan teknik dan alat. Tiga hal itu; yaitu teknik dan alat PRA, sikap fasilitator dan berbagi, menjadi tiga pilar dari kajian keadaan pedesaan secara partisipatif, yang semua penting dan saling mengisi satu sama lain.
  • 10. Tiga Pilar PRA Duduk bersama Mendengar Berbaur Mereka mampu melakukan Belajar dari kesalahan Memfasilitasi Melakukan trianggulasi “SUMBER” Bersikap ‘rendah hati’ Fleksibel Mengujicoba Berimprovisasi Pengetahuan Pengalaman Proses belajar Pemetaan Transek Diagram Venn Alur sejarah Alur pemasaran Analisis kehidupan Ranking dan lain-lain SIKAP TEKNIK-TEKNIK BERBAGI
  • 11. Siklus PRA DAUR PROGRAM PERENCANAAN KEGIATAN Kajian Potensi dan Alternatif Kegiatan PELAKSANAAN KEGIATAN PRA Sebagai sikap dan perilaku petugas lapangan PEMANTAUAN KEGIATAN Teknik PRA untuk melihat perkembangan program EVALUASI KEGIATAN Teknik PRA untuk mengkaji hasil akhir program PENJAJAGAN KEBUTUHAN Kajian masalah dan kebutuhan
  • 12. Penjajagan/Pengenalan Kebutuhan  Pengenalan masalah,kebutuhan dan potensi masyarakat  Pengkajian hubungan sebab-akibat masalah masalah (identifikasi akar masalah)  Pengkajian potensi lokal dan luar.  Penetepan prioritas masalah berdasarkan kriteria masyarakat (antara lain: sifat mendesaknya, dan ketersediaan potensi masyarakat/sumberdaya) Perencanaan Kegiatan  Merupakan kelanjutan dari kegiatan penjajagan kebutuhan. Hasil penguraian masalah masalah dan potensi-potensi serta penyusunan prioritas masalah, dijabarkan menjadi:  Alternatif-alternatif pemecahan masalah  Alternatif-altenatif kegiatan yang bisa dilakukan sesuai dengan ketersediaan sumberdaya, baik lokal maupun dari luar.  Penentuan para pelaksana, penanggungjawab, dan pendamping kegiatan.
  • 13. Pelaksanaan/Pengorganisasian Kegiatan  Sesuai prinsip-prinsip dalam metode PRA, pelaksanaan kegiatan sebaiknya diorganisir dan dipimpin oleh anggota masyarakat sendiri, sedangkan orang luar hanya mendampingi. Yang harus diselesaikan dalam tahapan ini meliputi:  Pengaturan jadual kegiatan  Pembagian kelompok dan tugas-tugas Pemantauan Kegiatan  Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat apakah program berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Biasanya dilakukan dalam jangka waktu pendek (per 3 bulan atau 6 bulan) dan hasilnya dituliskan dalam laporan kemajuan/perkembangan program. (Progress report).
  • 14. Evaluasi Kegiatan  Biasanya terdapat dua macam evaluasi kegiatan, yaitu:  Evaluasi program secara berkala, dilakukan untuk menilai arah dan kemajuan program, efisiensi dan efektifitas pekerjaan, dan mengarahkan kembali program.  Evaluasi akhir program (final evaluation), dilakukan untuk menilai hasil yang telah dicapai selama pengembangan program jangka waktu tertentu (beberapa tahun) apakah sudah mencapai tujuan- tujuan yang ditetapkan pada awal pengembangan program, bagaimana dampak program terhadap kesejahteraan hidup masyarakat, hasilnya disusun menjadi laporan akhir program.
  • 15. Teknik PRA : 1. Secondary Data Review (SDR) SDR merupakan cara mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan maupun yang belum disebarkan. Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui data manakah yang telah ada sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan. Manfaat dari secondary data adalah untuk memperjelas topik-topik yang dibahas dalam PRA. 2. Direct Observation Direct Observation adalah kegiatan observasi langsung pada obyek-obyek tertentu, kejadian, proses, hubungan- hubungan masyarakat dan mencatatnya. Tujuan dari teknik ini adalah untuk melakukan cross-check terhadap jawaban-jawaban masyarakat.
  • 16. 3. Semi-Structured Interviewing (SSI) Teknik ini adalah wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang hanya merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk berkembang selama interview dilaksanakan. SSI dapat dilakukan bersama individu yang dianggap mewakili informasi, misalnya wanita, pria, anak-anak, pemuda, petani, pejabat lokal. Dapat juga oleh informan kunci, misalnya orang- orang yang dianggap mempunyai pengetahuan tertentu dimana pengetahuan itu tidak dimiliki oleh orang lain, misalnya petani, petugas kesehatan. Dapat juga dilakukan oleh kelompok, dalam rangka memperoleh informasi dari semua level masyarakat. 4. Focus Group Discussion Teknik ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal-hal yang bersifat khusus secara lebih mendalam. Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah tertentu dengan lebih rinci.
  • 17. 5. Preference Ranking and Scoring Adalah teknik untuk menentukan secara cepat problem- problem utama dan pilihan-pilihan masyarakat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memahami prioritas-prioritas kehidupan masyarakat sehingga mudah untuk diperbandingkan. Bentuk-bentuk voting juga termasuk preference ranking yang dilakukan dalam kelompok. 6. Pairwise Ranking Teknik ini upaya membuat ranking dari semua yang berkaitan dengan hidup masyarakat secara individual. Tentu saja disesuaikan dengan tema-tema tertentu, misalnya penggunaan waktu, pekerjaan, peranan anggota masyarakat dsb. Tujuannya adalah untuk memahami masalah utama dan pilihan individual dari anggota masyarakat dan mengetahui kriteria-kriteria yang dipergunakan mereka.
  • 18. 7. Direct Matrix Ranking Direct Matrix Ranking adalah sebuah bentuk ranking yang mengidentifikasi daftar kriteria obyek tertentu. Tujuannya untuk memahami alasan terhadap pilihan-pilihan masyarakat, misalnya mengapa mereka lebih suka menanam pohon rambutan dibvanding dengan pohon yang lain. Kriteria ini mungkin berbeda dari satu orang dengan orang lain, misalnya menurut wanita dan pria tentang tanaman sayur. 8. Wealth Ranking Wealth ranking atau rangking kesejahteraan masyarakat di suatu tempat tertentu. Tujuannya untuk memperoleh gambaran profile kondisi sosio-ekonomis dengan cara menggali persepsi perbedaan- perbedaan kesejahteraan antara satu keluarga dan keluarga yang lainnya dan ketidak seimbangan dimasyarakt, menemukan indikator-indikator lokal mengenai kesejahteraan. Wealth ranking berasumsi bahwa masyarakat punya pandangan dan ukuran-ukuran sendiri mengenai kesejahteraannya serta mereka sangat mengenali kondisinya.
  • 19. 9. Mobility Mapping Mobility mapping adalah sebuah alat untuk menggambarkan hubungan masyarakat dengan pihak luar. Tujuan dari tehnik ini adalah untuk mencatat, membandingkan dan menganalisa mobilitas dari berbagai kelompok masyarakat dalam sebuah komunitas masyarakat tertentu. Disamping itu tehnik ini akan menggambarkan indikator-indikator bahwa anggota masyarakat telah melakukan kontak dalam hal kebebasan, pendidikan, perdagangan, dan layanan-layanan lainnya. 10. Social Mapping Tehnik ini adalah sebuah berupa cara untuk membuat gambar kondisi sosial ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi permukiman, sumber-sumber mata pencaharian, peternakan, jalan, puskesmas, dan sarana-sarana umum, serta jumlah anggota keluarga, pekerjaan. Hasil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan keadaan masyarakat maupun lingkungan fisik. Tujuannya untuk menganalisa dan mendalami bersama keadaan masyarakat pada umumnya, sehingga muncul topik-topik atau tema-tema tertentu.
  • 20. 11. Transect Transect merupakan teknik penggalian informasi dan media pemahaman daerah melalui penelusuran dengan berjalan mengikuti garis yang membujur dari suatu sudud ke sudud lain di wilayah tertentu. Teknik ini bisa dipergunakan untuk gambaran sekarang, masa lalu (historical transect), atau yang akan datang. Tujuannya untuk memahami bersama tentang karakteristik dan keadaan dari tempat-tempat tertentu misalnya keadaan lahan, jenis tanaman, permukiman, sumber mata pencaharian, sumber air, gambaran peran laki-laki perempuan, cara-cara yang pernah ditempuh untuk mengatasi masalah. 12. Seasonal Calendar Seasonal Calendar adalah penelusuran kegiatan musiman tentang keadaan-keadaan dan permasalahan yang berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu (musiman) di masyarakat. Tujuan teknik untuk mefasilitasi kegiatan penggalian informasi dalam memahami pola kehidupan masyarakat, kegiatan, masalah-masalah, fokus masyarakat terhadap suatu tema tertentu, mengkaji pola pemanfaatan waktu, sehingga diketahui kapan saat-saat sibuk dan saat-saat waktu luang. Kemudian juga sebagai upaya untuk mendiskusikan tawaran perubahan kalender dalam kegiatan masyarakat.
  • 21. 13. Time Line (Trends and Historical profile) Time line adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui kejadian-kejadian dari suatu waktu sampai keadaan sekarang dengan persepsi orang setempat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai topik-topik penting di masyarakat. Topik-topik yang berulang ini dapat dijadikan topik penting untuk dibahas dengan lebih mendalam. Kearah mana kecenderungan- kecenderungan masyarakat dari waktu ke waktu. 14. Livelihood Analysis Teknik ini adalah alat analisa mata pencaharian masyarakat. Masayarakat akan terpandu untuk mendiskusikan kehidupan mereka dari aspek mata pencaharian. Tujuan dari teknik yaitu memfasisilitasi pengenalan dan analisa terhadap jenis pekerjaan, pembagian kerja pria-wanita, potensi dan kesempatan, hambatan, gambaran siapa lebih kaya dan siapa lebih miskin, kebutuhan masyarakat.
  • 22. 15. Flow/Causal Diagram Tehnik ini digunakan untuk menggambarkan adanya hubungan antara berbagai masalah satu dengan yang lain berupa kaitan sebab dan akibat dari masalah yang lainnya. Tujuan tehnik ini adalah sebagai media untuk mendiskusikan hubungan satu tema dengan tema yang lain, sehingga diketahui masalah satu disebabkan oleh masalah yang lain. 16. Venn Diagram Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional dengan masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh masing-masing institusi dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan- harapan apa dari masyarakat terhadap institusi-institusi tersebut. 17. Farm Sketch Teknik ini adalah sebuah cara untuk memperoleh gambaran mengenai bentuk tipikal pengelolaan sebuah lingkungan kebun yang menggambarkan model pengelolaan tata ruang yang dimiliki oleh salah satu anggota masyarakat. Tujuan teknik ini adalah sebagi upaya untuk memberikan rujukan contoh nyata sebagai bahan analisis terhadap pengelolaan lingkungan.
  • 23. 18. Trends and Changes Trends and change adalah teknik untuk mengungkapkan kecenderungan dan perubahan yang terjadi di masyarakat dan daerahnya dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk memahami perkembangan bidang-bidang tertentu dan perubahan- perubahan apa yang terjadi dimasyarakat dan daerahnya. 19. Daily Routine Diagram Tehnik ini berupa usaha bersama membuat diagram yang menggambarkan kegiatan sehari-hari dari anggota masyarakat. Tujuan tehnik yaitu untuk mendapatkan gambaran pola kegiatan harian anggota masyarakat. Pola-pola kegiatan ini dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya atau pada masing-masing sub- group, seperti wanita, pria, orang tua, orang muda, pekerja, pengangguran, orang yang berpendidikan dan tidak, dsb.
  • 24. 20. Historical Profile Merupakan tehnik untuk mengumpulkan kejadian- kejadian penting masa lalu di masyarakat yang sampai sekarang masih ada bekas-bekasnya. Tujuannya untuk memahami kondisi sekarang berdasarkan hubungan kausal dan sekarang masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Yang dapat digali misalnya, pengenalan pupuk baru, penggunaan bibit- bibit baru, epidemi, peristiwa politik, bangunan infrastruktur dsb.
  • 25. Menyusun Program Semua program mengacu kepada DAUR PROGRAM atau SIKLUS yang dilakukan secara bertahap. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap Identifikasi / Assessment Tahap identifikasi / assessment merupakan tahap yang paling kritis dalam suatu daur kegiatan proyek. Tahap ini sangat menentukan tahapan berikutnya. Untuk itu, tahap ini perlu dipersiapkan dengan baik dan matang, yang mungkin juga perlu melibatkan tenaga ahli atau pakar untuk melakukannya. Tahap ini disebut juga “Proses Pengembangan Proyek Pada tahap Dini” (Early Project Process) yang mencakup : identifikasi-persiapan-analisa dan penilaian (appraisal). Kegiatan identifikasi “proyek” bukankan suatu kegiatan diskret (terpisah) melainkan kegiatan yang berlangsung terus menerus (kontinyu), bukan peristiwa satu kali jadi, melainkan suatu perkembangan adaptif untuk menemukan apa-apa yang baik dikerjakan pada tiap tahapan. Kegiatan-kegiatan “rinci dan spesifik” yang perlu dan harus dilakukan selama tahap ini adalah:
  • 26.  Melakukan Analisis sosial, ekonomis, teknis, kelembagaan dan analisis lainnya sebagai langkah awal untuk identifikasi permasalahan secara partisipatif yang melibatkan berbagai pihak yang terkena pengaruh maupun yang berpengaruh (stakeholder) baik untuk mengetahui kebutuhan, potensi dan peluang yang ada maupun permasalahan yang ada. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan metoda dan teknik Kajian Keadaan Pedesaan secara Partisipatif (Participatory Rural Appraisal - PRA)  Melakukan Analisis Pihak Terkait (Stakeholder Analysis) untuk menjajagi kepentingan dan pengaruh serta tingkat partisipasi
  • 27.  Melakukan Analisis keunggulan komparatif (Comparative Advantages Analysis) untuk menjajagi tingkat kelebihan dan keunggulan suatu program tertentu dibandingkan dengan program yang lain sehingga mudah dan laku di pasaran, terutama bagi kelompok sasaran, baik di lingkungan pemerintah maupun masyarakat pedesaan.  Melakukan Appraisal (Penilaian). Berdasarkan kegiatan-kegiatan spesifik tersebut di atas langkah selanjutnya adalah melakukan analisis semua hasil yang diperoleh dan melakukan appraisal (kajian mendalam) sehingga diperoleh suatu rumusan yang komprehensif.  Menyelenggarakan Lokakarya (Workshop) yang melibatkan berbagai stakeholder untuk melakukan review dan mendapatkan umpan balik serta konfirmasi atas hasil-hasil Tahap Identifikasi, khususnya yang menyangkut hasil identifikasi kebutuhan atau permasalahan.
  • 28. 2. Tahap Perencanaan / Disain Proyek Perencanaan adalah suatu proses atau kegiatan menyusun rencana kegiatan. Dengan demikian, rencana adalah segala hal yang belum dilakukan dan diharapkan akan dilakukan. Tahap perencanaan partisipatif diawali dengan kajian keadaan pedesaan secara partisipatif dan dilanjutkan dengan pelaksanaan rencana. Dalam pemberdayaan masyarakat, setiap proses perlu dilakukan monitoring dan evaluasi, perencanaan partisipatif tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus melalui tahap proses yang berjalan terus menerus.
  • 29.  Menyusun Disain Proyek Berdasarkan hasil Lokakarya di atas, langkah selanjutnya adalah merumuskan hasil-hasil lokakarya Tahap Identifikasi dan menyusunnya dalam bentuk “Draft Proposal” yang dilengkapi dengan “Draft Logical Framework”, sebagai bahan awal untuk bahan lokakarya yang lebih luas bersama Pihak Terkait lain: # Lokakarya Manajemen Daur Proyek Menyelenggarakan Lokakarya “Project Cycle Management” yang melibatkan berbagai Pihak Terkait untuk merumuskan dan memutuskan Sasaran (Goal), Tujuan (Purpose), Keluaran (Output), kegiatan (Activities) dan Indikator Penentu Obyektif (OVI) serta asumsi - asumsi penting. Selain itu, perlu diperhitungkan masukan (Input) yang dibutuhkan untuk mencapai keluaran yang diharapkan.
  • 30. # Mengidentifikasi Pelaksana  Dalam kegiatan ini, kualifikasi pelaksana perlu di identifikasi berdasarkan tuntutan “program atau proyek”, baik pengetahuan, ketrampilan manajerial maupun teknis serta komitmen untuk melaksanakan pendekatan partisipatif dan tidak hanya sekedar “menemukan orang “ untuk pemerataan (rejeki). # Distribusi kewenangan.  Tugas dan tanggung jawab yang jelas dan spesifik di antara para “pengelola proyek” sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan (SIAPA melakukan APA dan KAPAN harus selesai serta BAGAIMANA dilakukan serta BERAPA kebutuhan input) #Menyusun Rencana Kerja Spesifik  Rencana kerja spesifik perlu disusun berdasarkan pada “Keluaran Program” dan “Indikator Keberhasilan” sebagaimana yang tertuang dalam Kerangka Kerja Logis (Logical Framework) dan “Strategi” bagaimana hal itu dilaksanakan. Contoh form terlampir.
  • 31. 3. Tahap Pelaksanaan Dan Pemantauan Pada umumnya, antara Tahapan Pelaksanaan dan Pemantauan tidak bisa dipisahkan, karena merupakan satu kesatuan kegiatan yang berjalan secara terus menerus untuk mencapai tujuan tertentu dan memantau apakah kegiatan yang dilakukan terarah pada tujuan yang ditetapkan. Hal ini sebagai suatu akibat pada orientasi proyek, yaitu orientasi yang lebih menekankan pada proses yang terjadi dalam mencapai keluaran yang diharapkan melalui input tertentu. Demikian juga halnya dengan “Evaluasi”, mengingat bahwa “kegiatan pemantauan dan evaluasi” berjalan simultan dengan kegiatan pelaksanaan dan di dalam kegiatan pelaksanaan itu sendiri dan bersifat terus menerus walaupun dalam evaluasi ada interval waktu tertentu.
  • 32. 4. Tahap Evaluasi  Evaluasi dilakukan secara periodik yang pada umumnya dilakukan secara triwulanan ataupun 6 bulanan yang bertujuan untuk mengkaji kemajuan dan perkembangan serta tingkat capaian kinerja sesuai dengan indikator yang ada. Permasalahan yang dihadapi dan pemanfaatan sumberdana yang telah tersedia.  Evaluasi dilakukan secara berjenjang mulai dari kelompok sasaran yaitu masyarakat sampai dengan jenjang atau tingkat selanjutnya dengan melibatkan berbagai Pihak Terkait yang terlibat.
  • 33. SEKIAN DAN TERIMA KASIH SELAMAT MENCOBA